Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI SELATAN


. Jl. Urip Sumoharjo KM. 4 No. 244 , Panakukkang, Sulawesi Selatan Telp.
(0411) 7203061 – fax. (0411) 123 123456
Website : www.kejaksaan.go.id

UNTUK KEADILAN”

TANGGAPAN PENUNTUT UMUM


ATAS NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) PENASIHAT HUKUM
TERDAKWA TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNUT
UMUM
Dalam Perkara atas nama Terdakwa Ir. Dr. Tommy Hilson
Nomor Register Perkara : PDS-02/P.4/Ft.1/01/2021

MAJELIS HAKIM YANG MULIA


TIM PENASEHAT HUKUM TERDAKWA YANG KAMI HORMATI
DAN HADIRIN SIDANG SEKALIAN
.
Sebelum kami menjawab , eksepsi dari Penasihat Hukum Terdakwa Tomy
Hilson , kiranya perlu kita cermati kembali mengenai ruang lingkup dari eksepsi.

Mengacu kepada dasar hukum sebagaimana diatur dalam pasal 156 ayat
(1) KUHAP , keberatan yang diperkenankan dalam eksepsi adalah:
1. Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya. DST

Bahwa, pada awal tanggapan ini , kami Jaksa Penuntut Umum dalam
perkara ini menyatakan seluruh alasan keberatan yang diajukan oleh
penasehat hukum tidak berdasarkan hukum dan patut dikesampingkan,
sehingga nota keberatan penasehat hukum terdakwa ini ditolak oleh Jaksa
Penuntut Umum

MAJELIS HAKIM YANG MULIA


Setelah mendengar, membaca, mengamati dan meneliti Eksepsi yang
diajukan Tim Penasihat Hukum, maka kami selaku Penuntut Umum dalam perkara
ini akan menanggapi Eksepsi tersebut :

1. KEBERATAN ATAS DAKWAAN PRIMAIR PeNUNTUT UMUM


Tim penasehat hukum terdakwa dalam nota keberatan eksepsinya yang
pada pokoknya menyatakan bahwa surat dakwaan jaksa penuntut umum tidak
cermat. Sehingga kami jaksa penuntutn umum menanggapi eksepsi ph sebagai
berikut :

Bahwa tim penasehat hukum terdakwa tidak memahami surat dakwaan


pada dakwaan kesatu primair dan subsidair mendakwa terdakwa Ir.Dr.Tomy Hilson
yang mana terdakwa menerima suap dari Ahmad berupa sebuah Mobil jaguar E-
Type seharga Rp.7 miliar sekian sekian dan kendaraan tersebut diterima oleh
terdakwa sebagai tanda terima kasih atas telah diterimanya permintaan dalam
pengadaan minyak mentah sebagaimana yang telah kami sampaikan pada surat
dakwaan

2. . EKSEPSI PROSES PENANGANAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (TPPU)


TIDAK BERPEDOMAN PADA UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 2010 TENTANG
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
(TPPU)
sekali lagi kami berpendapat bahwa penasehat hukum dalam membuat eksepsinya keliru
krn tdk memperhatikan pasal yang tercantum dalam point eksepsinya

Kami akan menanggapi eksepsi yang diajukan penasehat hukum sbagai berikut :

menanggapi dalil Penasihat hukum terdakwa tersebut perlu diketahui bahwa penyidik pidana
asal dalam Pasal 74 UU TPPU memberikan pengertian penyidik tindak pidana asal adalah
pejabat dari instansi yang oleh undang-undang diberi kewenangan untuk melakukan
penyidikan sesuai dengan ketentuan hukum acara dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Dengan kata lain, lanjutnya, penyidik tindak pidana asal adalah siapa saja pejabat yang oleh
undang-undang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan tindak pidana yang
kemudian dari tindak pidana yang dilakukan penyidikan tersebut melahirkan adanya tindak
pidana pencucian uang sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU TPPU.)
Sehingga tidak diperlukan lagi adanya tahapan pelimpahan berkas kepada penyidik lain
dengan dilakukan pemisahan (splitsing) yang tentunya akan melalui proses yang
membutuhkan waktu dan bisa jadi harus dilakukan proses penyidikan dari awal terhadap
tindak pidana pencucian uangnya.
Maka dapat kami simpulkan bahwa jenis eksepsi berserta uraian yang diajukan Penasihat
hukum tidak berdasar hukum.

Dari seluruh uraian tersebut sebenarnya sudah sangat jelas bahwa terdakwa dan pihak pihak
lainnya melakukan tindak pidana yang didakwakan,maka sudah sepatutnya majelis hakim yang
mulia menolak seluruh materi keberatan tim penasehat hukum karena surat dakwaan yang
dibuat dalam perkara a quo telah memenuhi syarat formil Maupun syarat materil dan tidak ada
alasan yuridis yang menghalangi kewenangan penuntut umum untuki mengajukan penuntutan
terhadap terdakwa Ir.Dr Tomy Hilson.

MAJELIS HAKIM YANG MULIA

Bahwa, dari pernyataan yang kami uraikan di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :

1. Surat Dakwaan telah disusun secara cermat, jelas, dan lengkap, dan telah
memenuhi syarat formil maupun syarat materiil ;
2
2. Eksepsi dari Penasihat Hukum , tidak benar karena tidak ditopang oleh
dasardasar hukum dan argumentasi yang kuat.

3. Eksepsi dari Penasihat Hukum ternyata telah melampaui ruang lingkup materi,
yang tidak menjadi objek materi dalam eksepsi.

 Ignorantia excusatur non juris sed facti – Ketidaktahuan akan fakta-fakta dapat
dimaafkan tapi tidak demikian halnya ketidaktahuan akan hukum.

. Oleh karena itu, Kami mohon agar Majelis Hakim yang mengadili untuk menjatuhkan
putusan sela sebagai berikut :

1. Menolak semua alasan keberatan atau Eksepsi Penasihat Hukum


Terdakwa untuk keseluruhannya ;

2. Menyatakan surat dakwaan atas terdakwa telah disusun sesuai dengan


KUHAP dan menjadi dasar pemeriksaan perkara ini

3. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah disusun


sebagaimana mestinya yang telah memenuhi syarat formil maupun syarat
materiil,
4. Menetapkan , bahwa pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa BUDI
PRATOMO. tetap dapat dilanjutkan.

Demikian, Tanggapan dari kami terhadap Eksepsi yang diajukan oleh


Penasihat Hukum, semoga kehadiran Tanggapan ini dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi Yang Mulia Hakim Ketua dalam memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini dengan seadil-adilnya .

Makassar, 14 Juli 2021


PENUNTUT UMUM,

Jeremia Mangaraja,.Sh,.Mh..
Ajun Jaksa Madya
NIP. 19850204200812200

Anda mungkin juga menyukai