Anda di halaman 1dari 99

Perihal : PLEIDOI DALAM PERKARA TIPIKOR NOMOR: 38/Pid. Sus.

TPK/2021/
PN.Amb. ATAS NAMA TERDAKWA BUNGA SARTIKA ALKADRI ;
Lamp : DAFTAR BUKTI BERIKUT KETERANGANNYA ;
=======================================================
Ambon, 24 februari 2021,-
Kepada Yang Terhormat ;
Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pada Pengadilan Negeri Ambon Kls 1 A
Cq. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ambon
Yang memeriksa dan Mengadili serta memutus Perkara TIPIKOR Nomor: 38/Pid.
Sus.TPK/2021/PN.Amb.
di.-
Jl. Sultan Hairun, No. 1. Kecamatan Sirimau.
KOTA - AMBON

Dengan hormat ;

Perkenankanlah Kami yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Sunardiyanto,SH.,MH.
2. Diar Purbayu Basary,SE.,SH.,MH.
3. Hi. Adam Hadiba,SH.,MH.
4. La Ode Gaharudin Dae,SH.
5. Harkuna Litiloly,SH.
6. Rahmawaty Silawane,SH.
7. Sumarno,SH
Seluruhnya Advokat dan Penasihat Hukum pada “KANTOR HUKUM SUNARDIYANTO &
PARTNERS” berkedudukan Hukum di JL. Yossudarso Nomor : 8, Kel.Honipopu, Kec.
Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 13 oktober 2021 (Terlampir dalam berkas
perkara), bertindak untuk dan atas nama serta selaku Kuasa dari :
Nama Lengkap : BUNGA SARTIKA ALKADRI alias BUNGA
Tempat Lahir : Ambon
Umur/Tgl Lahir : 31 tahun/12 Oktober 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : BTN Bukit Permai Desa Namlea Kecamatan Namlea
Kabupaten Buru, Usw. Jln. Jenderal Sudirman Desa
Batu Merah Kampong Kecamatan Sirimau Kota Ambon
Agama : Islam
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga (mantan karyawan BUMD PT.
Bank Maluku-Malut Kantor Cabang Pembantu Mako)
Pendidikan : SMA (berijazah)

Bahwa berdasarkan kuasa khusus tersebut diatas, selanjutnya mohon diijinkan Untuk
membuat, menandatangani serta mengajukan PLEIDOI DALAM PERKARA TIPIKOR
NOMOR: 38/Pid.Sus.TPK/2021/PN.Amb. ATAS NAMA TERDAKWA BUNGA SARTIKA
ALKADRI) dilampiri dengan 1 (satu) Berkas Bukti Surat atas Dakwaan dan/atau Tuntutan
dari Jaksa Penuntut umum sebagaimana SURAT TUNTUTAN Jaksa Penuntut Umum No.
Reg. Perk: PDS -04/BURU/10/2021 yang dibacakan dimuka persidangan pada hari kamis
tanggal 17 Februari 2022 ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa menjelang akan dibacakannya Putusan yang akan diambil oleh Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara A quo atau setelah selesainya
pemeriksaan Para Saksi dan Ahli di muka Persidangan selanjutnya Jaksa Penuntut
Umum membuat dan membacakan Tuntutannya (Requisitoir), maka berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”)
Terdakwa diperkenankan untuk menjawab atas Tuntutannya (Requisitoir) dari Jaksa
Penuntut Umum yang dikenal dengan istilah PLEIDOI/PEMBELAAN,.Demikian sesuai
sebagaimana Doktrin dari Pakar Hukum yang bernama M. Yahya Harahap dalam
bukunya Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Pemeriksaan Sidang Pengadilan,
Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali) menjelaskan bahwa tuntutan pidana dan
pembelaan dirangkai dalam satu pembahasan untuk memudahkan melihat kaitan antara
kedua proses itu dalam pemeriksaan perkara. Tuntutan pidana penuntut umum
selamanya saling berkaitan dengan pembelaan yang diajukan terdakwa atau penasihat
hukum karena tuntutan pidana yang diajukan penuntut umum maupun pembelaan yang
diajukan terdakwa atau penasihat hukum pada hakikatnya merupakan “dialogis jawab-
menjawab terakhir” dalam proses pemeriksaan (hal. 259), bahwa berdasarkan dasar
hukum dan doktrin tersebut diatas maka perkenankanlah kami membuat dan
membacakan pleidoii ini sebagai bahan pelengkap dan penyempurnaan yang pada
hakikatnya merupakan “dialogis jawab-menjawab terakhir” dalam proses pemeriksaan
dari apa yang telah kami sampaikan dimuka persidangan dalam perkara ini ;
Bahwa mengingat Pleidoi/Pembelaan ini pada hakikatnya merupakan “dialogis
jawab-menjawab terakhir” dalam proses pemeriksaan, maka dalam kesempatan ini
kami memohon agar sudi kiranya Majelis Hakim dapat mempertimbangkan seluruh dalil
dan keterangan dalam Pleidoi ini dalam putusan kelak sebagai suatu kesatuan antara
Tuntutan dan Pleidoi yang afgerond, sehinga kelak Majelis Hakim dalam mengucapkan
putusannya benar-benar naar eerlykheid, geweten en eer berlandaskan suatu kebenaran
materiil yang diketemukan melalui suatu diskusi yang fair, tanpa terpaku kepada surat
Dakwaan/Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum yang nyata-nyata sangatlah bertentangan
baik dengan fakta hukum maupun dengan fakta persidangan ;
Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa pada hari ini kami serahkan nasib Terdakwa sepenuhnya kepada
kewenangan Majelis Hakim, bahwa akan tetapi perlu kami ingatkan yang sesungguhnya
akan dihukum tersebut bukanlah hanya nasib seorang diri Terdakwa saja melainkan
nasib dari Para anak dan keluarganya yang nota benenya sampai sekarang masih disusui
oleh Terdakwa singkatnya dalam tanggung jawab dan bimbingannya, bahwa dengan
demikian apapun yang menjadi keputusan Majelis Hakim sangatlah besar pengaruhnya
bagi kehidupan pada diri Terdakwa dan keluarganya ;
Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati ;

Bahwa Para Penasihat Hukum memohon maaf terhadap Majelis Hakim terutama
terhadap Jaksa Penuntut Umum apabila selama proses persidangan berlangsung Para
Penasihat Hukum sempat menyinggung perasaan Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut
umum terkadang bertentangan pendapat dengan Sdr.Jaksa Penuntut Umum, hal
tersebut semata-mata bukan membela kesalahan Terdakwa akan tetapi pada saat itu
Penasihat Hukum Terdakwa merasa adanya ketentuan baik formil maupun materiil yang
diabaikan, maka selaku pembela dituntut untuk menegakkan Hukum dan keadilan yang
2
hakiki demi untuk menjunjung azas negara hukum kita yang menghendaki agar hukum
dihormati dan ditaati oleh siapapun tanpa kecuali ;
Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim pahami dan ketahui didalam Hukum
acara Pidana adanya alat bukti formil hanya merupakan alat untuk meyakinkan Hakim
atas kesalahan terdakwa demi suatu kebenaran Meteriil yang hakiki, bahwa akan tetapi
terhadap seluruh bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut haruslah diuji
kebenaran dan keabsahannya secara sah dimuka persidangan, bahwa sehubungan telah
diketahui kebenaran dan keabsahannya sehingga Hakim perlu lagi terikat oleh bukti formil
tersebut lebih-lebih apabila ternyata Bukti-bukti yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut
Umum seluruhnya bertentangan dengan azas hukum, bahwa sesungguhnya Majelis
hakim telah faham atas maksud dan tujuan dari Terdakwa baik ditinjau dari sudut secara
formil dan materiil baik pada saat persidangan berlangsung maupun Ketika menerima
dan membaca Dakwaan dan /atau tuntutan berikut bukti-bukti dari Jaksa Penuntut
Umum,
Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa maksud atas dalil dan keterangan tersebut diatas intinya adalah bahwa
Para Penasihat Hukum dan Terdakwa melihat adanya bukti yang tidak seimbang antara
pengambilan dan pengembalian kas yang dilakukan oleh Terdakwa, bahwa secara fakta
Bukti yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut semata hanya bukti yang
kurang lengkap sehingga dapat menjerumuskan Terdakwa, bahwa apabila jeli terhadap
Perkara A quo, sesungguhnya Bukti yang telah disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum
Tersebut gugur dikarenakan bertolak belakang dengan laporan keuangan yang disajikan
oleh BANK MALUKU MALUT (Vide : Bukti yang disampaikan oleh Terdakwa) yang intinya
menjelaskan dan menerangkan bahwa dari tahun 2018 s/d 2020 BANK MALUKU MALUT
tidak pernah melakukan pembayaran atau penggantian kerugian kepada nasabah dalam
bentuk atau peristiwa apapun

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa terlepas dari dalil dan keterangan tersebut diatas serta bertitik tolak dari
azas Hukum Pidana yang dianut yaitu “ TIADA PIDANA TANPA KESALAHAN “ atau
NULLUM DELICTUM NULLA POENA SINE PRAVIA LEGE POENALI, dihubungkan
dengan pasal 6 dan pasal 8 Undang-undang No.14 Tahun 1970 yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut :
1. Tidak seorangpun yang dapat dijatuhi Pidana, kecuali apabila Pengadilan
memutuskan bersalah dengan pembuktian atau dengan alat pembuktian yang sah
menurut Undang-undang, sehingga akan mendapatkan keyakinan, bahwa seorang
yang dianggap bersalah tersebut harus bertanggung jawab, dan dinyatakan telah
bersalah atas perbuatan yang dituduhkan atas dirinya ;
2. Bahwa setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan/atau dihadapkan
didepan Pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sebelum adanya Putusan
Pengadilan, yang memutuskan kesalahannya tersebut, sehingga putusan tersebut
dinyatakan mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;
Bahwa akhirnya, kami baik Terdakwa maupun Para Penasihat Hukum Terdakwa
memohon dan mengharap kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa Perkara
ini, apabila selama dalam Proses Persidangan berlangsung, Jaksa Penuntut Umum telah
salah dan tidak dapat membuktikan Dakwaannya sebagaimana tercantum dalam pasal
143 ayat (1) Jo Pasal 155 Ayat (2) dan Pasal 184 ayat (4), maka secara hukum Terdakwa
harus dibebaskan dari segala tuntutan walaupun hanya satu unsur saja yang tidak dapat
dibuktikan oleh Jaksa Penuntut Umum ;
3
DAFTAR ISI

Halaman
i. PERIHAL SURAT, IDENTITAS KUASA HUKUM TERDAKWA
DAN TERDAKWA SERTA KATA PENGANTAR 1
ii. DAFTAR ISI 4
1. BAB I PENDAHULUAN 5
2. BAB II PANDANGAN UMUM 8
1. Tentang Penggelapan 8
2. Tentang Perbankan 9
A. Peraturan Perundang-undangan Tentang Perbankan
serta kaitannya 10
B. Ruang Lingkup Undang-undang Perbankan 11
3. Tentang Fraud 12
4. Tentang KORUPSI 13
5. Tentang Keuangan Negara 13
6. Tentang Bank dengan metode Dual Kontrol dan By system 16
3. BAB III FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN 17
A. Surat Dakwaan 17
B. Keterangan Saksi-saksi 17
C. Keterangan Ahli 30
D. Keterangan Saksi Mahkota 34
E. Keterangan Terdakwa 36
F. Surat Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum 36
4. BAB IV ANALIS FAKTA DALAM PERSIDANGAN 61
5. BAB V DAFTAR BUKTI DARI TERDAKWA BERIKUT KETERANGANNYA 70
6. BAB VI ANALISA YURIDIS 75
7. BAB VII KESIMPULAN DAN PERMOHONAN 97
8. LAMPIRAN 100

4
BAB I
PENDAHULUAN

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa pertama-tama Terdakwa dan Penesehat Hukumnya memanjatkan Puji


Syukur atas Kehadirat TUHAN YANG MAHA KUASA, karena atas rahmat, berkah dan
inayahnya-lah akhirnya Kami dapat menyelesaikan Pleidoii ini, bahwa tak lupa pula rasa
terima kasih ini kami sampaikan Kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
Perkara ini, kepada Jaksa Penuntut Umum dan tak lupa pula rasa terima kasih ini kami
sampaikan kepada Panitera, karena atas keahlian-kahliannya, kesabaran-kesabarannya
dan kecermatan-kecermatannyalah akhirnya Persidangan ini dapat berjalan dengan
lancar sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang ;
Bahwa sebagaimana yang telah ditulis dan diterangkan oleh Terdakwa pada
bagian huruf (i) tentang PERIHAL SURAT, IDENTITAS KUASA HUKUM TERDAKWA
DAN TERDAKWA SERTA KATA PENGANTAR tersebut diatas dengan jelas Penasihat
Hukum Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan bahwa Para Penasihat Hukum
memohon maaf terhadap Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum apabila selama
proses persidangan berlangsung Para Penasihat Hukum sangat gigih dalam mengajukan
pembelaan hukum terhadap diri Terdakwa terkadang bertentangan pendapat dengan
Sdr.Jaksa Penuntut Umum, semata-mata bukan membela kesalahan, akan tetapi
selaku pembela dituntut untuk menegakkan keadilan yang hakiki demi untuk menjunjung
azas negara hukum kita yang menghendaki agar hukum dihormati dan ditaati oleh
siapapun tanpa kecuali ;
Bahwa pertentangan tersebut terus berlangsung sampai kepada Tuntutan Jaksa
Penuntut Umum inclusive terhadap Peraturan undang-undang dan Pasal Pasal yang di
dakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa dalam Tuntutannya ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa ijinkanlah Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya akan menyampaikan


bahwa berdasarkan Fakta Persidangan seharusnya Jaksa Penuntut Umum mendakwa
Terdakwa melanggar KUHPid (Pasal Penggelapan) Jo Undang-undang Perbankkan
apabila dilihat dari Ruang lingkup perbankan yang terdiri ari azas, fungsi dan tujuan
Perbankan dikarenakan berdasarkan Fakta Persidangan bahwa uang dipinjam oleh
Terdakwa tersebut bukanlah berasal dari Bank Pusat atau uang merupakan uang daerah
yang diberikan kepada Bank Cabang Pembantu yang kemudian diambil oleh Para
Terdakwa akan tetapi uang tersebut berasal dari nasabah yang belum disetorkan
dan/atau masuk kepada kas besar (gali lobang tutup lobang), bahwa adapun yang dapat
dijadikan pertimbangan hukumnya adalah sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui
Pengertian penggelapan adalah barang yang digelapkan sudah berada dalam
penguasaan pihak yang menggelapkan, yang membedakan dengan pencurian adalah
dalam pencurian barang itu belum berada pada pihak pencuri, melainkan harus dicuri.
Perbedaan kedua tindak pidana ini adalah menyangkut objek tindak pidana itu sendiri,
dan yang tidak dapat dipisahkan, ialah keberadaan barang atau benda yang digelapkan,
diperoleh bukan dari tindak pidana oleh pihak yang menggelapkan barang tersebut.
Ketentuan lainnya dalam KUHP yang penting dengan perbankan ini ialah sebagaimana
yang dinyatakan pada pasal 374 KUHP “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang
penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena
pencariannya atau karena mendapat upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun”. Selanjutnya pada Pasal 49 ayat-ayatnya tersebut diberikan
5
penjelasannya pada ayat 1 bahwa yang dimaksud dengan pegawai bank. Pada pasal 19
ayat 2, diberikan penjelasannya dalam huruf a, bahwa yang dimaksud dengan pegawai
bank adalah semua pejabat pegawai bank, pegawai bank yang dimaksud ialah yang
mempunyai kuasa dan wewenang atas tanggung jawab tentang hal-hal yang berkaitan
dengan usaha bank yang bersangkutan ;
Bahwa Dalam kasus penggelapan dana nasabah ini merupakan jenis kejahatan
dalam sektor perbankan yang dilakukan oleh pegawai bank atau karyawan bank dengan
berbagai modus operandi. Modus operandi tersebut diantaranya seperti cara
memasukkan data atau identitas atau tanda tangan tanpa izin yang berakibat hilangnya
dana simpanan nasabah pada bank baik berupa deposito berjangka maupun tabungan,
karena ditarik dan/atau diambil oleh orang lain yang tidak sah secara hukum dengan kata
lain bukan pemilik dari rekening tersebut, bahwa perbuatan Terdakwa telah masuk
kedalam Tindak Pidana Umum Jo Pidana Perbankan terbukti dengan telah dibayar,
diambilnya/disita sebagian hartanya Terdakwa oleh Bank Maluku Malut (Vide : Bukti dari
Jaksa Penuntut Umum) ;
Bahwa berdasarkan dalil dan keterangan tersebut diatas dan ternyata perbuatan
Terdakwa tersebut tidak masuk kepada perbuatan yang bisa dikenakan sanksi pidana
karena korupsi dikarenakan sangat jelas Pengertian korupsi secara gamblang telah
dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur seperti perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan,
atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, adapun Ketiga puluh bentuk/jenis tindak
pidana korupsi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan diantaranya sebagai
berikut:
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Bahwa Selain bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan diatas,
masih ada tindak pidana lain yang yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi
yang tertuang pada UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Jenis tindak
pidana yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi itu adalah:
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi
keterangan palsu
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan
atau memberikan keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor
Bahwa dengan demikian Jaksa Penuntut Umum tidak tepat apabila Menyatakan
terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI al. BUNGA terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat
(1) KUHP, sebagaimana Dakwaan Primair padahal sangat jelas Fraud dan/atau Korupsi
6
sama-sama merujuk pada kejahatan (pidana) terencana yang merugikan negara.bahwa
disamping salah Pasal yang didakwakan juga secara fakta jumlah uang nasabah yang
diambil oleh Terdakwa tidak tepat atau sebagaimana yang telah diterangkan pada BAB
sebelumnya oleh Terdakwa melalui kuasa hukumnya yang pada intinya mendalilkan
bahwa Para Penasihat Hukum dan Terdakwa melihat adanya bukti yang tidak
seimbang antara pengambilan dan pengembalian kas, sehingga beranggapan
bahwa seluruh Bukti yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut
semata hanya menjebak bahkan menjerumuskan Terdakwa saja, bahwa apabila
kita jeli terhadap Perkara ini sesungguhnya Bukti yang disampaikan oleh Jaksa
Penuntut Umum Tersebut telah ditepis oleh laporan keuangan BANK MALUKU
MALUT yang intinya menjelaskan dan menerangkan bahwa dari tahun 2018 s/d
2020 BANK MALUKU MALUT tidak pernah melakukan pembayaran atau penggantian
kerugian kepada nasabah dalam bentuk atau peristiwa apapun, adapun dasar dan
alasan hukumnya secara lengkap akan Para Penasihat Hukum Terdakwa sampaikan
melalui ANALISA YURIDIS pada BAB selanjutnya ;

7
BAB II
PANDANGAN UMUM

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui dan fahami, bahwa sumber
hukum itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan- aturan yang
mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi
yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya, adapun yang dapat dijadikan sebagai sumber
hukum diantaranya adalah undang-undang, Kebiasaan, Traktat, Yurisprudensi, Doktrin,
Revolusi yang merupakan sumber hukum formil (sumber hukum yang di lihat dari segi
bentuknya) sebaliknya sumber hukum materiil merupakan sumber hukum yang dilihat dari
segi isinya ;
Bahwa untuk mendukung dan memperjelas terhadap seluruh dalil dan keterangan
yang telah dan akan disampaikan, maka ijinkanlah dalam BAB II ini, Terdakwa melalui
Penasihat hukumnya akan mencoba menuliskan beberapa Pandangan Umum yang nota
benenya merupakan Sumber Hukum yang secara langsung diambil secara letter leck dari
buku-buku hukum yang ada kaitannya dengan Perkaranya pemberi kuasa, bahwa
adapun yang akan disajikan dalam BAB ini diantaranya: Tentang Penggelapan, Tentang
Perbankan, Tentang Fraud, Tentang KORUPSI dan Tentang Keuangan Negara sebagai
berikut :
1. Tentang Penggelapan
Bahwa sebagaimana yang mejelis Hakim ketahui bahwa Definisi Penggelapan
Pemilikan sesuatu oleh seseorang dengan sengaja dan melawan hukum atas barang
yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain yang dipercayakan padanya
(embezzlement).
Bahwa menurut Otoritas Jasa Keuangan Penggelapan merupakan suatu tindakan
tidak jujur dengan menyembunyikan barang/harta orang lain oleh satu orang atau lebih
tanpa sepengetahuan pemilik barang dengan tujuan untuk mengalih-milik (pencurian),
menguasai, atau digunakan untuk tujuan lain.
Bahwa intinya Penggelapan mengacu pada bentuk kejahatan kerah putih di
mana seseorang atau entitas menyalahgunakan aset yang dipercayakan kepadanya.
Dalam jenis penipuan ini, penggelapan memperoleh aset secara sah dan memiliki hak
untuk memilikinya, tetapi aset tersebut kemudian digunakan untuk tujuan yang tidak
diinginkan. Kejahatan yang satu ini merupakan pelanggaran tanggung jawab fidusia
yang dibebankan pada seseorang, adapun sifat penggelapan bisa kecil dan bisa juga
besar. Bahwa Dana penggelapan bisa sekecil seorang pegawai toko mengantongi
beberapa rupiah dari mesin kasir. Namun, pada skala yang lebih besar, penggelapan
juga bisa terjadi ketika para eksekutif perusahaan besar menghabiskan jutaan rupiah,
dengan mentransfer dana ke dalam rekening pribadi. Bergantung pada skala
kejahatan, penggelapan mungkin dapat dihukum dengan denda atau penjara ;

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Bahwa Jenis-jenis Penggelapan mungkin digabungkan dengan bentuk penipuan
lain, seperti skema Ponzi. Dalam kasus seperti itu, penggelapan penipuan menipu
investor untuk mempercayakan mereka dengan aset mereka untuk berinvestasi atas
nama mereka tetapi alih-alih menggunakan uang itu untuk keuntungan pribadi. Untuk
mempertahankan penipuan jenis ini, seringkali mereka mencari investor-investor baru
lainnya untuk mendatangkan lebih banyak uang untuk menenangkan investor
sebelumnya.

8
Bahwa Seorang penggelapan uang mungkin juga mentransfer aset lain selain
uang. Penyelundup dapat mengklaim real estate, kendaraan perusahaan, smartphone,
dan perangkat keras lainnya seperti laptop milik organisasi untuk penggunaan pribadi.
Penggelapan mungkin terjadi di sektor pemerintah juga jika karyawan menyita dana
lokal, dana provinsi, atau nasional untuk diri mereka sendiri. Contoh seperti itu dapat
terjadi ketika dana dicairkan untuk memenuhi kontrak atau untuk mendukung proyek,
dan seorang anggota staf mengambil sebagian dari uang yang dialokasikan.

2. Tentang Hukum Perbankan


Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui, Lembaga perbankan termasuk
Bank Maluku Malut merupakan salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai
strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut
dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus
of funds) dengan pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lack of funds).
Dengan demikian, perbankan akan bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai
jasa yang diberikan.
Bahwa Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme
sistem bagi semua sektor perekonomian.Guna mencapai kemanfaatan yang maksimal
dari kegiatan perbankan tersebut telah terbentuk suatu sistem perbankan yang berlaku
secara umum dan menyeluruh, yaitu sifat serta fungsi pokok dari kegiatan bank yang
hampir sama. Di balik itu pula terdapat keterkaitan kehidupan dan kegiatan bank
secara global yang melewati batas-batas negara, jadi tidak terbatas dalam suatu
lingkup wilayah negara tertentu saja ;
Bahwa Kegiatan lembaga perbankan secara umumnya dilakukan oleh pelaku
yang menurut fungsi serta tujuan usahanya dapat dibedakan, yaitu berupa bank sentral
(central bank) dan bank umum (commercial bank) termasuk Bank Daerah. Bank umum
atau bank komersial dalam kegiatannya dibina dan diawasi oleh bank sentral,
sedangkan bank sentral dalam menjalankan tugas pokoknya berdasarkan
kebijaksanaan pemerintah.
Bahwa Lembaga perbankan dengan fungsinya yang, antara lain, sebagai
perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan
pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lack of funds); serta juga
melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran
bagi semua sektor perekonomian masyarakat, maka menurut ilmu sosiologi,
perbankan diakui merupakan suatu tembaga social bahwa dalam arti bahwa
perbankan tersebut merupakan bentuk himpunan norma-norma dari segala tingkatan
yang menyangkut kebutuhan pokok manusia.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim Ketahui Hukum positif yang mengatur
lembaga perbankan terus berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan
lembaga perbankan tersebut. Hal itu telah dapat kita rasakan dalam kehidupan
kegiatan perbankan di Indonesia, peraturan-peraturan yang ditujukan untuk lembaga
perbankan begitu gencar dikeluarkan oleh pemerintah. Gejala tersebut telah kita lihat
sejak deregulasi Juni 1983 sampai deregualsi Mei 1993. Semuanya itu untuk
menunjang landasan gerak perbankan agar mampu menampung tuntutan
pengembangan jasa perbankan tersebut, juga untuk meningkatkan kemajuan yang
dialami oleh lembaga perbankan secara berkelanjutan dan benar-benar dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaksanaan pembangunan
nasional_dan untuk menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi sehingga segala
potensi, inisiatif, dan kreasi masyarakat dapat dikerahkan dan dikembangkan menjadi
suatu kekuatan riil bagi peningkatan kemakmuran rakyat. Dengan demikian,

9
perbankan dapat menjadi lebih siap dan mampu berperan secara lebih baik dalam
mendukung proses pembangunan yang semakin dihadapkan pada tantangan
perkembangan perekonomian internasional.
Bahwa gencarnya pembentukan hukum perbankan saat ini adalah bentuk upaya
penyempurnaan terhadap hukum yang telah aga. Hal itu dimaksudkan agar perbankan
Indonesia memiliki landasan gerak yang kokoh yang membawa ke arah sikap.yang
lebih tanggap terhadap perkembangan pembangunan nasional sehingga perbankan
nasional mampu berperan dalam peningkatan taraf hidup rakyat banyak, juga mampu
menjadi pelaku pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional. Dengan demikian, peranan perbankan
nasional dapat terwujud secara lebih nyata dalam rangka mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa Peranan yang diharapkan dari perbankan nasional seperti di atas
mengarah pada perbankan yang memiliki fungsi sebagai agen pembangunan (agent
of development), yaitu sebagai lembaga yang bertujuan guna mendukung
pelaksanaan pembangunan nasional. Adanya peranan yang demikian membawa
konsekuensi bahwa perbankan nasional dituntut untuk selalu dapat memberikan
kemanfaatan yang sebesar-besarnya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
melakukan pemerataan atas hasil-hasilnya sehingga tercipta stabilitas nasional yang
mengarah pada peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Bahwa disamping itu, dalam rangka mengaktualisasikan peranan tersebut,
perbankan nasional tidak ketinggalan untuk menunjang sikap pembangunan yang
berwawasan lingkungan. Perbankan nasional telah mulai berketetapan untuk bersikap
menjadi perbankan yang berwawasan lingkungan (banking of biosphere) sehingga
kegiatan perbankan yang ada diarahkan untuk bisa turut serta memperbaiki
lingkungan, juga turut melestarikan lingkungan yang sehat. Gerakan seperti ini telah
tampak, contohnya berupa pemberian kredit yang disandarkan pada klausul harus
lulus analisis dampak lingkungan terhadap proyek yang akan dibiayainya serta
memberikan bunga kredit yang lebih rendah kepada nasabah yang turut serta
melestarikan lingkungan.
Bahwa Paparan tersebut di atas merupakan bagian dari kekhususan perbankan
"nasional.Hal-hal lain akan terlihat lebih jelas dari hukum yang mengaturnya secara
gamblang. Akan tetapi, di balik penyempurnaan-penyempurnaan hukum yang telah
kita laksanakan, masih saja banyak kekurangan yang mengganggu. Kita masih
dihadapkan pada kelemahan bagian-bagian tertentu dari gerak perbankan nasional
tersebut. Beberapa kelemahan tersebut, di antaranya, mengenai ketentuan rahasia
bank, penanganan tindak pidana perbankan, perlindungan konsumen yang masih
lemah, dan sebagainya. Adanya kelemahan tersebut selain harus segera ditangani
dengan pembentukan perangkat hukum yang tepat, juga tetap harus selalu
meningkatkan dan menjaga sikap kehati-hatian dan profesionalisme para pelaku di
bidang perbankan.
A. Peraturan Perundang-undangan tentang Perbankan serta kaitannya
Bahwa Undang-Undang Perbankan pertama adalah UU No 14 tahun 1967. Dalam
perjalanannya kedua UU tersebut (UU tentang Perbankan dan UU tentang Bank
Sentral) telah berhasil mengawal kegiatan perbankan nasional, tercermin dari
penggantian UU Perbankan baru dilakukan pada tahun 1992 dan UU Bank
Sentral/Bank Indonesia pada tahun 1999. Pasal-pasal kedua UU tersebut juga
saling mengisi dan melengkapi, pasal-pasalnya selalu sinkron (tidak ada yang
bertentangan). Dalam kurun waktu pelaksanaannya sampai penggantiannya tidak
sekalipun dilakukan revisi/amandemen. Berbeda dengan ke dua UU tersebut, UU
No 7 tahun 1992 tentang Perbankan telah diamandemen pada tahun 1998. Isi
pokok amandemen antara lain tentang perijinan pendirian bank yang semula
adalah wewenang kementerian Keuangan diserahkan kepada Bank Indonesia
10
secara penuh. Sementara untuk UU Bank Sentral, baru diganti tahun1999 dan
telah diamandemen dua kali yaitu dengan UU No 3 tahun 2004 dan No 6 tahun
2009. Isi amandemen UU No 6 tahun 2009 ini hanya mengenai fasilitas pendanaan
jangka pendek kepada bank oleh Bank Indonesia). UU-UU tersebut sudah
diberlakukan cukup lama dan dalam butir-butirnya masih terdapat hal-hal yang
bertentangan atau tidak selaras satu sama lain misalnya dalam UU Perbankan
ditetapkan Bank Indonesia adalah sebagai pengawas`dan Pembina bank.
Sementara dalam UU tentang Bank Indonesia, tugas pembinaan bank tidak lagi
merupakan tugas Bank Indonesia. Dalam UU tentang Bank Indonesia, tugas Bank
Indonesia adalah antara lain mengatur dan mengawasi bank.Tugas mengawasi
bank akan diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai lembaga
pengawas baru, OJK punya wewenang dalam penyidikan terhadap dugaan tindak
pidana dari hasil pengawasannya. Sesuai dengan bunyi pasal 34 UU no 23 tahun
1999 tersebut bahwa tugas mengawasi bank akan diserahkan kepada lembaga
pengawas sektor jasa keuangan yang independen, namun dalam perjalanan
proses pembuatan UU, tugas pengaturan bank juga diambil alih oleh OJK.
Kepastian hukum sangat diperlukan sebagai bagian dari terwujudnya wibawa
hukum. Hukum dan perundang-undangan harus dibuat secara tegas, tidak rancu
dan tidak menimbulkan multitafsir ditengah-tengah masyarakat sehingga dapat
diterapkan dengan benar dan adil.
B. Ruang Lingkup Undang-Undang Perbankan
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim Ketahui, Undang-Undang perbankan
Nomor 10 Tahun 1998 merupakan sumber utama dari hukum perbankan di
Indonesia. Maka, segala ketentuan perbankan harus disesuaikan dengan undang-
undang ini. Segala peraturan-peraturan mengenai perbankan bertujuan untuk
menciptakan suatu tatanan perbankan yang sehat guna mempercepat modernisasi
sektor industry perbankan nasional. C. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan :
1. Asas Perbankan
Bahwa Dalam melaksanakan hubungan kemitraan antara bank dan
nasabahnya, untuk terciptanya sistem perbankan yang sehat, kegiatan
perbankan perlu dilandasi dengan beberapa asas. Asas tersebut adalah asas
hukum. Di dalam asas hukum maka terdapat norma hukum. Norma hukum itu
lahir dengan sendirinya, ia lahir dilatar belakangi oleh dasar-dasar filosofi
tertentu. Itulah yang dinamakan asas hukum, dan asas hukum dimaksud
merupakan jantung peraturan hukum, karena ia merupakan jantung atau
jembatan suatu peraturan hukum yang menghubungkan antara peraturan-
peraturan hukum dan hukum positif dengan cita-cita sosial dan pandangan etis
masyarakat. Jadi suatu asas adalah suatu alam pikiran atau cita-cita ideal yang
melatar belakangi pembentukan norma hukum yang konkret dan bersifat umum
atau abstrak ;
2. Fungsi Perbankan
Bahwa Fungsi perbankan dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 3 Undang-
Undang perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang merumuskan fungsi utama
Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat. Dari Pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi bank
dalam sistem hukum perbankan di Indonesia sebagai intermediary bagi
masyarakat yang surplus dana dan masyarakat yang kekurangan dana.
penghimpun dana masyarakat yang dilakukan oleh bank berdasarkan Pasal
tersebut dinamakan “simpanan”, sedangkan penyalurannya kembali dari bank
kepada masyarakat dinamakan “kredit”. Kesimpulan ini mengandung
suatu konsep dasar dari sistem perbankan di Indonesia bahwa dana
masyarakat yang ditempatkan pada lembaga perbankan disebut “simpanan”,
tetapi dana yang ditempatkan pada masyarakat disebut “kredit”. Bank disini
11
bertindak sebagai penghubung antara pengguna jasa bank dan sektor
perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan yang
menunjang sistem pembayaran. ( Vide: Buku Karangan Try Widiyono, Aspek
Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia: Simpanan,
Jasa dan Kredit, (Bogor: Ghalia Indonesia,2006), hlm. 7. ;
3. Tujuan Perbankan
Bahwa Kehadiran bank sebagai suatu badan usaha tidak semata-mata
bertujuan bisnis, namun ada misi lain, yakni peningkatan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya. Peran Perbankan Nasional dalam membangun
ekonomi kerakyatan perbankan merupakan salah satu sektor yang diharapkan
berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional atau
regional. Peran itu diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai Lembaga
intermediasi atau institusi perantara antara debitor dan kreditor. Bank
mempunyai peranan yang sangat banyak. Salah satunya adalah tentang
peranan bank sebagai penghimpun dana.Keberadaan lembaga bank yaitu
sebagai salah satu Lembaga yang memberikan sumber pembiayaan bagi
perusahaan ;
Bahwa Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang merumuskan
perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Perbankan di
Indonesia mempunyai tujuan yang strategis dan tidak semata-mata berorientasi
ekonomis, tetapi juga berorientasi kepada hal-hal yang non ekonomis seperti
masalah menyangkut stabilitas nasional yang mencakup antara lain stabilitas
politik dan stabilitas sosial. Secara lengkap mengenai hal ini diatur
dalam ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, yang berbunyi “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak ;
3. Tentang Fraud
Bahwa Istilah fraud belum dikenal secara luas di Indonesia. Masyarakat Indonesia
lebih akrab dengan istilah korupsi untuk merujuk segala bentuk penyelewengan atau
penyalahgunaan kekuasaan dalam rangka memperkaya diri sendiri atau kelompok
pelaku. Kedua istilah ini (Fraud dan Korupsi) sama-sama merujuk pada kejahatan
(pidana) terencana yang merugikan negara ;
Bahwa Ada banyak definisi tentang fraud yang dirumuskan oleh para ahli yang
berbeda-beda dengan berbagai penekanan pada aspek tertentu. Di sini kami
meringkas empat definisi fraud yang menurut kami paling tepat untuk mewakili
pembahasan dalam Pleidoi ini ;
Bahwa menurut Gary W. Adams dkk. dalam Fraud Prevention An Investment No One
Can Afford to Forego (2006) mendefinisikan fraud sebagai “Penggunaan kedudukan/
jabatan seseorang untuk memperkaya diri sendiri melalui penyalahgunaan atau
penyimpangan yang dilakukan secara sengaja terhadap sumber daya atau asset
perusahaan dimana uangnya berasal atau bersumber dari negara, bahwa Gary W.
Adams dkk memberi tekanan khusus pada sasaran fraud yakni aset perusahaan.
Dengan demikian korban dan locus operandi fraud yang dibahas Panjang lebar dalam
buku di atas adalah perusahaan/organisasi atau sebagaimana dalam perkara aquo
adalah Bank Maluku Malut ; bahwa dengan demikian fraud apabila diidentikan dengan
korupsi adalah setiap perbuatan tidak jujur (penyalahgunaan kedudukan! jabatan atau
penyimpangan) yang bertujuan mengambil uang negara melalui akal bulus, tipu
muslihat, penipuan, kelicikan, penghilangan, kecurangan, saran yang salah,

12
penyembunyian atau cara-cara lainnya yang dilakukan dengan Sengaja oleh
seseorang, yang mengakibatkan kerugian organisasi atau orang lain dan/atau
menguntungkan pelaku.
4. Tentang Korupsi
Bahwa sangat jelas Pengertian korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam
13 buah pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Dari sudut
pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-unsur
seperti perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau
sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara.
Bahwa Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang telah
dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah
dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan kedalam 30 bentuk/jenis tindak
pidana korupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai
perbuatan yang bisa dikenakan sanksi pidana karena korupsi. Ketiga puluh
bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Bahwa Selain bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan diatas, masih
ada tindak pidana lain yang yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yang
tertuang pada UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Jenis tindak pidana
yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi itu adalah:
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
palsu
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau
memberikan keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor

5. Tentang Keuangan Negara


Bahwa kiranya Majelis Hakim sependapat dengan Kuasa Hukumnya Terdakwa
bahwa apabila akan membahas tentang kerugian keuangan negara dalam proses
pengadilan tindak pidana korupsi, maka konstruksi pemahaman yang harus diketahui
terlebih dahulu adalah tentang unsur- unsur yang terdiri dari, konsep keuangan negara,
konsep kerugian keuangan negara dan pemahaman tentang proses Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi maka untuk itu akan kami sajikan pengertian keuangan negara
berdasarkan beberapa kajian sebagai berikut :
A. Pengertian Keuangan Negara Terminologi Keuangan Negara dari aspek
Konstitusional UUD 1945 Amandemen ke 3 UUD 1945
Bahwa amandemen ke 3 UUD 1945 pengaturan tentang Keuangan Negara
yang dimuat dalam Bab VIII sebagai berikut:
1. Pasal 23 (1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang
13
dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Ayat (2) rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama
Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah. Ayat (3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui
rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh
Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan Negara tahun yang
lalu.
2. Pasal 23 C menyatakan “Hal hal lain mengenai keuangan hepar diatur dengan
undang-undang,” Dari rumusan Bab VII Pasal 7 ayat (1), (2) dan (3) dan Pasal
23E tentang Keuangan Negara hanya mengatur 5 (lima) unsur yang meliputi: a
Pajak dan mencetak uang: b. APBN sebagai wujud pengelolaan keuangan
Negara yang ditetapkan setiap tahun, c. Prosedur pembahasan dan persetujuan
APBN dimana rancangan APBN disusun oleh Presiden (eksekutif, untuk dibahas
dengan lembaga legislatif (DPR): d. Alternatif jika mekanisme persetujuan APBN
tidak disetujui oleh lembaga legislative; e. Sedangkan hal-hal lain tentang
keuangan Negara diatur tersendiri dengan undang-undang.
Bahwa akan Tetapi reformasi keuangan Negara pengelolaan dan
pertanggungjawabannya terletak pada Pasal 23C yang kemudian di implementasi
dengan 3 (tiga) paket undang-undang yaitu Undang-Undang tentang Keuangan
Negara, Undang, Undang tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang
tentang Pemeriksaan dan Keuangan Negara.
B. Terminologi keuangan Negara menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang “Keuangan Negara”
1. Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara yang digunakan dalam
pendekatan merumuskan keuangan negara menurut penjelasan umum angka 3
Undang-Undang 17 Tahun 2003 adalah dari sisi obyek, subyek, proses, dan
tujuan.
a. Dilihat dari sisi obyek yang dimaksud dengan negara meliputi semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kegiatan dan
kebijakan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara
yang dipisahkan serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang, yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban tersebut.
b. Dilihat dari sisi subyek yang dimaksud dengan keuangan negara meliputi
seluruh objek sebagaimana tersebut diatas yang dimiliki negara, dan/atau
dikuasai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negara/
daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
c. Dilihat dari sisi proses, keuangan negara mencakup seluruh rangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di
atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggungjawaban.
d. Dilihat dari sisi tujuan, keuangan negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan
dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan
obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara.
2. Pengertian keuangan negara menurut Pasal 1 Angka 1 yang menyebutkan:
“keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut”.
3. Pengertian keuangan negara menurut Pasal 2: keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 1, meliputi:
14
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang,
dan melakukan pinjaman;
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerin-
tahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan negara dan pengeluaran negara;
d. Penerimaan daerah dan pengeluaran daerah;
e. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara/perusahaan daerah,
f. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
g. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
Bahwa berdasarkan unsur-unsur tersebut, kerangka pikir keuangan negara
dapat diklasifikan ke dalam 2 (dua Bagian):
1. Semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang:
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan
uang, dan melakukan pinjaman:
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga,
2. Segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut:
a. Penerimaan negara dan pengeluaran negara:
b. Penerimaan daerah dan pengeluaran daerah:
c. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah,
d. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum:
e. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
C. Terminologi “keuangan negara” menurut Undan Nomor 31 Tahun 1999
tentang “Pemberantasa Pidana Korupsi"
Bahwa menurut UU No 31 Tahun 1999 Penjelasan Alinea Ke 3 “keuangan
Negara” yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun
yang pun yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala
bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena:
a. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban pejabat
lembaga Negara, baik di tingkat pusat maupun di daerah:
b. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung-jawaban Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/BUMD), yayasan,
badan hukum, dan perusahaan yang menyertakan modal negara, atau
perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian
dengan negara.
Bahwa berdasarkan unsur-unsur tersebut, kerangka pikir keuangan negara
dirumuskan adalah:keuangan negara” yang dimaksud adalah seluruh kekayaan
negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan,
termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan
kewajiban yang timbul karena “berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban”: 1) pejabat lembaga Negara, baik di tingkat pusat maupun
15
di daerah, 2) BUMN/BUMD, 3) yayasan, badan hukum, dan perusahaan yang
menyertakan modal negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak
ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara.
Bahwa berdasarkan dari kedua rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa
keuangan negara yang termuat dalam Pasal 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 secara substansial hakekatnya sama dengan pengertian keuangan
negara yang termuat dalam penjelasan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999,
yang membedakan adalah pada wilayah dan objek pengaturan ;

6. Tentang Bank dengan metode Dual Kontrol dan By system


Bahwa sebagaimana fakta persidangan ( Vide : Keterangan Saksi yang
bernama DJABIBI TALAOHU S.,SOS ALIAS IBU EBI dan MASJITA SAIMIMA, S.E)
terungkap beberapa kali munculnya kalimat Dual Control dan By system, bahwa
masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda akan tetapi mempuyai tujuan
yang sama yaitu adanya control terhadap laju kembangnya Perbankan ;
a. Tentang Dual Control
Bahwa Dual Kontrol adalah suatu prosedur pengamanan dalam perbankan
yang melibatkan dua pejabat yang bersangkutan yang saling bekerja sama dalam
melakukan suatu pekerjaan yang dianggap memiliki RESIKO ;
Bahwa dalam kegiatan operasional perbankan, dual control ini digunakan saat
membuka pintu kluis, transaksi di teller, opname kas, membuka rekening, dan lain-
lain. Dalam sistem ini setidaknya ada 2 pihak yang berbeda jabatan (atasan-
bawahan) yang bersama-sama dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
operasional dalam perbankan. Filosopi dari sistem dual control ini untuk
meningkatkan keamanan dimana atasan dilibatkan dalam kegiatan operasional
agar atasan tersebut bisa mengetahui & mengawasi secara langsung pekerjaan
yang dilakukan oleh anak buahnya mengingat bisnis bank adalah bisnis resiko
sehingga tingkat pengamanannya harus dilakukan semaksimal mungkin.
b. By Sistem ( berdasarkan system yang terkoneksi)
Bahwa dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat
para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi
sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa yang terkoneksi dalam
satu syatem (By system) seperti :
- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller
- Adanya ATM (Auto Teller Machine) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Bahwa intinya dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita
dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email,
teleconference, Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain
untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk
bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu
komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya
seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap
komputer di dalamnya ;

BAB III
FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN

16
A. SURAT DAKWAAN DARI JAKSA PENUNTUT UMUM

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa BUNGA SARTIKA AKADRI


dengan Dakwaan alternatif yaitu :
1. Dakwaan Primair
Bahwa sebagaimana dalam Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum Pada
pokoknya mendakwa bahwa Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa BUNGA
SARTIKA AKADRI, telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2) dan (3) Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo Pasal 64 ayat (1)
KUHP ;
2. Dakwaan Subsidair
Bahwa sebagaimana dalam Dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum Pada
pokoknya mendakwa bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa BUNGA
SARTIKA AKADRI, telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1), (2) dan (3) Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP

B. KETERANGAN SAKSI-SAKSI

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui dan fahami bahwa pengertian
dan pengaturan mengenai saksi diatur dalam ketentuan Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana (“KUHAP”). Menurut Pasal 1 butir 26 KUHAP yang berbunyi “Saksi
adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan,
penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat
sendiri dan ia alami sendiri”, bahwa selanjutnya berdasarkan Pasal 1 butir 27 KUHAP
mengatur sebagai berikut: “Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam
perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana
yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan
pengetahuannya itu”.
Bahwa Penyebutan saksi yang memberatkan terdapat dalam Pasal 160 ayat (1)
KUHAP yang berbunyi :
a. Saksi dipanggil ke dalam ruang sidang seorang demi seorang menurut urutan
yang dipandang sebaik-baiknya oleh hakim ketua sidang setelah mendengar
pendapat penuntut umum, terdakwa atau penasihat hukum;
b. Yang pertama-tama didengar keterangannya adalah korban yang menjadi
saksi;
c. Dalam hal ada saksi baik yang menguntungkan maupun yang memberatkan
terdakwa yang tercantum dalam surat pelimpahan perkara dan atau yang
17
diminta oleh terdakwa atau penasihat hukum atau penuntut umum selamã
berIangsungnya sidang atau sebelum dijatuhkannya putusán, hakim ketua
sidang wajib mendengar keterangan saksi tersebut.
Bahwa atas dasar Pasal 160 ayat (1) KUHAP yang berbunyi : a. Saksi dipanggil ke
dalam ruang sidang seorang demi seorang menurut urutan yang dipandang sebaik-
baiknya oleh hakim ketua sidang setelah mendengar pendapat penuntut umum,
terdakwa atau penasihat hukum, maka ijinkanlah TERDAKWA melalui Kuasa
Hukumnya akan menuliskan terhadap PARA SAKSI yang hanya memberikan
keterangannya di muka persidangan saja :

1. KETERANGAN SAKSI DJABIBI TALAOHU S.,SOS ALIAS IBU EBI


Bahwa saksi pada Hari Jum’at Tanggal 29 Oktober 2021, dibawah sumpah yang
pada pokoknya menerangkan dan menjelaskan sebagai berikut :
- Bahwa SAKSI menjabat sebagai Kepala CabangBank Maluku Malut Namlea
sejak Bulan September 2019 s/d sekarang menggantikan Ibu Reihan Kamal
Tuanaya, bahwa SAKSI kenal denganTerdakwa SYAHRIR MARWAN dan BUNGA
SARTIKA ALKADRI dan kedua orang tersebut adalah anak buah/bawahan saya,
SYAHRIR menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Bank Maluku Malut di
Mako sejak Tahun 2013 s/d Tahun2020, bahwa BUNGA SARTIKA ALKADRI
bekerja dibagian Teller di Cabang Pembantu Bank Maluku Malut Mako sejak
tahun 2016 s/d 2019, bahwa dikarenakan saksi sebagai Kepala CabangBank
Maluku Malut cabang Namlea sedangkan SYAHRIR MARWAN dan BUNGA
SARTIKA ALKADRIdi Cabang Pembantu Bank Maluku Malut cabang Mako,
maka secara Struktural kedua orang tersebut masih bawahan saya ;
- Bahwa awal mulanya tahu persoalan ini, bahwa ketika pada tangal 25 oktober
2019, SAKSI ditelpnya oleh wakil pimpinan cabang utama dikarenakan ada
permasalahan tentang adanya penyetorandari Nasabah Passoakan tetapi nilai
uang yang disetor tidak dicatatkan didalam buku, bahwa pada saat itu juga
SAKSI langsungmengklaim kecabangutama sehingga atas kejadian tersebut
dapat teratasi, adapun di Mako awalnya diketahuihanya ada 3 laporan akan
tetapi yang mempunyai buku tabungan hanya 1 orang saja yang 2 (dua)
katanya hilang, bahwa Kemudian SAKSI memutasikan bagian pencatatan (bagian
teller) yakni BUNGA SARTIKA ALKADRI (sebagai teller tabungan) menjadi dibagian
umum sedangkan ERICK MARHAENI HUKUL(sebagai teller tunai) menjadi di
bagian boxs office, setelah dimutasikan menghadaplah 2 (dua) orang teller
tersebut dengan membawa laporan ternyata terdapat Kalautidak salah ada 70
lebih yang uangnya tidak dicatat di buku nasanah, bahwa adapun berdasarkan
laporan uang yang diambil oleh Kepala Cabang Pembantu yang bernama
SYAHRIR tersebut hanya tercatat Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta) ; Bahwa
sebagaimana nasabah yang 70 orang tersebut Laporan dibuat dalam satu
laporan dan laporan tersebut tidak ditanda tangani baik oleh BUNGA SARTIKA
ALKADRI maupun ERICK MARHAENI HUKUL ;
- Bahwa ada barang-barang milik Terdakwa telah disita oleh Bank, lalu yang
disita tersebut telah dilaporkan kepada Direksi, lalu SAKSI membuat laporan
instruksi direksi untuk pemeriksaan khusus per tanggar 25 Oktober 2019,
kemudian atas perintah direksi kemudian turunlah 2 atau 3 orang SKAI yang
diketuai oleh Ibu MASJITA SAIMIMA lalu selanjutnya direksi melaporkannya
ke pihak polisi kabupaten buru yaitu reskrim buru ;
- Bahwa dilakukan penyidikan terhadap BUNGA SARTIKA ALKADRI, ERICK
MARHAENI HUKUL dan SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, bahwa laporan
yang disampaikan oleh Terdakwa dan ERIK di laporan tersebut tidak ada
tanda tangannya dan SAKSI hanya panik dengan melihat nilainya, saya

18
semacam melihat nilai yang cukup fantastis sampai saya menangis, bahwa
Laporan selanjutnya tentang perkara ini diserahkan kepa SKAI ;
- Bahwa SAKSI membawahi 2 cabang pembantu termasuk Cabang Mako,
bahwa permasalahan ini muncul dari tahun 2016 s/d 2019, bahwa SAKSI tidak
mengetahui apa modus yang dilakukan oleh Terdakwa, Bank malu telah
melakukan antisipasi terkait dengan dana-dana dari nasabah tadi, terlepas dari
pemeriksaan internal;
- Bahwa ada pos penggantian untuk nasabah dari Bank dengan tujuan untuk
melindungi nasabah, jadi karena untuk pelindungan nasabah kami melakukan
pergantian kepada nasabah yang bersangkutan, saksi tidak dilibatkan dalam
pemeriksaan karena memang SKAI di khususkan untuk pemeriksaan;
- Bahwa teller mempunyai USER ID tapi tidak mempunyai PASWORD dan
SANDI, dimana 1 USER hanya 1 orang saja yang bisa menggunakannya
digunakan untuk melakukan pembayaran dan penyetoran transaksi tunai yang
saat itu dilakukan, selain pimpinan cabang pembantu atau cabang utama itu ada
pasword ada pasword ;
- Bahwa setelah kejadian selain 2 teller ada juga SYAHRIR bertemu dengan
saksi, 3 terdakwa menghadap awalnya hanya masalah klaim saja, ada
kesalahan teknis tapi hasil print outnya sudah membuangnya yang seharusnya
tidak boleh di buang, saksi bertemu dengan 3 terdakwa dan mengakui
perbuatannya tentang Klaim nasabah yang di setorkan ke BPDM atau uang
tarikan nasabah yang dia titipkan ke teller sebesar 30 juta ;
- Bahwa yang bertanggung jawab atas ke 2 teller tersebut adalah Kepala Cabang
Pembantu ynag bernama SYAHRIR dan ketika di panggil saat itu dia
bertanggung jawab sebagai kepala cabang saat itu ;
- Bahwa Saksi mengetahui dari polres waktu pemeriksaan apabila ada
pengembalian uang langsung ke rekening, adapun bukti buktinya tersimpan di
pemeriksaan SKAI, kewenangan pemeriksa ada di SKAI ;
- Bahwa terdakwa mengambil dari kas kan biasanya 1 minggu sekali mereka
harus pulang ke cabang namlea jadi senin sampe jumat, dan jumat mereka
langsung setor jadi setelah mungkin mereka ambil antara hari senin harus
mereka membuat kecurangan di hari jumat itu. pengambilan uang nasabah
telah masuk ke dalam sistem bank, artinya uang yang diambil tersebut sudah
jadi 1 tercampur dalam kas besar dengan cara Ketika ada penyetoran berarti
tercatat masuk uang masuk dan ini juga akan tercatat dalam kas besar uang
masuk jadi menurut keterangan saya juga akan terklop karena saldo dengan
yang di setorkan harus klop, bahwa ketika mereka ambil itu uang dengan cara
memalsukan bukti yang mereka tanda tangani dengan lampiran KTP sehingga
sulit untuk memastikan apakah itu mereka ada melakukan kejahatan, karena
slip yang di tanda tangani benar ada KTP juga dari yang bersangkutan benar,
- yang di setorkan ke saya sama dikarenakan slip penarikan jadi resmi sehingga
penarikan berbentuk saldo keluar ada, peminjaman terhadap kas besar tersebut
Tidak di perbolehkan kepada siapapun ;
- Bahwa Terkait USER ID Awal pagi harinya dia akan meminta modal untuk
melakukan transaksi hari itu kemudian pada sore harinya dia akan cocokan
dengan voucher yang dia miliki sisa saldo hari-hari yang di atur akan ke
pimpinan cabang, KCP telah los kontrol sehingga misi pengawasannya tidak
ketat atau KCP tidak melakukan kewajibannya untuk mengontrol kas hari-
harinya sehingga terjadi kecurangan, Saudara ERICK itu sebagai teller tunai itu
dari tahun 2010 sampai 2018 sedangkan BUNGA dari tahun 2013 sampai 2018,
Pertama masuk saudara ERICK sebagai teller tunai dari 2010-2018 kemudian
di rolling lagi ke teller tabunganku 2018-2019Kalau BUNGA? Kemudian BUNGA
dari 2013-2018 menjadi teller tabunganku kemudian di rolling lagi teller tunai
19
dari 2018-2019, teller mobil hanya di 1 di mobil kelilingsedangkan teller tunai
berada di dalam kantor, USER ID Untuk mengakses transaksi keuanganKarena
memang dia punya USER itu menghendaki demikian karena dia teller tunai
untuk bisa membuku saldo nasabahnya itu bisa di lihat dari USERnya,
maksudnya kalau untuk melihat saldo tidak bisa cuma hanya bisa melihat
rekeningnya saja, teller bisa mengambil dari rekening orang lain dengan cara pakai
USER yang bersangkutan yaitu dengan bukti penyetoran dan penarikan ;
- Bahwa terdakwa mendapatkan KTP kemungkinan besar nasabah-nasabah ini
pernah melakukan transaksi mungkin tugas kita meminta KTPnya disitulah
mungkin mereka mendapatkannya, Kewenangan teller itu bisa sampai 10 juta
saja tidak bisa lebih , bahwa yang bisa membuka kas besar itu hanya Pimpinan
cabang saja, waktunya Setiap hari pagi hari dia membuka brangkas untuk
memberikan modal kerja kepada kedua teller kemudian sore hari mereka
menyetorkan dan di simpan lagi ke brangkas, pertanggungjawaban dari
pimpinan cabang adalah Kordinasi dan mengawasi baik seluruh cabang utama
maupun cabang-cabang pembantu lainnya, seperti kordinasikan pekerjaan
misalnya panjar terusan kordinasi terkait dengan ada dana pihak ketiga,
penarikan dan penyetoran itu menjadi tanggung jawab pimpinan cabang, dual
kontrol yang dilakukan terkait dengan voucher itu ada fungsi seksi AKN yang di
libatkan dalam hal ini jadi tidak semua hak saya hal itu saya melakukan ada
staf-staf saya terkait dengan kepala yang akan melakukan pekerjaan masing-
masingnya, AKN yang memverifikasi bukti daripada setiap voucher yang ada
pada bank maluku dan Seksi AKN itu akan membuktikan penarikan dengan
sistem terkonek jadi voucher yang dilakukan penarikan sebesar berapa dengan
sistem yang di validasi itu cocok dan AKN hanya memvalidasi apakah benar
yang terkait ini di validasi sudah sesuai, bahwa teller yang melakukan
penerimaan daripada nasabah yang bersangkutan itu bukan menjadi sebuah
kewenangan seorang pimpinan tapi itu adalah kewenangan dari teller, terkait
dengan pengambilan kas masing-masing cabang dia mengontrol dia punya kas
itu sendiri, misalkan cabang memberikan uang kas sebesar 500juta hari ini itu
kemudian menjadi urusan cabang pembantu dalam pengurusan keuangannya
sedangkan pimpinan cabang hanya memberikan modal saja , pemeriksaan
dalam kantor cabang pembantu jadwal auditnya 1 tahun 2 kali Itu nanti dari
bagian QE INTERN, Bahwa Kepala cabang, teller tunai tabunganku,pimpinan
cabang,akunting administrasi kredit(akunting officer) atau analisa kredit, Syarat
penyetoran ke bank apabila dia telah memiliki rekening ke bank maluku dia akan
melakukan penyetoran berapa pun itu tergantung nasabah bersangkutan ketika
di input maka saldo nasabah akan bertambah dan ada lembaran yang harus di
kembalikan ke nasabah kalau sistem penyetoran sedangkan kalau sistem
penarikan itu hanya kita yang memiliki yaitu pihak bank sedangkan debitur atau
nasabah tidak memiliki waktu saat melakukan penarikantapi kalau penyetoran itu
ada pihak bank punya bukti dan ada nasabahjuga punya bukti ;
- Bahwa Untuk teller batas limitasinya 10 juta apabila lebih maka jadi keweangan
kepala cabang pembantu dikarenakan harus mengopor ke USER nya pimpinan
cabang, jadi teller opor ke pimpinan cabang untuk memverifikasi dengan bukti
yang akan melebihi daripada limitasi teller kemudian diotorisasi oleh KCP,
USER semua pegawai punya tapi USER masing-masing di ketahui masing-
masing sendiri setiap pegawai punya USER tapi di ketahui pegawai itu sendiri
tidak mengetahui yang lain, Fungsi dari USER teller untuk Membutikan
validasinya, cara pengambilan di kas besar Tidak tahu ;
2. KETERANGAN SAKSI SRINARTI,KISWOTO, DAN YOSIAS NACIKIT

20
Bahwa saksi SRINARTI, KISWOTO, DAN YOSIAS NACIKIT ketiganya dibawah
sumpah dimuka persidangan yang pada pokoknya menerangkan dan menjelaskan
sebagai berikut :
KETERANGAN SAKSI SRINARTI
- Bahwa saksi pada Tahun 2019 masih menabung di bank BPDM, saksi pernah
mempunyai kartu ATM tapi sudah lama terblokir dan tidak pernah di pakai lagi,
saksi Seperlunya melakukan penarikan, dalam melakukan penarikan saksi
hanya membawa buku rekening, teller pernah meminta untuk meninggalkan
buku tabungan di bank, alasannya karena mesin print out eror karena saat itu
saya lagi setoran, kalau tipex di buku tabungan tidak ada tapi kalau tulisan
tangan ada, akan tetapi tidak tahu siapa yang menulis, saksi mengetahui saldo
bermasalah ketika ada panggilan dari Polres, kalau tidak salah di panggil karena
masalah rekening, masalah saksi di panggil ke POLRES ada dugaan uang yang
ada di buku rekening saya sudah di tarik pihak bank dan sudah di ganti buku
baru oleh pihak bank akan tetapi saksi tidak pernah melakukan penarikan di
bank BPDM lain selain cabang Mako, saksi menjadi di bank BPDM itu sejak
2011, setiap transaksi penarikan maupun penyetoran saya melakukan print out,
Setiap melakukan print out saya melihat kadang sesuai dan kadang kurang
memperhatikan dan saksi tidak ingat kapan terakhir melakukan print out buku ;
- Bahwa Bank telah melakukan penggantian buku tabungan sebanyak 3 kali, Saat
pertama kali mengganti buku tabungan itu karena sudah penuh sedangkan yang
kedua kali itu di ganti pun saya belum tahu masalahnya karena apa, saat saksi
di periksa di Polres saya baru di beritahukan ada masalah di bank Maluku Malut
termasuk adanya masalah di buku tabungan saya ketika saya di panggil ke
Polres, saksi pernah mengecek buku tabungan, tetapi saksi kurang
memperhatikan secara detail buku tabungannya, yang jelas dalam buku
tabungan memang benar sesuai dengan yang tertulis di buku memakai pena
tetapi ada loncatan-loncatan tulisan, saksi tidak pernah di panggil oleh pihak
perbankan terkait masalah uang yang hilang telah dikembalikan oleh Pihak
Bank, tapi tidak tahu kapan di kembalikan oleh bank, tapi apabila, maka
pengembalian itu sekitar bulan desember 2019, Ketika saksi mengetahui dari
pihak Polres saat itu saya tidak melakukan apa-apa, Jadi selama kehilangan
uang saya di bank sampai ada pemanggilan dari Polres saya tidak pernah
mengecek saldo tabungan saya, saksi tidak mengetahui siapa yang melakukan
penarikan sekaligus pemalsuan tanda tangan pada slip penarikan, saksi tidak
mengetahui siapa yang melakukan catatan tangan pada buku tabungan saya,
terkait uang saksi yang di kembalikan saya tidak mengetahui siapa yang
mengembalikannya ;
KETERANGAN SAKSI KISWOTO
- Bahwa uang saksi yang ditabungkan tersebut adalah transfer gaji sertifikasi jadi
setiap cair saya mengambil sesuai kebutuhan dan pernah saya mengambil 2juta
atau 10 juta, ketika saksi mau mengambil uang di bank BPDM Mako saat itu
bermasalah atau tidak ada uang waktu itu kalau tidak salah karena saat itu ada
kesalahan sebanyak 3 kali sehingga saya pergi ke bank BPDM Namlea di sana
juga saya di tanyakan soal coretan pena di buku tabungan saya dan saksi tidak
mempunyai ATM, Saat itu pernah ketika mau melakukan print out tapi
alasannya printnya rusak, Saksi tidak pernah melakukan penarikan 31 juta dan
ada didalam slip penarikan tunai bukanlah tanda tangan saksi, Tanda tangan
nya memang mirip tapi bukan tanda tangan saya ;
- Bahwa saksi mengetahui adanya masalah ketika saya di panggil oleh pihak
Polres untuk di mintai keterangan, saksi tidak tahu sehingga di jelaskan pihak
Polres mengenai masalah rekening lama saya itu yang bukunya sudah di ambil,
KETERANGAN SAKSI YOSIAS NACIKIT
21
- Saksi menjadi nasabah bank Maluku sejak adanya gaji sertifikasi sekitar tahun
2013, saksi terima gaji itu pertiga bulan itu sekitar 9 juta lebih, Setiap gaji cair
saya hanya memprint out buku saja dan saya mengambil uang di bank hanya
sesuai kebutuhan saya saja di tabungan bank Maluku hanya gaji sertifikasi saja
yang ada di dalam tabungan tersebut, setelah ada panggilan Polres uang saya
tarik dari bank Maluku sebesar 50 juta ;
- Bahwa setahu saya ketika saya menarik 50 juta itu tidak ada masalah tetapi
ketika saya mau menarik 10 juta itu sebelum di panggil ke Polres karena di bank
BPDM Mako itu bilang tidak punya uang sehingga di tangguhkan lagi dan hanya
bisa mengambil 5 juta saja kemudian di tangguhkan lagi kemudian saya ada
keperluan mendesak sehingga saya pergi ke bank Maluku cabang Namlea,
setelah di cek buku saya di bank BPDM Namlea setahu saya ada tulisan tangan
dan ini bukan tulisan saya kalau ibu tidak percaya ibu bisa langsung
menanyakan ke bank BPDM Mako, kemudian buku saya di tahan, Limit yang
bisa di ambil di bank sebesar 10 juta saja, Penarikan di cabang Mako tidak bisa
50 juta sedangkan 10 juta saja susah sehingga penarikan 50 juta saya bawa ke
bank cabang Namlea ;
- Bahwa yang di tunjukan pada jaksa berupa slip penarikan tetapi penarikan
tersebut bukan saya yang melakukan, kalau di slip tadi jumlah penarikan sebesar
31 juta dan 20 juta sedangkan saya tidak pernah merasa menarik dalam jumlah
tersebut, catatan di buku tabungan terakhir itu semua sesuai Penarikan di slip itu
terjadi pada bulan desember 2019 ;
- Bahwa setiap sertifikasi pertiga bulan saksi selalu memprint out buku tabungan
saya, saksi mengetahui dari Polres bahwa ada masalah terkait tabungannya,
Ketika saksi mengetahui uang saya hilang saya tidak sempat cek lagi ke bank,
tetapi saya mengecek kembali ketika sudah di kembalikan dari pihak bank, saksi
tidak mengetahui siapa yang melakukan penarikan, bahwa yang melakukan catatan
tangan hanya satu saja dan itu yang terakhir saja sisanya semua print out, saksi
tidak mengetahui siapa yang melakukan catatan tangan pada buku tabungan
saya, Jadi saat penarikan 50 juta itu saya memprint out buku di namlea semua
masih sesuai dengan saldo saya, terkait uang yang di kembalikan saya tidak
mengetahui siapa yang mengembalikan ;

3. KETERANGAN SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E


Bahwa saksi MASJITA SAIMIMA, S.E, dibawah sumpah dimuka persidangan
yang pada pokoknya menerangkan dan menjelaskan sebagai berikut :
- Bahwa saksi selaku Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang di tugaskan
berdasarkan Surat tugas kami di tanda tangani langsung dari direktur Internal,
yang diaudit oleh saksi adalah Laporan Keuangan dari tahun 2016 sampai
dengan November 2019 ;
- Bahwa selain Terdakwa Erik dan Bunga, KCP Mako yang bernama Syahrir
Marwan juga telah melakukan froud terhadap nasabah, hal tersebut
berdasarkan Pengakuan dari saudari Erick dan saudari Bunga (Terdakwa) yang
pada intinya menyebutkan bahwa Terdakwa telah mendebet dana nasabah dan
juga ada sebagan dana yang di pakai oleh pemimpin KCP yaitu saudara Syahrir
Marwan, adapun caranya yaitu dengan mengambil uang nasabah melalui
setoran tunai dan dari kas dan tentunya melanggar prosedur, dana yang diambil
seluruhnya terdiri dari 69 nasabh, setelah mendapatkan keterangan dari
Terdakwa kemudian saksi melakukan pemeriksaan yaitu dengan mengumpul-
kan bukti-bukti transaksi pada ke 69 nasabah tersebut diantaranya Bukti-bukti
penarikan maupun penyetoran serta rekening koran, Namun dalam
pekembangan pemeriksaan itu kemudian ada juga komplain-komplain yang
masuk sehingga totalnya menjadi 75 nasabah, Terdakwa menggunakan uang
22
kas bank pada awalnya dan untuk menutupi selisih yang mereka sudah pakai
itu pada awalnya itu sesuai hasil pemeriksaan kami dan hasil pengakuan
mereka awalnya itu mereka masih menggunakan transferan nasabah jadi ada
transfer nasabah pada hari itu tidak dilangsung di setor, tapi mereka pakai untuk
menutupi selisih itu modus yang mereka pakai, setelah itu mereka mulai
menggunakan rekening nasabah yakni dengan melakukan penarikan dari
rekening nasabah tentunya menggunakan slip penarikan yang mana tanda
tangannya itu di buat sama dengan yang ada pada KTP, jadi dalam
pemeriksaan itu yang kami temukan adalah di setiap slip penarikan itu selalu
ada copy KTP ;
- Bahwa untuk membuat setoran tunai untuk tanda tangan Terdakwa mengambil
ambil copy KTP dari transaksi-transaksi nasabah sebelumnya adapun
jumlahnya yang diambil oleh Terdakwa sebesar Rp 4.057.200.000 (empat
miliar lima puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah), adapun cara yang dilakukan
oleh Terdakwa adalah pada awal hari melakukan panjar, selasai panjar itu
harusnya kas itu di tutup dan nanti dibuka kembali pada saat selesai operasional
untuk menerima setoran hari itu, pada saat hari itu mereka menggunakan
setoran uang kemudian mereka menutupi dengan transaksi atau dengan
penarikan uang sesuai sebagaimana pengakuan dari Terdakwa yang
menyebutkanuang yang diambil dari Kas biasanya panjar di teller itu dalam
jumlah yang kecil itu disesuaikan dengan kebutuhan, Kalau misalnya ada
penarikan yang besar selalu di beritahukan sehari sebelumnya dari nasabah
itukan untuk penarikan-penarikan besar biasanya seratus juta keatas, tetapi
kalau tidak ada pemberitahuannya mereka juga panjarnya tidak terlalu besar,
bahwa uang yang diambil Tidak di tarik sekalian, jadi mereka melakukan dalam
rens waktu dari 2016 sampai dengan November 2019 ;
- Bahwa ada beberapa ketentuan yang dilanggar yang utama kedua teller ini yaitu
melanggar SOP code banking dikarenakan setiap tarikan tabungan itu harus
dilakukan oleh penabung dan di tanda tangani oleh penabung serta ada buku
pedoman perusahaan tingkat otorisasi dan kerja yaitu terkait jobdes masing-
masing pegawai tidak mengelola serta menimalisir kemungkinan terjadinya
resiko yang merugikan perusahaan, singkatnya para Terdakwa tidak
melaksanakan peraturan BI,OJK dan peraturan perundang-undangan serta
internal, yang dilakukan oleh KCP adalah meminjam uang yang ternyata uang
tersebut di ambil dari teller uang daripada kas sebesar Rp 21.500.000 (dua
puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) dan sudah dilakukan pengembalian selain
itu yang dilakukan oleh Para Terdakwa adannya Sharing user oleh Terdakwa
sehingga mengakibatkan masing-masing pegawai bisa mengakses sistem
dikarenakan masing-masing punya user dan itu ada pasword dan sandi yang
sesuai aturan itu memang harus di rahasiakan ;
- Bahwa para Terdakwa punya limitasi hanya sampai dengan sepuluh,
pemeriksaan yangdilakukan oleh Saksi dalam mengaudit berbasis rescue, sehingga
dalam dua tahun kami melakukan pemeriksaan operasional tapi kemudian 2 tahun
berikutnya juga kami melakukan audit pada resiko trading, masing-masing
CABPEM maupun cabang induk mempunyai laporan keuangan sendiri ;
- Bahwa Bank Maluku telah berlaku By system jadi seluruh transaksi hari itu
setiap ambil hari itu langsung terekap dan di hasilkan laporan keuangan perhari,
SKAI melakukan pemeriksaan tiap cabang seperti tadi yang dijelaskan rescue
jadi ada prosesnya, tidak semua cabang itu setiap tahun kami periksa juga
namun di bawah SKAI itu ada kontroling internal cabang yang di tempatkan di
masing-masing cabang, KCP melakukan pemeriksaan berdasarkan
persetujuan yang di berikan oleh SKAI itu setiap tahun jadi ada jadwal

23
pemeriksaan yang di lakukan oleh kontrol intern cabang (KIC) dalam Setahun
dua kali pemeriksaan ;
- Bahwa Saksi yang merumuskannya kemudian mengusulkan RBB (RENCANA
Bisnis Bank)kami susun setiap akhir tahun, dalam melakukan tugas
pengawasan misalnya seperti KIC itu juga ada melakukan pemeriksaan
berdasarkan jadwal yang sudah di setujui, dan tugas pemeriksaan CABPEM
maupun pada seksi-seksi pada cabang itu telah sesuai dengan jadwal audit
yang telah di setujui oleh SKAI ;
- Bahwa fraud yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara menulis di slip
penarikan atas nama nasabah tertentu sesuai nomor rekening juga sama
kemudian melakukan tanda tangan pada slip penarikan itu mereka sesuai kan
dengan KTP daripada nasabah itu, Jadi pada saat dia mengambil uang dari kas
otomatis itu kalau tidak di tutup maka akhir hari pasti ketahuan tapi selisih fisik
yang ada di dalam kas dengan neraca yang tercetak pada saat itu, akhirnya
saat itu dia mendebet atau melakukan penarikan daripada rekening nasabah
dan dengan dia melakukan penarikan daripada rekening nasabah kalau
transaksi yang wajar berarti uang itu di ambil oleh nasabah tapi karena ini bukan
nasabah yang melakukan penarikan tapi dia yang melakukan penarikan
otomatis uang itu dia pegang lalu dia tutupilah yang tadi dia ambil dari kas
otomatis pada saat akhir hari neraca dengan fisik tetap klop sedangkan yang di
rugikan adalah nasabah tapi dia melakukan penarikan dengan meniru tanda
tangan nasabah dan di lampirkan bukti KTP dari masing-masing nasabah ;
- Bahwa Slip penarikan itu sesuai SOP harus di tanda tangani oleh nasabah dan
penarikan juga harus di lakukan oleh nasabah, pada saat pemeriksaan itu
memang ada tiga dari nominal Rp 4.057.200.000 yang pertama yang dapat kita
pastikan itu karena dari CABPEM telah mengumpulkan buku tabungan dari
nasabah sehingga kami telah melakukan pengujian dengan transaksi, yang
kedua Yang belum dapat di pastikan ini karena kami belum memperoleh buku
tabungan saat itu ketika kami selesai melakukan pemeriksaan dan menyusun
laporan kami kepada direksi, yang 1,3 milliar itu buku tabungannya memang
kami belum dapat di pastikan, tidak dapat dipastikan karena kesulitan dalam
proses identifikasi sehingga kami mengangkat saja dari pengakuan teller selain
pengakuan ada juga surat pernyataan ;
- Bahwa dalam melakukan penarikan di cabang lain pastinya ketahuan dari awal,
tapi karena mereka ini rata-rata adalah petani dari hasil identifikasi kami
terhadap data nasabah sebagian besar petani dan mereka bertransaksi hanya
di cabang Mako saja, pada saat mereka bertransaksi itu mereka memang tidak
mengetahui bahwa rekening mereka berkurang karena teller ini selalu beralasan
bahwa printernya selalu gangguan sehingga saldo di tulis tangan oleh teller, dan
ketika mereka melakukan pendebetan atau penarikan oleh teller itu mereka
melakukan cetak transaksi itu di kertas kosong dan sistem kami ketika sudah
tercetak pada saat di lakukan penarikan, pada penarikan berikutnya itu tidak
akan tercetak lagi di buku tabungan, mereka setiap nasabah yang diambil
uangnya itu pada saat melakukan transaksi mereka selalu menulis saldonya itu
dengan tulisan tangan dan dalam beberapa sekian buku tabungan yang kami
terima saat pemeriksaan itu memang tulisan tangan semua bahkan ada yang di
tipe-x padahal secara aturan tidak boleh ;
- Bahwa Penarikan dari nasabah bisa di sesuaikan kondisi cabang masing-
masing biasanya itu setiap cabang punya kebijakan dan sudah di jelaskan oleh
saya di awal bahwa ada penarikan misalkan seratus juta dari cabang
mengharuskan dari cabang untuk konservasi dulu 1 hari sebelumnya biar
fisiknya itu bisa di sediakan, kewenangan pakai user sepengetahuan dan seijin
dari pimpinan CABPEM ;
24
- Bahwa saksi tidak bisa membagikan secara atau secara spesifik karena kedua
teller ini dalam prakteknya dalam sehari-hari itu melakukan sharing user,
sehingga usernya bunga bisa di pakai erick dan usernya erick bisa dipakai oleh
bunga ketika kami melakukan pemeriksaan salah satu teller ini pernah
melakukan keberatan karena merasa tidak memakai sebesar itu tetapi saya
menanyakan kepada teller tadi mana bukti yang mengatakan bahwa kamu tidak
mengambil sebesar itu kan kalian saling berdua sharing user itu juga kami tidak
bisa membuktikan ;
- Bahwa Terdakwa pernah membuat catatan tetapi saya mengatakan bahwa kita
tidak punya dasar di karenakan kalian berdua sharing user, Setiap hari
pemimpin cabang melakukan pembukaan kas terus memberikan panjar dan
seharusnya setelah itu kas di tutup karena uang panjar untuk kebutuhan hari itu
sudah di serahkan kepada masing-masing teller, nanti pada saat akhir hari dia
menerima setoran fisik dari masing-masing teller kemudian melakukan proses
dengan laporan transaksi sendiri dari masing-masing teller itu ada setiap akhir
hari itu di cek di situ langsung kemudian saldo di laporkan masing-masing teller klop
dengan fisiknya kemudian uang itu di masukan kembali ke dalam brankas bank ;
- Bahwa menurut pengakuan karena pada akhir hari itu teller sendiri yang
menutup kas, sehingga kedua teller ini kita juga tidak bisa langsung
membuktikan secara spesifik bunga mengambil berapa dan erick mengambil
berapa, KCP tidak boleh memberikan atau sharing pasword karena ada
SOPnya, Sharing pasword itu ada aturannya dan harus ada penyerahan user
dibuat surat kuasa namun tidak di laksanakan oleh KCP ;
- Bahwa froud didasarkan kepada pengakuan dari kedua teller, Jadi di dalam
buku tabungan yang kemudian di motori oleh CABPEM itu di sampaikan ke kami
itukan nanti ada loncat karena tadi sudah di cetak maka pada saat mencetak
buku tabungan itu dia loncat ada ruang kosong di situlah kita mencocokan
dengan bukti penarikan dan penyetorannya, disamping buku tabungan tadi
yang menjadi panduan kami karena ada kertas kosong ada juga modus yang
lain yang terlihat bahwa ada penyetoran dan penarikan yang dilakukan pada
hari yang sama dalam hitungan menit dan kemudian kami konfirmasikan ini
saudarakan yang melakukan dan dia mengaku karena setoran dalam waktu
yang sama atau penarikan dalam waktu yang sama dan kemudian penipuan
dalam yang sama atau seperti ini mereka pakai dulu beberapa hari atau beberapa
bulan dulu, ketika nasabah nasabah ini akan melakukan transaksi mereka buru-buru
melakukan penyetoran, nanti pada saat akhir hari mereka menarik lagi dari rekening
lain, KCP mengaku tidak tahu karena Rp21.500.000 itu akan tetapi bahwa dia juga
mengaku pinjam teller dan dia tidak tahu kalau itu uang dari hasil pengambilan dari kas,
jadi proses untu kami bisa melakukan audit ke satu cabang itu berdasarkan profil resiko
jadi kalau hasil profil resiko dari satuan kerja menajemen resiko itu klop itu kami tidak
melakukan audit di cabang tersebut, untuk cabang namlea sendiri itu kami audit untuk
resiko operasional itu ada pada tahun 2019, jadi kontrol intern cabang kami kan
melakukan audit dalam satu tahun dua kali setiap dia melakukan audit itu tidak
pernah ada selisih kas ;

4. KETERANGAN SAKSI ELIOPAS NACIKIT,SUNARYO, DAN ULI NURRAHMAN


Bahwa saksi ELIOPAS NACIKIT, SUNARYO, DAN ULI NURRAHMAN ketiganya
dibawah sumpah dimuka persidangan yang pada pokoknya menerangkan dan
menjelaskan sebagai berikut :
KETERANGAN SAKSI ELIOPAS NACIKIT
- Bahwa saksi pernah memberi keterangan dikepolisian, bahwa sebagaian besar
bukti telah disiaplkan oleh POLRES saksi hanya menjawab sesuai dari tuntnan
POLISI saja ;

25
- Bahwa saksi menabung uang di Bank BPDM Maluku, saksi juga sudah lupa
kapan saya menabung di Bank karena saya tidak pernah sekolah, saksi Pernah
saya melakukan penarikan sekali ;
- Bahwa sampai saat ini uang yang beradaditabungan saksi sesuai dengan
jumlah yang ditabung oleh saksi ;
- Buku tabungan saksi pada tahun 2018 simpan di rumah, pada saat saya
menabung di Bank semuanya sesuai dengan apa yang saya tabung dan saksi
pernah di panggil pihak Bank terkait ganti rugi atau ganti buku ;
KETERANGAN SAKSI SUNARYO
- Bahwa Saksi menabung di Bank BPDM Maluku tahun 2010, Kalau waktunya
saya lupa kapan pertama menabung, saksi hadir di persidangan karena ada
panggilan dari pihak kejaksaan ;
- Saksi menabung itu kadang-kadang saja ;
- Saat saya menabung semuanya sesuai dengan apa yang saksi tabung ;
- Bahwa saksi di panggil menghadap di persidangan ini terkait masalah
keuangan, saksi ;tidak pernah di panggil pihak perbankan, saksi tidak pernah
menanyakan masalah ini juga kepada pihak perbankan ;
- Bahwa Pada bulan Juli 2019 menurut keterangan dikepolisian telah terjadi
penarikan fiktif tapi pada bulan Desember 2019 sudah ada penyesuaian ;
- Bahwa saksi pernak di panggil oleh Pihak kepolisian ;
- Bahwa sampai saat ini uang yang beradaditabungan saksi sesuai dengan
jumlah yang ditabung oleh saksi ;
- Pada saat saya ingin mengecek alasannya bahwa sistem sedang rusak atau
jaringan sedang gangguan, saksi menitipkan buku tabungan saya karena
alasan jaringan sedang gangguan besoknya lagi saya mengambil buku dan
mengecek pada ssat itu juga semua sesuai dengan tabungan saya yang
sebenarnya, hasilnya semua di print out, yang di tulis tangan itu ada pada
tanggalnya, pada saat buku tabungan di kembalikan semua tidak ada masalah,
Pada bulan Oktober 2019 terjadi penarikan melalui slip penarikan, pada awal
saksi mengetahui penarikan saat itu saya di panggil kepala cabang BPDM
Mako untuk mengecek saldo dan kemudian saya di panggil ke kantor besoknya
kemudian di perlihatkan slip penarikan dimana bukan saya yang melakukan
penarikan tersebut, yang saya tahu saat kepala cabang ke rumah saya itu
hanya sendiri saja ;
- Pada saat kepala cabang masuk ke rumah beliau meminjam buku tabungan
saya kemudian di cek langsung sama kepala cabang Mako sendiri dan
kemudian besoknya saya di suruh menghadap ke Bank dan beliau
menjelaskan bahwa buku tabungan saya terjadi kesalahan administrasi, pada
saat itu juga saksi mengecek bahwa ada penarikan fiktif tetapi sudah di kembalikan
oleh pihak Bank, saksi ingin menarik sebesar 10juta saat itu pihak Bank mengatakan
belum bisa karena belum ada uang, saksi mengetahui kehilangan uang
tabungan saya pada saat saya di panggil oleh kepala cabang Bank BPDM Mako,
kemudian saya memprint buku dan benar ada penarikan fiktif yang dimana bukan saya
yang melakukan dan saya pun tidak tahu siapa yang melakukannya ;

KETERANGAN SAKSI ULI NURRAHMAN


- Bahwa saksi menabung di Bank BPDM itu kisaran tahun 2010, berdasarkan
keterangan dari Pihak kepolisian adalah ada penarikan yang bukan dari saya
melakukannya, Kalau tanggal pastinya saya sudah lupa tapi pada saat itu pak
Kepala cabang BPDM Mako datang kerumah saya untuk mengecek tabungan
saya kemudian saya di panggil ke kantor BPDM, yang pastinya saya lupa
cuman kalau seingat saya sebelum COVID ;

26
- Bahwa saksi pernah menitipkan di Bank juga, Pada saat itu saya melakukan
transaksi dan ingin memprint buku tetapi alasan teller printnya rusak atau
jaringan rusak sehingga tidak bisa di print saat itu, pada saat saksi memprint
out buku saya masih tetap tabungan saksi, dan saksi mengetahui bahwa ada
masalah ketika saya di panggil ke kantor BPDM dan di print out buku saya baru
disitu saya melihat bahwa memang ada penarikan yang di lakukan tetapi bukan
saya yang melakukan ;
- Bahwa menurut saksi saldo saya sekitar 40juta lebih, dan saksi melihat ada
penarikan sekitar 40juta yang dimana bukan saya yang melakukannya, saat
ini uang saya sudah di kembalikan, ketika saya bertemu dengan kepala cabang
saat itu saya menanyakan tentang tabungan saya dan kepala cabang
menjelaskan bahwa ada kesalahan sistem saat itu ;
- Bahwa pada saat saya ingin mengecek alasannya bahwa sistem sedang rusak
atau jaringan sedang gangguan saksi menitipkan buku tabungan saya karena
alasan jaringan sedang gangguan besoknya lagi saya mengambil buku dan
mengecek pada ssat itu juga semua sesuai dengan tabungan saya yang sebenarnya
dan hasilnya semua di print out, yang di tulis tangan itu ada pada tanggalnya ;
- Bahwa Pada saat buku tabungan di kembalikan semua tidak ada masalah,
pada bulan Oktober 2019 terjadi penarikan melalui slip penarikan, pada awal saya
mengetahui penarikan saat itu saya di panggil kepala cabang BPDM Mako untuk
mengecek saldo dan kemudian saya di panggil ke kantor besoknya kemudian di
perlihatkan slip penarikan dimana bukan saya yang melakukan penarikan tersebut
yang saya tahu saat kepala cabang ke rumah saya itu hanya sendiri saja ;
- Bahwa pada saat kepala cabang masuk ke rumah beliau meminjam buku
tabungan saya kemudian di cek langsung sama kepala cabang Mako sendiri
kemudian besoknya saya di suruh menghadap ke Bank dan beliau
menjelaskan bahwa buku tabungan saya terjadi kesalahan administrasi pada
saat itu juga saya mengecek bahwa ada penarikan fiktif tetapi sudah di
kembalikan oleh pihak Bank ;
- Bahwa pada saat saksi ingin menarik sebesar 10juta saat itu pihak Bank
mengatakan belum bisa karena belum ada uang, saksi mengetahui kehilangan
uang tabungan saya pada saat saya di panggil oleh kepala cabang Bank BPDM
Mako, Kemudian saya memprint buku dan benar ada penarikan fiktif yang
dimana bukan saya yang melakukan dan saya pun tidak tahu siapa yang
melakukannya ;

5. KETERANGAN SAKSI SITI HAPSOH, SUGITO DAN KAERUM


Bahwa SAKSI SITI HAPSOH,SUGITO DAN KAERUM ketiganya dibawah
sumpah dimuka persidangan yang pada pokoknya menerangkan dan menjelas-
kan sebagai berikut :
KETERANGAN SAKSI SITI HAPSOH
- Bahwa saksi adalah Nasabah dari tahun 2018, Ada 2 buku tabungan di bank
BPDM dan saksi hneya Pakai buku tabungan yang biasa dan tidak memakai
ATM, saksi ingat saja kadang slipnya hilang dan yang saya ingat di 16
november 2018 sebesar 50juta dan 23 juli 2019 sebesar 10 juta yang terakhir
itu bulan 10 tahun 2019 itu sebesar 100 juta, saldo saya sebesar 515juta ;
- Bahwa sekitar 2018 saya di tawarkan untuk menabung dengan cara di jemput,
kadang-kadang oleh ibu Bunga dan kadang-kadang oleh ibu Erick, Karena
saya di tawarin untuk tabungan saya di jemput jadi saya ikut saja, terakhir itu
saya mengambil 100juta waktu pak Marwan panggil ke kantor itu katanya ada
penarikan uang dalam jumalah sekian?saya bilang saya ini baru mau
narik,terus bulan 8 tahun 2019 saya masih di mekkah jadi saya tidak tahu ada
penarikan sebanyak itu ;
27
- Bahwa terjadi penarikan itu pada tahun 2019, Buku tabungan saya pegang dan
kadang saya setor sama ibu Bunga atau ibu Erick kadang seminggu,sehari
atau dua hari baru di antar kembali, Uang saya yang hilang sudah di ganti dan
saya tidak tahu siapa yang menggantinya dan ketika saya setor ibunya bilang
printnya lagi rusak kadang-kadang yang bilang ibu Bunga atau ibu Erick, saksi
menabung tidak rutin kalau ada rejeki nya saya menabung ;
- Bahwa Saat terjadi pengembalian itu sekitar 2019, Saat saksi melakukan
penarikan pada bulan 10 saya di panggil oleh pak Marwan, Saya di kasih tahu sama
pak Marwan terkait kesalahan pada saldo saksi, yang pertama itu pak Marwan tahu
saya mau tarik 100juta itu baru pak Marwan memanggil saya ke kantor ;
- Bahwa saksi menabung saya mencatat sendiri dan melihat ada sesuai dengan
buku tabungan jadi saat di beritahu oleh pak Marwan pada tahun 2019 jadi
saya tidak mengetahui siapa yang melakukan penarikan 515juta terhadap
saldo saya, saksi Tidak pernah melakukan penarikan di tempat lain selain di
mako dan di ketahui saldo saya hilang ketika pak Marwan panggil ke kantor
jadi selama ini yang melayani saya hanya mereka bertiga saja ;
KETERANGAN SAKSI SUGITO
- Bahwa ada dua tabungan yang 1 dari tahun 1996 d an yang satu saya tidak ingat,
Tabungan saya sebesar 350juta, saksi menabung tidak memakai ATM maupun
Mbanking, saksi menabung di bank cabang Mako ;
- Bahwa Tabungan saya yang 1 untuk gaji dan yang 1 untuk menabung, Kalau
penarikan tahunnya saya tidak ingat tapi besarnya saya ingat 20juta, kalau
masalah rekening saya yang di debet itu saya tahu dari pak Marwan yang
datang ke rumah, masalahnya datang ke rumah juga saya tidak tahu datang
mencari yang namanya bapak SUGITO kebetulan saya punya buku rekening
kan ada 2 yang 1 alamat Namlea karena saat membuat itu saya masih sekolah
kalau yang 1 itu bapak Marwan cari di namlea di alamat jalan Dermaga di cari-
cari tidak ada akhirnya di cari di mako ;
- Bahwa Buku tabungan saksi titipkan di bank, pertama kali buka tabungan untuk
menabung itu saldo awal saya sekitar seratusan, Kalau buku tabungan yang di
titipkan itu saldonya sudah 350juta dan buku tabungan yang saya taruh di bank
kalau saya mau ambil ibu bunga bilang printnya rusak akhirnya kita mau ambil
bawa pulang tidak bisa akhirnya di titipkan ke bank, saksi menitipkan buku saat
di bilang print rusak itu sekitar 2018 atau 2019, saksi menitipkan buku tabungan
itu sekitar 1 tahun di bank dan tak pernah di pegang dan saya memegang
kembali buku tabungan saya itu saat pak Marwan datang ke rumah, memang
saat saya mau memprint buku saya melihat ada coretan tetapi tidak banyak
seperti yang sekarang ;
- Bahwa saksi Menabung dari 1996 kalau yang satu saya tidak ingat yang saksi
ingat yang buku merah 1996 itu jumlahnya kecil karena kita masih sekolah juga
tapi kalau yang 1 kita sudah kerja juga, kalau buku saya yang di titipkan mau di
ambil ibu bunga bilang printnya rusak akhirnya di tinggal di kantor cabang mako
dan saya tidak mengambil buku tabungan selama 1 tahun serta saya
menitipkan buku tabungan itu kalau tidak salah tahun 2019, kalau tahun 2017
dan 2018 itu biasa saya ambil sedikit-sedikit di bawah 20juta bukunya saya
bawa pulang dan semuanya pas sesuai buku dan saksi ingat itu tahun
2018/2019 terakhirnya itu pak Marwan datang ke rumah saya tidak tahu kalau
isi tabungan saya tidak ada ;
- Bahwa saksi pada Tahun 2018 buku saya bawa kadang-kadang 1 minggu 2
minggu saya ambil lagi, kalau 2018 saya periksa tapi kelihatannya itu isinya
corat-coretan jadi kalau saya ambil saya tidak lihat semua tapi langsung saya
simpan bawa pulang yang ada coretannya itu tahun 2018/2019, kalau seperti

28
setor ada tulisannya di buku dan Kalau 10juta ada tetapi kalau 20juta ke atas
tidak ada batas pengambilan paling besar 20juta ;
- Bahwa Bukti pengambilan uang harus memakai slip merah dan KTP yang
menandatangani saat pengambilan uang yaitu ibu Bunga kadang-kadang kalau
gaji ibu Erick juga Total tabungan saya sekarang 150juta ;
- Bahwa saksi Pernah di panggil sama pak Marwan langsung datang ke rumah
sekitar tahun 2019, Pak Marwan ke rumah memberitahukan bahwa buku saya
ada masalah, kemudian saya di suruh ke kantor dan membicarakan rekening
saya ada masalah langsung di lihatkan bahwa ada tipex di buku tabungan saya,
kemudian semua uang sayakan ada 350juta tinggal 6juta tapi waktu itu
besoknya saya ke kantor sudah di kembalikan 310juta, Pak marwan hanya
menanyakan masalah tabungan saya yang tidak ada isinya;
- Bahwa Tabungan saya yang utuh ada di saya tahun 2019 yang penting utuhnya
saya tahu itu ketika di panggil pak Marwan, kalau sekarang saya sudah
memprint out tapi dulu waktu 1 tahun saya tidak pernah tanya-tanya;
KETERANGAN SAKSI KAERUM
- Bahwa saksi Nabung mulai 2011, saksi tidak rutin menabung Waktu saya
membuka rekening 1tahun saya tidak pernah isi dulu waktu saya buka itu
karena mau dapat dana terpencil, pada tahun 2014 kalau tidak salah gaji
sertifikasi ,sudah 1 tahun saja saya mendapatkan gaji sertifikasi ;
- Bahwa pada tahun 2014 saya hanya mengambil jadi sisa saldo 27juta, Itu dulu
gaji sertifikasi di ambil per 3 bulan sekali, kalau gajinya saya lupa tapi kalau
total saldo saya tahun 2015 27juta sekian karena pernah saya ambil juga,
terakhir saya tarik mungkin 2019 dari saldo 27juta sekian saya tarik 10juta,
terus pulang haji saya tarik lagi 5juta, semua waktu debet tercatat tapi kadang-
kadang pakai pena dan alasannya bahwa printnya rusak dan yang tercatat
semua sesuai dengan pengambilan saldo saya serta tiba-tiba saya di panggil
sama pak Marwan bahwa saldo saya tidak ada semua ;
- Bahwa saksi di panggil itu pada desember tahun 2019 dan di kembalikan
10juta itu pada desember tahun 2019 juga karena langsung di debet yang
waktu itu saldo saya sisa 12juta tapi pas di panggil saldo saya kosong dan
melakukan penarikan saya tidak tahu
- Bahwa Saldo 12juta habis kemudian di panggil dan di cek kosong tetapi sudah
di kembalikan, saksi pernah menanyakan ke pak Marwan kenapa bisa saldo
saya kosong terus pak Marwan bilang bahwa ini salah sistem ;
- Bahwa saksi mulai menabung mulai dari tahun 2011 dengan mulai membuka
tabungan sebesar 300ribu, jadi tahun 2019 tabungan saya sebesar 27juta terus
saya ambil 10juta untuk pelunasan haji terus pulang haji lagi saya ambil 5juta
jadi saldonya tinggal 12juta itu saja saldo terakhir saksi, jadi saat itu saya di
panggil dari Bank Maluku menghadap pak Marwan yang intinya pada waktu itu
saldo 12 juta itu habis dan di ganti oleh pihak bank sebesar 10juta ;
- Bahwa saksi Saya tidak rutin menabung, waktu saya membuka rekening
1tahun saya tidak pernah isi dulu waktu saya buka itu karena mau dapat dana
terpencil ;
- Bahwa pada tahun 2014 kalau tidak salah gaji sertifikasi, 1 tahun saja saya
mendapatkan gaji sertifikasi, pada tahun 2014 saya hanya mengambil jadi sisa
saldo 27juta Itu dulu gaji sertifikasi di ambil per 3 bulan sekali Kalau gajinya
saya lupa tapi kalau total saldo saya tahun 2015 27juta sekian karena pernah
saya ambil juga terakhir saya tarik mungkin 2019 dari saldo 27juta sekian saya
tarik 10juta, terus pulang haji saya tarik lagi 5juta semua waktu debet tercatat
tapi kadang-kadang pakai pena dan alasannya bahwa printnya rusak dan yang
tercatat semua sesuai dengan pengambilan saldo saya, tiba-tiba saya di
panggil sama pak Marwan bahwa saldo saya tidak ada semua ;
29
- Bahwa saksi di panggil itu pada desember tahun 2019, dan di kembalikan
10juta itu pada desember tahun 2019 juga karena langsung di debet yang
waktu itu saldo saya sisa 12juta tapi pas di panggil saldo saya kosong,
melakukan penarikan saya tidak tahu ;
- Bahwa Saldo 12juta habis kemudian di panggil dan di cek kosong tetapi sudah
di kembalikan, saksi pernah menanyakan ke pak Marwan kenapa bisa saldo
saya kosong terus pak Marwan bilang bahwa ini salah sistem ;

C. KETERANGAN AHLI
2. KETERANGAN AHLI PIDANA
- Bahwa Kasus fraud yaitu penyalahgunaan dana nasabah di BPDM bank
Maluku pembantu cabang Mako dana uang nasabah yang di setor untuk di
masukan ke rekening itu yang di salah gunakan yang seharusnya di masukan
kedalam laporan instansi setiap hari di laporkan uang masuk ;
- Bahwa Sesuai dengan arahan di BAP itu ada pasal 2, pasal 3, pasal 18 jo 55,
Jadi sesuai arahan BAP penyidik itu di sebutkan tentang hasil pemeriksaan
dari OJK dan internal bank berkaitan dengan menajemen pengelolaan
administrasi keuangan, jadi kalau mengacu pada UU yang berlaku secara
intermatif PT BANK MALUKU DAN MALUKU UTARA maka yang di langgar itu
yang mengacu tentang tugas dan tanggung jawab sebagai kepala cabang
pembantu terkait dengan pengelolaan keuangan bank yang dia pimpin ;
- Bahwa yang ahli ingat itu mereka berdua sebagai teller dan tugas teller itu
sesuai SOP yang di buat adalah mereka mencatat uang masuk dari nasabah
yang kemudian di laporkan ke dalam instansi dan di laporkan ke kepala cabang
dalam pemeriksaan di BAP itu kalau tidak salah pasal 3 yaitu tentang
penyalahgunaan kewenangan jadi kalau kita mengacu pada UU kewenangan
di dalam pasal 3 itu ketentuan barang siapa dari pasal 2 itu sedikit tambahan
karena kalau barang siapa tindak pidana pada umumnya itu setiap orang siapa
saja tapi kalau di TIPIKOR itu adalah mereka yang punya kedudukan dan
jabatan makanya itu mereka bertiga yang kemudian di minta keterangan saya
adalah mereka yang memiliki jabatan untuk pengelolaan itu karena kedua
teller itu tiak bisa duduk di belakang kalau tidak punya kewenangan yang di
perintahkan untuk pengelolaan ;
- Bahwa menurut ahli dalam BAP tambahan karena ini dana nasabah bisa di
sebut juga dana pribadi tapi ketika dia masuk ke bank maka secara otomatis
menjadi milik bank dan BPDM itu salah satu bank milik pemerintah Maluku
yang mendapat suntikan dana dari pemerintah karena itu keuangan yang
diperoleh adalah keuangan daerah dan itu bagian dari objek TIPIKOR itu, Keuangan
Negara menurut saya itu keuangan yang diperoleh dari Negara yang harus di kelola
kemudian di pertanggungjawaban sesuai dengan tata cara dan kebendaharaan yang
di butuhkan oleh pemerintah ;
- Bahwa setiap uang yang di terima lewat transaksi itu di catat secara komulatif
dan dia masuk ke dalam tabungan bank maka itu termasuk uang Negara atau
uang daerah yang sudah di situ bahwa secara administratif itu milik dari
pemegang rekening jadi kalau uang di sana maka dia menjadi uang Negara
oleh bank untuk kepentingan-kepentingan kredit dan lain sebagainya ;
- Bahwa Perbuatan fraud menurut hli itu adalah perbuatan penyalahgunaan
dana atau uang yang di salah gunakan dari dana yang ada di bank yang
seharusnya di kelola oleh bank, Kalau setahu saya itu di atur oleh UU
perbankan, kalau korban dalam konteks nasabah maka yang mengalami
kerugian itu adalah mereka yang punya dana yang di simpan di bank tapi
kemudian korban berikut itu adalah bank ketika laporan penerimaan dana yang
di terima melalui teller itu kemudian di salah gunakan atau di ambil untuk
30
kepentingan-kepentingan dari pihak-pihak tertentu sehingga bank mengalami
kerugian dari pelaporan dana itu jadi di situ jelas korban menyimpan dananya
di bank yang seharusnya di kelola itu kemudian di salah gunakan Jadi kalau di
BAP saya justru lebih cenderung untuk menggunakan UU TIPIKOR karena
menyalahgunakan kewenangannya karena fraud itu tidak ada kaitannya
dengan kewenangan di situ, karena fraud itu siapapun bisa melakukan
perbuatan fraud di dalam UU keuangan itu dan dia menjadi tindak pidana
korupsi ketika jabatan kedudukan yang di berikan oleh seseorang itu salah
gunakan karena itu di kenakan pasal 3 UU TIPIKOR ;
- Bahwa saksi tidak bisa menentukan karena itu menjadi kewenangan majelis
hakim yang saya hanya bisa menjelaskan menurut pengetahuan saya pasal 2
itu di mulai dengan kata perbuatan melawan hukum memperkaya diri sendiri,
orang lain atau koperatif dan seterusnya, kalau pasal 2 itu juga bisa terjadi
perbuatan memperkaya diri itu adalah perbuatan melawan hukum dan
perbuatan melawan hukum itu adalah perbuatan yang tidak pantas di lakukan
baik secara formal maupun secara material itu tidak bisa di
pertanggungjawabkan, kalau dia lebih dekat dengan pasal 3 tentang
kewenangan karena baik kepala pembantu cabang maupun teller itu
mendapatkan kewenangan sesuai dengan SK direksi PT BANK MALUKU
untuk melakukan pengelolaan administrasi keuangan tentang penerimaan dan
uang yang di kelola itu ;
- Bahwa menurut saksi kebijakan dari majelis hakim yang perlu pertimbangan
itu soal pengembalian tetapi secara normatif pengembalian wajib misalnya
pasal 4 UU TIPIKOR itu tidak menghapus pidananya otomatis dia bisa jalani
tetapi bisa juga proses itu tidak berjalan kalau pada waktu pengembalian
sebelum surat perintah penyidikan di mulai itu selesai jadi persoalan itu merasa
korban itu menjadi persoalan lain tetapi dalam objek yang di periksa itu adalah
uang itu sudah di terima oleh teller dan di buat administrasi penerimaannya
tetapi kemudian tidak di masukkan dalam laporan itu secara otomatiskan harus
di laporkan pertanggungjawaban, karena itu uang yang di salah gunakan yang
seharusnya menjadi laporan administrasi itu kemudian jadi objek dari barang
dalam TIPIKOR itu jadi kalau korban yang di maksudkan Penasihat hukum itu
boleh saja tapi itu perkara lain lagi dia merasa bahwa dia mengalami itu tapi
kalau tindak pidana korupsi itu menjadi tugas saksi karena di dalam pelaporan
administrasi itu siapa-siapa yang uangnya di catat lalu kemudian catatannya di minta
keterangan karena kalau tidak salah di dalam buku bank itu tidak di sebutkan yang
punya nasabah di dalam rekening tidak di catat dan itu di konfimasi ulang dengan
administrasi keuangan di teller saat itu di catat atau tidak jadi para saksi itu di periksa
sebagai kelengkapan untuk berkas perkara ;
- Bahwa Catatan tentang administrasi penerimaan keuangan itu di catat pada
tanggal ketika transaksi itu terjadi dan kalau misalnya ada orang memerintah
untuk dia buat pelaporan belakang maka dia salah melawan hukum, maka
menurut Ahli itu untuk kepentingan penyidikan kalau memang tempus
delictinya terjadi di waktu itu maka dicatat didalam konteks hukum pidana itu
termaksud orang yang menyuruh dan orang yang di suruh, kalau orang yang
menyuruh yang di suruh tidak tahu maka dia tidak delik tapi kalau dia tahu
maka dia bekerja sama jadi ini disebut dengan kehendak kalau hukum pidana
adalah apa yang dia mau lakukan itu sudah jadi kehendak di dalam unsur
kesengajaan itu tujuan yang di maksud untuk memperoleh kekayaan tapi kalau
seandainya kasus yang di tanyakan maka di dalam hukum pidana tidak
mempertimbangkan itu bahwa niat itu sudah ada dan akibat dari itu terjadi
orang lain mengalami kerugian jadi kalau dia bilang hanya mau kembalikan itu
belum ada jaminan yang penting ada kerugian jadinya selesai ;

31
- Bahwa Hukum pidana bukan melihat soal merugi perbuatan niat juga sudah
merugi yang penting perbuatan niat terpenuhi, niat itu kehendak yang
berdasarkan dari kesengajaan jadi berkehendak dan mengetahui ;
- Bahwa boleh saja tetapi persoalannya adalah penyalahgunaan kewenangan
kalau fraud itu UU perbankan tentang administrasi perbankan jadi intinya
adalah dia menyalahgunakan administrasi perbankan lalu kemudian kena tapi
karena dia menyalahgunakan itu adalah orang yang memiliki jabatan maka dia
kena kewenangan itu, kalau dia di skala itu maka dia kena karena dia di
tugaskan untuk mengelola keuangan sesuai prosedur itu ;
- Bahwa Hukum pidana itu meminta pertanggungjawaban subjek orang dan
orang yang melakukan itu di minta pertangung jawaban soal dia mau kasih
masuk tetap orang itu sudah melakukan perbuatan maka dia tetap di kenakan;

3. KETERANGAN AHLI BPKP


- Bahwa berdasarkan surat tugas kami melaksanakan tugas audit pada tanggal
21 september 2020, Pada saat melakukan audit ada 4 orang, ahli sendiri
sebagai pengendali teknisi, semua ini karena ruang lingkupnya audit
penghitungan kerugian keuangan Negara maka sesuai dengan SOP kami,
semua data-data kami dapat dari penyidik yang saya ketahui masalah terkait
kecurangan atau fraud terhadap keuangan BPD bank Maluku Malut cabang
pembantu mako pada tahun 2016-November 2019 ;
- Bahwa dalam laporan kami hasil penghitungan terdapat kerugian keuangan
Negara sebesar Rp3.976.189.000 ,- Sesuai prosedur audit kami bahwa
langkah-langkah yang kami lakukan pelaksanaan audit pertama adalah
meminta kepada penyidik resort pulau buru untuk melakukan ekspos atas
kasus yang di maksud,kedua adalah meminta data atau dokumen yang di
perlukan dalam rangka melakukan audit BPKP tersebut, ketiga adalah
meniliti,menganalisis, dan mengevaluasi data yang kami terima kemudian
lanjut meminta lagi data atau dokumen tambahan apabila belum lengkap pada
penyidik selanjutnya kita melakukan klarifikasi analisis terhadap bukti-bukti
yang diperoleh dengan meminta keterangan terhadap pihak-pihak terkait
selanjutnya baru kita menghitung jumlah kerugian keuangan negaranya hasil
dari itu kami komunikasikan kepada pihak penyidik dalam artian komunikasi
itu melakukan pembahasan akhir lau kita menyusun laporan keuangan Negara ;
- Bahwa berdasarkan hasil audit kami dengan di hitung hasil audit SKAI kami
menemukan ada 2 orang artinya yang pertama pimpinan cabang pembantu
mako atas nama bapak Syahrir itu melaksanakan tugas dan fungsinya tidak
sesuai ketentuan,pertama beliau tidak melakukan kas setiap hari yang kedua
beliau memberikan user id atau password kepada 2 orang teller tersebut
sehingga memberikan kesempatan untuk terjadi penyalahgunaan yang ketiga
beliau juga meminjam uang panjar di kas besar untuk keperluan pribadi, yang
kedua teller 2 orang atas nama ibu Bunga dan ibu Erick juga sama tidak
melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga tidak sesuai ketentuan, pertama
mengambil uang di kas besar dengan menggunakan slip penarikan fiktif dan
transfer penarikan fiktif dari rekening nasabah yang kedua menutupi selisih kas
besar dengan menggunakan slip setoran dan transfer fiktif ke rekening
nasabah yang ketiga tidak menginput artinya tidak memasukan uang setoran
nasabah ke dalam system rekening bank yang keempat memalsukan tanda
tangan para nasabah pada slip penarikan dan slip penyetoran yang kelima
tidak melakukan print out pada buku tabungan para nasabah pada tanggal
terjadinya fraud atau kecurangan tersebut yang keenam teller kedua orang
menulis saldo rekening secara manual yang ketujuh menggunakan uang dari

32
para rekening nasabah untuk keperluan pribadi itu yang kami temukan
penyimpangannya ;
- Bahwa secara total kedua ada di laporan kami ada pada lampiran halaman
terakhir total yang di salah gunakan atau yang di ambil itu Rp4.106.330.000
jadi setelah kejadian itu ada pengembalian dari kedua teller dan pembantu
cabang sebesar Rp130.141.000 jadi selisihnya antara yang di ambil dan
pengembalian maka terjadi kerugian keuangan Negara sebesar
Rp3.976.189.000 dan rincian itu ada di laporan kami daftar urai, Pertama
laporan keuangan di peroleh dari pihak penyidik terus yang kedua kita
klarifikasi kepada yang bersangkutan yaitu masing-masing terdakwa dan juga
para nasabah, berdasarkan BAP dan hasil klarifikasi beliau berdua mengakui
semuanya ;
- Bahwa keahlian ahli merupakan tindak pidana korupsi karena pertama modal
PT bank Maluku Malut adalah sumbernya dari pemerintah baik provinsi
maupun daerah-daerah yang kedua atas uang tersebut sudah masuk ke dalam
system pengelolaan PT bank Maluku ;
- Bahwa awalnya uang itu bersumber dari nasabah yang sudah masuk ke
system dan di catat pada bank, ada beberapa kejadian yang pertama beliau
berdua ada yang mengambil setoran nasabah terus dia tidak menyetorkan
atau tidak membuat transaksi yang kedua dia mengambil dari kas besar bank
Maluku terus dia pakai sendiri jadi cara modusnya sama dia melakukan untuk
menutupi itu dengan melakukan transaksi fiktif dengan membuat slip
penyetoran atau slip penarikan itu ;
- Bahwa berdasarkan dari hasil klarifikasi ada di laporan kami beliau berdua itu
tertuang di BAP dan hasil klarifikasi kami bahwa beliau berdua bagi dua, kalau
auditor keuangan adalah audit atas laporan keuangan itu hasilnya nanti opini
seperti BPP dan disclaimer itu audit keuangan jadi kalau auditor itu sendiri
kami ini yang sudah memiliki sertifkat kompotensi untuk melakukan audit-audit
tertentu, berdasarkan hasil pemeriksaan sudah di periksa oleh SKAI Itu
keterkaitan dalam rangka kita untuk menguji data yang kami peroleh
contohnya laporan yang sudah dilakukan SKAI itu sebagai bahan
perbandingan atau pertimbangan kami ;
- Bahwa prosedur audit kami yaitu saya melakukan klarifikasi kepada ketua
SKAI pada saat itu di kantor pusat Ambon,beliau mengakui sudah atas hasil
audit kami secara penyimpangannya pasti sama tapi secara nilai pasti ada
perbedaan atas kerugian Negara itu sebenarnya berdasarkan fakta hasil audit
sebenarnya ada kewajiban bank Maluku yang belum terbayar sebesar
Rp63.000.000 semua ada pada lampiran tapi kami tidak masuk ke situ tapi itu
kewajiban internal mereka jadi kami menghitung sesuai metode audit kami
berapa jumlah yang di salah gunakan tadi di kurangi pengembalian mereka
berapa baru selisihnya itu kerugian Negara ;
Pengembalian berupa uang makan tidak masuk karena masih di kuasai bank
Maluku itu perbulan tapi di akumulasikan menjadi setahun jadi itu di ambil atau
di sita oleh perusahaan ;
- Bahwa Menurut ahli waktu itu 500ribu uang makan itu dari hitungan perbulan
di akumulasikan jadi pertahun, berdasarkan ruang lingkup kami hanya
menghitung mulai dari 2016-November 2019 sama modusnya itukan intinya
bahasanya gali lubang tutup lubang jadi makin menggunung, tapi kalau pak
Syahrir itu hanya modusnya meminjam uang pada panjar kas Jadi kita secara
menghitungnya setelah kita rekap jadi kita tahu total sekian Artinya kalau dari
bahasa akuntansinya itu di sebut Lapping bahasa umumnya gali lubang tutup
lubang jadi lapping itu mengambil di si A di tutup di si B mengambil di si C tutup

33
di si A itu berkelanjutan terus menerus makin lama makin tinggi dari skak off
itu sampai november 2019 sekitar 4 miliar sekian itu hasil kami ;
- Bahwa awal kejadian itu teridentifikasi adanya laporan nasabah di situlah baru
satuan kerja audit internal mereka turun ada penyalahgunaan bahwa nasabah
itu melaporkan bahwa saya itu tidak pernah mengambil uang saya kok
rekening saya tahu-tahu di debet sebesar itu keluar dan di situlah bank Maluku
melakukan audit, selama belum di audit tidak di ketahui yaitu tadi modusnya
dia menutupi slip penyetoran atau penarikan seolah-olah di system itu tercatat
terus jadi sebenarnya tidak tahu sepanjang tidak ada laporan nasabah itu tidak
di ketahui karena di lihat di system tidak ada masalah oleh satuan audit mereka
tetapi begitu ada pengaduan di dalami baru ketahuan dari memalsukan tanda
tangan slip setoran kalau system dia tercatat, berdasarkan klarifikasi pertama
yaitu klarifikasi para nasabah ada di laporan kami ada beberapa nama bahwa itu
bukan tanda tangan saya dan saya tidak pernah ngambil ;
- Bahwa pada saat klarifikasi teller mengakui juga di laporan kami juga ada
beliau berdua mengaku mengambil uang sekian di catat di buku pembantu,
berdasarkan klarifikasi beliau mengaku jadi itu pegangan saya dan di BAP
penyidik juga ada modus mereka itu hasil temuan SKAI juga ada ;
- Bahwa 1 buah buku agenda berisikan catatan rincian teller atas nasabah
rekening yang terdebet, 1berkas foto copy legalisir buku kas besar kantor
cabang pembantu mako, buku tabungan nasabah sejumlah 75 rekening itu
langsung yang terkait keuangan termasuk di sini hasil laporan SKAI, karena
ruang lingkup audit kami 2016 berarti terjadinya 2016 ;
Awal mula kejadian ini karena adanya laporan pengaduan sebelumnya SKAI
itu periksa karena dia bias masuk ke system semua jadi tidak ketahuan dan
terkoneksi dengan system seolah-olah tidak ada pelanggaran barulah ada
pengaduan SKAI mendalami ketemu permasalahan dilaporan keuangan di
sebut di neraca keuangan mereka bahwa dia itu masuk di pos namanya pos
kecurangan dalam penyelesaian artinya bahasa kasarnya bahwa bank Maluku
karena dana talangan itu di bayarkan kantor pusat maka sebenarnya bank
cabang pembantu ini masih ada kewajiban hutang ;
- Bahwa Laporan ahli ada hitungan yang sudah di kembalikan di bank Maluku
di lakukan di akhir hampir semua yaitu 4,3 miliar itu uang nasabah di
kembalikan oleh bank Maluku pusat, di dalam pembukuan bank Maluku di catat
di pos akun kecurangan dalam penyelesaian, kalau berdasarkan klarifikasi kami
pada SKAI itu kontrol mereka 1 tahun 2 kali itu internal mereka ;
Berdasarkan hasil laporan audit kami melakukan klarifikasi sebanyak 75 orang
ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai jadi hitung-hitungan sudah jelas
ada di laporan kami ;
D. KETERANGAN SAKSI MAHKOTA
1. KETERANGAN SAKSI ERICK MARHAENI HUKUL
- Bahwa Saksi bekerja di BANK MALUKU MALUT dari tahun 2009 s/d 2018 teller
tunai pada 2018 baru dipindahkan ke teller tabunganku, teller tunai menerima
setoran uang di kantor (Bank) dan teller tabunganku menerima uang anak-anak
sekolah di mobil ;
- Bahwa pimpinan (KCP) memberikan kunci brankas kepada terdakwa bunga dan
erik uang di ambil dari nasabah berupa transfer dan setoran nasabah pimpinan
menerima panjar dari kas, erik dan bunga sama-sama mengetahui terkait
pengambilan uang melalui transaksi ;
- Bahwa saksi lupa berapa uang yang di ambil oleh terdakwa, uang yang dipakai
hanya uang transferan nasabah dan transaksi penyetoran nasabah,
pengambian hanya sebesar 5 juta sampai 10 juta rupiah, syahrir pinjam uang
ke erik 50 juta untuk menutupi kredit syahrir dan di ambil melalui kas besar,
34
syahrir sudah menjadi pimpinan saat tindak pidana fraud dilakukan dan syahrir
mengetahui hal tersebut, syahrir selalu pinjam 5 juta dari tahun 2016 s/d 2018
ke erik, dan tidak tahu berapa totalnya dengan cara diambil uang nasabah,
bukan uang bank yang mulia, saya ambil uang nasabah yang mau transfer dan
ada yang menyetor;
- Bahwa saksi tidak pernah catat di akun atau dimasukan (Input) ke sistem
perbankan, kalau sistem transfer kami pegang dulu uang transferannya, besok
pagi baru kami input, jadi hari itu kami tidak langsung input karena uang
transferannya kami pegang, begini yang mulia, bila ada kekurangan di brangkas
maka kadang kami menutupi menggunakan uang kami yang kami simpan dan
kadang kami mengambil melalui tabungan nasabah lain, jadi di brangkas tetap
klop atau sesuai jadi bisa sampai 73 nasabah itu, ada yang kami pegang
uangnya dan ada yang kami debet melalui rekening masing-masing uang
nasabah yang kami tahan kami bagi dua;
- Bahwa saksi mengambil uang untuk keperluan pribadi paling sering tidak diatas
Rp. 10.000.0000,- (sepuluh juta rupiah) ;
- Bahwa uang sebesar 515 juta milik siti hafsah kita tidak satu kali ambil, tetapi
setiap kali ada kekurangan dari nasabah lain kami ambil melalui rekening
tabungan beliau, dan kadang kami juga menahan uang setoran beliau,
nasabah-nasabah yang 10 juta itu semuanya kami tahan setorannya, tidak kami
input ke sistem jadi awal ketahuan ketika ada laporan dari nasabah yang
mengambil uang di kantor pusat ambon, dan dia lapor karena uang setorannya
dia tidak tercatat dalam sistem (Buku tabungan yang di print di kantor pusat),
jadi bukan karena uangnya berkurang tetapi uang setorannya tidak kami setor
ke tabungannya nasabah tersebut;
- Bahwa sejak tahun 2013 syahrir yang melakukan laporan keuangan dan tahun
2016 s/d 2019 laporan keuangan dibuat oleh erik dan bunga sedangkan
Paswodr ID dan ID USER diberikan oleh Syarir sejak tahun 2013 ;
- bahwa uang siti hafsah 515 juta kita ambil bukan untuk kita pakai tetapi untuk
kita tutupi terhadap uang nasabah yang kita pakai uang-uang nasabah yang
besar seperti sugito, dll kami tidak pakai uangnya, tetapi kami pakai untuk
menutupi uang-uang nasabah yang tidak kami setorkan ke bank, kami ambil itu
hanya senilai 5 juta sampai 10 juta dan itupun kalau kita perlu (ket. sama antara
erik dan bunga);
2. KETERANGAN SAKSI SYAHRIR MARWAN PATTIHUA
- Bahwa Saksi pada bulan oktober 2019 kcp mengetahui kasus fraud pada kcp
mako, audit skai setelah ada laporan dari nasabah, dana nasabah yang di ambil
oleh erik dan bunga, pengembalian uang nasabah dilakukan oleh syahrir
sebelum ada audit oleh SKAI MENGGUNAKAN UANG BANK ;
- Bahwa benar terdakwa memberikan kunci brankas dan pasword kepada bunga
dan erik, setiap transaksi fiktif tercatat di buku nasabah seluruhnya
menggunakan tulisan tangan, tetapi tidak tercatat di dalam sistem perbankan;
pengembalian uang nasabah berdasarkan catatan tangan yang dilakukan oleh
bunga dan erik bukan berdasarkan audit SKAI, dan berdasarkan sisa saldo akhir
nasabah, mengembalikan uang nasabah menggunakan sistem yang langsung
masuk dalam tabungan nasabah, pengembalian uang dilakukan oleh bank
dengan cara bank hutang untuk mengembalikan uang nasabah, setiap hari saya
selalu mengecek transaksi, dan tidak ada kekurangan antara laporan dengan
fisik uang dalam kas;
- Bahwa sistem yang mereka lakukan tidak terbaca dalam sistem perbankan
karena mereka menggunakan uang nasabah saksi pernah mengambil uang di
erik dan bunga menggunakan uang bank melalui brankas, bank maluku

35
mengganti keuangan nasabah seluruhnya bulan Desember 2019 tercatat
dalam neraca pusat terkait penggantian uang nasabah ;

E. Keterangan Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI


- Bahwa Terdakwa sebagai teller tabunganku di Mako dari Tahun 2016 s/d 2018,
Terdakwa pertama sekali melakukan tindak pidana di beritahu kepada erik dengan
cara meminjam uang melalui Bank ;
- Bahwa pagi hari panjar kas awal sebesar 10 juta, untuk teller tunai 100 juta ambil
uang dari kas besar, dan mekanismenya pimpinan yang mengeluarkan uang dari
kas, dan sisanya dilakukan oleh TELLER BUNGA dan ERIK, KAS TUTUP JAM 4
sore dan tugas yang seharusnya dilakukan oleh KCP dilakukan oleh kedua
TERDAKWA, uang di ambil melalui slip transfer dan slip penyetoran milik nasabah
- terdakwa tidak pernah mengambil uang dari kas besar langsung, uang di panjar
kas besar tetap klop sesuai karna TERDAKWA tidak pernah mengambil dari panjar
kas hanya mengambil dari transaksi penyetoran nasabah, data uang hilang di
dapat oleh SKAI berdasarkan catatan dari saudara ERIK, berdasarkan catatan erik
ada 73 nasabah adapun catatan yang ada pada jaksa adalah salinan yang
dilakukan oleh saudari saksi Djabibi talaohu;
- Bahwa Terdakwa ambil uang karena kepepet KCP memberikan Pasword dan user
serta sandi serta semua pekerjaan yang harus dikerjakan olehnya, pada awalnya
bunga 2016 di mako tidak tahu terkait sering pasword tetapi di ajar oleh saudari
erika, karena bunga saat itu ingn pinjam uang makanya diajarkan oleh erik, erik
yang pertama mengajak saudara Bunga untuk melakukan tindak pidana yang
didakwakan karena saudari erik dan kcp telah melakukan terlebih dahulu sebelum
saudari bunga bekerja pada KCP Mako tahun 2016;
- Bahwa uang yang dpakai oleh terdakwa sebesar 350 juta, 72 juta di kembalikan
bunga, mobil di sita, mas di sita ;
- Bahwa cara pengambilan ketika ada orang yang menyetorkan uang kami tidak
setorkan kami pakai dan tidak kami masukan ke sistem, kami simpan dulu, nanti
keesokan harinya baru kami masukan ke sistem menggunakan uang nasabah lain
menggunakan penyetoran fiktif dari nasabah lain ke nasabah yang kami ambil
uangnya kemarin (Keterangan erik dan bunga sama);
- Bahwa laporan setiap hari sesuai tidak ada yang salah karena kami tidak pernah
menggunakan uang hasanah tetapi kami hanya pakai uang nasabah yang
melakukan penyetoran, tapi kami tidak masukan (sama keterangan erik dan
bunga), setiap transaksi yang dilakukan oleh saya di catat oleh erik, mobil sudah
terjual, pengambilan uang senilai 10 juta pertama, 5 juta erik, 5 juta bunga dan
bunga mengembalikan 5 juta tersebut, Terdkwa sudah tidak dibayar setelah 1
tahun kebelakang setelah di phk, gaji saya 1 tahun tidak di potong sebagai
penggantian uang yang saya ambil;

F. SURAT TUNTUTAN

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa dengan mengesampingkan fakta hukum dan fakta yang terungkap di muka
persidangan, secara lantang Jaksa Penuntut Umum memohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Ambon yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutus dengan Putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI al. BUNGA terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-
36
Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat
(1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, sebagaimana Dakwaan Primair.
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI al. BUNGA dengan
pidana penjara selama 8 (delapan tahun) 6 (enam) bulan dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan.
3. Menghukum terdakwa untuk membayar Uang Pengganti sebesar Rp.
1.988.094.500,- (satu milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta sembilan
puluh empat ribu lima ratus rupiah), dengan ketentuan apabila Uang Pengganti
tersebut tidak dibayar dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta benda milik terpidana akan
disita dan dilelang untuk menutupi Uang Pengganti tersebut. Jika terpidana tidak
mempunyai harta yang mencukupi untuk membayar Uang Pengganti tersebut, maka
diganti dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun 3 (tiga) bulan.
4. Menghukum terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus
juta) Subsidair 6 (enam) bulan kurungan.
5. Menyatakan Barang Bukti berupa:
1. 2 (dua) buah buku tulis berisikan daftar rincian Nasabah yang rekeningnya
terdebet;
2. 1 (satu) buah buku agenda berisikan catatan rincian Teller atas Nasabah yang
rekeningnya terdebet,
3. 1 (satu) berkas fotocopy legalisir Buku Kas Besar KCP Mako;
4. 1 (satu) berkas fotocopy legalisir Buku Kas Kecil KCP Mako;
5. 1 (satu) berkas fotocopy legalisir Laporan Denominasi Kas Teller Kantor
Cabang Pembantu Mako Tahun 2016 s.d 2019.
6. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ARMAN No. Rek: 031 4000323.
7. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Nasabah atas nama ARMAN No.
Rek: 031 4000323 tertanggal 25 Mei 2018, sebesar Rp. 50.000.000,-
8. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
ARMAN No. Rek: 031 4000323 tertanggal 03 Desember 2019, sebesar Rp.
50.000.000,-;
9. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SRINARTI No. Rek: 031 3007588;
10. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SRINARTI No. Rek: 031 3007588;
11. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SRINARTI No.
Rek: 031 3007588 tertanggal 18 Oktober 2019, sebesar Rp. 50.000.000,-;
12. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama KISWOTO No. Rek: 0312001993;
13. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
KISWOTO No. Rek: 0312001993 tertanggal 10 Mei 2019, sebesar Rp.
31.000.000,-;
14. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
KISWOTO No. Rek: 0312001993 tertanggal 08 Oktober 2019, sebesar Rp.
20.000.000,-;
15. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
KISWOTO No. Rek: 0312001993 tertanggal 29 November 2019, sebesar Rp.
50.000.000,-;
16. 1 (satu) Buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SUWATI No. Rek: 0313001546;
17. 6 (enam) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SUWATI No. Rek: 0313001546;
18. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUWATI
No. Rek: 0313001546 tertanggal 30 Agustus 2019, sebesar Rp. 20.000.000,-;

37
19. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUWATI
No. Rek: 0313001546 tertanggal 09 Oktober 2019, sebesar Rp. 25.000.000,-
20. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUWATI No. Rek: 0313001546 tertanggal 02 Desember 2019, sebesar Rp.
45.000.000,-;
21. 2 (dua) Buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama YOSIAS NACIKIT No. Rek: 0313000281;
22. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama YOSIAS NACIKIT No. Rek: 0313000281;
23. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSIAS
NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 09 Maret 2018, sebesar Rp.
20.000.000,-;
24. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSIAS
NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 24 April 2018, sebesar Rp.
10.000.000,-;
25. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSIAS
NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 10 Desember 2018, sebesar Rp.
25.000.000,-;
26. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
YOSIAS NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 18 Januari 2019, sebesar
Rp. 10.000.000,-
27. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
YOSIAS NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 05 Agustus 2019, sebesar
Rp. 25.000.000,-
28. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSIAS
NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 25 Oktober 2019, sebesar Rp.
10.000.000,
29. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSIAS
NACIKIT No. Rek: 0313000281 tertanggal 28 Oktober 2019, sebesar Rp.
10.000.000,
30. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama ELIOPAS NACIKIT No. Rek: 0313002659;
31. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ELIOPAS NACIKIT No. Rek: 0313002659;
32. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ELIOPAS
NACIKIT No. Rek: 0313002659 tertanggal 17 Juni 2019, sebesar Rp. 54.000.000,-;
33. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUNARYO No. Rek: 0314302221;
34. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SUNARYO No. Rek: 0314302221;
35. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUNARYO No. Rek: 0314302221 tertanggal 24 Juli 2019, sebesar Rp.
10.000.000,-;
36. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUNARYO No. Rek: 0314302221 tertanggal 01 Agustus 2019, sebesar Rp.
10.000.000,-;
37. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUNARYO No. Rek: 0314302221 tertanggal 29 Agustus 2019, sebesar Rp.
30.000.000,-;
38. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUNARYO No. Rek: 0314302221 tertanggal 05 Desember 2019, sebesar Rp.
40.000.000,-;
39. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama ULI NURRAHMAN No. Rek: 0312003911;

38
40. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ULI
NURRAHMAN No. Rek: 0312003911 tertanggal 08 Oktober 2019, sebesar Rp.
40.000.000,-;
41. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama ANDREAS SALASIWA No. Rek: 0312039571;
42. 1 (satu) Lembar focopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ANDREAS SALASIWA No. Rek: 0312039571 tertanggal 13 Agustus
2019, sebesar Rp. 40.000.000,-;
43. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama YOSEP HUKUNALA No. Rek: 0314304761;
44. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama YOSEP HUKUNALA No. Rek: 0314304761;
45. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSEP
HUKUNALA No. Rek: 0314304761 tertanggal 24 Mei 2018, sebesar Rp.
35.000.000,-
46. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
YOSEP HUKUNALA No. Rek: 0314304761 tertanggal 12 Agustus 2019, sebesar
Rp. 10.000.000,-;
47. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama YOSEP
HUKUNALA No. Rek: 0314304761 tertanggal 02 Desember 2019, sebesar Rp.
25.000.000,-;
48. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI MARTYATI No. Rek: 0314028471;
49. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SITI MARTYATI No. Rek: 0314028471;
50. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
MARTYATI No. Rek: 0314028471 tertanggal 05 April 2019, sebesar Rp.
35.000.000,-
51. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama TRI NURUL ALIYAH No. Rek: 0312002469;
52. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama TRI NURUL ALIYAH No. Rek: 0312002469;
53. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama TRI
NURUL ALIYAH No. Rek: 0312002469, tertanggal 08 Oktober 2019 sebesar Rp.
30.000.000,
54. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama TRI
NURUL ALIYAH No. Rek: 0312002469 tertanggal 04 Desember 2019, sebesar
Rp. 30.000.000,-;
55. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SUTARJI No. Rek: 0312012411;
56. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SUTARJI No. Rek: 0312012411;
57. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARJI No. Rek: 0312012411, tertanggal 08 Oktober 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
58. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARJI No. Rek: 0312012411, tertanggal 25 Oktober 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
59. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARJI No. Rek: 0312012411 tertanggal 05 Desember 2019, sebesar Rp.
30.000.000,-;
60. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama RUSDIN No. Rek: 0312002272;
61. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama RUSDIN No. Rek: 0312002272;
39
62. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RUSDIN
No. Rek: 0312002272, tertanggal 11 September 2019 sebesar Rp. 40.000.000,-
;
63. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RUSDIN No. Rek: 0312002272, tertanggal 12 September 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
64. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RUSDIN No. Rek: 0312002272 tertanggal 26 November 2019, sebesar Rp.
30.000.000,-;
65. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama LA HANGA No. Rek: 0314005368;
66. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama LA HANGA No. Rek: 0314005368;
67. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama LA
HANGA No. Rek: 0314005368, tertanggal 30 Agustus 2018 sebesar Rp.
150.000.000,-;
68. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama LA
HANGA No. Rek: 0314005368, tertanggal 07 September 2018 sebesar Rp.
30.000.000,-;
69. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama LA HANGA No. Rek: 0314005368 tertanggal 17 Desember
2019, sebesar Rp. 30.000.000,-
70. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SURACHMAN No. Rek: 0312021741;
71. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SURACHMAN No. Rek: 0312021741;
72. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SURACHMAN No. Rek: 0312021741, tertanggal 11 Juli 2016 sebesar
Rp. 25.000.000,-
73. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SURACHMAN
No. Rek: 0312021741 tertanggal 05 Desember 2019, sebesar Rp. 25.000.000,-
74. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama DEWANGGA SAPUTRA No. Rek: 0314007018;
75. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama DEWANGGA SAPUTRA No. Rek: 0314007018;
76. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
DEWANGGA SAPUTRA No. Rek: 0314007018, tertanggal 13 April 2019 sebesar
Rp. 15.000.000,-;
77. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama DEWANGGA SAPUTRA No. Rek: 0314007018, tertanggal 13
September 2019 sebesar Rp. 3.000.000,-
78. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
DEWANGGA SAPUTRA No. Rek: 0314007018, tertanggal 25 September 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-
79. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
DEWANGGA SAPUTRA No. Rek: 0314007018 tertanggal 28 November 2019,
sebesar Rp. 23.000.000,-
80. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama ANTON HUKUNALA No. Rek: 0313007481;
81. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama ANTON HUKUNALA No. Rek: 0313007481;
82. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ANTON
HUKUNALA No. Rek: 0313007481, tertanggal 19 Desember 2017 sebesar Rp.
20.000.000,-

40
83. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
ANTON HUKUNALA No. Rek: 0313007481 tertanggal 14 November 2019,
sebesar Rp. 60.000.000,-
84. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ANTON
HUKUNALA No. Rek: 0313007481, tertanggal 14 November 2019 sebesar Rp.
60.000.000,-
85. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SUJIMAN No. Rek: 0313000832;
86. 6 (enam) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SUJIMAN No. Rek: 0313000832;
87. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUJIMAN No. Rek: 0313000832, tertanggal 05 Maret 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-
88. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUJIMAN No. Rek: 0313000832 tertanggal 05 Desember 2019, sebesar Rp.
20.000.000,-
89. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama FIFI HARIYANTI No. Rek: 0314011589;
90. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama FIFI
HARIYANTI No. Rek: 0314011589, tertanggal 07 Oktober 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-
91. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama PUSPA P. RAHISTA QQ KUMINARTI No. Rek: 0314007391;
92. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama PUSPA P. RAHISTA QQ KUMINARTI No. Rek:
0314007391;
93. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama PUSPA
P. RAHISTA QQ KUMINARTI No. Rek: 0314007391, tertanggal 07 Oktober 2019
sebesar Rp. 30.000.000,-
94. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama BARUL YANWAR SANTOSO No. Rek: 0314006171
95. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama BARUL YANWAR SANTOSO No. Rek: 0314006171;
96. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama BARUL
YANWAR SANTOSO No. Rek: 0314006171, tertanggal 24 Mei 2018 sebesar Rp.
15.000.000,-;
97. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama BARUL
YANWAR SANTOSO No. Rek: 0314006171 tertanggal 27 November 2019,
sebesar Rp. 15.000.000,-;
98. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama RIFAN NUR HIDAYAH No. Rek: 0314320421;
99. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama RIFAN NUR HIDAYAH No. Rek: 0314320421;
100. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RIFAN
NUR HIDAYAH No. Rek: 0314320421, tertanggal 01 Februari 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-
101. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama MUSTOFA No. Rek: 0312022601;
102. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama MUSTOFA No. Rek: 0312022601;
103. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
MUSTOFA No. Rek: 0312022601, tertanggal 15 Oktober 2019 sebesar Rp.
15.000.000,-;

41
104. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
MUSTOFA No. Rek: 0312022601, tertanggal 05 Desember 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
105. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410;
106. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410;
107. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 14
Agustus 2018 sebesar Rp. 275.500.000,-;
108. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 14 Agustus 2018
sebesar Rp. 275.000.000,-;
109. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 16 November
2018 sebesar Rp. 50.000.000,-;
110. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 19
Februari 2019 sebesar Rp. 265.000.000,-;
111. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 19 Februari 2019 sebesar Rp.
262.350.000,-;
112. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 22 Februari 2019 sebesar Rp.
2.650.000,-;
113. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 20 Mei 2019
sebesar Rp. 20.000.000,-;
114. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 12 Juli 2019
sebesar Rp. 8.000.000,-;
115. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 23 Juli 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
116. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 28 Agustus 2019 sebesar Rp.
68.000.000,-;
117. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 29 Agustus 2019 sebesar Rp.
50.000.000,-;
118. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 01 Oktober 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
119. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 05 November 2019 sebesar Rp.
90.000.000,-;
120. 1 (satu) Lembar Slip Bukti Setoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
HAFSHOH No. Rek: 0314009410, tertanggal 28 November 2019 sebesar Rp.
515.000.000,-;
121. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SUGITO No. Rek: 0313018101;
122. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SUGITO No. Rek: 0313018101;

42
123. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUGITO
No. Rek: 0313018101, tertanggal 23 Februari 2018 sebesar Rp. 150.000.000,-
;
124. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUGITO
No. Rek: 0313018101, tertanggal 07 Maret 2018 sebesar Rp. 150.000.000,-;
125. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUGITO
No. Rek: 0313018101, tertanggal 25 Juni 2018 sebesar Rp. 130.000.000,-;
126. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUGITO
No. Rek: 0313018101, tertanggal 30 Agustus 2019 sebesar Rp. 30.000.000,-;
127. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama ZAENAL ARIFIN No. Rek: 0313005359;
128. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama ZAENAL ARIFIN No. Rek: 0313005359;
129. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL
ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 23 Juli 2018 sebesar Rp.
20.000.000,-;
130. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL
ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 01 November 2018 sebesar Rp.
50.000.000,-;
131. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL
ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 04 April 2019 sebesar Rp.
80.000.000,-;
132. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL
ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 11 April 2019 sebesar Rp.
60.000.000,-;
133. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL
ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 14 Agustus 2019 sebesar Rp.
50.000.000,
134. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL
ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 20 September 2019 sebesar Rp.
50.000.000,-;
135. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ZAENAL ARIFIN
No. Rek: 0313005359, tertanggal 04 November 2019 sebesar Rp. 180.000.000,-;
136. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
ZAENAL ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 04 November 2019 sebesar
Rp. 180.000.000,-;
137. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
ZAENAL ARIFIN No. Rek: 0313005359, tertanggal 26 November 2019 sebesar
Rp. 180.000.000,-;
138. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama RIZAL HIDAYATUL ROHMAN No. Rek: 0313002926;
139. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama RIZAL HIDAYATUL ROHMAN No. Rek: 0313002926;
140. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RIZAL
HIDAYATUL ROHMAN No. Rek: 0313002926, tertanggal 12 September 2019
sebesar Rp. 100.000.000,-;
141. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RIZAL
HIDAYATUL ROHMAN No. Rek: 0313002926, tertanggal 16 September 2019
sebesar Rp. 40.000.000,-;
142. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RIZAL
HIDAYATUL ROHMAN No. Rek: 0313002926, tertanggal 28 November 2019
sebesar Rp. 140.000.000,-;
143. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama WA INI No. Rek: 0312005571;

43
144. 7 (tujuh) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama WA INI No. Rek: 0312005571;
145. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama WA INI No. Rek: 0312005571, tertanggal 22 Mei 2018 sebesar Rp.
50.000.000,-;
146. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama WA INI No. Rek: 0312005571, tertanggal 23 Agustus 2018 sebesar
Rp. 20.000.000,-;
147. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama WA INI
No. Rek: 0312005571, tertanggal 23 Agustus 2019 sebesar Rp. 10.000.000,-;
148. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama WA INI
No. Rek: 0312005571, tertanggal 26 September 2019 sebesar Rp. 10.000.000,-
;
149. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama WA INI
No. Rek: 0312005571, tertanggal 08 Oktober 2019 sebesar Rp. 50.000.000,-;
150. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama WA
INI No. Rek: 0312005571, tertanggal 29 November 2019 sebesar Rp.
140.000.000,-;
151. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama KADER IMAM PERBOWO No. Rek: 0312017081;
152. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama KADER IMAM PERBOWO No. Rek: 0312017081;
153. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama KADER
IMAM PERBOWO No. Rek: 0312017081, tertanggal 16 April 2018 sebesar Rp.
61.000.000,
154. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama KADER
IMAM PERBOWO No. Rek: 0312017081, tertanggal 04 Mei 2018 sebesar Rp.
50.000.000,-;
155. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama KADER IMAM PERBOWO No. Rek: 0312017081 tertanggal
10 Desember 2019, sebesar Rp. 110.000.000,-;
156. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ABDUL MUIN No. Rek: 0314011023;
157. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama ABDUL MUIN No. Rek: 0314011023;
158. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ABDUL
MUIN No. Rek: 0314011023, tertanggal 03 Mei 2019 sebesar Rp. 100.000.000,-
;
159. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ABDUL
MUIN No. Rek: 0314011023, tertanggal 28 Agustus 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
160. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ABDUL
MUIN No. Rek: 0314011023, tertanggal 29 Agustus 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-;
161. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ABDUL
MUIN No. Rek: 0314011023, tertanggal 02 September 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
162. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ABDUL
MUIN No. Rek: 0314011023, tertanggal 27 November 2019 sebesar Rp.
100.000.000,-;
163. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ABDUL
MUIN No. Rek: 0314011023, tertanggal 27 November 2019 sebesar Rp.
15.000.000,-;

44
164. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama RAJIA BUTON No. Rek: 0314009894;
165. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama RAJIA BUTON No. Rek: 0314009894;
166. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RAJIA
BUTON No. Rek: 0314009894, tertanggal 22 Oktober 2018 sebesar Rp.
100.000.000,-;
167. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama RAJIA BUTON No. Rek: 0314009894 tertanggal 17
Desember 2019, sebesar Rp. 100.000.000,-;
168. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama KUSWARI No. Rek: 0312301101;
169. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
KUSWARI No. Rek: 0312301101, tertanggal 16 Oktober 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
170. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama KUSWARI No. Rek: 0312301101 tertanggal 09 Desember
2019, sebesar Rp. 100.000.000,-;
171. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ISTRI PATMINAH No. Rek: 0314000358;
172. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama ISTRI PATMINAH No. Rek: 0314000358;
173. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ISTRI
PATMINAH No. Rek: 0314000358, tertanggal 08 Mei 2019 sebesar Rp.
100.000.000,
174. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ISTRI
PATMINAH No. Rek: 0314000358, tertanggal 03 Desember 2019 sebesar Rp.
100.000.000,-;
175. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama BUDIONO No. Rek: 0312308671;
176. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama BUDIONO No.
Rek: 0312308671, tertanggal 10 Mei 2019 sebesar Rp. 80.000.000,-;
177. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BUDIONO No. Rek: 0312308671, tertanggal 25 Oktober 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
178. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BUDIONO No. Rek: 0312308671, tertanggal 25 Oktober 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
179. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BUDIONO No. Rek: 0312308671, tertanggal 28 November 2019 sebesar Rp.
103.000.000,-;
180. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama BADRUN BESAN No. Rek: 0312001632;
181. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama BADRUN BESAN No. Rek: 0312001632;
182. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BADRUN BESAN No. Rek: 0312001632, tertanggal 26 April 2019 sebesar Rp.
50.000.000,-;
183. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BADRUN BESAN No. Rek: 0312001632, tertanggal 13 September 2019 sebesar
Rp. 50.000.000,-;

45
184. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BADRUN BESAN No. Rek: 0312001632, tertanggal 02 Desember 2019 sebesar
Rp. 100.000.000,-;
185. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama HARIS No. Rek: 0312003811;
186. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama HARIS No. Rek: 0312003811;
187. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama HARIS
No. Rek: 0312003811, tertanggal 01 Oktober 2019 sebesar Rp. 70.000.000,-;
188. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama HARIS No. Rek: 0312003811, tertanggal 06 Desember
2019 sebesar Rp. 70.000.000,-;
189. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SURIANY SIMIN No. Rek: 0314011155;
190. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SURIANY SIMIN No. Rek: 0314011155;
191. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SURIANY SIMIN No. Rek: 0314011155, tertanggal 09 Agustus 2019 sebesar
Rp. 50.000.000,-;
192. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SURIANY SIMIN No. Rek: 0314011155, tertanggal 04 Oktober 2019 sebesar
Rp. 50.000.000,-;
193. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SURIANY SIMIN No. Rek: 0314011155, tertanggal 11 November 2019 sebesar
Rp. 25.000.000,-
194. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SURIANY SIMIN No. Rek: 0314011155, tertanggal 27 November 2019 sebesar
Rp. 45.000.000,-
195. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ACHMAD NASIR SOLEIMAN No. Rek: 0314000121;
196. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama ACHMAD NASIR SOLEIMAN No. Rek: 0314000121;
197. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ACHMAD NASIR
SOLEIMAN No.Rek: 0314000121, tertanggal 22 Maret 2019 Rp. 40.000.000,-;
198. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
ACHMAD NASIR SOLEIMAN No. Rek: 0314000121, tertanggal 28 Maret 2019
sebesar Rp. 30.000.000,-;
199. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
ACHMAD NASIR SOLEIMAN No. Rek: 0314000121, tertanggal 05 Desember
2019 sebesar Rp. 70.000.000,-;
200. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SITI FATIMAH No. Rek: 0314011325;
201. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SITI FATIMAH No. Rek: 0314011325;
202. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
FATIMAH No. Rek: 0314011325, tertanggal 01 Agustus 2019 sebesar Rp.
65.000.000,-;
203. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SITI
FATIMAH No. Rek: 0314011325, tertanggal 05 Desember 2019 sebesar Rp.
65.000.000,-;
204. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUTARLAN No. Rek: 0314022501;
205. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SUTARLAN No. Rek: 0314022501;

46
206. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARLAN No. Rek: 0314022501, tertanggal 03 Agustus 2018 sebesar Rp.
60.000.000,-;
207. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUTARLAN No. Rek: 0314022501, tertanggal 24 September 2018
sebesar Rp. 10.000.000,-;
208. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARLAN No. Rek: 0314022501, tertanggal 14 November 2018 sebesar Rp.
10.000.000,-;
209. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARLAN No. Rek: 0314022501, tertanggal 10 April 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
210. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARLAN No. Rek: 0314022501, tertanggal 05 Mei 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
211. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUTARLAN No. Rek: 0314022501, tertanggal 05 Desember 2019 sebesar Rp.
66.000.000,-;
212. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama SUHARJITO No. Rek: 0313001891;
213. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SUHARJITO No. Rek: 0313001891;
214. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUHARJITO No. Rek: 0313001891, tertanggal 10 Mei 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;
215. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUHARJITO No. Rek: 0313001891, tertanggal 23 Mei 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;
216. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUHARJITO No. Rek: 0313001891, tertanggal 23 Oktober 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
217. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama SUHARJITO No. Rek: 0313001891, tertanggal 11
Desember 2019 sebesar Rp. 60.000.000,-;
218. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUHARJITO No. Rek: 0314303591;
219. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SUHARJITO No. Rek: 0314303591;
220. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUHARJITO No. Rek: 0314303591, tertanggal 11 November 2019 sebesar Rp.
15.000.000,-;
221. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ERIKA WIDYA NINGSIH No. Rek: 0314305021;
222. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama ERIKA WIDYA NINGSIH No. Rek: 0314305021;
223. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ERIKA
WIDYA NINGSIH No. Rek: 0314305021, tertanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp. 20.000.000,-
224. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ERIKA
WIDYA NINGSIH No. Rek: 0314305021, tertanggal 08 Februari 2019 sebesar
Rp. 35.000.000,-;
225. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ERIKA
WIDYA NINGSIH No. Rek: 0314305021, tertanggal 04 April 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;
47
226. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ERIKA
WIDYA NINGSIH No. Rek: 0314305021, tertanggal 03 Desember 2019 sebesar
Rp. 60.000.000,-
227. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama DAMEN WAEL No. Rek: 0314305021;
228. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DAMEN
WAEL No. Rek: 0314305021, tertanggal 22 Juni 2017 sebesar Rp. 40.000.000,-
;
229. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DAMEN
WAEL No. Rek: 0314305021, tertanggal 18 Desember 2017 sebesar Rp.
10.000.000,-;
230. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama DAMEN WAEL No. Rek: 0314305021, tertanggal 16
Desember 2019 sebesar Rp. 60.000.000,-;
231. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289;
232. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Mutiara Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289;
233. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289, tertanggal 26 Juli 2018 sebesar Rp.
1.000.000,-;
234. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289, tertanggal 22 Januari 2019 sebesar
Rp. 8.000.000,-
235. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289, tertanggal 14 Mei 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
236. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289, tertanggal 28 Oktober 2019 sebesar
Rp. 35.000.000,-;
237. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289, tertanggal 11 November 2019
sebesar Rp. 10.000.000,-
238. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama RAHAYU NINGSIH No. Rek: 0313005289, tertanggal 06
Desember 2019 sebesar Rp. 50.000.000,-;
239. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUCI INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761;
240. 6 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUCI INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761;
241. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 01 Februari 2019 sebesar
Rp. 50.000.000,-;
242. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 04 Maret 2019 sebesar Rp.
60.000.000,-
243. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUCI INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 22 April
2019 sebesar Rp. 10.000.000,-;
244. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 07 Mei 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;

48
245. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 22 Mei 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;
246. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 17 Juni 2019 sebesar Rp.
45.000.000,-;
247. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 14 Agustus 2019 sebesar
Rp. 100.000.000,-;
248. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 11 November 2019 sebesar
Rp. 50.000.000,-
249. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama SUCI
INDAH WIDARTI No. Rek: 0314004761, tertanggal 02 Desember 2019 sebesar
Rp. 68.000.000,-
250. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama HARJANAH No. Rek: 0302006113;
251. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
HARJANAH No. Rek: 0302006113, tertanggal 18 April 2018 sebesar Rp.
50.000.000,-;
252. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
HARJANAH No. Rek: 0302006113, tertanggal 29 November 2019 sebesar Rp.
50.000.000,-;
253. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama PURWADI No. Rek: 0312001896;
254. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama PURWADI No. Rek: 0312001896;
255. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
PURWADI No. Rek: 0312001896, tertanggal 28 Maret 2019 sebesar Rp.
60.000.000,-;
256. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
PURWADI No. Rek: 0312001896, tertanggal 09 September 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
257. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
PURWADI No. Rek: 0312001896, tertanggal 12 November 2019 sebesar Rp.
15.000.000,-;
258. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama PURWADI No. Rek: 0312001896, tertanggal 05 Desember
2019 sebesar Rp. 65.000.000,-;
259. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SARWEDI No. Rek: 0314010418;
260. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SARWEDI No. Rek: 0314010418;
261. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 22 Agustus 2019 sebesar Rp.
100.000.000,-;
262. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 30 Agustus 2019 sebesar Rp.
50.000.000,-;
263. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 10 September 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;

49
264. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 18 September 2019 sebesar Rp.
70.000.000,-;
265. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 21 Oktober 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
266. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 25 Oktober 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
267. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SARWEDI No. Rek: 0314010418, tertanggal 26 November 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
268. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama JOHAN JAYA DIMAS No. Rek: 0314324131;
269. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama JOHAN JAYA DIMAS No. Rek: 0314324131;
270. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama JOHAN
JAYA DIMAS No. Rek: 0314324131, tertanggal 30 November 2018 sebesar Rp.
10.000.000,-;
271. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama JOHAN JAYA DIMAS No. Rek: 0314324131, tertanggal 17
Desember 2019 sebesar Rp. 10.000.000,-;
272. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama MAHMUD BUGIS No. Rek: 0314002561;
273. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
MAHMUD BUGIS No. Rek: 0314002561, tertanggal 07 Desember 2017 sebesar
Rp. 5.000.000,-
274. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUGIONO No. Rek: 0314001031;
275. 3 (satu) lembar fotocopy Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama SUGIONO No. Rek: 0314001031;
276. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUGIONO No. Rek: 0314001031, tertanggal 12 Agustus 2019 sebesar Rp.
20.000.000,-;
277. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama SUGIONO No. Rek: 0314001031, tertanggal 02 Januari
2020 sebesar Rp. 5.000.000,-;
278. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama JOKO WIDODO No. Rek: 0312302691;
279. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama JOKO WIDODO No. Rek: 0312302691;
280. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama JOKO
WIDODO No. Rek: 0312302691, tertanggal 13 Desember 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-;
281. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama NOVITA SARI No. Rek: 0314009452;
282. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama NOVITA SARI No. Rek: 0314009452;
283. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama NOVITA
SARI No. Rek: 0314009452, tertanggal 30 Agustus 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-;

50
284. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
NOVITA SARI No. Rek: 0314009452, tertanggal 28 November 2019 sebesar
Rp. 5.000.000,-;
285. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama DIKA SAPUTRA No. Rek: 0314324351;
286. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama DIKA SAPUTRA No. Rek: 0314324351;
287. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DIKA
SAPUTRA No. Rek: 0314324351, tertanggal 19 Februari 2019 sebesar Rp.
3.000.000,-
288. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DIKA
SAPUTRA No. Rek: 0314324351, tertanggal 13 Mei 2019 sebesar Rp.
2.000.000,-;
289. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DIKA
SAPUTRA No. Rek: 0314324351, tertanggal 28 November 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-
290. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama AHMAD DZIKI NURFAUZI No. Rek: 0314323451;
291. 5 (lima) lembar fotocopy legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama AHMAD DZIKI NURFAUZI No. Rek: 0314323451;
292. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama AHMAD
DZIKI NURFAUZI No. Rek: 0314323451, tertanggal 03 Mei 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-;
293. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
AHMAD DZIKI NURFAUZI No. Rek: 0314323451, tertanggal 28 November 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-;
294. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama RANGGA SAPUTRA BURU No. Rek: 0314324221;
295. 6 (enam) lembar fotocopy legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama RANGGA SAPUTRA BURU No. Rek: 0314324221;
296. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RANGGA SAPUTRA BURU No. Rek: 0314324221, tertanggal 26 Februari 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-;
297. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
RANGGA SAPUTRA BURU No. Rek: 0314324221, tertanggal 04 Desember 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-;
298. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama DIKA MAULANA KUSUMA No. Rek: 0314324151;
299. 2 (dua) lembar fotocopy legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama DIKA MAULANA KUSUMA No. Rek: 0314324151;
300. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DIKA
MAULANA KUSUMA No. Rek: 0314324151, tertanggal 18 Februari 2019 sebesar
Rp. 3.000.000,-;
301. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DIKA
MAULANA KUSUMA No. Rek: 0314324151, tertanggal 13 Mei 2019 sebesar Rp.
2.000.000,-;
302. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama DIKA
MAULANA KUSUMA No. Rek: 0314324151, tertanggal 28 November 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-;
303. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama GALUH PUTRI MAHARDIKA No. Rek: 0314005941;
304. 5 (lima) lembar fotocopy Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama GALUH PUTRI MAHARDIKA No. Rek: 0314005941;

51
305. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama GALUH
PUTRI MAHARDIKA No. Rek: 0314005941, tertanggal 19 Februari 2019 sebesar
Rp. 5.000.000,-
306. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama MOHAMAD ABDUL LATIF No. Rek: 0314305311;
307. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama MOHAMAD ABDUL LATIF No. Rek: 0314305311;
308. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
MOHAMAD ABDUL LATIF No. Rek: 0314305311, tertanggal 14 Maret 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-;
309. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama MOHAMAD ABDUL LATIF No. Rek: 0314305311, tertanggal
20 Desember 2020 sebesar Rp. 5.000.000,-;
310. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama NUR ALIM No. Rek: 0314000226;
311. 6 (enam) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama NUR ALIM No. Rek: 0314000226;
312. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama NUR
ALIM No. Rek: 0314000226, tertanggal 11 November 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
313. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama NUR
ALIM No. Rek: 0314000226, tertanggal 12 November 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
314. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama NUR
ALIM No. Rek: 0314000226, tertanggal 12 November 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
315. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama NUR
ALIM No. Rek: 0314000226, tertanggal 27 November 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
316. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama HELEN
IMELDA BESAN No. Rek: 0314000226, tertanggal 31 Mei 2019 sebesar Rp.
30.000.000,-;
317. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama AKHMAD SOBIRIN No. Rek: 0314000234;
318. 5 (lima) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
AKHMAD SOBIRIN No. Rek: 0314000234;
319. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
AKHMAD SOBIRIN No. Rek: 0314000234, tertanggal 04 November 2019
sebesar Rp. 25.000.000,-
320. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
AKHMAD SOBIRIN No. Rek: 0314000234, tertanggal 05 Desember 2019
sebesar Rp. 25.000.000,-
321. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881;
322. 4 (empat) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881;
323. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881, tertanggal 01 April 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;
324. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881, tertanggal 01 April 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;

52
325. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881, tertanggal 01 Oktober 2019 sebesar Rp.
40.000.000,-;
326. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881, tertanggal 18 Oktober 2019 sebesar Rp.
5.000.000,-;
327. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881, tertanggal 18 Oktober 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-;
328. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama INDRIYAWATI No. Rek: 0312022881, tertanggal 09
Desember 2019 sebesar Rp. 35.000.000,-
329. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama LINGGA JATI NURSETA No. Rek: 0314307281;
330. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama LINGGA JATI NURSETA No. Rek: 0314307281;
331. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama LINGGA
JATI NURSETA No. Rek: 0314307281, tertanggal 18 Oktober 2019 sebesar Rp.
10.000.000,-
332. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
LINGGA JATI NURSETA No. Rek: 0314307281, tertanggal 04 Desember 2019
sebesar Rp. 10.000.000,-
333. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama ALFI SURYA ADI P. QQ SUCI INDAH No. Rek: 0314005023;
334. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama ALFI SURYA ADI P. QQ SUCI INDAH No. Rek:
0314005023;
335. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ALFI
SURYA ADI P. QQ SUCI INDAH No. Rek: 0314005023, tertanggal 26 Juni 2019
sebesar Rp. 5.000.000,-;
336. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama ALFI
SURYA ADI P. QQ SUCI INDAH No. Rek: 0314005023, tertanggal 02 Desember
2019 sebesar Rp. 5.000.000,-;
337. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama MOCH ALFIN N. HAQ QQ ACHMAD S. No. Rek: 0314324771;
338. 7 (tujuh) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama MOCH ALFIN N. HAQ QQ ACHMAD S. No. Rek: 0314324771;
339. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama MOCH
ALFIN N. HAQ QQ ACHMAD S. No. Rek: 0314324771, tertanggal 15 Mei 2019
sebesar Rp. 10.000.000,-;
340. 1 (satu) Lembar fotocopy Legalisir Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama MOCH ALFIN N. HAQ QQ ACHMAD S. No. Rek: 0314324771,
tertanggal 27 November 2019 sebesar Rp. 10.000.000,-;
341. 6 (satu) lembar fotocopy Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama GAPOKTAN MITRA TANI No. Rek: 0312303291;
342. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
GAPOKTAN MITRA TANI No. Rek: 0312303291, tertanggal 14 November 2019,
sebesar Rp. 142.500.000,-;
343. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama BUMDES GRANDENG MANDIRI No. Rek: 0312329401;
344. 5 (lima) lembar forocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama BUMDES GRANDENG MANDIRI No. Rek: 0312329401;

53
345. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
BUMDES GRANDENG MANDIRI No. Rek: 0312329401, tanpa tertera tanggal
bulan dan tahun, sebesar Rp. 11.700.000,-;
346. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama BUMDES GRANDENG MANDIRI No. Rek: 0312329401,
tertanggal 02 Januari 2020 sebesar Rp. 11.700.000,-;
347. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama RESKO AJI No. Rek: 0312001141;
348. 2 (dua) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama RESKO AJI No. Rek: 0312001141;
349. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama RESKO
AJI No. Rek: 0312001141, tertanggal 15 April 2019 sebesar Rp. 20.000.000,-;
350. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama RESKO AJI No. Rek: 0312001141, tertanggal 10 Desember
2019 sebesar Rp. 10.000.000,-;
351. 1 (satu) buah Asli Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama SUKIMAH BURUWATI No. Rek: 0314330281;
352. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama SUKIMAH BURUWATI No. Rek: 0314330281;
353. 1 (satu) Lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUKIMAH BURUWATI No. Rek: 0314330281, tertanggal 13 Juli 2018 sebesar
Rp. 40.000.000,-
354. 1 (satu) Lembar Slip Penyetoran Bank Maluku Malut Nasabah atas nama
SUKIMAH BURUWATI No. Rek: 0314330281, tertanggal 28 November 2019
sebesar Rp. 40.000.000,-;
355. 2 (dua) buah Asli Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut Nasabah atas
nama KAERUM No. Rek: 0312004991;
356. 3 (tiga) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Simpeda Bank Maluku Malut
Nasabah atas nama KAERUM No. Rek: 0312004991;
357. 1 (satu) Lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama KAERUM No. Rek: 0312004991, tertanggal 18 Desember
2019 sebesar Rp. 10.000.000,-;
358. Slip Penyetoran Tanggal 20 Maret 2017 menyetor Rp 40.000.000,-;
359. Slip Penyetoran Tanggal 17 April 2017 menyetor Rp 10.000.000,-;
360. Slip Penyetoran Tanggal 18 Desember 2017 menyetor Rp 8.000.000,-;
361. Slip Penyetoran Tanggal 29 Maret 2018 menyetor Rp 1.000.000,-;
362. Slip Penyetoran Tanggal 30 April 2018 Menyetor Rp 4.000.000,-;
363. Slip Penyetoran Tanggal 27 Agustus 2018 Menyetor Rp 4.000.000,-;
364. Slip Penyetoran Tanggal 13 Pebruari 2019 Menyetor Rp 3.500.000,-;
365. Slip Penyetoran Tanggal 12 Juni 2019 menyetor Rp 2.000.000,-;
366. Slip Penyetoran Tanggal 26 september 2019 menyetor Rp 3.000.000,-.
367. 2 (dua) lembar berita acara serahterima uang, hari jumat tanggal 10 Januari
2020 sejumlah Rp. 27.251.000,- (dua puluh tujuh juta dua ratus lima puluh
satu ribu rupiah) dari BUNGA SARTIKA ALKADRI dan ERICK MARHAENI HUKUL
yang diterima oleh SYAHRIR MARWAN PATTIHUA.
368. 3 (tiga) lembar surat keputusan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku Dan
Maluku Utara Nomor: DIR/14/KPTS tentang pemberian sanksi
administrasi/hukuman jabatan berupa pemutusan hubungan kerja dengan
tidak hormat kepada saudari BUNGA SARTIKA ALKADRI pegawai PT. Bank
Pembangunan Daerah Maluku Dan Maluku Utara tanggal 02 Maret 2020.

54
369. 1 (satu) lembar berita acara penyerahan barang, hari kamis tanggal 05 Maret
2020 dari BUNGA SARTIKA ALKADRI yang diserahkan kepada DJAMILA E.
LATUCONSINA.
370. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari BUNGA SARTIKA ALKADRI penyetoran
uang hasil penjualan 1 unit mobil honda brio nopol DE 1959 AH Rp.
47.500.000,- dan 1 unit motor Honda sccopy nopol DE 4678 DB Rp. 8.000.000,-
tanggal 06 Maret 2020 berjumlah 55.500.000,-
371. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari BUNGA SARTIKA ALKADRI penyetoran
uang makan Rp. 2.200.000,- dan uang tunai Rp. 500.000,- tanggal 30 Maret
2020 berjumlah Rp. 2.700.000,-
372. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari BUNGA SARTIKA ALKADRI penyetoran
uang makan Rp. 1.000.000,- dan uang tunai Rp. 1.000.000,- tanggal 24 April
2020 berjumlah Rp. 2.000.000,-
373. 2 (dua) lembar berita acara serah terima uang, hari jumat tanggal 10 Januari
2020 sejumlah Rp. 27.251.000,- (dua puluh tujuh juta dua ratus lima puluh
satu ribu rupiah) dari BUNGA SARTIKA ALKADRI dan ERICK MARHAENI HUKUL
yang diterima oleh SYAHRIR MARWAN PATTIHUA.
374. 3 (tiga) lembar surat keputusan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku Dan
Maluku Utara Nomor : DIR/13/KPTS tentang pemberian sanksi
administratif/hukuman jabatan berupa pemutusan hubungan kerja dengan
tidak hormat kepada saudari ERICK MARHAENI HUKUL pegawai PT. Bank
Pembangunan Daerah Maluku Dan Maluku Utara tanggal 02 Maret 2020.
375. 1 (satu) lembar berita acara penyerahan barang, hari kamis tanggal 05 Maret
2020 dari ERICK MARHAENI HUKUL yang diterima oleh DJAMILA E.
LATUCONSINA.
376. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari ERICK MARHAENI HUKULpenyetoran
uang hasil penjualan 1 unit motor Yamaha Fino No. PolisiDE 2147 DC sebesar
Rp. 11.000.000,-. Tanggal 06 Maret 2020.
377. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari ERICK MARHAENI HUKUL penyetoran
uang makan Rp. 2.100.000,- tanggal 30 Maret 2020.
378. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari Sie Umum-Cabang Namlea kepada
Rekening 0319000046 atas nama R/P. Retail Capem Mako untuk setoran uang
tunai dan uang makan sebesar Rp. 1.080.000,- terdiri dari Sdri. ERICK M.
HUKUL sebesar Rp. 290.000,- dan Sdri. BUNGA S. ALKADRI sebesar Rp.
790.000,- tertanggal 17 Januari 2020;
379. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari ERICK M. HUKUL dan BUNGA S. ALKADRI
(Kantor Cabang Namlea) kepada Rekening 0319000046 atas nama Rak Capem Mako
untuk setoran gaji dan uang makan Sdri. ERICK M. HUKUL dan Sdri. BUNGA S.
ALKADRI yang selanjutnya akan dimasukkan ke rekening Mako GL: 22561 (ST.
Kecurangan Internal) sebesar Rp. 2.230.000,- terdiri dari Sdri. ERICK M. HUKUL
sebesar Rp. 1.400.000,- dan Sdri. BUNGA S. ALKADRI sebesar Rp. 830.000,- tertanggal
30 Januari 2020;
380. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari BUNGA S. ALKADRI (Kantor Cabang
Namlea) kepada Rekening 0319000046 atas nama Rak Capem Mako untuk
setoran tunai Sdri. BUNGA S. ALKADRI yang selanjutnya akan dimasukkan ke
rekening Mako GL: 22561 (ST. Kecurangan Internal) sebesar Rp. 500.000,-
tertanggal 03 Februari 2020;
381. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari ERICK M. HUKUL dan BUNGA S.
ALKADRI (Kantor Cabang Namlea) kepada Rekening 0319000046 atas nama
Rak Capem Mako untuk setoran gaji Sdri. ERICK M. HUKUL dan Sdri. BUNGA
S. ALKADRI yang selanjutnya akan dimasukkan ke rekening Mako GL: 22561
(ST. Kecurangan Internal) sebesar Rp. 2.780.000,- terdiri dari Sdri. ERICK M.
HUKUL sebesar Rp. 2.280.000,- dan Sdri. BUNGA S. ALKADRI sebesar Rp.
500.000,- tertanggal 28 Februari 2020;

55
382. 1 (satu) lembar bukti penerimaan dari ERICK MARHAENI HUKUL kepada
Rekening 0319000046 atas nama Rak Cabang Pembantu Mako untuk setoran
uang makan dan uang tunai sebesar Rp. 1.500.000,- tertanggal 24 April 2020;
383. 2 (satu) lembar Neraca pengembalian Bank atas klaim Nasabah melalui Pos
Kecurangan Dalam Penyelesaian (GL-18081);
384. 1 (satu) lembar Slip Jurnal Debet dari Rekening Kecurangan Dalam
Penyelesaian (GL:18081) ke Rekening Retail (R/P Teller) sebesar Rp.
2.517.500.000,- tertanggal 05 Desember 2019, disertai dengan 2 (dua) lembar
Daftar nama Nasabah yang Melakukan Klaim;
385. 1 (satu) buah Asli Buku Tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama FARIDA INDRIANI No. Rek: 0314327071;
386. 4 (empat) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama FARIDA INDRIANI No. Rek: 0314327071;
387. 1 (satu) lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama FARIDA
INDRIANI No. Rek: 0314327071 tertanggal 17 Januari 2019, sebesar Rp.
2.000.000,
388. 1 (satu) lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama FARIDA INDRIANI No. Rek: 0314327071 tertanggal 09
Desember 2019, sebesar Rp. 2.000.000,-
389. 1 (satu) buah Asli Buku Tabungan Tabunganku Bank Maluku Malut Nasabah
atas nama PUTRI AGUSNIAWATI No. Rek: 0314320841.
390. 5 (lima) lembar fotocopy Legalisir Buku tabungan Tabunganku Bank Maluku
Malut Nasabah atas nama PUTRI AGUSNIAWATI No. Rek: 0314320841;
391. 1 (satu) lembar Slip Penarikan Bank Maluku Malut Nasabah atas nama PUTRI
AGUSNIAWATI No. Rek: 0314320841 tertanggal 14 Maret 2019, sebesar Rp.
5.000.000,-
392. 1 (satu) lembar Slip Jurnal PT. Bank Maluku Malut KCP Mako Debet dari
Rekening Kecurangan Dalam Penyelesaian No. Rek: 0319000046 ke Rekening
Nasabah atas nama PUTRI AGUSNIAWATI No. Rek: 0314320841 tertanggal 23
Desember 2019, sebesar Rp. 5.000.000,-
393. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ARMAN No. Rek:
0314000323 per 14 September 2020;
394. 7 (tujuh) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SRINARTI No.
Rek: 0313007588 per 14 September 2020.
395. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama KISWOTO No.
Rek: 0312001993 per 14 September 2020;
396. 5 (lima) lembar Nasabah atas nama SUWATI No. Rek: 0313001546 per 14
September 2020;
397. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama YOSIAS NACIKIT
No. Rek: 0313000281 per 14 September 2020;
398. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ELIOPAS NACIKIT No.
Rek: 0313002659 per 14 September 2020;
399. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUNARYO No.
Rek: 0314302221 per 14 September 2020;
400. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ULI NUROHMAN
No. Rek: 0312003911 per 14 September 2020;
401. 6 (enam) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ANDREAS
SALASIWA No. Rek: 0312039571 per 14 September 2020;
402. 3 (tiga) lembar print out Rekenig Koran Nasabah atas nama YOSEP HUKUNALA
No. Rek: 0314304761 per 14 September 2020;
403. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SITI
MARTYATI No. Rek: 0314028471 per 14 September 2020;
404. 1 (satu) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama TRI NURUL
ALIYAH No. Rek: 0312002469 per 14 September 2020;

56
405. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUTARJI No.
Rek: 0312012411 per 14 September 2020;
406. 8 (delapan) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RUSDIN No.
Rek: 0312002272 per 14 September 2020;
407. 3 (tiga) lembar prit out Rekening Koran Nasabah atas nama LA HANGA No.
Rek: 0314005368 per 14 September 2020;
408. 5 (lima) lembar print Out Rekening Koran Nasabah atas nama SURACHMAN
No. Rek: 0312021741 per 2020;
409. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama DEWANGGA
SAPUTRA No. Rek: 0314007018 per 14 September 2020;
410. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ANTON
HUKUNALA No. Rek: 0313007481 per 2020;
411. 6 (enam) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUJIMAN No.
Rek: 0313000832 per 14 September 2020;
412. 1 (satu) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama FIFI HARIYANTI
No. Rek: 0314011589 per 14 September 2020;
413. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama PUSPA P.
RAHISTA QQ KUMINARTI No. Rek: 0314007391, per 14 September 2020;
414. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama BARUL YANWAR
SANTOSO No. Rek: 0314006171, per 14 September 2020;
415. 6 (enam) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RIFAN NUR
HIDAYAH No. Rek: 0314320421 per 14 September 2020;
416. 7 (tujuh) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama MUSTOPA No.
Rek: 0312022601, per 14 September 2020;
417. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SITI HAFSHOH
No. Rek: 0314009410, per 14 September 2020;
418. 9 (sembilan) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUGITO No.
Rek: 0313018101 per 14 September 2020;
419. 6 (enam) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ZAENAL ARIFIN
No. Rek: 0313005359, per 14 September 2020;
420. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RIZAL
HIDAYATUL ROHMAN No. Rek: 0313002926, per 14 September 2020;
421. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama WA INI No. Rek:
0312005571, per 14 September 2020;
422. 6 (enam) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama KADER IMAM
PERBOWO No. Rek: 0312017081 per 14 September 2020;
423. 1 (satu) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ABDUL MUIN
No. Rek: 0314011023, per 14 September 2020;
424. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RAJIA BUTON
No. Rek: 0314009894 per 14 September 2020;
425. 7 (tujuh) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama KUSWARI No.
Rek: 0312301101, per 14 September 2020;
426. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ISTRI
PATMINAH No. Rek: 0314000358, per 14 September 2020;
427. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama BUDIONO No.
Rek: 0312308671, per 14 Sepetember 2020;
428. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama BADRUN BESAN
No. Rek: 0312001632, per 14 September 2020;
429. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama HARIS No.
Rek: 0312003811, per 14 September 2020;
430. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SURIANY SIMIN
No. Rek: 0314011155, per 14 September 2020;
431. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ACHMAD NASIR
SOLEIMAN No. Rek: 0314000121, per 14 September 2020;

57
432. 1 (satu) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SITI FATIMAH
No. Rek: 0314011325, per 14 September 2020;
433. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUTARLAN No.
Rek: 0314022501, per 14 September 2020;
434. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUHARJITO No.
Rek: 0313001891, per 14 September 2020;
435. 5 (lima) lembar Print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUHARJITO2 No.
Rek: 0314303591, per 14 September 2020;
436. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ERIKA WIDYA
NINGSIH No. Rek: 0314305021, per 14 September 2020;
437. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama DAMEN WAEL
No. Rek: 0314305021, per 14 September 2020;
438. 7 (tujuh) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RAHAYU
NINGSIH No. Rek: 0313005289, per 14 September 2020;
439. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUCI INDAH
WIDARTI No. Rek: 0314004761, per 14 September 2020;
440. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama HARJANAH No.
Rek: 0302006113, per 14 September 2020;
441. 6 (enam) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama PURWADI No.
Rek: 0312001896, per 14 September 2020;
442. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SARWEDI No.
Rek: 0314010418, per 14 September 2020;
443. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama JOHAN JAYA
DIMAS No. Rek: 0314324131, per 14 September 2020;
444. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama MAHMUD BUGIS
No. Rek: 0314002561, per 14 September 2020;
445. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUGIONO No.
Rek: 0314001031, per 14 September 2020;
446. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama JOKO WIDODO
No. Rek: 0312302691, per 14 September 2020;
447. 2 (dua) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama NOVITA SARI No.
Rek: 0314009452, per 14 September 2020;
448. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama DIKA SAPUTRA
No. Rek: 0314324351, per 14 September 2020;
449. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama AHMAD DZIKI
NURFAUZI No. Rek: 0314323451, per 14 September 2020;
450. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RANGGA
SAPUTRA BURU No. Rek: 0314324221, per 14 September 2020
451. 5 (lima) lembar print out Rekening Korang Nasabah atas nama DIKA MAULANA
KUSUMA No. Rek: 0314324151, per 14 September 2020;
452. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama GALUH PUTRI
MAHARDIKA No. Rek: 0314005941, per 14 September 2020.
453. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama MOHAMAD
ABDUL LATIF No. Rek: 0314305311, per 14 September 2020;
454. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama NUR ALIM No.
Rek: 0314000226, per 14 September 2020;
455. 1 (satu) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama HELEN IMELDA
BESAN No. Rek: 0314000226, per 14 September 2020;
456. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama AKHMAD
SOBIRIN No. Rek: 0314000234, per 14 September 2020;
457. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama INDRIYAWATI
No. Rek: 0312022881, per 14 September 2020;
458. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama LINGGA JATI
NURSETA No. Rek: 0314307281, per 14 September 2020;

58
459. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama ALFI SURYA ADI
P. QQ SUCI INDAH No. Rek: 0314005023, per 14 September 2020;
460. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama MOCH ALFIN N.
HAQ QQ ACHMAD S. No. Rek: 0314324771, per 14 September 2020;
461. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama GAPOKTAN
MITRA TANI No. Rek: 0312303291, per 14 September 2020;
462. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama BUMDES
GRANDENG MANDIRI No. Rek: 0312329401, per 14 September 2020;
463. 5 (lima) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama RESKO AJI No.
Rek: 0312001141, per 14 September 2020;
464. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama SUKIMAH
BURUWATI No. Rek: 0314330281, per 14 September 2020;
465. 4 (empat) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama KAERUM No.
Rek: 0312004991, per 14 September 2020;
466. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama FARIDA
INDRIANI No. Rek: 0314327071, per 14 September 2020;
467. 3 (tiga) lembar print out Rekening Koran Nasabah atas nama PUTRI
AGUSNIAWATI No. Rek: 0314320841, per 14 September 2020;
468. 1 (satu) lembar Surat dari Pegadaian Nomor: 01/11514/I/2021, tanggal 08
Januari 2021 yang ditandatangani oleh MUH. ISFANDI selaku Assistan Manager
II Pegadaian UPC. Namlea perihal Keterangan Permohonan Bantuan
Timbangan Barang Emas;
469. 1 (satu) buah kalung Emas sambung main E dengan ukuran 23 Karatase, 7.5
gram berat kotor, dan 7.5 gram berat bersih merupakan milik ERICK
MARHAENI HUKUL.
470. 2 (dua) buah cincin Emas hias mata gelas dengan ukuran 23 Karatase, 9.98
gram berat kotor, dan 9.3 gram berat bersih merupakan milik ERICK
MARHAENI HUKUL.
471. 2 (dua) buah gelang Emas kait hias Gucci dengan ukuran 23 Karatase, 24.33
gram berat kotor, dan 23 gram berat bersih merupakan milik ERICK MARHAENI
HUKUL.
472. 1 (satu) buah gelang Emas nama ERIKA bundar dengan ukuran 23 Karatase,
18.07 gram berat kotor, dan 12.3 gram berat bersih merupakan milik ERICK
MARHAENI HUKUL.
473. 1 (satu) buah gelang Emas nama ERIKA kotak dengan ukuran 23 Karatase,
10.96 gram berat kotor, dan 5.77 gram berat bersih merupakan milik ERICK
MARHAENI HUKUL.
474. 37 (tiga puluh tujuh) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku
Malut Nomor Rekening 0303017488 atas nama SYAHRIR MARWAN PATTIHUA;
475. 40 (empat puluh) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku
Malut Nomor Rekening 03030124422 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL.
476. 6 (enam) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut Nomor
Rekening 0312301901 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL.
477. 28 (dua puluh delapan) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut
Nomor Rekening 0312303911 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL.
478. 1 (satu) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut Nomor
Rekening 0313301291 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL.
479. 2 (dua) lembar foto coppy buku tabungan BRI Nomor Rekening 4868-01-
010149-53-3 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL.
480. 9 (sembilan) lembar foto coppy buku tabungan Bank Mandiri Nomor Rekening
152-00-1495907-2 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL. RIFQI YUNUS
NAMSA.
481. 6 (enam) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Mandiri Nomor
Rekening 152-00-1495907-2 atas nama ERICK MARHAENI HUKUL. RIFQI
YUNUS NAMSA.

59
482. 7 (tujuh) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut Nomor
Rekening 0314000889 atas nama RIFQAH HULAIFAH QQ ERICK HUKUL.
483. 12 (dua belas) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut
Nomor Rekening 0312302271 atas nama FAHMI AZHARI NAMSA.
484. 20 (dua puluh) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut
Nomor Rekening 0313302271 atas nama FAHMI AZHARI NAMSA.
485. 23 (dua puluh tiga) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku
Malut Nomor Rekening 2003101013 atas nama BUNGA SARTIKA ALKADRI.
486. 2 (dua) lembar foto coppy buku tabungan Bank Mandiri Nomor Rekening 152-
00-1498959-0 atas nama BUNGA SARTIKA ALKADRI.
487. 22 (dua puluh dua) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Mandiri
Nomor Rekening 152-00-1498959-0 atas nama BUNGA SARTIKA ALKADRI.
488. 4 (empat) lembar Print Out Rekening Koran pada BNI Nomor Rekening
0578789438 atas nama BUNGA SARTIKA ALKADRI.
489. 9 (sembilan) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut
Nomor Rekening 0314333331 atas nama ABHY PETASORE QQ BUNGA
ALKADRI.
490. 14 (empat belas) lembar Print Out Rekening Koran pada PT. Bank Maluku Malut
Nomor Rekening 0313004001 atas nama MUSLI PETASORE.

Dipergunakan dalam perkara lain atas nama ERICK MARHAENI HUKUL.

491. 1 (satu) buah kalung Emas sambung main B dengan ukuran 23 Karatase, 7.88
gram berat kotor, dan 7.88 gram berat bersih merupakan milik BUNGA
SARTIKA ALKADRI;
492. 3 (tiga) buah cincin Emas hias mata gelas dengan ukuran 23 Karatase, 16.02
gram berat kotor, dan 15.6 gram berat bersih merupakan milik BUNGA
SARTIKA ALKADRI;
493. 1 (satu) buah gelang Emas nama BUNGA kotak dengan ukuran 23 Karatase,
11.34 gram berat kotor, dan 6.23 gram berat bersih merupakan milik BUNGA
SARTIKA ALKADRI;
494. 1 (satu) buah gelang Emas nama BUNGA bundar dengan ukuran 23 Karatase,
18.61 gram berat kotor, dan 13 gram berat bersih merupakan milik BUNGA
SARTIKA ALKADRI;
Dirampas untuk Negara sebagai Uang Pengganti.
6. Membebankan biaya perkara terhadap terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
rupiah).

60
BAB IV
ANALISA FAKTA DALAM PERSIDANGAN

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa sebelum menginjak kepada Tentang Surat Tuntutan dari Jaksa Penuntut
Umum terlebih dahulu ijinkanlah Terdakwa melalui Kuasa Hukumnya akan
menerangkan perbedaan antara Surat Dakwaan dengan Surat Tuntutan menurut
ketentuan Hukum yang berlaku sebagai berikut :
a. Tentang Surat Dakwaan
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui dan fahami, bahwa SURAT
EDARAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SE 004/J.A /11/1993
TENTANG PEMBUATAN SURAT DAKWAAN pada intinya menyebutkan bahwa
Surat Dakwaan merupakan penataan konstruksi yuridis atas fakta-fakta perbuatan
terdakwa yang terungkap sebagai hasil penyidikan dengan cara merangkai
perpaduan antara fakta- fakta perbuatan tersebut dengan unsur-unsur Tindak
Pidana sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pidana yang bersangkutan;
Bahwa seiring dengan ketentuan diatas menurut undang-undang bahwa Surat
dakwaan, dibuat oleh penuntut umum setelah ia menerima berkas perkara dan hasil
penyidikan yang lengkap dari penyidik. Dalam hal ia berpendapat bahwa dari hasil
penyidikan dapat dilakukan penuntutan, maka penuntut umum dalam waktu
secepatnya membuat surat dakwaan (pasal 140 jo pasal 139 KUHAP). Surat
dakwaan tersebut kemudian dilimpahkan kepada pengadilan, bersamaan dengan
perkaranya. Surat dakwaan ini dibacakan pada saat permulaan sidang (pasal 155
ayat [2] KUHAP), atas permintaan dari hakim ketua sidang ;
c. Tentang Surat Tuntutan
Bahwa Sedangkan surat tuntutan, diajukan oleh penuntut umum setelah peme-
riksaan disidang pengadilan dinyatakan selesai (pasal 182 ayat [1] KUHAP). Jadi, surat
tuntutan dibacakan setelah proses pembuktian dipersidangan pidana selesai dilakukan.
Surat tuntutan ini sendiri berisikan fakta persidangan dan tuntutan pidana.
Bahwa artinya Surat Tuntutan merupakan penataan konstruksi yuridis atas fakta-
fakta Persidangan terhadap perbuatan terdakwa yang terungkap selama proses
persidangan berlangsung dengan cara merangkai perpaduan antara fakta- fakta
perbuatan Terdakwa dengan unsur-unsur Tindak Pidana sesuai ketentuan Undang-
Undang Pidana yang bersangkutan;

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa setelah dibaca dengan teliti dan seksama ternyata Surat Tuntutan dari
Jaksa Penuntut Umum tersebut semata hanya copy paste dari Surat Dakwaan, bahwa
sebagaimana telah dijelaskan diatas intinya bahwa Dakwaan adalah merupakan
penataan konstruksi yuridis atas fakta-fakta perbuatan terdakwa yang terungkap di
KEPOLISIAN melalui penyelidikan dan penyidikan;
Bahwa perlu disampaikan berdasarkan Keterangan saksi ERIK dibawah
sumpah dan berdasarkan keterangan terdakwa yang pada intinya menerangkan
bahwa pemeriksaan Terdakwa baik Ketika jadi saksi maupun jadi Tersangka di
POLRES sama sekali tidak didampingi oleh Penasihat Hukum atas jawaban dari
Terdakwa dan SAKSI tersebut Jaksa Penuntut Umum sama sekali tidak membantah-
nya pada saat itu, bahwa dengan demikian dengan adanya jawaban dari PARA SAKSI
dan PARA TERDAKWA tersebut yang pada intinya menyebutkan “tidak didampingi
Terdakwa pada saat BAP di PORES baik sebagai saksi maupun Tersangka
61
adalah merupakan Fakta Persidangan yang dapat pula dikatagorikan sebagai
fakta hukum “ , bahwa jelas dengan tidak didampinginya Terdakwa oleh Penasihat
Hukum, maka apabila dihubungkan dengan Pasal yang didakwakan dapat
mengakibatkan Dakwaan dan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum tersebut ditolak dan
dikesampingkan dikarenakan peristiwa tersebut bertentangan dengan undang-undang
inclusive dengan Kitab Hukum Acara Pidana serta dapat membawa pengaruh negative
terhadap keadilan Include jawaban Terdakwa dalam BAP, sehingga terjawab sudah
kekhawatiran dari Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya mengkhawatirkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa berdasarkan fakta persidangan seharusnya Jaksa Penuntut Umum
mendakwa Terdakwa melanggar Pasal 374 KUHPid (Pasal Penggelapan) Jo
Pasal 49 (1)Tentang Perbankan Jo Pasal 55 ke-1 KUHPid dan/atau melanggar
Undang-undang Perbankkan dikarenakan apabila dilihat dari Ruang lingkup
perbankan yang terdiri ari azas, fungsi dan tujuan Perbankan Para Terdakwa
telah melanggar sebagaimana ketentuan yang telah diatur dalam Hukum
Perbankan;
Bahwa dimana berdasarkan Fakta Persidangan uang yang dipinjam oleh
Terdakwa tersebut bukanlah berasal dari Bank Pusat atau uang yang diberikan
oleh Bank Pusat kepada Bank Cabang Pembantu melainkan uang tersebut
berasal dari nasabah yang belum disetorkan dan/atau masuk kepada kas besar
(gali lobang tutup lobang);
Bahwa uang/barang yang digelapkan tersebut berada dalam penguasaan
pihak yang menggelapkan, maka hal ini termasuk sebagaimana yang
dinyatakan pada pasal 374 KUHP “Penggelapan yang dilakukan oleh orang
yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja
atau karena pencariannya atau karena mendapat upah untuk itu ;
Bahwa adapun yang berhubungan dengan Pasal tersebut adalah Pasal 49 ayat
(1) yang dimaksud dengan pegawai bank, kemudian bila perlu ditambah dengan
pasal 19 ayat 2 huruf a, yang pada intinya menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan pegawai bank adalah semua pejabat pegawai bank, pegawai bank
yang dimaksud ialah yang mempunyai kuasa dan wewenang atas tanggung
jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan usaha bank yang bersangkutan ;
2. Bahwa adanya bukti yang tidak seimbang antara pengambilan dan pengem-
balian kas yang dilakukan oleh Terdakwa, bahwa Bukti yang disampaikan oleh
Jaksa Penuntut Umum tersebut semata hanya menjerumuskan Terdakwa saja,
Bahwa apabila jeli terhadap masalah ini sesungguhnya Bukti yang disampai-
kan oleh Jaksa Penuntut Umum Tersebut telah tertepis oleh laporan keuangan
dari BANK MALUKU MALUT pusat sendiri (laporan keuangan tersebut terlihat
secara online sehingga dijamin oleh Undang-undang dan dipastikan telah
diperiksa oleh Otoritas Jasa Keuangan dan disampaikan kepada BANK
SENTRAL sebagai Laporan keuangan Pusat BANK MALUKU MALUT) , bahwa
adapun inti dari Laporan Keuangan tersebut (Vide : Bukti yang disampaikan
oleh Terdakwa) menjelaskan dan menerangkan bahwa dari tahun 2018 s/d
2020 BANK MALUKU MALUT tidak pernah melakukan pembayaran atau
penggantian kerugian kepada nasabah dalam bentuk atau peristiwa apapun ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa kiranya Majelis Hakim sependapat dengan Penasihat Hukum Terdakwa
Mengenai pemberian bantuan hukum ini diatur di dalam: Bab VII Pasal 69 sampai
dengan Pasal 74 KUHAP. Pemberian bantuan hukum merupakan hak dari tersangka
/terdakwa yang bersifat fundamental. Hal ini ditegaskan dalam Pedoman Pelaksanaan
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dengan menyebutkan bahwa pemberian
bantuan hukum dalam proses pidana adalah suatu prinsip negara hukum yang dalam
62
taraf pemeriksaan pendahuluan diwujudkan dengan menentukan bahwa untuk
keperluan menyiapkan pembelaan, tersangka terutama sejak saat dilakukan
penangkapan dan atau penahanan berhak untuk menunjuk dan menghubungi serta
bantuan hukum dari penasihat hukum. bahwa adalah hak dari seseorang yang
tersangkut dalam suatu perkara pidana untuk dapat mengadakan persiapan bagi
pembelaannya maupun untuk mendapat penyuluhan tentang jalan yang dapat
ditempuhnya dalam menegakkan hak-haknya sebagai tersangka atau terdakwa.
Bahwa untuk itu, tersangka/terdakwa diberi kesempatan mengadakan hubungan
dengan orang yang dapat memberikan bantuan hukum sejak saat ia ditangkap atau
ditahan pada semua tingkat pemeriksaan.
Bahwa Pemberian bantuan hukum itu sejak berakhirnya masa peralihan KUHAP
pada tanggal 31 Desember 1983 dijalankan oleh seorang "Penasihat Hukum".
Berdasarkan ketentuan Pasal 56 KUHAP maka penasihat hukum sangat diperlukan
oleh karena pasal tersebut menyebutkan adanya kewajiban bagi pejabat untuk
menunjuk penasihat hukum bagi terdakwa yang diancam pidana mati atau ancaman
pidana lima tahun atau lebih, juga bagi mereka yang tidak mampu.'? Apabila dalam
suatu Pengadilan Negeri tidak terdapat seorang penasihat hukum yang berkedudukan
ditempat itu, maka dapat ditunjuk orang lain yang ahli hukum asal bukan hakim
berdasarkan ketentuan Pasal 250 ayat (5) HIR.
Bahwa Dalam praktek peradilan khususnya untuk perkara Tindak Pidana Korupsi
maka ketentuan Pasal 56 KUHAP sifatnya imperatif dalam artian bahwa tersangka
pelaku Tindak Pidana Korupsi dengan tegas harus didampingi penasihat hukum pada
semua tingkat pemeriksaan, baik tingkat penyidikan, penuntutan dan peradilan. Hal ini
selaras pula dengan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM
Pidsus) Nomor: B-570/F/Fpk.1/9/1994 tanggal 30 September 1994 mengenai Surat
Edaran tentang Jaksa sebagai penyidik Tindak Pidana Khusus wajib menunjuk
Penasihat Hukum (Pasal 56 KUHAP). Ketentuan ini dimaksudkan sebagai
implementasi dijunjung tingginya hak asasi manusia/terdakwa sebagai Pedoman
Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Buku I!, Penertit Mahkamah Agung
RI, Jakarta, 1994, hal. 190, sehingga tidak diharapkan adanya pengarahan atau
kesewenang-wenangan dalam hal pemeriksaan tersangka/terdakwa, Apabila hal ini
tidak dipenuhi, maka merupakan suatu kelalaian terhada penerapan hukum acara
sebagaimana ditentukan Pasal 240 ayat (1) KUHAP; bahwa bunyi lengkap dari Pasal
56 KUHAP adalah sebagai berikut :
1. Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun
atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima
tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum bagi mereka.
2. Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma.
Bahwa Untuk membuktikan dan memberikan deskripsi jelas bahwa tersangka/
terdakwa harus diberikan bantuan hukum atau didampingi penasihat hukum
sebagaimana sifat imperatif ketentuan Pasal 56 KUHAP khususnya dalam perkara
Tindak Pidana Korupsi berikut ini, maka ijinkanlah Terdakwa melalui Kuasa Hukumnya
akan menuliskan Yurisprudensi Mahkamah Agung (lengkap dengan Abstaksinya)
yang terjadi dalam praktek peradilan (Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan
Mahkamah Agung) sebagai berikut:
bahwa Winda bin Yasir, Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Ariesta, Bongodua
Indramayu (Wanda) pada bulan Januari 1989 dipanggil dan disidik oleh Kejaksaan
Indramayu karena ada sangkaan/dugaan melakukan penyelewengan uang negara,
yaitu Kredit Usaha Tani yang berjumlah ratusan juta rupiah. Hasil pemeriksaan
63
penyidik terhadap Ketua KUD Ariesta pada bulan Januari 1989 tersebut berhasil
diungkapkan fakta bahwa Kredit Usaha Tani seharusnya disalurkan kepada para
petani yang membutuhkan dalam rangka usaha meningkatkan produksi beras,
ternyata kredit tersebut diberikan kepada mereka yang bukan para petani untuk
kepentingan lain yang bukan kepentingan peningkatan produksi pangan nasional
sehingga perbuatan Ketua KUD Ariesta ini telah menimbulkan kerugian keuangan
Negara sebesar Rp 151.753.438,58 (Vide: Majalah Varia Peradilan Thn. IX, No. 103,
Fenerbit Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), April, 1994, hal. 5 sehingga terdakwa
didakwa dalam dakwaan: Primair melanggar Pasal 1 ayat (1) sub a Jo 28 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1971, Subsidair melanggar Pasal 1 ayat (1) sub b jo Pasal 28
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971dan dakwaan Lebih Subsidair melanggar Pasal
415 KUHP jo Pasal 1 ayat (1) sub c jo Pasal 28 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971.
Bahwa Kemudian, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu Penasihat
Hukum terdakwa memberikan keterangan dalam Pleidoinya yang pada pokoknya
mengemukakan bahwa penyidikan terdakwa dalam perkara ini tidak sah karena
terdakwa pada tingkat penyidikan tidak didampingi oleh penasihat hukum sehingga
surat dakwaan/tuntutan Jaksa/ Penuntut Umum yang disusun berdasarkan hasil
penyidikan yang tidak sah tersebut, selanjutnya Majelis Hakim menjatuhkan Putusan
Nomor: 03/Pid/B/PN. Im tanggal 5 April 1990 dengan dasar pertimbangan sebagai
berikut:
- Berdasarkan atas ancaman pidana terhadap perbuatan yang disangkakan
kepada tersangka dan dihubungkan dengan maksud Pasal 56 KUHAP maka
Pengadilan berpendapat bahwa pada semua tingkat pemeriksaan (termasuk
tingkat pemeriksaan penyidikan dan penuntutan) bagi tersangka tersebut
adalah wajib ditunjuk Penasihat Hukum.
- Pasal 56 KUHAP ini harus ditafsirkan bahwa yang dimaksud pejabat pada
semua tingkat pemeriksaan adalah pejabat yang wajib menunjuk penasihat
hukum pada semua tingkat pemeriksaan yaitu: Penyidik Penuntut Umum-
Hakim.
- Pasal 56 KUHAP bukan bermaksud menunjuk tentang kebebasan memilih
waktu untuk kapan menunjuk Penasihat Hukum seperti yang dikemukakan
Jaksa dalam pendapatnya, melainkan adalah untuk menentukan pejabat dari
masing-masing tingkat pemeriksaan yang mewajibkan menunjuk penasihat
hukum tersebut.Oleh karena hasil penyidikan dalam perkara ini dinyatakan
tidak sah menurut hukum, maka surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum yang
disusun atas hasil penyidikan yang tidak sah ini hanya dinyatakan tidak dapat
diterima.
Bahwa atas perkara tersebut diatas Pengadilan tinggi jawa barat memperkuat
Putusan Pengadilan negeri dengan Pertimbangan yang pada pokoknya menyebutkan
syatat-syarat penuntutan terhadap terdakwa ternyata tidak dipenuhi oleh penyidik
(jaksa) karena Penyidik pada waktu memeriksa (melakukan penyidikan) terhadap
tersangka tidak menunjuk penasihat hukum bagi tersangka sejak awal penyidikannya.
Karena tidak dipenuhi syarat ini oleh penyidik, maka dinyatakan Tuntutan Penuntut
Umum harus dinyatakan tidak dapat diterima meskipun dalam ketentuan Pasal 156
ayat (1) ) KUHAP dirumuskan, "dakwaan tidak dapat diterima"
Bahwa begitu pula Mahkamah Agung RI kemudian berpendapat bahwa Putusan
Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang menguatkan Putusan Pengadilan Negori
Indramayu" perlu diperbaiki sekadar mengenai ammarnya saja menjadi :
MENGADILI:
- Menolak permohonan kasasi dari permohon kasasi Jaksa Penuntut Umum
pada Kejaksaan Negeri Indramayu tersebut.
- Memperbaiki ammar Putusan Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 9 Februari
1991 No: 244/Pid/1990/PT.Bdg, yang telah menguatkan putusan Pengadilan
64
Negeri Indramayu Nomor: 03/PTS/Pid.B/1990/PN.Im tanggal 5 April 1990,
sekadar mengenai hal yang telah dipertimbangkan di atas sehingga berbunyi
sebagai berikut: Menyatakan Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima.
- Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara,

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah membuat dalil dalam tuntutannya tidak
sesuai atau tidak berdasarkan Fakta Persidangan sebagaimana dalil yang pada
pokoknya secara melawan hukum telah melakukan perbuatan mengambil uang dari
Kas Besar, padahal secara berulang-ulang hal tersebut ditanyakan oleh Jaksa
Penuntut Umum baik kepada SAKSI/TERDAKWA BUNGA maupun SAKSI/TERDKWA
ERIK yang dengan tegas bahwa uang yang diambil tersebut belum nyampai atau
bukan pada kas besar melainkan setelah diambil kemudian di berikan lagi kepada
nasabah yang uangnya telah diambil sebelumnya (Galil lobang tutup Lobang demikian
keterangan tersebut sesuai sebagaimana keterangan SAKSI DJABIBI TALAOHU S.,SOS,
SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E, SAKSI ERIK dibawah sumpah dimuka persidangan dan
SAKSI TERDAKWA sendiri) bahwa keterangan gali lobang tutup lobang tersebut terbukti,
dikarenakan hampir seluruh SAKSI menerangkan bahwa Ketika buku tabungannya di
Print out, sedikitpun tidak terdapat kehilangan terhadap uang miliknya yang disimpan
di BAK MALUKU MALUT ;
Bahwa slip penarikan fiktif dan transfer penarikan fiktif dari rekening nasabah
semata hanya menutupi terhadap uang yang telah diambilnya dan perlu Terdakwa
sampaikan terhadap nilai tabungan yang ditulis tangan tersebut berdasarkan fakta
persidangan nilainya sama dengan yang di print out dikemudian hari atau setelah Buku
tabungan digantikan dengan yang baru, bahwa perlu ditegaskan Kembali bahwa
penarikan uang di bank bukanlah untuk keuntungan pribadi melainkan untuk
mengganti uang yang telah ia ambil oleh Terdakwa (gali lobangtutup lobang) ;
Bahwa sebagaimana dalil yang telah dituliskan oleh Jaksa Penuntut Umum
dalam tuntutanya diantarnya :
1. Surat Keputusan Direksi Nomor DIR/083/KP, tanggal 25 Oktober 2004 tentang
Sistem Operasional dan Prosedur Core Banking System (CBS) dalam hal:
- Setiap penarikan dana tabungan haruslah dilakukan oleh nasabah
pemegang rekening dan slip penarikan ditandatangani oleh nasabah.
2. Surat Keputusan Direksi Nomor: DIR/129/KP, tanggal 28 Desember 2012
tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Bidang Organisasi dan Tata Kerja,
Buku III tentang Uraian Jabatan Teller Kantor Cabang Kelas 2 bagian Tanggung
Jawab yang menyatakan bahwa Teller Kantor Cabang Kelas 2 bertanggung
jawab melaksanakan kepatuhan terhadap Peraturan bank Indonesia, Otoritas
Jasa Keuangan dan Peraturan Perundang-Undangan serta Peraturan Intern
Lainnya yang berlaku.
3. Surat Keputusan Direksi Nomor : DIR/132/KP, tanggal 31 Desember 2012,
tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Strategi Anti Fraud, dalam hal :
Perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan digolongkan sebagai Tindak
Pidana Perbankan/Fraud, karena telah memenuhi unsur-unsur yang diatur
dalam Surat keputusan Direksi dimaksud seperti sengaja atau secara sadar
melakukan penyimpangan untuk mengelabui, menipu, memanipulasi Bank,
nasabah ataupun pihak lain yang terjadi dilingkungan Bank dan atau
menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah ataupun
pihak lain menderita kerugian, serta yang bersangkutan memperoleh
keuntungan keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
65
4. Surat Keputusan Direksi Nomor : DIR/62/KPTS, tanggal 17 Juni 2013 tentang
Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Sumber Daya Manusia, dalam hal :
- Melakukan kegiatan bersama dengan teman sejawatan atau orang lain
didalam maupun diluar Bank dengan tujuan untuk kepentingan pribadi,
golongan atau pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan Bank (Nasabah).
6. Melanggar Anti Fraud Statement yang telah ditandatangani oleh masing-masing
pegawai
Adalah beberapa Surat dan keputusan yang telah masuk kepada unsur perjanjian
dan/atau pernyataan dari Terdakwa, sehingga apabila kita membidik titik nadir dari
pada seluruh surat tersebut diatas, maka lebih meyakinkan apabila perbuatan
Terdakwa telah melanggar ketentuan Perbankan sehingga berlaku Asas Lex Specialis
Derogat Legi Generalis ;
Bahwa tidaklah dipungkiri bahwa PT. Bank Maluku Malut adalah milik Pemerintah
Provinsi Maluku dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan tetapi hubungan hukum
dalam Perkara A quo adalah masalah nasabah dengan Teller secara pribadi dan
sampai perkara ini disidangkan di pengadilan tidak ada satu orangpun dari nasabah
yang melaporkan TERDAKWA dikarenakan berdasarkan fakta persidangan bahwa
yang dijadikan SAKSI dalam Perkara A qou uangnya tidak hilang bahkan Ketika buku
tabungannya di Print out jumlahnya selalu sesuai antara jumlah yang ditabung dengan
print out dari bank, bahwa apabila menyebutkan telah diganti oleh Pihak Bank adalah
merupakan Asumsi yang bertentangan dengan laporang keuangan PT BANK
MALUKU MALUT itu sendiri (Vide: Bukti dari Trdakea A/n Bunga Sartika Alkadri) yang
pada intinya menerangkan bahwa dari tahun 2018 s/d 2020 tidak tertulis dalam
Laporan Keuangan PT.BANK MALUKU MALUT adanya jurnal yang menerangkan
adanya pengeluaran untuk penggantian kerugian terhadap nasabah ;
Bahwa menyitir kalimat Print out tersebut diatas berdasarkan keterangan SAKSI
DJABIBI TALAOHU S.,SOS, SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E. bahwa BANK MALUKU
MALUT telah menggunakan metode atau system yang dikenal dengan dual control
dan by system, BAHWA APABILA MELIHAT PANDANGAN UMUM TENTANG Dual
control dan by system diatas yang pada intinya menuliskan, bahwa dalam dunia
perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah
strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses
inovasi produk dan jasa yang terkoneksi dalam satu syatem (By system) seperti :
- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller
- Adanya ATM (Auto Teller Machine) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Bahwa print out dari nasabah adalah merupakan produk system (By system) yang
bermuara dan terkoneksi dengan pusat artinya apabila tabungan tersebut telah diprint
out yang hasilnya sesuai dengan buku tabungan artinya tidak ada masalah dalam
tabungannya dan yang perlu dicatat dan digaris bawahi BAHWA DALAM LAPORAN
KEUANGAN BANK MALUKU PERIODE 2018 S/D 2019 TIDAK ADA PENGELUARAN UNTUK
PENGGANTIAN KERUGIAN KEPADA NASABAH ARTINYA BAHWA BENAR PADA TAHUN
TERSEBUT TIDAK ADA PENGELUARAN UNTUK HAL TERSEBUT ;
Bahwa telah diterangkan diatas bahwa pengambilan uang yang dilakukan oleh
SAKSI ERIK bersama TERDAKWA dan diperkuat oleh keterangan SAKSI DJABIBI
TALAOHU S.,SOS, SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E. dibawah sumpah dimuka
persidangan adalah dengan Teknik gali lobang tutup lobang ( Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti gali lubang tutup lubang adalah berutang untuk
membayar utang yang lain. Gali lubang tutup lubang berasal dari kata dasar lubang),
bahwa sementara sebagaimana dalil dan keterangan yang terulis dalam tuntutannya
Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya menuliskan : Bahwa total dana nasabah
66
yang dilakukan pendebetan saldo oleh terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL
sejak tahun 2016 sampai dengan bulan November 2019 adalah sebagai berikut :

Uang yang diambil Pengembalian dengan


No Nama Nasabah No. Rekening
Teller talangan dari Bank
1 Arman 0314000323 50.000.000 50.000.000
2 Srinarti 0313007588 100.000.000 100.000.000
3 Kiswoto 0312001993 50.000.000 50.000.000
4 Suwati 0313001546 45.000.000 45.000.000
5 Yosias Nackit 0313000281 45.000.000 45.000.000
6 Eliopas Nacikit 0313002659 54.000.000 54.000.000
7 Sunaryo 0314302221 40.000.000 40.000.000
8 Uli Nurahman 0312003911 40.000.000 40.000.000
9 Andreas Salasiwa 0312039571 40.000.000 40.000.000
10 Yosep Hukunala 0314304761 35.000.000 35.000.000
11 Siti Maryati 0314028471 35.000.000 35.000.000
12 Tri Nurul Aliyah 0312002469 30.000.000 30.000.000
13 Sutarji 0312012411 30.000.000 30.000.000
14 Rusdin 0312002272 30.000.000 30.000.000
15 La Hanga 0314005368 30.000.000 30.000.000
16 Surachman 0312021741 25.000.000 25.000.000
17 Dewangsa Saputra 0314007018 23.000.000 23.000.000
18 Anton Hukunala 0313007481 60.000.000 60.000.000
19 Sujiman 0313000832 20.000.000 20.000.000
20 Fifi Hariyanti 0314011589 20.000.000 20.000.000
21 Puspa P. Rahisa 0314007391 30.000.000 30.000.000
22 Barul Yanwar S 0314006171 15.000.000 15.000.000
23 Rifan Nur Hidayah 0314320421 15.000.000 15.000.000
24 Mustopa 0312022601 20.000.000 20.000.000
25 Siti Hafshoh 0314009410 515.000.000 515.000.000
26 Sugito 0313018101 310.000.000 310.000.000
27 Zainal Arifin 0313005359 180.000.000 180.000.000
28 Rizal Hidayatul R 0313002926 140.000.000 140.000.000
29 Wa Ini 0312005571 140.000.000 140.000.000
30 Kader Imam Perbowo 0312017081 110.000.000 110.000.000
31 Abdul Muin 0314011023 115.000.000 115.000.000
32 Rajia Buton 0314009894 130.000.000 130.000.000
33 Kuswari 0312301101 100.000.000 100.000.000
34 Istri Patminah 0314000358 100.000.000 100.000.000
35 Budiono 0312308671 103.000.000 103.000.000
36 Badrun Besan 0312001632 100.000.000 100.000.000
37 Haris 0312003811 70.000.000 70.000.000
38 Suryani Simin 0314011155 45.000.000 45.000.000
39 Ahmad Nasir S 0314000121 70.000.000 70.000.000
40 Siti Fatimah 0314011325 65.000.000 65.000.000
41 Sutarlan 0314022501 66.000.000 66.000.000
42 Suharjito 0313001891 60.000.000 60.000.000
43 Suharjito 0314303591 15.000.000 15.000.000
44 Ericka Widya Ningsih 0314305021 60.000.000 60.000.000
45 Damen Wael 0314330041 60.000.000 60.000.000
46 Rahayu Ningsih 0313005289 50.000.000 50.000.000
47 Suci Indah Widarti 0314004761 68.000.000 68.000.000
48 Harjanah 0302006113 50.000.000 50.000.000
49 Purwadi 0312001896 65.000.000 65.000.000
50 Sarwedi 0314010418 10.000.000 10.000.000
51 Johan Jaya Dimas 0314324131 10.000.000 10.000.000
52 Mahmud Bugis 0314002561 5.000.000 5.000.000
53 Sugiyono 0314001031 5.000.000 5.000.000
67
54 Joko Widodo 0312302691 5.000.000 5.000.000
55 Novita Sari 0314009452 5.000.000 5.000.000
56 Dika Saputra 0314324351 3.000.000 3.000.000
57 Ahmad Dziki Nurfauji 0314323451 5.000.000 5.000.000
58 Rangga Saputra Buru 0314324221 5.000.000 5.000.000
59 Diki Maulana Kusuma 0314324151 5.000.000 5.000.000
60 Galuh Putri Mahardika 0314005941 5.000.000 5.000.000
61 Mohamad Abdul Latif 0314305311 5.000.000 5.000.000
62 Nur Alim 0314000226 30.000.000 30.000.000
63 Helen Imelda Besan 0314011082 30.000.000 30.000.000
64 Ahmad Sobirin 0314000234 25.000.000 25.000.000
65 Indriyawati 0314302221 35.000.000 35.000.000
66 Lingga Jati Nurseta 0314307281 10.000.000 10.000.000
67 Alfi Surya Adi P 0314005023 5.000.000 5.000.000
68 Moch Alfin Noor Haq 0314324771 10.000.000 10.000.000
69 Gapoktan Mitra Tani 0312303291 142.500.000 142.500.000
70 Bumdes Grandeng M 0312329401 11.700.000 11.700.000
71 Sukimah Buruwati 0314330281 40.000.000 40.000.000
72 Resko Aji 0312001141 10.000.000 10.000.000
73 Kairum 0312004991 13.130.000 13.130.000
74 Putrid Agusniawati 0314320841 5.000.000 5.000.000
75 Farida Indriani 0314327071 2.000.000 2.000.000
Total 4.106.330.000 4.106.330.000

Adalah Teknik atau metode gali menggai terus bukan gali lobang tutup lobang,
sehingga sangat jelas Tuntutan seperti ini tidaklah berdasarkan fakta persidangan
dikarenakan sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan bahwa teknik yang
dilakukan oleh KEDUA TERDAKWA adalah gali lobang tutup lobang dan terbukti dari
PARA SAKSI TIDAK PERNAH kehilangan uang setelah ia melakukan Print Out
terhadap buku tabungannya, Bahwa bisa saja terjadi pengambilan uang nasabah
tersebut dimulai sejak tahun 2013, mengingat baik ID PASWOR maupun USER
berdasarkan keterangan Erik telah diberikan oleh saudara Syahrir sejak tahun 2013
dalil tersebut selaras seperti yang dituliskan oleh Jaksa Penuntut Umum Vide : analisa
Yuridis yang pada intinya Jaksa Penuntut Umum menuliskan Bahwa benar pada saat
saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE menjabat sebagai Pimpinan Cabang
Pembantu (PCP) Mako pada tahun 2013, saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE
telah mempercayakan password dan sandi (system keamanan Bank) kepada saksi
ERICK MARHAENI HUKUL yang saat itu menjabat sebagai Teller Tunai, bahwa
dengan demikian akumulasi uang yang tertera dalam tabel tersebut diatas bisa jadi
merupakan akumulasi dari tahun 2013 atau sejak password dan sandi (system
keamanan Bank) diberikan kepada Terdakwa ERICK MARHAENI HUKUL, maka jelas
tidak fair dan tidak adil apabila TABEL tersebut diatas dijadikan sebagai pedoman oleh
Jaksa Penuntut Umum dalam menentukan berapa jumlah kerugian uang yang diambil
oleh TERDAKWA dari Nasabah, dikarenakan hanya yang diambilnya saja tanpa
menuliskan berapa uang yang telah dikembalikan oleh Terdakwa, bahwa karena
menurut hukum tidak adil, maka jumlah tersebut secara hukum haruslah ditolak dan
dikesampingkan ;
Bahwa fakta lain yang menyebutkan dan menguatkan bahwa Terdakwa tidak
memakan uang sebesar itu adalah sebagaima naketerangan TERDAKWA dan SAKSI
ERIK yang kedua-duanya menyebutkan bahwa uang yang diambil oleh kedua orang
tersebut adalah berdasarkan keperluannya, adapun yang terungkap diersidangan bahwa
uang yang dipakai oleh TERDAKWA tidak lebih dari Rp.350.000.000,- dan itupun sudah
dibayar secara dicicil dari uang suami dan ibunya serta dibayar selama 1 (tahun)
bekerja, dikarenakan selama 1 (satu) tahun dia bekerja tidak digaji dan selebihnya
dibayaroleh TERDAKWA berupa harta bergerak meliputi Mobil dan Logam Mulia,

68
sehingga nampak jelas dalam laporan keuangan PT BANK MALUKU MALUT periode
2018 s/d 2019 (Vide : Bukti dari TERDAKWA) yang intinya menerangkan bahwa tidak ada
keterangan kerugian yang dialami oleh BANK karena telah melakukan pembayaran atas
kehilangan uang nasabah ataupun keterangan lainnya yang ada sangkut pautnya
dengan pengeluaran akibat penggantian uang kepada nasabah ;

BAB V
DAFTAR BUKTI DARI TERDAKWA BERIKUT KETERANGANNYA

69
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa akan tetapi sebelum Terdakwa mengajukan DAFTAR BUKTI di muka


Peridangan, ijinkanlah Terdakwa akan menerangkan asal usul sehingga DAFTAR BUKTI
ini diajukan sebagai berikut :

1. Bahwa sebagaimana keterangan AHLI dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada point
9.b. pada intinya menerangkan :
1) Sebagaimana Pasal 49 ayat (1) huruf a.Undang-undang Nomor : 7 tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor: 10
tahun 1998. yaitu : “ Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pegawai bank dengan
sengaja membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam
pembukuan atau dalam dokumen atau Laporan Kegiatan Usaha.laporan Transaksi
atau rekening suatu bank ” ;
2) Padal 49 ayat (1) huruf c. Undang-undang Nomor : 7 tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah denganundang-undang Nomor: 10 tahun
1998. yaitu : “ Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pegawai Bank dengan
sengaja mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus atau
menghilangkan suau Pencatatan dalam Pembuluan atau dalam Laporan
Keuangan maupun dalam Dokumen atau dalam laporan kegiatan usaha, Laporan
transaksi atau rekening suatu bank atau dengan sengaja
mengubah,mengaburkan, menghilangkan, menyembunyikan atau merusak
pembukuan tersebut “ ;
2. Bahwa sebagaimana Keterangan Ahli dari BPKP dan SAKSI MAHKOTA Eks Kepala
Cabang Pembantu yang bernama SYAHRIR MARWAN PATTIHU yang pada intinya
menerangkan : “ Bahwa seluruh uang penggantian dari Bank Maluku Malut Pusat
kepada Para Nasabah tersebut wajib dicatatlkan dalam Laporan keuangan dalam
bentuk utang bank” ;
3. Bahwa sebagaimana keterangan dari Ahli dari BPKP dan SAKSI MAHKOTA Eks
Kepala Cabang Pembantu yang bernama SYAHRIR MARWAN PATTIHU yag pada
intinya menerangkan “Bahwa penggantian dan/atau uang dari Bank Maluku Malut Pusat
kepada Para Nasabah tersebut terjadi pada bulan November dan Desember 2019” ;
4. Bahwa berdasarkan dari seluruh dalil dan keterangan tersebut diatas, maka Terdakwa
akan membuat dan mengajukan DAFTAR BUKTI A/N BUNGA SARTIKA ALKADRI
tersebut yang berasal dari Laporan Kuangan Bank Maluku Malut Pusat masa Periode
2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019 yang didapatkan secara on Line di internet,
sehingga akan dapat terlihat apakah benar atau tidak apabila telah terjadi penggantian
uang dari Bank Maluku Malut Pusat kepada Para Nasabah ;
5. Bahwa adapun DAFTAR BUKTI tersebut aalah sebagai berikut :

DAFTAR BUKTI A/N. TERDAKWA (BUNGA SARTIKA ALKADRI)


DALAM Perkara Nomor: 38/Pid.Sus.TPK/2021/PN.Amb.
========================================================
1. Code Bukti : Bukti T-1 ;
Nama Bukti : Laporan Keuangan PT. Bank Maluku Malut masa Periode 2018
s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa Laporan keuangan yang disajikan oleh PT.BANK MALUKU MALUT masa
Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019 terdiri dari Neraca tanggal 31
70
Desember 2019 dan 31 Desember 2018, Laporan Laba Rugi Komprehensif
tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018, Komponen Modal, Kualitas
Aktiva Produktif dan informasi lainnya tanggal 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018, Cadangan Penyelesaian Kerugian, Komitmen dan Kontijensi
tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018, Laporan arus Kas tanggal 31
Desember 2019 dan 31 Desember 2018, Perhitungan rasio keuangan tanggal 31
Desember 2019 dan 31 Desember 2018, Susunan Pengurus dan komposisi
pemegang saham ;
- Bahwa laporan keuangan tersebut adalah komprenhenshif dan/atau komulatif
PT.BANK MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun keuangan atas kegiatan usaha
Perbankan dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam Laporan keuangan tersebut tidak ada transaksi atau jurnal yang
menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang Bank Cabang Pembantu
Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian keluar akibat dari pembayaran
atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;
- Bahwa apa yang disebutkan oleh AHLI BPKP dan SYAHRIR MARWAN PATTIHU
yang intinya menyebukan seluruh uang penggantian dari Bank Maluku Malut Pusat
kepada Para Nasabah tersebut wajib dicatatlkan dalam Laporan keuangan dalam
bentuk utang bank tersebut tidak tertulis/tidak ada dengan demikian selama masa
Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019 tidak ada pembayaran dan/atau
pengluaran untuk penggantian uang nasabah yang hilang ;

2. Code Bukti : Bukti T-1.1 ;


Nama Bukti : NERACA PT. Bank Maluku Malut masa Periode 2018 s/d
pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ; -----------------------------------------------
- Bahwa NERACA (Bukti T-1.1) tersebut adalah bagian yang diambil dari Bukti T-1
yang diperbesar, mengingat apa yang dituliskan dalam Laporan Keuangan BANK
MALUKU MALUT tersebut sangatlah kecil an akan dapat dibaca dengan jelas
apabila diperbesar ;
- Bahwa NERACA tersebut adalah komprenhenshif dan/atau komulatif PT.BANK
MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun keuangan atas kegiatan usaha Perbankan
dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam NERACA tersebut tidak ada transaksi atau jurnal yang menuliskan
kas berkurang diakibatkan adanya utang Bank Cabang Pembantu Mako atau
adanya cadangan Penyisihan kerugian keluar akibat dari pemba-yaran atas
nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;
- Bahwa dalam NERACA tersebut apa yang disebutkan oleh AHLI BPKP dan
SYAHRIR MARWAN PATTIHU yang intinya menyebukan seluruh uang penggantian
dari Bank Maluku Malut Pusat kepada Para Nasabah tersebut wajib dicatatlkan dalam
Laporan keuangan dalam bentuk utang bank tersebut tidak tertulis/tidak ada
dengan demikian selama masa Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019
tidak ada pembayaran dan/atau pengluaran untuk penggantian uang nasabah
yang hilang ;

3. Code Bukti : Bukti T-1.2 ;


Nama Bukti : LAPORAN RUGI LABA KOPREHENSIF PT. Bank Maluku Malut
masa Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa LAPORAN RUGI LABA KOPREHENSIF (Bukti T-1.2) tersebut adalah
bagian yang diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang
71
dituliskan dalam Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah
kecil dan akan dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam LAPORAN RUGI LABA KOPREHENSIF tersebut adalah
komprenhenshif dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1
(satu) tahun keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d
tahun 2019 ;
- Bahwa dalam LAPORAN RUGI LABA KOPREHENSIF tersebut tidak ada
transaksi atau jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang
Bank Cabang Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian
keluar akibat dari pemba-yaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;

4. Code Bukti : Bukti T-1.3 ;


Nama Bukti : KOMPONEN MODAL PT. Bank Maluku Malut masa Periode 2018
s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa KOMPONEN MODAL (Bukti T-1.3) tersebut adalah bagian yang diambil
dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang dituliskan dalam Laporan
Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah kecil dan akan dapat
dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam KOMPONEN MODAL tersebut adalah komprenhenshif dan/atau
komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun keuangan atas
kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam KOMPONEN MODAL tersebut tidak ada transaksi atau jurnal
yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang Bank Cabang
Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian keluar akibat dari
pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;

5. Code Bukti : Bukti T-1.4 ;


Nama Bukti : KUALITAS AKTIVA DAN INFORMASI LAINNYA PT. Bank Maluku
Malut masa Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa KUALITAS AKTIVA DAN INFORMASI LAINNYA (Bukti T-1.4) tersebut
adalah bagian yang diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang
dituliskan dalam Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah
kecil dan akan dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam KUALITAS AKTIVA DAN INFORMASI LAINNYA tersebut
adalah komprenhenshif dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama
1 (satu) tahun keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d
tahun 2019 ;
- Bahwa dalam KUALITAS AKTIVA DAN INFORMASI LAINNYA tersebut tidak
ada transaksi atau jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya
utang Bank Cabang Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan
kerugian keluar akibat dari pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu
Mako ;
6. Code Bukti : Bukti T-1.5 ;
Nama Bukti : CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN PT. Bank Maluku Malut
masa Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN (Bukti T-1.5) tersebut adalah
bagian yang diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang
72
dituliskan dalam Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah
kecil dan akan dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN tersebut adalah
komprenhenshif dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1
(satu) tahun keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d
tahun 2019 ;
- Bahwa dalam CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN tersebut tidak ada
transaksi atau jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang
Bank Cabang Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian
keluar akibat dari pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;

7. Code Bukti : Bukti T-1.6 ;


Nama Bukti : KOMITMEN DAN KONTIJENSI PT. Bank Maluku Malut masa
Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Bukti T-1.6) tersebut adalah bagian
yang diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang dituliskan
dalam Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah kecil dan
akan dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam KOMITMEN DAN KONTIJENSI tersebut adalah komprenhenshif
dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun
keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam KOMITMEN DAN KONTIJENSI tersebut tidak ada transaksi
atau jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang Bank
Cabang Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian keluar
akibat dari pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;

8. Code Bukti : Bukti T-1.7A


Nama Bukti : LAPORAN ARUS KAS Ke-1 PT. Bank Maluku Malut masa Periode
2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa LAPORAN ARUS KAS ke-1 (Bukti T-1.7A) tersebut adalah bagian yang
diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang dituliskan dalam
Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah kecil dan akan
dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam LAPORAN ARUS KAS ke-1 tersebut adalah komprenhenshif
dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun
keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam LAPORAN ARUS KAS ke-1 tersebut tidak ada transaksi atau
jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang Bank Cabang
Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian keluar akibat dari
pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;
Code Bukti : Bukti T-1.7B
Nama Bukti : LAPORAN ARUS KAS Ke-2 PT.Bank Maluku Malut masa Periode
2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa LAPORAN ARUS KAS Ke-2 (Bukti T-1.7B) tersebut adalah bagian yang
diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang dituliskan dalam

73
Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah kecil dan akan
dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam LAPORAN ARUS KAS ke-2 tersebut adalah komprenhenshif
dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun
keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam LAPORAN ARUS KAS ke-2 tersebut tidak ada transaksi atau
jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang Bank Cabang
Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian keluar akibat dari
pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;

9. Code Bukti : Bukti T-1.8 ;


Nama Bukti : PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN PT. Bank Maluku Malut
masa Periode 2018 s/d pertanggal 31 Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN (Bukti T-1.8) tersebut adalah
bagian yang diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang
dituliskan dalam Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah
kecil dan akan dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN tersebut adalah komprenhenshif
dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama 1 (satu) tahun
keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d tahun 2019 ;
- Bahwa dalam PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN tersebut tidak ada
transaksi atau jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan adanya utang
Bank Cabang Pembantu Mako atau adanya cadangan Penyisihan kerugian
keluar akibat dari pembayaran atas nasabah bank Cabang Pembantu Mako ;
10. Code Bukti : Bukti T-1.9 ;
Nama Bukti : SUSUNAN PENGURUS & KOMPSISI PEMEGANG SAHAM PT.
Bank Maluku Malut masa Periode 2018 s/d pertanggal 31
Desember 2019;
Keterangan : Copy yang diperbesar dari Bukti T-1 Asli dari Internet ;
Alat Bukti ini diajukan untuk membuktikan ;
- Bahwa SUSUNAN PENGURUS & KOMPSISI PEMEGANG (Bukti T-9) tersebut
adalah bagian yang diambil dari Bukti T-1 yang diperbesar, mengingat apa yang
dituliskan dalam Laporan Keuangan BANK MALUKU MALUT tersebut sangatlah
kecil dan akan dapat dibaca dengan jelas apabila diperbesar ;
- Bahwa dalam SUSUNAN PENGURUS & KOMPSISI PEMEGANG tersebut
adalah komprenhenshif dan/atau komulatif PT.BANK MALUKU MALUT selama
1 (satu) tahun keuangan atas kegiatan usaha Perbankan dari tahun 2018 s/d
tahun 2019 ;
- Bahwa dalam SUSUNAN PENGURUS & KOMPSISI PEMEGANG tersebut
tidak ada transaksi atau jurnal yang menuliskan kas berkurang diakibatkan
adanya utang Bank Cabang Pembantu Mako atau adanya cadangan
Penyisihan kerugian keluar akibat dari pembayaran atas nasabah bank Cabang
Pembantu Mako ;

BAB VI
ANALISA YURIDIS

74
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa sebagaimana yang Majelis hakim ketahui Analisa Yuridis adalah suatu
usaha yang dilakukan dengan metode tertentu untuk mengamati sesuatu secara detail
ditinjau dari segi hukum atau suatu kajian yang membahas mengenai jenis tindak pidana
yang terjadi, terpenuhi atau tidaknya unsur-unsur delik, pertangggungjawaban pidana
serta penerapan sanksi terhadap pelaku tindak pidana.
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui unsur-unsur dalam Pasal 2 ayat
(1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2001 terdiri dari 4 (empat) unsur diantaranya :
1. Unsur “Setiap Orang”
2. Unsur “ secara melawan hukum”
3. Unsur “Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi”
4. Unsur“Dapat merugikan negara atau perekonomian negara”.
Bahwa akan tetapi (Vide: surat Tuntutan Jaka Penuntut Umum) Jaksa Penuntut Umum
hanya menuliskan 3 (tiga) unsur dintaranya :
1. Unsur “Setiap Orang”
2. Unsur “ secara melawan hukum”
3. Unsur “Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi”
Bahwa dikarenakan unsur “Dapat merugikan negara atau perekonomian negara” tidak
dituliskan dan/atau dibuktikan, maka secara hukum Unsur“Dapat merugikan negara atau
perekonomian negara”.tersebut tidak terpenuhi/terbukti ;
Bahwa walaupun demikian, ijinkanlah Terdakwa melalui Kuasa Hukumnya akan
menanggapi analisa yuridis dari Jaksa Penuntut Umum sebagaimana dalam tuntutannya
yang berasumsi bahwa Unsur-unsur Tindak Pidana terhadap Terdakwa BUNGA SARTIKA
ALKADRI als. BUNGA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal
18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun
2001 jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, sebagai berikut :

1. Unsur “Setiap Orang”

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;

Bahwa Penasihat Hukum tidak sependapat dengan uraian Sdr. Penuntut Umum
yang menyatakan unsur setiap orang yang menunjuk pada diri Terdakwa telah terbukti.
Uraian unsur Penuntut Umum sebagaimana Penasihat Hukum kutip di atas sangat
prematur, mengingat unsur-unsur lain yang merupakan delik inti (besstanddel delict)
belumlah dapat dibuktikan oleh Saudara Penuntut Umum, secara teknis, Terdakwa
BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA tidak dapat dikualifikasi telah memenuhi
unsur Setiap orang sepanjang belum dibuktikan perbuatan pidana apa yang dilakukan
oleh Terdakwa, bagaimana mungkin Penuntut Umum dapat menyimpulkan Terdakwa
BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA adalah pelaku dalam tindak pidana ini tanpa

75
membuklikan terpenuhinya unsur-unsur tentang ada atau tidaknya tindak pidana yang
didakwakan kepada Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA
Bahwa untuk menentukan unsur setiap orang yang ditujukan kepada Terdakwa
BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA sebagai subjek hukum yang dapat didakwa
melakukan perbuatan pidana, Penasihat Hukum akan membahas mengenai unsur
setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Undang-Undang No.31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang No.20 Tahun 2001,yang ternyata tidak terbukti sebagai berikut:
- Bahwa unsur setiap orang bukan merupakan delik inti/bagian inti dari Pasal 2
Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Prof. Dr.Jur.A. Hamzah, Pemberantasan Korupsi Ditinjau dari Hukum
Pidana,Pusat Studi Hukum Pidana Univ. Trisakti, 2002, hlm. 163), tetapi hanya
merupakan elemen delik yang merupakan subjek hukum yang diduga atau yang
didakwa melakukan tindak pidana, yang pembuktiannya bergantung kepada
pembuktian delik intinya, sehingga elemen delik ini tidak dapat berdiri sendiri dan
tidak dapat ditempatkan sebagai unsur pertama atas perbuatan sebagaimana
yang dimaksudkan oleh Penuntut Umum dalam tuntutannya.
- Bahwa menurut pendapat Penasihat Hukum, unsur setiap orang sebagaimana
terdapat dalam Pasal 2 Undang-Undang No.31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang No. 20 Tahun 2001, baru dapat dibahas setelah seluruh unsur-unsur
dalam perbuatan sebagainana didakwakan oleh Penuntut Umum telah dibahas
dan dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan.
Bahwa berdasarkan uraian di atas, untuk membuktikan unsur setiap orang,
seluruh unsur dari perbuatan yang menurut Sdr. Penuntut Umurn terbukti, haruslah
dibuktikan terlebih dahulu dan apabila seluruh unsur-unsur terbukti, barulah dapat
dibuktikan unsur setiap orang yang ditujukan kepada Terdakwa sebagai subjek hukum
yang didakwa melakukan tindak pidana. Akan tetapi,apabila unsur-unsur dalam Pasal
2 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 yang merupakan
delik inti atau bestanddeel delict dari tindak pidana yang didakwakan oleh Terdakwa
BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA Sdr. Penuntut Umum tidak terbukti dilaku
kan oleh Terdakwa, Terdakwa tidak dapat dimintai pertanggung-jawaban.
Bahwa dengan demikian, untuk menentukan setiap orang dalam dakwaan primair
yang ditujukan kepada Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA sebagai
subjek hukum yang melakukan perbuatan pidana (Tindak Pidana Korupsi) - quod non
-, tidak secara otomatis terbukti hanya dengan mengajukan Terdakwa dalam
persidangan ini. Melainkan harus dibuktikan terlebih dahulu unsur dari dakwaan
primair tersebut yang merupakan delik inti atau bestanddeel delict, yaitu: perbuatan
melawan hukum, untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
dengan merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara. Dengan terbuktinya
seluruh unsur dari perbuatan yang didakwakan tersebut, barulah dapat membahas lalu
menyatakan bahwa unsur setiap orang yang ditujukan kepada Terdakwa sebagai
subjek hukum yang melakukan tindak pidana sedangkan dalam tuntutannya Jaksa
Penuntut Umum tidak dapat membuktikan bahwa Terdakwa telah memenuhi Unsur
“Dapat merugikan negara atau perekonomian negara” (Vide: Tuntutan Jaksa Penuntut
Umum bagian anlisa Yuridis yang tidak menuliskan dan membuktikan Unsur “Dapat
merugikan negara atau perekonomian negara”)
Bahwa jikalau unsur-unsur dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU No.31 Tahun
1999 yang merupakan delik inti atau bestanddeel delict dari suatu tindak pidana yang
didakwakan oleh Penuntut Umum tidak terbukti/terpenuhi, maka unsur setiap orang
yang ditujukan terhadap Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA sebagai
subjek hukum dapat dinyatakan tidak terbukti/terpenuhi.
76
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa untuk mendukung dalil dan keterangan dari Terdakwa tersebut diatas,
perlu disampaikan berdasarkan fakta persidangan unsur setiap orang akan terbukti
apabila Jaksa Penuntut Umum mendakwa Terdakwa telah melanggar KUHPid (Pasal
Penggelapan) Jo Undang-undang Perbankkan, adapun dasar dan alasan hukumnya
dikarnakan apabila dilihat dari Ruang lingkup perbankan yang terdiri ari azas, fungsi dan
tujuan Perbankan dapat menempatkan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut
telah diatur dan ditetapkan dalam ketentuan Undang-undang Perbankan ;
Bahwa berdasarkan Fakta Persidangan lainnya ternyata uang yang dipinjam oleh
Terdakwa tersebut bukanlah berasal dari Bank Pusat atau bukan merupakan uang
daerah yang diberikan kepada Bank Cabang Pembantu yang kemudian diambil oleh Para
Terdakwa akan tetapi uang tersebut berasal dari nasabah yang belum disetorkan dan/
atau masuk kepada kas besar (gali lobang tutup lobang), terbukti barang yang digelapkan
sudah berada dalam penguasaan dua Terdakwa ;
Bahwa ketentuan lainnya dalam KUHP yang berhungan dengan perbankan ini
ialah sebagaimana yang dinyatakan pada pasal 374 KUHP “Penggelapan yang dilakukan
oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan
kerja atau karena pencariannya atau karena mendapat upah untuk itu, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun”. Selanjutnya pada Pasal 49 ayat-ayatnya tersebut
diberikan penjelasannya pada ayat 1 bahwa yang dimaksud dengan pegawai bank. Pada
pasal 19 ayat 2, diberikan penjelasannya dalam huruf a, bahwa yang dimaksud dengan
pegawai bank adalah semua pejabat pegawai bank, pegawai bank yang dimaksud ialah
yang mempunyai kuasa dan wewenang atas tanggung jawab tentang hal-hal yang
berkaitan dengan usaha bank yang bersangkutan ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa setelah dibaca ke unsur berikutnya, maka unsur “setiap orang” ini bukan
hanya tidak dapat dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan juga bertentangan
dengan undang-undang dikarenakan ternyata unsur ini erat kaitannya dengan Pasal 2
ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;
Bahwa yang menjadi dasar dan alasan sehingga Unsur” setiap orang” ini tidak
terpenuhi/terbukti salah satunya adalah sebagaimana Keterangan saksi ERIK dibawah
sumpah dan berdasarkan keterangan terdakwa yang pada intinya menerangkan bahwa
pemeriksaan Terdakwa baik Ketika jadi saksi maupun jadi Tersangka di POLRES sama
sekali tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, bahwa atas jawaban dari Para Terdakwa
dan SAKSI tersebut Jaksa Penuntut Umum sama sekali tidak membantahnya, bahwa
dengan demikian dengan adanya jawaban dari PARA SAKSI dan PARA TERDAKWA
tersebut yang pada intinya menyebutkan “Terdakwa tidak didampingi pada saat BAP di
PORES baik sebagai saksi maupun Tersangka adalah merupakan Fakta Persidangan yang
dapat pula dapat dikatagorikan sebagai fakta hukum“, sehingga dengan tidak didampingi-
nya Terdakwa oleh Penasihat Hukum tersebut secara hukum bukan hanya menyatakan
tidak terbukti/terpenuhi terhadap unsur”setiap Orang” saja, juga dapat menyatakan tidak
terbukti/terpenuhi terhadap isi dari dakwaan dan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum,
sehingga harus ditolak dan dikesampingkan adapun alasan utamanya adalah dengan
tidak didampingi Terdakwa di Kepolisian merupakan pelanggaran terhadap undang-
undang serta dapat membawa pengaruh negative terhadap Jawaban dari Terdakwa
dalam BAP, Dakwan serta Tuntutannya Jaksa Penuntut Umum :
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

77
Bahwa kiranya Majelis Hakim sependapat dengan Penasihat Hukum Terdakwa
Mengenai pemberian bantuan hukum ini diatur di dalam: Bab VII Pasal 69 sampai dengan
Pasal 74 KUHAP. Pemberian bantuan hukum merupakan hak dari tersangka /terdakwa
yang bersifat fundamental. Hal ini ditegaskan dalam Pedoman Pelaksanaan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana dengan menyebutkan bahwa pemberian bantuan
hukum dalam proses pidana adalah suatu prinsip negara hukum yang dalam taraf
pemeriksaan pendahuluan diwujudkan dengan menentukan bahwa untuk keperluan
menyiapkan pembelaan, tersangka terutama sejak saat dilakukan penangkapan dan atau
penahanan berhak untuk menunjuk dan menghu-bungi serta bantuan penasihat hukum.
Adalah hak dari seseorang yang tersangkut dalam suatu perkara pidana untuk dapat
mengadakan persiapan bagi pembelaannya maupun untuk mendapat penyuluhan tentang
jalan yang dapat ditempuhnya dalam menegakkan hak-haknya sebagai tersangka atau
terdakwa. Untuk itu, tersangka/terdakwa diberi kesempatan mengadakan hubungan
dengan orang yang dapat memberikan bantuan hukum sejak saat ia ditangkap atau
ditahan pada semua tingkat pemeriksaan.
Bahwa Pemberian bantuan hukum itu sejak berakhirnya masa peralihan KUHAP
pada tanggal 31 Desember 1983 dijalankan oleh seorang "Penasihat Hukum".
Berdasarkan ketentuan Pasal 56 KUHAP maka penasihat hukum sangat diperlukan oleh
karena pasal tersebut menyebutkan adanya kewajiban bagi pejabat untuk menunjuk
penasihat hukum bagi terdakwa yang diancam pidana mati atau ancaman pidana lima
tahun atau lebih, juga bagi mereka yang tidak mampu.'? Apabila dalam suatu Pengadilan
Negeri tidak terdapat seorang penasihat hukum yang berkedudukan ditempat itu, maka
dapat ditunjuk orang lain yang ahli hukum asal bukan hakim berdasarkan ketentuan Pasal
250 ayat (5) HIR.
Bahwa Dalam praktek peradilan khususnya untuk perkara Tindak Pidana Korupsi
maka ketentuan Pasal 56 KUHAP sifatnya imperatif dalam artian bahwa tersangka pelaku
Tindak Pidana Korupsi dengan tegas harus didampingi penasihat hukum pada semua
tingkat pemeriksaan, baik tingkat penyidikan, penuntutan dan peradilan. Hal ini selaras
pula dengan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus)
Nomor: B-570/F/Fpk.1/9/1994 tanggal 30 September 1994 mengenai Surat Edaran
tentang Jaksa sebagai penyidik Tindak Pidana Khusus wajib menunjuk Penasihat Hukum
(Pasal 56 KUHAP). Ketentuan ini dimaksudkan sebagai implementasi dijunjung tingginya
hak asasi manusia/terdakwa sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
Pengadilan Buku I!, Penertit Mahkamah Agung RI, Jakarta, 1994, hal. 190, sehingga tidak
diharapkan adanya pengarahan atau kesewenang-wenangan dalam hal pemeriksaan
tersangka/terdakwa, Apabila hal ini tidak dipenuhi, maka merupakan suatu kelalaian
terhada penerapan hukum acara sebagaimana ditentukan Pasal 240 ayat (1) KUHAP;
bahwa bunyi lengkap dari Pasal 56 KUHAP adalah sebagai berikut :
1. Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun
atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima
tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum bagi mereka.
2. Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma.
Bahwa berdasarkan dari seluruh dalil dan keterangan serta uraian tersebut
diatas dapatlah membuktikan apabila unsur Setiap Orang apabila dikaitkan
dengan Pasal Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang
Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55
ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP tersebut dapat dinyatakan tidak
terpenuhi atau tidak terbukti berdasarkan hukum
78
2. Unsur “Secara Melawan Hukum”.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;
Bahwa dalam unsur “Secara Melawan Hukum” ini Jaksa penuntut umum
menuliskan dan menerangkan tentang Struktur organisasi, SOP, Job Descripsi dan
Surat Keputusan Direksi di Bank MALUKU MALUT, maka jelas perkara a quo adalah
seharusnya masuk kepada Lex Specialis hukum Perbankan ;
Bahwa adapun yang dapat dijadikan dasar dan alasan pertimbangan hukumnya
adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Lembaga perbankan termasuk Bank Maluku Malut merupakan salah satu
lembaga keuangan yang mempunyai dasar dan aturan sendiri, sehingga apabila
terjadi kesalahan terhadap seseorang yang berada dan diatur dalam Struktur
organisasi, SOP, Job Descripsi dan Surat Keputusan Direksi dan setiap orang yang
tercantum didalamnya, maka kesalahan terhadap orang tersebut haruslah diadili
berdasarkan ketentuan hukum perbankan secara umum atau ditentukan oleh intern
perbankan itu sendiri ;
2. Bahwa Kegiatan lembaga perbankan secara umumnya dilakukan oleh pelaku yang
menurut fungsi serta tujuan usahanya dapat dibedakan, yaitu berupa bank sentral
(central bank) dan bank umum (commercial bank) termasuk Bank Daerah. Bank
umum atau bank komersial dalam kegiatannya dibina dan diawasi oleh bank
sentral, sedangkan bank sentral dalam menjalankan tugas pokoknya berdasarkan
kebijaksanaan pemerintah, maka sangat jelas apabila terjadi kesalahan akibat
system maka hal tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab bank sentral ;
3. Bahwa tujuan dibentuknya hukum perbankan adalah upaya penyempurnaan
terhadap hukum yang telah ada.bahwa dengan demikian akan lebih sempurna
apabila dihadapkan dengan kasus sebab dengan kasus dapat menciptakan system
perbankan yang baru untuk pencegahannya, sehingga perbankan nasional mampu
berperan dalam peningkatan taraf hidup rakyat banyak, juga mampu menjadi
pelaku pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas nasional. Dengan demikian, peranan perbankan nasional
dapat terwujud secara lebih nyata dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
4. Bahwa dalil dan keterangan tersebut di atas merupakan bagian dari kekhususan
perbankan "nasional. Dikarenakan dengan Hukum Perbankan akan dapat terlihat
lebih jelas dari hukum yang mengaturnya secara gamblang.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim Ketahui, Undang-Undang perbankan
Nomor 10 Tahun 1998 merupakan sumber utama dari hukum perbankan di Indonesia.
Maka, segala ketentuan perbankan harus disesuaikan dengan undang-undang ini.
Segala peraturan-peraturan mengenai perbankan bertujuan untuk menciptakan suatu
tatanan perbankan yang sehat guna mempercepat modernisasi sektor industry
perbankan nasional. C. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan :
1. Asas Perbankan
Bahwa Dalam melaksanakan hubungan kemitraan antara bank dan
nasabahnya, untuk terciptanya sistem perbankan yang sehat, kegiatan
perbankan perlu dilandasi dengan beberapa asas. Asas tersebut adalah asas
hukum. Di dalam asas hukum maka terdapat norma hukum. Norma hukum itu
lahir dengan sendirinya, ia lahir dilatar belakangi oleh dasar-dasar filosofi

79
tertentu. Itulah yang dinamakan asas hukum, dan asas hukum dimaksud
merupakan jantung peraturan hukum, karena ia merupakan jantung atau
jembatan suatu peraturan hukum yang menghubungkan antara peraturan-
peraturan hukum dan hukum positif dengan cita-cita sosial dan pandangan etis
masyarakat. Jadi suatu asas adalah suatu alam pikiran atau cita-cita ideal yang
melatar belakangi pembentukan norma hukum yang konkret dan bersifat umum
atau abstrak ;
2. Fungsi Perbankan
Bahwa Fungsi perbankan dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 3 Undang-
Undang perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang merumuskan fungsi utama
Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat. Dari Pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi bank
dalam sistem hukum perbankan di Indonesia sebagai intermediary bagi
masyarakat yang surplus dana dan masyarakat yang kekurangan dana.
penghimpun dana masyarakat yang dilakukan oleh bank berdasarkan Pasal
tersebut dinamakan “simpanan”, sedangkan penyalurannya kembali dari bank
kepada masyarakat dianamakan “kredit”. Kesimpulan ini mengandung
suatu konsep dasar dari sistem perbankan di Indonesia bahwa dana
masyarakat yang ditempatkan pada lembaga perbankan disebut “simpanan”,
tetapi dana yang ditempatkan pada masyarakat disebut “kredit”. Bank disini
bertindak sebagai penghubung antara pengguna jasa bank dan sektor
perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan yang
menunjang sistem pembayaran. ( Vide: Buku Karangan Try Widiyono, Aspek
Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia: Simpanan,
Jasa dan Kredit, (Bogor: Ghalia Indonesia,2006), hlm. 7. ;
3. Tujuan Perbankan
Bahwa Kehadiran bank sebagai suatu badan usaha tidak semata-mata
bertujuan bisnis, namun ada misi lain, yakni peningkatan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya. Peran Perbankan Nasional dalam membangun
ekonomi kerakyatan perbankan merupakan salah satu sektor yang diharapkan
berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional atau
regional. Peran itu diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai Lembaga
intermediasi atau institusi perantara antara debitor dan kreditor. Bank
mempunyai peranan yang sangat banyak. Salah satunya adalah tentang
peranan bank sebagai penghimpun dana.Keberadaan lembaga bank yaitu
sebagai salah satu Lembaga yang memberikan sumber pembiayaan bagi
perusahaan ;
Bahwa Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang merumuskan
perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Perbankan di
Indonesia mempunyai tujuan yang strategis dan tidak semata-mata berorientasi
ekonomis, tetapi juga berorientasi kepada hal-hal yang non ekonomis seperti
masalah menyangkut stabilitas nasional yang mencakup antara lain stabilitas politik dan
stabilitas sosial. Secara lengkap mengenai hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 4
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang berbunyi
“Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa menanggapi dan menyikapi atas dalil dan keterangan dari jaksa penuntut
umum yang menyebutkan :
80
- Bahwa benar berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : DIR/083/KP, tanggal
25 Oktober 2004, Pimpinan Cabang Pembantu (PCP) bersama Teller sebelum
melakukan tugasnya pada awal hari kerja terlebih dahulu mengajukan form K-5
(warkat/blangko pengajuan panjar modal kerja) Teller kepada Pimpinan Kantor
Cabang Pembantu (KCP) sesuai kebutuhan modal kerja hari itu, kemudian oleh
Pimpinan secara system menginput pembayaran ke Teller dan Teller menginput
penerimaan secara otomatis tercatat pada Core Banking Sistem Saldo kas Teller,
setelah akhir hari Teller menyetor sisa pinjaman melalui form K-6 (warkat/blangko
penyetoran saldo kas Teller) kepada Pimpinan, oleh pimpinan menerima dan
memeriksa secara fisik kemudian melakukan penginputan ke Core Banking Sistem
saldo kas besar berdasarkan denominasi secara otomatis sudah tercatat pada kas
besar sehingga saldo kas Teller sudah Rp.0
- Bahwa benar system/mekanisme pelaporan yang dilakukan oleh Teller hanya
terjadi laporan transaksi harian saja dimana setiap akhir hari tugas Teller,
pelaporan tersebut atas semua transaksi tunai berupa penyetoran maupun
penarikan saja, kemudian transaksi tersebut disetorkan ke kas besar dan secara
otomatis sudah termonitor/tercover ke system dan kemudian dilakukan pencatatan
secara manual oleh Teller pada buku kas kecil dan buku kas besar disesuaikan
dengan neraca pada core banking system (kegiatan selama seminggu pada
tingkat Kantor Cabang Pembantu (KCP) dengan pengawasannya langsung pada
Pimpinan Cabang Pembantu (PCP)), kemudian atas hasil kegiatan seminggu
tersebut oleh Pimpinan KCP melaporkan dan menyerahkan semua uang saldo kas
KCP kepada Kantor Cabang disertai dengan laporan Kas dan Rincian Denominasi
sehingga saat itu Kas Bank KCP bersaldo Rp. 0.
- Bahwa benar pada saat saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE menjabat
sebagai Pimpinan Cabang Pembantu (PCP) Mako pada tahun 2013, saksi
SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE telah mempercayakan password dan sandi
(system keamanan Bank) kepada saksi ERICK MARHAENI HUKUL yang saat itu
menjabat sebagai Teller Tunai.
Adalah idealnya system yang diberlakukan di BANK MALUKU MALUT, bahwa apabila
tidak berfungsi dengan baik dan benar, maka yang harus diperbaiki terhadap masalah
tersebut adalah Sistem Pengendalian di dalam perbankan tu sendiri ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui dan ahami bahwa Pengendalian
internal merupakan prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan
perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah informasi secara akurat,
serta mamastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku bahwa menurut
Vide: buku karangan James M. Reeve, et.al., Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia,
Damayanti Dian jilid 1 (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 387, yang pada intinya
menyebutkan :
1. Bahwa Commitee on Auditing Procedure American Institute of Carified Public
Accountant (AICPA) mengemukakan bahwa “Pengendalian internal mencakup
rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam
perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan
data akuntansi, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada
kebijakan yang telah ditetapkan”.
2. Bahwa dalam literatur lain pengendalian internal meliputi susunan organisasi dan
semua cara-cara dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk
menjaga dan mengamankan harta miliknya, memeriksa kecermatan dan kebenaran
data akuntansi, memajukan efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijakan
yang telah ditetapkan oleh manajemen.

81
3. Bahwa intinya pengendalian internal merupakan segala upaya yang berupa
serangkaian peraturan atau kebijakan yang dilakukan organisasi atau perusahaan
guna untuk meminimalisir risiko yang ada dengan cara mengamankan harta
miliknya atau segala bentuk aktiva, mengecek kecermatan dan keandalan data
akuntansi, memajukan efisiensi operasi, mendorong ketaatan pada kebijakan yang
telah ditetapkan, yang akan dipastikan dengan semua lini organisasi telah
menjalankan operasional perusahaan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan
menajemen dan tentunya tidak menyeleweng dari perundang- undangan.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa seiring dengan penjabaran Sistem Pengendalian Internal secara umum,
secara khusus atau dalam dunia perbankan, pengendalian internal dapat didefinisikan
seperti yang tertuang dalam SE No. 5/22/DPNP tentang Pedoman Standar Sistem
Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Pada surat edaran tersebut dikemukakan
bahwa, “Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang telah
ditetapkan oleh manajemen bank secara berkesinambungan (on going basis) guna
menjaga dan mengamankan harta kekayaan bank, menjamin tersedianya laporan
yang lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud,
dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan
meningkatkan efisiensi biaya”.Jadi pengendalian internal dalam dunia perbankan
merupakan suatu kebijakan untuk mengamankan harta atau aktiva Bank guna
untukmempertahankan kehidupan Bank, dengan segala upaya termasuk mengurangi
dampak kerugian, mengurangi kecurangan/fraud dan pelanggaran terhadap aspek
kehati-hatian. Karena aspek kehati-hatian harus ditanamkan sejak dini karena jika
tidak dapat mengancam kerugian ( Vide: SE No. 5/22/DPNP Tanggal 29 September
2003 Tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum.).
Bahwa adapun tujuan dari pengendalian internal yang dilakukan oleh Perbankan,
memiliki beberapa tujuan diantaranya:
1. Untuk tujuan kepatuhan adalah tujuan untuk menjamin bahwasannya semua
kegiatan usaha bank telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan bank dan
peraturan perundang -undangan yang berlaku, baik yang dikeluarkan oleh
pemerintah, otoritas pengawasan Bank, maupun kebijakan/ketentuan dan
prosedur intern Bank.
2. Untuk tujuan informasi adalah untuk menyediakan laporan yang benar, akurat,
lengkap, tepat waktu, dan releva yang diperlukan dalam rangka pengambilan
keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Untuk tujuan operasional adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi
bank dari risiko kerugian.
4. Untuk tujuan budaya risiko adalah untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai
penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan diBank secara berkesinambungan.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa menanggapi dan menyikapi atas dalil dan keterangan dari jaksa penuntut
umum yang menyebutkan : Bahwa benar pada saat saksi SYAHRIR MARWAN
PATTIHUA, SE menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu (PCP) Mako pada
tahun 2013, saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE telah mempercayakan
password dan sandi (system keamanan Bank) kepada saksi ERICK MARHAENI
HUKUL yang saat itu menjabat sebagai Teller Tunai, sehingga dengan demikian
akumulasi Pengambilan uang nasabah yang tertera dalam tabel tersebut diatas bisa
82
jadi merupakan akumulasi dari tahun 2013 atau sejak password dan sandi (system
keamanan Bank) diberikan kepada Terdakwa ERICK MARHAENI HUKUL, maka jelas
tidak fair dan tidak adil apabila TABEL tersebut diatas dijadikan sebagai pedoman oleh
Jaksa Penuntut Umum dalam menentukan berapa kerugian uang yang diambil oleh
TERDAKWA dari Nasabah, dikarenakan TABEL tersebut hanya menuliskan uang yang
diambil sedangkan berdasarkan fakta persidangan ada uang yang diambil ada juga
uang yang dibayarkan, bahwa karena menurut hukum tidak adil, maka jumlah tersebut
secara hukum haruslah ditolak dan dikesampingkan ;

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;

Bahwa perlu sampaikan Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa


dimana dakwaan /tuduhan tersebut tidaklah sesuai dalam fakta persidangan, dan
menurut Kuasa Hukum Terdakwa dalil dan keterangan inlahlah yang menjadikan
“Unsur “ secara melawan hukum” ini terpenuhi ;
Bahwa adapun dalil dan keterangan dari Jaksa Penuntut Umum tersebut tersebut
berbunyi sebagai berikut :
- Bahwa benar karena saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE telah memberikan
password dan sandi (system keamanan Bank) kepada saksi ERICK MARHAENI
HUKUL sehingga saksi ERICK MARHAENI HUKUL dan terdakwa dapat masuk
secara system maupun manual untuk mengambil uang panjar modal pada Kas
Besar/Kas Bank setiap hari melaksanakan tugas, begitu pula melakukan
penyetoran dan pelaporan akhir hari kerja pada Kas Besar karena telah
mengetahui password dan saksi tanpa melalui PCP lagi karena semua tugas PCP
sudah dikerjakan oleh terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL.
- Bahwa benar karena merasa bebas tersebut sehingga terdakwa mengajak saksi
ERICK MARHAENI HUKUL untuk mengambil uang di Kas Besar dan nantinya
akan menutupinya dengan menggunakan pendebetan/penarikan dan transfer fiktif
pada rekening Nasabah.
- Bahwa benar kemudian pada pertengahan tahun 2016 yaitu pada bulan Juli dan
Juli 2016 terdakwa bersama dengan saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan
pengambilan uang pada Kas Besar sebanyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta)
rupiah kemudian membaginya masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta)
rupiah kemudian untuk menutupi selisih saldo yang terjadi pada Kas Besar
tersebut pada akhir pelaporan dan penyetoran saldo ke Kas Besar maka terdakwa
dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan pendebetan berupa penarikan
dan transfer fiktif pada rekening Nasabah melalui User ID jabatan masing-masing.
Dan karena tindakan terdakwa bersama dengan saksi ERICK MARHAENI HUKUL
tersebut berjalan sukses dan tidak diketahui oleh orang lain sehingga terdakwa
dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukannya terus menerus dimana pada
tahun 2016 terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan perbuatan
tersebut dalam seminggu sekali dan apabila ada Nasabah yang saldo pada
rekeningnya telah di debet tersebut melakukan transaksi tunai (penyetoran
maupun pengambilan) maka terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL
menutupinya dengan melakukan pendebetan fiktif pada saldo rekening Nasabah
lain, kemudian pada tahun 2017 pengambilan yang dilakukan oleh terdakwa
bersama dengan saksi ERICK MARHAENI HUKUL sudah tidak menentu sesuai
kebutuhan dengan pangambilan dalam seminggu 2 (dua) kali dengan modus atau
cara yang sama dan seterusnya sampai dengan tahun 2019 yang dilakukan
dengan cara yang sama dengan tahun 2016 dengan nominal pengambilan yang
tidak menentu sesuai kebutuhan yang dilakukan seminggu 3 (tiga) kali bahkan
setiap hari kerja.

83
Bahwa kami tekankan dan yakinkan mengenai kas besar tersebut secara berulang-
ulang ditanyakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan baik kepada SAKSI/
TERDAKWA BUNGA maupun SAKSI/TERDKWA ERIK, adapun jawabannya secara
berulang-ulang dan dengan tegas bahwa uang yang diambil tersebut belum nyampai
atau bukan pada kas besar melainkan setelah diambil kemudian di berikan lagi kepada
nasabah yang telah diambil sebelumnya (Galil lobang tutup Lobang demikian
keteragan tersebut sesuai sebagaimana keterangan SAKSI DJABIBI TALAOHU S.,SOS
dan SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E, serta SAKSI ERICK MARHAENI HUKUL dibawah sumpah
dimuka persudangan dan SAKSI TERDAKWA sendiri) bahwa keterangan gali lobang
tutup lobang tersebut juga identic sebagaimana yang diterangkan oleh hampir seluruh
SAKSI yang pada pokoknya menerangkan bahwa Ketika di Print out, tidak ada
kehilangan terhadap uang miliknya yang disimpan di BANK MALUKU MALUT ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa apabila pada akhir kalimat dalam unsur ”Secara Melawan Hukum” Jaksa
Penuntut Umum mendalikan :
- Bahwa benar berdasarkan uraian diatas maka jelas terdakwa Bunga Sartika
Alkadri al. Bunga selaku Teller pada PT. Bank Maluku telah melakukan perbuatan
melawan hukum yang bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Surat Keputusan Direksi Nomor DIR/083/KP, tanggal 25 Oktober 2004 tentang
Sistem Operasional dan Prosedur Core Banking System (CBS) dalam hal :
- Setiap penarikan dana tabungan haruslah dilakukan oleh nasabah
pemegang rekening dan slip penarikan ditandatangani oleh nasabah.
2. Surat Keputusan Direksi Nomor: DIR/129/KP, tanggal 28 Desember 2012
tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Bidang Organisasi dan Tata Kerja,
Buku III tentang Uraian Jabatan Teller Kantor Cabang Kelas 2 bagian Tanggung
Jawab yang menyatakan bahwa Teller Kantor Cabang Kelas 2
bertanggungjawab melaksanakan kepatuhan terhadap Peraturan bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Perundang-Undangan serta
Peraturan Intern Lainnya yang berlaku.
3. Surat Keputusan Direksi Nomor : DIR/132/KP, tanggal 31 Desember 2012,
tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Strategi Anti Fraud, dalam hal :
Perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan digolongkan sebagai Tindak
Pidana Perbankan/Fraud, karena telah memenuhi unsur-unsur yang diatur
dalam Surat keputusan Direksi dimaksud seperti sengaja atau secara sadar
melakukan penyimpangan untuk mengelabui, menipu, memanipulasi Bank,
nasabah ataupun pihak lain yang terjadi dilingkungan Bank dan atau
menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah ataupun
pihak lain menderita kerugian, serta yang bersangkutan memperoleh
keuntungan keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Surat Keputusan Direksi Nomor : DIR/62/KPTS, tanggal 17 Juni 2013 tentang
Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Sumber Daya Manusia, dalam hal :
- Melakukan kegiatan bersama dengan teman sejawatan atau orang lain
didalam maupun diluar Bank dengan tujuan untuk kepentingan pribadi,
golongan atau pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan Bank (Nasabah).
5. Melanggar Anti Fraud Statement yang telah ditandatangani oleh masing-masing
pegawai.
- Bahwa perbuatan terdakwa adalah perbuatan melawan hukum karena perbuatan
tersebut bertentangan dengan hak orang lain, yang berakibat adanya tanggung
jawab bank untuk melakukan penggantian dimana dari penggantian tersebut
menimbulkan adanya kerugian Negara.

84
Dengan demikian unsur “secara melawan hukum” telah terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum adalah merupakan dalil yang kurang seharusnya Jaksa
Penuntut Umum menambah 1 (satu) point lagi menjadi 6 (enam) point, adapun point yang
kurang tersebut adalah :
6. Bahwa baik berdasarkan dakwan (Vide: dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam
Perkara A quo) maupun tuntutan (Vide: tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam
Perkara A quo) uang tersebut adalah uang nasabah dan bukanlah sebagai uang
negara, adapun penjelasan selengkapnya tentang system/cara yang dilakukan
oleh Terdakwa (Vide: BAB IV ANALISA FAKTA DALAM PERSIDANGAN dari TERDAKWA)
Bahwa sehingga atas dalil dan keterangan tersebut diatas, jelas dapat menimbukan
pertanyaan baik dari Terdakwa maupun Kuasa Hukumnya, adapun pertanyaannya
adalah : unsur “secara melawan hukum” telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum tersebut terhadap dugan pasal mana ??
- Bahwa apabila diduga atas Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3)
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 jo
Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP; sudah barang tentu
analisa tersebut tidaklah terpenuhi/terbukti dikarenakan tidak sesuai dengan fakta
hukum dan fakta persidangan ;
- Bahwa akan tetapi apabila dituduh dan dikenakan telah melanggar ketentuan
hukum perbankan dan umum, maka tuduhan tersebut adalah sebuah tuduhan
yang berdasar atas fakta persidangan bahwa adapun penjelasan mengenai
undang-undang perbankan dan penggelapan telah di ulas diatas dan mohon untuk
didalilkan Kembali pada bagian ini, sehingga Terdakwa melalui kuasa hukumnya
tidak perlu untuk menuliskan Kembali ;
3. Unsur “melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi”.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;
Bahwa telah dijelaskan diatas oleh Terdakwa melalui Kuasa Hukumnya bahwa
sebagaimana keterangan SAKSI DJABIBI TALAOHU S.,SOS dan SAKSI MASJITA
SAIMIMA, S.E, serta SAKSI ERICK MARHAENI HUKUL dibawah sumpah dimuka
persidangan dan diperkuat oleh keterangan TERDAKWA dan kalimat dan/atau
keterangan gali lobang tutup lobang tersebut juga identic sebagaimana yang
diterangkan oleh hampir seluruh SAKSI yang pada pokoknya menerangkan bahwa
Ketika di Print out, tidak ada kehlangan terhadap uang miliknya yang disimpan di BAK
MALUKU MALUT, bahwa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti gali
lubang tutup lubang adalah berutang untuk membayar utang yang lain. Gali lubang
tutup lubang berasal dari kata dasar lubang) artinya uang yang diambil tersebut secara
langsung dibayarkan atas uang yang sebelumnya ;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa sebelumnya telah didalailkan oleh Terdakwa atau mohon dianggap telah
didalilkan Kembali dalam bagian ini apabila ada dalil dan keterangan yang masih
mensitir tentang kas besar dikarenakan telah dikupas tuntas oleh Penasihat Hkum
pada bagian sebelumnya ;
Bahwa pada bagian ini Jaksa penuntut umum tanpa alat bukti yang jelas dan
terbukti dipersidangan tiba-tiba menuduh Terdakwa dianggap telah “melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” tanpa
membuktikan : 1. Apakah benar dengan perkara ini Terdakwa jadi kaya 2. Apakah ada
85
orang lain yang jadi kaya, sehingga sangat keliru dan tidak benar apabila Jaksa
Penuntut Umum dalam analisa yuridisnya mendalilkan :
- Bahwa benar total dana nasabah yang dilakukan pendebetan saldo oleh terdakwa
dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL sejak tahun 2016 sampai dengan bulan
November 2019 adalah sebagai berikut:

Uang yang Pengembalian dengan


No Nama Nasabah No. Rekening
diambil Teller talangan dari Bank
1 Arman 0314000323 50.000.000 50.000.000
2 Srinarti 0313007588 100.000.000 100.000.000
3 Kiswoto 0312001993 50.000.000 50.000.000
4 Suwati 0313001546 45.000.000 45.000.000
5 Yosias Nackit 0313000281 45.000.000 45.000.000
6 Eliopas Nacikit 0313002659 54.000.000 54.000.000
7 Sunaryo 0314302221 40.000.000 40.000.000
8 Uli Nurahman 0312003911 40.000.000 40.000.000
9 Andreas Salasiwa 0312039571 40.000.000 40.000.000
10 Yosep Hukunala 0314304761 35.000.000 35.000.000
11 Siti Maryati 0314028471 35.000.000 35.000.000
12 Tri Nurul Aliyah 0312002469 30.000.000 30.000.000
13 Sutarji 0312012411 30.000.000 30.000.000
14 Rusdin 0312002272 30.000.000 30.000.000
15 La Hanga 0314005368 30.000.000 30.000.000
16 Surachman 0312021741 25.000.000 25.000.000
17 Dewangsa Saputra 0314007018 23.000.000 23.000.000
18 Anton Hukunala 0313007481 60.000.000 60.000.000
19 Sujiman 0313000832 20.000.000 20.000.000
20 Fifi Hariyanti 0314011589 20.000.000 20.000.000
21 Puspa P. Rahisa 0314007391 30.000.000 30.000.000
22 Barul Yanwar S 0314006171 15.000.000 15.000.000
23 Rifan Nur Hidayah 0314320421 15.000.000 15.000.000
24 Mustopa 0312022601 20.000.000 20.000.000
25 Siti Hafshoh 0314009410 515.000.000 515.000.000
26 Sugito 0313018101 310.000.000 310.000.000
27 Zainal Arifin 0313005359 180.000.000 180.000.000
28 Rizal Hidayatul R 0313002926 140.000.000 140.000.000
29 Wa Ini 0312005571 140.000.000 140.000.000
30 Kader Imam Perbowo 0312017081 110.000.000 110.000.000
31 Abdul Muin 0314011023 115.000.000 115.000.000
32 Rajia Buton 0314009894 130.000.000 130.000.000
33 Kuswari 0312301101 100.000.000 100.000.000
34 Istri Patminah 0314000358 100.000.000 100.000.000
35 Budiono 0312308671 103.000.000 103.000.000
36 Badrun Besan 0312001632 100.000.000 100.000.000
37 Haris 0312003811 70.000.000 70.000.000
38 Suryani Simin 0314011155 45.000.000 45.000.000
39 Ahmad Nasir S 0314000121 70.000.000 70.000.000
40 Siti Fatimah 0314011325 65.000.000 65.000.000
41 Sutarlan 0314022501 66.000.000 66.000.000
42 Suharjito 0313001891 60.000.000 60.000.000
43 Suharjito 0314303591 15.000.000 15.000.000
44 Ericka Widya Ningsih 0314305021 60.000.000 60.000.000
45 Damen Wael 0314330041 60.000.000 60.000.000
46 Rahayu Ningsih 0313005289 50.000.000 50.000.000
47 Suci Indah Widarti 0314004761 68.000.000 68.000.000
48 Harjanah 0302006113 50.000.000 50.000.000
49 Purwadi 0312001896 65.000.000 65.000.000

86
50 Sarwedi 0314010418 10.000.000 10.000.000
51 Johan Jaya Dimas 0314324131 10.000.000 10.000.000
52 Mahmud Bugis 0314002561 5.000.000 5.000.000
53 Sugiyono 0314001031 5.000.000 5.000.000
54 Joko Widodo 0312302691 5.000.000 5.000.000
55 Novita Sari 0314009452 5.000.000 5.000.000
56 Dika Saputra 0314324351 3.000.000 3.000.000
57 Ahmad Dziki Nurfauji 0314323451 5.000.000 5.000.000
58 Rangga Saputra Buru 0314324221 5.000.000 5.000.000
59 Diki Maulana Kusuma 0314324151 5.000.000 5.000.000
60 Galuh Putri Mahardika 0314005941 5.000.000 5.000.000
61 Mohamad Abdul Latif 0314305311 5.000.000 5.000.000
62 Nur Alim 0314000226 30.000.000 30.000.000
63 Helen Imelda Besan 0314011082 30.000.000 30.000.000
64 Ahmad Sobirin 0314000234 25.000.000 25.000.000
65 Indriyawati 0314302221 35.000.000 35.000.000
66 Lingga Jati Nurseta 0314307281 10.000.000 10.000.000
67 Alfi Surya Adi P 0314005023 5.000.000 5.000.000
68 Moch Alfin Noor Haq 0314324771 10.000.000 10.000.000
69 Gapoktan Mitra Tani 0312303291 142.500.000 142.500.000
70 Bumdes Grandeng M 0312329401 11.700.000 11.700.000
71 Sukimah Buruwati 0314330281 40.000.000 40.000.000
72 Resko Aji 0312001141 10.000.000 10.000.000
73 Kairum 0312004991 13.130.000 13.130.000
74 Putrid Agusniawati 0314320841 5.000.000 5.000.000
75 Farida Indriani 0314327071 2.000.000 2.000.000
Total 4.106.330.000 4.106.330.000

Bahwa akan tetapi dengan table ini apakah Jaksa Penuntut Umum dapat
membuktikan Terdakwa jadi kaya atau sebaliknya dengan adanya perkara ini
Terdakwa jadi miskin bahkan melarat ;
Bahwa perlu terdakwa sampaikan TABEL tersebut diatas adalah adalah gali
menggai terus, sehingga bertentangan dengan fakta persidangan dimana
sebagaimana yang terungkap dipersidangan bahwa teknik yang dilakukan oleh
KEDUA TERDAKWA adalah gali lobang tutup lobang ;
Bahwa Teknik gali lobang tutup lobang terbukti dikarenakan dari PARA SAKSI/
NASABAH TIDAK PERNAH kehilangan uang dan dibuktkan uangnya tidak hilang
setelah ia melakukan Print Out terhadap buku tabungannya;
Bahwa tidak ada uang yang hilang setelah ia melakukan Print Out terhadap buku
tabungannya tersebut adalah suatu system yang terkoneksi dengan Bank
MALUKU MALUT dikarenakan menurut SAKSI DJABIBI TALAOHU S.,SOS dan
SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E, bahwa BANK MALUKU MALUT telah menggunakan
metode by system dan dual control artinya dengan Dual Control dan By system
menjadikan adanya control terhadap laju kembangnya Perbankan dikarenakan :
A. Dual Kontrol adalah suatu prosedur pengamanan dalam perbankan yang
melibatkan dua pejabat yang bersangkutan yang saling bekerja sama dalam
melakukan suatu pekerjaan yang dianggap memiliki RESIKO, bahwa dalam
kegiatan operasional perbankan, dual control ini digunakan saat membuka
pintu kluis, transaksi di teller, opname kas, membuka rekening, dan lain-lain.
Dalam sistem ini setidaknya ada 2 pihak yang berbeda jabatan (atasan-
bawahan) yang bersama-sama dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
operasional dalam perbankan. Filosopi dari sistem dual control ini untuk
meningkatkan keamanan dimana atasan dilibatkan dalam kegiatan
operasional agar atasan tersebut bisa mengetahui & mengawasi secara
langsung pekerjaan yang dilakukan oleh anak buahnya mengingat bisnis bank

87
adalah bisnis resiko sehingga tingkat pengamanannya harus dilakukan
semaksimal mungkin.
B. By Sistem ( berdasarkan system yang terkoneksi) adalah strategi bisnis
Perbankan dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam
proses inovasi produk dan jasa yang terkoneksi dalam satu syatem (By
system) seperti :
- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller
- Adanya ATM (Auto Teller Machine) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Bahwa intinya dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita
dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat dikarenakan kita bisa terhubung
dengan internet melalui satu jaringan.;
Bahwa bisa saja terjadi pengambilan uang nasabah tersebut dimulai sejak
tahun 2013, mengingat baik password dan sandi (system keamanan Bank)
berdasarkan keterangan Erik telah diberikan oleh saudara Syahrir sejak tahun
2013 dalil tersebut selaras seperti yang dituliskan oleh Jaksa Penuntut Umum Vide
: analisa Yuridis yang pada intinya Jaksa Penuntut Umum menuliskan Bahwa
benar pada saat saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE menjabat sebagai
Pimpinan Cabang Pembantu (PCP) Mako pada tahun 2013, saksi SYAHRIR
MARWAN PATTIHUA, SE telah mempercayakan password dan sandi (system
keamanan Bank) kepada saksi ERICK MARHAENI HUKUL yang saat itu menjabat
sebagai Teller Tunai, bahwa dengan demikian akumulasi uang yang tertera dalam
tabel tersebut diatas bisa jadi merupakan akumulasi dari tahun 2013 atau sejak
password dan sandi (system keamanan Bank) diberikan kepada Terdakwa ERICK
MARHAENI HUKUL, maka jelas tidak fair dan tidak adil apabila TABEL tersebut
diatas dijadikan sebagai pedoman oleh Jaksa Penuntut Umum dalam menentukan
berapa kerugian uang yang diambil oleh TERDAKWA dari Nasabah, bahwa
karena menurut hukum tidak adil, maka jumlah tersebut secara hukum haruslah
ditolak dan dikesampingkan ;
Bahwa akan tetapi ada fakta lain yang berkaitan dengan Dual Control dan
By system yang berpengaruh terhadap unsur“melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi”, sehingga fakta fakta ini wajib
hukumnya untuk dipertimbangkan kelak dalam putusan, adapun fakta ini yang
intinya intinya menyebutkan sebagai berikut :
- Bahwa setiap nasabah yang memprint out buku tabungannya seluruhnya
menerangkan tidak pernah kehilangan uangnya (Vide: dapat diputar kembali
melalui rekaman baik dari Pihak kejaksaan, Penasihat Hukum ataupun dari
Panitera) ;
- Bahwa Terdakwa tidak memakan uang sebesar itu adalah sebagaimana
pertanyaan baik dari TERDAKWA maupun SAKSI ERICK MARHAENI HUKUL
yang kedua-duanya menyebutkan bahwa uang yang diambil oleh kedua orang
tersebut adalah berdasarkan keperluannya, adapun yang terungkap
diersidangan bahwa uang yang dipakai oleh TERDAKWA tidak lebih dari
Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) dan itupun sudah dibayar
secara dicicil dari uang suami dan ibunya serta dibayar selama 1 (tahun)
bekerja, dikarenakan selama 1 (satu) tahun dia bekerja tidak digaji dan
selebihnya dibayaroleh TERDAKWA berupa harta bergerak meliputi Mobil dan
Logam Mulia ;
- Bahwa nampak jelas berdasarkan Dual Control dan By system dalam laporan
keuangan PT BANK MALUKU MALUT periode 2018 s/d 2019 (Vide : Bukti dari
TERDAKWA) yang intinya menerangkan bahwa tidak ada keterangan kerugian
yang dialami oleh BANK karena telah melakukan pembayaran atas kehilangan

88
uang nasabah ataupun keterangan lainnya yang ada sangkut pautnya dengan
pengeluaran akibat penggantian uang kepada nasabah ;

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Bahwa berdasarkan hal diatas, maka suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai
korupsi apabila memenuhi keseluruhan elemen-elemen bahwa Perbuatan memper-
kaya dan atau menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang dilakukan
secara melawan hukum dan Perbuatan tersebut menimbulkan kerugian terhadap
keuangan negara atau perekonomian negara.
Bahwa untuk memenuhi rumusan diatas, maka pemahaman batasan melawan
hukum dalam tindak pidana korupsi harus diartikan sebagai telah mencakup
perbuatan-perbuatan tercela yang menurut perasaan keadilan masyarakat harus
dituntut dan dipidana. Sedangkan yang dimaksud dengan merugikan adalah sama
artinya dengan menjadi rugi atau menjadi berkurang, sehingga dengan demikian yang
dimaksud dengan unsur merugikan keuangan negara adalah sama artinya dengan
menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan negara. Perlu
Terdakwa sampaikan melaui kuasa hukumnya bahwa berdasarkan laporan keuangan
PT BANK MALUKU MALUT periode 2018 s/d 2019 (Vide : Bukti dari TERDAKWA)
yang intinya menerangkan bahwa tidak ada keterangan kerugian yang dialami oleh
BANK karena telah melakukan pembayaran atas kehilangan uang nasabah ataupun
keterangan lainnya yang ada sangkut pautnya dengan pengeluaran akibat penggan-
tian uang kepada nasabah ;
Bahwa menurut undang-undang nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi kriteria suatu perbuatan korupsi adalah:
1) adanya unsur kerugian bagi negara, tetapi pada kenyataannya unsur kerugian
bagi negara itu sulit pembuktiannya karena deliknya delik materiel. Namun,
didalam undang-undang nomor 31 tahun 1999 unsur kerugian negara tetap ada,
namun kemudian rumusannya diubah menjadi delik formil sehingga tidak perlu
dibuktikan adanya kerugian atau tidak bagikeuangan negara.
2) adanya perbuatan yang menguntungkan dan atau memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu badan meliputi karena adanya penyalahgunaan
wewenang atau kesempatan.
Bahwa memperkaya berarti menjadikan lebih kaya, orang yang belum kaya menjadi
kaya, atau orang yang sudah kaya menjadi bertambah kaya. Secara harfiah
”memperkaya” artinya bertambah kaya, sedangkan kata ”kaya” artinya mempunyai
banyak harta, uang dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
memperkaya berarti menjadikan orang belum kaya menjadi kaya atau orang yang
sudah kaya bertambah kaya. Dan penafsiran istilah ”memperkaya” adalah
menunjukkan adanya perubahan kekayaan seseorang atau pertambahan kekayaan
yang diukur dari penghasilan yang diperolehnya. Memang sulit untuk menegaskan
suatu dalil/rumusan sampai dimana dikatakan seseorang itu kaya, karena merupakan
hal yang sangat subjektif sekali, namun demi kepastian, keadilan, dan kemanfaatan
hukum, maka perumusan unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan”
harus mendapat pengertian yang sah. Oleh karenanya didalam materi ini, akan
diinvetarisir pendapat-pendapat para pakar hukum, atau referensi lainnya untuk
mengartikan unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan”. Andi Hamzah
mengatakan bahwa perbuatan yang dipidanakan dengan sarana yang ditempuh yaitu
memperkaya diri sendiri (atau orang lain atau suatu badan) dengan melawan
hukum adalah demikian luas sifatnya sehingga banyak perbuatan yang dilakukan oleh
seorang swasta dapat dimasukkan dalam perumusan yang sangat luas itu.
Hal ini dapat dilihat dalam perkara korupsi Endang Wijaya, bahwa ia dikeluarkan dari
Pasal 1 huruf a undang-undang nomor 3 tahun 1971 tentang Tindak Pidana Korupsi,
sebagai dasar tuduhan ;
89
Bahwa dikemukakan suatu pendapat lain mengenai pengertian "memperkaya diri
sendiri" dalam Pasal 1 ayat (a) tersebut oleh pihak Kejaksaan (26 orang asisten
operasi Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dan 14 senior Jaksa, yang menghadiri
pendidikan bidang operasi di Jakarta), yang menyatakan bahwa istilah "memper-
kaya diri" harus diartikan: "Adanya perubahan berupa tambahan kekayaan atau
perubahan cara hidup seseorang seperti orang kaya". Sedangkan sebagaimana
faktanya seluruh harta Terdakwa telah diambil dan/atau disita oleh Bank dan
dipergunakan untuk penggantian terhadap uang yang diambilnya dari nasabah (
demikian berdasarkan keterangan Vide: keterangan SAKSI DJABIBI TALAOHU
S.,SOS dan SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E,)
Bahwa memperhatikan / mencermati besaran harta yang bertambah oleh sipelaku
tindak pidana korupsi yang telah menimbulkan kerugian negara ada yang mencapai
ratusan juta rupiah, milyaran rupiah, bahkan triliunan rupiah; Unsur " memperkaya “
diri atau orang lain atau suatu korporasi lebih sulit membuktikannya karena harus
dapat dibuktikan tentang bertambahnya kekayaan pelaku korupsi sebelum dan
sesudah perbuatan korupsi dilakukan ;
Bahwa Menurut Hermien Hadiati Koeswadji tentang memperkaya dapatlah dikutip
sebagai berikut:
a. Jika tindak pidana Korupsi jenis pertama ini kita teliti maka disitu ada unsur-unsur
yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Melakukan perbuatan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
badan.
2. Perbuatan memperkaya ini diartikan berbuat apa saja, seperti mengambil,
memindahbukukan, menandatangani kontrak dan sebagainya, sehingga karena
perbuatannya tadi sipelaku bertambah kekayaannya
3. Perbuatan itu harus bersifat melawan hukum. Melawan hukum disini diartikan
secara formal dan material, dan harus dibuktikan karena dicantumkan secara
tegas dalam rumusan delik.
b. Perbuatan itu secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara
dan atau perekonomian negara atau perbuatan itu diketahui atau patut diduga oleh
sipembuat bahwa merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara. Jenis
pidana korupsi yang kedua unsur-unsurnya adalah :
1. Kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan/
kedudukan.
2. Tujuan menguntungkan diri sendiri orang lain atau suatu badan ;
3. Adanya suatu perbuatan yang secara langsung atau tidak langsung dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara ;
Dengan memperhatikan unsur-unsur diatas, maka unsur “melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” telah terbukti secara
sah dan meyakinkan menurut hukum bahwa akan tetapi apabila ada salah satu
unsur tidak terbukti dan/atau terpenuhi, maka dengan demikian tidak termasuk
kepada unsur menguntungkan diri sendiri ;
Bahwa berdasarkan dari seluruh dalil dan keterangan serta uraian tersebut
diatas dapatlah membuktikan apabila Unsur “melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi”. tersebut dapat dinyatakan
tidak terpenuhi dan/atau tidak terbukti ;
4. Unsur “Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP”:
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui kata penyertaan (deelneming)
berarti turut sertanya seseorang atau lebih pada waktu seseorang lain melakukan tindak
90
pidana (Prodjodikoro, 2011). Dalam praktek sering terjadi lebih dari seorang terlibat dalam
peristiwa tindak pidana. Di samping si pelaku ada seorang atau beberapa orang lain yang turut
serta. Orang-orang yang terlibat dalam kerjasama yang mewujudkan tindak pidana tersebut,
masing-masing dari mereka berbeda satu dengan yang lain, Tetapi dari perbedaan-perbedaan
yang ada pada masing-masing itu terjalin suatu hubungan yang sedemikian rupa eratnya
dimana perbuatan yang satu menunjang perbuatan yang lain, yang semuanya mengarah
pada satu yaituterwujudnya tindak pidana.
Bahwa Penyertaan (Deelneming) di dalam hukum Pidana dipermasalahkan
karena berdasarkan kenyataan sering suatu delik dilakukan bersama oeleh beberapa
orang, jika hanya satu orang yang melakukan delik, pelakunya disebut Alleen dader
(Ilmu, 2013). Sementara itu, Prof.Satochid Kartanegara mengartikan Deelneming
apabila dalam satu delik tersangkut beberapa orang atau lebih dari satu orang.
Menurut doktrin, Deelneming menurut sifatnya terdiri atas:
1. Deelneming yang berdiri sendiri, yakni pertanggungjawaban dari setiap peserta
dihargai sendiri-sendiri;
2. Deelneming yang tidak berdiri sendiri,yakni pertanggungjawaban dari peserta
yang satu digantungkan dari perbuatan peserta yang lain.
Bahwa Penyertaan dalam Pasal 55 KUHP di klasifikasikan atas 4 bagian yaitu,
pleger, doen pleger, medepleger, uitlokker. Suatu penyertaan dikatakan terjadi jika
dalam suatu peristiwa tindak pidana terlibat lebih dari satu orang. Bahwa Keterlibatan
seseorang dalam peristiwa pidana ini dapat dilakukan secara psikis maupun pisik,
sehingga harus dicari pertanggungjawaban masing-masing orang yang terlibat dalam
peristiwa pidana tersebut. Harus dicari sejauh mana peranan masing-masing,
sehingga dapat diketahui sejauh mana pertanggungjawabannya.
Bahwa Menurut JE Sahetapy “untuk memasukkan unsur pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP harus dijelaskan peranan masing-masing dari tindak pidana tersebut. Pasal 55
menjeleskan masing-masing pelaku tindak pidana tersebut, maka akan dapat dilihat
peranan dan kadar kejahatan yang dilakukan oleh masing-masing pelaku tindak pidana.
Tanpa menguraikan peranan masing-masing sebagaimana yang dimaksud akan
mengakibatkan dakwaan dan tuntutat menjadi kabur dan tidak jelas (Khair, 2009).
Bahwa Menurut Van Hamel yang dikutip oleh Moch. Anwar penyertaan adalah
ajaran pertanggungjawaban atau pembagian pertanggungjawaban dalam hal suatu
tindak pidana yang menurut pengertian perundang-undangan, dapat dilaksanakan
oleh seorang pelaku dengan tindakan secara sendiri. Menurut Utrecht, pelajaran
tentang turut serta (penyertaan) ini justru dibuat untuk menghukum mereka yang bukan
melakukan (bukan pembuat). Pelajaran turut serta ini justru tidak dibuat untuk
menghukum orang-orang yang perbuatannya memuat semua anasir-anasir
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa sebagaimana yang Majelis Hakim ketahui Unsur Pasal 55 Ayat (1) Ke-1
KUHP: adalah “yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta
melakukan perbuatan”, atau Pasal 55 KUHP didalam hukum pidana Indonesia dikenal
dengan pasal penyertaan (deelneming). Pengertian deelneming ini perlu dikemukakan
untuk menentukan pertanggungjawaban dari peserta pelaku tindak pidana darisuatu
delict. Masalah penyerta an (deelneming). Dibahas oleh Prof. Satochid Kartanegara,
SH. Dalam bukunya “Hukum Pidana Kumpulan Kuliah Bagian Kedua” menyebutkan
Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP sebagai ajaran “deelneming” yang terdapat pada suatu
Strafbaarfeit atau delict, apabila dalam suatu delict tersangkut beberapa orang atau
lebih dari seorang, dalam hal ini harus dipahami bagaimanakah hubungan tiap peserta
itu terhadap delict.
Bahwa Pelaku yang dimaksud dalam Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP adalah mereka
yang memenuhi semua unsur yang dirumuskan dalam undang-undang mengenai
suatu tindak pidana atau delict. Turut serta melakukan itu dapat terjadi jika dua orang
91
atau lebih melakukan secara Bersama-sama sesuatu perbuatan yang dapat dihukum
sedangkan dengan perbuatan masing-masing saja maksud itu tidak akan dapat
tercapai. Jika kerjasama antara pelaku itu demikian lengkapnya sehingga tindakan dari
salah seorang diantara mereka tidaklah mempunyai sifat sebagai suatu pemberian
bantuan, maka disitu terdapat turut serta melakukan.
Bahwa Menurut Prof. DR. Loebby Luqman, SH. Dalam bukunya “Percobaan,
Penyertaan dan Gabungan Tindak Pidana”, hal 69 yang menyadur pendapat Hoge
Raad, Noyon dan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 26 Juni 1971 No.
15/K/Kr/1970, menganut bahwa tidak perlu semua peserta di dalam penyertaan yang
berbentuk ikut serta harus memenuhi semua unsur tindak pidana yang dilakukan
sedangkan Menurut SR Sianturi, SH dalam bukunya yang berjudul “Azas-azas Hukum
Pidana di Indonesia dan Penerapannya” diterbitkan Alumni AHM-PTHM Jakarta, 1998
hal 347 mengemukakan Pendapat Arrest Hoge Raad 21 Juni 1926 W.11541
menyebutkan bahwa walaupun pada seseorang (yang sudah turut serta melakukan
tindakan/pelaksanaan) tidak memenuhi unsur keadaan pribadi dari pelaku tetapi
didalam bekerjasama ia mengetahui adanya keadaan pribadi tersebut pada pelaku
dengan siapa ia bekerja sama, maka orang itu adalah seorang pelaku peserta,
selanjutnya Menurut SR. Sianturi, SH Vide: dalam bukunya yang berjudul “Azas-azas
Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya” diterbitkan Alumni AHM-PTHM
Jakarta, 1998 hal. 348-349 menyatakan:”Kerjasama secara sadar: setiap perbuatan
saling mengetahui tindakan dari pelaku peserta lainnya. Tidak diisyaratkan apakah
telah ada kesepakatan itu jauh sebelumnya, walaupun kesepakatan itu baru terjadi
dekat sebelumnya atau bahkan pada saat tindak pidana itu dilakukan, termasuk
sebagaimana kerjasama secara sadar.”artinya Kerjasama secara langsung:
perwujudan dari tindak pidana itu adalah secara langsung sebagai akibat dari tindakan
dari para peserta pelaku dan bukan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Pasal
56 KUHP.
Bahwa sebagaimana ketentan dalam pasal 55 yang pada intinya menyebutkan
terdapat 4 (empat) golongan yang dapat dipidana atau pembuat ( Dader) diantaranya
sebagai berikut :
1. Pelaku atau pleger;
2. Menyuruh melakukan atau doenpleger;
3. Turut serta atau medepleger;
4. Penganjur atau uitlokker.
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa sebagaimana Analisa Yuridis pada Unsur “Pasal 55 Ayat (1) Ke-1
KUHP”, Jaksa penuntut umum telah mendalilkan Fakta-fakta yang tidak berdasarkan
fakta persidangan, sehingga kiranya perlu diluruskan adapun yang terungkap dalam
fakta persidangan adalah sebagai berikut :
- Bahwa benar pada tahun 2016 terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI al. BUNGA
mulai bekerja di PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku sebagai Teller
Tabunganku.
- Bahwa benar karena saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE telah memberikan
password dan sandi (system keamanan Bank) kepada saksi ERICK MARHAENI
HUKUL sehingga saksi ERICK MARHAENI HUKUL dan terdakwa dapat masuk
secara system maupun manual untuk mengambil uang panjar modal pada Kas
Besar/Kas Bank setiap hari melaksanakan tugas, begitu pula melakukan
penyetoran dan pelaporan akhir hari kerja pada Kas Besar karena telah mengetahui
password dan saksi tanpa melalui PCP lagi karena semua tugas PCP sudah
dikerjakan oleh terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL.
- Bahwa tidak benar apabila terdakwa mengajak saksi ERICK MARHAENI HUKUL
untuk mengambil uang di Kas Besar dan nantinya akan menutupinya dengan
92
menggunakan pendebetan/penarikan dan transfer fiktif pada rekening Nasabah
adapun fakta yang sebenarnya adalah bahwa awal mulanya Terdakwa berniat
meminjam uang akan tetapi saksi ERICK MARHAENI HUKUL menyarankan untuk
memakai uang nasabah asal dikembalikan tepat pada waktunya, bahwa apabila
Terdakwa dan ERICK MARHAENI HUKUL tidak dapat mengembalikan tepat pada
waktunya, maka KEDUA Terdakwa dan ERICK MARHAENI HUKUL menutup
pinjaman tersebut dengan menggunakan uang nasabah lain ;
- Bahwa benar kemudian pada pertengahan tahun 2016 yaitu pada bulan Juli dan Juli
2016 terdakwa atas anjuran saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan
pengambilan uang pada Kas Besar sebanyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta) rupiah
kemudian membaginya masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta) rupiah,
pada waktu itu Terdakwa mengembalikan uang hanya Rp.3.000.000,- kemudian
untuk menutupi selisih, Terdakwa atas anjuran ERICK MARHAENI HUKUL
menutupinya dengan uang nasabah yang belum disetor ke kas besar, demikian
peristiwa tersebut pada akhir pelaporan dan penyetoran saldo ke Kas Besar, bahwa
gali lobang tutup lobang tersebut dilakukan oleh ERICK MARHAENI HUKUL dan
Terdakwa dengan cara melakukan pendebetan berupa penarikan dan transfer fiktif
pada rekening Nasabah melalui User ID jabatan masing-masing. Dan karena
tindakan terdakwa bersama dengan saksi ERICK MARHAENI HUKUL tersebut
berjalan sukses dan tidak diketahui oleh orang lain sehingga terdakwa dan saksi
ERICK MARHAENI HUKUL melakukannya terus menerus dimana pada tahun 2016
terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan perbuatan tersebut dalam
seminggu sekali dan apabila ada Nasabah yang saldo pada rekeningnya telah di
debet tersebut melakukan transaksi tunai (penyetoran maupun pengambilan) maka
terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL menutupinya dengan melakukan
pendebetan fiktif pada saldo rekening Nasabah lain, kemudian pada tahun 2017
pengambilan yang dilakukan oleh terdakwa bersama dengan saksi ERICK
MARHAENI HUKUL sudah tidak menentu sesuai kebutuhan.
- Bahwa benar Pimpinan Cabang Pembantu (PCP) yaitu saksi SYAHRIR MARWAN
PATTIHUA, SE tidak pernah melakukan pemeriksaan Saldo pada Kas Besar tapi
mengetahui dikarenakan dilakukan secara system oleh Bank Pusat kepada Bank
Cabang Pembantu.
- Bahwa benar pada tahun 2018 dilakukan rolling jabatan dimana terdakwa menjabat
sebagai Teller Tunai dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL menjabat Teller
Tabunganku dan saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE pun menyerahkan
password dan sandi (system keamanan Bank) kepada terdakwa sehingga terdakwa
dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL pun melanjutkan perbuatannya.
- Bahwa benar untuk menghindari kecurigaan dari nasabah atas pendebetan saldo
pada rekening para nasabah apabila nasabah akan melakukan transaksi tunai baik
penarikan maupun penyetoran dan jika ingin melakukan pencetakan atau print out
pada buku tabungan maka terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL selalu
melakukan keesokan harinya atau beberapa hari kemudian dikarenakan diperlukan
untuk menutupi lobang yang telah digalinya ;
- Bahwa benae Terdakwa dan ERICK MARHAENI HUKUL pernah menulis saldo
dengan menggunakan tulisan pena dan hapusan tipe-x sesuai saldo nasabah
sebenarnya dan melakukan loncatan print out pada transaksi terdakwa dan saksi
ERICK MARHAENI HUKUL lakukan sesuai catatan yang terdakwa dan saksi ERICK
MARHAENI HUKUL miliki dimana hal tersebut nasabah selalu melakukan complain
namun terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL selalu meyakinkan nasabah
yang komplain dengan alasan yang sama akan tetapi seluruh yang ditulis tangan
yang dilakukan oleh terdakwa sesuai sebagaimana faktanya dan sesuai Ketika
nasabah mem print out dikemudian hari ;

93
- Bahwa benar masa berlaku password dan sandi user Pimpinan Cabang Pembantu
(PCP) adalah 1 (satu) bulan dan harus mengganti password dan sandi user PCP
yang baru namun pergantian password dan sandi user PCP yang dilakukan oleh
saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE selaku Pimpinan Cabang Pembantu
(PCP) Mako sama seperti yang sebelumnya dan selalu memberitahukan kepada
terdakwa dan saksi ERICK MAHAENI HUKUL hal mana bertentangan dengan Surat
Keputusan Direksi Nomor : DIR/083/KP, tanggal 25 Oktober 2004 tentang Sistem
Operasional dan Prosedur Core Banking System (CBS) dimana pemegang user
dilarang/tidak diperbolehkan memberitahukan password dan sandi kepada
user/orang lain karena harus menjaga kerahasiaan Bank.
- Bahwa benar saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE mengetahui perbuatan
terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL yang mengambil uang/panjar uang
dari Kas Besar untuk kebutuhan pribadi namun tidak pernah melarang ataupun
menegur bahkan saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE pernah menanyakan
kepada terdakwa “bagaimana menutupi saldo Kas atas panjar yang kami (terdakwa
dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL) lakukan tersebut dan dijawab oleh terdakwa
“saya telah menutupinya dengan menggunakan uang penjualan oli atas pekerjaan
suami saya”;
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Bahwa berdasarkan fakta persidangan tersebut diatas dan apabila dikaitkan
dengan dasar dan ketentuan hukum yang telah Terdakwa tuliskan melalui Kuasa
Hukumnya, maka dapatlah disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa termasuk golongan Turut serta atau medepleger, bukan
gologan Pelaku atau pleger, golongan Menyuruh melakukan atau doenpleger
ataugolongan Penganjur atau uitlokker.
2. Bahwa uang nasabah tidak hilang, terbukti setiap di print out hasilnya sesuai
dengan nilai uang yang ditabungnya, walaupun di print outnya tersebut dalam
jangka waktu beberapa hari kebelakang ;
3. Bahwa setiap pengambilan uang punya nasabah, Terdakwa selalu membayar-
nya atau telah menutupinya dengan menggunakan uang penjualan oli atas
pekerjaan suami saya” (Vide: analisa yuridis dalam Unsur “Pasal 55 Ayat (1)
Ke-1 KUHP” ):
Bahwa dengan demikian apabila Jaksa Penuntut Umum menyatakan dengan demikian
unsur “yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan
perbuatan” telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, maka terbukti
itu terbatas hanya terhadap Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP saja tidak terhadap pasal
lain, atau dengan kata lain pelajaran tentang turut serta (penyertaan) ini justru dibuat
untuk menghukum mereka yang bukan melakukan (bukan pembuat).
5. Unsur “ Pasal 64 Ayat (1) KUHP”:
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang Berbahagia ;
Bahwa Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya setuju denagn pendapat Andi
Hamzah dalam bukunya Pengantar Dalam Hukum Pidana Indonesia, hal 536 yang
disarikan dari Memorie Van Toelichting Pasal 64 KUHP, yaitu:“Dalam hal perbuatan
berlanjut, pertama-tama harus ada satu keputusan kehendak serta Perbuatan itu
mempunyai jenis yang sama, bahwa oleh karena itu akan kami teragkan point perpoint
terhadap pendapat Andi Hamzah tersebut sebagai berikut :
1. Adanya kesatuan kehendak

94
Bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi keempat, pengertian
kesatuan berarti perihal satu, keesaan, sifat tunggal, satuan. Sedangkan
kehendak adalah bidang pikiran yang saat disuruh memilih, dapat memilih
keinginan dari berbagai keputusan yang ada. Kehendak tak merujuk kepada
keputusan tertentu, tetapi lebih kepada mekanisme untuk memilih salah satu dari
sejumlah keputusan. Dalam filsafat, kehendak memiliki pengaruh sebagai salah
satu dari bagian khas pikiran, bersama dengan akal budi dan pemahaman.
Kehendka dianggap merupakan pusat dari bidang etika karena perannya dalam
mewujudkan suatu tindakan.
Bahwa apabila dikaitkan dengan fakta persidangan adalah sebagai berikut :
- Bahwa awal mulanya Terdakwa berniat meminjam uang akan tetapi saksi ERICK
MARHAENI HUKUL menyarankan untuk memakai uang nasabah asal
dikembalikan tepat pada waktunya, bahwa apabila Terdakwa tidak dapat
mengembalikan tepat pada waktunya, maka Terdakwa menutupi pinjaman
tersebut dengan menggunakan uang nasabah lain ;
- Bahwa benar saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE mengetahui perbuatan
terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL yang mengambil uang/panjar
uang dari Kas Besar untuk kebutuhan pribadi namun tidak pernah melarang
ataupun menegur bahkan saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE pernah
menanyakan kepada terdakwa “bagaimana menutupi saldo Kas atas panjar yang
kami (terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL) lakukan tersebut dan
dijawab oleh terdakwa “saya telah menutupinya dengan menggunakan uang
penjualan oli atas pekerjaan suami saya”;
Bahwa apabila Terdakwa hanya meminjam dan dapat menutupinya dengan
menggunakan uang penjualan oli atas pekerjaan suaminya, maka berbeda dengan
ERICK MARHAENI HUKUL yang mengambil tanpa adanya pengembalian atas
uang yang diamilnya, dengan demikian beda kehendak dari TERDAKWA dengan
kehendak dari ERICK MARHAENI HUKUL ;
2. Perbuatan-perbuatan itu sejenis
Bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) per·bu·at·an n 1 sesuatu
yang diperbuat (dilakukan); tindakan: kita harus menghindar dari - tercela; 2
kelakuan; tingkah laku: -nya tidak sesuai dengan perkataannya, sedangkan sejenis
adalah adalah se.je.nis [n] sebangsa; semacam; serupa
Bahwa apabila dikaitkan dengan fakta persidangan adalah sebagai berikut :
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi SAKSI DJABIBI TALAOHU S.,SOS dan
SAKSI MASJITA SAIMIMA, S.E, dibawah sumpah bahwa teknik yang
dilakukan oleh KEDUA TERDAKWA adalah gali lobang tutup lobang ;
- Bahwa uang pertama yang ia pinjam sebanyak Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah)
tersebut telah dikembalikan sebagian dan setiap pengambilan selalu ada
pengembalian ;
- Bahwa benar saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE mengetahui perbuatan
terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL yang mengambil uang/panjar
uang dari Kas Besar untuk kebutuhan pribadi namun tidak pernah melarang
ataupun menegur bahkan saksi SYAHRIR MARWAN PATTIHUA, SE pernah
menanyakan kepada terdakwa “bagaimana menutupi saldo Kas atas panjar yang
kami (terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL) lakukan tersebut dan
dijawab oleh terdakwa “saya telah menutupinya dengan menggunakan uang
penjualan oli atas pekerjaan suami saya”;
Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tidaklah sejenis atau gali menggai
terus, dikarenakan ada dalam setiap pengambilan uang selalu ada pengembalian
3. Faktor hubungan waktu (jarak tidak terlalu lama)
Bahwa Faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu, Hubungan (bahasa Inggris: relationship)
95
adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan
proses pengenalan satu akan yang lain sedangkan Waktu atau masa menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
bahwa dalam hal adanya tindak pidana yang antara satu dengan lainnya dipisahkan
dalam ‘jarak waktu lebih dari empat hari’ adalah tidak tunduk pada perbuatan
berlanjut, sebagaimana diatur dalam Pasal 64 KUHP, melainkan harus dianggap
sebagai perbarengan beberapa tindak pidana.
Bahwa apabila dikaitkan dengan fakta persidangan adalah sebagai berikut :
- Bahwa benar kemudian pada pertengahan tahun 2016 yaitu pada bulan Juli dan
Juli 2016 terdakwa bersama dengan saksi ERICK MARHAENI HUKUL
melakukan pengambilan uang pada Kas Besar sebanyak Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta) rupiah kemudian membaginya masing-masing sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta) rupiah kemudian untuk menutupi selisih saldo yang
terjadi pada Kas Besar tersebut pada akhir pelaporan dan penyetoran saldo ke
Kas Besar maka terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan
pendebetan berupa penarikan dan transfer fiktif pada rekening Nasabah melalui
User ID jabatan masing-masing. Dan karena tindakan terdakwa bersama
dengan saksi ERICK MARHAENI HUKUL tersebut berjalan sukses dan tidak
diketahui oleh orang lain sehingga terdakwa dan saksi ERICK MARHAENI
HUKUL melakukannya terus menerus dimana pada tahun 2016 terdakwa dan
saksi ERICK MARHAENI HUKUL melakukan perbuatan tersebut dalam
seminggu sekali ;
Bahwa dikarenakan perbuatan Terdakwa diantaranya ada yang melebihi 4 (empat)
hari, maka perbuatan tersebut tidak tunduk pada perbuatan berlanjut, sebagaimana
diatur dalam Pasal 64 KUHP, melainkan harus dianggap sebagai perbarengan
beberapa tindak pidana ;
Bahwa berdasarkan dalil dan keteragan tersebuat diatas.maka dengan demikian
unsur “beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau
pelanggaran, ada hubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu
perbuatan berlanjut” tersebut tidak terpenuhi/terbukti secara sah menurut hukum.

BAB VII
KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

96
I. KESIMPULAN

Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;


Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang berbahagia ;

Bahwa dari sedemikian banyak fakta persidangan dan fakta hukum yang telah
kami susun, urai, dan paparkan dalam Pleidoi ini, maka kami, akhirnya Tim Penasihat
Hukum TERDAKWA BUNGA SARTIKA ALKADRI berkesimpulan:
1. Bahwa dari peristiwa pidana yang tercatat baik dalam Surat Dakwaan maupun
Tuntutan, apabila dihadapkan dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan,
maka terdapat sedemikian banyak kontaradiksi daintaranya perihal ketentuan
hukum yang diterapkan, alat bukti yang tidak fair dan keterangan para saksi yang
saling bertentangan serta analisa yuridis yang tidak tepat, sehingga sebagaimana
kesimpulan Jaksa Penuntut Umum yang menyatakan bahwa perbuatan Terdakwa
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana dalam surat Tuntutan Jaksa Penuntut yang bacakan dan diserahkan
dalam sidang pada hari Kamis, tanggal 17 Feburuari 2022 pada intinya
menyatakan bahwa Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat
(1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP,
sebagaimana Dakwaan Primair. merupakan kesimpulan yang sumir dan sangat
subyektif sehingga Tuntutannya tersebut secara hukum dapat ditolak dan
dikesampingkan ;
2. Bahwa sebagaimana lazimnya setiap perkara pidana haruslah didasarkan kepada
pembuktian dengan menggunakan alat-alat bukti materiil yang fair dan adil
tentang apakah ada suatu perbuatan Terdakwa sesuai dengan apa yang
didakwakan atau tidak, adalah merupakan cara yang dianut secara universal
dalam Hukum Acara Pidana, bahwa dari proses pemeriksaan di persidangan, JPU
TERBUKTI tidak mampu UNTUK menghadirkan seluruh alat bukti materiil sesuai
sebagaimana yang disebutkan oleh Jaksa Penunutut umum dalam BUKTI SURAT
miliknya apapun dalil dan dalihnya, lebih-lebih apabila Jaksa Penuntut Umum
dituntut untuk membuktikan berapa pengembalian uang yang telah
diberikan/dikembalikan oleh Terdakwa (mengingat Teknik yang dilakukan oleh
terdakwa adalah gali lobang tutup lobang), sehingga mengakibatkan unsur
“melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor
31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, sebagaimana Dakwaan Primair “ tersebut
ternyata tidak dapat dibuktikan oleh JPU, sehingga unsur tersebut tidak dapat
dibuktikan / tidak dapat terpenuhi ;
3. Bahwa dalam penguraiannya tentang pembuktian terhadap dakwaan
dan/atautuntutan, nyata Penuntut Umum menghindari untuk memperadukan
langsung antara fakta hukum yang diperoleh dari persidangan dengan peristiwa
pidana yang diuraikan dalam surat dakwaan dan/atau tuntutan, padahal lazimnya
menurut hukum pembuktian, peristiwa pidana dalam surat dakwaan harus lebih
dahulu dan diutamakan ;
4. Bahwa berdasarkan fakta persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

97
- Bahwa pemeriksaan Terdakwa di POLRES baik Ketika jadi saksi maupun jadi
Tersangka sama sekali tidak didampingi oleh Penasihat Hukum ;
- Bahwa uang yang diambil tersebut belum masuk atau tidak diambil dari kas
besar melainkan secara langsung diambil dari nasabah kemudian di berikan
lagi kepada nasabah lain untuk penggantian terhadap uangnya yang terdahulu
telah diambilnya (Galil lobang tutup Lobang)
- Terdakwa telah melanggar ketentuan Perbankan sehingga berlaku Asas Lex
Specialis Derogat Legi Generalis;
- Bahwa print out dari nasabah adalah merupakan produk system (By system)
yang bermuara dan terkoneksi dengan pusat, bahwa dengan demikian apabila
tabungan nasabah telah diprint out dan ternyata hasilnya sesuai sebagaimana
uang yang terdapat buku tabungan (sesuai dengan saldo uang miliknya)
artinya tidak ada masalah dengan uang yang ada dalam tabungannya, hal
tersebut terbukti BAHWA DALAM LAPORAN KEUANGAN BANK MALUKU
PERIODE 2018 S/D 2019 TIDAK ADA PENGELUARAN UNTUK PENGGANTIAN
KERUGIAN KEPADA NASABAH ARTINYA BAHWA BENAR PADA TAHUN
TERSEBUT TIDAK ADA PENGELUARAN UNTUK HAL TERSEBUT
- Bahwa tidak fair dan tidak adil atas TABEL PENGAMBILAN UANG oleh
Terdakwa sebagaimana yang dituliskan oleh Jaksa Penuntut Umum,
dikarenakan yang ditulis hanya yang diambilnya saja sedangkan dalam table
tersebut tidak ditulis berapa uang yang telah dikembalikan oleh Terdakwa,
sebagaimana fakta dipersidangan Terdakwa menggunakan Teknik gali lobang
tutup lobang (mengambil uang lalu mengembalikannya lagI) serta Terdakwa
tidak pernah mengambil uang yang gede-gede dikarenakan uang tersebut
dijadikan oleh Terdakwa sebagai cadangan pembayaran kepada nasabah
yang uangnya telah terambil ;
- Bahwa Terdakwa tidak mengambil uang sebagaimana yang didakwakan
dikarenakan Terdakwa hanya mengambil uang berdasarkan kebutuhannya
saja adalah sebagaimana pertanyaan baik dari TERDAKWA maupun SAKSI
ERIK yang kedua-duanya menyebutkan bahwa uang yang diambil oleh kedua
orang tersebut adalah berdasarkan keperluannya, adapun yang terungkap
diersidangan bahwa uang yang dipakai oleh TERDAKWA tidak lebih dari
Rp.350.000.000,- dan itupun sudah dibayar secara dicicil dari uang suami dan
ibunya serta dibayar selama 1 (tahun) bekerja, dikarenakan selama 1 (satu)
tahun dia bekerja tidak digaji dan selebihnya dibayaroleh TERDAKWA berupa
harta bergerak meliputi Mobil dan Logam Mulia, sehingga nampak jelas dalam
laporan keuangan PT BANK MALUKU MALUT periode 2018 s/d 2019 (Vide : Bukti
dari TERDAKWA) yang intinya menerangkan bahwa tidak ada keterangan
kerugian yang dialami oleh BANK karena telah melakukan pembayaran atas
kehilangan uang nasabah ataupun keterangan lainnya yang ada sangkut
pautnya dengan pengeluaran akibat penggantian uang kepada nasabah ;

II. PERMOHONAN
Sidang dan Majelis Hakim Yang Kami Muliakan ;
Penuntut Umum yang kami hormati ;
Para Hadirin Yang berbahagia ;
Bahwa berdasar kesimpulan tersebut diatas, maka kami memohon kepada
Majelis Hakim yang terhormat, dengan mengucap ”Dengan Nama Tuhan Yang Maha
Pemurah dan Pengasih “Agar Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tindak Pidana

98
Korupsi Pada Pengadilan Negeri Ambon Kls 1 A Cq. Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Ambon Yang memeriksa dan Mengadili serta memutus Perkara TIPIKOR
Nomor: 38/Pid. Sus.TPK/2021/PN.Amb. berkenan untuk Memutuskan :
PRIMAIR :
1. Menyatakan Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat
(1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP,
sebagaimana Dakwaan Primair. ;
2. Membebaskan Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI dari dakwaan dan tuntutan
pemidanaan yang di ajukan oleh jaksa penuntut umum dalam Perkara A quo ;
3. Menyatakan Terdakwa BUNGA SARTIKA ALKADRI als. BUNGA terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 374 KUHP jo Pasal 49 Tentang Perbankan Jo Pasal
55 ayat (1) Ke-1 KUHP ;
4. Menyatakan barang bukti sebagaimana hukum ;
5. Menetapkan biaya perkara ditanggung oleh negara ;
SUBSIDAIR :
Bahwa apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
lain, TERDAKWA memohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) demi
keuntungan bagi TERDAKWA ;
Demikianlah Pleidoi ini kami sampai dengan niat baik untuk mencari keadilan yang
berketuhanan, semoga niat baik kami mendapat perhatian yang layak dari Majelis Hakim
yang terhormat. Terimakasih ; ----------------------------------------------------------------------------

Para Penasihat Hukum Terdakwa

Sunardiyanto,SH.,MH. Diar Purbayu Basary,SE.,SH.,MH.

Hi. Adam Hadiba,SH.,MH. La Ode Gaharudin Dae,SH.

Harkuna Litiloly,SH. Rahmawaty Silawane,SH.

Sumarno,SH

LAMPIRAN

99

Anda mungkin juga menyukai