Anda di halaman 1dari 28

Kepada Yth,

Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjungkarang
Dalam Perkara Pidana Nomor: 272/Pid.B/2021/PN.Tjk
Atas Nama Terdakwa Subroto dan David Sihombing, S.H.
Di-
BANDAR LAMPUNG

Perihal : Nota Pembelaan (Neder Pledooi) Atas Dakwaan Jaksa


Penuntut Umum atas Nama Terdakwa :
1. Subroto Bin Sabar (alm) dan ;
2. David Sihombing, S.H., B.Th. Anak dari Patar Sihombing

Dengan hormat,

Perkenankan Kami: JONO PARULIAN SITORUS, S.H., VAN ROYEN GIRSANG,


S.H., M.H., AMRULLAH, S.H., LENI ERVINA, S.H., M.H., RIWANTO
HUTAGALUNG, S.H., FRANCIS SIMANULLANG, S.H., RICHARD
HASUDUNGAN SIMANUNGKALIT, S.H., dan AGUNG PRATAMA PUTRA, S.H.,
yakni Para Advokat yang tergabung pada Kantor “LEMBAGA BANTUAN
HUKUM MERAH PUTIH, (LBH-MP)” yang beralamat: Jalan Hayam Wuruk
Ruko Office Park Nomor : 88-F, Kedamaian, Kota Bandar Lampung-Provinsi
Lampung, Hotline: 35122 Phone: +6281369159626; Berdasarkan Surat Kuasa
Khusus yang telah terdaftar pada Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang
dengan Nomor: /SK/2021/PN TJK. Tanggal 29 Maret 2021. Bertindak untuk
dan atas Nama Terdakwa :

1. TERDAKWA I SUBROTO Bin SABAR (Alm), Umur: 55 Tahun, Alamat:


Jalan Kulit, Lk III, RT. 005, Kelurahan Langkapura, Kecamatan
Langkapura, Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

2. TERDAKWA II DAVID SIHOMBING, S.H., B.Th., anak dari PATAR


SIHOMBING, Umur : 34 Tahun, Pekerjaan Advokat, Alamat: Perumahan
Citra Garden, Cluster Olivin Blok B8, Nomor: 26, Kelurahan Negeri Olok
Gading, Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandar Lampung-Provinsi
Lampung.

Page 1 of 28
I. PENDAHULUAN :

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Dengan ini perkenankan kami selaku Penasihat Hukum dalam perkara a


quo menjalankan hak kami untuk menyampaikan pembelaan (Pledoi)
atas Surat Tuntutan (Requisitoir) Saudara Jaksa Penuntut Umum
(JPU) yang telah dibacakan dalam sidang pada hari Kamis tanggal 24
juni 2021. Yang mana Terdakwa telah didakwa oleh Saudara Jaksa
Penuntut Umum dalam surat dakwaannya dengan Dakwaan Tunggl
melanggar Pasal 192 KUHP tanpa ayat.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


yang telah memberikan kekuatan fisik dan mental kepada kita semua,
hingga pada akhirnya kamiselaku Penasihat Hukum dari Terdakwa
dapat menyusun dan membacakan Pledoi ini.Sebelum memasuki materi
pokok pada Pledoi ini, ada baiknya kami sampaikan Firman Allah S.W.T.
dalam Kitab Sucinya Al-Qur’an, sebagai kitab suci yang kami yakini
sebagai seorang muslim pada khususnya, dan orang-orang yang seiman
pada umumnya, yang kita ambil sebagai pedoman dalam sebuah
peradilan.

Allah SWT. Berfirman dalam Surat Annisa’ Ayat 135 :

“ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang benar-


benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah SWT. biarpun terhadap
dirimu sendiri, atau Ibu Bapakmu dan Kaum Kerabatmu, jika Ia kaya atau
miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti Hawa Nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah SWT. adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu
kerjakan” ( Q.S. Annisa’ 135).

Allah SWT. Berfirman dalam Surat Almaidah Ayat 8:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan” (Q.S al-Maidah: 8).

Selanjutnya, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis


Hakim yang telah memberikan kesempatan kepada kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan Nota Pembelaan
(pledoi) atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya.

Bahwa Penasihat Hukum dari Terdakwa berkewajiban mengemukakan


apa yang benar dan apa yang salah, apa yang masuk akal dan apa yang
tidak masuk akal. Karena dengan demikianlah kebenaran baru dapat
terungkap dalam persidangan yang terhormat ini.

Page 2 of 28
Dalam menegakkan hukum, tujuan kita bersama baik Majelis Hakim
Yang Mulia, Penuntut Umum serta kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa adalah sama, yaitu sama-sama mencari kebenaran yang sejati
dalam perkara in casu (materiil waarheid), bukan hanya sekedar mencari
alat bukti yang dapat menghukum Terdakwa belaka. Hal
inilahsesungguhnya yang diminta oleh hukum dan didambakan oleh
Paras Terdakwa, keluarga Para Terdakwa maupun oleh masyarakat luas.
Kebenaran sejati itu hanya dapat ditemui dan ditegakkan dalam suatu
proses peradilan yang jujur dan adil. Jika tidak demikian, bukan
kebenaran sejati yang akan kita peroleh, melainkan potongan-potongan
dari kebenaran dan jika dari potongan-potongan kebenaran itu ditarik
suatu kesimpulan apalagi dijadikan dasar untuk memutus perkara ini,
maka hasilnya akan lebih kejam dari seluruh kebohongan yang ada.

Majelis Hakim Yang Mulia;


Sudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati;

Bahwa Setelah mendengar dan mempelajari surat tuntutan(Requisitoir)


dari Jaksa Penuntut Umum, maka kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa menyampaikan pembelaan sebagai berikut :

II. DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM :

Bahwa saudara Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya telah


mendakwa Terdakwa I Subroto dan Terdakwa II David Sihombing
dengan dakwaan sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana pada
Pasal 192 dan saudara Jaksa Penuntut Umum telah menjelaskan unsur-
unsurn tersebut dan menurut Jaksa Penuntut Umum unsur-unsur
tersebut telah terbukti dengan jelas. Saudara Jaksa Penuntut Umum
telah mendakwa Terdakwa bersalah dan dapat dikategorikan sebagai
orang jahat yang melanggar hukum dan patut dihukum karena telah
melakukan tindak pidana Pasal 192 KUHPidana. Akan tetapi, apakah
benar saudara Terdakwa telah melakukan kejahatan itu? Sebelum
menyampaikan pembelaan, terlebih dahulu kami untuk mencoba
menggali dan memahami kronologis perkara ini yaitu melihatdengan
seksama duduk perkara ini dengan menempatkan kebenaran di atas
segalanya demi terciptanyapenegakan hukum yang adil berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.

III. FAKTA-FAKTA DALAM PERSIDANGAN :

KETERANGAN SAKSI-SAKSI :

1) SAKSI SUMAR BIN KARYADI (ALM):

- Bahwa saksi SUMAR BIN KARYADI (ALM) merupakan saksi dari


Jaksa Penuntut Umum dan yang diperiksa pertama dalam sidang,

Page 3 of 28
diperiksa dibawah sumpah pada hari Rabu Tanggal 21 April 2021,
menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Saya tidak kenal dengan David Sihombing, saya kenal Pak
Subroto;
- Batu tersebut merupakan batu yang di pesan oleh Terdakwa I
(satu)/Subroto, yang dibawa langsung oleh Saksi ;
- Saya tidak mau turunkan kalau pak David yang suruh, harus Pak
Subroto, saya harus menunggu Subroto saat itu ;
- Saya menunggu perintah Pak Subroto, karena kami berhubungan
hanya dengan Pak Subroto,
- Batu jam 13.00 WIB diturunkan
- Saya menurunkan, karena dibayar,
- Setelah selesai batu diturunkan, saya ambil uangnya di Rumah
Pak Subroto, saya langsung meluncur ke rumah Pak Subroto
setelah menurunkan batu,
- Yang bayar saya Pak Subroto,
- Saya tidak mengetahui apakah terjadi macet akibat turunnya
batu itu, karena saya langsung pergi setelah turunkan batu,
saya langsung ke rumah Pak Subroto
- Tidak ada timbul bahaya kecelakaan,
- Pak David menyuruh saya, tapi saya tidak mau, karena hubungan
saya pesan batu dengan Pak Subroto, Pak David bilang turunkan
itu yang pertama sebelum Sholat Jum’at tetapi saya tidak mau,
yang pertama tidak jadi batu diturunkan, kalau yang kedua hanya
Pak Subroto yang suruh turunkan;
- Video itu saya lihat tidak ada macet, kendaraan lalu lintas
lancar (dikatakan saksi saat saksi setelah menonton video
dari kuasa hukum Terdakwa/Jono Parulian Sitorus yang di
dalamnya masih tertumpuk batu atau belum bergeser sama
sekali, terlihat mobil di TKP 2 (dua) baris mobil sedang lewat
dalam video, dan kondisi jalan protokol/Jalan Imam Bonjol
sedang lancar jalur lintas Kabupaten Pesawaran menuju
Bandal Lampung tutup);
- Saya tidak tau tentang sengketa tanah,
- Saya sampai di lokasi jam 08:30 WIB.

2) SAKSI BUDI SANTOSO BIN SISWANTO :

- Bahwa saksi menerangkan di bawah Sumpah sebagai berikut:


- Yang pesan batu Pak Subroto, bukan pak David ;
- Batu tersebut merupakan batu yang dipesan oleh Terdakwa I
Subroto, yang dibawa langsung oleh saksi ;
- Tidak mau disuruh Pak David, karna yang pesan Pak Subroto,
jadi kami menunggu Pak Subroto waktu itu, karena yang bayar
Pak Subroto;
- Lebar jalan ada 30 meter (jawab saksi saat ditanya Terdakwa II),
lebar jalan kurang lebih 10 meter (jawab saksi ketika ditanya
salah satu Kuasa Hukum Terdakwa/ Riwanto Hutagalung);
- Tidak ada timbul bahaya kecelakaan;
- Isi video itu lalu lintas lancar (dikatakan saksi saat
melihat/menonton video yang di ajukan oleh salah satu Kuasa
Hukum Terdakwa yaitu Jono Parulian Sitorus);

Page 4 of 28
- Saya tidak tau turunnya batu itu di jalan apa;
- Saya dan Pak Sumar tiba di lokasi pukul 08:30 WIB. Jadi
sebelum batu di turunkan, Jalan Imam Bonjol di buka
terlebih dahulu. Setelah Jalan Imam Bonjol dibuka baru saya
turunkan batu itu. Yang pertama dilakukan Pak Subroto
membuka Jalan Imam Bonjol bukan menutup Jalan Imam
Bonjol;
- Saya tidak tahu siapa yang menutup kembali Jalan Imam
Bonjol itu, karena saya langsung pergi setelah batu turun
(jawaban saksi menjawab siapa yang menutup kembali Jalan
Protokol Imam Bonjol yang sebelumnya/ setelah turun batu lalu
lintas lancar namun ada penutupan kembali Jalan Imam
Bonjol yang membuat terjadi lalu lintas melambat;
- Bukan saya yang menutup kembali Imam Bonjol, saya tidak tahu
yang menutup, karena setelah batu saya turunkan_saya langsung
pergi, saya tidak melihat kesana lagi, saya tidak melihat macet
akibat batu itu ;
- Saya turunkan batu karena dipaksa, tetapi menerima uangnya
tidak terpaksa.

TANGGAPAN TERDAKWA I SUBROTO TERHADAP KETERANGAN


SAKSI SUMAR BIN KARYADI (ALM.) DAN KETERANGAN SAKSI
BUDI SANTOSO BIN SISWANTO :

- Subroto mengakui dirinya yang pesan dan bayar batu akan tetapi
pada saat pesan telah ada kesepakatan harga dan tujuan tempat
menurunkan batu di lokasi yang sudah di tentukan atau
disepakati dengan Para Sopir, dan saksi sebagai pengantar dan
pemilik batu dan mobil
- Sopir telah melakukan survei terlebih dahulu ke lokasi turunnya
batu sebelum batu diantar;
- Sopir yang turunkan batu tidak dipaksa, namun sesuai
kesepakatan antara Subroto dengan Para Supir.

TANGGAPAN DAVID SIHOMBING TERDAKWA II ATAS


KETERANGAN SAKSI-SAKSI:

- Saksi menyamakan semua waktu seolah pada jam yang sama,


jadi sulit dipahami ;
- Bahasa mengenai isi bahasa saksi terkait perintah itu terpotong,
yang benar Terdakwa II menanyakan kebenaran isi bahasa
Terdakwa I ke saksi terkait turunkan batu, bukan menyuruh.

CATATAN SIDANG PADA HARI RABU TANGGAL 21 APRIL 2021 :

- Bahwa 2 (dua) saksi yakni Sumar Bin Karyadi (Alm) dan Budi
Santoso Bin Siswanto diperiksa pada hari dan tanggal yang
sama. Kedua saksi tersebut merupakan pemilik batu dan juga
sebagai pemilik dan atau pengguna mobil YANG DISITA ;

Page 5 of 28
- Saksi Budi Santoso Bin Siswanto merupakan saksi nomor urut 8
dalam BAP berkas dari Penyidik, saksi ini diperiksa yang kedua
dalam pemeriksaan saksi di ruang sidang,
- Bahwa SEBELUMNYA diduga dan DIKETAHUI kedua saksi
tersebut SEBAGAI TERSANGKA, NAMUN dalam fakta sidang
belum pasti apakah karena BERUBAH statusnya MENJADI
SAKSI atau karena lupa mengungkap posisi kedua saksi ;
- Bahwa pada saat kedua saksi diperiksa di Polresta Bandar
Lampung tertanggal 5 Februari 2021, istri kedua saksi datang
pada malam hari yang pernah diduga sebagai penjamin untuk
bisa keluar dari penahanan, dalam kasus aquo dalam sidang
bukan Terdakwa bersama-sama;
- Bahwa saksi yang pertama di periksa adalah saksi Sumar Bin
Karyadi, yang mana dalam urutan daftar saksi dalam BAP adalah
saksi yang nomor 7. Saksi ini bukan saksi korban.

3) KETERANGAN SAKSI NAJIHUN HANIFAH BIN ABU HANIFAH :

- Saksi NAJIHUN HANIFAH BIN ABU HANIFAH diperiksa pada


hari Selasa, 27 April 2021 di bawah Sumpah menerangkan
sebagai berikut:
- Benar saya di BAP di Penyidik,
- Saya bekerja sebagai Kepala TPR dari Panjang sebelumnya,
- Saya ada surat tugas dari atasan, Kepala Dinas, tapi isinya
tidak ada secara khusus melakukan apa di lokasi, hanya
berbunyi ditugaskan di Terminal Kemiling,
- Umumnya pekerjaan saya mengatur lalulintas,
- Saya tidak tahu tentang surat tanah, saya tidak tahu apakah
surat Pemda Kota merupakan hak kepemilikan,
- Saya tidak pernah katakan di BAP terkait kepemilikan tanah,
saya tidak tahu (jawab saksi menjawab pertanyaan kuasa
hukum Terdakwa),
- Saya tidak melihat diperintah turunkan batu karena saya
sholat Jumat hari itu, setelah Sholat Jumat, batu sudah
turun,
- Benar kata kawan saya yang di lokasi, Subroto setelah datang
langsung membuka ring pengalih arus penghalang Jalan Imam
Bonjol (Jalan lurus Kabupaten Pesawaran menuju
Tanjungkarang/depan TKP), kemudian Subroto memerintahkan
turunkan batu,
- Setelah selesai Solat Jumat saya baru ke lokasi, ring pengalih
arus telah terbuka, benar Jalan Imam Bonjol telah dilalui lalu
lintas;
- Benar setelah Jalan Imam Bonjol di buka sebelum turun batu,
lalu setelah turun batu ditutup kembali saya tidak tahu siapa
yang tutup kembali, karena saya membuat laporan Polisi,
- Memang benar ada kesepakatan sebelum turun batu, bahwa
setelah Solat Jumat ada pembicaraan dengan Terdakwa
- Saya melihat sekitar jam 10-an Terdakwa II atau David
Sihombing datang ke lokasi dan sekitar 15 menit kemudian
Terdakwa I tiba di lokasi, batu diturunkan jam 1-an,

Page 6 of 28
- Saya benar Kuasa Pelapor membuat laporan Polisi, Pelapor
adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung.
Pelapor sebenarnya, tidak diperiksa dalam BAP;
- Saya tidak tahu apakah materai Rp6000 tidak berlaku lagi jika
digunakan hanya satu dalam surat kuasa saya dari Kepala
Dinas Perhubungan ;
- Saya tidak tahu harus menggunakan materai Rp 10.000,-
- Saya tidak pernah katakan Terdakwa II yang menaro banner di
atas batu dalam BAP ;
- Sebelum sholat Jumat, ada yang menunjukan surat.

TANGGAPAN PARA TERDAKWA ATAS KETERANGAN SAKSI:

- Terdakwa I Subroto : Cukup


- Terdakwa II David Sibombing: Saksi banyak berbohong, dalam
keterangannya membuat bias soal Kronologi waktu hari
kejadian.

4) KETERANGAN SAKSI HAMSIN BIN ROJALI (ALM) BAHWA


SAKSI MENERANGKAN DIBAWAH SUMPAH SEBAGAI
BERIKUT:

- Benar Terdakwa I/Subroto setelah sampai di lokasi, langsung


berdebat dengan kepala TPR/Najihun, lalu membuka Jalan
Imam Bonjol (Ring Pengalih arus Jalan Imam Bonjol Jalur
lurus dari Kabupaten Pesawaran menuju Tanjungkarang);
- Subroto dan Pak David masuk kedalam mobil dum truck, tepuk
tangan, mengatakan “kita menang,” ;
- Dua-duanya masuk mobil dum truck, saya melihat,
- Subroto duluan sampai di lokasi, saya tahu, Subroto duluan
baru Pak David, saya di lokasi dari pagi sampai sore,
- Saya tidak sholat Jumat, makanya saya tahu semua,
- Tidak ada video selama 6 jam dari awal turunnya batu hingga
batu diangkut atau digeser dari jalan itu,
- Kejadiannya setelah mereka (para Terdakwa tiba di lokasi)
Subroto membuka besi yang menutup Jalan Imam Bonjol
(depan TKP) lalu langsung datang Kanit Lantas Polsek TKB
(Tanjungkarang Barat) membuka penuh Jalan Imam Bonjol,
setelahnya batu turun, diturunkan sopir, Subroto menyuruh
batu diturunkan dengan menunjuk pake tangan,
- Setelah baru turun, kondisi Jalan lurus Jalan Imam Bonjol
situasi lalu lintas lancar, tidak ada macet, tetapi Jalan Imam
Bonjol ditutup kembali setelah batu turun, para Terdakwa
sudah tidak ada di lokasi saat penutupan kembali Jalan Imam
Bonjol, tetapi bukan saya pribadi yang tutup kembali, itu
perintah Kepala Dinas,
- Saya tidak tahu apa tujuan Dishub menutup kembali, saya
tidak tahu untung dan ruginya,
- Sedangkan yang menutup Jalan Imam Bonjol adalah Bapak
Herman. HN. Walikota Bandar Lampung;

Page 7 of 28
- Lalu lintas dalam video itu masih lancar,
- Sesaat pas turunnya batu, sehari itu pun kami masih
pungut uang dari pengendara yang lewat di lokasi TKP,
- 60 sampe 200 pengendara hari itu masih dipungut retribusi
setelah batu turun,
- Tetapi sebagian saja yang kami pungut, ga semua pengendara
yang lewat TKP,
- Hari itu Pengendara tidak diberikan karcis karena mereka
lempar uangnya, laju kecepatan tidak begitu lambat.

TANGGAPAN PARA TERDAKWA :

- Terdakwa I (Subroto): Banyak tidak benar, mengenai siapa


yang masuk dalam mobil dan lain sebagainya, bagaimana
saya menunjuk lokasi batu turun jika saya dalam mobil,
cukup
- Terdakwa II (David Sihombing): Banyak bohongnya saksi
tersebut seperti masuk dalam mobil Dum Truck.

CATATAN PADA SIDANG:

- Bahwa Saksi Junaidi dan Rifadila sudah disumpah


bersamaan dengan saksi HAMSIN, Majelis memerintahkan
agar kedua saksi yang dihadirkan dan telah disumpah
tersebut agar dibawa Jaksa Penuntut Umum diperiksa, Selasa
pada tanggal 4 Mei 2021.

5) KETERANGAN SAKSI DEDI KARMIADI BIN HANAFI :

- Keterangan saksi diberikan pada sidang Hari Selasa


tanggal 04 Mei 2021. Kali ini dua saksi diperiksa yaitu
saksi Dedi Karmiadi Bin Hanafi dan Bambang Agus Susila
Bin Sunoto,
- Saksi Dedi Karmiadi Bin Hanafi menerangkan sebagai
berikut:
- Saya Kapospol, Kepala Pos Polisi,
- Saya saat itu (22 Januari 2021) sholat tetapi dari jam 13:00
WIB sampai dengan jam 16:00 saya di terminal,
- Waktu itu mereka ini berdebat dengan Kepala TPR, namun
jam 11:30 sebelum sholat Jumat disepakati pembicaraan
dilanjutkan setelah Sholat Jumat
- Setelah selesai sholat Jumat saya ke lokasi, saya melihat batu
sudah turun sekitar jam 13:00 WIB,
- Saya tidak melihat batu diturunkan, karena saya sholat,
- Saya ke lokasi jam 1-an, Jalan Imam Bonjol samping lokasi
batu sudah dibuka, ring pengalih arus dari arah
Kabupaten Pesawaran ke Tanjungkarang (Jalan lurus)
sudah dibuka, setahu saya yang membuka adalah Pak
Jul, Kanit Polsek TKB (Tanjungkarang Barat)

Page 8 of 28
- Setahu saya bajunya pake baju warna kuning,
- Saya selalu di pos TPR sampai jam 04:00 sore,
- Ketika ada perintah dari Terdakwa David Sihombing turunkan
batu, tetapi sopir tidak mau diperintah oleh Pak David
(Terdakwa II), setelah pak Subroto perintahkan baru Sopir
mau,
- Saya tidak tahu siapa nama yang menutup kembali Jalan
Imam Bonjol itu, posisi saya di TPR Perhubungan,
- Tujuan membuka Jalan Imam Bonjol oleh Kanit Lantas
TKB agar lalu lintas lancar, dan ada beberapa Jalan
menuju Tanjungkarang,
- Saya tidak tahu apa untung dan ruginya Dinas Perhubungan
menutup kembali Jalan itu,
- Saya tidak tahu tentang surat tanah dalam putusan itu, saya
tidak pernah baca, polisi yang buat, teknis BAP,
- Saya tidak pernah mengatakan dalam BAP Pak David yang
naro banner, saya tidak tahu siapa yang naro banner diatas
batu,
- Saya tidak pernah mengatakan seperti dalam BAP itu, saya
tidak tahu siapa yang buat,
- Lalu lintas seperti dalam video itu lancar (Jawab saksi atas
pertanyaan Kuasa Hukum Terdakwa Jono Parulian Sitorus
setelah menonton video sesaat setelah turun batu),
- Untuk sekarang ini, apabila mobil/kendaraan masuk lokasi
TKP, pasti melambat, karena belok;
- Saat Subroto membuka ring pengalih arus Jalan Imam Bonjol,
Kepala TPR melarang, lalu datang dari Polsek membukanya,
- Saya ke lokasi jam 11:30 WIB, Subroto langsung buka ring
pengalih arus Jalan Imam Bonjol setelah tiba di lokasi, dan
terbuka;
- Lantas Polsek TKB tidak pasang rambu karena tidak macet,
dan saat turun batu, ada orang Subroto yang arahkan
pengendara ke Jalan Imba Kesuma dan Pramuka (alternatif
lain menuju Tanjungkarang).

TANGGAPAN PARA TERDAKWA ATAS KETERANGAN SAKSI:


- Terdakwa I (Subroto): cukup,
- Terdakwa II (David Sihombing), saya tidak pernah
perintahkan langsung turunkan batu.

6) KETERANGAN SAKSI BAMBANG BAGUS SUSILA BIN


SUNOTO: MENERANGKAN DI BAWAH SUMPAH SEBAGAI
BERIKUT:

- Bahwa saksi merupakan anggota Polri, bertugas sebagai


Babin Kamtibmas Desa Sumberejo, Kecamatan Kemiling, Kota
Bandar Lampung, atau Babin Kamtibmas setempat di TKP;

Page 9 of 28
- Saya dilokasi dari pagi, yang benar begini bahwa ada dua
mobil truk datang ke TKP sesuai informasi mau menurunkan
batu,
- Sopir-sopir itu adalah orangnya atau suruhan Pak Subroto,
bukan pak David,
- Mobil itu tiba di lokasi pagi jam 08:30 WIB, lalu pihak Dinas
melarang mobil tersebut membongkar, kemudian sekitar
pukul 11-an saya melihat Pak David di lokasi, berbicara
dengan orang Perhubungan,
- Pak Subroto kemudian setelah tiba di lokasi langsung
membuka Jalan Imam Bonjol, itu supaya katanya agar lalu
lintas lancar di Jalan Imam Bonjol samping batu,
- Benar kemudianlah Sat Lantas Polsek Tanjungkarang Barat
melalui Kanit Lantas Pak ZulKarnaen membuka ring pengalih
arus Jalan Imam Bonjol Jalur arah dari Kabupaten menuju
Tanjungkarang (Jalan lurus jalur dua),
- Setelah dibuka ring penutup Jalan Imam Bonjol batu
diperintahkan Pak Subroto diturunkan,
- Pak David Sihombing tidak perintahkan supir, hanya
Pak Subroto, sama sekali Pak David tidak perintah,
- Hanya saja Pak David berbicara dengan Kepala TPR, ada juga
Perhubungan, tidak ada perintah dari Pak David turunkan
batu,

TANGGAPAN PARA TERDAKWA ATAS KETERANGAN SAKSI


BAMBANG BAGUS SUSILA BIN SUNOTO :

- Terdakwa I (Subroto): Benar, cukup


- Terdakwa II (David Sihombing): Keterangan Saksi tersebut
benar 100 Persen semuanya.

7) SAKSI JUNAIDI BIN JEMAIN (ALM), DIPERIKSA DIBAWAH


SUMPAH PADA KAMIS, 27 MEI 2021 MENERANGKAN
SEBAGAI BERIKUT:

- HP yang merekam video barang bukti sidang yang dari JPU


adalah HP milik saya ;
- Dalam video (5 video) barang bukti itu tidak ada pak
David memerintah turunkan batu ;
- Benar ring pengalih arus Jalan Imam Bonjol ditutup
Kembali, yang menutup itu saya, diperintah atasan;
- Tujuan ring pengalih arus Jalan Imam Bonjol dibuka agar
tidak macet ;
- Benar pada saat ring pengalih arus dibuka lalu lintas lancar
di Jalan Imam Bonjol;
- Ring pengalih arus ditutup Kembali sekitar jam 14:30 WIB,
kejadian turun batu pukul 13:00 ;
- Saya tidak Sholat hari itu ;
- Saksi tidak menjawab apa tujuan pengalih arus Jalan Imam
Bonjol dialihkan sebelum ada rencana turun batu di TKP, saat
dugaan peristiwa pidana di TKP, saksi juga tidak menjawab

Page 10 of 28
tujuan penutupan Kembali Jalan Imam Bonjol setelah dibuka
oleh Subroto pukul 13:00 tanggal 22 Januari 2021;
- Saksi membenarkan yang membuka Jalan Imam Bonjol (ring
pengalih arus) adalah Polantas Polsek TKB sebelum turunnya
batu, dan yang menutup kembali Jalan Imam Bonjol adalah
Dinas Perhubungan Sendiri ;
- Saksi tidak mengetahui tujuan menutup Kembali Jalan Imam
Bonjol setelah turun batu di TKP;
- Saat ring pengalih arus dibuka, meski turun batu, lalu lintas
dari Kabupaten Pesawaran lancar;
- Saya tidak tahu kerugian pelapor;
- Saksi tidak menyangkal disaat turunnya batu, pemungutan
TPR masih berlangsung,
- Saksi mengatakan membantu petugas dari polsek TKB
(TanjungKarang Barat) yaitu Kanit Lantas saat membuka
penuh ring pengalih arus yang dibuat Dinas Perhubungan pada
saat turunnya batu agar memperlancar lalulintas jalan dari
kabupaten Pesawaran menuju Tanjungkarang;

8) SAKSI RIFADILA ANDI, S.H BIN RIFAIN, DIPERIKSA DI


BAWAH SUMPAH PADA KAMIS, 27 MEI 2021 MENERANGKAN
SEBAGAI BERIKUT :

- Saksi mengatakan keterangan ke Pelapor/Kuasa Pelapor dari


bersumber dari saksi untuk bahan Laporan Polisi di Polresta
Bandar Lampung;
- Kuasa Pelapor ialah Najihun atasan saksi,
- Pelapor memberikan informasi bahan Laporan Polisi melalui
telepon ke Najihun/ Kuasa Pelapor;
- Benar yang dilaporkan ialah penutupan Jalan Imam
Bonjol, benar melapor pukul 12:30 WIB ;
- Saya yang menelpon pak Najihun, karena pak Najihun tidak
di lokasi saat penurunan batu itu;
- Saksi menjawab tidak mengetahui tujuan ring pengalih arus
dipasang di Jalan Imam Bonjol sebelum rencana turun batu;
- Saksi menjawab tidak mengetahui tujuan ring pengaih arus
dipasang kembali setelah batu turun dan tidak mengetahui
apa akibat/pengaruh ring pengalih arus untuk kepentingan
perhubungan;
- Saksi tidak mengetahui apa keuntungan pemasangan ring
pengalih arus dipasang di Jalan Imam Bonjol;
- Saksi membenarkan dibukanya ring pengalih arus sebelum
ditutup kembali oleh Dinas Perhubungan membuat arus
lalulintas lancer;
- Saksi mengatakan membantu Polantas Polsek
Tanjungkarang Barat membuka ring pengalih arus jalan
Imam Bonjol saat mau turun batu di TKP/samping Jalan
Imam Bonjol.

Page 11 of 28
CATATAN SIDANG TANGGAL 27 MEI 2021:

- Jaksa Penuntut Umum tidak akan menghadirkan saksi ahli


Edy Rifai yang ada dalam BAP;
- Jaksa Penuntut Umum tidak membacakan keterangan
dalam BAP Ahli dalam siding;
- Jaksa tidak mengajukan saksi lainnya yang tertera dalam
BAP dalam sidang yaitu saksi Nomor urut 9 dalam daftar
saksi bernama Joko Prasojo, S.sos Bin Suharjo;
- Kuasa hukum meminta kepada Majelis Hakim agar ahli Edy
Rifai harus dihadirkan mengingat akibat hukum keterangan
ahli tersebut, namun Hakim Anggota bapak Hendri
menjawab dengan tegas bahwa Majelis berkesimpulan ahli
tidak perlu dihadirkan,
- Sidang Kembali tanggal 2 Mei 2021 dengan agenda
pemeriksaan para Terdakwa, Keterangan para diagendakan
Terdakwa 2 Mei 2021.

9) KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE, SAKSI EDI AMAN,


MENERANGKAN DI BAWAH SUMPAH SEBAGAI BERIKUT :

- Saksi merupakan yang mengetahui benar ada tanah 16


Hektar awalnya dimiliki oleh Mr. Gele Harun ayah dari
Machyudin Harun sebagai pemilik Yayasan Badan Amal Budi
Suci;
- Saksi menerangkan saksi sendiri yang sering menemani
Machyudin Harun dalam hal urusan tanah- tanah
Machyudin Harun, termasuk yang ada di lokasi yang disebut
terminal Kemiling;
- Saksi mengetahui bahwa tanah yang diklaim Subroto adalah
tanah yang dibeli dari Machyudin Harun Nasution dan saksi
juga ingat batas-batas nya;
- Saksi menerangkan tidak melihat turun batu oleh sopir di
lokasi, karena saksi tiba di lokasi sekitar pukul 13.30, batu
sudah turun,
- Saksi tidak melihat ada macet di lokasi, bahkan lalu lintas
masih berjalan lancar, posisi jalan protokol saat saksi lihat
terbuka, belum ditutup kembali oleh pihak Perhubungan,
- Saksi meninggalkan lokasi sekitar pukul 14.30 setelah
Perhubungan menutup kembali jalan Imam Bonjol;
- Saksi mengatakan malah penutupan kembali Jalan Imam
Bonjol oleh Perhubungan yang membuat kendaraan terlihat
melambat,
- Saat Jalan Imam Bonjol masih buka tidak ada macet, TKP
masih bisa dilalui kendaraan, lancar.

10) KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE, SAKSI ANEDI,


MENERANGKAN DIBAWAH SUMPAH SEBAGAI BERIKUT :

- Saksi merupakan Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan


Kemiling;

Page 12 of 28
- Saksi mempunyai Pos Organisasi di sekitar turunnya batu,
jauh jarak dari turunnya batu sekitar 70 meter;
- Tidak kelihatan dari Pos Organisasi saat turunnya batu,;
- Sebelum saksi Sholat tidak ada keramaian, kondisi biasa saja
dan saya tidak fokus perhatikan semua;
- Saya tidak bertemu Bapak David sebelum turunnya batu,
saya bertemu setelah selesai Sholat Jumat sekitar pukul
13.00, saat itu saat saya mau sampai di Pos, saya melihat
Bapak David Sihombing ada di dalam Posko Organisasi
sedang ngobrol dengan Istri saya, kemudian saya bertanya
pada Pak David ada apa kejadian di depan ? David menjawab
Pak Subroto menurunkan Batu, lalu saya bertanya lagi
kenapa tidak Koordinasi? Lalu Pak David menjawab saya saja
tidak di beritahu karena Pak Subroto sudah ada tim sendiri,
biasanya Pak David selalu koordinasi makanya saya kaget
tanpa koordinasi;
- Saksi menerangkan sebenarnya Jalan Jmum ya jalan Imam
Bonjol yang di tutup itu;
- Benar banner itu pernah ada di atas ruko-ruko tapi hilang
paling cuman 2 hari langsung tidak ada, dah lama,
- Saya juga dikasih kuasa oleh Subroto mengkoordinasi lokasi
tersebut,
- Benar Perhubungan masih mungut uang dilokasi sesaat
setelah turun batu;
- Masih lancar lalu lintas jalan TKP waktu saya lihat, Jalan
Imam Bonjol terbuka memang, kemudian Jalan Imam Bonjol
ditutup kembali.

11) KETERANGAN SAKSI AHLI TRI ANDRISMAN, S.H., M.H.


MENERANGKAN DIBAWAH SUMPAH SEBAGAI BERIKUT :

- Saya dosen di Universitas Lampung;


- Saya belum pernah melihat dan memberikan keterangan ahli
dalam kasus seperti ini;
- PASAL 192 Ayat (1) dan (2) adalah kwalifikasi delik materil;
- Ada dua kwalifikasi pemidanaan yakni, delik materil dan delik
formil. Delik materil artinya dipidananya seseorang dilihat dari
perbuatannya. Contohnyq kasus pencurian, sementara delik
materil itu dilihat dari akibat perbuatannya seperti kasus
pembunuhan.
- Ahli menerangkan bahwa Pasal 192 harus ada kecelakaan
lalu lintas sebagai akibat yang nyata, hal itu diperkuat dari
pasal 192 ke-2 menyatakan terkait matinya orang sebagai
tingkatan yang lebih tinggi/lebih berat dari luka luka akibat
kecelakaan pada ayat 1 Pasal 192 KUHP, jadi pasal 192 harus
ada yang kecelakaan.
- Ahli berpendapat tidak bisa hanya sekedar terganggunya
keamanan lalulintas sebagai akibat dalam pasal 192 ke-1,
harus ada kecelakaan, misalnya menabrak batu itu di malam
hari, kalau menabrak batu disiang hari kan tidak munkin,
kurang kerjaan namanya;
- Ahli menerangkan menutup Jalan umum dalam pasal
tersebut harus menutup total, atau tidak dapat lewat sama

Page 13 of 28
sekali, dan jika masih bisa dilewati meskipun lebih lambat
tidak masuk unsur dalam pasal 192 KUHP. Contoh orang
menggunakan badan jalan saat pesta manaro pasir dan lain
sebagainya itu biasa saja,;
- Ahli menerangkan tidak akan menjelaskan terkait isi amar
putusan perdata yang di klaim telah sah milik Terdakwa I,
karena ahli adalah ahli pidana;
- Ahli mengatakan tidak menjawab terkait seorang advokat
yang tidak dapat dituntut identik dengan kliennya (pasalnya
sama dengan klien saat jalankan tugas kuasa) karena ahli
tidak spesialis UU Advokat;
- Ahli menerangkan bahwa seorang Terdakwa yang tidak
pernah dilaporkan dalam laporan polisi dan kemudian
dijadikan Terdakwa dan diperkarakan menjadi suatu yang
janggal, dan bisa hanya sebagai arogansi kekuasaan;
- Ahli mengatakan pelapor harus diperiksa dan berkasnya
harus ada dalam berkas perkara, tidak cukup hanya
memeriksa kuasa pelapor,
- Ahli sependapat dalam penerapan Pasal suatu tindak pidana
harus sesuai dengan pasal 63 Ayat 2 KUHP yang isinya jika
suatu perbuatan diatur dalam UU yang khusus, maka yang
khusus itulah yang digunakan dan lebih diutamakan;
- Ahli setuju Undang-Undang yang tepat digunakan ialah
terkait jalan, yaitu Undang Undang Jalan No.38 Tahun 2004
atau Undang Undang Lalulintas jalan, karena KUHP tidak
mengatur arti jalan dan penjelasan jalan umum hanya ada di
Undang-Undang yang khusus,
- Benar suatu jalan mempunyai fungsi sosial meskipun tanah
itu punya pribadi, tetapi kasus 192 bukan itu masalahnya
melainkan harus didasari pada akibat yang nyata dari
perbuatan nyata, seperti kecelakaan;
- Jika ada penerapan pasal di luar Undang–Undang atau ada
kata dapat, tidak sesuai dengan pasal 192 ke-2,, saya tidak
memiliki Kitab Undang Undang seperti yang dibilang Jaksa
Penuntut Umum ada kata “DAPAT,” dalam pasal 192 ke- 1
KUHP;
- Dalam KUHP harus ada akibat yaitu JIKA KARENA
PERBUATAN ITU TIMBUL jadi bukan “Dapat“ tetapi “Timbul”
sebagai akibat yang benar benar nyata yaitu kecelakaan
lalulintas.
- Jika kasus seperti sekarang ini di perkarakan, maka tidak
muat orang dalam penjara, ini bisa jadi arogansi
kekuasaan.

Page 14 of 28
IV. KETERANGAN PARA TERDAKWA :

a) KETERANGAN TERDAKWA I SUBROTO BIN (ALM) SABAR:

- Saya datang ke lokasi sekitar jam 11 Tanggal 22 Januari 2021 ;


- Saya setelah tiba di lokasi berdebat dengan Najihun dan orang-
orang Perhubungan;
- Benar disepakati setelah Sholat Jumat berembuk kembali di lokasi
terkait batu tersebut;
- Setelah saya perhatikan sudah selesai Sholat Jumat, saya naik ke
mobil bersama sopir dan menurunkan batu tersebut;
- Saya tidak tahu dimana posisi Terdakwa II/David Sihombing saat
itu, karena setelah yang pertama disepakati berumbuk kembali
setelah Sholat Jumat, saya makan sama sopir di seberang Jalan
Imam Bonjol, lalu setelah melihat ada orang sudah lewat pulang
Sholat, dengan segera saya buka ring pengalih arus Jalan Imam
Bonjol, kemudian saya naik ke dalam mobil dum truk bersama
sopir, dan menurunkan batu tersebut di depan toko Cak
Umar/Depot Jamu;
- Yang benar posisi batu sesuai kesepakatan awal dengan sopir
(Sumar dan Budi) adalah posisi batu yang diturunkan mobil yang
kedua, yakni mobil yang saya naiki, loaksi penurunan batu
pertama tidak sesuai kesepakatan saya dan sopir;
- Tidak ada saya di perintah David dan tidak ada atas perintah
David Sihombing turun kan batu, karena penurunan batu atas
kesepakatan dengan pemilik batu dan saat memesan sudah
menentukan lokasi yaitu di depan Cak Umar/Depot Jamu Cak
Umar,
- Benar saya pernah menanyakan David Sihombing atas rencana
saya menurunkan batu, namun kata pak David bahwa urusan
batu bukan urusan pengacara, Pengacara mengurusi hukum,
kata pak David batu bukan urusan Pengacara,
- Terkait batu adalah urusan saya pribadi, inisiatif saya sendiri,
benar pak David tidak mau saat saya minta pesan batu, lalu saya
meminta TNI menjaga di lokasi pada tanggal 22 Januari 2021
karena berhubung ada rencana TNI mau sewa di area lokasi itu
untuk latihan,
- Saya pesankan batu itu, karena sudah kadung janji dengan TNI
itu, yang rencananya juga akan sewa area lokasi untuk latihan,
maka saya dengan segera mencari orang yang mau mengantarkan
batu ke lokasi tersebut, dan sopir (Budi dan Sumar) menyanggupi
mengantarkannya sesuai lokasi yang disepakati;
- Kedatangan saya ke lokasi Jumat 22 Januari 2021 karena sopir
menelpon saya, katanya ada larangan penurunan batu dari
Perhubungan;
- Benar sekitar Jam 8:30 mereka (sopir) sudah di lokasi, saya ke
lokasi sekitar pukul 11;
- Yang pesan batu tersebut saya sendiri,
- Yang bayar batu itu saya sendiri,
- Yang cetak benner itu saya tapi sudah lama sebelum rencana
turunkan batu, tetapi yang menaruh di atas batu bukan saya,
saya dalam mobil, ga mungkin saya menaruh benner,

Page 15 of 28
- Setelah turun batu lalu lintas masih lancar,
- Setelah batu turun saya lansung pergi, karena ada TNI yang
menjaga di lokasi namanya Hendra dan Tim nya,
- Tujuan meletakkan batu itu halaman tanah saya untuk pondasi,
- Itu tanah saya, saya beli, ada Putusan Pengadilan yang sah;
- Saya beli dari Mahyudin Harun tanah itu, Mahyudin Harun ialah
anak dari Mr. Gele Harun, pendiri Lampung, juga sebagai Pendiri
dan Pemilik Yayasan Badan Amal Budi Suci;
- Saya ada surat Jual belinya, saya beli kontan tahun 2003,
- Saya mau menaruh batu karena tanah itu milik saya berdasarkan
Putusan Pengadilan;
- Saya tidak memperhatikan apa yang dilakukan David Sihombing
saat di lokasi, saya tidak tahu apakah dia perintah atau tidak
karena saya ada dalam mobil dum truk, saya naik ke dalam mobil,
lihatlah dalam video saya benar-benar sangat sibuk, sehingga
tidak perhatikan apa yang dilakukan David;
- Terkait adanya dalam BAP pertama bahwa saya dalam BAP itu
mengatakan David Sihombing memberikan uang lima hari
sebelum kejadian itu tidak benar, Polisi yang buat BAP itu
semua, benar saya tandatangan tetapi saya tidak membaca
karena kacamata saya gak ada saat itu;
- Bahkan dalam pemeriksaan yang pertama di Kepolisian, meskipun
ada tandatangan pengacara tetapi pengacara tidak mendampingi
pemeriksaan hanya saja pengacara langsung tandatangan setelah
pemeriksaan disuruh polisi,
- BAP lanjutan itu juga masih tidak sesuai semuanya dengan yang
sebenarnya, yang sebenar-benarnya adalah yang saya sampaikan
dalam persidangan ini, saya kan langsung ditangkap tidak pernah
dipanggil dan diperiksa, langsung tersangka;
- Saya kenal siapa pengacara saya, saya benar tandatangan BAP,
akan tetapi polisi menyuruh tandatangan, lalu saya tandatangan.

b) KETERANGAN TERDAKWA II DAVID SIHOMBING S.H., B.Th.,


ANAK DARI PATAR SIHOMBING :

- Saya tidak mungkin tiba di lokasi jam 08.30 tanggal 22 Januari


2021, karena jam 10 lewat saja saya masih mengajari adik ipar
saya bawa mobil;
- Saya ke lokasi bersama sopir saya, sehingga saya katakana saya
sendiri dengan sopir, karena adik ipar saya menjauh dari lokasi,
- Saya tiba di lokasi sekitar setengah sebelas lewat 10 menit,
- Saya tidak memerintahkan batu diturunkan sopir, yang saya
lakukan saat itu memvideo, setelah di lokasi ada debat, saya
mengatakan kepada sopir yang masih ada dalam mobil dengan
menunjuk agar sopir segera pergi jika tidak bersedia sesuai
kesepakatan antara sopir dan Subroto,
- Saya tidak mau ikut campuri Subroto terkait melarang atau
menyuruh di lokasi terkait batu tersebut, karena dari awal mau
pesan pun bukan koordinasi dengan saya untuk kondisi
dilapangan, Subroto telah menentukan timnya secara terpisah di
lapangan yang Subroto sebut orang hebat,

Page 16 of 28
- Subroto pernah mengatakan kepada saya sekitar satu minggu
sebelum tanggal 22 januari 2021 untuk pesan batu yang
kegunaannya di taro di depan Ruko Jamu Cak Umar, namun saya
tolak, karena saya katakana bahwa itu bukan urusan Pengacara;
- Benar Subroto meminta kepada saya pesan batu ke lokasi waktu
itu karena kebetulan Subroto mengetahui saya sedang mengurus
kasus tanah di gunung kunyit pemilik batu Gunung Kunyit,
namun saya tidak mau;
- Terkait dengan banner itu, tidak ada kaitannya dengan batu dan
rencana pesan batu oleh Subroto, banner itu sudah di pesan jauh
jauh hari, sudah lebih satu bulan sebelum dengan rencana pesan
batu;
- Saya merasa aneh ketika informasi banner itu hilang, sebelum
saya di tangkap saya dan Subroto termasuk tim saya melapor
kehilangan banner banner itu ke Polda, saya ke Polda Lampung,
namun karena sudah kesorean kami diminta pulang untuk datang
dihari berikutnya setelah diskusi 4 jaman;
- Dalam gugatan putusan No.25 Tahun 2020 yang wanprestasi
bukan jual belinya, melainkan kesepakatan biaya peningkatan
haknya kalau dijual belinya tidak wanprestasi;
- Tanah tempat kejadian perkara menurut pelapor adalah terminal,
sesuai yang disampaikan Bapak Walikota Herman HN bukan
terminal melainkan Pasar Tradisional Modern, dan sesuai versi
putusan Pengadilan mengatakan tanah itu sesuai surat jual
belinya dari Bapak Machyudin Harun kepada Subroto telah Sah
secara hukum jual belinya.

V. TANGGAPAN ATAS FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DALAM


PERSIDANGAN :

1) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI SUMAR BIN KARYADI


(ALM) dan BUDI SANTOSO BIN SISWANTO :

- Bahwa sebelumnya SAKSI SUMAR dan BUDI SANTOSO BIN


SISWANTO ini dinyatakan sebagai Tersangka oleh Penyidik
Reskrim Resort Kota Bandar Lampung, Hal inilah yang membuat
TERDAKWA II DAVID SIHOMBING Yang merupakan
PENGACARA TERDAKWA I menjadi Tersangka dan Kemudian
Duduk sebagai Terdakwa dalam Persidangan ini.
- Bahwa jelas dan tegas jika SAKSI SUMAR dan SAKSI BUDI
SANTOSO telah bermufakat dengan TERDAKWA I untuk
melakukan Pengangkutan Batu dan kemudian Penaruhan Batu
Lokasi yang telah ditetapkan yakni di Halaman Parkir Pasar
Induk Modern Kemiling yang dibangun oleh CAHYA KURNIAWAN
alias AYUNG Direktur Utama PT. Cahaya Karunia Baru
Pengembang yang kini menjadi Buronan Bank BNI karena telah
membobol Bank BNI dengan Modus Melakukan Pembangunan
Pasar dan Ruko.
- Sopir telah melakukan survei terlebih dahulu ke lokasi turunnya
batu sebelum batu diantar;
- Sopir yang turunkan batu tidak dipaksa, namun sesuai
kesepakatan antara Subroto dengan Para Supir.

Page 17 of 28
- Bahwa Jelas dan Tegas jika Kedua saksi hanya menuruti perintah
dari Terdakwa I Subroto dikarenakan yang memesan Batu dan
yang membayar adalah Terdakwa I Subroto.

- Bahwa jelas dan tegas pernyataan Saksi Sumar dan Saksi Budi
sebelum merubah BAP telah dijanjikan oleh Penyidik untuk
mengeluarkan Mobil Dum truck yang digunakan untuk
mengangkat Batu, dari Barang Bukti atau Alat Bukti Untuk
melakukan Kejahatan dari Gudang Barang Bukti Kepolisian
Resort Kota Bandar Lampung.

2) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI NAJIHUN HANIFAH BIN


ABU HANIFAH :

- Bahwa Saksi bukanlah Saksi Korban dan bukan Saksi Pelapor


Langsung, akan tetapi Saski Menerima Surat Kuasa dari
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung.
- Bahwa Saksi Najihun juga menerangkan jika Pelapor Kepala
Dinas Perhubungan tidak pernah diperiksa oleh Penyidik
Harda Kepolisian Resort Kota Bandar Lampung.
- Bahwa Saksi Najihun tidak pernah melihat atau memberikan
Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Lampung Nomor :
G/191/DA/HK/82, Tanggal 14 September 1982 dan Surat
Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor : 08/10/HK/2002
Tanggal 30 Januari 2002 Tentang Penetapan Peruntukan Dan
Penggunaan Tanah Negara Eks Asset Yayasan Amal Budi Suci
Seluas + 16, 096 Hektar Yang Terletak Di Kelurahan Sumberejo
Kemiling Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung.
- Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang memberikan 2 (dua)
Surat Keputusan tersebut.
- Bahwa saksi tidak merasa memiliki Tanah yang dijadikan
Tempat Pemungutan Retribusi (TPR)
- Bahwa Saksi juga tidak bisa menunjukkan Surat Tugas baik
dalam BAP maupun dalam Persidangan.
- Bahwa menurut Hemat kami Penasehat Hukum, keberadaan
Saksi Najihun, Saksi, Hamsin, saksi Junaidi dan Saksi
RIFADILA ANDI, S.H tidak ada Payung Hukum dalam
melakukan Pemungutan Retibusi Jalan.
- Saksi Najihun tidak melihat atau mendengar adanya
kecelakaan Lalu Lintas akibat adanya Penaruhan Batu dilokasi
TPR.

3) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI HAMSIN BIN ROJALI


(ALM) :

- Bahwa yang menutup Jalan Umum atau Jalan Iman Bonjol


adalah bapak Walikota Bandar Lampung Herman. HN.
- Bahwa saksi dan kawan-kawannya masih memungut Uang
Retribusi dan tidak ada kemacetan yang berarti dikarenakan
adanya Supir melemparkan uang retibusi.

Page 18 of 28
4) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI DEDI KARMIADI BIN
HANAFI :

5) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI BAMBANG BAGUS SUSILA


BIN SUNOTO :

6) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI JUNAIDI BIN JEMAIN


(ALM) :

7) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI RIFADILA ANDI, S.H. BIN


RIFA’IN :

8) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE EDI AMAN :

9) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE ANEDI :

10) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI AHLI TRI ANDRISMAN,


S.H., M.H.

VI. ANALISA YURIDIS :

Majelis Hakim Yang Mulia,

Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Setelah kami menguraikan fakta-fakta yang terungkap di Persidangan


dan dianalisa maka kini tibalah saatnya kami untuk membuktikan
unsur-unsur delik yang didakwakan Sdr. Jaksa Penuntut Umum
terhadap Terdakwa I dan Terdakwa II apakah terbukti atau tidak atau
bila ada perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II dan apakah perbuatan
tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana.

Bahwa kami Penasehat Hukum Terdakwa I dan Terdakwa II tidak


sependapat dan menolak dengan tegas kesimpulan dari Saudara Jaksa
Penuntut Umum yang menyatakan bahwa Terdakwa I dan II terbukti
secara sah dan meyakinkan telah terbukti melakukan tindak pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 192 KHUP jo.Pasal 55 ayat (1) ke 1
KHUP,dengan unsur unsur sebagai berikut :

1. Unsur “Barang siapa”

Bahwa Terdakwa I dan II sebagai Subyek Hukum benar telahmemenuhi


persyaratan,karena yang dimaksud dengan subyek hukum dalam
perkara pidana adalah orang atau manusia yang menunjukan subek
umum dalam perkara pidana adalah orang atau manusia yang
menunjukan subyek hukum yang harus bertanggung-jawab yang
diajukan ke muka persidangan karena adanya surat dakwaaan Jaksa
Penuntut Umum kepadanya atau atas dirinya

Page 19 of 28
Dalam perkara ini unsur barang siapa lain dengan kasus-kasus lain
yang biasa didakwakan oleh Jasa Penuntut Umum sebagaimana dalam
Surat Dakwaan dimana Terdakwa I adalah Subroto dan Terdakwa II
David Sihombign,S.H.,B.Th. dakwaan tersebut menurut kami perlu
dikaji lebih lanjut apakah benar Kedua Terdakwa sebagai subyek
hukum dalam perkara ini.

Menurut hemat kami bahwa yang dapat dikategorikan dan


dikwalifikasikan sebagai subyek hukum perkara pidana haruslah
ditunjukkan kepada seseorang yang diduga kuat telah melakukan
tindak pidana dengan minimal 2(dua) alat bukti, sedangkan dalam
perkara ini alat bukti yang diajukan Sdr. Jaksa Penuntut Umum masih
sangat sumir, apalagi bukti kepemilikan yang sah menurut hukum
yang dimiliki Pemkot Bandar Lampung selaku pemilik asset dan korban
tidak pernah dihadirkan dan diperiksa di Persidangan.
Dengan demikian unsur ini tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan.

2. Unsur “dengan sengaja”

Unsur dengan sengaja dalam Pasal ini sesuai dengan fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan juga masih perlu dikaji lebih lanjut,
karena diturunkannya batu sebanyak 2 (dua) dum truck oleh Terdakwa
I dilokasi terminal kemiling pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2021
sekira pukul 12.30 WIB juga mempunyai dasar dan alasan yang kuat,
dimana Terdakwa I merasa sebagai pemilik sah tanah terminal kemiling
yaitu berdasarkan Surat Jual Beli tanggal 23 Desember 2003 yang
dibeli dari Machyudin Harun. Dalam hal ini Terdakwa satu
menurunkan batu untuk menunjukan hak keperdataanya kepada
pihak yang berkuasa di atas tanah milinya dan sesuai dengan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1956 yang dengan tegas
menyebutkan bahwa :
“Adanya pemeriksaan perkara pidana harus ditangguhkan
pemeriksaannya yang disebabkan terdapat sesuatu perdata atas barang
atau tentang suatu hubungan hukum antara dua pihak tertentu
penangguhan ini menunggu putusan pengadilan sampai memiliki
kekuatan hukum tetap”. Dengan demikian unsur ini tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan.

3. Unsur “menghancurkan, membikin tak dapat dipakai atau


merusak bangunan untuk lalu lintas umum atau merintangi
jalan umum, darat atau air yang dapat menimbukan bahaya bagi
keamanan lalu lintas”

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan,


keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa serta keterangan Ahli,
bahwa setelah batu diturunkan sebanyak 2 (dua) dum truck di lokasi
terminal oleh Terdakwa I lalulintas dari arah Pesawaran menuju Bandar
Lampung masih melewati jalan yang ada di terminal kemiling,
meskipun lambat. Melambatnya laju kendaraan melalui terminal
kemiling tersebut sebenarnya bukan karena diturunkannya batu oleh
Terdakwa tetapi pada saat bersamaan petugas Dishub kota Bandar

Page 20 of 28
Lampung juga menarik retribusi setiap kendaraan yang masuk ke
Terminal.

Lagi pula menurut pendapat Ahli, bahwa Pasal 192 dapat diterapkan
dalam kasus ini kecuali jalan umum tersebut ditutup total oleh
Terdakwa, artinya sama sekali tidak dapat dilewati oleh kendaraan dan
menurut pendapat Ahli Pasal 192 termasuk kwalifikasi delik materil
artinya harus ada akibat harus ada akibat yang nyata misalnya
keceakaan lalulintas yang disebabkan karena diturunkannya batu
dilokasi terminal kemiling. Jadi unsur ini tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan.

4. Unsur ayat 1 Pasal 192 KUHP “Jika karenanya timbul bahaya


bagi keamanan lalu lintas.

Sesuai dengan keterangan dan fakta-fakta Persidangan baik keterangan


saksi-saksi dari Jaksa Penuntut Umum dan saksi yang dihadirkan
Terdakwa tidak ada yang menyebutkan telah terjadi Kecelakaan pada
saat batu diturunkan jadi tidak ditemukan adanya unsur materil yang
ada pada Pasal ini sehingga Terdakwa tidak dapat dikenakan dengan
Pasal 192 KUHP ayat 1 sesuai dengan surat tuntutan dari Jaksa
Penuntut Umum.

5. Unsur “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan,


dan yang turut serta melakukan”

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan,


keterangan saksi-saksi dan pendapat Ahli, bahwa penurunan sebanyak
2(dua) dum truck di lokasi terminal oleh Terdakwa I lalu lintas dari
arah Pesawaran menuju Bandar Lampung masih bisa melewati jalan
yang ada di terminal, meskipun melambat. Melambatnya laju
kendaraan melalui terminal kemiling tersebut sebenarnya bukan
karena diturunkan batu oleh Terdakwa, tetapi pada saat yang
bersamaan petugas Dishub Kota Bandar Lampung juga menarik
retribusi setiap kendaraan yang masuk terminal.

Bahwa sesuai pendapat Ahli bahwa tindak pidana Pasal 192 tidak
dapat diterapkan dalam kasus ini kecuali jalan umum di lokasi terminal
kemiling tersebut ditutup total oleh Terdakwa artinya sama sekali tidak
dapat dilalui oleh kendaraan dan lagipula menurut pendapat Ahli Pasal
192 termasuk kwalifikasi delik materil artinya harus ada akibat harus
ada akibat yang nyata misalnya keceakaan lalulintas yang disebabkan
karena diturunkannya batu dilokasi terminal kemiling. Jadi unsur ini
tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

VII. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

1. Bahwa Pembahasan mengenai Domain Keperdataan dan atau


Domain Pidana atas Perkara a quo, masihlah belum dapat dikatakan
telah memasuki pokok perkaranya, melainkan masih memeriksa
sebatas Kompetensi atau Kewenangan mengadili. Yakni

Page 21 of 28
mengadili dari Ruang Lingkup Kepidanaan ataukah Ruang
Lingkup Keperdataan (Kompetensi Absolut).

2. Bahwa Terdakwa I Subroto Bin Sabar (Alm) Tetap bertahan


dengan EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT yakni Perkara yang
dilakukan Terdakwa I Subroto tersebut adalah DOMAIN
KEPERDATAAN dan BUKAN DOMAIN PIDANA sehingga menurut
hemat kami Perkara a quo bukan menjadi Kompetensi Majelis
Hakim Pidana.

3. Bahwa dalil-dalil keperdataan dan atau Domain Keperdataan


dalam DAKWAAN JPU (Jaksa Penuntut Umum) dapat dilihat dari
hal-hal yang didasarkan pada Bukti-Bukti yang dinyatakan oleh
Penyidik pada BAP (Berita Acara Pemeriksaan), yang salah
satunya adalah keterangan Saksi Ahli DR. EDY RIVAI, S.H.,M.H.
yang antara lain menerangkan dan menyatakan :

3.1. Adanya 2 (dua) Bukti SURAT KEPUTUSAN yang menerangkan


adanya ALAS HAK atau DASAR HUKUM tentang
KEPEMILIKAN TANAH oleh SAKSI PELAPOR NAJIHUN
HANIFAH yakni:

3.2. SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH TINGKAT I


LAMPUNG NOMOR : G/191/DA/HK/82, TANGGAL 14
SEPTEMBER 1982 TENTANG PENYEDIAAN TANAH NEGARA
SELUAS 16, 096 HEKTAR DI KEMILING LINGKUNGAN
SUMBEREJO KECAMATAN TANJUNGKARANG BARAT
KOTAMADYA TANJUNGKARANG-TELUKBETUNG UNTUK
KEPENTINGAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH, KEPENTINGAN
UMUM DAN KEPENTINGAN YAYASAN BADAN AMAL BUDI
SUCI.

3.3. SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR :


08/10/HK/2002 TANGGAL 30 JANUARI 2002 TENTANG
PENETAPAN PERUNTUKAN DAN PENGGUNAAN TANAH
NEGARA EKS ASSET YAYASAN AMAL BUDI SUCI SELUAS +
16, 096 HEKTAR YANG TERLETAK DI KELURAHAN
SUMBEREJO KEMILING KECAMATAN TANJUNGKARANG
BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG.

3.4. Bahwa keterangan Saksi Ahli DR. Edy Riva’i, S.H.,M.H. yang
menyatakan dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan atau
selanjutnya menyarankan “ oleh karena itu seharusnya sdr.
Subroto menggugat terlebih dahulu surat-surat keputusan
di atas untuk menyatakan bahwa tanah adalah miliknya”

4. Bahwa menurut hemat kami dan seharusnya keterangan ahli


tersebut berlaku pula untuk NAJIHUN HANIFAH selaku SAKSI
PELAPOR, guna melakukan Gugatan perdata terhadap Klaim dari
TERDAKWA I SUBROTO atas Tanah yang menjadi obyek sengketa
atau TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah Miliknya pula.

Page 22 of 28
5. Bahwa PENYIDIK dari Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung
dalam menentukan saudara Subrota dan Saudara David Sihombing
sebagai Tersangka dan lalu menjadi Terdakwa, dengan men-dasarkan
pada 2 (dua) Surat Keputusan tersebut, yakni Surat Keputusan
Gubernur Propinsi Lampung dan Surat Keputusan Walikota
Bandar Lampung, sebagaimana yang termuat berkas BAP (Berita
Acara Pemeriksaan), sehingga Penetapan Tersangka dan Kemudian
menjadi Terdakwa adalah merupakan sangkaan dan dakwaan yang
sangat prematuer.

6. Bahwa secara jelas dan tegas jika 2 (dua) Surat Keputusan tersebut
dijadikan dasar kepemilikan oleh Saksi Pelapor untuk melaporkan
Tindakan atau perbuatan pidana terhadap Terdakwa I Subroto bin
Sabar, padahal saudara Saksi Pelapor Najihun Hanifah bukanlah
pemilik syah secara hukum sebagai pemilik Tanah dari lokasi tanah
yang menjadi TKP (Termpat Kejadian Perkara) atau lokasi tanah
yang ditaruh bebatuan oleh Terdakwa I Subroto. Yang oleh
karenanya saudara Najihun Hanifah tidak mempunyai legal standing
untuk melaporkan Terdakwa I Subroto dan Terdakwa II David
Sihombing.

7. Bahwa di atas Lahan atau Lokasi TKP (Tempat Kejadian Perkara)


yang ditunjuk oleh 2 (dua) Surat Keputusan Gubernur Lampung dan
Walikota Bandar Lampung tersebut telah pula dibangun Pasar
Induk Modern Kemiling oleh Developer PT. Cahaya Kurnia Baru
dan kemudian dipasarkan atau dijual-belikan oleh Developer tersebut
kepada para konsumen atau Pedagang, sehingga atas hal tersebut
Terdakwa I Subroto telah melakukan Gugatan Perbuatan Melawan
Hukum terhadap Saksi Pelapor Najihun Hanifah sebagai Tergugat I
dan Cahyadi Kurniawan selaku Direktur Utama Pt. Cahaya Kurnia
Baru sebagai Tergugat II ke- Pengadilan Negeri Kelas I-A
Tanjungkarang dan terdaftar dalam Register Perkara
Nomor :21/PDT.G/2021/PN-Tjk.

8. Bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor Register


Perkara : PDM-40/TJKAR/03/2021 yang dijadikan sebagai landasan
untuk mendakwa Terdakwa I Subroto dengan unsur-unsur telah
meletakkan bebatuan dengan motif untuk menguasai Lahan Miliknya
yang dikuasai oleh Najihun Hanifah dengan dasar kepemilikan
berdasarkan jual-beli yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Negeri
Kelas I A Tanjungkarang : Nomor: 25/Pdt.G/2020/PN.Tjk tanggal 12
Agustus 2020, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;


- Menyatakan Tergugat melakukan perbuatan wanprestasi;
- Menyatakan perjanjian antara Penggugat dan Tergugat terkait biaya
peningkatan status tanah menjadi atas nama Penggugat tertanggal
28 Oktober 2015 sebagai kelanjutan/satu kesatuan dengan
perjanjian jual beli tertanggal 23 Desember 2003 adalah sah secara
hukum;
- Menghukum Tergugat membayar kerugian material kepada
Penggugat berupa biaya pengurusan peningkatan ha katas tanah
sejumlah Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah);
- Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Page 23 of 28
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai
saat ini ditaksir sejumlah Rp. 531.000,- (Lima Ratus Tiga Puluh Satu
Ribu);

9. Bahwa dari uraian Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU)


tersebut di atas, secara jelas dan tegas telah menguraikan adanya
suatu peristiwa atau perbuatan hukum keperdataan, yang mana
perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa I (in casu : Subroto)
guna menaruh bebatuan di atas tanah yang diklaim adalah tanah
miliknya berdasarkan Jual-Beli tanah antara Terdakwa I Subroto
(Penggugat) dengan Mahyudin Harun (Tergugat dalam perkara
Nomor : 25/Pdt.G/2020/PN.Tjk) yang kemudian dikuatkan oleh
Putusan Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjungkarang Nomor :
25/Pdt.G/2020/PN.Tjk tanggal 12 Agustus 2020 yang amarnya telah
disebutkan di atas, sedangkan NAJIHUN HANIFAH selaku SAKSI
PELAPOR mendasarkan Laporannya pada 2 (dua) Surat Keputusan
yakni

1) Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Lampung Nomor :


G/191/Da/Hk/82, Tanggal 14 September 1982 Tentang
Penyediaan Tanah Negara Seluas 16, 096 Hektar Di Kemiling
Lingkungan Sumberejo Kecamatan Tanjungkarang Barat
Kotamadya Tanjungkarang-Telukbetung Untuk Kepentingan
Pembangunan Pemerintah, Kepentingan Umum Dan
Kepentingan Yayasan Badan Amal Budi Suci dan ;

2) Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor :


08/10/Hk/2002 Tanggal 30 Januari 2002 Tentang Penetapan
Peruntukan Dan Penggunaan Tanah Negara Eks Asset Yayasan
Amal Budi Suci Seluas + 16, 096 Hektar Yang Terletak Di
Kelurahan Sumberejo Kemiling Kecamatan Tanjungkarang
Barat Kota Bandar Lampung.

10. Bahwa jelas dan tegas dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
(JPU) telah menguraikan dan mendasarkan jika perbuatan atau
tindakan Terdakwa I Subroto dan Laporan Najihun Hanifah
adalah mengenai silang-sengketa tentang kepemilikan Tanah dan
atau merupakan peristiwa atau perbuatan hukum keperdataan.
Yakni tentang siapa pemilik syah secara hukum atas tanah yang
terletak di Kelurahan Sumberejo Kemiling Kecamatan
Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung atau TKP (Tempat
Kejadian Perkara).

11. Bahwa keterangan tersebut telah pula dikuatkan oleh Pernyataan


Saksi Ahli DR. Edy Riva’i, S.H.,M.H. yang menyatakan dan atau
menyarankan “oleh karena itu seharusnya sdr. Subroto dan David
Sihombing, S.H. menggugat terlebih dahulu surat-surat keputusan di
atas untuk menyatakan bahwa tanah adalah miliknya” hal ini jelas
suatu pernyataan yang membuktikan jika peristiwa tersebut adalah
peristiwa keperdataan dan bukan delik pidana.

12. Bahwa keberadaan atau kedudukan Cahyadi Kurniawan selaku


Direktur Utama PT. Cahaya Kurnia Baru yang telah membangun
kemudian menjual Kios-kios kepada para Konsumen atau pedagang,

Page 24 of 28
semakin menguatkan jika peristiwa tersebut adalah peristiwa
perdata.

13. Bahwa jelas dan tegas pernyataan ahli tersebut berlaku untuk semua
pihak, dimana masing-masing pihak baik Terdakwa I Subroto
maupun Saksi Pelapor Najihun Hanifah diharuskan atau diwajibkan
untuki terlebih dahulu membuktikan keabsahan Kepemilikan tanah
tersebut berdasarkan putusan perdata.

14. Bahwa keberadaan Terdakwa II David Sihombing, S.H., B.Th.


anak dari Patar Sihombing di TKP atau di lokasi obyek sengketa
Tanah, guna menjelaskan kepada Saksi Pelapor Najihun Hanifah jika
tindakan Terdakwa I Subroto meletakkan bebatuan di atas Tanah
miliknya sendiri adalah Syah Secara Hukum, dikarenakan Tanah
tersebut adalah milik Terdakwa I Subroto berdasarkan Jual-beli dan
dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Negeri Kelas I A
Tanjungkarang Nomor : 25/Pdt.G/2020/PN.Tjk tanggal 12 Agustus
2020. Dan sebaliknya Terdakwa II David Sihombing meminta Saksi
Pelapor Najihun Hanifah untuk menunjukkan bukti atau Alas Hak
atas Tanah yang akan ditaruh bebatuan oleh Terdakwa I Subroto
tersebut adalah Tanah miliknya, sehingga pelarangan tersebut
mempunyai dasar hukum untuk menolak atau melarang Terdakwa I
subroto menaruh Bebatuan.

15. Bahwa menurut hemat kami Penasehat Hukum dan Logika berpikir
Saksi Ahli Peletakkan bebatuan oleh Terdakwa I Subroto dan
Pelarangan oleh Saksi Pelapor Najihun Hanifah adalah suatu
peristiwa saling klaim atas tanah yang berlokasi di Kelurahan
Sumberejo Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung atau Tanah
yang menjadi TKP (Tempat Kejadian Perkara)

16. Bahwa jelas dan tegas Lokasi dimaksud adalah Tanah yang sedang
dipersengketakan, dimana masing-masing pihak saling meng-klaim
sebagai Pemiliknya, dan secara jelas dan tegas penaruhan bebatuan
oleh Terdakwa I Subroto bukan di Jalan Umum atau di Jalan Raya
Imam Bonjol, sebagaimana yang tergambar dalam foto di bawah ini.

Page 25 of 28
Jalan Yang ditaruh bebatuan oleh Terdakwa
I Subroto adalah jalan ke Kompleks
Pertokoan Pasar Induk Modern Kemiling
Yang masih jadi sengketa dan bukan Jalan
Utama atau Jalan Raya Imam Bonjol

Jalan Raya Imam Bonjol

Jalan Raya Imam Bonjol yang justru di


Blokir oleh Saksi Pelapor Najihun
Hanifah. Dimana Jalan Imam Bonjol
diberi tanda verboden dan Lalu Lintas
dialihkan ke Jalan Pasar Induk Modern
Yang masih jadi sengketa.

17. Bahwa secara logika berpikir dan logika hukum melihat gambar atau
foto yang diajukan oleh Penyidik maupun Jaksa Penuntut Umum,
maka justru dapat terlihat siapakah yang telah melakukan
Penutupan Jalan Raya Nasional Imam Bonjol, dan kemudian
mengalihkannya ke-arah Lokasi Tanah yang di-Klaim sebagai Milik
Terdakwa I Subroto.

18. Bahwa hal ini juga sesuai dengan bukti yang diajukan oleh Penyidikl
mengenai Rekayasa Lalu-lintas yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Kota Bandar Lampung sehubungan dengan
Pembangunan Playover kemiling sehingga Tanah yang di-Klaim milik
Terdakwa I Subroto tersebut dipergunakan untuk mengalihkan laju
kendaraan dari Kabupaten Pesawaran ke Kota Bandar Lampung.

19. Bahwa suatu hal yang sangat krusial dan teramat penting guna
dipertimbangkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim , adalah

Page 26 of 28
Penaruhan Bebatuan yang telah dilakukan oleh Terdakwa I belum
dapat dikatakan menghambat Laju Lalu-Lintas atau menjadi
Terblokirnya Jalan dan atau telah menimbulkan korban jiwa
atau berpotensi menimbulkan korban jiwa, akan tetapi dengan
sangkaan dan dakwaan ini telah terlebih dahulu membuat
Terdakwa I dan Terdakwa II Kehilangan Kemerdekaannya,Padahal
Terdakwa I Subroto sedang memperjuangkan Tanah Miliknya dan
Terdakwa II David Sihombing, S.H. sedang menjalankan tugas
profesinya selaku Penegak Hukum yang dilindungi oleh Undang-
Undang.

20. Bahwa silang-sengketa tanah yang seharusnya diselesaikan menurut


hukum keperdataan akan tetapi telah diarahkan menuju ke-
pemidanaan, bukankah pencipta KUHP (Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana) Bangsa Belanda sang Penjajah saja masih memberi
ruang untuk penyelesaian sengketa tanah melalui Hukum
Keperdataan, yang sejalan dengan Program Kapolri tentang
Restorative Justice, Pemidanaan adalah Jalan terakhir, hal yang
sangat relevan pula dengan Pasal 1 Paraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor :1 tahun 1956.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Penasehat Hukum uraikan di atas,


maka dapat disimpulkan jika Peristiwa yang telah diuraikan oleh (JPU)
Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya adalah peristiwa
keperdataan.

Bahwa oleh karenanya kami Penasehat Hukum mohon kiranya Yang Mulia
Majelis Hakim Pidana dalam Perkara Pidana Nomor : Nomor:
272/Pid.B/2021/PN.Tjk. Atas Nama Terdakwa Subroto dan David
Sihombing, S.H. untuk menyatakan jika perkara a quo adalah menjadi
Ruang Lingkup Hukum Keperdataan dan atau menjadi Kompetensi
Absolut Hukum Keperdataan.

Dan atau setidaknya menyatakan untuk melakukan penundaan atas


perkara a quo dikarenakan adanya Prejudichill Geschill, sesuai Pasal 1
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 1956. Yang
memberikan ruang gerak agar tidak menimbulkan keraguan bagi Majelis
Hakim tentang adanya Hak-Hak Keperdataan.

Subsidair :

Jika Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya
(et a quo et bono).

Demikian Pledoi ini kami disampaikan atas dikabulkannya Pledoi ini


oleh Yang Mulia Majelis Hakim kami mengucapkan Terimakasih.

Page 27 of 28
Bandar Lampung, 01 Juli 2021

Hormat Kami
Penasehat Hukum,

TERDAKWA I SUBROTO BIN SABAR (Alm) dan


TERDAKWA II DAVID SIHOMBING, S.H., B.Th.
Anak dari PATAR SIHOMBING

JONO PARULIAN SITORUS, S.H. VAN ROYEN GIRSANG, S.H., M.H.

AMRULLAH, S.H. LENI ERVINA, S.H., M.H.

RIWANTO HUTAGALUNG, S.H. FRANCIS SIMANULLANG, S.H.

RICHARD HASUDUNGAN SIMANUNGKALIT, S.H.

AGUNG PRATAMA PUTRA, S.H

Page 28 of 28

Anda mungkin juga menyukai