Anda di halaman 1dari 3

Hal : Replik Dengan Rekonvensi Perkara No. 1669/Pdt.G/2021/PA.

Smi

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Agama Sukabumi
c.q. Majelis Hakim Perkara Nomor: 1669/Pdt.G/2021/PA.Smi
Di –
Sukabumi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Izzara Justicia, S. H., M. H., Advokat/Pengacara beralamat Kantor di Jalan Taman Bahagia No. 90
RT/RW 001/003 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. Telp. (0266) 542371,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 06 Oktober 2021 (terlampir) bertindak untuk dan atas nama:
Ningsih binti Maulana, umur 21 tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Agama
Islam, Alamat: Jl. Bhayangkara No. 30 RT/RW 002/007 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunung
Puyuh Kota Sukabumi, untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON dalam perkara No.
1669/Pdt.G/2021/PA.Smi.
Sehubungan dengan adanya jawaban dari pihak Pemohon yang kami terima pada
persidangan pada tanggal 06 Oktober 2021 yang lalu. Berikut ini perkenankanlah kami
menyampaikan Replik sebagaimana diuraikan di bawah ini:
I. DALAM KONVENSI
1. Bahwa, Termohon tetap pada dalil-dalil jawaban pertama dan menolak dengan tegas
gugatan Pemohon maupun repliknya, kecuali yang diakui kebenarannya oleh Termohon;
2. Termohon mohon pada Majelis Hakim untuk menerima seluruh dalil jawaban
pertamanya dan mohon agar dicatat kembali dalam duplik ini;
3. Bahwa Termohon menolak dengan tegas replik Pemohon poin 2 yang mana dikatakan
Termohon tidak menunjukkan rasa bersalah, pada kenyataannya Termohon meminta
maaf setelah peristiwa tersebut terjadi;
4. Bahwa Termohon tetap pada jawaban pertama yang menyatakan Termohon tidak
memiliki lelaki idaman lain dan hanya sebatas teman kuliah;
5. Bahwa Termohon menolak dengan tegas Replik Pemohon poin 8 karena pada
kenyataannya Pemohon tidak pernah mengajak bermusyawarah;
6. Bahwa dengan dalil-dalil yang telah Termohon kemukakan tersebut di atas, Termohon
menyetujui gugatan yang diajukan Pemohon guna mempermudah proses perceraian
untuk kepentingan Pemohon dan Termohon beserta anak di masa depan.
II. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa dalil-dalil yang telah dipergunakan dalam Konvensi dianggap dipergunakan
kembali dalam Rekonvensi;
2. Bahwa Termohon Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Pemohon
Rekonvensi akan mengajukan Gugatan Balik terhadap Pemohon Konvensi dalam
kedudukannya sekarang sebagai Termohon Rekonvensi;
3. Bahwa segala apa yang diikrarkan Pemohon dalam Konvensi yang sekarang Tergugat
Rekonvensi disaat dilangsungkan akad nikah bahwa dia Tergugat Rekonvensi dengan
kesungguhan hati akan menepati kewajiban sebagai seorang suami menurut syariat Islam
dan membentuk keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah ternyata hanya janji kosong
belaka;
4. Bahwa akibat adanya perceraian itu Bukanlah Menjadi Alasan baginya (Tergugat
Rekonvensi) untuk meninggalkan apa yang telah menjadi TANGGUNG JAWAB dan
KEWAJIBAN seorang suami (Tergugat Rekonvensi) dalam memberikan Nafkah baik
secara Lahir dan Batin;
5. Bahwa sampai saat ini Termohon/Penggugat Rekonvensi dan Pemohon/Tergugat
Rekonvensi telah berpisah rumah sejak bulan April tahun 2021 hingga sekarang;
6. Bahwa akibat adanya perceraian itu tidak pula menghapuskan kewajiban Tergugat
Rekonvensi/Pemohon Konvensi terhadap Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi,
yang berupa nafkah dan kewajiban lainnya berdasarkan Pasal 149 KHI yang
menyebutkan “Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas SUAMI
WAJIB:
a. Memberikan MUT’AH yang layak kepada bekas istrinya, baik berupa uang atau
benda, kecuali bekas istri tersebut qobla al dukhul;
b. Memberi NAFKAH, MASKAN dan KISWAH kepada bekas istri selama DALAM
IDDAH, kecuali bekas istri telah dijatuhi talak bain atau nusyur dan dalam keadaan
tidak hamil;
c. Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya, dan separoh apabila qobla al
dukhul;
d. Memberikan biaya hadlona untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21
tahun;
7. Bahwa hal tersebut harus dipenuhi oleh Tergugat Rekonvensi, untuk itu mohon pula
kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Sukabumi untuk memutuskan agar Tergugat
Rekonvensi dihukum untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi yaitu:
a. Nafkah Iddah sebesar Rp 200.000,-/perhari X 3 bulan 10 hari = Rp 20.000.000,-;
b. Mut’ah akibat terjadinya perceraian sebesar Rp. 15.000.000,-, dikarenakan kasih
sayang dan cinta kasih yang telah dinodai oleh Tergugat Rekonvensi dengan cara
meninggalkan dan mempermainkan martabat dan perasaan seorang perempuan;
8. Bahwa Tergugat Rekonvensi saat ini memiliki bisnis di bidang kuliner dan mempunyai
penghasilan yang setiap bulannya Rp 20.000.000,- sehingga sangat masuk akal dan
beralasan jika Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Aquo mengabulkan semua permintaan
Nafkah serta Gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi tersebut mengingat
penghasilan Tergugat Rekonvensi setiap bulannya sudah melebihi apa yang diminta oleh
Penggugat Rekonvensi tersebut sebagai Tanggung Jawab seorang suami kepada istri dan
anaknya.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, sudilah kiranya Majelis Hakim yang Terhormat untuk
memutuskan:
I. DALAM KONVENSI
Menerima dan mengabulkan gugatan Pemohon sebagaimana tercantum dalam petitum gugatan.
II. DALAM REKONVENSI
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Rekonvensi seluruhnya sebagaimana yang
tercantum pada petitum gugatan;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi untuk membayar kepada
Penggugat Rekonvensi yaitu :
a. Nafkah Iddah sebesar Rp 200.000,-/perhari X 3 bulan 10 hari = Rp 20.000.000,-;
b. Mut’ah akibat terjadinya perceraian sebesar Rp. 15.000.000,-, dikarenakan kasih
sayang dan cinta kasih yang telah dinodai oleh Tergugat Rekonvensi dengan cara
meninggalkan dan mempermainkan martabat dan perasaan seorang perempuan;
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi membayar biaya yang timbul
dalam perkara ini.
Atau dalam peradilan yang mulia ini, majelis hakim dengan penuh kearifan dapat memutus dengan seadil-
adilnya (Ex Aequo et Bono).

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sukabumi, _______________
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Termohon/Pemohon Rekonvensi,

Izzara Justicia, S. H., M. H.

Anda mungkin juga menyukai