Bahwa adapun isi pokok Surat Penetapan Nomor: /Pdt.Eks- Put/2022/PA.Bks., Jo.
Nomor: /Pdt.G/2021/PA.Bks., Jo. Nomor : /Pdt.G/ 2022/PTA.Bdg., tanggal 8 Juli
2022 tentang Sita Eksekusi yang diterbitkan oleh Ketua Pengadilan Agama Bekasi adalah menetapkan sita eksekusi terhadap obyek sengketa berupa; sebidang tanah dan bangunan seluas ± 325 m2 (tiga ratus dua puluh lima meter persegi) yang terletak di Kp. Sepatan RT.04 / RW.02, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, berdasarkan SHM Nomor: 01788 dengan batas-batas: Sebelah Barat : Tanah Milik Drs. Yusransyah; Sebelah Timur : Toko Buku Intermedia; Sebelah Selatan : Jl. Pramuka; Sebelah Utara : Tanah Milik Drs. Yusransyah; Bahwa para Pembantah mengajukan surat bantahan ini dengan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Bahwa bantahan atau perlawanan ini diajukan berdasarkan Pasal 207 jo. Pasal 208 Herziene Inlandsch Reglemen (HIR); 2. Bahwa para Pembantah adalah pemilik yang sah atas tanah seluas 325 m2 (tiga ratus dua puluh lima meter persegi) yang terletak di Kp. Sepatan RT.04 / RW.02, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, berdasarkan; Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: /Sepanjang Jaya, Surat Ukur Nomor: 03039/Sepanjang Jaya/1998, tanggal 07-12-1998 tercatat atas nama pemegang hak 1), dan 2) yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kota Bekasi pada tanggal 10-12-1998; SPPT/PBB Nomor Obyek Pajak (NOP): 32.75.041.003.016-0184.0. 3. Bahwa para Pembantah memperoleh tanah seluas 325 m2 (tiga ratus dua puluh lima meter persegi) tersebut berdasarkan hibah, dengan Akta Hibah Nomor: 82/2017 tanggal 25 April 2017 antara Tn. SURNANTO selaku pemberi hibah dengan Tn. BRIAND PRIESADHE dan Ny. VALIAN INDRIANY selaku penerima hibah yang dibuat oleh dan dihadapan IMRON, S.H., M.Kn., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kota Bekasi; 4. Bahwa pada tanggal 04 Juni 2021, 1) Sdr. UMI SARASWATI binti ANA MIDJAYA dan 2) ANIZA JAVANA SURNANTO binti SURNANTO (para Terbantah Penyita I dan 2) mengajukan surat gugatan waris terhadap 1) LILI JULIARSIH, 2). BRIAND PRIESADHE, dan 3) VALIAN INDRIANY melalui Pengadilan Agama Bekasi dan terdaftar dalam register dengan perkara Nomor: 2382/Pdt.G/2021/PA.Bks., tanggal 04 Juni 2021; 5. Bahwa perkara Nomor: 2382/Pdt.G/2021/PA.Bks., telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal 19 Januari 2022, dengan amar putusan sebagai berikut: MENGADILI DALAM EKSEPSI Menolak eksepsi para Tergugat untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA 1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk Sebagian; 2. Menyatakan Surnanto bin Noto Sudarmo telah meninggal dunia pada 26 Februari 2020; 3. Menyatakan sebagai hukum sebidang tanah dan bangunan seluas ±325 m2 (tiga ratus dua puluh lima meter persegi) yang terletak di Kp. Sepatan RT.04 / RW.02, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, yang tercatat dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 01788 dengan batas- batas: Sebelah Barat : Tanah Milik Drs. Yusransyah; Sebelah Timur : Toko Buku Intermedia; Sebelah Selatan : Jl. Pramuka; Sebelah Utara : Tanah Milik Drs. Yusransyah; adalah Harta Waris Alm. Surnanto bin Noto Sudarmo yang belum dibagi waris kepada seluruh ahli waris dan oleh karena itu wajib dibagi kepada seluruh ahli warisnya yang berhak; 4. Menetapkan ahli waris Alm. Surnanto bin Noto Sudarmo dan bagian masing- masing ahli waris menurut ketentuan hukum waris islam adalah sebagai berikut : a) Umi Saraswati binti Ana Midjaya (2/32 bagian); b) Lili Juliarsih binti Sumarto (2/32 bagian); c) Aniza Javana Surnanto binti Surnanto (7/32 bagian); d) Briand Priesadhe bin Surnanto (14/32 bagian); e) Valian Indriany binti Surnanto (7/32 bagian); 5. Menghukum para ahli waris untuk membagi harta warisan Alm. Surnanto bin Noto Sudarmo tersebut dan menyerahkan kepada seluruh ahli warisnya sesuai bagian masing-masing; 6. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 7. Membebankan biaya perkara kepada Tergugat sebesar Rp. 2.230.000,- (dua juta dua ratus tiga puluh ribu rupiah); 6 Bahwa kemudian putusan tersebut diajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Bandung oleh LILI JULIARSIH, DKK, dan oleh Pengadilan Tinggi Agama Bandung meregister banding tersebut dengan Nomor: /Pdt.G/2022/PTA.Bdg dan kemudian telah memeriksa, mengadili dan memutus banding tersebut dengan Putusan Nomor: /Pdt.G/2022/PTA.Bdg tanggal 12 April 2022 dengan amar putusan sebagai berikut: MENGADILI Menyatakan permohonan banding formal dapat diterima; Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor: /Pdt.G/2021/PA.Bks., tanggal 19 Januari 2022 Masehi, bertepatan dengan tanggal 16 Jumadil Akhir 1443 Hijriyah; Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); 7. Bahwa oleh Pengadilan Agam Bekasi telah menyatakan Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung tersebut menjadi berkekuatan hukum tetap (inkrach van gewijsde) meskipun pemberitahuan hasil putusan tidak pernah diserahkan kepada dan diterima oleh LILI JULIARSIH, DKK., selaku pemohon banding; 8. Bahwa sehubungan Putusan Pengadilan Tinggi Agama tersebut telah inkrach van gewijsde maka oleh Ketua Pengadilan Agama Bekasi mengeluarkan aanmaning terhadap LILI JULIARSIH, DKK., dan kemudian mengeluarkan Surat Penetapan Nomor: /Pdt.Eks-Put/2022/PA.Bks., Jo. Nomor: /Pdt.G/2021/PA.Bks., Jo. Nomor: /Pdt.G/2022/PTA.Bdg., tanggal 8 Juli 2022 tentang Sita Eksekusi terhadap obyek sengketa; 9. Bahwa Sdri. UMI SARASWATI binti ANA MIDJAYA. DKK (para Terbantah Penyita 1 dan 2) telah menjadikan SHM Nomor: 01788/Sepanjang Jaya menjadi obyek sengketa dalam perkara gugatan warisnya melawan LILI JULIARSIH, DKK., sebagaimana surat gugatannya tanggal 04 Juni 2021 yang teregister di Pengadilan Agama Bekasi dengan perkara dan putusan Nomor: 2382/Pdt.G/2021/PA.Bks; 10. Bahwa SHM Nomor: /Sepanjang Jaya semula (1998) adalah tercatat dengan nama pemegang hak SURNANTO selaku ayah kandung dari para Pembantah, dan kemudian pada April 2017, SURNANTO menghibahkan tanah tesebut kepada para Pembantah berdasarkan Akta Hibah Nomor: /2017 tanggal 25 April 2017 yang dibuat dihadapan dan oleh Sdr. IMRON, S.H., MKn., selaku Notaris dan PPAT di Kota Bekasi, maka berdasarkan Akta Hibah tersebut, sah secara hukum kepemilikan tanah telah beralih dari semula milik SURNANTO menjadi milik para Pembantah, dan karenanya SHM Nomor: 01788/Sepanjang Jaya dibalik nama dari semula dengan nama pemegang hak SURNANTO menjadi nama pemegang hak BRIAND PRIESADHE dan VALIAN INDRIANY (para Pembantah); 11. Bahwa hibah merupakan salah satu bentuk peralihan hak kepemilikan tanah yang diakui oleh perudang-undangan, hal ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor: 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, dalam Pasal 37 ayat (1) disebutkan bahwa; pemindahan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui; jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan, dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarakan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku; 12. Bahwa berdasarkan Pasal 1666 KUH Perdata menentukan; hibah adalah pemberian oleh seseorang kepada pihak lain secara cuma-cuma dan tidak dapat diterik kembali, dan berdasarkan Pasal 1682 KUH Perdata menentukan; tiada suatu penghibahan pun kecuali termaksud dalam Pasal 1687 dapat dilakukan tanpa akta notaris, yang minut (naskah aslinya) harus disimpan pada notaris dan bila tiak dilakukan demikian maka penghibahan itu tidak sah. Ketentuan- ketentuan ini mengatur pengertian hibah dan hibah itu harus dilakukan dan dibuat oleh dan dihadapan Notaris; 13. Bahwa akta hibah tersebut adalah akta autentik, karena proses pembuatannya telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang antara lain; Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Per) menentukan; yang dimaksud dengan akta autentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang oleh/atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk maksud itu, ditempat mana akta itu dibuat; Pasal 165 HIR; Akta autentik yaitu suatu akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang diberi wewenang untuk itu, merupakan bukti yang lengkap antara para pihak tetang apa yang tercantum didalamnya. Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, oleh Irawan Soerodjo mengemukakan, ada 3 (tiga) unsur esenselia agar terpenuhi syarat formal suatu akta autentik, yaitu; 1) dalam bentuk yang ditentukan dalam undang-undang, 2) dibuat oleh dan dihadapan Pejabat Umum, dan 3) Akta yang dibuat oleh dan dihadapan Pejabat Umum yang berwenang untuk itu dan tempat dimana akta itu dibuat; 14. Bahwa karena Akta Hibah tersebut adalah akta autentik, maka sifat bukti dan kekuatan pembuktiannya adalah sempurna, atau dalam pengertian bahwa suatu akta autentik tidak memerlukan pembuktian lain lagi untuk menguji kebenaran dan keabsahannyanya, sehingga karenanya suatu akta autentik tidak dapat batal dan dibatalkan dengan cara apapun baik oleh salah satu pihak maupun pihak ketiga, terkecuali kedua belah pihak sepakat untuk membatalkannya dengan menggunakan akta autentik yang baru dan/atau berdasarkan putusan pengadilan menyatakan suatu akta autentik tersebut batal atau batal demi hukum; 15. Bawah mencermati Putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor: /Pdt.G/2021/PA.Bks., tanggal 19 Januari 2022., Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung Nomor: /Pdt.G/2022/ PTA.Bdg tanggal 12 April 2022, dalam kedua tingkat peradilan tersebut baik tingkat pertama maupun tingkat banding tidak ditemukan amar putusan berbunyi tentang batalnya Akta Hibah Nomor: 82/2017 tanggal 25 April 2017, sehingga karenanya Akta Hibah Nomor: /2017 tanggal 25 April 2017 tersebut tetap mempunyai kekuatan hukum mengikat yang membuktikan bahwa tanah dengan bukti SHM Nomor: 01788/Sepanjang Jaya adalah hak milik para Pembantah; 16. Bahwa oleh karena SHM Nomor: /Sepanjang Jaya adalah hak milik para Pembantah dan bukan hak milik dari Alm. SURNANTO, maka para Pembantah sangat keberatan atas Surat Penetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Agama Bekasi yaitu, Penetapan Nomor: /Pdt.Eks-Put/2022/PA.Bks., Jo. Nomor: /Pdt.G/2021/PA.Bks., Jo. Nomor: /Pdt.G/2022/PTA.Bdg., tanggal 8 Juli 2022 tentang Sita Eksekusi, karena surat penetapan tersebut telah menjadikan SHM Nomor: 01788/Sepanjang Jaya menjadi bundel waris dari Alm. SURNANTO; 17. Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan fakta-fakta hukum sebagaimana diuraiakan di atas dan kemudian didukung dengan alat bukti-bukti yang sah, maka jelas-jelas dan sangat meyakinkan bahwa para Pembantah adalah pemegang hak yang sah atas SHM Nomor: 01788/Sepanjang Jaya, sehingga karenanya surat bantahan dari para Pembantah dapat diterima; Maka, berdasarkan uraian dalil-dalil yang disampaikan oleh para Pembantah di atas, maka jelas dan meyakinkan terbukti bahwa Penetapan Nomor: 003/Pdt.Eks-Put/2022/PA.Bks., Jo. Nomor: 2382/Pdt.G/2021/PA.Bks., Jo. Nomor : 92/Pdt.G/2022/PTA.Bdg., tanggal 8 Juli 2022 tentang Sita Eksekusi adalah keliru/tidak benar/tidak tepat, sehingga karenanya penetapan tersebut harus dinyatakan batal dan berikut segala surat yang dikeluarkan sebagai turunannya termasuk dan tidak terbatas terhadap Berita Acara Sita Eksekusi tanggal 20 Juli 2022 dan Penetapan tanggal 29 Agusutus 2022 tentang Eksekusi Penjualan Lelang; Oleh karena itu, para Pembantah mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Bekasi/Majelis Hakim yang mulia agar sudi dan berkenan memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara a quo dengan amar putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan bantahan dari para Pembantah untuk seluruhnya; 2. Menyatakan para Pembantah adalah para Pembantah yang beritikad baik. 3. Menyatkan batal Penetapan Nomor: /Pdt.Eks-Put/2022/PA.Bks., Jo. Nomor: /Pdt.G/2021/PA.Bks., Jo. Nomor: /Pdt.G/2022/PTA.Bdg., tanggal 8 Juli 2022 tentang Sita Eksekusi dan berikut segala surat yang dikeluarkan sebagai turunannya termasuk dan tidak terbatas terhadap Berita Acara Sita Eksekusi tanggal 20 Juli 2022 dan Penetapan tanggal 29 Agustus 2022 tentang Eksekusi Penjualan Lelang; 4. Menghukum para Terbantah untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Atau Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);