Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK

KERJA LAPANGAN

PT MITRA ADI JAYA


K3 BIDANG KESEHATAN KERJA, KELEMBAGAAN DAN
PENERAPAN SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM BATCH 37

DISUSUN OLEH

1. ANDHIKA PUTRA W
2. ANURI
3. HAURA SALSABILA A
4. IIS DELLY A
5. SAMUEL LEONARDO S

PENYELENGGARA

PT. SAFETY FIRST INDONESIA


2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kami
dari kelompok 3 dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ). Kegiatan PKL tersebut dilaksanakan pada tanggal 18
November 2021. Laporan PKL kami berisi tentang K3 Bidang Kesehatan Kerja, K3 Bidang
Kelembagaan, dan Penerapan SMK3.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
mendapatkan sertifikasi Ahli K3 Umum dari Kementrian Tenaga Kerja dengan materi
pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Safety First Indoneisa, Yogyakarta sebagai
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, sebagai Lembaga yang
mengeluarkan sertifikasi Ahli K3 Umum,
2. Pimpinan dan Tim PT. Safety First Indoneisa yang telah menyelenggarakan
sertifikasi Ahli K3 Umum dengan baik, serta memberikan pelayanan dengan baik
dan ramah selama pelatihan,
3. Semua pemateri dari Dinas Tenaga Kerja Yogyakarta dan praktisi-praktisi industri
yang telah memberikan ilmunya,
4. Rekan-rekan peserta calon Ahli K3 Umum, serta pihak-pihak yang telah sukarela
berbagi ilmu dan tetap kompak dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan
ini. Oleh karena itu, penyusun menerima segala saran dan kritik dari pembaca, agar dapat
memperbaiki laporan ini, dan laporan- laporan selanjutnya yang dibuat oleh penyusun.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan dengan pokok bahasan K3 Bidang
Kesehatan, K3 Bidang Kelembagaan, dan Penerapan SMK ini, dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Yogyakarta, 19 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................................................................. 1


KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................... 4
B. Maksud dan Tujuan........................................................................................................................... 5
C. Ruang Lingkup.................................................................................................................................. 5
D. Dasar Hukum .................................................................................................................................... 6
BAB II........................................................................................................................................................... 7
KONDISI PERUSAHAAN .......................................................................................................................... 7
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................................................................... 7
B. VISI DAN MISI ................................................................................................................................ 7
C. STRUKTUR ORGANISASI ............................................................................................................ 8
D. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN .................................................................................................. 8
E. ALUR PRODUKSI ........................................................................................................................... 9
F. TEMUAN HASIL OBSERVASI.................................................................................................... 10
BAB III ....................................................................................................................................................... 12
ANALISA PEMECAHAN MASALAH .................................................................................................... 12
A. Analisa Temuan Positif ................................................................................................................... 12
B. Analisa Temuan Negatif ................................................................................................................. 15
BAB IV ....................................................................................................................................................... 17
PENUTUP .................................................................................................................................................. 17
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 17
B. SARAN ........................................................................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan laporan Internasional Labour Organization (ILO), ada pekerja meninggal
setiap hari akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan. Lebih dari 2,78 juta kematian
per tahun. Selain itu, ada sekitar 374 juta cidera dan penyakit akibat kecelakaan kerja non-fatal
setiap tahun, banyak di antaranya mengakibatkan ketidakhadiran dalam pekerjaan.Sementara di
Indonesia angka kecelakaan kerja tiga tahun terakhir cenderung naik. Pada tahun 2015 terdapat
98.970 kasus kecelakaaan kerja, 2016 terdapat 106.129 kasus kecelakaan kerja, dan 2017 terdapat
123.000 kasus kecelakaan kerja. Untuk total jumlah kecelakaan kerja setiap tahunnya mengalami
peningkatan hingga 5% (Prins David Saut, 2018).
Berdasarkan data tersebut, menunjukan bahwa kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang selanjutnya disingkat K3 di perusahaan– perusahaan Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan karena masih banyak kasus kecelakaan yang terjadi, yang seharusnya angka kecelakaan
disuatu perusahaan adalah kecelakaan nihil (Zero Accidient).
Penerapan SMK3 mendapatkan perhatian yang sangat serius diseluruh dunia dengan
digunakannya standar Occupational Health and Safety Manjagement Systems oleh berbagai
perusahaan multinasional. Di Indonesia, pemerintah juga telah menunjukan komitmennya dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3), yang kemudian ditingkatkan dengan
dikeluarkannya PP NO.50 Tahun 2012. Dalam permenaker No.5/MEN/1996 maupun PP No.50
Tahun 2012 dijelaskan bahwa perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang
atau lebih atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh proses produksi dapat
megakibatkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan SMK3. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Silaban (2009), Belum banyak perusahaan yang berkomitmen
melaksanakan penerapan SMK3 untuk mengurangi angka kecelakaan kerja dalam lingkungan
kerjanya.
Penerapan SMK3 memberikan banyak keuntungan yaitu menjaga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja, meningkatkan produktifitas kerja, meningkatkan citra perusahaan yang
dapat memperkuat posisi bisnis perusahaan. Budaya K3 akan tercipta bila kriteria tiap unsur dari
12 unsur audit SMK3 dipenuhi dan berjalan dengan efektif. Penerapan SMK3 menjadi suatu
kebutuhan yang harus melekat dalam manajemen perusahaan dan menjadi indikator kinerja
perusahaan agar tercipta budaya kerja (corporate culture) berbasis K3. Dan pada penelitian yang
dilakukan oleh (Mentang et al., 2013), meyatakan bahwa Penerapan Program SMK3 mengharuskan

4
semua tenaga kerja yang mendapatkan penjelasan tentang kebijakan K3 dan pelatihan sesuai
dengan jenis pekerjaannya. Keselamatan dan kesehatan Kerja telah menjadi isu penting,
tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga dalam skala internasional. Setiap perusahaan
diwajibkan untuk menerapkan persyaratan K3.
K3 tidak lagi hanya milik perusahaan dibidang minyak dan gas, pertambangan,
proyek konstruksi dan manufaktur, tetapi sudah merambah kesemua jenis perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui kecelakaan kerja, meninggal dan sakit akibat kerja memerlukan
biaya disamping kerugian kerusakan peralatan tentunya juga akan hilangnya produktivtas
dalam lingkungan pekerjaan.
Oleh sebab itu pengetahuan dibidang K3,tidaklah wajib hanya bagi karyawan
bidang K3, tetapi wajib bagi seluruh karyawan. Supaya penegakan K3 baik secara
kelembagaan maupun sikap kerja adalah salah satu cara untuk menciptakan area kerja yang
baik sehingga dapat menjaga tenaga kerja agar selalu sehat, nyaman, selamat, dan sejahtera
baik selama bekerja maupun setelah selesai melakukan pekerjaan sehingga pada akhirnya
tingkat produktivitas tercapai. Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek K3 adalah
mengenai kesehatan kerja, kelembagaan dan keahlian K3 serta penerapan SMK3.
Pemeriksaan ke lapangan yang berfokus pada kelembagaan dan keahlian K3 serta
penerapan SMK3 perlu dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat kepedulian sebuah
perusahaan terhadap K3 area kerja.
PT Mitra Adi Jaya merupakan perusahaan manufaktur khusus di bidang
manufaktur, yang dalam hal ini merupakan contoh perusahaan yang sudah sesuai dengan
standar Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari laporan Praktek Kerja Lapangan ini diantaranya adalah:
1. Mengetahui program K3 khususnya di bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan
SMK3 di PT. Mitra Adi Jaya
2. Mengetahui implementasi K3 pada bidang Kesehatan Kerja di PT. Mitra Adi Jaya
3. Mengetahui implementasi K3 pada bidang Kelembagaan di PT. Mitra Adi Jaya
4. Mengetahui implementasi dari SMK3 di PT. Mitra Adi Jaya
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari pelaporan pratek lapangan ini adalah pelaksanaan K3
Kesehatan Kerja, K3 Kelembagaan dan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

5
Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Mitra Adi Jaya.
D. Dasar Hukum
Dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia dilandasi
dengan dasar hukum sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. PP No. 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
3. Perpres No. 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
4. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
5. Peraturan Menteri Perburuhan No 7 Tahun 1964 Tentang Syarat-Syarat Kesehatan,
Kebersihan Serta Penerangan Di Tempat Kerja
6. Permenaker No 01 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi Dokter
Perusahaan
7. Permenakers No 01 Tahun 1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan dan
K3 Bagi Tenaga Paramedis Perusahaan
8. Permenaker No. 02 tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
9. Permenaker No. 01 Tahun 1981 tentang Kewajiban Pelaporan PAK
10. Permenaker No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
11. Kepts. Dirjen Binawas No. 157 Tahun 1989 tentang Tata Cara dan Bentuk Laporan
Penyelenggaraan Pelayananan Kesehatan Kerja
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 333 Tahun 1989 Tentang Diagnosa dan
Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
13. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1979 Tentang Pengadaan Kantin Dan
Ruang Makan.
14. Surat Edaran Dirjen Binawas Tentang Perusahan Catering Yang Mengelola Makanan
Bagi Tenaga Kerja.
15. Permen No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3
16. Permen No. 02 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3
17. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
18. Permenaker No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3.

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) memperoleh Akta pendirian pada tanggal 5
September 2005 beralamat di Jl. Raya Berbah Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY. Luas area
perusahaan sebesar 9800m2. Memulai produksi pertamanya dengan jenis industri Sigaret
Kretek tangan (SKT) pada tanggal 27 November 2005 dan diresmikan oleh Gubernur DIY
pada tanggal 9 Januari 2006. PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) merupakan industri padat
karya, proses manual dan mempekerjakan ± 800 orang (52 laki-laki, 748 perempuan).
Demi mewujudkan tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman bagi tenaga kerja,
PT. Mitra Adi Jaya berkomitmen menetapkan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).

Gambar 1. Peta Lokasi Perusahaan PT. Mitra Adi Jaya

B. VISI DAN MISI


1. Visi
Menjadi Mitra Produksi Sigaret yang mengutamakan keamanan, keselataman, kualitas
dan produktifitas dalam menjamin kepuasan Mitra, Pemilik dan Karyawan.
2. Misi
Meningkatkan taraf hidup masyarakat pra sejahtera dan menciptakan lapangan kerja
untuk mengurangi pengangguran serta memacu kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.

7
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berikut struktur organisasi pada PT. Mitra Adi Jaya.

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Mitra Adi Jaya

D. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN
PT. Mitra Adi Jaya adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang sehat,
aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama dengan cara
menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.Untuk itu
manajemen berkomitmen:
1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3 serta
mengintegrasikan ke dalam semua aspek operasi.
2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk pmeningkatkan perbaikan yang
berkelanjutan dalam bidang K3.
3. Mengmbangkan serta mempromosikan sistem manajemen K3 yang berstruktur, terpadu,
dan secara teratur akan dievaluasi kembali guna menjamin kesesuaian terhadap praktek
kerja.
4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi standard K3 yang berlaku di
PT. Mitra Adi Jaya.

8
E. ALUR PRODUKSI
Alur proses produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ) terdiri dari 9 tahapan utama,
yaitu:
1. Urai, proses menguraikan tembakau dengan tujuan memisahkan agal dan gagang.
2. Giling, proses menggiling tembakau.
3. Push Cutter, proses pemotongan untuk merapikan ukuran rokok.
4. Inspeksi, proses pemeriksaan hasil rokok sesuai standard.
5. Wrapping, proses pembungkusan rokok dengan selubung / kertas khusus untuk
menjaga cita rasa rokok.
6. Packing, proses pembungkusan selanjutnya dalam wadah.
7. Bandroll, proses pemasangan pita cukai.
8. Press Bale, proses pengepakan ke dalam kardus.
9. Finished goods, proses penyimpanan rokok yang sudah siap diambil oleh PT
Sampoerna pusat.
Berikut ini merupakan diagram alur proses produksi PT. Mitra Adi Jaya.

Gambar 3. Diagram Alur Proses Produksi PT. Mitra Adi Jaya

9
F. TEMUAN HASIL OBSERVASI
Dari hasil observasi yang dilakukan, ditemukan temuan positif dan negatif sebagai
berikut:
1. Temuan Positif
 Klinik Perusahaan
Penyediaan klinik perusahaan sebagai perwujudan pelayanan kesehatan kerja.
 Dokter dan Paramedis Perusahaan
Terdapat 1 orang dokter perusahaan dan 2 orang paramedis yang telah memiliki
SIO dan mengikuti pelatihan hiperkes.
 Petugas P3K
Terdapat 7 orang petugas P3K.
 Kotak P3K
Terdapat sejumlah 4 buah kotak P3K.
 Tandu
Terdapat tandu sebagai alat evakuasi.
 Pemeriksaan Kesehatan
Dilakukan pemeriksaan awal, berkala dan khusus.
 Organisasi P2K3
P2K3 terdiri dari pimpinan, sekretaris dan anggota. Ahli K3 telah memiliki
SKP dan sertifikat.
 Memiliki 1 orang Ahli K3 Umum
Ahli K3 Umum memiliki sertifikat dan SKP..
 Terdapat Tim Tanggap Darurat
 Memiliki sertifikat SMK3
Telah melaksanakan audit internal satu tahun sekali dan audit eksternal.
 Kantin perusahaan
Tersedia kantin perusahaan dengan pengelola kantin telah memiliki sertifikat
kelas C Jasa Tata Boga dan telah mengikuti pelatihan ketahanan pangan.
Tiap 6 bulan sekali terdapat uji peralatan makan dan uji bahan

10
2. Temuan Negatif

• Tidak tersedia ruang P3K


• Pengelola kantin tidak memakai penutup kepala
• Tempat duduk kurang ergonomis

11
BAB III
ANALISA PEMECAHAN MASALAH
A. Analisa Temuan Positif
No. Data Item dan Dampak/Manfaat Dasar Hukum
Temuan Kesesuaian
1. Klinik Klinik - Memberikan - Permenakertrans No.
Perusahaan perusahaan bantuan kepada 03 tahun 1982
sebagai bukti tenaga kerja dalam tentang Pelayanan
penyelenggaraan penyesuaian diri Kesehatan Kerja
Pelayanan dengan - KepDirjen PPK No.
Kesehatan Kerja pekerjaannya Kep.
sudah sesuai - Melindungi tenaga 22/DJPPK/2008
dengan kerja terhadap
peraturan gangguan
perundangan. kesehatan
- Memberikan
pengobatan dan
perawatan serta
rehabilitasi tenaga
kerja yang sakit.
2. Dokter Sudah memiliki - Mendapatkan - Permenaker No 01
paramedis SKP dan sudah perlindungan Tahun 1976 tentang
mengikuti kesehatan dan Kewajiban Latihan
latihan hiperkes keselamatan kerja Hyperkes Bagi Dokter
Perusahaan
- Permenakers No 01
Tahun 1979 tentang
Kewajiban Latihan
Hygiene Perusahaan
dan K3 Bagi Tenaga
Paramedis Perusahaan
3. Petugas P3K Sesuai - Memberikan - Permenakertrans No.
peraturan, pertolongan 15 Tahun 2008
berjumlah 7 pertama secara tentang Pertolongan
orang dan sudah cepat dan tepat Pertama Pada
memiliki lisensi kepada pekerja Kecelakaan di Tempat
P3K. Petugas atau orang lain Kerja.
P3K juga yang berada di - Kep Dirjen
mengikuti tempat kerja yang 53/DJPPK/VIII/2009
pelatihan tiap 2 mengalami sakit tentang Pelatihan dan
bulan sekali. atau cidera. Pemberian Lisensi

12
Petugas Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) di
Tempat Kerja.
4. Kotak P3K Kotak P3K - Memberikan - Permenakertrans No.
berjumlah 4 pertolongan 15 Tahun 2008
buah tipe A pertama secara tentang Pertolongan
yang cepat dan tepat Pertama Pada
ditempatkan di kepada pekerja Kecelakaan di Tempat
beberapa titik atau orang lain Kerja.
diantaranya yang berada di
kantor, pos tempat kerja yang
satpam, dekat mengalami sakit
TPS dan 1 buah atau cidera.
kotak P3K
mobile.
5. Tandu Terdapat 1 tandu - Untuk - Permenakertrans No.
sebagai alat memindahkan 15 Tahun 2008
evakuasi korban ke tempat tentang Pertolongan
pelayanan yang aman. Pertama Pada
kesehatan kerja. Kecelakaan di Tempat
Kerja.
6. Terdapat - Mendapatkan - Permenaker No. 02
pemeriksaan tenaga kerja yang tahun 1980 tentang
kesehatan awal, sehat dan Pemeriksaan
berkala minimal produktif Kesehatan Tenaga
1 tahun sekali - Mencari faktor Kerja Dalam
dan khusus. risiko atau tanda- Penyelenggaraan
tanda awal Keselamatan Kerja
sebuah penyakit.
7. Memiliki Seseai dengan - Mengembangkan - Permen No. 04 Tahun
Organisasi peraturan, P2K3 kerja sama dan 1987 tentang P2K3
P2K3 telah ditetapkan partisipasi efektif - Permen No. 02 Tahun
oleh Menteri dalam penerapan 1992 tentang Tata Cara
atau pejabat K3. Penunjukan Ahli K3
yang ditunjuk. - Mengevaluasi
P2K3 terdiri cara kerja, proses
dari pimpinan, dan lingkungan
sekretaris yaitu kerja
Ahli K3 yang - Mengembangkan

13
bersertifikat dari sistem
perusahaan yang pengendalian
bersangkutan bahaya K3
dan anggota.
8. Telah - Mengetahui - PP No. 50 Tahun
dilaksanakan kelemahan 2012 tentang
audit internal 1 unsur sistem Penerapan SMK3
tahun sekali dan operasi sebelum - Permenaker No. 26
audit eksternal. timbul Tahun 2014 tentang
gangguan. Penyelenggaraan
- Memperoleh Penilaian Penerapan
gambaran yang Sistem Manajemen
jelas dan Keselamatan dan
lengkap tentang Kesehatan Kerja
status mutu
pelaksanaan K3.
- Meningkatkan
pengetahuan dan
kesadaran
terhadap K3.
- Meningkatkan
citra pengurus
perusahaan.
9. Kantin Pengelola kantin - Mempermudah - Permenaker
Perusahaan memiliki tenaga kerja No.03/Men/1982
sertifikat kelas dalam tentang pelayanan
C Jasa Tata memperoleh kesehatan kerja
Boga sejumlah 3 makanan. - Instruksi Menteri
orang dan telah - Terjaminnya gizi Tenaga Kerja No.
mengikuti tenaga kerja. Ins.01/Men/1988
pelatihan tentang peningkatan
ketahanan pengawasan dan
pangan. Setiap 6 penertiban terhadap
bulan sekali pengadaan kantin dan
terdapat uji toilet di perusahaan.
peralatan makan - Surat Edaran Dirjen
dan uji bahan. Binawas No.86 Tahun
Setiap 1 tahun 1989 tentang
sekali dilakukan perusahaan Catering
uji swab pada yang mengelola

14
pengelola kantin makanan bagi tenaga
terkait penyakit kerja
menular. - Instruksi menteri
Tenaga Kerja
No.Inst.03/M/BW/199
tentang Pengawasan
terhadap Pengelolaan
Makanan di Tempat
Kerja

B. Analisa Temuan Negatif


No. Data Temuan Item dan Saran Dasar Hukum
Kesesuaian
1. Tidak Menyediakan - Permenakertrans No.
tersedia fasilitas P3K 15 Tahun 2008
ruang P3K yaitu ruang tentang Pertolongan
sebagai P3K. Pertama Pada
fasilitas Kecelakaan di Tempat
Pelayanan Kerja.
Kesehatan
Kerja
2. Kantin Pengelola Menyediakan - Instruksi Menteri
kantin tidak head cover Tenaga Kerja No.
memakai untuk Ins.01/Men/1988
penutup pengelola tentang peningkatan
kepala saat kantin agar pengawasan dan
berada di menjaga penertiban terhadap
kantin. makanan tetap pengadaan kantin dan
higenis toilet di perusahaan.
- Surat Edaran Dirjen
Binawas No.86 Tahun
1989 tentang
perusahaan Catering
yang mengelola
makanan bagi tenaga
kerja
- Instruksi menteri
Tenaga Kerja
No.Inst.03/M/BW/199
tentang Pengawasan

15
terhadap Pengelolaan
Makanan di Tempat
Kerja
3. Tempat Memberikan - Permenkes No. 48
duduk bantalan pada Tahun 2016 tentang
kurang tempat duduk Standar K3
ergonomis karena pekerja Perkantoran
untuk pekerja bekerja dalam
dengan waktu yang
durasi waktu cukup lama.
yang cukup
lama.

16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut pemantauan dan pengamatan Hasil Praktek Kerja Lapangan , penerapaan
K3 di bidang kesehatan kerja, kelembagaan K3 dan SMK3 pada PT. Mitra Adi Jaya telah
dilaksanakan sesuai dengan regulasi. Hal ini terlihat dari :
1. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Undang Undang nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
2. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenakertrans No. 03 tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
3. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker No. 02 tahun 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
4. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
5. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker No. 04 Tahun 1987 tentang
P2K3
6. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker No. 02 Tahun 1992 tentang Tata
Cara Penunjukan Ahli K3
7. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3

B. SARAN
Dari hasil pengamatan di PT. Mitra Adi Jaya, terdapat temuan negatif. Oleh karena
itu kelompok kami memberikan saran sebagai berikut :
1. Menyediakan ruangan P3K sebagai fasilitas pelayanan kesehatan kerja
2. Penyedian APD yaitu head cover untuk petugas kantin
3. Mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan K3 di perusahaan sesuai perundang-
undangan yang berlaku.

17

Anda mungkin juga menyukai