Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

SEKRETARIAT DAERAH
Jl. Wastukencana No.2, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung,
Kota Bandung, Jawa Barat
Telepon: (022) 4208590

DUPLIK

Bandung, 16 Mei 2022

DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA


No. 144/G/2022/PTUN.BDG

Antara :

MAHESA ATMADJA HARDIWILAGA, S.H., M. Pd Selaku Penggugat.

Melawan

DR. ALVIONA ANGGITA RANTE LEMBANG., S.E., MM Selaku Tergugat.

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
Pemeriksaan perkara Nomor: 144/G/2022/PTUN.BDG
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
di Bandung

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Tergugat Walikota Bandung selaku TERGUGAT, berdasarkan
surat kuasa khusus nomor 188/1/425.012/2022 Tertanggal 01 April 2022, Kami yang
namanya berada dibawah ini:
1) Abraham Silalahi, S.H., MH
2) Juan Anthonio Kambuno, S.H., M.H.

Kesemuanya adalah kuasa hukum dari Kantor Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat yang beralamat di Jl. Wastukencana No.2, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung,
Kota Bandung, Jawa Barat.
Dengan ini hendak menyampaikan Duplik sehubungan dengan Replik sebagaimana yang
telah disampaikan oleh PENGGUGAT tertanggal 09 Mei 2022 sebagai berikut:

I. DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil Pengugat;
2. Gugatan Penggugat Kurang Pihak
Bahwa gugatan Penggugat dalam perkara Nomor : No. 144/G/2022/PTUN.BDG
adalah kurang subyek, dimana seharusnya yang menjadi subyek dalam perkara ini
adalah :
a. Direktur Status dan Kedudukan Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara,
selaku Tergugat-I.
b. Kasubdit Status Kepegawaian pada Direktorat Status dan Kedudukan
Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara, selaku Tergugat-II.
c. Walikota Bandung, selaku Tergugat-III
3. Gugatan Penggugat Kurang Obyek
a. Bahwa oleh karena gugatan kurang subyek, secara otomatis juga obyek sengketa
menjadi kurang pula yaitu : Surat Direktur Status dan Kedudukan Kepegawaian
Badan Kepegawaian Negara Nomor : D IV.26-11/R.14-9/51 tanggal 26
September 2019 seharusnya menjadi obyek sengketa-I;
b. Surat Kasubdit Status Kepegawaian pada Direktorat Status dan Kedudukan
Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara Nomor : D IV.26-30/R.6-5/51 tanggal
4 Maret 2020 seharusnya menjadi Obyek sengketa-II;
c. Keputusan Walikota Bandung Nomor : X.862/36/425.203/2022, tanggal 2
Maret 2022 seharusnya menjadi obyek sengketa-III;
4. Gugatan Penggugat tidak jelas/kabur
Bahwa apabila yang dijadikan objek sengketa oleh Penggugat adalah Keputusan
Walikota Bandung Nomor : X.862/36/425.203/2021, meskipun dimenangkan oleh
Pengadilan namun demikian menjadi putusan yang non eksekutabel ( tidak dapat
dilaksanakan) Dengan demikian sudah selayaknya gugatan Penggugat tidak diterima

II. DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa Tergugat tetap berpendirian pada dalil-dalil semula dan menolak seluruh dalil-
dalil Replik Penggugat, kecuali yang secara tergas diakui oleh Tergugat;
2. Bahwa, objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat berdasarkan ketentuan Pasal 9
huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil, yang menegaskan :
Pasal 9 : “Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegwai
Negeri Sipil apabila dipidana penjara kurungan berdasarkan keputusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena :
Melakukan suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan
yang ada hubungannya dengan jabatan, atau
3. Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001, menegaskan :
Pasal 3 : “Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan denda paling sedikit Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)” -
4. Bahwa, menyatakan jika Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil telah terbukti secara
sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2001 berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, yakni putusan Pengadilan Tipikor Bandung tanggal 28 Maret
2018 Nomor : 05/Pid.Sus/2018/PN.Bdg. dan putusan Pengadilan Tinggi Bandung
Nomor : 57/PID.SUS/2018/PT.BDG tanggal 31 Mei 2018 yang Menyatakan
Terdakwa Mahesa Atmadja Hardiwilaga, SH. M.Pd telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi, sehingga dijatuhi pidana
penjara selama 1 (satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah).
5. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003
tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil, Pasal 25 ayat (1) huruf (b) menyebutkan bahwa “Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota menetapkan pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang
III/d ke bawah di lingkungannya. Bahwa yang dimaksud dengan pejabat Pembina
kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota menurut Pasal 1 angka 5 Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 2003 adalah “Bupati/Walikota“ dan yang dimaksud
dengan Pegawai Negeri Sipil Daerah menurut Pasal 1 angka 2 Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 2003 adalah “Pegawai Negeri Sipil yang gajinya
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah dan bekerja pada
pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota atau dipekerjakan di luar instansi
induknya“
6. Bahwa surat pemberhentian Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat dengan tidak
hormat tersebut ditanda tangani oleh Tergugat/Walikota Bandung, maka Tergugat
berpendapat mengenai kewenangan yang ada pada Tergugat sebagai pejabat yang
menerima wewenang secara atributif, sehingga dikeluarkannya obyek sengketa a quo
dari segi kewenangan telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku khususnya Pasal 25 ayat (1) huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil.
7. Bahwa secara substansi apa yang telah dilakukan oleh Penggugat telah cukup menjadi
alasan hukum bagi Tergugat untuk memberhentikan tidak dengan hormat Penggugat
sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, Tergugat mohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung agar berkenan memutuskan sebagai
berikut :

DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk Seluruhnya ;

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
penggugat tidak diterima ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini
Hormat Kami,

Kuasa Hukum Tergugat

(Abraham Silalahi, S.H.,M.H)

(Juan Anthonio Kambuno, S.H., M.H)

Anda mungkin juga menyukai