Disusun Kelompok 1:
1. Chrisna Al Hafiz
2. Alfi Rahmatillah
3. Joko Renaldi
4. Muh. Sigid Hardiyanto
5. Rahma Dani Mulyasari
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan. Laporan PKL ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan dan
Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Online Tahun 2023.
Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Mandiri Jogja Internasional (Bucini). Serta selama melaksanakan kegiatan
pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan secara berkelompok , tim
penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Seluruh Staff PT. Mandiri Jogja Internasional, yang telah memberikan izin untuk
melakukan PKL dan wawancara langsung melalui video
2. Seluruh Staff Panitia PT. Narada Katiga Internasional pelatihan Calon Ahli K3
Umum, yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan
kegiatan praktek kerja lapangan ( PKL ) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh pemateri dan Disnaker Yogyakarta yang telah memberikan materi dan
ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta Calon Ahli K3 Umum
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum Online, yang telah mampu
menjaga suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudgkan kerjasama
dengan baik.
Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan baik dari isi maupun penyampaiannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi maupun penulisan laporan PKL ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.........................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup................................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum...................................................................................................................2
Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dengan dasar hukum sebagai berikut :2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik..............................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap......................2
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Tangki Timbun dan Bejana
Tekan..........................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
KONDISI PERUSAHAAN............................................................................................................3
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja......................................................................................3
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja......................................................................................5
2.3 Faktor Bahaya..................................................................................................................6
2.4 Temuan Hasil Observasi..................................................................................................6
2.4.1 Temuan Positif......................................................................6
2.4.2 Temuan Negatif.....................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................8
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH...............................................................................8
3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Abadi Satria Abadi.................................................................................................8
3.2 Temuan Negatif K3 Mekanik, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT.
Abadi Satria Abadi 11
BAB IV.........................................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................14
4.2 Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
7
Kebijakan PT. Mandiri Jogja Internasional dalam upaya untuk melaksanakan
K3 diantaranya :
PT. Mandiri Jogja Internasional adalah perusahaan yang menyediakan tempat
kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan agar terhindar dari
kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja. Dalam melaksanakan kebijakan ini
dilakukan tanggung jawab Bersama dengan menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja
yang baik dalam bidang K3. Maka, manajemen perusahaan berkomitmen untuk :
1. Menjamin terjaganya keselamatan dan kesehatan dalam kerja pada seluruh bagian
(para pekrja tetap, tamu yang datang maupun lingkungan sekitar yang dekat dengan
pemukiman warga).
2. Menjalan kan dan menaati semua perundang-undangan dan juga permenaker tentang
kewajiban mengaja K3 dalam lingkungan kerja.
3. Mengembangkan lebih lanjut lagi tentang pengetahuan dan penerapan K3 dalam
perusahaan.
PT. Mandiri Jogja Internasional memiliki struktur kekuasaan tertinggi yaitu Direktur
kemudian jabatan dibawah direktur yaitu ada Manajer Umum. Direktur PT. Mandiri
Jogja Internasional dan Manajer Umum merupakan yang memegang penuh terhadap
pengawasan ketersediaan bahan dan berjalannya proses produksi. Berikut adalah
struktur organisasi PT. Mandiri Jogja International
8
Produksi di PT. Mandiri Jogja Internasional per tahunnya 45,000 pcs .Dimana proses
produksi pada PT. Mandiri Jogja Internasional terdapat beberapa tahap yaitu yang pertama
proses pada departemen persiapan yaitu proses pemotongan bahan baku lembaran menjadi
kotak sesuai dengan design yang yang telah ditetapkan dan terdapat dua cara pemotongan
yaitu dipotong dengan manual tenaga kerja dan ada yang menggunakan mesin potong
(cutting board), tahap selanjutnya yiaitu memeriksa hasil pemotongan bahan dan dilanjutkan
ke proses selanjutnya yaitu penyesetan / ditipiskan lagi pada tepian setiap polanya dengan
menggunakan mesin seset, sehingga bahan baku tersebut bisa ditekuk dan dibentuk dengan
mudah.
Proses selanjutnya yaitu dibagian perakitan dan perekatan bahan pada setiap polanya,
pengembosan merek yang akan dicantumkan pada setiap tas atau dompet yang akan
diproduksi. Proses selanjutnya yaitu penjahitan tas ataupun dompet
Proses selanjutnya yaitu dilakukan finishing atau make up pada setiap peruduk yang
dilakukan adalah pembersihan lem, pembersihan benang dan pengecekan kekuatan jahit.
Kemudian selanjutnya diteruskan ke departemen QC untuk dilakukan pengecekan benang,
Lem, warna dan kebersihan. Setelah dari QC baru dilakukan pengemasan dan setelah siap
dipasarkan oleh departemen pemasaran hasil dari produksi.
9
2.3 Faktor Bahaya
Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja PT. Mandiri Jogja Internasional, identifikasi bahaya yang
dilakukan di seluruh area PT. Mandiri Jogja Internasional :
1. Faktor Ergonomi : Posisi kerja, tempat kerja, proses kerja
2. Faktor Biologi : Tidak ditemukan
3. Faktor Fisika : Debu, aliran listrik, Kebakaran dan kebisingan
4. Faktor Kimia : Bahan kimia berbahaya
5. Faktor Psikologi : Tidak ditemukan
Berikut ini temuan positif dan negative di PT. Mandiri Jogja Internasional.
3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Temuan Analisa Dasar Hukum
Manfaat (termasuk pasal dan
ayat)
S
MEKANIK
1 Ruang Cutting board Menghindari Sudah Baik Permenaker no 38 tahun
Produks dioperasikan terjadinya 2016, Pasal 41 ayat 3
i dengan 2 tangan kecelakaan kerja
akibat tangan Pengoperasian secara mekanik atau elektrik
yang terjepit sebagaimana dimaksud ayat 1 hanya dapat
beroperasi Ketika anggota badan tidak berada
didaerah operasi
11
2. Ruang Mesin jahit dan sesek Sudah baik Permenaker No.5 tahun
Produks sudah memiliki Menghindari 2018 Tentang
i penerangan yang terjadinya Keselamatan dan
baik kecelakaan kerja Kesehatan Kerja di
akibat tertusuk Lingkungan Kerja
mesin jahit
Pasal 8
(1) Pengukuran dan
pengendalian Faktor
Fisika
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2)
huruf a
meliputi:
a. Iklim Kerja;
b. Kebisingan;
c. Getaran;
d. gelombang radio atau
gelombang mikro;
e. sinar Ultra Ungu (Ultra
Violet);
f. Medan Magnet Statis;
g. tekanan udara; dan
h. Pencahayaan.
Pasal 16
(1) Pengukuran dan
pengendalian
Pencahayaan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1)
huruf h
harus dilakukan
di Tempat Kerja.
12
3. Ruang Blade pada motor Menghindari Sudah baik Permenaker no 38 tahun
Produks yang ada di terjadinya 2016, Pasal 33
i pompa hydrant kecelakaan kerja
sudah ada akibat Roda gaya daan bagian2 yang
penutup tangan/jari/baju bergerak dari penggerak
mula harus di lengkapi
yang
dengan alat perlindungan
patah/terlilit
kemotor listrik
4 Di luar area1.Mesin Genset sudah1. Menghindari Sudah baik Permenaker no 38 tahun
produks full cover kecelakaan kerja 2016, Pasal 33
i 2. 2 Minggu sekali ada akibat benda
dilakukan yang berputar Roda gaya daan bagian2 yang bergerak dari
pemanasan - dan panas penggerak mula harus di lengkapi dengan
alat perlindungan
Mencegah genset 2. Menghindari
tidak berfungsi potensi mesin
3. Instalasi mesin genset bergerak
genset sudah kesegala arah
dilengkapi dengan sehingga
bantalan kayu menimbulkan
kecelakaan
BEJANA TEKAN
13
5. Area Bagian yang Menghindari kecelakaan
Sudah baik Permenaker no 38 tahun
Produksi berputar sudah kerja akibat tangan 2016, Pasal 33
di tutupi oleh masuk ke bagian alat
cover yang berputar Roda gaya daan bagian2 yang bergerak dari
sehingga tangan bisa penggerak mula harus di lengkapi dengan
patah alat perlindungan
14
3.2 Temuan Negatif K3 Mekanik, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Mandiri Jogja Internasional
No Foto Tempat Temuan Analisa Saran/ Dasar Hukum
temuan Dampak Rekomendasi (termasuk pasal dan ayat)
MEKANIK
1 Area Produksi Mesin Seset tidak Serpihan2 atau debuMesin harus di Permenaker no 38 tahun 2016, Pasal 20
menggunakan yang dihasilkan lengkapi dengan
dust collector akan terhirup dan dust collector Pekerjaan yang menimbulkan
mengakibatkan yang tertutup serbuk,serpih,debu,gas dan bunga api harus
gangguan supaya serpihan dipasang alat pengaman dan alat perlindungan
pernafasan bahan textile
/debu tidak
bertebaran
2 Area Produksi Terdapat bagian Percikan api yang diMenutupi bagian areaPermenaker no 38 tahun 2016, Pasal 20
pada mesin seset timbulkan bisa yang terbuka pda
yang tidak membakar bahan bagian mesin yang Pekerjaan yang menimbulkan
tertutupi pada kulit/textile berputar serbuk,serpih,debu,gas dan bunga api harus
bagian yang dipasang alat pengaman dan alat perlindungan
berputar
15
3 Area Produksi Mesin press labelingJari tangan bisa Melakukan modifikasi Permenaker no 38 tahun 2016,
- terjepit alat yaitu : Pasal 41 ayat 2
1.Jarak tangan 1. Plat pegangan
terhadap mesin untuk jari tanganPengisian benda kerja sebagaimana dimaksud
press terlalu dibuat tambah ayat 1 harus menggunakan alat bantu untuk
dekat. Terlihat Panjang ke memastikan anggota badan tidak masuk ke
pekerja belakang/ daerah operasi
menekukkan ruas menggunakan alat
jari saat bantu Permenaker no 38 tahun 2016,
mendorong 2.Menutup sisi kanan Pasal 55
masuk ke mesin dan kiri pada area
press mesin press Bagian yang berputar atau bergerak maju
2. Banyak area mundur pada sisi mesin press atau stemple
terbuka di yang ditempatkan pada jarak paling tinggi
sekeliling mesin 2,6m dari lantai atau permukaan kerja ,harus
press, di tutup dengan alat perlindungan
BEJANA TEKAN
1 Area Produksi Tidak ada Resiko untuk BagianMenaambahkan Permenaker no 38 tahun 2016,
penutup/cover anggota tubuh penutup/cover Pasal 33
pada bagian alat yang masuk diseluruh bagian
yang berputar kedalam bagian yang berputar Roda gaya daan bagian2 yang bergerak dari
berputar bisa pada alat penggerak mula harus di lengkapi dengan alat
patah/ cidera perlindungan
16
2 Area Produksi 1.Posisi mesin dangat ermenaker no 38 tahun 2016, Pasal 14
dekat dengan Menganggu saluran Dilengkapi dengan
pekerja pernafasan alat penghisap Tempat kerja yang mengandung uap, gas, asap yang
2.Tidak ada mengganggu atau bahaya harus dilengkapi
dilengkapi dengan dengan alat penghisap
alat penghisap
karena bisa
menghasilan asap
jika di hidupkan
MEKANIK
1 Ruang Produksi Seorang pekerja Pekerja yang tidak Pengurus Penggunaan APD sesuai dengan peraturan perundang-
sedang menggunakan Perusahaan undangan Republik Indonesia yaitu:
mengasah APD Safety diwajibkan
pisau seset Glasses dan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
untuk
yang menjadi Safety Gloves saat Pasal 3 ayat (1) butir f, Pasal 9 ayat (1) butir c,
menyediakan
bagian dari menggunakan Pasal 12 butir b.
APD bagi para
Mesin seset, mesin seset ini
pekerjanya. Permenakertrans No.Per:01/Men/1981 Pasal 4
tidak memiliki peluang
menggunakan terjadinya ayat (3)
Diperlukan
APD dalam kecelakaan kerja Permenakertrans No.Per.08/Men/VII/2010
penegasan dan
melakukan yaitu adanya tentang Alat Pelindung Diri (APD) Pasal 4 ayat
aturan dari
pekerjaannya percikan api saat (1) butir a dan Pasal 5
Departemen
(Safety Glasses melakukan
& Safety pengasahan pisau K3 /HSE
Gloves). seset. perusahaan
agar para
17
tenaga kerja
menaati
prosedur
keselamatan
pekerjaan.
Ruang ProduksiPekerja sedangPara pekerja yang Pengurus Penggunaan APD sesuai dengan peraturan perundang-
melakukan tidak Perusahaan undangan Republik Indonesia yaitu:
penjahitan bahan menggunakan diwajibkan
baku kulit APD Safety UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
untuk
menggunakan Gloves memiliki Pasal 3 ayat (1) butir f, Pasal 9 ayat (1) butir c,
menyediakan
Mesin Jahit tidak peluang Pasal 12 butir b.
APD bagi para
menggunakan terjadinya
pekerjanya. Permenakertrans No.Per:01/Men/1981 Pasal 4
APD dalam kecelakaan kerja ayat (3)
saat melakukan Diperlukan
melakukan
proses produksi. Permenakertrans No.Per.08/Men/VII/2010
pekerjaannya penegasan dan
tentang Alat Pelindung Diri (APD) Pasal 4 ayat
(Safety Gloves). aturan dari
(1) butir a dan Pasal 5
Departemen
K3 / HSE
perusahaan
agar para
tenaga kerja
menaati
prosedur
keselamatan
pekerjaan.
18
3 Ruang ProduksiMesin Seset tidak JIka mesin tidak Mesin harus Permenaker No 38 Tahun 2016 Pasal 8 Ayat 2 “Semua bagian
dilengkapi dengan dilengkapi dengan dilengkapi yang bergerak dan berbahaya dari Pesawat Tenaga dan
alat perlindungan. alat perlindungan dengan alat Produksi harus dilengkapi Alat Perlindungan”
maka akan ada perlindungan
resiko kecelakaan pada bagian Di tambahkan ke uu file chrisna
kerja jika pekerja yang bergerak
bersentuhan sehingga
langsung dengan mengurangi
bagian yang resiko pekerja
bergerak pada bersentuhan
mesin tersebut. langsung dengan
bagian yang
bergerak pada
mesin tersebut.
4 Ruang Produksi
Mesin Jahit tidak ika mesin tidak Mesin harus Permenaker No 38 Tahun 2016 Pasal 8 Ayat 2 “Semua bagian
dilengkapi dengan dilengkapi dengan dilengkapi yang bergerak dan berbahaya dari Pesawat Tenaga dan
alat perlindungan alat perlindungan dengan alat Produksi harus dilengkapi Alat Perlindungan”
maka akan ada perlindungan
resiko kecelakaan pada bagian
kerja jika pekerja yang bergerak
bersentuhan sehingga
langsung dengan mengurangi
bagian yang resiko pekerja
bergerak pada bersentuhan
mesin tersebut. langsung dengan
bagian yang
bergerak pada
mesin tersebut.
19
BEJANA TEKAN
1 Ruang Produksi Tidak ada tanda erjadinya retak yangSetiap bejana tekan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37
pengenal bejana diakibatkan oleh wajib diberikan Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
tekan adanya beban tanda pengenal Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbung Pasal 9
dinamis dan Ayat 1
tekanan kerja Peraturan Pemerintah RI No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
melebihi tekanan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 2
desain bejana jika Poin C
tidak ada
informasi terkait
tekanan pengisian
yang diijinkan.
2 Kompresor
Ruang Produksi Bejana tekan berjenis yag
Pengurus dapat Permenaker No 37 Tahun 2016
kompresor yang diletakkan di menempatkan “Lokasi pemasangan Bejana Tekanan harus
ditempatkan di tempat sempit kompresor di memiliki
tempat yang akan ruang bebas ruang bebas untuk perawatan, pemeriksaan
sempit mempersulit sehingga
dalam hal memudahkan saat
dan
pemeriksaan dan pemeriksaan dan pengujian”
Ditambahkan k file
chrisna pemeliharaannya pemeliharaan.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Mandiri Jogja
Internasional (Bucini), ada bagian kelembagaan K3 sudah menjalankan
kegiatannya dengan cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa hal yang
belum menerapkan K3 baik di bagian mekanik, pesawat uap, bejana dan tangka
timbun
1. K3 Mekanik
Terdapat 4 temuan positif dan 4 temuan negatif dari bagian K3 mekanik pada
perusahaan tersebut: copy dari bab 2
a. Temuan Positif
Pemeliharaan dan pengecekan oli Mesin Cutting Board
Pemeliharaan dan pengecekan Mesin Seset dengan mengganti
pisau seset dan memberi pelumas
Mesin press dilengkapi dengan katup pengaman
Pemeliharaan dan pengecekan Mesin Jahit oleh operator
b. Temuan Negatif
Seorang pekerja sedang mengasah pisau seset yang menjadi
bagian dari Mesin Seset, tidak menggunakan APD dalam
melakukan pekerjaan (Safety Glasses and Safety Gloves)
Pekerja sedang melakukan penjahitan bahan baku kulit
menggunakan Mesin Jahit
Mesin Seset tidak dilengkapi dengan alat perlindungan
Mesin Jahit tidak dilengkapi dengan alat perlindungan
2. Bejana Tekan
Terdapat 2 temuan positif dan 2 temuan negative dari bagian bejana
tekan pada perusahaan tersebut :
a. Temuan Positif
Pemeliharaan dan pengecekan compressor dengan mengosongkan
compressor setiap 1 minggu sekali agar didalamnya tidak terdapat
air
21
Kondisi alat pemadam api ringan yang masih terawatt sehingga
tehrindar dari kebocoran
b. Temuan Negatif
Bejana tekan berjenis compressor yang ditempatkan di tempat
yang sempit
Setiap bejana tekan wajib diberikan tanda pengenal
3. Tangki Timbun
Tidak menggunakan tangki timbun
4.2 Saran
1. Diperlukannya lisensi Operator Kelas II dalam pengoperasian, pengecekan dan
pemeliharaan mesin perkakas yang digunakan PT. Mandiri Jogja Internasional
2. Perlu dilakukan pengecekan dan pemeliharaan pada Alat Pemadam Api Ringan
agar terhindar dari kebocoran
3. Diperlukan penegasan dan aturan dari Departmen K3 / HSE perusahaan agar
para tenaga kerja menaati prosedur keselamatan pekerjaan
4. Pengurus Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan APD bagi para
pekerjanya
5. Setiap Mesin perkakas yang ada di PT. Mandiri Jogja Internasional harus
dilengkapi dengan alat perlindungan pada bagian yang bergerak, sehingga
mengurangi risiko pekerja bersentuhan langsung dengan bagian yang bergerak
pada mesin tersebut
6. Setiap bejana tekan yang ada di PT. Mandiri Jogja Internasional perlu
ditempatkan di ruang bebas sehingga memudahkan saat pemeriksaan dan
pemeliharaan
7. Setiap bejana tekan yang ada di PT. Mandiri Jogja Internasional diberikan name
tag atau tanda pengenal.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. UU
2. PP/Peraturan Presiden
3. PERMEN
4. KEPMEN
5. Surat Dirjen
6. Standar2
23
LAMPIRAN
24