Anda di halaman 1dari 4

NOTA PEMBELAAN/PLEIDOI

PENASEHAT HUKUM
Dalam Perkara Pidana Nomor : 378/PNM-/MDN/09/2023

Mempermaklumkan dengan segala hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :


MANULANG AMBARITA SH,.MH
Advokat & Penasehat Hukum berkantor di alamat Jalan Veteran no 12a Kecamatan Taman
Kota Madiun.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Februari 2023, dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 7 Februari 2023 Nomor
12/SKA/Pid/2023/PN.MDN, perkenankan kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa :

Nama Lengkap : Robertus Juni


Tempat Lahir : Madiun
Umur/Tgl. Lahir : 30 tahun/25 Desember 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jln. Borobudur Gang 2 Kota madiun
Agama : Khatolik
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP

Bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya
dengan dakwaan Alternatif yaitu melanggar Pasal 114 ayat 1 UU Narkotika No. 35 tahun
2009 atau tuntutan alternatif Pasal 115 ayat 1 UU Narkotika No. 35 tahun 2009..

Yang Mulia Majelis Hakim, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati :
Bahwa surat tuntutan (Requisitoir) Sdr. Jaksa Penuntut Umum telah dibacakan pada
persidangan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 12 April 2023 yang terbuka untuk umum,
dimana Terdakwa telah dinyatakan terbukti melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang
diatur dan diancam dalam Pasal 114 ayat 1 UU Narkotika No. 35 tahun 2009 atau tuntutan
alternatif Pasal 115 ayat 1 UU Narkotika No. 35 tahun 2009., maka pada kesempatan ini
izinkanlah kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa menyampaikan Pleidoi dengan
Judul “TERPAKSA MENJADI KURIR DEMI KEHIDUPAN”, sebagai berikut :

PENDAHULUAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kekuatan fisik dan mental kepada kita semua dan pada akhirnya kami selaku Penasehat
Hukum dari Terdakwa-terdakwa dapat menyusun dan membacakan Pleidoi ini.

Yang Mulia Majelis Hakim, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati :
Pertama-tama izinkanlah kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa memulai Pleidoi ini
dengan penggalan alinea pertama penjelasan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang
Bantuan Hukum, yang berbunyi sebagai berikut :
“Hak atas Bantuan Hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam Kovenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and
Political Rights (ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR menjamin semua orang berhak
memperoleh perlindungan hukum serta harus dihindarkan dari segala bentuk diskriminasi.
Sedangkan Pasal 14 ayat (3) ICCPR, memberikan syarat terkait Bantuan Hukum yaitu: 1)
kepentingan-kepentingan keadilan, dan 2) tidak mampu membayar Advokat.”
Karena itulah dasar dedikasi kami selaku Penasehat Hukum dalam menangani perkara ini.

Yang Mulia Majelis Hakim, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati :
Setelah kami mengikuti dan mengetahui hasil pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan
Terdakwa dalam perkara pidana mengedarkan Narkotika golongan I sabu, kami selaku
Penasehat Hukum dari Terdakwa wajib mengemukakan apa yang benar dan apa yang salah,
apa yang masuk akal dan apa yang tidak masuk akal. Karena dengan demikianlah kebenaran
baru dapat terungkap dalam persidangan yang terhormat ini.

Dalam menegakkan hukum, tujuan kita bersama baik Yang Mulia Majelis Hakim, Penuntut
Umum serta kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa adalah sama, yaitu sama-sama mencari
kebenaran yang sejati dalam perkara bukan hanya sekedar mencari alat bukti yang dapat
menghukum Terdakwa belaka. Hal inilah sesungguhnya yang diminta oleh hukum dan
didambakan oleh Terdakwa, keluarga Terdakwa maupun oleh masyarakat luas. Kebenaran
sejati itu hanya dapat ditemui dan ditegakkan dalam suatu proses peradilan yang jujur dan
adil.
Jika tidak demikian, bukan kebenaran sejati yang akan kita peroleh, melainkan potongan-
potongan dari kebenaran dan jika dari potongan-potongan kebenaran itu ditarik suatu
kesimpulan apalagi dijadikan dasar untuk memutus perkara ini, maka hasilnya akan lebih
kejam dari seluruh kebohongan yang ada.

Yang Mulia Majelis Hakim, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati :
Setelah mendengar dan mempelajari surat tuntutan (Requisitoir) dari Jaksa Penuntut Umum,
maka kami selaku Penasehat hukum Terdakwa menyampaikan pembelaan sebagai berikut :
1) Bahwa, asal muasal terjadinya kasus yang menyeret terdakwa dalam perkara
mengedarkan Narkotika golongan I adalah himpitan ekonomi yang memaksa
terdakwa menjadi kurir sabu dan mengedarkannya. Karena terdakwa yang hanya
lulusan SMP dan mantan narapidana pemakai obat-obat jenis sabu dalam mencari
pekerjaan yang baik dan benar sangat sulit. Sehingga terjadinya peristiwa pidana
sebagaimana tertuang dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Akan tetapi terdakwa
mencabut berita acara penyidik di karenakan terdakwa tidak mengenal dengan
tersangaka yang bernama Novi Yulianto alias Kentrung, terdakwa memberi
keterangan bahwa terdakwa tidak mengenal dan tidak mempunyai hubungan apapun
dengan tersangka Novi Yulianto alias Kentrung
Untuk itu perlu kiranya kami sampaikan dalam pembelaan (Pledoi) ini, antara lain :
a) Bahwa terdakwa bekerja serabutan yang biasanya bekerja apabila ada yang
menyuruh atau memberikan pekerjaan kepada terdakwa
b) Bahwa fakta yang terungkap dalam keseharian terdakwa hanya mendapatkan
hasil yang minim dalam bekerja.
c) Bahwa fakta yang terungkap di persidangan terdakwa tidak memiliki keahlian
di bidang khusus dan tidak bisa mencari pekerjaan karena terganjal dengan
statusnya yang sebagai mantan narapidana kasus sabu.
2) Bahwa, apa yang didakwakan dan pasal yang dinyatakan Jaksa Penuntut Umum
sebagai terbukti telah Terdakwa langgar itu adalah semata-mata merupakan
keterpaksaan Terdakwa selaku kepala keluarga yang terhimpit masalah ekonomi
dengan penghasilan yang tidak menentu. Jadi secara hukum apa yang dilakukan
Terdakwa adalah sesuai dengan keadaan yang terpaksa dan ingin menghidupi
keluarga, hingga Terdakwa melakukan tindak pidana sebagaimana apa yang
didakwakan dan pasal yang dinyatakan Jaksa Penuntut Umum. Oleh sebab itu, secara
yuridis tidaklah sesuai pelanggaran hukum yang dilakukan Terdakwa dikenakan pasal
tantang sebagai murni kejahatan yang disangaja dan penganiayaan.
3) Bahwa, dengan dibuktikan dengan terdakwa di pertemukan dengan tersangka Novi
Yulianto alias Kentrung, terdakwa mengaku tidak mengenal secara dekat dan
mencabut keterangannya di berita acara penyidik membuktikan ketidak adanya
jaringan dengan tersangka yang saat ini mendekam di rutan.

Yang Mulia Majelis Hakim, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati :
Berdasarkan argumentasi yuridis yang telah kami uraikan di atas, telah cukup dasar bagi kami
selaku Penasehat Hukum Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk
memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1) Menyatakan TERDAKWA meminta hukuman seringan-ringannya atau diberi
kebebasan dan didampingi selama kursus supaya terdakwa mempunyai kemampuan
dalam bidang kerja.
2) Mengembalikan nama baik, harkat dan martabat terdakwa kepada keadaan semula;
3) Memberikan kompensasi kepada terdakwa selama mengikuti kursus untuk selanjutnya
dapat mandiri bekerja

Demikianlah pledoi ini kami bacakan dan diserahkan pada sidang hari ini Kamis, 27 April
2023 Semoga menjadi bahan pertimbangan bagi Majelis Hakim yang Terhormat dalam
memutus perkara ini, demi terwujudnya kebenaran, yang menjadi nilai yang kita cari dan kita
junjung seperti kemuliaan tugas bagi kita sebagai penegak hukum. Yang kelak akan kita
pertanggungjawabkan dihadapan masyarakat bahkan dihadapan Tuhan. Semoga Allah
menyertai kita semua dan memberikan khidmat dan kebijaksanaannya.
Semarang, 27 April 2023
Hormat kami,
Untuk dan atas nama Terdakwa
Penasehat Hukumnya,

Manulang Ambarita SH,.MH

Anda mungkin juga menyukai