Kesehatan Kerja
1. Berdasarkan Permenaker 05/Men/2018 tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja, maka dalam suatu tempat kerja dengan tenaga kerja
sejumlah 60 orang, jumlah kakus/WC minimal yang harus disediakan 4 Toilet/Jamban
2. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal, berkala dan khusus merupakan
kewajiban dari pada pengusaha terhadap tenaga kerjanya. Peraturan yang mengaturnya
adalah Permenaker No. Per-02/Men/1980
3. Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari tenaga kerja untuk meningkatkan
produktivitas dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Upaya tersebut meliputi
tindakan preventif dengan jalan pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja di perusahaan.
Hal tersebut diatas diatur dalam Permenaker No. Per-03/Men/1982
4. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan kerja yang sebaik-baiknya perlu
diadakan pemeriksaan tenaga kerja yang terarah. Pemeriksaan tersebut meliputi
Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan
kerja khusus.
5. Permenaker No.Per- 03/Men/1982 mengatur tentang pelayanan kesehatan kerja. Tujuan
dari Pelayanan Kesehatan Kerja antara lain Memberikan bantuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri baik fisik, mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan
dengan tenaga kerja serta memberikan pengobatan, perawatan dan rehabilitasi
bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
6. Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan pada perusahaan, sesuai Surat
Edaran Dirjen Binawas SE. No. 86/BW/1989 harus terlebih dahulu mendapatkan
Rekomendasi dari Disnaker setempat.
7. Tujuan utama P3K adalah
a. Menyediakan obat-obatan
b. Membawa korban ke Rumah Sakit
c. Mencegah cedera/penyakit menjadi tidak lebih parah
d. Memberikan pengobatan umum
8. Tindakan-tindakan penting dalam P3K, kecuali
a. Memberikan pengobatan luar
b. Tidak boleh panik
c. Pindahkan korban secara tepat
d. Mengamankan korban
9. Saat ini banyak perusahaan yang menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga
kerjanya dengan manfaat yang lebih baik dari paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja ang dilaksanakan oleh PT. Jamsostek. Pelaksanaan
hal tersebut telah diatur dalam : Kepmenaker No. 147/Men/1998
10. Berdasarkan Permenaker No. Per. 01/Men/1981 pengurus perusahaan wajib melaporkan
secara tertulis, bila ditemukan penyakit akibat kerja yang diderita oleh tenaga kerja
kepada Dinas Tenaga Kerja setempat, selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah penyakit
dibuat diagnosanya
SMK3
1. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Ahli K3 berwenang untuk, antara lain
a. Melakukan audit external SMK3.
b. Mengadakan analisa kecelakaan kerja dimanapun.
c. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
d. Semua jawaban benar
2. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan di tempat kerja harus memiliki izin
pemakaian, hal tersebut bertujuan :
a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya.
b. Memenuhi peraturan perundangan.
c. Memperpanjang umur pesawat.
d. Semua jawaban benar.
3. Audit SMK3 eksternal, dilaksanakan sekurang-kurangnya : Satu kali dalam 3 (tiga)
tahun.
4. Peraturan yang mengatur SMK3 adalah : Peraturan Pemerintah No.50/2012
5. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian risiko dilakukan dengan
urutan sebagai berikut : Identifikasi, evaluasi, pengendalian, monitoring.
6. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat : Wajib bagi setiap perusahaan.
7. Audit SMK3 bertujuan untuk : Membuktikan kesesuaian penerapan sistem
manajemen K3.
8. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang bertugas memberi pertimbangan dan
dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan serta dapat memberikan
penerangan yang efektif kepada para pekerja adalah : P2K3
9. Audit SMK3 dapat dilakukan oleh : Auditor Eksternal
10. Penerapan Sistem Manajemen K3 Wajib dilaksanakan ditempat kerja dengan kriteria :
Jumlah tenaga kerja di perusahaan 100 orang atau lebih
Mekanik (PAA & PTP), Pesawat Uap Bejana Tekan & Tangki Timbun
1. Pengawasan K3 mekanik dimulai dari
a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan dan peredaran
b. Pemakaian dan atau perbaikan teknis
c. Pemeliharaan
d. Jawaban a, b dan c benar.
2. Sesuai Permenaker No. Per.08/Men/2020, unit pesawat angkat dan angkut wajib
dilakukan pengujian ulang setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-
lambatnya : 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
3. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-lambatnya : 5 (lima)
tahun sekali
4. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai dengan Permenaker No. 38 Tahun 2016,
kecuali :
a. Motor Bakar
b. Turbin
c. Kincir Angin
d. Transmisi Roda Gigi
5. Dibawah ini adalah klasifikasi operator K3 bidang pesawat tenaga dan produksi,
kecuali :
a. Operator penggerak mula
b. Operator transmisi tenaga mekanik
c. Operator mesin perkakas dan produksi
d. Operator furnace
6. Menurut Undang - Undang dan Peraturan Uap 1930, apakah setiap pesawat uap
yang akan dioperasikan : Perlu diberi ijin pemakaian.
7. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui :
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamanannya
b. Kondisi seluruh bagian kontruksi dan seluruh alat perlengkapan
pengamanannya
c. Kondisi sisi luar dan seluruh kelengkapan pengamanannya
d. Jawaban a, b dan c benar
8. Yang membedakan bejana tekanan dengan tangki timbun adalah :
a. Bejana tekanan adalah bejana yang terdapat tekanan sebagai akibat dari
menampung gas & udara serta dikempa menjadi cair ataupun beku,
sedangkan tangki timbun adalah bejana yang memiliki gaya tekan sebagai
akibat dari menampung cairan dalam volume tertentu.
b. Bejana tekanan menyimpan gas, tangki timbun menyimpan cairan
c. Bejana tekanan menampung campuran gas, tangki timbun menampung cairan
berbahaya
d. Jawaban a, b dan c benar
9. Pemeriksaan dan pengujian tangki timbun dilakukan setiap .... dan oleh siapa .... untuk
mendapatkan apa .... Paling lambat untuk pemeriksaan setiap 2 tahun, pengujian
setiap 5 tahun oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis & ahli k3 pesawat uap
bejana tekan untuk mendapatkan surat keterangan memenuhi persyaratan K3
serta stiker K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui provinsi domisili
10. Pewarnaan bejana penyimpanan gas bertekanan berdasarkan potensi bahaya yang
dimiliki pada bahu tabung berwarna hijau terang, tabung biru terang, tabung merah,
tabung kuning artinya : Mencekik, pengoksidasi, mudah terbakar, korosif