Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLi)


BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK, DAN K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 96

KELOMPOK 2

1. Endradi Y. Herlambang
2. Fahmi Khairi
3. Febryan Didi Kusnandar
4. Gebby Lianda
5. Indra Supendi Sinaga
6. Ketut Agung Prasetyo
7. M. Dicky Darmawan
8. Marsel I.P Ginting

PENYELENGGARA

PT. GARUDA SYSTRAIN INTERINDO

Jakarta, 16 Desember 2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup .......................................................................................... 2

1.4 Dasar Hukum ............................................................................................. 2

BAB II KONDISI PERUSAHAAN .................................................................................... 4

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ............................................................... 4

2.2 Alur Proses Produksi ................................................................................. 5

2.3 Luas area dan Jumlah Tenaga Kerja .......................................................... 8

BAB III ANALISA ............................................................................................................. 9

3.1 Analisa Temuan Positif ............................................................................. 9

3.2 Analisa Temuan Negatif ............................................................................ Error! Bookmark n

3.3 Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C) .. 15

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 18

4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18

4.2 Saran .......................................................................................................... 18

i
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan Kunjungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu persyaratan
dalam pelaksanaan AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Garuda Systrain Interindo yang
bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Pada Tanggal 15
Desember 2021, kami melakukan praktik kerja lapangan di PT PPLi yang berlokasi di
Nambo, Kec Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat 16820 melalui daring via zoom meeting.

Salah satu jenis penerapan K3 yang dijalankan di PT.PPLi adalah penarapan K3


Penanggulangan Kebakaran, K3 Listrik, dan K3 Kontruksi. K3 Penanggulangan Kebakaran
adalah Pelaksanaan dalam mencegah terjadinya kebakaran sesuai dengan ruang lingkup
kesehatan keselamatan kerja pada UU No. 1 Tahun 1970 pada pasal 2 ayat 2. K3 listrik yaitu
meliputi perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan,
pengujian sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.12 Tahun
2015 pasal 4. K3 Kontruksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tahapan yang
dilakukan di tempat kerja. Tempat kerja kegiatan kontruksi ialah tempat kerja sebagaimana
dimaksud pasal (1) dan ayat (2) huruf c,k,l, Undang-undang No 1 Tahun 1970.

Penerapan K3 di PT PPLi sangat penting dilakukan mengingat PT.PPLi menggunakan


bahan bahan yang mudah terbakar seperti Penggunaan Mesin Boiler, area Landfill, penggunaan
bahan - bahan kimia dll. Selain itu tingkat bahaya resiko yang ada di PT. PPLi ini memiliki
resiko yang cukup tinggi baik dari resiko fisika dari paparan kebisingan yang cukup tinggi,
Debu yang cukup tinggi, resiko biologi, resiko kimia seperti mengirup zat zat kimia yang
terdapat pada limbah yang sedang diolah, dan resiko ergonomi. Selain memiliki resiko untuk
pekerja, PT PPLi ini memiliki resiko juga di lingkungan sekitar PPLi. Dan diantara resiko serta
penerapan K3 yang ada, Kegiatan PKL kelompok 2 mendapatkan tugas mengenai penerapan
K3 Penanggulangan Kebakaran, K3 listrik dan juga K3 Kontruksi untuk mengetahui bahaya
dan resiko di tempat kerja dengan melihat penerapan program K3 dengan cara observasi
menggunakan lembar checklist yang mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke PT.PPLi
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan mendapat pemahaman mengenai aplikasi K3 dilapangan


mengenai K3 Kontruksi, K3 Bangunan, dan K3 Penanggulangan Kebakaran
2. Untuk mengetahui gambaran K3 didunia kerja terutama dibidang K3 K3 Kontruksi, K3
Bangunan, dan K3 Penanggulangan Kebakaran
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta calon Ahli K3 Umum (agar
dapat melakukan identifikasi, menganalisa, dan memberikan saran atau rekomendasi
kepada perusahaan

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup merupakan batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam sebuah
permasalahan atau pengambilan data. Ruang Lingkup pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
dilakukan di PT.PPLi secara daring (Via Zoom) yang dilaksanakan pada hari Rabu 15
Desember 2021 pukul 08.00- 17.00 yang meliputi :

1. Pelaksanaan K3 dibidang Kontruksi di PT. PPLi


2. Pelaksanaan K3 dibidang Listrik di PT. PPLi
3. Pelaksanaan K3 dibidang Penanggulangan Kebakaran di PT. PPLi

1.4 Dasar Hukum

A. Dasar Hukum Penanggulangan Kebakaran


1. UU No. 1 Tahun 1970
2. PP No. 36 Tahun 2005
3. PP No. 50 Tahun 2012
4. PERMENAKERTRANS No. 4 Tahun 1980
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 /Men/1983
6. Instruksi Menteri Tenaga kerja Ins.11/M.BW/Tahun 1997
7. KEMNAKER No. 186 Tahun 1999
3

B. Dasar Hukum K3 Listrik


1. UU No. 1 Tahun 1970
2. UU No. 13 Tahun 2003
3. UU No. 50 tahun 2012
4. PERMENAKER No. 2 Tahun 1989
5. PERMENAKER No. Per 31/Men/2015
6. PERMENAKER No. 12 Tahun 2015
7. PERMENAKER No. 06 Thn.2017

C. Dasar Hukum K3 Kontruksi


1. UU No. 1 Tahun 1970
2. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
3. Peraturan Menteri 01/ Men/ 1980
4. Permenaker No. 9 Tahun 2016
5. Keputusan Dirjen binwasnaker No. 74 Tahun 2013
6. SK Dirjen binwasnaker No. 20/DJPKK/2004
7. SK Dirjen binwasnaker No. 147/1997
2 BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja

Nama perusahaan : PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI)


Facility Location Jl. Raya
: Narogong - Desa Nambo Cileungsi -
: Bogor 16820 Indonesia
Phone : (+62-21) 867 4042 (Hunting) (+62-21) 867 3333
(Customer Service)
Fax : (+62-21) 867 4043
:
Pada tanggal 23 Mei 1994 didirikan sebuah perusahaan pengolah limbah yaitu PT.
Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) yang bergerak dalam penyedia jasa layanan
pengelolaan sampah terintegrasi yang berlokasi di Jalan Raya Narogong, Desa Nambo,
Kecamatan Klapanunggal Cileungsi Kabupaten Bogor.

Perusahaan ini dirancang dan dibangun untuk mengatasi dampak lingkungan dan
menurunnya kualitas lingkungan hidup akibat pesatnya industrialisasi namun tidak didukung
infrastruktur dan lemahnya penegakan hukum. Pada awalnya, PT. PPLI dimiliki oleh Bapedal
(memiliki 5% saham), PT. Bimantara Citra (memiliki 25% saham) dan Waste management
Indonesia (70%). Pada tahun 2000, 95% sahamnya dipegang oleh Modern Asia Enviromental
Holdings (MAEH) dan 5% sisanya oleh BUMN.

Waste management Indonesia (WMI) adalah perusahaan Indonesia yang dimiliki oleh
Modern Asia Enviromental Holdings (MAEH) dan beroperasi di bawah kendali para
profesional yang telah berpengalaman di kawasan Asia. Modern Asia Enviromental Holdings
adalah perusahaan pengolah limbah terkemuka di Asia yang didukung oleh The HSBC Private
Capital Ltd and the management. Pada tahun 2009, MAEH didapatkan oleh Dowa Eco Sistem
Co.LTD., sebuah perusahaan yang berdedikasi untuk management lingkungan dan recycling
dan secara keseluruhan merupakan cabang dari Dowa Holdings Co.Ltd., perusahaan yang telah
berdiri selama lebih dari 120 tahun sebagai perusahaan penambang dan pemurni logam. Bisnis
ini berpusat pada recycling, waste management, remediasi tanah dan konsultasi lingkungan.

Sejalan dengan akuisisi MAEH oleh Dowa Eco Sistem, WMI dan MAEH sekarang
menjadi bagian keluarga yang lebih besar. Bisnis Dowa Grup menawarkan operasi daur ulang
4
5

terpadu yang meliputi pengumpulan, daur ulang, pengangkutan dan fasilitas penimbunan. Para
ahli yang dimiliki MAEH membuat PPLI mampu memberikan tingkat pelayanan dan
kenyamanan lingkungan yang konsisten dengan standar internasional dan memastikan
perusahaan atau organisasi konsumen mematuhi peraturan internasional, ISO 14001 dan ISO
17025 tentang Pengelolaan Laboratorium serta meminimasi kewajiban lingkungan di masa
depan.

2.2 Alur Proses Produksi

Alur proses produksi di PPLI bisa dilihat pada diagram berikut:

Gambar 1 Proses Produksi PT. PPLI

 Profil Limbah: Aerosol, limbah elektronik, limbah laboratorium, limbah minyak, limbah
farmasi, bahan produk yang ditolak, kemasan, limbah baterai basah, limbah lampu dll.
 Proses pre-penerimaan: laboratorium PT PPLI beroperasi meberikan pelayanan teknis
secara terpadu di Cileungsi, Bogor. Laboratorium terdiri dari laboratorium fisika dan
kimia modern, sepenuhnya diakreditasi oleh KAN untuk Laboratorium Penguji ISO
17025, dan terdaftar sebagai Laboratorium Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan.
Sebelum limbah diterima, sampel dikumpulkan dan dianalisis di PT PPLI Laboratorium
untuk menentukan untuk tepat metode dan proses pengobatan penanganan bahan limbah
pelanggan.
6

 Transportasi limbah: Semua kendaraan yang masuk dan keluar dimonitor menggunakan
CCTV, GPS & dokumentasi nyata, dan label limbah, bar coding untuk memastikan
transportasi limbah yang aman dan lancar.
 Pengolahan limbah padat: PPLI menawarkan pengolahan dengan metoda stabilisasi untuk
limbah padat yang dikirim dalam bentuk non-stabil. Limbah berbahaya tidak dapat diurug
di landfil sampai dipastikan bahwa limbah secara fisik dan kimiawi stabil. Proses
stabilisasi melibatkan berbagai bentuk pra-perlakuan kimia, diikuti pencampuran dengan
semen portland, abu terbang, tanah liat penyerap, air, dan reagen lainnya dalam berbagai
proporsi untuk membuat zat yang stabil. Setelah stabil, produk akhir disimpan dengan
aman ke dalam eco-TPA.
 Pengolahan limbah cair: Sebagian besar proses industri menghasilkan limbah cair dalam
berbagai jumlah. Limbah cair mungkin berbahaya atau tidak berbahaya tergantung pada
jenis proses dan bahan baku. PPLI mampu mengolah berbagai jenis limbah cair yang
mengandung kontaminasi tingkat tinggi. Proses pengolahan dangan menggabungkan
kedua proses fisik dan kimia serta proses biologi. Proses pengolahan limbah cair
meliputi:
o Kimia, koagulasi, dan flokulasi
o Dissolved Air Floatation
o Penghilangan padatan dengan fliter tekan
o Reaktor Sequencing Batchi
o Sistem karbon aktif
o Engineered wetlands
 Konversi limbah menjadi Energi: PT PPLI percaya pada pemulihan energy dan
mengambil satu langkah maju, PT PPLI telah mengembangkan fasilitas yang
memungkinkan untuk mengkonversi limbah menjadi energi yang dapat digunakan
kembali. PT PPLI mampu mengkonversi limbah cair menjadi bahan bakar sintetis
melalui proses yang disebut bahan bakar blending dan limbah padat menjadi AFR (Bahan
Bakar Alternatif dan Bahan Baku).
 Eco-TPA: Modern hazardous and non-hazardous waste eco-landfill direkayasa dan
dioperasikan oleh para profesional untuk memenuhi standar Indonesia, Bank Dunia, US-
EPA, dan Uni Eropa. Metode dan bahan yang digunakan dalam layanan ini menjamin
bahwa limbah berbahaya dan tidak berbahaya dikelola dengan baik dan permanen aman.
Monitoring dan audit dengan system pengamanan lingkungan tingkat tinggi. Fasilitas
pembuangan ini memberikan kepercayaan dan keamanan jangka panjang. Penutupan dan
7

rencana pasca penutupan dilakukan oleh PT PPLI sepenuhnya untuk memberikan


jaminan jangka panjang. Eco-Landfill kelas 1 telah difasilitasi di PPLI Cileungsi sejak
tahun 1994. Eco-TPA kelas 2 telah beroperasi sejak 2007. PT PPLI sedang
mengembangkan sebuah sistem di PT PPLI Eco-TPA yang akan memungkinkan untuk
mengkonversi metana gas yang dihasilkan oleh limbah menjadi listrik yang akan
memberdayakan semua fasilitas PPLI ini.
 Layanan Site: PT PPLI memiliki tim layanan lapangan dengan lengkap, mampu
memenuhi tuntutan pelanggan pada berbagai proyek lapangan terkait. PT PPLI juga telah
mendukung proyek pengeboran, minyak, gas dan panas bumi, dan layanan terkait
lapangan pelanggan industri sejak tahun 1994. Proyek layanan lapangan meliputi:
o Pembersihan, penghapusan, dan pemulihan tanah yang terkontaminasi
o Pemulihan lumpur
o Segregasi dan lain-lain.
 Pengolahan Limbah lanjutan: komitmen PT PPLI sebagai perusahaan jasa Penanganan
Limbah secara Total, PT PPLI juga telah mengembangkan pengolahan khusus untuk
aliran limbah yang sulit, termasuk, namun tidak terbatas pada: baterai lithium, lampu
merkuri, transformator PCB, baterai akumulator, zat zona depleting, pengurangan asbes
dan laboratorium kimia.
 Pengelolaan limbah pengeboran: terfokus dan pendekatan solusion-driven untuk proyek
pengeboran sektor minyak, gas dan energi panas bumi yang mengoptimalkan desain,
pengiriman, dan pengelolaan limbah pengeboran di menu layanan terpadu, disesuaikan
dengan sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Hal ini dilengkapi produk,
peralatan, teknologi, dan layanan oleh personil yang sangat terlatih dan berkualitas.
8

2.3 Luas area dan Jumlah Tenaga Kerja

Luas Area PPLI kurang lebih 6000 hektar untuk kantor pusat dan cabang. Tenaga kerja di
PPLI sejumlah 450 dikantor Pusat dan selebihnya tersebar dikantor cabang dan lokasi proyek..
Berikut adalah struktur organisasi PT. PPLI

Gambar. 2. Struktur Organisasi PT. PPLi

Tim Manajemen PPLI bertanggung jawab atas arahan strategis dan operasional sehari-
hari perusahaan. Meliputi semua aspek operasi, penjualan, strategi layanan, manajemen, dan
keuangan, tim bekerja sama untuk memastikan kesuksesan perusahaan yang berkelanjutan.
Partisipasi aktif mereka dalam operasi sehari-hari menjadikan PPLI sebagai penyedia layanan
pengelolaan sampah terintegrasi terkemuka.
3 BAB III
ANALISA

3.1 Analisa Temuan Positif

Peraturan
Perundang-
No Lokasi Temuan Dampak/Manfaat undangan
(termasuk pasal
dan ayat)
Temuan K3 Penanggulangan Kebakaran

1 Sudah adanya Sarana Proteksi -UU No.1


sarana Proteksi Kebakaran yang Thn.1970 Pasal 3
Kebakaran : digunakan sudah Ayat (1).b
aktif (APAR, lengkap dan sesuai
detektor, dengan peraturan -Kepmenaker RI
alarm, hidran, yang berlaku. No. Kep-
springkler, Berguna untuk 186/MEN/1999
dll). mencegah Pasal 2 Ayat (2).b
terjadinya
kebakaran atau -Permenaker RI
meluasnya No.
kebakaran dari satu Per.02/MEN/1983
gedung ke Pasal 1 .b, Pasal 2,
bangunan lainnya. Pasal 3 Ayat (1),
Pasal 9

-Permenaker RI
No.
Per.04/MEN/1980
Pasal 1 Ayat (1),
Pasal 3

-Inst.Menaker INS.
11/MEN/1997

2 Adanya sarana Adanya jalur -UU No.1


proteksi evakuasi di suatu Thn.1970 Pasal 3
kebakaran perusahaan dapat Ayat (1).b
pasif yang mencegah dan
merupakan mengurangi -UU No.28
mapping terjadinya korban Thn.2002 Pasal 16
layout dan jiwa jika terjadi Ayat (1)
petunjuk jalur peristiwa kebakaran
evakuasi. -PP No.36
Thn.2005 Pasal 34

9
10

Pasal 34 Ayat (1),


Pasal 59 Ayat (1)

3 Adanya tim Petugas pemadam -UU No.1


regu pemadam kebakaran berperan Thn.1970 Pasal 3
kebarakan di sebagai garda Ayat (1).b
lokasi terdepan dalam
perusahaan. menghadapi dan -Kepmenaker RI
menanggulangi No.
kebakaran yang Per.186/MEN/1999
dapat terjadi. Pasal 2 Ayat(1) &
(2)

4 Adanya Meningkatnya -UU No.1


pelatihan fire pengetahuan dan Thn.1970 Pasal 3
drill oleh kewaspadaan Ayat (1).b
seluruh jajaran bahaya kebakaran
dan personil oleh seluruh -Kepmenaker RI
perusahaan. jajaran. No. Kep-
186/MEN/1999
Pasal 14 Ayat (1)

5 Adanya Meningkatnya -UU No.1


pelatihan dan kemampuan dan Thn.1970 Pasal 3
sertifikasi bagi kepercayaan para Ayat (1).b
tim regu petugas pemadam
pemadam dalam -Kepmenaker RI
kebakaran. melaksanakan No. Kep-
tugasnya ketika 186/MEN/1999
terjadi suatu Pasal 13 Ayat (1)
peristiwa kebakaran
yang
sesungguhnya.

6 Ada Prosedur Meningkatkan -UU No.1


Tanggap pengetahuan para Thn.1970 Pasal 3
Darurat untuk petugas maupun Ayat (1).b
kebakaran. pekerja dalam
menghadapi -Kepmenaker RI
kebakaran. No. Kep-
186/MEN/1999
Pasal 2 Ayat (2)
11

Temuan K3 Instalasi Listrik

1 Instalasi listrik Instalasi oleh pihak -UU No.1


pada PT. PLN dapat Thn.1970 Pasal 3
perusahaan memastikan bahwa ayat (1).q
PPLi instalasi telah
dilakukan oleh menggunakan -PERMENAKER
pihak PT. PLN standar yang No.12 Thn.2015
ditetapkan pada Pasal 5 Ayat (1)
PUIL

2 Tersedianya Mengurangi resiko -UU No.1


alat penyalur dan dampak akibat Thn.1970 Pasal 3
petir yang petir pada instalasi ayat (1).q
melindungi maupun peralatan
- PERMENAKER
area kantor dan manusia. No. Per
maupun area 31/Men/2015
produksi tentang perubahan
atas
PERMENAKER
No
Per.02/Men/1989

- PP No.11 Thn.
1979 Pasal 5 ayat 7

3 Adanya uji Memastikan bahwa -UU No.1


riksa berkala penggunaan lift Thn.1970 Pasal 3
pada lift barang dirawat dan ayat (1).q
barang dengan dipeliharan agar
-PERMENAKER
kapasitas dapat memenuhi
No. 06 Thn.2017
3.000kg yang unsur keselamatan
Pasal 68
digunakan. bagi operatornya.

4 Personil K3 Kesehatan dan -UU No.1


listrik yang keselamatan kerja Thn.1970 Pasal 3
telah memiliki (k3) listrik pada ayat (1).q
sertifikasi K3 perusahaan yang
-PERMENAKER
Listrik lebih terjamin. No. 12 Tahun 2015

-UU No.13
Thn.2003

-PERMENAKER
No. 06 Thn.2017
12

5 Inspeksi dan Terpeliharanya -UU No.1


pengujian peralatan dan Thn.1970 Pasal 3
berkala instalasi listrik ayat (1).q
instalasi dan dapat mengurangi
-PERMENAKER
peralatan resiko bahaya
No.33 Thn.2015
listrik yang pegawai yang
digunakan. kesetrum oleh
peralatan listrik.

6 Kondisi Peroperasian -UU No.1


pengoperasian peralatan yang baik Thn.1970 Pasal 3
peralatan dan dapat miningkatkan ayat (1).q
instalasi listrik tingkat keamanan
yang baik. saat menggunakan -PERMENAKER
peralatan listrik. No. 12 Thn 2015

-PP No.50 Thn


2012

7 Tersedianya Adanya SOP dapat -UU No.1


SOP untuk memastikan Thn.1970 Pasal 3
pemeliharaan pengoperasian ayat (1).q
peralatan dan peralatan yang baik
instalasi dan benar untuk -PERMENAKER
listrik. meningkatkan No. 12 Thn 2015
keselamatan.
Temuan K3 Konstruksi Bangunan

1 Sudah terdapat Dapat mencegah -UU No 1/ 1997


jaring-jaring, jika terjadinya Tentang
safety line, kejatuhan benda Keselamatan Kerja
Pasal 3
serta safety dari atas serta
sign di area karyawan lebih -Permenaker No
pekerjaan. aware ketika 1/1980 K3 Pada
sedang melintasi Konstruksi
daerah pekerjaan Bangunan
tersebut. Pasal 3, 5
13

2 Menggunakan Mengurangi resiko -UU No 1/ 1997


APD di area bahaya kecelakaan Tentang
kerja. bagi pekerja serta Keselamatan Kerja
Pasal 3
memberi
perlindungan ke -Permenaker No
tubuh para pekerja. 1/1980 K3 Pada
Konstruksi
Bangunan.
Pasal 99

3 Terdapat Dapat mengurangi -UU No 1/ 1997


petugas K3 resiko kerja di Tentang
perancah yang tempat kerja dan Keselamatan Kerja
Pasal 2
sudah meningkatkan
tersertifikat efisiensi kerja. -Permenaker No 9
serta memiliki Tahun 2016 K3
tenaga kerja dalam pekerjaan
pada pada ketinggian
ketinggian
-SK Dirjen
yang terlisensi.
binwasnaker No
20/DJPKK/2004
Sertifikasi
Kompetensi pada
Konstruksi
Bangunan
14

4 Terdapat Dapat mengurangi UU No 1/ 1997


petugas K3 resiko kerja tempat Tentang
Pesawat kerja dan Keselamatan Kerja
Pasal 2
Angkat dan meningkatkan
Angkut yang efisiensi kerja. -Permenaker
sudah Nomor
tersertifikat 05/MEN/1985
serta izin Pesawat Angkat
penggunaan Angkut Pasal 4
alat berat.
-Permenakertrans
Nomor
09/MEN/VII/2010
Operator dan
Petugas Pesawat
Angkat dan Angkut
Pasal 3

5 Pekerjaan Pekerjaan -PP No 50 Tahun


memiliki dilakukan dengan 2012 SMK3 Pasal
instruksi kerja. aman dan efisien. 10 ayat 4
3.2 Analisa Temuan Negatif

No Lokasi Potensi Bahaya Probabilit / Pemaparan Konsekuensi / Rating Saran / Peraturan –


Peluang / Akibat Risiko Rekomendasi Perundang-undangan
Pemajanan (termasuk pasal dan
ayat)

Belum adanya 1 0.5 15 7.5 Perusahaan -UU No.30 Thn.2009


sertifikasi wajib memiliki Pasal 44 ayat 6
permenaker operator genset
operator genset dengan setifikasi - Permanaker No. 33
dengan kapasitas permenaker. Tahun 2015 Pasal 10
455 kVA. Ayat 1

15
3.3 Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P

KATEGORI PENJELASAN NILAI

Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 10
hampir pasti kali dalam 10 kali kesempatan

Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)

Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun 3
terjadi kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000
kali kesempatan)

Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan 1


(peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)

Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000
kali kesempatan)

Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin 0.2
terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)

PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E

KATEGORI PENJELASAN NILAI

Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10

Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6

Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3

Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2

Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1

Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5

AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll) / C

16
17

KATEGORI PENJELASAN NILAI

Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100

Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40

Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15

Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7

Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3

Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1

Penilaian Resiko
diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
dibawah 10 : Risiko rendah
18

4 BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan mengenai pengawasan
norma K3 Penanggulangan kebakaran, Instalasi listrik dan Konstruksi Bangunan di PT. PPLi
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan dan pengawasan K3 di bidang Penaggulangan kebakaran, Instalasi listrik dan


konstruksi bangunan sudah berjalan dengan baik, yang di dukung dengan SMK3 yang
baik sehingga membuat proses kegiatan di perusahaan berjalan dengan aman, nyaman
dan efektif.
2. Berdasarkan observasi di lapangan pengoperasian pembangkit listrik tenaga diesel
(genset) dengan daya sebesar 455 kVA di perusahaan masih menggunakan jasa dari pihak
ke-3 (vendor).
3. Perusahaan belum memiliki operator genset yang sudah tersertifikasi sesuai UU No.30
Tahun 2009 Pasal 44 ayat 6 dan Permanaker No. 33 Tahun 2015 Pasal 10 Ayat 1.
4.2 Saran
1. Penerapan dan pengawasan K3 harus terus dipertahankan dan di tingkatkan demi
kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan di lingkungan perusahaan.
2. Menyediakan operator genset yang sudah tersertifikasi di perusahaan untuk menunjang
proses pengawasan dan pelasanaan K3 listrik di lingkungan perusahaan sesuai UU No.30
Tahun 2009 Pasal 44 ayat 6 dan Permanaker No. 33 Tahun 2015 Pasal 10 Ayat 1.

Anda mungkin juga menyukai