Anda di halaman 1dari 7

KANTOR ADVOKAT

AGUM ISWHARA & PARTNERS


BTN Gowa Sarana Indah, Blok. B2 No.6
Kel. Tombolo, Kec. Somba Opu, Kab.Gowa.

Gowa, 13 Juli 2021

Perihal : Kesimpulan Tergugat Intervensi


Kepada Yth. : Ketua/Majelis Hakim Perkara No. 29/G/2021/PTUN-MKS

Di –
Makassar

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. AGUM ISWHARA CANDRA, S.H.


2. MUHAMMAD AMRI AMIR, S.H.

Advokat pada Kantor Advokat Agum Iswhara & Partners, Beralamat/berkedudukan


di BTN Gowa Sarana Indah Blok.B2 No.6, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba
Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sepakat untuk memilih domisili hukum
dalam mengajukan Permohonan ini di Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar,
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dalam hal ini bertindak
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 4 Mei 2021, bertindak untuk dan atas
nama H. BASIR yang diwakili oleh ABBAS selaku Ahli Waris yang sah, untuk
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
INTERVENSI.-----------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------- Melawan -------------------------------------------------

Hj. A. ROSNA M, Dkk. Beralamat di Jl. Ibrahim No. 24, Kel. Turikale, Kec. Turikale,
Kab. Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini memberikan Kuasa kepada

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 1|7


Kantor Hukum AMIRULLAH, S.H. & PARTNERS, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PARA PENGGUGAT. ------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan Fakta Persidangan dan Pembuktian, baik dari Penggugat maupun


Tergugat dan Tergugat Intervensi yang berupa keterangan saksi maupun bukti
tertulis di dalam proses persidangan yang telah lalu, maka perkenankanlah kami
selaku Tergugat Intervensi menyampaikan kesimpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
Bahwa Tergugat menolak seluruh pernyataan, keterangan, dalil-dalil
Penggugat sebagaimana disampaikan dalam Surat Gugatan tertanggal 1 April
2021 (selanjutnya disebut Gugatan atau Surat Gugatan) dan Replik Penggugat
tertanggal 25 Mei 2021 (selanjutnya disebut Replik) secara keseluruhan.

II. TENTANG UPAYA PEMBUKTIAN PENGGUGAT


1. Alat Bukti Surat
a. Bukti P.1 Foto Copy Buku Tanah Sertifikat Hak Milik No. 260/Desa
Pajukukang Tahun 1998 atas nama Haji Basir;
b. Bukti P.2 Foto Copy Surat Keterangan Kewarisan Tertanggal 31
Maret 2021;
c. Bukti P.3 Foto Copy Tanda Bukti Penerimaan Pengaduan
Tertanggal 20 Januari 2021;
d. Bukti P.4 Foto Copy Surat Permohonan Pemblokiran Tertanggal 15
Februari 2021;
e. Bukti P.5 Foto Copy Tanda Terima Surat Permohonan Pemblokiran
Tertanggal 15 Februari 2021;
f. Bukti P.6 Foto Copy Surat Keberatan dan Permohonan Pembatalan
Sertifikat Tertanggal 4 Maret 2021;
g. Bukti P.7 Foto Copy Tanda Terima Surat Keberatan Pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Bantaeng Tertangal 8 Maret 2021;
h. Bukti P.8 Foto Copy Tanda Terima Surat Keberatan Pada Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulsel tertanggal 10
Maret 2021.

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 2|7


2. Keterangan Saksi
a. Saksi Hasan Dg. Mange, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi megetahui lokasi objek sengketa;
- Bahwa saksi pernah menggarap objek sengketa sejak tahun
1974 sampai dengan tahun 1980;
- Bahwa saksi pernah mendengar jika objek sengketa digadai;
- Bahwa saksi mengetahui objek sengeketa digadai sebesar
tujuh juta rupiah ( Rp. 7.000.000);
- Bahwa Saksi tidak melihat proses gadai hanya sebatas
mendengar dari orang lain;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui pada saat H. Usman Toaji
meninggal ada ahli waris yang menjual objek sengketa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui adanya proses jual beli atas
objek sengketa.
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan yang diberikan oleh
Saksi dalam persidangan tidaklah memiliki korelasi dan bobot
pembuktian dengan dasar gugatan Penggugat yaitu terkait
penerbitan Buku Tanah Sertipikat Hak Milik No. 260/Desa
Pajukukang Tahun 1998 atas nama Haji Basir, saksi hanya
menjelaskan terkait gadai yang mengarah kepada sengketa hak
milik (Perdata) bukan sengketa terkait Keputusan Tata Usaha
Negara (KTUN) berdasarkan Pasal 1 angka 3 dan Pasal 2 huruf a
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, kiranya mohon agar keterangan saksi untuk tidak
dipertimbangkan oleh Ketua/ Majelis hakim yang terhormat.

b. Saksi Sattu, yang pada pokoknya menerangkan:


- Bahwa saksi pernah tinggal di rumah H. Usman Toaji;
- Bahwa Saksi tinggal kurang lebih 20 tahun di rumah
H.Usman;

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 3|7


- Bahwa Saksi menyatakan bahwa objek sengketa sedang
dalam proses gadai sampai sekarang dan di gadai kepada
beberapa orang akan tetapi saksi hanya sebatas mendengar
cerita dari H.Usman dan tidak melihat secara langsung
proses gadai tersebut;
- Bahwa Semua keterangan saksi hanya diketahui melalui
cerita dari H.Usman saja;
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan yang diberikan oleh
Saksi dalam persidangan tidaklah berbeda dengan keterangan yang
diberikan oleh saksi pertama yang mana saksi hanya menjelaskan
terkait gadai yang mengarah kepada sengketa hak milik (Perdata)
bukan sengketa terkait Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
berdasarkan Pasal 1 angka 3 dan Pasal 2 huruf a Undang-Undang
No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka
kami juga memohon kiranya agar keterangan saksi untuk tidak
dipertimbangkan oleh Ketua/ Majelis hakim yang terhormat.

III. TENTANG UPAYA PEMBUKTIAN TERGUGAT INTERVENSI


1. Alat Bukti Surat
a. Bukti T.I 1 Sertipikat Hak Miliki No. 260/Pa’Jukukang Tahun 1998,
Copy dari Asli;
b. Bukti T.I 2 Akta Jual Beli No. 328/ PPAT/ KTB/ 1997 Kec
Tompobulu, Kab. Bantaeng, Copy dari Copy;
c. Bukti T.I 3 Surat Keterangan Tidak Keberatan, Copy dari Asli;
d. Bukti T.I 4 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan
Bangunan (SPPT PBB) Nop. 73.03.031.012.006-0041.0 Tahun
2011 dan Tahun 2018, Copy dari Asli.

2. Keterangan Saksi
a. Saksi Irwan (Staff Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng),
yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa Saksi tidak mengenal Penggugat, Tergugat, dan
Tergugat Intervensi;

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 4|7


- Bahwa Saksi mengetahui lokasi Objek Sengketa;
- Bahwa Saksi membenarkan Drs. Abd. Latief Naikang pernah
menjabat selaku Camat dan PPAT sementara di Kecamatan
Tompobulu pada tahun 1997;
- Bahwa Saksi membenarkan jika Akta Jual Beli No. 328/
PPAT/ KTB/ 1997 Kec Tompobulu, Kab. Bantaeng yang
dibuat oleh Drs. Abd. Latief Naikang arsipnya tercatat dan
disimpan di Kantor Kecamatan Tompobulu;
- Bahwa Saksi menjelaskan buku registrasi akta di Kantor
Kecamatan Tompobulu tahun 2000 kebawah sudah rusak
karena dimakan rayap sehingga tidak dapat di hadirkan
dalam persidangan;
- Bahwa Saksi menjelaskan tidak ada Arsip/ Akta lain yang
memiliki nomor yang sama dengan Akta Jual Beli No. 328/
PPAT/ KTB/ 1997.

IV. TENTANG FAKTA PERSIDANGAN


Setelah menyimpulkan dan menanggapi terkait Pembuktian Para Pihak maka
kami juga akan menyimpulkan terkait fakta persidangan yang kiranya perlu kami
bahas dan tuangkan didalam kesimpulan ini.

1. Pengakuan Penggugat
Bahwa pada persidangan tanggal 30 Juni 2021 dengan agenda sidang
Tambahan bukti surat para pihak serta saksi dari pihak Penggugat dan
Tergugat II Intervensi (Pembuktian), terdapat pengakuan yang diucapkan
langsung oleh Kuasa Hukum Para Penggugat dihadapan persidangan
bahwa Kuasa Hukum Penggugat menyatakan kepada Ketua/ Majelis
Hakim jika mereka sama sekali tidak mengetahui dan tidak diberitahu oleh
Para Penggugat apabila telah ada Akta Jual Beli No. 328/ PPAT/ KTB/
1997 Kec Tompobulu, Kab. Bantaeng (Bukti T.I 2) dan Surat Keterangan
Tidak Berkeberatan Menjual atas Objek Sengketa (Bukti T.I 3) yang telah
terbit, berdasarkan pernyataan tersebut, Para Penggugat terkesan
menutup-nutupi terkait keberadaan Akta Jual Beli (Bukti T.I 2) dan Surat

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 5|7


Keterangan Tidak Berkeberatan Menjual (Bukti T.I 3) kepada kuasa
hukum mereka. Berdasarkan Pasal 100 Undang-Undang Republik
Indonesia No. 5 Tahun 1986 Tentang peradilan Tata Usaha Negara,
pengakuan (para pihak) merupakan salah satu dari 5 alat bukti perkara
tata usaha negara. Pengakuan adalah keterangan sepihak dalam suatu
sengketa dimana ia mengakui apa yang dituduhkan pihak lawan. Mengacu
pada fakta persidangan yang telah kami jabarkan tersebut maka jelaslah
jika fakta persidangan tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengakuan
sehingga dapat dijadikan sebagai suatu alat bukti yang memiliki kekuatan
sempurna (volledig bewijs).

2. Penyesuaian Tanda Tangan


Bahwa pada persidangan tanggal 07 Juli 2021 dengan agenda sidang
Tambahan bukti dari Para Pihak dan saksi dari Penggugat (Pembuktian),
dihadirkan oleh Kuasa Hukum Penggugat yaitu Para Penggugat Rosna
Usman (Prinsipal), Usra Bin Usman Toaji (Prinsipal), dan Usdin Bin
Usman Toaji (Prinsipal) untuk menyesuaikan tanda tangan mereka
dengan tanda tangan dalam Akta Jual Beli No. 328/ PPAT/ KTB/ 1997 Kec
Tompobulu, Kab. Bantaeng (Bukti T.I 2) dan Surat Keterangan Tidak
Berkeberatan Menjual (Bukti T.I 3), menurut kami hal tersebut sangatlah
keliru dimana dalam Pasal 100 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5
Tahun 1986 Tentang peradilan Tata Usaha Negara menjelaskan bahwa
alat bukti dalam Persidangan di Pengadilan Tata Usaha Negara hanya
ada 5 yaitu surat atau tulisan, keterangan ahli, keterangan saksi,
pengakuan para pihak, dan pengetahuan Hakim. Para Pihak sama sekali
tidak boleh bersaksi/ memberikan keterangan dalam pembuktian
terkecuali diminta Oleh Majelis Hakim, berdasarkan fakta persidangan
kehadiran Para Penggugat Prinsipal bukanlah atas permintaan dan
kehendak dari majelis hakim sehingga bisa disimpulkan jika hal tersebut
dilakukan berdasarkan kehendak dari Para Penggugat sendiri, serta
dirasa sangat tidak relevan jika perbandingan dan pengujian terkait tanda
tangan tidaklah dilakukan dan diuji secara professional oleh ahli dibidang
tersebut, maka daripada itu kami memohon kepada Majelis Hakim yang

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 6|7


Mulia untuk kiranya tidak memperhitungkan hal tersebut sebagai salah
satu alat bukti dalam pembuktian.
Bahwa berdasarkan dalil sebagaimana tersebut diatas, maka TERGUGAT
INTERVENSI memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini agar kiranya berkenan untuk memutuskan yang amarnya sebagai berikut:
1. Menolak Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya;
2. Menyatakan Bahwa Peralihan Hak Sertipikat Hak Milik No. 260/Desa
Pajukukang, Tanggal 27 Agustus 1998, Surat Ukur Tanggal 18-08-1998
No. 34/ 1998 luas 20.955 M 2 atas nama Haji Basir adalah benar dan sah
serta memiliki kekuatan hukum yang mengikat;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini.

Demikian kesimpulan ini kami sampaikan, apabila Majelis Hakim beranggapan atau
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

Atas perhatian Ketua Ketua/ Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini, TERGUGAT INTERVENSI mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,

AGUM ISWHARA CANDRA, S.H.

MUHAMMAD AMRI AMIR, S.H.

KESIMPULAN TERGUGAT INTERVENSI Hal. 7|7

Anda mungkin juga menyukai