NOMOR : 49/PDT.G/2020/PN.TTE
Kepada
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ternate
Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara
Nomor : 49/Pdt.G/2020/PN.Tte
di-
Ternate.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
NE BIS IN INDEM
Bahwa objek dalam perkara sebelumnya adalah tentang HGB 01 dan dalam
perakara a quo terkait dengan SHM No. 578 dan 579 an Kasman Kasim
sebagai akibat pemecahan HGB 01 yang menurut putusan pengadilan
negeri Ternate no. 14/PDT.G/2016/PN, penerbitan SHM yang diterbitkan
oleh Tergugat III adalah Perbuatan Melawan Hukum, dan para penggugat
meminta kepada Tergugat III untuk membatalkan SHM tersebut karena
cacat hukum.
OBSCUUR LIBEL
Dalam Rekovensi
jual yang beli yang diperoleh Penggugat Rekovensi yang dibeli sebelum HGB
01 berakhir adalah sah, namun hanya berakhir sampai tahun 2010,
setelah itu dikembalikan sesuai dengan peruntukannnya. Di hal 42
putusan di maksud juga menjelaskan terkait dengan Pihak ketiga yang
telah membeli tanah aquo.
4. Bahwa, Para Tergugat Rekovensi telah menjelaskan status ahli waris
pengganti dalam gugatan sehingga gugatan tidak cacat formil, dan
tunjukan salah satu saja pasal yang tidak ambigu ataupun yurisprudensi
mana saja yang menyatakan bahwa kedudukan ahli waris pengganti dalam
gugatan harus ada penetapan Ahli Waris dari Pengadilan Agama. Kalau ada
perlihatkan jangan menginterprestasikan pasal, Mahkamah Konstitusi saja
interpretasikan 1 pasal harus membutuhkan 9 Hakim, jangan pemahaman
yang dangkal dan dituangkan. Sekarang kalaupun Tergugat I ingin
menggugat seorang yang sudah meninggal apakah membutuhkan terlebih
dalu penetapan ahli waris pengganti pengadilan agama sebelum
mengajukan gugatan ? Kuasa hukum harus bisa paham, pasti yang di
gugat adalah salah satu ahli waris pengganti, dan tidak perlu penetapan
pengadilan karena bukan sengketa waris. Pasal 49 ayat 3 hanyalah terkait
dengan kekuasaan pengadilan agama. Dan sepanjang tidak ada ahli waris
lain yang keberatan maka perkara a quo haruslah tetap dilanjutkan.
5. Bahwa, para penggugat/Tergugat Rekovensi sepakat kalau membaca
pandangan ahli haruslah di baca secara utuh, hal 46 pertimbangan hukum
:
“ .... HGB boleh dijual kepada pihak ketiga asal sesuai dengan
peruntukannya semula, dengan demikian maka proses jual beli antara
Tergugat I dengan Tergugat III terhadap HGB No. 01 Kelurahan sasa adalah
menurut hukum namun HGB tersebut hanya berlaku sampai tahun
2010 dan harus sesuai dengan peruntukannya semula”
Dalam Eksepsi
Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat III untuk seluruhnya
Dalam Rekopensi