Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. MANUNGGAL PERKASA


PENGAWASAN NORMA K3 LISTRIK, & PENGAWASAN K3 KONTRUKSI
PENANGGULANGAN KEBAKARAN.

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN 93
KELOMPOK 3:
1. ALEF AULIA RAHMAN
2. CHENDY PUTRI UTAMI
3. DWI AGUNG PRABOWO
4. HENDRA OKI WANG
5. JULMIATI
6. RUDI SEPTIANSYAH

PENYELENGGARA
PT AJISAKA NUSA ILMU
2023
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan yang maha Esa Allah SWT, laporan kerja lapangan ini
selesai dibuat untuk memenuhi persyaratan sebagai Ahli K3 Umum. laporan kerja
lapangan ini hanya membahas sebagian kecil dari bidang – bidang yang diatur oleh
undang– undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kesehatan Kerja beserta
Turunannya. dalam laporan kerja lapangan ini terbatas pada ruang lingkup di antara
pengawasan norma K3 Bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan, lingkungan
kerja serta bahan kimia berbahaya .

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan bagian yang sangat


penting dalam proses bisnis suatu perusahaan namun bagi sebagian yang belum
menyadari dan belum mengetahui dasar – dasar pelaksanaan K3, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) hanya dianggap sebagai pemborosan dalam proses
pengeluaran anggaran di suatu perusahaan, Tapi apabila sudah memhami dan
mengetahui pentingnya K3 yang bertujuan untuk menjunjung tinggi hak kesetaraan,
keteraturan dan kedisiplinan maka pelaksanaan K3 adalah sebagai perwujudan dan
investasi untuk mengembangkan proses bisnis yang sehat seperti yang sudah tertuang
dalam UU No. 1 tahun 1970.

penulis mendapatkan banyak bantuan secara langsung maupun tidak langsung


dalam kelancaran pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan maupun penyelesaian laporan
ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang berpartisispasi dalam Praktik Kerja Lapangan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Praktik Kerja


Lapangan ini, masih memliki banyak kekurangan baik dari segi landasan hukum,
penyampaian, bahasa dll. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan feedback
yang membangun untuk perbaikan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................
A.Latar Belakang........................................................................................................................................
B. Maksud dan Tujuan................................................................................................................................
C. Ruang Lingkup......................................................................................................................................
D. Dasar Hukum Pengawasan....................................................................................................................
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.....................................................................................................................
A. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................................................................
a. Sejarah Perusahaan ..........................................................................................................................
b. Visi & Misi Perusahaan ...................................................................................................................
c. Maksud dan Tujuan Perusahaan ......................................................................................................
d. Profil Perusahaan .............................................................................................................................
e. Peraturan
Perusahaan..................................................................................................6
f. Hasil
Observasi..........................................................................................................7
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH.......................................................................................
A. Hasil Observasi Temuan Positif...........................................................................................................
B. Hasil Observasi Temuan
Negatif...................................................................................13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................................18
REFERENSI...........................................................................................................................19
DAFTAR TABEL
Table 1. Temuan Positif PT. Manunggal Perkasa...................................................................................9
Table 2. Temuan Negatif PT. Manunggal Perkasa................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis
sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan
kinerja karyawan dan perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja
semakin sedikit terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk menyediakan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja. Secara
umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna
menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD,
perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakaan kerja, peenyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar berupa kecelakaan, kebakaran,
peledekan dan penyakit akibat kerja yang di akibatkan oleh kesalahan dalam
penggunaan perlatan, pemahaman, dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja
yang kurang memandai. Upaya perlindungan tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja,
oranglain di tempat kerja dan sumber produksinya selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman dan sejahtera hingga tercapainya suatu tingkat produktivitas yang tinggi
dengan tetap mengutamakan upaya keselamatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering
terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah faktor penting bagi kegiatan
perusahaan, karena perusahaan tidak mungkin bisa lepas dari yang namanya tenaga
kerja. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia
didunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menangani pasar global
karena mengalami ketidak efesienan pemanfaatan tenaga kerja. Padahal kemajuan
perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu di samping.
perhatian perusahaan pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau
aturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Maka perlu diadakannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di perusahaan yang mempunyai resiko bahaya tinggi. Berdasarkan PP nomor
50 tahun 2012, Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja adalah bagian
dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif. Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek K3 adalah
mengenai Kelembagaan, Keahlian K3, Penerapan SMK3 dan Kesehatan Kerja.
Pemeriksaan ke lapangan yang berfokus pada Kelembagaan, Keahlian K3, Penerapan
SMK3 dan Kesehatan Kerja perlu dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat
kepedulian sebuah perusahaan terhadap K3 area kerja dan mengetahui bentuk
Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK3 dan Kesehatan Kerja di tempat kerja yang
melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Laporan kunjungan praktik kerja lapangan (PKL) ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Ajisaka
Nusa Ilmu yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Republik Indonesia. Maka
pada tanggal 14 Desember 2023, dilakukan Laporan kunjungan praktik kerja lapangan
melalui daring/online di PT. Manunggal Perkasa yang berlokasi di daerah Cilacap,
Jawa Tengah yang didirikan pada tahun 1995 dengan luas wilayah 7,2 hektar dan
jumlah pekerja sebanyak 269 orang.
PT. Manunggal Perkasa merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki
potensi sumber-sumber bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja harus diminimalisir
agar tidak menyebabkan kerugian dan cidera baik ringan, berat bahkan kematian, atau
terhentinya proses kerja dan kerusakan peralatan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pelakasanaan ini adalah:

1. Sebagai syarat memperoleh Sertifikat Ahli K3 Umum


2. Untuk mempraktekkan implementasi teori K3 yang dipelajari selama
pembinaan di tempat kerja.
3. Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi pelaksanaan
penerapan Kelembagaan K3, Keahlian K3, SMK3 dan K3 Kesehatan Kerja.
4. Untuk mendapatkan gambaran nyata dan pemahaman jelas mengenai
implementasi K3 di tempat kerja, khususnya di bidang Kelembagaan K3,
Keahlian K3, SMK 3 dan K3 Kesehatan Kerja.
5. Untuk mempersiapkan peserta mengenal bagian kerja yang berhubungan
dengan Kelembagaan, Keahlian K3, dan SMK3 dan K3 Kesehatan Kerja.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi, antara lain:
1. Kelembagaan dan Keahlian K3
- P2K3 (pengesahaan, ketua, sekretaris, program kerja, laporan per 3 bulan, dan
rapat bulanan) dan PJK3 yang melakukan riksa uji (SKP dan tenaga ahli)
- Ahli K3 Umum
2. Kesehatan Kerja.
3. Penerapan SMK3
- Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan rencana K3, Pemantuan dan
evaluais K3 dan Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
- Audit eksternal dan audit internal SMK3
- Penghargaan K3 (zero accident award, sertifikat SMK3)
D. Dasar Hukum
 Dasar Hukum K3 Secara Umum
- UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan Penghidupan yang layak bagi Manusia
- UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
- UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan
 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
pada konstruksi bangunan.
 SKB Menaker dan Menteri PU No.174/MEN/1986 dan No.104/KPTS/1986
tentang K3 pada Kegiatan Konstruksi.
 Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi Personil K3
Konstruksi Bangunan
 Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Permenaker No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR.
 Permenaker No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alat Alarm Kebakaran
Automatik.
 Kepmenakertrans No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran.
 Instruksi Menaker No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
 Permen PU No. 26/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) 1987 tentang panduan
pemasangan system hydrant untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan rumah dan gedung.
 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik dan Instalasi Petir
 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Kepmenaker 75 tahun 2022. Diganti dengan Permenaker no. 12 tahun 2015
dan Permenaker No. 33 tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja.
 Permenaker no. 33 tahun 2012 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat Kerja
 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No: Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikasi
Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan no. 47 Tahun 2015 tentang Ahli K3 Listrik.
 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No 48 Tahun 2015 tentang Teknisi K3 Listrik.
 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A.Tinjauan Umum PT. Manunggal Perkasa

PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Merupakan salah satu perusahaaN tepung
di Indonesia yang merupakan penghasil produk tepung terigu. Perusahaan ini di
dirikan di atas tanah seluas 62ha yang berlokasi di JL. Laut Jawa, Pelabuhan Tanjung
Intan, Kelurahan Tambak Raja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah. PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Mulai memproduksinya di tahun
Februari 1997 dan sejak bulan April 1997 perusahaan Mempunyai produksi secara
komersial.
a.Sejarah PT. Manunggal Perkasa
PT. Manunggal Perkasa didirikan pada tahun 1995 dan diresmikan pada tanggal
17 April 1997 oleh presiden kedua Indonesia, Bapak Soeharto. dan sebagai general
manager dipegang oleh bapak Bob Rusli The Tjip. Pada bulan Febuari 1997, fasilitas
penggilingan tepung Manunggal Perkasa mulai beroperasi. Cilacap, Jawa Tengah
dipilih sebagai lokasi strategis untuk didirikannya fasilitas penggilingan tepung karena
beberapa pertimbangan, salah satunya adalah belum adanya fasilitas penggilingan
tepung di bagian bawah Pulau Jawa. Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap merupakan
pelabuhan alami yang posisinya terlindungi oleh Pulau Nusakambangan, sehingga
tingkat pendangkalan tidak terlalu tinggi serta lebih aman dari arus ombak samudra
selatan, dengan demikian dapat menyediakan akses pelabuhan yang berkelanjutan di
sepanjang tahun.
Perusahaan ini bertekad untuk terus mengembangkan diri dalam pemenuhan
kebutuhan konsumen berupa kebutuhan tepung terigu. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan konsumen, PT. Manunggal Perkasa Inti Persada terus berusaha
meningkatkan kualitas produksinya dengan tidak meninggalkan perhatian terhadap
kualitas produknya. Untuk mempertahankan kualitas dari hasil produk, pihak
perusahaan membentuk tim yang bertugas di laboratorium khusus memeriksa tingkat
mutu dengan pengendalian mutu pada bahan baku dari jenis jenis gandum, proses
produksi sampai pada hasil produksi perusahaan. Dengan menjaga kualitas hasil
produksi akan membantu perusahaan dalam memasarkan produknya karena pihak
konsumen merasa puas dengan produk tersebut sehingga konsumen tidak akan
meninggalkan dalam mengkonsumsi tepung terigu hasil produk PT. Manunggal
Perkasa Inti Persada Cilacap. Dalam perkembangan industri ini, pada akhir tahun 1998
kapasitas produksinya mencapai 1000 ton/hari atau 30.000 ton/bulan Dan saat itu telah
disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 2000 ton/hari atau
60.000 ton/bulan.
b.Visi Perusahaan
Visi PT. Manunggal Perkasa adalah menjadi pabrik tepung terigu yang berperan
serta dalam penigkatan kesejahteraan masyarakat indonesia dengan menghasilkan
produk yang bermutu, dan bergizi tinggi dengan harga yang terjangkau.
Misi Perusahaan
Misi nya adalah:
1. selalu mengutamakan keuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang
bermutu dengan harga yang bersaing.
2. meningkatkan keejahteraan karyawan sebagai wujud penghargaan perusahaan atas
kerja sama dan kinerja yang optimal.
3. meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan masyarakat dan sekitarnya.
c.Maksud dan Tujuan Perusahaan
PT. Manunggal Perkasa merupakan salah satu perusahaan tepung di Indonesia
penghasil produk tepung terigu. Tujuan pendirian PT Manunggal Perkasa ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan tepung terigu di dalam negeri sehingga dapat mengurangi
impor tepung terigu di masa yang akan datang.
d.Profil Perusahaan
Nama : PT Manunggal Perkasa
Bidang Usaha : Penggilingan Tepung (Flour Mills)
Alamat : Klega, Tambakreja, Kec. Cilacap Sel., Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah
Website : https://www.manunggalperkasa.co.id
Luas wilayah : 7,2 Hektar
Jumlah Tenaga Kerja : 269 orang
e. Peraturan Perusahaan
Dalam Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan PT. Manunggal Perkasa yaitu
“Mengutamakan kepuasan pelanggan yang dipersyaratkan dengan mengupayakan
peningkatan secara berkesinmbungan.”
PT. Manunggal Perkasa mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan
gizi masyarakat dengan mempersembahkan tepung terigu berkualitas tinggi, berstandar
SNI, dan jaminan halal melalui sertifikasi. Produk tepung yang diproduksi juga
bervariasi, seperti Kantil, Aster, Melati, Bakung, Raflesia, Dahlia, dan Soka.
beberapa sertifikat yang sudah di miliki:
a. ISO ISO 22000:2005 (Food Safety Management System)
b. ISO 9001:2015 (Quality Management System)
c. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI), wajib SNI
d. Sertifikat Produk Halal dan Sertifikat Sistem Jaminan Halal
f.Hasil Observasi Perusahaan
Dari hasil observasi pada PT. Manunggal Perkasa diperoleh temuan sebagai berikut ini:
1. Temuan Positif
a. K3 Listrik
a) Sudah tersertifikasi ahli k3 listrik
b) Genset & Penyalur petir sudah dilakukan uji riksa
c) Sudah tarpasang panel listrik dan memiliki kunci penutup
d) Sudah terpasangnya penyalur pertir yg langsung di teruskan ke dalam tanah
( Grounding)
e) Sudah ada sign/rambu tanda bahaya diarea generator set
b. K3 Kontruksi & Bangunan
a) Sudah terserdia area loading bongkar muat yang memadai
b) Mempunyai pintu dan lampu emergency exit
c) Perawatan pada kontruksi conveyor
d) Sudah ada blower di tiap bangunan
c. Penanggulangan Kebakaran
a) Sudah ada kebijakan Tanggap Darurat
b) Box hydrant dan APAR sudah tersedia lengkap dengan segitiga nya
c) Di setiap ruangan sudah terpasang alarm dengan total 85 untuk mendeteksi
apabila terjadi kebakaran
d) Sudah terpasangnya plan jalur evakuasi yg menuju ketitik kumpul jika
keadaan darurat terjadi.
2. Temuan Negatif
a. K3 Listrik
a) Jumlah penyalur petir masih belum ditunjukkan mampu mengcover luas
gedung berdasarkan Video.
b) Cover penyalur petir menuju grounding sudah rapuh
c) Dilorong panel tidak dikasih sign jalur evakuasi jika ada keadaan darurat
b. K3 Kontruksi & Bangunan
a) Akses masuk gudang belum dibedakan antara jalur pejalan kaki dan
material loading
b) Ada nya bangunan yang kurang terawat (tempat penyimanan BBM)
c) Pekerja perbaikan conveyor ada yang tidak memakai APD
d) Jalur pejalan kaki ada yang sudah rusak.
e) Ada Scaffolding yang dibiarkan diarea perkantoran tanpa ada pekerjaan
diarea tersebut
f) Tidak ada denah lokasi Perusahaan/layout tiap bangunan.
c. Penanggulangan Kebakaran
a) Tidak ada struktrur team ERT yang ditempel
b) Jumlah kualifkasi petugas pemadam kebakaran dengan resiko bahaya
tinggi hanya memiliki 15 petugas kebakaran kelas D
c) Hydrant disediakan tiap jarak 100 meter
BAB III

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Hasil Observasi Pengawasan Norma K3 Konstruksi, K3 Listrik Dan


Penanggulangan Kebakaran
Berdasarkan hasil observasi pada saat Praktik Kerja Lapangan Online di PT.
Manunggal Perkasa pada tanggal 14 november 2023 Analisis Temuan K3 Kelembagaan,
Keahlian K3, SMK3 dan Kesehatan Kerja di dapatkan hasil analisa temuan positif dan
negatif sebagai berikut ini :

Table 1. Hasil Observasi Positif PT. Manunggal Perkasa

No Rekomenda
Foto Lokasi Analisa Dasar Hukum
. si
1 PT. Sudah Dipertahanka Permenaker
Manungg terserdia n dan di Nomor 01 Tahun
al Perkasa area evaluasi 1980 tentang K3
loading secara Kontruksi Pasal 5
bongkar berkala ayat (1) :
muat yang “Disetiap tempat
memadai kerja harus
dilengkapi dengan
sarana untuk
keperluan keluar
masuk dengan
aman.
2 PT. Mempuny perlu Permenaker
Manungg ai pintu dianalisa Nomor 01 Tahun
al Perkasa dan lampu untuk 1980 tentang K3
emergency dibedakan Kontruksi Pasal 5
exit antara ayat (1) :
emergency “Disetiap tempat
exit dan pintu kerja harus
alur produksi dilengkapi dengan
sarana untuk
keperluan keluar
masuk dengan
aman”

3 PT. Adanya Dipertahanka Kepdirjen


Manungg Perawatan n dan di Binawas
al Perkasa pada evaluasi No.Kep.20/BW/20
kontruksi secara 04 tentang
conveyor berkala Kompetensi
Personil K3
Konstruksi
Bangunan

4 PT. Sudah ada Ditambahkan Permenaker


Manungg blower lubang Nomor 01 Tahun
al Perkasa ditiap ventilasi atau 1980 tentang K3
bangunan stek / Kontruksi Pasal 5
circulator ayat (3) :
udara yang “Semua tempat
belum ada. kerja harus
mempunyai
ventilasi yang
cukup sehingga
dapat mengurangi
bahaya debu, uap
dan bahaya
lainnya.”
5 PT. Sudah Di Permenaker
Manungg tersertifika pertahankan No.12/2015
al Perkasa si Ahli K3 untuk tetap di Pasal 6 ayat 4
Listrik lakukan dan Dalam hal
di monitoring kegiatan yang
pengecekann dilaksanakan
ya agar berupa
kualitas pemasangan dan
pengecekan pemeliharaan pada
tetap terjaga pembangkitan,
transmisi,
distribusi dan
pemanfaatan,
dapat dilakukan
oleh :
a. Teknisi K3
Listrik pada
perusahaan; atau
b. Teknisi K3
Listrik pada PJK3

6 PT. Genset dan Dipertahanka Permenaker


Manungg Penyalur n dan Nomor 02 tahun
al Perkasa Petir sudah dilakukan 1989 tentang
diuji pengujian Instalasi Penyalur
berkala, berkala Petir Pasal 2 ayat
riksa (4) :
“Bagian-bagian
instalasi penyalur
petir harus
memiliki tanda
hasil pengujian
dan atau sertifikat
yang diakui”
7 PT. Panel Dipasangkan
Manungg Listrik name plate, UU RI no 01 tahun
al Perkasa sudah tanda bahaya 1970 tentang
tersedia. & safety sign keselamatan kerja
Permenaker no 12
tahun 2015
Permenaker no 33
tahun 2015
Peraturan menteri
tenaga kerja No
per 02/Men/1989

8 PT. Sudah Ada Dipertahanka UU RI no 01 tahun


Manungg Sign n dan 1970 tentang
al Perkasa diarea dilakukan keselamatan kerja
Genset pengujian Permenaker no 12
berkala tahun 2015
Permenaker no 33
tahun 2015
Peraturan menteri
tenaga kerja No
per 02/Men/1989

9 PT. Sudah Ada Tetap dijaga Kepmenaker


Manungg kebijakan dan nomor 189 tahun
al Perkasa Tanggap ditingkatkan 1999 tentang
Darurat Penanggulangan
Kebakaran di
Tempat Kerja
10 PT. Box Tetap dijaga Permenaker No.
Manungg Hydrant dan 04 Tahun 1980
al Perkasa dan apar ditingkatkan tentang syarat
sudah pemasangan
tersedia APAR pasal 4 ayat
(1) :“Setiap satu
atau kelompok alat
pemadam api
ringan harus
ditempatkan pada
posisi yang mudah
dilihat dengan
jelas, mudah
dicapai dan
diambil serta
dilengkapi dengan
pemberian tanda
pemasangan.”

11 PT. Sudah Tetap dijaga Permenaker


Manungg Terpasang dan Nomor 02 Tahun
al Perkasa Alarm diinspeksi 1983 tentang
sebanyak dan kalua Instalasi
85 unit bisa Kebakaran
ditambahkan Otomatis Pasal 3
ayat (1) :
“Detektor harus
dipasang pada
bagian bangunan
kecuali apabila
bagian bangunan
tersebut telah
dilindungi dengan
sistem pemadam
kebakaran
automatik.”

Table 2. Observasi Negatif PT. Manunggal Perkasa


N Rekomendas
Foto Lokasi Analisa Dasar Hukum
o. i
1 PT. Jumlah Disarankan RI No.
Manung penyalur petir menambahkan PER.31/MEN/201
gal masih belum alat penyalur 5 TENTANG
Perkasa ditunjukkan petir disetiap PENGAWASAN
mampu gedung INSTALASI
mengcover PENYALUR
luas gedung PETIR, maka
berdasarkan pemeriksaan
Video berkala oleh
instansi terkait atau
Disnaker di
lakukan setiap 2
tahun, hal ini di
mungkinkan bila
pihak swasta atau
instansi terkait
sadar perlunya
keselamatan kerja
bagi karyawan
yang ada di sekitar
tempat kerja

2 PT. Cover Disarankan Peraturan Menteri


Manung penyalur petir untuk tenaga kerja RI
gal menuju mengecek dan NOMOR :
Perkasa grounding mengganti PER.02/MEN/198
sudah rapuh cover 9
penyalur petir Menetapkan :
TENTANG
PENGAWASAN
INSTALASI
PENYALUR
PETIR.
3 PT. Dilorong Disarankan di UU RI no 01 tahun
Manung panel tidak berikan sing 1970 tentang
gal dikasih sign jalur evakuasi keselamatan kerja
Perkasa jalur evakuasi agar memudah Permenaker no 12
jika ada para pekrja tahun 2015
keadaan apa bila terjadi Permenaker no 33
darurat keadaan tahun 2015
darurat Peraturan menteri
tenaga kerja No
per 02/Men/1989

4 PT. Akses masuk Disarankan UU RI no 01 tahun


Manung gudang belum memberikan 1970 tentang
gal dibedakan rambu-rambu keselamatan kerja
Perkasa antara jalur agar pekerja Permenaker no 12
pejalan kaki dapat tahun 2015
dan material membedahkan Permenaker no 33
loading antara jalur tahun 2015
pejalan kaki Peraturan menteri
dan material tenaga kerja No
loading per 02/Men/1989

5 PT. Ada nya Disarankan Undang -undang


Manung bangunan untuk Republik
gal yang kurang melakukan Indonesia
Perkasa terawat pengecekan NOMOR 2
(tempat struktur TAHUN 2002
penyimanan bangunan dan TENTANG
BBM) melakukan BANGUNAN
perbaikan GEDUNG
untuk
mencegah
terjadi
kecelakan
pada saat
bekerja
6 PT. Ada Disarankan Kepdirjen Binawas
Manung Scaffolding untuk No.Kep.20/BW/20
gal yang dibiarkan meletakkan 04 tentang
Perkasa diarea scaffolding Kompetensi
perkantoran pada Personil K3
tanpa ada tempatnya Konstruksi
pekerjaan agar tidak Bangunan
diarea tersebut menggangu Peraturan
mobilitas Menakertrans No.
pekerja Per-01/MEN/1980
tentang K3 pada
konstruksi
bangunan

7 Tidak ada denah dan tidak ada PT. Tidak ada Disarankan UU RI no 01 tahun
gambar Manung denah lokasi untuk 1970 tentang
gal Perusahaan/la memberikan keselamatan kerja
Perkasa yout tiap denah lokasi Permenaker no 12
bangunan perusahaan/la tahun 2015
yout ditiap Permenaker no 33
bangunan tahun 2015
Peraturan menteri
tenaga kerja No
per 02/Men/1989

8 PT. Pekerja Disarankan Permen


Manung perbaikan untuk setiap PER.08/MEN/VII/
gal conveyor ada pekerjaan 2010 Tentang Alat
Perkasa yang tidak menggunakan Pelindung Diri
memakai APD APD (APD) / Alat
Safety

9 PT. Jalur Disarankan


UU RI no 01
Manung
pejalan kaki melakukan tahun 1970
gal tentang
ada yang perbaikkan
Perkasa keselamatan
sudah untuk kerja
rusak. mencegah Permenaker no
12 tahun 2015
terjadi nya
Permenaker no
bahaya 33 tahun 2015
pada saat Peraturan
bekerja menteri tenaga
kerja No per
02/Men/1989

10 PT. Jumlah Disarankan Keputusan


Manung kualifkasi menambahkan Menaker No. Kep-
gal petugas alat pemadam 186/MEN/1999
Perkasa pemadam kebakaran tentang
kebakaran Penangulangan
dengan resiko kebakaran di
bahaya tinggi tempat kerja
hanya
memiliki 15
petugas
kebakaran
kelas D

11 PT. Hydrant Disarankan Peraturan Menteri


Manung disediakan menambahkan Pekerjaan Umum
gal tiap jarak 100 lebih banyak dan Perumahan
Perkasa meter lagi untuk Rakyat
hydrant No:26/PRT/M/200
8 tentang
persyaratan teknis
sistem proteksi
kebakaran pada

12 tidak ada struktur team PT. Tidak ada Disarankan Kepmenaker


Nomor 186 Tahun
Manung struktrur team untuk
ERT/ penanggulangan 1999 tentang
gal ERT yang menambahkan Penanggulangan
kebakaran, tidak ada Kebakaran di
Perkasa ditempel struktur team
Tempat Kerja
gambar ERT yang Pasal 6
belum di
tempel
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
PT.Manunggal Perkasa didirikan pada tahun 1995 dan diresmikan pada tanggal
17 April 1997 oleh presiden kedua Indonesia, Bapak Soeharto. Pada bulan Febuari
1997, fasilitas penggilingan tepung Manunggal Perkasa mulai beroperasi. Untuk
mempertahankan kualitas dari hasil produk, pihak perusahaan membentuk tim yang
bertugas di laboratorium khusus memeriksa tingkat mutu dengan pengendalian mutu
pada bahan baku dari jenis jenis gandum, proses produksi sampai pada hasil produksi
perusahaan. Dalam perkembangan industri ini, pada akhir tahun 1998 kapasitas
produksinya mencapai 1000 ton/hari atau 30.000 ton/bulan Dan saat itu telah
disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 2000 ton/hari atau
60.000 ton/bulan.
B.Saran
 Memonitor Lisensi dan sertifikat K3 secara rutin untuk memastikan masa berlaku Ijin
Lisensi K3
 Menambahkan APAR di area perusahaan sesuai regulasi 15 meter 1 APAR
 Perlunya penambahan Safety sign di area yang berisiko tinggi seperti workshop, kotak
panel.
 Untuk sertifikasi operator atau alat perlu dilakukan pengecekan berkala
(tahunan/bulanan) dan masterlist yang update untuk memudahkan monitoring
 Menambahkan springkle dan gas detector di area produksi.
REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA

1. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


2. Modul Pembinaan Ahli Keselamatan Kerja Umum (AK3U)
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4. Peraturan Menakertrans No. Per-01/MEN/1980 tentang K3 pada konstruksi bangunan
5. SKB Menaker dan Men PU Ke-174/1986 tentang k3 pada tempat kegiatan
konstruksi
6. SKB Menaker dan Men PU No.104/KPTS/1986 tentang pedoman pelaksanaan k3
pada tempat kegiatan konstruksi
7. Peraturan Menakertrans No.Per-04/MEN/1980 tenatng syarat syarat dan pemeliharaan
APAR
8. Peraturan Menaker No.Per-02/MEN/1983 tenatng Instalasi alarm kebakaran
automatik
9. Keputusan Menaker No. Kep-186/MEN/1999 tentang Penangulangan kebakaran di
tempat kerja
10. Peraturan Menaker No. Per-12/MEN/2015 tentang Ke listrik di tempat kerja
11. Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Kerja
12. Permenaker no 2 tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan Keselamatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
13. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor : Kep
84/Ppk/X/2012 Tentang Tata Cara Penyusunan Dokuman Pengendalian Potensi
Bahaya Besar Dan Menengah

Anda mungkin juga menyukai