Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


PT. DUMAS SHIPYARD
BIDANG K3
PESAWAT ANGKAT ANGKUT, PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI, PESAWAT
UAP DAN BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE VII

KELOMPOK 3

1. Fahrul Rozi
2. David Farkhan
3. Moch. Alqindi
4. Dimas Prono Adjie

PENYELENGGARA
PT. GROW SAFETY INSTITUTE
20 September – 02 Oktober 2021

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
LATAR BELAKANG...................................................................................................................3
MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................................................5
RUANG LINGKUP....................................................................................................................6
DASAR HUKUM.......................................................................................................................6

BAB II KONDISI PERUSAHAAN...........................................................................................7


SEJARAH SINGKAT.................................................................................................................7
FASILITAS PENUNJANG ..........................................................................................................8
SARANA POKOK PERUSAHAAN................................................................................................8
PRASARANA DAN FASILITAS....................................................................................................9
STRUKTUR ORGANISASI..........................................................................................................9
PROGRAM PERUSAHAAN........................................................................................................9

BAB III TEMUAN & ANALISA .............................................................................................10


TEMUAN POFITIF..................................................................................................................10
TEMUAN NEGATIF.................................................................................................................12

BAB V PENUTUP.................................................................................................................15
KESIMPULAN........................................................................................................................15
SARAN.................................................................................................................................15

REFERENSI..........................................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Era Industrialisasi ini Proses Produksi dalam perusahaan menggunakan


teknologi modern, sehingga membutuhkan tenaga kerja Ahli dan terampil, Namun
tidak selamanya penerapan teknologi modern (tinggi) yang beraneka ragam bisa
menjamin keberlangsungan proses produksi perusahaan sesuai yang diinginkan
oleh perusahaan.
Di dalam sebuah Perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang
sangat penting, Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan
penggerak utama dalam kelangsungan bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.

Tenaga Kerja merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan, oleh
karena itu tenaga kerja harus dijaga keselamatannya, kesehatannya, dibimbing dan
dikembangkan potensi mengenai kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja
dan kesehatan kerja, sehingga memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Kemungkinan bahaya Besar mengintai setiap tenaga kerja baik itu Kecelakaan
ringan, Kecelakaan besar, Kebakaran, Ledakan, Pencemaran Lingkungan, dan
penyakit akibat kerja yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami kecacatan dan
bahkan potensi meninggal dunia. Potensi bahaya besar itu diakibatkan karena ke
tidak mampuan, ke tidak cakapan, kurangnya kompetensi dan kurangnya
pemahaman terhadap alat-alat produksi.

Posisi Pemerintah disini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mempunyai


kewajiban untuk memberikan pengawasan, pembinaan dan memberikan bimbingan

3
terhadap penerapan K3 di dunia Kerja melalui tenaga pengawas yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, Pemerintah menggandeng Pembina


Jasa Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3) , dibantu oleh Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tempatnya usahanya masing-masing
agar pemenuhan dan pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan baik.

Guna menguatkan peran dunia usaha dalam pelaksanaan K3, pemerintah


menerapkan standar keselamatan kerja yang disebut Sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Pembentukan SMK3 di perusahaan diatur kriteria-kriteria
yang K3 yang wajib dipenuhi oleh perusahaan dan dilakukan audit setidaknya sekali
dalam 3 tahun oleh auditor yang ditunjuk oleh Kementerian Tenaga Kerja.

Tujuan dari PKL (Praktek kerja Lapangan) adalah mendapatkan pengetahuan terkait
dunia kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan untuk menjadikan
prasyarat bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum. Kegiatan
Training ini dilaksanakan selama 12 hari, termasuk didalamnya Observasi ke
Lapangan di PT. Dumas Shipyard, dalam Hal ini Kelompok III akan melihat
penerapan bidang K3 Pesawat Angkat Angkut, Pesawat Tenaga dan Produksi,
Pesawat Uap dan Bejana Tekan.

Kesehatan Kerja Merupakan suatu hal yang telah diwajibkan dan dibebankan
kepada Perusahaan agar Kesehatan Kerja Tenaga Kerja terjamin. Potensi
Kesehatan Kerja yang terjamin akan meningkatkan produktivitas kerja dan
kesejahteraan pekerja baik di masa kerja maupun sesudah tidak bekerja di
perusahaan. Penerapan Kesehatan Kerja dapat mencegah dan mengurangi
penyakit akibat Kerja.

4
5
B. Maksud dan Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam pelatihan
Ahli K3 Umum, dimaksudkan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan
peserta pelatihan dalam konteks yang lebih praktikal sehingga peserta memiliki
semua pengetahuan teoritis dan juga pengetahuan lapangan serta implementasi
teori tersebut secara langsung. Selain itu, PKL ini juga dimaksudkan untuk
membekali pengetahuan bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) mengenai K3, dengan praktik nyata dalam penerapan persyaratan
dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi: Pesawat Angkat Angkut, Pesawat Tenaga dan Produksi, Pesawat Uap dan
Bejana Tekan.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui PKL, calon Ahli K3
Umum dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang yang
ditentukan dalam surat keputusan penunjukannya (SKP), seperti yang dijelaskan di
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pasal 9 dan pasal 10.

Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini
mengikuti PKL di PT. Dumas Shipyard, pada tanggal 20 september sampai 2
oktober 2021 adalah, supaya wawasan yang diperoleh selama PKL dapat
menambah khasanah keilmuan terkait penerapan peraturan dan norma K3 di tempat
kerja nantinya. Serta melakukan pengawasan serta perbaikan yang
berkesinambungan, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan kerja di
perusahaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun kegagalan
fungsi mesin.

6
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini, adalah untuk mengetahui penerapan
peraturan dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan laporan ini juga bisa
digunakan untuk sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk menghindari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan
galangan kapal (pembuatan dan perbaikan kapal) dengan data-data sebagai berikut:

Nama : PT. Dumas Shipyard


Alamat : Jalan Tanjung Perak No. 426, Surabaya (East Java)
Tanggal : 30 September 2021
Waktu : 08.00 – 17.00

Ruang lingkup pengamatan Kelompok I sbb :


Pesawat Angkat Angkut, Pesawat Tenaga dan Produksi, Pesawat Uap dan Bejana
Tekan.
D. Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja.
 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan.
 Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2010 tentang Pengawas Ketenagakerjaan.
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.

7
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.

8
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

PT. DUMAS SHIPYARD didirikan pada Desember 1980 oleh beberapa

pengusaha swasta nasional, akte notaris perusahaan ini telah beberapa kali

mengalami perubahan. Pada Juli 1985 perusahaan ini berganti nama menjadi

PT. DUMAS TANJUNG PERAK SHIPYARDS (PT. DTPS).

PT. DUMAS SHIPYARD beroperasi sejak tahun 1983 dibidang Ship-building and

Repair Services. Dockyard perusahaan ini berlokasi di Jalan Tanjung Perak No.

426, Surabaya (East Java). Dalam operasinya perusahaan ini membuat berbagai

jenis kapal seperti kapal Coaster/Cargo Ships, Passenger Vessel/Ferries, Tugs

dan Barges, Tankers, Patrol Boats, Dredgers dan Special Purpose Vessel.

Berbagai perusahaan yang telah memakai produk perusahaan ini diantaranya

adalah PT. TRISILA LAUT,DAMEN SHIPYARD GROUP, Kementerian

Perikanan dan Kelautan RI, Kementerian Perhubungan dan lainnya. Selain

memproduksi berbagai jenis kapal laut, perusahaan ini juga melayani jasa

service untuk berbagai jenis kapal yang berlabuh di Tanjung Perak Jawa Timur.

PT. DUMAS SHIPYARD saat ini mampu mengerjakan fishing boat, special

purpose ship, tugs and barges, passenger hsips, fast crew suplay vessel and

tankers. Kapasitas galangan untuk ship building sebesar 20.000 GT per tahun

dan ship repair 40.000 GT per tahun.

Perusahaan ini telah merampungkan kapal container dengan bobot mati 4.180

DWT milik PT. Djakarta Lloyd Indonesia dengan kapasitas 208 TEU. Perusahaan

9
ini juga telah mengerjakan kapal perintis milik pemerintah/Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut sebanyak 3 unit dengan bobot mati 200 DWT, 750 DWT dan

1.200 DWT dengan masing-masing kapasitas penumpang 114 penumpang, 285

penumpang dan 400 penumpang.

Selain itu pada tahun 2017 ini perusahaan tengah mengerjakan sebanyak 22 unit

kapal terdiri dari kapal navigasi milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,

kapal patroli milik POLRI, Kapal Perintis (milik Direktorat Jenderal Perhubungan

Laut) dan tug boat milik PT. Pelindo.

Secara umum bahwa permintaan untuk Shipbuilding and Repair Services,

cenderung berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir ini, seiring dengan

berfluktuasinya industri kapal laut di dalam negeri

B. Fasilitas Penunjang

Perusahaan memiliki fasilitas penunjang dalam pembuatan kapal, dalam

operasinya perusahaan ini membuat berbagai jenis kapal seperti kapal

Coaster/Cargo Ships, Passenger Vessel/Ferries, Tugs dan Barges, Tankers,

Patrol Boats, Dredgers dan Special Purpose Vessel. Selain memproduksi

berbagai jenis kapal laut, perusahaan ini juga melayani jasa service untuk

berbagai jenis kapal yang berlabuh di Tanjung Perak Jawa Timur.

C. Sarana Pokok Perusahaan

PT. DUMAS SHIPYARD saat ini mampu mengerjakan fishing boat, special

purpose ship, tugs and barges, passenger hsips, fast crew suplay vessel and

tankers. Kapasitas galangan untuk ship building sebesar 20.000 GT per tahun

dan ship repair 40.000 GT per tahun.

10
D. Prasarana dan Fasilitas

Prasarana perusahaan sebagai berikut: toilet pria 6 ruangan, toilet wanita 4

ruangan, Gudang BKB 2 (pelumas & cat), blasting chamber 1 dan spray painting

booth 1. Fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut: Kantin

(plating / tidak ada proses masak), Tempat ibadah, tempat parker, dan loker

karyawan.

E. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh General

Manager yang membawahi Manager Pembelian, Manager Pemasaran, Manager

Teknik, Manager HRD&GA, Manager Painting dan Coating dan Manager

Gudang.

F. Program Perusahaan

Perusahaan memiliki program untuk penerapan K3, yaitu sebagai berikut:

 Penerapan program 3 R - Reduce, Reuse, Recycle

 Mematuhi Perundangan K3 & Lingkungan yang baru dan penegakan hukum

yang ketat

 Efisien dalam penggunaan Sumber Daya

11
12
BAB III
TEMUAN & ANALISA

A. Temuan & Analisa Positif


A.1. Temuan & Analisa Positif Pesawat Angkat Angkut
Peraturan
NoNo Foto / Info Saran / Rekomendasi
Temuan / Resiko Perundangan
1 1. Pesawat Forklip Tetep mengutamakan Undang Undang
sudah ada lisensi / K3 dan APD serta 1 Tahun 1970
name plate atau sesuai dengan SOP. Pasal 13 jo
data forklip sesuai Melaporkan ke balai uji Permenaker
kapasitas (nama alat berat ( dinas No.08 /2020
forklip, kapasitas perijinan) tentang Angkat
angkat, ketinggian dan Angkut
maksimal dll).
2. Untuk personel Op.
Forklip sudah ber
SIO / bersertifikat
Kemenaker kelas II
dan masa berlaku
masih september
2024, dan sudah
menggunakan APD
(sepatu dan helm)

13
A.2. Temuan & Analisa Positif Pesawat Tenaga dan Produksi

Saran / Peraturan
NoNo Foto / Info
Temuan / Resiko Rekomendasi Perundangan
1 Nameplate dalam Tetap dirawat Undang Undang 1
kondisi baik dan Tahun 1970 Pasal 13
terbaca dengan dipertahankan. jo Permenaker
jelas specification 38/2016 pasal 15
genset Setiap Pesawat
Tenaga dan Produksi
harus diberi pelat
nama yang memuat
data-data Pesawat
Tenaga dan Produksi

A.3. Temuan & Analisa Positif Bejana Tekan

Saran / Peraturan
NoNo Foto / Info
Temuan / Resiko Rekomendasi Perundangan
1 Pekerja Sandblasting Pekerja sudah Penggunaan Undang Undang 1
dilengkapi APD tetap Tahun 1970 Pasal 13
dengan APD dipertahankan jo Permenaker No 08
sesuai jenis th 2010 pasal 6
pekerjaannya Tentang Alat
Pelindung Diri.

14
B. Temuan & Analisa Negatif
B.1 Temuan & Analisa Negatif Pesawat Angkat Angkut
Saran / Peraturan
NoNo Foto / Info Temuan / Resiko
Rekomendasi Perundangan
1 Indikator crane Untuk Undang Undang 1
sebagian sudah tidak melengkapi Tahun 1970 Pasal 13
tampak/kelihatan name plate jo Permenakertrans
Tidak ada name agar petunjuk No. 08 tahun 2020
plate/petunjuk penggunaan tentang Keselamatan
kapasitas crane bisa terbaca , dan Kesehatan Kerja
Tidak ada dan mencegah Pesawat Angkat dan
Inclinator/petunjuk timbulnya Pesawat Angkut
kemiringan crane korban dan Pasal 30 ayat (1)

Anemo kerugian huruf a

meter/pengukur material Pasal 17 ayat (1 dan

angin tidak ada hal Melakukan uji 2)

diatas berisiko pada crane / alat


crane bisa patah berat ke dinas
terkena angin terkait agar
kencang, petunjuk bisa diketahui
kemiringan tidak masa crane
diketa-hui berakibat
crane bisa
patah/roboh karena
beban barang

15
B.2. Temuan & Analisa Negatif Pesawat Tenaga dan Produksi
Temuan / Saran / Peraturan
NoNo Foto / Info
Resiko Rekomendasi Perundangan
1  Tumpukan  Area didepan Undang Undang 1
material genset harus Tahun 1970 Pasal 13
didepan clear jo Permenaker 5
genset  Bahan B3 tahun 2018 tentang
 Drum (B3) wajib Nilai Ambang Batas
dan kaleng disimpan di Faktor Fisika pasal 3.
cat area khusus (untuk kebisingan)
 Ruang  Membuat PP no 74/2001
genset ruangan tentang pengelolaan
terbuka genset B3
(bising) tertutup, Permen LHK no
melokalisir 12/2020 tentang
kebisingan penyimpanan limbah
B3

2 Area Genset Belum memiliki Mengikuti Undang Undang 1


Teknisi K3 listrik pelatihan untuk Tahun 1970 Pasal 13
dan AK3 Listrik mendapatkan jo Permenaker no
lisensi Teknisi 12/2015 tentang
K3 listrik dan Keselamatan dan
AK3 Listrik Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat
Kerja pasal 6 dan 7

16
B.3 Temuan & Analisa Negatif Bejana Tekan
Saran / Peraturan
NoNo Foto / Info Temuan / Resiko
Rekomendasi Perundangan
1 Alat pengaman bejana Segera di Permenaker No 37 th
tekan tidak ada
berikan 2016 Tentang
Resiko: pengaman Keselamatan Dan
Terjadi ledakan tanpa
seperti Kesehatan Kerja
ada pengaman dan
Tidak di operasikan kerangkeng besi Bejana Tekanan Dan
sesuai tenaga ahli
permanen di Tangki Timbun Pasal
mesin bejana 1 Ayat 8
tekan dan
kompresor
2 Bejana Tekan Belum Segera Permenaker No 37 Th
Tersertifikasi dilakukan 2016 Tentang
pengecekan dan Keselamatan Dan
Resiko sertifkasi dari Kesehatan Kerja
Belum dilakukan Dinas terkait Bejana Tekanan Dan
sertifikasi dan Tangki Timbun pasal
pengecekan sehingga 12 ayat 5 Bejana
belum tentu mesin Tekanan yang dibuat
dalam kondisi baik selain bahan baja
atau tidak karbon
harus memiliki tanda
hasil pengujian atau
sertifikat
bahan dari lembaga
yang berwenang.
3 Belum dapat diketahui Segera Permenaker No 37 th
untuk bejana tekan dilakukan
2016 pasal 59
terkait Pemasangan, pengecekan dan
pemeliharaan, sertifkasi dari Tentang
perbaikan, modifikasi Dinas terkait
Keselamatan Dan
dan pengisian Bejana
Kesehatan Kerja
Tekanan sudah
Bejana Tekanan Dan
dilakukan oleh teknisi
Tangki
K3 bidang Bejana
Tekanan.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil PKL di PT. Dumas Shipyard diketahui sebagai berikut:
1. Pesawat angkat dan angkut, terdapat Forklift dengan kapasitas 3000 KG dan
Crane kapasitas 150 ton, hasil PKL terdapat 1 temuan positif dan 1 temuan
negative.
2. Pesawat tenaga dan produksi, terdapat 3 pembangkit (generator set) dengan
rincian 1 mesin berkapasitas 400 KVa dan 2 mesin berkapasitas 250 KVa (salah
satunya digunakan sebagai back-up), hasil PKL terdapat terdapat 1 temuan
positif dan 2 temuan negative.
3. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, terdapat Bejana Tekan untuk kegitan
sandbalsting, hasil PKL terdapat 1 temuan positif dan 3 temuan negatif.
4. Dari hasil PKL diketahui total terdapat 3 temuan positif dan 6 temuan negative.

B. Saran
Dari hasil PKL di PT. Dumas Shipyard kami memberi saran sebagai berikut:
1. Pesawat angkat dan angkut, yaitu Crane kapasitas 150 ton, agar melengkapi
name plate dan petunjuk penggunaan bisa terbaca, segera melengkapi anemo
meter dan petunjuk kemiringan agar dapat mencegah timbulnya korban dan
kerugian material
2. Pesawat tenaga dan produksi, yaitu 3 pembangkit (generator set) agar Area
didepan genset harus clear, bahan B3 wajib disimpan di area khusus, dan
Membuat ruangan genset tertutup untuk melokalisir kebisingan.
3. Pesawat tenaga dan produksi, yaitu 3 pembangkit (generator set) agar ada
karyawan dapat mengikuti pelatihan untuk mendapatkan lisensi Teknisi K3 listrik
dan AK3 Listrik
4. Bejana Tekan, agar dapat di berikan pengaman seperti kerangkeng besi
permanen di mesin bejana tekan dan kompresor

18
5. Bejana Tekan yang belum tersertifikasi, agar dilakukan pengecekan dan
sertifkasi dari Dinas terkait.
6. Bejana Tekan, terkait Pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, modifikasi dan
pengisian Bejana Tekanan agar dilakukan oleh oleh teknisi K3 bidang Bejana
Tekanan.

19
REFERENSI

1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian
Ketenagakerjaan.
5. Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2010 tentang Pengawas Ketenagakerjaan.
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut.
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja

20

Anda mungkin juga menyukai