Anda di halaman 1dari 51

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 29 P/HUM/2022

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa dan mengadili perkara permohonan keberatan hak uji materiil
terhadap Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Peraturan Menteri Agraria dan

do
gu Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara

In
A
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
ah

lik
tentang Pendaftaran Tanah, pada tingkat pertama dan terakhir telah
memutuskan sebagai berikut, dalam perkara:
BUDI WIBOWO HALIM, S.H., M.Kn., kewarganegaraan
am

ub
Indonesia, tempat tinggal di Komplek Grogol Permai Blok F
Nomor 1-2, Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol
ep
k

Petamburan, Jakarta Barat, pekerjaan Notaris di Kabupaten


Sukabumi;
ah

R
Pemohon;

si
Lawan

ne
ng

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN


PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
tempat kedudukan di Jalan Sisingamangaraja Nomor 2,

do
gu

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;


Dalam hal ini memberikan kuasa kepada:
In
A

1. Ir. Suyus Windayana, M.App.Sc., jabatan Direktur


Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
ah

lik

2. Dr. Yagus Suyadi, S.H., M.Si., jabatan Staf Ahli Bidang


Hukum Agraria dan Masyarakat Adat;
3. Joko Subagyo, S.H., M.T., jabatan Kepala Biro Hukum;
m

ub

4. Andi Tenri Abeng, jabatan Direktur Pengaturan


ka

Pendaftaran Tanah dan Ruang;


ep
ah

es

Halaman 1 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Dr. Marulak Togatorop, S.H., M.H., C.Med., C.L.A.,

si
jabatan Kepala Bagian Advokasi dan Dokumentasi
Hukum;

ne
ng
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 7/Sku-
.HK.03.02/III/2022, tanggal 10 Maret 2022;

do
gu Termohon;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca permohonan Pemohon;

In
A
Membaca Jawaban Termohon;
Memeriksa bukti-bukti Pemohon dan Termohon;
ah

lik
Membaca surat-surat yang bersangkutan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari putusan ini;
am

ub
Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal
28 Januari 2022 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung pada
tanggal 31 Januari 2022 dan di register dengan Nomor 29 P/HUM/2022,
ep
k

telah mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil terhadap Peraturan


ah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


R

si
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

ne
ng

Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah


Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan dalil-dalil yang isi

do
gu

selengkapnya:
Bahwa sebelum Pemohon menyampaikan keberatan-keberatan yang
menjadi alasan diajukannya uji materiil atas Peraturan Menteri Agraria dan
In
A

Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor


16 Tahun 2021 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Negara
ah

lik

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang


Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
m

ub

tentang Pendaftaran Tanah (untuk selanjutnya dalam permohonan ini disebut


Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021) yang diundangkan oleh Pemerintah
ka

Republik Indonesia Cq. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan


ep

Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Termohon) dan diundangkan pada


ah

es

Halaman 2 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 29 April 2021 (Bukti P-1), perkenankanlah kami selaku Pemohon

si
untuk menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
A. Kewenangan Mahkamah Agung Republik Indonesia Untuk

ne
ng
Melakukan Uji Materiil Terhadap Peraturan Di Bawah Undang-
Undang;

do
gu 1. Bahwa kewenangan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk
melakukan hak uji materiil diatur berdasarkan Pasal 24 ayat (2)
Undang-Undang Dasar 1945 beserta Amandemen I sampai dengan

In
A
IV (selanjutnya disebut UUD 1945) yang menyatakan:
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
ah

lik
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan
am

ub
Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi”;
Selanjutnya dalam Pasal 24 A ayat (1) UUD 1945 menyatakan:
ep
k

“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi,


ah

menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang


R

si
terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang;”

ne
ng

2. Bahwa kewenangan tersebut kemudian dijabarkan dan diatur


kembali berdasarkan ketentuan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 48

do
gu

Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan:


“Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
In
A

Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan


Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah
ah

lik

Mahkamah Konstitusi”;
Selanjutnya dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor
m

ub

48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan:


“Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-
ka

undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang”;


ep
ah

es

Halaman 3 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sedangkan pada Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang Nomor 48

si
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan:
“Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan

ne
ng
sebagai hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b dapat diambil baik berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat

do
gu kasasi maupun berdasarkan permohonan langsung pada Mahkamah
Agung;”
3. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan uji materiil terhadap

In
A
Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 sesuai dengan Ketentuan Pasal 2
ayat (1) huruf a dan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung
ah

lik
Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil (untuk selanjutnya
disebut Perma Nomor 01 Tahun 2011) dengan alasan dan keberatan
am

ub
bahwa terdapat pasal dan ketentuan dalam Permen-ATR/BPN
Nomor 16/2021 yang dimohonkan pengujiannya tersebut
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
ep
k

kedudukannya lebih tinggi yakni Undang-Undang Nomor 2 Tahun


ah

2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun


R

si
2004 tentang Jabatan Notaris (untuk selanjutnya disebut UU Nomor
2 Tahun 2014) (Bukti P-2), Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

ne
ng

tentang Jabatan Notaris (untuk selanjutnya disebut UU Nomor 30


Tahun 2004) (Bukti P-3), dan Algemene Bepalingen van wetgeving

do
gu

voor Indonesie (Bukti P-4);


4. Bahwa berdasarkan seluruh ketentuan peraturan perundang-
undangan yang telah disampaikan sebagaimana tersebut di atas,
In
A

Mahkamah Agung Republik Indonesia berwenang untuk memeriksa


dan memutus permohonan Uji Materiil yang diajukan Pemohon atas
ah

lik

Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 dan mengingat permohonan a


quo diajukan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam
m

ub

Perma Nomor 01 Tahun 2011, maka permohonan uji materiil


terhadap Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 yang diajukan oleh
ka

Pemohon ini sepatutnya diterima oleh Mahkamah Agung Republik


ep

Indonesia;
ah

es

Halaman 4 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa dengan mengacu pada dasar kewenangan dan argumen-

si
argumen tersebut Mahkamah Agung secara hukum sah dan
berwenang melakukan pengujian konstitusionalitas terhadap

ne
ng
Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021;
B. Kedudukan dan Kepentingan Hukum (Legal Standing) Pemohon Uji

do
gu Materiil;
1. Bahwa Pemohon adalah Warga Negara Indonesia (WNI) perorangan
sebagaimana dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk Pemohon

In
A
(Bukti P-5); yang saat ini menjalani jabatan sebagai Notaris di
Kabupaten Sukabumi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum
ah

lik
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
00476.AH.02.01.TAHUN 2020 tanggal 28 Januari 2020. (Bukti P-6);
am

ub
2. Bahwa pemberlakuan Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 khususnya
Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 telah mengakibatkan secara
langsung maupun tidak langsung atau setidak-tidaknya berpotensi
ep
k

merugikan hak-hak konstitusional Pemohon;


ah

3. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 31A ayat (1), ayat (2), ayat
R

si
(3) dan ayat (4), Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

ne
ng

tentang Mahkamah Agung, menyatakan:


“Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di bawah

do
gu

undang-undang dilakukan langsung oleh Pemohon atau kuasanya


kepada Mahkamah Agung dan dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia;
In
A

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat


dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh
ah

lik

berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah undang-


undang yaitu:
m

ub

a. Perorangan Warga Negara Indonesia;


b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan
ka

sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara


ep
ah

es

Halaman 5 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang;

si
atau
c. Badan hukum publik atau badan hukum privat;

ne
ng
Permohonan sekurang-kurangnya harus memuat:
a. Nama dan alamat Pemohon;

do
gu b. Uraian mengenai perihal yang menjadi dasar permohonan dan
menguraikan dengan jelas bahwa:
1. Materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian peraturan

In
A
perundang-undangan di bawah undang-undang yang
dianggap bertentangan dengan peraturan perundang-
ah

lik
undangan yang lebih tinggi; dan/atau
2. Pembentukan peraturan perundang-undangan tidak
am

ub
memenuhi ketentuan yang berlaku;
3. Hal-hal yang diminta untuk diputus.”
4. Bahwa Pemohon yang sedang menjalankan jabatannya sebagai
ep
k

Notaris, merupakan pihak yang berkepentingan dan kedudukannya


ah

dirugikan akibat diundangkannya Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021


R

si
yakni dengan berlakunya Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021
khususnya Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5, yang berbunyi:

ne
ng

“Pasal 111
(1) Permohonan pendaftaran peralihan Hak Atas Tanah atau Hak

do
gu

Milik Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau
kuasanya dengan melampirkan:
c. surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa:
In
A

5. akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang


berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu
ah

lik

meninggal dunia; atau


Maka Pemohon mengalami kerugian yakni:
m

ub

a. Bahwa Notaris meskipun diangkat dan diberhentikan oleh


menteri tapi tidak menerima gaji dan pensiun dari pemerintah.
ka

Notaris hanya menerima honorarium dari para pihak yang telah


ep

dilayaninya atau dapat memberikan pelayanan cuma-cuma bagi


ah

es

Halaman 6 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mereka yang tidak mampu. Akuntabilitas atas pekerjaannya

si
kepada masyarakat adalah kehadiran Notaris untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang memerlukan dokumen hukum (akta)

ne
ng
otentik dalam bidang hukum perdata, sehingga Notaris
mempunyai tanggung jawab untuk melayani masyarakat,

do
gu masyarakat dapat menggugat Notaris secara perdata, dan
menuntut biaya ganti rugi dan bunga jika ternyata akta tersebut
dapat dibuktikan dibuat tidak sesuai kepada aturan hukum yang

In
A
berlaku, hal ini merupakan bentuk akuntabilitas Notaris kepada
masyarakat. Notaris merupakan pejabat yang mempunyai peran
ah

lik
yang penting dalam pembuatan akta otentik yang mempunyai
kekuatan pembuktian yang sempurna. Oleh karena jabatan
am

ub
Notaris merupakan jabatan penting, maka seorang Notaris dalam
pelaksanaan jabatannya selain mendapatkan pengawasan juga
memerlukan kepastian hukum;
ep
k

b. Bahwa UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004,


ah

yang mana merupakan peraturan perundang-undangan yang


R

si
ada dalam hirarki yang lebih tinggi dari Permen-ATR/BPN Nomor
16/2021 tersebut tidak pernah mengatur pembatasan terhadap

ne
ng

teritori pembuatan akta Keterangan Waris berdasarkan tempat


tinggal terakhir pewaris sebelum meninggal dunia, sebagaimana

do
gu

yang akan diuraikan lebih lanjut di bawah, pun tidak pernah


menyatakan pengaturan pembatasan kewenangan Notaris
kepada Menteri in casu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
In
A

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Dengan


demikian konstruksi Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021, adalah
ah

lik

menciptakan norma baru terhadap tugas dan kewenangan


Jabatan Notaris. Dengan demikian Permen-ATR/BPN Nomor
m

ub

16/2021 bertentangan dengan UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU


Nomor 30 Tahun 2004;
ka

c. Bahwa pengaturan Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Permen-
ep

ATR/BPN Nomor 16/2021 tersebut merupakan pembatasan


ah

es

Halaman 7 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenangan jabatan Notaris yang tidak dapat diatur dalam

si
peraturan setingkat Peraturan Menteri in casu Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

ne
ng
Indonesia, melainkan harus diatur dalam undang-undang,
mengingat tugas, kewenangan serta larangan dalam Jabatan

do
gu Notaris sebagaimana akan diuraikan di bawah, diatur dalam
undang-undang in casu UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor
30 Tahun 2004;

In
A
d. Bahwa dengan diundangkannya Permen-ATR/BPN Nomor
16/2021 khususnya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 yang
ah

lik
mengatur pembatasan Jabatan Notaris yang bertentangan
dengan UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004
am

ub
tersebut di atas:
1. terhadap klien/penghadap yang berdomisili di Kabupaten
Sukabumi yang berkedudukan sebagai ahli waris dari
ep
k

pewaris yang bertempat tinggal pada waktu meninggal dunia


ah

yang ingin membuat Akta Keterangan Hak Waris, yang


R

si
menghadap kepada Pemohon untuk minta dibuatkan Akta
Keterangan Hak Waris, Pemohon sebagai Notaris terpaksa

ne
ng

menolak permintaan pembuatan Akta Keterangan Hak Waris


tersebut, dikarenakan pewaris pada waktu meninggal dunia

do
gu

bertempat tinggal di luar Kabupaten Sukabumi, sementara


sebagian besar ahli warisnya tinggal di Kabupaten
Sukabumi, terhadap hal ini, Pemohon mengalami kerugian
In
A

ekonomi berupa hilangnya potensi honorarium;


2. terhadap klien/penghadap yang berdomisili di Kabupaten
ah

lik

Sukabumi yang merupakan ahli waris dari pewaris yang


bertempat tinggal pada waktu meninggal dunia di luar
m

ub

Kabupaten Sukabumi, yang telah membuat Akta Keterangan


Hak Waris pada Kantor Pemohon, dimana Akta Keterangan
ka

Hak Waris yang dikeluarkan oleh Pemohon menjadi tidak


ep

dapat dipakai untuk melakukan pendaftaran balik nama


ah

es

Halaman 8 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sertipikat pada Kantor Pertanahan yang berwenang

si
dikarenakan diundangkannya Pasal 111 ayat (1) huruf c
angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021, yang lalu

ne
ng
menuntut ganti rugi akibat tidak dapat digunakannya Akta
Keterangan Hak Waris untuk balik nama sertipikat atas nama

do
gu pewaris menjadi atas nama ahli waris padahal akta
Keterangan Hak Waris tidak hanya digunakan untuk balik
nama sertipikat hak atas tanah saja, melainkan untuk

In
A
pengurusan rekening pewaris di bank, pengambilan
dokumen kredit atas nama pewaris di bank maupun
ah

lik
Lembaga pembiayaan, balik nama aset bergerak berupa
mobil, saham dan lain sebagainya; yang hanya karena
am

ub
adanya pengaturan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5
Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021, mengakibatkan kerugian
ekonomi berupa pemberian ganti rugi terhadap
ep
k

klien/penghadap a quo;
ah

3. terhadap klien/penghadap yang berdomisili di Kabupaten


R

si
Sukabumi yang merupakan ahli waris dari pewaris yang
berkewarganegaraan Indonesia namun mempunyai

ne
ng

Permanent Residence atau kartu ijin tinggal yang


dipersamakan dengan itu di luar negara Indonesia maupun

do
gu

pewaris yang berkewarganegaraan Indonesia namun tinggal


selama beberapa waktu di luar negeri berdasarkan ijin yang
diberikan negara yang bersangkutan baik berupa visa, dan
In
A

meninggal dunia di luar negeri, yang secara hukum masih


berkewarganegaraan Indonesia, dengan adanya rumusan
ah

lik

Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor


16/2021 yang sangat kabur maka dimungkinkan adanya
m

ub

penafsiran bahwa Akta Keterangan Hak Waris dari pewaris


tersebut harus dibuat di hadapan Notaris yang berkedudukan
ka

di tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia yakni


ep

di luar negeri, hal mana sangat tidak masuk akal karena


ah

es

Halaman 9 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Notaris luar negeri tidak paham mengenai hukum waris dari

si
warga negara Indonesia, hal mana apabila dipaksakan
pelaksanaannya maka akan timbul kekacauan hukum yang

ne
ng
luar biasa, yang akan membuat susah ahli waris yang
ditinggalkan, maupun Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah,

do
gu maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan penggunaan
Akta Keterangan Hak Waris, dengan demikian menimbulkan
potensi sengketa. Potensi sengketa ini menimbulkan potensi

In
A
gugatan ganti kerugian apabila ada pihak yang dirugikan
terhadap dibuatnya akta pengalihan sebagai kelanjutan dari
ah

lik
Akta Keterangan Hak waris a quo, contohnya akta
Pembagian Hak Bersama oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah
am

ub
maupun Akta Pemisahan dan Pembagian Harta Peninggalan
(boedel scheiding) maupun akta-akta lain oleh Notaris.
Potensi sengketa dan gugatan ini akan sangat merugikan
ep
k

Pemohon dalam menjalankan jabatannya sebagai Notaris;


ah

5. Bahwa atas dasar hal-hal tersebut di atas, kepentingan Pemohon


R

si
sangat dirugikan, dengan demikian cukup beralasan bagi Pemohon
memenuhi ketentuan dan syarat untuk menjadi perorangan Warga

ne
ng

Negara Indonesia yang mempunyai kedudukan hukum (legal


standing) untuk mengajukan permohonan uji materiil Permen-

do
gu

ATR/BPN Nomor 16/2021 tersebut;


C. Alasan-alasan Keberatan Pemohon Dalam Mengajukan Permohonan
Uji Materiil Terhadap Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021;
In
A

1. Bahwa pokok keberatan dari permohonan uji materiil ini terletak pada
Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 dari Peraturan Menteri Negara
ah

lik

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia


Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
m

ub

Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah


(Selanjutnya disebut PMNA Nomor 3 Tahun 1997) (Bukti P-7) yang
ka

berbunyi:
ep

“Pasal 111
ah

es

Halaman 10 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak

si
Milik Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau
kuasanya dengan melampirkan:

ne
ng
c. surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa:
4) - bagi warganegara Indonesia penduduk asli: surat

do
gu keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris
dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan
dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan dan Camat

In
A
tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
- bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa:
ah

lik
akta keterangan hak mewaris dari Notaris;
- bagi warganegara Indonesia keturunan Timur Asing
am

ub
lainnya: surat keterangan waris dari Balai Harta
Peninggalan.”
Yang kemudian diubah dengan Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021
ep
k

menjadi Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4, angka 5, dan angka 6
ah

yang berbunyi sebagai berikut:


R

si
“Pasal 111
(1) Permohonan pendaftaran peralihan Hak Atas Tanah atau Hak

ne
ng

Milik Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau
kuasanya dengan melampirkan:

do
gu

c. surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa:


4. surat pernyataan ahli waris yang dibuat oleh para ahli
waris dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan
In
A

diketahui oleh kepala desa/lurah dan camat tempat


tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
ah

lik

5. akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang


berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu
m

ub

meninggal dunia; atau


6. surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.“
ka

2. Bahwa Notaris meskipun diangkat dan diberhentikan oleh menteri


ep

tapi tidak menerima gaji dan pensiun dari pemerintah. Notaris hanya
ah

es

Halaman 11 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerima honorarium dari para pihak yang telah dilayaninya atau

si
dapat memberikan pelayanan cuma-cuma bagi mereka yang tidak
mampu. Akuntabilitas atas pekerjaannya kepada masyarakat adalah

ne
ng
kehadiran Notaris untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
memerlukan dokumen hukum (akta) otentik dalam bidang hukum

do
gu perdata, sehingga Notaris mempunyai tanggung jawab untuk
melayani masyarakat, masyarakat dapat menggugat Notaris secara
perdata, dan menuntut biaya ganti rugi dan bunga jika ternyata akta

In
A
tersebut dapat dibuktikan dibuat tidak sesuai kepada aturan hukum
yang berlaku, hal ini merupakan bentuk akuntabilitas Notaris kepada
ah

lik
masyarakat. Notaris merupakan pejabat yang mempunyai peran
yang penting dalam pembuatan akta otentik yang mempunyai
am

ub
kekuatan pembuktian yang sempurna. Oleh karena jabatan Notaris
merupakan jabatan penting, maka seorang Notaris dalam
pelaksanaan jabatannya selain mendapatkan pengawasan juga
ep
k

memerlukan kepastian hukum. Untuk membuat Akta Keterangan


ah

Waris Notaris dituntut untuk cermat dan teliti terhadap hukum yang
R

si
berlaku, termasuk hukum waris yang berlaku bagi pewaris, hukum
perdata internasional yang berlaku bagi pewaris apabila pewaris

ne
ng

adalah orang asing yang memiliki aset di Indonesia yang kepadanya


diberlakukan hukum waris Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

do
gu

serta pengaturan dalam peraturan perundang-undangan lainnya


yang berkaitan dengan hukum waris. Dengan diberlakukannya
Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 khususnya rumusan Pasal 111
In
A

ayat (1) huruf c angka 5 yang bertentangan dengan Undang-Undang


Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
ah

lik

Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, sebagaimana yang


akan diuraikan di bawah, telah timbul ketidaktertiban umum dan
m

ub

ketidakpastian hukum yang kontra produktif dengan upaya


pemerintah dalam membangun kepastian hukum dan ketertiban
ka

umum berkaitan dengan kebijakan hukum nasional;


ep
ah

es

Halaman 12 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa dari rumusan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen-

si
ATR/BPN Nomor 16/2021 yang berbunyi sebagai berikut:
“Pasal 111

ne
ng
(1) Permohonan pendaftaran peralihan Hak Atas Tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau

do
gu kuasanya dengan melampirkan:
c. surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa:
5. akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang

In
A
berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu
meninggal dunia; atau “
ah

lik
Maka dapat ditafsirkan secara a contrario bahwa Notaris yang
berkedudukan di luar tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal
am

ub
dunia, tidak dapat membuat Akta Keterangan Hak Mewaris dari
pewaris. Hal ini termasuk dalam pembatasan kewenangan Notaris
secara teritorial, yakni pembatasan bahwa biarpun penghadap/ahli
ep
k

waris menghadap kepada Notaris di dalam wilayah kedudukan


ah

Notaris, namun Notaris dimana penghadap/ahli waris itu menghadap


R

si
haruslah berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu
meninggal dunia;

ne
ng

Bagian menimbang atau konsideran dalam suatu peraturan


perundang-undangan memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok

do
gu

pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan


peraturan perundang-undangan tersebut. Demikian yang dijelaskan
oleh Prof. Maria Farida Indrati S. dalam bukunya Ilmu Perundang-
In
A

undangan: Proses dan Teknik Pembentukannya (halaman 108).


Lebih lanjut menurut Prof. Maria, pokok-pokok pikiran pada
ah

lik

konsiderans peraturan perundang-undangan memuat unsur-unsur


filosofis, yuridis, dan sosiologis yang menjadi latar belakang
m

ub

pembuatannya. Unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi


pertimbangan dan alasan pembentukannya ini penulisannya
ka

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis:


ep
ah

es

Halaman 13 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

si
mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum
yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

ne
ng
yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

do
gu - Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek;
- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

In
A
untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan
hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang
ah

lik
akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian
hukum dan rasa keadilan masyarakat;
am

ub
Bagian Mengingat atau dikenal sebagai dasar hukum merupakan
suatu landasan yang bersifat yuridis bagi pembentukan peraturan
perundang-undangan tersebut dasar hukum memuat:
ep
k

1. Dasar kewenangan pembentukan peraturan perundang-


ah

undangan; dan
R

si
2. Peraturan perundang-undangan yang memerintahkan
pembentukan peraturan perundang-undangan;

ne
ng

Bahwa bagian menimbang dari Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021


sebagai berikut:

do
gu

“Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 99


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021
tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
In
A

Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah, perlu


menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
ah

lik

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang


Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara
m

ub

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3


Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
ka

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997


ep

tentang Pendaftaran Tanah;”


ah

es

Halaman 14 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa bagian mengingat dari Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021

si
sebagai berikut:
“Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara

ne
ng
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

do
gu Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik

In
A
Indonesia Nomor 4196);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021
ah

lik
tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah,
Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah
am

ub
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6630);
ep
k

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020


ah

tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang


R

si
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 83);

ne
ng

5. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020


tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran

do
gu

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor


84);
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata
In
A

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
ah

lik

Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
m

ub

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor


985);
ka

7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata


ep

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


ah

es

Halaman 15 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan

si
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara

ne
ng
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);”
Bahwa dari bagian menimbang dan mengingat dari Permen-

do
gu ATR/BPN Nomor 16/2021, sama sekali tidak mengacu pada UU
Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004, sehingga
Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 tidak memiliki dasar kewenangan

In
A
untuk mengatur pembatasan teritorial pembuatan Akta Keterangan
Hak Waris yang dibuat di hadapan Notaris sebagaimana diatur
ah

lik
dalam Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor
16/2021;
am

ub
4. Bahwa berdasarkan Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata berbunyi:
“Suatu akta otentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang
ep
k

ditentukan oleh undang-undang oleh atau di hadapan pejabat umum


ah

yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat”;


R

si
Contoh akta-akta Notaris yang ditentukan bentuk dan tata cara
pembuatannya oleh undang-undang antara lain:

ne
ng

a. Akta Perjanjian Kawin (Pasal 147 Kitab Undang-Undang Hukum


Perdata);

do
gu

b. Akta Pendirian Perseroan Terbatas (Pasal 7 Undang-Undang


Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas);
c. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Pasal 15
In
A

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak


Tanggungan);
ah

lik

d. Akta Jaminan Fidusia (Pasal 5 Undang-Undang Nomor 42 Tahun


1999 tentang Jaminan Fidusia);
m

ub

e. Akta Peralihan Perlindungan Varietas Tanaman (Pasal 30


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang CIpta Kerja
ka

juncto Pasal 40 Undang Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang


ep

Perlindungan Varietas Tanaman);


ah

es

Halaman 16 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan lain sebagainya;

si
Akta-akta mana ditentukan bentuk dan aturan-aturan lain yang
berkaitan dengan pembuatan akta tersebut oleh Notaris,

ne
ng
berdasarkan undang-undang, bukan peraturan di bawah undang-
undang. Adapun secara khusus akta yang dibuat di hadapan Notaris

do
gu diatur dengan peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang adalah semata-mata merupakan pelaksanaan maupun
amanah dari undang-undang yang sebelumnya mengatur tentang

In
A
pendelegasian wewenang pengaturan bentuk akta kepada peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang;
ah

lik
Bahwa sampai saat ini, belum ada undang-undang yang secara
khusus mengatur mengenai bentuk, termasuk larangan-larangan,
am

ub
maupun pembatasan terhadap pembuatan Akta Keterangan Hak
Waris yang dibuat oleh Notaris, sehingga dengan demikian aturan
maupun bentuk Akta Keterangan Hak Waris tunduk pada ketentuan
ep
k

umum bentuk akta pada UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30


ah

Tahun 2004;
R

si
Bahwa UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004
tidak mengenal pembatasan teritorial terhadap tempat tinggal

ne
ng

penghadap maupun letak objek dalam pembuatan Akta Notaris.


Dalam hal ini, penghadap dengan tempat tinggal dimanapun baik di

do
gu

dalam maupun di luar negara Republik Indonesia, baik Warga


Negara Indonesia, maupun Warga Negara Asing dapat menghadap
kepada Notaris dimanapun di wilayah Republik Indonesia untuk
In
A

minta dibuatkan akta. Contoh dari tidak adanya pembatasan teritorial


terhadap penghadap maupun objek adalah warga negara asing yang
ah

lik

sedang berada di Indonesia, walaupun belum mempunyai ijin tinggal,


namun ijin berkunjung (visa), dapat mendirikan perseroan terbatas
m

ub

penanaman modal asing di Indonesia, baik dengan perwakilan


menggunakan surat kuasa, maupun menghadap sendiri di hadapan
ka

semua Notaris di Indonesia untuk minta dibuatkan akta pendirian


ep

aktanya;
ah

es

Halaman 17 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adapun pembatasan teritorial yang dikenal dalam UU Nomor 2

si
Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004, yakni pembatasan
teritorial terkait tempat dimana akta dibuat, yang terdapat pada

ne
ng
rumusan pengaturan Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Nomor 2 Tahun
2014 yang berbunyi:

do
gu “Pasal 17
(1) Notaris dilarang:
a. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;”

In
A
Adapun tempat kedudukan dan wilayah jabatan Notaris diatur dalam
Pasal 18 UU Nomor 30 Tahun 2004 yang berbunyi:
ah

lik
“Pasal 18
(1) Notaris mempunyai tempat kedudukan di daerah kabupaten atau
am

ub
kota;
(2) Notaris mempunyai wilayah jabatan meliputi seluruh wilayah
provinsi dari tempat kedudukannya.”
ep
k

Sehingga dari rumusan Pasal 17 UU Nomor 2 Tahun 2014 dan Pasal


ah

18 UU Nomor 30 Tahun 2004 tersebut di atas, Notaris


R

si
diperkenankan menjalankan jabatannya termasuk membuat akta
selama akta tersebut di buat di wilayah jabatan Notaris yang meliputi

ne
ng

satu provinsi, siapapun penghadapnya, dimanapun objeknya,


dimanapun tempat tinggal penghadapnya, apabila penghadap

do
gu

datang kepada Notaris untuk dibuatkan akta, dan akta dibuat masih
dalam wilayah provinsi dari wilayah jabatan Notaris maka akta
tersebut sah. Contohnya adalah seorang dokter bertempat tinggal di
In
A

Medan, untuk sementara karena urusan dinas berada di Jakarta,


menghadap Notaris yang berkedudukan di Jakarta Barat, untuk
ah

lik

membuat akta Kuasa Jual atas tanahnya yang terletak di Papua,


akta mana ditandatangani di wilayah Provinsi Daerah Khusus
m

ub

Ibukota Jakarta. Hal ini diperkenankan dan tidak termasuk dalam


larangan yang tercantum dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Nomor
ka

2 Tahun 2014. Contoh lain adalah seorang Notaris di wilayah Jakarta


ep

Barat dapat membuat akta pendirian Perseroan Terbatas yang


ah

es

Halaman 18 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkedudukan di Papua, yang pendirinya antara lain warga negara

si
Tiongkok, akta mana ditandatangani di hadapan sang Notaris di
wilayah Jakarta Timur;

ne
ng
5. Bahwa Pasal 15, dan Pasal 17 UU Nomor 2 Tahun 2014 berbunyi
sebagai berikut:

do
gu “Pasal 15
(1) Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh

In
A
peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh
yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta autentik,
ah

lik
menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,
memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu
am

ub
sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan
oleh undang-undang;
ep
k

(2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ah

Notaris berwenang pula:


R

si
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian
tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam

ne
ng

buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar

do
gu

dalam buku khusus;


c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan
yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan
In
A

dalam surat yang bersangkutan;


d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat
ah

lik

aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
m

ub

pembuatan Akta;
f. membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
ka

g. membuat Akta risalah lelang;


ep
ah

es

Halaman 19 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

si
ayat (2), Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan;

ne
ng
Pasal 17
(1) Notaris dilarang:

do
gu a. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;
b. meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari
kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah;

In
A
c. merangkap sebagai pegawai negeri;
d. merangkap jabatan sebagai pejabat negara;
ah

lik
e. merangkap jabatan sebagai advokat;
f. merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai
am

ub
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah
atau badan usaha swasta;
g. merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta
ep
k

Tanah dan/atau Pejabat Lelang Kelas II di luar tempat


ah

kedudukan Notaris;
R

si
h. menjadi Notaris Pengganti; atau i. melakukan pekerjaan
lain yang bertentangan dengan norma agama,

ne
ng

kesusilaan, atau kepatutan yang dapat mempengaruhi


kehormatan dan martabat jabatan Notaris;

do
gu

(2) Notaris yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dapat dikenai sanksi berupa:
a. peringatan tertulis;
In
A

b. pemberhentian sementara;
c. pemberhentian dengan hormat; atau
ah

lik

d. pemberhentian dengan tidak hormat.”


6. Bahwa UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004,
m

ub

yang mana merupakan peraturan perundang-undangan yang ada


dalam hirarki yang lebih tinggi dari Permen-ATR/BPN Nomor
ka

16/2021 tersebut tidak pernah mengatur pembatasan terhadap


ep

teritori pembuatan Akta Keterangan Waris berdasarkan tempat


ah

es

Halaman 20 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tinggal terakhir pewaris sebelum meninggal dunia, pun tidak pernah

si
menyatakan pelimpahan wewenang terkait pengaturan pembatasan
kewenangan Notaris kepada Menteri in casu Menteri Agraria dan

ne
ng
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
Dengan demikian konstruksi Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5

do
gu Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021, adalah menciptakan norma baru
terhadap tugas dan kewenangan Jabatan Notaris. Dengan demikian
berdasarkan asas hukum “lex superiori derogat legi inferiori” yakni

In
A
aturan yang lebih tinggi mengalahkan aturan yang lebih rendah,
Pemohon memohon kepada Ketua Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia untuk menyatakan tidak sah dan tidak berlaku Pasal 111
ayat (1) huruf c angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021
am

ub
bertentangan dengan UU Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30
Tahun 2004;
7. Bahwa pengaturan Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Permen-
ep
k

ATR/BPN Nomor 16/2021 tersebut merupakan pembatasan teritorial


ah

kewenangan jabatan Notaris yang tidak dapat diatur dalam peraturan


R

si
setingkat peraturan Menteri in casu Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia,

ne
ng

melainkan harus diatur dalam Undang-Undang, mengingat tugas,


kewenangan serta larangan dalam Jabatan Notaris sebagaimana

do
gu

akan diuraikan di bawah, diatur dalam Undang-Undang in casu UU


Nomor 2 Tahun 2014 dan UU Nomor 30 Tahun 2004;
8. Bahwa pengaturan Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Permen-
In
A

ATR/BPN Nomor 16/2021 tersebut telah melangkahi sendi-sendi dari


Hukum Perdata Internasional, yaitu sebagaimana yang diatur dalam
ah

lik

Pasal 16 Algemeene Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands


Indie (AB) Staatsblad 1847 Nomor 23 (Untuk selanjutnya disebut
m

ub

AB), yang berbunyi:


“De wettelijke bepalingen betreffende den staat en de voegdheid der
ka

personen blijven verbindend voor ingezetenen van Nederlandsch-


ep

Indie, wanneer zij zich buiten’s lands bevinden.”;


ah

es

Halaman 21 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bagi penduduk Hindia-Belanda peraturan-peraturan perundang-

si
undangan mengenai status dan wewenang hukum seseorang tetap
berlaku terhadap mereka, apabila mereka ada di luar negeri. Pasal

ne
ng
ini mengatur tentang Status Personal Seseorang dan Wewenang,
yang mencakup:

do
gu a. Peraturan mengenai hukum perorangan (personenrecht)
termasuk hukum kekeluargaan;
b. Peraturan-peraturan mengenai benda yang tidak tetap

In
A
(bergerak);
Sebagaimana diuraikan dalam Naskah Akademik RUU tentang
ah

lik
Hukum Perdata Internasional yang disusun oleh Badan Pembinaan
Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
am

ub
November 2014 (Bukti P-8). Atas Pasal 16 AB tersebut sampai saat
ini belum pernah dicabut, pun belum pernah diundangkan suatu
undang-undang mengenai Hukum Perdata Internasional, sehingga
ep
k

suatu peraturan setingkat peraturan Menteri tidaklah dapat mengatur


ah

hukum perdata internasional yang setingkat undang-undang,


R

si
melainkan terlebih dahulu haruslah ada undang-undang organik
yang mengatur hal tersebut terlebih dahulu;

ne
ng

Hal ini memberi dampak yang signifikan dalam hal pewaris yang
berkewarganegaraan Indonesia namun mempunyai Permanent

do
gu

Residence atau kartu ijin tinggal yang dipersamakan dengan itu di


luar negara Indonesia maupun pewaris yang berkewarganegaraan
Indonesia namun tinggal selama beberapa waktu di luar negeri
In
A

berdasarkan ijin yang diberikan negara yang bersangkutan baik


berupa visa, dan meninggal dunia di luar negeri, yang secara hukum
ah

lik

masih berkewarganegaraan Indonesia, dengan adanya rumusan


Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor
m

ub

16/2021 yang sangat kabur maka dimungkinkan adanya penafsiran


bahwa Akta Keterangan Hak Waris dari pewaris tersebut harus
ka

dibuat di hadapan Notaris yang berkedudukan di tempat tinggal


ep

pewaris pada waktu meninggal dunia yakni di luar negeri, hal mana
ah

es

Halaman 22 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat tidak masuk akal karena Notaris luar negeri tidak paham

si
mengenai hukum waris dari warga negara Indonesia, yang apabila
dipaksakan pelaksanaannya maka akan timbul kekacauan hukum

ne
ng
yang luar biasa, yang akan membuat susah ahli waris yang
ditinggalkan, maupun Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah,

do
gu maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan penggunaan Akta
Keterangan Hak Waris, dengan demikian menimbulkan potensi
sengketa. Potensi sengketa ini menimbulkan potensi gugatan ganti

In
A
kerugian apabila ada pihak yang dirugikan terhadap dibuatnya akta
pengalihan sebagai kelanjutan dari Akta Keterangan Hak waris a
ah

lik
quo, contohnya akta Pembagian Hak Bersama oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah maupun Akta Pemisahan dan Pembagian
am

ub
Harta Peninggalan (boedel scheiding) maupun akta-akta lain oleh
Notaris;
9. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, adalah beralasan
ep
k

apabila Pemohon memohon kepada Ketua Mahkamah Agung


ah

Republik Indonesia untuk menyatakan tidak sah dan tidak berlaku


R

si
Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor
16/2021 karena bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2

ne
ng

Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30


Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Undang-Undang Nomor 30

do
gu

Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Algemeene Bepalingen van


Wetgeving voor Nederlands Indie (AB) Staatsblad 1847 Nomor 23;
10. Bahwa dengan tidak sahnya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5
In
A

Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 karena bertentangan dengan


Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
ah

lik

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris,


Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan
m

ub

Algemeene Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands Indie (AB)


Staatsblad 1847 Nomor 23, maka cukup beralasan apabila Pemohon
ka

memohon kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia


ep

untuk menyatakan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 PMNA Nomor
ah

es

Halaman 23 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Tahun 1997 khususnya mengenai keterangan waris yang dibuat

si
oleh Notaris yang berbunyi:
”Pasal 111

ne
ng
(1) Permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau

do
gu kuasanya dengan melampirkan:
c. surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa:
4) - bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa:

In
A
akta keterangan hak mewaris dari Notaris,”
berlaku secara sah;
ah

lik
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut di atas,
Pemohon dengan ini memohon perkenan kepada Ketua Mahkamah Agung,
am

ub
untuk memeriksa permohonan Pemohon tersebut dan memutus sebagai
berikut:
1. Menerima dan mengabulkan permohonan keberatan/hak uji materiil yang
ep
k

diajukan Pemohon untuk seluruhnya;


ah

2. Menyatakan tidak sah dan tidak berlaku Pasal 111 ayat (1) huruf c angka
R

si
5 Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021 karena bertentangan dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

ne
ng

Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Undang-


Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Algemeene

do
gu

Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands Indie (AB) Staatsblad 1847


Nomor 23;
3. Menyatakan ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen-
In
A

ATR/BPN Nomor 16/2021 tidak memiliki dasar hukum karena


bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
ah

lik

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan


Notaris, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
m

ub

dan Algemeene Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands Indie (AB)


Staatsblad 1847 Nomor 23, sehingga batal demi hukum dan tidak
ka

memiliki kekuatan hukum secara mengikat;


ep
ah

es

Halaman 24 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menyatakan ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 PMNA Nomor

si
3 Tahun 1997 khususnya mengenai keterangan waris yang dibuat oleh
Notaris yang berbunyi:

ne
ng
“Pasal 111
(1) Permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik

do
gu Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau kuasanya
dengan melampirkan:
c. surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa:

In
A
4) - bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa: akta
keterangan hak mewaris dari Notaris,”
ah

lik
berlaku secara sah;
5. Memerintahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia cq. Menteri
am

ub
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia untuk mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Pasal 111
ayat (1) huruf c angka 5 Permen-ATR/BPN Nomor 16/2021;
ep
k

6. Memerintahkan Panitera Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk


ah

mencantumkan Petikan Putusan ini di dalam Berita Negara Republik


R

si
Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
7. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara.

ne
ng

Atau apabila Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik


Indonesia berpendapat lain, mohon kiranya diberikan putusan yang seadil-

do
gu

adilnya (ex aquo et bono);


Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah
mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti
In
A

P-8:
Bukti P-1 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
ah

lik

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021


tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara
m

ub

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997


tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
ka

Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;


ep
ah

es

Halaman 25 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti P-2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

si
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;
Bukti P-3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;

ne
ng
Bukti P-4 Peraturan Umum Mengenai Perundang-undangan Untuk
Indonesia (Algemene Bepalingen van wetgeving voor Indonesie);

do
gu Bukti P-5 KTP Pemohon;
Bukti P-6 Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-00476.AH.02.01.TAHUN 2020, tanggal 28

In
A
Januari 2020 (SK Pengangkatan Pemohon sebagai Notaris);
Bukti P-7 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
ah

lik
Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
am

ub
1997 tentang Pendaftaran Tanah;
Bukti P-8 Naskah Akademik RUU tentang Hukum Perdata Internasional
yang disusun oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional
ep
k

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, November 2014;


ah

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut,


R

si
Termohon telah mengajukan jawaban tertulis pada tanggal 18 Maret 2022
sebagai berikut:

ne
ng

I. Pembukaan;
1. Peralihan hak atas tanah adalah berpindahnya hak atas tanah dari

do
gu

pemegang hak yang lama kepada pemegang hak yang baru menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terdapat 2
(dua) cara peralihan hak atas tanah, yaitu beralih dan
In
A

dialihkan. Beralih menunjukkan berpindahnya hak atas tanah tanpa


ada perbuatan hukum yang dilakukan oleh pemiliknya, misalnya
ah

lik

melalui pewarisan. Sedangkan dialihkan menunjuk pada


berpindahnya hak atas tanah melalui perbuatan hukum yang
m

ub

dilakukan pemiliknya, misalnya melalui jual beli;


2. Peralihan hak atas tanah karena pewarisan sebelumnya diatur dalam
ka

Pasal 111 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan


ep

Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan


ah

es

Halaman 26 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

si
Pendaftaran Tanah, dibagi menjadi 3 golongan:
a. Bagi Warga Negara Indonesia penduduk asli, surat keterangan

ne
ng
ahli waris dapat dibuat dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang
saksi dan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan dan Camat

do
gu tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
b. Bagi Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa, akta
keterangan mewaris dibuat dihadapan Notaris; dan

In
A
c. Bagi Warga Negara Indonesia keturunan timur asing lainnya,
surat keterangan waris dibuat di Balai Harta Peninggalan;
ah

lik
3. Bahwa dengan demikian Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
am

ub
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah masih mengandung ketentuan-ketentuan yang belum sejalan
ep
k

dengan falsafah Pancasila karena bersifat diskriminatif, kurang


ah

menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan sesama Warga


R

si
Negara Indonesia;
4. Bahwa terhadap hal tersebut, negara tentu perlu merumuskan

ne
ng

kebijakan baru yang sejalan dengan falsafah Pancasila dan tidak


bersifat diskriminatif antar sesama Warga Negara Indonesia serta

do
gu

tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006


tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia juncto Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
In
A

juncto Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
ah

lik

Kependudukan serta Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008


tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis;
m

ub

5. Bahwa sebagai upaya penghapusan pembagian golongan tersebut


dan demi tercapainya peraturan yang sejalan dengan falsafah
ka

Pancasila dan tidak bersifat diskriminatif antar sesama Warga


ep

Negara Indonesia, Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 Peraturan


ah

es

Halaman 27 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3

si
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah telah diubah

ne
ng
dengan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 sampai dengan angka 5
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

do
gu Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan

In
A
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
ah

lik
II. Pokok Permohonan Pemohon;
Bahwa Pemohon dalam pokok permohonannya mengajukan
am

ub
permohonan keberatan atas terbitnya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas
ep
k

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional


ah

Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan


R

si
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dengan
batu uji yaitu:

ne
ng

 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas


Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;

do
 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris; dan
gu

 Algemene Bapalingen van wetgeving voor Indonesie;


III. Kewenangan Mahkamah Agung;
In
A

1. Bahwa berdasarkan Pasal 31 A ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
ah

lik

atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah


Agung menyatakan:
m

ub

Pasal 31A
(1) Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di
ka

bawah undang-undang terhadap undang-undang diajukan


ep
ah

es

Halaman 28 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung oleh Pemohon atau kuasanya kepada Mahkamah

si
Agung dan dibuat secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat

ne
ng
dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh
berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah undang-

do
gu undang yaitu:
a. Perorangan Warga Negara Indonesia;
b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup

In
A
dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
negara kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam
ah

lik
undang-undang ini;
c. Badan Hukum Publik atau Badan Hukum Privat;
am

ub
(3) Permohonan sekurang-kurangnya harus memuat:
a. nama dan alamat Pemohon;
b. uraian mengenai perihal yang menjadi dasar permohonan
ep
k

dan menguraikan dengan jelas bahwa:


ah

1. materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian peraturan


R

si
perundang-undangan di bawah undang-undang
dianggap bertentangan dengan peraturan perundang-

ne
ng

undangan yang lebih tinggi; dan/atau


2. pembentukan peraturan perundang-undangan tidak

do
gu

memenuhi ketentuan yang berlaku; dan


3. hal-hal yang diminta untuk diputus;
2. Bahwa Termohon perlu memberikan tanggapan atas alasan
In
A

permohonan yang diajukan Pemohon yang selanjutnya akan


Termohon uraikan pada bagian V. Keterangan Dan Tanggapan
ah

lik

Termohon;
IV. Kedudukan Hukum Pemohon;
m

ub

1. Bahwa kedudukan hukum Pemohon dalam mengajukan permohonan


hak uji materiil didasarkan pada surat permohonan Pemohon adalah
ka

sebagai berikut:
ep
ah

es

Halaman 29 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.1 Bahwa Pemohon adalah Warga Negara Indonesia yang

si
mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung atas
terbitnya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Peraturan Menteri

ne
ng
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas

do
gu Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

In
A
Pendaftaran Tanah sebagaimana pengajuan keberatan
tersebut didasarkan pada ketentuan Pasal 1 angka 4 Peraturan
ah

lik
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011;
1.2 Bahwa Pemohon hak uji materiil atas nama Budi Wibowo
am

ub
Halim, S.H., M.Kn., adalah seorang Notaris yang berkedudukan
di Kabupaten Sukabumi;
1.3 Bahwa Pemohon beranggapan dengan terbitnya Peraturan
ep
k

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan


ah

Nasional Nomor 16/2021 khususnya Pasal 111 ayat (1) huruf c


R

si
angka 5 telah mengakibatkan secara langsung maupun tidak
langsung atau setidak-tidaknya berpotensi merugikan hak-hak

ne
ng

konstitusional Pemohon;
1.4 Bahwa Pemohon sebagai Notaris menyatakan meskipun

do
gu

jabatan Notaris diangkat dan diberhentikan oleh Menteri tetapi


tidak menerima gaji dan pensiun dari pemerintah, melainkan
hanya menerima honorarium dari pihak yang telah dilayaninya.
In
A

2. Bahwa Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 khususnya Pasal 111
ah

lik

ayat (1) huruf c angka 5 menyatakan sebagai berikut:


(1) Permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau hak
m

ub

milik atas satuan rumah susun diajukan oleh ahli waris atau
kuasanya dengan melampirkan:
ka

c. Surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa:


ep
ah

es

Halaman 30 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Surat Pernyataan ahli waris yang dibuat oleh para ahli

si
waris dengan disaksikan oleh dua orang saksi dan
diketahui oleh kepala desa/lurah dan camat tempat

ne
ng
tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
5. Akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang

do
gu berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu
meninggal dunia; atau
6. Surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan;

In
A
3. Bahwa dengan berlakunya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
ah

lik
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021, Pemohon menafsirkan
sebagai berikut:
am

ub
3.1. Bahwa Notaris yang berkedudukan di luar tempat tinggal
pewaris pada waktu meninggal dunia tidak dapat membuat
Akta Keterangan Hak Mewaris dari pewaris dan hal tersebut
ep
k

merupakan pembatasan kewenangan Notaris secara teritorial


ah

seperti contoh:
R

si
“terhadap klien/penghadap yang berdomisili di Kabupaten
Sukabumi yang berkedudukan sebagai ahli waris dari pewaris

ne
ng

yang bertempat tinggal pada waktu meninggal dunia yang ingin


membuat Akta Keterangan Hak Waris, Pemohon sebagai

do
gu

Notaris terpaksa harus menolak permintaan pembuatan Akta


Keterangan Hak Waris tersebut karena pewaris pada waktu
meninggal dunia bertempat tinggal di luar Kabupaten
In
A

Sukabumi, terhadap hal ini Pemohon mengalami kerugian


ekonomi berupa hilangnya potensi honorarium”;
ah

lik

3.2. Terhadap klien/penghadap yang berdomisili di Kabupaten


Sukabumi yang merupakan ahli waris dari pewaris yang
m

ub

bertempat tinggal pada waktu meninggal dunia di luar


Kabupaten Sukabumi yang telah membuat Akta Keterangan
ka

Hak Waris pada Kantor Pemohon dimana Akta Keterangan Hak


ep

Waris yang dikeluarkan oleh Pemohon menjadi tidak dapat


ah

es

Halaman 31 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipakai untuk melakukan pendaftaran balik nama sertipikat

si
pada Kantor pertanahan, yang lalu menuntut ganti rugi kepada
Pemohon sebagai Notaris, padahal akta keterangan hak waris

ne
ng
tidak hanya digunakan untuk balik nama sertipikat hak atas
tanah saja, melainkan untuk pengurusan rekening pewaris dan

do
gu pengurusan balik nama aset milik pewaris lainnya;
3.3. Bahwa pengaturan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

In
A
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tersebut telah
melangkahi sendi-sendi dari Hukum Perdata Internasional,
ah

lik
yaitu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 16 Algemeene
Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands Indie (AB)
am

ub
Staatsblad 1847 Nomor 23, bagi penduduk Hindia-Belanda
peraturan perundang-undangan mengenai status dan
wewenang hukum seseorang tetap berlaku terhadap mereka
ep
k

apabila mereka ada di luar negeri, dengan berlakunya Pasal


ah

111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen ATR/BPN Nomor 16


R

si
Tahun 2021 dapat memberi dampak yang signifikan dalam hal
pewaris yang berkewarganegaraan Indonesia namun

ne
ng

mempunyai Permanent Residence atau kartu ijin tinggal di luar


negara Indonesia maupun pewaris yang berkewarganegaraan

do
gu

Indonesia namun tinggal selama beberapa waktu di luar negeri


dan kemudian meninggal dunia di luar negeri, maka dengan
berlakunya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen
In
A

ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2021 sangat kabur dan tidak masuk


akal karena Notaris luar negeri tidak paham mengenai hukum
ah

lik

waris dari warga negara Indonesia dan dapat menimbulkan


sengketa di kemudian hari;
m

ub

4. Bahwa Pemohon sebagai Notaris merasa dirugikan dengan


berlakunya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
ka

Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 khususnya Pasal 111


ep

ayat (1) huruf c angka 5 dan menyatakan peraturan pada Pasal 111
ah

es

Halaman 32 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (1) huruf c angka 5 Permen ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2021

si
telah memberi batasan pada kewenangan jabatan Notaris karena
pembuatan akta keterangan waris harus berdasarkan tempat tinggal

ne
ng
pewaris pada waktu meninggal dunia dan bertentangan dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

do
gu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;
V. Keterangan Dan Tanggapan Termohon;

In
A
1. Tanggapan atas dalil Pemohon perihal pernyataan Pemohon
terhadap Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
ah

lik
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 khususnya Pasal 111
ayat (1) huruf c angka 5 yaitu terkait Notaris yang berkedudukan di
am

ub
luar tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia tidak dapat
membuat Akta Keterangan Hak Mewaris dari pewaris dan hal
tersebut merupakan pembatasan kewenangan Notaris secara
ep
k

teritorial dan telah mengakibatkan secara langsung maupun tidak


ah

langsung atau setidak-tidaknya berpotensi merugikan hak-hak


R

si
konstitusional Pemohon;
1.1. Bahwa pernyataan Pemohon tersebut hanya merupakan

ne
ng

pandangan dari satu sisi Pemohon yang akan mengalami


kerugian dengan terbitnya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5

do
gu

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 karena
menyebabkan ahli waris hanya dapat membuat akta
In
A

keterangan hak mewaris dari Notaris yang berkedudukan di


tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia dan akan
ah

lik

menyebabkan kerugian ekonomi berupa hilangnya potensi


honorarium;
m

ub

1.2. Bahwa berdasarkan dalil Pemohon tersebut dapat Termohon


jelaskan dengan contoh kasus sebagai berikut:
ka

“terhadap Ahli Waris yang berdomisili di luar Kabupaten


ep

Sukabumi yang ingin membuat Akta Keterangan Hak Waris


ah

es

Halaman 33 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Pemohon sebagai Notaris yang berkedudukan di

si
Kabupaten Sukabumi dapat diterima karena pewaris dari para
Ahli Waris tersebut meninggal dunia di Kabupaten Sukabumi,

ne
ng
maka dengan itu para Ahli Waris akan mengurus akta
keterangan hak mewaris kepada Pemohon sebagai Notaris

do
gu yang berkedudukan di tempat tinggal pewaris, dan hal tersebut
justru akan memberikan keuntungan kepada Pemohon”;
Dengan demikian jelas bahwa Pemohon hanyalah mendasari

In
A
permohonannya hanya dengan menduga-duga atas potensi
kerugian yang akan timbul yang tidak berdasar dan dapat
ah

lik
dikesampingkan;
1.3. Bahwa ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Agraria
am

ub
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2021 khususnya Pasal 111 ayat (1) huruf c merupakan
norma yang memberikan arahan atau pedoman bagi Notaris
ep
k

dalam membuat akta keterangan hak mewaris;


ah

2. Tanggapan atas dalil Pemohon perihal pernyataan Pemohon terkait


R

si
klien/penghadap yang berdomisili di Kabupaten Sukabumi yang
merupakan ahli waris dari pewaris yang bertempat tinggal pada

ne
ng

waktu meninggal dunia di luar Kabupaten Sukabumi yang telah


membuat Akta Keterangan Hak Waris pada Kantor Pemohon dimana

do
gu

Akta Keterangan Hak Waris yang dikeluarkan oleh Pemohon menjadi


tidak dapat dipakai untuk melakukan pendaftaran balik nama
sertipikat pada kantor pertanahan, yang lalu menuntut ganti rugi
In
A

kepada Pemohon sebagai Notaris, padahal akta keterangan hak


waris tidak hanya digunakan untuk balik nama sertipikat hak atas
ah

lik

tanah saja, melainkan untuk pengurusan rekening pewaris dan


pengurusan balik nama aset milik pewaris lainnya;
m

ub

2.1. Bahwa perlu Termohon sampaikan, terbitnya Peraturan Menteri


Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
ka

Nomor 16 Tahun 2021 khususnya Pasal 111 ayat (1) huruf c


ep

angka 5 merupakan bentuk dari hadirnya negara dalam


ah

es

Halaman 34 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan kepastian hukum atas produk Notaris berupa akta

si
keterangan hak mewaris;
3. Tanggapan atas dalil Pemohon perihal pernyataan Pemohon terkait

ne
ng
pengaturan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor

do
gu 16 Tahun 2021 yang menurut Pemohon telah melangkahi sendi-
sendi dari Hukum Perdata Internasional, yaitu sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 16 Algemeene Bepalingen van Wetgeving voor

In
A
Nederlands Indie (AB) Staatsblad 1847 Nomor 23, yang menjelaskan
perihal “bagi penduduk Hindia-Belanda peraturan perundang-
ah

lik
undangan mengenai status dan wewenang hukum seseorang tetap
berlaku terhadap mereka apabila mereka ada di luar negeri”, dengan
am

ub
berlakunya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen ATR/BPN
Nomor 16 Tahun 2021, menurut Pemohon dapat memberi dampak
yang signifikan dalam hal pewaris yang berkewarganegaraan
ep
k

Indonesia namun mempunyai Permanent Residence atau kartu ijin


ah

tinggal di luar negara Indonesia maupun pewaris yang


R

si
berkewarganegaraan Indonesia namun tinggal selama beberapa
waktu di luar negeri dan kemudian meninggal dunia di luar negeri,

ne
ng

maka dengan berlakunya Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 Permen
ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2021 sangat kabur dan tidak masuk akal

do
gu

karena Notaris luar negeri tidak paham mengenai hukum waris dari
warga negara Indonesia dan dapat menimbulkan sengketa di
kemudian hari;
In
A

3.1. Bahwa Pemohon jelas telah sangat keliru dalam memahami


ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c Permen ATR/BPN Nomor
ah

lik

16 Tahun 2021;
3.2. Bahwa Pasal 111 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Agraria
m

ub

dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16


Tahun 2021 menjelaskan bahwa surat tanda bukti sebagai ahli
ka

waris dapat berupa:


ep

a. wasiat dari pewaris;


ah

es

Halaman 35 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. putusan pengadilan;

si
c. penetapan hakim/ketua pengadilan surat pernyataan ahli
waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan

ne
ng
oleh dua orang saksi dan diketahui oleh kepala desa/lurah
dan camat tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal

do
gu dunia;
d. akta keterangan hak mewaris di Notaris yang
berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu

In
A
meninggal dunia; atau
e. surat keterangan waris dari balai harta peninggalan;
ah

lik
3.3. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, dapat diinterpretasikan
masyarakat diberi keleluasaan untuk memilih pengajuan
am

ub
permohonan surat tanda bukti sebagai ahli waris;
3.4. Bahwa apabila tidak dibatasi, maka Notaris yang berkedudukan
dimanapun akan bebas membuat akta atau surat keterangan
ep
k

sehingga akan mengaburkan tujuan dari kepastian hukum


ah

produk tersebut;
R

si
3.5. Dengan demikian jelas bahwa dalil Pemohon hanyalah tafsir
pribadi Pemohon yang tidak berdasar dan harus

ne
ng

dikesampingkan;
4. Tanggapan atas dalil Pemohon terkait pernyataan Pemohon yang

do
gu

menyampaikan ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5


Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan
In
A

Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan


Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
ah

lik

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang


Pendaftaran Tanah bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2
m

ub

Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30


Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Undang-Undang Nomor 30
ka

Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Algemene Bapalingen van


ep

wetgeving voor Indonesie;


ah

es

Halaman 36 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4.1. Bahwa setelah Termohon mencermati isi dan substansi dasar

si
permohonan Pemohon, Termohon tidak melihat argumentasi
hukum secara nyata Pemohon bahwa terbitnya Pasal 111 ayat

ne
ng
(1) huruf c angka 5 Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun

do
gu 2021 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

In
A
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah telah
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
ah

lik
lebih tinggi dan/atau pembentukannya tidak memenuhi
ketentuan yang berlaku sesuai pernyataan Pemohon;
am

ub
5. Bahwa perlu Termohon sampaikan bunyi keseluruhan Pasal 111
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan
ep
k

Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan


ah

Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan


R

si
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah adalah sebagai berikut:

ne
ng

Pasal 111
(1) Permohonan pendaftaran peralihan Hak Atas Tanah atau Hak

do
gu

Milik Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau
kuasanya dengan melampirkan:
a. Sertipikat Hak Atas Tanah atau Sertipikat Hak Milik Atas
In
A

Satuan Rumah Susun atas nama pewaris atau alat bukti


pemilikan tanah lainnya;
ah

lik

b. surat kematian atas nama pemegang hak yang tercantum


dalam Sertipikat yang bersangkutan dari kepala desa/lurah
m

ub

tempat tinggal pewaris waktu meninggal dunia, rumah sakit,


petugas kesehatan, atau instansi lain yang berwenang;
ka

c. surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa:


ep

1. wasiat dari pewaris;


ah

es

Halaman 37 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. putusan pengadilan;

si
3. penetapan Hakim/Ketua Pengadilan;
4. surat pernyataan ahli waris yang dibuat oleh para ahli

ne
ng
waris dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan
diketahui oleh Kepala Desa/Lurah dan Camat tempat

do
gu tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
5. akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang
berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu

In
A
meninggal dunia; atau
6. surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan;
ah

lik
d. Surat Kuasa Tertulis dari ahli waris apabila yang mengajukan
permohonan pendaftaran peralihan hak bukan ahli waris
am

ub
yang bersangkutan;
e. bukti identitas ahli waris;
(2) Apabila pada waktu permohonan pendaftaran peralihan sudah
ep
k

ada putusan pengadilan atau penetapan Hakim/Ketua


ah

Pengadilan atau akta mengenai pembagian waris, maka


R

si
putusan/penetapan atau akta tersebut juga dilampirkan pada
permohonan;

ne
ng

(3) Akta mengenai pembagian waris sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) dapat dibuat dalam bentuk akta di bawah tangan oleh

do
gu

semua ahli waris dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi


atau dengan akta Notaris;
(4) Apabila ahli waris lebih dari 1 (satu) orang dan belum ada
In
A

pembagian warisan, maka pendaftaran peralihan haknya


dilakukan kepada para ahli waris sebagai pemilikan bersama,
ah

lik

dan pembagian hak selanjutnya dapat dilakukan melalui


pembagian hak bersama sesuai dengan ketentuan peraturan
m

ub

perundang-undangan;
(5) Apabila ahli waris lebih dari 1 (satu) orang dan pada waktu
ka

pendaftaran peralihan haknya disertai dengan akta waris yang


ep

memuat keterangan bahwa Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas
ah

es

Halaman 38 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Satuan Rumah Susun tertentu jatuh kepada 1 (satu) orang

si
penerima warisan, maka pencatatan peralihan haknya dilakukan
kepada penerima warisan yang bersangkutan berdasarkan akta

ne
ng
waris tersebut;
(6) Pencatatan pendaftaran peralihan hak sebagaimana dimaksud

do
gu pada ayat (1) dilakukan pada buku tanah, sertipikat, daftar tanah
dan/atau daftar umum lainnya;
6. Bahwa perlu Termohon sampaikan, terbitnya Pasal 111 ayat (1)

In
A
huruf c Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2021 merupakan bentuk dari
ah

lik
hadirnya Negara untuk merumuskan kebijakan baru yang memberi
kemudahan serta keleluasaan bagi masyarakat untuk mengajukan
am

ub
permohonan surat tanda bukti sebagai ahli waris secara efektif,
efisien, dan tidak memberatkan yang sejalan dengan falsafah
Pancasila dan tidak bersifat diskriminatif antar sesama Warga
ep
k

Negara Indonesia serta tidak bertentangan dengan Undang-Undang


ah

Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik


R

si
Indonesia juncto Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan juncto Undang-Undang Nomor 24

ne
ng

Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun


2006 tentang Administrasi Kependudukan serta Undang-Undang

do
gu

Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan


Etnis;
VI. Kesimpulan;
In
A

Berdasarkan seluruh uraian dan penjelasan di atas, Termohon memohon


kepada Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung
ah

lik

Republik Indonesia yang memeriksa, mengadili, dan memutus


permohonan keberatan uji materiil a quo, dapat memberikan putusan
m

ub

dengan amar sebagai berikut:


1. Menerima jawaban Termohon untuk seluruhnya;
ka

2. Menyatakan Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum/legal


ep

standing dalam mengajukan permohonan hak uji materiil;


ah

es

Halaman 39 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau

si
setidak-tidaknya menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat
diterima (niet onvankelijk verklaard);

ne
ng
Atau dalam hal Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung
Republik Indonesia berpendapat lain, mohon putusan yang bijaksana dan

do
gu yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan keberatan hak uji

In
A
materiil dari Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;
Menimbang, bahwa yang menjadi objek permohonan keberatan hak
ah

lik
uji materiil Pemohon adalah Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
am

ub
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
ep
k

Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (vide bukti P-1);


ah

Menimbang, bahwa sebelum memasuki pokok permohonan keberatan


R

si
hak uji materiil yang diajukan oleh Pemohon, Mahkamah Agung terlebih
dahulu mempertimbangkan:

ne
ng

a. Kewenangan Mahkamah Agung untuk memeriksa, mengadili, dan


memutus permohonan a quo;

do
gu

b. Kedudukan hukum Pemohon untuk mengajukan permohonan;


Bahwa terhadap kedua hal tersebut di atas, Mahkamah Agung
berpendapat:
In
A

Kewenangan Mahkamah Agung;


Menimbang, bahwa peraturan perundang-undangan menurut
ah

lik

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum
m

ub

yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan
ka

dalam peraturan perundang-undangan (vide Pasal 1 angka 2);


ep
ah

es

Halaman 40 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa jenis dan hierarki peraturan perundang-

si
undangan telah ditentukan dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011, yang terdiri atas: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik

ne
ng
Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c.
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; d.

do
gu Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Daerah Provinsi;
dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
Menimbang, bahwa selain peraturan perundang-undangan di atas,

In
A
terdapat peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung,
ah

lik
Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank
Indonesia, Menteri, Badan, Lembaga, atau Komisi yang setingkat yang
am

ub
dibentuk dengan undang-undang atau Pemerintah atas perintah undang-
undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa
ep
k

atau yang setingkat, yang diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan


ah

hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-


R

si
undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan (vide
Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011);

ne
ng

Menimbang, bahwa objek permohonan keberatan hak uji materiil


berupa Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

do
gu

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang


Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
In
A

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,


yang hierarkinya berada di bawah undang-undang, sehingga termasuk jenis
ah

lik

peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1


angka 2 juncto Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
m

ub

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dengan


demikian Mahkamah Agung berwenang untuk menguji objek keberatan hak
ka

uji materiil a quo;


ep
ah

es

Halaman 41 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kedudukan Hukum Pemohon;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung akan
mempertimbangkan apakah permohonan a quo memenuhi persyaratan

ne
ng
formal lainnya, yaitu apakah Pemohon mempunyai kepentingan untuk
mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil, sehingga Pemohon

do
gu mempunyai kedudukan hukum (legal standing) dalam permohonan a quo
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14

In
A
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan Pasal 1 angka 4 dan Pasal 2
ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak
ah

lik
Uji Materiil;
Menimbang, bahwa kedudukan hukum Pemohon harus dibuktikan
am

ub
adanya kerugian hak dengan berlakunya objek hak uji materiil, antara lain:
a. Adanya hak Pemohon yang diberikan oleh suatu peraturan perundang-
undangan;
ep
k

b. Hak tersebut oleh Pemohon tersebut dianggap dirugikan oleh berlakunya


ah

suatu objek hak uji materiil;


R

si
c. Kerugian tersebut bersifat spesifik (khusus) dan aktual atau setidak-
tidaknya bersifat potensial yang berdasarkan penalaran yang wajar

ne
ng

dipastikan akan terjadi;


d. Adanya hubungan sebab-akibat (causal verband) dengan dikabulkannya

do
gu

permohonan, maka kerugian seperti didalilkan tidak akan atau tidak


terjadi lagi;
e. Adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan, maka
In
A

kerugian hak seperti yang didalilkan tidak akan atau tidak terjadi lagi;
Menimbang, bahwa Pemohon adalah Perorangan
ah

lik

berkewarganegaraan Indonesia, yang berprofesi sebagai Notaris di


Kabupaten Sukabumi;
m

ub

Menimbang, bahwa Pemohon merasa dirugikan dengan terbitnya


objek permohonan hak uji materiil karena mengatur pembatasan terhadap
ka

teritori pembuatan Akta Keterangan Waris berdasarkan tempat tinggal


ep

terakhir pewaris sebelum meninggal dunia;


ah

es

Halaman 42 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pemohon mengalami kerugian ekonomi berupa

si
hilangnya potensi honorarium karena harus menolak klien yang menghadap
untuk membuat Akta Keterangan Waris namun tidak memenuhi ketentuan

ne
ng
dalam objek permohonan hak uji materiil yang mengatur keharusan dibuatnya
akta tersebut kepada notaris di tempat meninggalnya pewaris saja;

do
gu Menimbang, bahwa Pemohon mengalami kerugian ekonomi karena
harus memberikan ganti rugi terhadap klien/penghadap yang telah membuat
Akta Keterangan Waris namun akta tersebut menjadi tidak dapat dipakai

In
A
untuk melakukan pendaftaran balik nama sertipikat pada Kantor Pertanahan;
Menimbang, bahwa terhadap klien/penghadap yang berdomisili di
ah

lik
Kabupaten Sukabumi yang merupakan ahli waris dari Pewaris yang
berkewarganegaraan Indonesia namun mempunyai Permanent Residence
am

ub
atau kartu ijin tinggal yang dipersamakan dengan itu di luar negara Indonesia
dan meninggal dunia di luar negeri, maka Akta Keterangan Hak Waris dari
Pewaris tersebut harus dibuat di hadapan Notaris di luar negeri, hal mana
ep
k

sangat tidak masuk akal karena notaris luar negeri tidak paham mengenai
ah

hukum waris dari Warga Negara Indonesia sehingga menimbulkan potensi


R

si
sengketa yang melibatkan Pemohon jika setelah terbitnya akta keterangan
waris tersebut, kemudian dibuat akta pengalihan sebagai kelanjutan kepada

ne
ng

Pemohon;
Menimbang, bahwa terhadap hak yang dimiliki Pemohon terdapat

do
gu

potensi kerugian yang diakibatkan terbitnya objek permohonan hak uji


materiil, sehingga terdapat hubungan sebab akibat antara kerugian yang
diderita Pemohon dengan berlakunya objek permohonan hak uji materiil
In
A

tersebut;
Menimbang, bahwa dapat disimpulkan, Pemohon memiliki
ah

lik

kedudukan dan kepentingan hukum (legal standing) untuk mengajukan


permohonan keberatan hak uji materiil;
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena Mahkamah Agung berwenang


menguji permohonan hak uji materiil, dan Pemohon memiliki kedudukan
ka

hukum untuk mengajukan permohonan a quo, sehingga secara formal dapat


ep

diterima;
ah

es

Halaman 43 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pokok Permohonan;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung
mempertimbangkan objek permohonan keberatan hak uji materiil apakah

ne
ng
Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16

do
gu Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

In
A
tentang Pendaftaran Tanah bertentangan atau tidak dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu:
ah

lik
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris;
am

ub
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;
3. Algemene Bepalingen van wetgeving voor Indonesie;
Menimbang, bahwa dari alasan keberatan Pemohon yang kemudian
ep
k

dibantah oleh Termohon dalam jawabannya, dihubungkan dengan bukti-bukti


ah

yang diajukan oleh Pemohon, Mahkamah Agung berpendapat bahwa alasan


R

si
keberatan Pemohon tidak dapat dibenarkan, dengan pertimbangan sebagai
berikut:

ne
ng

- bahwa, pokok permohonan keberatan hak uji materiil Pemohon adalah


perubahan pengaturan dalam Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 dari

do
gu

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
In
A

Pendaftaran Tanah, yang berbunyi:


(1) Permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik
ah

lik

Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau kuasanya
dengan melampirkan:
m

ub

a. sertipikat hak atas tanah atau sertipikat Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun atas nama pewaris, atau, apabila mengenai tanah
ka

yang belum terdaftar, bukti pemilikan sebagaimana dimaksud


ep

dalam Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997;


ah

es

Halaman 44 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. surat kematian atas nama pemegang hak yang tercantum dalam

si
sertipikat yang bersangkutan dari Kepala Desa/Lurah tempat
tinggal pewaris waktu meninggal dunia, rumah sakit, petugas

ne
ng
kesehatan, atau intansi lain yang berwenang;
c. surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa:

do
gu 1) wasiat dari pewaris, atau
2) putusan Pengadilan, atau
3) penetapan hakim/Ketua Pengadilan, atau

In
A
4) - bagi warganegara Indonesia penduduk asli: surat
keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris
ah

lik
dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan
dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan dan Camat
am

ub
tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
- bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa: akta
keterangan hak mewaris dari Notaris;
ep
k

- bagi warganegara Indonesia keturunan Timur Asing


ah

lainnya: surat keterangan waris dari Balai Harta


R

si
Peninggalan;
d. surat kuasa tertulis dari ahli waris apabila yang mengajukan

ne
ng

permohonan pendaftaran peralihan hak bukan ahli waris yang


bersangkutan; e. bukti identitas ahli waris;

do
gu

sedangkan perubahannya dalam Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5


Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga
In
A

atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan


Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
ah

lik

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang


Pendaftaran Tanah, berbunyi sebagai berikut:
m

ub

Pasal 111
(1) Permohonan pendaftaran peralihan Hak Atas Tanah atau Hak Milik
ka

Atas Satuan Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau kuasanya
ep

dengan melampirkan:
ah

es

Halaman 45 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Sertipikat Hak Atas Tanah atau Sertipikat Hak Milik Atas Satuan

si
Rumah Susun atas nama pewaris atau alat bukti pemilikan
tanah lainnya;

ne
ng
b. Surat kematian atas nama pemegang hak yang tercantum
dalam Sertipikat yang bersangkutan dari kepala desa/lurah

do
gu tempat tinggal pewaris waktu meninggal dunia, rumah sakit,
petugas kesehatan, atau instansi lain yang berwenang;
c. Surat tanda bukti sebagai ahli waris dapat berupa:

In
A
1. wasiat dari pewaris;
2. putusan pengadilan;
ah

lik
3. penetapan hakim/ketua pengadilan;
4. surat pernyataan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris
am

ub
dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan diketahui
oleh kepala desa/lurah dan camat tempat tinggal pewaris
pada waktu meninggal dunia;
ep
k

5.akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang


ah

berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu


R

si
meninggal dunia; atau
6. surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.

ne
ng

d. Surat Kuasa Tertulis dari ahli waris apabila yang mengajukan


permohonan pendaftaran peralihan hak bukan ahli waris yang

do
gu

bersangkutan;
e. bukti identitas ahli waris;
- bahwa Pemohon menyatakan dengan perubahan Pasal 111 ayat (1)
In
A

huruf c angka 4 menjadi Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 tersebut di
atas, maka dapat ditafsirkan secara a contrario bahwa Notaris yang
ah

lik

berkedudukan di luar tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal


dunia, tidak dapat membuat Akta Keterangan Hak Mewaris dari Pewaris.
m

ub

Hal ini menurut Pemohon termasuk dalam pembatasan kewenangan


Notaris secara teritorial;
ka

- bahwa Pemohon menyatakan perubahan tersebut telah bertentangan


ep

dengan ketentuan dalam:


ah

es

Halaman 46 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

si
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

ne
ng
3. Algemene Bepalingen van wetgeving voor Indonesie;
- bahwa Pemohon menyatakan sebagaimana telah diatur dalam Undang-

do
gu Undang Nomor 2 Tahun 2014 juncto Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2004 terdapat pembatasan teritorial terhadap jabatan Notaris yaitu pada
Pasal 17 dan 18 yang pada pokoknya menyatakan Notaris mempunyai

In
A
tempat kedudukan di daerah Kabupaten atau Kota, dan mempunyai
wilayah jabatan meliputi seluruh provinsi dari tempat kedudukannya.
ah

lik
Sehingga, berdasarkan ketentuan tersebut, menurut Pemohon, Notaris
diperkenankan untuk membuat akta sepanjang dibuat di wilayah
am

ub
jabatannya, siapapun penghadapnya dan dimanapun objeknya dalam
wilayah provinsi dari jabatan notaris tersebut;
- bahwa dalam Undang-Undang Jabatan Notaris tersebut tidak pernah
ep
k

mengatur pembatasan berdasarkan tempat tinggal terakhir Pewaris


ah

sebelum meninggal dunia, sehingga objek permohonan hak uji materiil


R

si
telah membuat norma baru terhadap tugas dan jabatan Notaris;
- bahwa kewenangan Notaris diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang

ne
ng

Jabatan Notaris yang menyatakan sebagai berikut:


(1) Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua

do
gu

perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan


perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin
In
A

kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan


grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang
ah

lik

pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan


kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-
m

ub

undang;
(2) Notaris berwenang pula:
ka

a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal


ep

surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;


ah

es

Halaman 47 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar

si
dalam buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa salinan

ne
ng
yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam
surat yang bersangkutan;

do
gu d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
- bahwa apa yang diatur dalam objek permohonan hak uji materiil
mengenai surat tanda bukti ahli waris berupa akta keterangan hak

In
A
mewaris adalah satu dari berbagai jenis akta yang menjadi
kewenangan Notaris untuk menerbitkannya;
ah

lik
- bahwa pengaturan dalam objek permohonan hak uji materiil yang
memberikan batasan pembuatan akta keterangan hak mewaris hanya
am

ub
dari Notaris yang berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada waktu
meninggal dunia, merupakan kekhususan pengaturan penerbitan akta
keterangan hak mewaris, sebagai alternatif/pilihan bagi masyarakat
ep
k

untuk membuktikan kedudukannya sebagai ahli waris. Dan hal


ah

tersebut bukanlah pembatasan teritorial sebagaimana dalil Pemohon,


R

si
karena aturan tersebut diterapkan kepada seluruh Notaris di seluruh
Indonesia, sehingga siapapun orang yang dalam peristiwa pewarisan

ne
ng

berkedudukan sebagai ahli waris di wilayah manapun, akan tetap


menghadap kepada Notaris di wilayah Pewaris meninggal dunia,

do
gu

sehingga tidak ada kewenangan yang dibatasi maupun kerugian yang


diderita Notaris;
- bahwa objek permohonan hak uji materiil yang merupakan aturan
In
A

perubahan, justru memuat lebih banyak alternatif bagi ahli waris yang
tentunya dapat lebih memudahkan masyarakat untuk dapat memilih
ah

lik

salah satu sebagai opsi surat tanda bukti sebagai ahli waris, sehingga
apabila ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 5 tersebut dirasa
m

ub

memberatkan ahli waris untuk dipilih, karena berbeda tempat tinggal


dengan tempat kedudukan Pewaris pada waktu meninggal dunia,
ka

maka dapat diambil opsi lain sebagaimana bunyi Pasal 111 ayat (1)
ep

huruf c angka 5 tersebut;


ah

es

Halaman 48 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa ketentuan yang diatur dalam 111 ayat (1) huruf c angka 5

si
objek permohonan hak uji materiil, merupakan aturan pelaksana dari
ketentuan Pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

ne
ng
tentang Pendaftaran Tanah yang mengatur terkait peralihan hak
karena pewarisan. Dan sesuai dengan asas preferensi hukum lex

do
gu spesialis derogat legi generali, aturan tersebut merupakan aturan
yang lebih khusus, yang memuat norma lebih detil sebagai aturan
teknis sehingga munculnya pengaturan mengenai persyaratan tentang

In
A
surat bukti ahli waris memang sudah seharusnya diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nomor
ah

lik
16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
am

ub
Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
tersebut;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan


ah

tersebut terbukti bahwa Pasal 111 ayat (1) huruf (c) angka 5 Peraturan
R

si
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas

ne
ng

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

do
gu

Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah tidak bertentangan


dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
In
A

Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris;


2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;
ah

lik

3. Algemene Bepalingen van wetgeving voor Indonesie; karenanya


permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon harus ditolak, dan
m

ub

selanjutnya Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara;


Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun
ka

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun


ep

1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-


ah

es

Halaman 49 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-

si
Undang Nomor 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01
Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil, serta peraturan perundang-undangan

ne
ng
lain yang terkait;
MENGADILI:

do
gu 1. Menolak permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon:
BUDI WIBOWO HALIM, S.H., M.Kn.;
2. Menghukum Pemohon membayar biaya perkara sejumlah

In
A
Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
ah

lik
pada hari Selasa, tanggal 31 Mei 2022, oleh Dr. H. Yulius, S.H., M.H., Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
am

ub
bersama-sama dengan Dr. H. Yosran, S.H., M.Hum. dan H. Is Sudaryono,
S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan
ep
k

dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan Michael Renaldy Zein, S.H.,


ah

M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.


R

si
Anggota Majelis: Ketua Majelis,

ne
ng

ttd. ttd.

do
gu

Dr. H. Yosran, S.H., M.Hum. Dr. H. Yulius, S.H., M.H.


In
A

ttd.
ah

lik
m

ub

H. Is Sudaryono, S.H., M.H.


ka

ep
ah

es

Halaman 50 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
ttd.

ne
ng

do
gu Michael Renaldy Zein, S.H., M.H.

Biaya-biaya:

In
A
1. Meterai Rp 10.000,00
2. Redaksi Rp 10.000,00
3. Administrasi HUM Rp 980.000,00
ah

lik
Jumlah Rp 1.000.000,00
am

ub
Untuk salinan
Mahkamah Agung RI
ep
atas nama Panitera
k

Panitera Muda Tata Usaha Negara,


ah

si
ne
ng

Simbar Kristianto, S.H.


NIP 19620202 198612 1 001

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 51 dari 51 halaman. Putusan Nomor 29 P/HUM/2022


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Anda mungkin juga menyukai