Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. DUGAPAT MAS


BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK DAN
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 21 kelas A 2022

KELOMPOK 3

1. ARYNDRA RAHADIAN PUTRI


2. BENNY PANDAPOTAN SIREGAR
3. GILBERT ADITYA
4. MISHLAHUL ACHYAR
5. MOHAMMAD SYAUQI AMRILLAH
6. RONALD ALEXANDER MENOT
7. TEDDY SETIAWAN

PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
Yogyakarta, 09 Juli 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan

hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan baik

dan diberi segala kemudahan serta kelancaran.

Adapun proses dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis secara tidak

langsung dapat mengamati, menganalisis, dan membandingkan ilmu yang di dapat pada saat

pelatihan calon ahli K3 umum ini dengan kondisi nyata dilapangan atau di lingkungan kerja

masing-masing. Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang di fasilitasi oleh PT.CENTRA

ARTHA PRIMA INDONESIA sebagai lembaga safety training dan consulting provider di

manfaatkan oleh penulis sebagai sarana dalam pembelajaran langsung dilingkungan kerja dan

menambah wawasan dalam ilmu dibidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Di dalam prakteknya selama 12 hari , penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pelatihan calon ahli K3 umum ini. Untuk itu

penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang ikut serta

dalam praktik Kerja Lapangan ini dan pelatihan ahli K3 umum.

Penulis menyadari betul bahwa dalam proses penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan baik dari teknis, penyampaian bahasa dan faktor lain nya. Oleh sebab itu, penulis sangat

mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang serta

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 9 juli 2022


Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1


B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup............................................................................................... 3
D. Dasar Hukum ................................................................................................ 4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN......................................................................... 5

A. Gambaran Umum Tempat Kerja..................................................................... 5


B. Temuan........................................................................................................... 6

BAB III ANALISA................................................................................................... 9

A. Analisa Temuan Positif................................................................................... 9


B. Analisa Temuan Negatif................................................................................. 16

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 20

A. Kesimpulan..................................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................................ 20
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT. Dugapat Mas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri pembuatan

rokok yang bekerja sama dengan PT HM. Sampoerna Tbk. Perusahaan ini di dirikan pada

tahun 2007 tepatnya di bulan juni dan menempati lahan seluas 11.000 m2. Adapun lokasi

tepatnya berada di Jl. Jatinom-Penggung Km 1, no.18 Jatiwiro, Blanceran ,Karangnom,

Klaten Jawa Tengah.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan

dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting

dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari

itu K3 mempunyai dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja di suatu

perusahaan. Oleh karena itu, isu K3 pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus

diperhatikan oleh pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.

Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan sekedar sebagai kewajiban, akan tetapi sudah

menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Pada dasarnya setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam bila melihat dari bidang

usahanya. Resiko kegagalan itupun juga selalu ada dalam setiap aktivitas produksinya, pada

saat kecelakaan kerja terjadi di perusahaan berapapun kecilnya akan mengakibatkan efek

kerugian. Oleh sebab itu sebisa mungkin potensi kecelakaan kerja harus dicegah dan di

kurangi dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam suatu perusahaan

2
harus dilakukann secara serius dan cermat oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa

secara segmental dan di anggap sebagai bahasan yang sepele di dalam perusahaan.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat 2 dimana “tiap-tiap

warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, bahwa setiap tenaga kerja

berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan.

Disebutkan dalam PER-02/MEN/1992 pasal 2 ayat 2 dalam setiap tempat kerja dengan 100

orang tenaga kerja atau lebih atau dengan tingkat bahaya yang tinggi di wajibkan

membentuk P2K3 untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja nya.

Atas dasar yang telah di sebutkan laporan ini dibuat untuk dapat mengetahui potensi

resiko bahaya yang terdapat di PT.Dugapat Mas di bidang kontruksi bangunan, listrik dan

penanggulangan kebakaran. Untuk selanjutntya dapat dilakukan analisis dan pengamatan

kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap peraturan yang berlaku dengan fakta yang ada di

lapangan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

1. Mengidentifikasi penerapan K3 bidang kontruksi bangunan, listrik dan penanggulangan

kebakaran pada PT.Dugapat Mas apakah sudah sesuai dengan perundang-undangan K3

yang berlaku.

2. Mengidentifikasi resiko kerja yang dapat berpotensi mengakibatkan bahaya kerja pagi

para pekerja PT.Dugapat Mas.

3
C. RUANG LINGKUP

Mengenai ruang lingkup dari pelaporan kegiatan praktik lapangan ini adalah untuk

mengetahui sistem keselamatan dan kesehatan kerja khususnya dibidang:

1. Kontruksi bangunan

2. Listrik

3. Penanggulangan kebakaran.

[4.]

D. Dasar Hukum

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada bidang konstruksi bangunan, listrik

dan penanggulangan kebakaran, didasarkan pada peraturan-peraturan yang disebutkan

sebagai berikut:

a. Peraturan Perundang-undangan

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

3. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung.

b. Peraturan Menteri

1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1/MEN/1980 tentang keselematan dan

kesehatan kerja pada konstruksi bangunan.

2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 tentang keselamatan dan

kesehatan kerja listrik di tempat kerja.

3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 2/MEN/1989 tentang pengawasan

instalasi penyalur petir.

4
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 4/MEN/1980 tentang syarat-syarat

pemasangan dan pemeliharan alat pemadam api ringan.

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 2/MEN/1983 tentang instalasi alarm

kebakaran automatik.

6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung

diri.

c. Keputusan Menteri

1. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. Kep. 186/MEN/1999 tentang unit

penanggulangan kebakaran di tempat kerja.

d. Surat Keputusan

1. Surat Keputusan Bersama Menteri Ketenagakerjaan No. 174/MEN/1986 dan

Menteri Pekerjaan Umum No. 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan

kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi.

2. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.

20/DJPPK/VI/2004 tentang sertifikasi kompetensi keselamatan dan kesehatan

kerja bidang konstruksi bangunan direktur jenderal pembinaan pengawasan

ketenagakerjaan.

3. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.

47/PPK&K3/VIII/2015 tentang pembinaan calon ahli keselamatan dan kesehatan

kerja bidang listrik.

4. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.

48/PPK&K3/VIII/2015 tentang pembinaan teknisi keselamatan dan kesehatan

kerja listrik.

5
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

PT. Dugapat Mas adalah perusahaan yang bergerak di sektor jasa industri rokok

kretek, yang mulai beroperasi sejak 11 Juni 2007. Bergerak sebagai mitra produksi

sigaret dari PT. HM Sampoerna, PT. Dugapat Mas memiliki jumlah tenaga kerja

sebanyak 1308 orang (per bulan Mei 2022). Mayoritas tenaga kerja didominasi oleh

perempuan dengan usia produktif, tenaga kerja pada PT. Dugapat Mas terbagi menjadi:

management dan staff sebanyak 120 orang, tenaga kerja laki-laki resmi bekerja

sebanyak 24 orang, tenaga kerja perempuan resmi bekerja sebanyak 865 orang, tenaga

kerja laki-laki magang sebanyak 56 orang, tenaga kerja perempuan magang sebanyak

181 orang, dan operasional support sebanyak 51 orang. Perusahaan ini beralamat di

Jalan Penggung – Jatinom Km. 1 No. 18 , Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom,

Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan luas area pabrik sebesar 11.000 m 2.

Sebagai mitra produksi sigaret, bahan baku untuk produksi diperoleh dari PT. HM

Sampoerna kemudian diproses oleh PT. Dugapat Mas. Adapun alur produksi pada PT.

Dugapat Mas ditunjukan pada gambar berikut:

6
Gambar 2.1 Alur Produksi

B. TEMUAN

[1.] Temuan Positif (disertai foto)

a. K3 Bangunan

• Memiliki sertifikat layak fungsi (SLF)

• Melakukan perbaikan atau pemasangan ulang paving block yang tidak

rata, ventilasi yang akan runtuh, dan boardesk yang keropos berdasarkan

hasil laporan kerusakan yang dilaporkan oleh tenaga kerja

b. K3 Listrik

• LockOut TagOut sudah sesuai

• Ada beberapa aliran listrik yang sudah memiliki pelindung sejenis paralon

agar tidak rusak secara mekanis dan kimiawi.

• Melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala instalasi penyalur petir

dan generator pembangkit listrik yang dilakukan oleh Ahli K3 bidang

listrik dan Ahli K3 bidang pesawat dan produksi.

7
c. K3 Penanggulangan Kebakaran

• Tanda Rambu evakuasi di area produksi.

• Menempatkan APAR di seluruh area pabrik sesuai dengan klasifikasi

kebakaran

• Menyediakan jalur evakuasi dan peta evakuasi

• Area assembly point yang sudah memadai untuk bisa menampung seluruh

karyawan apabila terjadi kondisi yang bahaya

[2.] Temuan negatifve (disertai foto)

a. K3 Bangunan

• Tidak ditemukannya sertifikasi pengelasan atau work permit nya.

• Terdapat retakan pada lantai toilet.

• Pekerja tidak menggunakan sarung tangan, tidak terdapat tangga, tidak

mengaitkan hook dengan benar

b. K3 Listrik

• Terdapat kabel yang terurai dan tidak terlindungi pengaman sehingga

mudah terpapar hewan pengerat.

• Tidak terdapat safety sign (Menggunakan APD) yang di depan ruangan

panel listrik.

c. K3 Penanggulangan Kebakaran

• Tidak menyertakan penanda penempatan APAR.

• Penempatan APAR tidak terlalu terlihat.

• Adanya Material/barang yang melewati batas tempat peletakan barang.

8
• Terdapat ketidaksesuaian peta pada leaflet dan emergency escape route

maps.

• Letak penyimpanan solar terlalu dekat dengan ruang panel, tidak ada

penanda yang menjelaskan bahwa itu merupakan solar.

9
10
BAB III

ANALISAAnalisa Temuan Positif

A. ANALISA TEMUAN POSITIF

Saran/
NO. Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul
Rekomendasi

Mempertahankan
Kontruksi yang
dan meningkatkan
Memiliki memiliki SLF
pemenuhan budaya Peraturan Menteri
Area sertifikat sudah teruji 6.5.3
1. K3 agar tercipta PUPR No.
Pabrik layak fungsi kelayannya 6.5.10
lingkungan kerja 27/PRT/M/2018
(SLF) untuk dapat
yang aman dan
dipergunakan
nyaman

Sebagai Mempertahankan
Evidence dan menjaga fasilitas PerMenaker RI No.
Area Pengukuran bahwa instalasi yang ada tercipta 02 Tahun 1989
2. 2.2.2
Pabrik Grounding penyalur petir lingkungan kerja tentang
sudah sesuai sudah lulus uji yang aman dan Pengawasan
dan berfungsi nyaman Instalasi Penyalur
normal Petir Pasal 54 ayat
1

11
Sebagai
memperlengkap
Evidence
sistem penguncian
Ruang bahwa
LockOut dan mengecek
panel mengisolasi
3. TagOut sudah perlengkapan (tag OHSA 6.5.8
utama energi
sesuai dan penguncian) (Occupational
listrik berbahaya dan
dapat digunakan Safety and Helath
mengendalikan
dengan normal Administration)
mesin atau
No. 1910.147(c)(2)
peralatan

Adanya
Evidence
Ruang
Wiring bahwa tahap Mempertahankan
panel PerMenakerTrans
4. Diagram perencanaan jalur evakuasi yang 6.7.5
utama RI No. 12 Tahun
Listrik dilaksanakan sudah tersedia
listrik 2015 tentang K3
dan di
Listrik di Tempat
verifikasi
Kerja pasal 4 ayat 1
dengan baik.

12
Ada beberapa
Memberi rasa
aliran listrik
aman untuk
yang sudah Permenakertrans RI
pekerja ketika Mempertahankan
memiliki no 12 tahun 2015
cuci tangan pengaman yang ada
pelindung tentang
Area tanpa harus serta melengkapi
5. sejenis keselamatan kerja 2.3.3
Pabrik memikirkan kabel lainnya yang
paralon agar listrik di tempat
cipratan air belum memiliki
tidak rusak kerja
mengenai pengaman
secara
aliran listrik di
mekanis dan
area tersebut.
kimiawi

Dari
pemeriksaan
dan riksa uji
berkala ini Perusahaan Permenaker No.
Melakukan menyatakan diwajibkan tetap Per. 2/MEN/1989
pemeriksaan bahwa melakukan tentang
dan pengujian memenuhi pemeriksaan berkala pengawasan
berkala syarat K3 dan riksa uji sesuai instalasi penyalur 6.5.1 ,
Atap
instalasi untuk dapat dengan penjadwalan petir 6.5.4 ,
6. bangunan
penyalur petir digunakan dan agar mencegah Permenaker No. 7.3.1 ,
produksi
yang juga sebagai terjadinya kerusakan 31/MEN/1989 7.3.2
dilakukan penyalur petir mesin yang dapat tentang
oleh Ahli K3 jika terjadi menimbulkan pengawasan
bidang listrik sambaran agar kecelakaan ataupun instalasi penyalur
tidak kerugian petir
menyebabkan
kerusakan alat
elektronik.

13
Permenaker No. 33
Tahun 2015
Alat yang telah tentang Perubahan
Perusahaan
Melakukan di periksa Peraturan Menteri
diwajibkan tetap
pemeriksaan ataupun riksa Ketenagakerjaan
melakukan
dan pengujian uji dapat No. 12 Tahun 2015
pemeriksaan berkala
generator digunakan tentang
dan riksa uji sesuai 6.5.1 ,
pembangkit operasi secara keselamatan dan
Ruang dengan penjadwalan 6.5.4 ,
7. listrik yang normal karena kesehatan kerja
genset agar mencegah 7.3.1 ,
dilakukan dari hasil instalasi listrik di
terjadinya kerusakan 7.3.2
oleh Ahli K3 pemeriksaan tempat kerja.
mesin yang dapat
bidang dan riksa uji Permenaker No. 38
menimbulkan
pesawat dan menyatakan tahun 2016 tentang
kecelakaan ataupun
produksi alat berfungsi keselamatan dan
kerugian
dengan baik kesehatan kerja
pesawat tenaga dan
produksi

Pengurus atau
Di lantai
Perusahaan wajib
produksi
mencegah,
terdapat tanda
Tanda Rambu mengurangi dan Kepmenaker No.
Lantai jalur evakuasi 6.4.4
8. evakuasi di memadamkan 186 Tahun 1999
produksi untuk
area produksi kebakaran, latihan pasal 2 ayat 1 dan 2
mempermudah
penganggulangan
proses
kebakaran di tempat
evakuasi
kerja.

14
Setiap alat pemadam
api ringan harus
dipasang
(ditempatkan)
Menempatkan Mencegah
menggantung pada Permenaker No. 4
APAR di terjadinya
dinding dengan Tahun 1980 6.7.5
seluruh area penyebaran api
Terdapat penguatan sengkang tentang syarat- 6.7.6
9. pabrik sesuai yang
di 25 titik atau dengan syarat pemasangan 6.7.7.
dengan membesar jika
konstruksi penguat dan pemeliharaan 6.5.9
klasifikasi terjadi titik
lainnya atau APAR
kebakaran nyala api
ditempatkan dalam
lemari atau peti
(box) yang tidak
dikunci

Pengurus atau
Perusahaan wajib
Dapat
mencegah,
Menyediakan mempermudah
mengurangi dan Kepmenaker 2.4.1
Area jalur evakuasi dalam proses
10. memadamkan No.186 Tahun 6.5.9
Pabrik dan peta evakuasi jika
kebakaran, latihan 1999 6.7.5
evakuasi terjadi
penganggulangan
kebakaran
kebakaran di tempat
kerja

15
Area
assembly Memudahkan
setiap bangunan
point yang akses bagi para
gedung kecuali Permenaker
sudah pekerja untuk
rumah tunggal dan paragraf 3, Pasal 24
memadai berkumpul dan
rumah deret ayat 1
Area untuk bisa tidak berdesak- 6.7.1
sederhana harus
11. Assembly menampung desakan dalam 6.7.2
menyediakan sarana PP no,36 Tahun
point seluruh prosesnya 6.7.5
evakuasi yang 2005 dan Udang
karyawan apabila terjadi
meliputi akses exit, Undang no.28
apabila terjadi bahaya pada
pelepasan dan sarana Tahun 2002
kondisi yang area pabrik
pendukung lainnya.
bahaya

Koridor di
dalam gudang Memudahkan
produksi yang jalur evakuasi Mempertahankan Kepmenaker No.
12. sudah cukup apabila terjadi jalur evakuasi yang 186 Tahun 1999 6.7.6
memadai hal-hal yang sudah tersedia pasal 2 ayat 1 dan 2
sebagai jalur tidak diingan
evakuasi

13. Area Melakukan Mencegah  Mempertahankan SKB Menteri 8.1.1


pabrik perbaikan tenaga kerja budaya pelaporan Ketenagakerjaan
atau kemungkinan penemuan bahaya dan Menteri
pemasangan terjatuh yang ada di tempat Pekerjaan Umum
ulang paving kerja. no.174/MEN/1986
block yang  Mempertahankan dan
tidak rata kinerja perusahaan No.104/KPTS/1985
berdasarkan yang langsung
hasil laporan menindaklanjuti
kerusakan laporan bahaya
yang dari tenaga kerja
16
 Mengawasi dan
dilaporkan memonitoring
oleh tenaga lapangan terkait
kerja sarana/prasana
demi K3 pekerja
 Mempertahankan
budaya pelaporan
Melakukan
penemuan bahaya
perbaikan
yang ada di tempat
atau
kerja.
pemasangan SKB Menteri
 Mempertahankan
boardesk Ketenagakerjaan
Mencegah kinerja perusahaan
yang baru dan Menteri
Area tenaga kerja yang langsung
14. berdasarkan Pekerjaan Umum 8.1.1
pabrik kemungkinan menindaklanjuti
hasil laporan no.174/MEN/1986
terjatuh laporan bahaya
kerusakan dan
dari tenaga kerja
yang No.104/KPTS/1985
 Mengawasi dan
dilaporkan
memonitoring
oleh tenaga
lapangan terkait
kerja
sarana/prasana
demi K3 pekerja
Melakukan  Mempertahankan
perbaikan budaya pelaporan
pada penutup penemuan bahaya
ventilasi yang ada di tempat
gudang kerja.
SKB Menteri
produksi yang  Mempertahankan
Mencegah Ketenagakerjaan
lepas dan kinerja perusahaan
tenaga kerja dan Menteri
Area hampir yang langsung
15. kemungkinan Pekerjaan Umum 8.1.1
Pabrik terjatuh menindaklanjuti
tertimpa no.174/MEN/1986
berdasarkan laporan bahaya
reruntuhan dan
hasil laporan dari tenaga kerja
No.104/KPTS/1985
kerusakan  Mengawasi dan
yang memonitoring
dilaporkan lapangan terkait
oleh tenaga sarana/prasana
kerja demi K3 pekerja

17
Analisa Temuan Negatif
B. ANALISA TEMUAN NEGATIF

NO. Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/ Rekomendasi Dasar Hukum Klausul

Tidak sesuai
ketentuan yang
Di Tidak
berlaku Agar dilakukan Permenaker No. 4
menyertakan
samping mengenai pemasangan tanda Tahun 1980 tentang
penanda 6.7.6
1. ruang penempatan
syarat syarat Alat Pemadam Api, syarat-syarat
pemasangan agar mudah diketahui pemasangan dan 6.7.7
panel APAR
Listrik dan orang pemeliharaan APAR
pemeliharaan
APAR

Terdapat
kabel yang
terurai dan
tidak Dapat Agar dilakukan Permenakertrans RI
terlindungi mengakibatkan perbaikan dengan no 12 tahun 2015
6.5.1
Gudang pengaman kabel mengamankan kabel tentang keselamatan
2.
sehingga terkelupas atau yang terbuka ataupun kerja listrik di tempat
7.1.1
produksi
mudah konsleting tidak memiliki kerja 7.1.7
terpapar listrik proteksi tambahan
hewan
pengerat,

18
Dapat
Tidak
menyebabkan
terdapat
tenaga kerja PERMENAKER
Ruang safety sign Segera dilakukan 6.4.2
tidak Nomor 12 Tahun
3. panel (Menggunaka
mengunakan
pemasangan safety 2015 Pasal 1 dan
6.4.3
Listrik n APD) di sign yang sesuai 6.4.4
standar APD Pasal 3
depan ruang
yang
panel listrik.
ditentukan

Agar dilakukan SKB Menteri


Toilet perbaikan pada area Ketenagakerjaan dan
Dapat
Terdapat retakan tersebut agar Menteri Pekerjaan 6. 5.1,
Khusus mengakibatkan
4. retakan pada
tenaga kerja
tidak menyebabkan Umum 7.1.1,
wanita lantai toilet orang no.174/MEN/1986
terluka 7.1.7
hamil tersandung/tersangkut dan
. No.104/KPTS/1985

19
Dapat
menyulitkan Permenaker No. 4
Penempatan Agar memberi ruang
Gudang tenaga kerja Tahun 1980 tentang
APAR tidak yang cukup agar 6.7.6
5. produksi terlalu
dalam
APAR dapat diketahui
syarat-syarat
prosedur pemasangan dan 6.7.7
unit 1 terlihat letaknya
tanggap pemeliharaan APAR
darurat

Adanya
Menghalangi Permen PUPR no
Gudang Material/bara
proses Agar memindahkan 14/PRT/M/2017
ng yang
material evakuasi material/barang yang tentang persyaratan 6.7.7
6. melewati
tembaka apabila terjadi melewati batas kemudahan 7.1.1
batas tempat
u keadaan peletakan bangunan gedung
peletakan
darurat
barang

20
Letak
penyimpanan
solar terlalu Dapat
Agar di buatkan Kepmenaker No 186
Tempat dekat dengan menyebabkan
ruangan penyimpanan Tahun 1999 pasal 2
ruang panel, peledakan
penyimp bahan bakar tersendiri Tentang Unit
7. tidak ada apabila terjadi
yang tidak berdekatan Penanggulangan
7.1.1
anan penanda yang percikan listrik
solar dengan sumber Kebakaran ditempat
menjelaskan dari ruang
bahaya lainnya. Kerja
bahwa itu panel listrik
merupakan
solar

Agar seluruh
Terdapat Menyulitkan informasi dan
ketidaksesuai visitor untuk komunikasi dapat
UU no 24 tahun 2007
an peta pada proses diselaraskan sehingga
tentang 2.4.1
8. leaflet dan evakuasi jika terdapat tamu
penanggulangan 12.4.1
emergency apabila terjadi yang terjebak kondisi
bencana
escape route keadaaan darurat lebih yakin
maps darurat menemukan escape
route yang ada.

21
Tidak Dapat
ditemukanny menyebabkan Agar menjamin hasil PER. 02/MEN/1982
a sertifikasi kecelakaan pekerjaan yang Tentang Kwalifikasi 12.5.1
9.
pengelasan kerja akibat dilakukan sesuai Juru Las di Tempat
atau work kurangnya dengan kualifikasinya Kerja
permit nya kompetensi

Ttidak Dapat terjadi Menjalankan proses Permenaker no. 09


mengaitkan kecelakaan pengerjaan sesuai tahun 2016 tentang 6.1.5
10. hook dengan kerja terjatuh K3 dalam Pekerjaan
SOP yang ada atau 6.1.6
benar dari ketinggian berlaku Ketinggian

22
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Analisa temuan potif dan negatifve pada keselamatan dan kesehatan

kerja dalam bidang K3 penanggulangan kebakaran, K3 konstruksi bangunan, K3 listrik di

PT Dugapat Mas adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan lampiran Permenaker No. 186 Tahun 1999 PT Dugapat Mas tergolong

memiliki klasifikasi potensi bahaya kebakaran tingkat sedang I.

b. Dalam melaksanakan keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam bidang K3 Listrik, K3

Konstruksi dan Penanggulangan Kebakaran PT Dugapat Mas sudah menerapkan

kebijakan perusahaan dan undang undang keselamatan dan kesehatan kerja yang

berlaku.

Temuan Negatif (disertai foto)

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada manajemen PT.

Dugapat Mas untuk konsisten mempertahankan, dan mengembangkan Pelaksanaan Sistem

Manajeman Keselamatan dan kesehatan Kerja di PT. Dugapat Mas khususnya dibidang K3

Penanggulangan Kebakaran dan Instalasi Listrik.

23

Anda mungkin juga menyukai