Anda di halaman 1dari 7

Kupang, Agustus 2015

NOTA PEMBELAAN

(Pledoi)

No. Reg. Perkara : PDM-43/SGL/0/2015

Untuk dan atas nama Terdakwa:

Nama Lengkap : BRIYAN NDOLU EOH

Tempat Lahir : Kupang,

Umur/Tanggal Lahir : 25 Tahun / 05 juli 1997

Jenis Kelamin : laki - laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Tilong, desa noelbaki

Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Tukang ojek

Pendidikan : SMA / sederajat

Dengan ini, kami tim Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan Nota Pembelaan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim Yang Mulia,

Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati, dan

Pengunjung Sidang Sekalian

Puji Syukur kita pantjatkan kehadirat Allah SWT, Atas limpahan Rahmat dan Karunianya kepada kita
semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik, lancar dan tepat waktu sesuai dengan
rencana dan agenda Persidangan yang telah kita sepakati bersama.

Selanjutnya selawat beriring salam kita sampaikan kepada Junjungan Alam Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabat beliau yang telah memberikan Pedoman dan Suri Teladan bagi
kita semua, sehingga menjadi Tuntunan dan contoh bagi kita semua dalam menjalani kehidupan dan
menjalankan aktivitas di muka bumi ini.
Kami sebagai Tim Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sigli yang telah memeriksa dan mengadili perkara terdakwa
dengan penuh kesabaran, ketekunan serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia (HAM) sesuai
dengan peraturan yang ada, berbagai hambatan dan rintangan dapat diselesaikan dengan arif dan
bijaksana, pilar-pilar keadilan masih berdiri kokoh dan tegak lurus di Pengadilan Sigli.

Terlepas dari adanya perbedaan posisi dan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan Kami
Penasihat Hukum Terdakwa, namun kita semua selalu bersama-sama mencari dan berusaha
menemukan kebenaran dalam hukum berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di Persidangan demi
tercapainya kebenaran materil sejati sebagai suatu keadilan untuk Terdakwa. Namun sebelum
putusan hukum terhadap diri terdakwa diberikan, Nota Pembelaan yang kami ajukan sebagai
Penasehat Hukum terdakwa ini, kami mohonkan untuk dapat dipertimbangkan sebaik-baiknya
secara yuridis, filosofis dan berdasarkan hati nurani yang terbaik demi tegaknya kebenaran dan
keadilam di bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai ini, yang kami inginkan keyakinan Hakim mohon
untuk memutuskan dengan yang Seadil-adilnya demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.

II. TENTANG DAKWAAN DAN TUNTUTAN HUKUM

a. Dakwaan

Bahwa dalam perkara ini, terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHP.

b. Tuntutan

Bahwa jaksa penuntut umum dalam surat tuntutannya telah menuntut terdakwa sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa Briyan ndolu eoh terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah
melakukan tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351
Ayat (1) KUHP sesuai Dakwaan Penuntut Umum.

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Briyan ndolu eoh dengan pidana penjara selama 10
(sepuluh) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah
terdakwa tetap ditahan.

3. Menyatakan barang bukti berupa:

- Batang pelepah tuak dengan ukuran panjang 120 cm (seratus dua puluh centi meter )

III. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

Majelis Hakim yang Mulia,

Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,


Selama persidangan berlangsung telah diperoleh fakta-fakta sebagaimana terungkap dalam
persidangan, baik dalam keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa maupun bukti lainnya yang
telah diajukan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Kuasa Hukum Terdakwa yang
telah memperjelas posisi dan kedudukan Terdakwa.

Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

a. Keterangan saksi Ruhamah Binti Karimuddin, di bawah sumpah menerangkan di depan


persidangan bahwa:

1. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekitar pukul 10.20 WIB yang bertempat
di pinggir jalan Desa dekat lorong menuju pantai tepatnya di Gampong Geunteng Barat, Kec. Batee
Kab. Pidie telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa Nuraina

2. Bahwa benar sebelum terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa Nuraina kepada
saksi, Terdakwa memaki-maki saksi dengan mengatakan “jak pap ma keudeh”.

3. Bahwa benar yang melakukan penganiayaan terhadap saksi adalah terdakwa Nuraina Binti
Sopyan dengan cara terdakwa mengibas-ngibaskan pisau ke arah saksi, kemudian saksi mengelak
dan menunduk sehingga mengenai dan melukai muka sebelah kiri saksi serta dibagian belakang
punggung saksi.

4. Bahwa benar antara saksi dan terdakwa tidak ada masalah pribadi, di saat saksi sedang
mengayam tikar di rumah saksi dating terdakwa dan menuduh saksi telah mengatakan orang lain
bahwa untuk apa terdakwa bolak balik di depan jendela ruangan perawatan adik saksi di rumah
sakit, berawal dari situlah terjadi cek cok mulut antara terdakwa dengan saksi sehingga terjadi
penganiayaan dilakukan oleh terdakwa kepada saksi.

5. Bahwa benar yang melihat dan melerai penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa kepada
saksi adalah saksi Muhammad Zubir.

6. Bahwa benar antara saksi dan terdakwa Nuraina tidak pernah tercapai perdamaian.

7. Bahwa benar akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi adalah
saksi mengalami luka robek tiga jahitan di bahagian kepala atau pusing serta menghalangi kegiatan
sehari-hari dan tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasa selama 2 (dua) minggu.

b. Saksi Suriati Binti Karimuddin, di bawah sumpah menerangkan di depan persidangan bahwa:

1. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekitar pukul 10.20 WIB yang bertempat
di pinggir jalan Desa dekat lorong menuju pantai tepatnya di Gampong Geunteng Barat, Kec. Batee
Kab. Pidie telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa Nuraina Binti
sopyan.

2. Bahwa benar yang melakukan penganiayaan terhadap saksi adalah terdakwa Nuraina Binti
Hasan dengan cara Terdakwa mengeluarkan sebilah pisau lalu menusukkan kea rah kakak saksi yaitu
saksi Ruhamah sehingga melukai pipi kiri kaka saksi yaitu saksi Ruhamah, kemudian saksi berusaha
melerai tetapi terdakwa Nuraina Binti Hasan tidak terima dengan sikap saksi berusaha melerai tetapi
terdakwa Nuraina Binti Hasan tidak terima dengan sikap saksi dan langsung menusuk saksi dengan
sebilah pisau dan langsung mengenai lengan tangan kiri saksi, kemudian terdakwa Nuraina binti
Hasan menusuk saksi lagi dan saksi menangkisnya dengan tangan kanan saksi dan mengakibatkan
tangan saksi mengalami luka robek 20 (dua puluh) jahitan.
3. Bahwa benar yang melihat dan melerai penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa kepada
saksi adalah saksi Muhammad Zubir.

4. Bahwa benar selain diri saksi ada lagi yang menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh
terdakwa Nuraina binti sopyan yaitu kakak saksi yang bernama saksi Ruhamah.

5. Bahwa benar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa Nuraina Binti Hasan kepada
saksi adalah saksi mengalami luka robek 20 (dua puluh) jahitan di bagian lengan tangan sebelah kiri
dekat siku dan luka gores di bagian punggung sebelah kiri.

6. Bahwa benar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa Nuraina Binti sopyan kepada
saksi mengalami sakit dan nyeri dan juga dibahagian kepala terasa sangat pusing sehingga
menghalangi kegiatan saksi sehari-hari dan tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasa.

7. Bahwa benar saksi tidak mengetahui apa sebab terdakwa Nuraina Binti Sopyan melakukan
penganiayaan terhadap saksi dan saksi Ruhamah.

8. Bahwa benar saksi ada melihat terdakwa Nuraina binti Hasan menggunakan pisau pada saat
melakukan penganiyaan terhadap saksi dan saksi Ruhamah.

9. Bahwa benar antara saksi dan terdakwa Nuraina tidak pernah tercapai perdamaian.

c. Saksi Muhammad Zubir Bin H. Mahmud, di bawah sumpah menerangkan di depan persidangan
bahwa:

1. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekitar pukul 10.20 WIB yang bertempat
di pinggir jalan Desa dekat lorong menuju pantai tepatnya di Gampong Geunteng Barat, Kec. Batee
Kab. Pidie telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa Nuraina Binti
Hasan.

2. Bahwa benar saksi mengnal terdakwa Nuraina Binti Hasan yang merupakan tetangga saksi dan
tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa Nuraina Binti Sopyan.

3. Bahwa benar saksi ada mendengar di samping rumah saksi ada orang yang bertengkar mulut.

4. Bahwa benar saksi melihat di depan rumah saksi yang berjarak 80 meter dengan tempat
kejadian penganiayaan sudah banyak masyarakat yang berkumpul lalu saksi mendekat dan melihat
saksi Ruhamah, saksi Suriati dan terdakwa Nuraina Binti Hasan sedang berkelahi dengan cara
merangkul-rangkul dan tarik menarik pakaian mereka, kemudian saksi melerai perkelahian dengan
cara masuk di antara kedua belah pihak dan mendorong keduanya agar tidak berkelahi lagi.

5. Bahwa benar saksi ada melihat saksi Ruhamah dan saksi Suriati sudah mengalami luka seperti
tersayat sebuah benda tajam, saksi tidak mengetahui benda apa yang dipergunakan oleh terdakwa
Nuraina Binti Hasan dalam melakukan penganiayaan.

6. Bahwa benar masyarakat dan ayah saksi korban Ruhamah dan Suriati ada membawa korban ke
Puskesmas Batee untuk dilakukan perawatan medis.

7. Bahwa benar pada saat terdakwa Nuraina binti Hasan melakukan penganiayaan saksi hanya
melihat terdakwa Nuraina Binti Hasan sendiri dan tidak ada orang lain yang ikut membantu
terdakwa Nuraina Binti Hasan untuk menganiaya korban.

8. Bahwa benar saksi ada melihat baju korban Suriati ada sobekan di dada.

9. Bahwa benar korban Suriati dan korban Ruhamah tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
10. Saksi benar tidak mengetahui apa sebab terdakwa Nuraina binti Hasan melakukan
perkelahian/pertengkaran dengan saksi Ruhamah dan saksi Suriati.

IV. ANALISA YURIDIS

Majelis Hakim yang Mulia,

Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,

Dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan-keterangan para


saksi, alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka kami dari tim Penasehat Hukum
Terdakwa akan menganalisa lagi unsur Pasal 351 Ayat (1) KUHP sebagaimana yang didakwakan oleh
Jaksa Penuntut Umum. Karena menurut tim Kuasa Hukum Terdakwa, ada kekeliruan dalam
penerapan sanksi pidana bagi Terdakwa dan pertanggungjawaban pidana yang terlalu berat selama
1 (satu) tahun penjara sebagaimana dibacakan pada sidang minggu lalu yaitu pada tanggal 27 Juli
2015.

Majelis Hakim yang Mulia,

Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,

Bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan di antara Terdakwa Nuraina Binti Hasan


dengan saksi Korban Ruhamah dan Saksi Korban Suriati terjadi perkelahian tanding satu lawan dua.
Di mana Saksi Korban Ruhamah dan Suriati menunggu Terdakwa di persimpangan jalan untuk
mencegatnya. Terjadinya laga tanding ini dibenarkan berdasarkan keterangan Para Saksi yang
diajukan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum

Bahwa oleh karena di antara Terdakwa dan Saksi korban terlibat laga tanding, maka Pasal yang
didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa salah alamat alias tidak tepat sasaran.
Karena ketentuan mengenai perkelahian tanding diatur dalam ketentuan tersendiri dalam BAB VI
KUHP yang hukumannya lebih ringan daripada Pasal yang didakwakan kepada diri Terdakwa yaitu
Pasal 351 Ayat (1) KUHP.

Bahwa jikalau Jaksa Penuntut Umum mendakwakan Terdakwa dengan Pasal 351 Ayat (1) KUHP maka
unsur penganiayaan tidak memenuhi. Karena yang melakukan penganiayaan bukan saja dilakukan
oleh Terdakwa, akan tetapi penganiayaan dilakukan juga oleh Para Saksi Korban Ruhaman dan
Suriati terhadap diri Terdakwa. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh saksi Muhammad Zubir Bin
Mahmud yang menyaksikan dan meleraikan perkelahian antara Terdakwa dengan para korban. Oleh
karenanya, sungguh tidak adil bila Jaksa Penuntut Umum menyatakan hanya Terdakwa yang
melakukan penganiayaan. Padahal sama-sama melakukan penganiayaan.

Bahwa Jaksa Penuntut Umum mengabaikan fakta-fakta persidangan yang disampaikan oleh
Terdakwa. Dalam persidangan Terdakwa menyampaikan bahwa ia mengibaskan pisau yang ada
dalam celananya dikarenakan mukanya telah tertutup dengan jilbab karena ditarik oleh Saksi
Korban. Sehingga untuk menghindari dari penganiayaan yang dilakukan oleh Saksi Korban Ruhamah,
ia mengeluarkan pisau yang ada dalam celananya.
Bahwa saksi korban Ruhamah memiliki dendam pribadi kepada Terdakwa, sehingga keterangan yang
diberikannya terlalu berlebihan dan mengada-ngada dengan tujuan untuk memperberat hukuman
bagi Terdakwa. Luka sayat yang dialaminya sebanyak dua kali di tangan dan mukanya, tapi dalam
keteranganyan di persidangan mengemukakan sebanyak tiga kali. Niat tidak baik dari saksi korban ini
kiranya menjadi pertimbangan bagi Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini demi terwujudnya
nilai-nilai keadilan bagi masyarakat.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa Nuraina Binti Sopyan yang dimintakan keterangannya di
persidangan mengungkapkan bahwa Terdakwa mengeluarkan pisau dalam saku celananya bukan
bermaksud melukai saksi korban Ruhamah dan Saksi Korban Suriati. Akan tetapi, tujuan ia
mengeluarkan pisau agar saksi korban Ruhamah dan Suriati menjauhi dari sisinya dan tidak
menganiaya lagi. Dan Terdakwa melakukannya dikarenakan dalam kondisi darurat. Karena Saksi
korban sendiri beserta adik kandungnya Suriati yang terlebih dahulu menunggu dan menghadang
Terdakwa di pinggir jalan umum Gampong Geunteng Barat Kec. Batee, Kab. Pidie untuk melakukan
penganiayaan terhadap diri Terdakwa. Akibat Penganiayaan yang dilakukan oleh saksi Korban
Ruhamah mengakibatkan jilbab yang dipakai Terdakwa tertutupi matanya. Sehingga Terdakwa untuk
melepaskan dirinya dari keroyokan saksi korban Ruhamah dan Suriati mengeluarkan pisau karena
untuk melindungi dirinya dari keroyokan dan menghindari dari tindakan keji para saksi korban.

Bahwa pisau yang terdapat dalam saku celana Terdakwa tidak bermaksud untuk menganiaya
saksi korban Ruhamah, akan tetapi pisau yang dibawanya digunakan untuk memotong daun pandan
sebagai mata pencaharian hidup dalam menopang biaya kehidupan rumah tangganya. Karena
Terdakwa menyadari betul pendapatan suaminya kurang mencukupi untuk membiayai nafkah
keluarga yang terdiri anak yang masih kecil-kecil untuk membelikan susu agar perkembangan
anaknya yang masih kecil menjadi lebih optimal.

Bahwa tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut Terdakwa selama 1 (Satu) tahun sangat
memberatkan bagi Terdakwa. Di mana saat ini Terdakwa masih memiliki anak yang masih kecil-kecil
yang membutuhkan kasih sayang seorang ibunya, butuh perlindungan dari seorang ibu dan
dipelihara sebagaimana mestinya agar menjadi anak yang dapat mengabdikan diri bagi bangsa dan
Negara Indonesia ke depan. Bagaimana nasib anak-anak Terdakwa yang masih kecil, siapa yang akan
memelihara, menjaga dan merawatnya bila Terdakwa berada dalam masa tahanan dalam durasi
waktu yang lama. Terdakwa tidak menginginkan anak-anak yang masih kecil-kecil terabaikan hak-
haknya begitu saja, tidak ada orang memeliharanya, sehingga nasib dan masa depan mereka
menjadi suram.

V. PENUTUP

Majelis Hakim yang Mulia,

Jaksa Penuntut Umum yang Kami Hormati,

Berdasarkan uraian yang telah diuraikan di atas, kami Penasehat Hukum Terdakwa memohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menjadi bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan dan memohon kepada kepada Majelis Hakim agar memutuskan
sebagai berikut:

1. Membebaskan Terdakwa Nuraina Binti sopyan dari tuntutan pidana sebagaimana yang dituntut
oleh Jaksa Penuntut Umum
2. Memulihkan hak-hak Terdakwa, dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya;

3. Membebankan biaya perkara ini kepada Negara;

Atau

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

Demikianlah Nota Pembelaan (Pleidoi) ini kami sampaikan, atas perkenan Ketua Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Sigli yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kami Tim Penasehat Hukum
Terdakwa mengucapkan Terima Kasih.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Terdakwa,

Syahminan Zakaria, SHI, MH

Mansari, SHI

Anda mungkin juga menyukai