Anda di halaman 1dari 110

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 99/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengadili perkara
Praperadilan dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

do
gu dalam perkara antara:
1. RICHARD, laki-laki, lahir di Medan pada tanggal Sebelas bulan Oktober

In
A
tahun Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Lima (11/10/1985), warga
negara Indonesia, beragama Khatolik, bertempat tinggal Perum Griya
ah

lik
Investama Blok DD-7 RT 027/006, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako,
Kota Palembang, selanjutnya disebut PEMOHON I;
2. HANS PRANATA, laki-laki, lahir di di Jakarta pada tanggal Sebelas bulan
am

ub
Desember tahun Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Lima
(11/12/1985), warga negara Indonesia, beragama Budha, berkedudukan di
ep
Jalan Punai II No. 20, RT/RW 026/007, Kelurahan Duku, Kecamatan Ilir
k

Timur II, Kota Palembang, selanjutnya disebut PEMOHON II;


ah

PEMOHON I, dan PEMOHON II secara bersama-sama disebut PARA


R

si
PEMOHON
Para Pemohon dalam hal ini memberikan kuasa kepada IDHAM INDRAPUTRA,

ne
ng

SH., MH., REYNO Y. ROMEIN, SH., CPCD., dan WAHYUDI SAPUTRA, SH.,
para advokat pada kantor: UNO & PARTNERS, yang beralamat di Gedung

do
gu

Graha Delta Rona Adiguna, Jl. Raya Tengah No. 99, Kramat Jati, Jakarta Timur,
sebagaimana Surat Kuasa Khusus, tertanggal 10 Oktober 2022
melawan
In
A

KEPOLISIAN DAERAH METROPOLITAN JAKARTA RAYA, Cq.


DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS, Cq. UNIT II SUBDIT IV TIPID
ah

lik

SIBER, beralamat di Jalan Jenderal Sudirman 55, Jakarta Selatan, yang untuk
selanjutnya disebut sebagai Termohon;
m

ub

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
ka

Nomor 99/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL tanggal 11 Oktober 2022 tentang


ep

penunjukan Hakim;
ah

Setelah membaca penetapan Hakim tentang hari sidang;


R

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan


es

dengan perkara ini;


M

ng

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan memeriksa bukti surat-


on
gu

Hal. 1 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
surat yang diajukan ke persidangan;

si
Menimbang, bahwa Pemohon melalui surat permohonan tanggal 11
Oktober 2022 yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng
Selatan register Nomor 99/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL tanggal 11 Oktober 2022,
telah mengajukan permohonan praperadilan dengan alasan-alasan sebagai
berikut:

do
gu Adapun sebagai kelengkapan dalam permohonan a quo, bersama ini
PEMOHON menyampaikan alasan-alasan sebagai berikut:

In
A
PENDAHULUAN
ah

lik
Seorang guru besar ilmu hukum pada Pusdiklat Kejaksaan Agung
Republik Indonesia, yang bernama: Indrianto Seno Aji, telah menyatakan pada
am

ub
pokoknya bahwa KUHAP menerapkan lembaga Praperadilan untuk “melindungi
seseorang” dalam pemeriksaan pendahuluan terhadap tindakan-tindakan
ep
kepolisian dan/atau kejaksaan yang melanggar hukum dan merugikan
k

seseorang. Sejalan dengan pendapat hukum tersebut, seorang guru besar ilmu
ah

hukum Universitas Gajah Mada Yogyakarta, yang bernama Edward Omar


R

si
Sharif Hiarie, juga menjelaskan bahwa konsep Praperadilan adalah proses
untuk melindungi hak asasi manusia berkenaan dengan penggunaan upaya

ne
ng

paksa yang dilakukan oleh penegak hukum;


Dengan demikian, keberadaan lembaga Praperadilan adalah sebagai

do
gu

save guarding rules untuk mencegah kesewenangan-wenangan negara


terhadap setiap individu yang disangkakan melakukan suatu tindak pidana, dan
bukan untuk membatasi kewenangan upaya paksa dari aparat penegak hukum.
In
A

Oleh karenanya, lahirnya lembaga Praperadilan bukanlah bertujuan untuk


mencari kelemahan-kelemahan penyidik dalam melaksanakan kegiatan
ah

lik

penyidikannya, melainkan bagian dari upaya pembinaan terhadap kinerja


penyidik agar dapat lebih profesional dalam menjalankan fungsinya demi
m

ub

meminimalisir penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang (abuse of power)


dalam melaksanakan proses penegakan hukum yang berprikemanusian dan
ka

berprikeadilan;
ep

Beranjak dari pemahaman tersebut, PEMOHON sangat berharap ke-


ah

arifan Hakim Yang Mulia sebagai domini litis yang tidak berpihak, dapat
R

mewujudkan pengawasan horizontal yang mampu memberikan perlindungan


es

terhadap hak asasi manusia, terutama hak asasi tersangka. Sehingga dalam
M

ng

forum ini, semua pihak dapat ikut mengontrol jalannya pemeriksaan dan
on
gu

Hal. 2 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengujian kebenaran dan ketepatan tindakan penyidik dalam menentukan suatu

si
peristiwa yang merupakan tindak pidana dengan cukup bukti, ataupun dalam hal
dengan alasan-alasan yang dapat memerdekakan peristiwa yang patut

ne
ng
dinyatakan bukan merupakan tindak pidana. Hal inilah yang hendak dicapai
PEMOHON melalui upaya hukum Praperadilan ini;

do
gu
I. DASAR HUKUM PERMOHONAN PRAPERADILAN

In
A
Dalam rangka untuk memberikan keyakinan kepada Hakim Yang Mulia
ah

lik
berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan a quo, maka
perkenankan PARA PEMOHON menyampaikan dasar-dasar hukum dari
permohonan a quo, yakni sebagai berikut:
am

ub
A. KEWENANGAN ABSOLUT:
ep
1. Kewenangan lembaga Praperadilan sudah tidak lagi dipahami hanya
k

sebatas pada apa yang telah ditentukan berdasarkan Bab X Bagian


ah

Kesatu, dan Bab XII Bagian Kesatu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
R

si
Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), melainkan telah ditambahkan
dengan norma penetapan tersangka, penggeledahan, dan penyitaan

ne
ng

sebagai objek Praperadilan, hal ini sebagaimana jaminan hukum yang


telah ditetapkan berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik

do
gu

Indonesia Nomor: 21/PUU-XII/2014, tertanggal 28 April 2015;


2. Lebih dari itu, kewenangan lembaga Praperadilan dalam praktiknya telah
beberapa kali memeriksa, mengadili dan memutus mengenai norma
In
A

tambahan diluar KUHAP, yakni mengenai sah atau tidaknya penetapan


tersangka, dan sah atau tidaknya penyitaan sebagai objek Praperadilan,
ah

lik

salah satu diantaranya antara lain:


a. Yurisprudensi Penetapan Tersangka Sebagai Objek Praperadilan:
m

ub

➢ Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


Nomor: 04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 16 Februari 2015;
ka

➢ Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


ep

Nomor: 36/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 26 Mei 2015;


ah

b. Penyitaan Sebagai Objek Praperadilan:


R

➢ Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


es

Nomor: 36/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 26 Mei 2015;


M

ng

on
gu

Hal. 3 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
➢ Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Bengkayang Nomor:

si
01/Pid.Prap/Pn.Bky, tertanggal 18 Mei 2011, juncto Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 88 PK/Pid/2011, tertanggal 17 Januari

ne
ng
2012;
3. Berdasarkan tambahan jaminan norma hukum yang telah dikuatkan
dengan yurisprudensi tersebut, maka lembaga Praperadilan sudah

do
gu dimaknai dengan kewenangan memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara-perkara tentang:

In
A
a. Sah atau tidaknya: penangkapan, penahanan, penetapan tersangka,
penggeledahan, penyitaan, atau penghentian penyidikan, atau
ah

lik
penghentian penuntutan, dan;
b. Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang berperkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
am

ub
4. Sejalan dengan jaminan hukum ini, maka PARA PEMOHON melalui
kuasanya mengajukan permohonan a quo terhadap sah atau tidaknya
ep
PARA PEMOHON ditetapkannya sebagai TERSANGKA oleh
k

TERMOHON, dan sah atau tidaknya PENYITAAN suatu barang bukti oleh
ah

TERMOHON, dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama


R

si
Baik, dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses (perkara a quo) melalui
Lembaga Praperadilan pada Pengadilan Negeri;

ne
ng

1. PARA PEMOHON berkeyakinan bahwa lembaga Praperadilan pada


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang memeriksa, mengadili, dan

do
gu

memutus permohonan perkara a quo, dikarenakan menurut hukum dan


praktik peradilan telah banyak menggunakan pendekatan hukum
berdasarkan Pasal 78 ayat (1), juncto Pasal 84 KUHAP, in casu
In
A

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memiliki yurisdiksi wilayah hukum


ditempat dimana TERMOHON berkedudukan menetapkan PARA
ah

lik

PEMOHON sebagai TERSANGKA, dan melaksanakan PENYITAAN


dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, dan
m

ub

Penyidikan Perkara Ilegal Akses;


2. Oleh karena telah diketahui secara jelas bahwa kedudukan TERMOHON
ka

bertempat di Jalan Jenderal Sudirman 55, Jakarta Selatan, maka


ep

kedudukan TERMOHON berada didalam wilayah yurisdiksi Lembaga


ah

Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sehingga menurut


R

hukumnya, Lembaga Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta


es

Selatan berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan


M

ng

terhadap perkara a quo;


on
gu

Hal. 4 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
C. OBJEK PEMERIKSAAN:

si
1. Secara formil, permintaan atau permohonan Praperadilan sebagaimana
dimaksud Pasal 79 KUHAP, dapat ajukan oleh TERSANGKA atau

ne
ng
kuasanya kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan menyebutkan
alasannya, dan tanpa mempersyaratkan pengajuan beberapa subjek dan
objek pemeriksaan harus dipisah dengan permohonan, dan/atau tidak

do
gu melarang penggabungan subjek dan objek pemeriksaan dalam satu
permohonan;

In
A
2. Berdasarkan keleluasan hukum acara tersebut, maka PARA PEMOHON
mengajukan permohonan pada Lembaga Praperadilan di Pengadilan
ah

lik
Negeri Jakarta Selatan dengan menggabungkan perkara a quo kedalam
satu permohonan a quo, dengan maksud untuk menguji sah atau tidaknya
PARA PEMOHON ditetapkan TERSANGKA oleh TERMOHON, dan sah
am

ub
atau tidaknya PENYITAAN oleh TERMOHON dalam kegiatan Penyidikan
Perkara Pencemaran Nama Baik, dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses;
ep
3. Adapun alasan PARA PEMOHON menggabungkan perkara a quo
k

kedalam satu permohonan a quo, dikarenakan hal-hal sebagai berikut:


ah

a. Alasan kumulasi subjektif:


R

si
Dalam permohonan perkara a quo, terdiri dari PEMOHON I, dan
PEMOHON II (PARA PEMOHON) yang berhadapan dengan satu pihak

ne
ng

dengan TERMOHON. Diantara kedudukan PARA PEMOHON memiliki


hubungan hubungan hukum yang erat (innerlijke samenhang) dengan

do
gu

TERMOHON dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama


Baik dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses, meliputi sah atau tidaknya
penetapan TERSANGKA dalam kegiatan Penyidikan Perkara
In
A

Pencemaran Nama Baik, dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses, serta


sah atau tidaknya PENYITAAN dalam kegiatan Penyidikan Perkara
ah

lik

Pencemaran Nama Baik yang memiliki hubungan hubungan hukum


yang erat (innerlijke samenhang) dengan kegiatan Penyidikan Perkara
m

ub

Ilegal Akses. Sehingga cukup beralasan untuk PARA PEMOHON


menggabungkan permohonan dalam satu permohonan a quo;
ka

b. Alasan kumulasi objektif:


ep

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya dalam alasan


ah

kumulasi subjektif, bahwa kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran


R

Nama Baik memiliki hubungan erat (innerlijke samenhang) dengan


es

Penyidikan Perkara Ilegal Akses, dikarenakan sah atau tidaknya


M

ng

PENYITAAN dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama


on
gu

Hal. 5 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Baik dapat mempengaruhi lanjut atau tidaknya kegiatan Penyidikan

si
Perkara Ilegal Akses. Sehingga cukup beralasan untuk PARA
PEMOHON menggabungkan permohonan dalam satu permohonan a

ne
ng
quo;
4. Lebih dari itu, alasan PARA PEMOHON menggabungkan perkara a quo
dalam satu permohonan a quo, dikarenakan untuk mewujudkan asas

do
gu peradilan yang dapat dilakukan sederhana, cepat, dan biaya ringan
sebagaimana Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor: 48 Tahun 2009

In
A
tentang Kekuasaan Kehakiman (UU 48/2009). Adapun sebagai tambahan
alasan lainnya, penggabungan perkara a quo dalam satu permohonan a
ah

lik
quo dapat menghindari munculnya suatu putusan yang saling
bertentangan, yakni:
a. Asumsi Pertentangan Subyek Hukum Terpisah:
am

ub
Jika permohonan Praperadilan terkait kegiatan Penyidikan Perkara
Ilegal Akses dilakukan secara terpisah sesuai subyek pemohon, maka
ep
apabila penetapan TERSANGKA PEMOHON I oleh TERMOHON
k

dinyatakan tidak sah oleh putusan Praperadilan, sedangkan


ah

penetapan TERSANGKA PEMOHON II oleh TERMOHON dinyatakan


R

si
sah oleh putusan Praperadilan yang terpisah permohonan subyek
hukumnya, maka akan menjadi putusan yang saling bertentangan

ne
ng

dengan hukum jika kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses masih


tetap dilanjutkan oleh TERMOHON hanya kepada PEMOHON II,

do
gu

dikarenakan peristiwa hukum terhadap dugaan Penyidikan Perkara


Ilegal Akses dilakukan bersama-sama antara PEMOHON I dengan
PEMOHON II;
In
A

b. Asumsi Pertentangan Objek Hukum Terpisah:


Jika penyitaan suatu barang bukti dalam kegiatan Penyidikan Perkara
ah

lik

Pencemaran Nama Baik dinyatakan tidak sah oleh putusan


Prapedilan, sedangkan apabila penetapan TERSANGKA dalam
m

ub

kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses dinyatakan sah oleh putusan


Praperadilan yang terpisah permohonan objek hukumnya, maka
ka

menjadi putusan yang saling bertentangan dengan hukum jika


ep

kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses masih tetap dilanjutkan oleh


ah

TERMOHON, dikarenakan dugaan perbuatan PARA PEMOHON


R

dalam mengakses penyitaan barang bukti, bukanlah sebagai


es

perbuatan melawan hukum, atau bukan sebagai perbuatan tindak


M

ng

pidana Ilegal Akses;


on
gu

Hal. 6 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka cukup beralasan

si
menurut hukum, atau dapat dibenarkan menurut hukum terhadap
permintaan PARA PEMOHON menggabungkan permohonan pengujian

ne
ng
sah atau tidaknya penetapan TERSANGKA, dan sah atau tidaknya
PENYITAAN dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik
dan kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses menjadi satu permohonan;

do
gu
II. ALASAN - ALASAN PERMOHONAN PRAPERADILAN

In
A
Dalam rangka untuk menambahkan keyakinan kepada Hakim Yang Mulia
dapat mencapai pada suatu kebenaran dan keadilan yang baik menurut hukum,
ah

lik
dan baik serta seimbang pula untuk PARA PEMOHON dan TERMOHON, maka
perkenankan PARA PEMOHON menyampaikan alasan-alasan permohonan a
quo, yakni sebagai berikut:
am

ub
A. TENTANG FAKTA-FAKTA:
1. PEMOHON I merupakan seorang dokter yang telah menyelesaikan
ep
pendidikan dari Fakultas Kedokteran pada Universitas Sriwijaya
k

Palembang. Dan, setelah PEMOHON I menyelesaikan pendidikan


ah

kedokteran tersebut, PEMOHON I melanjutkan studi ilmu kedokteran


R

si
estetika dan kecantikan di American Academy of Aesthetic Medicine;
2. Kemudian sejak tahun 2018, PEMOHON telah beraktivitas sebagai

ne
ng

Youtuber pada akun Youtube dr Richard Lee, MARS dengan saluran


(channel) bermuatan edukasi yang memiliki jumlah pelanggan

do
gu

(subscribers) berjumlah 3,48 juta. Adapun untuk membantu kegiatan


PEMOHON I sebagai Youtuber, maka PEMOHON I mempekerjakan
PEMOHON II sebagai asistennya;
In
A

3. Selanjutnya sejak tahun 2019, PEMOHON sebagai Youtuber edukasi telah


mengetahui adanya suatu fenomena yang viral di dunia maya
ah

lik

(cyberspace), khususnya yang berkaitan dengan periklanan (endorsement)


produk skincare merek Helwa oleh artis atau selebgram, sehingga banyak
m

ub

masyarakat tertarik menggunakan produk skicare tersebut;


4. Sejak diketahui adanya fenomena tersebut, PEMOHON I merasa tertarik
ka

untuk mengulas (mereview) produk skincare tersebut. Ulasan pertamanya


ep

dimulai pada tanggal 26 September 2019, dimana PEMOHON I meminta


ah

informasi tentang pengecekan produk sampel dilaboratorium pada BPOM


R

di Palembang. Dari informasi yang disampaikan secara lisan oleh BPOM di


es

Palembang, menyatakan bahwa BPOM di Palembang tidak bisa


M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan pengecekan laboratorium atas nama perorangan, sehingga

si
PEMOHON I diarahkan menggunakan laboratorium pada lembaga swasta;
5. Pada tanggal 02 Oktober 2019, PEMOHON I membeli secara online

ne
ng
sampel produk Whitening Night Cream Helwa Beautycare pada
marketplace Shopee di lapak Shelvya123. Sampel produk ini kemudian
dikirimkan oleh PEMOHON I untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium

do
gu pada PT. Saraswanti Indo Genetech, dan telah mendapat konfirmasi
penerimaan sampel produk tersebut oleh PT. Saraswanti Indo Genetech

In
A
pada tanggal 10 Oktober 2019. Setelah PT. Saraswanti Indo Genetech
melakukan pemeriksaan laboratorium, maka pada tanggal 16 Oktober
ah

lik
2019, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk ini telah
disampaikan kepada PEMOHON I. Adapun hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap sampel produk ini, PT. Saraswanti Indo Genetech
am

ub
menyatakan adanya kandungan hydroquinon sebesar 5,7%;
6. Pada tanggal 30 November 2019, PEMOHON I dengan dibantu oleh
ep
PEMOHON II menyampaikan ulasan edukasi secara publik melalui akun
k

Youtube dr Richard Lee, MARS terhadap sampel produk Whitening Night


ah

Cream Helwa Beautycare yang mengandung hydroquinon sebesar 5,7%


R

si
berbahaya digunakan secara langsung untuk kulit sebagai kosmetika, dan
menyatakan pula penggunaan hydroquinon sebagai krim obat hanya

ne
ng

diperbolehkan dengan resep dokter, dikarenakan hydroquinon termasuk


jenis obat keras, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan anamnesa,

do
gu

pemeriksaan fisik, dan penegakkan diagnosa terlebih dahulu oleh dokter


dalam menerbitkan resep. Ulasan edukasi ini, bertujuan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat agar berhati-hati membeli produk ini secara
In
A

bebas, dikarenakan jenis produk ini bukanlah produk kosmetik, melainkan


krim obat yang wajib menggunakan resep dokter. Perbuatan PEMOHON I
ah

lik

yang dibantu oleh PEMOHON II pada akun Youtube Youtube dr Richard


Lee, MARS., telah memperhatikan larangan kaidah-kaidah hukum
m

ub

sebagaimana Peraturan BPOM Nomor: 23 Tahun 2019 tentang


Persyaratan Teknis Bahan Berbahaya (PerBPOM 23/2019), dan Pasal 2
ka

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1010/Menkes/Per/XI/2008, juncto


ep

Bab III huruf B, dan BAB IV huruf B Peraturan Menteri Kesehatan No. 73
ah

Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek


R

(Permenkes 1010/2008, juncto Permenkes 73/2016);


es

7. Kemudian untuk ulasan kedua, PEMOHON I mendahului dengan membeli


M

ng

sampel produk bodylotion Helwa Beautycare pada marketplace Tokopedia


on
gu

Hal. 8 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di lapak Helwa Beautycare pada tanggal 11 Januari 2020. Sampel produk

si
ini kemudian dikirimkan, dan diterima PT. Saraswanti Indo Genetech pada
tanggal 22 Januari 2020 untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pada

ne
ng
tanggal 24 Januari 2020, PT. Saraswanti Indo Genetech mengirimkan hasil
pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk ini kepada PEMOHON
I, dengan menyatakan sampel produk ini mengandung hydroquinon

do
gu sebesar 4,7%;
8. Pada tanggal 01 Februari 2020, PEMOHON I dengan dibantu oleh

In
A
PEMOHON II menyampaikan ulasan edukasi secara publik melalui akun
Youtube dr Richard Lee, MARS terhadap sampel produk bodylotion Helwa
ah

lik
Beautycare yang mengandung hydroquinon sebesar 4,7% berbahaya
digunakan secara langsung untuk kulit sebagai kosmetika, dan
menyatakan pula penggunaan hydroquinon sebagai krim obat hanya
am

ub
diperbolehkan dengan resep dokter, dikarenakan hydroquinon termasuk
jenis obat keras, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan anamnesa,
ep
pemeriksaan fisik, dan penegakkan diagnosa terlebih dahulu oleh dokter
k

dalam menerbitkan resep. Ulasan edukasi ini, bertujuan untuk memberikan


ah

informasi kepada masyarakat agar berhati-hati membeli produk ini secara


R

si
bebas, dikarenakan jenis produk ini bukanlah produk kosmetik, melainkan
krim obat yang wajib menggunakan resep dokter. Perbuatan PEMOHON I

ne
ng

yang dibantu oleh PEMOHON II pada akun Youtube dr Richard Lee,


MARS telah memperhatikan larangan kaidah-kaidah hukum sebagaimana

do
gu

PerBPOM 23/2019, dan Permenkes 1010/2008, juncto Permenkes


73/2016;
9. Berdasarkan ulasan kedua dari PEMOHON I pada akun Youtube dr
In
A

Richard Lee, MARS tersebut, telah mendapat perhatian oleh BPOM di


Palembang untuk memeriksa kebenaran dari apa yang telah disampaikan
ah

lik

PEMOHON I pada akun Youtube tersebut. Adapun hasil pemeriksaan


BPOM di Palembang terhadap PEMOHON I pada tanggal 29 Mei 2020,
m

ub

menyatakan bahwa produk kosmetik Helwa mengandung hydroquinon


tanpa izin edar/TIE kemasan Pot;
ka

10. Selanjutnya untuk ulasan ketiga, PEMOHON I mengawalinya dengan


ep

membeli sampel produk Night Cream Ultimate Helwa Beauty Care pada
ah

marketplace Tokopedia di lapak Helwabeautycare15 pada tanggal 14 Juli


R

2020. Sampel produk ini kemudian dikirimkan, dan diterima PT.


es

Saraswanti Indo Genetech pada tanggal 23 Juli 2020 untuk dilakukan


M

ng

pemeriksaan laboratorium. Pada tanggal 04 Agustus 2020, PT. Saraswanti


on
gu

Hal. 9 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indo Genetech mengirimkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap

si
sampel produk ini kepada PEMOHON I, dengan menyatakan sampel
produk ini mengandung hydroquinon sebesar 5,7%;

ne
ng
11. Pada tanggal 07 Agustus 2020, PEMOHON I dengan dibantu oleh
PEMOHON II menyampaikan ulasan edukasi secara publik melalui akun
Youtube dr Richard Lee, MARS terhadap sampel produk Night Cream

do
gu Ultimate Helwa Beauty Care yang mengandung hydroquinon sebesar
5,7% berbahaya digunakan secara langsung untuk kulit sebagai

In
A
kosmetika, dan menyatakan pula penggunaan hydroquinon sebagai krim
obat hanya diperbolehkan dengan resep dokter, dikarenakan hydroquinon
ah

lik
termasuk jenis obat keras, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penegakkan diagnosa terlebih dahulu
oleh dokter dalam menerbitkan resep. Ulasan edukasi ini, bertujuan untuk
am

ub
memberikan informasi kepada masyarakat agar berhati-hati membeli
produk ini secara bebas, dikarenakan jenis produk ini bukanlah produk
ep
kosmetik, melainkan krim obat yang wajib menggunakan resep dokter.
k

Perbuatan PEMOHON I yang dibantu oleh PEMOHON II pada akun


ah

Youtube dr Richard Lee, MARS telah memperhatikan larangan kaidah-


R

si
kaidah hukum sebagaimana PerBPOM 23/2019, dan Permenkes
1010/2008, juncto Permenkes 73/2016;

ne
ng

12. Hasil ulasan ketiga oleh PEMOHON I pada akun Youtube dr Richard Lee,
MARS tersebut, telah mendapat reaksi dari Saudari Kartika Putri (Korban)

do
gu

dengan cara membuat konten pada akun Youtube Kartika Putri Official
pada tanggal 03 Desember 2020. Dimana dalam konten tersebut, Saudari
Kartika Putri (Korban) memperagakan penggunaan produk Helwa
In
A

Beautycare secara langsung pada kulit wajahnya;


13. Selanjutnya pada tanggal 05 Desember 2020, PEMOHON I
ah

lik

menyampaikan nasihat dan saran secara publik melalui instastory


Instagram di akun @dr.richard_lee dengan kalimat seluruh sebagai
m

ub

berikut:
“Halo selamat pagi Mbak Karput, jadi saya sudah nonton
ka

videonya, salam kenal mudah-mudahan suatu hari nanti kita bisa


ep

ketemu atau collab bareng ya. Tapi saya punya sedikit saran nih
ah

buat Mbak Karput dan juga untuk artis-artis ataupun selebgram


R

lainnya, tolong deh kalau endorse itu jangan asal diterima aja,
es

tolong di review baik-baik. Jangan cuma Skin Care yang di atas


M

ng

meja aja nih ya, karena nanti kalo informasinya sesat itu bukan
on
gu

Hal. 10 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya bisa ngerusak integritas kamu loh, integritas kamu tuh bisa

si
juga rusak, tapi juga bisa membahayakan orang lain. Nah ini kan
nggak baik ya, sebenarnya video saya ini sebenarnya bisa

ne
ng
menjadi salah satu acuan juga sih, saya nggak sembarangan
ngomong loh Mbak Karput, saya ini dokter bener-bener dokter,
kamu boleh cek deh. Dan juga saya ini ngeceknya pakai hasil lab,

do
gu dan lab nya ini sudah tersertifikasi. Saya kan cuma membacakan
hasil lab loh, nggak sembarangan lho 5,7% hidroquinon, 5,7% itu

In
A
dosisnya tinggi. Baca coba di Google tinggi banget itu dan itu bisa
resikonya kanker itu. Nah hati-hati makanya jangan cuma lihat
ah

lik
yang diatas meja doang, yang di atas meja memang BPOM dia
mah nggak nunjukin, yang Ultimate night cream nya dia orang
tunjukin nggak? Coba dicek, nah kalau misalnya iya kan artinya
am

ub
Mbak Karput itu juga ikut menyebarkan ya, artinya Mbak karput
itu juga ikut berdosa dong merusak wajah orang lain kan karena
ep
anjuran Mbak karput. Itu bahaya tuh jadinya seperti itu punya kan,
k

enggak boleh lah. Nah Mbak Karput juga mungkin belum pernah
ah

merasakan breakout itu bagaimana, kalau pakai cream abal-abal


R

si
itu wajahnya jadi rusak, fleknya timbul, jerawatnya timbul jadi
enggak tahu rasanya bagaimana. Nah di luar sana korbannya itu

ne
ng

banyak banget dan mereka itu cerita dengan saya, dan sebagai
seorang dokter etika saya itu gimana ya, etika saya berkata

do
gu

bahwa saya nggak boleh biarkan ini terjadi, saya harus edukasi
masyarakat. Jadi ini bukan pansos bukan juga ingin menjatuhkan
produk lain, buktinya saya ada review kan orang yang bagus-
In
A

bagus kok nggak jadi masalah. Dan juga untuk banyak yang
ngomongin palsu, aduh please coba deh lihat artis-artis ini. Punya
ah

lik

artis-artis ini pakai yang palsu juga kah? Makanya dilihat track
record dari awal sampai akhir. Iya kan sedih jadinya kita itu
m

ub

makanya menurut saya kalau endorsement itu bener-bener


ditelaah lah, benar-benar, jangan asal diterima aja. Jangan
ka

karena dapat duit terus di bangga bangga in karena apa efeknya


ep

itu bisa berbahaya untuk orang lain bisa merusak wajah orang
ah

lain sembarangan lo 5,7% itu bisa menyebabkan kanker kulit loh,


R

hati-hati loh. Kalau mbak Karputnya ngomong tapi beda lho


es

sekarang dokumen semua sudah BPOM semua. Syukur Puji


M

ng

Tuhan saya juga senang sih. Tapi kan video itu saya buat dari
on
gu

Hal. 11 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tahun 2019 sampai tahun 2020 awal, ya saya reviewnya kan

si
produk pada waktu itu, jangan dijadikan sampai sekarang. Saya
sekarang nggak tahu, saya sekarang kan nggak review lagi. Tapi

ne
ng
yang jelas artis-artis itu nggak pakai palsu kok atau mungkin
mereka juga di palsuin ya? Saya nggak tahu juga, ya jelas kok
artisnya juga pegang polosan kok. Jadi yang itu apa Namanya,

do
gu apakah mereka beli tidak di tempatnya? Jejak digital itu nggak
bisa dibohongin Mbak Karput ya jadi saya harap Mbak Karput

In
A
juga bisa bijak. Mudah-mudahan suatu hari kita bisa ketemu dan
ngobrol langsung ya”;
ah

lik
14. Kemudian pada tanggal 16 Desember 2020, Saudara Aditya Dwi Putra
melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik terhadap
PEMOHON I pada TERMOHON dengan laporan polisi nomor:
am

ub
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ;
15. Berdasarkan laporan polisi tersebut, PEMOHON I telah memenuhi
ep
pemeriksaan terhadap Undangan Klarifikasi dan Panggilan dari
k

TERMOHON, diantaranya berdasarkan surat:


ah

a. Surat Nomor: B/279/I/ RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 12


R

si
Januari 2021;
b. Surat Nomor: B/848 /II/RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 01

ne
ng

Februari 2021;
c. Surat Nomor: S.Pgl/2057/VI /RES.2.5/2012/Ditreskrimsus, tertanggal

do
gu

02 Juni 2021;
16. Berdasarkan laporan polisi tersebut, TERMOHON dalam melaksanakan
kegiatan penyelidikan perkara pencemaran nama telah melakukan
In
A

PENYITAAN benda-benda milik PEMOHON I pada tanggal 10 Juni 2021


berupa:
ah

lik

➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;


➢ Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
m

ub

➢ Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;


Pelaksanaan penyitaan tersebut, PEMOHON I masih berstatus sebagai
ka

Saksi, dan hanya menandatangani Surat Tanda Penerimaan yang dibuat


ep

oleh TERMOHON tanpa nomor surat, dan tanpa berita acara lainnya;
ah

17. Selanjutnya pada tanggal 06 Agustus 2021, PARA PEMOHON mengakses


R

aplikasi resmi business suite facebook yang sudah dimiliki sejak tahun
es

2018 melaui email pribadi PEMOHON II, dan tanpa disadari oleh PARA
M

ng

PEMOHON, aplikasi facebook tersebut terhubung dengan akun Instagram


on
gu

Hal. 12 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan akun @dr.richard_lee yang telah diserahkan kepada TERMOHON.

si
Sehingga pada tanggal 10, dan tanggal 20 Agustus 2021, PARA
PEMOHON disampaikan oleh TERMOHON berupa tembusan surat

ne
ng
Nomor: B/14116/VIII/RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, dan tembusan surat
Nomor: B/1351/VIII/ RES.2.5/2021/Ditreskrimsus tentang pemberitahuan
penetapan TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses;

do
gu 18. Sedangkan pada tanggal 11 Agustus 2021, TERMOHON pernah
melakukan upaya paksa dengan melakukan penangkapan kepada

In
A
PEMOHON I dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses.
Pelaksanaan upaya paksa tersebut, TERMOHON tidak memperbolehkan
ah

lik
PEMOHON I untuk melakukan buang air kecil, kecuali dilakukan
dihadapan TERMOHON dengan botol bekas yang diberikan kepada
PEMOHON I;
am

ub
19. Pada tanggal 29 Desember 2021, TERMOHON dalam melaksanakan
kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses telah melakukan PENYITAAN
ep
kembali terhadap benda-benda milik saksi: Mohammad Ali Gusman
k

berupa:
ah

➢ Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight green;
R

si
➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
20. Kemudian pada tanggal 03 Februari 2022, PEMOHON I disampaikan oleh

ne
ng

TERMOHON berupa tembusan surat Nomor:


B/1809/II/RES.2.5/2022/Ditreskrimsus tentang pemberitahuan penetapan

do
gu

TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik;


21. Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2022, PEMOHON I bersama Saudara
Aditya Dwi Putra sebagai Pelapor, dan Saudari Kartika Putri sebagai
In
A

Korban dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, telah


memenuhi Undangan Gelar Perkara Khusus yang disampaikan oleh
ah

lik

TERMOHON sebagaimana Surat Nomor: B/733//III/RES.2.5/2022/


Ditreskrimsus, tertanggal 17 Maret 2022;
m

ub

B. TENTANG HUKUMNYA:
1. Dugaan Pelanggaran TERMOHON Dalam Penyidikan Perkara
ka

Pencemaran Nama Baik:


ep

a. Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik Tidak Berdasarkan


ah

Delik Aduan:
R

1) Diketahui, bahwa PEMOHON I ditetapkan sebagai TERSANGKA


es

dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik oleh


M

ng

TERMOHON dilaksanakan berdasarkan Laporan Polisi Nomor:


on
gu

Hal. 13 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/ SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember

si
2020, dengan Pelapor adalah Saudara Aditya Dwi Putra, dan sebagai
Korban adalah Saudari Kartika Putri. Hal ini diketahui oleh PARA

ne
ng
PEMOHON, diantaranya berdasarkan:
a) Undangan Klarifikasi oleh TERMOHON sebagaimana Surat
Nomor: B/279/I/ RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 12

do
gu Januari 2021;
b) Undangan Klarifikasi ke-II oleh TERMOHON sebagaimana Surat

In
A
Nomor: B/848 /II/RES.2.5/2021/Ditreskrimsus, tertanggal 01
Februari 2021;
ah

lik
c) Surat Panggilan oleh TERMOHON sebagaimana Surat Nomor:
S.Pgl/2057/VI /RES.2.5/2012/Ditreskrimsus, tertanggal 02 Juni
2021;
am

ub
d) Surat Undangan Gelar Perkara Khusus oleh TERMOHON
sebagaimana Surat Nomor:
ep
B/733//III/RES.2.5/2022/Ditreskrimsus, tertanggal 17 Maret 2022;
k

2) Sedangkan TERMOHON dalam melaksanakan Laporan Polisi


ah

tersebut, dan TERMOHON dalam menetapkan PEMOHON I sebagai


R

si
TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik,
tidak didahului dengan adanya Pengaduan dari Saudari Kartika Putri

ne
ng

sebagai Korban, SEHINGGA PENETAPAN TERSANGKA


PEMOHON I OLEH TERMOHON TIDAK SAH MENURUT HUKUM

do
gu

ACARA PIDANA. Sebab, norma dugaan delik pencemaran nama


baik, berlaku ketentuan hukum acara tentang Delik Aduan Absolut
sebagaimana telah ditegaskan Pasal 27 ayat (3) UU ITE, juncto
In
A

Pasal 45 ayat (5) UU Perubahan ITE;


3) Bahwa norma hukum dugaan perkara pencemaran nama baik
ah

lik

berlaku hukum acara tentang delik aduan absolut, sudah dikuatkan


sebelumnya oleh putusan Mahkamah Konstitusi No. 50/PUU-V/2008,
m

ub

juncto Putusan Mahkamah Konstitusi No. 02/PUU-VII/2009, yang


dalam pertimbangan hukum mensyaratkan adanya pengaduan
ka

(klacht) untuk dapat dituntut di depan pengadilan. Dalam praktiknya,


ep

telah beberapa kali ditegaskan pula berdasarkan yurisprudensi


ah

putusan pengadilan, diantaranya:


R

a) Yurisprudensi Putusan Pengadilan Negeri Mataram Nomor:


es

406/Pid.Sus/ 2020/PN.MTR, menyatakan:


M

ng

“Pelapor adalah pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI),


on
gu

Hal. 14 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan karena pelapor bukanlah orang yang terhadap

si
dirinya dilakukan kejahatan (korban), dan tidak ada
pengaduan (laporan) dari korban, maka perkara ini tidak

ne
ng
memenuhi delik aduan absolut, sehingga Pengadilan
Negeri menyatakan dakwaan Jaksa tidak dapat diterima”;
b) Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor:

do
gu 1145K/PID/2015, menyatakan:
“Bahwa alasan kasasi Jaksa/Penuntut Umum tidak dapat

In
A
dibenarkan karena Judex Facti tidak salah menerapkan
hukum dan telah mempertimbangkan hal-hal yang
ah

lik
relevan secara yuridis dengan benar. Terdakwa diajukan
ke persidangan dengan dakwaan Pasal 310 KUHP dan
Pasal 311 KUHP yang merupakan delik aduan. Dalam
am

ub
perkara a quo ternyata tidak ada aduan dari korban Sri
Des Romatua Tambunan sehingga dakwaan tidak
ep
memenuhi syarat. Sehingga judex juris kasasi
k

menyatakan judex facti tingkat pertama perkara ini tidak


ah

bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang,


R

si
maka permohonan kasasi/penuntut umum tersebut harus
ditolak”;

ne
ng

c) Yurisprudensi Putusan Pengadilan Tinggi Ambon Nomor:


40/PID/2016/ PT.AMB, menyatakan:

do
gu

“Karena Pasal 310 ayat (1) adalah delik aduan absolut


(klacht delict) yang menurut Pasal 319 KUHP yang
menuntut haruslah ada pengaduan terlebih dahulu,
In
A

sedangkan dalam perkara ini tidak ada pengaduan dari


korban sebagaimana Pasal 1 angka (25) KUHAP,
ah

lik

dengan demikian tuntutan dari Jaksa terhadap Terdakwa


haruslah dinyatakan tidak dapat diterima, sehingga
m

ub

Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan


Negeri”;
ka

4) Berdasarkan jaminan hukum tersebut, maka hukum acara terhadap


ep

Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik oleh TERMOHON, wajib


ah

dilaksanakan dengan persyaratan sebagaimana Pasal 1 angka (25)


R

KUHAP, yang menyatakan:


es

“Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh


M

ng

pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang


on
gu

Hal. 15 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk menindak menurut hukum seorang yang telah

si
melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya.
5) Dengan merujuk hukum acara tersebut, maka penetapan

ne
ng
TERSANGKA PEMOHON I oleh TERMOHON berdasarkan Laporan
Polisi Nomor: LP/7463/XII/YAN.2.5/ 2020/SPKT PMJ, tertanggal 16
Desember 2020, dengan Pelapor adalah Saudara Aditya Dwi Putra

do
gu adalah TIDAH SAH dan TIDAK BERDASARKAN ATAS KETENTUAN
HUKUM, diantaranya:

In
A
a) Kedudukan hukum (legal standing) Saudara Aditya Dwi Putra
sebagai kuasa hukum tidak bisa mewakili secara langsung
ah

lik
kepentingan Saudari Kartika Putri sebagai korban. Dikarenakan,
Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor: 18 Tahun 2003
tentang Advokat (UU Advokat) telah menyatakan bahwa advokat
am

ub
tidak dapat di identikan dengan kliennya;
b) Kedudukan hukum (legal standing) Saudara Aditya Dwi Putra
ep
sebagai keluarga sedarah dari Saudari Kartika Putri tidak bisa
k

mewakili kepentingan Saudari Kartika Putri sebagai korban,


ah

dikarenakan Saudari Kartika Putri sudah dewasa, dan tidak


R

si
berada dibawah pengampuan (vide Pasal 72 KUHP, menyatakan
persyaratan pada pokoknya: bahwa pengaduan hanya dapat

ne
ng

diwakilkan, apabila orang itu belum cukup umur enam belas


tahun, dan belum dewasa, atau selama berada dibawah

do
gu

pengampuan yang disebabkan oleh hal lain daripada keborosan);


c) Surat pengaduan Saudari Kartika Putri, tertanggal 16 Desember
2020, dibuat setelah Saudara Aditya Dwi Putra membuat dan
In
A

menandatangani Laporan Polisi Nomor: LP/7463/XII/YAN.2.5/


2020/SPKT PMJ. Sehingga Laporan Polisi tersebut, tidak dapat
ah

lik

dilaksanakan berdasarkan Surat pengaduan Saudari Kartika Putri


yang berlaku surut, dikarenakan larangan penerapan berlaku
m

ub

surut telah ditegaskan berdasarkan:


➢ Pasal 28 I ayat (1) UUD 1945, menyatakan pada pokoknya:
ka

bahwa PEMOHON I tidak dapat dituntut terhadap ketentuan


ep

berlaku surut;
ah

➢ Pasal 1 ayat (2) KUHP, menyatakan pada pokoknya: bahwa


R

PEMOHON I diterapkan ketentuan yang paling


es

menguntungkan;
M

ng

on
gu

Hal. 16 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
➢ Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik bukanlah jenis

si
kejahatan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat, dan bukan
pula bersifat peradilan internasional;

ne
ng
6) Oleh karena penetapan TERSANGKA PEMOHON I oleh
TERMOHON sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/7463/XII/YAN.2.5/ 2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember

do
gu 2020, TIDAK BERDASARKAN ADANYA PENGADUAN, maka cukup
beralasan untuk Hakim Yang Mulia yang memeriksa, mengadili, dan

In
A
memutus perkara a quo menyatakan PENETAPAN TERSANGKA
PEMOHON I DALAM PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN
ah

lik
NAMA BAIK ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM MENGIKAT;
b. Kekeliruan TERMOHON Dalam Menerapkan Ketentuan Hukum Yang
am

ub
Bersifat Khusus (Lex Specialis) Kepada PEMOHON I Dalam
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik:
ep
Merujuk Pasal 5 ayat (1) huruf (a) KUHAP, juncto Pasal 3 ayat (3) huruf
k

(b) Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: 06 Tahun


ah

2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana (Perkap Polri 6/2019),


R

si
menyatakan pada pokoknya bahwa Penyelidik sebelum menerima
laporan atau pengaduan dari Pelapor, terlebih dahulu berkewajiban

ne
ng

melakukan kajian awal guna menilai layak atau tidaknya dibuatkan


laporan polisi. Berdasarkan jaminan hukum tersebut, maka TERMOHON

do
gu

telah keliru dalam menerapkan ketentuan hukum yang bersifat khusus


(lex specialis) kepada PEMOHON I dalam penyidikan perkara
pencemaran nama baik, yakni:
In
A

1) Peristiwa hukum dari dugaan tindak pidana pencemaran nama baik


yang dilaporkan oleh Saudara Aditya Dwi Putra adalah akun
ah

lik

@dr.richard_lee, in casu instastory Instagram milik PEMOHON I


yang ditayangkan pada tanggal 05 Desember 2020. DAN TIDAK ADA
m

ub

PERISTIWA HUKUM LAINNYA, SEHINGGA MENURUT


HUKUMNYA SUDAH TIDAK ADA JENIS DELIK YANG SEJENIS
ka

LAINNYA SEBAGAI PEMBANDING, KECUALI SEBAGAIMANA


ep

PASAL 27 AYAT (3) UU ITE SEBAGAI LEX SPECIALIS;


ah

2) Pemaknaan dan penerapan Pasal 27 ayat (3) UU ITE sebagai lex


R

specialis, sudah dikuatkan dengan pertimbangan hukum


es

sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi No. 50/PUU-V/2008,


M

ng

on
gu

Hal. 17 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juncto Putusan Mahkamah Konstitusi No. 02/PUU-VII/2009, yang

si
menyatakan pada pokoknya:
“… keberlakuan dan tafsir atas Pasal 27 ayat (3) UU ITE

ne
ng
tidak dapat dipisahkan dari norma hukum pokok dalam
Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP sebagai genus delict …”
3) Berdasarkan tafsir yuridis tersebut, maka pemaknaan dan penerapan

do
gu Pasal 27 ayat (3) UU ITE sebagai lex specialis, telah berlaku
pemaknaan dan penerapan Pasal 310 dan 311 KUHP, sehingga

In
A
Penyelidikan dan Penyidikan terhadap dugaan Pasal 27 ayat (3) UU
ITE dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
ah

lik
4) Namun faktanya, pemaknaan dan penerapan Pasal 27 ayat (3) UU
ITE sebagai lex specialis oleh TERMOHON masih diterapkan
ketentuan pasal pembandingnya, yakni dengan membandingkan
am

ub
penerapan Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 dan Pasal
311 KUHP, sehingga pelaksanaan Penyidikan Perkara Pencemaran
ep
Nama Baik oleh TERMOHON tidak dapat dilaksanakan secara efektif
k

dan efisien;
ah

5) Oleh karena TERMOHON tidak melaksanakan secara efektif dan


R

si
efisien Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, maka perbuatan
TERMOHON telah merugikan hak dan kepentingan PEMOHON I

ne
ng

sebagai TERSANGKA untuk mendapatkan kepastian hukum


sebagaimana jaminan Pasal 50 KUHAP, yakni terhitung sejak

do
gu

Saudara Aditya Dwi Putra membuat Laporan Polisi pada tanggal 16


Desember 2020 sampai dengan tanggal permohonan a quo
didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atau dalam
In
A

waktu 21 (dua puluh satu) bulan lebih, TERMOHON belum dapat


melengkapi berkas perkara kepada Penuntut Umum;
ah

lik

6) Lebih dari itu, kerugian PEMOHON I sebagai TERSANGKA


dirasakan sama pula oleh Saudari Kartika Putri selaku korban.
m

ub

Dimana, pada tanggal 23, dan tanggal 28 Juni 2022, melalui channel
Youtube: https://www.youtube.com/ watch?v=KjNZr9eJCag, dan
ka

Error! Hyperlink reference not valid., Saudari Kartika Putri selaku


ep

korban telah menyatakan pada pokoknya bahwa Jaksa Penuntut


ah

Umum SUDAH LEBIH DARI TIGA KALI mengembalikan berkas


R

Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik untuk dilengkapi


es

kembali kepada TERMOHON;


M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) Kendala-kendala TERMOHON yang belum bisa melengkapi berkas

si
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik kepada Penuntut
Umum, telah membuktikan bahwa TERMOHON sudah tidak dapat

ne
ng
melaksanakan secara efektif dan efisien kegiatan Penyidikan Perkara
Pencemaran Nama Baik. Sehingga menurut hukumnya, perkara
PEMOHON I yang telah dilakukan penyidikan oleh TERMOHON

do
gu patut dinyatakan tidak layak, atau tidak dilanjutkan, hal ini
sebagaimana penegasan jaminan hukum sebagaimana Lampiran No.

In
A
8 dalam tabel kolom Tindakan angka (2) Peraturan Bersama Ketua
Mahkamah Agung Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Hak
ah

lik
Asasi Manusia Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia,
dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
099/KMA/SKB/V/2010, Nomor: M.HH-35.UM.03.01TAHUN 2010,
am

ub
Nomor: KEP-059/A/JA/05/2010, Nomor: B/14/V/2010 Tentang
Sinkronisasi Ketatalaksanaan Sistem Peradilan Pidana Dalam
ep
Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan (SKB
k

Sinkronisasi Sistem Peradilan Pidana), yang menyatakan: “Apabila


ah

Berkas Perkara sudah 3 (tiga) kali diajukan oleh pihak Penyidik dan
R

si
dikembalikan oleh JPU, maka perkara dinyatakan tidak layak atau
tidak dapat dilanjutkan”;

ne
ng

8) Berdasarkan kerugian yang sama-sama dirasakan antara PEMOHON


I dengan Saudari Kartika Putri selaku korban dalam Penyidikan

do
gu

Perkara Pencemaran Nama Baik, pada kenyataannya telah


mengakibatkan adanya ketidak pastian hukum hukum yang
disebabkan oleh kekeliruan TERMOHON dalam menerapkan
In
A

ketentuan lex specialis dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama


Baik, sehingga sudah sepatutnya Hakim Yang Mulia yang
ah

lik

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo menyatakan


PENETAPAN TERSANGKA PEMOHON I DALAM PENYIDIKAN
m

ub

PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH TIDAK SAH DAN


TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT;
ka

c. TERMOHON Tidak Memenuhi Hak-Hak PEMOHON I Untuk


ep

Melakukan Pembelaan:
ah

Bahwa selain perbuatan TERMOHON yang telah merugikan hak dan


R

kepentingan PEMOHON I sebagai TERSANGKA untuk mendapatkan


es

kepastian hukum sebagaimana jaminan Pasal 50 KUHAP (vide alasan:


M

ng

Kekeliruan TERMOHON Dalam Menerapkan Ketentuan Hukum Yang


on
gu

Hal. 19 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bersifat Khusus (Lex Specialis) Kepada PEMOHON I Dalam Penyidikan

si
Perkara Pencemaran Nama Baik), perbuatan TERMOHON juga telah
merugikan hak-hak dan kepentingan PEMOHON I untuk melakukan

ne
ng
pembelaan sebagaimana yang dijaminkan dalam KUHAP, diantaranya:
1) Adanya kelalaian TERMOHON menyampaikan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (SPDP) Kepada PEMOHON I:

do
gu a) Merujuk Pasal 109 ayat (1) KUHAP, telah ditegaskan bahwa
TERMOHON memiliki KEWAJIBAN untuk memberitahukan

In
A
kepada Penuntut Umum tentang telah dimulainya Penyidikan
Perkara Pencemaran Nama Baik. Sedangkan mengenai waktu
ah

lik
pelaksanaan pemberitahuan tersebut, Mahkamah Konstitusi telah
menetapkan waktu pelaksanaan selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari, hal ini sebagaimana yang sudah ditegaskan dalam
am

ub
pertimbangan hukum pada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:
130/PUU-XII/2015, yakni:
ep
“… bahwa pemberian SPDP tidak hanya diwajibkan
k

terhadap jaksa penuntut umum akan tetapi juga


ah

terhadap terlapor dan korban/pelapor. Alasan


R

si
Mahkamah tersebut didasarkan pada pertimbangan
bahwa terhadap terlapor yang telah mendapatkan

ne
ng

SPDP, maka yang bersangkutan dapat mempersiapkan


bahan-bahan pembelaan dan juga dapat menunjuk

do
gu

penasihat hukum yang akan mendampinginya,


sedangkan bagi korban/pelapor dapat dijadikan
momentum untuk mempersiapkan keterangan atau
In
A

bukti yang diperlukan dalam pengembangan penyidikan


atas laporannya.
ah

lik

Berdasarkan pertimbangan tersebut menurut


Mahkamah dalil permohonan para pemohon bahwa
m

ub

SPDP tersebut bersifat wajib adalah beralasan


menurut hukum. Sifat wajib tersebut bukan hanya
ka

dalam kaitannya dengan terlapor dan


ep

korban/pelapor. Adapun tentang Batasan waktunya,


ah

Mahkamah mempertimbangkan bahwa paling lambat 7


R

(tujuh) hari dipandang cukup bagi penyidik untuk


es

mempersiapkan/menyelesaikan hal tersebut”;


M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Pertimbangan hukum dari putusan Mahkamah Konstitusi

si
tersebut, telah dikuatkan dengan Pasal 14 ayat (1) Perkap Polri
6/2019, yang menyatakan:

ne
ng
“SPDP sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (3),
dikirimkan kepada penuntut umum, pelapor/korban, dan
terlapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah

do
gu diterbitkan Surat Perintah Penyidikan”;
Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, faktanya TERMOHON

In
A
lalai melaksanakan kewajiban menyampaikan SPDP kepada
PEMOHON I dengan batas waktu yang telah ditentukan menurut
ah

lik
peraturan-peraturan hukum acara tersebut, in casu pelaksanaan
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik oleh TERMOHON
dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
am

ub
diantaranya:
➢ Surat Perintah Penyidikan Nomor:
ep
SP.Sidik/1570/V/RES.2.5/2012/ Ditreskrimsus, tertanggal 05
k

Mei 2021;
ah

➢ Surat Perintah Penyidikan Nomor:


R

si
SP.Sidik/444/I/RES.2.5/2022/ Ditreskrimsus, tertanggal 25
Januari 2022;

ne
ng

Sedangan pemberitahuan SPDP tersebut, TERMOHON


menyampaikan kepada PEMOHON I sebagaimana surat Nomor:

do
gu

B/1809/II/RES.2.5/2022/ Ditreskrimsus, tertanggal 03 Februari


2022. Seharusnya menurut hukum acara, TERMOHON
menyampaikan SPDP kepada PEMOHON I selambat-lambatnya
In
A

pada tanggal 01 Februari 2022, dikarenakan Surat Perintah


Penyidikan sudah diterbitkan pada tanggal 25 Januari 2022;
ah

lik

c) Dengan tidak dipenuhinya kewajiban TERMOHON kepada


PEMOHON I dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik
m

ub

sebagaimana Pasal 109 ayat (1) KUHAP, juncto Pasal 14 Perkap


Polri 6/2019, juncto Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:
ka

130/PUU-XII/2015, maka cukup beralasan untuk Hakim Yang


ep

Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo


ah

menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PEMOHON I DALAM


R

PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH


es

TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM


M

ng

MENGIKAT;
on
gu

Hal. 21 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) TERMOHON tidak memberikan turunan berita acara pemeriksaan

si
untuk kepentingan pembelaan PEMOHON I:
a) Pada tanggal 14 Maret 2022, PEMOHON I melalui kuasanya

ne
ng
telah mengajukan permohonan turunan berita acara pemeriksaan
TERSANGKA kepada TERMOHON dalam Penyidikan Perkaran
Pencemaran Nama Baik. Fakta sampai dengan sekarang,

do
gu TERMOHON tidak pernah memberikan turunan berita acara
pemeriksaan tersebut secara langsung kepada PEMOHON I,

In
A
sehingga telah menimbulkan ketidak pastian hukum terhadap
jaminan hukum sebagaimana Pasal 72 KUHAP;
ah

lik
b) Dengan tidak dipenuhinya kewajiban TERMOHON sebagaimana
yang telah dimohonkan terlebih dahulu oleh PEMOHON I
mengenai permintaan turunan berita acara pemeriksaan
am

ub
TERSANGKA tersebut, maka cukup beralasan untuk Hakim Yang
Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
ep
menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PEMOHON I DALAM
k

PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH


ah

TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM


R

si
MENGIKAT;
d. Penetapan PEMOHON I Sebagai Tersangka Oleh Termohon Dalam

ne
ng

Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik Tidak Berdasarkan


Bukti Permulaan Yang Cukup:

do
gu

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam putusannya nomor:


21/PUU-XII/2014, telah memberikan interpretasi yuridis yang lebih
konkret terhadap Pasal 1 angka (14) KUHAP yang pada pokoknya
In
A

menyebutkan bahwa untuk menetapkan tersangka kepada seseorang


minimal harus dipenuhi dua alat bukti. Tafsir yuridis ini, telah dikuatkan
ah

lik

dengan ketentuan Pasal 25 ayat (1) Perkap Polri 6/2019, dan kemudian
telah dipraktikan pada lembaga Praperadilan untuk menguji bukti-bukti
m

ub

yang menentukan seseorang dijadikan tersangka, diantaranya:


➢ Kutipan pendapat DR. Chairul Huda, SH., yang menyatakan pada
ka

pokoknya: “bukti-bukti yang ada untuk menentukan seseorang


ep

dijadikan tersangka, dapat di uji di sidang praperadilan atau dengan


ah

kata lain, sidang praperadilan dapat menguji materi pokok perkara”


R

(vide Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


es

Nomor: 38/Pid.Prap/2012/PN.Jak-Sel);
M

ng

on
gu

Hal. 22 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
➢ Kutipan pendapat Prof. DR. Eddy Omar Sharif Hiariej, SH., yang

R
pada pokoknya: “…

si
menyatakan dalam rangka mencegah
kesewenang-wenangan penetapan seseorang sebagai tersangka

ne
ng
ataupun penangkapan dan penahanan, maka setiap bukti permulaan
haruslah dikonfrontasikan antara satu dengan lainnya, termasuk pula
dengan calon tersangka. Mengenai hal yang terakhir ini, dalam

do
gu KUHAP tidak mewajibkan penyidik untuk memperlihatkan bukti yang
ada padanya kepada Tersangka, akan tetapi berdasarkan doktrin, hal

In
A
ini dibutuhkan untuk mencegah apa yang disebut dengan istilah
unfair prejudice atau persangkaan yang tidak wajar” (vide Putusan
ah

lik
Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 16 Februari 2015) ;
Dengan berdasarkan pada pendekatan hukum tersebut, maka PARA
am

ub
PEMOHON dalam permohonan a quo perlu melaksanakan pengujian
bukti-bukti yang digunakan TERMOHON dalam menetapkan PEMOHON
ep
I sebagai TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama
k

Baik. Hal ini perlu dilakukan, dikarenakan TERMOHON dalam


ah

menetapkan PEMOHON I sebagai TERSANGKA dalam Penyidikan


R

si
Perkara Pencemaran Nama Baik tidak berdasarkan bukti permulaan
cukup, diantaranya:

ne
ng

1) Dasar pembenar penggunaan hydroquinon sebagai obat


terapeutik belum terpenuhi sebagai alat bukti dalam Penyidikan

do
gu

Perkara Pencemaran Nama Baik:


a) TERMOHON menetapkan PEMOHON I sebagai TERSANGKA
dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, hanya
In
A

berdasarkan alat bukti keterangan saksi-saksi tanpa didukung


dengan persesuaian bukti surat sebagaimana dokumen rekam
ah

lik

medis dari setiap penjualan produk Ultimate Night Cream melalui


telemedicine;
m

ub

b) Sedangkan produk Ultimate Night Cream tersebut, diketahui telah


mengandung hydroquinon, dan diperjual belikan melalui e-
ka

commerce. Apabila produk Ultimate Night Cream yang


ep

mengandung hydroquinon, dianggap oleh TERMOHON bukan


ah

sebagai produk kosmetik, melainkan sebagai obat kecantikan


R

yang telah dikeluarkan dengan resep dan konsultasi dari dokter


es

kecantikan melalui telemedicine. Maka menurut hukumnya,


M

ng

belum dapat dibenarkan apabila alat bukti keterangan saksi-saksi


on
gu

Hal. 23 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut, tidak didukung dengan bukti transaksi produk Ultimate

si
Night Cream yang telah melalui resep dan konsultasi dokter
kecantikan secara telemedicine, in casu wajib tercatat dalam

ne
ng
rekam medis, dan pelayanan aplikasi telemedicine harus
tergistrasi di Kementerian Kesehatan, hal ini sebagaimana Pasal
1 angka (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

do
gu 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis (Permenkes
269/2008), juncto Pasal 12 ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan

In
A
Nomor: 20 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Permenkes
ah

lik
20/2019);
c) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi tersebut, tidak
disertai dengan bukti pendukung rekam medis, dan tidak disertai
am

ub
pula dengan bukti layanan aplikasi telemedicine yang tergistrasi
di Kementereian Kesehatan, maka sudah sepatutnya oleh Hakim
ep
Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a
k

quo menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PEMOHON I


ah

DALAM PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK


R

si
ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK BERDASARKAN BUKTI
PERMULAAN YANG CUKUP;

ne
ng

2) PEMOHON I tidak terbukti menyerang nama baik Saudari Kartika


Putri:

do
gu

a) TERMOHON menetapkan PEMOHON I sebagai TERSANGKA


dalam Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, hanya
berdasarkan keterangan saksi: Saudari Kartika Putri sebagai
In
A

korban. Sedangkan Kartu Tanda Penduduk dari Saudari Kartika


Putri tidak menunjukan identitas “KARPUT” sebagaimana nama
ah

lik

seseorang yang telah disebutkan oleh PEMOHON I melalui


instastory Instagram di akun @dr.richard_lee, pada tanggal 05
m

ub

Desember 2020;
b) Bahwa faktanya, penyebutan nama “KARPUT” oleh PEMOHON I,
ka

justru tidak memiliki spesifikasi dengan nama yang sama dengan


ep

Kartu Tanda Penduduk dari Saudara Kartika Putri, karena nama


ah

“KARPUT” adalah nama merek dagang dari PT LAUTAN ARTA


R

DUNIA yang telah terdaftar pada Dirjen HAKI dengan Nomor


es

Permohonan: D0020167051235, dan tanggal pengumuman 06


M

ng

Juni 2018;
on
gu

Hal. 24 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) Oleh karena penyebutan nama “KARPUT” adalah milik merek

R
dagang PT LAUTAN ARTA DUNIA, dan nama “KARPUT” tidak

si
memiliki spesifikasi dengan nama yang sama dengan Kartu

ne
ng
Tanda Penduduk dari Saudara Kartika Putri, maka sudah
sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili,
dan memutus perkara a quo menyatakan PENETAPAN

do
gu TERSANGKA PEMOHON I DALAM PENYIDIKAN PERKARA
PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK

In
A
BERDASARKAN BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP;
e. TERMOHON Telah Melakukan Penyitaan Terhadap Benda-Benda
ah

lik
Milik PEMOHON I Secara Tidak Sah:
1) Diketahui pada tanggal 10 Juni 2021, TERMOHON telah melakukan
PENYITAAN terhadap benda-benda milik PEMOHON I, sebagaimana
am

ub
Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, yakni berupa:
➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;
ep
➢ Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
k

➢ Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;


ah

2) Pelaksanaan PENYITAAN tersebut, TERMOHON tidak menjaga


R

si
terpeliharanya kepentingan pelayanan umum sebagaimana dimaksud
Pasal 43 ayat (4) UU Perubahan ITE, diantaranya:

ne
ng

a) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak


berdasarkan format sebagaimana yang telah ditentukan

do
gu

berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik


Indonesia Nomor: 08 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
In
A

10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Bukti Di


Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap
ah

lik

8/2014), yakni:
➢ Tidak ada nomor surat dari TERMOHON;
m

ub

➢ Tidak ada surat perintah penyitaan oleh TERMOHON;


➢ Kedudukan PEMOHON I masih sebagai Saksi dalam
ka

kegiatan penyelidikan perkara perkara pencemaran nama


ep

baik, dan bukan sebagai TERSANGKA;


ah

b) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak


R

dilengkapi dengan berita acara sebagaimana yang telah


es

ditentukan berdasarkan Perkap 8/2014, yakni:


M

ng

on
gu

Hal. 25 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
➢ Tidak ada berita acara penerimaan barang bukti yang

si
ditandatangani antara PEMOHON I dengan pejabat
Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;

ne
ng
➢ Tidak ada berita acara penyerahan barang bukti yang
ditandatangani antara PEMOHON I dengan pejabat
Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;

do
gu ➢ Tidak ada berita acara penyimpanan barang bukti yang
ditandatangani antara PEMOHON I dengan pejabat

In
A
Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;
c) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
ah

lik
dilengkapi dengan tahapan digital forensik sebagaimana yang
telah ditentukan persyaratannya berdasarkan Puslabfor Nomor:
01 Tahun 2014, yakni:
am

ub
➢ Tidak ada tahapan write protect;
➢ Tidak ada tahapan forensic imaging;
ep
➢ Tidak ada tahapan verifiying;
k

3) Oleh karena TERMOHON tidak menjaga terpeliharanya kepentingan


ah

pelayanan umum dalam melaksanaan PENYITAAN tersebut, maka


R

si
sama saja TERMOHON tidak menegakkan prinsip-prinsip dalam
penanganan alat bukti elektronik yang baik sebagaimana dimaksud

ne
ng

Pasal 15 UU ITE, yakni:


a) Andal:

do
gu

Penjelasan Pasal 15 ayat (1) UU ITE menjelaskan pengertian


“Andal” adalah sistem elektronik memiliki kemampuan yang
sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Artinya, informasi
In
A

atau dokumen elektronik harus dapat dijamin ketersediaan,


keutuhan, keotentikan, dan keteraksesan. Akan tetapi faktanya,
ah

lik

PENYITAAN terhadap benda-benda milik PEMOHON I oleh


TERMOHON tidak dilengkapi dengan tahapan digital forensik,
m

ub

sehingga penanganan alat buktinya tidak didukung dengan


teknologi khusus untuk kepentingan penegakan hukum;
ka

b) Aman:
ep

Penjelasan Pasal 15 ayat (1) UU ITE menjelaskan pengertian


ah

“Aman” adalah sistem eletronik terlindungi secara fisik dan non


R

fisik. Artinya, semua penanganan alat bukti elektronik oleh aparat


es

penegak hukum tidak boleh mengakibatkan adanya perubahan,


M

ng

atau kerusakan terhadap data agar dapat diterima di pengadilan.


on
gu

Hal. 26 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akan tetapi faktanya, TERMOHON dalam Penyidikan Perkara

R
Pencemaran Nama Baik telah menghilangkan frase “…tapi saya

si
punya sedikit SARAN nih untuk mbak karput, dan juga untuk artis

ne
ng
lain, atau juga selebgram lainnya, TOLONG deh kalo…”,
sehingga penyampaian PENDAPAT pada sesuatu yang baik
menjadi hilang atau dikesampingkan, dan menghilangkan pula

do
gu frase: “…tapi beda lho sekarang dok, semuanya sudah BPOM
semua, syukur puji Tuhan, saya juga seneng sih, tapi kan video

In
A
itu saya buat dari tanggal, dari tahun 2019 sampai tahun 2020
awal, ya saya kan review produknya pada waktu itu, jangan
ah

dijadikan sampai sekarang, dan saya gak review lagi…”,

lik
sehingga telah mengaburkan konten edukasi PEMOHON I yang
ditayangkan melalui akun Youtube pada tanggal 30 November
am

ub
2019, tanggal 01 Februari 2020, dan tanggal 07 Agustus 2020,
serta menghilangkan hasil Berita Acara Pemeriksaan yang
ep
dilakukan oleh BPOM Palembang kepada PEMOHON I pada
k

tanggal 29 Mei 2020. Lebih dari itu, akun Instagram dengan akun
ah

@dr.richard_lee yang telah DISITA oleh TERMOHON sejak


R

si
tanggal 10 Juni 2021, tanpa disadari antara PARA PEMOHON
dengan TERMOHON, akun Instagram tersebut masih dapat

ne
ng

diakses oleh PARA PEMOHON melalui aplikasi resmi business


suite facebook pada tanggal 06 Agustus 2021. Dengan demikian,

do
gu

pengelolaan terhadap PENYITAAN akun Instagram sebagai


barang bukti dalam kegiatan Penyidikan Perkara Pencemaran
Nama Baik oleh TERMOHON tidak dilakukan oleh aparat
In
A

penegak hukum yang tidak memiliki komptensi digital forensik;


c) Beroperasi sebagaimana mestinya:
ah

lik

Penjelasan Pasal 15 ayat (1) UU ITE menjelaskan pengertian


“Beroperasi sebagaimana mestinya” adalah sistem elektronik
m

ub

memiliki kemampuan sesuai dengan spesifikasinya. Artinya,


setiap tindakan yang dilakukan dalam pengumpulan dan
ka

pemeriksaan alat bukti elektronik harus didokumentasikan secara


ep

akurat dan menyeluruh. Akan tetapi faktanya, PENYITAAN


ah

benda-beda milik PEMOHON I oleh TERMOHON tidak dilakukan


R

dengan berdasarkan berita acara penerimaan, penyerahan, dan


es

penyimpanan barang bukti sebagaimana Perkap 8/2014.


M

ng

Sehingga PENYITAAN alat bukti elektronik tersebut, tidak


on
gu

Hal. 27 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memuat informasi mengenai keseluruhan data yang diperoleh

si
serta data yang relevan dengan tindak pidananya;
d) Bertanggungjawab:

ne
ng
Penjelasan Pasal 15 ayat (2) UU ITE menjelaskan pengertian
“Bertanggungjawab” adalah subjek hukum yang bertanggung
jawab secara hukum terhadap Penyelenggaraan Sistem

do
gu Elektronik tersebut. Artinya, pengelolaan terhadap PENYITAAN
harus jelas penanggungjawab yang menyimpan alat bukti

In
A
elektronik tersebut. Akan tetapi faktanya, PENYITAAN benda-
beda milik PEMOHON I oleh TERMOHON tidak dilakukan
ah

lik
dengan berdasarkan berita acara penerimaan, penyerahan, dan
penyimpanan barang bukti dari pejabat Kabagtahti atau Dirtahti
atau Kasattahti dari TERMOHON. Sehingga penyimpanan dan
am

ub
pengelolaan terhadap PENYITAAN alat bukti elektronik tersebut,
menjadi tidak jelas pertanggungjawaban hukumnya;
ep
4) Oleh karena penyitaan benda-beda milik PEMOHON I pada tanggal
k

10 Juni 2021 oleh TERMOHON tidak dijaganya kepentingan


ah

pelayanan umum, dan tidak ditegakkannya prinsip-prinsip


R

si
penanganan alat bukti elektronik yang baik sebagaimana dimaksud
Pasal 15 UU ITE, juncto Pasal 43 ayat (4) UU Perubahan ITE, maka

ne
ng

sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa,


mengadili, dan memutus perkara a quo menyatakan PENYITAAN

do
gu

OLEH TERMOHON PADA TANGGAL 10 JUNI 2021 DALAM


PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH
TIDAK SAH DAN TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM
In
A

MENGIKAT;
2. Dugaan Pelanggaran TERMOHON Dalam Penyidikan Perkara Ilegal
ah

lik

Akses:
a. Penetapan PARA PEMOHON Sebagai Tersangka Oleh Termohon
m

ub

Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Tidak Berdasarkan Bukti


Permulaan Yang Cukup:
ka

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam putusannya nomor:


ep

21/PUU-XII/2014, telah memberikan interpretasi yuridis yang lebih


ah

konkret terhadap Pasal 1 angka (14) KUHAP yang pada pokoknya


R

menyebutkan bahwa untuk menetapkan tersangka kepada seseorang


es

minimal harus dipenuhi dua alat bukti. Tafsir yuridis ini, telah dikuatkan
M

ng

dengan ketentuan Pasal 25 ayat (1) Perkap Polri 6/2019, dan kemudian
on
gu

Hal. 28 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah dipraktikan pada lembaga Praperadilan untuk menguji bukti-bukti

si
yang menentukan seseorang dijadikan tersangka, diantaranya
➢ Kutipan pendapat DR. Chairul Huda, SH., yang menyatakan pada

ne
ng
pokoknya: “bukti-bukti yang ada untuk menentukan seseorang
dijadikan tersangka, dapat di uji di sidang praperadilan atau dengan
kata lain, sidang praperadilan dapat menguji materi pokok perkara”

do
gu (vide Putusan Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Nomor: 38/Pid.Prap/2012/PN.Jak-Sel);

In
A
➢ Kutipan pendapat Prof. DR. Eddy Omar Sharif Hiariej, SH., yang
menyatakan pada pokoknya: “… dalam rangka mencegah
ah

lik
kesewenang-wenangan penetapan seseorang sebagai tersangka
ataupun penangkapan dan penahanan, maka setiap bukti permulaan
haruslah dikonfrontasikan antara satu dengan lainnya, termasuk pula
am

ub
dengan calon tersangka. Mengenai hal yang terakhir ini, dalam
KUHAP tidak mewajibkan penyidik untuk memperlihatkan bukti yang
ep
ada padanya kepada Tersangka, akan tetapi berdasarkan doktrin, hal
k

ini dibutuhkan untuk mencegah apa yang disebut dengan istilah


ah

unfair prejudice atau persangkaan yang tidak wajar” (vide Putusan


R

si
Praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
04/Pid.Prap/2015/PN.Jkt.Sel, tertanggal 16 Februari 2015) ;

ne
ng

Dengan berdasarkan pada pendekatan hukum tersebut, maka PARA


PEMOHON dalam permohonan a quo perlu melaksanakan pengujian

do
gu

bukti-bukti yang digunakan TERMOHON dalam menetapkan PARA


PEMOHON sebagai TERSANGKA dalam Penyidikan Perkara Ilegal
Akses. Hal ini perlu dilakukan, dikarenakan TERMOHON dalam
In
A

menetapkan PEMOHON I sebagai TERSANGKA dalam Penyidikan


Perkara Ilegal Akses tidak berdasarkan bukti permulaan cukup,
ah

lik

diantaranya:
1) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Tidak
m

ub

Dilengkapi Dengan Komptensi Digital Forensik:


a) Diketahui bahwa Penyidikan Perkara Ilegal Akses dilaksanakan
ka

berdasarkan Laporan Polisi Model A, yakni laporan polisi yang


ep

dibuat oleh anggota Polri yang mengalami, mengetahui, atau


ah

menemukan langsung peristiwa hukum yang terjadi. Sehingga


R

penggunaan alat buktinya hanya berdasarkan keterangan saksi-


es

saksi dari TERMOHON;


M

ng

on
gu

Hal. 29 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Penggunaan alat bukti yang hanya berdasarkan keterangan

si
saksi-saksi dari TERMOHON, menurut hukumnya belum
memenuhi bukti permulaan yang cukup. Sebab, Penyidikan

ne
ng
Perkara Ilegal Akses berlaku UU ITE, dan UU Perubahan ITE
sebagai lex specialis. Sehingga alat bukti keterangan saksi-saksi
dari TERMOHON harus dilakukan oleh aparat penegak hukum

do
gu yang memiliki komptensi digital forensik;
d) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi dari TERMOHON

In
A
tidak memiliki komptensi digital forensik, maka sudah sepatutnya
oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili, dan
ah

lik
memutus perkara a quo menyatakan PENETAPAN TERSANGKA
PARA PEMOHON DALAM PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL
AKSES ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK BERDASARKAN
am

ub
BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP;
2) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Tidak
ep
Dilengkapi Dengan Tahapan Digital Forensik:
k

a) Diketahui pula dengan hal sama, bahwa penggunaan alat bukti


ah

dalam Laporan Polisi Model A terhadap Penyidikan Perkara Ilegal


R

si
Akses hanya berdasarkan keterangan saksi-saksi dari
TERMOHON, tanpa dilengkapi dengan tahapan-tahapan digital

ne
ng

foreksik, diantaranya:
➢ Tidak ada tahapan write protect;

do
gu

➢ Tidak ada tahapan forensic imaging;


➢ Tidak ada tahapan verifiying;
b) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi dari TERMOHON
In
A

tidak dilengkapi dengan tahapan-tahapan digital forensik, maka


sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa,
ah

lik

mengadili, dan memutus perkara a quo menyatakan


PENETAPAN TERSANGKA PARA PEMOHON DALAM
m

ub

PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH TIDAK SAH


DAN TIDAK BERDASARKAN BUKTI PERMULAAN YANG
ka

CUKUP;
ep

3) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Tidak


ah

Dilengkapi Dengan Berita Acara Penerimaan, Penyerahan, dan


R

Penyimpanan Barang Bukti Dilingkungan Polri:


es

a) Diketahui pula dengan hal sama, bahwa penggunaan alat bukti


M

ng

dalam Laporan Polisi Model A terhadap Penyidikan Perkara Ilegal


on
gu

Hal. 30 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akses hanya berdasarkan keterangan saksi-saksi dari

si
TERMOHON, tanpa dilengkapi dengan berita acara penerimaan,
penyerahan, dan penyimpanan barang bukti dilingkungan Polri

ne
ng
sebagaimana Perkap 8/2014, yakni:
➢ Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
dilengkapi dengan nomor surat dari TERMOHON;

do
gu ➢ Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
dilengkapi surat perintah penyitaan oleh TERMOHON;

In
A
➢ Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 10 Juni 2021, tidak
dilengkapi dengan berita acara penerimaan, penyerahan, dan
ah

lik
penyimpanan barang bukti yang ditandatangani antara
PEMOHON I dengan pejabat Kabagtahti atau Dirtahti atau
Kasattahti;
am

ub
c) Oleh karena alat bukti keterangan saksi-saksi dari TERMOHON
tidak dilengkapi dengan berita acara penerimaan, penyerahan,
ep
dan penyimpanan barang bukti dilingkungan Polri, maka
k

pertanggungjawaban hukumnya menjadi tidak jelas (obscuur


ah

libel), sehingga Penyidikan Perkara Ilegal Akses oleh


R

si
TERMOHON dilaksanakan dengan tebang pilih, dan sangat
merugikan kepentingan PARA PEMOHON. Dengan demikan,

ne
ng

sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa,


mengadili, dan memutus perkara a quo menyatakan

do
gu

PENETAPAN TERSANGKA PARA PEMOHON DALAM


PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH TIDAK SAH
DAN TIDAK BERDASARKAN BUKTI PERMULAAN YANG
In
A

CUKUP;
4) Keterangan Saksi Dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses Berdiri
ah

lik

Sendiri Dan Tidak Memenuhi Bukti Permulaan Yang Cukup:


a) Diketahui bahwa akun instagram @dr.richard_lee telah
m

ub

diserahkan penguasaannya dari PARA PEMOHON kepada


TERMOHON sejak tanggal 10 Juni 2021. Sehingga
ka

pertanggungjawaban dalam menjaga keamanan dan keutuhan


ep

akun instagram @dr.richard_lee tersebut, menjadi


ah

tanggungjawab TERMOHON sebagaimana Pasal 15, dan Pasal


R

16 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


es

Nomor: 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pengelolaan Barang


M

ng

on
gu

Hal. 31 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia

si
(Perkab 10/2010);
b) Kemudian pada tanggal 06 Agustus 2021, PARA PEMOHON

ne
ng
tanpa disadari masih dapat mengakses akun instagram
@dr.richard_lee melalui aplikasi resmi business suite facebook
melaui email pribadi PEMOHON II yang sudah dimiliki sejak

do
gu tahun 2018. Sehingga perbuatan yang tidak disadari oleh PARA
PEMOHON masih dapat mengakses akun instagram

In
A
@dr.richard_lee tersebut, belum dapat memenuhi perbuatan
kesengajaan dan tanpa hak, dikarenakan PARA PEMOHON
ah

lik
mengakses akun instagram @dr.richard_lee melalui aplikasi
resmi business suite facebook, dan perbuatan PARA PEMOHON
telah mendapat persetujuan facebook sebagai pemilik aplikasi
am

ub
Instagram. Namun, karena TERMOHON dalam Penyidikan
Perkara Ilegal Akses tidak memeriksa keterangan dari facebook,
ep
maka menurut hukumnya, alat bukti yang hanya berdasarkan
k

keterangan saksi-saksi dari TERMOHON belum dapat memenuhi


ah

batas minimal pembuktian dari unsur kesengajaan dan tanpa hak


R

si
dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses;
c) Dengan demikan, sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia

ne
ng

dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo


menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PARA PEMOHON

do
gu

DALAM PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH


TIDAK SAH DAN TIDAK BERDASARKAN BUKTI PERMULAAN
YANG CUKUP;
In
A

b. TERMOHON Telah Melakukan Penyitaan Terhadap Benda-Benda


Milik Saksi: Mohammad Ali Gusman Secara Tidak Sah:
ah

lik

1) Diketahui pada tanggal 29 Desember 2021, TERMOHON dalam


melaksanakan kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses telah
m

ub

melakukan PENYITAAN terhadap benda-benda milik saksi:


Mohammad Ali Gusman sebagaimana Surat Tanda Penerimaan,
ka

tertanggal 29 Desember 2021, yakni berupa:


ep

➢ Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight


ah

green;
R

➢ Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
es

2) Bahwa pelaksanaan PENYITAAN oleh TERMOHON dalam kegiatan


M

ng

Penyidikan Perkara Ilegal Akses tersebut, tidak dilakukan dengan


on
gu

Hal. 32 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan surat izin dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

si
Sebab, surat izin dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang
sudah diberikan TERMOHON adalah terkait kegiatan pelaksanaan

ne
ng
Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik. Sehingga tindakan atau
perbuatan PENYITAAN yang dilakukan oleh TERMOHON terhadap
saksi: Mohammad Ali Gusman pada tanggl 29 Desember 2021, telah

do
gu diduga melanggar hukum acara Pasal 43 ayat (3) UU Perubahan ITE,
juncto Pasal 38 ayat (2) KUHAP;

In
A
3) Adapun dugaan pelanggaran hukum acara lainnya, TERMOHON
tidak juga menjaga terpeliharanya kepentingan pelayanan umum
ah

lik
sebagaimana dimaksud Pasal 43 ayat (4) UU Perubahan ITE,
diantaranya:
a) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 29 Desember 2021, tidak
am

ub
berdasarkan format sebagaimana yang telah ditentukan
berdasarkan Perkap 8/2014, yakni:
ep
➢ Tidak ada nomor surat dari TERMOHON;
k

➢ Tidak ada surat perintah penyitaan oleh TERMOHON;


ah

➢ Kedudukan saksi: Mohammad Ali Gusman sebagai saksi


R

si
dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses, dan bukan
sebagai TERSANGKA;

ne
ng

b) Surat Tanda Penerimaan, tertanggal 29 Desember 2021, tidak


dilengkapi dengan berita acara sebagaimana yang telah

do
gu

ditentukan berdasarkan Perkap 8/2014, yakni:


➢ Tidak ada berita acara penerimaan barang bukti yang
ditandatangani antara saksi: Mohammad Ali Gusman dengan
In
A

pejabat Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;


➢ Tidak ada berita acara penyerahan barang bukti yang
ah

lik

ditandatangani antara saksi: Mohammad Ali Gusman dengan


pejabat Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;
m

ub

➢ Tidak ada berita acara penyimpanan barang bukti yang


ditandatangani antara saksi: Mohammad Ali Gusman dengan
ka

pejabat Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti;


ep

4) Lebih dari itu, TERMOHON juga telah bertindak yang berlebihan


ah

dalam melakukan PENYITAAN terhadap benda-benda milik saksi:


R

Mohammad Ali Gusman dalam melaksanakan kegiatan Penyidikan


es

Perkara Ilegal Akses. Padahal benda-benda milik saksi: Mohammad


M

ng

on
gu

Hal. 33 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ali Gusman tidak memiliki hubungan dan/atau tidak digunakan

si
dan/atau tidak diperoleh dari tindak pidana perkara illegal akses;
5) Oleh karena PENYITAAN benda-beda milik milik saksi: Mohammad

ne
ng
Ali Gusman pada tanggal 29 Desember 2021 oleh TERMOHON telah
diduga melanggar hukum acara Pasal 43 ayat (3), dan ayat (4) UU
Perubahan ITE, juncto Pasal 38 ayat (2) KUHAP, maka sudah

do
gu sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia dalam memeriksa, mengadili, dan
memutus perkara a quo menyatakan PENYITAAN OLEH

In
A
TERMOHON PADA TANGGAL 29 DESEMBER 2021 DALAM
PENYIDIKAN PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH TIDAK SAH DAN
ah

lik
TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT;
c. TERMOHON Dalam Melaksanakan Upaya Paksa Penangkapan Tidak
Menjunjung Tinggi Penghormatan Hak Asasi Manusia Yang Melakat
am

ub
Pada PEMOHON I:
1) Diketahui pada tanggal 11 Agustus 2021, TERMOHON pernah
ep
melakukan upaya paksa dengan melakukan penangkapan kepada
k

PEMOHON I dalam kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses.


ah

Pelaksanaan upaya paksa tersebut, TERMOHON tidak


R

si
memperbolehkan PEMOHON I untuk melakukan buang air kecil,
kecuali dilakukan dihadapan TERMOHON dengan botol bekas yang

ne
ng

diberikan kepada PEMOHON I;


2) Perbuatan TERMOHON yang tidak memperbolehkan atau

do
gu

mengizinkan PEMOHON I untuk melakukan buang air kecil ditempat


yang layak, dan hanya memperbolehkan dilakukan dihadapan
TERMOHON dengan botol bekas yang diberikan kepada PEMOHON
In
A

I, sama saja telah menyiksa PEMOHON I dengan menghilangkan


penghormatan hak asasi manusia yang melekat pada setiap orang;
ah

lik

3) Penyiksaan TERMOHON kepada PEMOHON I dalam kegiatan


Penyidikan Perkara Ilegal Akses, merupakan penyalahgunaan
m

ub

wewenang dalam kegiatan penyidikan yang bertentangan dengan


ketentuan menimbang huruf (a) KUHAP yang menyatakan:
ka

“bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum


ep

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945


ah

yang menjunjung tinggi hak asasi manusia serta yang


R

menjamin segala warganegara bersamaan kedudukannya di


es

dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung


M

ng

hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”;


on
gu

Hal. 34 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Oleh karena kegiatan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang

si
dilakukan TERMOHON kepada PEMOHON I tidak menjujung tinggi
hak asasi manusia, maka sudah sepatutnya oleh Hakim Yang Mulia

ne
ng
dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
menyatakan PENETAPAN TERSANGKA DALAM PENYIDIKAN
PERKARA ILEGAL AKSES ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK

do
gu MEMILIKI KEKUATAN HUKUM YANG MENGIKAT;
d. TERMOHON Tidak Memenuhi Hak-Hak PARA PEMOHON Untuk

In
A
Melakukan Pembelaan:
Bahwa selain Penyidikan Perkara Ilegal Akses belum memenuhi batas
ah

lik
minimal pembuktian, perbuatan TERMOHON juga telah merugikan hak-
hak dan kepentingan PARA PEMOHON untuk melakukan pembelaan
sebagaimana yang dijaminkan dalam KUHAP, diantaranya:
am

ub
1) Adanya kelalaian TERMOHON menyampaikan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (SPDP) Kepada PEMOHON II:
ep
a) Merujuk Pasal 109 ayat (1) KUHAP, telah ditegaskan bahwa
k

TERMOHON memiliki KEWAJIBAN untuk memberitahukan


ah

kepada Penuntut Umum tentang telah dimulainya Penyidikan


R

si
Perkara Ilegal Akses. Sedangkan mengenai waktu pelaksanaan
pemberitahuan tersebut, Mahkamah Konstitusi telah menetapkan

ne
ng

waktu pelaksanaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari, hal ini


sebagaimana yang sudah ditegaskan dalam pertimbangan

do
gu

hukum pada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 130/PUU-


XII/2015, yakni:
“… bahwa pemberian SPDP tidak hanya diwajibkan
In
A

terhadap jaksa penuntut umum akan tetapi juga


terhadap terlapor dan korban/pelapor. Alasan
ah

lik

Mahkamah tersebut didasarkan pada pertimbangan


bahwa terhadap terlapor yang telah mendapatkan
m

ub

SPDP, maka yang bersangkutan dapat mempersiapkan


bahan-bahan pembelaan dan juga dapat menunjuk
ka

penasihat hukum yang akan mendampinginya,


ep

sedangkan bagi korban/pelapor dapat dijadikan


ah

momentum untuk mempersiapkan keterangan atau


R

bukti yang diperlukan dalam pengembangan penyidikan


es

atas laporannya.
M

ng

Berdasarkan pertimbangan tersebut menurut


on
gu

Hal. 35 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mahkamah dalil permohonan para pemohon bahwa

si
SPDP tersebut bersifat wajib adalah beralasan
menurut hukum. Sifat wajib tersebut bukan hanya

ne
ng
dalam kaitannya dengan terlapor dan
korban/pelapor. Adapun tentang Batasan waktunya,
Mahkamah mempertimbangkan bahwa paling lambat 7

do
gu (tujuh) hari dipandang cukup bagi penyidik untuk
mempersiapkan/menyelesaikan hal tersebut”;

In
A
b) Pertimbangan hukum dari putusan Mahkamah Konstitusi
tersebut, telah dikuatkan dengan Pasal 14 ayat (1) Perkap Polri
ah

lik
6/2019, yang menyatakan:
“SPDP sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (3),
dikirimkan kepada penuntut umum, pelapor/korban, dan
am

ub
terlapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
diterbitkan Surat Perintah Penyidikan”;
ep
Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, faktanya TERMOHON
k

lalai melaksanakan kewajiban menyampaikan SPDP kepada


ah

PEMOHON II dengan batas waktu yang telah ditentukan menurut


R

si
peraturan-peraturan hukum acara tersebut, in casu pelaksanaan
Penyidikan Perkara Ilegal Akses oleh TERMOHON dilaksanakan

ne
ng

berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:


SP.Sidik/2500/VIII/RES.2.5/2012/Ditreskrimsus, tertanggal 09

do
gu

Agustus 2021;
c) Sedangan pemberitahuan SPDP tersebut, TERMOHON
menyampaikan kepada PEMOHON II sebagaimana surat Nomor:
In
A

B/1351/VIII/ RES.2.5/2021/ Ditreskrimsus, tertanggal 20 Agustus


2021. Seharusnya menurut hukum acara, TERMOHON
ah

lik

menyampaikan SPDP kepada PEMOHON II selambat-lambatnya


pada tanggal 16 Agustus 2021, dikarenakan Surat Perintah
m

ub

Penyidikan sudah diterbitkan pada tanggal 09 Agustus 2021;


d) Dengan tidak dipenuhinya kewajiban TERMOHON kepada
ka

PEMOHON II dalam Penyidikan Perkara Ilegal Akses


ep

sebagaimana Pasal 109 ayat (1) KUHAP, juncto Pasal 14 Perkap


ah

Polri 6/2019, juncto Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:


R

130/PUU-XII/2015, maka cukup beralasan untuk Hakim Yang


es

Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo


M

ng

menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PEMOHON I DALAM


on
gu

Hal. 36 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK ADALAH

si
TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MENGIKAT;

ne
ng
2) TERMOHON tidak memberikan turunan berita acara pemeriksaan
untuk kepentingan pembelaan PARA PEMOHON:
c) Pada tanggal 14 Maret 2022, PARA PEMOHON melalui

do
gu kuasanya telah mengajukan permohonan turunan berita acara
pemeriksaan sebagai TERSANGKA kepada TERMOHON dalam

In
A
Penyidikan Perkara Ilegal Akses. Namun, sesuai fakta sampai
dengan sekarang, TERMOHON tidak pernah memberikan
ah

lik
turunan berita acara pemeriksaan tersebut secara langsung
kepada PARA PEMOHON, sehingga telah menimbulkan ketidak
pastian hukum terhadap jaminan hukum sebagaimana Pasal 72
am

ub
KUHAP;
d) Dengan tidak dipenuhinya kewajiban TERMOHON sebagaimana
ep
yang telah dimohonkan terlebih dahulu oleh PARA PEMOHON
k

mengenai turunan berita acara pemeriksaan sebagai


ah

TERSANGKA tersebut, maka cukup beralasan untuk Hakim Yang


R

si
Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
menyatakan PENETAPAN TERSANGKA PARA PEMOHON

ne
ng

DALAM PENYIDIKAN PERKARA PENCEMARAN NAMA BAIK


ADALAH TIDAK SAH DAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN

do
gu

HUKUM MENGIKAT;
3. TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAN REHABILITASI:
Merujuk sebagaimana Pasal 68, juncto Pasal 82, juncto Pasal 95 KUHAP,
In
A

maka tuntutan kerugian dan tuntutan rehabilitasi terhadap dugaan


pelanggaran Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, dan dugaan
ah

lik

pelanggaran Penyidikan Perkara Ilegal Akses, harus diajukan bersamaan


dengan permohonan a quo. Oleh karena alasan-alasan terhadap dugaan
m

ub

pelanggaran Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik, dan dugaan


pelanggaran Penyidikan Perkara Ilegal Akses telah dijelaskan dalam
ka

permohonan a quo, maka tuntutan kerugian dan tuntutan rehabilitasi yang


ep

dimohonkan PARA PEMOHON dalam permohonan a quo adalah sebagai


ah

berikut:
R

a. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk


es

mengganti kerugian PARA PEMOHON, dan kerugian saksi: Mohammad


M

ng

Ali Gusman, diantaranya mengembalikan:


on
gu

Hal. 37 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;

si
2) Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
3) Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;

ne
ng
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada
PEMOHON I, dan:
4) Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight

do
gu green;
5) Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;

In
A
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:
Mohammad Ali Gusman;
ah

lik
b. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
merehabilitasi nama baik PARA PEMOHON dalam dugaan Penyidikan
Perkara Pencemaran Nama Baik, dan dugaan Penyidikan Perkara Ilegal
am

ub
Akses;
Dengan berdasarkan pada alasan-alasan beserta dasar hukum yang telah
ep
disampaikan PARA PEMOHON secara keseluruhan dalam permohonan a quo,
k

maka PARA PEMOHON mohon kepada Hakim Yang Mulia pada Lembaga
ah

Prapedilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa, mengadili,


R

si
dan memutus gugatan a quo berkenan menjatuhkan putusan yang amar
berbunyi sebagai berikut:

ne
ng

PERMOHONAN

do
gu

A. PRIMER:
1. Mengabulkan Permohonan PARA PEMOHON Praperadilan untuk
seluruhnya;
In
A

2. Menyatakan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik yang


dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (3),
ah

lik

juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
m

ub

KUHP adalah tidak sah sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
ka

diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan


ep

sebagaimana Laporan Polisi Nomor: LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT


ah

PMJ, tertanggal 16 Desember 2020;


R

3. Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang dilaksanakan


es

TERMOHON yang dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud


M

ng

Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal
on
gu

Hal. 38 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
221 KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak

si
mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan

ne
ng
sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.DITRESKRIMSUS/ POLDA METRO JAYA,
tertanggal 09 Agustus 2021;

do
gu 4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan
PEMOHON I sebagai TERSANGKA yang melanggar Pasal 27 ayat (3),

In
A
juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
ah

lik
KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020,
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
am

ub
penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat;
ep
5. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan PARA
k

PEMOHON sebagai TERSANGKA yang melanggar Pasal 30, juncto


ah

Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP


R

si
sebagaimana Laporan Polisi Nomor: LP/A/686/VIII/2021/SPKT.
DITRESKRIMSUS/POLDA METRO JAYA, tertanggal 09 Agustus 2021,

ne
ng

adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum

do
gu

mengikat;
6. Menyatakan PENYITAAN yang dilakukan TERMOHON terhadap benda-
benda milik PARA PEMOHON adalah tidak sah dan oleh karenanya
In
A

tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;


7. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang
ah

lik

dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkenaan dengan


penetapan TERSANGKA atas diri PARA PEMOHON oleh TERMOHON;
m

ub

8. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk


segera menyerahkan dan/atau mengembalikan seluruh kerugian PARA
ka

PEMOHON, dan kerugian Mohammad Ali Gusman, berupa:


ep

a. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;


ah

b. Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;


R

c. Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;


es

Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada


M

ng

PEMOHON I, dan:
on
gu

Hal. 39 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight

si
green;
e. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;

ne
ng
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:
Mohammad Ali Gusman;
9. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk

do
gu merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan, harkat dan
martabat, serta nama baik PARA PEMOHON yang berkenaan dengan

In
A
penetapan TERSANGKA oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;
10. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam permohonan ini kepada
ah

lik
TERMOHON sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
Atau;
B. SUBSIDAIR:
am

ub
Namun, jika Hakim Yang Mulia pada Lembaga Praperadilan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain, PARA PEMOHON mohon putusan
ep
menurut keadilan yang baik (ex aequo et bono, naar goede justitie recht
k

doen).
ah

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah


R

si
ditetapkan, untuk Para Pemohon hadir Kuasanya tersebut diatas sedangkan
untuk Termohon hadir Kuasanya KOMBES POL Dr. Putu Putera Sadana, S.I.K.,

ne
ng

M.Hum., M.M., AKBP Hersiantony, S.H., M.H., KOMPOL Sutrisno, S.H., M.H.,
PENATA TK. I Dewi Kaniawati, S.H., AIPDA KUSWORO, BRIPKA Mohamad

do
gu

Ibnu Wahiddin, S.H., BRIPTU Handika Bagus dan BRIPDA Nicky Ragil Agung
Prakoso masing-masing adalah anggota Bidang Hukum Polda Metro Jaya
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 3 November 2022
In
A

Menimbang, bahwa setelah membacakan surat permohonannya, Para


Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap permohonan praperadilan yang diajukan


oleh Para Pemohon tersebut, Termohon mengajukan jawaban sebagai berikut:
m

ub

I. TENTANG INTI POKOK PERMOHONAN PARA PEMOHON


A. Bahwa Para PEMOHON dalam permohonan praperadilannya
ka

mengajukan dalil-dalil sebagai berikut :


ep

1. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan terkait kronologis


ah

pokok perkara versi PEMOHON;


R

2. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan alasan para


es

PEMOHON menggabungkan pemeriksaan 2 Laporan polisi aquo ke


M

ng

dalam satu permohonan praperadilan aquo dikarenakan alasan


on
gu

Hal. 40 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kumulasi subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi

si
pertentangan subjek hukum terpisah dan asumsi pertentangan
objek hukum terpisah;

ne
ng
3. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan dalam
melaksanakan penyidikan dan penetapan tersangka terhadap
PEMOHON I berdasarkan laporan polisi dimaksud adalah tanpa

do
gu adanya surat pengaduan dari korban Sdri. KARTIKA PUTRI, sebab
norma dugaan delik pencemaran nama baik berlaku ketentuan

In
A
hukum acara tentang Delik Aduan Absolut sebagaimana telah
ditegaskan dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE Jo Pasal 45 ayat (5) UU
ah

lik
Perubahan ITE sehingga penetapan tersangka terhadap
PEMOHON I adalah tidak sah secara hukum;
4. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan terkait
am

ub
Yurisprudensi surat pengaduan dalam perkara delik aduan, adapun
hukum acara terhadap penyidikan perkara pencemaran nama baik
ep
wajib dilaksanakan dengan persyaratan sebagaimana Pasal 1
k

angka (25) KUHAP, dalam hal ini Laporan Polisi aquo dengan
ah

pelapor adalah Sdr. ADITYA DWI PUTRA adalah tidak sah dan
R

si
tidak berdasarkan hukum karena legal standing pelapor tidak bisa
mewakili secara langsung kepentingan Korban sebagaimana Pasal

ne
ng

18 ayat (2) UU Advokat dan juga Surat Pengaduan korban


tertanggal 16 Desember 2020 dibuat setelah Laporan Polisi dibuat,

do
gu

yang mana surat pengaduan tidak boleh berlaku surut;


5. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
telah melakukan kekeliruan dalam menerapkan ketentuan hukum
In
A

yang bersifat khusus (lex specialis) kepada PEMOHON I dalam


penyidikan Laporan Polisi aquo karena peristiwa hukum dari dugaan
ah

lik

tindak pidana dimaksud tidak ada peristiwa hukum lainnya,


sehingga menurut hukumnya sudah tidak ada jenis delik yang
m

ub

sejenis lainnya sebagai pembanding, kecuali sebagaimana Pasal 27


ayat (3) UU ITE sebagai lex specialis, namun faktanya pemaknaan
ka

dan penerapan pasal dimaksud oleh TERMOHON masih diterapkan


ep

ketentuan pasal pembandingnya yakni dengan membandingkan


ah

Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311
R

KUHP sehingga pelaksanaan penyidikan oleh TERMOHON tidak


es

dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;


M

ng

on
gu

Hal. 41 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan oleh karena

si
TERMOHON tidak melaksanakan tahapan penyidikan secara efektif
dan efisien maka perbuatan TERMOHON telah merugikan hak dan

ne
ng
kepentingan PEMOHON I sebagai tersangka untuk mendapatkan
kepastian hukum sebagaimana jaminan Pasal 50 KUHAP selama
21 (dua puluh satu) bulan lebih dan juga merugikan kepentingan

do
gu korban yang tidak mendapatkan kepastian hukum yang disebabkan
oleh kekeliruan TERMOHON dalam menerapkan hukum yang mana

In
A
berkas perkara telah bolak-balik ke JPU sebanyak 3 kali;
7. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
ah

lik
tidak memenuhi hak-hak PEMOHON I untuk melakukan pembelaan
diantaranya karena adanya kelalaian TERMOHON I yang tidak
mengirimkan SPDP kepada TERMOHON I;
am

ub
8. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
tidak diberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan
ep
pembelaan PEMOHON I;
k

9. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan penetapan


ah

PEMOHON I sebagai tersangka oleh TERMOHON dalam


R

si
penyidikan perkara pencemaran nama baik tidak berdasarkan bukti
permulaan yang cukup karena dasar pembenar penggunaan

ne
ng

hydroquinone sebagai obat terapeutik belum terpenuhi sebagai alat


bukti dalam penyidikan perkara pencemaran nama baik;

do
gu

10. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan PEMOHON I


tidak terbukti menyerang nama baik Sdri. KARTIKA PUTRI;
11. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
In
A

telah melakukan penyitaan terhadap benda-benda milik PEMOHON


I secara tidak sah karena Surat Tanda Penerimaan tidak sesuai
ah

lik

format sebagaimana Perkap No. 8 Tahun 2014 dan tidak dilengkapi


berita acara penerimaan barang bukti, berita acara penyimpanan
m

ub

dan berita acara penyerahan barang bukti dari Pejabat Kabagtahti


atau Dirtahti atau Kasattahti;
ka

12. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan bahwa surat


ep

tanda penerimaan tidak dilengkapi dengan tahapan digital forensik


ah

yakni tidak ada tahapan write protect, forensic imaging dan verifying
R

sehingga tidak terpeliharanya kepentingan pelayanan umum dalam


es

melaksanakan penyitaan tersebut sebagaimana Pasal 15 UU ITE


M

ng

on
gu

Hal. 42 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga tahapan penyitaan oleh TERMOHON adalah tidak sah

si
dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
13. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan keterangan saksi

ne
ng
dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan
kompetensi dan tahapan digital forensik;
14. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan penetapan

do
gu tersangka para PEMOHON dalam perkara illegal akses tidak
berdasarkan bukti permulaan yang cukup

In
A
15. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan keterangan saksi
dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan
ah

lik
Berita Acara Penerimaan, Penyerahan dan penyimpanan barang
bukti di lingkungan Polri;
16. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan keterangan saksi
am

ub
dalam penyidikan perkara ilegal akses berdiri sendiri dan tidak
memenuhi bukti permulaan yang cukup
ep
17. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
k

tidak melakukan penyitaan terhadap benda-benda milik saksi


ah

MOHAMMAD ALI GUSMAN secara tidak sah;


R

si
18. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan TERMOHON
dalam melaksanakan upaya paksa penangkapan tidak menjunjung

ne
ng

tinggi penghormatan HAM yang melekat dalam diri PEMOHON,


karena TERMOHON telah melakukan upaya paksa berupa

do
gu

penangkapan terhadap PEMOHON I dalam penyidikan perkara


ilegal akses, yang mana TERMOHON tidak memperbolehkan
PEMOHON I untuk melakukan buang air, kecuali dilakukan
In
A

dihadapan TERMOHON dengan botol bekas yang diberikan kepada


PEMOHON I;
ah

lik

19. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan dalam


melaksanakan tahapan penyidikan perkara illegal akses tidak
m

ub

menyampaikan SPDP kepada PEMOHON II sehingga TERMOHON


tidak memenuhi hak-hak para PEMOHON untuk melakukan
ka

pembelaan;
ep

20. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan dalam


ah

melaksanakan tahapan penyidikan perkara illegal akses tidak


R

memberikan turunan Berita Acara Pemeriksaan kepada Para


es

PEMOHON sehingga TERMOHON tidak memenuhi hak-hak para


M

ng

PEMOHON untuk melakukan pembelaan;


on
gu

Hal. 43 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. bahwa Para PEMOHON Praperadilan mendalilkan tuntutan ganti

si
kerugian dan rehabilitasi.
B. Bahwa Para PEMOHON dalam permohonan praperadilannya

ne
ng
mengajukan petitum sebagai berikut :
1. Mengabulkan permohonan Para PEMOHON praperadilan untuk
seluruhnya;

do
gu 2. Menyatakan penyidikan perkara pencemaran nama baik yang
dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat

In
A
(3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36 Juncto Pasal 51 ayat
(2) UU ITE dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau
ah

lik
Pasal 311 KUHP adalah tidak sah, oleh karenanya penyidikan a quo
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan
am

ub
sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020;
ep
3. Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang dilaksanakan
k

TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 30, juncto Pasal 46 UU


ah

ITE dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP adalah tidak sah,
R

si
oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai kekuatan
mengikat dan oleh karena itu diperintahkan kepada TERMOHON

ne
ng

untuk menghentikan penyidikan sebagaimana Laporan Polisi Nomor


: LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal

do
gu

9 Agustus 2021;
4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan
PEMOHON I sebagai tersangka yang melanggar Pasal 27 ayat (3)
In
A

Juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, Juncto Pasal 51 ayat (2)
UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 311 KUHP
ah

lik

sebagaimana Laporan Polisi Nomor :


LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
m

ub

adalah tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya


penetapan tersangka a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
ka

mengikat;
ep

5. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan


ah

Para PEMOHON sebagai tersangka yang melanggar Pasal 30,


R

juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221


es

KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor :


M

ng

LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9


on
gu

Hal. 44 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agustus 2021, adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum

si
dan oleh karenanya penetapan tersangka aquo tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat;

ne
ng
6. Menyatakan penyitaan yang dilakukan TERMOHON terhadap
benda-benda milik Para PEMOHON adalah tidak sah dan oleh
karenanya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

do
gu 7. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang
dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkenaan dengan

In
A
penetapan tersangka atas diri Para PEMOHON oleh TERMOHON;
8. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
ah

lik
segera menyerahkan dan atau mengembalikan seluruh kerugian
Para PEMOHON dan kerugian MOHAMMAD ALI GUSMAN (daftar
terlampir);
am

ub
9. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan harkat dan
ep
martabat serta nama baik Para PEMOHON yang berkenaan dengan
k

penetapan tersangka oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;


ah

10. Membebankan seluruh biaya perkara yang timbul dalam


R

si
permohonan ini kepada TERMOHON sesuai ketentuan hokum yang
berlaku.

ne
ng

II. TENTANG JAWABAN TERMOHON


A. DALAM EKSEPSI

do
gu

PERMOHONAN PRAPERADILAN A QUO MENGANDUNG DALIL-


DALIL YANG BUKAN OBJEK PRAPERADILAN
In
A

1. bahwa permohonan praperadilan a quo bukan merupakan objek


praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal
ah

lik

77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-


XII/2014, tanggal 28 April 2015 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan
m

ub

Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016.


2. Bahwa objek atau lingkup kewenangan mengadili Lembaga
ka

Praperadilan telah diatur secara jelas, tegas dan terbatas dalam


ep

ketentuan Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan


ah

Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April


R

2015 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4


es

Tahun 2016, yaitu mengenai:


M

ng

on
gu

Hal. 45 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian

si
penyidikan atau penghentian penuntutan;
b. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara

ne
ng
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
c. Sah atau tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan dan
penyitaan.

do
gu 3. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan
kewenangan lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan

In
A
berkaitan dengan penetapan tersangka yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan maupun putusan Mahkamah Konstitusi
ah

lik
tersebut bersifat imperatif dan limitatif, tegas dan terbatas, tidak
dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan lain.
4. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Praperadilan
am

ub
hanya menguji upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh
Penyidik dalam proses penyidikan (pro justitia) sebagaimana
ep
tercantum dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo.
k

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28


ah

April 2015 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-


R

si
XV/2017 tanggal 10 Oktober 2017.
5. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung

ne
ng

Nomor 4 Tahun 2016, dalam Praperadilan terhadap permohonan


tentang tidak sahnya penetapan tersangka, Hakim Praperadilan

do
gu

hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2


(dua) alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara.
6. Namun apabila dicermati dalil-dalil yang disampaikan Pemohon
In
A

dalam Permohonan a quo, terang dan nyata bahwa Pemohon lebih


banyak mempermasalahkan mengenai :
ah

lik

a. Penetapan tersangka terhadap PEMOHON I berdasarkan


laporan polisi dimaksud adalah tanpa adanya surat pengaduan
m

ub

dari korban Sdri. KARTIKA PUTRI, sebab norma dugaan delik


pencemaran nama baik berlaku ketentuan hukum acara tentang
ka

Delik Aduan Absolut. Adapun terkait surat pengaduan adalah


ep

tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam permohonan


ah

praperadilan aquo;
R

b. TERMOHON telah melakukan kekeliruan dalam menerapkan


es

ketentuan hukum yang bersifat khusus (lex specialis) kepada


M

ng

PEMOHON I dalam penyidikan Laporan Polisi aquo karena


on
gu

Hal. 46 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peristiwa hukum dari dugaan tindak pidana dimaksud tidak ada

si
peristiwa hukum lainnya, sehingga menurut hukumnya sudah
tidak ada jenis delik yang sejenis lainnya sebagai pembanding,

ne
ng
kecuali sebagaimana Pasal 27 ayat (3) UU ITE sebagai lex
specialis, namun faktanya pemaknaan dan penerapan pasal
dimaksud oleh TERMOHON masih diterapkan ketentuan pasal

do
gu pembandingnya yakni dengan membandingkan Pasal 27 ayat
(3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311 KUHP.

In
A
Adapun terkait penerapan unsur pasal adalah tidak relevan
untuk dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo
ah

lik
karena sudah memasuki pokok perkara;
c. TERMOHON tidak memenuhi hak-hak Para PEMOHON untuk
melakukan pembelaan diantaranya karena adanya kelalaian
am

ub
TERMOHON yang tidak mengirimkan SPDP kepada Para
PEMOHON. Adapun terkait surat pemberitahuan dimulainya
ep
penyidikan adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam
k

permohonan praperadilan aquo;


ah

d. TERMOHON tidak diberikan turunan berita acara pemeriksaan


R

si
untuk kepentingan pembelaan PEMOHON I. Adapun terkait dalil
tersebut adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam

ne
ng

permohonan praperadilan aquo;


e. keterangan saksi dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak

do
gu

dilengkapi dengan kompetensi dan tahapan digital forensik.


Adapun terkait dalil tersebut adalah tidak relevan untuk
dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo;
In
A

f. TERMOHON tidak memperbolehkan PEMOHON I untuk


melakukan buang air, kecuali dilakukan dihadapan TERMOHON
ah

lik

dengan botol bekas yang diberikan kepada PEMOHON I.


Adapun terkait dalil tersebut adalah tidak relevan untuk
m

ub

dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo;


g. TERMOHON telah melakukan penyitaan terhadap benda-benda
ka

milik PEMOHON I secara tidak sah karena Surat Tanda


ep

Penerimaan tidak sesuai format sebagaimana Perkap No. 8


ah

Tahun 2014 dan tidak dilengkapi berita acara penerimaan


R

barang bukti, berita acara penyimpanan dan berita acara


es

penyerahan barang bukti dari Pejabat Kabagtahti atau Dirtahti


M

ng

on
gu

Hal. 47 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau Kasattahti. Adapun terkait format surat adalah tidak relevan

si
untuk dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo
adalah sangat jelas keseluruhannya BUKAN termasuk objek

ne
ng
praperadilan sehingga permohonan praperadilan a quo harus
dinyatakan ditolak atau tidak diterima (Niet onvantkelijke
verklaard).

do
gu 7. Berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa
dalil permohonan praperadilan a quo bukan merupakan objek

In
A
dan/atau lingkup kewenangan/materi praperadilan sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan
ah

lik
Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu,
menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan
am

ub
tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili
permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan
ep
menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-
k

tidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet


ah

onvantkelijke verklaard).
R

si
PERMOHONAN PRAPERADILAN A QUO KABUR DAN TIDAK
JELAS (OBSCUURE LIBEL)

ne
ng

Bahwa Pemohon dalam permohonan a quo tidak jelas dan campur aduk
dengan uraian sebagai berikut :

do
gu

1. bahwa Praperadilan hanya menguji upaya paksa/tindakan yang


dilakukan oleh Penyidik dalam proses penyidikan (pro justitia)
sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77
In
A

KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014


tanggal 28 April 2015 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
ah

lik

42/PUU-XV/2017 tanggal 10 Oktober 2017;


2. Bahwa Para Pemohon mencampuradukkan antara permohonan
m

ub

praperadilan untuk menguji penetapan tersangka berdasarkan


Laporan Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ,
ka

tanggal 16 Desember 2020 dan menguji penetapan tersangka


ep

berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/A/686/VIII/2021/SPKT.


ah

Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9 Agustus 2021 dalam


R

satu permohonan praperadilan sehingga permohonan a quo


es

menjadi campur aduk, yang mana para PEMOHON beralasan


M

ng

kumulasi subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi


on
gu

Hal. 48 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertentangan subjek hukum terpisah dan asumsi pertentangan

si
objek hukum terpisah;
3. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan

ne
ng
kewenangan lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan
berkaitan dengan penetapan tersangka yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan maupun putusan Mahkamah Konstitusi

do
gu tersebut bersifat imperatif dan limitatif, tegas dan terbatas, tidak
dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan lain. Permohonan

In
A
praperadilan secara tegas hanya dapat menguji upaya
paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik dalam proses
ah

lik
penyidikan (pro justitia) terkait 1 laporan polisi in objecto, dan
tidak dapat menguji 2 (dua) laporan polisi sekaligus dalam 1
permohonan praperadilan karena mengakibatkan gugatannya
am

ub
menjadi kabur/obscure libel mengingat tidak jelas apakah yang
diuji apakah terkait upaya paksa di dalam penanganan Laporan
ep
Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16
k

Desember 2020 atau dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :


ah

LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya,


R

si
tertanggal 9 Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah
terkait tindak pidana yang berbeda yang menyebabkan

ne
ng

permohonan praperadilan ini menjadi tidak jelas/kabur;


4. Bahwa M.Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata

do
gu

Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan


Putusan Pengadilan Terbitan Sinar Grafika, tahun 2004 halaman
66, menjelaskan sebagai berikut:
In
A

“Masalah lain yang harus diperhatikan, petitum gugatan harus


sejalan dengan dalil gugatan. Dengan demikian, petitum mesti
ah

lik

bersesuaian atau konsisten dengan dasar hukum dan fakta-fakta


yang dikemukan dalam posita. Tidak boleh terjadi saling
m

ub

bertentangan atau kontroversi diantaranya. Apabila terjadi saling


bertentangan, mengakibatkan gugatan/permohonan mengandung
ka

cacat formil, sehingga gugatan/permohonan dianggap kabur.


ep

Kejadian yang seperti ini, ditegaskan dalam salah satu putusan,


ah

antara lain menyatakan : petitum yang tidak sejalan dengan dalil


R

gugatan mengandung cacat, karena itu gugatan/permohonan


es

dinyatakan tidak dapat diterima.”


M

ng

on
gu

Hal. 49 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa

si
permohonan praperadilan a quo kabur dan tidak jelas. Oleh karena
itu, menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim Praperadilan

ne
ng
menyatakan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili
permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan
menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-

do
gu tidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet
onvantkelijke verklaard).

In
A
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa TERMOHON menolak dengan tegas seluruh dalil yang
ah

lik
dikemukakan PEMOHON, kecuali terhadap hal-hal yang diakui
kebenarannya secara tegas oleh TERMOHON;
2. Bahwa TERMOHON tidak akan menanggapi seluruh dalil
am

ub
PEMOHON dalam permohonannya, akan tetapi hanya menanggapi
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah penetapan
ep
tersangka, penangkapan, ganti kerugian dan rehabilitasi yang
k

didalilkan oleh PEMOHON. Selanjutnya TERMOHON tidak akan


ah

menjawab dan menanggapi satu persatu dalil-dalil permohonan


R

si
Praperadilan PEMOHON tersebut akan tetapi Termohon akan
menjawab dalam bentuk jawaban yang merupakan satu kesatuan

ne
ng

yang utuh dan tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya sesuai
dengan proses penyidikan berdasarkan KUHAP dan ketentuan

do
gu

hukum yang berlaku, yang sekaligus merupakan bentuk bantahan


TERMOHON terhadap dalil-dalil Permohonan PEMOHON dan
sekaligus juga menunjukkan ketidakbenaran seluruh dalil-dalil
In
A

Permohonan Praperadilan lainnya yang tidak relevan dengan


konteks praperadilan dan tidak sama sekali menyangkut aspek
ah

lik

yuridis juga tidak akan TERMOHON tanggapi;


3. Bahwa proses penyidikan yang dilakukan oleh TERMOHON telah
m

ub

dilakukan secara profesional dan proporsional sesuai dengan teknis


dan prosedur penyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam
ka

UU RI No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum acara Pidana, UU RI


ep

Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia


ah

dan Perkap 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana;


R

4. Bahwa Pasal 77 huruf a KUHAP secara tegas dan limitatif telah


es

mengatur tindakan hukum yang dapat diuji pada sidang


M

ng

praperadilan yakni Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,


on
gu

Hal. 50 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan serta

si
ganti kerugian dan atau rehabilitasi;
5. Bahwa ketentuan hukum mengenai Praperadilan secara tegas

ne
ng
diatur dalam UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 KUHAP s/d Pasal
83 KUHAP. Adapun dalam Pasal 77 huruf a dan b KUHAP secara

do
gu tegas dan limitatif telah mengatur tindakan hukum yang dapat diuji
pada lembaga praperadilan yakni Sah atau tidaknya

In
A
penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau
penghentian penuntutan serta ganti kerugian dan atau
ah

lik
rehabilitasi;
6. Bahwa di dalam perkembangan lembaga praperadilan terdapat
adanya Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI dengan nomor
am

ub
register perkara : 18 PK/PID/2009 yang dalam amar putusannya
pada intinya menyatakan “semestinya yang dijadikan pertimbangan
ep
hukum dalam putusan Praperadilan hanyalah bersifat pembuktian
k

Administrasi, karena Materi Pokok perkara bukan jangkauan


ah

lembaga Praperadilan”;
R

si
7. bahwa Mahkamah Konstitusi RI menambahkan ketentuan hukum
mengenai Praperadilan berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi

ne
ng

RI Nomor : 21/PUU RI-XII/2014, tanggal 28 April 2015 yang dalam


amar putusannya menyatakan :

do
gu

“bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti yang


cukup sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 17
dan Pasal 21 ayat (1) KUHAP bertentangan dengan Undang
In
A

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan/atau


tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sepanjang tidak
ah

lik

dimaknai bahwa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”


dan “bukti yang cukup” adalah minimal bukti yang termuat dalam
m

ub

Pasal 184 KUHAP.


Pasal 77 huruf a KUHAP bertentangan dengan Undang Undang
ka

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan/atau tidak


ep

mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sepanjang tidak


ah

dimaknai termasuk penetapan tersangka, penggeledahan dan


R

penyitaan.
es

8. Bahwa Mahkamah Konstitusi RI kembali menambahkan ketentuan


M

ng

hukum mengenai Praperadilan berdasarkan Putusan Mahkamah


on
gu

Hal. 51 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Konstitusi RI Nomor : 102/PUU-XIII/2015, tanggal 9 November 2015

si
yang berkaitan ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf d KUHAP yang
berbunyi : “Acara pemeriksaan praperadilan untuk hal sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam Pasal 79, Pasal 80 dan Pasal 81 ditentukan
sebagai berikut dalam hal suatu perkara sudah mulai diperiksa oleh
pengadilan negeri sedangkan pemeriksaan mengenai permintaan

do
gu kepada praperadilan belum selesai, maka permintaan tersebut
gugur”;

In
A
9. Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI (PERMA)
Nomor 4 Tahun 2016 tertanggal 19 April 2016 tentang Larangan
ah

lik
Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan dan selanjutnya di dalam
Pasal 2 diatur sebagai berikut :
- Ayat (1) menyatakan : “Obyek praperadilan adalah :
am

ub
a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan atau penghentian penuntutan, penetapan
ep
tersangka, penyitaan dan penggeledahan;
k

b. Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang


ah

perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau


R

si
penuntutan.”
- Ayat (2) menyatakan “Pemeriksaan praperadilan terhadap

ne
ng

permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka hanya


menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua) alat

do
gu

bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara”;


- Ayat (3) menyatakan “Putusan praperadilan yang mengabulkan
permohonan tentang tidak sah penetapan tersangka tidak
In
A

menggugurkan kewenangan penyidik untuk menetapkan yang


bersangkutan sebagai tersangka lagi setelah memenuhi paling
ah

lik

sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda dengan alat bukti
sebelumnya yang berkaitan dengan materi perkara”;
m

ub

- Ayat (4) menyatakan “Persidangan perkara praperadilan


tentang tidak sahnya penetapan tersangka, penyitaan dan
ka

penggeledahan dipimpin oleh Hakim Tunggal karena sifat


ep

pemeriksaannya yang tergolong singkat dan pembuktiannya


ah

yang hanya memeriksa aspek formil”.


R

- Ayat (5) menyatakan “Praperadilan diajukan dan diproses sebelum


es

perkara pokok disidangkan di pengadilan negeri, jika perkara


M

ng

pokok sudah mulai diperiksa maka perkara Praperadilan gugur”.


on
gu

Hal. 52 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
C. DALAM FAKTA HUKUM

si
LAPORAN POLISI NOMOR : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ,
TANGGAL 16 DESEMBER 2020

ne
ng
1. Bahwa mempedomani Pasal 5 ayat (1) huruf a KUHAP yang
berbunyi : “Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
karena kewajibannya mempunyai wewenang menerima laporan

do
gu atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana”. Serta
mempedomani Pasal 7 ayat (1) huruf a KUHAP yang berbunyi :

In
A
“Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
karena kewajibannya mempunyai wewenang menerima Laporan
ah

atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana”;

lik
Bahwa Sdri. KARTIKA PUTRI membuat surat pengaduan
tertanggal 16 Desember 2016, selanjutnya menunjuk kuasa
am

ub
hukumnya yaitu Sdr. ADITYA DWI PUTRA untuk membuat Laporan
Polisi, yang selanjutnya diterbitkan Laporan Polisi Nomor :
ep
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
k

terkait dugaan tindak pidana Pencemaran Nama Baik melalui media


ah

elektronik sebagai dimaksud dalam Pasal 27 Ayat (3) jo Pasal 45


R

si
Ayat (3) dan atau Pasal 36 UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang UU
ITE dan atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dengan

ne
ng

Terlapor “dalam lidik” (tidak diketahui);


2. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 4 KUHAP yang berbunyi :

do
gu

“Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara Republik Indonesia”,


dan mempedomani Pasal 5 ayat (1) huruf a KUHAP yang berbunyi :
“Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 karena
In
A

kewajibannya mempunyai wewenang :


a. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang
ah

lik

adanya tindak pidana;


b. mencari keterangan dan barang bukti;
m

ub

c. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan


serta memeriksa tanda pengenal diri;
ka

d. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung


ep

jawab.”
ah

3. Bahwa TERMOHON dalam rangka melaksanakan tahapan


R

Penyelidikan yang dalam Undang-Undang termaktub dalam


es

ketentuan Pasal 1 butir 5 KUHAP yang berbunyi : “Penyelidikan


M

ng

adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan


on
gu

Hal. 53 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana

si
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini”, maka

ne
ng
TERMOHON menerbitkan administrasi penyelidikan berupa :
a. Surat Perintah Penyelidikan;
b. Surat Perintah Tugas.

do
gu 4. Sesuai ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara sebagaimana

In
A
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP, maka untuk
melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal 75 ayat (1)
ah

huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap tindakan

lik
tentang pemeriksaan saksi”, selanjutnya TERMOHON melakukan
Undangan Klarifikasi dan selanjutnya pemeriksaan secara klarifikasi
am

ub
terhadap saksi-saksi, yang dituangkan dalam Undangan klarifikasi
dan Berita Acara klarifikasi terhadap saksi dengan inisial sebagai
ep
berikut:
k

a. Saksi Sdr. APA;


ah

b. Saksi Sdri. KP;


R

si
c. Saksi Sdri. MA;
d. Saksi Sdri. FR;

ne
ng

e. Saksi Sdr. EB sebanyak 2 kali;


f. Saksi Sdr. RICHARD LEE sebanyak 2 kali.

do
gu

5. Bahwa TERMOHON mengajukan permohonan uji laboratorarium ke


Balai Besar POM DKI Jakarta yang selanjutnya Balai Besar POM
DKI Jakarta menjawab dengan dengan surat nomor : R-
In
A

PP.01.01.102.1022.03.21.3075 yang pada intinya menyatakan


Helwa Beauty Care Ultimate Cream dengan hasil laporan hasil
ah

lik

pengujian (sampel mengandung 1,0585% Hidrokinon);


6. Bahwa selanjutnya setelah proses Penyelidikan dianggap telah
m

ub

selesai, TERMOHON menuangkan hasilnya dalam Laporan Hasil


Penyelidikan, tindakan TERMOHON tersebut sejalan dengan
ka

ketentuan Pasal 8 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang


ep

Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi “Penyelidik wajib membuat


ah

Laporan Hasil Penyelidikan secara tertulis kepada Penyidik”;


R

7. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 9 ayat (1) Perkap Nomor 6


es

Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi “Hasil


M

ng

Penyelidikan yang telah dilaporkan oleh tim Penyelidik, wajib


on
gu

Hal. 54 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilaksanakan gelar perkara untuk menentukan peristiwa tersebut

R
diduga : a. tindak pidana; atau b. bukan tindak pidana”, maka

si
sebagai tindak lanjut Perkap tersebut, TERMOHON melakukan

ne
ng
gelar perkara dengan kesimpulan hasil gelar yaitu peserta gelar
perkara sependapat bahwa terhadap perkara Laporan Polisi Nomor
: LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020

do
gu dapat ditingkatkan penanganannya dari tahapan penyelidikan
menjadi tahapan penyidikan;

In
A
8. Bahwa TERMOHON dalam rangka melaksanakan tahapan
Penyidikan yang dalam Undang-Undang termaktub dalam
ah

ketentuan Pasal 1 angka 2 KUHAP yang berbunyi : “Penyidikan

lik
adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
am

ub
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”,
ep
maka TERMOHON menerbitkan administrasi penyidikan berupa :
k

a. Surat Perintah Penyidikan;


ah

b. Surat Perintah Tugas;


R

si
9. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 109 ayat (1) KUHAP yang
berbunyi : “Dalam hal penyidik telah mulai melakukan penyidikan

ne
ng

suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana, penyidik


memberitahukan hal itu kepada penuntut umum”, yang mana

do
gu

ketentuan hukum tersebut juga dikuatkan dengan Putusan


Mahkamah Kontistusi RI Nomor : 130/PUU-XIII/2015, maka
TERMOHON membuat Surat Pemberitahuan Dimulainya
In
A

Penyidikan yang dikirimkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta


dan Pelapor, sedangkan terhadap Terlapor tidak dikirimkan karena
ah

lik

Terlapornya dalam lidik (tidak diketahui);


10. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981
m

ub

tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,
ka

maka untuk melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal


ep

75 ayat (1) huruf h yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
ah

tindakan tentang pemeriksaan saksi”, serta mempedomani


R

ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf g yang berbunyi : “Penyidik


es

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a karena


M

ng

kewajibannya mempunyai wewenang memanggil orang untuk


on
gu

Hal. 55 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi”, selanjutnya

si
TERMOHON melakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi
yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi yaitu

ne
ng
dengan inisial sebagai berikut :
a. BAP Saksi Sdr. APA;
b. BAP Saksi Sdri. KP;

do
gu c. BAP Saksi Sdri. MS;
d. BAP Saksi Sdri. FR;

In
A
e. BAP Saksi Sdri. EB;
f. BAP Saksi Sdri. NIA;
ah

lik
g. BAP Saksi Sdr. dr. NA;
h. BAP Saksi Sdr. NTK;
i. BAP Saksi Sdr. SKD;
am

ub
j. BAP Saksi Sdr. HP;
k. BAP Saksi Sdri. PW;
ep
l. BAP Saksi Sdr. AJK;
k

m. BAP Saksi Sdr. DYK (Direktur PT Saraswanti Indo Genetech);


ah

11. Bahwa TERMOHON mengajukan permohonan keterangan ahli


R

si
kepada Perhimpunan Doktes Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia;
12. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf h KUHAP

ne
ng

yang berbunyi : “Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


ayat (1) huruf a karena kewajibannya mempunyai wewenang

do
gu

mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya


dengan pemeriksaan perkara”, dan Pasal 1 angka 28 KUHAP yang
menyatakan bahwa “Keterangan Ahli adalah keterangan yang
In
A

diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal


yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
ah

lik

kepentingan pemeriksaan”, selanjutnya TERMOHON melakukan


pemanggilan dan pemeriksaan terhadap ahli yang dituangkan
m

ub

dalam :
a. BAP Ahli ITE Dr. BAMBANG PRATAMA, S.H., M.H.;
ka

b. BAP Ahli Bahasa Indonesia Dr. MAKYUN SUBUKI, M.Hum.;


ep

c. BAP Ahli Pidana Dr. EFFENDY SARAGIH, S.H., M.H.;


ah

d. BAP Ahli BPOM RETTY DWI HANDAYANI, M.Si., Apt.;


R

e. BAP Ahli dari Perhimpunan Doktes Spesialis Kulit dan Kelamin


es

Indonesia dr. M. NASSER, SpKK, Doctor of law.


M

ng

on
gu

Hal. 56 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa dalam rangka mempedomani ketentuan Putusan Mahkamah

si
Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, sebelum PEMOHON I
ditetapkan sebagai tersangka, TERMOHON telah melaksanakan

ne
ng
pemeriksaan terhadap PEMOHON dalam kapasitas sebagai
saksi/calon tersangka sebagaimana yang dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan PEMOHON I dalam kapasitas sebagai saksi;

do
gu 14. Bahwa menurut pasal 39 ayat (1) KUHAP yang dapat dikenakan
penyitaan adalah :

In
A
b. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau
sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil
ah

lik
dari tindak pidana.
b. Benda yang telah di pergunakan secara langsung untuk
melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya
am

ub
c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang halangi
penyidikan tindak pidana
ep
d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan
k

tindak pidana
ah

e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak


R

si
pidana yang dilakukan.
15. Bahwa TERMOHON melakukan pemeriksaan Digital Forensic yang

ne
ng

selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti


Digital Nomor Barang Bukti : 071-VI-2021-LDFCC-PMJ;

do
gu

16. Bahwa mempedomani Pasal 1 angka 16 KUHAP berbunyi :


“Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil
alih dan atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak
In
A

atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk


kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan
ah

lik

peradilan”, maka dalam rangka mengumpulkan alat bukti,


TERMOHON menerbitkan administrasi penyitaan berupa Surat
m

ub

Perintah Penyitaan, Selanjutnya TERMOHON melakukan penyitaan


barang bukti.
ka

17. Bahwa terkait benda yang disita oleh TERMOHON selanjutnya


ep

dibuatkan :
ah

a. Surat Tanda Penerimaan;


R

b. Berita Acara Penyitaan;


es

c. Surat Laporan guna memperoleh Persetujuan Penyitaan Barang


M

ng

Bukti kepada Ketua Pengadilan Negeri Setempat.


on
gu

Hal. 57 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Bahwa terhadap barang yang disita oleh TERMOHON dari saksi

si
tersebut, Pengadilan Negeri selanjutnya menerbitkan Surat
Penetapan ijin penyitaan;

ne
ng
19. Bahwa Gelar perkara diatur dalam Pasal 31 Perkap Nomor 6 Tahun
2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi : “Gelar
Perkara dilaksanakan dengan cara :

do
gu a. gelar perkara biasa;
b. gelar perkara khusus.”

In
A
20. Bahwa Gelar perkara diatur juga dalam Pasal 32 ayat (1) Perkap
Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang
ah

berbunyi : “Gelar perkara biasa sebagaimana dimaksud dalam

lik
Pasal 31 huruf a, dilaksanakan untuk :
a. menentukan tindak pidana atau bukan;
am

ub
b. menetapkan Tersangka;
c. penghentian penyidikan;
ep
d. pelimpahan perkara; dan
k

e. pemecahan kendala penyidikan.


ah

21. Bahwa mempedomani ketentuan KUHAP dan Putusan Mahkamah


R

si
Konstitusi RI Nomor : 21/PUU-XII/2014, selama proses Penyelidikan
dan Penyidikan TERMOHON telah menemukan adanya 4 alat bukti

ne
ng

yang sah yang mana berdasarkan alat bukti tersebut ditemukan


bukti permulaan, bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup

do
gu

sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 angka 14, pasal 17 dan


pasal 21 ayat (1) KUHAP, adapun alat bukti yang sah tersebut
sesuai dengan Pasal 184 KUHAP dan UU ITE berupa :
In
A

a. Keterangan saksi-saksi yang saling terkait;


b. Bukti Surat;
ah

lik

c. Dokumen elektronik;
d. Keterangan ahli.
m

ub

Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani


ketentuan Pasal 32 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang
ka

Penyidikan Tindak Pidana. Selanjutnya TERMOHON melakukan


ep

gelar perkara dalam rangka peningkatan status PEMOHON I


ah

sebagai tersangka, yang mana para peserta gelar perkara


R

sependapat dengan Penyidik untuk menetapkan PEMOHON I


es

sebagai tersangka berdasarkan keempat alat bukti yang sah


M

ng

on
gu

Hal. 58 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut terkait Laporan Polisi Nomor :

si
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020;
22. Bahwa berdasarkan hasil gelar perkara tersebut, maka selanjutnya

ne
ng
TERMOHON mengeluarkan Surat Ketetapan Tersangka terhadap
PEMOHON I, serta mengirimkan Surat Pemberitahuan penetapan
Tersangka kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan

do
gu tembusan kepada PEMOHON I dan Pelapor;
23. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981

In
A
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,
ah

lik
maka untuk melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal
75 ayat (1) huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
tindakan tentang pemeriksaan tersangka”, yang selanjutnya
am

ub
TERMOHON melakukan pemeriksaan dalam kapasitas sebagai
tersangka terhadap PEMOHON I dengan dibuatkan Berita Acara
ep
Pemeriksaan PEMOHON I dalam kapasitas sebagai tersangka;
k

24. Bahwa mempedomani Pasal 110 ayat (1) KUHAP yang berbunyi :
ah

“Dalam hal penyidik telah selesai melakukan penyidikan, penyidik


R

si
wajib segera menyerahkan berkas perkara itu kepada penuntut
umum”, maka TERMOHON menyerahkan Berkas Perkara kepada

ne
ng

Penuntut Umum yakni Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (Tahap 1).


Adapun Penuntut Umum menyatakan hasil penyidikan perkara

do
gu

pidana atas nama PEMOHON I sudah lengkap (P-21) berdasarkan


Surat Kejati DKI Jakarta Nomor : B-9902/M.1.4/Eku.1/10/2022,
tanggal 24 Oktober 2022.
In
A

LAPORAN POLISI NOMOR : LP/A/686/VIII/2021/SPKT. DITKRIMSUS/


POLDA METRO JAYA, TERTANGGAL 9 AGUSTUS 2021
ah

lik

1. Bahwa TERMOHON menerima informasi bahwa pada hari Senin


tanggal 9 Agustus 2021 dilaporkan sebuan informasi tentang tindak
m

ub

pidana illegal akses dimana akun instagram bernama


“dr.richard_lee” yang telah disita oleh TERMOHON guna melakukan
ka

penyelidikan lebih lanjut diambil alih kembali olehnya yang


ep

selanjutnya dibuat Laporan Informasi Nomor : LI/183/VIII/RES


ah

2.5./2021/Ditreskrimsus, tanggal 9 Agustus 2021;


R

2. Bahwa atas adanya Laporan Informasi tersebut, selanjutnya


es

anggota TERMOHON membuat Laporan Polisi Model A Nomor :


M

ng

LP/A/686/VIII /2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal


on
gu

Hal. 59 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9 Agustus 2021 terkait dugaan tindak pidana sebagaimana ilegal

si
akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Jo Pasal 46 UU ITE
Jo UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU ITE dengan

ne
ng
terlapor “dalam lidik”;
3. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 4 KUHAP yang berbunyi :
“Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara Republik Indonesia”,

do
gu dan mempedomani Pasal 5 ayat (1) huruf a KUHAP yang berbunyi :
“Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 karena

In
A
kewajibannya mempunyai wewenang :
a. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang
ah

lik
adanya tindak pidana;
b. mencari keterangan dan barang bukti;
c. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan
am

ub
serta memeriksa tanda pengenal diri;
d. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung
ep
jawab.”
k

4. Bahwa TERMOHON dalam rangka melaksanakan tahapan


ah

Penyelidikan yang dalam Undang-Undang termaktub dalam


R

si
ketentuan Pasal 1 butir 5 KUHAP yang berbunyi : “Penyelidikan
adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan

ne
ng

menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana


guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan

do
gu

menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini”, maka


TERMOHON menerbitkan administrasi penyelidikan berupa :
a. Surat Perintah Penyelidikan;
In
A

b. Surat Perintah Tugas.


5. Bahwa Pasal 5 ayat (1) huruf a KUHAP yang berbunyi : “Penyelidik
ah

lik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Karena kewajibannya


mempunyai wewenang :
m

ub

a. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang


adanya tindak pidana;
ka

b. mencari keterangan dan barang bukti;


ep

c. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan


ah

serta memeriksa tanda pengenal diri;


R

d. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung


es

jawab.”
M

ng

on
gu

Hal. 60 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Sesuai ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

si
Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP, maka untuk

ne
ng
melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal 75 ayat (1)
huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap tindakan
tentang pemeriksaan saksi”, selanjutnya TERMOHON melakukan

do
gu Undangan Klarifikasi dan selanjutnya pemeriksaan secara
Wawancara terhadap 15 (lima belas) orang saksi dan 1 (satu) orang

In
A
terlapor dalam kapasitas sebagai saksi, yang dituangkan dalam
Undangan Klarifikasi dan Berita Acara Klarifikasi sebagai berikut :
ah

lik
a. Berita Acara Klarifikasi Sdr. ASEP SANUSI;
b. Berita Acara Klarifikasi Sdr. WIRA ATMANA;
c. Berita Acara Klarifikasi Sdr. FACHRUL ROZI.
am

ub
7. Bahwa selanjutnya setelah proses Penyelidikan dianggap telah
selesai, TERMOHON menuangkan hasilnya dalam Laporan Hasil
ep
Penyelidikan, tindakan TERMOHON tersebut sejalan dengan
k

ketentuan Pasal 8 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang


ah

Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi “Penyelidik wajib membuat


R

si
Laporan Hasil Penyelidikan secara tertulis kepada Penyidik”;
8. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 9 ayat (1) Perkap Nomor 6

ne
ng

Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi “Hasil


Penyelidikan yang telah dilaporkan oleh tim Penyelidik, wajib

do
gu

dilaksanakan gelar perkara untuk menentukan peristiwa tersebut


diduga : a. tindak pidana; atau b. bukan tindak pidana”, maka
sebagai tindak lanjut Perkap tersebut, TERMOHON melakukan
In
A

gelar perkara dengan kesimpulan hasil gelar yaitu peserta gelar


perkara sependapat bahwa terhadap perkara Laporan Polisi Nomor
ah

lik

: LP/A/686/VIII /2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal


9 Agustus 2021 dapat ditingkatkan penanganannya dari tahapan
m

ub

penyelidikan menjadi tahapan penyidikan;


9. Bahwa TERMOHON dalam rangka melaksanakan tahapan
ka

Penyidikan yang dalam Undang-Undang termaktub dalam


ep

ketentuan Pasal 1 angka 2 KUHAP yang berbunyi : “Penyidikan


ah

adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara


R

yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta


es

mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang


M

ng

on
gu

Hal. 61 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”,

si
maka TERMOHON menerbitkan administrasi penyidikan berupa :
a. Surat Perintah Penyidikan;

ne
ng
b. Surat Perintah Tugas.
10. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 109 ayat (1) KUHAP yang
berbunyi : “Dalam hal penyidik telah mulai melakukan penyidikan

do
gu suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana, penyidik
memberitahukan hal itu kepada penuntut umum”, yang mana

In
A
ketentuan hukum tersebut juga dikuatkan dengan Putusan
Mahkamah Kontistusi RI Nomor : 130/PUU-XIII/2015, maka
ah

lik
TERMOHON membuat Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan yang dikirimkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
dan Pelapor sedangkan terhadap Terlapor tidak dikirimkan karena
am

ub
Terlapornya dalam lidik (tidak diketahui);
11. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981
ep
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
k

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,


ah

maka untuk melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal


R

si
75 ayat (1) huruf h yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
tindakan tentang pemeriksaan saksi”, serta mempedomani

ne
ng

ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf g yang berbunyi : “Penyidik


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a karena

do
gu

kewajibannya mempunyai wewenang memanggil orang untuk


didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi”, selanjutnya
TERMOHON melakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi
In
A

yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi yaitu


sebagai berikut :
ah

lik

a. BAP Saksi Sdr. ASEP SANUSI (Pelapor);


b. BAP Saksi Sdr. FACHRUL ROZI;
m

ub

c. BAP Saksi Sdr. WIRA ATMANA;


d. BAP Saksi Sdr. dr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE;
ka

e. BAP Saksi Sdr. HANS PRANATA.


ep

12. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf h KUHAP


ah

yang berbunyi : “Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


R

ayat (1) huruf a karena kewajibannya mempunyai wewenang


es

mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya


M

ng

dengan pemeriksaan perkara”, dan Pasal 1 angka 28 KUHAP yang


on
gu

Hal. 62 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan bahwa “Keterangan Ahli adalah keterangan yang

si
diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal
yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna

ne
ng
kepentingan pemeriksaan”, selanjutnya TERMOHON melakukan
pemanggilan dan pemeriksaan terhadap ahli yang dituangkan
dalam :

do
gu a. BAP Ahli ITE Dr. BAMBANG PRATAMA, S.H., M.H.;
b. BAP Ahli Pidana Dr. EFFENDY SARAGIH, S.H., M.H.

In
A
13. Bahwa dalam rangka mempedomani ketentuan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, sebelum PEMOHON
ah

lik
ditetapkan sebagai tersangka, TERMOHON telah melaksanakan
pemeriksaan terhadap Para PEMOHON dalam kapasitas sebagai
saksi/calon tersangka sebagaimana yang dituangkan dalam Berita
am

ub
Acara Pemeriksaan Para PEMOHON dalam kapasitas sebagai
saksi;
ep
14. Bahwa menurut pasal 39 ayat (1) KUHAP yang dapat dikenakan
k

penyitaan adalah :
ah

a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau


R

si
sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil
dari tindak pidana;

ne
ng

b. Benda yang telah di pergunakan secara langsung untuk


melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya

do
gu

c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang halangi


penyidikan tindak pidana;
d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan
In
A

tindak pidana;
e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak
ah

lik

pidana yang dilakukan.


15. Bahwa mempedomani Pasal 1 angka 16 KUHAP berbunyi :
m

ub

“Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil


alih dan atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak
ka

atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk


ep

kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan


ah

peradilan”, maka dalam rangka mengumpulkan alat bukti,


R

TERMOHON menerbitkan administrasi penyitaan berupa Surat


es

Perintah Penyitaan, selanjutnya TERMOHON melakukan penyitaan


M

ng

barang bukti.
on
gu

Hal. 63 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa terkait benda yang disita oleh TERMOHON selanjutnya

si
dibuatkan :
a. Surat Tanda Penerimaan;

ne
ng
b. Berita Acara Penyitaan;
c. Surat Laporan guna memperoleh Persetujuan Penyitaan Barang
Bukti kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat.

do
gu 17. Bahwa terkait benda yang disita oleh TERMOHON telah
mendapatkan penetapan ijin penyitaan dari ketua pengadilan negeri

In
A
setempat.
18. Bahwa Gelar perkara diatur dalam Pasal 31 Perkap Nomor 6 Tahun
ah

2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang berbunyi : “Gelar

lik
Perkara dilaksanakan dengan cara :
c. gelar perkara biasa;
am

ub
d. gelar perkara khusus.”
19. Bahwa Gelar perkara diatur juga dalam Pasal 32 ayat (1) Perkap
ep
Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana yang
k

berbunyi : “Gelar perkara biasa sebagaimana dimaksud dalam


ah

Pasal 31 huruf a, dilaksanakan untuk :


R

si
a. menentukan tindak pidana atau bukan;
b. menetapkan Tersangka;

ne
ng

c. penghentian penyidikan;
d. pelimpahan perkara; dan

do
gu

e. pemecahan kendala penyidikan.


20. Bahwa mempedomani ketentuan KUHAP dan Putusan Mahkamah
Konstitusi RI Nomor : 21/PUU-XII/2014, selama proses Penyelidikan
In
A

dan Penyidikan TERMOHON telah menemukan adanya 2 alat bukti


yang sah yang mana berdasarkan alat bukti tersebut ditemukan
ah

lik

bukti permulaan, bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup
sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 angka 14, pasal 17 dan
m

ub

pasal 21 ayat (1) KUHAP, adapun alat bukti yang sah tersebut
sesuai dengan Pasal 184 KUHAP dan UU ITE berupa :
ka

a. Keterangan saksi-saksi yang saling terkait;


ep

b. Keterangan ahli;
ah

c. Dokumen elektronik
R

d. Bukti Surat.
es
M

ng

on
gu

Hal. 64 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani

si
ketentuan Pasal 32 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang
Penyidikan Tindak Pidana. Selanjutnya TERMOHON melakukan

ne
ng
gelar perkara dalam rangka peningkatan status PEMOHON sebagai
tersangka, yang mana para peserta gelar perkara sependapat
dengan Penyidik untuk menetapkan PEMOHON sebagai tersangka

do
gu berdasarkan keempat alat bukti yang sah tersebut terkait dugaan
tindak pidana ilegal akses sesuai Laporan Polisi Nomor :

In
A
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, Tertanggal
9 Agustus 2021;
ah

lik
25. Bahwa berdasarkan hasil gelar perkara tersebut, maka selanjutnya
TERMOHON mengeluarkan Surat Ketetapan Tersangka terhadap
PEMOHON, serta mengirimkan Surat Pemberitahuan penetapan
am

ub
Tersangka kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan
tembusan kepada PEMOHON dan Pelapor;
ep
26. Bahwa mempedomani ketentuan Pasal 16 ayat (2) KUHAP yang
k

berbunyi : “Untuk kepentingan penyidikan, penyidik dan penyidik


ah

pembantu berwenang melakukan penangkapan”.


R

si
Serta mempedomani Pasal 17 KUHAP yang berbunyi : “Perintah
penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga keras

ne
ng

melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.”


Serta mempedomani ketentuan Putusan Mahkamah Konstitusi RI

do
gu

Nomor : 21/PUU-XII/2014, tanggal 28 April 2015 yang berbunyi


:“Frasa “bukti permulaan”, bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti
yang cukup” .... tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
In
A

sepanjang tidak dimaknai bahwa “bukti permulaan”, bukti permulaan


yang cukup”, dan “bukti yang cukup” adalah minimal dua alat bukti
ah

lik

yang termuat dalam Pasal 184 KUHAP” .


Bahwa dikaitkan dengan fakta hukum serta adanya 4 (empat) alat
m

ub

bukti yang sah yaitu : Keterangan saksi-saksi yang saling terkait dan
bersesuaian, Bukti Surat, dokumen elektronik dan keterangan ahli,
ka

yang mana keempat alat bukti yang sah tersebut TERMOHON


ep

dapatkan selama tahapan penyidikan Laporan Polisi Nomor :


ah

LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, Tertanggal


R

9 Agustus 2021, maka selanjutnya TERMOHON menerbitkan Surat


es

Perintah Penangkapan dalam rangka melakukan penangkapan


M

ng

terhadap PEMOHON I, yang selanjutnya setelah dilakukan


on
gu

Hal. 65 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penangkapan terhadap PEMOHON I maka TERMOHON

si
menerbitkan Berita Acara Penangkapan.
27. Bahwa TERMOHON dengan dilengkapi surat perintah

ne
ng
penggeledahan selanjutnya melakukan penggeledahan badan dan
rumah dari PEMOHON I yang selanjutnya dibuatkan berita acara
penggeledahan. TERMOHON selanjutnya mengajukan surat

do
gu laporan guna memperoleh penetapan persetujuan penggeledahan
ke Ketua Pengadilan Negeri Palembang sehingga diterbitkan

In
A
Penetapan Nomor : 516/Pen.Pid/2021/PN Plg.
28. Bahwa mempedomani ketentuan UU RI Nomor 8 Tahun 1981
ah

lik
tentang Hukum Acara pidana dalam BAB VIII tentang Berita Acara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1), (2), (3) KUHAP,
maka untuk melaksanakan amanat Undang-undang terutama Pasal
am

ub
75 ayat (1) huruf a yang berbunyi : “Berita acara dibuat untuk setiap
tindakan tentang pemeriksaan tersangka”, yang selanjutnya
ep
TERMOHON melakukan pemeriksaan dalam kapasitas sebagai
k

tersangka terhadap Para PEMOHON dengan dibuatkan Berita


ah

Acara Pemeriksaan Para PEMOHON dalam kapasitas sebagai


R

si
tersangka. Adapun PEMOHON I menolak menandatangani Berita
Acara Pemeriksaan tersangka sehingga dibuatkan Berita Acara

ne
ng

Penolakan tanda tangan di BAP Tersangka;


29. Bahwa mempedomani Pasal 20 ayat (1) KUHAP yang berbunyi :

do
gu

“Untuk kepentingan penyidikan, penyidik atau penyidik pembantu


atas perintah penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
berwenang melakukan penahanan”. Serta mempedomani Pasal 21
In
A

ayat (1) KUHAP yang berbunyi : “Perintah penahanan atau


penahanan lanjutan dilakukan terhadap seorang tersangka atau
ah

lik

terdakwa yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan


bukti yang cukup, dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan
m

ub

kekhawatiran bahwa tersangka atau terdakwa akan melarikan diri,


merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi
ka

tindak pidana”. Oleh karena PEMOHON dikhawatirkan akan


ep

melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, dan


ah

Tersangka diduga keras melakukan tindak pidana yang


R

dipersangkakan berdasarkan 4 (empat) alat bukti yang sah yang


es

juga dikuatkan dengan hasil gelar perkara, maka TERMOHON


M

ng

melakukan penahanan terhadap PEMOHON dengan administrasi


on
gu

Hal. 66 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyidikan berupa Surat Perintah Penahanan dan selanjutnya

si
dibuatkan Berita Acara Penahanan;
30. Bahwa mempedomani Pasal 21 ayat (3) KUHAP yang berbunyi :

ne
ng
“Tembusan surat perintah penahanan atau penahanan lanjutan
atau penetapan hakim sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
harus diberikan kepada keluarganya”. Maka TERMOHON

do
gu mengirimkan Surat Pemberitahuan Penangkapan dan Surat
Pemberitahuan Penahanan kepada keluarga PEMOHON;

In
A
31. Bahwa terhadap PEMOHON I dan PEMOHON II selanjutnya
dilepaskan dari tahanan dan dibuatkan surat perintah pengeluaran
ah

lik
tahanan dan Berita acara pengeluaran tahanan.
D. BANTAHAN TERMOHON TERHADAP DALIL-DALIL PARA
PEMOHON
am

ub
1. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan terkait kronologis pokok perkara
ep
versi PEMOHON.
k

Jawaban :
ah

Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
R

si
mempedomani ketentuan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung
RI dengan nomor register perkara : 18 PK/PID/2009 yang dalam

ne
ng

amar putusannya pada intinya menyatakan “semestinya yang


dijadikan pertimbangan hukum dalam putusan Praperadilan

do
gu

hanyalah bersifat pembuktian Administrasi, karena Materi Pokok


perkara bukan jangkauan lembaga Praperadilan” . Bahwa
Yurisprudensi ini juga dikuatkan dengan Pasal 2 Ayat (2) Peraturan
In
A

Mahkamah Agung RI (PERMA) Nomor 4 Tahun 2016 tertanggal 19


April 2016 tentang Larangan Peninjauan Kembali Putusan
ah

lik

Praperadilan yang menyatakan “Pemeriksaan praperadilan


terhadap permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka
m

ub

hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua)
alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara”. maka
ka

sudah sepatutnya dalil Para PEMOHON terkait kronologi pokok


ep

perkara yang tidak relevan dalam pemeriksaan praperadilan ini


ah

untuk dikesampingkan.
R

2. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


es

Praperadilan yang mendalilkan alasan para PEMOHON


M

ng

menggabungkan pemeriksaan 2 Laporan polisi aquo ke dalam satu


on
gu

Hal. 67 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan praperadilan aquo dikarenakan alasan kumulasi

si
subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi pertentangan
subjek hukum terspisah dan asumsi pertentangan objek hukum

ne
ng
terpisah.
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa

do
gu sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
TERMOHON di atas diketahui bahwa objek yang dapat dimohonkan

In
A
praperadilan dan kewenangan lembaga praperadilan atas
permohonan praperadilan berkaitan dengan penetapan tersangka
ah

lik
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun putusan
Mahkamah Konstitusi tersebut bersifat imperatif dan limitatif, tegas
dan terbatas, tidak dapat ditafsirkan, diperluas ataupun diartikan
am

ub
lain. Permohonan praperadilan secara tegas hanya dapat
menguji upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik
ep
dalam proses penyidikan (pro justitia) terkait 1 laporan polisi in
k

objecto, dan tidak dapat menguji 2 (dua) laporan polisi


ah

sekaligus dalam 1 permohonan praperadilan karena


R

si
mengakibatkan gugatannya menjadi kabur/obscure libel
mengingat tidak jelas apakah yang diuji apakah terkait upaya

ne
ng

paksa di dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :


LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020

do
gu

atau dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :


LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya,
tertanggal 9 Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah
In
A

terkait tindak pidana yang berbeda yang menyebabkan


permohonan praperadilan ini menjadi tidak jelas/kabur, maka
ah

lik

sudah sepatutnya dalil Para PEMOHON yang tidak relevan dalam


pemeriksaan praperadilan ini untuk dikesampingkan.
m

ub

3. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


Praperadilan yang mendalilkan dalam melaksanakan penyidikan
ka

dan penetapan tersangka terhadap PEMOHON I berdasarkan


ep

laporan polisi dimaksud adalah tanpa adanya surat pengaduan dari


ah

korban Sdri. KARTIKA PUTRI, sebab norma dugaan delik


R

pencemaran nama baik berlaku ketentuan hukum acara tentang


es

Delik Aduan Absolut sebagaimana telah ditegaskan dalam Pasal 27


M

ng

ayat (3) UU ITE Jo Pasal 45 ayat (5) UU Perubahan ITE sehingga


on
gu

Hal. 68 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penetapan tersangka terhadap PEMOHON I adalah tidak sah

si
secara hukum.
Jawaban :

ne
ng
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar,
mengingat korban Sdri. KARTIKA PUTRI telah membuat Surat
tertanggal 16 Desember 2020 perihal Laporan Pengaduan sebelum

do
gu membuat Laporan Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT
PMJ, tanggal 16 Desember 2020 di TERMOHON, dengan demikian

In
A
dalil Para PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta hukum dari
TERMOHON, maka sudah sepatutnya permohonan praperadilan
ah

lik
Para PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
4. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan terkait Yurisprudensi surat
am

ub
pengaduan dalam perkara delik aduan, adapun hukum acara
terhadap penyidikan perkara pencemaran nama baik wajib
ep
dilaksanakan dengan persyaratan sebagaimana Pasal 1 angka (25)
k

KUHAP, dalam hal ini Laporan Polisi aquo dengan pelapor adalah
ah

Sdr. ADITYA DWI PUTRA adalah tidak sah dan tidak berdasarkan
R

si
hukum karena legal standing pelapor tidak bisa mewakili secara
langsung kepentingan Korban sebagaimana Pasal 18 ayat (2) UU

ne
ng

Advokat dan juga Surat Pengaduan korban tertanggal 16 Desember


2020 dibuat setelah Laporan Polisi dibuat, yang mana surat

do
gu

pengaduan tidak boleh berlaku surut.


Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar,
In
A

mengingat sebagaimana TERMOHON uraikan di atas bahwa


korban Sdri. KARTIKA PUTRI telah membuat Surat tertanggal 16
ah

lik

Desember 2020 perihal Laporan Pengaduan sebelum membuat


Laporan Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ,
m

ub

tanggal 16 Desember 2020 di TERMOHON. Bahwa jelaslah bahwa


legal standing Pelapor dan Korban telah sesuai ketentuan hukum
ka

yang berlaku, dengan demikian dalil Para PEMOHON telah


ep

terbantahkan oleh fakta hukum dari TERMOHON, maka sudah


ah

sepatutnya permohonan praperadilan Para PEMOHON ditolak


R

untuk seluruhnya.
es

5. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


M

ng

Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON telah melakukan


on
gu

Hal. 69 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kekeliruan dalam menerapkan ketentuan hukum yang bersifat

si
khusus (lex specialis) kepada PEMOHON I dalam penyidikan
Laporan Polisi aquo karena peristiwa hukum dari dugaan tindak

ne
ng
pidana dimaksud tidak ada peristiwa hukum lainnya, sehingga
menurut hukumnya sudah tidak ada jenis delik yang sejenis lainnya
sebagai pembanding, kecuali sebagaimana Pasal 27 ayat (3) UU

do
gu ITE sebagai lex specialis, namun faktanya pemaknaan dan
penerapan pasal dimaksud oleh TERMOHON masih diterapkan

In
A
ketentuan pasal pembandingnya yakni dengan membandingkan
Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311
ah

lik
KUHP sehingga pelaksanaan penyidikan oleh TERMOHON tidak
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Jawaban :
am

ub
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
ep
TERMOHON di atas diketahui bahwa berdasarkan seluruh
k

argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa dalil permohonan


ah

praperadilan a quo bukan merupakan objek dan/atau lingkup


R

si
kewenangan/materi praperadilan sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah

ne
ng

Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan


Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi

do
gu

sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak


berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili permohonan
praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak
In
A

permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke
ah

lik

verklaard).
6. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
m

ub

Praperadilan yang mendalilkan oleh karena TERMOHON tidak


melaksanakan tahapan penyidikan secara efektif dan efisien maka
ka

perbuatan TERMOHON telah merugikan hak dan kepentingan


ep

PEMOHON I sebagai tersangka untuk mendapatkan kepastian


ah

hukum sebagaimana jaminan Pasal 50 KUHAP selama 21 (dua


R

puluh satu) bulan lebih dan juga merugikan kepentingan korban


es

yang tidak mendapatkan kepastian hukum yang disebabkan oleh


M

ng

on
gu

Hal. 70 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kekeliruan TERMOHON dalam menerapkan hukum yang mana

si
berkas perkara telah bolak-balik ke JPU sebanyak 3 kali.
Jawaban :

ne
ng
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
tindakan hukum TERMOHON telah sesuai ketentuan hukum yang
berlaku, adapun terkait penyidikan Laporan Polisi Nomor :

do
gu LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
didapat fakta hukum bahwa TERMOHON telah mengirimkan Berkas

In
A
Perkara kepada Penuntut Umum yakni Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta (Tahap 1). Adapun Penuntut Umum menyatakan hasil
ah

lik
penyidikan perkara pidana atas nama PEMOHON I sudah lengkap
(P-21) berdasarkan Surat Kejati DKI Jakarta Nomor : B-
9902/M.1.4/Eku.1/10/2022, tanggal 24 Oktober 2022. Dalam hal ini
am

ub
tindakan hukum TERMOHON tidak merugikan pihak manapun
mengingat upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik
ep
dalam proses penyidikan (pro justitia) telah sesuai ketentuan hukum
k

yang berlaku. Dengan demikian dalil Para PEMOHON telah


ah

terbantahkan oleh fakta hukum dari TERMOHON, maka sudah


R

si
sepatutnya permohonan praperadilan Para PEMOHON ditolak
untuk seluruhnya.

ne
ng

7. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON tidak memenuhi hak-

do
gu

hak PEMOHON I untuk melakukan pembelaan diantaranya karena


adanya kelalaian TERMOHON I yang tidak mengirimkan SPDP
kepada TERMOHON I.
In
A

Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
ah

lik

terkait Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan telah


TERMOHON kirimkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan
m

ub

Pelapor, sedangkan terhadap Terlapor tidak dikirimkan karena


Terlapornya dalam lidik (tidak diketahui). Bahwa sebagaimana
ka

TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban TERMOHON di atas


ep

diketahui bahwa berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas,


ah

telah jelas bahwa dalil permohonan praperadilan a quo bukan


R

merupakan objek dan/atau lingkup kewenangan/materi


es

praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo.


M

ng

Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


on
gu

Hal. 71 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung

si
Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi sangat beralasan
bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak berwenang memeriksa,

ne
ng
memutus, dan mengadili permohonan praperadilan a quo, dan
selanjutnya menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan tidak

do
gu dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).
8. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON

In
A
Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON tidak diberikan turunan
berita acara pemeriksaan untuk kepentingan pembelaan
ah

lik
PEMOHON I.
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
am

ub
sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
TERMOHON di atas diketahui bahwa berdasarkan seluruh
ep
argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa dalil permohonan
k

praperadilan a quo bukan merupakan objek dan/atau lingkup


ah

kewenangan/materi praperadilan sebagaimana diatur dalam


R

si
Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan

ne
ng

Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi


sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak

do
gu

berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili permohonan


praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak
permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
In
A

menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke


verklaard).
ah

lik

9. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


Praperadilan yang mendalilkan penetapan PEMOHON I sebagai
m

ub

tersangka oleh TERMOHON dalam penyidikan perkara pencemaran


nama baik tidak berdasarkan bukti permulaan yang cukup karena
ka

dasar pembenar penggunaan hydroquinone sebagai obat terapeutik


ep

belum terpenuhi sebagai alat bukti dalam penyidikan perkara


ah

pencemaran nama baik.


R

Jawaban :
es

Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
M

ng

mengingat TERMOHON dalam menetapkan Para PEMOHON


on
gu

Hal. 72 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Tersangka berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 14 yang

R
berbunyi: “Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya

si
atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga

ne
ng
sebagai pelaku tindak pidana”. Terkait bukti permulaan Bukti
Permulaan yang cukup dan bukti yang cukup sebagaimanan diatur
dan di maksud dalam KUHAP dan Putusan Mahkamah Konstitusi

do
gu Nomor : 21/PUU/XII/2014 tanggal 28 April 2015 yaitu berdasarkan
pada sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah (vide Pasal 1

In
A
butir 14 Jo pasal 184 KUHAP), maka dalam perkara ini
TERMOHON telah memiliki 4 alat bukti yang sah antara lain yaitu
ah

lik
berupa :
1) Keterangan saksi-saksi yang saling terkait;
2) Bukti Surat;
am

ub
3) Dokumen elektronik
4) Keterangan ahli.
ep
Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani
k

ketentuan Pasal 32 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang


ah

Penyidikan Tindak Pidana. Selanjutnya TERMOHON melakukan


R

si
gelar perkara dalam rangka peningkatan status Para PEMOHON
sebagai tersangka, yang mana para peserta gelar perkara

ne
ng

sependapat dengan Penyidik untuk menetapkan PEMOHON


sebagai tersangka berdasarkan ke 4 alat bukti yang sah tersebut.

do
gu

Adapun dalil PEMOHON yang menyatakan perkara tersebut tidak


berdasarkan bukti permulaan yang cukup telah terbantahkan oleh
fakta hukum tersebut.
In
A

Dengan demikian berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalil


permohonan PEMOHON tentang TERMOHON dalam menetapkan
ah

lik

PEMOHON sebagai Tersangka tidak disertai dengan 2 (dua) alat


bukti/bukti permulaan yang cukup sudah sepatutnya dinyatakan
m

ub

ditolak untuk seluruhnya.


10. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
ka

Praperadilan yang mendalilkan PEMOHON I tidak terbukti


ep

menyerang nama baik Sdri. KARTIKA PUTRI.


ah

Jawaban :
R

Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar yang
es

mana dalil tersebut adalah terkait pokok perkara, bahwa


M

ng

mempedomani ketentuan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung


on
gu

Hal. 73 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RI dengan nomor register perkara : 18 PK/PID/2009 yang dalam

R
amar putusannya pada intinya menyatakan “semestinya yang

si
dijadikan pertimbangan hukum dalam putusan Praperadilan

ne
ng
hanyalah bersifat pembuktian Administrasi, karena Materi Pokok
perkara bukan jangkauan lembaga Praperadilan”. Bahwa
Yurisprudensi ini juga dikuatkan dengan Pasal 2 Ayat (2) Peraturan

do
gu Mahkamah Agung RI (PERMA) Nomor 4 Tahun 2016 tertanggal 19
April 2016 tentang Larangan Peninjauan Kembali Putusan

In
A
Praperadilan yang menyatakan “Pemeriksaan praperadilan
terhadap permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka
ah

lik
hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua)
alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara”. maka
sudah sepatutnya dalil Para PEMOHON terkait pokok perkara yang
am

ub
tidak relevan dalam pemeriksaan praperadilan ini untuk
dikesampingkan.
ep
11. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
k

Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON telah melakukan


ah

penyitaan terhadap benda-benda milik PEMOHON I secara tidak


R

si
sah karena Surat Tanda Penerimaan tidak sesuai format
sebagaimana Perkap No. 8 Tahun 2014 dan tidak dilengkapi berita

ne
ng

acara penerimaan barang bukti, berita acara penyimpanan dan


berita acara penyerahan barang bukti dari Pejabat Kabagtahti atau

do
gu

Dirtahti atau Kasattahti.


Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
In
A

sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban


TERMOHON di atas, terkait format surat diketahui bahwa
ah

lik

berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa


dalil permohonan praperadilan a quo bukan merupakan objek
m

ub

dan/atau lingkup kewenangan/materi praperadilan sebagaimana


diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan
ka

Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1)


ep

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu,


ah

menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan


R

tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili


es

permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan


M

ng

menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-


on
gu

Hal. 74 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet

si
onvantkelijke verklaard).
12. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON

ne
ng
Praperadilan yang mendalilkan bahwa surat tanda penerimaan tidak
dilengkapi dengan tahapan digital forensik yakni tidak ada tahapan
write protect, forensic imaging dan verifying sehingga tidak

do
gu terpeliharanya kepentingan pelayanan umum dalam melaksanakan
penyitaan tersebut sebagaimana Pasal 15 UU ITE sehingga

In
A
tahapan penyitaan oleh TERMOHON adalah tidak sah dan tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat.
ah

lik
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, adapun
TERMOHON telah melakukan pemeriksaan Digital Forensic yang
am

ub
selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti
Digital Nomor Barang Bukti : 071-VI-2021-LDFCC-PMJ. Adapun
ep
seluruh tahapan penyitaan dan pemeriksaan digital forensik telah
k

TERMOHON laksanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.


ah

Dengan demikian dalil Para PEMOHON telah terbantahkan oleh


R

si
fakta hukum dari TERMOHON, maka sudah sepatutnya
permohonan praperadilan Para PEMOHON ditolak untuk

ne
ng

seluruhnya.
13. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON

do
gu

Praperadilan yang mendalilkan keterangan saksi dalam penyidikan


perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan kompetensi dan
tahapan digital forensik.
In
A

Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, Adapun
ah

lik

seluruh tahapan penyitaan dan pemeriksaan digital forensik telah


TERMOHON laksanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
m

ub

Bahwa sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban


TERMOHON di atas diketahui bahwa berdasarkan seluruh
ka

argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa dalil permohonan


ep

praperadilan a quo bukan merupakan objek dan/atau lingkup


ah

kewenangan/materi praperadilan sebagaimana diatur dalam


R

Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah


es

Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan


M

ng

Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi


on
gu

Hal. 75 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak

si
berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili permohonan
praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak

ne
ng
permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke
verklaard).

do
gu 14. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan penetapan tersangka para

In
A
PEMOHON dalam perkara illegal akses tidak berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.
ah

lik
Jawaban :
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
mengingat TERMOHON dalam menetapkan Para PEMOHON
am

ub
sebagai Tersangka berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 14 yang
berbunyi: “Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya
ep
atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga
k

sebagai pelaku tindak pidana”. Terkait bukti permulaan Bukti


ah

Permulaan yang cukup dan bukti yang cukup sebagaimanan diatur


R

si
dan di maksud dalam KUHAP dan Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor : 21/PUU/XII/2014 tanggal 28 April 2015 yaitu berdasarkan

ne
ng

pada sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah (vide Pasal 1


butir 14 Jo pasal 184 KUHAP), maka dalam perkara ini

do
gu

TERMOHON telah memiliki 4 alat bukti yang sah antara lain yaitu
berupa :
1) Keterangan saksi-saksi yang saling terkait;
In
A

2) Bukti Surat;
3) Dokumen elektronik
ah

lik

4) Keterangan ahli.
Bahwa berdasarkan alat bukti tersebut dan mempedomani
m

ub

ketentuan Pasal 32 ayat (1) Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang


Penyidikan Tindak Pidana. Selanjutnya TERMOHON melakukan
ka

gelar perkara dalam rangka peningkatan status Para PEMOHON


ep

sebagai tersangka, yang mana para peserta gelar perkara


ah

sependapat dengan Penyidik untuk menetapkan PEMOHON


R

sebagai tersangka berdasarkan ke 4 alat bukti yang sah tersebut.


es

Adapun dalil PEMOHON yang menyatakan perkara tersebut tidak


M

ng

on
gu

Hal. 76 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan bukti permulaan yang cukup telah terbantahkan oleh

si
fakta hukum tersebut.
Dengan demikian berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalil

ne
ng
permohonan PEMOHON tentang TERMOHON dalam menetapkan
PEMOHON sebagai Tersangka tidak disertai dengan 2 (dua) alat
bukti/bukti permulaan yang cukup sudah sepatutnya dinyatakan

do
gu ditolak untuk seluruhnya.
15. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON

In
A
Praperadilan yang mendalilkan keterangan saksi dalam penyidikan
perkara ilegal akses tidak dilengkapi dengan Berita Acara
ah

lik
Penerimaan, Penyerahan dan penyimpanan barang bukti di
lingkungan Polri.
Jawaban :
am

ub
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
bahwa berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas
ep
diketahui bahwa seluruh tahapan penyitaan barang bukti telah
k

dilaksanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dengan


ah

demikian dalil Para PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta


R

si
hukum dari TERMOHON, maka sudah sepatutnya permohonan
praperadilan Para PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.

ne
ng

16. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


Praperadilan yang mendalilkan keterangan saksi dalam penyidikan

do
gu

perkara ilegal akses berdiri sendiri dan tidak memenuhi bukti


permulaan yang cukup.
Jawaban :
In
A

Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
bahwa berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas
ah

lik

diketahui bahwa keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian


yang mana dikuatkan dengan alat bukti yang sah lainnya yaitu
m

ub

dokumen elektronik, bukti surat dan keterangan ahli. Dengan


demikian penetapan tersangka terhadap para PEMOHON telah
ka

memenuhi bukti permulaan yang cukup. Dengan demikian dalil Para


ep

PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta hukum dari TERMOHON,


ah

maka sudah sepatutnya permohonan praperadilan Para PEMOHON


R

ditolak untuk seluruhnya.


es

17. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


M

ng

Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON tidak melakukan


on
gu

Hal. 77 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyitaan terhadap benda-benda milik saksi MOHAMMAD ALI

si
GUSMAN secara tidak sah.
Jawaban :

ne
ng
Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
bahwa berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas
diketahui bahwa seluruh tahapan penyitaan barang bukti telah

do
gu dilaksanakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dengan
demikian dalil Para PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta

In
A
hukum dari TERMOHON, maka sudah sepatutnya permohonan
praperadilan Para PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
ah

lik
18. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON
Praperadilan yang mendalilkan TERMOHON dalam melaksanakan
upaya paksa penangkapan tidak menjunjung tinggi penghormatan
am

ub
HAM yang melekat dalam diri PEMOHON, karena TERMOHON
telah melakukan upaya paksa berupa penangkapan terhadap
ep
PEMOHON I dalam penyidikan perkara ilegal akses, yang mana
k

TERMOHON tidak memperbolehkan PEMOHON I untuk melakukan


ah

buang air, kecuali dilakukan dihadapan TERMOHON dengan botol


R

si
bekas yang diberikan kepada PEMOHON I.
Jawaban :

ne
ng

Dalil Para PEMOHON tersebut adalah dalil yang sangat tidak benar,
adapun dalil Para PEMOHON tersebut adalah suatu kebohongan

do
gu

tanpa dasar hukum, adapun dalam setiap tahapan penyidikan


berdasarkan Poin C. DALAM FAKTA HUKUM di atas diketahui
bahwa seluruh tahapan penyidikan telah dilaksanakan sesuai
In
A

ketentuan hukum yang berlaku. Dengan demikian dalil Para


PEMOHON telah terbantahkan oleh fakta hukum dari TERMOHON,
ah

lik

maka sudah sepatutnya permohonan praperadilan Para PEMOHON


ditolak untuk seluruhnya.
m

ub

19. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


Praperadilan yang mendalilkan dalam melaksanakan tahapan
ka

penyidikan perkara illegal akses tidak menyampaikan SPDP kepada


ep

PEMOHON II sehingga TERMOHON tidak memenuhi hak-hak para


ah

PEMOHON untuk melakukan pembelaan.


R

Jawaban :
es

Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
M

ng

terkait Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan telah


on
gu

Hal. 78 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERMOHON kirimkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan

si
Pelapor, sedangkan terhadap Terlapor tidak dikirimkan karena
Terlapornya dalam lidik (tidak diketahui). Bahwa sebagaimana

ne
ng
TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban TERMOHON di atas
diketahui bahwa berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas,
telah jelas bahwa dalil permohonan praperadilan a quo bukan

do
gu merupakan objek dan/atau lingkup kewenangan/materi
praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Jo.

In
A
Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
ah

lik
Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi sangat beralasan
bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak berwenang memeriksa,
memutus, dan mengadili permohonan praperadilan a quo, dan
am

ub
selanjutnya menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan tidak
ep
dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).
k

20. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON


ah

Praperadilan yang mendalilkan dalam melaksanakan tahapan


R

si
penyidikan perkara illegal akses tidak memberikan turunan Berita
Acara Pemeriksaan kepada Para PEMOHON sehingga

ne
ng

TERMOHON tidak memenuhi hak-hak para PEMOHON untuk


melakukan pembelaan.

do
gu

Jawaban :
Dalil Para PEMOHON adalah dalil yang sangat tidak benar, bahwa
sebagaimana TERMOHON uraikan dalam Eksepsi Jawaban
In
A

TERMOHON di atas diketahui bahwa berdasarkan seluruh


argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa dalil permohonan
ah

lik

praperadilan a quo bukan merupakan objek dan/atau lingkup


kewenangan/materi praperadilan sebagaimana diatur dalam
m

ub

Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah


Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan
ka

Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016. Oleh karena itu, menjadi


ep

sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim menyatakan tidak


ah

berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili permohonan


R

praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak


es

permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


M

ng

on
gu

Hal. 79 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke

si
verklaard).
21. bahwa TERMOHON menolak dengan tegas dalil Para PEMOHON

ne
ng
Praperadilan yang mendalilkan tuntutan ganti kerugian dan
rehabilitasi.
Jawaban :

do
gu Bahwa dalil-dalil Para PEMOHON tersebut adalah tidak benar dan
tidak logis serta tidak berdasarkan hukum, terhadap dalil yang

In
A
dikemukakan oleh PEMOHON tersebut diatas TERMOHON
menolak dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ah

lik
a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 95 ayat (1) KUHAP
menyatakan: “Tersangka, Terdakwa atau Terpidana berhak
menuntut ganti kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan
am

ub
diadili atau dikenakan tindakan lain tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai
ep
orangnya atau hukum yang diterapkan”. Dan terhadap
k

permohonan ganti kerugian tersebut sebagai tindak lanjut


ah

ketentuan norma hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95


R

si
ayat (1) tersebut maka berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1)
PP Nomor 92 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas

ne
ng

peraturan pemerintah Nomor 27 tahun 1983 tentang


Pelaksanaan kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang

do
gu

berbunyi “Tuntutan ganti kerugian sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 95 KUHAP hanya dapat diajukan dalam waktu paling lama
3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal petikan atau salinan
In
A

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum


tetap diterima”;
ah

lik

b. Bahwa berdasarkan Pasal 77 huruf b KUHAP menyatakan


“ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara
m

ub

pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan”;


Dan terhadap permohonan ganti kerugian tersebut sebagai
ka

tindak lanjut ketentuan norma hukum sebagaimana dimaksud


ep

dalam Pasal 77 huruf b tersebut maka berdasarkan ketentuan


ah

Pasal 7 ayat (2) PP Nomor 92 Tahun 2015 tentang perubahan


R

kedua atas peraturan pemerintah Nomor 27 tahun 1983 tentang


es

Pelaksanaan kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang


M

ng

berbunyi: “Dalam hal tuntutan ganti kerugian tersebut diajukan


on
gu

Hal. 80 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap perkara yang dihentikan pada tingkat penyidikan atau

si
tingkat penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 huruf
b KUHAP, maka jangka waktu 3 (tiga) bulan dihitung dari saat

ne
ng
tanggal pemberitahuan penetapan praperadilan”;
c. Bahwa sebagaimana pula yang dikemukakan LEDEN
MARPAUNG dalam bukunya PROSES TUNTUTAN GANTI

do
gu KERUGIAN DAN REHABILITASI halaman 36 menyatakan
“untuk berhak mendapat ganti kerugian maka harus memenuhi

In
A
tiga hal yaitu: tanpa alasan berdasarkan undang-undang,
kekeliruan mengenai orangnya, atau kekeliruan penerapan
ah

lik
hukum”;
d. Bahwa berdasarkan ketentuan hukum sebagaimana
TERMOHON uraikan di atas, dikarenakan proses penyelidikan
am

ub
dan penyidikan terhadap Laporan Polisi Nomor :
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember
ep
2020 dan menguji penetapan tersangka berdasarkan
k

Laporan Polisi Nomor : LP/A/686/VIII/2021/SPKT.


ah

Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9 Agustus 2021


R

si
tersebut telah sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak
ada kekeliruan mengenai tindakan lain tanpa alasan yang

ne
ng

berdasarkan undang-undang, kekeliruan mengenai orangnya


maupun hukum yang diterapkan serta bukan merupakan perkara

do
gu

yang dihentikan pada tingkat penyidikan atau tingkat penuntutan,


karena perkara ini masih dalam proses penyidikan menuju
tahapan Penuntutan. Sehingga berdasarkan ketentuan hukum
In
A

tersebut maka PEMOHON tidak berwenang untuk menuntut


ganti kerugian dan rehabilitasi karena bertentangan dengan
ah

lik

ketentuan hukum yang berlaku mengenai ganti kerugian


tersebut.
m

ub

Bahwa berdasarkan dalil-dalil TERMOHON tersebut diatas maka


dalil-dalil Para PEMOHON dalam permohonannya mengenai
ka

merasa dirugikan dijadikan tersangka dan meminta ganti kerugian


ep

serta rehabilitasi adalah patut untuk ditolak karena tidak


ah

berdasarkan rasionalitas dan logika hukum.


R

III. TENTANG PERMOHONAN TERMOHON


es

Berdasarkan uraian yang dikemukakan TERMOHON yang didukung dengan


M

ng

alat bukti dan fakta hukum sebagaimana tersebut di atas, maka dapat
on
gu

Hal. 81 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disimpulkan dalil permohonan PEMOHON adalah SANGAT TIDAK BENAR

si
dan MENGADA-ADA yang bersifat subjektif dan asumsi belaka, maka pada
kesempatan ini dimohon kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri

ne
ng
Jakarta Selatan melalui Yang Mulia Hakim Tunggal Praperadilan yang
mengadili perkara aquo, kiranya berkenan memutus dengan amar putusan
sebagai berikut :

do
gu DALAM EKSEPSI
Menyatakan permohonan praperadilan PEMOHON dinyatakan tidak dapat

In
A
diterima (Niet Ontvantkelijk Verklaard).
DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
1. Menyatakan menolak Permohonan Praperadilan PEMOHON untuk
seluruhnya;
2. Menghukum PEMOHON untuk membayar biaya perkara yang timbul
am

ub
dalam perkara a quo
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon, Pemohon
ep
mengajukan tanggapan (replik) secara tertulis pada hari Selasa 8 Nopember
k

2022, Termohon mengajukan tanggapan (duplik) secara lisan pada hari Rabu 9
ah

Nopember 2022, yang pada pokoknya menyatakan tetap pada jawabannya;


R

si
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Para
Pemohon telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup

ne
ng

dan telah disesuaikan dengan aslinya sebagai berikut:


1. Berita Acara Pemeriksaan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di

do
gu

Palembang tertanggal 20 Mei 2020 (PI,II-01) (copy dari copy);


2. Surat Undangan Klarifikasi Nomor : B/279/I/RES.2.5/Ditreskrimsus tanggal
12 Januari 2021 (PI,II-02) (copy dari copy);
In
A

3. Surat Undangan Klarifikasi ke II Nomor : : B/848/II/RES.2.5/Ditreskrimsus


tanggal 1 Februari 2021 (PI,II-02) (copy dari copy);
ah

lik

4. Surat Panggilan Nomor S.Pgl/2057/VI/RES.2.5/202/Ditreskrimsus tanggal


02 Juni 2022 (PI,II-04) (sesuai dengan asli);
m

ub

5. Surat Tanda Penerimaan tertanggal 10 Juni 2021 (PI,II-05) (copy dari


copy);
ka

6. Surat Nomor B/14116/VIII/RES.2.5/2021/Ditreskrisus tentang tembusan


ep

Pemberitahuan penetapan tersangka tertanggal 20 Agustus 2021 (PI,II-06)


ah

(copy dari copy);


R

7. Surat Tanda Penerimaan tertanggal 29 Desember 202 (PI,II-07) (copy dari


es

copy);
M

ng

on
gu

Hal. 82 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Surat Nomor : B/1809/II/RES.2.5/2022/Ditreskrimsus tentang tembusan

si
pemberitahuan penetapan tersangka tertanggal 3 Februari 2022 (copy dari
copy);

ne
ng
9. Tanda Terima Surat Nomor :0021/P/UNO/III/2022 tentang permohonan
turunan berita acara pemeriksaan tertanggal 14 Maret 2021 (P-I,II-9)
(sesuai dengan asli);

do
gu Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan 2 orang Ahli sebagai
berikut: DR. HENDRI JAYADI PANDIANGAN, SH.,MH dan Prof Dr. HENRI

In
A
SUBIAKTO, Drs. SH, MA dibawah sumpah pada pokoknya memberikan
pendapat sebagaimana dalam Berita Acara Persidangan, yang dianggap
ah

lik
termuat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya Termohon
telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup dan telah
am

ub
disesuaikan dengan aslinya sebagai berikut:
1. Surat Kuasa (Bukti T - 1);
ep
2. Laporan Pengaduan (Bukti T - 2);
k

3. Laporan Polisi (Bukti T - 3);


ah

4. Surat Perintah Tugas (Bukti T - 4);


R

si
5. Surat Perintah Penyelidikan (Bukti T - 5);
6. Berita Acara Klarifikasi Sdr. ADP (Bukti T - 6);

ne
ng

7. Berita Acara Klarifikasi Sdri. KP (Bukti T - 7);


8. Berita Acara Klarifikasi Sdri. FR (Bukti T - 8);

do
gu

9. Berita Acara Klarifikasi Sdr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE (Bukti T -
9);
10. Berita Acara Klarifikasi Sdri. EB (Bukti T - 10);
In
A

11. Berita Acara Klarifikasi Sdr. MS (Bukti T - 11);


12. Laporan Hasil Penyelidikan (Bukti T - 12);
ah

lik

13. Gelar Perkara dari tahapan penyelidikan menjadi tahapan penyidikan


(Bukti T - 13);
m

ub

14. Surat Perintah Tugas (Bukti T - 14);


15. Surat Perintah Penyidikan (Bukti T - 15);
ka

16. Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Bukti T - 16);


ep

17. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. ADP (Bukti T - 17);


ah

18. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. KP (Bukti T - 18);


R

19. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. MS (Bukti T - 19);


es

20. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. FR (Bukti T - 20);


M

ng

21. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. EB (Bukti T - 21);


on
gu

Hal. 83 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
22. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. NIA (Bukti T - 22);

si
23. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. dr. NA (Bukti T - 23);
24. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. NTK (Bukti T - 24);

ne
ng
25. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. SKD (Bukti T - 25);
26. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE (Bukti T
- 26);

do
gu 27. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. HANS PRANATA (Bukti T - 27);
28. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. PW (Bukti T - 28);

In
A
29. Berita Acara Pemeriksaan Sdri. AJK (Bukti T - 29);
30. Berita Acara Pemeriksaan Sdr. DYL (Bukti T - 30);
ah

31. Berita Acara Pemeriksaan Ahli ITE Dr. BAMBANG P., S.H., M.H. (Bukti T –

lik
31);
32. Berita Acara Pemeriksaan Ahli Bahasa Indonesia Dr. MAKYUN S. (Bukti T
am

ub
- 32);
33. Berita Acara Pemeriksaan Ahli Pidana Dr. EFFENDY S. (Bukti T - 33);
ep
34. Berita Acara Pemeriksaan Ahli BPOM Sdri. RETTY DWI HANDAYANI,
k

M.Si., Apt. (Bukti T - 34);


ah

35. Berita Acara Pemeriksaan Ahli dari Perhimpunan Doktes Spesialis Kulit
R

si
dan Kelamin Indonesia dr. M. NASSER, SpKK, Doctor of law (Bukti T - 35);
36. Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti Digital Nomor Barang Bukti : 071-

ne
ng

VI-2021-LDFCC-PMJ (Bukti T - 36);


37. Surat Perintah Penyitaan (Bukti T - 37);

do
gu

38. Surat Perintah Penyitaan (Bukti T - 38);


39. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 39);
40. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 40);
In
A

41. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 41);


42. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 42);
ah

lik

43. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 43);


44. Surat permohonan untuk memperoleh ijin khusus penyitaan (Bukti T - 44);
m

ub

45. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 45);


46. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 46);
ka

47. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 47);


ep

48. Berita Acara Pembungkusan dan Pelabelan Barang Bukti (Bukti T - 48);
ah

49. Berita Acara Pembungkusan dan Pelabelan Barang Bukti (Bukti T - 49);
R

50. Berita Acara Pembungkusan dan Pelabelan Barang Bukti (Bukti T - 50);
es

51. Screenshoot Media Sosial (Bukti T - 51);


M

ng

52. Surat Peringatan (Bukti T - 52);


on
gu

Hal. 84 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
53. Surat Peringatan II (Bukti T - 53);

si
54. Pembatalan dan bukti pengembalian uang (Bukti T - 54);
55. Katalog BPOM (Bukti T - 55);

ne
ng
56. Dokumen dari PT SARASWATI INDO GENETECH perihal Laporan hasil
Uji Laboratorium (Bukti T - 56);
57. Hasil pengujian sampel kosmetik dari BPOM (Bukti T - 57);

do
gu 58. Surat kuasa hukum dari Sdr. HANS PRANATA (Bukti T - 58);
59. Surat kuasa hukum dari Sdr. RICHARD alias dr. RICHARD LEE (Bukti T -

In
A
59);
60. Hasil Pengecekan Produk HELWA oleh BPOM (Bukti T - 60);
ah

lik
61. Laporan Hasil uji Laboratorium (Bukti T - 61);
62. Surat tertanggal 2 Agustus 2021 perihal pemberitahuan (Bukti T - 62);
63. Surat tertanggal 27 Januari 2022 perihal pemberitahuan (Bukti T - 63);
am

ub
64. Dokumen dari dr. NA (Bukti T - 64);
65. Surat ijin operasional klinik (Bukti T - 65);
ep
66. Gelar Perkara Penetapan Tersangka (Bukti T - 66);
k

67. Surat Ketetapan Tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 67);


ah

68. Surat Pemberitahuan Penetapan tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 68);


R

si
69. Berita Acara Pemeriksaan tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 69);
70. Surat permohonan uji laboratorium kepada BPOM (Bukti T - 70);

ne
ng

71. Surat Hasil pengujian sampel kosmetik dari BPOM (Bukti T - 71);
72. Surat Pengiriman kembali berkas perkara atas nama dr. RICHARD (Bukti

do
gu

T - 72);
73. Surat Kejati DKI Jakarta Nomor : B-9902/M.1.4/Eku.1/10/2022, tanggal 24
Oktober 2022 (Bukti T - 73);
In
A

74. Laporan Informasi (Bukti T - 74);


75. Laporan Polisi (Bukti T - 75);
ah

lik

76. Surat Perintah Penyelidikan (Bukti T - 76);


77. Surat Perintah Tugas (Bukti T - 77);
m

ub

78. Berita Acara Klarifikasi Sdr. ASEP SANUSI (Bukti T - 78);


79. Berita Acara Klarifikasi Sdr. WIRA ATMANA (Bukti T - 79);
ka

80. Berita Acara Klarifikasi Sdr. FACHRUL ROZI (Bukti T - 80);


ep

81. Laporan Hasil Penyelidikan (Bukti T - 81);


ah

82. Gelar Perkara dari tahapan penyelidikan menjadi tahapan penyidikan


R

(Bukti T - 82);
es

83. Surat Perintah Tugas (Bukti T - 83);


M

ng

84. Surat Perintah Penyidikan (Bukti T - 84);


on
gu

Hal. 85 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
85. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (Bukti T - 85);

si
86. BAP Saksi Sdr. ASEP SANUSI (Bukti T - 86);
87. BAP Saksi Sdr. FACHRUL ROZI (Bukti T - 87);

ne
ng
88. BAP Saksi Sdr. WIRA ATMANA (Bukti T - 88);
89. BAP Sdr. HANS PRANATA dalam kapasitas sebagai saksi (Bukti T – 89);
90. BAP Ahli ITE Dr. BAMBANG PRATAMA, S.H., M.H. (Bukti T - 90);

do
gu 91. BAP Ahli Pidana Dr. EFFENDY SARAGIH, S.H., M.H. (Bukti T - 91);
92. BAP Ahli Pidana Dr. FLORA DIANTI, S.H., M.H. (Bukti T - 92);

In
A
93. BAP Ahli ITE TEGUH ARIFIYADI, S.H., M.H., CEH, CHFI (Bukti T - 93);
94. BAP Ahli ITE Dr. RONNY, S.Kom., M.Kom. M.H. (Bukti T - 94);
ah

lik
95. BAP Ahli Digital Forensik Sdr. RUJIT KUSWINOTO, S.H., ACE, CHFI,
ECSA, CCPA (Bukti T - 95);
96. Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti Digital (Bukti T - 96);
am

ub
97. Surat Perintah Penyitaan (Bukti T - 97);
98. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 98);
ep
99. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 99);
k

100. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 100);


ah

101. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 101);


R

si
102. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 102);
103. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 103);

ne
ng

104. Surat Laporan guna memperoleh persetujuan penyitaan (Bukti T - 104);


105. Surat permohonan untuk memperoleh ijin khusus penyitaan (Bukti T -

do
gu

105);
106. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 106);
107. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 107);
In
A

108. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 108);


109. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 109);
ah

lik

110. BAP Sdr. dr. RICHARD dalam kapasitas sebagai saksi (Bukti T - 110);
111. Berita Acara Rekonstruksi (Bukti T - 111);
m

ub

112. Laporan Polisi (Bukti T - 112);


113. Surat Perintah Penyidikan (Bukti T - 113);
ka

114. Surat Perintah Penyitaan (Bukti T - 114);


ep

115. Berita Acara Penyitaan (Bukti T - 115);


ah

116. Surat Permohonan untuk memperoleh ijin khusus penyitaan (Bukti T -


R

116);
es

117. Penetapan Penyitaan (Bukti T - 117);


M

ng

118. Gelar Perkara Penetapan tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 118);


on
gu

Hal. 86 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
119. Surat Ketetapan tersangka (Bukti T - 119);

si
120. Surat Pemberitahuan penetapan tersangka (Bukti T - 120);
121. Surat Perintah Penangkapan (Bukti T - 121);

ne
ng
122. Berita Acara Penangkapan (Bukti T - 122);
123. Surat Pemberitahuan Penangkapan (Bukti T - 123);
124. Surat Perintah Penggeledahan (Bukti T - 124);

do
gu 125. Berita Acara Penggeledahan (Bukti T - 125);
126. Surat Laporan Guna memperoleh penetapan persetujuan penggeledahan

In
A
(Bukti T - 126);
127. Penetapan penggeledahan (Bukti T - 127);
ah

lik
128. Surat Kuasa hukum dr. RICHARD (Bukti T - 128);
129. Berita Acara Pemeriksaan tersangka dr. RICHARD (Bukti T - 129);
130. Berita Acara penolakan tanda tangan atas Berita Acara Pemeriksaan
am

ub
tersangka (Bukti T - 130);
131. Berita Acara penolakan tanda tangan acara pemeriksaan Berita Acara
ep
penolakan tanda tangan atas Berita Acara Pemeriksaan tersangka (Bukti T
k

- 131);
ah

132. Berita Acara penolakan tanda tangan Berita acara pemeriksaan Berita
R

si
Acara penolakan tanda tangan berita acara pemeriksaan penolakan tanda
tangan Berita Acara Pemeriksaan tersangka (Bukti T - 132);

ne
ng

133. Berita Acara Pemeriksaan tambahan tersangka dr. RICHARD (Bukti T -


133);

do
gu

134. Surat Perintah Penahanan (Bukti T - 134);


135. Berita Acara Penahanan (Bukti T - 135);
136. Surat Pemberitahuan penahanan (Bukti T - 136);
In
A

137. Surat Perintah Penangguhan Penahanan (Bukti T - 137);


138. Berita Acara Penangguhan Penahanan (Bukti T - 138);
ah

lik

139. Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (Bukti T - 139);


140. Berita Acara Pengeluaran Tahanan (Bukti T - 140);
m

ub

141. Gelar Perkara Penetapan tersangka (Bukti T - 141);


142. Surat Ketetapan tersangka (Bukti T - 142);
ka

143. Surat Pemberitahuan penetapan tersangka (Bukti T - 143);


ep

144. Surat Perintah Penahanan (Bukti T - 144);


ah

145. Berita Acara Penahanan (Bukti T - 145);


R

146. Surat Pemberitahuan Penahanan (Bukti T - 146);


es

147. Surat Perintah Penangguhan Penahanan (Bukti T - 147);


M

ng

148. Berita Acara Penangguhan Penahanan (Bukti T - 148);


on
gu

Hal. 87 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
149. Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (Bukti T - 149);

si
150. Berita Acara Pengeluaran Penahanan (Bukti T - 150);
Menimbang, bahwa baik Pemohon maupun Termohon mengajukan

ne
ng
Kesimpulan pada hari Jumat tanggal 11 Nopember 2022;
Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak tidak mengajukan sesuatu
hal lagi ke persidangan dan mohon putusan;

do
gu Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala
sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan harus dianggap termuat

In
A
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
Tentang Pertimbangan Hukumnya
ah

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon
adalah sebagaimana tersebut di atas;
Menimbang, bahwa oleh karena Termohon dalam perkara ini
am

ub
mengajukan eksepsi, maka Hakim akan mempertimbangkan eksepsi tersebut
terlebih dahulu;
ep
Dalam Eksepsi
k

Namun apabila dicermati dalil-dalil yang disampaikan Pemohon dalam


ah

Permohonan a quo, terang dan nyata bahwa Pemohon lebih banyak


R

si
mempermasalahkan mengenai;
1. Permohonan Praperadilan a quo mengandung dalil dalil yang bukan obyek

ne
ng

Praperadilan
• Penetapan tersangka terhadap PEMOHON I berdasarkan laporan

do
gu

polisi dimaksud adalah tanpa adanya surat pengaduan dari korban


Sdri. KARTIKA PUTRI, sebab norma dugaan delik pencemaran nama
In
baik berlaku ketentuan hukum acara tentang Delik Aduan Absolut.
A

Adapun terkait surat pengaduan adalah tidak relevan untuk


dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan aquo;
ah

lik

• TERMOHON telah melakukan kekeliruan dalam menerapkan


ketentuan hukum yang bersifat khusus (lex specialis) kepada
m

ub

PEMOHON I dalam penyidikan Laporan Polisi aquo karena peristiwa


hukum dari dugaan tindak pidana dimaksud tidak ada peristiwa
ka

hukum lainnya, sehingga menurut hukumnya sudah tidak ada jenis


ep

delik yang sejenis lainnya sebagai pembanding, kecuali sebagaimana


ah

Pasal 27 ayat (3) UU ITE sebagai lex specialis, namun faktanya


R

pemaknaan dan penerapan pasal dimaksud oleh TERMOHON masih


es

diterapkan ketentuan pasal pembandingnya yakni dengan


M

ng

membandingkan Pasal 27 ayat (3) UU ITE dengan Pasal 310 KUHP


on
gu

Hal. 88 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Pasal 311 KUHP. Adapun terkait penerapan unsur pasal adalah

si
tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam permohonan praperadilan
aquo karena sudah memasuki pokok perkara;

ne
ng
• TERMOHON tidak memenuhi hak-hak Para PEMOHON untuk
melakukan pembelaan diantaranya karena adanya kelalaian
TERMOHON yang tidak mengirimkan SPDP kepada Para

do
gu PEMOHON. Adapun terkait surat pemberitahuan dimulainya
penyidikan adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam

In
A
permohonan praperadilan aquo;
• TERMOHON tidak diberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk
ah

lik
kepentingan pembelaan PEMOHON I. Adapun terkait dalil tersebut
adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam permohonan
praperadilan aquo;
am

ub
• keterangan saksi dalam penyidikan perkara ilegal akses tidak
dilengkapi dengan kompetensi dan tahapan digital forensik. Adapun
ep
terkait dalil tersebut adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan
k

dalam permohonan praperadilan aquo;


ah


R
TERMOHON tidak memperbolehkan PEMOHON I untuk melakukan

si
buang air, kecuali dilakukan dihadapan TERMOHON dengan botol

ne
bekas yang diberikan kepada PEMOHON I. Adapun terkait dalil
ng

tersebut adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam


permohonan praperadilan aquo;

do
gu

• TERMOHON telah melakukan penyitaan terhadap benda-benda milik


PEMOHON I secara tidak sah karena Surat Tanda Penerimaan tidak
In
sesuai format sebagaimana Perkap No. 8 Tahun 2014 dan tidak
A

dilengkapi berita acara penerimaan barang bukti, berita acara


penyimpanan dan berita acara penyerahan barang bukti dari Pejabat
ah

lik

Kabagtahti atau Dirtahti atau Kasattahti. Adapun terkait format surat


adalah tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam permohonan
m

ub

praperadilan aquo adalah sangat jelas keseluruhannya BUKAN


termasuk objek praperadilan sehingga permohonan praperadilan
ka

ep

a quo harus dinyatakan ditolak atau tidak diterima (Niet


onvantkelijke verklaard).
ah

Berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa dalil


R

permohonan praperadilan a quo bukan merupakan objek dan/atau lingkup


es
M

kewenangan/materi praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka


ng

10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-


on
gu

Hal. 89 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
XII/2014 Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun

si
2016. Oleh karena itu, menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim
menyatakan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili

ne
ng
permohonan praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak
permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
permohonan tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).

do
gu Menimbang, bahwa Pemohon dalam repliknya menyatakan bahwa dalil-
dalilnya konsisten dan saling menguatkan dengan dalil permohonan

In
A
Praperadilan, oleh karenanya mohon jawaban dari Termohon ditolak atau
setidaknya dikesampingkan;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam dupliknya Termohon menyatakan tetap pada
jawabannya semula;
Menimbang bahwa terhadap keberatan (eksepsi) tersebut, selanjutnya
am

ub
Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan Negeri mempertimbangkan
ep
lebih lanjut tentang keberatan Termohon dalam perkara ini, maka terlebih
k

dahulu perlu dipahami bahwa maksud dan tujuan diadakannya Lembaga


ah

Praperadilan adalah untuk kepentingan pengawasan terhadap perlindungan


R

si
hak-hak Tersangka dalam pemeriksaan pendahuluan pada suatu perkara
pidana, yang pada prinsipnya lebih mengutamakan untuk memberi perlindungan

ne
ng

terhadap hak asasi manusia;


Menimbang, bahwa Praperadilan merupakan suatu lembaga yang

do
gu

diintrodusir oleh Undang-Undang Nomor: 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara


Pidana (KUHAP). Keberadaan Praperadilan diatur dalam Pasal 77 sampai
dengan Pasal 83 KUHAP. Adapun fungsi Lembaga Praperadilan adalah
In
A

melakukan pengawasan horizontal terhadap adanya tindakan penyimpangan


dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Instansi Kepolisian dalam
ah

lik

penegakan hukum selaku Penyidik dan Instansi Kejaksaan selaku Penuntut


Umum. Pengawasan yang dilakukan tersebut merupakan bagian dari
m

ub

implementasi Integrated Criminal Justice System;


Menimbang, bahwa menurut M. YAHYA HARAHAP dalam bukunya:
ka

“Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Pemeriksaan Sidang


ep

Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali”, Edisi Kedua, Jakarta:


ah

Sinar Grafika, 2002, hlm. 4, menyebutkan: bahwa tujuan utama lembaga


R

Praperadilan adalah melakukan “pengawasan horizontal” atas tindakan upaya


es

paksa yang dikenakan terhadap Tersangka selama ia berada dalam


M

ng

pemeriksaan penyidikan atau penuntutan, agar benar-benar tindakan itu tidak


on
gu

Hal. 90 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertentangan dengan ketentuan hukum dan undang-undang;

si
Menimbang bahwa Pasal 1 angka 10 KUHAP menyatakan:
“Praperadilan“ adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan

ne
ng
memutus menurut cara yang diatur dalam undang undang ini tentang:
a. Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa

do
gu tersangka;
b. Sah atau tidaknya penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan

In
A
demi tegaknya hukum dan keadilan;
c. Permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya
ah

lik
atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke
Pengadilan.
Menimbang, bahwa kewenangan Pengadilan Negeri untuk memeriksa,
am

ub
mengadili dan memutus praperadilan sesuai dengan ketentuan Pasal 77
KUHAP tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
ep
penyidikan atau penghentian penuntutan dan ganti kerugian dan atau
k

rehabilitasi bagi seseorang yang perkara pidananya dihentikan pada tingkat


ah

penyidikan atau penuntutan yang dilaksanakan dalam praperadilan, telah


R

si
diperluas kewenangannya dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 yang mengadili pada tingkat

ne
ng

pertama dan terakhir, telah menjatuhkan putusan dalam permohonan Pengujian


Undang-Undang Nomor: 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

do
gu

terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
diajukan oleh Bahtiar Abdul Fatah, yaitu Pasal 77 huruf a Undang-Undang
Nomor: 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
In
A

Republik Indonesia tahun 1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor: 3209) bertentangan dengan Undang Undang Dasar
ah

lik

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai termasuk


penetapan tersangka, penggeledahan dan penyitaan. Pasal 77 huruf a Undang
m

ub

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Tambahan


lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) tidak mempunyai kekuatan
ka

hukum mengikat sepanjang dimaknai termasuk penetapan tersangka,


ep

penggeledahan dan penyitaan;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah


R

Agung Republik Indonesia Nomor: 4 Tahun 2016 Tentang Larangan Peninjauan


es

Kembali Putusan Praperadilan, disebutkan: Obyek Praperadilan adalah:


M

ng

on
gu

Hal. 91 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau

si
penghentian penuntutan, penetapan tersangka, penyitaan dan
penggeledahan;

ne
ng
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan mengenai

do
gu kewenangan Pengadilan Negeri untuk memeriksa, mengadili dan memutus
Praperadilan tersebut, maka dalam hal ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

In
A
berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara sah atau tidaknya
Penetapan Para Tersangka: RICHARD dan HANS PRANATA tersebut, oleh
ah

lik
karena itu keberatan (eksepsi) Termohon dinyatakan di tolak
2. PERMOHONAN PRAPERADILAN A QUO KABUR DAN TIDAK JELAS
(OBSCUURE LIBEL)
am

ub
Bahwa Pemohon dalam permohonan a quo tidak jelas dan campur aduk
dengan uraian sebagai berikut :
ep
1. Bahwa Praperadilan hanya menguji upaya paksa/tindakan yang
k

dilakukan oleh Penyidik dalam proses penyidikan (pro justitia)


ah

sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo.


R

si
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April
2015 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XV/2017 tanggal 10

ne
ng

Oktober 2017;
2. Bahwa Para Pemohon mencampuradukkan antara permohonan

do
gu

praperadilan untuk menguji penetapan tersangka berdasarkan Laporan


Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16
Desember 2020 dan menguji penetapan tersangka berdasarkan
In
A

Laporan Polisi Nomor : LP/A/686/VIII/2021/SPKT. Ditkrimsus/Polda


Metro Jaya, tertanggal 9 Agustus 2021 dalam satu permohonan
ah

lik

praperadilan sehingga permohonan a quo menjadi campur aduk, yang


mana para PEMOHON beralasan kumulasi subjektif dan alasan kumulasi
m

ub

objektif, serta asumsi pertentangan subjek hukum terpisah dan asumsi


pertentangan objek hukum terpisah;
ka

3. Bahwa objek yang dapat dimohonkan praperadilan dan kewenangan


ep

lembaga praperadilan atas permohonan praperadilan berkaitan dengan


ah

penetapan tersangka yang diatur dalam peraturan perundang-undangan


R

maupun putusan Mahkamah Konstitusi tersebut bersifat imperatif dan


es

limitatif, tegas dan terbatas, tidak dapat ditafsirkan, diperluas ataupun


M

ng

diartikan lain. Permohonan praperadilan secara tegas hanya dapat


on
gu

Hal. 92 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menguji upaya paksa/tindakan yang dilakukan oleh Penyidik dalam

si
proses penyidikan (pro justitia) terkait 1 laporan polisi in objecto, dan
tidak dapat menguji 2 (dua) laporan polisi sekaligus dalam 1

ne
ng
permohonan praperadilan karena mengakibatkan gugatannya menjadi
kabur/obscure libel mengingat tidak jelas apakah yang diuji apakah
terkait upaya paksa di dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :

do
gu LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020 atau
dalam penanganan Laporan Polisi Nomor :

In
A
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9
Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah terkait tindak pidana
ah

lik
yang berbeda yang menyebabkan permohonan praperadilan ini
menjadi tidak jelas/kabur;
4. Bahwa M.Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata Tentang
am

ub
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan
Terbitan Sinar Grafika, tahun 2004 halaman 66, menjelaskan sebagai
ep
berikut: “Masalah lain yang harus diperhatikan, petitum gugatan harus
k

sejalan dengan dalil gugatan. Dengan demikian, petitum mesti bersesuaian


ah

atau konsisten dengan dasar hukum dan fakta-fakta yang dikemukan dalam
R

si
posita. Tidak boleh terjadi saling bertentangan atau kontroversi diantaranya.
Apabila terjadi saling bertentangan, mengakibatkan gugatan/permohonan

ne
ng

mengandung cacat formil, sehingga gugatan/permohonan dianggap kabur.


Kejadian yang seperti ini, ditegaskan dalam salah satu putusan, antara lain

do
gu

menyatakan : petitum yang tidak sejalan dengan dalil gugatan mengandung


cacat, karena itu gugatan/permohonan dinyatakan tidak dapat diterima.”
5. Berdasarkan seluruh argumentasi hukum di atas, telah jelas bahwa
In
A

permohonan praperadilan a quo kabur dan tidak jelas. Oleh karena itu,
menjadi sangat beralasan bagi Yang Mulia Hakim Praperadilan menyatakan
ah

lik

tidak berwenang memeriksa, memutus, dan mengadili permohonan


praperadilan a quo, dan selanjutnya menyatakan menolak permohonan
m

ub

Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan


tidak dapat diterima (Niet onvantkelijke verklaard).
ka

Menimbang bahwa terhadap keberatan (eksepsi) tersebut yang, Hakim


ep

berpendapat oleh karena terhadap keberatan tersebut perlu ada pembuktian


ah

lebih lanjut apakah penanganan Laporan Polisi Nomor :


R

LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020 atau dalam


es

penanganan Laporan Polisi Nomor : LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda


M

ng

Metro Jaya, tertanggal 9 Agustus 2021 yang secara jelas keduanya adalah
on
gu

Hal. 93 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkait tindak pidana yang berbeda yang menyebabkan permohonan

si
praperadilan ini menjadi tidak jelas/kabur memerlukan pembuktian, sehingga
Hakim berpendapat bahwa keberatan (eksepsi) tersebut masuk dalam pokok

ne
ng
perkara, sehingga keberatan (eksepsi) Termohon ditolak;

Dalam Pokok Perkara;

do
gu Menimbang,bahwa maksud dari permohonan Pemohon adalah keberatan
atas penetapan Para Pemohon sebagai tersangka dan meminta untuk :

In
A
1. Menyatakan penyidikan perkara pencemaran nama baik yang
dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat
ah

lik
(3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36 Juncto Pasal 51 ayat
(2) UU ITE dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau
Pasal 311 KUHP adalah tidak sah, oleh karenanya penyidikan a quo
am

ub
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan oleh karena itu
diperintahkan kepada TERMOHON untuk menghentikan penyidikan
ep
sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
k

LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020;


ah

2. Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang dilaksanakan


R

si
TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 30, juncto Pasal 46 UU
ITE dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP adalah tidak sah,

ne
ng

oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai kekuatan


mengikat dan oleh karena itu diperintahkan kepada TERMOHON

do
gu

untuk menghentikan penyidikan sebagaimana Laporan Polisi Nomor


: LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal
9 Agustus 2021;
In
A

3. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan


PEMOHON I sebagai tersangka yang melanggar Pasal 27 ayat (3)
ah

lik

Juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, Juncto Pasal 51 ayat (2)
UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 311 KUHP
m

ub

sebagaimana Laporan Polisi Nomor :


LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember 2020
ka

adalah tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya


ep

penetapan tersangka a quo tidak mempunyai kekuatan hukum


ah

mengikat;
R

4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan


es

Para PEMOHON sebagai tersangka yang melanggar Pasal 30,


M

ng

juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221


on
gu

Hal. 94 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor :

si
LP/A/686/VIII/2021/SPKT.Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9
Agustus 2021, adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum

ne
ng
dan oleh karenanya penetapan tersangka aquo tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat;
5. Menyatakan penyitaan yang dilakukan TERMOHON terhadap

do
gu benda-benda milik Para PEMOHON adalah tidak sah dan oleh
karenanya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

In
A
6. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang
dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkenaan dengan
ah

lik
penetapan tersangka atas diri Para PEMOHON oleh TERMOHON;
7. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
segera menyerahkan dan atau mengembalikan seluruh kerugian
am

ub
Para PEMOHON dan kerugian MOHAMMAD ALI GUSMAN (daftar
terlampir);
ep
8. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk
k

merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan harkat dan


ah

martabat serta nama baik Para PEMOHON yang berkenaan dengan


R

si
penetapan tersangka oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;
Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon

ne
ng

keberatan dan meminta untuk menolak permohonan Praperadilan dari pemohon


untuk seluruhnya

do
gu

Menimbang,bahwa untuk menguatkan dalil Permohonannya, Pemohon


telah mengajukan surat bukti yang telah di beri meterai cukup yang diberi tanda
PI,PII-01 sampai dengan PI,PII-09 serta 2 (dua) orang ahli, dan Termohon untuk
In
A

menguatkan dalil sangkalannya telah mengajukan surat bukti yang telah diberi
meterai cukup yang di beri tanda T-1 sampai dengan T-150;
ah

lik

Menimbang, bahwa tentang Praperadilan diatur dalam pasal 1 angka 10


KUHAP jo pasal 77 KUHAP yang menentukan : Praperadilan adalah wewenang
m

ub

Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus sesuai dengan yang diatur
dalam Undang Undang ini tentang : sah atau tidaknya penangkapan,
ka

penahanan, penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan; ganti


ep

kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya dihentikan
ah

pada tingkat penyidikan atau penuntutan, dan sesuai Putusan Mahkamah


R

Konstitusi No.21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 tentang memasukkannya


es

penetapan tersangka sebagai materi Praperadilan;


M

ng

Menimbang, bahwa permohonan Para Pemohon sebagai mana termuat


on
gu

Hal. 95 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diatas adalah tentang tidak sahnya penetapan tersangka yang dilakukan

si
Termohon terhadap para Pemohon, maka apabila di hubungkan dengan pasal
1 angka 10 jo Putusan Mahkamah Konstitusi No.21/PUU-XII/2014 adalah

ne
ng
merupakan objek dari Praperadilan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud tersangka dalam pasal 1 angka 14
KUHAP adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,

do
gu berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana;
Menimbang, bahwa mencermati bunyi pasal tersebut seseorang untuk

In
A
dapat ditetapkan sebagai tersangka karena adanya perbuatannya atau
keadaannya melakukan suatu larangan/norma dan adanya sanksi atas
ah

lik
pelanggaran norma itu berupa ancaman dengan hukum pidana;
Menimbang, bahwa Kartika Putri selaku pribadi telah memberi Kuasa
kepada Brian Praneda, SH dkk berdasarkan Surat Kuasa No. 225/P&P/XII/2020
am

ub
bertanggal Jakarta 7 Desember 2020 (Bukti T-1);
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Kuasa tersebut selanjutnya
ep
Pelapor Aditya Dwi Putra membuat atau mengajukan laporan Polisi kepada
k

Termohon yang mana pelapor Aditya Dwi Putra tersebut selaku kuasa dari
ah

Kartika Putri melaporkan Pemohon I dengan dugaan tindak pidana pencemaran


R

si
nama baik Kartika Putri (karput) kepada Termohon, dan oleh Termohon telah di
register laporan pelapor Aditya Dwi Putra tersebut dengan laporan polisi nomor:

ne
ng

LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ (bukti T-3);


Menimbang bahwa dengan laporan oleh Pelapor Aditya Dwi Putra

do
gu

tersebut selanjutnya pihak Termohon melakukan proses penyelidikan dengan


diawali pelaporan sampai kemudian dilakukan gelar perkara dari tahapan
penyelidikan menjadi tahapan penyidikan sebagaimana bukti yang diberi tanda
In
A

T-1, T-2, T-3, T-4, T-5, T-6, T-7, T-8, T-9, T-10, T-11, T-12, T-13;
Menimbang bahwa setelah dilakukan gelar perkara dari tahapan
ah

lik

penyelidikan menjadi tahapan penyidikan (bukti T-13), maka selanjutnya


Termohon membuat Surat Perintah Tugas, Surat Perintah Penyidikan dan Surat
m

ub

Perintah dimulai Penyidikan yang ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi


DKI Jakarta (Bukti T-14, T-15, T-16) dengan mengumpulkan bukti-bukti
ka

keterangan saksi dan ahli yang diberi tanda T-17, T-18, T-19, T-20, T-21, T-22,
ep

T-23, T-24, T-25, T-26, T-27, T-28, T-29, T-30, T-31, T-32, T-33, T-34, T-35, dan
ah

kemudian dilakukan Gelar Perkara Penetapan Tersangka tanggal 2 Februari


R

2022, Surat Ketetapan Tersangka tanggal 3 Februari 2022 dan Surat


es

Pemberitahuan Penetapan Tersangka tanggal 3 Februari 2022 ( Bukti T-66,


M

ng

T-67, T-68);
on
gu

Hal. 96 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan

si
oleh pihak Termohon tersebut didasarkan pada laporan polisi nomor:
LP/7463/XII/ YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020, atas

ne
ng
nama Saudara Aditya Dwi Putra sebagai Pelapor; (Bukti T-3);
Menimbang bahwa Pemohon I oleh Termohon telah dilakukan penyidikan
karena melanggar ketentuan Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (3) dan atau

do
gu Pasal 36 Jo Pasal 51 ayat (2) Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 310 dan atau Pasal 311

In
A
KUHP ;
Menimbang bahwa terhadap ketentuan pasal-pasal dalam UU ITE
ah

lik
tersebut salah satunya pasal 27 ayat (3) UU ITE masih menimbulkan multitafsir
dan kontroversi di lingkungan masyarakat, sehingga dibuatlah Surat Keputusan
Bersama agar menjadi pedoman implementasi bagi Aparat Penegak Hukum
am

ub
dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Surat Keputusan Bersama
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jaksa Agung dan
ep
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 229 Tahun 2021, Nomor
k

154 Tahun 2021 dan Nomor KB/2/VI/2021 tentang Pedoman Implementasi atas
ah

Pasal Tertentu dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi


R

si
dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11

ne
ng

Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (SKB Pedoman


Implementasi UU ITE) merupakan SKB yang ditetapkan pada 23 Juni 2021 oleh

do
gu

tiga lembaga negara yaitu Kementerian (Menteri Komunikasi dan Informatika


Republik Indonesia), Jaksa Agung, dan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia. SKB ini dibuat akibat dari pelaksanaan UU ITE masih menimbulkan
In
A

multitafsir dan kontroversi di lingkungan masyarakat sehingga dibuatlah SKB ini


agar menjadi pedoman implementasi bagi Aparat Penegak Hukum dalam
ah

lik

menjalankan tugas dan wewenangnya.


Dalam SKB Pedoman Implementasi pasal 27 ayat (3) UU ITE yang
m

ub

dijelaskan pedoman implementasinya bagi aparat penegak hukum yang


bertugas adalah, membahas tentang tindak pidana penghinaan dan/atau
ka

pencemaran nama baik, pada SKB menjelaskan fokus pasal ini adalah
ep

perbuatan yang dilakukan secara sengaja dengan maksud


ah

mendistribusikan/mentransmisikan/membuat dapat diaksesnya informasi yang


R

muatannya menyerang kehormatan seseorang dengan menuduhkan sesuatu


es

hal supaya diketahui umum; bukan merupakan delik pidana


M

ng

(penghinaan/pencemaran nama baik) jika muatan yang dimaksud


on
gu

Hal. 97 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didistribusikan/ ditransmisikan/membuat dapat diaksesnya informasi jika

si
kontennya berupa penilaian, pendapat, hasil evaluasi atau sebuah kenyataan
meskipun kontennya berisi cacian, ejekan, dan/atau kata-kata yang tidak

ne
ng
pantas;
Bahwa Pasal 27 Ayat (3) merupakan delik aduan absolut yang dimana
harus korban sendiri yang melaporkan bukan institusi, korporasi, profesi atau

do
gu jabatan, dan bukan merupakan delik pidana (penghinaan/pencemaran nama
baik) jika muatan yang dimaksud disebar melalui sarana grup percakapan yang

In
A
bersifat tertutup atau terbatas; untuk pemberitaan di internet yang dilakukan
institusi pers diberlakukan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
ah

lik
yang merupakan lex specialis dan melibatkan Dewan pers, kecuali apabila
wartawan secara pribadi 27 mengunggah tulisan pribadinya di media sosial
maka tetap berlaku UU ITE;
am

ub
Menimbang bahwa penyelidikan penyidikan dari perkara atas nama
Pemohon I diawali sejak laporan Aditya Dwi Putra pada tanggal 16 Desember
ep
2020 dan sampai dengan sekarang berkas a quo belum dilimpahkan ke
k

Penuntut Umum. Bahwa SKB Implementasi UU ITE dikeluarkan oleh


ah

Pemerintah untuk menjadi Pedoman kepada aparat Penegak Hukum dalam


R

si
menangani kasus ITE, salah satunya Penyidik (Termohon). Bahwa meskipun
SKB tersebut ditetapkan sejak 23 Juni 2021, dan dalam perkara a quo SKB

ne
ng

tersebut terbit, ketika perkara a quo masih dalam proses penyidikan, maka
Termohon sebagai penyidik wajib mempedomani SKB tersebut;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan AHLI DR.HENDRI JAYADI


SH,MA yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa sejak adanya Putusan Mahkamah Konstitusi maka dikeluarkan
In
-
A

SKB antara Kominfo, Kejaksaan dengan Kepolisian, itu 229 tahun 2021
disana jelas petunjuk teknisnya, jadi kalau pasal yang diterapkan adalah
ah

lik

pasal 27 ayat 1,2 dan 3 dalam penjelasannya disana bahwa satu yang
wajib atau membuat pengaduan harus korban di SKB itu harus korban
m

ub

artinya impratif, kemudian dijelaskan dalam poin berikutnya tidak bisa


diwakilkan oleh institusi atau profesi sehingga kalau bicara mengenai
ka

pengaduan itu sangat-sangat absolut harus korban yang mengadukan


ep

kalau pasal 27 ayat 3,


ah

- Bahwa kalau lihat dari SKB Ahli pernah baca ditanda tanganinya Juni
R

2021, Bahwa kalau kita lihat dipertimbangan SKB tersebut SKB ini
es

sebenarnya petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis terhadap pasal-pasal


M

ng

tertentu didalam undang-undang ITE supaya terjadi kepastian hukum


on
gu

Hal. 98 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena undang-undang 27 ITE misalnya tentang pencemaran nama baik

si
tidak bisa dipisahkan dengan 310 kalau tidak terbukti maka 311, lalu
kemudian disana muncul penafsiran-penafsiran yang lain sehingga untuk

ne
ng
menyeragamkan penafsiran-penafsiran itu maka diperlukan yang namanya
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, misalnya apa yang dimaksud
pencemaran nama baik undang-undang 27 ITE dikatakan yang

do
gu menggunakan, me-retransmisikan disana disebutkan lalu kemudian
deliknya harus merupakan delik aduan yang absolut dan dikatakan harus

In
A
korban karena pasal 45 ayat 2 undang-undang ITE, jadi menurut Ahli itu
adalah pedoman pelaksana bagi penyidik dalam rangka melakukan
ah

lik
penyidikan terhadap pasal-pasal yang ada didalam SKB tersebut,
- Bahwa SKB itu bagian dari ketentuan formil, karena SKB Menteri itu
dengan Kejaksaan dan Kepolisian adalah petunjuk teknis dan bukan hal
am

ub
yang materil maka bisa saja itu diterapkan bahkan menurut Ahli untuk
menjamin adanya kepastian hukum maka wajib dilaksanakan walaupun
ep
misalnya peristiwanya di 2020 tetapi proses penyidikan tetap berlangsung
k

atau berjalan karena ini formil bukan materil dan ahli juga pernah dimintai
ah

keterangan ahli dari Bareskrim atau Polda Ahli menemukan hanya pasal
R

si
27 saja, bisa saja pasal itu tetapi kalau kita bicara historikalnya bahwa
lahirnya pasal 27 itu karena adanya lex generalis di pasal 310 dan 311

ne
ng

hanya saja dalam perkembangan hukum maka perbuatan hukum pidana


ini kemudian menjadi berkembang banyak media-media elektronik dan

do
gu

sebagainya jadi dimasukkan ke dalam pasal 27 kalau yang digunakan


sebagai media atau instrumen untuk melakukan menyerang kehormatan
atau pencemaran nama baik itu menggunakan media elektronik, jadi dia
In
A

bisa menggunakan pasal 27 juga di juntokan pasal 310 dan 311;


Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan AHLI HENDRI SUGIATNO
ah

lik

yang pada pokoknya sebagai berikut :


- Bahwa munculnya SKB itu sebenarnya karena keprihatinan Negara
m

ub

terutama Kepala Negara yaitu pak Presiden ketika mendapatkan complain


banyak hal bahwa undang-undang ITE itu dianggap karet, dianggap dalam
ka

penerapan dilapangan bisa ditafsir berbeda-beda maka kemudian beliau


ep

memerintahkan kepada Menkopolkam untuk mencari tahu kenapa


ah

persoalan ini, Menko akhirnya membuat suatu tim untuk satu adalah
R

melakukan kajian kemudian dengan kajian itu dibuatlah 2 tim, tim 1


es

menyiapkan kalau memang benar-benar harus direvisi, tim 2 menyiapkan


M

ng

pedoman karena setelah dilakukan kajian di tim kajian ditemukan bahwa


on
gu

Hal. 99 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memang dilapangan undang-undang itu seringkali di interpretasi secara

si
salah oleh para penegak hukum di berbagai daerah, ketika kemudian kita
diskusi termasuk dengan pembuat undang-undang, dengan DPR,

ne
ng
Menkopolkam membuat 2 tim yang disetujui oleh DPR, dengan tim-tim
pemerintah akhirnya diputuskan bahwa harus dibuatkan pedoman
interpretasi untuk memahami secara benar undang-undang informasi dan

do
gu transaksi elektronik sudah berlaku sejak 2008 undang-undang nomor 11
tahun 2008 dan kemudian direvisi menjadi undang-undang nomor 19

In
A
tahun 2016 artinya pedoman itu adalah untuk supaya penegak hukum
memahami dengan benar karena selama sebelum dibuat pedoman banyak
ah

lik
yang ada interpretasi, implementasi, pemahaman yang salah, tapi
pedoman ini bukan peraturan perundang-undangan, pedoman ini
sebenarnya adalah hanya sebagai pedoman supaya aparat penegak
am

ub
hukum yang diwakili oleh pimpinan tertinggi mereka ketika membuat
kesepakatan MOU ini yaitu Menteri Kominfo, Jaksa Agung dan Kapolri
ep
artinya ini adalah para penegak hukum di pemerintahan tapi sekaligus bisa
k

dipelajari oleh masyarakat termasuk pak Hakim karena ini intinya adalah
ah

mengembalikan norma yang sudah ada sejak undang-undang ITE


R

si
diberlakukan tidak seperti yang dibayangkan atau diterapkan dengan cara
salah, ini bukan peraturan perundang-undangan tapi penjelasan supaya

ne
ng

penegak hukum tidak keliru sehingga ada penafsiran yang macam-


macam, karena banyaknya sampai 2 kali harus dibuat amnesty ketika

do
gu

sampai ke Mahkamah Agung ada kasua pencemaran nama baik di Aceh


seorang Dosen Saiful Mahdi sampai Presiden memberikan amnesty yang
sebenarnya sebuah koreksi kepada aparat penegak hukum yang sejak
In
A

awal keliru sampai tingkat Mahkamah Agung sampai 2 kali koreksi, ini
adalah upaya pemerintah untuk melakukan terobosan, sebenarnya
ah

lik

Pemerintah waktu itu ingin revisi tapi revisi itu proses politik yang tidak
mudah maka ketika menunggu jangan sampai undang-undang ITE itu
m

ub

digunakan secara keliru, di interpretasi secara keliru maka dibuatlah


pedoman ini untuk para Jaksa, penegak hukum di Kepolisian maupun PNS
ka

di Kominfo
ep

- Bahwa SKB ini bukan peraturan, kalau peraturan tidak bisa berlaku surut,
ah

karena ini pedoman untuk pemahaman maka siapapun yang sekarang


R

belajar kemudian memahami itu maka berlakunya sama dengan undang-


es

undangnya karena normanya tidak berubah, undang-undang ITE tidak


M

ng

pernah berubah normanya sejak 2016 terakhir direvisi jadi munculnya SKB
on
gu

Hal. 100 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak merubah norma, tidak merubah pasal-pasal tapi pemahaman yang

si
salah tidak bisa dibiarkan harus mengikuti SKB ini untuk para penegak
hukum di pemerintahan, untuk Kejaksaan, Kepolisian walaupun bukan

ne
ng
peraturan perundang-undangan tapi ini dibuat oleh pimpinan tertinggi
mereka tujuannya supaya mereka mengikuti, kalau tidak mengikuti
kesepakatan yang dibuat oleh para petinggi mereka pak Jaksa Agung, pak

do
gu Kapolri dan pak Menkominfo berarti mereka tidak loyal kepada pimpinan
yang sudah membuat kesepakatan supaya tidak terjadi perbedaan

In
A
interpretasi dan pelaksanaan dalam undang-undang ITE, jadi berlakunya
sejak undang-undang ITE itu ada karena dia tidak merubah norma, dia
ah

lik
hanya menunjukkan, menjelaskan tentang cara memahami pasal-pasal
tertentu itu
- Bahwa SKB itu bukan peraturan tapi adalah kesepakatan sekaligus
am

ub
pedoman supaya pemahamannya sama dengan Negara yang sudah
menerbitkan undang-undang maka SKB itu tidak bisa diabaikan kecuali
ep
memang yang mengabaikan tidak mengikuti atau tidak loyal pada
k

pimpinan mereka karena itu kesepakatan pimpinan-pimpinan mereka


ah

- Bahwa sebenarnya bisa kita lihat di undang-undang ITE undang-undang


R

si
nomor 11 tahun 2008 kemudian direvisi menjadi undang-undang nomor 19
tahun 2016 di pasal 45 ayat 5 disebutkan sebagai delik aduan

ne
ng

- Bahwa seorang Advokat tidak dapat mewakili korban untuk membuat


pengaduan dalam perkara delik aduan, karena yang disebut dengan delik

do
gu

aduan, maka yang bisa mengadu adalah korban, kalau dalam konteks
penghinaan dan pencemaran nama baik korban adalah orang yang
namanya disebut dituduh melakukan perbuatan yang tidak benar atau
In
A

yang di fitnah, jadi harus nama yang disebut yang dituntut dan itu tidak
bisa diwakilkan kecuali korbannya belum cukup umur ada di KUHP pasal
ah

lik

72;
Menimbang bahwa Pasal 27 Ayat (3) merupakan delik aduan absolut
m

ub

yang dimana harus korban sendiri yang melaporkan bukan institusi, korporasi,
profesi atau jabatan.;
ka

Menimbang bahwa Kartika Putri terlahir pada tanggal 20 Januari 1991,


ep

dan saat memberi kuasa (bukti T-1) usia Kartika Putri saat itu kurang lebih 29
ah

tahun, dengan demikian Kartika Putri tergolong dewasa, dan tidak ada bukti
R

yang menyatakan bahwa Kartika Putri ada dibawah pengampuan;


es

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-1 berupa Surat Kuasa No.


M

ng

225/P7P/XII/2020 tanggal 07 Desember 2020 dalam hal ini Kartika Putri


on
gu

Hal. 101 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan Kuasa kepada Brian Praneda, SH dkk untuk melaporkan dugaan

si
tindak pidana penghinaan dan atau pencemaran nama baik, berdasarkan Surat
Kuasa tersebut Aditya Yoga Pangestu membuat Laporan Polisi tanggal 16

ne
ng
Desember 2020 (Bukti T-3) ;
Menimbang, bahwa Kartika Putri membuat Laporan Pengaduan yang
menyatakan bahwa ia melalui Kuasa Hukumnya telah membuat Laporan Polisi

do
gu (Bukti T-3) dan mohon laporan polisi bukti T-3 tersebut yang dibuat oleh Kuasa
Hukum untuk ditindak lanjuti guna dapat dilakukan proses penyelidikan dan

In
A
penyidikan atas dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Terlapor dr. Richard
Lee MARS, AAAM ;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam Peraturan Mahkamah Agung R.I. (Perma)
Nomor 4 Tahun 2016, Bab II tentang Objek dan Pemeriksan Praperadilan, pada
Pasal 2 berbunyi sebagai berikut:
am

ub
(1) Obyek Praperadilan adalah:
a. Sah atau tidaknya penahanan, penghentian penyidikan, atau
ep
penghentian penuntutan, penetapan tersangka, penyitaan dan
k

penggeledahan;
ah

b. Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara


R

si
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
(2) Pemeriksaan praperadilan terhadap permohonan tentang tidak sahnya

ne
ng

penetapan tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling
sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi pokok perkara;

do
gu

(3) Putusan praperadilan yang menjatuhkan permohonan tentang tidak sahnya


penetapan tersangka, tidak menggugurkan kewenangan penyidik untuk
menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka lagi, setelah memenuhi
In
A

paling sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda dengan alat bukti
sebelumnya yang berkaitan dengan materi perkara;
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum


Acara Pidana (KUHAP) alat bukti sah ialah sebagai berikut:
m

ub

a. Keterangan Saksi;
b. Keterangan Ahli;
ka

c. Surat;
ep

d. Petunjuk;
ah

e. Keterangan Terdakwa;
R

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dasar Termohon


es

untuk melakukan pemeriksaan Saksi adalah dari Laporan Polisi bukti T-3 bukan
M

ng

dari delik aduan, mengingat Pasal 27 ayat (3) UU ITE mensyaratkan yang wajib
on
gu

Hal. 102 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membuat pengaduan adalah korban dan tidak bisa diwakilkan oleh institusi atau

si
profesi kecuali dibawah umur;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Termohon telah melakukan

ne
ng
Penyidikan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi berdasarkan Laporan
Polisi No. LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Desember 2020
sebagaimana bukti T-17 sampai bukti T-30, oleh karena itu Hakim Praperadilan

do
gu berpendapat keterangan saksi-saksi tersebut tidak mempunyai nilai sebagai
alat bukti saksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf a

In
A
KUHAP;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dasar Termohon
ah

lik
untuk melakukan pemeriksaan Ahli sebagaimana bukti T-31, T-32, T-33 dan T-
34, dan T-35) berdasarkan Laporan Polisi No. LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT
PMJ tanggal 16 Desember 2020 mengingat Pasal 27 ayat (3) UU ITE
am

ub
mensyaratkan yang wajib membuat pengaduan adalah korban tidak bisa
diwakilkan oleh institusi atau profesi, oleh karena itu Hakim Praperadilan
ep
berpendapat keterangan Pendapat Ahli tersebut tidak mempunyai nilai
k

sebagai alat bukti Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf b
ah

KUHAP;
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-36, sampai dengan bukti T-57,
Termohon telah melakukan penyitaan berdasarkan Laporan Polisi No.

ne
ng

LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Desember 2020, oleh karena


itu Hakim Praperadilan berpendapat Penyitaan tersebut tidak mempunyai nilai

do
gu

sebagai alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf c
KUHAP;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-69, Termohon telah melakukan
In
A

pemeriksaan Tersangka dr RICHARD berdasarkan Laporan Polisi No.


LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Desember 2020 oleh karena
ah

lik

itu Hakim Praperadilan berpendapat pemeriksaan Tersangka tersebut tidak


mempunyai nilai sebagai alat bukti pemeriksaan Tersangka sebagaimana
m

ub

dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf e KUHAP;


Menimbang, bahwa oleh karena alat bukti Keterangan saksi, alat bukti
ka

keterangan ahli, alat bukti Surat, dan Alat bukti keterangan Tersangka tidak
ep

mempunyai nilai sebagai alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184
ah

ayat (1) huruf a KUHAP Jo. Pasal 185 KUHAP dan Pasal 184 ayat (1) huruf c
R

KUHAP Jo. Pasal 187 KUHAP, maka tidak ada alat bukti sebagaimana
es

dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) huruf d KUHAP Jo. Pasal 188 KUHAP;
M

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di


on
gu

Hal. 103 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas, oleh karena alat bukti Keterangan saksi, alat bukti keterangan ahli, alat

si
bukti Surat, dan Alat bukti keterangan Tersangka yang didapatkan Termohon
selama melakukan penyidikan perkaranya, tidak mempunyai nilai sebagai alat

ne
ng
bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, maka yang
dimaksud dan diisyaratkan oleh norma Pasal 1 angka 14 KUHAP dari
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam Putusannya Nomor: 21/PUU–

do
gu XII/2014 tanggal 28 April 2015, tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang tidak dimaknai bahwa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang

In
A
cukup”, dan “bukti yang cukup” adalah minimal dua alat bukti yang termuat
dalam Pasal 184 Undang-Undang Nomor: 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
ah

lik
Pidana, tidak terpenuhi dalam perkara permohonan Praperadilan aquo;
Bahwa Para Pemohon mencampuradukkan antara permohonan
praperadilan untuk menguji penetapan tersangka berdasarkan Laporan
am

ub
Polisi Nomor : LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 16 Desember
2020 dan menguji penetapan tersangka berdasarkan Laporan Polisi Nomor
ep
: LP/A/686/VIII/2021/SPKT. Ditkrimsus/Polda Metro Jaya, tertanggal 9
k

Agustus 2021 dalam satu permohonan praperadilan sehingga permohonan a


ah

quo menjadi campur aduk, yang mana para PEMOHON beralasan kumulasi
R

si
subjektif dan alasan kumulasi objektif, serta asumsi pertentangan subjek hukum
terpisah dan asumsi pertentangan objek hukum terpisah;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli Hendri Jayadi pada


pokoknya bahwa sebetulnya kalau kita bicara doktrin hukum pidana kaitan

do
gu

dengan hukum acara pra peradilan sebetulnya mengadopsi hukum acara


perdata di pidana sehingga kaitan dengan yang mengajukan pemohon ini siapa
pasti ada kategorinya, kalau ternyata yang mengajukan lebih dari satu orang
In
A

atau dua orang mereka didudukkan tersangka tetapi dalam satu perkara yang
sama, buktinya sama bisa saja itu dilakukan tapi dengan satu catatan buktinya
ah

lik

sama kemudian juga peristiwa hukumnya juga sama;


Menimbang, bahwa dalam persidangan Praperadilan a quo, Para
m

ub

Pemohon mempumyai kedudukan yang sama sebagai Tersangka dalam


perkara yang sedang ditangani oleh Termohon dalam proses Penyidikan
ka

Perkara Pencemaran Nama Baik, dan Penyidikan Perkara Ilegal Akses, ;


ep

Menimbang, bahwa dalam hukum acara praperadilan mengadopsi aturan dalam


ah

hukum acara perdata sehingga berkaitan dengan yang mengajukan


R

pemohonnya siapa pasti ada kategorinya, kalau ternyata yang mengajukan itu
es

lebih dari satu orang atau dua orang mereka didudukkan tersangka tetapi dalam
M

ng

satu perkara yang sama dan buktinya sama, bisa saja itu dilakukan”;
on
gu

Hal. 104 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa illegal akses berawal dengan disitanya Hp dan akun

si
Instagram Pemohon I berdasarkan laporan polisi (bukti T-1). Bahwa
berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan diatas mengenai penetapan

ne
ng
tersangka tidak sah sehingga penyitaannya pun dianggap tidak sah;
Menimbang, bahwa yang dimaksud Penyelidikan adalah serangkaian
tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga

do
gu sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini;

In
A
Menimbang, bahwa yang dimaksud Penyidikan adalah serangkaian
tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
ah

lik
undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya;
am

ub
Menimbang, bahwa dalam perkara pokok berdasarkan Laporan Polisi No.
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Desember 2020 dinyatakan
ep
tidak sah maka terhadap segala Penyitaan dan Penggeledahan harus pula
k

dinyatakan tidak sah sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ;


ah

Menimbang, bahwa Termohon telah melakukan Penyitaan terhadap 1


R

si
(satu) unit Handphone merek Iphone model A2412 warna biru dengan IMEI
354217680963750 dan akun Instagram @dr.richard_lee, maka surat penyitaan

ne
ng

sebagaimana bukti surat T-97, T-T-98, T-99, T-100, T-101, T-102, T-103, T-104,
T-105, T-106, T-107, T-108, T-109, T-114, T-115, T-116, T-117 harus pula

do
gu

dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, selanjutnya akan dinilai petitum demi petitum dari permohonan Para
In
A

Pemohon tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas penetapan
ah

lik

Pemohon sebagai tersangka belum berdasarkan bukti permulaan yang cukup,


maka penetapan Pemohon sebagai tersangka menjadi tidak sah;
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena penetapan tersangka terhadap


Pemohon dinyatakan tidak sah, maka pengadilan akan mempertimbangkan
ka

petitum Pemohon;
ep

Menimbang, bahwa petitum ke 1 Pemohon meminta untuk menerima dan


ah

mengabulkan seluruh permohonan Pemohon, terhadap petitum ini akan di


R

pertimbangkan petitum pemohon lainnya terlebih dahulu;


es

Menimbang,bahwa petitum ke 2 Menyatakan Penyidikan Perkara


M

ng

Pencemaran Nama Baik yang dilaksanakan TERMOHON sebagaimana


on
gu

Hal. 105 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud Pasal 27 ayat (3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto

si
Pasal 51 ayat (2) UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau
Pasal 311 KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak

ne
ng
mempunyai kekuatan hukum mengikat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum kedua patut dikabulkan;

do
gu Menimbang,bahwa petitum ke 3 Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal
Akses yang dilaksanakan TERMOHON yang dilaksanakan TERMOHON

In
A
sebagaimana dimaksud Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231
dan/atau Pasal 221 KUHP adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan
ah

lik
hukum mengikat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-3 patut dikabulkan;
am

ub
Menimbang,bahwa petitum ke 4 Menyatakan menurut hukum tindakan
TERMOHON menetapkan PEMOHON I sebagai TERSANGKA yang melanggar
ep
Pasal 27 ayat (3), juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51
k

ayat (2) UU ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal
ah

311 KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:


R

si
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020, adalah
tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya penetapan

ne
ng

TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan

do
gu

bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-4 patut dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum ke 5 Menyatakan menurut hukum tindakan
TERMOHON menetapkan PARA PEMOHON sebagai TERSANGKA yang
In
A

melanggar Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau
Pasal 221 KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
ah

lik

LP/A/686/VIII/2021/SPKT. DITRESKRIMSUS/POLDA METRO JAYA, tertanggal


09 Agustus 2021, adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh
m

ub

karenanya penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum


mengikat;
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan


ep

bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-5 patut dikabulkan;
ah

Menimbang, bahwa petitum ke 6 Menyatakan PENYITAAN yang


R

dilakukan TERMOHON terhadap benda-benda milik PARA PEMOHON adalah


es

tidak sah dan oleh karenanya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
M

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Hakim Praperadilan


on
gu

Hal. 106 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa Penetapan Tersangka tidak sah, maka petitum ke-6 patut dikabulkan;

si
Menimbang, bahwa petitum ke 7 Menyatakan tidak sah segala
keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh TERMOHON yang

ne
ng
berkenaan dengan penetapan TERSANGKA atas diri PARA PEMOHON oleh
TERMOHON, oleh karena Hakim Praperadilan sudah menyatakan bahwa
Penetapan Tersangka Para Pemohon adalah tidak sah dan tidak berkekuatan

do
gu hukum mengikat, maka petitum ke-7 patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum ke-8 Menghukum dan/atau memerintahkan

In
A
kepada TERMOHON untuk segera menyerahkan dan/atau mengembalikan
seluruh kerugian PARA PEMOHON, dan kerugian Mohammad Ali Gusman,
ah

lik
berupa:
a. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;
b. Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;
am

ub
c. Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada
ep
PEMOHON I, dan:
k

f. Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight


ah

green;
R

si
g. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:

ne
ng

Mohammad Ali Gusman;


oleh karena Hakim Praperadilan sudah menyatakan bahwa Penetapan

do
gu

Tersangka Para Pemohon adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum
mengikat, maka petitum ke-8 patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa petitum ke-9 Menghukum dan/atau memerintahkan
In
A

kepada TERMOHON untuk merehabilitasi atau memulihkan hak-hak,


kedudukan, harkat dan martabat, serta nama baik PARA PEMOHON yang
ah

lik

berkenaan dengan penetapan TERSANGKA oleh TERMOHON pada tingkat


penyidikan, oleh karena petitum ke-9 merupakan obyek praperadilan;
m

ub

Menimbang, bahwa rehabilitasi menurut Pasal 1 angka 23 KUHAP


adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan dalam kemampuan
ka

kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat


ep

Penyidikan, Penuntutan atau Peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut


ah

ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan Undang-undang atau karena


R

kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang
es

diatur dalam KUHAP ;


M

ng

on
gu

Hal. 107 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena ruang lingkup praperadilan saat ini

si
telah meluas termasuk tidak sahnya penetapan tersangka, tidak sahnya
penyitaan dan tidak sahnya penggeledahan, maka terhadap kewenangan-

ne
ng
kewenangan baru Praperadilan tersebut juga secara otomatis memberikan hak
kepada orang yang telah dinyatakan oleh Putusan Praperadilan yang
menyatakan Penetapan Tersangka, Penyitaan dan Penggeledahan yang tidak

do
gu sah ;
Menimbang, bahwa rehabilitasi bertujuan untuk memulihkan nama baik

In
A
harkat dan martabat seseorang sehingga cukup tepat atas Putusan
Praperadilan yang menyatakan Penetapan Tersangka tidak sah juga diberikan
ah

lik
Rehabilitasi;
Menimbang,bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas petitum Para
Pemohon dikabulkan seluruhnya;
am

ub
Menimbang, bahwa tentang surat surat bukti yang tidak relevan dengan
perkara ini haruslah dikesampingkan, begitu pula dengan keterangan ahli;
ep
Menimbang, bahwa dalam pasal 197(1) huruf i KUHAP menentukan surat
k

putusan pemidanaan memuat ketentuan kepada siapa biaya perkara di


ah

bebankan dengan menyebutkan jumlahnya yang pasti dan barang bukti, oleh
R

si
karena putusan praperadilan bukan merupakan pemidanaan, maka besarnya
biaya perkara ditetapkan nihil;

ne
ng

Menimbang, bahwa karena permohonan Para Pemohon dikabulkan,


maka termohon dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar nihil;

do
gu

Mengingat, memperhatikan pasal 1 angka 14 KUHAP, pasal 77 KUHAP


Jo Putusan Mahkamah Konstitusi No.21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015,,
serta pasal 197(1) huruf (i) KUHAP dan Pasal 27 ayat (3) Undang-undang
In
A

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU


Perubahan ITE junto Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
ah

lik

Perubahan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan


Transaksi Elektronik lain dari Undang Undang yang bersangkutan;
m

ub

MENGADILI:
1. Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya;
ka

ep

2. Menyatakan Penyidikan Perkara Pencemaran Nama Baik yang


dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (3),
ah

juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
R

es

ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
M

ng

on
gu

Hal. 108 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai

si
kekuatan hukum mengikat ;
3. Menyatakan Penyidikan Perkara Ilegal Akses yang dilaksanakan

ne
ng
TERMOHON yang dilaksanakan TERMOHON sebagaimana dimaksud
Pasal 30, juncto Pasal 46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221
KUHP adalah tidak sah oleh karenanya penyidikan a quo tidak mempunyai

do
gu kekuatan hukum mengikat ;
4. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan

In
A
PEMOHON I sebagai TERSANGKA yang melanggar Pasal 27 ayat (3),
juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 36, juncto Pasal 51 ayat (2) UU
ah

lik
ITE, dan UU Perubahan ITE, dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311
KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor:
LP/7463/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 16 Desember 2020,
am

ub
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum
ep
mengikat;
k

5. Menyatakan menurut hukum tindakan TERMOHON menetapkan PARA


ah

PEMOHON sebagai TERSANGKA yang melanggar Pasal 30, juncto Pasal


R

si
46 UU ITE, dan/atau Pasal 231 dan/atau Pasal 221 KUHP sebagaimana
Laporan Polisi Nomor: LP/A/686/VIII/2021/SPKT.

ne
ng

DITRESKRIMSUS/POLDA METRO JAYA, tertanggal 09 Agustus 2021,


adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya

do
gu

penetapan TERSANGKA a quo tidak mempunyai kekuatan hukum


mengikat;
6. Menyatakan PENYITAAN yang dilakukan TERMOHON terhadap benda-
In
A

benda milik PARA PEMOHON adalah tidak sah dan oleh karenanya tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat;
ah

lik

7. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan


lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkenaan dengan penetapan
m

ub

TERSANGKA atas diri PARA PEMOHON oleh TERMOHON;


8. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk segera
ka

menyerahkan dan/atau mengembalikan seluruh kerugian PARA


ep

PEMOHON, dan kerugian Mohammad Ali Gusman, berupa:


ah

a. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna hitam;


R

b. Satu buah akun Instagram dengan akun @dr.richard_lee;


es

c. Satu buah alamat email: richard_lee@yahoo.com;


M

ng

on
gu

Hal. 109 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada

si
PEMOHON I, dan:
d. Satu unit hanphone merek iphone 11 pro max warna midnight

ne
ng
green;
e. Satu unit hanphone merek iphone 12 pro max warna pacific blue;
Untuk segera diserahkan dan/atau dikembalikan kepada saksi:

do
gu Mohammad Ali Gusman;
9. Menghukum dan/atau memerintahkan kepada TERMOHON untuk

In
A
merehabilitasi atau memulihkan hak-hak, kedudukan, harkat dan martabat,
serta nama baik PARA PEMOHON yang berkenaan dengan penetapan
ah

lik
TERSANGKA oleh TERMOHON pada tingkat penyidikan;
10. Membebankan kepada termohon untuk membayar biaya perkara sebesar
NIHIL.
am

ub
Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 14 Nopember 2022 oleh
Delta Tamtama, S.H.M.H. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
ep
k

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga
ah

oleh Hakim tersebut dan dibantu oleh Hesti F., S.H. Panitera Pengganti serta
R

si
dihadiri oleh Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon.

ne
ng

Panitera Pengganti Hakim

do
gu

Hesti F., S.H. Delta Tamtama, S.H., M.H.


In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 110 dari 110 Halaman Putusan Praperadilan Nomor 99/Pid.Pra /2022/PN.Jkt.Sel.
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110

Anda mungkin juga menyukai