Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS YURIDIS PRESIDENTIAL THRESHOLD

DALAM UNDANG-UNDANG PEMILU PRESIDEN


UNTUK PEMILU TAHUN 2024

Dosen Pengampuh : Dr. Oheo K. Haris, S.H.,LL.M.,M.Sc

Oleh :
MUHAMMAD WAHYUDIN NASKUN, S.H.

NIM : G2R120009

PROGRAM PASCASARJANA ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian tersebut mengacu pada penelitian hukum (legal research).

karakteristik penelitian hukum yakni mencari kebenaran pragmatik yang mana

suatu kebenaran didasarkan pada kesesuain antara yang ditelaah dengan aturan

yang ditetapkan. Peter Mahmud Marzuki1 mengatakan bahwa penelitian hukum

adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, dan

doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal tersebut

sesuai dengan karakter preskriptif dari ilmu hukum2.

B. Pendekatan Penelitian

Sesuai teori, Peter Mahmud Marzuki mengemukakan suatu penelitian

menggunakan beberapa pendekatan sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu

pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case

approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan

perbandingan (comparative approach)3. Penelitian tersebut menggunakan

pendekatan undang-undang, kasus, dan konsep antara lain;

Pendekatan perundang-undangan (statute approach) digunakan untuk


mencari dan menemukan kerangka hukum dalam menentukan suatu perbuatan
tindakan yang mengakibatkan perbuatan (Pidana, Perdata, dan Tata Usaha
Negara) dalam Ketentuan Pidana/Perdata/TUN, Undang-Undang Dasar

1
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Cetakan ke-8, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013, h.93
2
Ibid,
3
Ibid, h.35
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

1. Pendekatan konseptual (conceptual approach) adalah merupakan

pendekatan melalui pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang

berkembang dalam pendektan konsep sistem presidensil, konsep

kewenangan, serta konsep tanggung jawab. Selanjutnya, penenlitan

ini menguji pengaturan penerapan presidential threshold dalam

UU Pilpres khususnya dalam pertimbangan penggunaan ambang

batas pencalonan presiden (presidential threshold) pada pemilihan

umum presiden. Konsep tersebut juga secara universal menelaah

pandangan-pandangan hukum dari berbagai negara4.

Muh. Wahyudin, Penerapan Presidential Threshold Dalam Undang-

Undang Pemilu Untuk Pemilu Tahun 2024. Teori apa? Teori

Negara Hukum, Teori Demokrasi, Teori Pemilu, Teori Partai

Politik, Teori Politik Hukum.

Pada pendekatan kasus (case approach) yang mana menganalisa kasus-

kasus khususnya pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 51-52-

59/PUU-VI/2008, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Nomor

4
Peter Mahmud Marzuki, Op.cit, h. 137
14/PUU-XI/2013, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 108/PUU-

XI/2013, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-XII/2014,

Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Nomor: 3/DPRRI/IV/2014-2015, dan Keputusan KPU

411/KPTS/KPU/2014. Selain itu, riset ini menganalisa putusan

hakim ratio decidendi yang bersifat preskriptif5 dengan tujuan

menemukan ratio decidendi yang mempunyai hubungan dengan kasus

yang diteliti.

2. Pendekatan perbandingan (comparative approach) dilakukan dengan

studi perbandingan hukum. Studi ini merupakan kegiatan untuk

membandingkan hukum suatu negara dengan hukum negara lain atau

hukum dari suatu waktu tertentu dengan hukum dari waktu yang lain.

Selain itu, penelitian ini juga membandingkan suatu putusan

pengadilan yang satu dengan putusan pengadilan lainnya untuk

masalah yang sama. Kegiatan ini bermanfaat bagi penyingkapan latar

belakang terjadinya ketentuan hukum tertentu untuk masalah yang

sama dari dua negara atau lebih. Penyingkapan ini dapat dijadikan

rekomendasi bagi penyusunan atau perubahan perundang-undangang.

Dengan demikian, dari keempat pendekatan tersebut dapat

membangun suatu argumentasi hukum dalam memecahkan isu yang

dihadapi6.

5
Ibid, h. 119
6
Ibid, h. 95.
Untuk sumber bahan hukum dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder.

C. Bahan-Bahan Penelitian Hukum

Bahan hukum primer antara lain;


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UU No 42
Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, UU Nomor 2
Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Naskah Akademik RUU Pilpres Tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia 2007,
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum.

Selain peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan diatas,

terdapat juga sumber hukum primer lainnya yaitu Putusan Pengadilan.

Adapun putusan pengadilan yang ditelaah dalam penelitian ini adalah

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-XII/2014 di Pengadilan

Mahkamah Konstitusi yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

(Inkracht van gewijisde) termasuk jurnal nasional atau internasional.

Bahan hukum sekunder terdiri dari buku-buku hukum termasuk tesis dan

disertasi hukum, jurnal-jurnal hukum, kamus-kamus hukum dan komentar-

komentar atas putusan pengadilan serta hasil penelitian sebelumnya yang terkait

dengan permasalahan.
Selain itu juga penelitian tersebut menggunakan sumber bahan non-hukum

seperti halnya wawancara. Hasil wawancara tersebut harus dituangkan secara

tertulis yang berguna untuk membantu dan menjelaskan permasalahan-

permasalahan yang ada.

D. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu pengumpulan bahan bahan

hukum (legal materials) dan pengkajian dan atau analisis terhadap bahan bahan

hukum. Pengumpulan bahan hukum dilakukan lewat inventarisasi hukum positif

dan penelusuran kepustakaan (studi pustaka) terkait dengan masalah yang diteliti.

Terhadap semua bahan hukum yang sudah bisa dikumpulkan kemudian

dilakukan pengorganisasian dan pengklasifikasian bahan hukum sesuai dengan

rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penyusunan hasil penelitian.

Setelah semua bahan hukum diorganisasi dan diklasifikasi kemudian dilakukan

analisis dan atau interpretasi, melalui cara ini diharapkan permasalahan dalam

penelitian ini bisa dikaji dan dipecahkan jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai