Antara
Melawan
Kepada Yth.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
Perkara Perdata No. 55/Pdt.G/2017/PN.Bjm
Pengadilan Negeri Banjarmasin
Di -
Banjarmasin
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini SINGGIH SUSIROH DEWO dalam hal ini
bertindak sebagai Koordinator Field Collection & PAO PT BCA Finance (Tergugat)
berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2,
Jalan Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310 dan memiliki kantor cabang di
Banjarmasin Jl. Ahmad Yani KM 4, RT 04, Kel. Pemurus Baru, Kec. Banjarmasin
Selatan, Banjarmasin berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 160/VIII/2017/K-
LC/BCAF tanggal 7 Agustus 2017, dengan ini bermaksud hendak mengajukan
Duplik terhadap Replik Penggugat dalam perkara Nomor 55/Pdt.G/2017/PN.Bjm,
sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat tetap pada dalil-dalil sebagaimana dikemukakan dalam
Jawaban sebelumnya dan Tergugat menolak seluruh dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat kecuali hal-hal yang diakui secara tegas
dalam Duplik ini;
Page 1 of 10
2. Bahwa segala hal yang telah diuraikan dalam Eksepsi Tergugat pada
Jawaban sebelumnya termasuk atau sebagai yang tidak terpisahkan dari
dalam Duplik Tergugat terhadap dalil-dalil Penggugat dalam Repliknya;
3. Bahwa Tergugat kembali menegaskan sesungguhnya telah terjadi suatu
perbuatan hukum antara Tergugat dengan Ayu Fatma yang dalam hal
ini adalah Istri Penggugat, berdasarkan Perjanjian Pembiayaan
Konsumen Nomor Kontrak 9990026496-PK-001 tertanggal 24 November
2016, sehingga antara Istri Penggugat dan Tergugat secara yuridis
normatif memiliki suatu hubungan hukum yang berdasar pada
Perjanjian Pembiayaan Konsumen dimaksud, dan dengan demikian Istri
Penggugat dan Tergugat wajib untuk tunduk pada segala hak dan
kewajiban yang timbul daripada Perjanjian Pembiayaan Konsumen
tersebut (asas hukum Pacta Sunt Servanda);
Page 2 of 10
mengatasnamakan Ayu Fatma, sehingga dapat dikatakan Tergugat
sama sekali tidak mengenal Penggugat, dengan demikian Tergugat
tidak bisa ditarik sebagai subyek hukum sebagai Tergugatnya ( gemis
aanhoedanigheid);
2. Bahwa menanggapi dalil Penggugat pada Halaman 3 (tiga) pada point 2
(dua) Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat tersebut, bahwa
Tergugat sebagai Korporasi besar yang tunduk dan taat pada peraturan
perundang-undangan seperti apa yang telah Tergugat uraikan pada
Jawaban Tergugat sebelumnya dan atas hal tersebut Tergugat telah
membebankan Jaminan Fidusia dengan Sertifikat Jaminan Fidusia
Nomor W19.00100962.AH.05.01 tertanggal 05 Desember 2016 dan Akta
Jaminan Fidusia Nomor 106 tertanggal 25 November 2016 sehingga apa
yang Penggugat dalilkan tersebut Salah Besar dan tidak dapat diterima;
3. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 3
(tiga) dan 4 (empat) point 3 (tiga) maka Tergugat menolak dengan
tegas terhadap dalil Tenggugat tersebut dan dalil Penggugat tersebut
sangat mengada-ada karena didasari bahwa tidak ada satu aturan
dalam perundang-undangan yang mengatur bahwa dalam hal
pemberian surat Pemberian Hutang dan Lelang wajib mencantumkan
nomor surat seperti yang didalilkan Penggugat, bahwa sesungguhnya
penomoran pada surat tersebut hanyalah untuk memudahkan
pengarsipan administrasi Tergugat, maka dalil Penggugat yang
menyatakan perbuatan Tergugat merugikan Penggugat dengan cara-
cara yang melanggar peraturan undang-undang tersebut tidak berdasar
dan tidak dapat diterima;
4. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 4
(empat) point 4 (empat) jelas menunjukan ketidakpahaman Penggugat
atas Jawaban Tergugat yang telah disampaikan sebelumnya dimana
Penggugat salah menafsirkan isi Jawaban Tergugat pada point 9
(sembilan), bagaimana mungkin Penggugat hanya mengutip sebagian
tulisan dari Jawaban Tergugat yang seolah-olah Tergugat mengakui hal
telah melanggar perundang-undangan padahal maksud dari jawaban
Tergugat adalah suatu hal yang berbeda;
Page 3 of 10
5. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 4
(empat) point 5 (lima) bahwa Tergugat tetap pada pendiriannya bahwa
dalil gugatan Penggugat pada bagian III tidak Relevan dengan Perkara
a-quo sehingga tidak perlu Tergugat untuk menanggapi dalil tersebut;
6. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 5
(lima) point 6 (enam) yang menyatakan cara Tergugat bertentangan
dengan hukum maka dengan tegas Tergugat menolak dalil Penggugat
karena Penggugat sendiri tidak bisa menyatakan Peraturan Perundang-
undangan mana yang bertentangan dengan cara Tergugat dalam
mengamankan Objek Jaminan Fidusia tersebut, maka sangat aneh jika
Penggugat mengatakan cara Tergugat bertentangan dengan Hukum;
7. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 5
(lima) point 7 (tujuh) maka dapat Tergugat sampaikan bahwa Tergugat
tetap dalam pendiriannya bahwa Penggugat harus melakukan pelunasan
terhadap semua kewajiban yang masih terdapat kepada Tergugat
sesuai dengan apa yang telah Tergugat sampaikan pada Jawaban
Tergugat tertanggal 11 September 2017 pada point 7 (tujuh) yang telah
sesuai dengan Perjanjian Pembiayaan Konsumen yang disepakati dan
ditandatangani oleh Konsumen dan Tergugat. Perlu juga Tergugat
sampaikan bahwa jika Penggugat memiliki itikad baik maka seharusnya
melakukan kewajiban pembayaran angsuran yang jatuh tempo setiap
tanggal 24 (dua puluh empat) setiap bulannya tanpa ada
keterlambatan, namun faktanya yang terjadi adalah Penggugat sudah
mengalami keterlambatan sejak angsuran ke 2 (dua) dan sudah tidak
lagi membayar kewajibannya pada angsuran ke 3 (tiga) hingga
terjadinya pengamanan Objek Jaminan Fidusia dan sampai dengan
perkara ini berjalan, jadi bagaimana mungkin Penggugat mendalilkan
memiliki itikad baik namun tidak melaksanakan kewajiban yang telah
disepakati antara Konsumen dengan Tergugat dan oleh atas tindakan
itu Penggugat telah sah dianggap lalai/wanprestasi, maka atas dalil
Penggugat yang menyatakan memiliki itikad baik tersebut patut untuk
ditolak dan tidak dapat diterima;
Page 4 of 10
8. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 6
(enam) point 8 (lima) maka perlu Tergugat sampaikan bahwa dalam hal
ini Tergugat tidak mengetahui keberadaaan barang-barang pribadi
seperti yang Penggugat akui, karena pada saat Pengamanan Objek
Jaminan Fidusia tersebut Tergugat menggunakan Jasa Derek untuk
mengamankan Kendaraan a-quo dan atas hal ini Tergugat sebelum
melakukan pengamanan Objek Jaminan Fidusia tersebut telah memiliki
itikad baik dengan meminta Penggugat untuk menyerahkan kunci atas
Kendaraan a-quo namun faktanya itikad baik dari Tergugat tidak dapat
disanggupi oleh Penggugat;
9. Bahwa Tergugat menolak tegas dalil Penggugat pada point 9 (sembilan)
yang menyatakan ”Penggugat bukan saja menyangsikannya tentang
keabsahan Akta Jaminan Fidusia dan atau Sertifikat Jaminan Fidusia
atas kendaraan a-quo dst......”. Majelis Hakim yang Terhormat apa yang
Penggugat dalilkan tersebut sesungguhnya menunjukkan
ketidakpahaman Penggugat terhadap proses pembuatan Akta Jaminan
Fidusia dan Sertifikat Jaminan Fidusia yang dimana Sdri. Ayu Fatma
sebagai Debitur yang dalam hal ini juga sebagai istri Penggugat telah
memberikan Kuasa kepada Tergugat sebagai Penerima Fidusia untuk
mengurus pembuatannya kepada pejabat negara berwenang dalam hal
ini adalah Notaris YOSUA ANANTA TENARDI, S.H., M.KN yang
berkedudukan di Kalimantan Selatan untuk penerbitan dan pembuatan
Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat Jaminan Fidusia untuk kemudian
didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, dimana proses tersebut telah diatur juga dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata
Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan
Fidusia sehingga dalil Penggugat yang menyatakan Akta tersebut harus
dibuat besama-sama dihadapan Notaris menurut undang-undang yang
mengaturnya adalah tidak Relevan dan patut untuk ditolak;
10. Bahwa Tergugat menolak tegas dalil Penggugat pada point 11 (sebelas)
yang menyatakan ”Pasal yang tertuang dalam Perjanjian Pembiayaan
Konsumen (vide Pasal 10 ayat (3); sama dst.....” Majelis Hakim Yang
Page 5 of 10
Terhormat apa yang diuraikan oleh Penggugat adalah argumentasi yang
tidak masuk akal, jika memang Penggugat menganggap Perjanjian
Pembiayaan Konsumen a-quo tidak ada perimbangan kesetaraan
keadilan antara kedua belah pihak yang terlibat dalam perjanjian ,
mengapa perjanjian itu tetap ditandatangani Sdri. Ayu Fatma yang
dalam hal ini adalah istri Penggugat mengapa perjanjian a-quo tidak
ditolak dari awal. Karena sebelum menandatangani perjanjian a-quo
Sdri. Ayu Fatma memiliki hak untuk menolak atau menerima isi dari
Perjanjian a-quo. Majelis Hakim Yang terhormat, Tergugat menduga
bahwa gugatan yang diajukan kepada Pengadilan Negeri Banjarmasin
hanyalah sebagai alasan dari Penggugat saja agar tidak melaksanakan
semua kewajiban kepada Tergugat. Hal ini dibuktikan oleh dengan tidak
dibayarnya semua kewajiban Penggugat kepada Tergugat;
11. Bahwa menanggapi dalil Penggugat dalam Repliknya pada halaman 6
dan 7 pada point 12,13 harus kembali Tergugat sampaikan bahwa jelas
Penggugat telah menunjukkan itikad tidak baik dengan tidak
menyerahkan kunci atas kendaraan a-quo kepada Tergugat dalam
rangka pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia dengan alasan pembelaan
hak sebagai konsumen padahal faktanya adalah Penggugat telah sah
lalai/wanprestasi terhadap Perjanjian Pembiayaan Konsumen nomor
kontrak 9990026496-PK-001 tertanggal 24 November 2016 dengan
tidak melaksanakan kewajiban membayar angsuran yang jatuh tempo
pada tanggal 24 (dua puluh empat) setiap bulannya sejak pada
anagsuran ke 2 (dua) hingga saat ini. Bahwa tindakan tersebut justru
meyakinkan bahwa Penggugatlah yang telah melanggar perundang-
undangan khususnya Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia;
Page 6 of 10
Konsumen 9990026496-PK-001 tertanggal 24 November 2016 hal mana
yang menimbulkan adanya hak dan kewajiban yang wajib dipenuhi oleh
masing-masing Pihak. Akan tetapi dalam hal ini, Isteri Penggugat bukanlah
Konsumen yang memiliki itikad baik dimana Isteri Penggugat melalui
Penggugat telah mencari-cari alasan untuk melepaskan tanggung jawab
telah secara nyata tidak lagi melaksanakan kewajibanya dalam melakukan
pembayaran angsuran sejak angsuran ke-2 (dua) yang jatuh tempo pada
tanggal 24 Januari 2016. Dengan demikian sudah sepatutnya Isteri
Penggugat dapat dinyatakan secara sah dan meyakinkan telah melakukan
tindakan wanprestasi terhadap Perjanjian Pembiayaan Konsumen.
Majelis Hakim Yang Terhormat, menanggapi dalil-dalil Penggugat di dalam
Repliknya khususnya dalam pokok perkara, jelas menunjukan bahwa
Penggugat tidak memahami betul aturan Perundang-undangan yang
berlaku terkait Proses Penerbitan Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat
Jaminan Fidusia dengan status Tergugat yang adalah Penerima Fidusia
yang mana berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya
Pembuatan Akta Jaminan Fidusia, Penerima Fidusia telah memintakan
Kuasa dari Pemberi Fidusia untuk selanjutnya melakukan pengurusan Akta
Jaminan Fidusia dan Sertifikat Jaminan Fidusia kepada Pejabat Negara yang
berwenang dalam hal ini adalah Notaris untuk selanjutnya didaftarkan di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia .
Majelis Hakim Yang Terhomat, menanggapi dalil Penggugat dalam
Repliknya yang menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan pelanggaran
terhadap perundang-undangan yang berlaku maka dapat Tergugat
sampaikan bahwa sesungguhnya Perjanjian Pembiayaan Konsumen yang
disepakati serta ditandatangani oleh Konsumen dan Tergugat secara jelas
tidak melanggar hal-hal sebagaimana yang diatur dalam Perundang-
undangan.
Page 7 of 10
dan tuntutan dari Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi sangatlah tidak
adil bagi Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi. Bahwa berkaitan
dengan Jawaban Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi atas gugatan
Rekonpensi Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi, dengan ini dapat
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi sampaikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Bahwa Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi, mohon segala yang
terurai dalam Konpensi secara mutatis mutandis merupakan bagian dari
Rekonpensi;
2. Bahwa Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi tetap pada gugatan
rekonpensinya dan menolak secara tegas apa yang disampaikan Tergugat
Rekonpensi/Penggugat di dalam Repliknya.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana terurai di atas yang akan
didukung dengan bukti-bukti yang tidak dapat diingkari kebenarannya, maka
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a-quo memutuskan sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat dan Tergugat tidak memiliki
hubungan hukum, dan;
3. Menyatakan tidak ada tindakan Tergugat yang
merugikan hak-hak konstitusional Penggugat;
Page 8 of 10
4. Menghukum Penggugat untuk menyerahkan Kunci Kendaraan a-quo
kepada Tergugat agar dapat dilaksanakannya eksekusi jaminan fidusia
atas kendaraan a-quo;
5. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.
Hormat kami,
PT BCA Finance
Page 9 of 10
SINGGIH SUSIROH DEWO
Koord. Field Coll & PAO
Page 10 of 10