Anda di halaman 1dari 4

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 509 k/Pdt.sus.PHI/2018.

Tentang
kasus hubungan industrial PT. HERO SUPERMARKET TBK.

1. Masalah

Di dalam gugatan ini Penggugat meminta mahkamah agung untuk menerima


dan mengabulkan gugatan tergugat seluruhnya, dan ia menyatakan putus hubungan
kerja antara penggugat dan tergugat, meminta untuk membayar hak-hak tergugat,
penggugat juga telah mengajukan gugatan di depan persidangan pengadilan hubungan
industrial pada pengadilan negeri serang.

Tergugat juga mengajukan gugatan balik (rekonvensi) yang dalam gugatannya


memohon kepada pengadilan hubungan industrial pada pengadilan negeri serang untuk
memberikan putusan, yaitu menerima rekonvensi tergugat/penggugat seluruhnya,
menyetakan hubungan kerja antara tergugat/penggugat rekonvensi dengan
penggugat/tergugat rekonvensi masih berlangsung dan belum putus.

Masalah yang ada dalam putusan ini bahwa tergugat telah melakukan
pelanggaran penggunaaan fasilitas diskon karyawan lain, yaitu pada tanggal 24 februari
2017 sekitar pukul 20.55 waktu setempat, Divisi Loss Prevension (farid) mendapat
informasi dari Loss prevention Toko Giant Citara Raya, bahwa telah terjadi dugaan
penyalah gunaan diskon karyawan yang dilakukan oleh tergugat. Dari CCTV terlihat
pasti yang merupakan pelanggaran dan telah di peringatkan sampai 3 kali, karena
tergugat telah menggunakan kartu diskon karyawan lain. Pelanggaran tergugat
merupakan pelanggaran pasal 91 ayat (5) huruf (w) perjanjian kerja bersama (PKB) Pt.
Hero Supermarket Tbk, yang secara lengkap berbunyi: “dengan sengaja menyalah
gunakan NRP atau tanda pengenal (id card) sendiri atau pekerja lain dalam transaksi
pembelian untuk mendapat diskon karyawan.

2. Putusan
Bahwa, terhadap gugatan tersebut oleh Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Serang telah memberikan putusan Nomor 131/Pdt.Sus-PHI/2017/PN
Srg., tanggal 27 Desember 2017 dengan amar sebagai berikut:
Dalam Konvensi
I. Dalam Eksepsi:

1
- Menerima eksepsi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebagian dan menolak
selain dan selebihnya;
II. Dalam Pokok Perkara:
- Menyatakan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard).
III. Dalam Rekonvensi:
Dalam Pokok Perkara:
- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard);
- Dalam Konvensi dan Rekonvensi:
- Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp206.000,00 (dua ratus enam
ribu rupiah).
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Serang tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Penggugat pada tanggal 27
Desember 2017, kemudian terhadapnya oleh Penggugat dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 5 Januari 2018 diajukan permohonan kasasi
pada tanggal 9 Januari 2018, sebagaimana ternyata dari Akta Pernyataan Permohonan
Kasasi Nomor 03/Kas/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Srg., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan tersebut disertai
dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 23 Januari 2018.
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasanalasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu
dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi
tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa berdasarkan memori kasasi yang diterima tanggal 23
Januari 2018 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Putusan ini, Pemohon
Kasasi meminta agar:
- Menerima Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Serang pada Pengadilan
Negeri Serang dengan Register Perkara Nomor 131/Pdt.SusPHI/2017/PN Srg., tanggal
27 Desember 2017.

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:

2
Bahwa alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara
saksama memori kasasi tanggal 23 Januari 2018 dan kontra memori kasasi tanggal 12
Februari 2018 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang telah salah
menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
Permohonan Bahwa gugatan Penggugat sudah jelas, yaitu bahwa pihak yang
digugat adalah Tergugat yang telah hadir memenuhi panggilan sidang dan telah
mengajukan jawaban, karena Tergugat sebelumnya memang berada pada bagian
receiving & storage sales assistant yang kemudian dirotasi ke bagian grocery sales
assistant.
Bahwa oleh karena Judex Facti belum memeriksa pokok perkara maka sesuai
ketentuan Pasal 50 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, maka Mahkamah
Agung berwenang memeriksa bukti-bukti dan dalam hal ini akan memeriksa bukti-
bukti yang relevan tersebut.
Bahwa berdasarkan bukti P-1 s.d. P-16 serta bukti keterangan saksi Para
Penggugat, dapat diperoleh fakta hukum bahwa Tergugat telah melakukan pelanggaran
penggunaan fasilitas diskon karyawan lain, yaitu pada tanggal 24 Februari 2017 sekitar
pukul 20.55 waktu setempat, Divisi Loss Prevention (Farid) mendapat informasi dari
Loss Prevention Toko Giant Citara Raya, bahwa telah terjadi dugaan pelanggaran
penyalahgunaan diskon karyawan yang dilakukan oleh Tergugat.
Bahwa berdasarkan investigasi Loss Prevention (LP) dengan meminta
keterangan awal dari Tergugat dan beberapa saksi serta bukti CCTV maka dapat
dipastikan hasil investigasi tersebut merupakan indikasi pelanggaran integritas dan
telah diperingatkan sampai 3 (tiga) kali, karena Tergugat telah menggunakan kartu
diskon karyawan lain yaitu kartu diskon Rio Bernat; Bahwa pelanggaran yang
dilakukan oleh Tergugat merupakan:
Pelanggaran Pasal 91 ayat (5) huruf (w) Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT
Hero Supermarket Tbk., yang secara lengkap berbunyi: “dengan sengaja
menyalahgunakan NRP atau tanda pengenal (id card) sendiri atau pekerja lain dalam
transaksi pembelian untuk mendapat diskon karyawan”;
M E N G A D I L I:

3
- Mengabulkan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT HERO SUPERMARKET TBK,
tersebut.
- Membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Serang Nomor 131/Pdt.Sus-PHI/2017/PN Srg., tanggal 27 Desember 2017.
3. unsur-unsur yang terpenuhi
Mahkamah agung:
a. Menerima rekonvensi Tergugat/Penggugat Rekonvensi seluruhnya.

b. Menyatakan hubungan kerja antara Tergugat/Penggugat Rekonvensi dengan


Penggugat/Tergugat Rekovensi masih berlangsung dan belum putus.

c. Menghukum dan memerintahkan Penggugat untuk mempekerjakan kembali


Tergugat dalam posisi dan jabatan semula dengan cara melakukan pemanggilan dalam
14 (empat belas) hari setelah putusan ini dibacakan oleh Majelis Hakim di depan sidang
yang terbuka untuk umum di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Serang.
d. Menyatakan tindakan Penggugat/Tergugat Rekonvensi terhadap
Tergugat/Penggugat Rekonvensi adalah tindakan sewenang-wenang, tidak adil,
diskriminasi dan bertentangan dengan aturan perundangundangan ketenagakerjaan.
e. Menghukum Penggugat/Tergugat Rekonvensi membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp232.079,00 (dua ratus tiga puluh dua ribu tujuh puluh sembilan rupiah) per
hari apabila Penggugat/Tergugat Rekonvensi lali dan tidak patuh memenuhi putusan
pengadilan untuk melakukan pemanggilan terhadap Tergugat/Penggugat Rekonvensi
untuk bekerja kembali sejak putusan ini diucapkan di depan sidang terbuka untuk
umum di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang.
f. Menghukum Penggugat/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya yang timbul
atas perkara ini; Atau bila Majelis Hakim berpendapat lain maka mohon putusan yang
seadiladilnya (et aequo et bono).

Anda mungkin juga menyukai