Anda di halaman 1dari 7

“DEMI KEADILAN”

Malang, 15 Desember 2021

Perihal : Nota Keberatan (Eksepsi) Penasihat Hukum Perkara

Pidana No: 210/Pid.B/2021/PN.MLG

Kepada Yth.,
Hakim Pemeriksa dan Pemutus Perkara
Nomor : 210/Pid.B/2021/PN.MLG Atas Nama
Terdakwa ARIO WIGUNA
di-
Pengadilan Negeri Malang

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:

IMANIA OCTIANA HAKIKI., S.H., M.H.

Advokat dari Kantor Hukum LBH JUSTICE FOR ALL, Beralamat di Jl. Mawar No. 21,
Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, E- Mail:
imaniaoh@gmail.com, Phone: 081329049496, bertindak untuk dan atas nama serta
kepentingan klien kami berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 03 Desember 2021, dalam
hal ini bertindak sebagai penasehat hukum:

Nama Lengkap : ARIO WIGUNA


Tempat Lahir : Malang
Umur / Tanggal Lahir : 22 tahun / 07 Maret 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Muharto III Nomor 28 RT 3 RW 03, Kelurahan
Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta

Dengan hormat
Majelis Hakim yang kami muliakan
Saudara Jaksa/Penuntut Umum Yang Kami Hormati

Terlebih dahulu kami selaku tim penasehat hukum terdakwa, untuk dan atas nama terdakwa
ARIO WIGUNA, mengucapkan terimakasih kepada majelis hakim yang mulia yang telah
memberikan kesempatan menyampaikan nota keberatan/eksepsi ini. Setelah mempelajari dan
mendengarkan secara seksama surat dakwaan saudara jaksa/ Penuntut Umum, maka kami
dari tim penasehat hukum terdakwa memberikan pendapat, apakah surat dakwaan tersebut
telah memenuhi azas dan ketentuan umum hukum yang mendudukan ARIO WIGUNA
menjadi terdakwa sekaligus menjadi satu-satunya pedoman dalam memeriksa di persidangan.

Dengan hormat
Majelis Hakim yang kami muliakan
Saudara Jaksa/Penuntut Umum Yang Kami Hormati

I. PENDAHULUAN

Sehubungan dengan Surat Dakwaan NOMOR REG. PERK:


210/Pid.B/2021/PN.MLG tanggal 07 Desember 2021 yang dibacakan oleh Saudara
Penuntut Umum di persidangan Pengadilan Negeri Malang pada hari Senin tanggal 13
Desember 2021 dalam perkara pidana Nomor 210/Pid.B/2021/PN.MLG, dengan ini
ijinkanlah kami selaku pnasehat Hukum dari terdakwa ARIO WIGUNA menyampaikan
nota keberatan (Eksepsi) terhadap surat dakwaan Penuntut Umum tersebut sebagaimana
berikut ini.

II. DASAR HUKUM

1. Dasar hukum surat dakwaan


Di dalam KUHAP mengenai dasar hukum surat dakwaan tercantum dalam
Pasal 143 ayat (2) dan (3) yang berbunyi sebagai berikut:
Ayat (2)
“Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani
serta berisi :
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka;
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.”
Ayat (3)
“Surat Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) huruf b batal demi hukum.”

2. Dasar Hukum Nota Keberatan (Eksepsi)


Bahwa mengenai nota keberatan (Eksepsi) antara lain diatur dalam Pasal 156
ayat (1) KUHAP yang berbunyi sebagai berikut:
“Dalam hal terdakwa atau penasehat hukum mengajukan keberatan bahwa
pengadilan tidak mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat
dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan kepada penuntut umum
untuk menyatakan pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk
selanjutnya mengambil keputusan”.

III. EKSEPSI
Bahwa berkenaan dengan ketentuan hukum mengenai surat dakwaan tersebut
dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan tentang pengajuan nota keberatan (eksepsi)
seperti tersebut di atas maka berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pengajuan nota
keberatan (eksepsi) seperti tersebut di atas, maka berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat
(1) KUHAP tersebut, eksepsi dapat diajukan dalam 2 (dua) hal, yaitu:
1. Eksepsi Obscuur Libel Bahwa berdasarkan fakta surat dakwaan dan alasan-alasan
hukum tersebut di atas maka menurut pendapat Kami Surat Dakwaan Penuntut
Umum dalam perkara ini dibuat dengan tidak cermat dan tidak jelas, sehingga surat
dakwaan penuntut umum menjadi kabur (obscuur libel) yang sangat merugikan
Terdakwa dalam mempersiapkan pembelaan.
2. Eksepsi mengenai surat dakwaan yang terdiri dari:
a. Eksepsi mengenai dakwaan tidak dapat diterima
b. Eksepsi mengenai surat dakwaan harus dibatalkan
Bahwa sehubungan dengan ketentuan yang tersebut dalam Pasal 156 ayat (1)
KUHAP diatas, maka bersamaan ini disampaikan eksepsi terhadap surat dakwaan
tertanggal 07 Desember 2021 yang diajukan oleh saudara Jaksa/ Penuntut Umum
dalam persidangan tanggal 13 Desember 2021 sebagaimana berikut dibawah ini:

1. Eksepsi Mengenai Surat dakwaan yang tidak jelas, tidak cermat, dan tidak
lengkap (Obscuur Libel)
Bahwa seperti diketahui dakwaan saudara Jaksa/Penuntut Umum tersebut
adalah mengenai tindak/perbuatan terdakwa ARIO WIGUNO, perbuatan mana
dilakukan terdakwa mula-mula pada bulan November atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam tahun 2021 bertempat di toko Indomei Cabang Kayutangan Malang,
dengan sengaja terdakwa mengambil barang perusahaan yaitu berupa 1 buah laptop
merk Dell Seri Latitude 3410 warna hitam dan 1 buah printer Epson G2010 warna
hitam dengan alasan untuk menyelesaikan pekerjaannya di rumah.
Sehingga jaksa/penuntut umum mendakwa dengan dakwaan alternatif Pasal 374
atau Pasal 362 KUHP.
Dari dakwaan tersebut kami tim penasehat hukum terdakwa mohon kepada
Yth. Bapak Ketua Majelis Hakim yang memeriksa perkara pidana ini menjatuhkan
putusan:
Membatalkan surat dakwaan tersebut dengan alasan sebagai berikut:
- Adanya ketidakjelasan dasar hukum gugatan
- Adanya ketidakjelasan objek yang disengketakan oleh Penggugat
- Adanya ketidakjelasan dalam perincian petitum gugatan

2. Eksepsi Mengenai Surat Dakwaan Batal Demi Hukum (Exception Van


Rechtswege Nietig)
Dari bunyi pasal 143 ayat (2) KUHAP, maka dapat ditafsirkan bahwa surat
dakwaan haruslah memenuhi 2 (dua) kriteria yaitu:
a. Syarat Formal
- Surat Dakwaan harus menyebut identitas lengkap terdakwa/tersangka
- Surat Dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa/Penuntut
Umum
b. Syarat Materiil
- Surat Dakwaan harus memuat dakwaan yang menyebutkan waktu dan tempat
delik yang dilakukan
- Surat Dakwaan harus memuat dakwaan yang disusun secara cermat, jelas dan
lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.

Apabila tidak memenuhi ketentuan syarat materiil tersebut berakibat surat


dakwaan batal demi hukum (Pasal 143 ayat (3) KUHAP), lebih lanjut bila
diperlihatkan pasal-pasal KUHAP lainnya mengenai surat dakwaan dapat dilihat
dalam pasal-pasal 156 ayat (10) yang berbunyi sebagaimana tersirat dan tersurat pada
bagian lain dalam nota keberatan (eksepsi) ini.
Pasal 197 ayat (1) huruf c, “Dakwaan sebagaimana terdapat dalam surat
dakwaan,” dari bunyi pasal tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa KUHAP
dengan tegas membedakan antara “surat dakwaan” dengan “Dakwaan”.
Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa dakwaan adalah salah satu bagian
dari surat dakwaan atau dengan kata lain di dalam surat dakwaan terdapat dakwaan.
Dalam hubungannya dengan ketentuan yang tersebut dalam Pasal 156 ayat (1)
tersebut, perkenankanlah kami tim Penasehat Hukum untuk dan atas nama terdakwa
menyampaikan alasan-alasan kami, apa sebabnya menurut hemat kami, Surat
Dakwaan tidak berisi uraian cermat.
Penuntut umum/jaksa tidak dengan jelas menetapkan mana dasar hukum yang
sesuai dengan apa yang dilakukan. Dengan begitu apabila gugatan yang tidak jelas
dan tidak dapat dijawab dengan mudah oleh pihak Tergugat sehingga menyebabkan
ditolaknya gugatan maka seharusnya berakibat tidak diterimanya gugatan penuntut
umum.

MENGENAI EKSEPSI DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM DAN


DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA

Dengan hormat
Majelis Hakim yang kami muliakan
Saudara Jaksa/Penuntut Umum Yang Kami Hormati
Sebagaimana Kita ketahui, Surat Dakwaan memegang peranan penting dan
dijadikan dasar bagi hakim dalam pemeriksaan perkara pidana di pengadilan. Fungsi
Surat Dakwaan dalam sidang pengadilan merupakan landasan dan titik tolak
pemeriksaan terdakwa. Berdasarkan rumusan surat dakwaan tersebutlah kesalahan
terdakwa dapat dibuktikan. Pemeriksaan sidang tidak boleh menyimpang dari apa
yang dirumuskan dalam surat dakwaan. Itulah sebabnya undang-undang mewajibkan
Penuntut Umum dalam menyusun surat dakwaan harus cermat dan jelas dan tidak
boleh kabur.

Bahwa berdasarkan fakta surat dakwaan dan alasan-alasan hukum tersebut di


atas maka menurut pendapat Kami Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara ini
dibuat dengan tidak cermat dan tidak jelas, sehingga surat dakwaan penuntut umum
menjadi kabur (obscuur libel) yang sangat merugikan Terdakwa dalam
mempersiapkan pembelaan dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 63 KUHP, Pasal
65 KUHP, Pasal 66 KUHP dan Pasal 70 KUHP. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
surat dakwaan Penuntut Umum tersebut dinyatakan batal demi hukum.
keempat;
Surat dakwaan Penuntut Umum tidak memuat fakta dan keadaan
(omstandigheiden) yang lengkap atas masing-masing tindak pidana yang didakwakan;
Bahwa berdasarkan alasan hukum tersebut di atas, Kami berpendapat uraian fakta
perbuatan dalam surat dakwaan Penuntut Umum tidak cermat, tidak jelas dan tidak
lengkap sehingga mengakibatkan surat dakwaan menjadi kabur (obscuur libel). Sesuai
dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 492/K/Kr/1983
tanggal 8 Januari 1983 dan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
600 K/Pid/1982 tanggal 9 November 1983 yang menyatakan : “Surat dakwaan yang
samar-samar atau kabur harus dibatalkan demi hukum.” Oleh karenanya Kami mohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini kiranya berkenan
menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum maka sudah
sepantasnya surat dakwaan Penuntut Umum tersebut dinyatakan tidak dapat diterima.

IV. PERMOHONAN

Dengan hormat
Majelis Hakim yang kami muliakan
Saudara Jaksa/Penuntut Umum Yang Kami Hormati

Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah Kami kemukakan di atas, dengan ini Kami
mohon Kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini, sudilah kiranya dapat
berkenan memutus perkara ini dengan keputusan :
1. Mengabulkan Eksepsi Terdakwa ARIO WIGUNA untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan NOMOR.REG.PERK: 210/Pid.B/2021/PN.MLG
tanggal 07 Desember 2021 batal demi hukum atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima;
3. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara.

V. PENUTUP
Demikianlah Eksepsi atau Nota Keberatan ini Kami sampaikan kehadapan Yang
Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini, atas perhatian dan terkabulnya permohonan
tersebut, Kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Penasehat Hukum Terdakwa

IMANIA OCTIANA HAKIKI., S.H., M.H

Anda mungkin juga menyukai