Anda di halaman 1dari 24

LBH KARANG TARUNA

PENGURUS KABUPATEN KARAWANG


Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

EKSEPSI DAN JAWABAN TERGUGAT I DAN TERGUGAT II


DALAM PERKARA NOMOR: 128/Pdt.Sus-PHI/2020/PN Bdg
DI PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI
KELAS 1 A BANDUNG

Antara:
AGUS TRIOPURNOMO
-----SELAKU TERGUGAT I/PENGGUGAT I REKONPENSI-----
DAN
RISMA SOMANTRI
-----SELAKU TERGUGAT II/PENGGUGAT II REKONPENSI ----

MELAWAN

PT. KIYOKUNI TECHNOLOGIES


-----SELAKU PENGGUGAT/TERGUGAT REKONPENSI-----

Kepada Yth,
Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
Pemeriksa Perkara Nomor: 128/Pdt.Sus-PHI/2020/PN Bdg

Dengan hormat,
Perkenankan kami yang bertanda tangan di bawah ini:

RUDDY BUDHI GUNAWAN, S.H.,M.H. dan HAMID, S.H.,M.H. Kesemuanya


berkewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI), Pekerjaan Advokat/Pengacara pada
LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) KARANG TARUNA KABUPATEN KARAWANG,
Beralamat di Jln. Panatayudha Nomor 29 Kab. Karawang baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama;

Bertindak untuk dan atas nama AGUSTRIO PURNOMO, selaku Tergugat I dan RISMA
SOMANTRI selaku Tergugat II, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:
019/SK.PHI/LBH-KT/KRW/2020 dan 020/SK.PHI/LBH-KT/KRW/2020, tanggal 03
Agustus 2020.

Page 1 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II mohon menyampaikan Eksepsi dan Jawaban sebagai
berikut :

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh
Penggugat dalam surat Gugatannya, kecuali yang oleh Tergugat I dan Tergugat II secara
tegas diakui kebenarannya;

A. DALAM EKSEPSI

PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI HAK UNTUK MENUNTUT (LEGALSTANDING)


DALAM PERKARA A-QUO / GUGATAN PREMATUR

1. Bahwa pada prinsipnya Tergugat I dan Tergugat II menolak dan membantah


dengan tegas dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya,
kecuali yang diakui secara tegas dan benar oleh Tergugat I dan II.

2. Bahwa Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas 1 A


Bandung tidak berwenang mengadili Perkara ini, karena pokok sengketa dalam
perkara ini masih terdapat upaya sebagaimana Pasal 3 Jo Pasal 83 Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial yang berbunyi :

Pasal 3
“ (1) Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaian
terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk
mencapai mufakat”
Pasal 83
“(1) Pengajuan gugatan yang tidak dilampiri risalah penyelesaian
melalui mediasi atau konsilisasi, maka hakim Pengadilan Hubungan
Industrial Wajib mengembalikan gugatan kepada Penggugat”

3. Bahwa faktanya sampai dengan saat ini baik antara Penggugat dengan
Tergugat I dan Tergugat II belum melaksanakan Perundingan bipartit

Page 2 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

sebagaimana ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang


Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

4. Bahwa hingga hari ini Disnakertrans kab. Karawang tidak pernah menerbitkan
anjuran atas perkara antara Penggugat dan Tergugat I dan II, hal ini
dikarenakan pada saat Penggugat mengajukan permohonan mediasi kemudian
Kepala Disnakertrans Karawang dalam hal memfasilitasi para pihak
menyampaikan bahwa permohinan mediasi Penggugat ditolak dan
memerintahkan Penggugat dan Tergugat I dan II untuk melaksanakan Bipartit
terlebih dahulu namun Penggugat tidak mengindahkannya padahal Kuasa
Hukum Tergugat I dan II beberapa kali menghubungi Kuasa hukum Penggugat
minta untuk dilakukan Bipartit namun tidak diindahkan juga;

5. Bahwa Risalah yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Karawang yang digunakan oleh Penggugat sebagai dasar Pengajuan
Gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas 1 A
Bandung, adalah bukan merupakan Risalah Mediasi sebagaimana bukti Surat
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang Nomor:
568/4027/HIPK, perihal : Jawaban Surat, tertanggal 20 Juli 2020, yang pada
pokoknya memuat hal sebagai berikut:

“…..Atas dasar tersebut diatas, dapat disampaikan bahwa risalah yang telah
disampaikan kepada Pimpinan Perusahaan PT. Kiyokuni Technologies bukan
merupakan risalah mediasi tetapi risalah perundingan dalam rangka upaya
penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara PT. Kiyokuni
Technologies dengan Sdr. Agus Trio Purnomo, dkk (3 orang) yang
difasilitasi/ditengahi oleh Mediator Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten karawang;
Bahwa belum adanya Risalah Mediasi juga diakui oleh Penggugat dalam
dalil gugatannya pada angka 15, secara TEGAS DAN NYATA PENGGUGAT
menyampaikan …….”Bahwa oleh karena masa skorsing selama 6 (enam)
bulan yang diberikan Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II telah
berakhir dan belum ada risalah mediasi, sehingga Penggugat tetap
melanjutkan masa skorsing kepada Tergugat I dan Tergugat II tanpa
memberikan upah hingga menunggu putusan dari Pengadilan Hubungan
Industrial;

Page 3 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

6. Berdasarkan uraian di atas maka Tergugat I dan Tergugat II, mohon pada
Majelis Hakim agar menyatakan bahwa Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Kelas 1 A Bandung tidak berwenang mengadili Perkara ini
karena Penggugat belum menyelesaikan permasalahan a quo secara
Administratif baik melalui Perundingan Bipartit maupun Mediasi;

Gugatan Penggugat Tidak Jelas/Kabur (Obscuur Libel)

Bahwa dalam beberapa dalilnya Penggugat mendalilkan hal-hal yang tidak


jelas, kabur serta tidak tertentu, sebagaimana berikut:

7. Bahwa Penggugat mengajukan Perselisihan PHK kepada para Tergugat I dan II


namun dasar PHK yang diajukan tidak memiliki dasar hukum yang pasti,
dimana dasar perselisihan PHK adalah karena alasan Mogok kerja, sementara
Mogok kerja merupakam bagian dari Perselisihan Hak yang belum memiliki
kepastian hukum dinyatakan salah dan tidaknya oleh putusan hakim di
pengadilan;

8. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 2 tahun 2004 tentang


PPHI, pasal 86 disebutkan :

“Dalam hal perselisihan hak dan /atau perselisihan kepentingan diikuti


dengan perselisihan pemutusan hubungan kerja. Maka Pengadilan
Hubungan Industrian wajib memutus terlebih dahulu perkara perselisihan
hak dan/atau perselisihan kepentingan “

9. Bahwa dengan tidak mendahulukan perundingan bipartit sebagaimana


dijelaskan di atas pasal 3 ayat (1), (2) dan (3) jo Pasal 4 ayat 1 dan 2 jo Pasal 6
ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang PPHI dan tidak
jelasnya perselisihan yang diajukan karena antara posita dan petitum
keduanya merupakan obyek perselisihan yang harus dibuktikan terlebih
dahulu sesuai ketentuan pasal 86 Undang-undang Nomor 2 tahun 2004

Page 4 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

tentang PPHI tentang PPHI sehingga tidak memenuhi syarat formal suatu
gugatan;

10. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas maka dapatlah disimpulkan,


dalil-dalil Penggugat dalam gugatan sangatlah tidak beralasan terlalu
mengada-ada karena tidak mempunyai hak lagi untuk menuntut (legal
standing), tidak jelas/kabur (Obscuur libel), karena tidak didukung fakta
yuridis dan fakta nyata, oleh karenanya sangatlah beralasan bagi Pengadilan
Hubungan Industrial Bandung untuk menolak seluruh gugatan Pengggugat
atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklard).

B. DALAM POKOK PERKARA


11. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II mohon agar segala sesuatu yang telah
disampaikan oleh Tergugat I dan Tergugat II dalam Eksepsi secara
keseluruhan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Pokok Perkara;

12. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil penggugat dalam
gugatannya, kecuali hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh
Tergugat I dan Tergugat II;

13. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dan menolak dalil Penggugat
pada angka 1 (alasan-alasan gugatan) pada halaman 2 yang pada pokoknya
mengatakan bahwa “sebelum gugatan ini diajukan oleh Penggugat pada
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Bandung, dimana Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Karawang melalui mediator telah mengeluarkan
Risalah Mediasi tertanggal 16 Januari 2020 dan Risalah tertanggal 24 Februari
2020 (terlampir dalam berkas gugatan)”
Bahwa Dasar pengajuan gugatan Penggugat pada angka 1 adalah hanya
risalah mediasi tanpa adanya anjuran Disnakertrans Karawang), bersama ini
penggugat menjawab bahwa risalah mediasi yang diajukan Penggugat bukan
risalah mediasi tetapi risalah fasilitasi, hal ini sesuai dengan Surat
Disnakertrans Kab. Karawang No: 568/4027/HIPK, tertanggal 20 Juli 2020
dimana Pihak Disnakertrans Kab. Karawang menjelaskan sebagai berikut :

Page 5 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

“bahwa Risalah yang telah disampaikan kepada pimpinan PT. Kiyokuni


Technologies bukan merupakan risalah mediasi tetapi risalah perundingan
dalam rangka upaya penyelesaian perselisihan industrial antara PT.
Kiyokuni Technologies dengan sdr. Agus Trio Purnomo dkk yang
difasilitasi/ditengahi oleh mediator hubungan industrial pada Dinas
Tenaga Kerja dan Tramsmigrasi kab. Karawang” (Bukti T-1)

14. Bahwa menjawab dalil Penggugat telah mengajukan permohonan mediasi


pada 15 Oktober 2019 namun risalah baru dikeluarkan pada 25 Juni 2019
dimana alasan Penggugat karena adanya intervensi adalah tidak benar,
yang benar adalah karena Permohonan Mediasi Penggugat pada saat
panggilan pertama disaksikan langsung oleh Kadisnakertrans Karawang
menyatakan permohonan mediasi Penggugat ditolak karena Penggugat
tidak dapat memperlihatkan risalah bipartit yang diminta Pihak
Disnakertrans, sehubungan Tergugat I dan II menyampaikan bahwa Penggugat
belum pernah melaksanakan bipartit sesuai ketentuan pasal 3 Undang-
Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang PPHI sehingga wajar ditolak, yang
selanjutnya Kadisnaker meminta Penggugat dan Tergugat I dan II untuk
melakukan Bipartit terlebih dahulu;

15. Bahwa atas saran Kadisnakertrans (supaya Bipartit) pada saat itu Penggugat
dan Tergugat I dan II setuju, bahkan Tergugat I dan II meminta kapan kiranya
Penggugat menjadwalkan Bipartit namun dikarenakan yang hadir hanya
Kuasa hukumnya kemudian Kuasa hokum meminta waktu untuk konsultasi
dahulu dengan pihak perusahaan untuk menjadwalkan agenda bipartitenya,
akan tetapi disayangkan beberapa kali kami menghubungi Kuasa hukum
Penggugat (rekan Advokat Andi Ramlan) menanyakan jadwal Bipartit namun
Penggugat belum bisa menentukan;

16. Bahwa dikarenakan Penggugat tidak mengindahkan supaya dilakukan Bipartit


kemudian Kuasa hukum Tergugat I dan II memberitahukan hal tersebut
kepada Disnakertrans Karawang melalui Kasie Syaker (Bapak Ahmad Juaeni),
kemudian Kasie syaker berinisiatif untuk memfasilitasi pertemuan tersebut
dan dijawab oleh Tergugat I dan II bahwa Tergugat I dan II bersedia namun
dengan syarat bahwa panggilan tersebut bukan mediasi dan harus dihadiri
pihak perusahaan langsung (Prinsipal) karena selama ini selalu hanya Kuasa
hukumnya yang hadir dan saat itu pihak syaker menyampaikan hal ini bukan

Page 6 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

mediasi tapi undangan fasilitasi dan akan berusaha menghadirkan pihak


perusahaan;

17. Bahwa atas undangan fasilitasi tersebutpun pihak perusahaan tidak hadir tapi
hanya kuasa hukumnya sehingga Tergugat I dan II menyatakan jika pihak
perusahaan selalu tidak hadir (hanya kuasa hukum) dan Bipartit tidak
dijalankan sehingga perusahaan tidak memiliki itikad baik dan bersikap
arogan dengan melanggar peraturan per Undang-Undangan maka Tergugat I
dan II akan melaporkan perkara ini atas tindak pidana pelanggaran Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang kebebasan berserikat dan Upah yang
tidak dibayarkan;

18. Bahwa karena Penggugat sama sekali tidak ada itikad untuk berunding maka
Tergugat I dan II akhirnya membuka Laporan Pengaduan pertama di Polres
Karawang berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Nomor :
STTL/363/IV/2020/JABAR/RES KRW, tertanggal 01 April 2020, Status kasus
dalam proses gelar perkara dan Laporan Pengaduan kedua di Polres Karawang
(Vide Bukti T-2 & T-3)

19. Bahwa atas laporan Pengaduan Kepolisian Polres Karawang, Tergugat I dan II
dan II menduga Penggugat akhirnya terpaksa melakukan Permohonan gugatan
ke PHI Bandung dalam rangka bertujuan untuk menggugurkan atau
setidaknya mencoba menghentikan proses pidana yang diajukan Tergugat I
dan II, sementara Tergugat I dan II justru mendapatkan BUKTI FAKTA bahwa
apa yang dilakukan Penggugat dengan melakukan skorsing dan Pengajuan
PHK jelas salah karena tidak memiliki dasar hukum, dimana mogok kerja yang
dilakukan sudah sesuai prosedur dan tidak ada putusan dari hakim
pengadilan yang menyatakan mogok kerja tidak sah, sementara saat ini
Penggugat baru mengajukan permohonan di PHI, itupun meyalahi ketentuan
pasal 3 dan pasal 86 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang PPHI,
sehingga dengan demikian sudah jelas Penggugat membuka sendiri BUKTI
FAKTA atas pelanggarannya;

20. Bahwa menjawab angka 5 gugatan Penggugat, benar semula yang diajukan
dalam perkara ini adalah 3 (tiga) orang namun 1 (satu) orang mengajukan
permohonan mengundurkan diri, yang sebelumnya ditawarkan pihak
Penggugat dengan status Mengundurkan diri namun dengan kompensasi 2
(dua) kali ketentuan pasal 156 ayat (2), 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat
(3) dan 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (4), sehingga dengan demikian
SALAH jika saudara Akbarrurizal mengundurkan diri karena mengakui
kesalahan, YANG BENAR saudara Akbarrurizal ditawarkan Penggugat
dengan konpensasi tersebut diatas dengan teknis status Mengundurkan
diri dan menerimanya;

Page 7 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

21. Bahwa menjawab angka 6 gugatan Penggugat benar data base para Tergugat
sesuai dengan data yang sudah kami verifikasi;

22. Bahwa Tergugat mencoba menjawab angka 7 gugatan Penggugat yang cukup
membingungkan karena harusnya setiap paragraf menggunakan huruf atau
angka tidak dengan kode strip (-) namun demikian Tergugat akan menjawab
secara general dimana Penggugat menganggap awal adanya demo adalah dari
permasalahan pengajuan Penilaian karyawan dan Bonus tahunan, dalam hal
ini Tergugat membenarkan materi yang diajukan adalah mengenai Penilaian
karyawan dan Bonus tahunan sesuai ketentuan PKB, karena dalam prosesnya
terjadi dinamika perdebatan dan berujung tidak adanya kesepakatan
selanjutnya Tergugat mengajukan Permohonan mediasi Disnakertrans
Karawang yang setelah dilakukan 3(tiga) kali pertemuan kemudian
Disnakertrans mengeluarkan Anjuran No: 565/524/HIPK tertanggal 5
September 2019, yang kemudian hasil anjuran tersebut diterima pihak Serikat
pekerja namun ditolak pihak Penggugat;

23. Bahwa dengan terbitnya anjuran kemudian DPC LEM SPSI menyarankan
untuk melakukan perundingan Bipartit, sebagai organisasi PUK SPSI yang
resmi dimana harus berkomunikasi dengan cara Bipartit sekurang-kurangnya
1 bulan sekali kemudian Tergugat mengirimkan surat pengajuan Bipartit
kepada pihak Penggugat sebanyak 3(tiga) kali namun tidak direspon Penggugat
(Vide Bukti T-4, T-5, T6);

24. Bahwa karena pengajuan Bipartit tidak direspon Penggugat padahal sudah 3
(tiga) kali melayangkan Surat maka Tergugat dan semua anggota sepakat
untuk melakukan Mogok kerja, sehingga Tergugat mempersiapkan seluruh
syarat-syarat sahnya Mogok kerja dengan melayangkan surat pemberitahuan
Mogok kerja dan Unjuk rasa kepada Polsek Ciampel dan Polres Karawang
diteruskan ke Kadisnakertrans dan perusahaan;

25. Bahwa sesuai ketentuan pasal 37 UU 13/2003 “Mogok kerja sebagai hak dasar
pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan secara sah, tertib,
dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan”;

26. Bahwa Tergugat sudah memenuhi syarat sahnya mogok kerja sesuai
ketentuan Kepmenaker No. 323/2003 pasal 4, yaitu :

“Gagalnya perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah


tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial
yang dapat disebabkan karena pengusaha tidak mau melakukan
perundingan walaupun serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh

Page 8 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 (dua) kali dalam


tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja atau perundingan-perundingan
yang dilakukan mengalami jalan buntu yang dinyatakan oleh para pihak
dalam risalah perundingan”

27. Bahwa atas penjelasan Tergugat pada angka 12 sampai angka 16 sudah jelas
dasar adanya Mogok kerja sudah sesuai ketentuan paraturan yang berlaku
dan dibuktikan dengan surat-surat yang sudah dikirim kepada pihak
Penggugat dan tidak direspon maupun kepada instansi terkait untuk
pemberitahuan mogok kerja dan Aksi Unjuk Rasa;

28. Bahwa menjawab angka 8 gugatan Penggugat dimana Penggugat menganggap


Mogok kerja yang dilakukan bukan akibat dari perundingan yang gagal adalah
salah besar karena Penggugat tidak jeli membaca ketentuan Kepmenaker No.
323/2003 pasal 4, yaitu :

“Gagalnya perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah


tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial
yang dapat disebabkan karena pengusaha tidak mau melakukan
perundingan walaupun serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh
telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 (dua) kali dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja atau perundingan-perundingan
yang dilakukan mengalami jalan buntu yang dinyatakan oleh para pihak
dalam risalah perundingan” (Bukti T-4, T-5, T6)
Bahwa dengan demikian jelas apa yang dilakukan Tergugat sudah
dibenarkan dan sudah sesuai ketentuan peraturan yang berlaku ;

29. Bahwa menjawab angka 9 gugatan Penggugat, dimana Penggugat menilai


seseorang yang mengajak mogok kerja dianggap melanggar adalah salah besar
dan tidak mendasar, bersama ini Tergugat mengadopsi ketentuan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 138 yang
berbunyi:
Ayat (1) “Pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh yang
bermaksud mengajak pekerja/buruh lain untuk mogok kerja pada saat mogok
kerja berlangsung dilakukan dengan tidak melanggar hukum”

Page 9 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Ayat (2) Pekerja/buruh yang diajak mogok kerja sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), dapat memenuhi atau tidak memenuhi ajakan tersebut

Bahwa sesuai ketentuan diatas jelas tidak salah seseorang yang mengajak
pekerja lain untuk mogok kerja sepanjang tidak dilakukan pemaksaan dan
Tergugat tidak ada pemaksaan terhadap pekerja lain karena mogok kerja
tersebut atas dasar kesepakatan seluruh pekerja;

30. Bahwa menjawab angka 10 gugatan Penggugat, dimana menilai mogok kerja
bukan hak pekerja karena pekerja bukan pemilik perusahaan sekali lagi
Penggugat hanya berpikir secara subyektif tidak mendasar atas aturan
yang berlaku yang sudah jelas disebutkan dalam pasal 37 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan “Mogok kerja sebagai
hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan
secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan;

31. Bahwa menjawab angka 11 gugatan Penggugat, dimana Penggugat mendapat


dampak atas adanya Mogok kerja maka seharusnya Penggugat menyadari
sejak awal ketika akan terjadi Mogok kerja akan beresiko sehingga tindakan
yang diambil harusnya Penggugat segera melakukan perundingan untuk
duduk bersama namun hal tersebut tidak dilakukan Penggugat karena egonya
oknum HRD;

32. Bahwa menjawab angka 12 dan 13 gugatan Penggugat, dimana Penggugat


mengganggap tindakan Tergugat adalah Mogok kerja tidak sah kemudian
menilai pantas untuk dilakukan PHK adalah penerapan hukum yang keliru,
yang benar menurut Tergugat seharusnya Penggugat mengajukan Gugatan
perselisihan hak atas mogok kerja yang sah atau tidak sahnya sampai majelis
hakim memutuskan benar dan tidaknya atas mogok kerja yang dilakukan
pekerja sehingga tidak bersamaan dengan pengajuan perselisihan PHK nya,
dengan demikian kami menilai Penggugat tidak paham atas mekanisme
ketentuan Undang-Undang Nomor 2 ahun 2004 tentamg PPHI;

33. Bahwa menjawab angka 14 gugatan Penggugat,dimana Penggugat


menggunakan kekuasaannya secara arogan dengan melakukan skorsing
kepada para Tergugat tanpa adanya Surat Peringatan atau dasar yang jelas
yaitu Tergugat sudah di vonis sepihak oleh Penggugat dianggap Mogok tidak
sah padahal alasan Mogok kerja tidak sahnya sendiri hingga sekarang tidak
pernah ada putusan dari majelis hakim;

34. Bahwa skorsing yang diberikan Penggugat kepada tergugat adalah selama 6

Page 10 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

(enam) bulan dan upah selama 6 (enam) bulan dibayarkan oleh Penggugat,
namun demikian para Tergugat pernah melakukan penolakan atas skorsing
Penggugat dan masih berkeinginan untuk tetap bekerja namun tidak direspon
Penggugat (Bukti T-7 dan T-8)

35. Bahwa menjawab angka 15 gugatan Penggugat, dimana Penggugat melakukan


perpanjang Skorsing setelah 6 (enam) bulan adalah hal yang tidak memiliki
dasar hukum dan sikap arogan Penggugat karena seharusnya setelah masa
skorsing 6 (enam) bulan para Tergugat dipekerjakan kembali, apalagi
Penggugat tidak pernah mengajak Bipartit para Tergugat dlam penyekesaian
masalah ini:

36. Bahwa menjawab angka 16 gugatan Penggugat, dimana Penggugat pernah


memberikan SP kepada para Tergugat adalah benar namun demikian para
Tergugat menyatakan secara tegas menolak atas SP yang diberikan
perusahaan karena tidak dapat dibuktikan kebenarannya;

37. Bahwa menjawab angka 17, 18 dan 19 gugatan Penggugat, dimana Penggugat
menganggap para Tergugat sering tidak bekerja dan hanya datang absen saja
adalah penilaian yang subyektif karena para Tergugat masih menjalankan
kewajibannya sebagai pekerja di perusahaan dan perlu diketahui bahwa para
Tergugat selain sebagai pengurus SP yang bersangkutan adalah salah satu
pengurus DPC yang tentunya memiliki kegiatan lain diluar perusahaan, dan
hal ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
tentang Serikat pekerja/Serikat Buruh diperkenankan atas kebebasan
kegiatan Serikat Pekerja;

38. Bahwa tuduhan Penggugat terhadap Tergugat hanya tuduhan subyektif tanpa
alasan hukum yang jelas, karena merasa adanya tekanan atas perkara ini
seharusnya jika adanya pelanggaran dalam PKB dilakukan Surat Peringatan
dengan bukti yang jelas sehingga atas tuduhan Penggugat yang tidak dapat
dibuktikan jelas hanya tuduhan subyektif yang tidak mendasar;

39. Bahwa menjawab angka 20 gugatan Penggugat, dimana alasan Penggugat


melakukan PHK dianggap dishamonis adalah dasar hokum yang salah karena
Disharmonis tidak dapat dijadikan alasan pemutusan hubungan kerja
karena dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, disharmonis tidak termasuk alasan-alasan yang dapat
menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja;

C. DALAM REKONPENSI

Page 11 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Bahwa dengan ini Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi/ Tergugat I


Konpensi dan Tergugat II Konpensi, mengajukan Gugatan Rekonpensi dengan
alasan sebagai berikut :

40. Bahwa mohon apa yang telah Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II
Rekonpensi/ Tergugat I Konpensi dan Tergugat II Konpensi kemukakan pada
Eksepsi dan Jawaban Pokok Perkara mohon dianggap masuk dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan pada bagian Rekonpensi ini;

41. Bahwa Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi/ Tergugat I


Konpensi dan Tergugat II Konpensi adalah Pekerja tetap di Perusahaan
Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi, sebagaimana Perjanjian Waktu
Tidak Tertentu (PKWTT) yang ditanda tangani oleh Penggugat I Rekonpensi dan
Penggugat II Rekonpensi/ Tergugat I Konpensi dan Tergugat II Konpensi
dengan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi;

42. Bahwa Penggugat I Rekonpensi/Tergugat I Rekonpesnsi terhitung mulai


bekerja di Perusahaan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tanggal 11
September 2002, NIK : 0983, Jabatan: Senior Operator, Bagian : Warehouse
sampai dengan saat ini;

43. Bahwa Penggugat II Rekonpensi/Tergugat II Konpensi terhitung mulai bekerja


di Perusahaan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tanggal 23 Desember
2002, NIK : 1015, Jabatan: Senior Operator, Bagian: Maintenance sampai
dengan saat ini;

44. Bahwa Upah Penggugat I Rekonpensi/Tergugat I Konpensi didasarkan dari


Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dengan komponen upah diterima
sebagai berikut :

a. Gaji Pokok : Rp. 5.715.153;-


b. Tunjangan Jabatan : Rp. 150.000;-
c. Masa Kerja : Rp. 204.000;-
d. Perumahan : Rp. 50.000,-
e. Keluarga : Rp. 70.000,-
Total Upah Rp. 6.189.153;-

45. Bahwa Upah Penggugat II Rekonpensi/Tergugat II Konpensi didasarkan dari


Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dengan komponen upah diterima
sebagai berikut :

a. Gaji Pokok : Rp. 5.829.353;-


b. Tunjangan Jabatan : Rp. 150.000;-

Page 12 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

c. Masa Kerja : Rp. 204.000;-


d. Perumahan : Rp. 50.000,-
e. Keluarga : Rp. 70.000,-
Total Upah Rp. 6.303.353;-

46. Bahwa yang menjadi dasar dari perselisihan hak sampai dengan
terjadinya skorsing dan tidak dibayarkannya upah Penggugat I
Rekonpensi/Tergugat I Konpensi dan Penggugat II Rekonpensi/Tergugat
II Konpensi oleh Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi berawal dari
pelanggaran ketentuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) oleh Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi diantaranya pada pasal 6 mengenai
Hubungan Pengusaha dengan Serikat Pekerja, pasal 8 mengenai
pertemuan-pertemuan, pasal 41 mengenai Penghargaan Akhir Tahun /
Bonus, pasal 48 Olahraga, Rekreasi, dan Fasilitas lainnya, serta isi
lampiran dalam PKB yang dibuat dan dicetak oleh Teradu tanpa ada
Kesepakatan dengan Pengadu. Pada tanggal 14 Mei 2018 Pengadu
melayangkan surat somasi kepada Teradu dengan beberapa tuntutan
sebagaimana berikut:
a. Perusahaan wajib melakukan pembahasan / pembicaraan /
Perundingan dengan pekerja/serikat pekerja dalam setiap
mengambil kebijakan demi kebaikan bersama;
b. Perusahaan harus menjalankan apa yang sudah menjadi
kesepakatan antara Perusahaan dan Pekerja;
c. Perusahaan harus menjalankan Peraturan Perundang-undangan
yang menyangkut tentang Ketenagakerjaan dan menjalankan isi
PKB antara Perusahaan dan Pekerja
d. Pekerja menginginkan keberadaan manager HRD/GA pihak
Perusahaan yang bisa membuat kondusif serta bisa menjalin
Hubungan Industrial yang baik bagi kedua belah pihak.

47. Bahwa berdasarkan kesepakatan Penyelesaian Hubungan Industrial


antara Pekerja dan Perusahaan melalui Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Karawang disepakati ketentuan yang
dituangkan melalui Perjanjian Bersama sebagaimana; (Vide Bukti T-9)

48. Bahwa Selanjutnya Perusahaan (Tergugat Rekonpensi/Penggugat


Konpensi) tidak menjalankan Point 2 sebagaimana ketentuan pada
Perjanjian Bersama yang menyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat
dalam menetapkan bonus untuk tahun 2018 dengan menggunakan
mekanisme sebagai berikut :
a. Bonus akan diberikan berdasarkan profit yang diperoleh dalam
periode 1 (satu) tahun fiskal;

Page 13 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

b. Informasi mengenai hasil kinerja perusahaan seperti sales dan


profit disampaikan oleh pimpinan perusahaan sebanyak 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun; Bulan Mei untuk periode November
sampai dengan April dan Bulan November untuk Periode Mei
sampai dengan Oktober;
c. Untuk tahun 2018 penyampaian hasil kinerja perusahaan
disampaikan pada bulan September 2018 untuk Periode November
2017 sampai dengan Paril 2018 dan pada bulan November untuk
Periode Mei 2018 sampai dengan Oktober 2018;
d. Sesuai pertemuan antara Pimpinan Perusahaan PT. Kiyokuni
Technologies dengan PUK SP LEM SPSI PT. Kiyokuni Technologies
yang disepakati dan ditandatangani oleh Mr. Akio Soga dan Sdr
Agus Trio Purnomo pada tanggal 12 Januari 2016 Besaran Bonus
adalah 15% (lima belas persen) dari Profit;

49. Bahwa menindaklanjuti perselisihan hak antara Perusahaan dan


Pekerja telah diadakan pertemuan pembahasan performance appraisal
(Vide bukti T-10) yang diwakili oleh pengurus serikat dan manajemen
HRGA dan masih belum bisa disepakati oleh kedua belah pihak;

50. Bahwa pada tanggal 16 Agustus 2018 Penggugat Rekonpensi


melayangkan surat kepada Tergugat Rekonpensi yang dalam hal ini
adalah Direktur PT Kiyokuni Technlogies. Mr. Akio Soga untuk
membahas mengenai pembahasan Performance Appraisal. Adapun
dalam menanggapi surat dari Pengadu mengenai pembahasan
performance Appraisal, Teradu menetapkan hal yang sama dengan kata
lain tidak ada perubahan mengenai Performance Appraisal.

51. Bahwa pada tanggal 23 Agustus 2018 Penggugat Rekonpensi


melayangkan surat permohonan permintaan fasilitasi kepada Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang setelah
diadakannya pertemuan Bipartit sebanyak 4 kali namun belum
mencapai titik kesepakatan antara Pengadu dan Teradu mengenai
Formulasi Upah 2018 yang tercantum dalam PKB.

52. Bahwa pada tanggal 04 Oktober 2018 dan 10 Oktober 2018 Penggugat
Rekonpensi melayangkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa damai
dan aksi mogok kerja kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Karawang, Polres Karawang dan Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi yang diselenggarakan pada tanggal 17
sampai dengan tanggal 26 Oktober 2018 bertempat di alamat Tergugat
Rekonpensi dengan jumlah 1000 orang peserta. Berkaitan dengan hal
tersebut Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi memberikan surat
tanggapan berisikan penjelelasan sebagaimana permasalahan yang
disampaikan oleh Penggugat Rekonpensi.

Page 14 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

53. Bahwa selanjutnya berdasarkan surat pemberitahuan aksi dan mogok


kerja oleh Penggugat Rekonpensi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Karawang mengundang para pihak baik Penggugat
Rekonpensi maupun Tergugat Rekonpensi untuk hadir membahas
permasalahan hubungan industrial para pihak dengan hasil
pembahasan sebagai berikut :

a. Mengembalikan Mekanisme Perundingan Bipartit untuk


dilaksanakan dalam waktu secepatnya secara berkesinambungan
sekurang-kurangnya sebulan sekali dan dibuktikan dengan daftar
hadir dan notulensi.
b. Kedua belah pihak berkomitmen untuk melaksanakan isi
Perjanjian Kerja Bersama;
c. Dicantumkannya dalam PKB atau PB mengenai dispensasi untuk
Ketua dan Pengurus Serikat Pekerja termasuk didalamnya uang
transportasi;
d. Selama proses penyelesaian kedua belah pihak dihimbau untuk
menghindari Intimidasi serta menjunjung harmonisasi dan
menghargai satu sama lain.

54. Bahwa pada tanggal 17 Oktober 2019 diadakan pertemuan kembali


antara Pengadu dan Teradu untuk membahas tindak lanjut
pembahasan Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana pertemuan
sebelumnya yang dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Karawang dengan hasil kesepakatan sebagai berikut :
a. Manajemen akan memulai kembali pembahasan bipartit di bulan
November 2019. Sedangkan hal lain sebagaimana perihal yg
dimohonkan oleh Serikat Pekerja untuk di selesaikan akan dibahas
di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang
mulai tanggal 18 Oktober 2019.
b. Kedua Belah Pihak bersepakat untuk beritikad baik demi berupaya
menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang dengan cara win-win
solution atau solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

55. Bahwa sebagaimana hasil tindak lanjut perundingan bipartit, diadakan


kembali pertemuan fasilitasi perundingan yang dilaksanakan di Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang pada tanggal 18
Oktober 2019 (Vide Bukti T-11) kedua belah pihak sepakat dalam hal
pembahasan besaran nilai nominal penilaian karyawan dilakukan
melalui komunikasi informal terlebih dahulu antara Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Pihak Perusahaan dan

Page 15 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Pekerja/serikat pekerja dengan hasil akhir akan ditetapkan pada


tanggal 1 November 2018.

56. Bahwa sehubungan dilaksanakannya aksi unjuk rasa damai dan aksi
mogok kerja pada tanggal 17 Oktober 2018. Tergugat Rekonpensi
memberikan sanksi surat peringatan atau (SP)-1 kepada seluruh
anggota Serikat Pekerja yang melaksanakan aksi. Bahkan selain dari hal
tersbut Tergugat Rekonpensi juga melakukan pemotongan upah secara
sepihak terhadap seluruh anggota Serikat Pekerja yang mengikuti aksi.
Kemudian pada tanggal 1 November 2018 di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Karawang kembali dilaksanakan fasilitasi
perundingan oleh pihak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi dengan hasil sebagaimana notulen pertemuan (Vide Bukti
T-12) namun beberapa poin mengenai komitmen menjaga harmonisasi,
kondusifitas dan besaran nilai nominal penilaian karyawan yang
menjadi kesepakatan kedua belah pihak tetap tidak di laksanakan oleh
Tergugat Rekonpensi;

57. Bahwa pada tanggal 28 Desember 2018 Dinas tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Karawang mengeluarkan Surat Rekomendasi
dalam rangka penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial antara
Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi (Vide Bukti T-13) yang
kemudian dibahas pada tanggal 16 Januari 2019 di Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi bersama dengan kedua belah pihak. Namun tetap
tidak dilaksanakan oleh Tergugat Rekonpensi dan dikembalikan kepada
disnaker (tidak mencapai kata sepakat). Sehingga pada Tanggal 29
Januari 2019 Dinas Tenaga Kerja kembali mengeluarkan Surat
Penegasan Rekomendasi (Vide Bukti T-13) agar Teradu segera
melaksanakan apa yang menjadi isi daripada Rekomendasi yang telah
dikeluarkan sebagaimana sebelumnya namun tetap masih tidak
dijalankan oleh Pihak Tergugat Rekonpensi.

58. Bahwa pada tanggal 21 Maret 2019 Kedua Belah Pihak bersepakat
untuk melakukan pembahasan terhadap pembaharuan Perjanjian Kerja
Bersama namun sejak Tanggal 23 April 2019 tidak dihadiri oleh
Tergugat Rekonpensi dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh
Penggugat Rekonpensi tanpa adanya hari pengganti. Adapun agenda
pertemuan berikutnya pada tanggal 30 April 2019, 07 Mei 2019 dan 14
Mei 2019 terlewatkan tanpa adanya konfirmasi (Vide Bukti T-14).

Page 16 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

59. Bahwa kemudian diadakan mediasi dalam rangka menindak lanjuti


surat permohonan mediasi yang dilayangkan oleh Penggugat
Rekonpensi kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Karawang (vide bukti T-15). Adapun hasil daripada mediasi yang
dilakukan oleh kedua belah pihak yang difasilitasi oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang masih belum mencapai
titik temu. Kemudian Pengadu mengirim surat kepada Tergugat
Rekonpensi sebanyak tiga kali (Vide Bukti T-16) berkaitan dengan hal
permohonan perundingan family gathering dan appraisal dan surat
pemberitahuan kunjungan kerja pengurus DPC dan DPD SP LEM SPSI
Jawa Barat namun selalu tidak mendapatkan tanggapan dari Tergugat
Rekonpensi;

60. Bahwa pada tanggal 09 September 2019 terbit Surat Anjuran yang
dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Karawang (Vide Bukti T-17), yang pada pokokya diterima dan disepakati
oleh Penggugat Rekonpensi namun pihak Tergugat Rekonpensi menolak
keras isi Surat Anjuran Tersebut.

61. Bahwa selanjutnya pada tanggal 18 September 2019 Penggugat


Rekonpensi/Serikat Pekerja melaksanakan Aksi Unjuk Rasa Damai dan
Aksi Mogok Kerja yang ikut dihadiri oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Trasmigrasi Kabupaten Karawang yang pada pokoknya Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang mengundang
Presiden Direktur Teradu yaitu Mr. Akio Soga untuk membuat
keputusan terhadap tuntutan Pengadu. Selanjutnya pada tanggal 20
September 2019 terbit Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial yang dikelurakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab. Karawang (vide Bukti T-18)

62. Bahwa aksi unjuk rasa dan mogok kerja yang dilakukan oleh Penggugat
Rekonpensi sebagaimana ketentuan pasal 37 UU 13/2003 “Mogok kerja
sebagai hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan
secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan”;

Jo Pasal 4 Kepmenaker No. 323/2003 , yaitu :

“Gagalnya perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah


tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Page 17 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

yang dapat disebabkan karena pengusaha tidak mau melakukan


perundingan walaupun serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh
telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 (dua) kali dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja atau perundingan-perundingan
yang dilakukan mengalami jalan buntu yang dinyatakan oleh para pihak
dalam risalah perundingan”

63. Bahwa kemudian Tergugat Rekonpensi memberikan surat undangan


dan surat skorsing yang terhitung mulai tanggal 25 September 2019
sampai dengan Enam Bulan Kedepan kepada Penggugat I dan II
Rekonpensi dan Saudara AKBARRURIZAL sebagai penanggungjawab
aksi tertanggal 18 September 2019 (Vide Bukti T-19).

64. Bahwa pada tanggal 20 maret 2020 Penggugat Rekonpensi melalui Kuasa
Hukum Penggugat Rekonpensi mengirimkan surat pemberitahuan
sebagaimana surat nomor : 020/S.k/LBH-KT/III/2020, tertanggal 20
Maret 2020 yang pada pokoknya bahwa setelah selesai masa skorsing
maka Penggugat I dan II Rekonpensi akan masuk bekerja Kembali
seperti biasanya; (Vide Bukti T-20)

65. Bahwa setelah lewat masa skorsing Penggugat I dan II Rekonpensi akan masuk
bekerja Kembali pada tanggal 26 Maret 2020, akan tetapi Tergugat Rekonpensi
melarang Penggugat I dan II Rekonpensi untuk masuk area perusahaan/
ditahan dan dihalang-halangi oleh Pihak Security atas perintah HRD; (Vide
Bukti T-21)

66. Bahwa Tindakan Tergugat Rekonpensi yang melarang Penggugat I dan II


Rekonpensi untuk melakukan pekerjaan sebagaimana biasanya, dan
melakukan Skorsing lanjutan tanpa adanya alasan hukum yang jelas baik
Putusan Hakim Pidana maupun penetapan Pengadilan Hubungan Industrial,
dan sampai dengan saat ini Kuasa Hukum Penggugat Rekonpensi Beracara di
perkara hubungan industrial baru mengalami ada perusahaan yang
melakukan skorsing lanjutan;

67. Bahwa akibat dilarangnya Penggugat Rekonpensi masuk ke dalam


perusahaan sehingga mengakibatkan Penggugat Rekonpensi tidak dapat
melakukan pekerjaannya bukan karena Penggugat Rekonpensi tidak mau
bekerja tetapi karena dilarang oleh Tergugat Rekonpensi hal tersebut adalah
Tindakan yang bertentangan dengan Pasal 155 ayat (2) dan (3) Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo Pasal 17 ayat (1)
dan (2) Kepmenakertrans Nomor : KEP-150/MEN/2000 dan Jo Keputusan

Page 18 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Mahkamah Konstitusi Nomor: 37/PUU-IX/2011 tanggal 06 September 2011


yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 155 ayat (2) dan (3)


(2) Selama putusan Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap
melaksanakan segala kewajibannya;

(3) pengusaha melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam ayat (2) berupa Tindakan skorsing kepada pekerja/buruh
yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib
membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh;

KEPMENAKERTRANS NOMOR : KEP-150/MEN/2000


Tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan
Pasal 17
(1) Sebelum ijin pemutusan hubungan kerja diberikan oleh Panitia Daerah
atau Panitia Pusat sedangkan pengusaha tidak melakukan skorsing
terhadap pekerja maka pengusaha dan pekerja harus tetap memenuhi
segala kewajibannya;
(2) Dalam hal pekerja tidak dapat memenuhi segala kewajibannya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) karena dilarang oleh pengusaha dan
pengusaha tidak melakukan skorsing, maka pengusaha wajib membayar
upah pekerja selama dalam proses sebesar 100% (seratus persen)

KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR :  37/PUU-IX/2011


Tanggal 06 September 2011
AMAR PUTUSAN
MENGADILI,
Menyatakan:
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon;
2. Frasa ”belum ditetapkan” dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4279) adalah bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak
dimaknai belum berkekuatan hukum tetap;
3. Frasa ”belum ditetapkan” dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4279) tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap;
4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
Indonesia  sebagaimana mestinya;

Page 19 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

68. Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, selama


Putusan Lembaga  Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial belum
ditetapkan serta belum mempunyai kekuatan Hukum Tetap, maka kedua
belah pihak harus tetap melaksanakan segala kewajibannya, dan apabila Para
Penggugat Rekonpensi tidak dapat melakukan pekerjaannya bukan karena
Para Penggugat Rekonpensi tidak mau bekerja, tetapi karena dilarang oleh
Tergugat Rekonpensi, maka Tergugat Rekonpensi wajib membayar Upah
selama Proses sebesar 100 % sampai Putusan berkekuatan Hukum Tetap;

69. Bahwa terhitung mulai bulan April tahun 2020 Tergugat Rekonpensi telah
menghentikan Upah Para Penggugat Rekonpensi, sebagaimana bukti
pengakuan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi pada angka 15 (lima
belas) gugatan Penggugat Konpensi;

70. Bahwa perbuatan Tergugat Rekonpensi tersebut telah menghilangkan Hak-Hak


dan sumber penghidupan Para Penggugat Rekonpensi, sehingga Para
Penggugat Rekonpensi kehilangan haknya, bila dihitung sampai dengan bulan
Agustus 2020 telah mencapai Rp. 62.462.530,- (enam puluh dua juta empat
ratus enam puluh dua ribu lima ratus tiga puluh rupiah) belum termasuk
hitungan denda keterlambatan upah sebagaimana amanat PP 78/2015,
dengan rincian sebagai berikut :

1) Penggugat I Rekonpensi, upah yang belum dibayarkan

a. Gaji Pokok : Rp. 5.715.153;-


b. Tunjangan Jabatan : Rp. 150.000;-
c. Masa Kerja : Rp. 204.000;-
d. Perumahan : Rp. 50.000,-
e. Keluarga : Rp. 70.000,-
Total Upah Rp. 6.189.153;-

Upah yang belum dibayarkan terhitung bulan April, Mei, Juni, Juli sampai
dengan tanggal 12 Agustus 2020 dengan jumlah Rp. 6.189.153 x 5 =
Rp.30.945.765,- (tiga puluh juta sembilan ratus empat puluh lima ribu tujuh
ratus enam puluh lima rupiah)

2) Penggugat I Rekonpensi, upah yang belum dibayarkan

a. Gaji Pokok : Rp. 5.829.353;-


b. Tunjangan Jabatan : Rp. 150.000;-
c. Masa Kerja : Rp. 204.000;-
d. Perumahan : Rp. 50.000,-
e. Keluarga : Rp. 70.000,-
Total Upah Rp. 6.303.353;-

Page 20 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Upah yang belum dibayarkan terhitung bulan April, Mei, Juni, Juli sampai
dengan tanggal 12 Agustus 2020 dengan jumlah Rp. 6.303.353 x 5 =
Rp.31.516.765,- (tiga puluh satu juta lima ratus enam belas ribu tujuh ratus
enam puluh lima rupiah)

71. Bahwa berdasarkan Pasal 55 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, yang berbunyi :
(1) Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 yang terlambat
membayar dan/atau tidak membayar Upah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (4) dikenai denda, dengan ketentuan:
a. mulai dari hari keempat sampai hari kedelapan terhitung tanggal
seharusnya Upah dibayar, dikenakan denda sebesar 5% (lima persen)
untuk setiap hari keterlambatan dari Upah yang seharusnya
dibayarkan;
b. sesudah hari kedelapan, apabila Upah masih belum dibayar,
dikenakan denda keterlambatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
ditambah 1% (satu persen) untuk setiap hari keterlambatan dengan
ketentuan 1 (satu) bulan tidak boleh melebihi 50% (lima puluh persen)
dari Upah yang seharusnya dibayarkan; dan
c. sesudah sebulan, apabila Upah masih belum dibayar, dikenakan
denda keterlambatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf
b ditambah bunga sebesar suku bunga yang berlaku pada bank
pemerintah.

(2) Pengenaan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak


menghilangkan kewajiban Pengusaha untuk tetap membayar Upah kepada
Pekerja/Buruh.

72. Bahwa hitungan denda yang seharusnya diterima oleh Para Penggugat
Rekonpensi berdasarkan ketentuan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Upah yang diterima oleh Penggugat I Rekonpensi berdasarkan denda
keterlambatan upah sebagaimana PP 78/2015 adalah sebesar
Rp.16.277.472,- (Enam belas juta dua ratus tujuh puluh tujuh ribu empat
ratus tujuh puluh dua rupiah), dengan rincian denda sebagai berikut :
1) Denda keterlambatan upah bulan April sebesar Rp. 4.641.865;-
2) Denda keterlambatan upah bulan mei sebesar Rp. 3.961.058;-
3) Denda keterlambatan upah bulan juni sebesar Rp. 3.899.166;-
4) Denda keterlambatan upah bulan Juli sebesar Rp. 3.218.360;-
5) Denda keterlambatan upah bulan Agustus sebesar Rp. 557.024;-

b. Upah yang diterima oleh Penggugat II Rekonpensi berdasarkan denda


keterlambatan upah sebagaimana PP 78/2015 adalah sebesar

Page 21 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

Rp.16.577.818,- (Enam belas juta lima ratus tujuh puluh tujuh ribu delapan
ratus delapan belas rupiah), dengan rincian denda sebagai berikut :
1) Denda keterlambatan upah bulan April sebesar Rp. 4.727.515;-
2) Denda keterlambatan upah bulan mei sebesar Rp. 4.034.146-
3) Denda keterlambatan upah bulan juni sebesar Rp. 3.971.112;-
4) Denda keterlambatan upah bulan Juli sebesar Rp. 3.277.744;-
5) Denda keterlambatan upah bulan Agustus sebesar Rp. 567.302;-

Total hak Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi adalah


sebesar Rp.95.317.820,-
Terbilang : “Sembilan Puluh Lima Juta Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Delapan
Ratus Dua Puluh Rupiah”

D. DALAM PROVISI
73. Bahwa sebagaimana Pengakuan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi
yang tidak membayarkan upah Penggugat I Rekonpensi/Tergugat I Konpensi
dan Penggugat II Rekonpensi/Tergugat II Konpensi adalah perbuatan hukum
yang bertentangan dengan ketentuan Perundang-Undangan ketenagakerjaan
yang berlaku;

74. Bahwa agar tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar yang dialami
oleh Penggugat I Rekonpensi/Tergugat I Konpensi dan Penggugat II
Rekonpensi/Tergugat II Konpensi, mohon kiranya agar Majelis Hakim
memerintahkan pada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi untuk
melaksanakan kewajibannya untuk segera membayar upah Penggugat I
Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi;

75. Bahwa apabila Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tidak melaksanakan


sebahagian maupun seluruh isi putusan provisi ini, mohon agar dihukum
untuk membayar uang paksa (dwangsom) Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) per
hari baik pada Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi;

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, Tergugat I Konpensi/Penggugat I


Rekonpensi dan Tergugat II Konpensi/Penggugat II Rekonpensi dengan ini mohon kepada
Majelis Hakim yang terhormat untuk menjatuhkan putusan dengan amar sebagai
berikut:

DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat I Konpensi dan Tergugat II Konpensi;

Page 22 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

- Menolak Gugatan Penggugat Konpensi untuk seluruhnya atau setidak-


tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat Konpensi tidak dapat diterima (niet
onvankelijk verklaard)

DALAM POKOK PERKARA


- Menolak Gugatan Penggugat Konpensi untuk seluruhnya;

DALAM REKONPENSI
DALAM PROVISI
- Mengabulkan Tuntutan Provisi Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II
Rekonpensi untuk seluruhnya;
- Menyatakan menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar Upah dan
denda keterlambatan membayar upah sebesar Rp.95.317.820,- “Sembilan
Puluh Lima Juta Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Rupiah”
- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari baik pada Penggugat I
Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi;

DALAM POKOK PERKARA


- Mengabulkan Gugatan Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi
untuk seluruhnya;
- Menyatakan skorsing lanjutan yang dilakukan Tergugat Rekonpensi kepada
Penggugat I Rekonpensi dan Tergugat II Rekonpensi tidak sah dan tidak
beralasan hukum;
- Memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk mempekerjakan Kembali
Penggugat I Rekonpensi dan Penggugat II Rekonpensi pada posisi dan jabatan
yang sama di PT. Kiyokuni Technologies;
- Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada
upaya perlawanan atau kasasi;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI


- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar seluruh biaya perkara
yang timbul akibat adanya perselisihan hubungan industrial ini;

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);

Karawang, 12 Agustus 2020

Hormat kami,
Kuasa Hukum Tergugat I Konpensi/Penggugat I Rekonpensi dan
Tergugat II Konpensi/Penggugat II Rekonpensi

Page 23 of 24
LBH KARANG TARUNA
PENGURUS KABUPATEN KARAWANG
Sekretariat : Jl. Panatayudha, Nomor 29, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Karawang.
Tlp. 081316691823-082124184312, email : karangtarunakarawang15@gmail.com

RUDDY BUDHI GUNAWAN, S.H.,M.H. HAMID, S.H.,M.H.

Page 24 of 24

Anda mungkin juga menyukai