Anda di halaman 1dari 8

TERAKREDITASI Menkumham RI No. M.H.H.02 H.N.0303.

Tahun 2013
Sekretariat : Jl. S. Parman No. 20, Pondok Makan Mandiri / Ruko Kencana
Purwodadi Grobogan Jateng 58161, HP. 0812 5829 2903

Nomor : 06/LBH.P/LIG/VII/2022
Perihal : Replik atas jawaban perkara
No. 1058/Pdt.G/2022/PN.Dmk

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Demak
Jl. Sultan Trenggono No. 27, Karangrejo, Wonosalam
Di –

D E M A K.-

Dengan Hormat,

Perkenankanlah kami Kuasa Hukum Para Penggugat dalam perkara Nomor :


No. 1058/Pdt.G/2022/PN.Dmk memberikan tanggapan Replik atas Jawaban
Tergugat I, II dan VI tertanggal 18 Juli 2022, adalah sebagai berikut :

I. DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI :

A.Tentang Kompetensi Absolut (kewenangan mengadili)

Bahwa, Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang


disampaikan oleh Tergugat I, II, dan IV tersebut dalam jawaban terkait
dasar yuridis Eksepsi, kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya;

Bahwa apa yang telah disampikan oleh Tergugat I, II dan VI tersebut


sangat tidak berdasar hukum, dan salah/keliru dalam menerapkan pasal
terkait kewenangan absolute pengadilan dalam menerima, memeriksa dan
memutus perkara ditingkat pertama in case adalah Pengadilan Agama
Demak;

Bahwa sudah jelas yang menjadi dasar Para Penggugat dalam sebagaimana
point gugatan Para Penggugat adalah “Gugatan Pembagian Harta Waris”

1
Vide Pasal 188 Kompilasi Hukum Islam mengatakan apabila ada
diantara para ahli waris yang tidak menyetujui dilakukannya pembagian
harta warisan maka ahli waris yang bersangkutan dapat mengajukan
gugatan melalui Pengadilan Agama untuk dilakukan pembagian harta
warisan

Selain itu seharusnya yang dijadikan dasar ataupun kiblat terhadap perkara
ini adalah Hukum Materil yaitu ketentuan Pasal 49 Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan Agama menjelaskan bahwa
“Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang
yang beragama Islam” di bidang Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah,
Wakaf, Zakat, Infaq,  Shadaqah, dan Ekonomi syari’ah.

Bahwa sudah jelas dan gamblang jika berdasarkan pasal tersebut secara Ex
Officio Pengadilan Agama berwenanag dalam mengadili sengketa Waris
Agama Islam, sehingga tehadap dalil dan dasar Eksepsi Absolut Tergugat I,
II dan IV mohon untuk ditolak atau setiadk tidaknya untuk tidak dapat
diterima/N.O (Nietonvanvankeljike verklaard);

B.Tentang Eksepsi Obscure Libel

Bahwa, Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang


disampaikan oleh Tergugat I, II, dan IV tersebut dalam jawaban terkait
dasar yuridis Eksepsi, kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya;

Bahwa yang menjadi dasar gugatan ini bukanlah hibah dari Almarhumah Ibu
Sukimah kepada Rukhani (Tergugat I) yang kemudian obyek sengketa
tersebut berubah menjadi sertifikat hak milik (SHM) No. 01651, tercatat atas
nama Siti Nur Azizah ,surat ukur taggal 05/09/2017 nomor
00442/Gajah/2017 dengan luas 109 M2 menjadi milik dari Tergugat VI,
namun adalah cara perolehan yang tidak sesuai sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku, yaitu dengan mengorbankan hak dan kepentingan dari
ahli waris Para Penggugat , karena tanah tersebut, ada dari salah satu
Penggugat yang tidak menyetujuinya dan tidak membubuhkan tanda tangan
dalam surat keterangan (bukan hibah) sebagaimana di dalilkan Tergugat
I, II dan VI, sehingga jelas obyek tersebut seharusnya masih menjadi hak
waris Para Penggugat dan Almarhumah Ibu Aminah.

Bahwa terhadap dalil Tergugat I, II, dan IV yang menyatakan Para


Penggugat keliru dalam menguraikan status tanah milik Tergugat VI saat ini
yang saat ini obyek sengketa tersebut sudah menjadi SHM No. 01651,

2
tercatat atas nama Siti Nur Azizah ,surat ukur taggal 05/09/2017 nomor
00442/Gajah/2017 dengan luas 109 M2, hanya akal-akalan Tergugat I, II
dan VI untuk membuat perkara ini kabur atau sengaja mengaburkan
gugatan Para Penggugat, karena Para Penggugat dalam hal ini sengaja
menguraikan obyek sengketa yaitu Tanah C desa Gajah, persil no 24 dg luas
kurang lebih 127 M2 yag sekarang menjadi menjadi SHM No. 01651,
tercatat atas nama Siti Nur Azizah ,surat ukur taggal 05/09/2017 nomor
00442/Gajah/2017 dengan luas 109 M2, supaya kita semuanya tahu,
terutama Majelis dalam memeriksa perkara ini mengetahui sejarah dari
perolehan tanah obyek sengketa waris ini hingga menjadi Gugatan
Pembagian harta waris.

Bahwa terhadap dalil Tergugat I, II dan VI tersebut Para Penggugat menolak


deganan tegas dalil selain dan selebihnya, karena apa yang telah
disampaikan oleh Tergugat I,II dan VI tersebut dalam eksepsinya sudah
memasuki pokok perkara (materi pemeriksaan) yang harusnya
dikesampingkan dalam pemeriksaan perkara aquo oleh Majelis Hakim
Pemeriksa perkara aquo ;

C. Terkait Gugatan Penggugat salah alamat

Bahwa, Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang


disampaikan oleh Tergugat I, II, dan VI tersebut dalam jawaban terkait
dasar yuridis Eksepsi, kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya;

Bahwa sudah jelas jika Para Penggugat tidak pernah mengakui keberadaan
adanya Hibah dibawah tangan seperti yang disampaikan oleh Tergugat I, II,
dan IV, bahwa bunyi surat tersebut adalah surat keterangan bukan Hibah
sebagaimana yang didalikan oleh Tergugat I, II, dan IV, selain itu para
Penggugat juga ada yang tidak setuju dengan surat keterangan yang dibuat
terbukti dengan tidak adanya tanda lengkap dari pihak yang
menyepakatinya sehingga sudah seharusnya demi hukum dan keadilan
obyek sengketa waris tersebut adalah hak bersama yang dimiliki oleh para
penggugat dengan waris pengganti dari Ibu Aminah, dimana logika
hukumnya jika anak permpuan dalam agama islam mendapkan bagian yang
lebih dari anak laki-laki, yang seharusnya bagiannya lebih dari anak
perempuan dengan perbandingan 2 : 1 (dua banding satu), terhadap harta
peninggalan orang tuanya, namun pada perkara ini justru harta waris
tersebut dikuasai oleh cucu perempuan terakhir yang merupakan anak dari
Siti Aminah Binti Saein Rusdari anak pertama perempuan, yang jika di
hitung seharusnya mendapatkan bagian lebih kecil, sehingg alas an Pra
Penggugat tersebut sangat berdasar hukum Vide Pasal 176 Kompilasi

3
Hukum Islam maka bagian warisan yang diterima Penggugat adalah
dua berbanding satu dengan anak perempuan

Bahwa jelas dasar Para Penggugat mengajukan gugatan ini adalah karena
ketidak adilan yang diterima Para Penggugat bertahun-tahun dan ingin
mengakhiri konflik keluarga puluhan tahun, karena Para Penggugat hanya
ingin Obyek tersebut dibagi sebagaimana ketentuan hukum waris islam dan
Para Penggugat menyadari jika Alm siti amainah juga akan mendapatkan
bagian sebagai waris pengganti terhadap obyek sengketa waris tersebut,
dasar Para Penggugat mengajukan gugatan, Pasal 188 Kompilasi Hukum
Islam mengatakan apabila ada diantara para ahli waris yang tidak
menyetujui dilakukannya pembagian harta warisan maka ahli waris
yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan melalui Pengadilan
Agama untuk dilakukan pembagian harta warisan

Bahwa terhadap dalil Tergugat I, II dan VI tersebut Para Penggugat menolak


deganan tegas dalil selain dan selebihnya, karena apa yang telah
disampaikan oleh Tergugat I,II dan VI tersebut dalam eksepsinya sudah
memasuki pokok perkara (materi pemeriksaan) yang harusnya
dikesampingkan dalam pemeriksaan perkara aquo oleh Majelis Hakim
Pemeriksa perkara aquo;

D. Terkait Eksepsi Gugatan Para Penggugat tidak jelas

Bahwa, Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang


disampaikan oleh Tergugat I, II, dan VI tersebut dalam jawaban terkait
dasar yuridis Eksepsi, kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya;

Bahwa apa yang disampaikan oleh Tergugat I, II, dan VI dalam Eksepsi ini
sama sekali tidak jelas mengnai hal-hal mana yang yang tidak jelas atau
kurang jelas megenai gugatan yang diajukan oleh para Penggugat,sehingga
mohon kepada majelis hakim yang memeriksa perkara ini, apa yang di
sampikan Tergugat I, II, dan VI dalam eksespi sini untuk di kesampingkan
atau seyidak tidaknya untuk tidak dapa diterima (N.O);

II. DALAM POKOK PERKARA :


DALAM KONVENSI :

1. Bahwa, Para Penggugat mohon agar apa yang telah tertuang dalam
Gugatan secara mutatis mutandis tertuang dan terbaca kembali dalam
Replik perkara ini;

2. Bahwa, Para Penggugat menolak seluruh dalil dalam jawaban Tergugat I, II,
dan IV, kecuali yang diakui dan dibenarkan oleh Para Penggugat;

4
3. Bahwa, Para Penggugat masih tetap berpegang teguh pada Gugatan
sebelumya yang diajukan oleh Para Penggugat untuk keseluruhan;

4. Mengaggapi dalil angka 2 Tergugat I, II, dan VI, Para Penggugat menolak
dengan tegas dalil tersebut, bahwa sebelum peralihan Hibah dari Tergugat I
(Rukhani) kepada Tergugat VI (Siti Nur Azizah) anaknya sebagaimana
Tergugat I, II, dan VI sampaikan, sebelumnya perolehan tanah C desa
Gajah, persil no 24 dg luas kurang lebih 127 M2, sudah menjadi sertifikat
hak milik (SHM) No. 01651, tercatat atas nama Siti Nur Azizah ,surat ukur
taggal 05/09/2017 nomor 00442/Gajah/2017 dengan luas 109 M2 (Obyek
Sengketa) tersebut diperoleh dengan cara yang tidak sah, hanya
berdasarkan surat keterangan (bukan hibah) yang mana para pihak
dalam hal ini Para Penggugat, tidak semuanya menyetujui surat tersebut
selaku Ahli Waris bapak Saein Rusdari yaitu Ibu Sukimah (Istri), Siti Aminah
Binti Saein (anak perempuan pertama), Ramelan Bin Saein (anak laki-laki),
Ramli (anak laki-laki), dan masduki (anak laki-laki), yang akan Para
Penggugat buktikan nanti bahwa adanya ketidak persetujuan salah satu
ahli waris atas peralihan persil no 24 dg luas kurang lebih 127 M2
(obyek sengketa ) menjadi milik Tergugat I (Rukhani) yang saat ini sudah
menjadi sertifikat hak milik (SHM) No. 01651, tercatat atas nama Siti Nur
Azizah ,surat ukur taggal 05/09/2017 nomor 00442/Gajah/2017 dengan luas
109 M2, sehingga dengan tidak setujunya ahli waris tersebut sudah
sepatutnya dan seharusnya secara hukum tanah tersebut merupakan bagian
dari ahli waris utama yang saat ini mengajukan Gugatan.

Bahwa selain itu dengan tidak setujunya ahli waris tersebut Para Penggugat
menganggap bahwa saat ini Obyek sengketa yaitu persil no 24 dg luas
kurang lebih 127 M2 (obyek sengketa ) saat ini sudah menjadi sertifikat
hak milik (SHM) No. 01651, tercatat atas nama Siti Nur Azizah ,surat ukur
taggal 05/09/2017 nomor 00442/Gajah/2017 dengan luas 109 M2, tersebut
masih berstatus persil C desa, namun alangkah terkejutnya Para Penggugat
ketika Tergugat I (Rukhanie) sudah merasa persil C itu adalah miliknya
maka segera untuk mendaftarkan tanah persil tersebut menjadi Sertifikat
Hak Milik dengan dasar sebagaimana tercantum dalam sertifikat Asal Hak
Konversi / Pengakuan Hak C.755 P.24 D.1, sehingga hal tersebut
sangat merugikan Para Penggugat sebagai Ahli waris atas tindakan
menguasai harta waris dari Tergugat VI.

5. Bahwa apa yang disampaikan Tergugat I, II, dan VI, dalam angka 6 tersebut
sama sekali tidak benar hanya merupakan karangan dari Tergugat I, II, dan
VI saja, karena jelas bahwa dalam surat keterangan pembagian harta
warisan dari persil desa tersebut sudah pasti hanya memuat pembagian
tanah dari Pewaris (orang yang meninggal) kepada Para Ahli Waris yang ada

5
yaitu Ibu Sukimah (Istri), Siti Aminah Binti Saein (anak perempuan
pertama), Ramelan Bin Saein (anak laki-laki), Ramli (anak laki-laki), dan
masduki (anak laki-laki), dan tidak ada nama Rukhani dalam pembagian
harta dari surat keterangan yang dibuat oleh desa tersebut, sehingga dalil
Tergugat I, II, dan VI hanya sebuah fiktif dan karangan saja yang nantinya
akan Para Penggugat buktikan.

Bahwa apa yang Tergugat I, II, dan VI dalam angka 7 tersebut juga sama
sekali tidak benar, dan merupakan karangan saja, sebagai orang yang
beragama islam sudah sepatutnya terhadap sisa harta waris dalam perakara
aquo dilakukan sesuai agama islam karena antara Para Penggugat dan Para
Tergugat adalah orang –orang yang beragama islam dan sudah sepatutnya
tunduk dan patuh terhadap pembagian waris islam, dan jika Tergugat I, II,
dan VI menyampaikan jika sisa harta yang meruapakn tanah Obyek
Sengketa tersebut diperuntukan untuk Almh. Siti Aminah karena nanti
segala sesuatu yan merawat ibu Sukimah sangatlah tidak tepat dan
membuat Para Penggugat merasa keberatan karena diatas namakan oleh
Tergugat I (Rukhanie), sehingga segala surat tesebut ada yang tidak mau
tanda tangan, jika kita berdasarkan hukum islam Pasal 176 Kompilasi
Hukum Islam maka bagian warisan yang diterima Penggugat adalah dua
berbanding satu dengan anak perempuan, sehingga dasar ataupun dalil
Tergugat I, II, dan VI, sangatlah tidak tepat, jika bagian yang lebih besar
tersebut diberikan kepada Ibu Aminah, sehingga beralasan untuk dilakukan
Gugatan Waris ini.

6. Bahwamenaggapi dalil Tergugat I, II, dan VI tersebut pada angka 8, seperti


yang sudah Para Penggugat sampaikan diatas pada angka 4 , bahwa
sebelum hibah dilakukan perolehan persil sebelum menjadi obyek sengketa
tersebut adalah tidak sah karena ada yang tidak setuju terhadap surat
keterangan yang dibuat, dan memberikan hak kepada Rukhani (Tergugat I),
oleh arena perolehan obyek sengketa persil no 24 dg luas kurang lebih
127 M2 (obyek sengketa ) saat ini sudah menjadi sertifikat hak milik
(SHM) No. 01651, tercatat atas nama Siti Nur Azizah (Tergugat VI) ,surat
ukur taggal 05/09/2017 nomor 00442/Gajah/2017 dengan luas 109 M2,
dilakukan dengan cara yang tidak sah, illegal dan bertentangan dengan
ketentuan hukum yang berlaku karena tidak semua Ahli Waris pada saat itu
menyetujui namun dipaksakan persil tersebut dialihkan menjadi milik
Tergugat I (Rukhanie), maka sudah barang tentu secara mutatis mutandis
Obyek Sengketa waris tersebut harus dibatalkan dan dikembalikan kepada
pihak ahli waris Alm.Saein Bin Rusdari dan Alm Ibu Sukimah untuk
ditetapkan dan dibagi sesuai ketentuan Faraidh Hukum islam.

7. Bahwa Para Penggugat membahntah apa yang disampaikan oleh Tergugat I,


II, dan VI dalam jawaban pada angka 9 tersebut karena surat pernyataan

6
tersebut hanya memuat mengenai perselisihan keluarga tanpa menyangkut
persetujuan terhadap obyek sengketa sehingga sudah sepatutnya untuk
dikesampingkan, apabila Tergugat I, II, dan VI menyatakan bahwa surat
tersebut sudah di tanda tangani oleh seluruh kelurga mohon untuk ditolak
karena ada salah satu dari ahli waris yang tidak setuju terhadap surat dalam
bentuk appun terkait peralihan obyek tersebut, sehingga jelas bahwa apa
yang disampaikan Tergugat I, II, dan VI tersebut hanya menggiring opini
saja dan akan Para Penggugat buktina nanti di persidangan.

8. Bahwa Para Penggugat membahntah apa yang disampaikan oleh Tergugat


I, II, dan VI dalam jawaban pada angka 10 tersebut, bahwa Tergugat I, II,
dan VI hanya membangun narasi – narasi yang tidak ada sangkut pautnya
dalam peralihan obyek sengketa seolah-olah dengan surat tersebut dianggap
persetujuan para ahli waris mengenai obyek sengketa, hal tersebut sama
sekali tidak benar karena para ahli waris saat itu ada yang tidak setuju dan
tidak mau tanda tangan, sehingga alasan Tergugat I, II, dan VI mohon
untuk ditolak.

9. Bahwa terhadap dalil Tergugat I, II, dan VI point 11 Sampai Dengan 14


tersebut Para Penggugat menolak dengan tegas dalil tersebut, bahwa
terhadap Obyek sengketa waris tersebut tidak ada hibah dari ibu sukimah
kepada Tergugat I, seperti yang disampaikan Tergugat I, II, dan VI, bahwa
sudah sepatutnya jika bapak Para Penggugat yaitu Saein Bin Rusdari
meninggal duni maka yang menjadi ahli waris adalah Ibu Sukimah (Istri),
Siti Aminah Binti Saein (anak perempuan pertama), Ramelan Bin Saein
(anak laki-laki), Ramli (anak laki-laki), dan masduki (anak laki-laki), sudah
sepatutnya dan seharusnya jika harus di hibahkan harta warisan tersebut
maka adalah dengan persetujuan dari semua ahli waris, bukan Ibu
Sukimah saja yang memberikan Hibah, seperti yang Tergugat I, II,
dan VI akui dan sampaikan, apalagi dalam surat tersebut tidak ada
pernyataan / keterangan hibah dari seluruh ahli waris, kecuali dalam surat
keterangan pembagian waris terhadap yang dilakukan oleh desa setelah
meninggalnya Alm Saein Rusdari meninggalkan persil kurang lebih 850 M2
yang dibagikan kepada istri dan anak dan tidak ada keterangan
memberikan tanah sisa obyek sengketa kepada Tergugat I
(Rukhani), sehingga tanah tersebut masih merupakan hak dari seluruh ahli
waris bersama.

10. Bahwa oleh karena Tergugat III, IV dan V tidak menanggapi Gugatan dari
Para Penggugat dan saat hadir di persidangan Tergugat III dan IV
menyatakan akan “ ikut putusan pengadilan kalo harus di bagi harus dibagi
rata” maka merupakan fakta yang tidak terbantahkan jika obyek tersebut
memang belum dibagi secara waris islam karena ada hak waris dari ahli
waris yang harus dilindungi, maka Para Penggugat anggap Tergugat III, IV

7
dan V karena tidak menggunakan haknya berarti menyetujui Gugatan para
Penggugat, agar semua harta dapat di bagi merata.

11. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Tergugat I, II, dan VI
untuk selain dan selebihnya, dalil tersebut mohon ditolak atau setiad-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

Maka berdasarkan Replik Penggugat tersebut di atas, Penggugat mohon


kiranya Majelis Hakim yang mulia yang mengadili dan memeriksa perkara a-
quo untuk memberikan putusan dengan amar putusan yang berbunyi
sebagai berikut

III. DALAM EKSEPSI

1. Menolak Eksepsi Tergugat I, II, dan VI untuk seluruhnya

IV.DALAM KONVENSI/DALAM POKOK PERKARA

1) Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk


seluruhnya.

---------------------------------- A t a u : -------------------------

Apabila Pengadilan Negeri Kendal berpendapat lain, mohon agar


memberikan putusan yang seadil-adilnya.------------------------------------

Grobogan,
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat

CANRA BEKTI WICAKSONO, SH HAMDAN CHOIRUDIN, SH

Anda mungkin juga menyukai