100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
49 tayangan3 halaman
1. Termohon mengajukan replik terhadap jawaban Pemohon dan meminta agar dalil-dalilnya diterima. Termohon juga menolak beberapa poin dari replik Pemohon.
2. Termohon mengajukan gugatan balik (rekonvensi) terhadap Pemohon untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp. 20 juta dan mut'ah sebesar Rp. 15 juta. Termohon berargumen bahwa Pemohon memiliki penghasilan yang memadai unt
1. Termohon mengajukan replik terhadap jawaban Pemohon dan meminta agar dalil-dalilnya diterima. Termohon juga menolak beberapa poin dari replik Pemohon.
2. Termohon mengajukan gugatan balik (rekonvensi) terhadap Pemohon untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp. 20 juta dan mut'ah sebesar Rp. 15 juta. Termohon berargumen bahwa Pemohon memiliki penghasilan yang memadai unt
1. Termohon mengajukan replik terhadap jawaban Pemohon dan meminta agar dalil-dalilnya diterima. Termohon juga menolak beberapa poin dari replik Pemohon.
2. Termohon mengajukan gugatan balik (rekonvensi) terhadap Pemohon untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp. 20 juta dan mut'ah sebesar Rp. 15 juta. Termohon berargumen bahwa Pemohon memiliki penghasilan yang memadai unt
Hal : Replik Dengan Rekonvensi Perkara No. 1669/Pdt.G/2021/PA.
Smi
Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Sukabumi c.q. Majelis Hakim Perkara Nomor: 1669/Pdt.G/2021/PA.Smi Di – Sukabumi
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang bertanda tangan dibawah ini: Izzara Justicia, S. H., M. H., Advokat/Pengacara beralamat Kantor di Jalan Taman Bahagia No. 90 RT/RW 001/003 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. Telp. (0266) 542371, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 06 Oktober 2021 (terlampir) bertindak untuk dan atas nama: Ningsih binti Maulana, umur 21 tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa, Agama Islam, Alamat: Jl. Bhayangkara No. 30 RT/RW 002/007 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON dalam perkara No. 1669/Pdt.G/2021/PA.Smi. Sehubungan dengan adanya jawaban dari pihak Pemohon yang kami terima pada persidangan pada tanggal 06 Oktober 2021 yang lalu. Berikut ini perkenankanlah kami menyampaikan Replik sebagaimana diuraikan di bawah ini: I. DALAM KONVENSI 1. Bahwa, Termohon tetap pada dalil-dalil jawaban pertama dan menolak dengan tegas gugatan Pemohon maupun repliknya, kecuali yang diakui kebenarannya oleh Termohon; 2. Termohon mohon pada Majelis Hakim untuk menerima seluruh dalil jawaban pertamanya dan mohon agar dicatat kembali dalam duplik ini; 3. Bahwa Termohon menolak dengan tegas replik Pemohon poin 2 yang mana dikatakan Termohon tidak menunjukkan rasa bersalah, pada kenyataannya Termohon meminta maaf setelah peristiwa tersebut terjadi; 4. Bahwa Termohon tetap pada jawaban pertama yang menyatakan Termohon tidak memiliki lelaki idaman lain dan hanya sebatas teman kuliah; 5. Bahwa Termohon menolak dengan tegas Replik Pemohon poin 8 karena pada kenyataannya Pemohon tidak pernah mengajak bermusyawarah; 6. Bahwa dengan dalil-dalil yang telah Termohon kemukakan tersebut di atas, Termohon menyetujui gugatan yang diajukan Pemohon guna mempermudah proses perceraian untuk kepentingan Pemohon dan Termohon beserta anak di masa depan. II. DALAM REKONVENSI 1. Bahwa dalil-dalil yang telah dipergunakan dalam Konvensi dianggap dipergunakan kembali dalam Rekonvensi; 2. Bahwa Termohon Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Pemohon Rekonvensi akan mengajukan Gugatan Balik terhadap Pemohon Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Termohon Rekonvensi; 3. Bahwa segala apa yang diikrarkan Pemohon dalam Konvensi yang sekarang Tergugat Rekonvensi disaat dilangsungkan akad nikah bahwa dia Tergugat Rekonvensi dengan kesungguhan hati akan menepati kewajiban sebagai seorang suami menurut syariat Islam dan membentuk keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah ternyata hanya janji kosong belaka; 4. Bahwa akibat adanya perceraian itu Bukanlah Menjadi Alasan baginya (Tergugat Rekonvensi) untuk meninggalkan apa yang telah menjadi TANGGUNG JAWAB dan KEWAJIBAN seorang suami (Tergugat Rekonvensi) dalam memberikan Nafkah baik secara Lahir dan Batin; 5. Bahwa sampai saat ini Termohon/Penggugat Rekonvensi dan Pemohon/Tergugat Rekonvensi telah berpisah rumah sejak bulan April tahun 2021 hingga sekarang; 6. Bahwa akibat adanya perceraian itu tidak pula menghapuskan kewajiban Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi terhadap Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi, yang berupa nafkah dan kewajiban lainnya berdasarkan Pasal 149 KHI yang menyebutkan “Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas SUAMI WAJIB: a. Memberikan MUT’AH yang layak kepada bekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas istri tersebut qobla al dukhul; b. Memberi NAFKAH, MASKAN dan KISWAH kepada bekas istri selama DALAM IDDAH, kecuali bekas istri telah dijatuhi talak bain atau nusyur dan dalam keadaan tidak hamil; c. Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya, dan separoh apabila qobla al dukhul; d. Memberikan biaya hadlona untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun; 7. Bahwa hal tersebut harus dipenuhi oleh Tergugat Rekonvensi, untuk itu mohon pula kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Sukabumi untuk memutuskan agar Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi yaitu: a. Nafkah Iddah sebesar Rp 200.000,-/perhari X 3 bulan 10 hari = Rp 20.000.000,-; b. Mut’ah akibat terjadinya perceraian sebesar Rp. 15.000.000,-, dikarenakan kasih sayang dan cinta kasih yang telah dinodai oleh Tergugat Rekonvensi dengan cara meninggalkan dan mempermainkan martabat dan perasaan seorang perempuan; 8. Bahwa Tergugat Rekonvensi saat ini memiliki bisnis di bidang kuliner dan mempunyai penghasilan yang setiap bulannya Rp 20.000.000,- sehingga sangat masuk akal dan beralasan jika Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Aquo mengabulkan semua permintaan Nafkah serta Gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi tersebut mengingat penghasilan Tergugat Rekonvensi setiap bulannya sudah melebihi apa yang diminta oleh Penggugat Rekonvensi tersebut sebagai Tanggung Jawab seorang suami kepada istri dan anaknya. Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, sudilah kiranya Majelis Hakim yang Terhormat untuk memutuskan: I. DALAM KONVENSI Menerima dan mengabulkan gugatan Pemohon sebagaimana tercantum dalam petitum gugatan. II. DALAM REKONVENSI 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Rekonvensi seluruhnya sebagaimana yang tercantum pada petitum gugatan; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi yaitu : a. Nafkah Iddah sebesar Rp 200.000,-/perhari X 3 bulan 10 hari = Rp 20.000.000,-; b. Mut’ah akibat terjadinya perceraian sebesar Rp. 15.000.000,-, dikarenakan kasih sayang dan cinta kasih yang telah dinodai oleh Tergugat Rekonvensi dengan cara meninggalkan dan mempermainkan martabat dan perasaan seorang perempuan; 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi membayar biaya yang timbul dalam perkara ini. Atau dalam peradilan yang mulia ini, majelis hakim dengan penuh kearifan dapat memutus dengan seadil- adilnya (Ex Aequo et Bono).
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sukabumi, _______________ Hormat Kami, Kuasa Hukum Termohon/Pemohon Rekonvensi,