Anda di halaman 1dari 6

NOTA PEMBELAAN (PLEIDOI)

Nomor Reg. Perkara : PDS-01/LL/Ft.1/09/2019

DIAJUKAN OLEH TERDAKWA

Nama : WAHYUTI SYAMSUDDIN DG LODI, S.Ag

Tempat Lahir : Tolitoli

Umur/Tanggal Lahir : 50 Tahun / 03 November 1969

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Lumba-lumba No.42, Kelurahan Sidoarjo,

Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS Guru (Mantan Kepala Sekolah SMPN 2 Tolitoli

Utara)

Pendidikan : S-1
Majelis hakim yang mulia,
Penuntut umum yang terhormat

Pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada majelis hakim yang mulia atas lancarnya proses pemeriksaan dan persidangan selama ini,
atas upaya sungguh-sungguh majelis hakim untuk mewujudkan proses peradilan yang seadil-
adilnya terhadap saya. Sehubungan dengan bergulirnya perkara saya,maka izinkan saya
menyampaikan pledooi yang dimana pledoi ini pun merupakan keterwakilan akan pengharapan
saya untuk mendapatkan keadilan.bahwa saya selaku terdakwa tidak membantah bahwa tindakan
saya tidaklah sesaai denagn aturan hukum,namun saya di sisi lain saya pun menyadari bahwa
keterbatasan saya dalam menterjemahkan hukum tentu jg bukanlah hal yang kemudian menjadi
hal sehingga saya mendapatkan keistimewaan hukum.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

Kita semua tau Bahwa dalam suatu proses pemeriksaan tindak pidana, yang bertujuan untuk
mencari kebenaran materil harus didukung dengan alat-alat bukti maupun keterangan-keterangan
saksi yang berkesesuaian yang harus kita cermati untuk dipergunakan dan sebagai pertimbangan
hukum dengan cermat karena hal ini menyangkut pada hukuman nasib dan masa depan serta
kelanjutan hidup saya sebagai terdakwa.

Jika korupsi adalah merugikan negara untuk mempekaya diri sendiri,hal itu sungguh sangat jauh
dari kenyataan karna kenyataan nya bahwa saya hanya ingin menutupi kebutuhan lain dari
skolah.namun jika korupsi adalah hanya merusak sistem,apakah dalilnya kuat untuk menjerit
saya sebagai seorang korupsi, hanya karena persoalan administrasi yang belum saya selesaikan
namun dana sudah tersalurkan. Sedangkan pihak atau warga sekolah sudah sangat tahu yang saya
lakukan termasuk dengan menjamu para tamu dari dinas ataupun pembayaran seperti uang wali
kelas,uang air minum dan uang makan yang biasanya kami lakukan jika ada tamu atau pengawas
dari dinas pendidikan yang datang berkunjung.

Selanjutnya berpijak dari hal tersebut bahwa meski yang saya lakukan dan dewan guru
bertentangan dengan aturan hukum original intent yang terkandung didalamnya bahwa kebijakan
yang saya ambil ini semata-mata untuk kebajikan. Tentu kita sangat menyadari bahwa seluruh
instansi pemerintahan di Indonesia tidak satu pun benar-benar menganggarkan mengenai
perjamuan tamu.
Semisal contoh : apabila kantor kejaksaan ataupun kantor pengadilan kedatangan tamu kejaksaan
tinggi atau mahkamah agung begitu pun pengadilan tinggi dan mahkamah agung sudah barang
tentu berdasarkan budaya ketimuran (lokal wisdom) selaku tuan rumah yang baik akan menjamu
tamu-tamu tersebut paling tidak untuk minum dan makan para tamu

Selanjutnnya jika sejak awal hal ini disepakati makanya yang jadi pertanyaan apakah tindakan
saya selaku terdakwa adalah tindakan yang murni atau kesalahan ataupun sebaliknya sebab
kebijakan yang saya ambil semata-mata demi kebajikan selaku tuan rumah. Lalu bukankah
kesepakatan juga adalah hukum bagi mereka yang mengikatkan dirinya
Bahwa kami pun menyadari pad dasarnya kebijakan itu bersifat permisif tetapi sekali lagi dalam
hukum pun memberikan ruang atas hal tersebut selama kesepaktan disepakati

Bahwa dasar penuntutan terhadap saya, sama sekali tidak berdasarkan fakta-fakta hukum.Yang
sudah kita saksikan Dan ketahui sudah terungkap dalam proses persidangan, fakta-fakta yang
ditemukan oleh penuntut umum bukanlah suatu fakta yang telah di uji sesuai dengan hukum dan
pembuktian sebagaimana proses persidangan. Fakta-fakta yang dijadikan dasar oleh penuntut
umum lebih kepada asumsi serta kecurigaan kepada saya yang secara jelas tidak dilandasi
kepada suatu fakta hukum yang terungkap dalam proses persidangan. Adapun fakta-fakta yang
tergulir dalam perkara persidangan yakni, tidak adanya proses ataupun mal prosedur terhadap
saya sebagai terdakwa yang dianggap telah merugikan negara dan sama sekali tidak ditemukan
kerugian yang benar-benar memperkaya diri saya sebagai seorang kepala sekolah pada saat
menjabat,karna tidak di dukung dari hasil pemeriksaan pihak yg mempunyai wewenang.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

Bahwa sejalan dengan hal tersebut sebagaimana keterangan saksi dari staf inspektorat yang
dimana selaku APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah) dilakukan pemeriksaan dan sebagai
konsekuensi logis yuridisnya adalah tidak ada kerugian negara. Sejalan dengan hal tersebut
Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan SEMA No.4 tahun 2016 mengatur bahwa
kerugian keuangan negara hanya bisa dinyatakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
mana SEMA ini merupakan pedoman baku yang harus diikuti oleh seluruh hakim di Indonesia
berkaitan dengan adanya kerugian negara.

Kemudian jika merujut pada uraian diatas hal ini pun sesuai pula dengan yurisprudensi tetap
Mahakamah Agung Republik Indonesia yaitu No. 42K/Kr/1965; 8-1-1966. Pertimbangan hukum
MA sebagai berikut : “suatu tindakan pada umumnya dapat hilang sifatnya sebagai melawan
hukum bukan hanya berdasarkan sesuatu ketentuan dalam perundang-undangan, melainkan juga
berdasarkan asas-asas hukum yang tidak tertulis dan bersifat umum sebagaimana misalnya tiga
faktor yakni : negara tidak dirugikan, kepentingan umum dilayani, tertuduh tidak dapat untung”.

Dan akhirnya jika saya mencermati apa yang didakwahkan kepada saya hingga tuntutan
terubahnya seperti pribahasa sang begawan hukum yang berkata bahwa janganlah menerapkan
hukum ibarat embun penyejuk yang hadir hanya ketika malam tiba dan hilang pun mengering
ketika pagi datang dengan sinar mataharinya.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

selama proses pembuktian dalam persidangan, bahwa apabila dalam suatu proses pemeriksaan
dipersidangan ataupun fakta dalam persidangan diperoleh fakta-fakta yang sebenarnya belum
memenuhi syarat untuk dinyatakan seseorang bersalah ataupun adanya keragu-raguan atas suatu
fakta, maka hendaknya sesuai dengan asas yang pada pokoknya menyatakan bahwa apabila
terdapat keragu-raguan atas tindakan yang dilakukan oleh seseorang maka seseorang tidak dapat
dijatuhi pidana oleh suatu pengadilan
Majelis hakim yang mulia,
Penuntut umum yang terhormat

Tanggapan atas tuntutan oleh penuntut umum, dari awal pemeriksaan saya sudah merasa ada
yang menjanggal, yang pertama saya tidak pernah diberikan ruang untuk mendiskusikan secara
internal bersama pihak sekolah dan saya pun tidak pernah diberikan surat panggilan ataupun
surat penegasan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selaku penangung jawab dan Inspektorat
maupun BPKP. Dan yang paling saya sesalkan bahwa pihak inspektorat tidak pernah
memberikan panggilan ataupun sanggahan kepada saya selaku penanggung jawab kepala sekolah
SMPN 2 Tolitoli Utara pada saat adanya informasi yang masuk kepada Inspektorat. Dalam hal
ini dijadikan saksi ahli oleh pihak jaksa penuntut umum. Saya merasa diperlakukan tidak adil
karena sampai saat ini pun saya tidak pernah dipanggil oleh pihak Dinas Tim Dana BOS ataupun
dari inspektorat mengenai hal yang dituduhkan ke saya.

Saya berharap atas asas in dubio pro reo telah digunanakan untuk memuluskan perkara
diantaranya, perkara tipikor seperti yang saya alami sekarag ini. Asas in dubio pro reo yang
menyatakan jika terjadi keragu-raguan apakah terdakwa salah satu atau tidak maka sebaiknya
diberikan hal yang menguntungkan bagi terdakwa yaitu kebebasan dari dakwaan, penerapan
mengenai asas ini yakni asas geen straf zonder schuld sudah menjadi yurisprudensi serta
merupakan penerapan dari pasal 182 ayat 6 KUHP sendiri.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

Saya sebagai terdakwa, jika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan sidang
terdakwa atas perbuatan yang di dakwakan kepada saya tidak terbukti secara sah dan
menyakinkan maka terdakwa dapat diputus bebas. Bahwa pengabdian terhadap asas-asas
sebagaimana yang telah diuraikan diatas dapat mengakibatkan kegagalan dalam menegakkan
keadilan dan merusak sendi-sendi sistem hukum serta melanggar Hak Asasi Manusia yang mana
dalam hal ini saya merasakan sendiri karena saya tidak pernah diperiksa secara prosedur dan
pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Inspektorat dan BPKP
langsung ditangani oleh pihak kejaksaan.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

Saya sebagai terdakwa sangat berkeyakinan bahwa majelis hakim yang mulia tentunya akan
bertindak secara bijak dan objektif, dan hanya menggunakan fakta-fakta yang terungkap selama
proses persidangan sebagai dasar pertimbangan hukum dalam mengambil keputusan perkara,
terbatas dari pengaruh mana pun atau pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari posisi
saya dalam perkara ini, hanya dengan demikian saya sebagai terdakwa sangat berharap akan
mendapat keadilan yang hakiki dalam kasus perkara ini, dan saya yakin tim penasehat hukum
saya juga tetap berkeyakinan bahwa saya akan memperoleh keadilan dalam putusan yang
diambil oleh majelis hakim yang mulia.
Karena materi tuntutan oleh penuntut umum sangatlah jauh dari fakta-fakta yang terungkap
dalam persidangan dan saya bisa mengatakan sangat prematur dalam menilai dan menyimpulkan
bahwa saya telah melakukan tindak pidana korupsi bahwa penuntut umum semata-semata hanya
melakukan eksperimen hukum dengan mengambil sampel ataupun kesimpulan tentang adanya
prosedur yang seharusnya dijalankan dalam pengawasan dana BOS.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

Dengan ini saya menyampaikan bahwa saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk warga
sekolah saya walaupun mungkin yang saya lakukan adalah melakukan hal-hal yang diluar
ketentuan, namun dari itu semua saya tidak pernah memperkaya diri sendiri, dan semoga dengan
pledooi ini yang mulia bisa melihat titik secara luas.tentang fakta yang sebenarnya terungkap dan
melihat fakta-fakta dipersidangan yang telah terungkap baik dari saksi-saksi, pihak sekolah,
ataupun pihak inspektorat. Bahwa dalam hal ini saya merasa dirugikan dan di perlalukan tidak
adil.

Dan yang lebih penting lagi bahwa ketiga instansi yang mempunyai kewenangan dalam hal ini
untuk menetapkan seseorang ataupun pihak telah melakukan korupsi atau tindakan yang dapat
merugikan negara yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Inspektorat dan BPK sama sekali
tidak ada temuan dan tidak terbukti saya melakukan korupsi atau yang dapat merugikan negara.

Majelis hakim yang mulia,


Penuntut umum yang terhormat

Dengan penuh harapan dan memohon kepada majelis hakim yang mulia sekiranya memberikan
keputusan yang seadil-adilnya dan sebijaksana, karena saya adalah seorang ibu tunggal yang
memiliki tiga anak, dan dua masih sekolah dan kuliah. yang sangat membutuhkan kasih sayang
dan juga biaya untuk kuliahnya kedepan dan masa depannya, saya juga masih tinggal dengan ibu
kandung saya yang sudah tua dan sakit-sakitan, saya pun merupakan tulang punggung keluarga
karena saya merupakan seorang single parent yang harus menghidupi anak saya dan juga
menanggung kebutuhan ibu saya yang sedang stroke saat ini.selama proses penahanan
saya,anak-anak saya harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan kuliah ataupun sehari
hari.

Saya sebagai orang tua tunggal sangat merasa bersalah kepada anak-anak saya yang ikut
merasakan dampak dari kasus ini yang mana belum terbukti saya bersalah namun sudah di tahan
oleh pihak kejaksaan selama kurang lebih selama 5 bulan. Selama dalam masa penahan saya
senantiasa berdoa kepada Allah swt semoga senantiasa menjaga dan menguatkan hati orang
orang yang saya saayangi, serta yang terpenting di bukakan jalan kebenaran dan keadilan yang
seadil-adilnya kepada saya.

Sekali lagi saya berharap semoga majelis hakim yang mulia dapat membebaskan saya dari segala
tuduhan dan tuntutan serta memulihkan saya dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat serta
martabat saya. Sehingga saya dapat menjalani hidup seperti biasanya, mengajar kembali, dan
bisa membesarkan anak saya serta memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak saya dan
keluarga saya.

Terima kasih yang tak terhingga kepada majelis hakim yang mulia atas kesempatan dan
keterbukaan hati yang mulia yang telah mendengarkan pembelaan dari saya serta curahan hati
saya. Semoga kita semua dilindugi oleh Allah swt dari orang orang yang dzalim, aamiin aamin
allahumma aamin

Palu, 27 November 2019


Hormat Saya

Wahyuti Syamsuddin Dg Lodi, S.Ag

Anda mungkin juga menyukai