Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksaan Perkara Pidana No. 127/Pid.b/2022/PN.SBY
Pengadilan Negeri Surabaya
Di –
Surabaya
Atas surat tuntutan perkara tindak pidana penganiayaan berat dari Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Surabaya, No. Perkara: 127/Pid.b/2022/PN.SBY Tertanggal 08
Desember 2022 di persidangan Pengadilan Negeri Surabaya:
1. Majelis Hakim Yang Terhormat;
2. Penuntut Umum Yang Terhormat;
3. Dan Persidangan yang kami muliakan;
Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Rosita Indriani, S.H., M.H. & Arsyita Meizarroh, S.H., M.H
Advokat pada kantor Advokat dan Konsultan Hukum Rosita Indriani, S.H., M.H. &
Partners, berkantor Jl. Raya Mulyosari No. 10 Surabaya, Jawa Timur yang dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama serta untuk kepentingan hukum TERDAKWA: Moh.
Salim. Dengan ini, perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada Majelis Hakim yang telah memberikan kesempatan kepada kami,
Penasehat Hukum Terdakwa, untuk menyusun, menandatangani, serta mengajukan Nota
Pembelaan/Pledoi ini, yang berkenanaan dengan Pengajuan Tuntutan Pidana oleh
Penuntut Umum terhadap terdakwa, seperti tersebut di bawah ini:
TERDAKWA telah didakwa oleh Penuntut Umum sebagai berikut:
Dakwaan Tunggal yang sebagaimana diatur dalam pasal 354 KUHP.
1. Bahwa pada hari Jum’at, Korban sepulang dari menghadiri pesta ulang tahun di
rumah temannya di jl. Pumpungan, No. 15, Manyarkertoarjo, Surabaya. Kemudian
bertemu terdakwa di daerah sutorejo depan toko fitria;
2. Bahwa disebabkan karena IJONG marah, merasa terganggu dan tidak nyaman oleh
IPUNG yang bermain motor dengan knalpot berisik bersama temannya di daerah
sutorejo depan toko fitria sekitar rumah korban hingga korban IPUNG sampai
mencela dan mengolok- olok terdakwa. Terdakwa dengan korban sempat beradu
mulut;
3. Bahwa akibat sama-sama merasa kesal setelah beradu mulut IJONG dan IPUNG
saling dorong mendorong yang menyebabkan IPUNG tersungkur ketanah;
4. Bahwa kemudian teman terdakwa mencoba untuk melerai mereka dan menahan
terdakwa lalu meminta untuk saling meminta maaf;
5. Bahwa kemudian ketika IJONG berhasil dilerai oleh kedua temannya. Terdakwa
IJONG terlihat merasa kesal karena dari IPUNG tidak ada itikad baik untuk meminta
maaf sehingga dengan spontanitas IJONG mengambil sebuah batu besar yang berada
di sebelah korban lalu di pukulkan ke korban alias IPUNG;
6. Bahwa IPUNG mengalami luka pada kepala, sehingga menyebabkan sobek pelipis
korban dan tidak sadarkan diri;
7. Bahwa kemudian IJONG bersama teman-temannya langsung membawa korban ke
rumah sakit terdekat dengan memanggil mobil sehat milik desa.
Menerangkan:
Bahwa saksi mengerti dihadapkan di persidangan sehubungan dengan
adanya perkara penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa dan
korbannya adalah RAHMADI SANTOSO ;
Bahwa saksi tau pada saat kejadia saksi menyaksikan jika pada mulanya
korban yang mencaci maki terdakwa dikarenakan merasa jalannya
terganggu
Bahwa saat terjadi perkelahian diantara mereka, saksi ingin mencoba
melerai dan meredam emosi terdakwa namun merasa takut dikarenakan
saksi adalah perempuan dan yang berkelahi adalah dua laki- laki dewasa
Bahwa kemudian saksi berbicara menasehati terdakwa untuk menyudahi
dan saling meminta maaf namun terdakwa terlihat masih belum terima
dengan perlakuan korban yang tidak menyadari kesalahannya dengan
meminta maaf, kemudian terdakwa tiba- tiba mengambil sebuah batu besar
yang berada di sebelah korban lalu di pukulkan ke korban
Bahwa setelah kejadian itu, saksi dan terdakwa langsung meminta bantuan
warga untuk meminjam mobil sehat dan membawa korban ke RS DR.
Soetomo Surabaya karena korban sudah tidak sadarkan diri.
2) Keterangan Terdakwa
Nama: Moh. Salim
Menerangkan:
Bahwa terdakwa hanya berniat untuk menegur korban atas suara bising
yang timbul dari knalpot motor korban.
Bahwa terdakwa tidak berniat melakukan penganiayaan terhadap
korban.
Bahwa terdakwa dan korban saling adu mulut sehingga terjadi saling
dorong mendorong yang menyebabkan korban tersungkur
Bahwa terdakwa spontanitas mengambil batu besar karena kesal
dengan sikap korban yang enggan meminta maaf.
IV. ANALISA HUKUM ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM
A. ANALISA FAKTA
Bahwa dari fakta-fakta di persidangan yang telah kami uraikan di atas, maka
dapatlah kami simpulkan sebagai berikut:
a. Bahwa terdakwa hanya berniat menegur korban untuk berhenti bermain
motor dengan knalpot berisik karena dirasa suara yang dihasilkan dari
motor tersebut sangat mengganggu pendengaran.
b. Bahwa terdakwa tidak ada niat untuk melakukan penganiayaan berat
B. ANALISA YURIDIS
Majelis Hakim dan Penuntut Umum yang kami hormati.
Sidang Pengadilan yang kami muliakan.
Unsur barang siapa adalah setiap orang (sebagai subyek hukum) yang
telah didakwa melakukan tindak pidana dan dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam perkara ini yang
didakwa telah melakukan tindak pidana adalah terdakwa Moh. Salim
Berdasarkan keterangan saksi Erycha Febyana Dilla Puspita dan
keterangan terdakwa diperoleh fakta bahwa terdakwa tidak berniat
melakukan penganiayaan terhadap korban. Dengan demikian unsur ini
tidak terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Bahwa peristiwa penganiayaan itu terjadi pada hari hari Kamis tanggal 14
November sekitar pukul 03.00 PM bertempat di jalan dukuh sutorejo
depan toko fitria
Dengan demikian unsur ini tidak terpenuhi secara sah dan tidak
meyakinkan menurut hukum dikarenakan sebelumnya terdakwa sama
sekali tidak memiliki niat untuk sengaja melakukan penganiayaan
terhadap korban.
Bahwa oleh karena itu persidangan dan nota pembelaan tersebut telah selesai kami
uraikan satu persatu, maka dengan segala kerendahan hati Tim Penasehat Hukum
TERDAKWA, Moh. Salim, memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim
yang mengadili perkara ini berkenan memutuskan:
1. Menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti secara sah keseluruhan
kesalahannya;
2. Membebaskan Terdakwa Moh. Salim dari semua tuntutan hukum atau
setidak-tidaknya melepaskan terdakwa dari semua tuntutan hukum;
3. Membebankan biaya perkara kepada negara.
Dan akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan berkat
dan Karunia kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memutuskan perkara ini.
Hormat Kami,
Penasehat Hukum Terdakwa