Atas nama:
HETBI DAMAN (TERDAKWA)
1
“ Untuk Keadilan”
2. Kami juga memohon agar Penuntut Umum meskipun dalam posisinya sebagai wakil Negara,
dapat secara seimbang, bebas dari kepentingan untuk bersama-sama mencari kebenaran
materil berdasarkan apa yang terungkap di persidangan.
3. Kami Penasihat Hukum Para Terdakwa memberikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim karena proses persidangan ini dapat
berjalan secara baik, cepat, dan efektif, sehingga semua tahapan persidangan dapat berjalan
dengan baik. Kami yakin dilandasi oleh semangat kita bersama Majelis Hakim, Jaksa Penuntut
Umum, dan kami selaku Kuasa Hukum untuk menjalankan proses persidangan atas nama Para
Terdakwa berdasarkan prinsip-prinsip peradilan yang bersih, jujur (fair), demi tegaknya
hukum dan keadilan.
2
4. Ungkapan terima kasih kepada Jaksa Penuntut Umum juga perlu kami kemukakan atas surat
tuntutan yang telah disampaikan dan dibacakan pada hari ini, 16 juli 2023 Setidaknya, surat
tuntutan atas perkara ini sudah dibacakan oleh Penuntut Umum sehinggaperkara ini secara
formil dapat dilanjutkan ke tahap pembelaan.
5. Namun demikian dengan penghormatan yang tinggi terhadap profesi hakim dan jaksa,
kami menyadari hukum harus ditegakkan demi adanya masyarakat yang adil, damai dan
sejahtera dengan menyatakan bersalah dan menghukum orang yang bersalah dan
membebaskan orang-orang yang tidak bersalah.
6. Untuk itu ijinkanlah kami untuk memberikan pembelaan terhadap Para Terdakwa
sebagaimana yang sudah diatur dalam Pasal 182 ayat (1) huruf b KUHAP, yang akan kami
jelaskan secara perlahan namun pasti sehingga akan jelas.
Nota Pembelaan ini kami buat dengan garis besar sebagai berikut:
I. Pendahuluan
II. Tentang Surat Dakwaan dan Analisis Surat Dakwaan
III. Tentang Surat Tuntutan dan Analisis Surat Tuntutan
IV. Fakta Persidangan
V. Analisa Hukum
VI. Analisa Unsur Pasal
VII. Kesimpulan dan Penutup
VIII. Permohonan
3
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang
Terhormat, Penuntut Umum
Yang Kami Hormat
Bahwa Terdakwa I Hetbi Daman pada tanggal 12 April 2004 mendapat surat kuasa jual dari ahli waris
Phimon Eddo atau Terdakwa II dan pada tanggal 02 Nopember 2006 dilanjutkan dengan surat perjanjian
jual beli dengan kesepakatan harga Rp 3.500.000.000,- (tiga milyar lima ratus juta rupiah) untuk obyek
tanah seluas 10.000 m2 lokasi di Piasangan, Ciputat, Tangerang Selatan dengan perincian Rp 3.000.000.000,-
(tiga milyar rupiah) harga jual tanah sedangkan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk perantara
Bahwa Terdakwa I pada tahun 2005 menjual tanah dengan hak surat
kuasa jual kepada Ahmad dengan sepakat harga Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan
pada 06 November 2006 dibuat surat perjanjian kesepakatan peningkatan jual beli dan sistem
pembayaran
Bahwa pada tanggal 10 November 2006 telah dibuatkan akte jual beli tanah di Kantor Notaris
Ari Irian, SH dengan harga Rp 3.350.000.000,- (tiga milyar tiga ratus lima puluh juta rupiah)
Bahwa Ahmad sejak tanggal 30 agustus 2006 s/d 13 Mei 2008 telah melakukan pembayaran
kepada Terdakwa I sebesar Rp 4.075.000.000,- (empat milyar tujuh puluuh lima juta rupiah) dengan
kekurangan bayar sebesar Rp 925.000.000,- (senbilan ratus dua puluh lima juta rupiah)
Bahwa pada tanggal 14 Desember 2006 terbit sertifikat Hak Milik atas nama Ahmad untuk
tanah seluas 10.000 M2 dengan nomor 05951/Pisangan dan Sertifikat Hak Milik atas nama ahli waris /
Susan, Maria, Murni dan Ismail
Bahwa setelah menyelesaikan pembayaran dan berdasarkan bukti kepemilikan sertifikst hak milik
nomor 05951 Ahmad akan menempati tanah seluas 10.000 M2 tersebut oleh Terdakwa II
tidak diperbolehkan dengan alasan tidak mengakui adanya jual beli tanah tersesbut karena belum ada
pelunaskan pembayaran atau masih kurang dan terdakwa II telah menyewakan tanah yang dimaksud
4
dengan lokasi Kp. Legoso RT00/09 Ciputat Tangerang Selata
II. TENTANG SURAT DAKWAAN DAN ANALISA DAKWAAN PENUNTUT UMUM
Perbuatan Terdakwa I sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
Pasal 378 KUHP
Perbuatan Terdakwa II sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 385 Ayat 4 KUHP
Pada hari Minggu, Tanggal 09 Juli 2023 Jaksa Penuntut Umum telah membacakan tuntutannya
yang menuntut terdakwa
1. Menyatakan Terdakwa . Hetbi Daman telah terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana “penggelapan dan penipuan” sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 372 dan. Pasal 378 KUHP sebagaimana dalam dakwakan.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Hetbi Daman selama 4 (empat) tahun, dengan
perintah supaya terdakwa tetap ditahan;
5
- 1 (satu) lembar Sertifikat Tanah dengan No. 05951 An. Ahmad
- 1 (satu) lembar nota bukti bayar dengan nama penerima Hetbi Daman
4. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (lima ribu rupiah);
5. Majelis Hakim yang kami hormati, setelah kami membaca dan menganalisa tuntutan pidana
yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, kami berkesimpulan Jaksa Penuntut Umum
membuat tuntutan tanpa memperhatikan fakta yang terungkap dipersidangan. Adapun
keterangan-keterangan saksi dan keterangan para terdakwa yang diungkap dipengadilan
dalam tuntutan banyak yang tidak diungkap di persidangan atau banyak yang ditambah sendiri
oleh JPU, sehingga sangat merugikan Para Terdakwa, Seharusnya, Jaksa Penuntut Umum
tidak mengkonstruksikan tuntutan berdasarkan keinginannya namun tetap merujuk pada fakta
persidangan sebagaimana diatur dalam Pasal 185 ayat 1 KUHAP yang menyebutkan;
”keterangan seorang saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang
pengadilan”. Selain itu, berdasarkan analisa kami, Jaksa Penuntut Umum hany amelakukan
copy paste/menyalin dari berkas acara pemeriksaan yang diduga merupakan hasil rekayasa
penyidik dan juga surat dakwaan, agar para terdakwa diputuskan bersalah;
6. Sebagaimana contoh, dalam surat tuntutannya yang tidak sesuai dengan fakta persidangan
yaitu; Jaksa Penuntut Umum menyebutkan bahwa Saksi Nelita Sari menyatakan tidak
mengenal Hetbi daman. Begitupun kesaksiannya mengenai Hetbi daman menggunakan uang
tersebut untuk keperluan pribadinya tidak terbukti dikarenankan Saksi mendengar dari
temannya, bukan melihat langsung kejadian perkara.
7. Sebagai contoh , dalam surat tuntutannya yang tidak sesuai dengan fakta persidangan yaitu;
Jaksa Penuntut Umum menyebutkan bahwa Saksi Filza berada di tempat transaksi tanah
6
dengan terdakwa Hetbi Daman dan Ahmad menyaksikan transaksi tersebut, bahwa saksi Filza
adalah teman dari Hetbi daman, akan tetapi tidak terlibat dalam transaksi tersebut.
Fakta yang terungkap pada pemeriksaan di persidangan secara berturut-turut berupa keterangan
saksi-saksi dan keterangan ahli, barang bukti serta Keterangan Terdakwa yang diajukan oleh Jaksa
Penuntut Umum maupun Penasihat Hukum Para Terdakwa.
1. NELITA SARI
- Bahwa saksi mengatakan bahwa Hetbi Daman menggunakan uang tersebut untuk
membeli sebuah kendaraan dan sebuah rumah yang ia dengan dari temannya;
- Bahwa saksi mengakui bahwa tidak menyaksikan Hetbi Daman menggunakan uang
tersebut seperti yang di tuduhkan.
- Bahwa tidak ada barang bukti lain yang diperlihatkan di depan persidangan kepada
saksi.
Tanggapan Terdakwa:
7
Atas keterangan saksi, terdakwa tidak memberikan tanggapan karena saksi tidak melihat
langsung mendengar dari temannya.
.
2. FILZA
- Bahwa saksi menyaksikan pembayaran tanah dibayar dengan uang kontan kepaa Hetbi
Daman.
Tanggapan Terdakwa:
Atas keterangan saksi, terdakwa tidak memberikan tanggapan karena saksi tidak terlibat
8
dalam transaksi dan tidak jelas kepentingannya didalam perkara dan persidangan.
B. PH Keterangan Saksi-Saksi
Dalam persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh PH yaitu:
1. GUSTV
- Bahwa saksi mengatakan bahwa berstatus sebagai pegawai swasta;
- Bahwa saksi menyaksikan pembayaran tanah dibayar dengan uang kontan kepada
terdakwa;
- Bahwa saksi mengetahui uang yang didalam tas dengan pecahan Rp. 100.000 yang
dibagi menjadi 2 (dua) tas.
- Bahwa saksi tidak ikut menghitung jumlah uang yang berada di masing-masing tas
uang.
- Bahwa saksi menduga bahwa masing-masing uang yang berada di tas berjumlah sama
Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
- Bahwa saksi melihat 2 (dua) tas uang ditaruh dibaris kedua didalam mobil;
- Bahwa saksi berada duduk diantara kedua tas berisi uang di baris kedua kendaraan.
9
- Bahwa saksi melihat gerombolah >4 (lebih dari empat) orang.
- Bahwa saksi mencoba mempertahankan salah satu tas berisi uang, namun tidak dapat
mempertahankan.
- Bahwa saksi menyaksikan salah satu tas uang dibawa kabur oleh pelaku perampasan.
Tanggapan Terdakwa:
2. DESI
- Bahwa saksi tidak menyaksikan pembayaran tanah dibayar dengan uang kontan kepada
terdakwa;
- Bahwa saksi tidak mengetahui uang yang didalam tas dengan pecahan Rp. 100.000
yang dibagi menjadi 2 (dua) tas.
- Bahwa saksi tidak ikut menghitung jumlah uang yang berada di masing-masing tas
uang.
- Bahwa saksi menduga bahwa masing-masing uang yang berada di tas berjumlah sama
Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
- Bahwa saksi melihat 2 (dua) tas uang ditaruh dibaris kedua didalam mobil;
- Bahwa saksi duduk dibelakang kemudi (sopir).
- Bahwa saksi melihat gerombolan orang akan menyerang mobil.
Tanggapan Terdakwa:
3. IRFAN
- Bahwa saksi mengatakan bahwa berstatus sebagai wirausaha;
12
C. KETERANGAN TERDAKWA
1. Bahwa pada tanggal 27 Maret 2020 Terdakwa didepan persidangan menyampaikan secara
tertulis surat pencabutan keterangan Berita Acara Pemeriksaan yang terdapat didalam Berkas
Perkara. Adapun alasan pencabutan keterangan didalam BAP adalah saat dalam proses
penyidikan Terdakwa tidak mendapatkan bantuan hukum sesuai dengan pasal 54, 56 ayat (1),
pasal 114 KUHAP saat proses penyidikan. Hal ini sebelumnya telah kami sampaikan didalam
eksepsi ;
2. Bahwa berdasarkan hal tersebut kami meminta Majelis hakim tidak menggunakan BAP
terdakwa yang terdapat didalam berkas perkara sebagai bagian pertimbangan mengambil
putusan, namun menggunakan keterangan terdakwa yang disampaikan diddepan sidang
pengadilan sebagai pertimbangan mengambil putusan. Hal ini sesuai dengan Pasal 189 ayat
(1) KUHAP;
13
1. TERDAKWA HETBI DAMAN
- Bahwa terdakwa menerima pembayaran tanah dibayar dengan uang kontan dari
Ahmad;
- Bahwa saksi Gustav adalah seorang yang terlibat dalam penjualan tanah,
sebagai rekan menawarkan tanah yang akan dijual dan Saksi Desi adalah
teman yang diajak untuk menjadi supir.
- Bahwa terdakwa mengetahui uang yang didalam tas dengan pecahan Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah) yang dibagi menjadi 2 (dua) tas.
- Bahwa terdakwa tidak ikut menghitung jumlah uang yang berada di masing-masing tas
uang.
- Bahwa terdakwa menduga bahwa masing-masing uang yang berada di tas berjumlah
sama @Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
- Bahwa terdagwa membawa dan menaruh 2 (dua) tas uang dibaris kedua didalam mobil;
- Bahwa terdakwa duduk dibaris pertama, di bagian depan mobil, di sebelah kiri supir,
- Bahwa terdakwa melihat gerombolan >4 (lebih dari empat) orang mengelilingi mobil
dengan 2 (dua) buah motor.
- Bahwa terdakwa menyaksikan salah satu tas uang dibawa kabur oleh pelaku
14
perampasan.
1. Bahwa keterangan antara saksi pelapor Nelita Sari dan saksi Filza didalam Berkas acara
pemeriksaan diduga ada rekayasa penyidik, dimana terdapat keterangan yang tidak sama
dalam keterangannya dipersidangan yang menjelaskan bahwa tidak mengenal terdakwa.
2. Bahwa oleh karena itu kiranya majelis hakim mengesampingkan / tidak menerima
keterangan kedua saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum ;
15
Penuntut Umum, Penasihat Hukum, Keterangan Terdakwa dan hasil pemeriksaan di
Berkas Perkara, telah terbukti bahwa tindakan yang dilakukan Terdakwa bukanlah
penggelapan dan penipuan.
4. Kejadian perampasan pada terdakwa disaksikan oleh saksi Gustav dan saksi Desi yang juga
berada di tempat kejadian perkara.
1) Adanya surat pemberitahuan kepada Intelkam Polda Metro Jaya (Vide Lampiran T-4):
2) Adanya bukti video yang terekam di kamera kendaraan.
5. Bahwa berdasarkan analisa para saksi-saksi maupun bukti-bukti yang telah diajukan
selama persidangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut;
a) Keterangan para saksi saling berkesesuaian seperti Saksi Filza, Saksi Gustav dan Saksi
Desi melihat transaksi jual beli oleh Ahmad dan Hetbi daman dengan membayar dengan
uang pecahan Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) yang dibagi kedalam 2 (dua) buah tas yang
jumlah masing-masing tiap tasnya tidak di ketahui.
b) Bahwa dalam proses membawa uang hasil transaksi tersebut, terjadi perampasan yang
dialami langsung oleh saksi Gustav dan saksi Desi serta Terdakwa Hetbi Daman. Oleh
gerombolan tak dikenal dengan membawa alat untuk memecahan kaca jendela mobil
sebelah kiri dan senjata api untuk menaku-nakuti.
c) Dengan demikian keterangan saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun
Penasihat Hukum berkesesuaian satu dengan lainnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 185
ayat 6 KUHAP maka keterangan para saksi tersebut sebagai alat bukti yang sah.
16
Majelis Hakim Yang Kami
Hormati Seluruh Pengunjung
Persidangan
1. Bahwa tindak pidana penggelapan dan penipuan yang dituduhkan kepada terdakwa
merupakan kriminalisasi terhadap terdakwa atas aktivitas yang dilakukannya.
Kriminalisasi ini dilakukan
guna membungkam hak berusaha. Hal ini dapat dibuktikan dari keterangan saksi-saksi.
2. Ahli juga menjelaskan bahwa upaya pemenjaraan bukan solusi yang bisa menyelesaikan
persoalan yang terjadi kepada terdakwa perlu adanya upaya dialog komprehensif yang
dilakukan oleh penggugat dan tergugat untuk mengetahui jalan tengah dari permasalahan
ini.
3. oleh karena itu tindakan penangkapaan, pemenjaraan pidana yang dilakukan oleh
penyidik,penuntut umum merupakan langkah kriminalisasi terhadap terdakwa atas perkara
yang tidak dilakukan oleh terdakwa.
17
Bahwa berdasarkan hal-hal diatas adanya kesesuaian antara keterangan saksi, ahli, terdakwa dan
barang-barang bukti lainnya sehingga ini dapat menjadikan petunjuk bagi hakim untuk meyakini
bahwa tidak terjadi tindak pidana penggelapan dan penipuan seperti yang dituduhkan Jaksa
Penuntut Umum Kepada terdakwa dalam surat dakwaan dan surat tuntutannya.
Dalam Surat Tuntutan, Jaksa Penuntut Umum menuntut Para Terdakwa dengan menggunakan
Pasal 372 dan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) yang berbunyi
sebagai berikut:
“bahwa barang siapa yang sengaja memiliki dengan cara melawan hak suatu barang yang
secara keseluruhan atau sebagian milik orang lain dan barang tersebut ada dalam
tangannya bukan karena tindak kejahatan maka akan dihukum dengan tindakan
penggelapan yang hukumannya penjara maksimal 4 tahun”
Unsur-unsur dalam pasal penggelapan yang ada dalam Pasal 372 adalah:
1. Unsur subjektif yang merupakan unsur kesengajaan yang termasuk mengetahui dan
menghendaki. Sehingga juga bisa dikatakan bahwa penggelapan termasuk dalam delik
sengaja.
2. Unsur objektif yang terdiri atas:
Barang siapa
Menguasai dengan cara melawan hukum
Suatu benda
Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
Benda yang dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
18
- Pasal 378 KUHP
“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat,
ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang
sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam
karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun’
Unsur- unsur dalam pasal penipuan yang ada dalam pasal 378 adalah:
1. Barang siapa
2. Dengan maksud
3. Untuk menguntungkan dirinya atau orang lain dengan cara melawan hukum
4. Dengan menggunakan nama palsu, tipu muslihat, martabat palsu, rangkaian kebohongan.
5. Membujuk atau menggerakkan orang lain agar memberikan barang, memberikan hutang
atau menghapuskan piutang.
Jadi bisa dikatakan bahwa yang ada dalam Pasal penipuan tersebut merupakan tindakan yang
dilakukan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hukum. Hal ini
tidak terbukti dilakukan oleh Terdakwa, dikarena pada saat melaksanankan transaksi , terdakwa
menggunakan nama asli dan tidak berbohong atas tanah.
VI. KESIMPULAN
Bahwa niat terdakwa atas tuduhan penggelapan dan penipuan tidaklah benar. Tidak terbukti
adanya bujukan dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan terdakwa. Kejadian yang
dialami terdakwa dibuktikan oleh saksi-saksi.
Dari uraian diatas terbukti bahwa terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dengan Pasal 372 dan pasal 378. oleh karenanya. Terdakwa sudah
selayaknya diputus bebas.
VII. PERMOHONAN
Berdasarkan uraian kami di atas dan dengan memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku maka
19
kami memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan:
1) Menerima Nota Pembelaan (Pledoi) Terdakwa Hetbi daman dan atau penasehat hukum
secara keseluruhan
2) Menyatakan Menolak dakwaan dan atau tuntutan secara keseluruhan
3) Menyatakan bahwa Terdakwa Hetbi daman tidak terbukti secara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 372 dan pasal 378
4) Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum (vrijspraak) atau menyatakan Para
Terdakwa lepas dari tuntutan hukum (onstlag van alle rechtsvolging);
5) Menyatakan agar Terdakwa segera dikeluarkan dari Rumah Tahanan Negara setelah
putusan pengadilan diucapkan dalam persidangan;
6) Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat serta martabatnya;
7) Membebankan biaya perkara kepada negara menurut hukum yang berlaku.
Demikianlah pledoi ini kami bacakan dan diserahkan pada sidang hari ini Sabtu 23 Juli 2023
Semoga menjadi bahan pertimbangan bagi Majelis Hakim yang Terhormat dalam memutus
perkara ini, demi terwujudnya kebenaran materiil, yang menjadi nilai yang kita cari dan kita
junjung seperti kemuliaan tugas bagi kita sebagai penegak hukum. Yang kelak akan kita
pertanggungjawabkan dihadapan masyarakat bahkan dihadapan Tuhan. Semoga Allah menyertai
kita semua dan memberikan khidmat dan kebijaksanaannya.
HORMAT
TIM PENASEHAT HUKUM
20
21
22
23
24
25
.
26