Anda di halaman 1dari 14

LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JANABADRA


Jl. Timoho II No.40 Mujamuju, Umbulharjo, DI. Yogyakarta 55225
E-mail : bantuanhukum.janabadra@gmail.com

Yogyakarta, 14 Juni 2022

Perihal : Nota Pembelaan / Pledoi Penasihat Hukum


Menanggapi Surat Tuntutan Sdr. Jaksa Penuntut Umum
dalam Perkara Pidana No. 95/Pid.Sus/2022/PN.Btl
atas nama Nuryadi bin Soma Diharjo

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini kami :

SUSWOTO, S.H., M.H.


FRANSISKA MAHARANI, S.H., M.H.
RENDIKA BUDI SETIAWAN, S.H., M.H.
DYAH AYU WARDANI, S.H.

Advokat / Penasihat Hukum,


LKBH JANABADRA
beralamat di Jl. Timoho II No. 40, Muja-Muju, Umbulharjo, Yogyakarta.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Terdakwa yang bernama Nuryadi Bin Soma Diharjo
dalam perkara pidana terdaftar dalam Register Pengadilan Negeri Bantul dengan No.
95/Pid.Sus/2022/PN.Btl. Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan Pledoi atas
nama Terdakwa tersebut di atas sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana kami selaku
Penasehat Hukum dari Terdakwa masih diberi kesempatan untuk dapat menyampaikan Nota

LKBH JANABADRA 1
Pembelaan / Pledoi pada hari ini. Untuk itu kami juga mengucapkan terimakasih Banyak
kepada Majelis Hakim yang mana telah memeriksa perkara ini secara sungguh-sungguh, serta
penuh kesabaran berupaya mengungkap fakta demi fakta untuk mencari kebenaran materiil.
Semua itu tentunya bermuara untuk tegaknya prinsip-prinsip hukum serta keadilan. Demikian
pula terhadap Saudara Jaksa Penuntut Umum yang dengan tekun bersungguh-sungguh
membantu kelancaran jalannya proses persidangan dan ucapan yang sama tak lupa Kami
sampaikan pada Saudara Panitera Pengganti yang telah dengan tekun pula mengikuti serta
mencatat semua fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan ini.

Majelis Hakim yang Kami Muliakan,


Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Kita terlibat aktif dalam proses perkara ini tentunya sama-sama ingin menuju tercapainya
keadilan hukum yang dilandasi obyektifitas. Oleh karenanya masing-masing dari kita secara
prosedural melaksanakan tanggung jawab hukum sesuai dengan porsi dan posisi masing-masing
jika / apabila kita melihat diri kita pada fitrah dan sifat dasar manusia yang diciptakan oleh
Tuhan dimana pada diri manusia terdapat potensi-potensi keunggulan disamping kelemahan-
kelemahan. Kesadaran untuk melihat kelemahan sifat-sifat manusia dalam rangka proses
persidangan ini bukanlah bermaksud untuk memberikan dispensasi moral bagi perbuatan atau
sikap yang tidak benar, tidak adil, tidak obyektif, akan tetapi agar kita tidak berlebihan dalam
menilai mengenai apa-apa yang telah kita sikapi selama persidangan ini. Hal ini perlu kita
renungkan bersama, karena salah satu kelemahan kita sebagai manusia tanpa disadari adalah
tidak jujur dalam melihat dan menilai diri sendiri. Pada saat yang sama sifat manusia itu sugestif
dan sangat mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar dan pada akhirnya perasaan manusia
sering tidak obyektif dalam menilai suatu masalah. Keterlibatan tenaga, emosi serta pikiran kita
dalam proses persidangan ini menunjukkan betapa tidak sederhana serta betapa kompleksnya
proses penegakan hukum dan keadilan. Bahkan. “Bahwa sesungguhnya proses mengadili itu
sebenarnya merupakan pergulatan kemanusiaan dan mengadili seharusnya bukanlah
merupakan bentuk penghancuran masa depan” (Prof. Roeslan Saleh) oleh karenanya betapa
berat beban di pundak kita, hal ini kami kemukakan bukan bermaksud mempengaruhi Majelis
Hakim kelak dalam mengambil keputusan, namun hanyalah sebagai suatu pesan agar kita selalu
berhati-hati dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan nasib serta kemerdekaan
seseorang. Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan
penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi

LKBH JANABADRA 2
‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama
itu juga kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan
untuk menuliskan 4 kata : Rizki, ajal, amal dan celaka / bahagianya. (Hadits Bukhari
Muslim No.3208,).
Bahwa setiap manusia pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan, ketika segala
penyesalan dan sanksi hukuman telah diterima setiap orang berhak untuk mendapat kesempatan
menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam hal permasalahan ini Pengadilan merupakan benteng
terakhir untuk mendapatkan keadilan, Pengadilan juga bukan ajang untuk balas dendam, oleh
karenanya sudah sepantasnya bagi Terdakwa berharap agar Pengadilan ini dapat
mewujudkannya.
Bahwa nota pembelaan ini kami sampaikan hanyalah sebagai wujud partisipasi kami
dalam rangka mewujudkan tegaknya prinsip-prinsip hukum serta keadilan berdasarkan
kebenaran materiil, oleh karenanya dalam Pledoi ini kami hanya akan memberikan tanggapan
terhadap hal-hal pokok atas fakta-fakta yang muncul dalam pemeriksaan sidang.

II. FAKTA - FAKTA YANG TERUNGKAP DALAM PERSIDANGAN

Majelis Hakim yang Terhormat,


Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati.
Bahwa maksud dan tujuan dari perkara pidana ini diajukan pada Pengadilan Negeri
Bantul adalah, guna menemukan secara hukum apakah peristiwa atau kejadian sebagaimana
dalam surat dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum adalah merupakan sebuah tindak pidana
kejahatan atau bukan dan siapa pula yang harus bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.
Bahwa sebagaimana termuat dalam UU N0.8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang
Hukum Acara Pidana, di dalamnya mengenal beberapa prinsip diantaranya prinsip persamaan
kedudukan di depan hukum dan asas praduga tak bersalah. Bahwa dari prinsip tersebut
terjabar lebih lanjut, siapa saja yang diperiksa di depan Pengadilan dan dinyatakan sebagai
Terdakwa, maka untuk mengetahui adanya kesalahan seseorang diperlukan pembuktian.
Pembuktian inilah yang memegang peranan penting dalam proses pemeriksaan pengadilan.
Dengan pembuktian ini pula ditentukan nasib seseorang. Apabila hasil dari pembuktian
dengan alat alat bukti yang sah menurut UU ternyata tidak cukup bukti atas kesalahan yang
didakwakan kepada seseorang, maka orang tersebut haruslah dibebaskan dari tuntutan,
demikian pula sebaliknya.

LKBH JANABADRA 3
Bahwa secara “limitatif” alat bukti dalam perkara pidana diatur dalam Pasal 184
KUHAP, alat alat bukti yang sah menurut pasal tersebut adalah :
1. Keterangan saksi;
2. Keterangan ahli;
3. Surat;
4. Petunjuk; dan
5. Keterangan Terdakwa.

Bahwa sebagaimana uraian kami diatas maka keterangan saksi yang disumpah yang
dapat dinyatakan sebagai alat bukti seperti diatur oleh Pasal 160 ayat (3) jo 185 ayat (1)
KUHAP.

KETERANGAN SAKSI-SAKSI
Keterangan saksi-saksi :

 ADE ROCHMADI, Bantul, 7 Agustus 1993, Laki-laki, Islam, Tidak bekerja, Indonesia,
Pandean, Dsn. Karangasem, Rt.004, Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul, didepan
persidangan dibawah sumpah menerangkan yang intinya sebagai berikut :
-----------------------------------------------------------------

- Bahwa benar telah terjadi perbuatan cabul dengan anak dibawah umur yaitu anak
korban yang bernama FERDIANI YULITA ;

- Bahwa benar yang melakukan cabul dengan anak saksi adalah terdakwa NURYADI
yang merupakan ayah kandung anak korban dan ayah kandung saksi ;

- Bahwa benar menurut pengakuan anak korban bahwa perbuatan cabul yang
dilakukan terdakwa tersebut telah dilakukan oleh terdakwa berkali-kali sejak anak
saksi duduk di kelas 6 SD ;

- Bahwa benar saksi mengetahui kejadian perbuatan cabul yang dilakukan terdakwa
terhadap anak korban FERDIANI YULITA tersebut karena saksi mendapat
keterangan dari adik saksi yaitu anak korban FERDIANI YULITA yang pada intinya
mengatakan bahwa kejadian terakhir pada bulan Oktober tahun 2020 sekira pukul
13.30 Wib pada saat anak korban sedang bermain HP dikamarnya tiba-tiba terdakwa
masuk ke kamar anak korban kemudian terdakwa mengeluarkan alat kelaminnya lalu
terdakwa menyuruh anak korban untuk memegang alat kelamin terdakwa dan
mengocoknyadengan posisi anak korban dibawah dan terdakwa diatas ;

- Bahwa benar pencabulan yang dilakukan terdakwa terhadap anak korban sudah
terjadi berkali-kali ;

- Bahwa benar anak korban pernah mengatakan kepada saksi bahwa terdakwa pernah
mengancam anak korban dengan kata-kata ” NEK RA GELAM MANUT KARO

LKBH JANABADRA 4
AKU SEKOLAHMU ORA TAK BAYARI, NEK NURUT RO BAPAK
SEKOLAHMU TAK BAYARI”;
- Keterangan tersebut dibenarkan oleh terdakwa .

Atas keterangan Saksi ADE ROCHMADI Terdakwa memberi tanggapan :


- Bahwa Saksi ADE ROCHMADI sebenarnya tidak mengetahui secara pasti
korban FERDIANI YULITA dilecehkan oleh Terdakwa NURYADI;

- Bahwa pengakuan Saksi ADE ROCHMADI yang mengakui Korban FERDIANI


YULITA menceritakan kejadian pelecehan yang dialami korban perlu
dipertanyakan lagi kebenaranya karena pada waktu persidangan Saksi ADE
ROCHMADI terlihat Beberapa kali tidak memberi keterangan asli dan selalu
berubah - rubah alias ngalor ngidul karena ada dendam Pribadi dengan ayah
Terdakwa NURYADI;

- Bahwa pengakuan saksi ADE ROCHMADI itu tidak benar kalau berkali kali
karena Terdakwa melakukan perbuatannya hanya melakukan di kelas 3 SMP 1
kali hingga akhir Kelas 1 SMK 2 kali di waktu kelas 6 SD cuma mencium sebagai
tanda kasih sayang terhadap seorang ayah dan Anak

- Bahwa pengakuan saksi ADE ROCHMADI tidak mengetahui cabul Terdakwa di


lakukan di kelas 3 ( Tiga ) SMP hingga akhir Kelas 1 (Satu) SMK

- Bahwa Terdakwa mengakui mengirim Pesan SMS dan Terdakwa sangat menyesal
dan dia tidak melakukan tindakan apapun terhadap anak korban di waktu itu.

- Bahwa dalam keadaan tertekan dan Bingung di samping itu koneksi internet
kurang menguntungkan maka terdakwa Hanya bisa bilang "iya"

 FERDIANI YULITA, Bantul, 9 Juli 2004, 17 tahun, perempuan, Islam, kelas 2 SMK
Negeri 1 Pandak, Pandean, Dsn. Karangasem, Rt.004, Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab.
Bantul didepan persidangan dibawah sumpah menerangkan yang intinya sebagai berikut :
----------------------------------

- Bahwa benar anak korban telah menjadi korban perbuatan cabul yang dilakukan oleh
ayah kandungnya sendiri yaitu terdakwa NURYADI ;

- Bahwa benar perbuatan yang dilakukan terdakwa tersebut terjadi sejak anak korban
duduk di kelas 6 SD ;

- Bahwa benar cara terdakwa melakukan perbuatan cabul terhadap anak korban
adalah dengan awalnya pada saat anak korban sedang tiduran di kamar anak korban
tiba-tiba terdakwa masuk ke kamar anak korban dan menanyakan kepada anak
korban “ LAGI NGOPO ? (SEDANG APA?), tetapi anak korban hanya diam saja,
kemudian terdakwa ikut tidur di samping kiri anak korban, lalu terdakwa merayu
anak korban dirayu oleh terdakwa dengan mengatakan “ KAMU TAMBAH
CANTIK “, kemudian anak korban diajak oleh terdakwa ke kamar lain dengan
mengatakan “ AYO PINDAH “, tetapi anak korban menolak ajakan terdakwa

LKBH JANABADRA 5
tersebut dengan mengatakan “ EMOH “, tetapi terdakwa tetap memaksa anak korban
dengan cara terdakwa menarik kedua tangan anak korban dengan menggunakan
kedua tangan terdakwa, lalu akhirnya anak korban bersama dengan tedakwa pindah
ke kamar terdakwa yang pada saat itu dalam keadaan kosong karena ibu anak korban
sedang memasak di dapur ;

- Bahwa benar kemudian terdakwa memeluk anak korban dari depan dengan posisi
berdiri berhadapan, lalu terdakwa menidurkan anak korban dikasur, lalu terdakwa
menindih tubuh anak korban kemudian terdakwa mencium kedua pipi anak korban
lalu terdakwa meraba kedua payudara anak korban dengan menggunakan kedua
tangan terdakwa dari pakaian luar anak korban dan meraba vagina anak korban
menggunakan tangn kanan terdakwa dari luar celana anak korban, kemudian
terdakwa menindih tubuh anak korban lalu vagina anak korban digesek-gesekkan
dengan alat kelamin terdakwa dengan posisi terdakwa masih memakai celana, lalu
terdakwa menurunkan celana anak korban sampai lutut dan terdakwa juga
menurunkan celananya sendiri sampai lutut, setelah itu terdakwa menggesek-
gesekkan alat kelaminnya ke vagina anak korban selama kurang lebih 15 (lima belas)
menit ;

- Bahwa benar kemudian terdakwa meraih tangan kanan anak korban lalu
diarahkan ke alat kelamin terdakwa, kemudian terdakwa menyuruh anak korban
mengocok alat kelamin terdakwa sambil terdakwa mengatakan kepada anak korban “
KAMU TAMBAH CANTIK , KAMU MAU MINTA APA ? “ tetapi anak korban
tidak menjawab pertanyaan terdakwa, dan tangan anak korban yang sebelumnya
diarahkan ke alat kelamin terdakwa ditarik oleh anak korban, lalu anak korban
menaikkan celana anak korban sendiri kemudian terdakwa mengancam anak korban
agar anak korban tidak mengatakan perbuatan terdakwa tersebut kepada ibu anak
korban yang juga istri terdakwa sendiri dengan mengatakan “ OJO OMONG
MAMAK “ , setelah itu anak korban pergi keluar dari kamar ;

- Bahwa benar pada saat anak korban duduk di kelas 6 SD sekira tahun 2016 anak
korban pernah dicium kedua pipinya, dipegang kedua payudara nya menggunakan
tangan kanan terdakwa lalu terdakwa juga memegang vagina anak korban dan
terdakwa juga pernah menyuruh anak korban memegang alat kelamin terdakwa
dengan posisi badan terdakwa menindih badan anak korban.

- Bahwa benar cara tersebut selalu dilakukan oleh terdakwa setiap terdakwa
melakukan perbuatan cabul terhadap anak korban ;

- Keterangan tersebut dibenarkan oleh terdakwa .

Atas keterangan Saksi FERDIANI YULITA Terdakwa memberikan tanggapan :


- Bahwa tidak benar Terdakwa NURYADI melakukan perbuatan cabul saat Korban
FERDIANI YULITA duduk di kelas 6 SD;

LKBH JANABADRA 6
- Bahwa Terdakwa NURYADI mencium pipi korban pada saat kelas 6 SD hanya
sebatas kasih sayang seorang ayah kepada anaknya tidak ada nafsu birahi;

- Bahwa Terdakwa NURYADI hanya mengakui 2 (dua) kali melakukan perbuatan


cabul hingga mengocok yaitu saat kelas awal 1 SMK dan mau nak kelas 2 SMK;

- Bahwa Terdakwa NURYADI pada saat Korban FERDIANI YULITA SMP hanya
memegang dan mencium payurdara tidak sampai menyentuh kemaluan korban
tanpa ada ancaman;

- Bahwa Terdakwa NURYADI mengakui pada saat SMK kelas 2 mengancam


Korban FERDIANI YULITA melaui whatshaap kalau tidak menuruti tidak akan
membiayai sekolah;

- Bahwa keterangan Korban FERDIANI YULITA saat ditanya di persidangan


alasan mengapa baru membuka semuanya hanya gara-gara kesal tidak diijinkan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ditempat yang diinginkan perlu dipertimbangkan;

- Bahwa keterangan Korban FERDIANI YULITA dipersidangan terkesan alur


ceritanya dibuat tidak sebagaimana yang terjadi.

 SRI RUBIASTUTI, SPd, Bantul, 12 April 1969, 52 tahun, perempuan, Islam, Guru BK di
SMKN Pandak, Indonesia, Jawa, Dsn. Jodog, Rt.002, Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab.
Bantul didepan persidangan dibawah sumpah menerangkan yang intinya sebagai berikut :
----------------------------------

- Bahwa benar saksi mengenal anak korban kurang lebih di bulan Juli 2020 pada saat
anak korban menjadi siswi di SMKN 1 Pandak dan saksi mengajar sebagai guru BK ;

- Bahwa benar anak korban pernah mengatakan kepada saksi bahwa anak korban
menjadi korban pencabulan ayah kandungnya yaitu terdakwa NURYADI melalui
Whatssapp ;

- Bahwa benar anak korban pernah mengatakan kepada saksi bahwa terdakwa pernah
mencolek pantat anak korban, dicolek payudaranya sebanyak 2 (dua) kali, kemudian
alat kelamin terdakwa ditempelkan ke vagina anak korban ;

- Bahwa benar anak korban pernah menceritakan kepada kakak laki-lakinya tetapi
tidak ada hasilnya ;

- Bahwa benar akibat yang dialami anak korban, saksi mengamati disekolah bahwa
anak korban menjadi penyendiri, tertutup.

- Keterangan tersebut dibenarkan oleh terdakwa .

Atas keterangan Saksi SRI RUBIASTUTI, SPd Terdakwa memberikan tanggapan :

- Bahwa pernyataan Saksi SRI BUIASTUTI, SPd yang menyatakan Korban


FERDIANI YULITA mengadu pada kakak korban ADE ROCMADI atas

LKBH JANABADRA 7
perbuatan cabul yang dilakukan ayah kandungnya tidak benar;

- Bahwa sebenarnya Korban FERDIANI YULITA sifat dan karakternya keras dan
tempramen terbukti dengan pergaulannya di sekolah tidak memiliki teman karena
sering membuli dan kasar kepada teman-temannya di sekolah.

 MUHAMAD ZAINUL ZAIN, S.Ag, Bantul, 19 Desember 1967, 54 tahun, Laki-laki,


Islam, Indonesia, Jawa, Dsn. Jodog, Rt.004, Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul
didepan persidangan dibawah sumpah menerangkan yang intinya sebagai berikut :
---------------------------------------------------

- Bahwa benar saksi tidak tahu secara pasti kejadiannya tetapi saksi mendapat
informasi dari anak korban bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan cabul
terhadap anak korban didalam kamar anak korban sekira pukul 21.30 Wib pada saat
semua anggota keluarga sudah tidur, tetapi untuk hari, tanggal, dan bulan serta tahun
saksi tidak tahu ;

- Bahwa benar saksi hanya mendapat informasi dari saksi Sri Rubiastuti kalau
terdakwa sering menempelkan alat kelaminnya ke vagina anak korban ;

- Bahwa benar saksi telah mencari dokumen pendukung di kelurahan Gilangharjo dan
mendapat data kelengkapan berupa identitas keluarga berupa data penduduk di
komputer kelurahan kemudian di print lalu saksi memfoto data tersebut. Dan data
tersebut atas nama NURYADI dan FERDIANI YULITA lengkap dengan nomor KK
dan NIK kemudian data tersebut saksi kriim melalui WA ke guru BK ibu Sri
Rubastuti, SPd ;

- Bahwa benar sekira pukul 08.30 Wib saksi datang ke rumah pak Dukuh Karangasem
untuk menyampaikan informasi terkait adanya peristiwa dugaan pencabulan.

- Keterangan tersebut dibenarkan oleh terdakwa .

Atas keterangan Saksi MUHAMAD ZAINUL ZAIN, S.Ag Terdakwa memberikan


tanggapan :

 Bahwa kronologi di terima benar saksi MUHAMMAD ZAINUL ZAIN, S.Ag tidak
benar karena berbeda dengan kesaksian fakta di muka persidangan
saksi anak korban

 Bahwa segala yang diterima saksi MUHAMMAD ZAINUL, S.Ag tidak benar
karena tidak sesuai yang fakta terjadi karena alat kelamin di tempel di vagina tapi
terdakwa menggesekan di perut anak terdakwa korban pas waktu kejadian itu.

 Bahwa Terdakwa tidak membenarkan keterangan saksi karena tidak semua itu benar

Keterangan Terdakwa :

NURYADI Bin SOMA DIHARJO, Bantul, 1 November 1971, 50 tahun, Laki-laki,


Indonesia, Islam, Buruh harian lepas, Pandean, Rt.004, Desa Gilangharjo, Kec. Pandak,

LKBH JANABADRA 8
Kab. Bantul, didepan persidangan dibawah sumpah menerangkan yang intinya sebagai
berikut : ------------------------------

- Bahwa benar yang melakukan cabul terhadap anak korban FERDI YULIANI
adalah terdakwa sendiri yang merupakan ayah kandung anak korban ;

- Bahwa benar terdakwa telah melakukan pencabulan tersebut lebih dari satu kali
terhadap anak korban ;
- Bahwa benar pencabulan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara mencium pipi
anak korban kemudian terdakwa meminta anak korban untuk tidur diatas tubuh
terdakwa kemudian terdakwa menggesek-gesekkan penis terdakwa yang sudah
tegang ke arah vagina anak korban namun masih diluar clana yang dipakai anak
korban, kemudian terdakwa meminta anak korban untuk memegang penis
terdakwa dan mengocoknya ;

- Bahwa benar terdakwa memang mengancam anak korban jika tidak mau menuruti
keinginan terdakwa, maka terdakwa tidak akan memberikan uang saku dan tidak
akan mengantar sekolah anak korban ;

- Bahwa benar yang menjadi penyebab terdakwa melakukan perbuatan cabul


terhadap anak korban yang juga merupakan anak kandung terdakwa adalah karena
nafsu.

Atas keterangan Saksi ADE ROCHMADI Penasehat Hukum Terdakwa memberikan


tanggapan :

- Dalam memberikan kesaksian di persidangan Terdakwa NURYADI terlihat


tertekan sehingga mengakui apa yang sebenarnya tidak dilakukan;

- Bahwa Terdakwa NURYADI mengkui segala keterangan yang diberikan oleh


anaknya Saki ADE ROCHMAN dan FERDIANI YULITA karena merasa
terpuruk dengan penyesalan yang dalam sehingga mengiyakan saja apa yang
dikatakan oleh anak-anaknya;

- Bahwa benar Terdakwa NURYADI melakukan perbuatan cabul terhadap anak


kandung FERDIANI YULITA namun kejadian tersebut dilakukan tidak sebanyak
6 (enam) sebagaimana pengakuan Korban FEDIANI YULITA SD dua kali, SMP
dua kali dan SMK dua kali;

- Bahwa Terdakwa NURYADI pada saat SD hanya mencium dan memeluk biasa
tidak ada nafsu birahi, saat SMP hanya mencium dan memegang payudara tidak
sampai menyentuh kemaluan dan yang terakhir SMK sebanyak dua kali saat
Korban FERDIANI YULITA kelas 1 SMK awal Terdakwa NURYADI
mengocok kemaluan tanpa membuka celana korban FERDIANI YULITA dan
saat korban mau naik kelas 2 SMK sebanyak satu kali mengocok dengan
membuka celana korban dan menempelkan kemaluan Terdakwa NURYADI ke
vagina Korban FERDIANI YULITA;

- Bahwa ancaman terhadap Korban FERDIANI YULITA hanya satu kali melalui

LKBH JANABADRA 9
whatshaap apablila Korban FERDIANI YULITA tidak menuruti permintaan
Terdakwa NURYADI untuk berbuat cabul maka Terdakwa NURYADI tidak akan
membiayai sekolah.

PETUNJUK
Adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena persesuaiannya, baik antara saksi
yang satu dengan saksi yang lain maupaun dengan tindak pidana itu sendiri menandakan
bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Bahwa dari fakta yang
terungkap di persidangan melalui keterangan para saksi, keterangan terdakwa dan
dihubungkan dengan bukti terdapat persesuaian antara yang satu dengan yang lainnya,
yang menimbulkan petunjuk tentang adanya perbuatan pidana Jika Antara Beberapa
Perbuatan, Meskipun Masing-masing Merupakan Kejahatan atau Pelanggaran,
Ada Hubungannya Sedemikian Rupa Sehingga harus Dipandang Sebagai
Perbuatan Berlanjut Dengan Sengaja Melakukan Kekerasan atau Ancaman
Kekerasan, Memaksa, Melakukan Tipu Muslihat, Serangkaian Kebohongan, atau
Membujuk Anak Untuk Melakukan atau Membiarkan Dilakukan Perbuatan Cabul
Yang Dilakukan oleh Orang Tua, Wali, Pengasuh Anak, Pendidk atau Tenaga
Kependidikan yang dilakukan oleh terdakwa NURYADI Bin SOMA DIHARJO.

BARANG BUKTI
Bahwa barang bukti yang diajukan di persidangan adalah :

- 1 (satu) buah celana pendek warna hitam ;

- 1 (satu) buah kaos lengan pendek warna hitam garis putih.

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum, karena
itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian . Hakim telah memperlihatkan barang bukti
tersebut kepada terdakwa dan saksi, oleh yang bersangkutan telah dibenarkannya

Atas Keterangan Terdakwa, NURYANDI bin SOMA DIHARJO Kami Penasehat Hukum
memberikan tanggapan sebagai berikut :
o Bahwa dari alur cerita yang disampaikan Saksi korban terkesan tidak logis dan cenderung
dibuat-buat;

LKBH JANABADRA 10
o Bahwa perbuatan cabul yang dilakukan oleh terdakawa tidak sebanyak yang disampaikan
oleh korban;

o Bahwa Terdakwa kurang harmonis dengan anak-anaknya sehingga di persidangan anak-


anaknya terkesan menyudutkan agar Terdakwa dihukum seberat-beratnya;

o Bahwa di kesaksian tidak logis dari pernyataan korban yang membuka aib Terdakwa hanya
karna tidak diijinkan untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) mengapa tidak dari dulu
melaporkan;

o Bahwa dengan adanya kejadian ini terdakwa sangat amatlah menyesal dan berjanji tidak
akan mengulanginya kembali serta ingin memperbaiki keharmonisan rumah tangga
bersama anak-anak dan istrinya.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan fakta yang telah terungkap dimuka persidangan dan penilaian secara
hukum yang saya berikan, kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa, bukan ingin mengaburkan
ataupun tidak mengakui adanya perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, melainkan mohon
kepada Majelis Hakim Yang Mulia dalam memutus perkara atas Terdakwa hendaknya
memperhatikan seluruh fakta yang terungkap di persidangan, Bahwa perlu dipertimbangkan
Terdakwa tidak rukun dengan anak-anaknya sehingga bisa jadi dalam memberikan kesaksian
anak-anak Terdakwa justru memberikan kesaksian yang sebenarnya tidak dilakukan oleh
Terdakwa. Bahwa kami mengakui perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah perbuatan
yang keji, namun melihat dari jalannya persidangan terlihat korban sangat menyesal atas
perbuatannya dan berharap mampu memperbaiki kerukunan keluarganya. maka Kami selaku
Penasehat Hukum Terdakwa

dalam perkara ini :


----------------------------------------------------- MEMOHON --------------------------------------------

LKBH JANABADRA 11
Kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Pengadilan Negeri Bantul ini
berkenan memutuskan bahwa Terdakwa :

. Nama : NURYADI Bin SOMA DIHARJO


Tempat Lahir : Bantul
Umur/Tgl.Lahir : 51 tahun / 1 November 1971
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Tempat Tinggal : Pandean, Dsn. Karangasem, Rt.04, Kel. Gilangharjo, Kec.
Pandak, Kab. Bantul

Memberikan dan atau menjatuhkan putusan kepada Terdakwa Nuryadi Bin Soma Diharjo lebih
ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum;
“Ex aequo et bono” apabila Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya.
Adapun sebagai dasar pertimbangan hal-hal yang dapat meringankan terhadap diri
Terdakwa adalah sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa mengakui sebagian dan menyesali perbuatannya;


- Bahwa Terdakwa Berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut

- Bahwa Terdakwa merupakan Tulang punggung keluarga yang harus menaafkahi istri dan
anak-anaknya;

- Bahwa Terdakwa yang hanya mengenyam pendidikan tingkat SMP dan hidup di garis
kemiskinan sehingga sangat minim edukasi;
- Bahwa Terdakwa telah meminta maaf dengan korban, istri dan anak-anaknya;
- Bahwa Terdakwa meminta izin keringan Hukuman untuk dapat memperbaiki hubungan
keluarga di masa mendatang;
- Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum
- Bahwa Terdakwa selama ditahan tidak pernah membuat masalah dan
- Bahwa Terdakwa mentaati peraturan Terdakwa selama ditahan senantiasa mentaati
peraturan dan menjadi lebih religius serta berkelakuan baik.

LKBH JANABADRA 12
V. PENUTUP

Kami sangat yakin bahwa kemandirian Majelis Hakim yang bebas dalam perkara ini
dengan berwawasan dan Muara Kasih akan KEBENARAN YANG HAKIKI dan tercermin menurut
keadilan (ex aequo et bono) serta jiwa pengayoman akan membawa pada nuansa yang sejuk
dan didambakan oleh setiap insan, karena apa yang benar akan dikatakan benar dengan suatu
putusan yang obyektif serta tercermin pada hati nurani.

Demikian pembelaan yang dapat Kami sampaikan dalam persidangan dihari yang penuh
hikmah ini semoga Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini berkenan menerima atau menjadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam menjadikan putusan. Selain dari pada itu kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kekhilafan Kami, selama mendampingi
Terdakwa dalam memperoleh dan menggapai Keadilan yang hakiki.

Atas perhatian dan kebijaksanaan Majelis Hakim Pemeriksa Perkara, kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terimakasih.

Hormat kami

Penasehat Hukum Terdakwa

SUSWOTO, S.H., M.H.

FRANSISKA MAHARANI, S.H., M.H.

RENDIKA BUDI SETIAWAN, S.H., M.H.

LKBH JANABADRA 13
DYAH AYU WARDANI, S.H.

LKBH JANABADRA 14

Anda mungkin juga menyukai