Anda di halaman 1dari 5

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA UTARA


DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL
Jln. SM. Raja Km 10,5 No. 60 Medan 20148

PRO JUSTITIA :

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(AHLI )

------- Pada hari ini Rabu tanggal 22 Juli 2009 pukul 11.00 Wib, oleh saya : ----------------------

------------------------------------- EDISON SITEPU, SH, M.Hum ------------------------------------


Pangkat KOMPOL Nrp 65090079, Jabatan Selaku Penyidik pada kantor Kepolisian tersebut
diatas bersama-sama dengan : ---------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------- GATOT SUNARTO --------------------------------------------


Pangkat AIPTU Nrp 67050179, Jabatan Selaku Penyidik pada kantor yang sama, telah
melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang belum dikenal dan mengaku
bernama : ----------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------- Dr. RUDY SATRIYO M, SH, M.H ------------------------------


Umur 51 tahun, lahir di Kediri, tanggal 02 Nopember 1958, Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pekerjaan staf pengajar pada FHUI, Pendidikan Terakhir S – 3 , Alamat kantor
FHUI Kampus UI Depok.------------------------------------------------------------------------------------

------- Ianya (Dr. RUDY SATRIYO M, SH, M.H) diperiksa dan didengar keterangan sebagai
Ahli dalam perkara tindak pidana Turut serta dan atau Membantu melakukan perbuatan
Pemalsuan surat dan Menempatkan keterangan palsu kedalam akte auhentik, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55, 56 Yo Pasal 263 dan Pasal 55, 56 Yo Pasal 266 KUHPidana, sesuai
dengan Laporan Polisi No.Pol. : LP/ 163 / XI / 2005 / Dit Reskrim, tanggal 22 Nopember
2009.-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

------- Atas pertanyaan yang diajukan pemeriksa, maka yang diperiksa menjawab dan
menerangkan sebagai berikut dibawah ini :-------------------------------------------------------------

PERTANYAAN : JAWABAN:

1. Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani saat ini ? -------------------------
-------- 1. Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani saat ini.-------------------

2. Apakah Saudara bersedia untuk diperiksa sebagai Saksi Ahli dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya kepada Penyidik Dit Reskrim Polda Sumut serta
mengertikah Saudara mengapa dimintai keterangannya saat ini ? ----------------------------
-------- 2. Ya, saya bersedia untuk memberikan keterangan sebagai Saksi Ahli dan
akan memberikan keterangan yang sebenarnya serta saya mengerti
sehubungan dengan adanya Surat Panggilan dari Dit Reskrim Polda
Sumut.---------------------------------------------------------------------------------

3. Saudara jelaskan tentang keahlian Saudara pada bidang Hukum Pidana ? apakah melalui
Pendidikan, Pekerjaan atau Pengalaman ? ---------------------------------------------------------
Keahlian saya sbb : ------------------------------------------------------------------------------------
a. Melalui pendidikan mulai dari skripsi, tesis dan disertasi terkait dengan
materi hukum pidana materiil.-------------------------------------------------------
b. Melalui pekerjaan, mulai dari tahun 1986 sebagai staf pengajar hukum
pidana di FHUI dan beberapa FH lainnya di Jakarta. ----------------------------
2

c. Melalui pengalaman, beberapa kesempatan diminta untuk memberikan


keterangan sebagai ahli. ------------------------------------------------------------

-2-

4. Sesuai dengan Surat Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara No. Pol. : K / 98 / VII /
2009/ Dit Reskrim tanggal 6 Juli 2009, perihal Permintaan Saksi Ahli yang ditujukan
kepada Rektor Universitas Indonesia di Jakarta, apakah ada hubungan surat tersebut
dengan kehadiran Saudara sebagai Saksi Ahli ? --------------------------------------------------
------- 4. Benar ada hubungannya dengan saya, dimana dengan adanya Surat Kepala
Kepolisian Daerah Sumatera Utara No. Pol. : K / 98 / VII / 2009/ Dit
Reskrim tanggal 6 Juli 2009 tersebut Rektor Universitas Indonesia
memerintah kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia untuk
memberikan Keterangan Ahli Pidana kepada Dit Reskrim Polda Sumut dan
berdasarkan Surat No. ………… tanggal 20 Juli 2009 saya dihunjuk oleh
Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia untuk memberikan
keterangan sebagai Saksi Ahli.-------------------------------------------------------

5. Sesuai dengan Surat Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara No. Pol. : K / 98 / VII /
2009 / Dit Reskrim tanggal 6 Juli 2009 dengan lampiran sbb : ---------------------------------
a. Foto copy Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 249 dan No. 264.---------------------------
b. Foto copy Surat dari BPPN Nomor : 001968 / BPPN / II-2004, tanggal 4 Februari
2004.-------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Foto copy Surat Keterangan Hilang / Tercecer No. Pol. : SKHT / 643 / K3 / II / 2004 /
OPS / TABES, tanggal 12-02-2004.--------------------------------------------------------------
d. Foto copy Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah “ A “ Nomor : 1366 / R / 8 / 2004,
tanggal 12 Agustus 2004.-------------------------------------------------------------------------
e. Foto copy Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah “ A “ Nomor : 1367 / R / 8 / 2004,
tanggal 12 Agustus 2004.-------------------------------------------------------------------------
f. Foto copy Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan Nomor : 1664.520.1-
22.01.2004, tanggal 23 Agustus 2004, tentang Pemberian hak milik.---------------------
g. Foto copy Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan Nomor : 1666.520.1-
22.01.2004, tanggal 23 Agustus 2004, tentang Pemberian hak milik.---------------------
h. Foto copy Sertifikat Hak Milik No. 1127 dan No. 1129 An. SUDARTO dan terakhir
tercatat An. SUWANTO SALIM.-------------------------------------------------------------------
i. Foto copy Surat BPPN Nomor : 276 / KORLAK / TP-BPPN /0905, tanggal 29
September 2005 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan,
perihal Pemalsuan nama BPPN dan tanda tangan Ketua BPPN pada surat Nomor :
001968 / BPPN / II-2004.-------------------------------------------------------------------------
Apakah Saudara telah membaca dan memahami lampiran surat-surat tersebut ? ----------
------- 5. Ya saya sudah membaca dan memahami.-----------------------------------------

6. Bahwa pada Buku Tanah Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 249 dan No. 264
yang ada di Kantor Pertanahan Kota Medan ada tertulis tentang BLOKIR, dimana
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1999 Tentang Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) pada Pasal 49 ayat (5) dinyatakan bahwa “ Terhitung sejak
tanggal diterimanya Surat Keputusan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Kantor
Pendaftaran tidak dapat melakukan tindakan administratif atau tindakan lainnya yang
dapat mengakibatkan pengalihan hak berkenaan dengan kekayaaan yang disebutkan
dalam Surat Keputusan tersebut, kecuali dilakukan pengalihan atau penjualan Aset
Dalam Restrukturisasi dan atau Kewajiban Dalam Restrukturisasi berdasarkan Surat
Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) “ akan tetapi dalam
kenyataannya bahwa Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan mengalihkan Sertipikat HGB
No. 249 dan No. 264 menjadi Sertipikat Hak Milik No. 1127 dan No. 1129 tanpa adanya
Surat Keputusan sebagaimana diatur pada Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.
17 tahun 1999 tentang BPPN, yang ditanyakan kepada Ahli apakah tindakan yang
3

dilakukan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan tersebut sebagai perbuatan tindak
pidana ? -------------------------------------------------------------------------------------------------
------- 6. Kalau sebatas pada “tindakan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan
mengalihkan Sertipikat HGB No. 249 dan No. 264 menjadi Sertipikat Hak
Milik No. 1127 dan No. 1129 tanpa adanya Surat Keputusan sebagaimana
diatur pada Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1999
tentang BPPN”, maka menurut pendapat saya adalah bukan ranah tindakan
melawan hukum dalam hukum pidana namun adalah dalam ranah
kesalahan hukum administrasi, karena apa yang dilakukan tidak sesuai
dengan apa yang diatur di dalam Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah
No. 17 tahun 1999 tentang BPPN.
Dan tanggungjawab atas kesalahan adminstrasi itupun apabila
pekerjaan tersebut berada langsung di bawah tanggungjawabnya
Kepala Kantor Pertanahan. -----------------------------------------------------------

7. Dijelaskan kepada Saudara Ahli bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 249
dan No. 264 merupakan Aset Dalam Restrukturisasi yang akan dialihkan kepada BPPN,
maka tindakan yang harus dilakukan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan untuk
menerbitkan Sertipikat Hak Milik No. 1127 dan No. 1129 adalah berdasarkan pada Pasal
49 Ayat (5) Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1999 Tentang BPPN, dikarenakan
pengalihan Sertipikat HGB No. 249 dan No. 264 menjadi Sertipikat Hak Milik No. 1127
dan No. 1129 tanpa dilengkapi dengan Surat Keputusan dari BPPN, maka terhadap
tersangka ELFACHRI BUDIMAN, SH, M.Hum, kami persangkakan melanggar
Pasal 56 Yo 266 KUHPidana, apakah tindak pidana yang dipersangkakan
terhadap tersangka ELFACHRI BUDIMAN, SH, M.Hum selaku Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan telah sesuai dengan unsur-unsur Pasal 56 Yo 266
KUHPidana ? -----------------------------------------------------------------------------------------
------- 7. Apa yang dipertanyakan akan dibahas dalam beberapa bagian.
Pertama, persoalan pertanggungjawaban pekerjaan;
Kedua, persoalan pemenuhan unsur atas pasal yang dipersangkakan.
Pembahasan
Pertama, persoalan pertanggungjawaban pekerjaan;
“apakah peristiwa hukum yang terjadi menjadi tanggungjawab
ELFACHRI BUDIMAN, SH, M.Hum selaku Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan?”
Bahwa berdasarkan PERATURAN MENTERI NEGARA
AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3
TAHUN 1999 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN
DAN PEMBATALAN KEPUTUSAN PEMBERIAN HAK ATAS TANAH
NEGARA pada Bab II KEWENANGAN KEPALA KANTOR
PERTANAHAN KABUPATEN/KOTAMADYA BAGIAN PERTAMA HAK
MILIK
Pasal 3
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya memberi
keputusan mengenai:
1. Pemberian Hak milik atas tanah pertanian yang luasnya tidak
lebih dari 2 Ha (dua hektar);
2. Pemberian Hak milik atas non tanah pertanian yang luasnya
tidak lebih dari 2.000 M2 (dua ribu meter persegi), kecuali
mengenai tanah bekas Hak Guna Usaha;
3. Pemberian Hak Milik atas tanah dalam rangka pelaksanaan
program:
4

a. Transmigrasi;
b. Redistribusi tanah;
c. Konsolidasi tanah;
d. Pendaftaran tanah secara massal baik dalam rangka
pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik maupun
sporadik.
Dari isi pasal tersebut dapat diketahui bahwa hal yang
berhubungan dengan tanah bekas Hak Guna Bangunan (HGB)
No. 249 dan No. 264 yang luas seluruhnya adalah 1.206 M2
adalah menjadi kewenangan Kepala Kantor Pertanahan
Kotamadya Medan.
Namun pekerjaan tersebut secara teknis sesuai dengan
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR:12 TAHUN 1992 TENTANG SUSUSNAN DAN TUGAS
PANITIA PEMERIKSAAN TANAH KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL menjadi kewenangan yang dimiliki
oleh PANITIA PEMERIKSAAN A
Pasal 1
Panitia Pemeriksaan Tanah A selanjutnya disebut “Panitia A”
adalah panitia yang bertugas melaksanakan pemeriksaan
tanah dalam rangka penyelesaian permohonan untuk
memperoleh Hak Milik, Hak Pengelolaan, Hak Guna
Bangunan, Hak Pakai atas Tanah Negara dan penyelesaian
permohonan Pengakuan Hak.

Pasal 2
Susunan Panitia A terdiri atas:
a. Kepala seksi Hak-hak atas tanah......
b. Kepala seksi pengukuran dan pendaftaran...
c. Kepala seksi atau staf seksi pengaturan penguasaan
Tanah...
d. Kepala Sub Seksi Pengurusan Hak-Hak Atas Tanah...

DAN SURAT KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL


NOMOR 110.2276A PERIHAL: PELAKSANAAN KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN
1992 TENTANG SUSUNAN DAN TUGAS PANITIA
PEMERIKSAAN TANAH
Angka 1. Dalam rangka deregulasi pemberian dan pengakuan
hak atas tanah maka keanggotaan Panitia Pemeriksa Tanah
perlu disederhanakan.
Tidak dimasukkannya lagi Kepala Kantor Pertanahanan
Kabupaten/Kotamadya ...
maka dari KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL NOMOR:12 TAHUN 1992 TENTANG SUSUSNAN
DAN TUGAS PANITIA PEMERIKSAAN TANAH KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL dan SURAT KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 110.2276A PERIHAL:
PELAKSANAAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG SUSUNAN DAN
5

TUGAS PANITIA PEMERIKSAAN TANAH, tidak ada lagi peran


atau tugas dari Kepala Kantor Pertanahanan
Kabupaten/Kotamadya untuk hal yang berhubungan dengan
pemberian dan pengakuan hak atas tanah.
Sehingga dalam kasus ini menurut pendapat saya, tidak ada
persoalan pertanggungjawaban pekerjaan terhadap Kepala
Kantor Pertanahanan Kotamadya dalam hal ini adalah
ELFACHRI BUDIMAN, SH, M.Hum selaku Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan, karena oleh hukum yang ada tugas
dan sekaligus tanggungjawabnya ada pada Panitia A.

8. Masih adakah keterangan lainnya yang akan Sdra tambahkan dan sudah benarkah
keterangan yang Sdra berikan diatas tersebut serta apakah Sdra ada merasa dipaksa
atau dibujuk rayu pada saat memberikan keterangan ? -----------------------------------------
------- 8. …………………………………………………………………………………………………………..

------------ Setelah Berita Acara Pemeriksaan Saksi Ahli ini dibuat, kemudian dibacakan
kembali kepada yang diperiksa dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh yang diperiksa,
dan yang diperiksa menyatakan setuju serta untuk menguatkan keterangannya yang
diperiksa membubuhkan tanda tangannya dibawah ini : ---------------------------------------------

Yang diperiksa :

( )

----------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda tangani pada hari dan tanggal tersebut diatas
di Polda Sumut.-----------------------------------------------------------------------------------------------
Penyidik:

EDISON SITEPU, SH, M.Hum


KOMPOL NRP 65090079

GATOT SUNARTO
AIPTU NRP 67050179

Anda mungkin juga menyukai