Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. NATIONAL LABEL
PROVINSI BANTEN

Pengawasan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Bidang: Kesehatan Kerja,


Lingkungan Kerja Dan Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)

Sebagai tugas dalam rangka Pembinaan Calon Ahli K3 Umum

Dikerjakan oleh kelompok 4:

1. AHMAD ALAMUDDIN ATHOILLAH


AJI NUGROHO
2. ANANDA RIZQI ALGHANIYI TANJUNG
FAUZAN ARIF
3. HAMID
JUANDA BUTARBUTAR
4. NURUL HADIQOH
SUCI STEPHANI KRISTANTRI HUTABARAT
5.

6.

7.
8.

PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan dan karuniaNYA kami berhasil menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dan membuat laporan yang berjudul: Pengawasan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3), dengan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. PT. Mutiara Mutu Sertifikasi selaku Perusahaan Jasa K3;
2. PT. National Label selaku Perusahaan tempat PKL;
3. Pembina-pembina dari Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik
Indonesia;
4. Rekan-rekan Calon Ahli K3 Umum Batch 237;
5. Seluruh anggota kelompok yang sangat super tim ini.
Dalam penulisan laporan ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan maupun
kekeliruan baik dari segi penyusunan sistematika maupun penyusunan kata-kata yang
menjadi kalimat, oleh karena keterbatasan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak yang membaca laporan ini, bersifat
membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi. Terakhir kami menyampaikan semoga
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat bagi dunia K3 dan umumnya
bagi para pembaca sebagai bahan referensi maupun ilmu pengetahuan.

Indonesia, 29 Maret 2023


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum
sebagaimana Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar tahun 1945, oleh karena itu segala
sesuatu di negara ini diatur berdasarkan hukum. Dalam hal ini hukum di dunia kerja
khususnya dalam hal keselamatan kerja diatur sebagaimana Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa Pengurus atau Pemimpin perusahaan wajib
melaksanakan syarat-syarat keselamatan dan Kesehatan kerja, melakukan pembinaan dan
penyuluhan kepada para pekerja di lingkungan kerja.
Kecelakaan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sangat penting karena dapat
membuat kerugian bagi pekerja dan perusahaan. Dalam hal terjadi kecelakaan kerja pekerja
dirugikan karena mengalami kesakitan, kecatatan bahkan bisa berakibat kematian, sedangkan
perusahaan dirugikan karena terdapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan rusaknya bagian
sumber daya, bagian mesin, bahan, peralatan atau lingkungan kerja yang disediakan,
sehingga dapat menyebabkan kekacauan di dalam proses produksi tersebut. Oleh karena itu
kerugian yang disebabkan akibat kecelakaan tersebut sangatlah besar yang membuat seluruh
pihak yang ikut terlibat baik tenaga kerja ataupun pimpinan di perusahaan yang berperan
sebagai penentu kebijakan di dalam perusahaan harus memahami dan menerapkan seluruh
program mengenai Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3), dengan tujuan menciptakan
lingkungan yang aman, nyaman dan sehat. Oleh karenanya jumlah kecelakaan kerja bisa
dikendalikan dan perusahaan tidak akan mengalami suatu kerugian.
Bahwa dalam hal mengendalikan kecelakaan kerja perlu dilakukan analisis untuk bisa
mengontrol atau mencegah kecelakaan kerja. Analisis kecelakaan kerja adalah salah satu
metode dari pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja. oleh karena itu,
perusahaan harus menerapkannya, untuk mencegah terjadinya suatu kerugian yang tidak
diinginkan. Jika terdapat perusahaan yang menggunakan peralatan dalam proses produksi dan
menjadikan manusia sebagai operatornya, maka bisa dipastikan bahwa di wilayah itu terdapat
suatu peluang terjadinya kecelakaan kerja.
Sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, untuk menjamin Keselamatan
dan Kesehatan Kerja khususnya pada lingkungan kerja dimana para pekerja melaksanakan
pekerjaannya, perlu dilakukan tata Kelola bagaimana lingkungan kerja serta subjek-subjek
hukum di dalamnya dapat melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja, menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien, meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas di tempat kerja.
Bahwa PT. National Label sebagai perusahaan yang produktivitasnya tinggi, wajib
berupaya menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja, yang disebabkan
kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian baik bagi perusahaan maupun pekerja.

1.2. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Maksud dan tujuan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
pemenuhan tugas akhir dalam pelaksanaan sertifikasi calon Ahli K3 Umum dari Kementrian
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik Indonesia, yang diselenggarakan oleh PT.
Mutiara Mutu Sertifikasi selaku Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kegiatan
PKL tersebut juga dilaksanakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para calon
Ahli K3 Umum. Adapun tujuan lain dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut antara
lain:
1.2.1 Para calon Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi penerapan norma K3 dalam
bidang Lingkungan Kerja di PT. National Label, Tangerang-Banten.
1.2.2 Para calon Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi penerapan K3 bidang
Kesehatan Kerja di National Label, Tangerang-Banten.
1.2.3 Para calon Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi penerapan K3 bidang
Pengendalian B3 di PT. National Label, Tangerang-Banten.
1.3. Ruang Lingkup
Raung lingkup dari Praktik Kerja Lapangan secara virtual ini terdiri dari bidang
Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya, antara
lain sebagai berikut:
1.3.1. Faktor fisik (kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, gelombang
elektromagnetik, sinar UV), kimia, biologi, ergonomic, psikologi kerja.
1.3.2. K3 Pelayanan Kesehatan Kerja (PKK) /Klinik perusahaan, Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Awal, Berkala dan Khusus.
1.3.3. Program PKK (Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitative).
1.3.4. Dokter pemeriksa kesehatan TK (sertifikat hiperkes dan/atau SKP Dokter,
Pemeriksa Kesehatan TK).
1.3.5. Paramedis perusahaan (sertifikat hiperkes).
1.3.6. Petugas P3K, Ruang P3K, jenis, jumlah, dan isi kotak P3K serta logo P3K.
1.3.7. Syarat-syarat kebersihan, penerangan, toilet, sarana kesejahteraan, tempat
laktasi, tempat ibadah, tempat/fasilitas olah raga.
1.3.8. Penghitungan JKO (Jam Kerja Orang), FR dan SR.
1.3.9. Safety Induction kepada pekerja, mitra /sub kontraktor, pengunjung/tamu.
1.3.10. Personil K3: Petugas & Ahli K3 Kimia. Petugas ruang terbatas, petugas
detektor gas.
1.3.11. K3 bekerja di ketinggian, dll (prosedur kerja, petugas, dan
1.3.12. Program P2 HIV AIDS di tempat kerja, P4GN di tempat kerja.
1.3.13. K3 confined space (Identifikasi ruang terbatas, prosedur kerja, petugas
utama, petugas madya dll.
1.3.14. Poster UU Nomor 1 Tahun 1970, rambu/ marka /safety sign.
1.3.15. Prosedur Kerja (SOP), JSA, HIRARC (Manajemen Risiko).
1.3.16. K3 Kimia: penanganan bahan B3/meledak/terbakar/beracun (ada prosedur,
MSDS, dll). APD (manajemen APD, standar APD).
1.3.17. Perusahaan katering, kantin dan gizi kerja.

Anda mungkin juga menyukai