Anda di halaman 1dari 5

SM LAW OFFICE

ADVOKAT/PENGACARA & KONSULTAN HUKUM


Jl. Sutonegoro No. 30 RT. 03 RW. 01 Ds. Nongkodono Kec. Kauman Kab. Ponorogo Jawa Timur
E-mail: suryoalam78@gmail.com HP. 0857 0866 7777 – 0812 1733 7878

Ponorogo, 19 Desember 2022

Perihal : Duplik Tergugat


Antara: Fandy Meirizma Primayoga bin Hadi Prayitno (Sebagai Tergugat)
Melawan Angelina Afrilia Nurjannah binti Jeremy Haryono (Sebagai
Penggugat)

Kepada Yang Terhormat,


Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara No. 1408/Pdt.G/2022/PA.Kab.MN.
di Pengadilan Agama Kab. Madiun
Di-
MADIUN

Assalaamu „alaikum wr.wb.


Dengan hormat,
Dengan ini perkenankan Tergugat melalui kuasa hukumnya hendak menyampaikan
Duplik atas Replik Penggugat tertanggal 14 Desember 2022 dengan nomor perkara
1408/Pdt.G/2022/ PA.Kab.MN. yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Dalam Eksepsi:

1. Bahwa segala apa yang termaktub dalam jawaban Tergugat tertanggal 5


Desember 2022 maka termuat kembali dalam duplik ini dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dengan eksepsi perkara ini;
2. Bahwa tanggapan eksepsi Penggugat terhadap Tergugat poin 2 telah
membenarkan bahwa berdasarkan pasal 125 ayat (1) HIR bahwa gugatan
kabur dan tidak jelas karena dasar hukum gugatannya pun tidak jelas serta
kerugiannya tidak dirinci dan obyek yang disengketakan juga tidak jelas seperti
dalam dalil harta bersama yang didalilkan Penggugat berupa BPKB mobil
namun tidak jelas tahun berapa, jenisnya apa, nomor polisinya berapa dan lain
sebagainya, oleh karena gugatan kabur dan tidak jelas sehingga gugatan
Penggugat patut untuk ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
3. Bahwa tanggapan eksepsi Penggugat yang nominalnya sebesar
Rp.36.000.000,- tidak dijelaskan oleh Penggugat, apakah itu nafkah mut’ah
atau nafkah madliyah, mohon untuk dijelaskan karena hal ini jelas-jelas
Penggugat tidak memahami apa yang dimaksud dengan nafkah-nafkah baik
mut’ah, madliyah atau iddah.
4. Bahwa tanggapan eksepsi Penggugat yang lainnya hanya pengulangan saja
dari gugatan awal Penggugat, namun Penggugat tidak dapat menjelaskan dan
menerangkan apa yang telah didalilkannya dalam gugatannya, Tergugat akan
buktikan dalam agenda pembuktian dalam persidangan nanti;
Duplik Tergugat Page 1 / 5
Dalam Pokok Perkara:
1. Bahwa, Tergugat menolak dalil-dalil Replik Penggugat seluruhnya, kecuali yang
secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat;
2. Bahwa apa yang termuat dalam jawaban Tergugat maka termuat dan terulang
kembali dalam Duplik ini;
3. Bahwa pada poin 3 Replik Penggugat adalah tidak benar, karena memang
Penggugat dan Tergugat masih satu rumah dan setiap hari Sabtu dan Minggu
masih bersama dan sangat disesalkan Penggugat melalui kuasa hukumnya
menyampaikan hal-hal yang tidak benar dan membuat skenario yang
dipaksakan sehingga tidak sesuai dengan fakta yang terjadi;
4. Bahwa pada poin 4 Replik Penggugat adalah tidak benar dan tidak mendasar,
dalam rumah tangga wajar apabila terjadi percekcokan namun bisa bersatu dan
rukun kembali sedangkan kekerasan fisik yang dimaksud Penggugat juga tidak
benar kenapa hal ini tidak dilaporkan ke PPA Polres Kab. Madiun untuk
menindak lanjutinya akan tetapi Penggugat langsung mengajukan gugatan ke
PA Kab. Madiun;
5. Bahwa pada poin 8 Replik Penggugat adalah tidak benar, karena semata-mata
karena anak akan tetapi itu atas inisiatif antara Penggugat dan Tergugat sering
melakukan Videocall;
6. Bahwa sebagaimana Replik Penggugat poin 9 terkait SEMA dan hak-hak
keperempuan dan anak pasca perceraian dimungkinkan bisa diajukan oleh
Penggugat, akan tetapi Majelis hakim tidak wajib untuk menjalankannya,
sedangkan Undang-Undang Perkawinan khususnya Kompilasi Hukum
Islam (KHI) bagi umat islam adalah tata urutan perundang-undangan yang
tertinggi di Indonesia yang wajib dijalankan dahulu sebelum SEMA atau
Jaminan pemenuhan hak-hak keperempuan dan anak pasca percaraian;
Penggugat hanya mengulang-ulang gugatan awal terdahulu, sehingga patut
untuk ditolak;
7. Bahwa terhadap nafkah madliyah, iddah dan mut’ah bagi seorang istri yang
mengajukan gugatan cerai belum pernah diatur dalam undang-undang
perkawinan maupun dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), bahwa kewajiban
Nafkah hanya diberikan oleh seorang suami yang menceraikan istrinya (cerai
talak) seperti yang di amanatkan pada pasal 39 No. 9 tahun 1975 Jo. Pasal 149
huruf b KHI: Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib :
memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas istri selama dalam iddah,
kecuali bekas istri telah di jatuhi talak ba‟in atau nusyus dan dalam keadaan
tidak hamil;
8. Bahwa kewajiban nafkah anak adalah kewajiban seorang bapak sebagaimana
diatur dalam pasal 41 huruf b UU Perkawinan tahun 1974, namun sang ibu juga
ikut memikul biaya tersebut, sehingga tidak sepatutnya biaya anak dibebankan
semua pada Tergugat. Apabila Penggugat tidak sanggup membiayai anak,
maka hak asuh anak mohon diberikan pada Tergugat selaku ayah kandungnya,
untuk itu gugatan Penggugat terkait hak asuh anak yang bernama Shireen
Latifa Kharisma binti Fandy Meirizma Primayoga mohon untuk di tolak dan
diberikan sepenuhnya diberikan pada Tergugat yang sanggup untuk mengasuh,
memelihara, mendidik dan membesarkan anak tersebut hingga dewasa;

Duplik Tergugat Page 2 / 5


9. Bahwa Tergugat tidak lagi menanggapi Replik Penggugat, karena Replik
tersebut hanyalah pengulangan dari Gugatan Penggugat awal yang tidak
berdasarkan hukum dan fakta yang ada;
10. Bahwa perlu diketahui, secara prinsip Tergugat sangat keberatan dan tidak
ingin terjadi perceraian, akan tetapi apabila Majelis Hakim berpendapat lain,
maka mohon memberi putusan yang arif dan memenuhi rasa keadilan.
11. Bahwa terhadap hal-hal lain sengaja Tergugat tidak tanggapi dan akan
Tergugat tanggapi pada pembuktian dan kesimpulan nanti;
12. Bahwa akar permasalahan sebenarnya adalah kehadiran orang ketiga dalam
rumah tangga tergugat dan penggugat. Kronologisnya sebagai berikut;
Awal Juni, saat penggugat dan tergugat masih tinggal di rumah orang tua
tergugat di Dolopo pengasuh anak memberitahukan akan mengundurkan diri
per awal bulan depan (Juli), alasannya mengurus mertua di Jember karena
rumah warisan sudah terjual. Sehingga ada waktu satu bulan bagi tergugat
untuk mencari penggantinya.
Dalam kondisi itu, penggugat dan tergugat sepakat untuk sekalian mencari
rumah kontrakan di Mojopurno untuk hidup mandiri agar tidak perlu dua kali
mencari pengasuh baru, karena saat itu penggugat dan tergugat sudah
melakukan DP pembelian rumah di Mojopurno yang sedang dalam proses
pembangunan, sehingga rumah kontrakan yang dicaripun di sekitar lokasi
rumah baru yang akan ditempati nantinya. Jadi kepindahan dari rumah orang
tua tergugat itu memang sudah direncanakan, hanya saja dipercepat maju
karena kebetulan pengasuh mengundurkan diri. Pertimbangannya daripada
jika tetap di rumah orang tua tergugat dan mencari pengasuh baru orang
Dolopo, nanti setelah rumah baru selesai dibangun dan pindah kesana maka
harus cari ganti pengasuh baru lagi orang daerah sana.
Rumah tangga penggugat dan tergugat tetap harmonis. Dan tergugat
mencarikan dari sekian banyak opsi rumah, dipilihkan yang terbaik dari segi
harga, lingkungan, hingga kondisi rumahnya karena tergugat ingin yang
terbaik demi keluarga. Dalam pemilihan rumah kontrakan itu tergugat juga
melibatkan penggugat, mengajak bersama-sama melihat survey beberapa
lokasi, karena pada akhirnya yang akan lebih sering menghuni adalah
penggugat dan anak. Setelah menentukan pilihan, tergugat membayar sewa
dan mempersiapkan rumahnya hingga layak huni. Orang tua tergugat juga
berkontribusi untuk mempersiapkan rumah baru anak dan menantunya seperti
membelikan kanopi garasi dan mengisi perabotan rumah.
Namun ternyata penggugat menginginkan ibunya (mertua tergugat) yang
tinggal di Batu untuk ikut tinggal di rumah kontrakan. Tergugat tidak setuju
karena keinginan hidup mandiri sudah lama, namun akhirnya terpaksa meng-
iyakan karena penggugat menjanjikan hanya satu bulan saja. Alasannya demi
penyesuaian anak di lingkungan baru dan khawatir melepas anak di rumah
sendirian dengan pengasuh baru. Akhirnya rumah kontrakan dihuni oleh lima
orang, yaitu; Penggugat, tergugat, anak, pembantu, dan ibu penggugat.
Singkat cerita tergugat bersabar selama satu bulan, dan tetap bersikap
baik dengan ibu penggugat di rumah. Bahkan mengajaknya ikut jalan-jalan ke
tempat-tempat wisata pada hari Sabtu-Minggu, seperti yang rutin dilakukan
penggugat dan tergugat selama menikah, orang tua tergugat juga rutin ke

Duplik Tergugat Page 3 / 5


rumah kontrakan mengunjungi cucunya. Hingga lewat satu bulan berlalu, ibu
penggugat tak kunjung pulang dan sepertinya berniat untuk tinggal menetap.
Tergugat menanyakan hal ini kepada penggugat, namun penggugat marah
dan menuduh tergugat mengusir ibunya.
Dalam perdebatan antara penggugat dan tergugat, tergugat
menyampaikan memaksakan masuknya orang ketiga ke rumah tanpa ridho
suami, sama saja menaruh masalah di dalam keluarga, karena tergugat
merasa tersisih sebagai kepala keluarga. Terlebih orang ketiga tersebut ikut
campur dalam rumah tangga, dan posisi kepala rumah tangga seolah-olah
digantikan oleh ibu penggugat saat tergugat tidak berada di rumah pada hari
kerja Senin-Jumat.
Perdebatan muncul dan reda, hingga pada akhir Juli penggugat
menceritakan permasalahan internal suami-istri kepada ibu penggugat. Saat
itu sebagai orang ketiga, ibu penggugat memerintahkan penggugat untuk
bercerai dari tergugat dan bersumpah tidak akan keluar dari rumah kontrakan
apapun yang terjadi. Bahkan sebelumnya telah menyampaikan kepada orang
tua penggugat menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk
bercerai, termasuk pembagian harta gono-gini. Pada saat itu penggugat
menolak permintaan ibunya, dan permasalahan berhenti. Hubungan tetap
harmonis, tetap jalan-jalan ke tempat wisata seperti biasanya
Selang beberapa lama dari kejadian tersebut, di Bulan Agustus tergugat
sempat meminta penggugat untuk resign saja dari pekerjaannya di Bank,
lokasi kerja yang jauh di Ponorogo menuntut waktu maksimal dari pagi sampai
malam. Tergugat berjanji menanggung kiriman bulanan ke ibu mertua dan
menjelaskan bahwa penggugat tidak serta merta di rumah saja tanpa
penghasilan; “dek nanti sambil jalan kita pikirkan bareng merintis usaha
sendiri”. Dengan begitu penggugat juga tidak melewatkan masa pertumbuhan
anak dan anak tidak perlu diasuh oleh orang lain.
Selama dua minggu penggugat maju mundur mempertimbangkan
permintaan tergugat tersebut, karena mendapatkan masukan dari banyak
pihak. Pada akhirnya penggugat menolak permintaan tergugat untuk
mengundurkan diri dan lebih memilih untuk tetap bekerja di Bank.
Tergugat meskipun kecewa akhirnya menerima keputusan tersebut, juga
menerima kenyataan bahwa akan tetap ada orang ketiga yang tinggal
menetap di rumah ikut campur di urusan rumah tangga dan mempengaruhi
penggugat. Tergugat menekankan kepada diri sendiri bahwa tidak ada yang
bisa diperbuat, terima saja memang sudah seperti demikian kenyataan tidak
sesuai dengan harapan. Namun tidak dipungkiri, bisa dirasakan pengaruh
orang ketiga tersebut kepada penggugat semakin kuat, karena kesehariannya
yang lebih sering bersama di rumah daripada tergugat.
Selanjutnya tergugat tetap tinggal bersama di rumah kontrakan Mojopurno,
menjalankan kewajibannya sebagai suami, ayah dan kepala keluarga,
menghadiri kegiatan lingkungan, dan bersikap baik dengan penggugat
maupun ibunya. Hingga akhirnya datang surat gugatan cerai dari penggugat
ke alamat rumah orang tua tergugat di Dolopo.
Setelah surat gugatan diterimapun, tergugat masih terus tinggal di rumah
kontrakan dan bersikap baik kepada seluruh penghuni rumah hingga
sekarang.
Duplik Tergugat Page 4 / 5
Berdasarkan segala uraian yang telah Tergugat/Penggugat Rekonvensi
kemukakan di atas, maka Tergugat/Penggugat Rekonvensi mohon kepada Yang
Mulia Hakim, mengadili dan memutus dengan amar sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:
Menerima eksepsi Tergugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan
Penggugat tidak dapat diterima

Dalam Pokok Perkara


1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menolak gugatan nafkah dalam gugatan cerai Penggugat untuk sdeluruhnya;
3. Menolak gugatan Penggugat terkait hak asuh anak yang bernama Shireen
Latifa Kharisma binti Fandy Meirizma Primayoga;
4. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara;

Demikianlah Duplik ini kami ajukan, semoga majelis hakim pemeriksa perkara
Pengadilan Agama berkenan mengabulkannya.
Wassalaamu „alaikum wr.wb.

Hormat kami,
Para Kuasa Hukum Tergugat

SURYO ALAM, SH.,MH. - MEGA APRILIA, SH.

RHEZA FEBRIAN P.P, SH.

Duplik Tergugat Page 5 / 5

Anda mungkin juga menyukai