Anda di halaman 1dari 2

Page 1 of 2

Bulukumba, 07 Oktober 2019

Kepada Yth.

Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia

Di-

Jakarta

Perihal : Laporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim/Majelis
Hakim Dalam Perkara Nomor 89/Pid.B/2019/PN.BLK.

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :…

No. Telepon :…

Pekerjaan :…

Alamat : Jl. …, Kelurahan …, Kecamatan …, Kota/Kabupaten …

Selanjutnya disebut : PELAPOR -------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan ini melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yang
dilakukan oleh majelis hakim pada Pengadilan Negeri Bulukumba dengan Register Perkara Nomor :
89/Pid.B/2019/PN.BLK., dengan susunan majelis hakim sebagai berikut :

1. Sera Achmad, S.H., M.H. (Hakim Ketua)


2. Nursinah, S.H., M.H. (Hakim Anggota)
3. Uwaisqarni, S.H. (Hakim Anggota)

Selanjutnya disebut : TERLAPOR -----------------------------------------------------------------------------------------

Adapun yang menjadi dasar dan pertimbangan laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa atas nama Ibu Hj. Darmiati Binti Muh. Amir telah dilaporkan oleh Pelapor
yang tertera pada Perkara Nomor : 89/Pid.B/2019/PN.BLK., dan dijatuhi hukuman tahanan
selama 1 Tahun dengan tuduhan tindak pidana pasal 372 dan 378 KUHPidana dengan duduk
perkara yang tertera pada Putusan tersebut. Dimana persoalan ini hanya sebatas
kesalahpahaman dan adanya bukti yang tidak jelas yang ditujukan pada saudari ibu Ibu Hj.
Darmiati Binti Muh. Amir (Terdakwa) mengenai “Arisan”;
2. Bahwa selain adanya bukti yang tidak jelas dan tidak tepat dalam analisis pembuktian, kami
juga melihat adanya ketidaksesuaian penjelasan dari Saksi-Saksi yang dimana menjelaskan
keadaan sebenarnya pada Putusan tersebut yang dimana adanya penghapusan atau
penghilangan dari keterangan saksi-saksi yang dapat menjelaskan bahwa Terdakwa yang
dituduhkan tindak pidana Pasal 372 dan 378 KUHPidana itu tidak benar. Dan adapun dalam
Tembusan :
1. Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia;
3. Ketua Pengadilan Tinggi Makassar;
4. Ketua Pengadilan Negeri Bulukumba.
Page 2 of 2

persidangan, dimana Pihak Terdakwa dimintai keterangan beserta keluarga yang menemani
mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya bagi majelis Hakim lakukan yaitu seperti
membentak Terdakwa dan juga keluarga Terdakwa yang menemani, dimana sehinggan
suami dan anak terdakwa tidak tahan dengan bentakan keluar dari ruangan siding dan
menangis;
3. Bahwa dengan ini kami menduga adanya pelanggaran Kode Etik Hakim dalam tidak
menjunjungnya keadilan dan memihak pada salah satu pihak yang berperkara yang dimana
menguntungkan pihak Terlapor pada Putusan tersebut (pada Perkara Nomor :
89/Pid.B/2019/PN.BLK.) serta menghapus beberapa keterangan saksi-saksi yang dijelaskan
pada majelis hakim atau saat ini kami sebut pihak Terlapor dalam surat ini;
4. Bahwa dimana kami menduga adanya modus untuk menguntungkan majelis Hakim yang
mengutus perkara ini beserta jajarannya, karena kami mengetahui bahwa pihak Terlapor
pada Putusan Perkara 89/Pid.B/2019/PN.BLK. itu memiliki kerabat yang dapat
menguntungkan dalam situasi perkara ini;
5. Bahwa kami juga telah 2 (dua) kali mengajukan penangguhan tahanan untuk Terdakwa
secara tulisan, tapi sampai saat ini kami belum mendapatkan balasan secara tulisan juga
apabila penangguhan tahanan Terdakwa kami diterima atau ditolak;
6. Bahwa kami dapat menyimpulkan dan mengkualifikasi Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim (pada Surat Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan
Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Nomor: 047/KMA/SKB/IV/2009
-02/SKB/P.KY/IV/2009 tanggal 8 April 2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim) yang dilanggar oleh pihak Terlapor saat ini, yaitu :
1. TIDAK berperilaku adil;
2. TIDAK berperilaku jujur;
3. TIDAK berintegritas tinggi;
4. TIDAK bertanggung jawab;
5. TIDAK berdisiplin tinggi;
6. TIDAK bersikap professional;
7. TIDAK berperilaku rendah hati.

Adapun yang kami lampirkan sesuai untuk membenarkan dugaan laporan kami sesuai yang diatas
ialah :

1. Fotokopi KTP/Tanda Pengenal Pelapor;


2. Fotokopi Salinan putusan/penetapan (laporan terkait dengan putusan/penetapan)
3. Bukti-bukti pendukung lain terkait laporan (rekaman audio, surat pernyataan saksi, dll)

Demikian laporan pengaduan ini saya buat, selanjutnya saya mohon kepada KOMISI YUDISIAL
REPUBLIK INDONESIA untuk dapat memeriksa laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Hormat Kami,

…………
Tembusan :
1. Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia;
3. Ketua Pengadilan Tinggi Makassar;
4. Ketua Pengadilan Negeri Bulukumba.

Anda mungkin juga menyukai