AHMAD SYARIFUDDIN
PENYELENGGARA
PT. KEM INDONESIA
21 AGUSTUS 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
LATAR BELAKANG.......................................................................................................3
MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................5
RUANG LINGKUP..........................................................................................................6
DASAR HUKUM.............................................................................................................6
BAB II KONDISI PERUSAHAAN......................................................................................9
SEJARAH SINGKAT......................................................................................................8
VISI DAN MISI PERUSAHAAN....................................................................................10
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN................................................................11
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO PERUSAHAAN..............................................12
BAB III TEMUAN & ANALISA........................................................................................13
TEMUAN POFITIF.......................................................................................................13
TEMUAN NEGATIF......................................................................................................17
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................21
KESIMPULAN..............................................................................................................21
SARAN..........................................................................................................................................................21
REFERENSI.....................................................................................................................22
Halaman 2 dari 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang
sangat penting. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan
penggerak utama dalam kelangsungan bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.
Tenaga kerja merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan, oleh
karena itu tenaga kerja harus dijaga keselamatannya, kesehatannya, dibimbing dan
dikembangkan potensi mengenai kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja
dan kesehatan kerja, sehingga memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Kemungkinan bahaya besar mengintai setiap tenaga kerja baik itu kecelakaan
ringan, kecelakaan besar, kebakaran, ledakan, pencemaran lingkungan, dan
penyakit akibat kerja yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami kecacatan dan
bahkan potensi meninggal dunia. Potensi bahaya besar itu diakibatkan karena
ketidakmampuan, ketidakcakapan, kurangnya kompetensi dan kurangnya
pemahaman terhadap alat-alat produksi.
Halaman 3 dari 23
Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, pemerintah menggandeng Pembina
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3), dibantu oleh Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tempat usahanya masing-masing agar
pemenuhan dan pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan baik.
Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang telah diwajibkan dan dibebankan
kepada perusahaan agar kesehatan kerja tenaga kerja terjamin. Potensi kesehatan
kerja yang terjamin akan meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan
pekerja baik di masa kerja maupun sesudah tidak bekerja di perusahaan.
Penerapan kesehatan kerja dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja.
Halaman 4 dari 23
B. Maksud dan Tujuan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui PKL, calon Ahli
K3 Umum dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang
yang ditentukan dalam Surat Keputusan Penunjukan (SKP), seperti yang dijelaskan
di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pasal 9 dan pasal 10.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini
mengikuti PKL di PT. Ecolab International Indonesia pada tanggal 17 Maret 2021
adalah supaya wawasan yang diperoleh selama PKL dapat menambah khasanah
keilmuan terkait penerapan peraturan dan norma K3 di tempat kerja nantinya. Serta
melakukan pengawasan dan perbaikan yang berkesinambungan, dalam rangka
mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan yang disebabkan oleh faktor
kelalaian manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
Halaman 5 dari 23
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini adalah untuk mengetahui
penerapan peraturan dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan
laporan ini juga bisa digunakan untuk sebagai masukan bagi pihak
perusahaan untuk menghindari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
C. Ruang Lingkup
Nama : PT xxxxxxx
Alamat : Jl. Pahlawan, Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat
Tanggal : 17 Maret 2021
Waktu : 09.00 - Selesai
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Halaman 6 dari 23
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1992 Tahun 1992 tentang
Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 Tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja / PKK;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/MEN/1987 tentang (P2K3);
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1992 tentang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3);
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1995 tentang Perusahaan
Jasa K3 (PJK3);
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 186/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran;
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 187/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Bahan Kimia Berbahaya;
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja;
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1976 tentang Wajib Latihan
Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan;
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1979 tentang Kewajiban
Latihan Hyperkes Bagi Para Medis Perusahaan;
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1988 tentang Kualifikasi
dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap;
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 15/MEN/VIII/2008 tentang P3K di
Tempat Kerja;
17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 26 Tahun 2014 tentang Auditor
SMK3;
Halaman 7 dari 23
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja;
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja di
Ketinggian;
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan K3
Nasional;
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat
Tenaga dan Produksi;
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator
dan Eskalator;
23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang K3
Lingkungan Kerja;
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 tahun 2020 tentang Pesawat
Angkat dan Angkut;
Halaman 8 dari 23
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Nalco merupakan bagian dari perusahaan Ecolab. Penjualan pada tahun 2011
mencapai US $ 11 miliar dan lebih dari 38.000 karyawan. Ecolab Inc (NYSE: ECL)
adalah pemimpin global dalam teknologi dan pelayanan untuk air, kebersihan dan
energi yang menyediakan serta melindungi air bersih, makanan yang aman, energi
yang berlimpah dan lingkungan yang sehat. Ecolab memberikan program yang
menyeluruh dan melayani industri makanan, energi, layanan kesehatan, dan
perhotelan di lebih dari 160 negara.
1. Bahan kimia untuk pengolahan air baku & air limbah industri;
2. Bahan kimia untuk pengolahan air boiler;
3. Bahan kimia untuk pengolahan air pendingin;
4. Peralatan yang ada hubungannya dengan pengolahan air seperti :
a. RO (Reverse Osmosis)
b. demin plant
c. softener
d. filter
Perusahaan telah menjalankan Sistem Manajemen K3 dengan baik sesuai dengan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970. Hal ini terlihat dari penghargaan-penghargaan
yang telah diterima perusahaan diantaranya:
Halaman 9 dari 23
1. Bendera Emas pada Tahun 2019 dan Certification OHSAS 18001-2017
dalam penerapan SMK3 Perusahaan;
2. Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 dalam penerapan SMK3
Lingkungan Perusahaan;
3. Gold Award pada Tahun 2017 oleh Responsible Care Indonesia;
4. Sertifikat Halal yang diperoleh pada Tahun 2017;
5. Sertifikat NSF pada Tahun 2014 untuk food safety;
6. Penghargaan Zero Accident yang diperoleh pada Tahun 2014;
7. Penghargaan Lingkungan Hidup dari Bupati Bogor Tahun 2014.
Halaman 10 dari
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Halaman 11 dari
D. Identifikasi Bahaya dan Risiko Perusahaan
Halaman 12 dari
BAB III
TEMUAN & ANALISA
Halaman 13 dari
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa, pengamatan video perusahaan, dan interview bersama
Bapak Timbul Kristiawan Saputra selaku narasumber PT Ecolab International
Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa:
B. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk PT Ecolab International Indonesia adalah
sebagai berikut:
Halaman 14 dari
REFERENSI
Halaman 15 dari
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja;
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja di
Ketinggian;
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan K3
Nasional;
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat
Tenaga dan Produksi;
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator dan
Eskalator;
23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan
Kerja;
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 tahun 2020 tentang Pesawat Angkat
dan Angkut;
Halaman 16 dari