N0.01/Pdt.KK/2023/PN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAHAGUNG
Memeriksa perkara perdata khusus penggelapan dalam jabatan pada tingkat kasasi
memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
PT. BROMO TIRTA LESTARI, berkedudukan di Jalan Raya Banjarsari No.7 , KM.7, Banjar
Selatan, Kabupaten Banjarsari, Jawa Timur, yang diwakili oleh Muhammad Putra
Yudistira, selaku HRD, dalam hal ini memberi kuasa kepada Immer Natasya Nurcahya,
Staf HRD/Legal Officer, berkantor di Jalan Raya Banjarsari No.7 , KM.7, Banjar Selatan,
Kabupaten Banjarsari, Jawa Timur, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal
29 Oktober 2023;
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat;
Lawan
Muhammad Taufan, Adrian Nurrohman, Muhammad Aghnia, bertempat tinggal di Vila
Mutiara Indah, Blok B-A4 Nomor 63, Banjar Selatan, Kabupaten Banjarsari, Jawa Timur
dalam hal ini memberi kuasa kepada Nita Lestari, S.H.,LL.M., dan kawan-kawan, para
Advokat, berkantor di Kompleks Majapahit Permai, Blok B 122-123, Jalan Majapahit 18-
20, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Oktober 2015;
Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Termohon Kasasi dahulu
sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai
Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta.
pada pokoknya sebagai berikut:
A. Dasar hukum diajukannya gugatan perselisihan Hak:
1. Pasal 374 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Penggelapan menyatakan
sebagai berikut:
Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat
upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
2. Bahwa perselisihan hak dalam gugatan ini pada intinya dikarenakan hak Penggugat
sebagai Pekerja pada Tergugat tidak mendapatkan haknya berupa gaji/upah dimana hal
ini bertentangan dengan Pasal 1 Angka 9 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang
Penyelesaian Perselishan Hubungan Industrial. Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4. Bahwa oleh karena upaya Bipartit dan Tripartit (Mediasi oleh Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Banjarsari) tidak mencapai kesepakatan maka beralasan menurut hukum
apabila penggugat mengajukan gugatan perselisihan hak ini terhadap tergugat kepada
Pengadilan Hubungan Industrial, sebagaimana yang termaktub dalam Pasal 5 Undang
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
sebagai berikut:
“Dalam hal penyelesaian melalui konsiliasi atau mediasi tidak mencapai kesepakatan,
maka salah satu pihak dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Hubungan
Industrial”.
5. Bahwa gugatan Penggelapan dalam jabatn ini diajukan pada Pengadilan Hubungan
Industrial yang daerah hukumnya meliputi tempat Penggugat bekerja dimana telah
berkesesuaian dengan Pasal 374 KItab Undang-Undang Hukum Pidana.
6. Bahwa Penggugat adalah Pekerja pada Tergugat sejak tanggal 22 Juni 2010 sampai saat
ini. Adapun pekerjaan tiga karyawan yang bekerja sebagai sopir dan kernet.
7. Bahwa permasalahan ini berawal dari tuduhan kepada 3 karyawan yang dinilai
menggelapkan barang milik perusahaan senilai Rp 62.850.000.
8. Bahwa pada saat pertemuan, bipartit ada sejumlah tuntutan yang diajukan pihak
karyawan. Di antaranya, lain upah tiga karyawan beserta denda mencapai Rp
18.774.483. Menerbitkan surat PHK kepada tiga karyawan tersebut beserta
pengembalian ijazah sekolah asli serta pengembalian uang jaminan yang diberikan tiga
karyawan saat awal masuk kerja sampai bulan terakhir mencapai Rp 14,4 juta. Serta,
memberikan hak-hak karyawan sesuai perundang-undangan sebesar Rp 50.071.830.
9. Bahwa pihak HRD Bromo Tirta Lestari memastikan bahwa pihaknya ingin menyelesaikan
permasalahan ini dengan damai serta tanpa melibatkan proses hukum. Namun karena
pihak 3 karyawan ternyata mengajukan ke proses hukum, maka akhirnya ditindaklanjuti.
10. Bahwa tiga karyawan PT Bromo Tirta Lestari telah mengadukan manajer HRD
perusahaan tersebut ke polisi. Hal ini terkait dugaan penggelapan gaji karyawan dan
penahanan kendaraan. Pangkal permasalahan ini berawal dari tuduhan kepada 3
karyawan yang dinilai menggelapkan barang milik perusahaan senilai Rp 62.850.000.
Barang tersebut digelapkan selama 2 tahun.
11. Menurut Kasat, pihak perusahaan dan juga pihak karyawan pada dasarnya ingin
menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaaan. Namun karena proses bipatrit
dan tripartit tidak berjalan mulus, maka kepolisian yang memfasilitasi.
12. Radar Bromo sempat mengkonfirmasi Muhammad Putra Yudistira, selaku manajer
HRD PT Bromo Tirta Lestari. Sayangnya hingga pukul 18.44, Mumammad Putra Yudistira
belum memberikan jawaban, baik melalui telepon ataupun pesan singkat yang telah
dikirimkan sebelumnya.
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. BROMO TIRTA LESTARI,
tersebut; Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada
Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2016 oleh Dr. H. Supandi,
S.H.,M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Dr. Horadin Saragih, S.H.,M.H., dan H. Buyung Marizal, S.H.,M.H., Hakim-Hakim
Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-
Anggota tersebut dan Jarno Budiyono, S.H., Panitera.
Panitera
Iflahia
Biaya-biaya
1. Materai : Rp 6.000,00
2. Redaksi : Rp 5.000,00
3. Adminitrasi Kasasi : Rp 489.000,00
Jumlah Rp 500,000,00
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
An. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
IFLAHIA
NIP. 165421245 1672654