PENYELENGGARA
PT AJISAKA NUSA ILMU
2023
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan yang maha Esa Allah SWT, laporan kerja lapangan ini
selesai dibuat untuk memenuhi persyaratan sebagai Ahli K3 Umum. laporan kerja
lapangan ini hanya membahas sebagian kecil dari bidang – bidang yang diatur oleh
undang– undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kesehatan Kerja beserta
Turunannya. dalam laporan kerja lapangan ini terbatas pada ruang lingkup di antara
pengawasan norma K3 Bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan, lingkungan
kerja serta bahan kimia berbahaya .
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................
A.Latar Belakang........................................................................................................................................
B. Maksud dan Tujuan................................................................................................................................
C. Ruang Lingkup......................................................................................................................................
D. Dasar Hukum Pengawasan....................................................................................................................
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.....................................................................................................................
A. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................................................................
a. Sejarah Perusahaan ..........................................................................................................................
b. Visi & Misi Perusahaan ...................................................................................................................
c. Maksud dan Tujuan Perusahaan ......................................................................................................
d. Profil Perusahaan .............................................................................................................................
e. Peraturan
Perusahaan..................................................................................................6
f. Hasil
Observasi..........................................................................................................7
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH.......................................................................................
A. Hasil Observasi Temuan Positif...........................................................................................................
B. Hasil Observasi Temuan
Negatif...................................................................................13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................................18
REFERENSI...........................................................................................................................19
DAFTAR TABEL
Table 1. Temuan Positif PT. Manunggal Perkasa...................................................................................9
Table 2. Temuan Negatif PT. Manunggal Perkasa................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis
sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan
kinerja karyawan dan perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja
semakin sedikit terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk menyediakan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja. Secara
umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna
menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD,
perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakaan kerja, peenyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar berupa kecelakaan, kebakaran,
peledekan dan penyakit akibat kerja yang di akibatkan oleh kesalahan dalam
penggunaan perlatan, pemahaman, dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja
yang kurang memandai. Upaya perlindungan tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja,
oranglain di tempat kerja dan sumber produksinya selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman dan sejahtera hingga tercapainya suatu tingkat produktivitas yang tinggi
dengan tetap mengutamakan upaya keselamatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering
terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah faktor penting bagi kegiatan
perusahaan, karena perusahaan tidak mungkin bisa lepas dari yang namanya tenaga
kerja. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia
didunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menangani pasar global
karena mengalami ketidak efesienan pemanfaatan tenaga kerja. Padahal kemajuan
perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu di samping.
perhatian perusahaan pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau
aturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Maka perlu diadakannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di perusahaan yang mempunyai resiko bahaya tinggi. Berdasarkan PP nomor
50 tahun 2012, Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja adalah bagian
dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif. Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek K3 adalah
mengenai Kelembagaan, Keahlian K3, Penerapan SMK3 dan Kesehatan Kerja.
Pemeriksaan ke lapangan yang berfokus pada Kelembagaan, Keahlian K3, Penerapan
SMK3 dan Kesehatan Kerja perlu dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat
kepedulian sebuah perusahaan terhadap K3 area kerja dan mengetahui bentuk
Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK3 dan Kesehatan Kerja di tempat kerja yang
melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Laporan kunjungan praktik kerja lapangan (PKL) ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Ajisaka
Nusa Ilmu yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Republik Indonesia. Maka
pada tanggal 14 Desember 2023, dilakukan Laporan kunjungan praktik kerja lapangan
melalui daring/online di PT. Manunggal Perkasa yang berlokasi di daerah Cilacap,
Jawa Tengah yang didirikan pada tahun 1995 dengan luas wilayah 7,2 hektar dan
jumlah pekerja sebanyak 269 orang.
PT. Manunggal Perkasa merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki
potensi sumber-sumber bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja harus diminimalisir
agar tidak menyebabkan kerugian dan cidera baik ringan, berat bahkan kematian, atau
terhentinya proses kerja dan kerusakan peralatan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pelakasanaan ini adalah:
PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Merupakan salah satu perusahaaN tepung
di Indonesia yang merupakan penghasil produk tepung terigu. Perusahaan ini di
dirikan di atas tanah seluas 62ha yang berlokasi di JL. Laut Jawa, Pelabuhan Tanjung
Intan, Kelurahan Tambak Raja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah. PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Mulai memproduksinya di tahun
Februari 1997 dan sejak bulan April 1997 perusahaan Mempunyai produksi secara
komersial.
a.Sejarah PT. Manunggal Perkasa
PT. Manunggal Perkasa didirikan pada tahun 1995 dan diresmikan pada tanggal
17 April 1997 oleh presiden kedua Indonesia, Bapak Soeharto. dan sebagai general
manager dipegang oleh bapak Bob Rusli The Tjip. Pada bulan Febuari 1997, fasilitas
penggilingan tepung Manunggal Perkasa mulai beroperasi. Cilacap, Jawa Tengah
dipilih sebagai lokasi strategis untuk didirikannya fasilitas penggilingan tepung karena
beberapa pertimbangan, salah satunya adalah belum adanya fasilitas penggilingan
tepung di bagian bawah Pulau Jawa. Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap merupakan
pelabuhan alami yang posisinya terlindungi oleh Pulau Nusakambangan, sehingga
tingkat pendangkalan tidak terlalu tinggi serta lebih aman dari arus ombak samudra
selatan, dengan demikian dapat menyediakan akses pelabuhan yang berkelanjutan di
sepanjang tahun.
Perusahaan ini bertekad untuk terus mengembangkan diri dalam pemenuhan
kebutuhan konsumen berupa kebutuhan tepung terigu. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan konsumen, PT. Manunggal Perkasa Inti Persada terus berusaha
meningkatkan kualitas produksinya dengan tidak meninggalkan perhatian terhadap
kualitas produknya. Untuk mempertahankan kualitas dari hasil produk, pihak
perusahaan membentuk tim yang bertugas di laboratorium khusus memeriksa tingkat
mutu dengan pengendalian mutu pada bahan baku dari jenis jenis gandum, proses
produksi sampai pada hasil produksi perusahaan. Dengan menjaga kualitas hasil
produksi akan membantu perusahaan dalam memasarkan produknya karena pihak
konsumen merasa puas dengan produk tersebut sehingga konsumen tidak akan
meninggalkan dalam mengkonsumsi tepung terigu hasil produk PT. Manunggal
Perkasa Inti Persada Cilacap. Dalam perkembangan industri ini, pada akhir tahun 1998
kapasitas produksinya mencapai 1000 ton/hari atau 30.000 ton/bulan Dan saat itu telah
disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 2000 ton/hari atau
60.000 ton/bulan.
b.Visi Perusahaan
Visi PT. Manunggal Perkasa adalah menjadi pabrik tepung terigu yang berperan
serta dalam penigkatan kesejahteraan masyarakat indonesia dengan menghasilkan
produk yang bermutu, dan bergizi tinggi dengan harga yang terjangkau.
Misi Perusahaan
Misi nya adalah:
1. selalu mengutamakan keuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang
bermutu dengan harga yang bersaing.
2. meningkatkan keejahteraan karyawan sebagai wujud penghargaan perusahaan atas
kerja sama dan kinerja yang optimal.
3. meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan masyarakat dan sekitarnya.
c.Maksud dan Tujuan Perusahaan
PT. Manunggal Perkasa merupakan salah satu perusahaan tepung di Indonesia
penghasil produk tepung terigu. Tujuan pendirian PT Manunggal Perkasa ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan tepung terigu di dalam negeri sehingga dapat mengurangi
impor tepung terigu di masa yang akan datang.
d.Profil Perusahaan
Nama : PT Manunggal Perkasa
Bidang Usaha : Penggilingan Tepung (Flour Mills)
Alamat : Klega, Tambakreja, Kec. Cilacap Sel., Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah
Website : https://www.manunggalperkasa.co.id
Luas wilayah : 7,2 Hektar
Jumlah Tenaga Kerja : 269 orang
e. Peraturan Perusahaan
Dalam Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan PT. Manunggal Perkasa yaitu
“Mengutamakan kepuasan pelanggan yang dipersyaratkan dengan mengupayakan
peningkatan secara berkesinmbungan.”
PT. Manunggal Perkasa mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan
gizi masyarakat dengan mempersembahkan tepung terigu berkualitas tinggi, berstandar
SNI, dan jaminan halal melalui sertifikasi. Produk tepung yang diproduksi juga
bervariasi, seperti Kantil, Aster, Melati, Bakung, Raflesia, Dahlia, dan Soka.
beberapa sertifikat yang sudah di miliki:
a. ISO ISO 22000:2005 (Food Safety Management System)
b. ISO 9001:2015 (Quality Management System)
c. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI), wajib SNI
d. Sertifikat Produk Halal dan Sertifikat Sistem Jaminan Halal
f.Hasil Observasi Perusahaan
Dari hasil observasi pada PT. Manunggal Perkasa diperoleh temuan sebagai berikut ini:
1. Temuan Positif
a. K3 Listrik
a) Sudah tersertifikasi ahli k3 listrik
b) Genset & Penyalur petir sudah dilakukan uji riksa
c) Sudah tarpasang panel listrik dan memiliki kunci penutup
d) Sudah terpasangnya penyalur pertir yg langsung di teruskan ke dalam tanah
( Grounding)
e) Sudah ada sign/rambu tanda bahaya diarea generator set
b. K3 Kontruksi & Bangunan
a) Sudah terserdia area loading bongkar muat yang memadai
b) Mempunyai pintu dan lampu emergency exit
c) Perawatan pada kontruksi conveyor
d) Sudah ada blower di tiap bangunan
c. Penanggulangan Kebakaran
a) Sudah ada kebijakan Tanggap Darurat
b) Box hydrant dan APAR sudah tersedia lengkap dengan segitiga nya
c) Di setiap ruangan sudah terpasang alarm dengan total 85 untuk mendeteksi
apabila terjadi kebakaran
d) Sudah terpasangnya plan jalur evakuasi yg menuju ketitik kumpul jika
keadaan darurat terjadi.
2. Temuan Negatif
a. K3 Listrik
a) Jumlah penyalur petir masih belum ditunjukkan mampu mengcover luas
gedung berdasarkan Video.
b) Cover penyalur petir menuju grounding sudah rapuh
c) Dilorong panel tidak dikasih sign jalur evakuasi jika ada keadaan darurat
b. K3 Kontruksi & Bangunan
a) Akses masuk gudang belum dibedakan antara jalur pejalan kaki dan
material loading
b) Ada nya bangunan yang kurang terawat (tempat penyimanan BBM)
c) Pekerja perbaikan conveyor ada yang tidak memakai APD
d) Jalur pejalan kaki ada yang sudah rusak.
e) Ada Scaffolding yang dibiarkan diarea perkantoran tanpa ada pekerjaan
diarea tersebut
f) Tidak ada denah lokasi Perusahaan/layout tiap bangunan.
c. Penanggulangan Kebakaran
a) Tidak ada struktrur team ERT yang ditempel
b) Jumlah kualifkasi petugas pemadam kebakaran dengan resiko bahaya
tinggi hanya memiliki 15 petugas kebakaran kelas D
c) Hydrant disediakan tiap jarak 100 meter
BAB III
No Rekomenda
Foto Lokasi Analisa Dasar Hukum
. si
1 PT. Sudah Dipertahanka Permenaker
Manungg terserdia n dan di Nomor 01 Tahun
al Perkasa area evaluasi 1980 tentang K3
loading secara Kontruksi Pasal 5
bongkar berkala ayat (1) :
muat yang “Disetiap tempat
memadai kerja harus
dilengkapi dengan
sarana untuk
keperluan keluar
masuk dengan
aman.
2 PT. Mempuny perlu Permenaker
Manungg ai pintu dianalisa Nomor 01 Tahun
al Perkasa dan lampu untuk 1980 tentang K3
emergency dibedakan Kontruksi Pasal 5
exit antara ayat (1) :
emergency “Disetiap tempat
exit dan pintu kerja harus
alur produksi dilengkapi dengan
sarana untuk
keperluan keluar
masuk dengan
aman”
7 Tidak ada denah dan tidak ada PT. Tidak ada Disarankan UU RI no 01 tahun
gambar Manung denah lokasi untuk 1970 tentang
gal Perusahaan/la memberikan keselamatan kerja
Perkasa yout tiap denah lokasi Permenaker no 12
bangunan perusahaan/la tahun 2015
yout ditiap Permenaker no 33
bangunan tahun 2015
Peraturan menteri
tenaga kerja No
per 02/Men/1989