Anda di halaman 1dari 14

Alamat: Jl. Teluk Indah Lr. Meunasah No.

1
Dsn. Sedap Malam RT 1 Ds. Suka Maju
Kec. Simeulue Timur Kab. Simeulue, Kode
Pos: 23891, HP/WA: 082360154695
e-mail: kirfanlaw@gmail.com

NOTA PEMBELAAN (PLEDOI)


ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM
PERKARA NOMOR: 16/Pid.B/2021/PN Snb
ATAS NAMA TER DAKWA ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD

Kepada Yth.
Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili
Perkara Pidana Nomor: 16/Pid.B/2021/PN Snb
di-
Tempat

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini KIRFAN, S.H. adalah Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor KIRFAN & REKAN beralamat di Jl. Teluk
Indah Lr. Meunasah No. 1 Dusun Sedap Malam RT.01 Desa Suka Maju
Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue Tlp./HP: 082360154695
email: kirfanlaw@gmail.com, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 24
Maret 2021 bertindak sebagai Penasihat Hukum untuk dan atas nama
Terdakwa:

Nama : ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD


Tempat, Tgl. Lahir : Banda Aceh, 25 Februari 1979
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Perkawinan : Kawin (Jumlah Anak 3 Orang)
Alamat : Dusun Telaga Indah RT.001 Desa Busung Kecamatan
Teupah Tengah Kabupaten Simeulue

Dengan ini perkenankan kami selaku Penasihat Hukum dalam perkara ini
menjalankan hak kami untuk menyampaikan Nota Pembelaan (Pledoi) atas
surat tuntutan (Requisitoir) Jaksa Penuntut Umum.

I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Persidangan yang kami muliakan,

Pertama–tama pada kesempatan ini, kami Tim Penasehat Hukum


Terdakwa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Ilahi, Tuhan Yang Maha
Kuasa, Pencipta langit, bumi serta segala isinya karena atas berkat dan
rahmat-Nya kita diberi kelimpahan kesehatan sehingga dapat

|Halaman 1 dari 14
menyelesaikan tahap demi tahap acara persidangan. Sebelum
menyampaikan Pledoi ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang telah memimpin
persidangan ini dengan penuh kesabaran, berusaha tegas dan bijaksana
sehingga persidanggan ini masih bisa berjalan sebagaimana mestinya
sampai pada saat kami menyampaikan Pledoi ini.

Demikian pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Saudara


Jaksa Penuntut Umum atas segala upaya kerasnnya menyampaikan
tuntutan sedemikian rupa berdasarkan hak yang diberikan Negara
kepadanya. Jika sekiranya sejak awal dalam pemeriksaan persidangan ini
hingga penyampaian Pledoi hari ini, Kami Penasihat Hukum Terdakwa
maupun Terdakwa sendiri dalam memberikan tanggapan dan keterangan
yang menurut penilaian Majelis Hakim maupun Saudara Jaksa Penuntut
Umum kurang bekenan kami memohonkan maaf yang sebesar-besarnya,
sebab sama sekali tidak terlintas sedikitpun dalam benak kami untuk
mengurangi wibawa pengadilan ataupun mempersulit jalannya
persidangan.

Setelah mendengar, membaca secara seksama dan teliti Tuntutan


Jaksa Penuntut umum, maka sekarang tibalah giliran kami sebagai
Penasihat Hukum untuk menyampaikan Pledoi yang merupakan bagian
dari proses persidangan yaitu dakwaan, eksepsi, pemeriksaan dalam
persidangan, dan tuntutan yang telah disampaikan sebelumnya, harapan
kami bukan sekedar dijadikan proforma atau sekedar telah diberikan
kesempatan untuk berbicara, tetapi Pledoi ini sangat diharapkan dapat
ditempatkan sebagai instrument penting untuk lebih mengerti dan
memahami dalam satu proses pembuktian yang utuh dan menyeluruh
dalam perkara yang sedang kita hadapi sekarang sebagai bagian dari unsur
penegak hukum.

Kami yakin dan percaya dengan semakin banyak informasi serta bukti
yang disampaikan kehadapan Majelis Hakim Yang Mulia, maka semakin
besar kemungkinan Majelis Hakim bisa dan berani memberikan putusan
yang sesuai dengan rasa keadilan hukum dan masyarakat. Dengan kata
lain, tidaklah terlalu berlebihan bila harapan besar dari Terdakwa dengan
ketiga orang anak-anaknya dapat digantungkan kepada keberanian dan
integritas hakim serta kemandiriannya untuk memutuskan perkara ini
karena telah jelas posisi hukum dan fakta-fakta yang terungkap dalam
proses persidangan. Kami sangat yakin dan percaya berdasarkan
pengalaman dalam persidangan ini bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Sinabang yang memeriksa dan mengadili perkara ini masih tetap
menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah (Presumption of Innocent)
serta berpegang teguh pada prinsip hukum DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Bahwa perkara ini menyangkut nasib anak manusia yang dalam


kenyataannya berada dalam posisi yang lemah karena ditentukan oleh
Jaksa Penuntut Umum dan pasti Terdakwa sangat mendambakan arti
keadilan sejati walaupun semua keadaan yang terjadi terasa sangat

|Halaman 2 dari 14
menekan didalam hati, sehingga semua harus didasari kepada synopsis
standar Terbukti secara sah dan meyakinkan (Beyond of reasonable doubt)
karena apapun hasil dan putusannya kelak, semuanya akan kita
pertanggungjawabkan.

Bahwa Dalam sebuah persidangan pada hakikatnya bukanlah sebuah


ajang penentuan menang atau kalahnya para pihak, tetapi mencari dan
menggali kebenaran materil sesunggunhnya melalui Pengadilan sebagai
benteng terakhir keadilan (the last bastion of justice), sehingga
ditemukannya “kebenaran sejati”, maka dalam Pledoi kami berpijak dari
keyakinan bahwa masih ada keadilan di dunia ini melalui peradilan yang
sangat kami harapkan integritasnya demi kebenaran dan Keadilan yang
sejati.

II. TENTANG HAL-HAL YANG DISAMPAIKAN DALAM DAKWAAN DAN


TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

1. DAKWAAN
Dilatar belakangi pentingnya dakwaan harus dibuktikan dalam
persidangan ini dan tidak wajib membuktikan hal-hal diluar dakwaan,
sehingga untuk mempermudah memadukan fakta-fakta hukum dengan
dakwaan dalam pembelaan ini, kembali kami kutip yang menjadi pokok
dalam surat dakwaan Jaksa Penunutut Umum.

Sebagaimana diketahui, bahwa Jaksa Penuntut Umum mendakwa


Terdakwa ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD dengan dakwaan
tunggal yaitu: “Bahwa perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 480 Ke-1 KUHP”

Akan tetapi, apakah Terdakwa telah melakukan kejahatan tersebut?


Sebelum menyampaikan pembelaan, terlebih dahulu kami mencoba
menggali dan memahami kronologis perkara ini yaitu melihat dengan
seksama duduk perkara ini dengan menempatkan kebenaran diatas
segalanya demi terciptanya penegakan hukum yang adil berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. TUNTUTAN
Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah membacakan tuntutan kepada
Terdakwa pada tanggal 3 Mei 2021, yang pada pokoknya sebagai
berikut:
1) Menyatakan Terdakwa ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana Penadahan sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal
480 ke-1 KUHP;
2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ZUL FAHMI Bin T.
NASRUDIN AHMAD berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun
dengan dikurangkan selama terdakw di tahan dan memerintahkan
agar Terdakwa tetap dalam tahanan;
3) Menetapkan barang bukti berupa:

|Halaman 3 dari 14
1. 1 (satu) Eksemplar asli dokumen akta jual beli nomor 10 tanggal
21 Desember 2018 dengan Notaris Zulfajri, SH, M.Kn berikut
surat-surat yang dilaketkan pada Minuta Akta.

Dikembalikan kepada Saksi Zulfajri SH, M.Kn Bin Alm. Juman

2. 1 (satu) lembar asli faktur (Invoice) No. 86310 No:


007/SJI/IV/2005 tanggal 11 April 2005, PT SENTOSA JAYA
INTERNUSA, atas nama SUSANTO ( Jl. Kapt. Sumarsono No. 7
Sunggal - Deli Serdang) atas 1 (satu) Unit excavator merk / type :
komatsu/ PC 200-6, No. Serial : 86310, Tahun : 2005, dengan
harga Rp. 520.000.000,- (lima ratus dua puluh juta rupiah);
3. 1 (satu) lembar asli surat pernyataan pelepasan hak dari Sdr.
SUSANTO (Pekerjaan: Wiraswasta, alamat Jl. Kapt. Sumarsono
No.7 Sunggal-Deli Serdang) kepada Sdr. MISRAN
ANGKASA(Jabatan Direktur PT. BAHTERA AGUNG, alamat: Jl.
Lingkungan III No. 19 Tel (061) 6644834 Marelan - Medan), atas
1 (satu) Unit excavator merk / type : komatsu/ PC 200-6, No.
Serial : 86310, Tahun : 2005;
4. 1 (satu) lembar asli surat pelepasan hak kepemilikan alat dari
Sdr. MISRAN ANGKASA selaku direktur PT. BAHTERA AGUNG
kepada Sdr. KARMANUDDIN, (Alamat Desa Labuhan Bajau Kec.
Teupah Selatan Kab. Simeulue, No Telepon : 0813 7710 4579),
atas 1 (satu) Unit excavator merk / type : komatsu/ PC 200-6,
No. Serial : 86310, Tahun : 2005;
5. 1 (satu) lembar Kwitansi Asli dari KARMANUDDIN dengan
penerima MISRAN ANGKASA sejumlah Rp. 30.000.000,- (tiga
puluh juta rupiah), tanggal 18 November 2016;
6. 1 (satu) lembar Kwitansi Asli dari KARMANUDDIN dengan
penerima MISRAN ANGKASA sejumlah Rp. 250.000.000,- (dua
ratus lima puluh juta rupiah), tanggal 28 November 2016;
7. 1 (satu) lembar Kwitansi Asli dari KARMANUDDIN dengan
penerima MISRAN ANGKASA sejumlah Rp. 39.000.000,- (tiga
puluh sembilan juta rupiah) tanggal 29 November 2016;
8. 1 (satu) lembar Kwitansi Asli dari KARMANUDDIN dengan
penerima MISRAN ANGKASA sejumlah Rp. 25.000.000,- (dua
puluh lima juta rupiah), tanggal 25 April 2017;
9. 1 (satu) unit excavator merk / type : komatsu / PC 200-6, NO.
serial : 86310;

Tetap terlampir dala berkas perkara M. Amin Bin Abdul Ghafar

4) Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.


5.000,- (lima ribu rupiah).

|Halaman 4 dari 14
III. FAKTA-FAKTA DALAM PERSIDANGAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Persidangan yang kami muliakan,

Bahwa dalam Nota Pembelaan kami ini, kami tidak perlu menguraikan
seluruh keterangan saksi satu per satu secara rinci, sebab hal itu sudah
dituangkan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Tuntutannya dan sudah
lengkap tercatat dalam Berita Acara Persidangan oleh Panitera Pengganti.
Tetapi Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa ZUL FAHMI Bin T.
NASRUDIN AHMAD hanya mengurai yang berkaitan langsung dengan
dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebagai respon atas
Dakwaan dan Tuntutan tersebut, jika menurut penilaian kami ada yang
kurang tepat dan penting untuk ditanggapi.

1. Keterangan Saksi-saksi:
1) Saksi Karmanuddin Bin Kanudin, dalam keterangannya di muka
Persidangan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa hanya sebatas kawan;
- Bahwa Saksi menyatakan adalah pemilik 1 (satu) unit Excavator
merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 bersama
Saksi Andi Bandarsyah, karena Saksi dan Saksi Andi Bandarsyah
yang membeli excavator tersebut dari Misran Angkasa seharga Rp.
410.000.000,- (empat ratus sepuluh juta rupiah) dengan cara
menyicil;
- Bahwa Saksi pernah mengirimkan uang Rp. 250.000.000,- (dua
ratus lima puluh juta rupiah) bersama Saksi Andi Bandarsyah
kepada Saksi Iswan Alyu untuk DP excavator tersebut;
- Bahwa bukti penyicilan harga excavator tersebut berupa kwitansi;
- Bahwa Saksi yang memegang invoice asli dari Saksi Misran
Angkasa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti kapan dan dimana
terjadinya tindak pidana penadahan terjadi;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah terdakwa mengetahui excavator
yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin adalah milik Saksi
Karmanuddin dan Andi Bandarsyah;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah terdakwa mengetahui
excavator yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin sedang dalam
masalah.
- Saksi tidak mengetahui secara pasti berapa harga excavator dibeli
oleh terdakwa dari saksi M. Amin.

2) Saksi Andi Bandarsyah Bin Alyunsyah, dalam keterangannya di


muka Persidangan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa hanya sebatas kawan;
- Bahwa Saksi menyatakan adalah pemilik 1 (satu) unit Excavator
merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 bersama

|Halaman 5 dari 14
Saksi Karmanuddin, karena Saksi sendiri dan Saksi
Karamanuddin yang membeli excavator tersebut dari Misran
Angkasa seharga Rp. 410.000.000,- (empat ratus sepuluh juta
rupiah) dengan cara menyicil;
- Bahwa bukti penyicilan harga excavator tersebut berupa kwitansi;
- Bahwa Saksi pernah mengirimkan uang Rp. 250.000.000,- (dua
ratus lima puluh juta rupiah) kepada Saksi Iswan Alyu untuk DP
excavator tersebut;
- Bahwa Saksi yang memegang invoice asli dari Saksi Misran
Angkasa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti kapan dan dimana
terjadinya tindak pidana penadahan terjadi;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah terdakwa mengetahui excavator
yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin adalah milik Saksi Andi
Bandarsyah dan Saksi Karmanuddin;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah terdakwa mengetahui excavator
yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin sedang dalam masalah.
- Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti berapa harga
excavator dibeli oleh terdakwa dari saksi M. Amin.

3) Saksi Iswan Alyu Bin Alyunsyah, dalam keterangannya di muka


Persidangan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, pemilik excavator tersebut adalah
Saksi Karmanuddin dan Saksi Andi Bandarsyah;
- Bahwa benar Saksi ada menerima transfer uang dari Saksi Andi
Bandarsyah Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
untuk membayar DP harga excavator kepada Saksi Misran
Angkasa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti kapan dan dimana
terjadinya tindak pidana penadahan terjadi;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui excavator tersebut dijual oleh
Saksi M. Amin kepada Terdakwa;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah terdakwa mengetahui excavator
yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin adalah milik Saksi Andi
Bandarsyah dan Saksi Karmanuddin;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah terdakwa mengetahui
excavator yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin sedang dalam
masalah.
- Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti berapa harga
excavator dibeli oleh terdakwa dari saksi M. Amin.

4) Saksi M. Amin Bin Abdul Ghafar, dalam keterangannya di muka


Persidangan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa Saksi Kenal dengan Terdakwa karena terdakwa sering
memperbaiki excavator milik saksi;
- Bahwa Saksi yang menjual Excavator merk/type: komatsu/PC
200-6, Nomor serial: 86310 kepada terdakwa;

|Halaman 6 dari 14
- Bahwa Saksi menyatakan Excavator merk/type: komatsu/PC
200-6, Nomor serial: 86310 adalah milik saksi sendiri, karena
yang melakukan kontrak jual beli dengan Saksi Misran Angkasa
Direktur PT. Bahtera Agung selaku penjual adalah saksi sendiri;
- Bahwa Saksi yang melunasi excavator tersebut kepada Misran
Angkasa Rp. 92.300.000,- (sembilan puluh dua juta tiga ratus
ribu rupiah) dan Misran Angkasa telah menerbitkan Surat
Keterangan Pelunasan atas nama Saksi M. Amin;
- Bahwa Saksi yang melakukan pelunasan kepada Saksi Misran
Angkasa, Saksi juga yang membuat kontrak Jual Beli dengan
Misran Angkasa dan Uang Rp. 250.000.000,- (Dua ratus lima
puluh juta rupiah) yang dikirimkan oleh Saksi Andi Bandarsyah
kepada Saksi Iswan Alyu untuk membayar DP excavator tersebut
adalah uang saksi yang dititpkan kepada Saksi Andi Bandarsyah;
- Bahwa Saksi menjual excavator tersebut kepada terdakwa dengan
harga Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), tetapi
yang dicantumkan dalam akta notaris Rp. 150.000.000,- (seratus
lima puluh juta rupiah);
- Bahwa Saksi juga menerima uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh
ribu rupiah) dari terdakwa untuk melunasi utang Saksi
Karmanuddin dan Saksi Andi Bandarsyah;
- Saksi tidak mengetahui persis tanggal terjadinya tindak pidana
penadahan terjadi, namun saksi ingat saat bersama-sama dengan
terdakwa menghadap Notaris Zulfajri;
- Saksi menyatakan bahwa terdakwa tidak mengetahui Excavator
merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 dalam
masalah.

5) Saksi Zulfajri, SH, M.Kn Bin M. Juman, dalam keterangannya di


muka Persidangan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi adalah Notaris yang membuat Akta Jual Beli (AJB)
atas 1 (satu) unit Excavator merk/type: komatsu/PC 200-6,
Nomor serial: 86310, antara Saksi M. Amin selaku Penjual dan
Terdakwa selaku Pembeli;
- Bahwa harga excvavator tersebut adalah Rp. 150.000.000,-
(seratus lima puluh juta rupiah);
- Bahwa Saksi tidak mengetahui harga excavator tersebut dibeli
terdakwa dari Saksi M. Amin seharga Rp. 250.000.000,- (Dua
ratus lima puluh juta rupiah)
- Bahwa Saksi M. Amin saat menghadap Saksi untuk membuat
Akta Jual Beli, Saksi M. Amin ada memperlihatkan foto copy
Surat perjanjian jual beli antara Saksi Misran Angkasa dengan
Saksi M. Amin, Asli Surat Ketarangan Pelunasan Rp. 92.300.000,-
(sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) dari Saksi Misran
Angkasa atas nama Saksi M. Amin, foto copy surat perjanjian jual
beli, surat permohonan pembelian, foto copy kwitansi pembelian
dan surat ketarangan kehilangan dari Kepolisian tentang
kehilangan kwitansi asli pembelian 1 (satu) unit Excavator
merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310;

|Halaman 7 dari 14
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah terdakwa mengetahui
excavator yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin adalah milik
Saksi Andi Bandarsyah dan Saksi Karmanuddin;
- Saksi tidak mengetahui apakah terdakwa mengetahui excavator
yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin sedang dalam masalah.

6) Saksi Syahrian Bin Djakfar, Keteranganya dibacakan di muka


Persidangan pada pokoknya menerangkan sebagi berikut:
- Bahwa saksi kenal denga terdakwa;
- Bahwa Saksi yang menyewa excavator merk/type: komatsu/PC
200-6, Nomor serial: 86310 dari Saksi Karmanuddin dan Saksi
Andi Bandarsyah;
- Bahwa benar Saksi M. Amin ada menghentikan excavator dan
membawa excavator tersebut;
- Bahwa benar Saksi M. Amin ada menelepon Saksi dan
menjelaskan excavator tersebut adalah milik saksi M. Amin;
- Bahwa benar excavator tersebut adalah milik Saksi Karmanuddin;

7) Saksi Misran Angkasa Alias Aleng, Keteranganya dibacakan di


muka Persidangan pada pokoknya menerangkan sebagi berikut:
- Bahwa saksi merupakan penjual 1 (satu) unit excavator
merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310;
- Bahwa saksi menjual excavator tersebut kepada Saksi
Karmanuddin dengan cara cicilan;
- Bahwa benar saksi ada menerima pelunasan Rp. 92.300.000,-
(sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) dari saksi M.
Amin;

8) Saksi Suhardi Zebua, dalam keterangannya di muka Persidangan di


bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan terdakwa;
- Bahwa Saksi merupakan sopir truck yang sedang bekerja di
layabaung tempat lokasi excavator sedang beroperasi, tempat
diambilnya excavator oleh Saksi M. Amin;
- Bahwa Saksi ada melihat Saksi M. Amin memperlihatkan bukti
dokumen kepada sopir yang sedang mengoperasikan excavtor
tersebut;
- Bahwa Saksi ada melihat Saksi M. Amin menghubungi Saksi
Syahrian (yang menyewa excavator dari Saksi Andi Bandarsyah);
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah terdakwa mengetahui
excavator yang dibeli terdakwa dari Saksi M. Amin sedang dalam
masalah.
- Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti berapa harga
excavator dibeli oleh terdakwa dari saksi M. Amin.

2. Keterangan Terdakwa:
Keterangan Terdakwa ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD, dalam
keterangannya di muka Persidangan pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:

|Halaman 8 dari 14
- Bahwa terdakwa yang membeli 1 (satu) unit Excavator merk/type:
komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 dari Saksi M. Amin;
- Bahwa benar harga 1 (satu) unit Excavator merk/type: komatsu/PC
200-6, Nomor serial: 86310 dibeli dari Saksi M. Amin adalah Rp.
250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah), tetapi yang
dicantumkan dalam Akta Jual Beli notaris Zulfajri, SH, M.Kn
seharga Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah);
- Bahwa selain harga Rp. 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta
rupiah), terdakwa juga memberikan uang Rp. 70.000.000,- (tujuh
puluh ribu rupiah) kepada Saksi M. Amin untuk melunasi utang
Saksi Karmanuddin dan Saksi Andi Bandarsyah;
- Bahwa terdakwa membeli excavator dari Saksi M. Amin dalam
keadaan rusak, bodi excavator tersebut penyet-penyet;
- Bahwa sebelum terdakwa membeli excavtaor tersebut, Saksi M.
Amin mengaku excavator tersebut adalah milik Saksi M. Amin,
dengan menunjukkan Surat Permohonan Pembelian, Foto copy
Surat Perjanjian Jual Beli, Foto copy kwitasi penyicilan, foto copy
invoice dan Asli surat keterangan pelunasasn Rp. 92.300.000,-
(sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) dari Saksi Misran
Angkasa atas nama Saksi M. Amin.
- Bahwa sebelumnya terdakwa pernah juga membeli excavator,
dokumen yang ditunjukkan Saksi M. Amin kepada terdakwa sudah
memenuhi syarat untuk kepemilikan sebuah alat berat excavator.
- Bahwa terdakwa tidak mengetahui excavator yang dijual Saksi M.
Amin kepada terdakwa milik Saksi Karmanuddin dan Andi
Bandarsyah, terdakwa juga tidak mengetahui excavator tersebut
dalam masalah;
- Bahwa andaikan terdakwa mengetahui excavator tersebut bukanlah
milik M. Amin dan dalam masalah, maka dia tidak akan
membelinya.

IV. ANALISA FAKTA DALAM PERSIDANGAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Persidangan yang kami muliakan,

Bahwa ketentuan yang membatasi sidang pengadilan pidana dalam usaha


mencari dan mempertahankan kebenaran, baik hakim, jaksa penuntut
umum dan penasihat hukum, semuanya terikat pada ketentuan tata cara
dan penilaian alat bukti yang ditentukan oleh undang-undang. Terutama
bagi majelis hakim yang mulia, demi mencari kebenaran tersebut, alat
bukti haruslah diuji terlebih dahulu dengan cara dan dengan kekuatan
pembuktian yang melekat pada setiap alat bukti yang ditemukan.

Dari pemeriksaan saksi-saksi dan fakta persidangan yang terungkap,


sampailah kini kami menyampaikan analisa terhadap fakta terungkap
tersebut, yakni sebagai berikut:

|Halaman 9 dari 14
1. Bahwa selama pemeriksaan saksi-saksi, telah dihadirkan sebanyak 7
orang saksi a charge oleh Penuntut Umum. Kesemuanya keterangan
saksi-saksi tersebut tidak satupun yang menyatakan bahwa Terdakwa
ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD mengetahui Objek dari Perkara
a quo yaitu 1 (satu) unit excavator merk/type: komatsu/PC 200-6,
Nomor serial: 86310 sedang dalam masalah.

2. Bahwa Saksi M. Amin Bin Abdul Ghafar selaku penjual 1 (satu) unit
excavator merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 kepada
Terdakwa, dalam pemeriksaan persidangan menerangkan bahwa
Terdakwa tidak mengetahui excavator tersebut dalam masalah.

3. Bahwa dalam akta jual beli yang dikeluarkan oleh Notaris Zulfajri, SH,
M.Kn, harga excavator tersebut senilai Rp. 150.000.000,- (seratus lima
puluh juta rupiah), namun menurut keterangan Saksi M. Amin Bin
Abdul Ghafar yang bersesuaian dengan keterangan terdakwa ZUL
FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD harga excavator yang sesungguhnya
Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah).

4. Bahwa selain harga Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta
rupiah) tersebut, Terdakwa juga pernah memberikan Uang senilai Rp.
70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kepada saksi M. Amin Bin
Abdul Ghafar untuk membayarkan utang Saksi Karmanuddin dan
Saksi Andi Bandarsyah.

5. Bahwa terdakwa meyakini excavator merk/type: komatsu/PC 200-6,


Nomor serial: 86310 adalah milik Saksi M. Amin karena Saksi M. Amin
menunjukkan bukti pelunasan dari PT. Bahtera Agung, Perusahaan
yang menjual excavator tersebut kepada M. Amin, yang sudah dilunasi
oleh M. Amin, selain itu Saksi M. Amin juga menunjukkan foto copy
Kontrak Perjanjian Jual Beli excavator merk/type: komatsu/PC 200-6,
Nomor serial: 86310 antara Direktur PT. Bahtera Agung yakni Misran
Angkasa dengan M. Amin.

6. Bahwa Terdakwa membeli excavator tersebut dari Saksi M. Amin


dengan harga yang wajar dan sesuai karena kondisi excavator tersebut
dalam keadaan rusak. Sebelumnya terdakwa juga pernah membeli
excavator yang rusak, maka harga tersebut memang sesuai harga
pasar.

7. Bahwa dalam keterangannya, Terdakwa ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN


AHMAD tidak mengetahui excavator tersebut dalam permasalahan atau
persengketaan antara Saksi M. Amin Bin Abdul Ghafar dengan Saksi
Karmanuddin Bin Kanudin dan tidak mengetahui excavator tersebut
milik Saksi Karmanuddin dan saksi Andi Bandarsyah. Seandainya
Terdakwa mengetahui excavator tersebut dalam masalah dan bukan
milik sah Saksi M. Amin, maka terdakwa tidak akan membelinya.

|Halaman 10 dari 14
V. ANALISA YURIDIS

Majelis Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Persidangan yang kami muliakan,

Bahwa terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal


yakni pasal 480 ke-1 KUHP. Maka berdasarkan fakta-fakta dalam
persidangan, kami Penasihat Hukum terdakwa mengungkapkan
kebenaran materil melalui analisa yuridis untuk membantah dakwaan
Jaksa Penuntut Umum.

Bahwa dalam pasal 480 ke-1 KUHP, mengandung unsur-unsur sebagai


berikut:
1. Barang Siapa;
2. Membeli, menyewa, menukar, menerima sebagai gadai, menerima
sebagai hadiah atau memperoleh keuntungan menjual, menyewakan,
menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau
menyembunyikan;
3. yang diketahuinya atau secara patut harus dapat diduganya, bahwa
benda tersebut telah diperoleh karena kejahatan.

Ad.1: Barang Siapa:

Bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” adalah setiap orang yang
menjadi subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban, dan
kepadanya diminta pertangungjawaban atas perbuatan yang
dilakukannya. Terlepas dari pandangan teoritis ahli manapun yang
dipakai JPU untuk mengutip pengertian “Barang Siapa”, namun jangan
sampai melupakan unsur ini tidak berdiri sendiri, meskipun telah
terpenuhi unsur barang siapa, akan tetapi untuk dapat menyatakan
Terdakwa ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD bersalah melakukan
tindak pidana, maka harus lebih dahulu dibuktikan unsur lainnya yang
terkandung dalam Pasal yang didakwakan atas diri Terdakwa, pada
akhirnya akan lahir kesimpulan apakah ada alasan pemaaf atau alasan
pembenar.

Ad.2: Membeli, menyewa, menukar, menerima sebagai gadai,


menerima sebagai hadiah atau memperoleh keuntungan menjual,
menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan
atau menyembunyikan:

Bahwa didalam unsur kedua ini terkandung pengertian unsur yang


bersifat alternatif, dimana dapat dibuktikan sesuai dengan fakta yang
terdapat dipersidangan dan apabila kemudian dari salah satunya unsur
terbukti, maka unsur ini dianggap telah terbukti.

Bahwa di dalam KUHP pengertian kejahatan penadahan tidak disebutkan


secara jelas, tetapi perumusannya dapat kita lihat dalam pasal 480 KUHP,
Bab XXX, Buku II. Tetapi menurut R. Sugandhi dalam bukunya yang

|Halaman 11 dari 14
berjudul KUHP dan Penjelasannya Hal. 492, bahwa orang apabila ia
membeli, menyewa, menukari, menerima gadai, menerima sebagai hadiah,
sesuatu barang yang diketahuinya atau patut dapat disangkanya, bahwa
barang itu diperoleh karena kejahatan atau karena mau mendapat untung
menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, membawa,
menyimpan atau menyembunyikan sesuatu barang yang diketahuinya
atau patut dapat disangkanya, bahwa barang itu diperoleh karena
kejahatan disebut “menadah” atau “sekongkol”. Selain perbuatan-
perbuatan itu yang dapat digolongkan sebagai perbuatan menadah adalah
orang yang mengambil untung dari hasil sesuatu barang, yang
diketahuinya atau patut dapat disangkanya bahwa barang itu diperoleh
karena kejahatan.

Bahwa R. Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang


Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi
Pasal (merujuk pada Penjelasan Pasal 480 KUHP) menjelaskan bahwa
yang dinamakan “sekongkol” atau biasa disebut pula “tadah” dalam
bahasa belanda adalah disebut “heling” sebenarnya hanya perbuatan
yang disebutkan pada Pasal 480 ayat (1) KUHP. Elemen penting dari pasal
ini ialah “terdakwa harus mengetahui atau patut dapat menyangka”.

Bahwa dalam fakta persidangan walaupun benar terdakwa telah membeli


1 (satu) excavator merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310
dari Saksi M. Amin di atas Akta Jual Beli yang dibaut notaris Saksi
Zulfajri, SH M.Kn, akan tetapi tidak satupun saksi yang menerangkan
bahwa excavator merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310
yang dibeli oleh terdakwa dari Saksi M. Amin tersebut diketahui oleh
terdakwa merupakan hasil pencurian atau kejahatan atau dalam masalah.

Bahwa Saksi M. Amin dalam keterangannya tidak pernah menerangkan


excavator tersebut adalah milik Saksi Karmanuddin dan Andi Bandarsyah
kepada terdakwa, bahkan terdakwapun tidak mengetahui ternyata
excavator tersebut adalah milik orang lain dan dalam masalah. Terdakwa
juga tidak terbukti membujuk, bekerjasama dan bersekongkol dengan
Saksi M. Amin untuk mengambil excavator tersebut dari Saksi
Karmanuddin dan Andi Bandarsyah. Terdakwa murni membeli excavator
excavator merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 dengan
harga yang wajar dan tanpa bujukan.

Walaupun unsur Membeli, menyewa, menukar, menerima sebagai gadai,


menerima sebagai hadiah atau memperoleh keuntungan menjual,
menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau
menyembunyikan, terpenuhi akan tetapi terdakwa tidak ada maksud
untuk membeli barang dari hasil kejahahatan, hal sebagaimana
keterangan terdakwa yang menyatakan bahwa terdakwa tidak tau bahwa
excvator tersebut dalam masalah, andaikan dari awal terdakwa tau
excavator tersebut dalam masalah, maka dia tidak akan membelinya,

|Halaman 12 dari 14
Ad.3: yang diketahuinya atau secara patut harus dapat diduganya,
bahwa benda tersebut telah diperoleh karena kejahatan.

Bahwa dari penjabaran mengenai tindak pidana penadahan seperti yang


diatur dalam Pasal 480 angka 1 KUHP tersebut, menurut P.A.F.
Lamintang, Theo Lamintang dalam bukunya berjudul Delik-delik Khusus
Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan halaman 369, dapat diketahui
bahwa untuk subjektif pertama dari tindak pidana penadahan ialah unsur
waarvan hij weet atau yang ia ketahui. Karena tindak pidana
penadahan yang diatur dalam Pasal 480 angka 1 KUHP mempunyai dua
macam unsur subjektif, masing-masing yakni unsur kesengajaan atau
unsur dolus dan unsur ketidaksengajaan atau unsur culpa atau dengan
kata lain karena tidak pidana penadahan yang diatur dalam Pasal 480
angka 1 KUHP mempunyai unsur subjektif yang pro parte dolus dan pro
parte culpa.

Bahwa sebagaimana yang diuraikan dan diterangkan dalam fakta-fakta


persidangan dan keterangan saksi-saksi yang bersesuaian dengan
keterangan terdakwa, bahwa terdakwa tidak mengetahui 1 (satu) unit
excavator merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial: 86310 yang dibeli
terdakwa dari Saksi M. Amin dalam masalah atau hasil kejahatan Saksi
M. Amin atau milik orang lain.

Dengan demikian unsur yang diketahuinya atau secara patut harus dapat
diduganya, bahwa benda tersebut telah diperoleh karena kejahatan tidak
terpenuhi.

VI. KESIMPULAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Persidangan yang kami muliakan,

Berdasarkan uraian-uraian yang kami sampaikan dalam analisa yuridis


dan analisa atas fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan melalui
alat-alat bukti sebagaimana ditentukan secara limitatif berdasarkan
ketentuan Pasal 184 KUHAP, yaitu keterangan Saksi, Keterangan
Terdakwa, dan Petunjuk, maka kami dengan ini akan menyampaikan hal-
hal sebagai berikut:

Bahwa dari keseluruhan keterangan Saksi yang dihadirkan dalam


persidangan tidak ada keterangan yang menunjukkan adanya unsur
kesalahan yang bersifat melawan hukum yang dilakukan oleh Terdakwa
ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD, yaitu Objek dari Perkara a quo
yaitu 1 (satu) unit excavator merk/type: komatsu/PC 200-6, Nomor serial:
86310 tidak diketahui terdakwa sedang dalam masalah atau diperoleh
Saksi M. Amin dari Kejahatan atau milik orang lain.

|Halaman 13 dari 14
Lagi pula, didalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pemerintah telah memperkuat dan
sebagai bentuk perlindungan bagi para konsumen untuk menghindari
konsumen menerima barang dari hasil kejahatan.

Bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan Penuntut Umum tidak
terpenuhi, maka terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melanggar pasal 480 ke-1
KUHP.

VII. PERMOHONAN

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, kini tibalah saatnya bagi


kami untuk menyampaikan permohonan kepada Majelis Hakim yang
mulia agar berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa ZUL FAHMI Bin T. NASRUDIN AHMAD tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, melakukan
tindak pidana yang didakwakan kepadanya dalam seluruh dakwaan;
2. Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum (vrijspraak), atau
setidak-tidaknya melepaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum
(onstlag van alle rechtsvervolging);
3. Menyatakan Terdakwa bebas demi hukum dan segera melepaskan dari
tahanan;
4. Menetapkan barang bukti 1 (satu) excavator merk/type: komatsu/PC
200-6, Nomor serial: 86310 dikembalikan kepada terdakwa;
5. Mengembalikan nama baik, harkat dan martabat Terdakwa ke dalam
kedudukan semula;
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo berpendapat lain, maka kami
memohon agar Majelis Hakim dapat menjatuhkan putusan yang seadil-
adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Sinabang, 10 Mei 2021

Hormat kami,
Kuasa Hukum Terdakwa

KIRFAN, S.H.

|Halaman 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai