u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 99/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengadili perkara
Praperadilan dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
do
gu dalam perkara antara:
1. RICHARD, laki-laki, lahir di Medan pada tanggal Sebelas bulan Oktober
In
A
tahun Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Lima (11/10/1985), warga
negara Indonesia, beragama Khatolik, bertempat tinggal Perum Griya
ah
lik
Investama Blok DD-7 RT 027/006, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako,
Kota Palembang, selanjutnya disebut PEMOHON I;
2. HANS PRANATA, laki-laki, lahir di di Jakarta pada tanggal Sebelas bulan
am
ub
Desember tahun Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Lima
(11/12/1985), warga negara Indonesia, beragama Budha, berkedudukan di
ep
Jalan Punai II No. 20, RT/RW 026/007, Kelurahan Duku, Kecamatan Ilir
k
si
PEMOHON
Para Pemohon dalam hal ini memberikan kuasa kepada IDHAM INDRAPUTRA,
ne
ng
SH., MH., REYNO Y. ROMEIN, SH., CPCD., dan WAHYUDI SAPUTRA, SH.,
para advokat pada kantor: UNO & PARTNERS, yang beralamat di Gedung
do
gu
Graha Delta Rona Adiguna, Jl. Raya Tengah No. 99, Kramat Jati, Jakarta Timur,
sebagaimana Surat Kuasa Khusus, tertanggal 10 Oktober 2022
melawan
In
A
lik
SIBER, beralamat di Jalan Jenderal Sudirman 55, Jakarta Selatan, yang untuk
selanjutnya disebut sebagai Termohon;
m
ub
penunjukan Hakim;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
surat yang diajukan ke persidangan;
si
Menimbang, bahwa Pemohon melalui surat permohonan tanggal 11
Oktober 2022 yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
ne
ng
Selatan register Nomor 99/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL tanggal 11 Oktober 2022,
telah mengajukan permohonan praperadilan dengan alasan-alasan sebagai
berikut:
do
gu Adapun sebagai kelengkapan dalam permohonan a quo, bersama ini
PEMOHON menyampaikan alasan-alasan sebagai berikut:
In
A
PENDAHULUAN
ah
lik
Seorang guru besar ilmu hukum pada Pusdiklat Kejaksaan Agung
Republik Indonesia, yang bernama: Indrianto Seno Aji, telah menyatakan pada
am
ub
pokoknya bahwa KUHAP menerapkan lembaga Praperadilan untuk “melindungi
seseorang” dalam pemeriksaan pendahuluan terhadap tindakan-tindakan
ep
kepolisian dan/atau kejaksaan yang melanggar hukum dan merugikan
k
seseorang. Sejalan dengan pendapat hukum tersebut, seorang guru besar ilmu
ah
si
Sharif Hiarie, juga menjelaskan bahwa konsep Praperadilan adalah proses
untuk melindungi hak asasi manusia berkenaan dengan penggunaan upaya
ne
ng
do
gu
lik
ub
berprikeadilan;
ep
arifan Hakim Yang Mulia sebagai domini litis yang tidak berpihak, dapat
R
terhadap hak asasi manusia, terutama hak asasi tersangka. Sehingga dalam
M
ng
forum ini, semua pihak dapat ikut mengontrol jalannya pemeriksaan dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengujian kebenaran dan ketepatan tindakan penyidik dalam menentukan suatu
si
peristiwa yang merupakan tindak pidana dengan cukup bukti, ataupun dalam hal
dengan alasan-alasan yang dapat memerdekakan peristiwa yang patut
ne
ng
dinyatakan bukan merupakan tindak pidana. Hal inilah yang hendak dicapai
PEMOHON melalui upaya hukum Praperadilan ini;
do
gu
I. DASAR HUKUM PERMOHONAN PRAPERADILAN
In
A
Dalam rangka untuk memberikan keyakinan kepada Hakim Yang Mulia
ah
lik
berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan a quo, maka
perkenankan PARA PEMOHON menyampaikan dasar-dasar hukum dari
permohonan a quo, yakni sebagai berikut:
am
ub
A. KEWENANGAN ABSOLUT:
ep
1. Kewenangan lembaga Praperadilan sudah tidak lagi dipahami hanya
k
Kesatu, dan Bab XII Bagian Kesatu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
R
si
Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), melainkan telah ditambahkan
dengan norma penetapan tersangka, penggeledahan, dan penyitaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
➢ Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Bengkayang Nomor:
si
01/Pid.Prap/Pn.Bky, tertanggal 18 Mei 2011, juncto Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 88 PK/Pid/2011, tertanggal 17 Januari
ne
ng
2012;
3. Berdasarkan tambahan jaminan norma hukum yang telah dikuatkan
dengan yurisprudensi tersebut, maka lembaga Praperadilan sudah
do
gu dimaknai dengan kewenangan memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara-perkara tentang:
In
A
a. Sah atau tidaknya: penangkapan, penahanan, penetapan tersangka,
penggeledahan, penyitaan, atau penghentian penyidikan, atau
ah
lik
penghentian penuntutan, dan;
b. Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang berperkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
am
ub
4. Sejalan dengan jaminan hukum ini, maka PARA PEMOHON melalui
kuasanya mengajukan permohonan a quo terhadap sah atau tidaknya
ep
PARA PEMOHON ditetapkannya sebagai TERSANGKA oleh
k
TERMOHON, dan sah atau tidaknya PENYITAAN suatu barang bukti oleh
ah
si
Baik, dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses (perkara a quo) melalui
Lembaga Praperadilan pada Pengadilan Negeri;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
C. OBJEK PEMERIKSAAN:
si
1. Secara formil, permintaan atau permohonan Praperadilan sebagaimana
dimaksud Pasal 79 KUHAP, dapat ajukan oleh TERSANGKA atau
ne
ng
kuasanya kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan menyebutkan
alasannya, dan tanpa mempersyaratkan pengajuan beberapa subjek dan
objek pemeriksaan harus dipisah dengan permohonan, dan/atau tidak
do
gu melarang penggabungan subjek dan objek pemeriksaan dalam satu
permohonan;
In
A
2. Berdasarkan keleluasan hukum acara tersebut, maka PARA PEMOHON
mengajukan permohonan pada Lembaga Praperadilan di Pengadilan
ah
lik
Negeri Jakarta Selatan dengan menggabungkan perkara a quo kedalam
satu permohonan a quo, dengan maksud untuk menguji sah atau tidaknya
PARA PEMOHON ditetapkan TERSANGKA oleh TERMOHON, dan sah
am
ub
atau tidaknya PENYITAAN oleh TERMOHON dalam kegiatan Penyidikan
Perkara Pencemaran Nama Baik, dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses;
ep
3. Adapun alasan PARA PEMOHON menggabungkan perkara a quo
k
si
Dalam permohonan perkara a quo, terdiri dari PEMOHON I, dan
PEMOHON II (PARA PEMOHON) yang berhadapan dengan satu pihak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Baik dapat mempengaruhi lanjut atau tidaknya kegiatan Penyidikan
si
Perkara Ilegal Akses. Sehingga cukup beralasan untuk PARA
PEMOHON menggabungkan permohonan dalam satu permohonan a
ne
ng
quo;
4. Lebih dari itu, alasan PARA PEMOHON menggabungkan perkara a quo
dalam satu permohonan a quo, dikarenakan untuk mewujudkan asas
do
gu peradilan yang dapat dilakukan sederhana, cepat, dan biaya ringan
sebagaimana Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor: 48 Tahun 2009
In
A
tentang Kekuasaan Kehakiman (UU 48/2009). Adapun sebagai tambahan
alasan lainnya, penggabungan perkara a quo dalam satu permohonan a
ah
lik
quo dapat menghindari munculnya suatu putusan yang saling
bertentangan, yakni:
a. Asumsi Pertentangan Subyek Hukum Terpisah:
am
ub
Jika permohonan Praperadilan terkait kegiatan Penyidikan Perkara
Ilegal Akses dilakukan secara terpisah sesuai subyek pemohon, maka
ep
apabila penetapan TERSANGKA PEMOHON I oleh TERMOHON
k
si
sah oleh putusan Praperadilan yang terpisah permohonan subyek
hukumnya, maka akan menjadi putusan yang saling bertentangan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka cukup beralasan
si
menurut hukum, atau dapat dibenarkan menurut hukum terhadap
permintaan PARA PEMOHON menggabungkan permohonan pengujian
ne
ng
sah atau tidaknya penetapan TERSANGKA, dan sah atau tidaknya
PENYITAAN dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik
dan kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses menjadi satu permohonan;
do
gu
II. ALASAN - ALASAN PERMOHONAN PRAPERADILAN
In
A
Dalam rangka untuk menambahkan keyakinan kepada Hakim Yang Mulia
dapat mencapai pada suatu kebenaran dan keadilan yang baik menurut hukum,
ah
lik
dan baik serta seimbang pula untuk PARA PEMOHON dan TERMOHON, maka
perkenankan PARA PEMOHON menyampaikan alasan-alasan permohonan a
quo, yakni sebagai berikut:
am
ub
A. TENTANG FAKTA-FAKTA:
1. PEMOHON I merupakan seorang dokter yang telah menyelesaikan
ep
pendidikan dari Fakultas Kedokteran pada Universitas Sriwijaya
k
si
estetika dan kecantikan di American Academy of Aesthetic Medicine;
2. Kemudian sejak tahun 2018, PEMOHON telah beraktivitas sebagai
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melakukan pengecekan laboratorium atas nama perorangan, sehingga
si
PEMOHON I diarahkan menggunakan laboratorium pada lembaga swasta;
5. Pada tanggal 02 Oktober 2019, PEMOHON I membeli secara online
ne
ng
sampel produk Whitening Night Cream Helwa Beautycare pada
marketplace Shopee di lapak Shelvya123. Sampel produk ini kemudian
dikirimkan oleh PEMOHON I untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
do
gu pada PT. Saraswanti Indo Genetech, dan telah mendapat konfirmasi
penerimaan sampel produk tersebut oleh PT. Saraswanti Indo Genetech
In
A
pada tanggal 10 Oktober 2019. Setelah PT. Saraswanti Indo Genetech
melakukan pemeriksaan laboratorium, maka pada tanggal 16 Oktober
ah
lik
2019, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk ini telah
disampaikan kepada PEMOHON I. Adapun hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap sampel produk ini, PT. Saraswanti Indo Genetech
am
ub
menyatakan adanya kandungan hydroquinon sebesar 5,7%;
6. Pada tanggal 30 November 2019, PEMOHON I dengan dibantu oleh
ep
PEMOHON II menyampaikan ulasan edukasi secara publik melalui akun
k
si
berbahaya digunakan secara langsung untuk kulit sebagai kosmetika, dan
menyatakan pula penggunaan hydroquinon sebagai krim obat hanya
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bab III huruf B, dan BAB IV huruf B Peraturan Menteri Kesehatan No. 73
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
di lapak Helwa Beautycare pada tanggal 11 Januari 2020. Sampel produk
si
ini kemudian dikirimkan, dan diterima PT. Saraswanti Indo Genetech pada
tanggal 22 Januari 2020 untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pada
ne
ng
tanggal 24 Januari 2020, PT. Saraswanti Indo Genetech mengirimkan hasil
pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk ini kepada PEMOHON
I, dengan menyatakan sampel produk ini mengandung hydroquinon
do
gu sebesar 4,7%;
8. Pada tanggal 01 Februari 2020, PEMOHON I dengan dibantu oleh
In
A
PEMOHON II menyampaikan ulasan edukasi secara publik melalui akun
Youtube dr Richard Lee, MARS terhadap sampel produk bodylotion Helwa
ah
lik
Beautycare yang mengandung hydroquinon sebesar 4,7% berbahaya
digunakan secara langsung untuk kulit sebagai kosmetika, dan
menyatakan pula penggunaan hydroquinon sebagai krim obat hanya
am
ub
diperbolehkan dengan resep dokter, dikarenakan hydroquinon termasuk
jenis obat keras, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan anamnesa,
ep
pemeriksaan fisik, dan penegakkan diagnosa terlebih dahulu oleh dokter
k
si
bebas, dikarenakan jenis produk ini bukanlah produk kosmetik, melainkan
krim obat yang wajib menggunakan resep dokter. Perbuatan PEMOHON I
ne
ng
do
gu
lik
ub
membeli sampel produk Night Cream Ultimate Helwa Beauty Care pada
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Indo Genetech mengirimkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap
si
sampel produk ini kepada PEMOHON I, dengan menyatakan sampel
produk ini mengandung hydroquinon sebesar 5,7%;
ne
ng
11. Pada tanggal 07 Agustus 2020, PEMOHON I dengan dibantu oleh
PEMOHON II menyampaikan ulasan edukasi secara publik melalui akun
Youtube dr Richard Lee, MARS terhadap sampel produk Night Cream
do
gu Ultimate Helwa Beauty Care yang mengandung hydroquinon sebesar
5,7% berbahaya digunakan secara langsung untuk kulit sebagai
In
A
kosmetika, dan menyatakan pula penggunaan hydroquinon sebagai krim
obat hanya diperbolehkan dengan resep dokter, dikarenakan hydroquinon
ah
lik
termasuk jenis obat keras, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penegakkan diagnosa terlebih dahulu
oleh dokter dalam menerbitkan resep. Ulasan edukasi ini, bertujuan untuk
am
ub
memberikan informasi kepada masyarakat agar berhati-hati membeli
produk ini secara bebas, dikarenakan jenis produk ini bukanlah produk
ep
kosmetik, melainkan krim obat yang wajib menggunakan resep dokter.
k
si
kaidah hukum sebagaimana PerBPOM 23/2019, dan Permenkes
1010/2008, juncto Permenkes 73/2016;
ne
ng
12. Hasil ulasan ketiga oleh PEMOHON I pada akun Youtube dr Richard Lee,
MARS tersebut, telah mendapat reaksi dari Saudari Kartika Putri (Korban)
do
gu
dengan cara membuat konten pada akun Youtube Kartika Putri Official
pada tanggal 03 Desember 2020. Dimana dalam konten tersebut, Saudari
Kartika Putri (Korban) memperagakan penggunaan produk Helwa
In
A
lik
ub
berikut:
“Halo selamat pagi Mbak Karput, jadi saya sudah nonton
ka
ketemu atau collab bareng ya. Tapi saya punya sedikit saran nih
ah
lainnya, tolong deh kalau endorse itu jangan asal diterima aja,
es
ng
meja aja nih ya, karena nanti kalo informasinya sesat itu bukan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hanya bisa ngerusak integritas kamu loh, integritas kamu tuh bisa
si
juga rusak, tapi juga bisa membahayakan orang lain. Nah ini kan
nggak baik ya, sebenarnya video saya ini sebenarnya bisa
ne
ng
menjadi salah satu acuan juga sih, saya nggak sembarangan
ngomong loh Mbak Karput, saya ini dokter bener-bener dokter,
kamu boleh cek deh. Dan juga saya ini ngeceknya pakai hasil lab,
do
gu dan lab nya ini sudah tersertifikasi. Saya kan cuma membacakan
hasil lab loh, nggak sembarangan lho 5,7% hidroquinon, 5,7% itu
In
A
dosisnya tinggi. Baca coba di Google tinggi banget itu dan itu bisa
resikonya kanker itu. Nah hati-hati makanya jangan cuma lihat
ah
lik
yang diatas meja doang, yang di atas meja memang BPOM dia
mah nggak nunjukin, yang Ultimate night cream nya dia orang
tunjukin nggak? Coba dicek, nah kalau misalnya iya kan artinya
am
ub
Mbak Karput itu juga ikut menyebarkan ya, artinya Mbak karput
itu juga ikut berdosa dong merusak wajah orang lain kan karena
ep
anjuran Mbak karput. Itu bahaya tuh jadinya seperti itu punya kan,
k
enggak boleh lah. Nah Mbak Karput juga mungkin belum pernah
ah
si
itu wajahnya jadi rusak, fleknya timbul, jerawatnya timbul jadi
enggak tahu rasanya bagaimana. Nah di luar sana korbannya itu
ne
ng
banyak banget dan mereka itu cerita dengan saya, dan sebagai
seorang dokter etika saya itu gimana ya, etika saya berkata
do
gu
bahwa saya nggak boleh biarkan ini terjadi, saya harus edukasi
masyarakat. Jadi ini bukan pansos bukan juga ingin menjatuhkan
produk lain, buktinya saya ada review kan orang yang bagus-
In
A
bagus kok nggak jadi masalah. Dan juga untuk banyak yang
ngomongin palsu, aduh please coba deh lihat artis-artis ini. Punya
ah
lik
artis-artis ini pakai yang palsu juga kah? Makanya dilihat track
record dari awal sampai akhir. Iya kan sedih jadinya kita itu
m
ub
itu bisa berbahaya untuk orang lain bisa merusak wajah orang
ah
ng
Tuhan saya juga senang sih. Tapi kan video itu saya buat dari
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tahun 2019 sampai tahun 2020 awal, ya saya reviewnya kan
si
produk pada waktu itu, jangan dijadikan sampai sekarang. Saya
sekarang nggak tahu, saya sekarang kan nggak review lagi. Tapi
ne
ng
yang jelas artis-artis itu nggak pakai palsu kok atau mungkin
mereka juga di palsuin ya? Saya nggak tahu juga, ya jelas kok
artisnya juga pegang polosan kok. Jadi yang itu apa Namanya,
do
gu apakah mereka beli tidak di tempatnya? Jejak digital itu nggak
bisa dibohongin Mbak Karput ya jadi saya harap Mbak Karput
In
A
juga bisa bijak. Mudah-mudahan suatu hari kita bisa ketemu dan
ngobrol langsung ya”;
ah
lik
14. Kemudian pada tanggal 16 Desember 2020, Saudara Aditya Dwi Putra
melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik terhadap
PEMOHON I pada TERMOHON dengan laporan polisi nomor:
am
ub
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ;
15. Berdasarkan laporan polisi tersebut, PEMOHON I telah memenuhi
ep
pemeriksaan terhadap Undangan Klarifikasi dan Panggilan dari
k
si
Januari 2021;
b. Surat Nomor: B/848 /II/RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 01
ne
ng
Februari 2021;
c. Surat Nomor: S.Pgl/2057/VI /RES.2.5/2012/Ditreskrimsus, tertanggal
do
gu
02 Juni 2021;
16. Berdasarkan laporan polisi tersebut, TERMOHON dalam melaksanakan
kegiatan penyelidikan perkara pencemaran nama telah melakukan
In
A
lik
ub
oleh TERMOHON tanpa nomor surat, dan tanpa berita acara lainnya;
ah
aplikasi resmi business suite facebook yang sudah dimiliki sejak tahun
es
2018 melaui email pribadi PEMOHON II, dan tanpa disadari oleh PARA
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan akun @dr.richard_lee yang telah diserahkan kepada TERMOHON.
si
Sehingga pada tanggal 10, dan tanggal 20 Agustus 2021, PARA
PEMOHON disampaikan oleh TERMOHON berupa tembusan surat
ne
ng
Nomor: B/14116/VIII/RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, dan tembusan surat
Nomor: B/1351/VIII/ RES.2.5/2021/Ditreskrimsus tentang pemberitahuan
penetapan TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses;
do
gu 18. Sedangkan pada tanggal 11 Agustus 2021, TERMOHON pernah
melakukan upaya paksa dengan melakukan penangkapan kepada
In
A
PEMOHON I dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses.
Pelaksanaan upaya paksa tersebut, TERMOHON tidak memperbolehkan
ah
lik
PEMOHON I untuk melakukan buang air kecil, kecuali dilakukan
dihadapan TERMOHON dengan botol bekas yang diberikan kepada
PEMOHON I;
am
ub
19. Pada tanggal 29 Desember 2021, TERMOHON dalam melaksanakan
kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses telah melakukan PENYITAAN
ep
kembali terhadap benda-benda milik saksi: Mohammad Ali Gusman
k
berupa:
ah
➢ Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight green;
R
si
➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
20. Kemudian pada tanggal 03 Februari 2022, PEMOHON I disampaikan oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
B. TENTANG HUKUMNYA:
1. Dugaan Pelanggaran TERMOHON Dalam Penyidikan Perkara
ka
Delik Aduan:
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/ SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember
si
2020, dengan Pelapor adalah Saudara Aditya Dwi Putra, dan sebagai
Korban adalah Saudari Kartika Putri. Hal ini diketahui oleh PARA
ne
ng
PEMOHON, diantaranya berdasarkan:
a) Undangan Klarifikasi oleh TERMOHON sebagaimana Surat
Nomor: B/279/I/ RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 12
do
gu Januari 2021;
b) Undangan Klarifikasi ke-II oleh TERMOHON sebagaimana Surat
In
A
Nomor: B/848 /II/RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 01
Februari 2021;
ah
lik
c) Surat Panggilan oleh TERMOHON sebagaimana Surat Nomor:
S.Pgl/2057/VI /RES.2.5/2012/Ditreskrimsus, tertanggal 02 Juni
2021;
am
ub
d) Surat Undangan Gelar Perkara Khusus oleh TERMOHON
sebagaimana Surat Nomor:
ep
B/733//III/RES.2.5/2022/Ditreskrimsus, tertanggal 17 Maret 2022;
k
si
TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik,
tidak didahului dengan adanya Pengaduan dari Saudari Kartika Putri
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan karena pelapor bukanlah orang yang terhadap
si
dirinya dilakukan kejahatan (korban), dan tidak ada
pengaduan (laporan) dari korban, maka perkara ini tidak
ne
ng
memenuhi delik aduan absolut, sehingga Pengadilan
Negeri menyatakan dakwaan Jaksa tidak dapat diterima”;
b) Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor:
do
gu 1145K/PID/2015, menyatakan:
“Bahwa alasan kasasi Jaksa/Penuntut Umum tidak dapat
In
A
dibenarkan karena Judex Facti tidak salah menerapkan
hukum dan telah mempertimbangkan hal-hal yang
ah
lik
relevan secara yuridis dengan benar. Terdakwa diajukan
ke persidangan dengan dakwaan Pasal 310 KUHP dan
Pasal 311 KUHP yang merupakan delik aduan. Dalam
am
ub
perkara a quo ternyata tidak ada aduan dari korban Sri
Des Romatua Tambunan sehingga dakwaan tidak
ep
memenuhi syarat. Sehingga judex juris kasasi
k
si
maka permohonan kasasi/penuntut umum tersebut harus
ditolak”;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk menindak menurut hukum seorang yang telah
si
melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya.
5) Dengan merujuk hukum acara tersebut, maka penetapan
ne
ng
TERSANGKA PEMOHON I oleh TERMOHON berdasarkan Laporan
Polisi Nomor: LP/7463/XII/YAN.2.5/ 2020/SPKT PMJ, tertanggal 16
Desember 2020, dengan Pelapor adalah Saudara Aditya Dwi Putra
do
gu adalah TIDAH SAH dan TIDAK BERDASARKAN ATAS KETENTUAN
HUKUM, diantaranya:
In
A
a) Kedudukan hukum (legal standing) Saudara Aditya Dwi Putra
sebagai kuasa hukum tidak bisa mewakili secara langsung
ah
lik
kepentingan Saudari Kartika Putri sebagai korban. Dikarenakan,
Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor: 18 Tahun 2003
tentang Advokat (UU Advokat) telah menyatakan bahwa advokat
am
ub
tidak dapat di identikan dengan kliennya;
b) Kedudukan hukum (legal standing) Saudara Aditya Dwi Putra
ep
sebagai keluarga sedarah dari Saudari Kartika Putri tidak bisa
k
si
berada dibawah pengampuan (vide Pasal 72 KUHP, menyatakan
persyaratan pada pokoknya: bahwa pengaduan hanya dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
berlaku surut;
ah
menguntungkan;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
➢ Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik bukanlah jenis
si
kejahatan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat, dan bukan
pula bersifat peradilan internasional;
ne
ng
6) Oleh karena penetapan TERSANGKA PEMOHON I oleh
TERMOHON sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/7463/XII/YAN.2.5/ 2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember
do
gu 2020, TIDAK BERDASARKAN ADANYA PENGADUAN, maka cukup
beralasan untuk Hakim Yang Mulia yang memeriksa, mengadili, dan
In
A
memutus perkara a quo menyatakan PENETAPAN TERSANGKA
PEMOHON I DALAM PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN
ah
lik
NAMA BAIK ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM MENGIKAT;
b. Kekeliruan TERMOHON Dalam Menerapkan Ketentuan Hukum Yang
am
ub
Bersifat Khusus (Lex Specialis) Kepada PEMOHON I Dalam
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik:
ep
Merujuk Pasal 5 ayat (1) huruf (a) KUHAP, juncto Pasal 3 ayat (3) huruf
k
si
menyatakan pada pokoknya bahwa Penyelidik sebelum menerima
laporan atau pengaduan dari Pelapor, terlebih dahulu berkewajiban
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
juncto Putusan Mahkamah Konstitusi No. 02/PUU-VII/2009, yang
si
menyatakan pada pokoknya:
“… keberlakuan dan tafsir atas Pasal 27 ayat (3) UU ITE
ne
ng
tidak dapat dipisahkan dari norma hukum pokok dalam
Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP sebagai genus delict …”
3) Berdasarkan tafsir yuridis tersebut, maka pemaknaan dan penerapan
do
gu Pasal 27 ayat (3) UU ITE sebagai lex specialis, telah berlaku
pemaknaan dan penerapan Pasal 310 dan 311 KUHP, sehingga
In
A
Penyelidikan dan Penyidikan terhadap dugaan Pasal 27 ayat (3) UU
ITE dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
ah
lik
4) Namun faktanya, pemaknaan dan penerapan Pasal 27 ayat (3) UU
ITE sebagai lex specialis oleh TERMOHON masih diterapkan
ketentuan pasal pembandingnya, yakni dengan membandingkan
am
ub
penerapan Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 dan Pasal
311 KUHP, sehingga pelaksanaan Penyidikan Perkara Pencemaran
ep
Nama Baik oleh TERMOHON tidak dapat dilaksanakan secara efektif
k
dan efisien;
ah
si
efisien Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, maka perbuatan
TERMOHON telah merugikan hak dan kepentingan PEMOHON I
ne
ng
do
gu
lik
ub
Dimana, pada tanggal 23, dan tanggal 28 Juni 2022, melalui channel
Youtube: https://www.youtube.com/ watch?v=KjNZr9eJCag, dan
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7) Kendala-kendala TERMOHON yang belum bisa melengkapi berkas
si
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik kepada Penuntut
Umum, telah membuktikan bahwa TERMOHON sudah tidak dapat
ne
ng
melaksanakan secara efektif dan efisien kegiatan Penyidikan Perkara
Pencemaran Nama Baik. Sehingga menurut hukumnya, perkara
PEMOHON I yang telah dilakukan penyidikan oleh TERMOHON
do
gu patut dinyatakan tidak layak, atau tidak dilanjutkan, hal ini
sebagaimana penegasan jaminan hukum sebagaimana Lampiran No.
In
A
8 dalam tabel kolom Tindakan angka (2) Peraturan Bersama Ketua
Mahkamah Agung Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Hak
ah
lik
Asasi Manusia Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia,
dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
099/KMA/SKB/V/2010, Nomor: M.HH-35.UM.03.01TAHUN 2010,
am
ub
Nomor: KEP-059/A/JA/05/2010, Nomor: B/14/V/2010 Tentang
Sinkronisasi Ketatalaksanaan Sistem Peradilan Pidana Dalam
ep
Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan (SKB
k
Berkas Perkara sudah 3 (tiga) kali diajukan oleh pihak Penyidik dan
R
si
dikembalikan oleh JPU, maka perkara dinyatakan tidak layak atau
tidak dapat dilanjutkan”;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Melakukan Pembelaan:
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bersifat Khusus (Lex Specialis) Kepada PEMOHON I Dalam Penyidikan
si
Perkara Pencemaran Nama Baik), perbuatan TERMOHON juga telah
merugikan hak-hak dan kepentingan PEMOHON I untuk melakukan
ne
ng
pembelaan sebagaimana yang dijaminkan dalam KUHAP, diantaranya:
1) Adanya kelalaian TERMOHON menyampaikan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (SPDP) Kepada PEMOHON I:
do
gu a) Merujuk Pasal 109 ayat (1) KUHAP, telah ditegaskan bahwa
TERMOHON memiliki KEWAJIBAN untuk memberitahukan
In
A
kepada Penuntut Umum tentang telah dimulainya Penyidikan
Perkara Pencemaran Nama Baik. Sedangkan mengenai waktu
ah
lik
pelaksanaan pemberitahuan tersebut, Mahkamah Konstitusi telah
menetapkan waktu pelaksanaan selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari, hal ini sebagaimana yang sudah ditegaskan dalam
am
ub
pertimbangan hukum pada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:
130/PUU-XII/2015, yakni:
ep
“… bahwa pemberian SPDP tidak hanya diwajibkan
k
si
Mahkamah tersebut didasarkan pada pertimbangan
bahwa terhadap terlapor yang telah mendapatkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b) Pertimbangan hukum dari putusan Mahkamah Konstitusi
si
tersebut, telah dikuatkan dengan Pasal 14 ayat (1) Perkap Polri
6/2019, yang menyatakan:
ne
ng
“SPDP sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (3),
dikirimkan kepada penuntut umum, pelapor/korban, dan
terlapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
do
gu diterbitkan Surat Perintah Penyidikan”;
Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, faktanya TERMOHON
In
A
lalai melaksanakan kewajiban menyampaikan SPDP kepada
PEMOHON I dengan batas waktu yang telah ditentukan menurut
ah
lik
peraturan-peraturan hukum acara tersebut, in casu pelaksanaan
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik oleh TERMOHON
dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
am
ub
diantaranya:
➢ Surat Perintah Penyidikan Nomor:
ep
SP.Sidik/1570/V/RES.2.5/2012/ Ditreskrimsus, tertanggal 05
k
Mei 2021;
ah
si
SP.Sidik/444/I/RES.2.5/2022/ Ditreskrimsus, tertanggal 25
Januari 2022;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
MENGIKAT;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2) TERMOHON tidak memberikan turunan berita acara pemeriksaan
si
untuk kepentingan pembelaan PEMOHON I:
a) Pada tanggal 14 Maret 2022, PEMOHON I melalui kuasanya
ne
ng
telah mengajukan permohonan turunan berita acara pemeriksaan
TERSANGKA kepada TERMOHON dalam Penyidikan Perkaran
Pencemaran Nama Baik. Fakta sampai dengan sekarang,
do
gu TERMOHON tidak pernah memberikan turunan berita acara
pemeriksaan tersebut secara langsung kepada PEMOHON I,
In
A
sehingga telah menimbulkan ketidak pastian hukum terhadap
jaminan hukum sebagaimana Pasal 72 KUHAP;
ah
lik
b) Dengan tidak dipenuhinya kewajiban TERMOHON sebagaimana
yang telah dimohonkan terlebih dahulu oleh PEMOHON I
mengenai permintaan turunan berita acara pemeriksaan
am
ub
TERSANGKA tersebut, maka cukup beralasan untuk Hakim Yang
Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
ep
menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PEMOHON I DALAM
k
si
MENGIKAT;
d. Penetapan PEMOHON I Sebagai Tersangka Oleh Termohon Dalam
ne
ng
do
gu
lik
dengan ketentuan Pasal 25 ayat (1) Perkap Polri 6/2019, dan kemudian
telah dipraktikan pada lembaga Praperadilan untuk menguji bukti-bukti
m
ub
Nomor: 38/Pid.Prap/2012/PN.Jak-Sel);
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
➢ Kutipan pendapat Prof. DR. Eddy Omar Sharif Hiariej, SH., yang
R
pada pokoknya: “…
si
menyatakan dalam rangka mencegah
kesewenang-wenangan penetapan seseorang sebagai tersangka
ne
ng
ataupun penangkapan dan penahanan, maka setiap bukti permulaan
haruslah dikonfrontasikan antara satu dengan lainnya, termasuk pula
dengan calon tersangka. Mengenai hal yang terakhir ini, dalam
do
gu KUHAP tidak mewajibkan penyidik untuk memperlihatkan bukti yang
ada padanya kepada Tersangka, akan tetapi berdasarkan doktrin, hal
In
A
ini dibutuhkan untuk mencegah apa yang disebut dengan istilah
unfair prejudice atau persangkaan yang tidak wajar” (vide Putusan
ah
lik
Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 16 Februari 2015) ;
Dengan berdasarkan pada pendekatan hukum tersebut, maka PARA
am
ub
PEMOHON dalam permohonan a quo perlu melaksanakan pengujian
bukti-bukti yang digunakan TERMOHON dalam menetapkan PEMOHON
ep
I sebagai TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama
k
si
Perkara Pencemaran Nama Baik tidak berdasarkan bukti permulaan
cukup, diantaranya:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut, tidak didukung dengan bukti transaksi produk Ultimate
si
Night Cream yang telah melalui resep dan konsultasi dokter
kecantikan secara telemedicine, in casu wajib tercatat dalam
ne
ng
rekam medis, dan pelayanan aplikasi telemedicine harus
tergistrasi di Kementerian Kesehatan, hal ini sebagaimana Pasal
1 angka (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
do
gu 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis (Permenkes
269/2008), juncto Pasal 12 ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan
In
A
Nomor: 20 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Permenkes
ah
lik
20/2019);
c) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi tersebut, tidak
disertai dengan bukti pendukung rekam medis, dan tidak disertai
am
ub
pula dengan bukti layanan aplikasi telemedicine yang tergistrasi
di Kementereian Kesehatan, maka sudah sepatutnya oleh Hakim
ep
Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a
k
si
ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK BERDASARKAN BUKTI
PERMULAAN YANG CUKUP;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Desember 2020;
b) Bahwa faktanya, penyebutan nama “KARPUT” oleh PEMOHON I,
ka
ng
Juni 2018;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c) Oleh karena penyebutan nama “KARPUT” adalah milik merek
R
dagang PT LAUTAN ARTA DUNIA, dan nama “KARPUT” tidak
si
memiliki spesifikasi dengan nama yang sama dengan Kartu
ne
ng
Tanda Penduduk dari Saudara Kartika Putri, maka sudah
sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili,
dan memutus perkara a quo menyatakan PENETAPAN
do
gu TERSANGKA PEMOHON I DALAM PENYIDIKAN PERKARA
PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK
In
A
BERDASARKAN BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP;
e. TERMOHON Telah Melakukan Penyitaan Terhadap Benda-Benda
ah
lik
Milik PEMOHON I Secara Tidak Sah:
1) Diketahui pada tanggal 10 Juni 2021, TERMOHON telah melakukan
PENYITAAN terhadap benda-benda milik PEMOHON I, sebagaimana
am
ub
Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, yakni berupa:
➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;
ep
➢ Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
k
si
terpeliharanya kepentingan pelayanan umum sebagaimana dimaksud
Pasal 43 ayat (4) UU Perubahan ITE, diantaranya:
ne
ng
do
gu
lik
8/2014), yakni:
➢ Tidak ada nomor surat dari TERMOHON;
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
➢ Tidak ada berita acara penerimaan barang bukti yang
si
ditandatangani antara PEMOHON I dengan pejabat
Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;
ne
ng
➢ Tidak ada berita acara penyerahan barang bukti yang
ditandatangani antara PEMOHON I dengan pejabat
Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;
do
gu ➢ Tidak ada berita acara penyimpanan barang bukti yang
ditandatangani antara PEMOHON I dengan pejabat
In
A
Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;
c) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
ah
lik
dilengkapi dengan tahapan digital forensik sebagaimana yang
telah ditentukan persyaratannya berdasarkan Puslabfor Nomor:
01 Tahun 2014, yakni:
am
ub
➢ Tidak ada tahapan write protect;
➢ Tidak ada tahapan forensic imaging;
ep
➢ Tidak ada tahapan verifiying;
k
si
sama saja TERMOHON tidak menegakkan prinsip-prinsip dalam
penanganan alat bukti elektronik yang baik sebagaimana dimaksud
ne
ng
do
gu
lik
ub
b) Aman:
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Akan tetapi faktanya, TERMOHON dalam Penyidikan Perkara
R
Pencemaran Nama Baik telah menghilangkan frase “…tapi saya
si
punya sedikit SARAN nih untuk mbak karput, dan juga untuk artis
ne
ng
lain, atau juga selebgram lainnya, TOLONG deh kalo…”,
sehingga penyampaian PENDAPAT pada sesuatu yang baik
menjadi hilang atau dikesampingkan, dan menghilangkan pula
do
gu frase: “…tapi beda lho sekarang dok, semuanya sudah BPOM
semua, syukur puji Tuhan, saya juga seneng sih, tapi kan video
In
A
itu saya buat dari tanggal, dari tahun 2019 sampai tahun 2020
awal, ya saya kan review produknya pada waktu itu, jangan
ah
lik
sehingga telah mengaburkan konten edukasi PEMOHON I yang
ditayangkan melalui akun Youtube pada tanggal 30 November
am
ub
2019, tanggal 01 Februari 2020, dan tanggal 07 Agustus 2020,
serta menghilangkan hasil Berita Acara Pemeriksaan yang
ep
dilakukan oleh BPOM Palembang kepada PEMOHON I pada
k
tanggal 29 Mei 2020. Lebih dari itu, akun Instagram dengan akun
ah
si
tanggal 10 Juni 2021, tanpa disadari antara PARA PEMOHON
dengan TERMOHON, akun Instagram tersebut masih dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memuat informasi mengenai keseluruhan data yang diperoleh
si
serta data yang relevan dengan tindak pidananya;
d) Bertanggungjawab:
ne
ng
Penjelasan Pasal 15 ayat (2) UU ITE menjelaskan pengertian
“Bertanggungjawab” adalah subjek hukum yang bertanggung
jawab secara hukum terhadap Penyelenggaraan Sistem
do
gu Elektronik tersebut. Artinya, pengelolaan terhadap PENYITAAN
harus jelas penanggungjawab yang menyimpan alat bukti
In
A
elektronik tersebut. Akan tetapi faktanya, PENYITAAN benda-
beda milik PEMOHON I oleh TERMOHON tidak dilakukan
ah
lik
dengan berdasarkan berita acara penerimaan, penyerahan, dan
penyimpanan barang bukti dari pejabat Kabagtahti atau Dirtahti
atau Kasattahti dari TERMOHON. Sehingga penyimpanan dan
am
ub
pengelolaan terhadap PENYITAAN alat bukti elektronik tersebut,
menjadi tidak jelas pertanggungjawaban hukumnya;
ep
4) Oleh karena penyitaan benda-beda milik PEMOHON I pada tanggal
k
si
penanganan alat bukti elektronik yang baik sebagaimana dimaksud
Pasal 15 UU ITE, juncto Pasal 43 ayat (4) UU Perubahan ITE, maka
ne
ng
do
gu
MENGIKAT;
2. Dugaan Pelanggaran TERMOHON Dalam Penyidikan Perkara Ilegal
ah
lik
Akses:
a. Penetapan PARA PEMOHON Sebagai Tersangka Oleh Termohon
m
ub
minimal harus dipenuhi dua alat bukti. Tafsir yuridis ini, telah dikuatkan
M
ng
dengan ketentuan Pasal 25 ayat (1) Perkap Polri 6/2019, dan kemudian
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
telah dipraktikan pada lembaga Praperadilan untuk menguji bukti-bukti
si
yang menentukan seseorang dijadikan tersangka, diantaranya
➢ Kutipan pendapat DR. Chairul Huda, SH., yang menyatakan pada
ne
ng
pokoknya: “bukti-bukti yang ada untuk menentukan seseorang
dijadikan tersangka, dapat di uji di sidang praperadilan atau dengan
kata lain, sidang praperadilan dapat menguji materi pokok perkara”
do
gu (vide Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Nomor: 38/Pid.Prap/2012/PN.Jak-Sel);
In
A
➢ Kutipan pendapat Prof. DR. Eddy Omar Sharif Hiariej, SH., yang
menyatakan pada pokoknya: “… dalam rangka mencegah
ah
lik
kesewenang-wenangan penetapan seseorang sebagai tersangka
ataupun penangkapan dan penahanan, maka setiap bukti permulaan
haruslah dikonfrontasikan antara satu dengan lainnya, termasuk pula
am
ub
dengan calon tersangka. Mengenai hal yang terakhir ini, dalam
KUHAP tidak mewajibkan penyidik untuk memperlihatkan bukti yang
ep
ada padanya kepada Tersangka, akan tetapi berdasarkan doktrin, hal
k
si
Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 16 Februari 2015) ;
ne
ng
do
gu
lik
diantaranya:
1) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Tidak
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b) Penggunaan alat bukti yang hanya berdasarkan keterangan
si
saksi-saksi dari TERMOHON, menurut hukumnya belum
memenuhi bukti permulaan yang cukup. Sebab, Penyidikan
ne
ng
Perkara Ilegal Akses berlaku UU ITE, dan UU Perubahan ITE
sebagai lex specialis. Sehingga alat bukti keterangan saksi-saksi
dari TERMOHON harus dilakukan oleh aparat penegak hukum
do
gu yang memiliki komptensi digital forensik;
d) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi dari TERMOHON
In
A
tidak memiliki komptensi digital forensik, maka sudah sepatutnya
oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili, dan
ah
lik
memutus perkara a quo menyatakan PENETAPAN TERSANGKA
PARA PEMOHON DALAM PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL
AKSES ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK BERDASARKAN
am
ub
BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP;
2) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Tidak
ep
Dilengkapi Dengan Tahapan Digital Forensik:
k
si
Akses hanya berdasarkan keterangan saksi-saksi dari
TERMOHON, tanpa dilengkapi dengan tahapan-tahapan digital
ne
ng
foreksik, diantaranya:
➢ Tidak ada tahapan write protect;
do
gu
lik
ub
CUKUP;
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Akses hanya berdasarkan keterangan saksi-saksi dari
si
TERMOHON, tanpa dilengkapi dengan berita acara penerimaan,
penyerahan, dan penyimpanan barang bukti dilingkungan Polri
ne
ng
sebagaimana Perkap 8/2014, yakni:
➢ Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
dilengkapi dengan nomor surat dari TERMOHON;
do
gu ➢ Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
dilengkapi surat perintah penyitaan oleh TERMOHON;
In
A
➢ Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
dilengkapi dengan berita acara penerimaan, penyerahan, dan
ah
lik
penyimpanan barang bukti yang ditandatangani antara
PEMOHON I dengan pejabat Kabagtahti atau Dirtahti atau
Kasattahti;
am
ub
c) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi dari TERMOHON
tidak dilengkapi dengan berita acara penerimaan, penyerahan,
ep
dan penyimpanan barang bukti dilingkungan Polri, maka
k
si
TERMOHON dilaksanakan dengan tebang pilih, dan sangat
merugikan kepentingan PARA PEMOHON. Dengan demikan,
ne
ng
do
gu
CUKUP;
4) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Berdiri
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bukti Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia
si
(Perkab 10/2010);
b) Kemudian pada tanggal 06 Agustus 2021, PARA PEMOHON
ne
ng
tanpa disadari masih dapat mengakses akun instagram
@dr.richard_lee melalui aplikasi resmi business suite facebook
melaui email pribadi PEMOHON II yang sudah dimiliki sejak
do
gu tahun 2018. Sehingga perbuatan yang tidak disadari oleh PARA
PEMOHON masih dapat mengakses akun instagram
In
A
@dr.richard_lee tersebut, belum dapat memenuhi perbuatan
kesengajaan dan tanpa hak, dikarenakan PARA PEMOHON
ah
lik
mengakses akun instagram @dr.richard_lee melalui aplikasi
resmi business suite facebook, dan perbuatan PARA PEMOHON
telah mendapat persetujuan facebook sebagai pemilik aplikasi
am
ub
Instagram. Namun, karena TERMOHON dalam Penyidikan
Perkara Ilegal Akses tidak memeriksa keterangan dari facebook,
ep
maka menurut hukumnya, alat bukti yang hanya berdasarkan
k
si
dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses;
c) Dengan demikan, sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia
ne
ng
do
gu
lik
ub
green;
R
➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan surat izin dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
si
Sebab, surat izin dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang
sudah diberikan TERMOHON adalah terkait kegiatan pelaksanaan
ne
ng
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik. Sehingga tindakan atau
perbuatan PENYITAAN yang dilakukan oleh TERMOHON terhadap
saksi: Mohammad Ali Gusman pada tanggl 29 Desember 2021, telah
do
gu diduga melanggar hukum acara Pasal 43 ayat (3) UU Perubahan ITE,
juncto Pasal 38 ayat (2) KUHAP;
In
A
3) Adapun dugaan pelanggaran hukum acara lainnya, TERMOHON
tidak juga menjaga terpeliharanya kepentingan pelayanan umum
ah
lik
sebagaimana dimaksud Pasal 43 ayat (4) UU Perubahan ITE,
diantaranya:
a) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 29 Desember 2021, tidak
am
ub
berdasarkan format sebagaimana yang telah ditentukan
berdasarkan Perkap 8/2014, yakni:
ep
➢ Tidak ada nomor surat dari TERMOHON;
k
si
dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses, dan bukan
sebagai TERSANGKA;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ali Gusman tidak memiliki hubungan dan/atau tidak digunakan
si
dan/atau tidak diperoleh dari tindak pidana perkara illegal akses;
5) Oleh karena PENYITAAN benda-beda milik milik saksi: Mohammad
ne
ng
Ali Gusman pada tanggal 29 Desember 2021 oleh TERMOHON telah
diduga melanggar hukum acara Pasal 43 ayat (3), dan ayat (4) UU
Perubahan ITE, juncto Pasal 38 ayat (2) KUHAP, maka sudah
do
gu sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili, dan
memutus perkara a quo menyatakan PENYITAAN OLEH
In
A
TERMOHON PADA TANGGAL 29 DESEMBER 2021 DALAM
PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH TIDAK SAH DAN
ah
lik
TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT;
c. TERMOHON Dalam Melaksanakan Upaya Paksa Penangkapan Tidak
Menjunjung Tinggi Penghormatan Hak Asasi Manusia Yang Melakat
am
ub
Pada PEMOHON I:
1) Diketahui pada tanggal 11 Agustus 2021, TERMOHON pernah
ep
melakukan upaya paksa dengan melakukan penangkapan kepada
k
si
memperbolehkan PEMOHON I untuk melakukan buang air kecil,
kecuali dilakukan dihadapan TERMOHON dengan botol bekas yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4) Oleh karena kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang
si
dilakukan TERMOHON kepada PEMOHON I tidak menjujung tinggi
hak asasi manusia, maka sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia
ne
ng
dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
menyatakan PENETAPAN TERSANGKA DALAM PENYIDIKAN
PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK
do
gu MEMILIKI KEKUATAN HUKUM YANG MENGIKAT;
d. TERMOHON Tidak Memenuhi Hak-Hak PARA PEMOHON Untuk
In
A
Melakukan Pembelaan:
Bahwa selain Penyidikan Perkara Ilegal Akses belum memenuhi batas
ah
lik
minimal pembuktian, perbuatan TERMOHON juga telah merugikan hak-
hak dan kepentingan PARA PEMOHON untuk melakukan pembelaan
sebagaimana yang dijaminkan dalam KUHAP, diantaranya:
am
ub
1) Adanya kelalaian TERMOHON menyampaikan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (SPDP) Kepada PEMOHON II:
ep
a) Merujuk Pasal 109 ayat (1) KUHAP, telah ditegaskan bahwa
k
si
Perkara Ilegal Akses. Sedangkan mengenai waktu pelaksanaan
pemberitahuan tersebut, Mahkamah Konstitusi telah menetapkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
atas laporannya.
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mahkamah dalil permohonan para pemohon bahwa
si
SPDP tersebut bersifat wajib adalah beralasan
menurut hukum. Sifat wajib tersebut bukan hanya
ne
ng
dalam kaitannya dengan terlapor dan
korban/pelapor. Adapun tentang Batasan waktunya,
Mahkamah mempertimbangkan bahwa paling lambat 7
do
gu (tujuh) hari dipandang cukup bagi penyidik untuk
mempersiapkan/menyelesaikan hal tersebut”;
In
A
b) Pertimbangan hukum dari putusan Mahkamah Konstitusi
tersebut, telah dikuatkan dengan Pasal 14 ayat (1) Perkap Polri
ah
lik
6/2019, yang menyatakan:
“SPDP sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (3),
dikirimkan kepada penuntut umum, pelapor/korban, dan
am
ub
terlapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
diterbitkan Surat Perintah Penyidikan”;
ep
Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, faktanya TERMOHON
k
si
peraturan-peraturan hukum acara tersebut, in casu pelaksanaan
Penyidikan Perkara Ilegal Akses oleh TERMOHON dilaksanakan
ne
ng
do
gu
Agustus 2021;
c) Sedangan pemberitahuan SPDP tersebut, TERMOHON
menyampaikan kepada PEMOHON II sebagaimana surat Nomor:
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH
si
TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MENGIKAT;
ne
ng
2) TERMOHON tidak memberikan turunan berita acara pemeriksaan
untuk kepentingan pembelaan PARA PEMOHON:
c) Pada tanggal 14 Maret 2022, PARA PEMOHON melalui
do
gu kuasanya telah mengajukan permohonan turunan berita acara
pemeriksaan sebagai TERSANGKA kepada TERMOHON dalam
In
A
Penyidikan Perkara Ilegal Akses. Namun, sesuai fakta sampai
dengan sekarang, TERMOHON tidak pernah memberikan
ah
lik
turunan berita acara pemeriksaan tersebut secara langsung
kepada PARA PEMOHON, sehingga telah menimbulkan ketidak
pastian hukum terhadap jaminan hukum sebagaimana Pasal 72
am
ub
KUHAP;
d) Dengan tidak dipenuhinya kewajiban TERMOHON sebagaimana
ep
yang telah dimohonkan terlebih dahulu oleh PARA PEMOHON
k
si
Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PARA PEMOHON
ne
ng
do
gu
HUKUM MENGIKAT;
3. TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAN REHABILITASI:
Merujuk sebagaimana Pasal 68, juncto Pasal 82, juncto Pasal 95 KUHAP,
In
A
lik
ub
berikut:
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1) Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;
si
2) Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
3) Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;
ne
ng
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada
PEMOHON I, dan:
4) Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight
do
gu green;
5) Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
In
A
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:
Mohammad Ali Gusman;
ah
lik
b. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
merehabilitasi nama baik PARA PEMOHON dalam dugaan Penyidikan
Perkara Pencemaran Nama Baik, dan dugaan Penyidikan Perkara Ilegal
am
ub
Akses;
Dengan berdasarkan pada alasan-alasan beserta dasar hukum yang telah
ep
disampaikan PARA PEMOHON secara keseluruhan dalam permohonan a quo,
k
maka PARA PEMOHON mohon kepada Hakim Yang Mulia pada Lembaga
ah
si
dan memutus gugatan a quo berkenan menjatuhkan putusan yang amar
berbunyi sebagai berikut:
ne
ng
PERMOHONAN
do
gu
A. PRIMER:
1. Mengabulkan Permohonan PARA PEMOHON Praperadilan untuk
seluruhnya;
In
A
lik
juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
m
ub
KUHP adalah tidak sah sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
ka
ng
Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
221 KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak
si
mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan
ne
ng
sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.DITRESKRIMSUS/ POLDA METRO JAYA,
tertanggal 09 Agustus 2021;
do
gu 4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan
PEMOHON I sebagai TERSANGKA yang melanggar Pasal 27 ayat (3),
In
A
juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
ah
lik
KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020,
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
am
ub
penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat;
ep
5. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan PARA
k
si
sebagaimana Laporan Polisi Nomor: LP/A/686/VIII/2021/SPKT.
DITRESKRIMSUS/POLDA METRO JAYA, tertanggal 09 Agustus 2021,
ne
ng
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
do
gu
mengikat;
6. Menyatakan PENYITAAN yang dilakukan TERMOHON terhadap benda-
benda milik PARA PEMOHON adalah tidak sah dan oleh karenanya
In
A
lik
ub
ng
PEMOHON I, dan:
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d. Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight
si
green;
e. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
ne
ng
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:
Mohammad Ali Gusman;
9. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
do
gu merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan, harkat dan
martabat, serta nama baik PARA PEMOHON yang berkenaan dengan
In
A
penetapan TERSANGKA oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;
10. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam permohonan ini kepada
ah
lik
TERMOHON sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
Atau;
B. SUBSIDAIR:
am
ub
Namun, jika Hakim Yang Mulia pada Lembaga Praperadilan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain, PARA PEMOHON mohon putusan
ep
menurut keadilan yang baik (ex aequo et bono, naar goede justitie recht
k
doen).
ah
si
ditetapkan, untuk Para Pemohon hadir Kuasanya tersebut diatas sedangkan
untuk Termohon hadir Kuasanya KOMBES POL Dr. Putu Putera Sadana, S.I.K.,
ne
ng
M.Hum., M.M., AKBP Hersiantony, S.H., M.H., KOMPOL Sutrisno, S.H., M.H.,
PENATA TK. I Dewi Kaniawati, S.H., AIPDA KUSWORO, BRIPKA Mohamad
do
gu
Ibnu Wahiddin, S.H., BRIPTU Handika Bagus dan BRIPDA Nicky Ragil Agung
Prakoso masing-masing adalah anggota Bidang Hukum Polda Metro Jaya
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 3 November 2022
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kumulasi subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi
si
pertentangan subjek hukum terpisah dan asumsi pertentangan
objek hukum terpisah;
ne
ng
3. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan dalam
melaksanakan penyidikan dan penetapan tersangka terhadap
PEMOHON I berdasarkan laporan polisi dimaksud adalah tanpa
do
gu adanya surat pengaduan dari korban Sdri. KARTIKA PUTRI, sebab
norma dugaan delik pencemaran nama baik berlaku ketentuan
In
A
hukum acara tentang Delik Aduan Absolut sebagaimana telah
ditegaskan dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE Jo Pasal 45 ayat (5) UU
ah
lik
Perubahan ITE sehingga penetapan tersangka terhadap
PEMOHON I adalah tidak sah secara hukum;
4. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan terkait
am
ub
Yurisprudensi surat pengaduan dalam perkara delik aduan, adapun
hukum acara terhadap penyidikan perkara pencemaran nama baik
ep
wajib dilaksanakan dengan persyaratan sebagaimana Pasal 1
k
angka (25) KUHAP, dalam hal ini Laporan Polisi aquo dengan
ah
pelapor adalah Sdr. ADITYA DWI PUTRA adalah tidak sah dan
R
si
tidak berdasarkan hukum karena legal standing pelapor tidak bisa
mewakili secara langsung kepentingan Korban sebagaimana Pasal
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan oleh karena
si
TERMOHON tidak melaksanakan tahapan penyidikan secara efektif
dan efisien maka perbuatan TERMOHON telah merugikan hak dan
ne
ng
kepentingan PEMOHON I sebagai tersangka untuk mendapatkan
kepastian hukum sebagaimana jaminan Pasal 50 KUHAP selama
21 (dua puluh satu) bulan lebih dan juga merugikan kepentingan
do
gu korban yang tidak mendapatkan kepastian hukum yang disebabkan
oleh kekeliruan TERMOHON dalam menerapkan hukum yang mana
In
A
berkas perkara telah bolak-balik ke JPU sebanyak 3 kali;
7. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
ah
lik
tidak memenuhi hak-hak PEMOHON I untuk melakukan pembelaan
diantaranya karena adanya kelalaian TERMOHON I yang tidak
mengirimkan SPDP kepada TERMOHON I;
am
ub
8. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
tidak diberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan
ep
pembelaan PEMOHON I;
k
si
penyidikan perkara pencemaran nama baik tidak berdasarkan bukti
permulaan yang cukup karena dasar pembenar penggunaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
yakni tidak ada tahapan write protect, forensic imaging dan verifying
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga tahapan penyitaan oleh TERMOHON adalah tidak sah
si
dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
13. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan keterangan saksi
ne
ng
dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan
kompetensi dan tahapan digital forensik;
14. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan penetapan
do
gu tersangka para PEMOHON dalam perkara illegal akses tidak
berdasarkan bukti permulaan yang cukup
In
A
15. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan keterangan saksi
dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan
ah
lik
Berita Acara Penerimaan, Penyerahan dan penyimpanan barang
bukti di lingkungan Polri;
16. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan keterangan saksi
am
ub
dalam penyidikan perkara ilegal akses berdiri sendiri dan tidak
memenuhi bukti permulaan yang cukup
ep
17. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
k
si
18. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
dalam melaksanakan upaya paksa penangkapan tidak menjunjung
ne
ng
do
gu
lik
ub
pembelaan;
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
21. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan tuntutan ganti
si
kerugian dan rehabilitasi.
B. Bahwa Para PEMOHON dalam permohonan praperadilannya
ne
ng
mengajukan petitum sebagai berikut :
1. Mengabulkan permohonan Para PEMOHON praperadilan untuk
seluruhnya;
do
gu 2. Menyatakan penyidikan perkara pencemaran nama baik yang
dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat
In
A
(3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36 Juncto Pasal 51 ayat
(2) UU ITE dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau
ah
lik
Pasal 311 KUHP adalah tidak sah, oleh karenanya penyidikan a quo
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan
am
ub
sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020;
ep
3. Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang dilaksanakan
k
ITE dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP adalah tidak sah,
R
si
oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai kekuatan
mengikat dan oleh karena itu diperintahkan kepada TERMOHON
ne
ng
do
gu
9 Agustus 2021;
4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan
PEMOHON I sebagai tersangka yang melanggar Pasal 27 ayat (3)
In
A
Juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, Juncto Pasal 51 ayat (2)
UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 311 KUHP
ah
lik
ub
mengikat;
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Agustus 2021, adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum
si
dan oleh karenanya penetapan tersangka aquo tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat;
ne
ng
6. Menyatakan penyitaan yang dilakukan TERMOHON terhadap
benda-benda milik Para PEMOHON adalah tidak sah dan oleh
karenanya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
do
gu 7. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang
dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkenaan dengan
In
A
penetapan tersangka atas diri Para PEMOHON oleh TERMOHON;
8. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
ah
lik
segera menyerahkan dan atau mengembalikan seluruh kerugian
Para PEMOHON dan kerugian MOHAMMAD ALI GUSMAN (daftar
terlampir);
am
ub
9. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan harkat dan
ep
martabat serta nama baik Para PEMOHON yang berkenaan dengan
k
si
permohonan ini kepada TERMOHON sesuai ketentuan hokum yang
berlaku.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
si
penyidikan atau penghentian penuntutan;
b. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara
ne
ng
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
c. Sah atau tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan dan
penyitaan.
do
gu 3. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan
kewenangan lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan
In
A
berkaitan dengan penetapan tersangka yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan maupun putusan Mahkamah Konstitusi
ah
lik
tersebut bersifat imperatif dan limitatif, tegas dan terbatas, tidak
dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan lain.
4. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Praperadilan
am
ub
hanya menguji upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh
Penyidik dalam proses penyidikan (pro justitia) sebagaimana
ep
tercantum dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo.
k
si
XV/2017 tanggal 10 Oktober 2017.
5. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung
ne
ng
do
gu
lik
ub
praperadilan aquo;
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
peristiwa hukum dari dugaan tindak pidana dimaksud tidak ada
si
peristiwa hukum lainnya, sehingga menurut hukumnya sudah
tidak ada jenis delik yang sejenis lainnya sebagai pembanding,
ne
ng
kecuali sebagaimana Pasal 27 ayat (3) UU ITE sebagai lex
specialis, namun faktanya pemaknaan dan penerapan pasal
dimaksud oleh TERMOHON masih diterapkan ketentuan pasal
do
gu pembandingnya yakni dengan membandingkan Pasal 27 ayat
(3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311 KUHP.
In
A
Adapun terkait penerapan unsur pasal adalah tidak relevan
untuk dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo
ah
lik
karena sudah memasuki pokok perkara;
c. TERMOHON tidak memenuhi hak-hak Para PEMOHON untuk
melakukan pembelaan diantaranya karena adanya kelalaian
am
ub
TERMOHON yang tidak mengirimkan SPDP kepada Para
PEMOHON. Adapun terkait surat pemberitahuan dimulainya
ep
penyidikan adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam
k
si
untuk kepentingan pembelaan PEMOHON I. Adapun terkait dalil
tersebut adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atau Kasattahti. Adapun terkait format surat adalah tidak relevan
si
untuk dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo
adalah sangat jelas keseluruhannya BUKAN termasuk objek
ne
ng
praperadilan sehingga permohonan praperadilan a quo harus
dinyatakan ditolak atau tidak diterima (Niet onvantkelijke
verklaard).
do
gu 7. Berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa
dalil permohonan praperadilan a quo bukan merupakan objek
In
A
dan/atau lingkup kewenangan/materi praperadilan sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan
ah
lik
Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu,
menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan
am
ub
tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili
permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan
ep
menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-
k
onvantkelijke verklaard).
R
si
PERMOHONAN PRAPERADILAN A QUO KABUR DAN TIDAK
JELAS (OBSCUURE LIBEL)
ne
ng
Bahwa Pemohon dalam permohonan a quo tidak jelas dan campur aduk
dengan uraian sebagai berikut :
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertentangan subjek hukum terpisah dan asumsi pertentangan
si
objek hukum terpisah;
3. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan
ne
ng
kewenangan lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan
berkaitan dengan penetapan tersangka yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan maupun putusan Mahkamah Konstitusi
do
gu tersebut bersifat imperatif dan limitatif, tegas dan terbatas, tidak
dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan lain. Permohonan
In
A
praperadilan secara tegas hanya dapat menguji upaya
paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik dalam proses
ah
lik
penyidikan (pro justitia) terkait 1 laporan polisi in objecto, dan
tidak dapat menguji 2 (dua) laporan polisi sekaligus dalam 1
permohonan praperadilan karena mengakibatkan gugatannya
am
ub
menjadi kabur/obscure libel mengingat tidak jelas apakah yang
diuji apakah terkait upaya paksa di dalam penanganan Laporan
ep
Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16
k
si
tertanggal 9 Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah
terkait tindak pidana yang berbeda yang menyebabkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa
si
permohonan praperadilan a quo kabur dan tidak jelas. Oleh karena
itu, menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim Praperadilan
ne
ng
menyatakan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili
permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan
menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-
do
gu tidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet
onvantkelijke verklaard).
In
A
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa TERMOHON menolak dengan tegas seluruh dalil yang
ah
lik
dikemukakan PEMOHON, kecuali terhadap hal-hal yang diakui
kebenarannya secara tegas oleh TERMOHON;
2. Bahwa TERMOHON tidak akan menanggapi seluruh dalil
am
ub
PEMOHON dalam permohonannya, akan tetapi hanya menanggapi
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah penetapan
ep
tersangka, penangkapan, ganti kerugian dan rehabilitasi yang
k
si
Praperadilan PEMOHON tersebut akan tetapi Termohon akan
menjawab dalam bentuk jawaban yang merupakan satu kesatuan
ne
ng
yang utuh dan tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya sesuai
dengan proses penyidikan berdasarkan KUHAP dan ketentuan
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan serta
si
ganti kerugian dan atau rehabilitasi;
5. Bahwa ketentuan hukum mengenai Praperadilan secara tegas
ne
ng
diatur dalam UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 KUHAP s/d Pasal
83 KUHAP. Adapun dalam Pasal 77 huruf a dan b KUHAP secara
do
gu tegas dan limitatif telah mengatur tindakan hukum yang dapat diuji
pada lembaga praperadilan yakni Sah atau tidaknya
In
A
penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau
penghentian penuntutan serta ganti kerugian dan atau
ah
lik
rehabilitasi;
6. Bahwa di dalam perkembangan lembaga praperadilan terdapat
adanya Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI dengan nomor
am
ub
register perkara : 18 PK/PID/2009 yang dalam amar putusannya
pada intinya menyatakan “semestinya yang dijadikan pertimbangan
ep
hukum dalam putusan Praperadilan hanyalah bersifat pembuktian
k
lembaga Praperadilan”;
R
si
7. bahwa Mahkamah Konstitusi RI menambahkan ketentuan hukum
mengenai Praperadilan berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi
ne
ng
do
gu
lik
ub
penyitaan.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Konstitusi RI Nomor : 102/PUU-XIII/2015, tanggal 9 November 2015
si
yang berkaitan ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf d KUHAP yang
berbunyi : “Acara pemeriksaan praperadilan untuk hal sebagaimana
ne
ng
dimaksud dalam Pasal 79, Pasal 80 dan Pasal 81 ditentukan
sebagai berikut dalam hal suatu perkara sudah mulai diperiksa oleh
pengadilan negeri sedangkan pemeriksaan mengenai permintaan
do
gu kepada praperadilan belum selesai, maka permintaan tersebut
gugur”;
In
A
9. Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI (PERMA)
Nomor 4 Tahun 2016 tertanggal 19 April 2016 tentang Larangan
ah
lik
Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan dan selanjutnya di dalam
Pasal 2 diatur sebagai berikut :
- Ayat (1) menyatakan : “Obyek praperadilan adalah :
am
ub
a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan atau penghentian penuntutan, penetapan
ep
tersangka, penyitaan dan penggeledahan;
k
si
penuntutan.”
- Ayat (2) menyatakan “Pemeriksaan praperadilan terhadap
ne
ng
do
gu
lik
sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda dengan alat bukti
sebelumnya yang berkaitan dengan materi perkara”;
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
C. DALAM FAKTA HUKUM
si
LAPORAN POLISI NOMOR : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ,
TANGGAL 16 DESEMBER 2020
ne
ng
1. Bahwa mempedomani Pasal 5 ayat (1) huruf a KUHAP yang
berbunyi : “Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
karena kewajibannya mempunyai wewenang menerima laporan
do
gu atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana”. Serta
mempedomani Pasal 7 ayat (1) huruf a KUHAP yang berbunyi :
In
A
“Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
karena kewajibannya mempunyai wewenang menerima Laporan
ah
lik
Bahwa Sdri. KARTIKA PUTRI membuat surat pengaduan
tertanggal 16 Desember 2016, selanjutnya menunjuk kuasa
am
ub
hukumnya yaitu Sdr. ADITYA DWI PUTRA untuk membuat Laporan
Polisi, yang selanjutnya diterbitkan Laporan Polisi Nomor :
ep
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
k
si
Ayat (3) dan atau Pasal 36 UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang UU
ITE dan atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
jawab.”
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana
si
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini”, maka
ne
ng
TERMOHON menerbitkan administrasi penyelidikan berupa :
a. Surat Perintah Penyelidikan;
b. Surat Perintah Tugas.
do
gu 4. Sesuai ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara sebagaimana
In
A
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP, maka untuk
melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal 75 ayat (1)
ah
lik
tentang pemeriksaan saksi”, selanjutnya TERMOHON melakukan
Undangan Klarifikasi dan selanjutnya pemeriksaan secara klarifikasi
am
ub
terhadap saksi-saksi, yang dituangkan dalam Undangan klarifikasi
dan Berita Acara klarifikasi terhadap saksi dengan inisial sebagai
ep
berikut:
k
si
c. Saksi Sdri. MA;
d. Saksi Sdri. FR;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilaksanakan gelar perkara untuk menentukan peristiwa tersebut
R
diduga : a. tindak pidana; atau b. bukan tindak pidana”, maka
si
sebagai tindak lanjut Perkap tersebut, TERMOHON melakukan
ne
ng
gelar perkara dengan kesimpulan hasil gelar yaitu peserta gelar
perkara sependapat bahwa terhadap perkara Laporan Polisi Nomor
: LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
do
gu dapat ditingkatkan penanganannya dari tahapan penyelidikan
menjadi tahapan penyidikan;
In
A
8. Bahwa TERMOHON dalam rangka melaksanakan tahapan
Penyidikan yang dalam Undang-Undang termaktub dalam
ah
lik
adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
am
ub
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”,
ep
maka TERMOHON menerbitkan administrasi penyidikan berupa :
k
si
9. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 109 ayat (1) KUHAP yang
berbunyi : “Dalam hal penyidik telah mulai melakukan penyidikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,
ka
75 ayat (1) huruf h yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi”, selanjutnya
si
TERMOHON melakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi
yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi yaitu
ne
ng
dengan inisial sebagai berikut :
a. BAP Saksi Sdr. APA;
b. BAP Saksi Sdri. KP;
do
gu c. BAP Saksi Sdri. MS;
d. BAP Saksi Sdri. FR;
In
A
e. BAP Saksi Sdri. EB;
f. BAP Saksi Sdri. NIA;
ah
lik
g. BAP Saksi Sdr. dr. NA;
h. BAP Saksi Sdr. NTK;
i. BAP Saksi Sdr. SKD;
am
ub
j. BAP Saksi Sdr. HP;
k. BAP Saksi Sdri. PW;
ep
l. BAP Saksi Sdr. AJK;
k
si
kepada Perhimpunan Doktes Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia;
12. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf h KUHAP
ne
ng
do
gu
lik
ub
dalam :
a. BAP Ahli ITE Dr. BAMBANG PRATAMA, S.H., M.H.;
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
13. Bahwa dalam rangka mempedomani ketentuan Putusan Mahkamah
si
Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, sebelum PEMOHON I
ditetapkan sebagai tersangka, TERMOHON telah melaksanakan
ne
ng
pemeriksaan terhadap PEMOHON dalam kapasitas sebagai
saksi/calon tersangka sebagaimana yang dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan PEMOHON I dalam kapasitas sebagai saksi;
do
gu 14. Bahwa menurut pasal 39 ayat (1) KUHAP yang dapat dikenakan
penyitaan adalah :
In
A
b. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau
sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil
ah
lik
dari tindak pidana.
b. Benda yang telah di pergunakan secara langsung untuk
melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya
am
ub
c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang halangi
penyidikan tindak pidana
ep
d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan
k
tindak pidana
ah
si
pidana yang dilakukan.
15. Bahwa TERMOHON melakukan pemeriksaan Digital Forensic yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
dibuatkan :
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18. Bahwa terhadap barang yang disita oleh TERMOHON dari saksi
si
tersebut, Pengadilan Negeri selanjutnya menerbitkan Surat
Penetapan ijin penyitaan;
ne
ng
19. Bahwa Gelar perkara diatur dalam Pasal 31 Perkap Nomor 6 Tahun
2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi : “Gelar
Perkara dilaksanakan dengan cara :
do
gu a. gelar perkara biasa;
b. gelar perkara khusus.”
In
A
20. Bahwa Gelar perkara diatur juga dalam Pasal 32 ayat (1) Perkap
Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang
ah
lik
Pasal 31 huruf a, dilaksanakan untuk :
a. menentukan tindak pidana atau bukan;
am
ub
b. menetapkan Tersangka;
c. penghentian penyidikan;
ep
d. pelimpahan perkara; dan
k
si
Konstitusi RI Nomor : 21/PUU-XII/2014, selama proses Penyelidikan
dan Penyidikan TERMOHON telah menemukan adanya 4 alat bukti
ne
ng
do
gu
lik
c. Dokumen elektronik;
d. Keterangan ahli.
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut terkait Laporan Polisi Nomor :
si
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020;
22. Bahwa berdasarkan hasil gelar perkara tersebut, maka selanjutnya
ne
ng
TERMOHON mengeluarkan Surat Ketetapan Tersangka terhadap
PEMOHON I, serta mengirimkan Surat Pemberitahuan penetapan
Tersangka kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan
do
gu tembusan kepada PEMOHON I dan Pelapor;
23. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981
In
A
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,
ah
lik
maka untuk melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal
75 ayat (1) huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
tindakan tentang pemeriksaan tersangka”, yang selanjutnya
am
ub
TERMOHON melakukan pemeriksaan dalam kapasitas sebagai
tersangka terhadap PEMOHON I dengan dibuatkan Berita Acara
ep
Pemeriksaan PEMOHON I dalam kapasitas sebagai tersangka;
k
24. Bahwa mempedomani Pasal 110 ayat (1) KUHAP yang berbunyi :
ah
si
wajib segera menyerahkan berkas perkara itu kepada penuntut
umum”, maka TERMOHON menyerahkan Berkas Perkara kepada
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9 Agustus 2021 terkait dugaan tindak pidana sebagaimana ilegal
si
akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Jo Pasal 46 UU ITE
Jo UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU ITE dengan
ne
ng
terlapor “dalam lidik”;
3. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 4 KUHAP yang berbunyi :
“Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara Republik Indonesia”,
do
gu dan mempedomani Pasal 5 ayat (1) huruf a KUHAP yang berbunyi :
“Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 karena
In
A
kewajibannya mempunyai wewenang :
a. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang
ah
lik
adanya tindak pidana;
b. mencari keterangan dan barang bukti;
c. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan
am
ub
serta memeriksa tanda pengenal diri;
d. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung
ep
jawab.”
k
si
ketentuan Pasal 1 butir 5 KUHAP yang berbunyi : “Penyelidikan
adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
jawab.”
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Sesuai ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
si
Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP, maka untuk
ne
ng
melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal 75 ayat (1)
huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap tindakan
tentang pemeriksaan saksi”, selanjutnya TERMOHON melakukan
do
gu Undangan Klarifikasi dan selanjutnya pemeriksaan secara
Wawancara terhadap 15 (lima belas) orang saksi dan 1 (satu) orang
In
A
terlapor dalam kapasitas sebagai saksi, yang dituangkan dalam
Undangan Klarifikasi dan Berita Acara Klarifikasi sebagai berikut :
ah
lik
a. Berita Acara Klarifikasi Sdr. ASEP SANUSI;
b. Berita Acara Klarifikasi Sdr. WIRA ATMANA;
c. Berita Acara Klarifikasi Sdr. FACHRUL ROZI.
am
ub
7. Bahwa selanjutnya setelah proses Penyelidikan dianggap telah
selesai, TERMOHON menuangkan hasilnya dalam Laporan Hasil
ep
Penyelidikan, tindakan TERMOHON tersebut sejalan dengan
k
si
Laporan Hasil Penyelidikan secara tertulis kepada Penyidik”;
8. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 9 ayat (1) Perkap Nomor 6
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”,
si
maka TERMOHON menerbitkan administrasi penyidikan berupa :
a. Surat Perintah Penyidikan;
ne
ng
b. Surat Perintah Tugas.
10. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 109 ayat (1) KUHAP yang
berbunyi : “Dalam hal penyidik telah mulai melakukan penyidikan
do
gu suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana, penyidik
memberitahukan hal itu kepada penuntut umum”, yang mana
In
A
ketentuan hukum tersebut juga dikuatkan dengan Putusan
Mahkamah Kontistusi RI Nomor : 130/PUU-XIII/2015, maka
ah
lik
TERMOHON membuat Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan yang dikirimkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
dan Pelapor sedangkan terhadap Terlapor tidak dikirimkan karena
am
ub
Terlapornya dalam lidik (tidak diketahui);
11. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981
ep
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
k
si
75 ayat (1) huruf h yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
tindakan tentang pemeriksaan saksi”, serta mempedomani
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyatakan bahwa “Keterangan Ahli adalah keterangan yang
si
diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal
yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
ne
ng
kepentingan pemeriksaan”, selanjutnya TERMOHON melakukan
pemanggilan dan pemeriksaan terhadap ahli yang dituangkan
dalam :
do
gu a. BAP Ahli ITE Dr. BAMBANG PRATAMA, S.H., M.H.;
b. BAP Ahli Pidana Dr. EFFENDY SARAGIH, S.H., M.H.
In
A
13. Bahwa dalam rangka mempedomani ketentuan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, sebelum PEMOHON
ah
lik
ditetapkan sebagai tersangka, TERMOHON telah melaksanakan
pemeriksaan terhadap Para PEMOHON dalam kapasitas sebagai
saksi/calon tersangka sebagaimana yang dituangkan dalam Berita
am
ub
Acara Pemeriksaan Para PEMOHON dalam kapasitas sebagai
saksi;
ep
14. Bahwa menurut pasal 39 ayat (1) KUHAP yang dapat dikenakan
k
penyitaan adalah :
ah
si
sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil
dari tindak pidana;
ne
ng
do
gu
tindak pidana;
e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak
ah
lik
ub
ng
barang bukti.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Bahwa terkait benda yang disita oleh TERMOHON selanjutnya
si
dibuatkan :
a. Surat Tanda Penerimaan;
ne
ng
b. Berita Acara Penyitaan;
c. Surat Laporan guna memperoleh Persetujuan Penyitaan Barang
Bukti kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat.
do
gu 17. Bahwa terkait benda yang disita oleh TERMOHON telah
mendapatkan penetapan ijin penyitaan dari ketua pengadilan negeri
In
A
setempat.
18. Bahwa Gelar perkara diatur dalam Pasal 31 Perkap Nomor 6 Tahun
ah
lik
Perkara dilaksanakan dengan cara :
c. gelar perkara biasa;
am
ub
d. gelar perkara khusus.”
19. Bahwa Gelar perkara diatur juga dalam Pasal 32 ayat (1) Perkap
ep
Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang
k
si
a. menentukan tindak pidana atau bukan;
b. menetapkan Tersangka;
ne
ng
c. penghentian penyidikan;
d. pelimpahan perkara; dan
do
gu
lik
bukti permulaan, bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup
sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 angka 14, pasal 17 dan
m
ub
pasal 21 ayat (1) KUHAP, adapun alat bukti yang sah tersebut
sesuai dengan Pasal 184 KUHAP dan UU ITE berupa :
ka
b. Keterangan ahli;
ah
c. Dokumen elektronik
R
d. Bukti Surat.
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani
si
ketentuan Pasal 32 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang
Penyidikan Tindak Pidana. Selanjutnya TERMOHON melakukan
ne
ng
gelar perkara dalam rangka peningkatan status PEMOHON sebagai
tersangka, yang mana para peserta gelar perkara sependapat
dengan Penyidik untuk menetapkan PEMOHON sebagai tersangka
do
gu berdasarkan keempat alat bukti yang sah tersebut terkait dugaan
tindak pidana ilegal akses sesuai Laporan Polisi Nomor :
In
A
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, Tertanggal
9 Agustus 2021;
ah
lik
25. Bahwa berdasarkan hasil gelar perkara tersebut, maka selanjutnya
TERMOHON mengeluarkan Surat Ketetapan Tersangka terhadap
PEMOHON, serta mengirimkan Surat Pemberitahuan penetapan
am
ub
Tersangka kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan
tembusan kepada PEMOHON dan Pelapor;
ep
26. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 16 ayat (2) KUHAP yang
k
si
Serta mempedomani Pasal 17 KUHAP yang berbunyi : “Perintah
penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga keras
ne
ng
do
gu
lik
ub
bukti yang sah yaitu : Keterangan saksi-saksi yang saling terkait dan
bersesuaian, Bukti Surat, dokumen elektronik dan keterangan ahli,
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penangkapan terhadap PEMOHON I maka TERMOHON
si
menerbitkan Berita Acara Penangkapan.
27. Bahwa TERMOHON dengan dilengkapi surat perintah
ne
ng
penggeledahan selanjutnya melakukan penggeledahan badan dan
rumah dari PEMOHON I yang selanjutnya dibuatkan berita acara
penggeledahan. TERMOHON selanjutnya mengajukan surat
do
gu laporan guna memperoleh penetapan persetujuan penggeledahan
ke Ketua Pengadilan Negeri Palembang sehingga diterbitkan
In
A
Penetapan Nomor : 516/Pen.Pid/2021/PN Plg.
28. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981
ah
lik
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,
maka untuk melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal
am
ub
75 ayat (1) huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
tindakan tentang pemeriksaan tersangka”, yang selanjutnya
ep
TERMOHON melakukan pemeriksaan dalam kapasitas sebagai
k
si
tersangka. Adapun PEMOHON I menolak menandatangani Berita
Acara Pemeriksaan tersangka sehingga dibuatkan Berita Acara
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyidikan berupa Surat Perintah Penahanan dan selanjutnya
si
dibuatkan Berita Acara Penahanan;
30. Bahwa mempedomani Pasal 21 ayat (3) KUHAP yang berbunyi :
ne
ng
“Tembusan surat perintah penahanan atau penahanan lanjutan
atau penetapan hakim sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
harus diberikan kepada keluarganya”. Maka TERMOHON
do
gu mengirimkan Surat Pemberitahuan Penangkapan dan Surat
Pemberitahuan Penahanan kepada keluarga PEMOHON;
In
A
31. Bahwa terhadap PEMOHON I dan PEMOHON II selanjutnya
dilepaskan dari tahanan dan dibuatkan surat perintah pengeluaran
ah
lik
tahanan dan Berita acara pengeluaran tahanan.
D. BANTAHAN TERMOHON TERHADAP DALIL-DALIL PARA
PEMOHON
am
ub
1. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan terkait kronologis pokok perkara
ep
versi PEMOHON.
k
Jawaban :
ah
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
R
si
mempedomani ketentuan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung
RI dengan nomor register perkara : 18 PK/PID/2009 yang dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua)
alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara”. maka
ka
untuk dikesampingkan.
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
permohonan praperadilan aquo dikarenakan alasan kumulasi
si
subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi pertentangan
subjek hukum terspisah dan asumsi pertentangan objek hukum
ne
ng
terpisah.
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
do
gu sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
TERMOHON di atas diketahui bahwa objek yang dapat dimohonkan
In
A
praperadilan dan kewenangan lembaga praperadilan atas
permohonan praperadilan berkaitan dengan penetapan tersangka
ah
lik
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun putusan
Mahkamah Konstitusi tersebut bersifat imperatif dan limitatif, tegas
dan terbatas, tidak dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan
am
ub
lain. Permohonan praperadilan secara tegas hanya dapat
menguji upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik
ep
dalam proses penyidikan (pro justitia) terkait 1 laporan polisi in
k
si
mengakibatkan gugatannya menjadi kabur/obscure libel
mengingat tidak jelas apakah yang diuji apakah terkait upaya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penetapan tersangka terhadap PEMOHON I adalah tidak sah
si
secara hukum.
Jawaban :
ne
ng
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar,
mengingat korban Sdri. KARTIKA PUTRI telah membuat Surat
tertanggal 16 Desember 2020 perihal Laporan Pengaduan sebelum
do
gu membuat Laporan Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT
PMJ, tanggal 16 Desember 2020 di TERMOHON, dengan demikian
In
A
dalil Para PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta hukum dari
TERMOHON, maka sudah sepatutnya permohonan praperadilan
ah
lik
Para PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
4. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan terkait Yurisprudensi surat
am
ub
pengaduan dalam perkara delik aduan, adapun hukum acara
terhadap penyidikan perkara pencemaran nama baik wajib
ep
dilaksanakan dengan persyaratan sebagaimana Pasal 1 angka (25)
k
KUHAP, dalam hal ini Laporan Polisi aquo dengan pelapor adalah
ah
Sdr. ADITYA DWI PUTRA adalah tidak sah dan tidak berdasarkan
R
si
hukum karena legal standing pelapor tidak bisa mewakili secara
langsung kepentingan Korban sebagaimana Pasal 18 ayat (2) UU
ne
ng
do
gu
lik
ub
untuk seluruhnya.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kekeliruan dalam menerapkan ketentuan hukum yang bersifat
si
khusus (lex specialis) kepada PEMOHON I dalam penyidikan
Laporan Polisi aquo karena peristiwa hukum dari dugaan tindak
ne
ng
pidana dimaksud tidak ada peristiwa hukum lainnya, sehingga
menurut hukumnya sudah tidak ada jenis delik yang sejenis lainnya
sebagai pembanding, kecuali sebagaimana Pasal 27 ayat (3) UU
do
gu ITE sebagai lex specialis, namun faktanya pemaknaan dan
penerapan pasal dimaksud oleh TERMOHON masih diterapkan
In
A
ketentuan pasal pembandingnya yakni dengan membandingkan
Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311
ah
lik
KUHP sehingga pelaksanaan penyidikan oleh TERMOHON tidak
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Jawaban :
am
ub
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
ep
TERMOHON di atas diketahui bahwa berdasarkan seluruh
k
si
kewenangan/materi praperadilan sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah
ne
ng
do
gu
lik
verklaard).
6. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kekeliruan TERMOHON dalam menerapkan hukum yang mana
si
berkas perkara telah bolak-balik ke JPU sebanyak 3 kali.
Jawaban :
ne
ng
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
tindakan hukum TERMOHON telah sesuai ketentuan hukum yang
berlaku, adapun terkait penyidikan Laporan Polisi Nomor :
do
gu LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
didapat fakta hukum bahwa TERMOHON telah mengirimkan Berkas
In
A
Perkara kepada Penuntut Umum yakni Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta (Tahap 1). Adapun Penuntut Umum menyatakan hasil
ah
lik
penyidikan perkara pidana atas nama PEMOHON I sudah lengkap
(P-21) berdasarkan Surat Kejati DKI Jakarta Nomor : B-
9902/M.1.4/Eku.1/10/2022, tanggal 24 Oktober 2022. Dalam hal ini
am
ub
tindakan hukum TERMOHON tidak merugikan pihak manapun
mengingat upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik
ep
dalam proses penyidikan (pro justitia) telah sesuai ketentuan hukum
k
si
sepatutnya permohonan praperadilan Para PEMOHON ditolak
untuk seluruhnya.
ne
ng
do
gu
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
si
Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi sangat beralasan
bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak berwenang memeriksa,
ne
ng
memutus, dan mengadili permohonan praperadilan a quo, dan
selanjutnya menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan tidak
do
gu dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).
8. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
In
A
Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON tidak diberikan turunan
berita acara pemeriksaan untuk kepentingan pembelaan
ah
lik
PEMOHON I.
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
am
ub
sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
TERMOHON di atas diketahui bahwa berdasarkan seluruh
ep
argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa dalil permohonan
k
si
Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Jawaban :
es
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagai Tersangka berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 14 yang
R
berbunyi: “Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya
si
atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga
ne
ng
sebagai pelaku tindak pidana”. Terkait bukti permulaan Bukti
Permulaan yang cukup dan bukti yang cukup sebagaimanan diatur
dan di maksud dalam KUHAP dan Putusan Mahkamah Konstitusi
do
gu Nomor : 21/PUU/XII/2014 tanggal 28 April 2015 yaitu berdasarkan
pada sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah (vide Pasal 1
In
A
butir 14 Jo pasal 184 KUHAP), maka dalam perkara ini
TERMOHON telah memiliki 4 alat bukti yang sah antara lain yaitu
ah
lik
berupa :
1) Keterangan saksi-saksi yang saling terkait;
2) Bukti Surat;
am
ub
3) Dokumen elektronik
4) Keterangan ahli.
ep
Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani
k
si
gelar perkara dalam rangka peningkatan status Para PEMOHON
sebagai tersangka, yang mana para peserta gelar perkara
ne
ng
do
gu
lik
ub
Jawaban :
R
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar yang
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
RI dengan nomor register perkara : 18 PK/PID/2009 yang dalam
R
amar putusannya pada intinya menyatakan “semestinya yang
si
dijadikan pertimbangan hukum dalam putusan Praperadilan
ne
ng
hanyalah bersifat pembuktian Administrasi, karena Materi Pokok
perkara bukan jangkauan lembaga Praperadilan”. Bahwa
Yurisprudensi ini juga dikuatkan dengan Pasal 2 Ayat (2) Peraturan
do
gu Mahkamah Agung RI (PERMA) Nomor 4 Tahun 2016 tertanggal 19
April 2016 tentang Larangan Peninjauan Kembali Putusan
In
A
Praperadilan yang menyatakan “Pemeriksaan praperadilan
terhadap permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka
ah
lik
hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua)
alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara”. maka
sudah sepatutnya dalil Para PEMOHON terkait pokok perkara yang
am
ub
tidak relevan dalam pemeriksaan praperadilan ini untuk
dikesampingkan.
ep
11. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
k
si
sah karena Surat Tanda Penerimaan tidak sesuai format
sebagaimana Perkap No. 8 Tahun 2014 dan tidak dilengkapi berita
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet
si
onvantkelijke verklaard).
12. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
ne
ng
Praperadilan yang mendalilkan bahwa surat tanda penerimaan tidak
dilengkapi dengan tahapan digital forensik yakni tidak ada tahapan
write protect, forensic imaging dan verifying sehingga tidak
do
gu terpeliharanya kepentingan pelayanan umum dalam melaksanakan
penyitaan tersebut sebagaimana Pasal 15 UU ITE sehingga
In
A
tahapan penyitaan oleh TERMOHON adalah tidak sah dan tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat.
ah
lik
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, adapun
TERMOHON telah melakukan pemeriksaan Digital Forensic yang
am
ub
selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti
Digital Nomor Barang Bukti : 071-VI-2021-LDFCC-PMJ. Adapun
ep
seluruh tahapan penyitaan dan pemeriksaan digital forensik telah
k
si
fakta hukum dari TERMOHON, maka sudah sepatutnya
permohonan praperadilan Para PEMOHON ditolak untuk
ne
ng
seluruhnya.
13. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
do
gu
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, Adapun
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak
si
berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili permohonan
praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak
ne
ng
permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke
verklaard).
do
gu 14. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan penetapan tersangka para
In
A
PEMOHON dalam perkara illegal akses tidak berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.
ah
lik
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
mengingat TERMOHON dalam menetapkan Para PEMOHON
am
ub
sebagai Tersangka berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 14 yang
berbunyi: “Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya
ep
atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga
k
si
dan di maksud dalam KUHAP dan Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor : 21/PUU/XII/2014 tanggal 28 April 2015 yaitu berdasarkan
ne
ng
do
gu
TERMOHON telah memiliki 4 alat bukti yang sah antara lain yaitu
berupa :
1) Keterangan saksi-saksi yang saling terkait;
In
A
2) Bukti Surat;
3) Dokumen elektronik
ah
lik
4) Keterangan ahli.
Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berdasarkan bukti permulaan yang cukup telah terbantahkan oleh
si
fakta hukum tersebut.
Dengan demikian berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalil
ne
ng
permohonan PEMOHON tentang TERMOHON dalam menetapkan
PEMOHON sebagai Tersangka tidak disertai dengan 2 (dua) alat
bukti/bukti permulaan yang cukup sudah sepatutnya dinyatakan
do
gu ditolak untuk seluruhnya.
15. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
In
A
Praperadilan yang mendalilkan keterangan saksi dalam penyidikan
perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan Berita Acara
ah
lik
Penerimaan, Penyerahan dan penyimpanan barang bukti di
lingkungan Polri.
Jawaban :
am
ub
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
bahwa berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas
ep
diketahui bahwa seluruh tahapan penyitaan barang bukti telah
k
si
hukum dari TERMOHON, maka sudah sepatutnya permohonan
praperadilan Para PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
ne
ng
do
gu
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
bahwa berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyitaan terhadap benda-benda milik saksi MOHAMMAD ALI
si
GUSMAN secara tidak sah.
Jawaban :
ne
ng
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
bahwa berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas
diketahui bahwa seluruh tahapan penyitaan barang bukti telah
do
gu dilaksanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dengan
demikian dalil Para PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta
In
A
hukum dari TERMOHON, maka sudah sepatutnya permohonan
praperadilan Para PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
ah
lik
18. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON dalam melaksanakan
upaya paksa penangkapan tidak menjunjung tinggi penghormatan
am
ub
HAM yang melekat dalam diri PEMOHON, karena TERMOHON
telah melakukan upaya paksa berupa penangkapan terhadap
ep
PEMOHON I dalam penyidikan perkara ilegal akses, yang mana
k
si
bekas yang diberikan kepada PEMOHON I.
Jawaban :
ne
ng
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
adapun dalil Para PEMOHON tersebut adalah suatu kebohongan
do
gu
lik
ub
Jawaban :
es
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TERMOHON kirimkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan
si
Pelapor, sedangkan terhadap Terlapor tidak dikirimkan karena
Terlapornya dalam lidik (tidak diketahui). Bahwa sebagaimana
ne
ng
TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban TERMOHON di atas
diketahui bahwa berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas,
telah jelas bahwa dalil permohonan praperadilan a quo bukan
do
gu merupakan objek dan/atau lingkup kewenangan/materi
praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo.
In
A
Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
ah
lik
Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi sangat beralasan
bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak berwenang memeriksa,
memutus, dan mengadili permohonan praperadilan a quo, dan
am
ub
selanjutnya menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan tidak
ep
dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).
k
si
penyidikan perkara illegal akses tidak memberikan turunan Berita
Acara Pemeriksaan kepada Para PEMOHON sehingga
ne
ng
do
gu
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke
si
verklaard).
21. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
ne
ng
Praperadilan yang mendalilkan tuntutan ganti kerugian dan
rehabilitasi.
Jawaban :
do
gu Bahwa dalil-dalil Para PEMOHON tersebut adalah tidak benar dan
tidak logis serta tidak berdasarkan hukum, terhadap dalil yang
In
A
dikemukakan oleh PEMOHON tersebut diatas TERMOHON
menolak dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ah
lik
a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 95 ayat (1) KUHAP
menyatakan: “Tersangka, Terdakwa atau Terpidana berhak
menuntut ganti kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan
am
ub
diadili atau dikenakan tindakan lain tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai
ep
orangnya atau hukum yang diterapkan”. Dan terhadap
k
si
ayat (1) tersebut maka berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1)
PP Nomor 92 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap perkara yang dihentikan pada tingkat penyidikan atau
si
tingkat penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 huruf
b KUHAP, maka jangka waktu 3 (tiga) bulan dihitung dari saat
ne
ng
tanggal pemberitahuan penetapan praperadilan”;
c. Bahwa sebagaimana pula yang dikemukakan LEDEN
MARPAUNG dalam bukunya PROSES TUNTUTAN GANTI
do
gu KERUGIAN DAN REHABILITASI halaman 36 menyatakan
“untuk berhak mendapat ganti kerugian maka harus memenuhi
In
A
tiga hal yaitu: tanpa alasan berdasarkan undang-undang,
kekeliruan mengenai orangnya, atau kekeliruan penerapan
ah
lik
hukum”;
d. Bahwa berdasarkan ketentuan hukum sebagaimana
TERMOHON uraikan di atas, dikarenakan proses penyelidikan
am
ub
dan penyidikan terhadap Laporan Polisi Nomor :
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember
ep
2020 dan menguji penetapan tersangka berdasarkan
k
si
tersebut telah sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak
ada kekeliruan mengenai tindakan lain tanpa alasan yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
alat bukti dan fakta hukum sebagaimana tersebut di atas, maka dapat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disimpulkan dalil permohonan PEMOHON adalah SANGAT TIDAK BENAR
si
dan MENGADA-ADA yang bersifat subjektif dan asumsi belaka, maka pada
kesempatan ini dimohon kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri
ne
ng
Jakarta Selatan melalui Yang Mulia Hakim Tunggal Praperadilan yang
mengadili perkara aquo, kiranya berkenan memutus dengan amar putusan
sebagai berikut :
do
gu DALAM EKSEPSI
Menyatakan permohonan praperadilan PEMOHON dinyatakan tidak dapat
In
A
diterima (Niet Ontvantkelijk Verklaard).
DALAM POKOK PERKARA
ah
lik
1. Menyatakan menolak Permohonan Praperadilan PEMOHON untuk
seluruhnya;
2. Menghukum PEMOHON untuk membayar biaya perkara yang timbul
am
ub
dalam perkara a quo
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon, Pemohon
ep
mengajukan tanggapan (replik) secara tertulis pada hari Selasa 8 Nopember
k
2022, Termohon mengajukan tanggapan (duplik) secara lisan pada hari Rabu 9
ah
si
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Para
Pemohon telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup
ne
ng
do
gu
lik
ub
copy);
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Surat Nomor : B/1809/II/RES.2.5/2022/Ditreskrimsus tentang tembusan
si
pemberitahuan penetapan tersangka tertanggal 3 Februari 2022 (copy dari
copy);
ne
ng
9. Tanda Terima Surat Nomor :0021/P/UNO/III/2022 tentang permohonan
turunan berita acara pemeriksaan tertanggal 14 Maret 2021 (P-I,II-9)
(sesuai dengan asli);
do
gu Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan 2 orang Ahli sebagai
berikut: DR. HENDRI JAYADI PANDIANGAN, SH.,MH dan Prof Dr. HENRI
In
A
SUBIAKTO, Drs. SH, MA dibawah sumpah pada pokoknya memberikan
pendapat sebagaimana dalam Berita Acara Persidangan, yang dianggap
ah
lik
termuat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya Termohon
telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup dan telah
am
ub
disesuaikan dengan aslinya sebagai berikut:
1. Surat Kuasa (Bukti T - 1);
ep
2. Laporan Pengaduan (Bukti T - 2);
k
si
5. Surat Perintah Penyelidikan (Bukti T - 5);
6. Berita Acara Klarifikasi Sdr. ADP (Bukti T - 6);
ne
ng
do
gu
9. Berita Acara Klarifikasi Sdr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE (Bukti T -
9);
10. Berita Acara Klarifikasi Sdri. EB (Bukti T - 10);
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
22. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. NIA (Bukti T - 22);
si
23. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. dr. NA (Bukti T - 23);
24. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. NTK (Bukti T - 24);
ne
ng
25. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. SKD (Bukti T - 25);
26. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE (Bukti T
- 26);
do
gu 27. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. HANS PRANATA (Bukti T - 27);
28. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. PW (Bukti T - 28);
In
A
29. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. AJK (Bukti T - 29);
30. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. DYL (Bukti T - 30);
ah
31. Berita Acara Pemeriksaan Ahli ITE Dr. BAMBANG P., S.H., M.H. (Bukti T –
lik
31);
32. Berita Acara Pemeriksaan Ahli Bahasa Indonesia Dr. MAKYUN S. (Bukti T
am
ub
- 32);
33. Berita Acara Pemeriksaan Ahli Pidana Dr. EFFENDY S. (Bukti T - 33);
ep
34. Berita Acara Pemeriksaan Ahli BPOM Sdri. RETTY DWI HANDAYANI,
k
35. Berita Acara Pemeriksaan Ahli dari Perhimpunan Doktes Spesialis Kulit
R
si
dan Kelamin Indonesia dr. M. NASSER, SpKK, Doctor of law (Bukti T - 35);
36. Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti Digital Nomor Barang Bukti : 071-
ne
ng
do
gu
lik
ub
48. Berita Acara Pembungkusan dan Pelabelan Barang Bukti (Bukti T - 48);
ah
49. Berita Acara Pembungkusan dan Pelabelan Barang Bukti (Bukti T - 49);
R
50. Berita Acara Pembungkusan dan Pelabelan Barang Bukti (Bukti T - 50);
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
53. Surat Peringatan II (Bukti T - 53);
si
54. Pembatalan dan bukti pengembalian uang (Bukti T - 54);
55. Katalog BPOM (Bukti T - 55);
ne
ng
56. Dokumen dari PT SARASWATI INDO GENETECH perihal Laporan hasil
Uji Laboratorium (Bukti T - 56);
57. Hasil pengujian sampel kosmetik dari BPOM (Bukti T - 57);
do
gu 58. Surat kuasa hukum dari Sdr. HANS PRANATA (Bukti T - 58);
59. Surat kuasa hukum dari Sdr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE (Bukti T -
In
A
59);
60. Hasil Pengecekan Produk HELWA oleh BPOM (Bukti T - 60);
ah
lik
61. Laporan Hasil uji Laboratorium (Bukti T - 61);
62. Surat tertanggal 2 Agustus 2021 perihal pemberitahuan (Bukti T - 62);
63. Surat tertanggal 27 Januari 2022 perihal pemberitahuan (Bukti T - 63);
am
ub
64. Dokumen dari dr. NA (Bukti T - 64);
65. Surat ijin operasional klinik (Bukti T - 65);
ep
66. Gelar Perkara Penetapan Tersangka (Bukti T - 66);
k
si
69. Berita Acara Pemeriksaan tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 69);
70. Surat permohonan uji laboratorium kepada BPOM (Bukti T - 70);
ne
ng
71. Surat Hasil pengujian sampel kosmetik dari BPOM (Bukti T - 71);
72. Surat Pengiriman kembali berkas perkara atas nama dr. RICHARD (Bukti
do
gu
T - 72);
73. Surat Kejati DKI Jakarta Nomor : B-9902/M.1.4/Eku.1/10/2022, tanggal 24
Oktober 2022 (Bukti T - 73);
In
A
lik
ub
(Bukti T - 82);
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
85. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (Bukti T - 85);
si
86. BAP Saksi Sdr. ASEP SANUSI (Bukti T - 86);
87. BAP Saksi Sdr. FACHRUL ROZI (Bukti T - 87);
ne
ng
88. BAP Saksi Sdr. WIRA ATMANA (Bukti T - 88);
89. BAP Sdr. HANS PRANATA dalam kapasitas sebagai saksi (Bukti T – 89);
90. BAP Ahli ITE Dr. BAMBANG PRATAMA, S.H., M.H. (Bukti T - 90);
do
gu 91. BAP Ahli Pidana Dr. EFFENDY SARAGIH, S.H., M.H. (Bukti T - 91);
92. BAP Ahli Pidana Dr. FLORA DIANTI, S.H., M.H. (Bukti T - 92);
In
A
93. BAP Ahli ITE TEGUH ARIFIYADI, S.H., M.H., CEH, CHFI (Bukti T - 93);
94. BAP Ahli ITE Dr. RONNY, S.Kom., M.Kom. M.H. (Bukti T - 94);
ah
lik
95. BAP Ahli Digital Forensik Sdr. RUJIT KUSWINOTO, S.H., ACE, CHFI,
ECSA, CCPA (Bukti T - 95);
96. Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti Digital (Bukti T - 96);
am
ub
97. Surat Perintah Penyitaan (Bukti T - 97);
98. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 98);
ep
99. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 99);
k
si
102. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 102);
103. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 103);
ne
ng
do
gu
105);
106. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 106);
107. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 107);
In
A
lik
110. BAP Sdr. dr. RICHARD dalam kapasitas sebagai saksi (Bukti T - 110);
111. Berita Acara Rekonstruksi (Bukti T - 111);
m
ub
116);
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
119. Surat Ketetapan tersangka (Bukti T - 119);
si
120. Surat Pemberitahuan penetapan tersangka (Bukti T - 120);
121. Surat Perintah Penangkapan (Bukti T - 121);
ne
ng
122. Berita Acara Penangkapan (Bukti T - 122);
123. Surat Pemberitahuan Penangkapan (Bukti T - 123);
124. Surat Perintah Penggeledahan (Bukti T - 124);
do
gu 125. Berita Acara Penggeledahan (Bukti T - 125);
126. Surat Laporan Guna memperoleh penetapan persetujuan penggeledahan
In
A
(Bukti T - 126);
127. Penetapan penggeledahan (Bukti T - 127);
ah
lik
128. Surat Kuasa hukum dr. RICHARD (Bukti T - 128);
129. Berita Acara Pemeriksaan tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 129);
130. Berita Acara penolakan tanda tangan atas Berita Acara Pemeriksaan
am
ub
tersangka (Bukti T - 130);
131. Berita Acara penolakan tanda tangan acara pemeriksaan Berita Acara
ep
penolakan tanda tangan atas Berita Acara Pemeriksaan tersangka (Bukti T
k
- 131);
ah
132. Berita Acara penolakan tanda tangan Berita acara pemeriksaan Berita
R
si
Acara penolakan tanda tangan berita acara pemeriksaan penolakan tanda
tangan Berita Acara Pemeriksaan tersangka (Bukti T - 132);
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
149. Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (Bukti T - 149);
si
150. Berita Acara Pengeluaran Penahanan (Bukti T - 150);
Menimbang, bahwa baik Pemohon maupun Termohon mengajukan
ne
ng
Kesimpulan pada hari Jumat tanggal 11 Nopember 2022;
Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak tidak mengajukan sesuatu
hal lagi ke persidangan dan mohon putusan;
do
gu Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala
sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan harus dianggap termuat
In
A
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
Tentang Pertimbangan Hukumnya
ah
lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon
adalah sebagaimana tersebut di atas;
Menimbang, bahwa oleh karena Termohon dalam perkara ini
am
ub
mengajukan eksepsi, maka Hakim akan mempertimbangkan eksepsi tersebut
terlebih dahulu;
ep
Dalam Eksepsi
k
si
mempermasalahkan mengenai;
1. Permohonan Praperadilan a quo mengandung dalil dalil yang bukan obyek
ne
ng
Praperadilan
• Penetapan tersangka terhadap PEMOHON I berdasarkan laporan
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Pasal 311 KUHP. Adapun terkait penerapan unsur pasal adalah
si
tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan
aquo karena sudah memasuki pokok perkara;
ne
ng
• TERMOHON tidak memenuhi hak-hak Para PEMOHON untuk
melakukan pembelaan diantaranya karena adanya kelalaian
TERMOHON yang tidak mengirimkan SPDP kepada Para
do
gu PEMOHON. Adapun terkait surat pemberitahuan dimulainya
penyidikan adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam
In
A
permohonan praperadilan aquo;
• TERMOHON tidak diberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk
ah
lik
kepentingan pembelaan PEMOHON I. Adapun terkait dalil tersebut
adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam permohonan
praperadilan aquo;
am
ub
• keterangan saksi dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak
dilengkapi dengan kompetensi dan tahapan digital forensik. Adapun
ep
terkait dalil tersebut adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan
k
•
R
TERMOHON tidak memperbolehkan PEMOHON I untuk melakukan
si
buang air, kecuali dilakukan dihadapan TERMOHON dengan botol
ne
bekas yang diberikan kepada PEMOHON I. Adapun terkait dalil
ng
do
gu
lik
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun
si
2016. Oleh karena itu, menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim
menyatakan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili
ne
ng
permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak
permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).
do
gu Menimbang, bahwa Pemohon dalam repliknya menyatakan bahwa dalil-
dalilnya konsisten dan saling menguatkan dengan dalil permohonan
In
A
Praperadilan, oleh karenanya mohon jawaban dari Termohon ditolak atau
setidaknya dikesampingkan;
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam dupliknya Termohon menyatakan tetap pada
jawabannya semula;
Menimbang bahwa terhadap keberatan (eksepsi) tersebut, selanjutnya
am
ub
Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan Negeri mempertimbangkan
ep
lebih lanjut tentang keberatan Termohon dalam perkara ini, maka terlebih
k
si
hak-hak Tersangka dalam pemeriksaan pendahuluan pada suatu perkara
pidana, yang pada prinsipnya lebih mengutamakan untuk memberi perlindungan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bertentangan dengan ketentuan hukum dan undang-undang;
si
Menimbang bahwa Pasal 1 angka 10 KUHAP menyatakan:
“Praperadilan“ adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan
ne
ng
memutus menurut cara yang diatur dalam undang undang ini tentang:
a. Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa
do
gu tersangka;
b. Sah atau tidaknya penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan
In
A
demi tegaknya hukum dan keadilan;
c. Permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya
ah
lik
atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke
Pengadilan.
Menimbang, bahwa kewenangan Pengadilan Negeri untuk memeriksa,
am
ub
mengadili dan memutus praperadilan sesuai dengan ketentuan Pasal 77
KUHAP tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
ep
penyidikan atau penghentian penuntutan dan ganti kerugian dan atau
k
si
diperluas kewenangannya dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 yang mengadili pada tingkat
ne
ng
do
gu
terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
diajukan oleh Bahtiar Abdul Fatah, yaitu Pasal 77 huruf a Undang-Undang
Nomor: 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau
si
penghentian penuntutan, penetapan tersangka, penyitaan dan
penggeledahan;
ne
ng
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan mengenai
do
gu kewenangan Pengadilan Negeri untuk memeriksa, mengadili dan memutus
Praperadilan tersebut, maka dalam hal ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
In
A
berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara sah atau tidaknya
Penetapan Para Tersangka: RICHARD dan HANS PRANATA tersebut, oleh
ah
lik
karena itu keberatan (eksepsi) Termohon dinyatakan di tolak
2. PERMOHONAN PRAPERADILAN A QUO KABUR DAN TIDAK JELAS
(OBSCUURE LIBEL)
am
ub
Bahwa Pemohon dalam permohonan a quo tidak jelas dan campur aduk
dengan uraian sebagai berikut :
ep
1. Bahwa Praperadilan hanya menguji upaya paksa/tindakan yang
k
si
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April
2015 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XV/2017 tanggal 10
ne
ng
Oktober 2017;
2. Bahwa Para Pemohon mencampuradukkan antara permohonan
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menguji upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik dalam
si
proses penyidikan (pro justitia) terkait 1 laporan polisi in objecto, dan
tidak dapat menguji 2 (dua) laporan polisi sekaligus dalam 1
ne
ng
permohonan praperadilan karena mengakibatkan gugatannya menjadi
kabur/obscure libel mengingat tidak jelas apakah yang diuji apakah
terkait upaya paksa di dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :
do
gu LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020 atau
dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :
In
A
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9
Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah terkait tindak pidana
ah
lik
yang berbeda yang menyebabkan permohonan praperadilan ini
menjadi tidak jelas/kabur;
4. Bahwa M.Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata Tentang
am
ub
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan
Terbitan Sinar Grafika, tahun 2004 halaman 66, menjelaskan sebagai
ep
berikut: “Masalah lain yang harus diperhatikan, petitum gugatan harus
k
atau konsisten dengan dasar hukum dan fakta-fakta yang dikemukan dalam
R
si
posita. Tidak boleh terjadi saling bertentangan atau kontroversi diantaranya.
Apabila terjadi saling bertentangan, mengakibatkan gugatan/permohonan
ne
ng
do
gu
permohonan praperadilan a quo kabur dan tidak jelas. Oleh karena itu,
menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim Praperadilan menyatakan
ah
lik
ub
ng
Metro Jaya, tertanggal 9 Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terkait tindak pidana yang berbeda yang menyebabkan permohonan
si
praperadilan ini menjadi tidak jelas/kabur memerlukan pembuktian, sehingga
Hakim berpendapat bahwa keberatan (eksepsi) tersebut masuk dalam pokok
ne
ng
perkara, sehingga keberatan (eksepsi) Termohon ditolak;
do
gu Menimbang,bahwa maksud dari permohonan Pemohon adalah keberatan
atas penetapan Para Pemohon sebagai tersangka dan meminta untuk :
In
A
1. Menyatakan penyidikan perkara pencemaran nama baik yang
dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat
ah
lik
(3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36 Juncto Pasal 51 ayat
(2) UU ITE dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau
Pasal 311 KUHP adalah tidak sah, oleh karenanya penyidikan a quo
am
ub
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan
ep
sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
k
si
TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 30, juncto Pasal 46 UU
ITE dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP adalah tidak sah,
ne
ng
do
gu
lik
Juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, Juncto Pasal 51 ayat (2)
UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 311 KUHP
m
ub
mengikat;
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
si
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9
Agustus 2021, adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum
ne
ng
dan oleh karenanya penetapan tersangka aquo tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat;
5. Menyatakan penyitaan yang dilakukan TERMOHON terhadap
do
gu benda-benda milik Para PEMOHON adalah tidak sah dan oleh
karenanya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
In
A
6. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang
dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkenaan dengan
ah
lik
penetapan tersangka atas diri Para PEMOHON oleh TERMOHON;
7. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
segera menyerahkan dan atau mengembalikan seluruh kerugian
am
ub
Para PEMOHON dan kerugian MOHAMMAD ALI GUSMAN (daftar
terlampir);
ep
8. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
k
si
penetapan tersangka oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;
Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon
ne
ng
do
gu
menguatkan dalil sangkalannya telah mengajukan surat bukti yang telah diberi
meterai cukup yang di beri tanda T-1 sampai dengan T-150;
ah
lik
ub
Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus sesuai dengan yang diatur
dalam Undang Undang ini tentang : sah atau tidaknya penangkapan,
ka
kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya dihentikan
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diatas adalah tentang tidak sahnya penetapan tersangka yang dilakukan
si
Termohon terhadap para Pemohon, maka apabila di hubungkan dengan pasal
1 angka 10 jo Putusan Mahkamah Konstitusi No.21/PUU-XII/2014 adalah
ne
ng
merupakan objek dari Praperadilan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud tersangka dalam pasal 1 angka 14
KUHAP adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
do
gu berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana;
Menimbang, bahwa mencermati bunyi pasal tersebut seseorang untuk
In
A
dapat ditetapkan sebagai tersangka karena adanya perbuatannya atau
keadaannya melakukan suatu larangan/norma dan adanya sanksi atas
ah
lik
pelanggaran norma itu berupa ancaman dengan hukum pidana;
Menimbang, bahwa Kartika Putri selaku pribadi telah memberi Kuasa
kepada Brian Praneda, SH dkk berdasarkan Surat Kuasa No. 225/P&P/XII/2020
am
ub
bertanggal Jakarta 7 Desember 2020 (Bukti T-1);
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Kuasa tersebut selanjutnya
ep
Pelapor Aditya Dwi Putra membuat atau mengajukan laporan Polisi kepada
k
Termohon yang mana pelapor Aditya Dwi Putra tersebut selaku kuasa dari
ah
si
nama baik Kartika Putri (karput) kepada Termohon, dan oleh Termohon telah di
register laporan pelapor Aditya Dwi Putra tersebut dengan laporan polisi nomor:
ne
ng
do
gu
T-1, T-2, T-3, T-4, T-5, T-6, T-7, T-8, T-9, T-10, T-11, T-12, T-13;
Menimbang bahwa setelah dilakukan gelar perkara dari tahapan
ah
lik
ub
keterangan saksi dan ahli yang diberi tanda T-17, T-18, T-19, T-20, T-21, T-22,
ep
T-23, T-24, T-25, T-26, T-27, T-28, T-29, T-30, T-31, T-32, T-33, T-34, T-35, dan
ah
ng
T-67, T-68);
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang bahwa proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan
si
oleh pihak Termohon tersebut didasarkan pada laporan polisi nomor:
LP/7463/XII/ YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020, atas
ne
ng
nama Saudara Aditya Dwi Putra sebagai Pelapor; (Bukti T-3);
Menimbang bahwa Pemohon I oleh Termohon telah dilakukan penyidikan
karena melanggar ketentuan Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (3) dan atau
do
gu Pasal 36 Jo Pasal 51 ayat (2) Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 310 dan atau Pasal 311
In
A
KUHP ;
Menimbang bahwa terhadap ketentuan pasal-pasal dalam UU ITE
ah
lik
tersebut salah satunya pasal 27 ayat (3) UU ITE masih menimbulkan multitafsir
dan kontroversi di lingkungan masyarakat, sehingga dibuatlah Surat Keputusan
Bersama agar menjadi pedoman implementasi bagi Aparat Penegak Hukum
am
ub
dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Surat Keputusan Bersama
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jaksa Agung dan
ep
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 229 Tahun 2021, Nomor
k
154 Tahun 2021 dan Nomor KB/2/VI/2021 tentang Pedoman Implementasi atas
ah
si
dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11
ne
ng
do
gu
lik
ub
pencemaran nama baik, pada SKB menjelaskan fokus pasal ini adalah
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didistribusikan/ ditransmisikan/membuat dapat diaksesnya informasi jika
si
kontennya berupa penilaian, pendapat, hasil evaluasi atau sebuah kenyataan
meskipun kontennya berisi cacian, ejekan, dan/atau kata-kata yang tidak
ne
ng
pantas;
Bahwa Pasal 27 Ayat (3) merupakan delik aduan absolut yang dimana
harus korban sendiri yang melaporkan bukan institusi, korporasi, profesi atau
do
gu jabatan, dan bukan merupakan delik pidana (penghinaan/pencemaran nama
baik) jika muatan yang dimaksud disebar melalui sarana grup percakapan yang
In
A
bersifat tertutup atau terbatas; untuk pemberitaan di internet yang dilakukan
institusi pers diberlakukan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
ah
lik
yang merupakan lex specialis dan melibatkan Dewan pers, kecuali apabila
wartawan secara pribadi 27 mengunggah tulisan pribadinya di media sosial
maka tetap berlaku UU ITE;
am
ub
Menimbang bahwa penyelidikan penyidikan dari perkara atas nama
Pemohon I diawali sejak laporan Aditya Dwi Putra pada tanggal 16 Desember
ep
2020 dan sampai dengan sekarang berkas a quo belum dilimpahkan ke
k
si
menangani kasus ITE, salah satunya Penyidik (Termohon). Bahwa meskipun
SKB tersebut ditetapkan sejak 23 Juni 2021, dan dalam perkara a quo SKB
ne
ng
tersebut terbit, ketika perkara a quo masih dalam proses penyidikan, maka
Termohon sebagai penyidik wajib mempedomani SKB tersebut;
do
gu
SKB antara Kominfo, Kejaksaan dengan Kepolisian, itu 229 tahun 2021
disana jelas petunjuk teknisnya, jadi kalau pasal yang diterapkan adalah
ah
lik
pasal 27 ayat 1,2 dan 3 dalam penjelasannya disana bahwa satu yang
wajib atau membuat pengaduan harus korban di SKB itu harus korban
m
ub
- Bahwa kalau lihat dari SKB Ahli pernah baca ditanda tanganinya Juni
R
2021, Bahwa kalau kita lihat dipertimbangan SKB tersebut SKB ini
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena undang-undang 27 ITE misalnya tentang pencemaran nama baik
si
tidak bisa dipisahkan dengan 310 kalau tidak terbukti maka 311, lalu
kemudian disana muncul penafsiran-penafsiran yang lain sehingga untuk
ne
ng
menyeragamkan penafsiran-penafsiran itu maka diperlukan yang namanya
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, misalnya apa yang dimaksud
pencemaran nama baik undang-undang 27 ITE dikatakan yang
do
gu menggunakan, me-retransmisikan disana disebutkan lalu kemudian
deliknya harus merupakan delik aduan yang absolut dan dikatakan harus
In
A
korban karena pasal 45 ayat 2 undang-undang ITE, jadi menurut Ahli itu
adalah pedoman pelaksana bagi penyidik dalam rangka melakukan
ah
lik
penyidikan terhadap pasal-pasal yang ada didalam SKB tersebut,
- Bahwa SKB itu bagian dari ketentuan formil, karena SKB Menteri itu
dengan Kejaksaan dan Kepolisian adalah petunjuk teknis dan bukan hal
am
ub
yang materil maka bisa saja itu diterapkan bahkan menurut Ahli untuk
menjamin adanya kepastian hukum maka wajib dilaksanakan walaupun
ep
misalnya peristiwanya di 2020 tetapi proses penyidikan tetap berlangsung
k
atau berjalan karena ini formil bukan materil dan ahli juga pernah dimintai
ah
keterangan ahli dari Bareskrim atau Polda Ahli menemukan hanya pasal
R
si
27 saja, bisa saja pasal itu tetapi kalau kita bicara historikalnya bahwa
lahirnya pasal 27 itu karena adanya lex generalis di pasal 310 dan 311
ne
ng
do
gu
lik
ub
persoalan ini, Menko akhirnya membuat suatu tim untuk satu adalah
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memang dilapangan undang-undang itu seringkali di interpretasi secara
si
salah oleh para penegak hukum di berbagai daerah, ketika kemudian kita
diskusi termasuk dengan pembuat undang-undang, dengan DPR,
ne
ng
Menkopolkam membuat 2 tim yang disetujui oleh DPR, dengan tim-tim
pemerintah akhirnya diputuskan bahwa harus dibuatkan pedoman
interpretasi untuk memahami secara benar undang-undang informasi dan
do
gu transaksi elektronik sudah berlaku sejak 2008 undang-undang nomor 11
tahun 2008 dan kemudian direvisi menjadi undang-undang nomor 19
In
A
tahun 2016 artinya pedoman itu adalah untuk supaya penegak hukum
memahami dengan benar karena selama sebelum dibuat pedoman banyak
ah
lik
yang ada interpretasi, implementasi, pemahaman yang salah, tapi
pedoman ini bukan peraturan perundang-undangan, pedoman ini
sebenarnya adalah hanya sebagai pedoman supaya aparat penegak
am
ub
hukum yang diwakili oleh pimpinan tertinggi mereka ketika membuat
kesepakatan MOU ini yaitu Menteri Kominfo, Jaksa Agung dan Kapolri
ep
artinya ini adalah para penegak hukum di pemerintahan tapi sekaligus bisa
k
dipelajari oleh masyarakat termasuk pak Hakim karena ini intinya adalah
ah
si
diberlakukan tidak seperti yang dibayangkan atau diterapkan dengan cara
salah, ini bukan peraturan perundang-undangan tapi penjelasan supaya
ne
ng
do
gu
awal keliru sampai tingkat Mahkamah Agung sampai 2 kali koreksi, ini
adalah upaya pemerintah untuk melakukan terobosan, sebenarnya
ah
lik
Pemerintah waktu itu ingin revisi tapi revisi itu proses politik yang tidak
mudah maka ketika menunggu jangan sampai undang-undang ITE itu
m
ub
di Kominfo
ep
- Bahwa SKB ini bukan peraturan, kalau peraturan tidak bisa berlaku surut,
ah
ng
pernah berubah normanya sejak 2016 terakhir direvisi jadi munculnya SKB
on
gu
Hal. 100 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak merubah norma, tidak merubah pasal-pasal tapi pemahaman yang
si
salah tidak bisa dibiarkan harus mengikuti SKB ini untuk para penegak
hukum di pemerintahan, untuk Kejaksaan, Kepolisian walaupun bukan
ne
ng
peraturan perundang-undangan tapi ini dibuat oleh pimpinan tertinggi
mereka tujuannya supaya mereka mengikuti, kalau tidak mengikuti
kesepakatan yang dibuat oleh para petinggi mereka pak Jaksa Agung, pak
do
gu Kapolri dan pak Menkominfo berarti mereka tidak loyal kepada pimpinan
yang sudah membuat kesepakatan supaya tidak terjadi perbedaan
In
A
interpretasi dan pelaksanaan dalam undang-undang ITE, jadi berlakunya
sejak undang-undang ITE itu ada karena dia tidak merubah norma, dia
ah
lik
hanya menunjukkan, menjelaskan tentang cara memahami pasal-pasal
tertentu itu
- Bahwa SKB itu bukan peraturan tapi adalah kesepakatan sekaligus
am
ub
pedoman supaya pemahamannya sama dengan Negara yang sudah
menerbitkan undang-undang maka SKB itu tidak bisa diabaikan kecuali
ep
memang yang mengabaikan tidak mengikuti atau tidak loyal pada
k
si
nomor 11 tahun 2008 kemudian direvisi menjadi undang-undang nomor 19
tahun 2016 di pasal 45 ayat 5 disebutkan sebagai delik aduan
ne
ng
do
gu
aduan, maka yang bisa mengadu adalah korban, kalau dalam konteks
penghinaan dan pencemaran nama baik korban adalah orang yang
namanya disebut dituduh melakukan perbuatan yang tidak benar atau
In
A
yang di fitnah, jadi harus nama yang disebut yang dituntut dan itu tidak
bisa diwakilkan kecuali korbannya belum cukup umur ada di KUHP pasal
ah
lik
72;
Menimbang bahwa Pasal 27 Ayat (3) merupakan delik aduan absolut
m
ub
yang dimana harus korban sendiri yang melaporkan bukan institusi, korporasi,
profesi atau jabatan.;
ka
dan saat memberi kuasa (bukti T-1) usia Kartika Putri saat itu kurang lebih 29
ah
tahun, dengan demikian Kartika Putri tergolong dewasa, dan tidak ada bukti
R
ng
Hal. 101 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memberikan Kuasa kepada Brian Praneda, SH dkk untuk melaporkan dugaan
si
tindak pidana penghinaan dan atau pencemaran nama baik, berdasarkan Surat
Kuasa tersebut Aditya Yoga Pangestu membuat Laporan Polisi tanggal 16
ne
ng
Desember 2020 (Bukti T-3) ;
Menimbang, bahwa Kartika Putri membuat Laporan Pengaduan yang
menyatakan bahwa ia melalui Kuasa Hukumnya telah membuat Laporan Polisi
do
gu (Bukti T-3) dan mohon laporan polisi bukti T-3 tersebut yang dibuat oleh Kuasa
Hukum untuk ditindak lanjuti guna dapat dilakukan proses penyelidikan dan
In
A
penyidikan atas dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Terlapor dr. Richard
Lee MARS, AAAM ;
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam Peraturan Mahkamah Agung R.I. (Perma)
Nomor 4 Tahun 2016, Bab II tentang Objek dan Pemeriksan Praperadilan, pada
Pasal 2 berbunyi sebagai berikut:
am
ub
(1) Obyek Praperadilan adalah:
a. Sah atau tidaknya penahanan, penghentian penyidikan, atau
ep
penghentian penuntutan, penetapan tersangka, penyitaan dan
k
penggeledahan;
ah
si
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
(2) Pemeriksaan praperadilan terhadap permohonan tentang tidak sahnya
ne
ng
penetapan tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling
sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi pokok perkara;
do
gu
paling sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda dengan alat bukti
sebelumnya yang berkaitan dengan materi perkara;
ah
lik
ub
a. Keterangan Saksi;
b. Keterangan Ahli;
ka
c. Surat;
ep
d. Petunjuk;
ah
e. Keterangan Terdakwa;
R
untuk melakukan pemeriksaan Saksi adalah dari Laporan Polisi bukti T-3 bukan
M
ng
dari delik aduan, mengingat Pasal 27 ayat (3) UU ITE mensyaratkan yang wajib
on
gu
Hal. 102 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membuat pengaduan adalah korban dan tidak bisa diwakilkan oleh institusi atau
si
profesi kecuali dibawah umur;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Termohon telah melakukan
ne
ng
Penyidikan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi berdasarkan Laporan
Polisi No. LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Desember 2020
sebagaimana bukti T-17 sampai bukti T-30, oleh karena itu Hakim Praperadilan
do
gu berpendapat keterangan saksi-saksi tersebut tidak mempunyai nilai sebagai
alat bukti saksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf a
In
A
KUHAP;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dasar Termohon
ah
lik
untuk melakukan pemeriksaan Ahli sebagaimana bukti T-31, T-32, T-33 dan T-
34, dan T-35) berdasarkan Laporan Polisi No. LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT
PMJ tanggal 16 Desember 2020 mengingat Pasal 27 ayat (3) UU ITE
am
ub
mensyaratkan yang wajib membuat pengaduan adalah korban tidak bisa
diwakilkan oleh institusi atau profesi, oleh karena itu Hakim Praperadilan
ep
berpendapat keterangan Pendapat Ahli tersebut tidak mempunyai nilai
k
sebagai alat bukti Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf b
ah
KUHAP;
R
si
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-36, sampai dengan bukti T-57,
Termohon telah melakukan penyitaan berdasarkan Laporan Polisi No.
ne
ng
do
gu
sebagai alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf c
KUHAP;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-69, Termohon telah melakukan
In
A
lik
ub
keterangan ahli, alat bukti Surat, dan Alat bukti keterangan Tersangka tidak
ep
mempunyai nilai sebagai alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184
ah
ayat (1) huruf a KUHAP Jo. Pasal 185 KUHAP dan Pasal 184 ayat (1) huruf c
R
KUHAP Jo. Pasal 187 KUHAP, maka tidak ada alat bukti sebagaimana
es
dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf d KUHAP Jo. Pasal 188 KUHAP;
M
ng
Hal. 103 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atas, oleh karena alat bukti Keterangan saksi, alat bukti keterangan ahli, alat
si
bukti Surat, dan Alat bukti keterangan Tersangka yang didapatkan Termohon
selama melakukan penyidikan perkaranya, tidak mempunyai nilai sebagai alat
ne
ng
bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, maka yang
dimaksud dan diisyaratkan oleh norma Pasal 1 angka 14 KUHAP dari
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam Putusannya Nomor: 21/PUU–
do
gu XII/2014 tanggal 28 April 2015, tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang tidak dimaknai bahwa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang
In
A
cukup”, dan “bukti yang cukup” adalah minimal dua alat bukti yang termuat
dalam Pasal 184 Undang-Undang Nomor: 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
ah
lik
Pidana, tidak terpenuhi dalam perkara permohonan Praperadilan aquo;
Bahwa Para Pemohon mencampuradukkan antara permohonan
praperadilan untuk menguji penetapan tersangka berdasarkan Laporan
am
ub
Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember
2020 dan menguji penetapan tersangka berdasarkan Laporan Polisi Nomor
ep
: LP/A/686/VIII/2021/SPKT. Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9
k
quo menjadi campur aduk, yang mana para PEMOHON beralasan kumulasi
R
si
subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi pertentangan subjek hukum
terpisah dan asumsi pertentangan objek hukum terpisah;
ne
ng
do
gu
atau dua orang mereka didudukkan tersangka tetapi dalam satu perkara yang
sama, buktinya sama bisa saja itu dilakukan tapi dengan satu catatan buktinya
ah
lik
ub
pemohonnya siapa pasti ada kategorinya, kalau ternyata yang mengajukan itu
es
lebih dari satu orang atau dua orang mereka didudukkan tersangka tetapi dalam
M
ng
satu perkara yang sama dan buktinya sama, bisa saja itu dilakukan”;
on
gu
Hal. 104 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang bahwa illegal akses berawal dengan disitanya Hp dan akun
si
Instagram Pemohon I berdasarkan laporan polisi (bukti T-1). Bahwa
berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan diatas mengenai penetapan
ne
ng
tersangka tidak sah sehingga penyitaannya pun dianggap tidak sah;
Menimbang, bahwa yang dimaksud Penyelidikan adalah serangkaian
tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
do
gu sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini;
In
A
Menimbang, bahwa yang dimaksud Penyidikan adalah serangkaian
tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
ah
lik
undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya;
am
ub
Menimbang, bahwa dalam perkara pokok berdasarkan Laporan Polisi No.
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Desember 2020 dinyatakan
ep
tidak sah maka terhadap segala Penyitaan dan Penggeledahan harus pula
k
si
(satu) unit Handphone merek Iphone model A2412 warna biru dengan IMEI
354217680963750 dan akun Instagram @dr.richard_lee, maka surat penyitaan
ne
ng
sebagaimana bukti surat T-97, T-T-98, T-99, T-100, T-101, T-102, T-103, T-104,
T-105, T-106, T-107, T-108, T-109, T-114, T-115, T-116, T-117 harus pula
do
gu
Pemohon tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas penetapan
ah
lik
ub
petitum Pemohon;
ep
ng
Hal. 105 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimaksud Pasal 27 ayat (3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto
si
Pasal 51 ayat (2) UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau
Pasal 311 KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak
ne
ng
mempunyai kekuatan hukum mengikat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum kedua patut dikabulkan;
do
gu Menimbang,bahwa petitum ke 3 Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal
Akses yang dilaksanakan TERMOHON yang dilaksanakan TERMOHON
In
A
sebagaimana dimaksud Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231
dan/atau Pasal 221 KUHP adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan
ah
lik
hukum mengikat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-3 patut dikabulkan;
am
ub
Menimbang,bahwa petitum ke 4 Menyatakan menurut hukum tindakan
TERMOHON menetapkan PEMOHON I sebagai TERSANGKA yang melanggar
ep
Pasal 27 ayat (3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51
k
ayat (2) UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal
ah
si
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020, adalah
tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya penetapan
ne
ng
do
gu
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-4 patut dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum ke 5 Menyatakan menurut hukum tindakan
TERMOHON menetapkan PARA PEMOHON sebagai TERSANGKA yang
In
A
melanggar Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau
Pasal 221 KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
ah
lik
ub
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-5 patut dikabulkan;
ah
tidak sah dan oleh karenanya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
M
ng
Hal. 106 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-6 patut dikabulkan;
si
Menimbang, bahwa petitum ke 7 Menyatakan tidak sah segala
keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang
ne
ng
berkenaan dengan penetapan TERSANGKA atas diri PARA PEMOHON oleh
TERMOHON, oleh karena Hakim Praperadilan sudah menyatakan bahwa
Penetapan Tersangka Para Pemohon adalah tidak sah dan tidak berkekuatan
do
gu hukum mengikat, maka petitum ke-7 patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum ke-8 Menghukum dan/atau memerintahkan
In
A
kepada TERMOHON untuk segera menyerahkan dan/atau mengembalikan
seluruh kerugian PARA PEMOHON, dan kerugian Mohammad Ali Gusman,
ah
lik
berupa:
a. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;
b. Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
am
ub
c. Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada
ep
PEMOHON I, dan:
k
green;
R
si
g. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:
ne
ng
do
gu
Tersangka Para Pemohon adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum
mengikat, maka petitum ke-8 patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum ke-9 Menghukum dan/atau memerintahkan
In
A
lik
ub
kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang
es
ng
on
gu
Hal. 107 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena ruang lingkup praperadilan saat ini
si
telah meluas termasuk tidak sahnya penetapan tersangka, tidak sahnya
penyitaan dan tidak sahnya penggeledahan, maka terhadap kewenangan-
ne
ng
kewenangan baru Praperadilan tersebut juga secara otomatis memberikan hak
kepada orang yang telah dinyatakan oleh Putusan Praperadilan yang
menyatakan Penetapan Tersangka, Penyitaan dan Penggeledahan yang tidak
do
gu sah ;
Menimbang, bahwa rehabilitasi bertujuan untuk memulihkan nama baik
In
A
harkat dan martabat seseorang sehingga cukup tepat atas Putusan
Praperadilan yang menyatakan Penetapan Tersangka tidak sah juga diberikan
ah
lik
Rehabilitasi;
Menimbang,bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas petitum Para
Pemohon dikabulkan seluruhnya;
am
ub
Menimbang, bahwa tentang surat surat bukti yang tidak relevan dengan
perkara ini haruslah dikesampingkan, begitu pula dengan keterangan ahli;
ep
Menimbang, bahwa dalam pasal 197(1) huruf i KUHAP menentukan surat
k
bebankan dengan menyebutkan jumlahnya yang pasti dan barang bukti, oleh
R
si
karena putusan praperadilan bukan merupakan pemidanaan, maka besarnya
biaya perkara ditetapkan nihil;
ne
ng
do
gu
lik
ub
MENGADILI:
1. Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya;
ka
ep
juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
R
es
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
M
ng
on
gu
Hal. 108 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai
si
kekuatan hukum mengikat ;
3. Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang dilaksanakan
ne
ng
TERMOHON yang dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud
Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221
KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai
do
gu kekuatan hukum mengikat ;
4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan
In
A
PEMOHON I sebagai TERSANGKA yang melanggar Pasal 27 ayat (3),
juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
ah
lik
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020,
am
ub
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
ep
mengikat;
k
si
46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP sebagaimana
Laporan Polisi Nomor: LP/A/686/VIII/2021/SPKT.
ne
ng
do
gu
benda milik PARA PEMOHON adalah tidak sah dan oleh karenanya tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat;
ah
lik
ub
ng
on
gu
Hal. 109 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada
si
PEMOHON I, dan:
d. Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight
ne
ng
green;
e. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:
do
gu Mohammad Ali Gusman;
9. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
In
A
merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan, harkat dan martabat,
serta nama baik PARA PEMOHON yang berkenaan dengan penetapan
ah
lik
TERSANGKA oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;
10. Membebankan kepada termohon untuk membayar biaya perkara sebesar
NIHIL.
am
ub
Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 14 Nopember 2022 oleh
Delta Tamtama, S.H.M.H. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
ep
k
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga
ah
oleh Hakim tersebut dan dibantu oleh Hesti F., S.H. Panitera Pengganti serta
R
si
dihadiri oleh Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon.
ne
ng
do
gu
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Hal. 110 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110