Anda di halaman 1dari 6

Bandung, 21 Mei 2018

Perihal : Replik atas Jawaban Tergugat


Dalam perkara nomor : 58/G/LH/2018/PTUN-BDG

Antara :

PT. Sekaran Kawasan Niaga yang diwakili Agus Muhammad Fauzi


selanjutnya disebut sebagai------------------------------------------------PENGGUGAT

Melawan

Kepala Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Pemerintah Kabupaten Karawang
Selanjutnya disebut sebagai-------------------------------------------------TERGUGAT

Kepada
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Nomor 58/G/LH/2018/PTUN-BDG
di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

Dengan hormat,

Kami para advokat yang bertanda tangan dibawah ini : 1) Naila Nur Auliyah Azis,
S.H., M.H., 2) Yolanda Pusvita Sari, S.H., M.H. berdomisili hukum pada Kantor
Advokat Naila & Pusvita Law Office beralamat di Jl. Danau Toba No.1404,
Jakarta Pusat.

Dengan ini secara sendiri ataupun bersama-sama bertindak untuk dan atas nama
Agus Muhammad Fauzi berdasarkan surat kuasa Nomor 235/SKK.TUN/IV/2018
tanggal Karawang, 4 April 2018, dengan ini hendak mengajukan replik. Replik ini
diajukan untuk menanggapi Jawaban Tergugat yang telah disampaikan pada
persidangan hari Selasa, 23 Mei 2018.

Adapun alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan Replik terhadap Jawaban


Tergugat adalah sebagai berikut:

Bahwa Penggugat menolak seluruh dalil jawaban Tergugat dan Penggugat tetap
pada dalil-dalil dalam Gugatannya kecuali dalil Tergugat yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh Penggugat.

A. DALAM EKSEPSI
1. Menanggapi jawaban tergugat yang menyatakan bahwa gugatan yang diajukan
oleh penggugat bukan merupakan objek sengketa Keputusan Tata Usaha
Negara/Error in Object.
Bahwa isi Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018 tentang
Penjelasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar. Berdasarkan Pasal 87
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yang
berbunyi:
a) Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual
Bahwa Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018 tentang
Penjelasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar, termasuk penetapan
tertulis dikarenakan tercakup tindakan factual.
b) Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkungan
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya.
Bahwa Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018 tentang
Penjelasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar merupakan surat yang
dibuat oleh Badan Pejabat Tata Usaha Negara dalam menjalankan tugasnya.
c) Berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AAUPB
d) Bersifat final dalam arti lebih luas
Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018 tentang Penjelasan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar, termasuk dalam sifat final dalam
arti lebih luas. Melihat pada yang didalilkan Tergugat bahwa surat ini belum
final, karena masih digantungkan kepada syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh Penggugat, hal ini tentu saja akan menimbulkan akibat hukum tertentu
apabila surat ini tidak ditindaklanjuti.
e) Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum dan/atau bahwa
Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018, perihal : Penjelasan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar, bahwa yang didalilkan tergugat
belum bersifat final. Tentu saja dikemudian hari dapat menimbulkan hukum
yaitu PT. Sekaran Kawasan Niaga tidak dapat membangun pagar pembatas,
pos jaga yang dapat dipindahkan, dan plang kepemilikan diatas tanahnya
sendiri mengingat PT Sekaran Kawasan Niaga memiliki SHGB NO. 5/
Margamulya atas Nama PT. Sekaran Kawasan Niaga.
Oleh karena itu, Jawaban Tergugat yang menyatakan bahwa Gugatan
Penggugat salah objek/error in objecto sebagai gugatan dinyatakan tidak dapat
diterima.

DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil Tergugat Dalam Pokok
Perkara kecuali dalil yang diakui kebenarannya secara tegas oleh Para Penggugat.
2. Menanggapi Jawaban Tergugat belum kondusifnya di lapangan sehingga Tim
Teknis Izin Mendirikan Bangunan (IMB) belum bisa melakukan verifikasi lapangan
ditambah lagi masih ada permasalahan hukum yang belum selesai antara PT.
Sekaran Kawasan Niaga (Penggugat) dan pihak lain.
Bahwa sertifikat in casu SHGB NO. 5/ Margamulya atas Nama PT. Sekaran
Kawasan Niaga memang benar masih terdapat permasalahan lain, namun
menunjuk pada salah satu asas dalam Pengadilan Tata Usaha Negara yaitu
Presumptio Justae Caus yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia, maka
secara Presumptio Justae Caus diartikan sebagai keputusan pemerintah harus
selalu dianggap benar dan sah sebelum ada keputusan hukum tetap yang
menyatakan bahwa keputusan in tidak berlaku. Jadi meskipun terdapat:
a) Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Pengadilan Negeri Karawang
dengan perkara nomor : 11/Pdt.G/2018/PN.Kwg, dalam tahapan sidang Replik
b) Koperasi Pengusaha Anak Negeri di PTUN Bandung dengan perkara nomor :
125/G/2016/PTUN-BDG, dalam Tingkat Banding
c) Pernyataan Kepala Desa Margakaya yang diketahui oleh ketua BPD bahwa di
lapangan tidak kondusif, sebagaimana surat Kepala Desa Margakaya
Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang Nomor : 131/06/Ds
tertanggal 13 Februari 2018
Hal ini tidak membuat kekuatan hukum atas SHGB NO. 5/ Margamulya atas Nama
PT. Sekaran Kawasan Niaga memudar bahkan hilang, karena untuk
menghilangkan kekuatan hukum dari sertifikat ini tentunya haruslah ada
pencabutan sertifikat yang dilakukan oleh pihak yang berwenang.
3. Menanggapi bahwa Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018,
perihal : Penjelasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar, tidak menimbulkan
kerugian kepada Penggugat.
Dengan dikeluarkannya surat tersebut tentu saja akan mengakibatkan kerugian
kepada Penggugat, karena Penggugat tidak dapat mendirikan pagar pembatas
sepanjang 3.031 M, pos jaga yang dapat dipindahkan, dan plang kepemilikan tanah
di atas lahan seluas 800.000 M2 di atas bidang tanahnya sendiri yang terletak di
Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Provinsi
Jawa Barat. Hal ini sangat tidak berdasar hukum, karena pendirian pagar batas dan
pos jaga aka didirikan di atas tanahnya sendiri berdasarkan SHGB NO. 5/
Margamulya atas Nama PT. Sekaran Kawasan Niaga
4. Bahwa dalam hal ini, Tergugat tidak cermat dalam mempelajari isi dan maksud
Surat Gugatan yang diajukan Penggugat sehingga telah salah dalam memahami
pokok dari Gugatan Penggugat dalam perkara ini sehingga Penggugat menolak
alasan-alasan Tergugat yang tidak memiliki dasar sama sekali.
5. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil Tergugat yang menyatakan bahwa
Penggugat tidak mempunyai kepentingan yang dirugikan. Bahwa dalam hal ini,
Tergugat telah membuat dan mengeluarkan keputusan dengan sebelah pihak
sehingga membuat Penggugat dengan jelas tidak dapat menjalankan hak dan
kewajibannya dalam tanah yang dimiliki sehingga di sini Penggugat memiliki
kerugian yang jelas.
6. Bahwa dalil-dalil Tergugat tersebut tidak berdasar hukum dan mengada-ada,
karena Tergugat mengeluarkan surat objek sengketa tersebut telah sesuai dengan
prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta objek sengketa
yang dikeluarkan oleh Tergugat bertentangan dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik yaitu :
a) Asas Kepastian Hukum
Bahwa dalam mengeluarkan objek sengketa, Tergugat telah jelas
melanggar Asas Kepastian Hukum karena kepemilikan tanah Penggugat
yang dimohonkan IMB telah jelas didasarkan SHGB No.5/Margamulya
yang telah diakui secara yuridis oleh sebagai alat bukti kepemilkan yang
sah, sehingga seharusnya Tergugat wajib menerbitkan IMB yang
dimohonkan Penggugat.
b) Asas Fair Play
Bahwa Tergugat juga telah melanggar Asas Fair Play dikarenakan
Tergugat selaku instansi yang berwenang mengeluarkan Keputusan
tentang IMB tersebut seharusnya tidak dapat menghalang-halangi
kesempatan Penggugat untuk memperoleh IMB, apalagi seluruh
persyaratan telah terpenuhi dan juga telah dapat kepastian hukum.
c) Asas Profesionalitas
Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa tidak mengutamakan
keahlian yang berdasarkan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, karena secara tidak berdasarkan hukum telah
mempermasalahkan kepemilikan bidang tanah yang dimohonkan IMB
oleh Penggugat.

Berdasarkan uraian tersebut diatas , kami kuasa hukum Penggugat Konvensi


dalam perkara ini memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan Putusan sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
1. Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan menolak Jawaban Tergugat.
3. Menyatakan batal atau tidak sah :
- Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018 tentang Penjelasan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar
4. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut :
- Surat No. 503/48/DPMPTSP tertanggal 24 Januari 2018 tentang Penjelasan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pagar
5. Membebankan seluruh biaya yang timbul dari perkara ini kepada Tergugat.
Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat
lain, maka Para Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Demikianlah replik kami atas jawaban dari Kuasa Hukum Tergugat, semoga kita
selalu diberi petunjuk oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Penggugat

Naila Nur Auliyah Azis, S.H., M.H.

Yolanda Pusvita Sari, S.H., M.H

Anda mungkin juga menyukai