Latihan Soal Pembinaan AK3U I

7/20/23, 1:55 PM Latihan Soal Pembinaan AK3U (paket 1)
Latihan Soal Pembinaan AK3U (paket 1)

Poin total 100/100
Silakan kamu mengisi latihan soal di bawah ini sebagai latihan dalam menghadapi post test
(ujian).
Soal-soal di bawah ini dapat kamu isi berulang kali dan akan muncul nilai hanya untuk nilai
pilihan ganda saja diakhir sesi (soal essay dan studi kasus hanya untuk latihan, tidak muncul
nilai).
0 dari 0 poin
Nama Lengkap *
Ringga Youan Viandana
Batch *
265
Soal Pilihan Ganda 100 dari 100 poin
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe3C3ookk8ZOc5DCJCm7nYp5jF8hZ_qGfE-p4wvGf3-ttjDzw/viewscore?viewscore=AE0zAgCvTWB… 1/25
Menurut regulasi, Perwarnaan Botol Baja/Tabung Gas bertekanan antara 2/2

lain sebagai berikut, kecuali :
Kelompok gas beracun berwarna kuning tua.
Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda.
Kelompok gas untuk kesehatan warna biru.
Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu-abu.
Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan: 2/2
UU No. 1 tahun 1970.
Permenaker No. Per-01/Men/1980.
SKB Menaker dan Menteri PU No. Kep. 174/Men/ 1986 No. 104/Kepts/1986.
Semua jawaban benar.
Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari : 2/2
Rancangan teknis pelaksanaan.
Rancangan pasca konstruksi.
Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi.
Semua jawaban salah.
Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilaksanakan dengan pola 2/2

preventif, apakah yang dimaksud dengan pola tersebut :
Dilakukan perawatan rutin.
Dimulai saat pelaksanaan.
Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan.
Dimulai dari saat perencanaan.
Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, 2/2

salah satunya persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik yang
berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam :
UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q.
UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a.
Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2022.
Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan : 2/2
Permenaker No. Per. 30/Men/2015 perubahan atas Permenaker No. Per. 04/Men/1987
Permenaker No. Per. 31/Men/2015 perubahan atas Permenaker No. Per.

02/Men/1989
Pengunaan lift yang salah yaitu : 2/2
Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift.
Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta lift.
Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang di dalam kereta lift.
Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku.
Surat Izin Operasi pemakaian lift berlaku selama : 2/2
2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali.
3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali.
5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali.
Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan : 2/2
Kemampuan perlindungan secara teknis.
Ketahanan mekanis.
Ketahanan terhadap korosi.
Instalasi proteksi petir internal misalnya dengan memasang arrester pada 2/2
instalasi listrik untuk memotor arus petir dan menyamakan tegangan diatur
dalam peraturan :
Permenaker No. 31 Tahun 2015
Permenaker No.12 tahun 2015 SNI 0225-2011 PUIL 2011
Kepmenaker No. Kep. 75/2002
Jawaban a dan b salah.
Alat untuk mengatur tahanan isolasi kabel listrik : 2/2
Insulation Resistant Tester
Multi tester.
Mega Ohm meter.
Volt meter.
Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhuan pada instalasi 2/2

penyalur petir yang diatur dalam Permenaker No. Per. 02/Men/1989 adalah :
Maksimal 0,5 Ω
Maksimal 5 Ω
Maksimal 50 Ω
Jawaban a, b dan c salah.
Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurang- 2/2
kurangnya :
4 (empat) buah.
3 (tiga) buah.
2 (dua) buah.
5 (lima) buah.
Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya : 2/2
Peledakan.
Beban lebih (overload).
Panas (thermal).
Kebakaran.
Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi isolasi 2/2
sekurang-kurangnya, sebesar :
20 kΩ
10 kΩ
50 kΩ
70 kΩ
Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini dapat berpedoman 2/2
kepada :
Standar Nasional Indonesia.
Semua benar.
Standar Internasional.
Standar nasional negara lain yang ditentukan pengawas ketenagakerjaan spesialis

K3 listrik.
Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ? 2/2
Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal umumnya
bertegangan dan atau dialiri arus.
Sentuh pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang
menjadi bertegangan akibat kegagalan kegagalan isolasi.
Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi listrik.
Semua jawaban a, b dan c benar.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja diatur dalam : 2/2
Permenaker No. 15 tahun 2012
Kepmenekertrans No. Kep. 75/Men/2022
Permenaker No. 12 tahun 2015
Kepmenakertrans No. Kep 75/Men/2000
Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain ialah 2/2
dipersyaratkan :
Harus memiliki Ahli K3 Umum.
Tidak harus memiliki teknisi.
Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 di bidang listrik yang

disahkan oleh Kemenakertrans.
Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama dengan 2/2
cara :
Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
Instalasi listrik harus dipasangi dengan baik.
Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan 2/2

kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tepat
kerja. Hal ini diatur berdasarkan :
Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
Dalam kejadian kebakaran di dalam gedung dapat terjadi peristiwa yang 2/2
disebut back draft. Back draft dapat terjadi apabila :
Kebakaran di dalam ruang tertutup dengan oksigen yang cukup dan terdapat bahan
yang mudah meledak.
Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oksigen, bila ada kesempatan udara
masuk akan terjadi ledakan.
Jawaban a dan d benar.
Jawaban a, b dan c benar.
Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hidran/springkler, yaitu : 2/2
Pompa listrik, pompa diesel, pompa air.
Pompa listrik, pompa diesel, pompa jockey.
Pompa utama, pompa jockey dan pompa cadangan.
Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa : 2/2
Kondisi tabung APAR-nya saja.
Cara penempatan dan perlatannya.
Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
Cara penggunaan dengan benar.
Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran pada lengan dan tangan 2/2
adalah :
2 m/det^2
5 m/det^2
3 m/det^2
4 m/det^2
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 187/Men/1989 mengatur tentang: 2/2
Bahan kimia berbahaya.
Bahan kimia berbahaya ditempat kerja.
Pengendalian bahan kimia berbahaya ditempat kerja.
Standar faktor-faktor lingkungan kerja agar tenaga kerja masih dapat 2/2
menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau ganguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu, disebut sebagai:
Nilai Ambang Kualitas (NAK).
Nilai Ambang Batas.
Baku Mutu Lingkungan.
Semua Jawaban benar.
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe3C3ookk8ZOc5DCJCm7nYp5jF8hZ_qGfE-p4wvGf3-ttjDzw/viewscore?viewscore=AE0zAgCvTW… 10/25
Dokter yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan kerja di 2/2

perusahaan (dokter perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan hyperkes. Hal
tersebut diatur dalam :
Permenaker No. Per-01/Men/1976
Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai 2/2

Kepmenakertrans No. Kep 187/Men/1999 adalah:
Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
Penetapan Kategori Potensi Bahaya perusahaan.
Penetapan Nilai Ambang Batas.
Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan Label.
Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan kerja yang sebaik-baiknya 2/2
perlu diadakan pemeriksaan tenaga kerja yang terarah. Pemeriksaan tersebut
meliputi :
Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan awal dan

pemeriksaan khusus.
Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja dan pemeriksaan kesehatan khusus.
Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan

kerja khusus.
Permenaker No. Per-03/Men/1982 mengatur tentang pelayanan kesehatan 2/2

kerja. Tujuan dari pelayanan Kesehatan kerja antara lain :
Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyelesaian diri baik fisik, mental
terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja tanpa memberikan
pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit.
Jawaban a dan b benar.
Jawaban a dan b salah.
Setiap perusahaan Catering yang mengelola makanan pada perusahaan, 2/2

sesuai surat edaran Dirjen Binawas SE, No. 86/BW/1989 harus terlebih
dahulu mencapaikan :
Surat keputusan penunjukan dari Drijen Binawas.
Surat Izin Catering di tempat kerja.
Rekomendasi dari Disnaker setempat.
Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau 2/2

penyakit akibat kerja sesuai :
Faktor fisiologi.
Faktor kemandirian.
Faktor psikologi.
Faktor kimia.
Yang tidak termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang 2/2
mempunyai sifat antara lain :
Mudah mencair.
Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar.
Memancarakan radiasi.
Korosif, iritasi karsinogenik.
Penerapan norma-norma ergonomik ditempat kerja meliputi norma-norma : 2/2
Pemberian gizi kerja.
Pemberian alat pelindung diri.
Jawaban a, b dan d benar.
Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangkut dan

mengangkat.
Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi udara ruangan 2/2
kerja adalah :
Mengeluarkan udara kotor dalam ruangan.
Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik.
Memakai respirator.
Memasang ventilasi lebih banyak.
Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat kerja, 2/2

dapat memberikan:
Keletihan mata yang cepat.
Kenyaman bekerja.
Produktivitas kerja rendah.
Absensi menurun.
Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kesehatan tergantung kepada 2/2

konsentrasi dan lamanya paparan terjadi, pengaruh tersebut dapat
menyebabkan hal sebagai berikut, kecuali :
Menyebabkan iritasi, korosif, sulit bernapas, menimbulkan alergi, keracunan

sistematik.
Menyebabkan kanker, kerusakan/kelaianan janin.
Pheumokoniosis dan menyebabkan efek bius
Jawaban a, b dan c benar
Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pemajaran 8 jam perhari, 2/2
sesuai Permenakertrans No. Per-13/Men/2011 adalah :
90 dBA
85 dBA
95 dBA
75 dBA
Beban kerja fisik yang diberikan kepada tenaga kerja tidak boleh melebihi : 2/2
30-40% dari kemampuan kerja maksimum.
Manfaat penilaian lingkungan kerja : 2/2
Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana selanjutnya.
Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan yang terjadi.
Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan.
Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja membahayakan atau

tidak.
Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan disebut : 2/2
Ilmu biologi.
Ilmu fisika.
Ilmu ergonomi.
Ilmu psikomotorik.
Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan 2/2
dan lingkungan kerja. Untuk menghindari kejadian tersebut perlu dilakukan
usaha-usaha preventif yang berupa jaminan pelayanan kesehatan yang
merupakan salah satu dari 4 (empat) program Jamsostek. Peraturan yang
mengatur hak tersebut adalah :
Undang-Undang No. 1 tahun 1970.
Undang-Undang No. 3 tahun 1992.
Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai 2/2

Kepmenakertrans Nomor: Kep.187/Men/1999 adalah sebagai berikut kecuali :
Mempekerjakan Ahli K3 Kimia.
Pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 ( dua ) tahun sekali.
Pembuatan dokumen pengupahan.
Membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal, berkala dan khusus 2/2
merupakan kewajiban dari pada pengusaha terhadap tenaga kerjanya.
Peraturan yang mengaturnya adalah :
Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari tenaga kerja untuk 2/2
meningkatkan produktivitas dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Upaya tersebut meliputi tindakan preventif dengan jalan pelaksanaan
pelayanan kesehatan kerja di perusahaan. Hal tersebut diatas diatur dalam :
SE Menaker No. 02/1986
Permenaker No. Kep-51/Men/1997
Tugas dan kewajiban Ahli K3 Kimia antara lain : 2/2
Merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan atau

instansi yang didapat karena jabatannya.
Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugasnya.
Jawaban a dan b salah
Jawaban a dan b benar.
Pengendalian bahan kimia berbahaya merupakan suatu usaha untuk 2/2

mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dasar hukumnya adalah :
SE No. 01 Tahun 1999
Berdasarkan peraturan Menteri perburuhan No. 07 tahun 1964 tentang 2/2

syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja.
Maka dalam suatu tempat kerja dengan tenaga kerja sejumlah 60 orang.
Jumlah kasus/WC minimal yang harus disediakan:
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat 2/2
kimia, fisika atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan
lingkungan, kecuali :
Cairan mudah larut.
Bahan beracun, bahan reaktif.
Bahan mudah meledak, bahan oksidator.
Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar.
Essay 0 dari 0 poin
Sebutkan lima langkah penerapan SMK3 dan landasan hukumnya!
1.Penetapan kebijakan K3
2.Perencanaan K3
3.Pelaksanaan rencana K3
4.Pemantauan dan evaluasi kinerja K3;
5.Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
Pasal 6 PP 50/2012
Program pencegahan dan penanggulangan TB di tempat kerja harus memenuhi hak

pekerja mandapatkan perlindungan K3 dan pemenuhan persyaratan K3 yang
merupakan kewajiban pengusaha, yaitu ?
berdasarkan pasal 2 permenaker no 13 thn 2022 temtang penanggulangan tuberculosis

ditmpt kerja pada ayat 3 disebutkan bhwa Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja
dilakukan melalui: a. penyusunan kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja;
b. sosialisasi, penyebaran informasi dan edukasi Tuberkulosis di Tempat Kerja; c. penemuan
kasus Tuberkulosis; d. penanganan kasus Tuberkulosis; dan e. pemulihan
kesehatan.kebijakan penanggulangan tubercolosis ditempat kerja sebagai maksud pada
ayat 1 yaitu: 1.komitmen dalam melakukan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja;
b. program kerja Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja; dan c. penghapusan stigma
dan diskriminasi pada Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis.
Jelaskan Definisi Ruang Terbatas menurut Kepdirjen 113 Tahun 2006 !
1.5.5.1.
cukup luas dan memiliki konfigurasi sedemikian rupa sehinggapekerja dapat masuk dan
melakukan pekerjaan di dalamnya;
1.5.5.2.
mempunyai akses keluar masuk yang terbatas. Seperti pada tank,kapal, silo, tempat
penyimpanan, lemari besi atau ruang lainyang mungkin mempunyai akses yang terbatas).
1.5.5.3.
tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atauterus-menerus di dalamnya.
Sebutkan kriteria Perusahaan yang wajib memiliki Ahlli K3 bidang listrik ?
Pasal 7 Permen No 12/2015 Perusahaan yang menggunkan listrik 200 kilo volt ampre wajib
memiliki ahli k3 listrik
Perusahaan saudara memiliki forklift dengan kapasitas 10 ton dan 25 ton. Sebutkan
kriteria pemenuhan K3-nya menurut Permenaker Nomor 8 Tahun 2020!
Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, kriteria pemenuhan K3 untuk pengoperasian

forklift hanya ada pada Surat Izin Operator, di mana Surat Izin Operator dibagi menjadi dua
berdasarkan kapasitas forklift yang digunakan oleh operator. Operator Forklift tingkat I
digunakan untuk mengooperasikan forklift dengan kapasitas dibawah 15 ton, sedangkan
Operator Forklift tingkat II digunakan untuk mengoperasikan forklift dengan kapasitas
diatas 15 ton. perbedaan dari kedua kategori terdapat pada wewenang, di mana Operator
Forklift tingkat II dapat mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh operator Forklift tingkat II
Studi Kasus 0 dari 0 poin
PT Maju Jaya merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang, terdiri dari 535
laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan tetapi mempunyai 3
orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat keputusan dari Kementerian
Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan safety patrol (pemeriksaan K3)
setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai
dokter perusahaan, hanya memiliki paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikasi
hiperkes. Selain itu, kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakan hanya di Ruangan
P3K sebanyak 1 buah dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikasi dari Kementrian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2 tahun sekali yang
diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran yang disiapkan
berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana penempatannya setiap 25 m dan digantung
dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut
hanya terdiri dari 12 orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan
kebakaran. Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 KvA sebanyak 2 buah dan belum
memiliki ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi listrik
yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan. Selain itu, terdapat instalasi
penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa uji berkala terakhir pada
tahun 2015.
Jelaskan pemenuhan norma K3 berikut ini beserta dengan dasar hukumnya!
Pemenuhan norma Kelembagaan dan Keahlian K3 !
P2K3
Pemenuhan norma kesehatan kerja !
berdasarkan lampiran 1 permenaker nomor 15 th. 2008 tentang p3k di tempat kerja
menyatakan bahwa setiap 100 karyawan harus ada 1 orang untuk menjadi petugas p3k
maka, dari jumlah karyawan di perusahaan tersebut sebanyak 735 orang sehingga
pemenuhan petugas p3k nya pada tiap-tiap shift kerja sebanyak minimal 3 orang. kemudian
untuk jumlah kotak p3k berdasarkan jumlah pekerja di satu shift harus ditambahkan 2 kotak
dengan radius per-kotak adalah 500 m sehingga jumlahnya menjadi 3 kotak. adapun
kewajiban dari perusahaan untuk menyediakan dokter perusahaan atau menjalin kerjasama
dengan klinik atau fasilitas kesehatan lain nya yang memiliki dokter dengan kompetensi
hiperkes.
Pemenuhan norma penanggulangan kebakaran dan K3 listrik di perusahaan !
Tinggi APAR seharusnya 120cm diatas permukaan lantai, Perusahaan harus memiliki Ahli
K3 listrik karena memiliki 2 pembangkit sebesar 750 KvA
Apa perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan!
Ya. Kewajiban menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di
perusahaan diatur dalam pasal 87 UU 13/2003, yang menegaskan “setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.” Kewajiban tersebut, diperjelas dalam pasal 5 PP 50/2012,
berlaku bagi perusahaan yang: a) mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus)
orang; atau b) mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. - Persyaratan Layanan - Kebijakan Privasi
Formulir

Latihan Soal Pembinaan AK3U I

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Latihan Soal Pembinaan AK3U I

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

7/20/23, 1:55 PM Latihan Soal Pembinaan AK3U (paket 1)

Latihan Soal Pembinaan AK3U (paket 1)

Ringga Youan Viandana

Soal Pilihan Ganda 100 dari 100 poin

Menurut regulasi, Perwarnaan Botol Baja/Tabung Gas bertekanan antara 2/2

Kelompok gas beracun berwarna kuning tua.

Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda.

Kelompok gas untuk kesehatan warna biru.

Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu-abu.

Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan: 2/2

UU No. 1 tahun 1970.

Permenaker No. Per-01/Men/1980.

Semua jawaban benar.

Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari : 2/2

Rancangan teknis pelaksanaan.

Rancangan pasca konstruksi.

Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi.

Semua jawaban salah.

Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilaksanakan dengan pola 2/2

Dilakukan perawatan rutin.

Dimulai saat pelaksanaan.

Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan.

Dimulai dari saat perencanaan.

Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, 2/2

UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q.

UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a.

Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2022.

Semua jawaban salah.

Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan : 2/2

Permenaker No. Per. 31/Men/2015 perubahan atas Permenaker No. Per.

Pengunaan lift yang salah yaitu : 2/2

Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift.

Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta lift.

Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku.

Surat Izin Operasi pemakaian lift berlaku selama : 2/2

2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali.

3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali.

5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali.

Semua jawaban salah.

Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan : 2/2

Kemampuan perlindungan secara teknis.

Semua jawaban benar.

Ketahanan terhadap korosi.

Permenaker No. 31 Tahun 2015

Permenaker No.12 tahun 2015 SNI 0225-2011 PUIL 2011

Kepmenaker No. Kep. 75/2002

Jawaban a dan b salah.

Alat untuk mengatur tahanan isolasi kabel listrik : 2/2

Insulation Resistant Tester

Mega Ohm meter.

Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhuan pada instalasi 2/2

Jawaban a, b dan c salah.

Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya : 2/2

Beban lebih (overload).

Standar Nasional Indonesia.

Standar nasional negara lain yang ditentukan pengawas ketenagakerjaan spesialis

Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ? 2/2

Semua jawaban a, b dan c benar.

Permenaker No. 15 tahun 2012

Kepmenekertrans No. Kep. 75/Men/2022

Permenaker No. 12 tahun 2015

Kepmenakertrans No. Kep 75/Men/2000

Harus memiliki Ahli K3 Umum.

Tidak harus memiliki teknisi.