Anda di halaman 1dari 3

Resume Sengketa Tanah antara KUD Panca Karsa dan Pemerintah Kabupaten Batubara

A. Tentang Point-Point yang Membangun Legitimasi Hak atas Tanah

1. Bahwa klien KOPERASI UNIT DESA PANCA KARSA adalah badan hukum Koperasi
yang berdiri sejak tahun 1983 berdasarkan SK. Badan hukum dari Kanwil Koperasi SU
No. 3980/BH/11. Dengan golongan usaha Kecil yang bergerak dibidang Usaha :
Saprodi, Pangan, Leveranser. Berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan yang
bernomor : 02.10.0004.02.83 yang di terbitkan oleh Mentri Perdagangan dan Koperasi.

2. Bahwa sebidang Tanah dan bangunan yang terletak di Dusun Akasia Desa Tanah
Merah, Kecamatan Air Putih, Batubara yang dikuasai sejak tahun 1983. Adapun batas
dan Luasnya dapat kami terangkan sebagai berikut :
Utara Berbatas dengan Jalan Lintas Sumatera…………………………………..…40M
Timur berbatas dengan Muhammad Shaleh………………………………………...50M
Sebelah Selatan berbatas dengan Parit Pembuangan …………………………….40M
Sebelah Barat Berbatas dengan Alm. Haji Amin Yahya/ Nursiah…………..……..50M

Dengan total luas keseluruhan 2000 M² .

3. Bahwa suatu waktu klien mengalami kemacatan usaha maka tanah dan bangunan
tersebut disewakan guna sarana Olahraga Dll, setelah berkordinasi dengan Dinas
Terkait, baik ditingkatan Kabupaten Maupun Provinsi.

4. Bahwa Klien telah beberapa kali mencoba memusyawarahkan guna mendapatkan


penyelesaian secara arif dan bijaksana melalui Kepala desa setempat Namun Tidak
mendapat Penyelesaian.

5. Bahwa dikarenakan persoalan ini mengalami kebuntuan, Maka Klien Memajukan


“Permohonan Klarifikasi” kepada BUPATI BATUBARA, atas permohonan tersebut
klien mendapat jawaban tertulis surat dari Pemerintah Batubara yang menyatakan
bahwa yang substansinya diatas Object Tanah dan Bangunan KUD Panca Karsa
adalah Sudah terdaftar sebagai asset Pemerintah Kabupaten Batubara dan turut
dilampirkan Sertifikat Hak Pakai No.5 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Asahan pada tahun 2019.

Keberatan dan Permohonan Pembatalan | No : ZSP/2022/X/ 1


6. Bahwa karenakan persoalan ini telah terang dan jelas tentang status hak yang dimiliki
oleh Pemerintah Kabupaten Batubara maka klien berkordinasi dengan Kantor
Pertanahan Perwakilan Batubara untuk mendapat salinan Warkah/ Risalah Penerbitan
Sertifikat Tersebut, guna untuk di telaah mengingat klien mempunyai kecurigaan
tentang adanya dokumen yang dipalsukan dan Setelah mendapat Risalah Tersebut
kecurigaan klien kami semakin kuat dengan diterbitkanya Surat Pernyataan
Penguasaan Fisik Bidang Tanah dan Surat Keterangan Tanah No :
470/138/TM.III/2019 oleh Kepala Desa Tanah merah yang dijadikan dasar Hak untuk
mendaftarkan Tanah tersebut sebagai Aset Pemerintah Kabupaten Batubara.

7. Bahwa dikarenakanya persoalan ini memenuhi unsur pidana Pemalsuan maka Klien
mencoba menyelesaiakan persoalan ini menggunakan Pendekatan Hukum Pidana
dengan cara membuat laporan Ke Kantor Polisi Resort Batubara No:
STTLP/320/XII/2021/Res.Batubara, tertanggal 22 November 2021. Namun laporan
tersebut tidak mendapat tanggapan serius untuk dilakukanya penegakan hukum.

8. Bahwa Berdasarkan uraian diatas klien sangat Merasa dirugikan atas Keputusan
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan Nomor : 12/HP/BPN-02.07/2019
Tentang Pemberian Hak Pakai Atas Nama Pemerintah Kabupaten Batubara, Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan, dikarenakan keputusan tersebut menimbulkan
tumpang tindih hak antara Klien dengan Pemerintah Kabupaten Batubara.

9. Bahwa berdasarkan uraian diatas telah terang dan jelas bahwa klien merasa dirugikan
akibat tumpang tindih nya hak , sehingga menilai telah terjadi kecacatan administrasi
dalam proses penerbitan sertiffikat sehingga haruslah di tinjau ulang .

B. Tentang Client

1. Bahwa berkaitan dengan hak atas tanah clien meminta untuk diganti rugi yang wajar.
2. Clien Sangat koperatif untuk turut serta menyelesaikan persoalan ini dengan itikad baik.

C. Pilihan Mekanisme Penyelesaian Kasus

1. Bahwa Persoalan ini dapat diselesaikan dari beberapa dimensi pendekatan diantaranya
menggunakan Instrumen Pidana diataranya Pasal 263 Jo 266 KUHP,
2. Bahwa persoalan ini juga dapat diselesaikan menggunakan Mekanisme Keperdataan
untuk menjamin kepastian hukum dan melindungi semua pihak dari ekses hukum itu
sendiri.
3. Bahwa Persoalan ini juga dapat diselesaikan dengan menggunakan Instrumen Hukum
Administrasi Negara dengan mendorong Kementrian ATR/ BPN untuk membatalkan
sertfikat tersebut dengan menggunakan Permen Atr/Bpn No 21 Tahun 2020 Tentang
Penanganan Dan Penyelesaian Kasus Pertanahan.

Demikianlah atas perhatian Bapak kami ucapkan terimakasih.

Keberatan dan Permohonan Pembatalan | No : ZSP/2022/X/ 2


Tanah Merah, Jumat 25 November 2022

KHAIRUDIN LUBIS, S.H., M.H.


Notulis

1.

Keberatan dan Permohonan Pembatalan | No : ZSP/2022/X/ 3

Anda mungkin juga menyukai