KASUS WANPRESTASI
Oleh
RAYMOND (20170401275)
I. Para Pihak :
a. Penggugat :
Nama : JULIET GOZALI
Selaku : Direktur PT. ADIPERKASA WARNA GRAFIS
Alamat : Komplek Delta Kedoya, Jl. Pilar Mas Raya, Kav I
No.2, Jakarta Barat.
Kuasa Hukum : Law Office PRUDENTIBUS & ASSOCIATES
b. Tergugat :
1. Nama : IRANDA ADRIAANSZ
Alamat : Jalan Flamboyan No.17, RT.007, RW.008, Kel.
Kota Bambu Utara, Kec. Palmerah, Jakarta Barat
Sebagai : TERGUGAT I
2. Nama : PT. INTI SURYA PERKASA
Alamat : Jl. Raya Tanjung Barat No.17A, Pejaten Timur
Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan
Sebagai : TERGUGAT II
Pasal 1313
Pasal 1320
Pasal 1338
Pasal 1243
Replik
Tanggal 28 Mei 2019, Tergugat I dan Tergugat II mengajukan
jawabannya yaitu sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
A. ERROR IN PERSONA
1. Bahwa, Tergugat I dan Tergugat II menolak keras
seluruh dalil-dalil Penggugat dalam Gugatannya
kecuali yang dengan tegas diakui kebenarannya oleh
Tergugat I dan Tergugat II;
2. Bahwa Penggugat keliru dengan menarik Tergugat
I sebagai Tergugat karena Tergugat I adalah
personal, sedangkan Tergugat II adalah badan
hukum dimana Tergugat I sebagai Direkturnya.
Sehingga keduanya harus dipisahkan secara
professional dan tidak dapat dicampur-adukkan baik
tindakannya maupun tanggung jawab hukumnya,
menarik Tergugat I dan Tergugat II secara
bersama-sama untuk tuduhan wanprestasi yang
dilakukan oleh Tergugat II adalah kekeliruan yang
fatal;
3. Bahwa apa-apa yang dilakukan oleh Tergugat I
untuk kepentingan Tergugat II adalah perbuatan
hukum Tergugat II yang merupakan badan hukum
dan dipertanggung jawab dalam kerangka badan
hukum. Oleh karenanya, mencampur-adukkan
keduanya dalam satu tindakan dan satu
pertanggungjawaban adalah kekeliruan fatal dan
bertentangan dengan Undang-Undang Perseroan
Terbatas;
4. Bahwa kekeliruan dan/atau kesengajaan Penggugat
dengan mengajukan gugatan kepada Tergugat I
berpotensi merugikan Tergugat I untuk perbuatan
yang tidak ia lakukan. Oleh karena itu, beralasan
dan berdasar hukum apabila majelis menyatakan
gugatan tidak dapat diterima karena error in
persona/salah subjek;
B. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS DAN
KABUR (OBSCUUR LIBEL)
5. Bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat tidak jelas atau
obscuur libel, Penggugat sama sekali tidak jelas
dan tegas menyampaikan perjanjian yang mana
berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata yang telah
dilanggar oleh Para Tergugat;
6. Penggugat mengklaimkan surat pernyataan hutang
yang telah ditandatangi oleh Tergugat I sebagai
alas hak adanya wanprestasi Tergugat I, namun
Penggugat sama sekali tidak menjelaskan dengan
terang bagaimana surat pernyataan bisa berubah
kedudukannya sebagai surat perjanjian yang
memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata, hingga
Penggugat dapat menuduhkan adanya wanprestasi
karena secara hukum surat pernyataan tidak dapat
digugatkan dalam kerangka wanprestasi;
7. Penggugat tidak jelas dan terang menguraikan apa
bentuk perjanjian antara Penggugat dengan
Tergugat II dan apa isinya serta hak dan kewajiban
masing-masingnya;
8. Penggugat tidak jelas dan terang menguraikan apa
kewajiban yang sudah Penggugat laksanakan
sehingga Penggugat merasa berhak atas prestasi
dari Tergugat II;
9. Penggugat tidak jelas dan terang menguraikan
darimana dan atas dasar apa hutang agency fee
sebesar Rp.2.867.745.304,- (dua milyar delapan
ratus enam puluh tujuh juta tujuh ratus empat
puluh lima ribu tiga ratus empat rupiah) yang
diklaimkan oleh Pengugat;
10. Bahwa gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak
dapat diterima (niet ontvankelijke verklard)
disebabkan di dalam posita Penggugat sama sekali
tidak menyebutkan bagaimana perjanjian mengatur
prestasiprestasi para pihak apabila memang ada
perjanjian;
11. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat I
uraikan di atas, beralasan dan berdasar hukum
apabila Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim
untuk menerima seluruh eksepsi Tergugat I dan
dinyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklard);
Dalam Pokok Perkara
12. Bahwa dalil-dalil yang telah diuraikan di atas
menjadi satu kesatuan dalam Jawaban sebagaimana
yang akan disampaikan di bawah ini;
13. Bahwa Tergugat I menolak dalil Penggugat angka
2 karena Tergugat I ketika membuat pernyataan
tidak dalam kehendak bebas, dimana saat itu
Tergugat I diajak bertemu oleh Penggugat di JFX,
karena Tergugat I dan Penggugat adalah teman,
maka Tergugat I datang untuk menemui
Penggugat, ternyata ditempat pertemuan Tergugat I
telah ditunggu oleh Penggugat dan Bapaknya
Penggugat, Tergugat I kemudian diminta untuk
menandatangani pernyataan hutang dan akan
membayarnya;
14. Bahwa benar Tergugat II merupakan perseroan
Terbatas yang bergerak dibidang penayangan iklan;
15. Bahwa Tergugat II menolak keras dalil Penggugat
angka 4 dan 5 karena dalil Penggugat tersebut
sangat menyesatkan seolah-olah Produk Khong
Zuan adalah milik Penggugat dan seolah-olah
Penggugat telah melaksanakan kewajibannya,
padahal faktanya produk Khong Zuan memang
diiklankan melalui jasa penyaluran iklan Tergugat
II dengan link Penggugat, sehingga sebagai bentuk
pembayaran atas jasa Penggugat yang
menghubungkan Tergugat II dengan pihak Khong
Zuan, Tergugat II akan memberikan fee, namun
tidak bisa diklaimkan sebagai wanprestasi ketika
Tergugat II mengalami masalah keuangan sehingga
tidak bisa memberi Penggugat fee-nya, karena
sesungguhnya Penggugat tidak dibebankan
kewajiban maupun tanggungjawab hukum apapun,
sehingga tidak sepatutnya Penggugat menuntutkan
hak atas hasil kerja dan resiko orang lain. Oleh
karenanya, desakan Penggugat terhadap Tergugat
II untuk mengeluarkan fee tidak beralasan dan
bukan merupakan prestasi bagi Penggugat untuk
mendapatkannya;
16. Bahwa Tergugat II menolak keras dalil Penggugat
angka 6 karena untuk adanya perjanjian harus ada
hal yang diperjanjikan serta hak-hak dan kewajiban-
kewajiban para pihak, dimana setiap-kewajiban dan
hak berimbang dan dibuat dengan iktikad baik.
Apabila tidak ada perjanjian tersebut dan tidak dapat
dibuktikan keberadaan perjanjian yang diklaim oleh
salah satu pihak, maka tuntutan wanprestasi
hanyalah tuntutan hak sepihak yang tidak berdasar;
17. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat II
maupun Penggugat dengan Tergugat I tidak ada
hubungan perikatan sebagaimana diatur dalam Pasal
1313, Pasal 1320 dan 1338 KUH Perdata. Oleh
karena itu, dalil-dalil Penggugat mengenai adanya
perjanjian antara Penggugat dengan Tergugat II
maupun antara Penggugat dengan Tergugat I
adalah dalil yang mengada-ada;
18. Bahwa Tergugat II menolak keras dalil Penggugat
angka 7 karena tidak berdasar dan Penggugat tidak
memiliki beban kewajiban maupun resiko apapun
atas pekerjaan yang dilakukan oleh Tergugat II
kepada pihak ketiga, walaupun awalnya dikenalkan
atau dihubungkan oleh Penggugat;
19. Bahwa Tergugat I menolak keras dalil Penggugat
angka 7 karena bagaimana bisa Tergugat I dapat
membuat pernyataan hutang, jika faktanya ia sendiri
tidak berhutang kepada Penggugat;
20. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak keras
dalil Penggugat angka 7 yang menyatakan “…..
pada Tanggal 23 Februari 2018 Para Tergugat
membuat pernyataan hutang kepada Penggugat
karena para tergugat tidak membayar agency
fee……..” karena dalil Penggugat ini sangat sumir
dan kabur dengan mencampur-adukkan antara
Tergugat I dan Tergugat II, siapa yang membuat
pernyataan hutang?, siapa yang tidak memberikan
Penggugat fee?, tentu harus ditunjuk dengan jelas
agar dalil Penggugat dapat Penggugat buktikan
dengan jujur, bukan dengan serampangan menunjuk
para Tergugat padahal keduanya secara hukum
berbeda dan Tergugat I selayaknya dilindungi oleh
hukum dan tidak dibebankan tanggung jawab hukum
perseroan;
21. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat
angka 8 dan 9 karena sejak adanya tagihan
Penggugat mengani fee untuknya, Tergugat II
berkali-kali berhubungan dengan Penggugat
menyatakan bahwa Tergugat II sedang mengalami
masalah keuangan, sehingga Tergugat II meminta
agar Penggugat bersabar dan fee pasti akan
diberikan, namun Penggugat terus-menerus
mendesak yang membuat Tergugat I sebagai
direktur tertekan. Hal ini menunjukkan bahwa
tuduhan Penggugat mengenai para Tergugat tidak
memiliki iktikad baik sama sekali tidak beralasan;
22. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak keras
dalil Penggugat angka 10 dan 11 karena Para
Tergugat tidak pernah membuat perjanjian dan tidak
pernah berhutang kepada Penggugat, adapun janji
fee sama sekali tidak memenuhi ketentuan pada
Pasal-Pasal yang dikemukana oleh Penggugat pada
nagka 10 dan 11;
23. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak keras
dalil Penggugat angka 12 karena Penggugat tidak
memiliki hak atas sesuatu yang ia tidak memiliki
kewajiban atasnya, bagaimana hak bisa lahir tanpa
beban kewajiban apapun, sedang perjanjian dibuat
dengan kerangka prestasprestasi. Oleh kareannya
Pasal 1267 KUH Perdata tidak dapat diberlakukan
karena Tergugat II tidak pernah berhutang kepada
Penggugat dan Penggugat tidak mengalami
kerugian apapun;
24. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak keras
dalil Pengugat angka 16 s/d 19 karena dalil-dalil
Pengugat tersebut mengada-ada dan tidak berdasar
hukum, faktanya Tergugat II maupun Tergugat I
tidak pernah berhutang maupun merugikan
Penggugat, adapun mengenai fee Penggugat masih
tetap akan diberikan oleh Tergugat II ketika kondisi
finansial Tergugat II memungkinkan untuk
membayarnya;
Berdasarkan dalil-dalil dan alasan yang telah dikemukakan di atas, maka
Tergugat I dan Tergugat II dengan ini mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa, mengadili untuk memutus hal-hal sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :
I. Menerima eksepsi Tergugat I dan Tergugat II;
II. Menyatakan dan Menetapkan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklard);
DALAM POKOK PERKARA :
I. Menyatakan gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya;
II. Menyatakan dan Menetapkan Penggugat sebagai pihak yang kalah;
III. Menyatakan dan Menghukum Penggugat membayar biaya perkara;
IV. Kesimpulan :