Anda di halaman 1dari 52

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 35/Pid.Pra/2021/PN Sby

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Surabaya yang mengadili perkara Praperadilan
dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

do
gu perkara antara:
Nama lengkap : MOCH. SUBCHI AZAL TSANI Alias MAS BEKHI;

In
A
Tempat lahir : Surabaya;
Umur/tanggal lahir : 20 Juni 1980;
ah

Jenis kelamin : Laki-laki

lik
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Dusun Losarirowo, RT/RW. 001/003, Desa
am

ub
Losari, Kecamatan Ploso Kabupaten, Jombang,
Jawa Timur;
ep
Agama : Islam;
k

Pekerjaan : Wiraswasta
ah

si
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Setijo Boesono, S.H., M.H., M.
Sjamsul Arifin, S.H., Windiyanto Yudho Wicaksono, S.H. dan Adri Naufal Saniy,

ne
ng

S.H., Para Advokat yang bergabung pada Kantor Advokat “SETIJO BOESONO,
S.H., M.H. & Associates”, yang beralamat kantor di Kompleks Perkantoran

do
gu

”Graha Asri” Blok RK. 1, Jalan Raya Ngagel 179-183, Surabaya, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 27 Oktober 2021, selanjutnya disebut sebagai
Pemohon;
In
A

M E LAWAN
1. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Cq. Direktur Reserse Kriminal Umum
ah

lik

Polda Jatim, beralamat di Jl. A. Yani No. 84 A, Ketintang, Kec. Gayungan,


Surabaya 60231, Jawa Timur, dalam hal ini diwakili kuasanya yaitu: Nurul
m

ub

Anaturoh, SH., MH., Hendra Eko Triyulianto, S.I.K., MH., Arief Witjaksono,
SH., MH., Ponikah, SH., MH., Dinik Suciharti, SH., M.Hum., Rachmad
ka

Hardadi, SH., MH., Suharyanto, SH., Buyung Priambodo, SH., dan Lailil
ep

Farida, SH., Masing-masing Para Anggota Polri pada Polda Jatim yang
ah

beralamat di Jalan Achmad Yani Nomor 116, Surabaya, berdasarkan Surat


R

Kuasa Khusus tertanggal 3 Desember 2021 dan Surat Perintah Kapolda


es

Jatim Nomor: Sprin/3017/XII/2019 tanggal 23 Desember 2021, selanjutnya


M

ng

disebut sebagai Termohon ;


on
gu

Halaman 1 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
2. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur C.q Asisten Tindak Pidana Umum Kejati

si
Jawa Timur, beralamat di Jalan A Yani No. 54, Gayungan, Kec. Gayungan,

ne
ng
Surabaya, Jawa Timur, dalam hal ini diwakili kuasanya yaitu: Sri Winarni,
SH., Rista Erna Soelistiowati, SH., dan Rakhmawati Utami, SH., Masing-
masing Para Anggota Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang beralamat di Jalan

do
gu A Yani No. 54, Gayungan, Kec. Gayungan, Surabaya, Jawa Timur,
berdasarkan surat perintah Nomor: PRINT-5577/M.5.4/Eku.1/11/2021 tanggal

In
A
30 November 2020, selanjutnya disebut sebagai Turut Terbmohon;
ah

Pengadilan Negeri tersebut;

lik
1. Setelah membaca penetapan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Nomor
35/Pid.Pra/2020/PN Sby tanggal 23 November 2021 tentang penunjukan
am

ub
Hakim;
2. Setelah membaca penetapan Hakim tentang hari sidang;
ep
3. Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
k

dengan perkara ini;


ah

4. Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan memeriksa bukti surat-


R

si
surat yang diajukan ke persidangan;
Menimbang, bahwa Pemohon melalui surat permohonan tanggal 23

ne
ng

November 2021 yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri


Surabaya register Nomor 35/Pid.Pra/2021/PN Sby tanggal 23 November 2021,

do
gu

telah mengajukan permohonan praperadilan dengan alasan-alasan sebagai


berikut:
I. DASAR HUKUM PERMOHONAN
In
A

1. Bahwa, Permohonan Praperadilan ini didasari ketentuan hukum


ah

lik

sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981


Tentang Hukum Acara Pidana atau disebut Kitab Undang-Undang Hukum
m

ub

Acara Pidana/KUHAP terdiri dari :


ka

1) Pasal 1 Angka 14 KUHAP menyatakan :


ep

“Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau


ah

keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai


R

pelaku tindak pidana;”


es
M

ng

2) Pasal 1 Ayat (10) KUHAP menyatakan bahwa:


on
gu

Halaman 2 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Praperadilan adalah wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa

R
dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini,

si
tentang:

ne
ng
1. sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas
kuasa tersangka;

do
gu 2. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian
penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;

In
A
3. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak
ah

diajukan ke pengadilan.”

lik
3) Pasal 77 KUHAP menyatakan bahwa:
am

ub
“Pengadilan Negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus,
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini
ep
tentang:
k

a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


ah

penyidikan atau penghentian penuntutan;


R

si
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

ne
ng

4) Pasal 78 KUHAP menyatakan bahwa:

do
gu

1) Yang melaksanakan wewenang pengadilan negeri


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 adalah praperadilan;
2) Pra Peradilan dipimpin oleh hakim tunggal yang ditunjuk oleh
In
A

ketua pengadilan negeri dan dibantu oleh seorang panitera.


ah

lik

5) Pasal 80 KUHAP menyatakan bahwa:


Permintaan untuk memeriksa sah atau tidaknya suatu penghentian
m

ub

penyidikan atau penuntutan dapat diajukan oleh penyidik atau


penuntut umum atau pihak ketiga yang berkepentingan kepada ketua
ka

pengadilan negeri dengan menyebutkan alasannya.


ep
ah

6) Pasal 82 KUHAP menyatakan bahwa:


R

1. Acara pemeriksaan praperadilan untuk hal sebagaimana


es

dimaksud dalam Pasal 79, Pasal 80 dan Pasal 81 ditentukan


M

ng

sebagai berikut:
on
gu

Halaman 3 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) dalam waktu tiga hari setelah diterimanya permintaan,

R
hakim yang ditunjuk menetapkan hari sidang;

si
b) dalam memeriksa dan memutus tentang sah atau tidaknya

ne
ng
penangkapan atau penahanan, sah atau tidaknya
penghentian penyidikan atau penuntutan, permintaan ganti
kerugian dan atau rehabilitasi akibat tidak sahnya

do
gu penangkapan atau penahanan, akibat sahnya penghentian
penyidikan atau penuntutan dan ada benda yang disita

In
A
yang tidak termasuk alat pembuktian, hakim mendengar
keterangan baik dari tersangka atau pemohon maupun
ah

dari pejabat yang berwenang;

lik
c) pemeriksaan tersebut dilakukan secara cepat dan
selambat-lambatnya tujuh hari hakim harus sudah
am

ub
menjatuhkan putusannya;
d) dalam hal suatu perkara sudah mulai diperiksa oleh
ep
pengadilan negeri, sedangkan pemeriksaan mengenai
k

permintaan kepada pra peradilan belum selesai, maka


ah

permintaan tersebut gugur;


R

si
e) putusan praperadilan pada tingkat penyidikan tidak
menutup kemungkinan untuk mengadakan pemeriksaan,

ne
ng

praperadilan lagi pada tingkat pemeriksaan oleh penuntut


umum, jika untuk itu diajukan permintaan baru.

do
gu

2. Putusan hakim dalam acara pemeriksaan praperadilan


mengenai hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Pasal 80
dan Pasal 81, harus memuat dengan jelas dasar dan
In
A

alasannya;
3. Isi putusan selain memuat ketentuan sebagaimana dimaksud
ah

lik

dalam ayat (2) juga memuat hal sebagai berikut : dalam hal
putusan menetapkan bahwa sesuatu penangkapan atau
m

ub

penahanan tidak sah, maka penyidk atau jaksa penuntut umum


pada tingkat pemeriksaan masing-masing harus membebaskan
ka

tersangka.
ep
ah

2. Bahwa, berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor :


R

21/PUUXII/ 2014 tertanggal 28 Oktober 2014, terhadap norma Pasal 77


es

tersebut di atas telah dinyatakan bertentangan dengan konstitusi secara


M

ng

bersyarat (conditionally unconstitusional), yaitu sepanjang tidak dimaknai


on
gu

Halaman 4 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termasuk Penetapan Tersangka, Penggeledahan, dan Penyitaan. Adapun

R
Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut sebagaimana termuat pada

si
halaman 110, menyatakan sebagai berikut:

ne
ng
“Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana …, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai termasuk

do
gu penetapan tersangka, penggeledahan, dan penyitaan”.

In
A
3. Bahwa, oleh karenanya berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi
tersebut, maka objek dari Praperadilan dalam Pasal 77 huruf a KUHAP
ah

telah diperluas menjadi sah tidaknya : [i] Penangkapan; [ii] Penahanan; [iii]

lik
Penghentian Penyidikan; atau [iv] Penghentian Penuntutan; juga
mencakup sah tidaknya: [v] Penetapan Tersangka; [vi] Penggeledahan;
am

ub
dan [vii] Penyitaan.
ep
4. Bahwa, Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut relevan dengan tujuan
k

Praperadilan sebagai mekanisme pengawasan horizontal untuk melindungi


ah

hak asasi Tersangka dari potensi perampasan haknya atas rasa aman. Hal
R

si
ini sebagaimana yang dikutip oleh Supriyadi Widodo Edyyono et-al., dalam
bukunya “Praperadilan di Indonesia : Teori, Sejarah, dan Praktiknya,

ne
ng

Jakarta : Intitute for Criminal Justice Reform, 2014, Cet. 1, hlm. 4”, yang
menyatakan:

do
gu

“Praperadilan bertujuan menegakkan dan memberikan perlindungan hak


asasi manusia (HAM) tersangka/terdakwa dalam pemeriksaan penyidikan
In
A

dan penuntutan. Mekanisme ini dipandang sebagai bentuk pengawasan


secara horizontal terhadap hak-hak tersangka/terdakwa dalam
ah

lik

pemeriksaan pendahuluan. Pada dasarnya setiap tindakan upaya paksa,


seperti penangkapan, penetapan tersangka, penggeledahan, penyitaan,
m

ub

penahanan, dan penuntutan yang dilakukan dengan melanggar peraturan


perundang-undangan adalah perampasan HAM, sehingga dengan adanya
ka

praperadilan diharapkan pemeriksaan perkara pidana dapat berjalan


ep

sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku”.


ah

5. Bahwa, keberadaan Praperadilan di Indonesia didasarkan pada prinsip


es

Habeas Corpus sebagai pranata untuk mengontrol potensi kesewenang-


M

ng

wenangan penegak hukum dalam menerapkan upaya paksa pada


on
gu

Halaman 5 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seseorang, khususnya Tersangka. Hal ini sejalan dengan pandangan H.

R
Harris dalam bukunya “Pembaharuan Hukum Acara Pidana yang Terdapat

si
dalam HIR – Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Jakarta:

ne
ng
Binacipta, 1978, Cet. 1, hlm. 191”, yang menyatakan: “Prinsip dari Habeas
Corpus menciptakan gagasan untuk memberikan hak dan kesempatan
kepada orang yang sedang dibatasi atau dirampas kemerdekaannya untuk

do
gu menguji kebenaran upaya paksa yang dilakukan oleh kepolisian,
kejaksaan ataupun kekuasaan lainnya”.

In
A
6. Bahwa, Praperadilan dalam KUHAP di dasari pada semangat untuk
ah

melindungi Hak Asasi Manusia dalam pelaksanaan sistem peradilan

lik
pidana, yang dengan tegas dijadikan landasan filosofis (philosophische
grondslag) pembentukan KUHAP. Hal ini sebagaimana tertuang dalam
am

ub
konsideran menimbang huruf a KUHAP, yang dikutip sebagai berikut:
“Bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan
ep
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak
k

asasi manusia …”.


ah

si
7. Bahwa, selain bertujuan untuk melindungi Hak Asasi Manusia (HAM), Pra
Peradilan ini juga berfungsi untuk mencegah kesewenang-wenangan yang

ne
ng

dilakukan oleh Penyidikan dalam mendapatkan alat bukti demi


menghormati hak-hak seorang dan sesuai dengan prinsip Exclusionary

do
gu

Rules;

8. Bahwa, sadar akan pentingnya perlindungan hak asasi manusia bagi


In
A

Tersangka yang dikenai upaya paksa secara tidak sah, maka KUHAP juga
mengatur selain melalui Praperadilan, Tersangka juga diberikan hak lain
ah

lik

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 95 ayat (1) dan (2) KUHAP, yang
dikutip sebagai berikut :
m

ub

1) Tersangka, terdakwa atau terpidana berhak menuntut ganti kerugian


ka

karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan


ep

tindakan lain, tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau


ah

karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan;


R

es

2) Tuntutan ganti kerugian oleh tersangka atau ahli warisnya atas


M

ng

penangkapan atau penahanan serta tindakan lain tanpa alasan yang


on
gu

Halaman 6 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orang

R
atau hukum yang diterapkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

si
yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan negeri, diputus di

ne
ng
sidang praperadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77.

9. Bahwa, upaya perlindungan bagi Tersangka di dalam KUHAP seperti

do
gu tersebut di atas, dibuat dengan gagasan untuk mempertahankan harkat
dan martabat manusia, yang berpotensi dilanggar akibat adanya

In
A
kekeliruan, ketidakcermatan, kelalaian, atau bahkan kesewenang-
wenangan dari penyidik atau penuntut umum dalam penggunaan upaya
ah

paksa;

lik
10. Bahwa, mendasari ketentuan KUHAP tersebut, dalam hal ini PEMOHON
am

ub
telah dikenai upaya paksa secara berlebihan oleh TERMOHON, yang
dirasakan secara nyata telah melanggar Hak Asasi PEMOHON sebagai
ep
Warga Negara yang merdeka, namun kemerdekaan itu dirampas oleh
k

TERMOHON ketika PEMOHON ditetapkan sebagai Tersangka tanpa


ah

melalui prosedur hukum acara yang benar;


R

si
11. Bahwa, mendasari hal tersebut di atas, oleh karenanya Praperadilan

ne
ng

sebagai sarana pengawasan horizontal oleh Hakim menjadi penting untuk


melindungi harkat dan martabat manusia, khususnya dalam hal ini

do
gu

PEMOHON;

II. ALASAN PERMOHONAN


In
A

A. FAKTA-FAKTA
ah

lik

1. Bahwa Pelapor/Sdri MAILY NADIF KHOIRIYYAH dan kawan-kawan


m

ub

pernah melaporkan PEMOHON ke Polres Jombang sesuai Laporan Polisi


Nomor : LPB/233/VII/2018/ JATIM/RES.JBG tanggal 23 Juli 2019, dengan
ka

persangkaan melakukan perbuatan cabul anak dibawah umur, melanggar


ep

Pasal 293 KUHP. Laporan Polisi tersebut telah dihentikan sebagaimana


ah

Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan tanggal 31 Oktober 2019 yang


R

dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Resort Jombang selaku penyidik;


es

2. Bahwa Setelah laporan Pelapor Sdri MAILY NADIF KHOIRIYYAH tersebut


M

ng

dihentikan penyidikannya, kemudian pada tanggal 29 Oktober 2019


on
gu

Halaman 7 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelapor melaporkan kembali PEMOHON ke Polres Jombang sesuai

R
Laporan Polisi Nomor : LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG

si
tanggal 29 Oktober 2019 dengan persangkaan Pasal 285 KUHP dan Pasal

ne
ng
294 ayat (2) ke-2 KUHP hal ini sesuai dengan yang diterangkan dalam
Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) Tsk. A.n. MOCH
SUBCHI AZAL TSANI Nomor : B/175/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim,

do
gu tanggal 12 November 2019;
3. Bahwa selanjutnya sesuai Surat Kapolres Jombang tanggal 15 Januari

In
A
2020, proses pemeriksaan perkara atas Laporan Polisi Nomor:
LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019
ah

dilimpahkan ke Direskrimum sebagaimana yang diterangkan di dalam

lik
surat Kaplores Nomor: B/144/I/RES/1.24/2020/Satreskrim tentang
Pelimpahan Laporan Polisi perkara tersebut dilimpahkan ke Ditreskrimum
am

ub
Kepolisian Negara Daerah Jawa Timur, kemudian sesuai Surat Perintah
Penyidikan Nomor : SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal
ep
26 Februari 2020 dan Surat Perintah Penyidikan Nomor :
k

SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020 perkara


ah

tersebut mulai dilakukan proses penyidikan oleh Ditreskrimum Kepolisian


R

si
Negera Daerah Jawa Timur;
4. Bahwa, selama proses penyidikan tersebut PEMOHON telah dipanggil

ne
ng

oleh TERMOHON beberapa kali untuk dimintai keterangan sebagai


Tersangka, hal ini sesuai yang diterangkan dalam surat panggilan sebagai

do
gu

berikut:
1). Surat Panggilan Nomor : S.Pgl/1069/III/Res.1.24/2020/Ditreskrimum
tanggal 11 Maret 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Reserse
In
A

Kriminal Umum Polda Jatim selaku penyidik yang didalammya


dicantumkan dasar pemanggilannya adalah Surat Perintah
ah

lik

Penyidikan Nomor : SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum


tanggal 26 Februari 2020;
m

ub

2). Surat Panggilan Nomor : S.Pgl/2859/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum


tanggal 26 Juni 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Reserse
ka

Kriminal Umum Polda Jatim selaku penyidik yang didalammya


ep

dicantumkan dasar pemanggilannya adalah Surat Perintah


ah

Penyidikan Nomor : SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum


R

tanggal 5 Juni 2020;


es

3). Surat Panggilan Nomor : S.Pgl/3924/IX/Res.1.24/2020/Ditreskrimum


M

ng

tanggal 11 September 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Reserse


on
gu

Halaman 8 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kriminal Umum Polda Jatim selaku penyidik yang didalammya

R
dicantumkan dasar pemanggilannya adalah Surat Perintah

si
Penyidikan Nomor : SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum

ne
ng
tanggal 5 Juni 2020;

Bahwa apabila mencermati ketiga Surat Panggilan Tersangka tersebut

do
gu diatas disana disebutkan mengenai dasar pemanggilan diantaranya adalah
Surat Perintah Penyidikan dari Ditreskrimum Polda Jawa Timur akan tetapi

In
A
dalam Surat Panggilan tersebut terdapat perbedaan mengenai nomor dan
tanggal Surat Perintah Penyidikannya yaitu: disatu sisi tertulis Surat
ah

Perintah Penyidikan Nomor: SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/ Ditreskrimum

lik
tanggal 26 Februari 2020; sedangkan disisi yang lainnya ditulis Surat
Perintah Penyidikan Nomor : SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum
am

ub
tanggal 5 Juni 2020;
ep
Bahwa selain itu apabila mencermati penyebutan berkas perkara pidana
k

atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI als. MAS BEKHI
ah

sebagaimana Petunjuk Pengembalian Berkas (P-19) dan Berita Acara


R

si
Koordinasi dan Konsultasi antara penyidik dan penuntut umum terdapat
perbedaan dalam penyebutan nomor dan tanggal Berkas Perkara Pidana

ne
ng

atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI als. MAS BEKHI
yaitu:

do
gu

1. Petunjuk Pengembalian Berkas (P-19) Nomor Pol : BP/59/-


III/2020/Ditreskrimum tanggal 11 Maret 2020;
2. Berita Acara Koordinasi dan Konsultasi antara Penyidik dan Penuntut
In
A

Umum Nomor Pol : BP/59/-III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14


Maret 2020;
ah

lik

Bahwa dari kenyataan tersebut diatas, hal ini menunjukkan ketidak-


m

ub

cermatan dan ketidakprofesionalan TERMOHON dalam melakukan proses


penyidikan oleh karenanya berkas perkara pidana tersebut khususnya
ka

yang menyangkut penyidikan oleh TERMOHON menjadi tidak jelas, tidak


ep

sempurna oleh karena menjadi cacat hukum;


ah

5. Bahwa, sejak semula laporan Pelapor Sdri MAILY NADIF KHOIRIYYAH


R

terhadap PEMOHON atas dugaan melakukan tindak pidana pemerkosaan


es

atau perbuatan cabul, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


M

ng

pasal 285 KUHP atau Pasal 294 Ayat 1 dan 2 ke 2e KUHP tidak didukung
on
gu

Halaman 9 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cukup bukti dan hanya berdasarkan/bersumber dari keterangan Pelapor

R
Sdri MAILY NADIF KHOIRIYYAH;

si
6. Bahwa, selanjutnya berkas perkara pidana atas nama Tersangka MOCH.

ne
ng
SUBCHI AZAL TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-
III/2020/Ditreskrimum tanggal 11 Maret 2020 pada tanggal 16 Juli 2020
dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur ;

do
gu 7. Bahwa, setelah berkas perkara pidana atas nama Tersangka MOCH.
SUBCHI AZAL TSANI als. MAS BEKHI (PEMOHON) dilimpahkan ke

In
A
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur/TURUT TERMOHON kemudian dilakukan
penelitian atas berkas perkara tersebut yang ternyata ditemukan ada
ah

kekurangan kelengkapan formil dan kelengkapan materiil, oleh karenanya

lik
Jaksa Peneliti Kejaksaan Tinggi Jawa Timur/TURUT TERMOHON
mengembalikan berkas perkara tersebut kepada Penyidik Ditreskrimum
am

ub
Polda Jawa Timur /TERMOHON dengan disertai petunjuk-petunjuk (P-19)
berulang-ulang hingga 3 (tiga) kali akan tetapi petunjuk-petunjuk dalam
ep
berkas perkara pidana tersebut masih belum dipenuhi oleh TERMOHON;
k

8. Bahwa, setelah pengembalian Berkas Perkara (P-19) untuk ketiga kalinya


ah

ternyata TERMOHON belum juga memenuhi petunjuk yang diberikan oleh


R

si
TURUT TERMOHON, oleh karenanya TURUT TERMOHON mengadakan
koordinasi dan konsultasi dengan Penyidik/TERMOHON sebanyak tiga kali

ne
ng

untuk melengkapi alat bukti formil maupun materiil untuk mendukung


perbuatan Pidana yang disangkakan terhadap PEMOHON , akan tetapi

do
gu

meski sudah dilaskanakan kordinasi dan konsultasi sebanyak 3 kali


ternyata TERMOHON juga masih belum bisa memenuhi petunjuk-petunjuk
dari TURUT TERMOHON khususnya menyangkut ketentuan alat bukti
In
A

formil maupun materiil untuk mendukung perbuatan Pidana yang


disangkakan terhadap PEMOHON;
ah

lik

9. Bahwa, dari 3 (tiga) kali P-19 Jaksa Penuntut Umum dan 3 (tiga) kali hasil
koordinasi dan konsultasi antara TERMOHON dengan TURUT
m

ub

TERMOHON/JPU masih tidak cukup bukti baik secara formil maupun


materiil dalam pembuktian perkara a quo antara lain sebagai berikut:
ka

1. Alat bukti saksi. Tidak ada satupun saksi yang menguatkan adanya
ep

perbuatan pemerkosaan dan pencabulan yang disangkakan terhadap


ah

PEMOHON, bahkan terhadap saksi-saksi yang diajukan oleh Pelapor


R

yakni (Saksi Edvin Zuhri Akhirul Azal dan saksi Adzi Fahrul Rozi Aziz)
es

ternyata dari hasil pemeriksaan untuk dua orang saksi yang bernama
M

ng

saksi Edvin Zuhri Akhirul Azal dan saksi Adzi Fahrul Rozi Aziz telah
on
gu

Halaman 10 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membantah keterangan PELAPOR yang mengatakan para saksi

R
tidak mengetahui adanya pertemuan antara Pelapor dengan

si
PEMOHON di Gubuk Cokro Kembang kawasan Pesantren;

ne
ng
2. Bahwa tentang cerita Pelapor melalui Whatsapp kepada saksi
Khabibatul Muhaziroh yang katanya mengetahui kejadian tersebut,
dan keterangan saksi membenarkan serta terdapat bukti rekaman

do
gu pembicaraan, ternyata dari bukti yang disita dari saksi Nun Sayuti,
SH dan Hadi Winarso berupa rekaman pembicaraan yang

In
A
dimasukkan dalam flash disk yang menurut Penyidik telah dilakukan
pemeriksaan Lab. Forensik Polda Jatim, akan tetapi terhadap flash
ah

disk sesuai hasil Labfor tanggal 14 Mei 2020 ternyata setelah diteliti

lik
tidak ditemukan hasil forensik dari rekaman tersebut, sehingga tidak
diketahui isi dari flash disk;
am

ub
3. Alat bukti Ahli. Ahli yang diminta oleh TURUT TERMOHON/JPU
dalam pengembalian Berkas Perkara kepada TERMOHON (P-19)
ep
untuk menjelaskan tentang adanya dua hasil Visum et Repertum
k

(VER) yang berbeda, tentang kemungkinan Pelapor telah melakukan


ah

persetubuhan dengan orang lain mengingat jauhnya jarak waktu


R

si
dugaan dilakukannya pemerkosaan dengan dilakukannya VER serta
laporan yang diajukan oleh Pelapor tidak dapat dipenuhi oleh

ne
ng

TERMOHON. Ahli yang dimintai keterangan oleh TERMOHON tidak


dapat memberikan jawaban atas petunjuk JPU;

do
gu

4. Alat bukti surat. Alat bukti surat dalam perkara yang dipersangkakan
terhadap PEMOHON adalah dua Visum et Repertum (VER) yang
dilakukan dalam waktu yang berbeda dengan dua dokter ahli yang
In
A

berbeda, ternyata menunjukkan hasil yang berbeda padahal


dilakukan pada subyek dan obyek pemeriksaan yang sama;
ah

lik

5. Selain tidak terpenuhi sekurang-kurangnya dua alat bukti sesuai


Pasal 184 KUHAP. Dalam proses penyidikan sampai dengan
m

ub

penetapan Tersangka terhadap PEMOHON, tidak satupun barang


bukti yang disita TERMOHON yang dapat menguatkan persangkaan
ka

terhadap PEMOHON. Barang bukti yang diajukan oleh Pelapor


ep

berupa Flash disk yang menurut keterangan Pelapor berisi rekaman


ah

pembicaraan dengan saksi Sdr. Khabibah Muhaziroh, dari hasil


R

pemeriksaan Lab. Forensik Polda Jatim tidak ditemukan adanya


es

rekaman pembicaraan tersebut;


M

ng

on
gu

Halaman 11 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa hingga saat ini Penyidikan sebagaimana berkas Perkara Pidana

R
Nomor : BP/59/III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020

si
atas nama tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI als MAS BEKHI belum

ne
ng
dapat memenuhi petunjuk Jaksa Peneliti;
Padahal berdasarkan Pasal 139 KUHAP Penuntut Umum juga harus
menentukan sikap, yaitu setelah berkas perkara lengkap Penuntut Umum

do
gu segera menentukan apakah perkara tersebut sudah memenuhi
persyaratan untuk dapat atau tidak dilimpahkan ke Pengadilan;

In
A
11. Bahwa, dengan demikian dalam proses Penyidikan terhadap perkara yang
dipersangkakan terhadap PEMOHON telah terjadi 6 (enam) kali
ah

pengembalian Berkas Perkara atas nama PEMOHON yaitu 3 (tiga) kali

lik
pengembalian dalam bentuk P-19 dan 3 (tiga) kali pengembalian dan
petunjuk dalam bentuk Berita Acara Koordinasi dan Konsultasi antara
am

ub
Penyidik dan JPU;
12. Dalam enam kali pengembalian berkas perkara tersebut menunjukkan,
ep
bahwa TERMOHON tidak bisa membuktikan secara formil maupun materiil
k

penyidikan dan penetapan Tersangka terhadap PEMOHON telah


ah

dikuatkan dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti sesuai Pasal 184


R

si
KUHAP sebagaimana telah ditetapkan dalam Putusan MK RI Nomor
21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015;

ne
ng

13. Bahkan dalam petunjuk dalam Berita Acara Koordinasi dan Konsultasi
ketiga tersebut, TURUT TERMOHON/JPU dengan tegas menyatakan

do
gu

dengan berpedoman pada Pasal 139 KUHAP yang pada intinya agar
berkas Perkara atas nama PEMOHON segera dilengkapi hal ini agar
TURUT TERMOHON dapat segera menentukan apakah perkara tersebut
In
A

sudah memenuhi persyaratan untuk dapat atau tidak dilimpahkan ke


Pengadilan Negeri;
ah

lik

14. Bahwa, dalam 3 (tiga) kali pengembalian berkas perkara (P-19) dan 3
(tiga) kali petunjuk dalam Berita Acara Koordinasi dan Konsultasi antara
m

ub

Penyidik dan JPU, pada intinya TURUT TERMOHON/JPU berpendapat


TERMOHON belum dapat memenuhi unsur-unsur Pasal 285 KUHP yang
ka

di sangkakan terhadap Pemohon, yakni unsur “dengan kekerasan atau


ep

ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia


ah

diluar perkawinan”.
R

Demikian juga belum terpenuhi unsur-unsur Pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP
es

yang disangkakan terhadap Pemohon, yakni unsur : “yang melakukan


M

ng

perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan kedalamnya”. Dengan


on
gu

Halaman 12 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belum terpenuhinya unsur pasal yang dipersangkakan tersebut TURUT

R
TERMOHON/JPU telah memberikan petunjuk kepada TERMOHON, agar

si
Penyidik/TERMOHON mencari alat bukti lain yang dapat mendukung

ne
ng
pemenuhan unsur Pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP yang dipersangkakan
terhadap PEMOHON;
15. Bahwa, dalam 3 (tiga) kali pengembalian berkas perkara (P-19) dan 3

do
gu (tiga) kali pemberian petunjuk dalam Berita Acara Koordinasi dan
Konsultasi, petunjuk JPU pada intinya menyatakan “berkas perkara belum

In
A
memenuhi syarat formil dan materiil untuk dilimpahkan ke Pengadilan,
selanjutnya dengan pengembalian berkas perkara tersebut, penyidik
ah

(TERMOHON) dapat menentukan sikapnya sesuai ketentuan Hukum

lik
Acara Pidana. Artinya TURUT TERMOHON/JPU memberikan petunjuk
agar TERMOHON membatalkan penetapan Tersangka terhadap
am

ub
PEMOHON dan menghentikan Penyidikan Laporan Polisi Nomor :
LPB/392/X/ RES.1.24/2019/JATIM.RES. JBG tanggal 29 Oktober 2019;
ep
16. Bahwa terlebih lagi berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak
k

Pidana Umum Nomor: SE-3/E/Ejp/12/2020 tanggal 16 Desember 2020


ah

Tentang Petunjuk Jaksa (P-19) pada Tahap Prapenuntutan dilakukan satu


R

si
kali dalam Penanganan Tindak Pidana Umum.
17. Bahwa, Ketua Mahkamah Agung RI, Menteri Hukum Dan Hak Asasi

ne
ng

Manusia RI, Jaksa Agung RI dan Kapolri telah membuat kesepakatan


bersama dalam bentuk Peraturan Bersama Nomor tanggan 4 Mei 2010 :

do
gu

MAHKAMAH AGUNG RI Nomor : 099/KMA/SKB/V/2010


MENKUMHAM Nomor : M.HH-35.UM.03.01 Tahun 2010
JAKSA AGUNG RI Nomor : KEP-059/A/JA/05/2010
In
A

KAPOLRI Nomor : B/14/V/2010


Tentang : Sinkronisasi Ketatalaksanaan Sistem Peradilan Pidana Dalam
ah

lik

Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan;


Pada lampiran, masalah ke 8 (delapan) :
m

ub

Pengembalian berkas perkara antara penyidik dan JPU, disatu pihak


Penyidik sudah berusaha maksimal untuk memenuhi petunjuk JPU, namun
ka

di pihak lain JPU tetap beranggapan bahwa berkas perkara belum


ep

lengkap.
ah

Tindakan :
R

Apabila berkas perkara sudah 3 (tiga) kali diajukan oleh pihak Penyidik
es

dan dikembalikan oleh JPU, maka perkara dinyatakan tidak layak tidak
M

ng

dapat dilanjutkan.
on
gu

Halaman 13 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
18. Berdasarkan Peraturan Bersama tersebut, dengan telah adanya 3 (tiga)

si
kali pengembalian berkas perkara dari TURUT TERMOHON/JPU kepada

ne
ng
TERMOHON sebagai Penyidik, ditambah dengan 3 (tiga) kali
pengembalian berkas perkara melalui Berita Acara Koordinasi dan
Konsultasi antara Penyidik (TERMOHON) dengan JPU (TURUT

do
gu TERMOHON), seharusnya TERMOHON menyadari dalam Penyidikan
terhadap perkara yang dipersangkakan terhadap PEMOHON, dan

In
A
PEMOHON telah ditetapkan sebagai Tersangka, TERMOHON tidak dapat
membuktikan secara formil maupun materiil pesangkaan terhadap
ah

PEMOHON, oleh karena itu seharusnya TERMOHON menentukan sikap

lik
membatalkan penetapan Tersangka terhadap PEMOHON dan
menghentikan penyidikan terhadap perkara yang dipersangkakan
am

ub
terhadap PEMOHON. Ketidak patuhan TERMOHON terhadap Peraturan
Bersama yang telah ditanda tangani oleh Kapolri selaku pimpinan tertinggi
ep
TERMOHON, menunjukkan sikap pembangkangan TERMOHON terhadap
k

ketentuan yang telah ditetapka pimpinannya sendiri dan perbuatan


ah

TERMOHON tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan sewenang-


R

si
wenang (abuse of power);

ne
ng

19. Bahwa, PEMOHON melalui Penasehat hukum Advokat Poerwanto,


S.H.,M.H dan Rekan pernah 2 (dua) kali berkirim surat, pertama dengan

do
gu

Surat Nomor : 10/PMW&P/Pgpl-III/2021 tanggal 17 Maret 2021 perihal


Permohonan untuk diadakan gelar perkara lengkap yang ditujukan kepada
Kapolda Jatim dengan tembusan kepada Irwasda Polda Jatim,
In
A

Dirreskrimum Polda Jatim, Kabid Propam Polda Jatim dan Kabidkum


Polda Jatim. Kedua dengan surat Nomor: 11/PMW&P/Pgpl-V/2021 tanggal
ah

lik

11 Mei 2021 perihal Permohonan untuk diadakan gelar perkara lengkap


yang ditujukan kepada Dirreskrimum Polda Jatim dengan tembusan
m

ub

kepada Irwasda Polda Jatim, Dirreskrimum Polda Jatim, Kabid Propam


Polda Jatim dan Kabidkum Polda Jatim. Kedua surat PEMOHON tersebut
ka

diabaikan begitu saja oleh TERMOHON tanpa diberikan balasan. Hal


ep

tersebut menunjukkan sikap TERMOHON selaku aparat penegak hukum


ah

yang tidak memberikan perlindungan hukum dan pelayanan kepada


R

PEMOHON selaku pihak yang dilaporkan dan telah ditetapkan sebagai


es

Tersangka. Padahal sampai saat ini TERMOHON tidak cukup bukti untuk
M

ng

on
gu

Halaman 14 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat membuktikan baik secara formil maupun materiil atas apa yang

R
disangkakan kepada PEMOHON;

si
ne
ng
20. Bahwa, berkaitan dengan “penetapan Tersangka karena tidak terdapat
cukup bukti” sebagaimana disebutkan dalam M. Yahya Harahap dalam
bukunya yang berjudul “Pembahasan Permasalahan dan Penerapan

do
gu KUHP, Penyidikan dan Penuntutan, Edisi Kedua, Penerbit Sinar Grafika,
Halaman 151” menyatakan bahwa “…untuk memahami pengertian ‘cukup

In
A
bukti’ sebaiknya penyidik memperhatikan dan berpedoman kepada
ketentuan Pasal 183 yang menegaskan prinsip ‘batas minimal pembuktian’
ah

(sekurang-kurangnya ada dua alat bukti), dihubungkan dengan Pasal 184

lik
dan seterusnya yang berisi penegasan dan penggarisan tentang alat-alat
bukti yang sah di persidangan pengadilan…”.
am

ub
21. Bahwa Lebih lanjut, M. Yahya Harahap menyatakan bahwa “…kepada
ep
ketentuan Pasal 184 inilah penyidik berpijak menentukan apakah alat bukti
k

yang ada di tangan benar-benar cukup untuk membuktikan kesalahan


ah

tersangka di muka persidangan…”. Sejalan dengan penyataan M. Yahya


R

si
Harahap, Dr. Leden Marpaung, S.H. dalam bukunya yang berjudul “Proses
Penanganan Perkara Pidana (Penyelidikan dan Penyidikan), Bagian

ne
ng

Pertama, Edisi Kedua, Penerbit Sinar Grafika” menyatakan bahwa “…


untuk menyatakan seseorang ‘melanggar hukum’ diperlukan bukti-bukti,

do
gu

sesuatu yang menyatakan kebenaran, untuk menentukan kebenaran…”.

22. Bahwa, Menurut Dr. Leiden Marpaung, S.H., berdasarkan Pasal 183
In
A

KUHAP dijelaskan bahwa Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang


Hukum Acara Peradilan Pidana (KUHAP) menganut “sistem negatif”, yakni
ah

lik

adanya bukti minimal dan adanya keyakinan hakim. Bukti minimal tersebut
adalah sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah;
m

ub

23. Bahwa Dalam proses Penyidikan TERMOHON tidak memenuhi minimal 2


ka

(dua) alat bukti, sehingga mengenai “penetapan Tersangka ini tidak


ep

terdapat cukup bukti” terhadap PEMOHON dalam Laporan Polisi Nomor :


ah

LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019 yang


R

selanjutnya dilimpahkan di Polda Jatim sesuai Surat Perintah Penyidikan


es

Nomor : SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari


M

ng

2020 (Surat Perintah Penyidikan Nomor:


on
gu

Halaman 15 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo

R
berkas perkara pidana atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL

si
TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal

ne
ng
11 Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-
III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020) tidak berdasarkan
bukti-bukti yang cukup menurut hukum;

do
gu
24. Bahwa, berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 21/PUU-

In
A
XII/2014 tanggal 28 April 2019 memberikan definisi terkait dengn 3 istilah
yaitu: bukti permulaan, bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup
ah

haruslah dimaknai minimal 2 (dua) alat bukti yang termuat dalam pasal

lik
184 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;
am

ub
25. Bahwa, Alat bukti sah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 184 ayat
(1) KUHAP :
ep
k

Alat bukti yang sah ialah:


ah

a. keterangan saksi;
R

si
b. keterangan ahli;
c. surat;

ne
ng

d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa.

do
gu

26. Bahwa, berdasarkan pendapat ahli dan peraturan perundang-undangan


sebagaimana tersebut diatas, yang kemudian dikaitkan dengan peristiwa
In
A

hukum yang dialami PEMOHON, tidak terdapat alat bukti permulaan yang
cukup untuk menetapkan MOCH. SUBCHI AZAL TSANI atau Gus Bechi
ah

lik

/PEMOHON sebagai Tersangka dalam perkara yang dilaporkan


Pelapor/MAILY NADIF KHOIRIYYAH, mengingat : Penetapan status
m

ub

Tersangka kepada PEMOHON adalah tidak sah, sehingga dengan


demikian TERMOHON tidak/belum mempunyai bukti permulaan yang
ka

cukup untuk menentukan status Tersangka kepada PEMOHON, mengingat


ep

TERMOHON hanya menggunakan keterangan Saksi Sdri MAILY NADIF


ah

KHOIRIYYAH sebagai bukti. Maka dengan demikian keterangan seorang


R

saksi tanpa didukung alat bukti lainnya, yang bertitik tolak dari ketentuan
es

Pasal 185 ayat (2) KUHAP, keterangan seorang saksi saja belum dapat
M

ng

on
gu

Halaman 16 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dianggap sebagai alat bukti yang cukup untuk membuktikan kesalahan

R
PEMOHON.

si
Bahwa, terhadap uraian tersebut diatas, sejalan dengan Putusan

ne
ng
Mahkamah Agung tanggal 17-4-1978, No. 28 K/Kr./1977, dalam perkara:
Yuspendi bin M. Djohar dan Alimudin bin Nawawi. Dengan susunan
Majelis: 1. Bustanul Arifin, SH. 2. Purwosunu, SH. 3. Kabul Arifin, SH. yang

do
gu dalam kaidah hukumnya menyebutkan: “Keterangan saksi satu saja,
sedang terdakwa memungkiri kejahatan yang dituduhkan kepadanya dan

In
A
keterangan saksi-saksi lainnya tidak memberi petunjuk terhadap kejahatan
yang dituduhkan, belum dapat dianggap cukup membuktikan kesalahan
ah

terdakwa”.

lik
Oleh karenanya berdasarkan hal tersebut diatas, terbukti tindakan
TERMOHON dalam penetapan Tersangka terhadap PEMOHON adalah
am

ub
tidak didukung dengan cukup bukti;
ep
27. Bahwa, PEMOHON secara tegas kembali menyatakan “penetapan
k

Tersangka terhadap diri PEMOHON adalah tidak sah karena tidak terdapat
ah

cukup bukti dan tidak berdasarkan hukum” sebagai mana diatur dalam
R

si
Pasal 184 KUHAP dan/atau Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor:
21/PUUXII/ 2014 tertanggal 28 Oktober 2014. Dan oleh karena sudah

ne
ng

sepatutnya menurut hukum proses Penyidikan sesuai dengan Laporan


Polisi Nomor : LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29

do
gu

Oktober 2019 yang selanjutnya dilimpahkan di Polda Jatim sesuai Surat


Perintah Penyidikan Nomor : SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum
tanggal 26 Februari 2020 (Surat Perintah Penyidikan Nomor :
In
A

SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo


berkas perkara pidana atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL
ah

lik

TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal


11 Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-
m

ub

III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020) haruslah


dibatalkan dan dinyatakan tidak dapat diteruskan proses penyidikannya
ka

karena tidak memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 14 KUHAP;


ep
ah

B. GANTI KERUGIAN DAN REHABILITASI


R

es

28. Bahwa, penetapan status Tersangka terhadap PEMOHON sesuai


M

ng

Laporan Polisi Nomor : LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG


on
gu

Halaman 17 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 29 Oktober 2019 yang selanjutnya dilimpahkan di Polda Jatim

R
sesuai Surat Perintah Penyidikan Nomor :

si
SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari 2020

ne
ng
(Surat Perintah Penyidikan Nomor :
SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) Jo
berkas perkara pidana atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL

do
gu TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum
tanggal 11 Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-

In
A
III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020) cacat
yuridis/bertentangan dengan hukum, tidak cukup bukti, maka sudah
ah

sepantasnya PEMOHON menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi

lik
untuk melindungi Warga negara yang diduga melakukan kejahatan
yang ternyata tanpa didukung dengan bukti-bukti yang meyakinkan
am

ub
sebagai akibat dari sikap dan perlakuan Penegak Hukum yang tidak
mengindahkan prinsip hak-hak asasi manusia;
ep
29. Bahwa, dengan penetapan status Tersangka terhadap diri PEMOHON oleh
k

TERMOHON, mengakibatkan PEMOHON mengalami kerugian secara


ah

moril dan materiil, baik itu menyangkut nama baik PEMOHON yang
R

si
tercemar dan terganggungnya kehidupan sosial dan kegiatan usaha
PEMOHON begitu pula kegiatan lainnya dari PEMOHON, maka sudah

ne
ng

sepatutnya PEMOHON meminta Ganti Kerugian terhadap TERMOHON


sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) setelah Putusan Pra

do
gu

Peradilan ini dibacakan oleh Hakim Pengadilan Negeri Surabaya.

III. PERMOHONAN
In
A

Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka PEMOHON memohon


ah

lik

agar Pengadilan Negeri Surabaya berkenan menjatuhkan Putusan sebagai


berikut:
m

ub

MENGADILI:
ka

- Menerima dan mengabulkan Permohonan Praperadilan dari PEMOHON


ep

untuk seluruhnya;
ah

- Menyatakan tindakan TERMOHON yang menetapkan PEMOHON sebagai


R

Tersangka atas dugaan tindak pidana pemerkosaan atau perbuatan cabul,


es

sebagai mana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 KUHP atau
M

ng

Pasal 294 Ayat 1 dan 2 ke 2e KUHP sebagaimana Laporan Polisi Nomor :


on
gu

Halaman 18 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019 jo

R
Surat Perintah Penyidikan Nomor :

si
SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari 2020

ne
ng
(Surat Perintah Penyidikan Nomor :
SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo
berkas perkara pidana atas nama tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI

do
gu als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal 11
Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-

In
A
III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020) tidak didukung
dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah sesuai Pasal 184
ah

KUHAP sebagaimana telah ditentukan dalam Putusan Mahkamah

lik
Konstitusi Republik Indonesia Nomor : 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April
2015, sehingga tidak sah;
am

ub
- Menyatakan Penyidikan yang dilakukan oleh TERMOHON sebagaimana
Laporan Polisi Nomor : LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG
ep
tanggal 29 Oktober 2019 jo Surat Perintah Penyidikan Nomor :
k

SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari 2020


ah

(Surat Perintah Penyidikan Nomor :


R

si
SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo
berkas perkara pidana atas nama tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI

ne
ng

als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal 11


Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-

do
gu

III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020) beserta segala


akibat hukumnya adalah Tidak Sah;
- Memerintahkan TERMOHON untuk membatalkan Penetapan Tersangka
In
A

atas nama PEMOHON sebagaimana Laporan Polisi Nomor :


LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019 jo
ah

lik

Surat Perintah Penyidikan Nomor :


SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari 2020
m

ub

(Surat Perintah Penyidikan Nomor :


SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo
ka

berkas perkara pidana atas nama tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI
ep

als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal 11


ah

Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-


R

III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020).


es

- Memerintahkan TERMOHON untuk menghentikan Penyidikan/menerbitkan


M

ng

Surat Penghentian Penyidikan (SP-3) terhadap PEMOHON atas Laporan


on
gu

Halaman 19 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Polisi Nomor : LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29

R
Oktober 2019 jo Surat Perintah Penyidikan Nomor :

si
SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/ Ditreskrimum tanggal 26 Februari 2020

ne
ng
(Surat Perintah Penyidikan Nomor :
SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo
berkas perkara pidana atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL

do
gu TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal
11 Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-

In
A
III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020);
- Menyatakan tidak sah segala Keputusan atau Penetapan yang dikeluarkan
ah

lebih lanjut oleh TERMOHON yang berkaitan dengan Penetapan

lik
Tersangka terhadap PEMOHON sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019 jo
am

ub
Surat Perintah Penyidikan Nomor :
SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari 2020
ep
(Surat Perintah Penyidikan Nomor :
k

SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020) jo


ah

Berkas Perkara Pidana atas nama Tersangka MOCH. SUBCHI AZAL


R

si
TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-III/2020/Ditreskrimum tanggal
11 Maret 2020 (atau tertulis juga Nomor Pol : BP/59/-

ne
ng

III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14 Maret 2020);


- Memerintahkan kepada TERMOHON untuk membayar ganti kerugian

do
gu

kepada PEMOHON sebesar Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah);


- Memulihkan hak PEMOHON dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
serta martabatnya;
In
A

- Membebankan biaya perkara kepada TERMOHON;


ah

lik

Atau : Apabila Pengadilan Negeri Surabaya berpendapat lain, mohon Putusan


seadil-adilnya (et aquo et bono);
m

ub

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah


ka

ditetapkan, untuk Pemohon hadir Kuasanya tersebut diatas dan untuk Termohon
ep

datang menghadap Kuasanya sedangkan untuk Turut Termohon hadir kuasanya


ah

masing-masing;
R

Menimbang, bahwa setelah membacakan surat permohonannya,


es

Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya;


M

ng

Menimbang, bahwa terhadap permohonan praperadilan yang diajukan


on
gu

Halaman 20 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Pemohon tersebut, Termohon mengajukan jawaban sebagai berikut:

R
DALAM EKSEPSI

si
Pengadilan Negeri Surabaya tidak berwenang untuk memeriksa dan

ne
ng
mengadili perkara praperadilan Nomor : 35/Pid.Pra/2021/PN.Sby a.n.
Pemohon Moch Subchi Azal Tzani, karena :

do
gu a. bahwa penyidikan perkara Laporan Polisi Nomor:
LPB/392/X/RES.1.24 /2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober

In
A
2019 dengan tempus dan locus delicty, korban, pelaku, saksi-saksi,
penyidikan/penyidiknya berada diwilayah hukum dan menjadi
ah

kewenangan Pengadilan Negeri Jombang, kalau perkara

lik
pemeriksaan s.d. memutus perkara a quo diajukan pada Pengadilan
Negeri Surabaya maka putusan hukumnya akan cacat hukum (vide
am

ub
ketentuan pasal 84 KUHAP tentang pengadilan mana yang
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara pidana);
ep
k

b. Bahwa Pemohon dalam permohonan nya telah menunjukkan


ah

kekaburan dalam menentukan subjek hukum (error in objekto)


R

si
sebagaimana dalam permohonannya yang mendalilkan bahwa
Termohon telah melakukan penetapan tersangka terhadap diri

ne
ng

Pemohon, mengingat Termohon dalam hal ini tidak melakukan


penetapan tersangka terhadap diri Pemohon, adapun penetapan

do
gu

Tersangka atas diri Pemohon berdasarkan Surat Ketetapan


Tersangka Nomor : S.Tap/183-A/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim
tanggal 12 November 2019 yang dilakukan oleh Satreskrim Polres
In
A

Jombang, sedangkan Termohon sendiri dalam proses penyidikan


perkara aquo dilakukan setelah adanya pelimpahan perkara
ah

lik

berdasarkan surat /144/I/Res.1.24/2020/Satreskrim tanggal 15


Januari 2020, sehingga dalil Pemohon tidak dapat diterima dan
m

ub

mengada-ada;
ka

c. dalam permohonannya pemohon mendalilkan bahwa Termohon telah


ep

melakukan proses penyidikan terhadap 2 laporan polisi dengan


ah

pelapor yang sama terhadap peristiwa yang sama vide Fakta-Fakta


R

pada halaman 6 point 1 dan 2 surat permohonannya, fakta yang ada


es

bahwa laporan Polisi Nomor: LPB/233/VII/2018/JATIM/RES.JBG


M

ng

tanggal 23 Juli 2018 bukan dilakukan oleh saksi korban a.n. Mayli
on
gu

Halaman 21 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nadif Khoiriyyah melainkan oleh Sdri. Shamrotul Ayu Masruroh

R
sehingga permohonan dari pemohon telah salah dalam

si
mengkonstruksikan suatu permasalahan/perkara dan patut ditolak;

ne
ng
I. TANGGAPAN TERMOHON
1. Bahwa Termohon menolak dalil-dalil Pemohon untuk seluruhnya,

do
gu terkecuali terhadap hal-hal yang diakui kebenarannya;

In
A
2. Bahwa Termohon tidak akan menanggapi dalil-dalil Pemohon satu
persatu, Termohon hanya akan menanggapi dalil-dalil permohonan
ah

praperadilan yang ada relevansinya dengan penyidikan a quo (vide

lik
pasal 77 KUHAP s/d pasal 83 KUHAP, serta Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 tentang
am

ub
Perluasan Objek Praperadilan) yakni menguji tentang administrasi
penyidikan perkara tindak pidana oleh Termohon selaku aparat
ep
penegak hukum, sedangkan terhadap dalil-dalil Pemohon yang tidak
k

ada relevansinya dengan penyidikan a quo atau yang menyangkut


ah

proses penyidikan serta hal yang tidak menyangkut objek


R

si
Praperadilan akan dikesampingkan;

ne
ng

3. Bahwa kewenangan lembaga praperadilan telah ditentukan secara


eksplisit dan limitatif dalam Pasal 77 KUHAP yakni memeriksa dan

do
gu

memutus sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


penyidikan atau penghentian penuntutan serta memutus ganti
kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
In
A

dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan, kewenangan


lembaga praperadilan a quo dapat pula disebut sebagai objectum litis
ah

lik

(objek perkara) praperadilan;


m

ub

4. Namun dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :


21/PUU-XIII/2014 maka objek praperadilan diperluas yaitu menguji
ka

sah atau tidaknya penetapan tersangka dan kemudian sebagai


ep

pedoman Hakim pemeriksa dalam sidang Praperadilan dalam rangka


ah

menjalankan Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut maka


R

Mahkamah Agung menerbitkan Peraturan Nomor 4 Tahun 2016


es

khususnya pada Pasal 2 ayat 2 yang menyatakan secara eksplisit


M

ng

berbunyi “Pemeriksaan Praperadilan terhadap permohonan tentang


on
gu

Halaman 22 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak sahnya penetapan tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu

R
apakah ada paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak

si
memasuki materi perkara”, berdasarkan Ketentuan Pasal 8 ayat (1)

ne
ng
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, mengatur "salah satu jenis
peraturan perundang-undangan adalah peraturan yang ditetapkan

do
gu oleh Mahkamah Agung". Pengakuan kewenangan Mahkamah Agung
dalam menyusun peraturan dibandingkan lembaga negara lainnya

In
A
adalah konten peraturan untuk mengisi kekosongan hukum sehingga
hakim dibawah lembaga Mahkamah Agung wajib mentaatinya;
ah

FAKTA-FAKTA:

lik
1. Bahwa dalam posita Pemohon pada halaman 6 Point 1 yang
am

ub
substansinya menyatakan bahwa sdri. Maily Nadif Khoiriyyah dan
kawan-kawan pernah melaporkan termohon ke Polres Jombang
ep
sesuai Laporan Polisi Nomor: LPB/233/VII/2018/JATIM/RES.JBG
k

tanggal 23 Juli 2018 dengan persangkaan melakukan perbuatan


ah

cabul anak dibawah umur yang pada akhirnya terhadap laporan


R

si
tersebut dihentikan pada tanggal 31 Oktober 2019, kemudian
pemohon pada point 2 mendalilkan bahwa Sdri. Maily Nadif

ne
ng

Khairiyyah berdasarkan laporan polisi nomor : LPB/392/X/RES.1.24 /


2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019 melaporkan kembali

do
gu

peristiwa yang sebelumnya sudah dihentikan penyidikannya, hal


tersebut adalah mengada-ada dan tidak sesuai dengan fakta
sehingga patut ditolak;
In
A

Adapun fakta yang ada bahwa perisitwa yang dilaporkan oleh sdri.
ah

lik

Mayli Nadif Khoiriyyah dengan Laporan Polisi Nomor :


LPB/392/X/RES. 1.24./2019/JATIM/RES JBG, tanggal 29 Oktober
m

ub

2019, adalah satu rangkaian peristiwa dengan Laporan Pengaduan


Masyarakat a.n. Ira Puspitasari tanggal 15 Mei 2018 tentang
ka

persetubuhan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh Sdr. Moch


ep

Subchi Azal Tzani als Bekhi pengurus pondok Sidiqiuah Ploso


ah

Jombang namun pengaduan tersebut akhirnya dicabut karena


R

adanya perdamaian antara Pengadu dengan pihak yang diadukan,


es

kemudian pada Tahun 2019 tepatnya pada tanggal 23 Juli 2018 sdri.
M

ng

Shamrotul Ayu Masruroh melaporkan peristiwa dugaan persetubuhan


on
gu

Halaman 23 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara sengaja dengan kekerasan atau ancaman kekerasan kepada

R
anak sebagaimana diatur dalam pasal 81 UURI Nomor 35 Tahun

si
2014 tentang perubahan UURI Nomor : 23 Tahun 2002 tentang

ne
ng
perlindungan anak yang terjadi di Komplek Pesantren Cinta Tanah Air
Jati Diri Bangsa Ds. Puri Semanding Kab Jombang dengan Laporan
Polisi Nomor : LPB/233/VII/2018/JATIM /RES.JBG dengan Terlapor

do
gu sdr. Moch Subchi Azal Tsani als Bekhi (sehingga terhadap dalil
pemohon dalam permohonannya bahwa sdr. Maily Nadif Khoiriyyah

In
A
pada Laporan Polisi nomor LPB/233/VII/2018/JATIM/RES.JBG
merupakan dalil yang menggiring pada opini bahwa peristiwa yang
ah

terjadi pada sdr. Mayli Nadif yang menjadi objek praperadilan adalah

lik
peristiwa yang dilaporkan untuk kedua kalinya);
am

ub
2. sebagai gambaran kepada Hakim pemeriksa untuk mengetuk rasa
keadilan dan hati nurani ijinkan Termohon untuk menguraikan secara
ep
garis besar fakta peristiwa pidana ini terjadi namun tidak secara detail
k

masuk kedalam materi pokok perkara (vide Pasal 2 Perma 4 Tahun


ah

2016) adapun fakta peristiwa berdasarkan alat bukti yang


R

si
dikumpulkan oleh Termohon dan kemudian dikonstruksikan
kronologis proses penyelidikan dan penyidikannya sebagai berikut :

ne
ng

a. Pada tanggal 29 Oktober 2019 Polres Jombang menerima

do
gu

laporan dari pelapor yang bernama MAILY NADIF KHOIRIYYAH


dan menerbitkan Laporan Polisi Nomor:
LPB/392/X/RES/1.24/2019/ JATIM/RES.JBG, selanjutnya
In
A

korban diantar ke RSUD Jombang untuk dilakukan Visum Et


Repertum dengan Surat Nomor : B/96/X/2019/VER tanggal 29
ah

lik

oktober 2019 kepada Direktur RSUD Kab. Jombang.


m

ub

b. dalam rangka untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa


ka

yang diduga sebagai tindak pidana terhadap perkara yang


ep

dialami oleh Pelapor maka dilakukan Penyelidikan oleh


ah

Satreskrim Polres Jombang (vide Pasal 1 angka 5 KUHAP)


R

dengan dasar Surat Perintah Penyelidikan Nomor :


es

Sprin.lidik/442/X/RES.1.24./ 2019/Satreskrim tanggal 29


M

ng

Oktober 2019 dan melakukan wawancara/pemeriksaan yang


on
gu

Halaman 24 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dicatat dalam berita acara wawancara terhadap masing-masing

R
(1) korban a.n. Mayli Nadif Khoiriyyah

si
(2) saksi a.n. Firdha Putri Ambarwati;

ne
ng
(3) saksi Syiamrotul Ayu Masruroh;
(4) saksi Reza Fathi Ariski;
(5) saksi Iin Liyamuti;

do
gu (6) saksi Nun Sayuti, S.H.;
(7) saksi Ebin Surya Saputro;

In
A
(8) saksi Masfiatus Sholichah; dan
(9) saksi Hadi Winarso.
ah

lik
c. dari wawancara 9 orang saksi yang dilakukan oleh Satreskrim
Polres Jombang, maka diperoleh persesuaian keterangan antar
am

ub
para saksi-saksi yang garis besarnya adalah :
“korban dan 4 orang saksi berangkat bersama-sama ke Puri
ep
Plandaan/Gubuk Cokro Kembang di Plandaan Kab. Jombang
k

dengan tujuan acara interview internal dan ketika sampai di Puri


ah

Plandaan korban dan para saksi dikumpulkan di Sekretariat Puri


R

si
Semanding untuk menunggu giliran interview, kemudian korban
dan saksi masuk kedalam gubuk cokro kembang secara

ne
ng

bergantian melaksanakan interview dan dilanjutkan dengan


ritual kemben yang mana santriwati harus melepas semua

do
gu

pakaiannya lalu menggunakan kain jarik sido mukti setelah itu


para saksi disuruh masuk ke dalam kolam oleh pelaku dengan
posisi telanjang bulat”
In
A

“bahwa benar para saksi memang tidak melihat dan mengetahui


ah

lik

secara langsung bahwa korban disetubuhi oleh terlapor


(pemohon), namun para saksi yang diperiksa oleh Satreskrim
m

ub

Polres Jombang rata-rata pernah mendapatkan perlakuan yang


sama dengan korban yang dilakukan oleh Terlapor (pemohon)”
ka

ep

d. pada tanggal 1 Nopember 2019 RSUD Jombang menerbitkan


ah

hasil Visum Et Repertum terhadap Korban Mayli Nadif


R

Khoiriyyah dengan hasil bahwa “didapatkan robekan lama arah


es

jam enam, Sembilan sampai dasar pada selaput dara”, adapun


M

ng

pejabat yang menerbitkan dan memeriksa VER tersebut


on
gu

Halaman 25 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanda dr. Adi Nugroho, Sp.OG;

si
e. dengan adanya keterangan para saksi dan hasil VER tersebut

ne
ng
maka, status laporan Polisi aquo ditingkatkan dari penyelidikan
ke penyidikan dengan alasan telah ditemukan peristiwa
pidananya, kemudian Satreskrim Polres Jombang menerbitkan

do
gu Surat Perintah Penyidikan Nomor :
Sprin.Dik/183/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim tanggal 12

In
A
Nopember 2019 dengan persangkaan Pasal 285 KUHP atau
Pasal 294 KUHP;
ah

lik
f. selain berpedoman kepada fakta-fakta yang diungkapkan oleh
PARA SAKSI sebelumnya, dalam proses penyidikan Satreskrim
am

ub
Polres Jombang melakukan pemeriksaan kembali terhadap
saksi korban a.n, Maily Nadif Khoiriyyah alias Meli dan saksi
ep
a.n. Firdha Putri Ambarwati serta melakukan penyitaan terhadap
k

beberapa Barang Bukti yang ada hubungannya dengan tindak


ah

pidana yang terjadi salah satunya adalah Surat (Ijazah


R

si
Bustanuts Tsalist dari korban dan saksi, Buku Laporan Penilaian
hasil pendidikan Bustanuts Tsalits dari saksi dan korban serta

ne
ng

Surat keputusan Koordinator A-Isti’daadu Li Maqooshidil);

do
gu

g. berdasarkan Amar Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


21/PUU-XII/2014 yang memaknai dalam hal penetapan
tersangka wajib terpenuhinya 2 (dua) alat bukti sebagaimana
In
A

diatur dalam Pasal 184 KUHAP, maka Satreskrim Polres


Jombang melakukan Gelar Perkara untuk menentukan
ah

lik

Tersangka dalam perkara aquo pada tanggal 12 Nopember


2019 dengan hasil bahwa telah terdapat 2 (dua) alat Bukti
m

ub

berupa saksi dan surat dan menetapkan sdr. Moch Subchi Azal
Tsani Bin Muchammad Muhtar Mu’thi sebagai tersangka
ka

berdasarkan Surat ketetapan Nomor : S.Tap/183-


ep

A/XI/RES.1.24/2019/ Satreskrim tanggal 12 Nopember 2019;


ah

h. dalam proses penyidikan sesuai dengan Surat Perintah


es

Penyidikan Nomor :
M

ng

Sprin.Dik/183/XI/RES.1.24./2019/Satreskrim pasal yang


on
gu

Halaman 26 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipersangkakan adalah 285 KUHP ATAU pasal 294 KUHP,

R
adapun pemenuhan alat bukti terhadap unsur pasal dimaksud

si
antara lain adalah :

ne
ng
Pasal 285 KUHP berbunyi

do
gu “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa perempuan bukan istrinya bersetubuh dengan dia

In
A
dihukum karena memperkosa”
ah

Unsur :

lik
1. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan;
2. Memaksa
am

ub
3. Seorang wanita;
4. Bersetubuh dengan dia;
ep
5. Di luar perkawinan.
k
ah

Alat bukti
R

si
1. “Keterangan saksi korban telah menerima paksaan atau
ancaman kekerasan”

ne
ng

Inti dari delik ini adalah adanya keterpaksaan karena


adanya ancaman keterpaksaan atau kekerasan yang jika

do
gu

dirujuk kepada Pasal 89 KUHP yang maksud kekerasan


adalah membuat pingsan atau tidak berdaya yang
kemudian dimaknai secara psikis ataupun fisik, dalam hal
In
A

ini para saksi dan korban sama-sama pernah mengalami


hal yang sama yaitu mengikuti ritual kemben dan interview
ah

lik

yang berakhir dengan adanya pencabulan atau


persetubuhan kepada saksi-saksi dan korban, adapun
m

ub

alasan Tersangka saat itu adalah akan meng-enol-kan akal


sehat dengan cara disuruh melepas pakaian dan ketika
ka

korban menolak maka tersangka memaksa dengan


ep

menyatakan bahwa jika korban menolak maka masih


ah

menggunakan akal. Hal ini mengakibatkan korban


R

mengalami kondisi mental kebingungan dan dilematis


es

pilihan untuk mengikuti gurunya, dan akhirnya korban


M

ng

mengikuti keinginan tersangka hingga terjadilah


on
gu

Halaman 27 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persetubuhan tersebut.

si
atas fakta pemeriksaan saksi dan korban maka benar

ne
ng
korban saat itu berada dalam tekanan atau paksaan
sehingga bingung untuk mengambil keputusan.

do
gu 2. “keterangan saksi”
a. Bahwa para saksi sejumlah 7 orang yang diperiksa

In
A
mengetahui telah terjadi tindak pidana persetubuhan
oleh tersangka terhadap korban yang dialami juga
ah

oleh santriwati lainnya dengan cara yang sama yaitu

lik
melalui pola interview dan KUNGKUM (berendam
tanpa busana apapun didalam kolam dibawah gubuk
am

ub
cokro) yang dilakukan di gubuk Cokro Puri Plandaan
Jombang oleh tersangka, sehingga para saksi yang
ep
ketika itu berada di gubuk cokro walaupun tidak
k

dengar atau dia ketahui sendiri tetapi mempunyai


ah

nilai pembuktian berdasrkan Putusan MK Nomor


R

si
65/PUU-VIII/2010;

ne
ng

b. Bahwa pada tanggal 8 Mei 2017 bertempat di gubuk


Cokro Puri Plandaan Kab Jombang telah dilakukan

do
gu

interview oleh tersangka terhadap beberapa orang


saksi dan korban saksi Firdha Putri Ambarwati
melihat korban memasuki gubuk Cokro dari pukul
In
A

06.30 WIB s/d 10.00 WIB, pada saat itu saksi Firdha
Putri Ambarwati sempat diusir oleh tersangka ketika
ah

lik

hendak hendak memasuki gubuk Cokro. Saksi tidak


tahu apa yang dilakukan oleh Tersangka dengan
m

ub

korban digubuk Cokro tersebut, namun beberapa hari


kemudian saksi mendengar bahwa korban telah
ka

disetubuhi oleh tersangka;


ep
ah

Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


R

65/PUU-VIII/2010 terkait dengan Testimoni de Audito


es

yang memperluas makna SAKSI menurut pasal 1


M

ng

angka 26 KUHAP dan Pasal 27, Pasal 65, Pasal 116


on
gu

Halaman 28 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (3) dan (4), Pasal 184 ayat 1 huruf e KUHAP

R
bertentangan dengan UUD 1945 sepanjang tidak

si
memaknai orang yang dapat memberikan keterangan

ne
ng
dalam rangka penyidikan penuntutan dan peradilan
suatu tindak pidana yang tidak selalu ia dengar
sendiri dan dia alami sendiri.

do
gu
3. “alat bukti surat”

In
A
Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari RSUD
Jombang pada selaput dara korban a.n. Mayli Nadif
ah

Khoiriyyah ditemukan robekan lama pada arah jam enam,

lik
Sembilan sampai dasar.
am

ub
persangkaan alternative Pasal 294 KUHP berbunyi :
“Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak
ep
tirinya, anak angkatnya, anak di bawah pengawasannya yang
k

belum dewasa, anak tiri atau anak pungutnya, anak


ah

peliharaannya,atau dengan seorang yang belum dewasa yang


R

si
dipercayakan padanya untuk ditanggung, dididik atau dijaga, atau
dengan bujang atau orang sebawahnya yang belum dewasa,

ne
ng

dihukum penjara paling lama tujuh tahun.


Diancam dengan pidana yang sama:

do
gu

1. Pegawai negari yang melakukan perbuatan cabul dengan


orang yang dibawah perintahnya atau dengan orang yang
dipercayakan atau diserahkan kepadanya untuk dijaga;
In
A

2. pengurus, dokter, guru, pegawai, mandor (opzichter)


pengawas atau pesuruh dalam penjara, tempat pekerjaan
ah

lik

negara (landswerkinrichting), tempat pendidikan, rumah


piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial,
m

ub

yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang


dimasukkan ke dalamnya.
ka

ep

Unsur Pasal 294 KUHP


ah

1. Barang siapa melakukan perbuatan cabul;


R

2. Guru tempat pendidikan;


es

3. cabul dengan orang yang dimasukkan ke dalamnya;


M

ng

Pemenuhan alat bukti terhadap unsur;


on
gu

Halaman 29 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Keterangan saksi

R
Korban MAYLI NADIF KHOIRIYYAH adalah murid sekaligus

si
santri dari tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI alias MAS

ne
ng
BECHI selaku Guru dengan persesuaian antara keterangan
saksi-saksi yang lain, Dalam kasus ini ada hubungan kuasa
antara guru yaitu MOCH. SUBCHI AZAL TSANI alias MAS

do
gu BECHI dengan muridnya yang menjadi korban yaitu MAYLI
NADIF KHOIRIYYAH. Hubungan kuasa yang bersifat patriarkhi

In
A
dikategorikan sebagai wujud ketidakseimbangan sehingga
murid (korban) rentan mendapat mendapatkan tekanan atau
ah

ancaman sehingga dengan terpaksa menjadi korban

lik
kekerasan seksual (perkosaan). Dalam banyak putusan
pengadilan, kasus-kasus ini sering terjadi, dan hakim
am

ub
memutuskan secara syah dan menyakinkan ada ancaman
kekerasan yang terjadi dan ada ancaman untuk memaksa
ep
korban dijadikan objek persetubuhan pelaku;
k
ah

2. Alat bukti Surat


R

si
a. Bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari RSUD
Jombang pada selaput dara korban a.n. Mayli Nadif

ne
ng

Khaoriyyah ditemukan robekan lama pada arah jam


enam, Sembilan sampai dasar.

do
gu

(membuktikan bahwa secara fisik benar terdapat luka pada


selaput darah korban sehingga peristiwa tersebut benar
terjadi)
In
A

b. penyitaan terhadap surat :


- 3 (tiga) lembar Surat Keputusan Koordinator Al –
ah

lik

Isti’daadu Li Maqooshidil Qur’an


Nomor.001.SK/IMQ/IV/ 1439/2018, tanggal 01
m

ub

Januari 2018 tentang pemberhentian sebagai murid


IMQ dan MQ”
ka

- 1 (satu) buah Kartu Tanda Bermukim MUROBA THOTUL


ep

BANAT atas nama MAILY NADHIF KHOIRIYYAH, Kamar


ah

K”
- 1 (satu) lembar Ijazah BUSTANUTS TSANI Nomor :
R

es

AA.617 atas nama MAILY NADIF KHOIRIYYAH tanggal


M

05 Juli 2013, NIM : 3194”


ng

- 1 (satu) buah buku Laporan Penilaian Hasil Pendidikan


on
gu

Halaman 30 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BUSTANUTS TSALITS atas nama MAILY NADHIF

R
KHOIRIYYAH ”

si
- 1 (satu) lembar Ijazah BUSTANUTS TSALITS Nomor :
AAA.901 atas nama MAILY NADIF KHOIRIYYAH tanggal

ne
ng
02 Juni 2016, NIM 102131941434”

do
gu (membuktikan bahwa korban adalah santriwati pada
Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon
Minnal Siddiqiyyah Ploso Jombang dan Tersangka

In
A
merupakan Dosen Pengajar sekaligus putra dari Pemilik
Pondok Pesantren tersebut/orang yang dimasukkan
ah

lik
didalamnya);
am

k. Pada hari Selasa tanggal 14 Januari 2020 dari Pihak Thoriqoh

ub
Shiddiqiyyah melakukan penyampaian aspirasi dengan massa
kurang lebih 1000 orang. Sehingga guna alasan kondusifitas
ep
k

kamtibmas maka pada tanggal 15 Januari 2020 perkara


dilimpahkan penanganannya ke Ditreskrimum Polda Jatim
ah

R
(Termohon) dengan surat nomor :

si
B/144/I/RES.1.24./2020/Satreskrim tanggal 15 Januari 2020;

ne
ng

h. Setelah perkara dilimpahkan kepada Termohon oleh Satreskrim


Polres Jombang, maka Termohon kembali melakukan

do
gu

pemeriksaan saksi-saksi yang menguatkan adanya peristiwa


pidana tersebut sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang,
In
A

ditambahkan dengan 2 orang Ahli Spesialis Kandungan, 1


Orang Ahli Kejiwaan/Psikologi dan 3 orang Ahli pidana yang
secara keseluruhan keterangannya menunjukkan persesuaian
ah

lik

bahwa :
m

ub

(1) dr. ADI NUGROHO, Sp.OG


Intisari keterangan Ahli :
ka

ep

pada tanggal 28 Oktober 2019 AHLI melakukan


pemeriksaan selaput dara terhadap seorang wanita atas
ah

nama Sdri MAILY NADIF KHOIRIYYAH; bahwa dalam


R

pemeriksaan dalam/colok dubur pada selaput dara


es
M

didapatkan robekan lama arah jam enam sembilan


ng

on
gu

Halaman 31 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencapai dasar;

si
(2) SAPTA APRILIANTO,S.H.,M.H.,LL.M.

ne
ng
Intisari keterangan Ahli :
- Secara normatif dari kacamata hukum pidana
khususnya pasal 285 KUHP perbutan tersangka

do
gu dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan dengan
ancaman kekerasan memaksa orang lain untuk

In
A
bersetubuh;
- Sehingga perbuatan tersangka dapat dikualifikasi
ah

sebagai perbuatan yang mencocoki unsur pasal 285

lik
KUHP dengan ancaman kekerasan psikis memaksa
korban untuk bersetubuh dengannya, patut diduga
am

ub
perbuatan tersangka memnuhi unusr pasal 285
KUHP;
ep
k

(3) Dr. AHMAD SOFIAN, S.H., M.A


ah

Intisari keterangan Ahli Pidana:


R

si
perbuatan tersangka telah masuk sebagai kategori cabul
dan atau persetubuhan. Dengan demikian semua unsur

ne
ng

yang ada di dalam Pasal 294 ayat (2) ke-2e KUHP


terpenuhi, dengan salahsatu alat bukti hasil Visum yang

do
gu

ditemukan pada selaput dara didapatkan robekan lama


arah jam enam, Sembilan sampai dasar.
In
A

Selanjutnya dilakukan visum lagi terhadap korban MAYLI


NADIF KHOIRIYYAH berdasarkan Laporan Polisi Nomor :
ah

lik

LPB/392/X/RES.1.24/2019/ JATIM/RES JBG tanggal 29


Oktober 2019, hasil visum tanggal 1 November 2019 :
m

ub

pada selaput dara didapatkan robekan lama arah jam


enam, Sembilan sampai dasar;
ka

ep

(4) Keterangan Ahli Pidana DR. SHOLAHUDDIN, S.H., M.H.:


ah

Intisari Keterangan Ahli Pidana


R

Menerangkan bahwa keadaan khusus antara Tersangka


es

dengan Korban yakni hubungan antara guru dengan murid


M

ng

memenuhi unsur delik ‘guru yang melakukan pencabulan


on
gu

Halaman 32 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan orang yang ditempatkan di situ’. Selanjutnya,

R
perbuatan materiil Tersangka yang memaksa korban untuk

si
melepas semua pakaiannya dan korban dipaksa

ne
ng
disetubuhi lagi oleh Tersangka dengan cara korban
ditidurkan di lantai juga memenuhi unsur delik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294 ayat (2) ke-2e

do
gu KUHP. Dengan kata lain, perbuatan cabul yang dilakukan
oleh pelaku itu juga harus ada perbuatan memaksa

In
A
kepada korban. Hal ini sebagai wujud konsistensi konsep
dari perbuatan cabul dalam konteks lex generally
ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 289 KUHP, dalam

lik
penyidikan telah terpenuhi 3 (tiga) alat bukti yaitu
keterangan Saksi, surat dan Petunjuk melalui barang bukti
am

ub
yang disita;
ep
kemudian termohon melakukan observasi psikologi
k

kepada korban hingga pada tanggal 29 Februari 2020


ah

diperoleh kesimpulan hasil Pemeriksaan Psikologi yang


R

si
diterbitkan ole Riza Wahyuni S.Psi, M.Si, Psikolog geofira
bahwa “keterangan dan kondisi yang dialami oleh klien

ne
ng

(korban) bisa dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan


secara hukum kemudian klien memiliki pengalaman

do
gu

psikologi yang tidak menyenangkan diawal usia dewasa


yaitu persetubuhan dibawah tekanan, klien mengalami
psikologis yang mendalam sehingga menyebabkan klien
In
A

memiliki psikopatologi yang disembunyikan, kondisi ini


mempengaruhi kehidupannya dimasa sekarang dan akan
ah

lik

datang bila tidak mendapatkan interfensi psikologi yang


tepat dan yang terakhir klien (korban) memiliki kebutuhan
m

ub

untuk membebaskan diri dari frustasi dan kondisi depresi.


Saat ini klien (korban) tidak banyak beraktivitas diluar
ka

rumah,lebih banyak didalam rumah, dikamar, karena klien


ep

(korban) merasa malu, takut membatasi diri dalam


ah

bersosialisasi”.
R

es

J selain dari memeriksa kondisi psikologis korban Termohon juga


M

ng

melakukan observasi terhadap kondisi kejiwaan Tersangka yang


on
gu

Halaman 33 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan oleh Bagian Psikologi SDM Polda Jatim yang

R
diterbitkan Kompol Hery Dian Wahono, M.Psi, Psikolog yang

si
dilakukan pada tanggal 5 Nopember 2020 dengan hasil :

ne
ng
- Keterangan yang diberikan memiliki nilai atau taraf
kepercayaan yang rendah. Berdasarkan hasil tes
menunjukkan respon prilaku adanya indikasi

do
gu ketidakjujuran, tidak memberikan keterangan yang
sebenarnya terhadap kondisi dirinya sehari-hari, berusaha

In
A
menampilkan yang baik (faking good), bersikap represif
terhadap masalah dan memiliki kecenderungan
ah

mengingkari;

lik
- pada tersangka tidak ditemukan adanya gejala-gejala
gangguan jiwa berat. Fungsi koordinasi aspek kognitif
am

ub
(pikiran) afektif (perasaan) dan psikomotor (perilaku) masih
dalam keadaan baik, orientasi ruang, waktu dan orang
ep
juga masih berfungsi dengan baik, ia cukup mampu
k

mengingat hal-hal yang berkaitan dengan yang telah


ah

lampau maupun peristiwa yang belum lama ia alami. Tidak


R

si
ditemukan adanya gejala halusinasi maupun waham,
mampu membedakan antara kejadian nyata dan yang

ne
ng

merupakan imajinasi maupun khayalan;


- Aspek kepribadian tersangka menunjukkan perilaku yang

do
gu

lebih dikuasai dorongan impulsive dan pada sisi lain


kemampuan analisis yang kurang mendorong subjek
melakukan sesuatu lebih didorong oleh dorongan
In
A

instingtifenya. Dalam bertindak subjek kurang terencana


sehingga ia tidak mempertimbangkan konsekuensi
ah

lik

terhadap tindakan yang dilakukannya;


- perilaku tersangka menunjukkan ketidaksabaran atau
m

ub

memiliki batasan toleransi yang rendah.


ka

SANGGAHAN TERMOHON
ep
ah

1. terhadap dalil pemohon pada halaman 8 point 4 yang substansinya


R

menyatakan bahwa terdapat Surat Perintah Penyidikan yang berbeda


es

yang digunakan sebagai dasar surat panggilan SANGGAHAN


M

ng

TERMOHON bahwa munculnya surat perintah Nomor :


on
gu

Halaman 34 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SP.sidik/474/II/RES.1.24./2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari

R
2020 dan Surat Perintah Nomor :

si
SP.sidik/871/VI/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020

ne
ng
adalah dikarenakan adanya pergantian personil penyidik maupun
penyidik pembantu namun yang dijadikan dasar terbitnya surat
perintah tersebut adalah Laporan Polisi yang sama yaitu Nomor :

do
gu LPB/392/X/Res.1.24./2019/JATIM/RES.JBG sehingga dalil pemohon
tidak berdasar dan sangatlah tidak beralasan oleh karenanya

In
A
haruslah ditolak;
ah

2. Terhadap dalil pemohon pada halaman 9 point 5 yang substansinya

lik
adalah sejak semula pembuktian atas laporan korban terhadap
pemohon tidak didukung bukti cukup melainkan hanya berdasarkan
am

ub
pengakuan/keterangan dari Korban saja, SANGGAHAN TERMOHON
bahwa dalam menetapkan pemohon sebagai tersangka atas perkara
ep
aquo adalah sesuai dengan alat bukti sebagaimana di uraikan diatas,
k

sedangkan dalam dalilnya pada point 21 yang mengulas bahwa


ah

Termohon hanya menggunakan keterangan korban saja untuk


R

si
menetapkan tersangka terhadap diri pemohon maka Termohon
berpedoman pada yurisprudensi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng

Pusat Nomor : 777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST dengan terdakwa a.n.


Jessica Kumala alias Jessica Kumala Wongso alias Jess, dalam

do
gu

perkara ini saksi yang secara langsung menyaksikan adanya suatu


persitiwa pidana menghilangkan nyawa orang lain sangatlah minim,
hakim dan penuntut umum dalam hal pembuktian Circumtansial
In
A

Evidence (pembuktian tidak langsung) serta teori Corroborating


Evidence (bukti satu diperkuat dengan bukti yang lain yang
ah

lik

menunjukkan persesuaian (vide putusan halaman 315), kemudian


dalam Pasal 1 angka 10 Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019
m

ub

tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana juga mengenal istilah


testimoni de audito (saksi tidak langsung) hal ini dikuatkan dengan
ka

Putusan MK Nomor 65/PUU-VIII/2010, sehingga dalam hal


ep

mengumpulkan 2 alat bukti oleh Satreskrim Polres Jombang dalam


ah

menetapkan tersangka sudah sesuai sedangkan dalil pemohon yang


R

menyatakan bahwa atas hasil koordinasi antara Termohon dengan


es

Turut Termohon menunjukkan Termohon telah minim alat bukti


M

ng

sangatlah tidak beralasan sehingga patut ditolak;


on
gu

Halaman 35 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
3. Terhadap dalil pemohon yang menguraikan secara panjang lebar

si
terkait penelitian berkas perkara dan hasil koordinasi antara termohon

ne
ng
dengan turut termohon bahwa Termohon tidak bisa memenuhi
petunjuk dari turut termohon adalah mengada-ada, mengingat
Termohon selalu memenuhi petunjuk Turut Termohon namun dalam

do
gu rangka , namun hasil koordinasi tersebut tidak disampaikan dalam
sidang praperadilan ini mengingat akan mempengaruhi fungsi alat

In
A
bukti pada sidang perkara pokok nantinya (memungkinkan dapat
terhalanginya proses penuntutan), sedangkan dalil pemohon yang
ah

mengutarakan materiil isi dari hasil koordinasi dan P19 tersebut adalah

lik
sudah melampaui batas kewenangan, mengingat berdasarkan PER-
036-A-JA_09_2011 tentang SOP Penanganan Perkara Tindak Pidana
am

ub
Umum bahwa Prapenuntutan dimulai sejak SPDP diterima oleh
Penuntut Umum dan dalam hal penelitian berkas perkara dapat
ep
dilakukan koordinasi antar Penuntut Umum yang ditunjuk dengan
k

Penyidik dan segala hal terhadap koordinasi tersebut adalah tanggung


ah

jawab PENUNTUT UMUM yang ditunjuk sebagai KOORDINATOR,


R

si
dalam hal ini pemohon tidak mempunyai kewenangan apapun terkait
hasil koordinasi antara Termohon dengan Turut Termohon bahkan

ne
ng

sampai menyatakan materiil dari isi hasil koordinasi, karena hal


tersebut akan mempengaruhi objektifitas pembuktian oleh penyidik

do
gu

dan penuntutan oleh penuntut umum;

4. terhadap dalil pemohon yang substansinya adalah


In
A

mempermasalahkan adanya hasil Visum Et Repertum yang berbeda di


bantah oleh Termohon bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan
ah

lik

Ahli a.n. dr. Adi Nugroho Sp.OG pada tanggal 29 Januari 2020 secara
meyakinkan menyatakan bahwa hasil visum dengan kesimpulan
m

ub

robekan lama mencapai dasar pada pukul 13 adalah tidak benar, yang
benar adalah arah jam enam sembilan mencapai dasar, hal tersebut
ka

diperoleh Ahli dengan cara mencocokkan foto saat melaksanakan


ep

visum dengan hasil visum, sehingga hasil visum yang digunakan


ah

adalah yang telah diperbaiki oleh Ahli yang menerbitkannya;


R

es

ANALISA HUKUM
M

ng

on
gu

Halaman 36 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Pemohon tidak dapat membuktikan dalil bahwa dalam hal penetapan

R
tersangka hanya mendasari pernyataan/pengakuan korban saja;

si
2. Pemohon tidak dapat membuktikan dalil bahwa tidak ada saksi

ne
ng
satupun yang mengetahui adanya perbuatan pemerkosaan dan
pencabulan, karena saksi yang diajukan korban (a.n. Edvin Zuhri
Akhirul Azal dan Adzi Fahrur Rozi) telah mencabut keterangannya,

do
gu namun pihak Satreskrim Polres Jombang dan kemudian ditambahkan
oleh Termohon telah memeriksa saksi, menyita barang bukti serta

In
A
surat dan memeriksa ahli untuk membuat terang tindak pidana yang
terjadi sehingga walaupun saksi yang diperiksa tidak melihat langsung
ah

perbuatan pemerkosaan tersebut tetapi pada saat kejadian ada

lik
beberapa saksi melihat korban memasuki gubuk cokro yang
didalamnya ada tersangka sehingga berdasarkan Putusan MK Nomor
am

ub
65/PUU-VIII/2010 testimonium de audito tidak dapat ditolak dalam
memberikan keterangan saksi;
ep
3. Bahwa peristiwa tersebut benar telah terjadi karena terdapat
k

persesuaian alat bukti, dan akibat yang ditimbulkan dari peristiwa


ah

tersebut telah mempengaruhi psikologis korban serta santriwati yang


R

si
lain karena selain dari mengalami traumatik psikologi, korban dan
beberapa rekan yang bersaksi juga dikeluarkan dari pondok pesantren

ne
ng

sebagai lembaga pendidikan sehingga kehilangan kesempatan belajar.


Adapun maksud dan tujuan korban dan rekan-rekan lainnya yang

do
gu

pernah mengalami hal serupa melaporkan dan memberi kesaksian


adalah untuk kedepannya hal yang sama tidak terjadi lagi pada
santriwati yang lain (vide BAP saksi dan korban);
In
A

4. Bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon Praperadilan perlu dipertegas


kembali, bahwa permohonan Praperadilan adalah menguji administrasi
ah

lik

penyidikan yang dilakukan oleh Termohon sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 77 s.d Pasal 83 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981
m

ub

tentang KUHAP dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-


XII/2014 tanggal 28 April 2015 sebagai perluasan objek Praperadilan
ka

dan tidak masuk kedalam materiil pokok perkara guna menghindari


ep

Conflict Of Interest dan dapat mempengaruhi keyakinan Hakim


ah

terhadap perkara Pokoknya.


R

es

Dengan demikian dalil-dalil Pemohon harus dinyatakan di tolak atau


M

ng

setidak-tidaknya tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).


on
gu

Halaman 37 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
II. PERMOHONAN

si
ne
ng
Berdasarkan fakta hukum di tersebut atas, Termohon praperadilan
memohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri Surabaya cq.
Hakim yang menerima, memeriksa, mengadili perkara Praperadilan ini mohon

do
gu untuk memutuskan sebagai berikut :

In
A
DALAM EKSEPSI
Menyatakan mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya;
ah

Menyatakan Pengadilan Negeri Surabaya tidak berwenang untuk

lik
memeriksa dan mengdili perkara praperadilan Nomor : 35/Pid.Pra/2021/PN.Sby
a.n. Pemohon Moch Subchi Azal Tzani;
am

ub
DALAM POKOK PERKARA
1. Menyatakan menolak Permohonan praperadilan Pemohon untuk
ep
seluruhnya;
k

2. Menyatakan Surat Ketetapan sebagai Tersangka Nomor : S.Tap/183-


ah

A/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim tanggal 12 Nopember 2019 yang


R

si
dikeluarkan Satreskrim Polres Jombang yang merupakan satu rangkaian
dengan proses penyidikan yang dilakukan oleh Termohon adalah sah dan

ne
ng

benar menurut hukum;


3. Menyatakan penyidikan perkara Laporan Polisi Nomor :

do
gu

LPB/392/X/RES.1.24./ 2019/JATIM/RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019


telah terpenuhi alat bukti sebagaimana diuraikan diatas, dan sesuai
dengan Pasal 109 ayat 2 KUHAP terhadap perkara yang cukup bukti tidak
In
A

dapat di hentikan penyidikannya;


4. Menghukum Pemohon praperadilan untuk membayar seluruh biaya
ah

lik

perkara ini; dan atas terkabulnya permohonan Termohon praperadilan,


diucapkan terima kasih;
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Pemohon membacakan surat


ka

permohonannya dan Turut Termohon atas surat permohonan Pemohon tersebut


ep

mengajukan surat jawaban sebagai berikut :


ah

I. ESENSI DAN KOMPETENSI PRAPERADILAN


R

Sebelum kami menanggapi alasan pengajuan permohonan praperadilan


es

yang diajukan Pemohon, ijinkan kami menguraikan secara singkat filosofis


M

ng

keberadaan lembaga Praperadilan dalam KUHAP dan batasan kompetensi


on
gu

Halaman 38 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hakim praperadilan, dengan maksud dan tujuan agar kita semua selaku aparat

R
penegak hukum senantiasa bertindak sesuai aturan yang ada.

si
Praperadilan dimaksudkan sebagai mekanisme kontrol terhadap

ne
ng
kemungkinan tindakan sewenang-wenang penyidik atau penuntut umum dalam
melakukan penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau
penghentian penuntutan termasuk penetapan tersangka, penggeledahan, dan

do
gu penyitaan. Praperadilan bertujuan menegakkan dan memberikan perlindungan
hak asasi manusia (HAM) terdangka/terdakwa dalam pemeriksaan penyidikan

In
A
dan penuntutan. Mekanisme ini dipandang sebagai bentuk pengawasan secara
horizontal terhadap hak-hak tersangka/terdakwa dalam pemeriksaan
ah

pendahuluan;

lik
Mahkamah Konstitusi menegaskan, pada dasarnya setiap tindakan
upaya paksa, seperti penangkapan, penggeledahan, penyitaan, penahanan,
am

ub
dan penuntutan yang dilakukan dengan melanggar peraturan perundang-
undangan adalah perampasan HAM, sehingga dengan adanya praperadilan
ep
diharapkan pemeriksaan perkara pidana dapat berjalan sesuai dengan
k

peraturan hukum yang berlaku. Pengawasan oleh Pengadilan Negeri (PN)


ah

sebagai badan peradilan tingkat pertama dimaksudkan untuk mengontrol,


R

si
menilai, menguji, dan mempertimbangkan secara yuridis, apakah dalam
tindakan upaya paksa terhadap tersangka/terdakwa oleh penyidik atau penuntut

ne
ng

umum telah sesuai dengan KUHAP;


Kompetensi hakim praperadilan hanya berwenang menguji/memeriksa

do
gu

aspek formil dan pelaksanaan prosedur penanganan perkara dan tidak


berwenang menguji kebenaran materiil atas alat bukti yang diajukan oleh para
pihak. Pemeriksaan praperadilan terhadap permohonan tentang tidak sahnya
In
A

penetapan tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling
sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak memasuki materi perkara;
ah

lik

II. JAWABAN TERMOHON


m

ub

Hakim Praperadilan yang Kami muliakan;


Setelah membaca, mempelajari, dan mencermati alasan-alasan permohonan
ka

Praperadilan yang diajukan oleh Pemohon, maka Turut Termohon dapat


ep

memberikan jawaban dan penjelasan sebagai berikut:


ah

1. Bahwa yang alasan diajukannya praperadilan oleh Pemohon adalah terkait


R

proses penyidikan dan penetapan tersangka terhadap Pemohon yang


es

dilakukan oleh Termohon yang dinilai Pemohon tidak didukung dengan


M

ng

on
gu

Halaman 39 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah sesuai Pasal 184 KUHAP

R
sehingga proses penyidikan dan penetapan tersangka tersebut tidak sah.

si
2. Bahwa proses penyidikan dan penetapan tersangka terhadap Pemohon

ne
ng
merupakan domain penuh kewenangan dari Termohon;
3. Bahwa oleh karena proses penyidikan dan penetapan tersangka terhadap
Pemohon merupakan domain penuh kewenangan dari Termohon, maka

do
gu gugatan praperadilan Pemohon yang menyertakan Turut Termohon sebagai
salah satu pihak adalah tidak tepat atau dapat dikatakan keliru menarik orang

In
A
sebagai turut tergugat atau salah pihak (gemis aanhoeda nigheid);
ah

III. PETITUM TERMOHON

lik
Berdasarkan alasan-alasan yang telah diuraikan di atas, Turut Termohon mohon
kepada Hakim Praperadilan Pengadilan Negeri Surabaya, agar berkenan
am

ub
memutuskan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyatakan permohonan praperadilan dari Pemohon tidak dapat diterima
ep
karena salah menyertakan pihak;
k

2. Menyatakan Turut Termohon bukan merupakan pihak dalam praperadilan;


ah

3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon Praperadilan;


R

si
ATAU apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono);

ne
ng

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,

do
gu

Pemohon telah datang menghadap Kuasanya sebagaimana tersebut di atas,


dan Termohon diwakili oleh kuasanya sebagaimana tersebut di atas sedangkan
Turut Termohon diwakili oleh kuasanya tersebut diatas;
In
A

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya,


ah

lik

Pemohon telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup


dan telah disesuaikan dengan aslinya sebagai berikut:
m

ub

1. Bukti P.1 - berupa Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)


Tsk. A.n. MOCH SUBCHI AZAL TSANI Nomor:
ka

B/175/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim, tanggal 12 November


ep

2019;
ah

2. Bukti P.2 - berupa Surat Ketetapan Nomor: SP.Tap/198-A / X / RES.1.24 /


R

2019/Sateskrim Tentang Penghentian Penyidikan yang


es

dikeluarkan di Jombang pada tanggal 31 Oktober 2019 yang


M

ng

ditandatangani oleh Kepala Kepolisian Resort Jombang selaku


on
gu

Halaman 40 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyidik;

R
3.Bukti P.3 - Surat Pemberitahuan Pelimpahan Laporan Polisi Nomor:

si
B/12/I/RES.1.24/2020/Satreskrim tanggal 16 Januari 2020

ne
ng
ditujukan Kepada Sdr. MOCH. SUBCHI AZAL TSANI Bin
MUCHAMMAD MUCHTAR;
4.Bukti P.4 - berupa Surat Panggilan Nomor :

do
gu S.Pgl/1069/III/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 11 Maret
2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum

In
A
Polda Jatim selaku penyidik yang didalammya dicantumkan
dasar pemanggilannya:
ah

5.Bukti P.5 - berupa Surat Panggilan Nomor :

lik
S.Pgl/2859/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Juni
2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum
am

ub
Polda Jatim selaku penyidik yang didalammya dicantumkan
dasar pemanggilannya;
ep
6.Bukti P.6 - berupa Surat Panggilan Nomor :
k

S.Pgl/3924/IX/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 11
ah

September 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Reserse


R

si
Kriminal Umum Polda Jatim selaku penyidik yang didalammya
dicantumkan dasar pemanggilannya;

ne
ng

7. Bukti P.7 - berupa Kartu Tanda Penduduk atas nama MOCH SUBHCHI
AZAL TSANI, NIK : 3517142006800003;

do
gu

Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah dicocokkan dengan


aslinya dan telah pula bermeterai cukup, sehingga memenuhi syarat dan dapat
diterima sebagai alat bukti surat, kecuali bukti bertanda P-1 dan P-6 aslinya
In
A

tidak dapat diperlihatkan dipersidangan;


ah

lik

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya


Termohon telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup
m

ub

dan telah disesuaikan dengan aslinya sebagai berikut:


1. Bukti T-1 berupa Laporan Polisi Nomor: LPB/392/X/RES/1.24.
ka

/2019/JATIM/RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019;


ep

2. Bukti T-2 berupa Surat Perintah Penyelidikan Nomor: Sprin.Lidik/


ah

442/X/RES.1.24./2019./Satreskrim tanggal 29 Oktober 2019;


R

3. Bukti T-3 berupa Surat Permintaan Visum Et Repertum Nomor :


es

B/96/X/2019/VER tanggal 29 Oktober 2019;


M

ng

4. Bukti T-4 berupa Surat pengantar dan Hasil Visum Et Repertum a.n. Maily
on
gu

Halaman 41 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nadif Khoiriyyah Nomor: 372/7986/415. 47/2019 tanggal 5

R
Nopember 2019;

si
5. Bukti T-5 berupa Berita Acara Wawancara a.n. Siamrotul Ayu Masruroh,

ne
ng
tanggal 29 Oktober 2019. Jam 19.30 Wib;
6. Bukti T-6 berupa Berita Acara Wawancara a.n. Firdha Putri Ambarwati,
tanggal 29 Oktober 2019. Jam 14.10 Wib;

do
gu 7. Bukti T-7 berupa Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik/183/
XI/RES.1.24./2019/Satreskrim, tanggal 12 Nopember 2019;

In
A
8. Bukti T-8 berupa Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP.Sidik/474/
II/RES.1.24./2020/Ditreskrimum, tanggal 26 Februari 2020;
ah

9. Bukti T-9 berupa Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP.Sidik/871/

lik
VI/RES.1.24./2020/Ditreskrimum, tanggal 5 Juni 2020;
10. Bukti T-10 berupa Berita acara pemeriksaan saksi korban a.n. Maily Nadif
am

ub
Khoiriyyah alias Meli, tanggal 12 Nopember 2019 jam 10.00
WIB;
ep
11. Bukti T-11 berupa Berita acara pemeriksaan saksi a.n. Firdha Putri
k

Ambarwati, tanggal 12 Nopember 2019 jam 14.10 WIB;


ah

12. Bukti T-12 berupa Berita acara pemeriksaan saksi a.n. Nun Sayuti, S.H.,
R

si
tanggal 12 Nopember 2019 jam 13.30 WIB;
13. Bukti T-13 berupa Berita acara pemeriksaan saksi a.n. Reza Fathi Ariski,

ne
ng

tanggal 12 Nopember 2019 jam 11.00 WIB;


14. Bukti T-14 berupa Laporan Hasil Gelar Perkara Penetapan Tersangka yang

do
gu

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Nopember 2019 jam


16.00 Wib;
15. Bukti T-15 berupa Surat Ketetapan Tersangka Nomor :
In
A

S.TAP/183-A/XI/RES.1.24./2019/Satreskrim tanggal 12
Nopember 2019;
ah

lik

16. Bukti T-16 berupa Surat pelimpahan laporan Polisi nomor:


B/144/RES.1.24./2020/Satreskrim tanggal 15 Januari 2020;
m

ub

17. Bukti T-17 berupa Berita acara Serah Terima berkas perkara dan barang
bukti tanggal 15 Januari 2020;
ka

18. Bukti T-18 berupa Berita Acara Pemeriksaan Ahli Spesialis Kandungan a.n.
ep

dr. Adi Nugroho, Sp.OG tanggal 29 Januari 2020;


ah

19. Bukti T-19 berupa Berita Acara Pemeriksaan Tambahan Ahli Spesialis
R

Kandungan a.n. dr. Adi Nugroho, Sp.OG tanggal 13 Juli 2020;


es

20. Bukti T-20 berupa Berita Acara Pemeriksaan Tambahan Ahli Spesialis
M

ng

on
gu

Halaman 42 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kandungan a.n. dr. Adi Nugroho, Sp.OG tanggal 13 Januari

R
2021;

si
21. Bukti T-21 berupa Berita Acara Pemeriksaan Ahli Pidana a.n. Sapta

ne
ng
Aprilianto, S.H., M.H., L.LM tanggal 8 Juli 2020;
22. Bukti T-22 berupa Berita Acara Pemeriksaan tambahan Ahli Pidana a.n.
Sapta Aprilianto, S.H., M.H., L.LM tanggal 19 Oktober 2020;

do
gu 23. Bukti T-23 berupa Berita Acara Pemeriksaan Ahli Kejiwaan a.n. Hery Dian
Wahono., M.Psi. tanggal 30 September 2020;

In
A
24. Bukti T-24 berupa Berita Acara Pemeriksaan Ahli Pidana a.n. Dr. M.
Solehudin S.H., M.H. tanggal 15 April 2021;
ah

25. Bukti T-25 berupa Berita Acara Pemeriksaan Ahli Pidana a.n. Dr. Ahmad

lik
Sofian S.H., M.A. tanggal 16 Agustus 2021;
26. Bukti T-26 berupa Surat Permohonan bantuan pemeriksaan Psikis Korban
am

ub
a.n. Maily Nadif Khoiriyyah Nomor :
B/1/II/RES.1.24./2020/Ditreskrimum tanggal 24 Februari 2020;
ep
27. Bukti T-27 berupa Hasil Pemeriksaan Psikologi dari Lembaga Pelayanan
k

Psikologi Geofira Nomor : 002/KET.PSI/Psi.For/II/2020 tanggal


ah

29 Februari 2020 tentang hasil pemeriksaan psikologi Sdri.


R

si
Maily Nadif Khoiriyyah;
28. Bukti T-28 berupa Surat permohonan bantuan ahli kejiwaan untuk

ne
ng

tersangka
a.n. Moch. Subchi Azal Tsani als Mas Bechi Nomor : B/ND-

do
gu

512/VII/RES.1.24./2020/ Ditreskrimum tanggal 9 Juli 2020;


29. Bukti T-29 berupa Surat Pengantar permohonan bantuan ahli kejiwaan dan
Hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka a.n. Moch Subchi Azal
In
A

Tsani alias Mas Bechi Nomor : B/32/IX/RES.1.24./2020/


Ditreskrimum tanggal 8 September 2020;
ah

lik

30. Bukti T-30 berupa Laporan/pengaduan oleh Sdri. Ira Puspitasari tanggal 19
Mei 2018 tentang tindak pidana persetubuhan dan pencabulan
m

ub

terhadap anak yang dialami sendiri oleh Pengadu/Pelapor;


31. Bukti T-31 berupa Surat Perintah Penyelidikan Nomor : Sprin.lidik/
ka

202/V/RES.1.24./2018/Satreskrim tanggal 15 Mei 2018;


ep

32. Bukti T-32 berupa Surat Sdri. Ira Puspitasari tanggal 30 Juni 2018 tentang
ah

Pencabutan Laporan Polisi;


R

33. Bukti T-33 berupa Surat Ketetapan Nomor : SP.Tap/202.A /X/RES.1.24./


es

2019/Satreskrim tanggal 31 Oktober 2019 tentang penghentian


M

ng

penyelidikan pengaduan Sdri Ira Puspitasari;


on
gu

Halaman 43 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
34. Bukti T-34 berupa Laporan Polisi Nomor : LP.B/233/VII/2018/

R
Jatim/Res.Jbg

si
Tanggal 23 Juli 2018. Dengan Pelapor Siamrotul Ayu Masruroh;

ne
ng
35. Bukti T-35 berupa Surat Ketetapan Nomor : SP.Tap/198/X/RES
.1.24/2019/Satreskrim tanggal 31 Oktober 2019 tentang
penghentian penyidikan;

do
gu 36. Bukti T-36 berupa Surat Perintah Penyitaan Nomor : Sprin-Ta/209/XI
/RES.1.24./2019/Satreskrim tanggal 12 Nopember 2019;

In
A
37. Bukti T-37 berupa Berita Acara Penyitaan tanggal 12 Nopember 2019
tentang penyitaan barang dan surat dari Maily Nadif Khoiriyyah;
ah

Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah dicocokkan dengan aslinya

lik
dan telah pula bermeterai cukup, sehingga memenuhi syarat dan dapat diterima
sebagai alat bukti surat dan sesuai aslinya;
am

ub
Menimbang, bahwa guna membuktikan dalil jawabannya maka Turut
ep
Termohon telah mengajukan bukti surat sebagai berikut:
k

1. Bukti TT-1 berupa Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum


ah

Untuk Mengikuti Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak


R

si
Pidana (P–16) Nomor : Print-127/M.5.4/EKU.1/1/2020 tanggal
28 Januari 2020;

ne
ng

2. Bukti TT-2 berupa Surat Nomor : B-1978/M.5.4/Eku.1/3/2020 tanggal 18


Maret 2020 perihal Hasil penyidikan atas nama tersangka

do
gu

MOCH. SUBCHI AZAL TSANI alias MAS BEKHI melanggar


Pasal 285 KUHP dan atau Pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP belum
lengkap;
In
A

3. Bukti TT-3 berupa Surat Nomor : B-2455/M.5.1/Eku.1/3/2020 tanggal 24


Maret 2020 perihal Pengembalian Berkas Perkara atas nama
ah

lik

tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI alias MAS BEKHI


melanggar Pasal 285 KUHP dan atau Pasal 294 ayat (2) ke-2
m

ub

KUHP, untuk dilengkapi;


4. Bukti TT-4 berupa Surat Nomor : B-4249/M.5.1/EKU.1/7/2020 tanggal 23
ka

Juli 2020 perihal Pengembalian Berkas Perkara atas nama


ep

tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI alias MAS BEKHI


ah

melanggar Pasal 285 KUHP dan atau Pasal 294 ayat (2) ke-2
R

KUHP, untuk dilengkapi;


es

5. Bukti TT-5 berupa Surat Nomor : B-6394/M.5.1/EKU.1/11/2020 tanggal 19


M

ng

Nopember 2020 perihal Pengembalian Berkas Perkara atas


on
gu

Halaman 44 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nama tersangka MOCH. SUBCHI AZAL TSANI alias MAS

R
BEKHI melanggar Pasal 285 KUHP dan atau Pasal 294 ayat (2)

si
ke-2 KUHP, untuk dilengkapi;

ne
ng
6. Bukti TT-6 berupa Koordinasi dan Konsultasi dengan Penyidik (Termohon)
pada tanggal 23 Pebruari 2021 yang dituangkan dalam Berita
Acara;

do
gu 7. Bukti TT-7 berupa Koordinasi dan Konsultasi dengan Penyidik (Termohon)
pada tanggal 3 Mei 2021 yang dituangkan dalam Berita Acara;

In
A
8. Bukti TT-8 berupa Koordinasi dan Konsultasi dengan Penyidik (Termohon)
pada tanggal 7 Oktober 2021 yang dituangkan dalam Berita
ah

Acara;

lik
Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah dicocokkan dengan
aslinya dan telah pula bermeterai cukup, sehingga memenuhi syarat dan dapat
am

ub
diterima sebagai alat bukti surat dan sesuai aslinya;
Menimbang, bahwa selain bukti surat sebagai tersebut di atas Pemohon
ep
juga telah mengajukan 5 (lima) orang saksi yang telah didengar keterangannya
k

di bawah sumpah yaitu 1. Saksi Abdul Basyith, 2. Saksi Adzi Fahrulrozi Aziz, 3.
ah

dr. Ngesti Lestari, SH, Sp.F(K) (Ahli) 4. Dr. Prija Djatmika, S.H., M.S, 5. Dr.
R

si
Bambang Suheryadi, S.H., M.Hum (Ahli) yang menerangkan selengkapnya
sebagaimana tertuang selengkapnya dalam berita acara perkara a quo ;

ne
ng

Menimbang, bahwa selain bukti surat sebagai tersebut di atas Tergugat

do
gu

juga telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi yang telah didengar keterangannya
di bawah sumpah yaitu 1. Nun Sayuti, 2. Dr. Ahmad, Sofian, SH., MA (ahli), 3.
Sapta Aprilianto, S.H., M.H., LL.M (ahli);
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam


ah

lik

berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
m

ub

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal


yang diajukan lagi dan mohon putusan;
ka

ep

TENTANG HUKUMNYA
ah

Menimbang, bahwa maksud permohonan Pemohon sebagaimana


es

telah diuraikan tersebut di atas ;


M

ng

Dalam Eksepsi
on
gu

Halaman 45 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebelum hakim tunggal mempertimbangkan

R
Permohonan Praperadilan yang di ajukan oleh Pemohon, maka hakim akan

si
terlebih dahulu mempertimbangkan apakah Pengadilan Negeri Surabaya

ne
ng
berwenang atau tidak untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo ;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 77 s/d pasal 83
KUHAP telah secara tegas mengatur bahwa Pengadilan Negeri berwenang

do
gu untuk memeriksa dan memutus masalah yang berkaitan dengan Praperadilan
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam KUHAP tentang :

In
A
a. Tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan atau penghentian Penuntutan ;
ah

b. Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidanya

lik
dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan ;
Menimbang, bahwa wewenang sebagaimana yang diatur dalam
am

ub
pasal 77 s/d 83 KUHAP tersebut di atas telah diperluas berdasarkan putusan
Mahkamah Konstitusi No. 21 /PUU-XII/2014, sehingga hingga saat ini
ep
wewenang Praperadilan telah termasuk juga masalah penetapan Tersangka,
k

Penggeledahan dan Penyitaan ;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena pihak yang dijadikan sebagai pihak


R

si
Termohon dalam perkara a quo adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia
Daerah Jawa Timur Direktorat Reserse Kriminal Umum yang beralamat Kantor

ne
ng

di Kota Surabaya dan Turut Termohon adalah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
yang juga beralamat Kantor di Ibukota Provinsi Jawa Timur yaitu di Kota

do
gu

Surabaya, maka kedua domisili dari Termohon maupun Turut Termohon berada
di wilayah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, sehingga dengan demikian
Pengajuan perkara Praperadilan yang di ajukan oleh Pemohon telah benar dan
In
A

tepat serta Pengadilan Negeri Surabaya berwenang memeriksa dan mengadili


perkara a quo;
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam uraian Permohonan Praperadilan


mempersoalkan tentang Penetapan Tersangka persangkaan sesuai maksud
m

ub

Pasal 285 KUHP dan Pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP sebagaimana diterangkan
dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) Tsk. A.n. MOCH
ka

SUBCHI AZAL TSANI Nomor : B/175/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim, tanggal 12


ep

November 2019 sehingga berdasarkan uraian selengkapnya dari Pemohonan


ah

Praperadilan Pemohon tersebut maka Pemohon Praperadilan telah mengajukan


R

tuntutan sebagaimana tersebut dalam amar Pemohonannya yang pada


es

pokoknya sebagai berikut;


M

ng

Menyatakan tindakan TERMOHON yang menetapkan PEMOHON


on
gu

Halaman 46 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Tersangka atas dugaan tindak pidana pemerkosaan atau

R
perbuatan cabul, sebagai mana diatur dan diancam pidana dalam

si
Pasal 285 KUHP atau Pasal 294 Ayat 1 dan 2 ke 2e KUHP

ne
ng
sebagaimana Laporan Polisi Nomor :
LPB/392/X/RES.1.24/2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober
2019 jo Surat Perintah Penyidikan Nomor :

do
gu SP.Sidik/474/II/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 26 Februari
2020 (Surat Perintah Penyidikan Nomor :

In
A
SP.Sidik/871/VI/Res.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 5 Juni 2020)
jo berkas perkara pidana atas nama tersangka MOCH. SUBCHI
ah

AZAL TSANI als. MAS BEKHI Nomor Pol : BP/59/-

lik
III/2020/Ditreskrimum tanggal 11 Maret 2020 (atau tertulis juga
Nomor Pol : BP/59/-III/RES.1.24/2020/Ditreskrimum tanggal 14
am

ub
Maret 2020) tidak didukung dengan sekurang-kurangnya dua alat
bukti yang sah sesuai Pasal 184 KUHAP sebagaimana telah
ep
ditentukan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Republik
k

Indonesia Nomor : 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015,


ah

sehingga tidak sah;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap Pemohon Praperdilan tersebut oleh
Termohon dan Turut Termohon telah mengajukan jawaban yang selengkapnya

ne
ng

sebagaimana tersebut diatas, dimana dalam jawabannya Termohon telah


mengajukan eksepsi yang selengkapnya sebagaimana tersebut diatas yang

do
gu

pada pokoknya sebagai berikut :


a. bahwa penyidikan perkara Laporan Polisi Nomor:LPB/392/X/RES.1.24 /
2019/JATIM.RES.JBG tanggal 29 Oktober 2019 dengan tempus dan locus
In
A

delicty, korban, pelaku, saksi-saksi, penyidikan/penyidiknya berada


diwilayah hukum dan menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Jombang,
ah

lik

kalau perkara pemeriksaan s.d. memutus perkara a quo diajukan pada


Pengadilan Negeri Surabaya maka putusan hukumnya akan cacat hukum
m

ub

(vide ketentuan pasal 84 KUHAP tentang pengadilan mana yang berwenang


untuk memeriksa dan mengadili perkara pidana);
ka

b. Bahwa Pemohon dalam permohonannya telah menunjukkan kekaburan


ep

dalam menentukan subjek hukum (error in objekto) sebagaimana dalam


ah

permohonannya yang mendalilkan bahwa Termohon telah melakukan


R

penetapan tersangka terhadap diri Pemohon, mengingat Termohon dalam


es

hal ini tidak melakukan penetapan tersangka terhadap diri Pemohon,


M

ng

adapun penetapan Tersangka atas diri Pemohon berdasarkan Surat


on
gu

Halaman 47 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketetapan Tersangka Nomor:S.Tap/183-A/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim

R
tanggal 12 November 2019 yang dilakukan oleh Satreskrim Polres

si
Jombang, sedangkan Termohon sendiri dalam proses penyidikan perkara

ne
ng
aquo dilakukan setelah adanya pelimpahan perkara berdasarkan surat /
144/l/Res.1.24/2020/Satreskrim tanggal 15 Januari 2020, sehingga dalil
Pemohon tidak dapat diterima dan mengada-ada;

do
gu c. Dalam permohonannya pemohon mendalilkan bahwa Termohon telah
melakukan proses penyidikan terhadap 2 laporan polisi dengan pelapor

In
A
yang sama terhadap peristiwa yang sama vide Fakta-Fakta pada halaman 6
point 1 dan 2 surat permohonannya, fakta yang ada bahwa laporan Polisi
ah

Nomor: LPB/233/VII/2018/JATIM/RES.JBG tanggal 23 Juli 2018 bukan

lik
dilakukan oleh saksi korban a.n. Mayli Nadif Khoiriyyah melainkan oleh sdri
Shamrotul Ayu Masruroh sehingga permohonan dari pemohon telah salah
am

ub
dalam mengkonstruksikan suatu permasalahan/perkara dan patut ditolak;

Menimbang, bahwa selain Termohon mengajukan eksepsi, oleh Turut


ep
k

Termohon juga mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut;


- Bahwa permohonan pra peradilan yang ditujukan kepada Kepala
ah

R
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Cq. Asisten Tindak Pidana Umum Kejati

si
Jatim sebagai TURUT TERMOHON tersebut adalah salah alamat (Error

ne
ng

in persona);
- Bahwa ruang lingkup praperadilan yang menjadi kewenangan Pengadilan
Negeri sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 huruf a KUHAP yaitu

do
gu

tentang ”sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian


penyidikan atau penghentian penuntutan”;
In
A

- Bahwa tidak ditemukan adanya tindakan TURUT TERMOHON yang


memenuhi ketentuan pasal 77 huruf a KUHAP, karena TURUT
ah

TERMOHON sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tidak pernah


lik

melakukan penangkapan atau penahanan maupun melakukan


penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan dalam perkara
m

ub

pidana atas nama tersangka MOCH.SUBCHI AZAL TSANI alias MAS


BEKHI, dan TURUT TERMOHON juga tidak pernah menetapkan MOCH.
ka

ep

SUBCHI AZAL TSANI alias MAS BEKHI sebagai tersangka yang menjadi
obyek praperadilan ini karena penetapan sebagai tersangka tersebut
ah

bukan kewenangan TURUT TERMOHON tetapi merupakan domain


R

TERMOHON yaitu Penyidik pada DITRESKRIMUM POLDA JATIM,


es
M

sehingga gugatan PEMOHON adalah salah alamat atau ERROR IN


ng

on
gu

Halaman 48 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERSONA dan oleh karenanya cukup beralasan bagi TURUT

R
TERMOHON untuk tidak dimasukkan sebagai pihak dalam perkara Pra

si
Peradilan ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa mengenai eksepsi Termohon dan Turut Termohon
Praperadilan sebagaimana tersebut di atas akan dipertimbangkan sebagai
berikut;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena prinsip hukum acara pidana khususnya
menyangkut praperadilan telah menentukan waktu penyelesaian perkara secara

In
A
terbatas (hanya dalam waktu tujuh hari), maka proses pemeriksaan perkara-
perkara yang cepat yang dibatasi oleh tenggang waktu seperti praperadilan
ah

tidak dikenal adanya eksepsi, Replik maupun Duplik, sehingga seluruh materi

lik
yang berkaitan dengan eksepsi tersebut haruslah dipertimbangkan bersama-
sama dengan pokok perkara;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi dari Termohon dan Turut
Termohon tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim Tunggal Praperadilan akan
k

mempertimbangkan materi Permohonan Pemohon Praperadilan sebagaimana


ah

tersebut berikut ini;


R

si
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Praperadilan

ne
ng

adalah sebagaimana tersebut diatas dan dianggap tgerulang Kembali dalam


pertimbangan terhadap pokok perkjara a quo;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap Permohonan Praeradialn tersebut oleh


Termohon dan Turut Termohon juga telah mengajukan jawaban sebagaimana
tersebut di atas dan dianggap dikutip Kembali dalam pertimbangan terhadap
In
A

pokok perkara a quo;


Menimbang, bahwa sebelum Hakim Tunggal Praperadilan
ah

lik

mempertimbangkan pokok permohonan Pemohon, maka terlebih dahulu akan


dipertimbangkan tentang formil beracara;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam eksepsi Termohon telah mengemukakan dua


issue hukum yang berkaitan dengan Permohonan Pemohon yaitu mengenai:
ka

a. Pemohon dalam permohonannya telah menunjukkan kekaburan dalam


ep

menentukan subjek hukum (error in subjecto) karena penetapan


ah

Tersangka atas diri Pemohon berdasarkan Surat Ketetapan Tersangka


R

Nomor:S.Tap/183-A/XI/RES.1.24/2019/Satreskrim tanggal 12
es

November 2019 yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Jombang,


M

ng

sedangkan Termohon sendiri dalam proses penyidikan perkara aquo


on
gu

Halaman 49 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan setelah adanya pelimpahan perkara berdasarkan surat /

R
144/l/Res.1.24/2020/Satreskrim tanggal 15 Januari 2020;

si
b. Bahwa Pemohon mendalilkan bahwa Termohon telah melakukan

ne
ng
proses penyidikan terhadap 2 laporan polisi dengan pelapor yang
sama terhadap peristiwa yang sama vide Fakta-Fakta pada halaman 6
point 1 dan 2 surat permohonannya, fakta yang ada bahwa laporan

do
gu Polisi Nomor: LPB/233/VII/2018/JATIM/RES.JBG tanggal 23 Juli 2018
bukan dilakukan oleh saksi korban a.n. Mayli Nadif Khoiriyyah

In
A
melainkan oleh sdri Shamrotul Ayu Masruroh sehingga permohonan
dari pemohon telah salah dalam mengkonstruksikan suatu
ah

permasalahan/perkara dan patut ditolak;

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Praperadilan ditujukan
am

ub
kepada Termohon Praperadilan sebab menurut Pemohon, Termohonlah yang
mengeluarkan Penetapan tersangka terhadap diri Pemohon padahal menurut
Termohon yang menetapkan Pemohon sebagai Terangka adalah Polres
ep
k

Jombang sehingga Permohonan Pemohon dikategorikan sebagai error in


subjecto;
ah

R
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Termohon

si
yang ditandai dengan bukti T-1 berupa Laporan Polisi Nomor: LPB /

ne
ng

392/X/RES/1.24/2019/JATIM.JBG tanggal 29 Oktober 2019 maka telah nyata


bahwa laporan Polisi yang di buat oleh saksi Korban/saksi Pelapor adalah di
Polres Jombang, Jawa Timur;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-2 yang di ajukan oleh


Termohon berupa surat perintah Penyelidikan Nomor
In
A

Sprin.lidik/442/X/RES.1.24/2019/Satreskrim tanggal 29 Oktober 2019, maka


telah nyata bahwa proses awal suatu kasus setelah adanya laporan Polisi oleh
ah

masyarakat, pelaksana Penyelidikannya dilaksanakan oleh Polres Jombang;


lik

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-7 yang diajukan oleh pihak


Termohon berupa surat Perintah Penyidikan Nomor :
m

ub

Sprin.dik/183/XI/Res.1.24/2019/Satreskrim, telah nyata bahwa penyidikan awal


dalam perkara a quo dilaksanakan oleh Polres Jombang;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat tersebut di atas maka telah


nyata bahwa mulai dari adanya Laporan Polisi oleh pihak Pelapor dan dilakukan
ah

Penyelidikan serta di tingkatkan ke penyidikan dan keberadaan saksi-saksi yang


R

telah di sidik seluruhnya diawali oleh Polres Jombang tempat kejadian


es
M

Perkaranya di duga terjadi di wilayah Kabupaten Jombang ;


ng

on
gu

Halaman 50 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut telah nyata bahwa

R
benar Penetapan tersangka atas diri Pemohon dikeluarkan oleh Polres

si
Jombang karena oleh Polres Jombang telah menerbitkan surat perintah

ne
ng
penyidikan atas laporan polisi dari saksi pelapor Maily Nadif Khoirriyyah,
sehingga menurut Hakim Tunggal Pemeriksa Praperadilan a quo, permohonan
Pemohon bukan error in subjecto tetapi termasuk dalam kategori Plural litis

do
gu consortium (kurang pihak) dalam mengajukan Permohonan Praperadilan a quo,
sebab seluk beluk perkara a quo peristiwa hukumnya telah terjadi di wilayah

In
A
Polres Jombang sehingga secara formil perbuatan hukum institusi penyidiik
yang dimulai diruang lingkup Polres Jombang tidak bisa diminta
ah

pertanggungjawabannya kepada Termohon (penyidik di Polda Jatim) karena

lik
pada prinsipnya pihak Termohon kapasitasnya hanya melanjutkan penyidikan
yang telah di laksanakan oleh Penyidik Polres Jombang;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian sebagaimana pertimbangan
tersebut di atas menurut hakim Praperadilan tidak perlu lebih lanjut
ep
mempertimbangkan pokok perkara dalam perkara Praeradilan a quo, Hakim
k

Tunggal Praperadilan menetapkan bahwa secara formil Permohonan


ah

Praperadian dari Pemohon Prapradilan harus dinyatakan tidak dapat diterima;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Praperadilan secara
formil dinyatakan tidak dapat diterima maka Pemohon harus dihukum

ne
ng

membayar biaya perkara;

do
gu

Mengingat Pasal 77 sampai dengan Pasal 82 Undang-Undang No 8


Tahun 1981 (KUHAP) serta pasal-pasal lain yang berkenaan dengan perkara
ini;
In
A

MENGADILI:
ah

lik

1. Menyatakan Permohonan Praperadilan a quo kurang pihak ;


2. Menyatakan permohonan Praperadilan a quo tidak dapat diterima ;
m

ub

3. Menghukum pemohon Praperadilan untuk membayar biaya perkara


sejumlah Nihil;
ka

ep

Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 16 Desember 2021 oleh


ah

Martin Ginting, S.H.,M.H., Hakim Pengadilan Negeri Surabaya dan diucapkan


R

dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim tersebut
es

dan dibantu oleh Agus Widodo, S.H., M.H., Panitera Pengganti serta dihadiri
M

ng

oleh Kuasa Pemohon, Kuasa Termohon dan Kuasa Turut Termohon.


on
gu

Halaman 51 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Panitera Pengganti Hakim

ne
ng

do
gu Agus Widodo, S.H., M.H. Martin Ginting, SH.,MH.

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 52 Putusan Nomor: 35/Pid.Pra/2021/PN SBY


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Anda mungkin juga menyukai