Anda di halaman 1dari 5

KANTOR ADVOKAT &

KONSULTAN HUKUM
Jln. Tatanggo Raya Namlea, Kec. Namlea, Kab. Buru, Maluku

NOTA KEBERATAN (EKSEPSI)


TERHADAP SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM
KEJAKSAAN NEGERI BURU

Surat Dakwaan Nomor : PDM-15/Nla/10/2021


Yang dibacakan Pada Tanggal 10 November 2021

Untuk dan atas nama Terdakwa:

Nama : EDWIN RIUPASSA alias EDWIN


Tempat Lahir : Ambon
Umur/Tanggal Lahir : 40 Tahun/ 01 Januari 1983
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
NIK : 8172026311030005
Agama : Kristen
Pekerjaan : Nahkoda
Pendidikan : S1 Nautika
Alamat : Jl. BTN Kebun Cengkeh,Batu
Merah Kota Ambon

Adalah selaku Terdakwa dalam Perkara Pidana Nomor Register


Perkara:
PDM-15/Nla/10/2021

30 Desember 1899 JUSTICE AND PARTNER 1


KANTOR ADVOKAT &
KONSULTAN HUKUM
Jln. Tatanggo Raya Namlea, Kec. Namlea, Kab. Buru, Maluku

Kepada Yth,
Ketua/Anggota Majelis Hakim Perkara Pidana
Nomor : PDM-15/Nla/10/2021
Di –
Namlea

Dengan Hormat,

Perkenankanlah kami:
Irna Sarkiah Natasya SH.MH dan Annisa Ode Pekerjaan Advokat.
Berkantor pada Irna dan Anisa & Rekan, Berdasarkan Surat Kuasa
Kkhusus tertanggal 11 Oktober 2021, dengan ini bermaksud
menyampaikan Eksepsi/Nota Keberatan Penasihat Hukum Atas Nama
Terdakwa EDWIN RIUPASSA dengan uraian sebagai berikut :

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati, dan
Pengunjung Sidang sekalian,

I. PENDAHULUAN

Mendahului Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa, maka


perkenankalah kami menyampaikan Terima kasih kepada yang
mulia Majelis Hakim yang telah memberikan Kesempatan kepada
kami untuk Menyampaikan Eksepsi atas Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum, pada hari ini, Rabu Tanggal 10 November 2021. Bahwa
untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam Penyusunan Surat
Dakwaan agar Jaksa Penuntut Umum seyogianya melakukan
Pemeriksaan secara seksama dan berjenjang terhadap surat dakwan
sebelum diajukan dalam Persidangan di Pengadilan Negeri. Jaksa
Penuntut Umum adalah pihak yang paling bertangungjawab atas
pebijakan Penuntutan, yang pada satu sisi berhubungan dengan
Perlindungan Hak Asasi Manusia, dan pada sisi lain dakwaan dapat
berakibat terhadap perampasan kemerdekaan seseorang. Oleh
karena itu dengan adanya kecermatan dalam Penyusunan Surat
Dakwaan maka dapat dihindari Surat Dakwaan yang batal atau batal
demi hukum.

Eksepsi ini diajukan, karena menemukan hal-hal yang prinsip dalam


surat dakwaan dimaksud, yang dapat diidentifikasikan melanggar
ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP yaitu dakwaan tidak
diuraikan secara cermat, jelas, dan tidak lengkap sehingga dakwaan
menjadi kabur (Obscure Libel) dan terhadap perbuatan pidana atas
diri Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum tidak tercantum tempus
dan locus peristiwa pidana tersebut.

30 Desember 1899 JUSTICE AND PARTNER 2


KANTOR ADVOKAT &
KONSULTAN HUKUM
Jln. Tatanggo Raya Namlea, Kec. Namlea, Kab. Buru, Maluku

II. TENTANG KEBERATAN (EKSEPSI) DAN SURAT DAKWAAN

Majelis Hakim yang Terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami Homati,
Sidang Pengadilan Yang Kami Muliakan.

1. Bahwa secara doktriner surat dakwaan adalah suatu akta yang


dibuat oleh jaksa penuntut umum yang berisi susunan/konstruksi
yuridis atas fakta-fakta perbuatan terdakwa yang terungkap
sebagai hasil penyidikan dengan cara merangkai yang menjadi
perpaduan antara fakta-fakta perbuatan tersebut dengan unsur-
unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan pidana dalam
undang-undang yang bersangkutan. Oleh karena surat dakwaan
merupakan sebuah akta yang dibuat oleh jaksa penuntut umum
yang berisikan perumusan atau alur kejadian suatu tindak pidana
yang didakwakan kepada seseorang atau beberapa orang terdakwa
berdasarkan kesimpulan dari hasil penyidikan, maka surat
dakwaan tersebut adalah merupakan instrumen yang hanya
secara eksklusif memberikan hak dan kewenangan kepada jaksa
penuntut umum berdasarkan atas asas oportunitas, sebagai wakil
dari negara untuk melakukan suatu penuntutan kepada seseorang
yang diduga telah melakukan tindak pidana.
2. Bahwa Selanjutnya, surat dakwaan dimaksud dilimpahkan kepada
pengadilan negeri pada wilayah hukum yang berwenang untuk
mengadili atas perkara yang bersangkutan [sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 137 KUHAP]. Lebih lanjut, apabila ditinjau
dari sudut kepentingan yang berkaitan dengan pemeriksaan suatu
perkara tindak pidana, maka fungsi suatu surat dakwaan dapat di
bagi menjadi 3 (tiga) kategori kepentingan, yakni: 1) Bagi jaksa
penuntut umum: Surat dakwaan berfungsi sebagai dasar
pembuktian yuridis dari suatu tuntutan pidana dan penggunaan
upaya hukum. 2) Bagi terdakwa/penasihat hukum: Surat
dakwaan berfungsi sebagai dasar dalam mempersiapkan suatu
pembelaan atas suatu dakwaan terhadap suatu tindak pidana
yang didakwakan kepadanya. 3) Bagi hakim: Surat dakwaan
berfungsi sebagai dasar dan batas ruang lingkup pemeriksaan di
persidangan, serta sebagai dasar pertimbangan hukum dalam
menjatuhkan putusan pidana.
3. Bahwa berkaitan dengan syarat-syarat surat dakwaan,
berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP, surat dakwaan
harus memenuhi syarat-syarat dalam pembuatan surat dakwaan,
baik secara formil maupun materiil. Adapun syarat formil surat
dakwaan yang dimaksudkan adalah sebagaimana diatur dalam
Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP, meliputi: 1) Surat dakwaan
harus diberi tanggal dan tanda tangan penuntut umum. 2) Surat
dakwaan harus memuat secara lengkap identitas terdakwa yang
meliputi nama lengkap, tempat lahir, umur/tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan,tempat tinggal, agama, dan pekerjaan
terdakwa. Sedangkan syarat materiil surat dakwaan adalah
sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,
meliputi: 1) Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai

30 Desember 1899 JUSTICE AND PARTNER 3


KANTOR ADVOKAT &
KONSULTAN HUKUM
Jln. Tatanggo Raya Namlea, Kec. Namlea, Kab. Buru, Maluku

tindak pidana yang didakwakan; 2) Uraian secara cermat, jelas


dan lengkap mengenai waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan.

III. DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM

1. Dalam surat Dakwaat tidak dijelaskan secara rinci alasan


mengapa Terdakwa melakukan tindak pidana tersebut, bahwa
ketentuan pasal 143 ayat (2) dan ayat (3) KUHAP mensyaratkan
bahwa surat dakwaan harus memuat uraian secara cermat, jelas
dan lengkap mengenai tindak pidana yang dilakukan.
2. Bahwa pasal 359 KUHP yang mengatur tentang Kelalaian dan
Kealpaan yang dilakukan oleh Terdakwa EDWIN RIUPASSA.
Dalam kasus ini kurangnya keterangan saksi yang di uraikan
oleh Jaksa Penuntut Umum.
3. Bahwa apabila diperhatikan dengan seksama, surat dakwaan
dalam perkara ini tidak diuraikan dengan jelas dikarenakan
kurangnya keterangan saksi oleh jaksa penuntut umum.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dengan ini mohon


kepada Bapak/Ibu Majelis Hukum agar memberikan putusan
sebagai berikut :

IV. DIKTUM

Majelis Hakim Yang Mulia,


Berdasarkan uraian serta kesimpulan yang telah dikemukakan
di atas, dengan ini kami Penasihat Hukum Terdakwa EDWIN
RIUPASSA meminta kepada Majelis Hakim Yang Mulia menerima
eksepsi ini seraya memutuskan dengan amar sebagai berikut :

1) Menyatakan menerima Eksepsi/Keberatan penasehat


hukum terdakwa
2) Menyatakan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum terhadap
terdakwa EDWIN RIUPASSA adalah Batal Demi Hukum
(Null and Void).
3) Menyatakan Kewenangan Menuntut Jaksa Penuntut
Umum dalam perkara a qou Hapus atau Gugur
4) Menyatakan sidang yang pemeriksaan perkara pidana
No. 12/Pid/2021/PN.NLA atas nama terdakwa EDWIN
RIUPASSA tersebut tidak dapat dilanjutkan untuk diadili
berdasarkan dakwaan batal demi hukum, dan Gugurnya
Hak Penuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut.
5) Membebankan biaya perkara kepada negara.

Demikian nota keberatan (eksepsi) ini dengan harapan agar


Majelis Hakim yang mulia dapat melihat latar belakang
permasalahan ini secara menyeluruh.

30 Desember 1899 JUSTICE AND PARTNER 4


KANTOR ADVOKAT &
KONSULTAN HUKUM
Jln. Tatanggo Raya Namlea, Kec. Namlea, Kab. Buru, Maluku

Namlea, 17 November 2021

Hormat Kami

Kuasa Hukum Terdakwa

IRNA SARKIA NATASYA, SH.,MH ANNISA ODE,


SH., MH

30 Desember 1899 JUSTICE AND PARTNER 5

Anda mungkin juga menyukai