Anda di halaman 1dari 13

NOTA PEMBELAAN (PLEDOOI)

DALAM PERKARA PIDANA NO. 50/PID.B/2022/PN.SMN

PADA PERKARA PIDANA NO. 50/PID.B/2022/PN.SMN

Atas Nama Terdakwa: Danang Ramadhan bin Parjo

=====================================================
====
Yogyakarta, 8 Oktober 2001

Kepada yang terhormat


Majelis Hakim Pemeriksaan Perkara Pidana

No. 50/PID.B/2022/PN.SMN

Pada Pengadilan Negeri Sleman

di –
SLEMAN

Majelis Penuntut Umum Yang Kami Hormati;

Kami mengucapkan terimakasih kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara yang telah
memberikan kesempatan dan waktu kepada kami untuk mempersiapkan Nota Pembelaan
terhadap terdakwa Danang Ramadhan bin Parjo. Kami akan menyampaikan Pledooi dengan
sistematika sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
II. MENGENAI SURAT DAKWAAN
III. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN
IV. ULASAN HUKUM ATAS FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI
PERSIDANGAN
V. PERMOHONAN DAN PENUTUP
I. PENDAHULUAN

  Majelis Hakim Yang Kami Muliakan :

Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati :

Pada hari ini, hari yang paling menentukan dalam hidup seseorang, perkenankanlah kami
Penasihat Hukum Terdakwa, menyampaikan serta membacakan pembelaan kami terhadap
Terdakwa yang telah didakwa melakukan perbuatan pidana pengeroyokan sebagaimana diatur
dan diancam dalam Pasal 170 AYAT (2) KE-3 KUHP oleh saudara Penuntut Umum. Kita
semua, khususnya  yang hadir dalam persidangan ini, telah sama sama mengetahui, arti
sebuah Pidana dan Pemidanaan bagi seseorang yang sebelumnya tidak pernah
mengalaminya, kemudian bagaimana pula dengan pandangan masyarakat terhadap mereka  
yang menjadi Terpidana.

Bahwa kekhilafan dan salah adalah selalu menjadi milik manusia dan kebenaran serta
kesempurnaan adalh mutlak milik tuhan yang maha esa (erare humanun est) dengan
berpedoman pada prinsip tersebut diatas, maka kasus yang dihadapi oleh terdakwa sekarang
ini adalah merupakan sesuatu yang bisa saja terjadi kepada siapapun termasuk kepada kita
para penegak hukum sekali pun. Oleh karenanya, apa yang sekarang dialami oleh terdakwa ini
menjadikan kita bersama lebih berhati-hati lagi dan bertindak serta berperilaku.

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan;

Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati;

Perkenankanlah terlebih dahulu kami mengetengahkan nuansa-nuansa pandangan terhadap


kedudukan dan kesalahan Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo, yang menurut hemat kami agar
dapat memperoleh pemahaman yang menyeluruh terhadap kedudukan dan kesalahan
Terdakwa, sehingga nantinya terungkap hakekat-hakekat kebenaran dan keadilan yang mutlak
diperlukan dalam menilai kedudukan faktual maupun yuridis dan juga kondisi batin Terdakwa ;
Dalam dunia peradilan, walaupun kita Penasihat hukum bukan berarti didalam forum
pengadilan ini tidak terjadi perbedaan-perbedaan pendapat, namun justru dengan adanya
perbedaan pendapat tersebut diharapkan akan ditemukan mutiara kebenaran materiil dan
kebenaran sejati seperti yang akan kita harapkan semua. Dan yang perlu diperhatikan dan
pertimbangkan oleh Majelis Hakim Yang Mulia dan bahwa Terdakwa merupakan pelaku pemula
atau baru pertama kali melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh sodara
Penuntut Umum ( First Offender) ; Akhirnya hanyalah perkenan serta kebijakan dari Yang Mulia
Majelis Hakim yang dapat kami harapkan, dalam memberikan putusan yang seadil-adilnya
terhadap Terdakwa melihat usia Terdakwa yang sudah lanjut dan kesehatannya yang kian
menurun.

II. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN

Fakta-fakta yang terungkap di persidangan meliputi : keterangan saksi-saksi, keterangan


terdakwa dan barang bukti, berikut ini akan kami kemukakan berturut-turut :

   KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1.       Nama           :  WALUYO (42 Tahun)

Alamat         : Pojok Benteng Kulon No 33, RT 04 RW 06, Kecamatan

                         Keraton, Kota Yogyakarta,

Agama         : Islam

Pekerjaan   : Karyawan Swasta

Bahwa saksi dimuka persidangan dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa;
 Bahwa Saksi memberikan keterangan di hadapan Penyidik sehubungan terjadinya
pengeroyokan terhadap adik kandung Saksi yang bernama Dicky Wijayako sampai
meninggal dunia;
 Bahwa kejadiannya pada hari Selasa tanggal 20 desember 2022 sekitar pukul 24.00
WIB di Jl. Suryowijayan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta (perempatan Pojok Beteng Kulon Yogyakarta);
 Bahwa saksi diajak oleh Korban untuk menemani nya bertemu dengan teman korban
yang pada saat itu saksi tidak mengetahui ada masalah apa;
 Bawah ada obrolan kurang lebih 2 jam di warung burjo tersebut akhirnya terjadi
keributan karena permasalah hutang antara Korban dengan Terdakwa Danang Raharjo;
 Bahwa korban belum bisa mengembalikan hutang tersebut karena memang belum
punya uang, dan karena itu Terdakwa Danang emosi dan marah-marah;
 Bahwa Terdakwa danang marah-marah karena spontan oleh saksi terdakwa danang di
pukul dengan gelas;
 Bahwa saksi sempat di lempari oleh Korban haryanto, tetapi karena kalah kekuatan
akhirnya terjadi keributan di dalam burjo tersebut;
 Bahwa oleh penjaga Burjo (Saksi Antok) akhirnya dipisah dan dilerai kemudian saksi
dan korban Haryanto pergi meninggalkan burjo tersebut dengan motor korban sepeda
motor supra warna merah;
 Bahwa tidak selang lama sekitar pukul 21.00 WIB korban dan saksi dikejar oleh para
terdakwa yang saat itu sampai di Jl. Suryowijayan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (perempatan Pojok Beteng Kulon Yogyakarta)
 Bahwa setelah sampai terdakwa sepeda motor merk Honda Scoopy warna putih No. pol
AB 2569 IP yang dikendarai oleh Korban Haryanto dan Saksi Waluyo yang membuat
Korban Haryanto dan Saksi Waluyo jatuh ke aspal;
  Bahwa pada saat kejadian Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menendang perut
sebanyak 2 (dua) kali, memukul wajah sebanyak 1 (satu) kali kepada Saksi Waluyo;
 Bahwa Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menggunakan besi bekas pengerjaan
proyek pagar benteng untuk memukul Korban Haryanto masing-masing pada bagian
dada sebanyak 1 (satu) kali pukulan, kepala bagian belakang sebanyak 2 (dua) kali
pukulan, bagian punggung sebanyak 2 (dua) kali pukulan dan bagian perut sebanyak 1
(satu) kali pukulan;
 Bahwa setelah saski dihajar oleh Para Terdakwa Saksi lari dan meminta pertolongan
warung angkringan depan Bank Mandiri;
 Bahwa setelah kejadian Korban dibawa ke rumah sakit Pratama Yogyakarta;
 Bahwa setelah masih ugd tidak berapa lama saksi diberitahu dokter jika korban haryanto
meninggal dunia;

2.      Nama       : RIO (33 Tahun)

Alamat         : Jl. Ahmad Dzajuli No.11 Kotabaru, Yogyakarta

Agama         : Islam

Pekerjaan    : Karyawan Swasta

 Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Para Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengetahui kejadian perkara ini karena waktu itu ketika Saksi sedang
makan di angkringan dekat bank Mandiri Pojok Beteng Kulon.
 Bahwa kejadian terjadi pada Selasa tanggal 20 desember 2022 sekitar pukul 24.00 WIB
di Jl. Suryowijayan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta (perempatan Pojok Beteng Kulon Yogyakarta)
 Bahwa saksi melihat Saksi Waluyo dalam keadaan yang habis dihajar orang, datang
sambil minta teriak minta tolong;
 Bahwa saksi bersama Saksi Andi menghampiri Saksi Waluyo dan menanyakan ada
apa, oleh Saksi Waluyo dikabari “rencang kulo dikeroyok preman” teman saya di
keroyok preman;
 Bahwa kemudian bersama dengan Saksi Waluyo dan Saksi Andi, Saksi menggunakan
sepeda motor datang ke lokasi yang jaraknya kurang lebih 100 m di pinggir jalan di
trotoar jalan;
 Bahwa saat itu hanya ada korban yang dalam keadaan penuh luka dan darah, tidak
sadarkan diri kemudian, saksi andi memanggil ambulan dan menghubungi polisi;
 Bahwa korban di bawa ke Rumah Sakit Pratama, dan info dari media sosial korban
meninggal dunia;

3.   Nama              : Andi (19 Tahun)

Alamat         : Madureso Rt. 04 RW. 08, Kalisari, Tirtomartani, Kalasan, Sleman

Agama         : Islam

Pekerjaan    : Swasta

 Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Para Terdakwa;
 Bahwa kejadian terjadi pada Selasa tanggal 20 desember 2022 sekitar pukul 24.00 WIB
di Jl. Suryowijayan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta (perempatan Pojok Beteng Kulon Yogyakarta);
 Bahwa Saksi melihat Saksi Waluyo dalam keadaan yang habis dihajar orang, datang
sambil teriak minta tolong;
 Bahwa saksi dengan saksi rio menghampiri saksi waluyo dan menanyakan ada apa,
oleh saksi waluyo dikabari “rencang kulo dikeroyok preman” teman saya di keroyok
preman;
 Bahwa Saksi berboncengan dengan Saksi Rio menuju ke lokasi yang jaraknya kurang
lebih 100 m di pinggir jalan raya di trotoar jalan;
 Bahwa saat itu hanya ada korban yang dalam keadaan penuh luka dan darah, tidak
sadarkan diri kemudian, Saksi memanggil ambulan dan menghubungi polisi;
 Bahwa korban di bawa ke Rumah Sakit Pratama;

4.      Nama            : Antok (31 Tahun)

Alamat          : Jl. Kalimambu gang Nangka, Umbulharo, Kota Yogyakarta,

Agama          : Islam

Pekerjaan     : Wirausaha

 Bahwa Saksi kenal dengan Para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga dengan
Para Terdakwa;
 Bahwa Para Terdakwa adalah langganan di warung makan tempat Saksi bekerja yaitu
di warung Burjo Adem Panas yang beralamat di Jl. Glagahsari, Janturan, Kota
Yogyakarta pada pukul 22.00 WIB;
 Bahwa Terdakwa Danang memberitahu Saksi jika dia menunggu temannya di warung,
katanya teman ingin membayar hutang;
 Bahwa selang berapa lama korban berboncengan dengan Saksi Waluyo datang
menggunakan sepeda motor supra warna biru;
 Bahwa Saksi mendengar ada keributan dan Saksi melihat ternyata Terdakwa Danang
sedang marah-marah kepada korban disertai dengan suara-suara kasar;
 Bahwa karena terbawa emosi akhirnya Saksi Waluyo memukul Terdakwa danang
dengan gelas;
 Bahwa saat itu Korban sempat melerai akan tetapi oleh Terdakwa Amir korban justru
ikut dipukul;
 Bahwa karena takut jika warungnya rusak Saski melerai dan membubarkan mereka;
 Bahwa kemudian Saksi waluyo dan Korban pergi ke arah jl. Katamso;
 Bahwa Terdakwa Roni bilang “nek aku ra trimo mas tetap tak rampungke” kalau aku
tidak terima mas tetap tak selesaikan;
 Bahwa kemudian Terdakwa Amir juga bilang aku siap ngejar mereka (waluyo dan
korban);
 Bahwa setelah itu mereka bertiga meminta maaf karena malah jadi ribut di warung dan
kemudian pergi, saksi tidak tau mereka pergi kemana;

5.      Nama             : Joyo (49 Tahun)

Alamat          : Asrama Polri Patuk

Agama            : Islam
Pekerjaaan     : Polri

 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
dengan Para Terdakwa;
 Bahwa saat kejadian Saksi sedang tugas di Polsek Keraton saat ini yang piket ada 6
personil;
 Bahwa Saksi mendapat aduan dari masyarakat bahwa terjadi kejahatan jalan di sekitar
jalan Jl. Suryowijayan;
 Bahwa setelah mendapat laporan Saksi kemudian bersama 4 rekannya menuju di lokasi
kejadian;
 Bahwa saat Saksi datang sudah banyak orang, kemudian mobil ambulan datang dan
Korban di bawa ke Rumah Sakit Pratama;
 Bahwa kemudian saksi mencari informasi keadaan Saksi Andi karena tadi yang melapor
adalah Saksi Andi serta Saksi Waluyo;
 Bahwa Saksi Waluyo memberikan alamat rumah rumah Terdakwa Danang karena
sebelumnya Saksi pernah diajak main kerumah Danang oleh Korban;
 Bahwa Saksi Waluyo diarahkan ke Polsek Keraton untuk membuat laporan;
 Kemudian pukul 03.00 Saksi bersama 4 personil lainya mencari para Terdakwa;
 Bahwa pada saat ini Para Terdakwa sedang berkumpul di rumah Terdakwa Danang
sambil minum-minuman keras;
 Bahwa pada saat ditanya Terdakwa Roni langsung mengakui perbuatanya kemudian
juga menceritakan kondisi kejadian yang mana katanya Para Terdakwa tidak terima
karena Terdakwa Danang dipukul gelas oleh Waluyo teman Haryanto;
 Bahwa kemudian Para Terdakwa diamankan dan diambil keteranganya di Polsek
Keraton.

KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE

1.       Nama            : Jedy  Bayu Romdhoni (24 Tahun)

Alamat          : Gayamsari Kedulan Rt.004/029, Tirtomartani, Kalasan, Sleman

Agama          : Islam

Pekerjaan     : Buruh Tani/ Perkebunan

 Bahwa Saksi menyatakan bahwa ia kenal dengan Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo,
namun tidak ada hubungan keluarga serta tidak ada hubungan pekerjaan.
 Bahwa perilaku Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo dilingkungan tempat tinggalnya
sangat baik dan aktif di kegiatan kampung dan di masjid.
 Bahwa setahu saksi, kondisi keluarga Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo setelah
kejadian ini karena Terdakwa menjadi tulang punggung keluarga, maka tidak ada yang
menafkahi dan ibu Terdakwa menjadi pinjam sana sini untuk menyambung hidupnya.
 Bahwa ibu Terdakwa bekerja sebagai buruh tani.
 Bahwa bapak dari Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo sudah meninggal.

2.       Nama            : Anang Setiawan (27 Tahun)


Alamat  : Gayamsari Kedulan Rt.004/029, Tirtomartani, Kalasan, Sleman

Agama          : Islam

Pekerjaan     : Buruh Harian Lepas

 Bahwa saksi menyatakan bahwa ia kenal dengan Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo,
namun tidak ada hubungan keluarga serta tidak ada hubungan pekerjaan.
 Bahwa perilaku Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo dilingkungan tempat tinggalnya
sangat baik dan aktif di kegiatan kampung dan di masjid.
 Bahwa setahu saksi, kondisi keluarga Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo setelah
kejadian ini karena Terdakwa menjadi tulang punggung keluarga, maka tidak ada yang
menafkahi dan ibu Terdakwa menjual beberapa barang untuk menyambung hidupnya.
 Bahwa setahu Saksi, Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo bekerja sebagai Satpam.
 Bahwa saksi tidak tahu Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo ikut “geng” atau tidak.
 Bahwa saksi tidak tahu Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo suka minum-minuman
keras atau tidak.
 Bahwa Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo tidak pernah bikin onar di kampung.
 Bahwa setahu saksi, Terdakwa tidak pernah dihukum sebelum kejadian ini.

KETERANGAN SURAT :

Dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP dan Pasal 187 KUHAP, maka
dalam pemeriksaan persidangan diajukan alat bukti berupa surat, yaitu:

1. Visum Et Repertum : Nomor : R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara tertanggal 19


Desember 2021 yang ditandatangani oleh visum et repertum dr. Arifin, SpB., M.sc., di
RS Pratama Yogyakarta, yang Kesimpulannya menerangkan : 

Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh lima tahun hingga tiga
puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa luka
memar pada wajah, pelipis kiri, kelopak mata kanan, kelopak mata kiri, bibir, anggota
gerak atas dan anggota gerak bawah serta luka lecet pada anggota gerak bawa. Pada
pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa resapan darah pada kulit
kepala bagian dalam, otot pelipis kanan, otot pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak
bagian pelipis, tulang atas tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan
di bawah selaput keras otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak sisi
depan kiri.

Pemeriksaan alkohol pada darah didapatkan hasil positif; Sebab mati orang ini adalah
kekerasan tumpul pada kepala yang mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras
otak yang menekan pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan
kegagalan pernafasan dan mati lemas ( asfiksia ).

2. Akta Kematian dari Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Nomor : 3404-KM-
29122021-0023 tanggal 19 Desember 2021.
Alat bukti tersebut dibuat dan ditandatangani dengan mengingat ketentuan dalam Pasal
187 KUHAP, sehingga dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian tindak
pidana yang dilakukan oleh terdakwa.

KETERANGAN TERDAKWA

1.       Danang Raharjo bin Parjo

 Bahwa benar pada hari Senin, 19 Desember 2022 sekira Pukul 14.30 WIB terdakwa
Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo mendatangi rumah Korban Haryanto yang
beralamat di Jl. Lowanu No. 158, Mergangsang, Kota Yogyakarta dengan maksud
menagih hutang korban kepada Terdakwa sebesar Rp. 8.000.000,- (Delapan Juta
Rupiah).
 Bahwa Terdakwa menagih hutang dengan cara yang kasar dan memaki-maki Korban
Haryanto bahkan mengancam akan datang lagi kerumah Korban Haryanto jika
hutangnya tidak segera dibayarkan;
 Bahwa setelah Terdakwa Pulang ke rumahnya yang beralamat di Jl. Imogiri Barat No.
125, Banguntapan, Bantul, D.I Yogyakarta, Korban Haryanto menghubungi Terdakwa
melalui pesan WhatsApp dengan nomor 0813-2220-7859 milik Korban Haryanto ke
nomor 0877-8969-7000 milik Terdakwa;
 Bahwa berdasarkan percakapan melalui pesan WhatsApp, terjadi kesepakatan antara
Terdakwa dengan Korban Haryanto untuk bertemu di Warung Burjo Adem Panas yang
beralamat di Jl. Glagahsari, Janturan, Kota Yogyakarta untuk menyelesaikan
permasalahan Terdakwa dengan Korban Haryanto;
 Bahwa pada tanggal 20 Desember 2022 sekitar pukul 20.30 WIB Terdakwa Danang
Raharjo bin Parjo bersama-sama dengan Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert
dan Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir bertemu dengan Korban Haryanto yang
ditemani dengan Saksi Waluyo di Warung Burjo Adem Panas Jl. Glagahsari, Janturan,
Yogyakarta untuk menyelesaikan permasalahannya;
 Bahwa didasari dengan rasa kecewa Terdakwa kepada Korban Haryanto karena hutang
tersebut sudah 1 (satu) tahun tidak dibayar oleh Korban Haryanto maka selama proses
penyelesaian permasalahan hutang-piutang antara Terdakwa dengan Korban Haryanto,
Terdakwa selalu menggunakan nada pembicaraan yang tinggi dan menggunakan kata-
kata yang kotor, tidak pantas atau bertentangan dengan kesusilaan;
 Bahwa karena merasa kesal dengan perilaku Terdakwa yang selalu menggunakan nada
pembicaraan yang tinggi dan menggunakan kata - kata yang kotor, tidak pantas atau
bertentangan dengan kesusilaan, dengan Spontan Saksi Waluyo memukul kepala
Terdakwa dengan gelas yang sebelumnya digunakan untuk minum oleh Saksi;
 Bahwa Terdakwa tidak terima dengan perlakuan Saksi Waluyo sehingga terjadi
keributan serta adu mulut dengan kata – kata kasar antara Terdakwa, Terdakwa Roni
Kristiyanto anak dari Robert dan Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir dengan Korban
Haryanto dan Saksi Waluyo;
 Bahwa keributan sebagaimana tersebut diatas dapat dilerai dan dibubarkan oleh Saksi
Antok (Penjaga Warung Burjo Adem Panas), kemudian Saksi Antok meminta kepada
Terdakwa, Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert dan Terdakwa Amirudin alias
Amir bin Tohir dengan Korban Haryanto dan Saksi Waluyo untuk tidak membuat
keributan dan segera meninggalkan Warung Burjo Adem Panas;
 Bahwa karena merasa masih tidak terima, Terdakwa yang berboncengan bersama
Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert dengan mengendarai sepeda motor merk
Honda Beat warna hitam No. pol AA 1320 KP yang diikuti oleh Terdakwa Amirudin alias
Amir bin Tohir menggunakan sepeda motor merk Yamaha Mio warna biru No. Pol AB
1090 VK mencari Korban Haryanto dan Saksi Waluyo dengan maksud untuk ‘balas
dendam’;
 Bahwa sekitar pukul 21.30 WIB, Terdakwa, Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert
dan Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir menemukan Korban Haryanto dan Saksi
Waluyo di Jl. Suryowijayan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta (perempatan Pojok Beteng Kulon Yogyakarta);
 Bahwa Terdakwa, Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo, Terdakwa Roni Kristiyanto anak
dari Robert dan Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir secara bersama-sama dengan
sengaja menyerang Korban Haryanto dan Saksi Waluyo dengan peran masing-masing
sebagai berikut:
1. Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menendang sepeda motor merk Honda
Scoopy warna putih No. pol AB 2569 IP yang dikendarai oleh Korban Haryanto
dan Saksi Waluyo yang membuat Korban Haryanto dan Saksi Waluyo jatuh ke
aspal;
2. Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menendang perut sebanyak 2 (dua) kali,
memukul wajah sebanyak 1 (satu) kali kepada Saksi Waluyo;
3. Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menggunakan besi bekas pengerjaan
proyek pagar benteng untuk memukul Korban Haryanto masing - masing pada
bagian dada sebanyak 1 (satu) kali pukulan, kepala bagian belakang sebanyak 2
(dua) kali pukulan, bagian punggung sebanyak 2 (dua) kali pukulan dan bagian
perut sebanyak 1 (satu) kali pukulan;
4. Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert menendang kepala bagian depan
Korban Haryanto sebanyak 1 (satu) kali. Memukul dada Korban Haryanto
dengan tangan kanan sebanyak 4 (empat) kali pukulan;
5. Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir memukul perut Korban Haryanto dengan
tangan kiri sebanyak 1 (satu) kali pukulan;
 Bahwa pada saat diserang oleh Terdakwa, Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo,
Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert dan Terdakwa Amirudin alias Amir bin
Tohir, saksi Saksi Waluyo dapat melarikan diri dan meminta pertolongan kepada warga
sekitar yang berada di warung angkringan depan Bank Mandiri Pojok Beteng Kulon
Yogyakarta yang jaraknya sekitar 50meter dari tempat kejadian perkara;
 Bahwa pada saat Saksi Waluyo datang lagi ke tempat kejadian perkara bersama saksi
Rio dan Saksi Andi, Terdakwa, Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert dan
Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir melarikan diri;
 Bahwa atas perbuatan Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo, Terdakwa Danang Raharjo
bin Parjo, Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert dan Terdakwa Amirudin alias
Amir bin Tohir, Korban Haryanto meninggal dunia;
 Bahwa berdasarkan pemeriksaan visum et repertum dr. Arifin, SpB., M.sc., di RS
Pratama Yogyakarta Korban Haryanto dinyatakan meninggal dunia karena perdarahan
pada otak kecil (cerebellum) yang disebabkan oleh benturan benda tumpul.
 Bahwa di dalam persidangan selain diajukan saksi-saksi sebagaimana tersebut di atas,
didengar plus keterangan dari terdakwa, selain itu saudara Penuntut Umum mengajukan
pula bukti-bukti dimuka persidangan. Adapun bukti-bukti yang diajukan adalah sebagai
berikut:
1. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy warna putih No. pol AB 2569 IP warna
hitam. Dikembalikan kepada istri korban;
2. 1 (satu) buah Helm warna coklat dengan merk BOGO kondisi pecah. Dirampas
untuk dimusnahkan;
3. 1 (satu) buah besi 1 (satu) m2 dirampas untuk dimusnahkan;
4. Jaket hitam, celana jeans hitam ada noda darah milih korban dirampas untuk
dimusnahkan;
5. 1 (satu) handphone merk xiomay A1 no emai:899999999 milik korban
dikembalikan kepada istri korban.

III. ULASAN HUKUM ATAS FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

maka berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan maka sampailah kami
kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan yaitu melanggar
PASAL 170 AYAT (2) KE-3 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur Setiap Orang


2. Unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
terhadap orang mengakibatkan maut.

1.       Unsur Setiap Orang;

 Dalam hal ini dihadapkan ke depan persidangan dan didakwa telah melakukan tindak
pidana adalah terdakwa Danang bin Suparjo Yang identitasnya sudah jelas diuraikan
dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum serta diakui oleh yang bersangkutan dan selama
pemeriksaan persidangan berlangsung sehingga orang yang diajukan sebagai terdakwa
sudah benar dan tidak ada kekeliruan orang ( error in persona ), terdakwa dapat
menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim dan Penuntut Umum
secara baik dan lancar. Oleh sebab itu semua perbuatan terdakwa dapat
dipertanggungjawabkan sendiri oleh terdakwa. Dengan demikian unsur ini telah dapat
kami buktikan secara sah menurut hukum.

2.       Unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan


kekerasan terhadap orang mengakibatkan maut.

Tindakan terlarang di sini adalah secara terbuka dengan tenaga bersama melakukan
kekerasan terhadap orang (atau barang). Yang dimaksud secara terbuka (openlijk) di
sini adalah bahwa tindakan itu dapat disaksikan umum. Jadi apakah tindakan itu
dilakukan di tempat umum atau tidak, tidak dipersoalkan. Pokoknya dapat dilihat oleh
umum. Bahkan dalam praktek peradilan, jika tindakan itu dilakukan di tempat yang sepi,
tidak ada manusia, penerapan delik ini dipandang tidak tepat. Cukup delik penganiayaan
saja yang diterapkan.

Yang dimaksud dengan tenaga bersama di sini adalah bahwa beberapa tenaga
dipersatukan oleh mereka yang mempunyai tenaga itu. Ini tidak berarti, dalam
melakukan kekerasan terhadap orang misalnya, semua tangan menyekap orang itu,
kemudian semua kaki menendangnya, kemudian semua orang menghempaskannya.
Jika ada yang menyekap, yang lain memukul dan yang lain menendang, telah terjadi
penggunaan tenaga bersama.

Berkenaan dengan analisa unsur di atas maka bila dikaitkan dengan perkara ini maka
berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan baik dari keterangan saksi-saksi dan
dibenarkan oleh terdakwa bahwa benar terdakwa telah melakukan tenaga bersama
melakukan kekerasan terhadap korban Haryanto Hal tersebut dilakukan dengan cara:

1. Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menendang sepeda motor merk Honda 
Scoopy warna putih No. pol AB 2569 IP yang dikendarai oleh Korban Haryanto
dan Saksi Waluyo yang membuat Korban Haryanto dan Saksi Waluyo jatuh ke
aspal;
2. Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menendang perut sebanyak 2 (dua) kali,
memukul wajah sebanyak 1 (satu) kali kepada Saksi Waluyo;
3. Terdakwa Danang Raharjo bin Parjo menggunakan besi bekas pengerjaan
proyek pagar benteng untuk memukul Korban Haryanto masing-masing pada
bagian dada sebanyak 1 (satu) kali pukulan, kepala bagian belakang sebanyak 2
(dua) kali pukulan, bagian punggung sebanyak 2 (dua) kali pukulan dan bagian
perut sebanyak 1 (satu) kali pukulan;
4. Terdakwa Roni Kristiyanto anak dari Robert menendang kepala bagian depan
Korban Haryanto sebanyak 1 (satu) kali. Memukul dada Korban Haryanto
dengan tangan kanan sebanyak 4 (empat) kali pukulan;
5. Terdakwa Amirudin alias Amir bin Tohir memukul perut Korban Haryanto dengan
tangan kiri sebanyak 1 (satu) kali pukulan di Jl. Suryowijayan, Patehan,
Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (perempatan
Pojok Beteng Kulon Yogyakarta).

Bahwa akibat perbuatan mereka yang nama-namanya sebagaimana tersebut diatas, korban
Haryanto mengalami luka-luka dan meninggal dunia, sebagaimana diuraikan dalam Visum Et
Repertum :
Nomor  :R/153/VER-A/XII/2021/RSBhayangkara tanggal 19 Desember 2022 yang
ditandatangani oleh visum et repertum dr. Arifin, SpB., M.sc., di RS Pratama Yogyakarta, yang
Kesimpulannya menerangkan : Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia antara dua puluh
lima tahun hingga tiga puluh tahun ini pada pemeriksaan luar ditemukan tanda kekerasan
tumpul berupa luka memar pada wajah, pelipis kiri, kelopak mata kanan, kelopak mata kiri, bibir,
anggota gerak atas dan anggota gerak bawah serta luka lecet pada anggota gerak bawa. Pada
pemeriksaan dalam ditemukan tanda kekerasan tumpul berupa resapan darah pada kulit kepala
bagian dalam, otot pelipis kanan, otot pelipis kiri, permukaan tulang tengkorak bagian pelipis,
tulang atas tengkorak sisi dalam dan permukaan otak besar, perdarahan dibawah selaput keras
otak, memar batang otak serta patah tulang dasar tengkorak sisi depan kiri. Pemeriksaan
alkohol pada darah didapatkan hasil positif; Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul
pada kepala yang mengakibatkan perdarahan di bawah selaput keras otak yang menekan
pusat pernafasan pada batang otak sehingga menyebabkan kegagalan pernafasan dan mati
lemas ( asfiksia ). Pemeriksaan visum et repertum tersebut didukung pula dengan Akta
Kematian dari Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Nomor : 3404-KM-29122021-0023
tanggal 19 Desember 2022.

Dengan demikian unsur ini telah dapat kami buktikan secara sah menurut hukum.
IV. PERMOHONAN DAN PENUTUP

Majelis Hakim Yang Mulia;

Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati:

Berdasarkan faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan untuk meringankan Terdakwa maka


kami mohon agar Majelis Hakim Yang Mulia berkenan untuk menjatuhkan putusan kepada
Terdakwa dengan PUTUSAN SERINGAN-RINGANNYA, yaitu dengan PUTUSAN PIDANA
PERCOBAAN/PIDANA BERSYARAT ATAU SETIDAK-TIDAKNYA DIBERIKAN PUTUSAN
SEADIL-ADILNYA;

Demikian pledooi/pembelaan ini kami sampaikan dalam persidangan dihari yang penuh hikmah
ini, semoga Yang Maha Adil memberikan petunjuk dan kekuatan pada kita semua. Atas
perhatian dan kebijaksanaan Majelis Hakim Yang Mulia, kami selaku penasihat hukum
Terdakwa mengucapkan terima kasih

Yogyakarta, 1 April 2023

Hormat kami,

Luthfan Abel Alghifary, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai