u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pid.I.A.3
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Bandung yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
do
gu berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : Terdakwa;
In
2. Tempat lahir : Garut;
A
3. Umur/Tanggal lahir : 36 tahun/19 Mei 1985;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
ah
lik
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Kampung Biru RT 03/004 Kelurahan/Desa Dago
am
ub
Kecamatan Coblong Kota Bandung;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Guru;
ep
k
1. Penyidik sejak tanggal 1 Juni 2021 sampai dengan tanggal 20 Juni 2021;
R
si
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 21 Juni 2021
sampai dengan tanggal 30 Juli 2021;
ne
ng
do
gu
17 Oktober 2021;
6. Penuntut Umum Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak
ah
lik
ub
M.Hum, Gregorius Septhianus Toda, S.H., dan Jupersik Poltak, S.H., M.H.,
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Para Advokat, berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
si
Bandung Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg tanggal 11 November 2021;
Pengadilan Negeri tersebut;
ne
ng
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN
Bdg tanggal 3 November 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim;
do
gu - Penetapan Majelis Hakim Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg tanggal 3
November 2021 tentang penetapan hari sidang;
In
A
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Anak Korban-Anak Korban, Saksi, Ahli
ah
lik
dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan
di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
am
ub
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana:
ep
telah melakukan beberapa perbuatan sebagai perbuatan yang berdiri
k
si
persetubuhan dengannya atau orang lain, yang menimbulkan korban lebih
dari satu orang, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 81 ayat (1),
ne
ng
ayat (3), ayat (5) jo. Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.1 Tahun
do
gu
lik
ub
(lima ratus juta rupiah), dengan subsidair selama 1 (satu) tahun kurungan;
ep
sebesar Rp. 75.770.000,- (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
si
penghitungan kerugian korban terlampir;
b. Anak Korban Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang
ne
ng
bernama Sdr. E sebesar Rp. 22.535.000,- (dua puluh dua juta lima
ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;
do
gu c. Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi
VIII sebesar Rp. 20.523.000,- (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga
In
A
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban terlampir;
ah
lik
d. Anak Korban Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama
Sdr. Saksi IX sebesar Rp. 29.497.000,- (dua puluh sembilan juta empat
ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
am
ub
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;
e. Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi I
ep
sebesar Rp. 8.604.064,- (delapan juta enam ratus empat ribu enam
k
si
f. Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi II
sebesar Rp.14.139.000,- (empat belas juta seratus tiga puluh sembilan
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebesar Rp. 11.378.000,- (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan
ep
sebesar Rp. 17.724.377,- (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian
si
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;
k. Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. AY
ne
ng
sebesar Rp. 19.663.000,- (sembilan belas juta enam ratus enam puluh
tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
dan penghitungan kerugian korban terlampir;
do
gu l. Anak Korban V sebesar Rp. 15.991.377,- (lima belas juga sembilan
ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah)
In
A
dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan
kerugian korban terlampir;
ah
lik
Total keseluruhan restitusi 12 anak korban: Rp. 331.527.186,- (tiga ratus
tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh ribu seratus delapan puluh
enam rupiah);
am
ub
6. Membekukan, mencabut dan membubarkan Yayasan Yatim Piatu Manarul
Huda Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani
ep
Tengah Bandung, Madani Boarding School, dan Pondok Pesantren Tahfidz
k
si
7. Merampas Harta Kekayaan/Asset Terdakwa berupa tanah dan bangunan
Pondok Pesantren Tahfidz Madani Boarding School Yayasan Manarul
ne
ng
do
gu
lik
warna Hitam yang disita dari Terdakwa untuk dilakukan pelelangan dan
hasilnya diserahkan kepada Negara Cq. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
m
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga No: 3205292901190011 atas
si
nama Saksi I;
b. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga No:3205291612070758 atas
ne
ng
nama A;
Disita dari Pelapor Aep Saepul, tanggal 28 Mei 2021;
c. 2 (dua) kembar fotokopi Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN IX
do
gu No: 3205-LT-05092016-0405 tanggal 06 September 2006;
d. 1 (satu) lembar fotokopi kartu keluarga No: 320529181207076 atas
In
A
nama SAKSI IX;
Disita dari Saksi IX, tanggal 28 Mei 2021;
ah
lik
e. 1 (satu) lembar fotokopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN II
Nomor: 3205-LT-19042016-0130 tanggal 20 April 2016;
f. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga No: 3205291612070773 atas
am
ub
nama Saksi II;
Disita dari Saksi II, tanggal 28 Mei 2021
ep
g. 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN X
k
si
nama I I;
Disita dari Saksi I I, tanggal 16 Juni 2021 ;
ne
ng
i. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama ANAK KORBAN XII
Nomor: 2556/2004 tanggal 15 September 2004;
do
gu
k. 1 (satu) lembar fotocopy Akta Kelahiran atas nama ANAK KORBAN III
Nomor: 3211-LT-20022014-0004 tanggal 20 Februari 2004;
ah
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
p. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Nomor: 3205401509080003
si
atas nama SAKSI VI.
Disita dari Saksi Saksi VI, tanggal 16 Juni 2021;
ne
ng
q. 1 (satu) lembar fotocopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN VII
Nomor: 3205-LT-08122011-0859 tanggal 08 Desember 2011;
r. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga No: 3205401806080008 atas
do
gu nama J;
Disita dari Saksi Saksi VII, tanggal 16 Juni 2021;
In
A
s. 1 (satu) lembar fotocopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN VIII
Nomor: 3205-LT-23082012-0143 tanggal 11 September 2013;
ah
lik
t. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Nomor: 3205400101080851
atas nama SAKSI VIII;
Disita dari Saksi Saksi VIII, tanggal 16 Juni 2021;
am
ub
u. 1 (satu) lembar fotocopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN V
Nomor: 3056/D/2003 tanggal 17 Maret 2003;
ep
v. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu keluarga Nomor: 3205112111070058
k
atas nama S;
ah
si
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
w. 1 (satu) buah KTP No: 3273021908850020 atas nama Herry Wirawan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
manusia adalah hak hidup (the right to life). Hak ini pula yang secara
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Jaksa Penuntut Umum agar benar-benar menjadi instrumen
R
penegak hukum yang independen dan tidak dijadikan instrumen “Vested
si
Interest” atau “balas dendam” bagi Saksi Pelapor, menghindari jangan
ne
ng
sampai menggunakan pertimbangan emosional belaka dimana
seharusnya mengedepankan fakta hukum yang obyektif;
- Bahwa perihal Pidana mati itu sangatlah berlebihan dan tidak memenuhi
do
gu rasa keadilan yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab;
- Tentang pembayaran restitusi untuk ke-12 anak korban dengan total
In
A
Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh
tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah); membekukan, mencabut
ah
lik
dan membubarkan Yayasan Yatim Piatu Manarul Huda Komplek Sinergi
Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat, Antapani Tengah, Bandung,
Madani Boarding School, dan Pondok Pesantren Tahfidz Madani
am
ub
Yayasan Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru,
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung; merampas Harta Kekayaan/Asset
ep
Terdakwa berupa tanah dan bangunan Pondok Pesantren Tahfidz
k
si
Kekayaan/Asset terdakwa lainnya baik yang sudah disita maupun yang
belum dilakukan penyitaan untuk dilakukan pelelangan dan hasilnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
2. Terdakwa:
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1) Bahwa Terdakwa memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas
si
segala berkat dan karuniaNya;
2) Bahwa Terdakwa merasa menyesal yang sedalamdalamnya atas
ne
ng
kesalahan Terdakwa;
3) Bahwa Terdakwa berharap Majelis Hakim memberikan keringanan
hukuman dari tuntutan Penuntut Umum. Terdakwa teringat akan apa
do
gu yang disampaikan isteri Terdakwa di persidangan, dimana isteri
Terdakwa menyampaikan tentang anak Terdakwa yang selalu
In
A
menanyakan kapan ayah akan pulang;
4) Bahwa Terdakwa menyadari Terdakwa telah melakukan kesalahan
ah
lik
terhadap Para Korban;
5) Bahwa Terdakwa berharap masih diberi kesempatan untuk mejadi ayah
yang baik bagi anak-anak Terdakwa;
am
ub
6) Bahwa Terdakwa meminta maaf kepada para Korban dan kepada
semua lapisan masyarakat;
ep
7) Bahwa atas semua hal tersebut Terdakwa memohon kepada Majelis
k
si
Tim Penasihan Hukum dan Penuntut Umum atas persidangan yang
telah dilaksanakan;
ne
ng
do
gu
Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada
tuntutannya;
In
Setelah mendengar tanggapan Terdakwa dan Penasihat Hukum
A
lik
ub
PRIMAIR
Bahwa Terdakwa pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan
ka
dengan pasti yakni pada antara sekitar tahun 2016 sampai dengan tahun 2021
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kota Bandung, Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan
si
Cileunyi Kabupaten Bandung, Apartemen TSM Bandung Kota Bandung, Hotel
A Kota Bandung, Hotel PP Kota Bandung, Hotel B & B Kota Bandung, Hotel N
ne
ng
Kota Bandung, Hotel R Bandung, Rumah Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanagara
Bandung, memperhatikan ketentuan Pasal 84 ayat (1) KUHAP, Pengadilan
Negeri Kota Bandung yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara
do
gu ini, telah melakukan beberapa perbuatan sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
sehingga merupakan beberapa kejahatan, sebagai pendidik telah melakukan
In
A
kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan
dengannya atau orang lain, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan
ah
lik
cara sebagai berikut:
Bahwa Terdakwa sebagai Pendidik/Guru Pesantren Tahfidz Madani
yang beralamat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
am
ub
Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai dengan
tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak korban santriwati
ep
di lingkungan Pesantren Tahfidz Madani dengan cara sebagai berikut :
k
ANAK KORBAN IV
ah
si
Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.34 Antapani
Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa menghampiri anak
ne
ng
korban yang sedang tertidur, lalu Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan
wajah ANAK KORBAN IV yang saat itu kaget dan ketakutan sekali, dimana
do
gu
Terdakwa meraba vagina dan payudara anak korban, lalu Terdakwa membuka
paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa mengesek-gesekkan
In
alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban dengan posisi Terdakwa menindih
A
lik
ub
berhubungan intim ama ANAK KORBAN IV ”, saat itu anak korban ketakutan,
dimana Terdakwa mulai membuka baju dan celana anak korban serta
ka
menidurkan anak korban di atas kasur dalam posisi telantang, setelah itu
ep
Bandung, sekira di atas waktu adjan Isya Terdakwa memanggil anak korban
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk ke kamar 1 untuk memijit Terdakwa, dimana Terdakwa mulai menciumi
si
pipi, bibir dan mengajak anak korban berhubungan intim, hingga Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma didalam kelamin ANAK KORBAN IV.
ne
ng
Pada sekitar bulan Juni tahun 2020 ketika anak korban sedang berada
di Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung, Terdakwa melalui sms
yang dikirimkan kepada ANAK KORBAN X yang menyuruh anak korban dan A
do
gu ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung, lalu anak korban dan A
menggunakan Grab menuju ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung
In
A
dan setelah itu Terdakwa membawa anak korban ke kamar 3 dan menutup
pintu kamar, lalu Terdakwa memegang tangan anak korban sambil berkata
ah
“Anak Korban IV, bapak mau berhubungan intim“, lalu Terdakwa membuka
lik
celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana yang dikenakan
Terdakwa yang selanjutnya memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
am
ub
kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin
ANAK KORBAN IV.
ep
Pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak korban
k
berada di Garut dihubungi via sms oleh Terdakwa yang mengajak anak korban
ah
untuk pulang bareng ke Bandung dan pada tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa
R
si
menjemput anak korban dari Garut dan membawa anak korban ke Pesantren
Tahfidz Madani Cibiru Kota dan membawa anak korban ke kamar No.1, dimana
ne
ng
Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri
serta mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin ANAK KORBAN IV.
do
gu
lik
ub
arah jam tiga, jam enam, jam tujuh dan jam sembilan, dan hasil pemeriksaan
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ka
ANAK KORBAN II
ep
Pada sekira bulan Desember 2017 sampai dengan awal tahun 2021
ah
suami istri dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa istri Terdakwa jarang mau
es
M
berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak anak serta
ng
tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa menjanjikan akan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membiayai perkuliahan ANAK KORBAN II jika bersedia mengurus pesantren,
si
dimana Terdakwa dengan setengah memaksa mengajak dan membujuk ANAK
KORBAN II untuk berhubungan intim layaknya suami istri dan Terdakwa
ne
ng
memaksa anak korban untuk berhubungan intim pada setiap pagi, siang dan
malam yang dilakukan Terdakwa di beberapa tempat antara lain di Yayasan
Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
do
gu No.35 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di
In
A
Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung, di Apartement TSM Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B
ah
lik
& B, dan Hotel N.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan ANAK KORBAN II hamil serta
melahirkan seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019, anak korban telah
am
ub
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti
ep
Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 31 Mei 2021 No.Pol :R/E/
k
si
kandungan : selaput dara sudah tinggal sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil
pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.
ne
ng
ANAK KORBAN V
Berawal pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban ANAK
do
gu
mau diajak berhubungan intim dan istrinya tidak mau punya banyak anak,
setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh anak korban untuk tidur dengan
ah
lik
ub
dikenakan anak korban, setelah itu Terdakwa membuka sabuk dan celana
panjangnya, setelahi itu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
ka
kelamin anak korban yang menjerit kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata “
ep
ngak papa nanti juga tidak sakit “, lalu Terdakwa dengan cara paksa terus
ah
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban dan
es
M
Terdakwa terus mengajak anak korban berhubungan intim layaknya suami istri
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandung, Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
si
Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren
Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
ne
ng
Kota Bandung dan di Apartement TSM Bandung.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN V
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019, anak korban telah dibawa ke
do
gu rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya sebagaimana hasil
Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika
In
A
Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.M.Kes
ah
lik
yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : riwayat melahirkan,
anak umur dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
am
ub
ANAK KORBAN III
Berawal pada sekira bulan April – Mei tahun 2018 bertempat di
ep
Pesantren Manarul Huda di Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
k
Bandung, pada saat anak korban sedang tidur tiba-tiba Terdakwa menyuruh
ah
anak korban ANAK KORBAN III untuk memijit Terdakwa yang kemudian mulai
R
si
mengusap tangan, menciumi pipi dan bibir anak korban.
Pada sekitar bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di
ne
ng
Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban untuk memijit, lalu Terdakwa mulai
do
gu
lik
ub
tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sekitar bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa kembali mengajak anak
si
korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di Apartement Suites
Metro di Tower C lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen Suites
ne
ng
Metro ternyata disana sudah ada anak korban ANAK KORBAN X, anak korban
ANAK KORBAN II dan anaknya ANAK KORBAN II, lalu Terdakwa segera
menyewa satu kamar lagi dan mengajak anak korban untuk berhubungan intim.
do
gu Sekitar bulan Maret tahun 2000 sampai dengan bulan Juni tahun 2000
hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan intim dengan anak
In
A
korban di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru
Bandung, dimana pada sekitar bulan Mei tahun 2020 Terdakwa mengatakan
ah
lik
mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban.
Pada sekitar bulan September tahun 2020 anak korban menyampaikan
pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan Terdakwa menjawab “
am
ub
ya sudah, ngak apa-apa masa harus digugurin, bapak juga tanggung jawab”.
Pada sekira bulan Desember tahun 2020 pada saat anak korban
ep
sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
k
berhubungan intim di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung sekira jam
ah
22.30 WIB.
R
si
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN III
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021, anak korban telah dibawa ke
ne
ng
do
gu
sisa-sisa, habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ah
lik
ANAK KORBAN IX
Pertengahan bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal 03 Mei
m
ub
mencium bibir anak korban, lalu Terdakwa terus membujuk dan merayu anak
es
korban sambil berkata “ jangan takut gitu, da ngak ada seorang ayah yang akan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban menjadi percaya dan kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Terdakwa
si
yang mulai meraba-raba payudara dan alat kelamin anak korban, lalu Terdakwa
berusaha memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban
ne
ng
hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan pada keesokan malamnya
kembali Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim, dimana
dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa anak korban untuk berhubungan
do
gu intim layaknya suami istri, hingga pada tanggal 05 Mei 2021 anak korban hamil.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN IX
In
A
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019 dan anak korban telah dibawa
ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil
ah
lik
Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika
Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/KES.3/2021/Doksik yang
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
am
ub
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
jam tiga, jam enam dan jam sembilan, hamil 22 minggu dan hasil pemeriksaan
ep
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
k
Anak Korban VI
ah
si
Sinergi Jalan Nyaman No.34 Parakan
Saat Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa menghampiri anak
ne
ng
korban yang sedang tidur, lalu Terdakwa dengan cara paksa membuka celana
panjang dan celana dalam yang dikenakan anak korban, akan tetapi ketika
do
gu
lik
tertidur tiba-tiba anak korban dibangunkan oleh Terdakwa untuk segera turun
ke bawah ke kamar Terdakwa yang kemudian mengajak anak korban untuk
m
ub
ngobrol masalah istrinya yang susah diajak berhubungan intim, lalu Terdakwa
menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban,
ka
setelah itu Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak
ep
korban, lalu Terdakwa mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
ah
selama 10 (sepuluh) menit, hingga anak korban merasa kesakitan pada alat
es
M
berkata “ jangan takut sama bapak tidak akan apa apa, kamu harus ngertiin
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kondisi bapak “, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban untuk segera
si
pergi tidur dan hampir dalam sebulan Terdakwa terus memaksa dan mengajak
anak korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di dalam kamar
ne
ng
Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasa Margasatwa
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
Bahwa Terdakwa membujuk dan merayu anak korban berhubungan
do
gu intim dengan menjanjikan akan menjadikan anak korban sebagai Polisi Wanita,
akan tetapi ketika anak korban sedang haids, maka Terdakwa dengan cara
In
A
paksa dan kasar terus menyuruh anak korban untuk melayani napsu bejat
Terdakwa berhubungan intim.
ah
lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban terganggu secara
psikologis kejiwaanya menjadi benci, marah serta takut pada Terdakwa.
Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan pemeriksaan
am
ub
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021 No.Pol :
ep
R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
k
kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh
R
si
dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VI
ne
ng
do
gu
korban, akan tetapi anak korban tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus
menerus mendekati anak korban, dimana Terdakwa berusaha memegang
In
tangan anak korban dan memeluk anak korban yang selalu menghindar.
A
lik
ub
serta Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehidupan anak korban, setelah
berhasil membujuk anak korban, lalu Terdakwa segera membujuk dan
ka
mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri beberapa
ep
kali dalam sepanjang malam di tahun 2018 yang mengakibatkan anak korban
ah
hamil pada awal bulan Juli tahun 2018 dan ketika anak korban menyampaikan
R
menyampaikan tidak usah khawatir karena bapak akan tanggung jawab dan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
akan sayang pada anak korban dan dede bayinya, hingga pada sekira bulan
si
Pebruari tahun 2019 anak korban melahirkan seorang anak.
Bahwa sekira bulan Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren
ne
ng
Margasatwa Cibiru Kota Bandung, kembali Terdakwa membujuk dan mengajak
anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri yang mengakibatkan
anak korban mulai tidak datang bulan/haid lagi pada sekira bulan Desember
do
gu 2020 dan pada sekira akhir bulan Januari 2021 anak memberitahukan kepada
Terdakwa bahwa anak korban hamil anak kedua dan saat itu Terdakwa
In
A
menyampaikan akan bertanggungjawab mengurus anak korban dan calon
bayinya.
ah
lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN VI
terganggu psikologisnya dan Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan
pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang
am
ub
dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021 No.Pol : R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ep
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil
k
kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh minggu,
R
si
selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua puluh sembilan
ne
ng
minggu.
Anak Korban VII
do
gu
lik
Kota Bandungjau, dengan cara Terdakwa membuka rok yang dikenakan anak
korban, lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke
m
ub
dalam alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma
di dalam alat kelamin anak korban.
ka
pada tanggal 30 Mei 2021 dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk
ah
yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa melahirkan,
si
terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
ne
ng
hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
hari
Anak Korban VIII
do
gu Mulanya pada sekitar bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB
bertempat di Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
In
A
Antapani Jalan Nyaman No. 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak
korban memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa menceritakan masa
ah
lik
kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan membiayai anak korban sampai
kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak anak korban pindah ke kamar tidur dan
Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai
am
ub
memeluk, menciumi anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak
korban, lalu Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung
ep
yang dikenakan untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
k
sperma.
R
si
Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan
ne
ng
Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa.
do
gu
Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Kota
In
Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan
A
lik
ub
Hingga dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021
Terdakwa kembali membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan
ka
Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 anak korban
ah
biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai kuliah, sampai dia sudah
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 kembali Terdakwa
si
mengajak anak korban yang dalam keadaan hamil untuk berhubungan intim
bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung.
ne
ng
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VIII hamil dan anak
korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
do
gu Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
In
A
Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara robek arah jam empat, jam enam, jam sembilan dan
ah
lik
jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan belas minggu, bunyi jantung anak
terdengar dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, hamil
sembilan belas minggu.
am
ub
ANAK KORBAN XII
Bahwa berawal pada sekitar bulan Desember tahun 2019 bertempat di
ep
Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat
k
malam hari ketika hendak anak korban hendak tidur, tiba-tiba anak korban
ah
si
segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk diatas kasur
sedangkan anak korban dibawah lantai, lalu Terdakwa mengajak anak korban
ne
ng
duduk disamping Terdakwa yang mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,
memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan
do
gu
celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana
yang dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
In
untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
A
lik
sperma di paha anak korban, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban
untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa berkata agar anak korban tidak
m
ub
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
ep
mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat
si
kelamin anak korban sambil digoyang-goyangkan hingga Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban,
ne
ng
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN XII
terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et
do
gu Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang
In
A
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
ah
lik
jam dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VII
am
ub
Bahwa pada sekitar tahun 2019 bertempat di dalam kamar tidur
Terdakwa di lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
ep
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
k
Kota Bandung dan di kamar tidur Terdakwa di Panti Sosial Asuhan Anak
ah
si
Terdakwa terlebih dahulu berusaha memaksa, membujuk dan merayu anak
korban untuk melakukan hubungan intim layaknya suami istri dan perbuatan
ne
ng
do
gu
yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
03 Juni 2021 No.Pol: R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ah
lik
ub
terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
ka
hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
ep
hari.
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membujuk anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri dengan
si
terlebih dahulu Terdakwa memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di
kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim,
ne
ng
saat itu anak korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa “
GURU ITU ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU “, hingga
akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur,
do
gu lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,
kemudian Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang
In
A
sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada
alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke
ah
lik
alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN XIII
terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
am
ub
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et
Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
ep
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang
k
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
R
si
jam tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh.
ne
ng
ANAK KORBAN X
Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 hingga pada sekitar
do
gu
akhir bulan Maret tahun 2021 bertempat di Yayasan Manarul Huda di Jalan
Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di dalam kamar tengah
In
lantai 1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir No.31 Hilir Kota Bandung, Terdakwa
A
dengan cara paksa berusaha membujuk dan merayu anak korban untuk
berhubungan intim layaknya suami istri dengan terlebih dahulu Terdakwa
ah
lik
ub
korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur, lalu Terdakwa
ep
Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang
R
ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada alat
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN X
si
BINTI SAKSI X terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
ne
ng
sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti
Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
do
gu Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara robek arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan
In
A
hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
ah
lik
berdasarkan Pasal 81 ayat (1), ayat (3) jo Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1) KUHP.
am
ub
SUBSIDAIR
Bahwa Terdakwa pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan
ep
dengan pasti yakni pada antara sekitar tahun 2016 sampai dengan tahun 2021
k
si
Parakan Saat Antapani Tengah Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz
Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren
ne
ng
do
gu
PHH Mustofa Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, Hotel B &
B Kota Bandung, Hotel Nexa Jalan Supratman Kota Bandung, Hotel Regata
ah
lik
ub
Bandung yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, telah
melakukan beberapa perbuatan sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
ka
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai dengan
si
tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak korban santriwati
di lingkungan Pesantren Tahfidz Madani dengan cara sebagai berikut :
ne
ng
ANAK KORBAN IV
Berawal pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di
Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.34 Antapani
do
gu Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa menghampiri anak
korban yang sedang tertidur, lalu Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan
In
A
wajah anak korban ANAK KORBAN IV yang saat itu kaget dan ketakutan
sekali, dimana Terdakwa meraba vagina dan payudara anak korban, lalu
ah
lik
Terdakwa membuka paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa
mengesek-gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban dengan
posisi Terdakwa menindih badan anak korban ANAK KORBAN IV hingga
am
ub
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma diatas kasur.
Tahun 2017 Terdakwa mengajak anak korban ANAK KORBAN IV pergi
ep
ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa mengatakan “ Bapak
k
pengen berhubungan intim ama ANAK KORBAN IV ”, saat itu anak korban
ah
ketakutan, dimana Terdakwa mulai membuka baju dan celana anak korban
R
si
serta menidurkan anak korban di atas kasur dalam posisi telantang, setelah itu
Terdakwa membuka bajua dan celana dalam yang dikenakan,lalu Terdakwa
ne
ng
do
gu
pipi, bibir dan mengajak anak korban berhubungan intim, hingga Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma didalam kelamin anak korban ANAK KORBAN IV.
ah
lik
Pada sekitar bulan Juni tahun 2020 ketika anak korban sedang berada
di Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung, Terdakwa melalui sms
m
ub
yang dikirimkan kepada anak korban ANAK KORBAN X yang menyuruh anak
korban dan A ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung, lalu anak
ka
Kota Bandung dan setelah itu Terdakwa membawa anak korban ke kamar 3
ah
dan menutup pintu kamar, lalu Terdakwa memegang tangan anak korban
R
sambil berkata “ Anak Korban IV, bapak mau berhubungan intim “, lalu
es
M
Terdakwa membuka celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam
si
alat kelamin anak korban ANAK KORBAN IV.
Pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak korban
ne
ng
berada di Garut dihubungi via sms oleh Terdakwa yang mengajak anak korban
untuk pulang bareng ke Bandung dan pada tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa
menjemput anak korban dari Garut dan membawa anak korban ke Pesantren
do
gu Tahfidz Madani Cibiru Kota dan membawa anak korban ke kamar No.1, dimana
Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri
In
A
serta mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban ANAK
KORBAN IV.
ah
lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN IV
hamil serta melahirkan anak pada tanggal 07 Januari 2021, anak korban telah
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
am
ub
sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti
Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
ep
R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
k
kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam, jam tujuh dan jam
R
si
sembilan, dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN II
ne
ng
Pada sekira bulan Desember 2017 sampai dengan awal tahun 2021
Terdakwa mengajak anak korban ANAK KORBAN II untuk berhubungan intim
do
gu
layaknya suami istri dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa istri Terdakwa
jarang mau berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak
In
anak serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa menjanjikan
A
lik
ub
intim pada setiap pagi, siang dan malam yang dilakukan Terdakwa di beberapa
tempat antara lain di Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek
ka
Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN II
si
hamil serta melahirkan seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019, anak
korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
ne
ng
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 31 Mei 2021 No.Pol
:R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
do
gu Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara sudah tinggal sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil
In
A
pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN V
ah
lik
Berawal pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban ANAK
KORBAN V ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa
menyuruh anak korban untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat tidur
am
ub
dan mulai Terdakwa menceritakan permasalahan dengan istrinya yang tidak
mau diajak berhubungan intim dan istrinya tidak mau punya banyak anak,
ep
setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh anak korban untuk tidur dengan
k
bawah yang dikenakan anak korban serta membuka celana dalam yang
R
si
dikenakan anak korban, setelah itu Terdakwa membuka sabuk dan celana
panjangnya, setelahi itu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
ne
ng
kelamin anak korban yang menjerit kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata
“ngak papa nanti juga tidak sakit“, lalu Terdakwa dengan cara paksa terus
do
gu
lik
ub
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019, anak korban telah dibawa ke
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
anak umur dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil
si
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN III
ne
ng
Berawal pada sekira bulan April – Mei tahun 2018 bertempat di
Pesantren Manarul Huda di Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
Bandung, pada saat anak korban sedang tidur tiba-tiba Terdakwa menyuruh
do
gu anak korban ANAK KORBAN III untuk memijit Terdakwa yang kemudian mulai
mengusap tangan, menciumi pipi dan bibir anak korban.
In
A
Pada sekitar bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di
Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
ah
lik
Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban untuk memijit, lalu Terdakwa mulai
menceritakan masalah istrinya yang tidak mau berhubungan intim sambil
Terdakwa membujuk anak korban untuk berhubungan intim, lalu Terdakwa
am
ub
menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa menindih badan anak
korban sambil Terdakwa membuka celana dalamnya mengeluarkan alat
ep
kelaminnya sambil digesek-gesekkan ke alat kelamin anak korban hingga
k
korban.
R
si
Pada sekira bulan Agustus 2019 bertempat di Pesantren Manarul Huda
jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani
ne
ng
do
gu
tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian
Terdakwa membuka celana dalamnya dan segera memasukkan alat
In
kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan
A
lik
ub
disana sudah ada anak korban ANAK KORBAN X, anak korban ANAK
KORBAN II dan anaknya ANAK KORBAN II, lalu Terdakwa segera menyewa
ka
satu kamar lagi dan mengajak anak korban untuk berhubungan intim.
ep
Sekitar bulan Maret tahun 2000 sampai dengan bulan Juni tahun 2000
ah
Bandung, dimana pada sekitar bulan Mei tahun 2020 Terdakwa mengatakan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pada sekitar bulan September tahun 2020 anak korban menyampaikan
R
pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan Terdakwa menjawab “
si
ya sudah, ngak apa-apa masa harus digugurin, bapak juga tanggung jawab”.
ne
ng
Pada sekira bulan Desember tahun 2020 pada saat anak korban
sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
berhubungan intim di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung sekira jam
do
gu 22.30 WIB.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN III
In
A
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021, anak korban telah dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil
ah
lik
Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika
Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/99/VI/KES.3/2021/Doksik
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes
am
ub
yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara tinggal
sisa-sisa, habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil
ep
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
k
ANAK KORBAN IX
ah
si
2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota
Bandung dan di Komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ne
ng
do
gu
lik
yang mulai meraba-raba payudara dan alat kelamin anak korban, lalu Terdakwa
berusaha memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban
m
ub
dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa anak korban untuk berhubungan
ep
intim layaknya suami istri, hingga pada tanggal 05 Mei 2021 anak korban hamil.
ah
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019 dan anak korban telah dibawa
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/KES.3/2021/Doksik yang
si
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
ne
ng
jam tiga, jam enam dan jam sembilan, hamil 22 minggu dan hasil pemeriksaan
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VI
do
gu Mulanya pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek
Sinergi Jalan Nyaman No.34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung,
In
A
Terdakwa menghampiri anak korban yang sedang tidur, lalu Terdakwa dengan
cara paksa membuka celana panjang dan celana dalam yang dikenakan anak
ah
lik
korban, akan tetapi ketika Terdakwa hendak memasukkan alat kelaminnya,
anak korban menangis ketakutan, hingga Terdakwa menyudahi perbuatannya.
Pada sekira bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
am
ub
Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kecamatan
Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong, ketika anak korban sedang
ep
tertidur tiba-tiba anak korban dibangunkan oleh Terdakwa untuk segera turun
k
ngobrol masalah istrinya yang susah diajak berhubungan intim, lalu Terdakwa
R
si
menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban,
setelah itu Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak
ne
ng
korban, lalu Terdakwa mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban sambil dikeluar masukkan
do
gu
selama 10 (sepuluh) menit, hingga anak korban merasa kesakitan pada alat
kelaminnya dan menangis, lalu Terdakwa menyudahi perbuatannya sambil
berkata “ jangan takut sama bapak tidak akan apa apa, kamu harus ngertiin
In
A
kondisi bapak “, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban untuk segera
pergi tidur dan hampir dalam sebulan Terdakwa terus memaksa dan mengajak
ah
lik
anak korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di dalam kamar
Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasa Margasatwa
m
ub
intim dengan menjanjikan akan menjadikan anak korban sebagai Polisi Wanita,
ep
akan tetapi ketika anak korban sedang haids, maka Terdakwa dengan cara
ah
paksa dan kasar terus menyuruh anak korban untuk melayani napsu bejat
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan pemeriksaan
si
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021 No.Pol :
ne
ng
R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh
do
gu dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VI
In
A
Awalnya tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan Nyaman 34
Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak menikah dengan anak
ah
lik
korban, akan tetapi anak korban tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus
menerus mendekati anak korban, dimana Terdakwa berusaha memegang
tangan anak korban dan memeluk anak korban yang selalu menghindar.
am
ub
Masih dalam tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan
Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa kembali mencoba
ep
mendekati anak korban dengan berpura-pura mengajak ngobrol di dalam kamar
k
serta Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehidupan anak korban, setelah
R
si
berhasil membujuk anak korban, lalu Terdakwa segera membujuk dan
mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri beberapa
ne
ng
kali dalam sepanjang malam di tahun 2018 yang mengakibatkan anak korban
hamil pada awal bulan Juli tahun 2018 dan ketika anak korban menyampaikan
do
gu
lik
ub
anak korban mulai tidak datang bulan/haid lagi pada sekira bulan Desember
2020 dan pada sekira akhir bulan Januari 2021 anak memberitahukan kepada
ka
Terdakwa bahwa anak korban hamil anak kedua dan saat itu Terdakwa
ep
bayinya.
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
si
Juni 2021 No.Pol : R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil
ne
ng
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan satu
kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh minggu,
selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
do
gu Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua puluh sembilan
minggu.
In
A
Anak Korban VII
Bahwa pada sekira tahun 2019 Terdakwa berusaha membujuk serta
ah
lik
merayu anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri di dalam
kamar Terdakwa bertempat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru Kabupaten Bandung dan dikamar tidur Terdakwa di Panti
am
ub
Asuhan Anak Madani Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah
Kota Bandungjau, dengan cara Terdakwa membuka rok yang dikenakan anak
ep
korban, lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke
k
dalam alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma
ah
si
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII melahirkan anak
pada tanggal 30 Mei 2021 dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk
ne
ng
do
gu
terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
ah
lik
hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
hari
m
ub
kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak anak korban pindah ke kamar tidur dan
ng
Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memeluk, menciumi anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak
si
korban, lalu Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung
yang dikenakan untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
ne
ng
dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan
sperma.
Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di
do
gu Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan
Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
In
A
berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa.
Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
ah
lik
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Kota
Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan
intim di dalam kamar tidur Terdakwa.
am
ub
Pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartement Metro
Suites Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk
ep
berhubungan intim layaknya suami istri.
k
Hingga dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021
ah
si
intim yang dilakukan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Masini
Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 anak korban
ne
ng
do
gu
lik
ub
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
ka
kandungan : selaput dara robek arah jam empat, jam enam, jam sembilan dan
ah
jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan belas minggu, bunyi jantung anak
R
terdengar dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, hamil
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa berawal pada sekitar bulan Desember tahun 2019 bertempat di
si
Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat
malam hari ketika hendak anak korban hendak tidur, tiba-tiba anak korban
ne
ng
diminta ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena ketakutan
segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk diatas kasur
sedangkan anak korban dibawah lantai, lalu Terdakwa mengajak anak korban
do
gu duduk disamping Terdakwa yang mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,
memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan
In
A
celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana
yang dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
ah
lik
untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
digoyang-goyangkan hingga anak korban merasa kesakitan pada alat
kelaminnya, akan tetapi Terdakwa bergoyang hingga mengeluarkan cairan
am
ub
sperma di paha anak korban, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban
untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa berkata agar anak korban tidak
ep
menceritakan kejadian ini kepada siapapun.
k
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
R
si
Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban untuk ke kamar
Terdakwa, dimana Terdakwa mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,
ne
ng
do
gu
lik
terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et
m
ub
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
ah
jam dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada sekitar tahun 2019 bertempat di dalam kamar tidur
si
Terdakwa di lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
ne
ng
Kota Bandung dan di kamar tidur Terdakwa di Panti Sosial Asuhan Anak
Madani di Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.34 Kota Bandung, dimana
Terdakwa terlebih dahulu berusaha memaksa, membujuk dan merayu anak
do
gu korban untuk melakukan hubungan intim layaknya suami istri dan perbuatan
Terdakwa mengakibatkan anak korban hamil serta melahirkan seorang anak
In
A
pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII terganggu
ah
lik
secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk
dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum
yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
am
ub
03 Juni 2021 No.Pol : R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil
ep
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa melahirkan,
k
terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
ah
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
R
si
hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
hari.
ne
ng
do
gu
lik
saat itu anak korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa
“GURU ITU ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU“, hingga
m
ub
akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur,
lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,
ka
sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada
ah
terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et
si
Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang
ne
ng
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
jam tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
do
gu selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN X
In
A
Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 hingga pada sekitar
akhir bulan Maret tahun 2021 bertempat di Yayasan Manarul Huda di Jalan
ah
lik
Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di dalam kamar tengah
lantai 1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir No.31 Hilir Kota Bandung, Terdakwa
dengan cara paksa berusaha membujuk dan merayu anak korban untuk
am
ub
berhubungan intim layaknya suami istri dengan terlebih dahulu Terdakwa
memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu
ep
Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim, saat itu anak
k
ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU“, hingga akhirnya anak
R
si
korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur, lalu Terdakwa
mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban, kemudian
ne
ng
Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang
ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada alat
do
gu
BINTI SAKSI X terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
ah
lik
ub
kandungan : selaput dara robek arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan
ep
berdasarkan Pasal 81 ayat (2), ayat (3) jo Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun
es
M
2016 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
si
Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
ne
ng
telah mengajukan Anak Korban, Anak Saksi dan Saksi sebagai berikut:
1. Saksi I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi Anak Saksi I yang bernama Anak
do
gu Korban I, umur 15 Tahun, siswi kelas 3 SMP Pondok Pesantren Tahfidz
Madani dan Anak Korban V, siswi kelas 1 SMA Pondok Pesantren Tahfidz
In
A
Madani;
- Bahwa Saksi I mengenal Terdakwa pada tahun 2017, dan Saksi I
ah
lik
mengenal Terdakwa sebagai guru dari Anak Korban I di Pondok
Pesantren Tahfidz Madani yang beralamat di Komplek Yayasan Marga
Satwa Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung;
am
ub
- Bahwa awalnya ada Saudara bilang agar Anak Korban I jangan berangkat
dulu ke Pondok Pesantren Tahfidz Madani di Bandung karena sedang ada
ep
masalah, anaknya Saksi IX sedang hamil;
k
- Bahwa Anak Korban I pulang jam 01.00 wib, ketika ditanya, Anak Korban I
ah
malah menangis;
R
si
- Bahwa Saksi I mengetahui perbuatan Terdakwa dari Anaknya Saksi I yaitu
Anak Korban I bahwa Terdakwa telah menyetubuhi anaknya Saksi I
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa kemudian Saksi I bersama dengan orang tua anak yang lain yang
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Anak Korban I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
si
berikut:
- Bahwa awal peristiwa Anak Korban I hendak disetubuhi oleh Terdakwa
ne
ng
pertama kali terjadi sekira bulan November 2018 di Yayasan Komplek
sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat, Antapani Tengah, Kota
Bandung, namun gagal;
do
gu - Bahwa sekira bulan Februari 2019 di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani
Komplek Yayasan Marga Satwa Kecamatan Cibiru Bandung di lantai 2
In
A
atau Kobong Terdakwa melakukan persetubuhan;
- Bahwa pada saat peristiwa terjadi usia Anak Korban 13 (tigas belas) tahun
ah
lik
sesuai Akta Kelahiran Anak Korban;
- Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak pertama masuk
pesantren pada tanggal 21 Mei 2018 di Komplek Sinergi Jalan Nyaman
am
ub
Nomor 34 Parakansaat, Antapani Tengah, Kota Bandung, Anak Korban
adalah santri dan Terdakwa sebagai pemilik Yayasan sekaligus juga
ep
pendidik;
k
si
Kota Bandung, Anak Korban akan disetubuhi Terdakwa dan sudah dibuka
celananya dan celana dalam oleh Terdakwa, namun Anak Korban
ne
ng
do
gu
lik
ub
celana dalam Anak Korban kemudian posisi Terdakwa di atas dan Anak
ep
jangan takut dengan Terdakwa dan Terdakwa tidak akan apa-apa, Anak
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dihipnotis setelah dibisiki oleh Terdakwa dan kemudian Anak Korban
si
disuruh untuk kembali tidur di atas;
- Bahwa selanjutnya hampir dalam sebulan ada yang satu kali dan ada
ne
ng
yang satu bulan melakukan hubungan suami isteri dua kali, sehingga
kurang lebih semuanya ada 20 (dua puluh) kali berhubungan badan;
- Bahwa tempat persetubuhan dilakukan selain di Komplek Sinergi, ada
do
gu juga tempat kejadian di Cibiru di Pesantren Tahfidz Madani Komplek
Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Kota
In
A
Bandung yang Anak Korban ingat melakukan persetubuhan terakhir pada
Bulan Mei 2021 dan semua kejadian dilakukan di kamar Terdakwa dan di
ah
lik
kamar santri;
- Bahwa Anak Korban mengetahui ada juga teman yang ke kamar
Terdakwa yaitu Anak Korban XI dari Cimahi, Anak Korban dari Tasik,
am
ub
Anak Korban XIII dari Bandung, Anak Korban IX dari Garut, Anak Korban I
dari Garut, Anak Koban VII dari Garut, Anak Korban XII dari Garut, Anak
ep
Korban III dari Garut, Anak Korban VIII dari Ciwareng Garut, Anak Korban
k
IV dari Garut, Anak Korban II dari Garut dan Anak Korban V dari Garut,
ah
si
- Bahwa mengenai adanya persetubuhan Terdakwa pernah menawarkan
Anak Korban akan dijadikan Polwan (polisi wanita) dan melakukan
ne
ng
do
gu
warna Moka;
- Bahwa akibat peristiwa persetubuhan tersebut Anak Korban tidak
ah
lik
mengalami kehamilan;
- Bahwa setelah adanya kejadian yang menimpa Anak Korban, Anak
m
ub
Korban jadi takut saat melihat Terdakwa, benci, marah dan kesal;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
ka
berikut:
R
- Bahwa Anak Korban kenal dengan Saksi I dan kenal semenjak Anak
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa yang menjadi pelaku tindak pidana persetubuhan tersebut adalah
si
Terdakwa dan yang menjadi korbannya adalah Anak Korban beserta
dengan teman-teman Anak Korban lainnya yaitu Anak Korban VII, III, I, V
ne
ng
VI, IV, VIII, IX, X, XI, XIII, dan XII;
- Bahwa pada saat Anak Korban disetubuhi Terdakwa, umur Anak Korban
13 tahun;
do
gu - Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak pertama kali masuk
Pasantren Tahfidz Madani di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi
In
A
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung dan
tidak ada hubungan saudara dengan Terdakwa;
ah
lik
- Bahwa pada bulan Mei 2017 tetangga rumah Anak Korban di Kampung
Tarisi Desa Mekarmukti Kecamatan Cibalong, Garut yang bernama Imas
dan Dede yang masih saudara dari Saksi XXIV, isteri Terdakwa
am
ub
memberitahukan kepada orang tua Anak Korban dan Anak Korban bahwa
ada pesantren baru di Bandung, setelah itu kedua orang tua Anak Korban
ep
menyekolahkan Anak Korban ke Pesantren Manarul Huda di Jalan
k
si
- Bahwa sejak bulan Desember 2017 dan yang terakhir sekira awal Tahun
2021 Terdakwa melakukan persetubuhan/berhubungan badan dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Hotel A;
- Hotel PP;
ka
- Hotel B&B;
ep
- Hotel N;
ah
mau diajak berhubungan badan dan orang tua isteri Terdakwa tidak mau
es
M
banyak punya anak dan tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang, selain itu
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mau membantu mengurusi Pesantren, Anak Korban juga tidak bisa
si
menolak ajakan Terdakwa karena Terdakwa merupakan sosok guru
sekaligus orang tua Anak Korban di Pesantren, jika Anak Korban menolak
ne
ng
Anak Korban tidak pernah ditanya atau didiamkan atau diasingkan;
- Bahwa Anak Korban sudah tidak ingat berapa kali Terdakwa melakukan
hubungan badan dengan Anak Korban sejak tahun 2017 sampai dengan
do
gu Maret 2021, cara Terdakwa melakukan hubungan badan dengan cara
membuka baju Anak Korban, menciumi leher dan payudara Anak Korban
In
A
serta meremasnya kemudian meraba-raba kemaluan Anak Korban dan
kemudian menyetubuhi anak korban, Terdakwa mengeluarkan sperma
ah
lik
pertamanya di luar kemudian untuk selanjutnya selalu dikeluarkan dalam
kelamin Anak Korban, sedangkan ketika Anak Korban sedang haid juga
pernah melakukan hubungan badan dengan Terdakwa;
am
ub
- Bahwa tentang Apartement TSM Bandung dan Basecamp Jalan Cibiru
Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
ep
Terdakwa menyewa dari orang lain, tetapi Anak Korban tidak mengetahui
k
si
harga Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)/ tahun, dan yang ada di
Basecamp adalah santri yang hamil dan yang sudah melahirkan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Korban pernah hamil dan sampai melahirkan, anak Anak Korban belum
ah
Cinyingsed, dan Anak Korban ditemani oleh Anak Korban XI, Terdakwa
ng
tidak ada;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa setelah Anak Korban melahirkan anak Anak Korban dirawat oleh
si
orang tuanya Terdakwa yang bernama Saksi XVIII dan Y, akan tetapi
setelah bayinya berumur 1,5 bulan Anak Korban yang mengurusnya di
ne
ng
Apartement TSM Bandung;
- Bahwa saat di Manarul Huda ada 2 (dua) pimpinan yaitu Terdakwa dan
Isteri Terdakwa, jika sedang diawasi oleh isteri Terdakwa yaitu Saksi
do
gu XXIV, maka pembelajarannya serius sedangkan apabila diawasi oleh
Terdakwa jarang belajar;
In
A
- Bahwa dari bulan Mei 2017 sampai dengan November 2017 Anak Korban
belajar dengan serius dengan materi pelajaran umum ditambah, hadist,
ah
lik
aqidah, ahklak dan seterusnya, sedangkan dari tahun 2018 sampai
dengan 2019 pembelajarannya sudah kurang dan bulan Januari sampai
dengan April 2018 Anak Korban sering diajak berhubungan badan oleh
am
ub
Terdakwa bahkan hampir setiap hari;
- Bahwa dari pertengahan 2019 sampai dengan kasus terungkap, Anak
ep
Korban sama sekali tidak belajar karena sedang hamil dan melahirkan
k
dan mengurus anak Anak Korban. Setelah Anak Korban melahirkan dan
ah
si
kembali untuk berhubungan badan, dan selama melakukan hubungan
badan Terdakwa tidak pernah menggunakan pengaman kondom;
ne
ng
do
gu
lik
Wushta ada 12 murid yaitu Anak Korban IV, VIII, III, XIII, I, Anak Saksi IV,
II, VII, III, D, dan A, tingkat SMA atau Ulya ada 8 murid yaitu Anak Korban
m
ub
II, VI, XI, X, XII, IX, Anak Saksi I dan VI. Yang sudah Lulus ada 3 Murid
yaitu Anak Korban V, VII dan H;
ka
tetapi Anak Korban tidak menerima uang tersebut hanya buku rekening
ah
saja;
R
- Bahwa awal mulanya dibuat yayasan diperuntukkan untuk anak yatim dan
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kota Bandung, akan tetapi isi dari Yayasan tersebut bukan anak yatim
si
melainkan yang masih lengkap orang tuanya yang mengirimkan ke
Yayasan tersebut untuk belajar;
ne
ng
- Bahwa ketika ada undangan pengajian dari warga sekitar suka diberi uang
oleh tetangga dan uang tersebut pernah dibawa oleh Anak Korban,
dibelanjakan untuk perminggu, dan pernah dibawa juga oleh Terdakwa
do
gu yang kata Terdakwa untuk keperluan pasantren;
- Bahwa pada bulan Januari 2020 para santri mendapatkan gedung baru di
In
A
Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020
ah
lik
membangun lantai 2 akan tetapi yang membangun lantai 2 tersebut
adalah para Santri ditukangi oleh Saksi XXI, yaitu kakak Terdakwa, dan
Saksi XVIII, dari mulai yang angkat-angkat sampai yang mengaduk semen
am
ub
dan tanah adalah para santriwati;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
ep
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
k
berikut:
R
si
- Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni 2017 pada
saat Anak Korban masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Antapani;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sekitar bulan April-Mei tahun 2018, pada saat Anak Korban
si
sedang tidur Anak Korban dibangunkan oleh Anak Korban II karena Anak
Korban disuruh untuk memijit Terdakwa. Pada saat Anak Korban memijit
ne
ng
Terdakwa, Terdakwa sambil mengusap tangan, pipi dan bibir Anak
Korban;
- Bahwa Anak Korban menerangkan sekitar bulan Agustus 2018 sekitar
do
gu pukul 22.00 wib kejadiannya pada saat di Pondok Pesantren Manarul
Huda, Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
In
A
Nomor 34 Kota Bandung, Anak Korban disuruh untuk memijit Terdakwa.
Pada saat di kamar, lalu Terdakwa bercerita bahwa isterinya sudah tidak
ah
lik
mau melayani hubungan suami isteri dan membujuk Anak Korban agar
mau melakukan hubungan suami isteri. Lalu Anak Korban disuruh tiduran
di kasur, masih memakai baju lengkap dan Terdakwa tiduran di atas
am
ub
badan Anak Korban dan membuka celananya. Terdakwa menggesek-
gesekan alat kelaminnya ke alat kelamin Anak Korban sampai
ep
mengeluarkan sperma yang mengenai rok Anak Korban. Peristiwa
k
- Bahwa dari bulan September 2018 sampai Juli 2019 Terdakwa tidak
R
si
melakukan persetubuhan terhadap Anak Korban, karena pada bulan
Desember 2018-Februari 2019 Anak Korban pulang ke Garut dikarenakan
ne
ng
do
gu
kasur dan Terdakwa tiduran di atas badan Anak Korban lalu menciumi pipi
Anak Korban setelah itu Anak Korban disuruh mengangkat rok Anak
ah
lik
ub
(sepuluh) menit;
ep
- Bahwa sekitar bulan November 2019 hari dan tanggal yang Anak Korban
ah
lupa sekitar pukul 10.00 wib, Terdakwa mengajak Anak Korban untuk
R
Kamar 25, di tempat tersebut sudah ada anak korban X, anak korban II
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan anaknya. Setelah itu Terdakwa menyewa 1 (satu) kamar lagi dan
si
mengajak Anak Korban untuk bersetubuh. Lalu Terdakwa menciumi pipi
dan bibir Anak Korban. Setelah itu Anak Korban disuruh tiduran di kasur
ne
ng
dan Terdakwa tiduran di atas badan Anak Korban. Terdakwa mengangkat
rok Anak Korban, melepas celana dalam Anak Korban, dan Terdakwa
melepas celananya. Lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke
do
gu dalam alat kelamin Anak Korban, sampai mengeluarkan sperma
dikeluarkan di kasur. Kejadiannya sekitar 7 (tujuh) menit;
In
A
- Bahwa sekitar bulan Maret 2020 sampai Juni 2020 hampir seminggu 4 kali
Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Anak Korban di Madani
ah
lik
Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung. Selain itu
pada bulan Mei 2020 pada saat melakukan persetubuhan, Terdakwa
memberitahukan kepada Anak Korban bahwa Terdakwa mengeluarkan
am
ub
spermanya di dalam alat kelamin Anak Korban;
- Bahwa dari bulan Juni 2020 sampai bulan September 2020 Anak Korban
ep
pulang ke Garut, dan sejak bulan Juni 2020 Anak Korban tidak datang
k
si
Anak Korban memberitahukan kepada Terdakwa bahwa Anak Korban
sedang hamil, lalu Terdakwa menjawab, ‘’Ya sudah, gak apa-apa masa
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa Anak Korban melahirkan seorang bayi Laki-laki yang diberi nama
R
MAD pada tanggal 26 Januari 2021 di Bidan NH, Bandung. Pada saat
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Anak Korban tidak mengetahui alasan mengapa Terdakwa
si
memakai nama Sandi. Anak Korban pernah melihat di kartu berobat Anak
Korban II juga bukan nama Terdakwa melainkan atas nama Saksi XXI;
ne
ng
- Bahwa sejak bulan Oktober 2020 Anak Korban tinggal di Apartemen MS
lantai 3 bersama anak korban IV yang sedang hamil sekitar 5 (lima) bulan,
anak korban VIII dan anak korban X. Lalu pada bulan Desember 2020
do
gu Anak Korban pindah ke rumah base camp Jalan Cibiru Hilir Bandung
tinggal bersama Anak Korban I yang sedang hamil, Anak Korban IX (hamil
In
A
bulan Januari), Anak Korban XII, dan Anak Korban II bersama anaknya
lalu Anak Korban VII bersama anaknya datang ke basecamp pada Bulan
ah
lik
Januari dan sedang hamil anak kedua, lalu bulan Maret Anak Korban VIII
datang ke basecamp sedang hamil juga;
- Bahwa selama Anak Korban hamil sampai melahirkan, Anak Korban dan
am
ub
teman yang lain sudah tidak belajar atau sekolah lagi di Pesantren;
- Bahwa Terdakwa mengatakan apabila Anak Korban hamil akan
ep
bertanggung jawab, dan akan membesarkan anak dari anak korban
k
si
- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan kepada Anak
Korban, tidak ada kekerasan atau ancaman kekerasan;
ne
ng
do
gu
untuk membantu;
- Bahwa hanya Terdakwa yang melakukan persetubuhan terhadap Anak
In
Korban dan Anak Korban tidak pernah melakukan persetubuhan dengan
A
orang lain;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
ah
lik
ub
berikut:
- Bahwa saat kejadian umur Anak Korban berumur 11 tahun sesuai Akta
ka
- Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak pertama kali Anak
ah
Bandung;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa persetubuhan terjadi pertama kali di Pesantren Manarul Huda di
si
jalan parakan saat komplek sinergi antapani jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung pada tahun 2016;
ne
ng
- Bahwa Anak Korban pertama kali bersetubuh sekira pada awal tahun
2016 di Pesantren Manarul Huda di jalan Parakansaat Komplek Sinergi
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung.
do
gu Sekira jam 23.00 wib Terdakwa tiba-tiba naik ke atas dan mendatangi
tempat tidur Anak Korban, kemudian Terdakwa tiba-tiba memeluk Anak
In
A
Korban dan menciumi bibir Anak Korban dan menciumi wajah Anak
Korban. Pada saat itu Anak Korban tidak berontak karena Anak Korban
ah
lik
kaget dan takut. Akhirnya Terdakwa membuka celana Anak Korban lalu
Terdakwa menggesekan alat kelaminnya ke alat Kelamin Anak Korban
dengan posisi Anak Korban tiduran dikasur dan Terdakwa di atas Anak
am
ub
Korban, hingga Terdakwa mengeluarkan sperma ke Kasur;
- Bahwa kedua kali pada tahun 2017 di Hotel yang Anak Korban lupa
ep
namanya di Kota Bandung ketika siang hari Terdakwa bilang ke Anak
k
Korban karena ada kegiatan di luar. Akhirnya Anak Korban ikut dan
R
si
dibawa ke Hotel yang Anak Korban lupa namanya di Kota Bandung.
Setelah sampai Hotel Anak Korban dibawa ke kamar oleh Terdakwa, Anak
ne
ng
do
gu
lik
ub
pada saat itu sekitar jam-jam di atas adzan Isya, Terdakwa memanggil
Anak Korban untuk memijit Terdakwa. Kemudian Anak Korban datang ke
ka
Saksi Korban;
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak menolak. Akhirnya Terdakwa membuka celana Anak Korban
si
kemudian Anak Korban membuka sendiri celana dalam Anak Korban,
kemudian Terdakwa membuka celana dalamnya. Dengan posisi Terdakwa
ne
ng
tiduran terlentang di kasur dan Terdakwa di atas Anak Korban, kemudian
Terdakwa dengan Anak Korban melakukan hubungan intim dengan cara
memasukan alat kelamin Terdakwa ke alat kelamin Anak Korban. hingga
do
gu Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam kelamin Anak Korban;
- Bahwa sekitar bulan Juni 2020 di rumah Tahfidz Madani Cibiru Kota
In
A
Bandung, sekitar jam 14.00 wib. Awalnya pada saat itu Anak Korban
sedang berada di Pesantren Manarul Huda, Antapani Kota Bandung,
ah
lik
kemudian Anak Korban di SMS oleh Terdakwa melalui Anak Korban X,
isinya Anak Korban dan Adel ke Cibiru. Kemudian Anak Korban dan Adel
pergi ke Cibiru menggunakan Grab. Setelah sampai di rumah Tahfidz
am
ub
Madani Cibiru Kota Bandung, Anak Korban langsung dipanggil oleh
Terdakwa untuk masuk ke Kamar Nomor 3. Kemudian pintu ditutup dan
ep
dikunci oleh Terdakwa, setelah masuk kamar Anak Korban dan Terdakwa
k
si
berhubungan intim. Dari situ Anak Korban tidak menolak ajakan Terdakwa
kemudian Terdakwa membuka celana Anak Korban dan Terdakwa
ne
ng
do
gu
lik
ub
Korban ke rumah Anak Korban di Garut. Setelah itu, dari Garut langsung
datang ke rumah Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung. Kemudian
ka
Anak Korban, dengan posisi Anak Korban tidur terlentang dan Terdakwa
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi Anak Korban lebih dari 10 (sepuluh) kali
si
dan pada saat berhubungan badan, Terdakwa menciumi bibir, pipi dan
leher Anak Korban, kemudian meraba-raba payudara dan alat kelamin
ne
ng
Anak Korban;
- Bahwa Terdakwa pernah meminta berhubungan kelamin/badan dengan
Anak Korban pada saat Anak Korban sedang haid. Anak Korban sempat
do
gu menolak namun Terdakwa tetap memaksa Anak Korban untuk melakukan
hubungan intim. Anak Korban tetap menolak, akhirnya Terdakwa bilang,
In
A
“Ga apa-apa kalau tidak mau”, kemudian ketika Anak Korban tidur,
Terdakwa membangunkan Anak Korban untuk meminta berhubungan
ah
lik
intim dengan Anak Korban, kemudian Terdakwa memaksa Anak Korban
dengan cara tangan Anak Korban ditarik-tarik oleh Terdakwa. Akhirnya
Anak Korban dan Terdakwa berhubungan intim;
am
ub
- Bahwa Anak Korban hamil dan Anak Korban melahirkan pada tanggal 7
Januari 2021 di Bidan yang Anak Korban lupa namanya di Cibiru Hilir Kota
ep
Bandung. Setelah anak dari Anak Korban lahir, anak dari Anak Korban
k
anak dari Anak Korban diurus oleh anak korban X, kemudan setelah 2
R
si
(dua) bulan baru diurus oleh Anak Korban;
- Bahwa orang tua Anak Korban tidak tahu bahwa Anak Korban telah hamil
ne
ng
do
gu
lik
yang melihat yaitu antara anak korban VIII atau anak korban III, Anak
Korban tidak begitu jelas. Selain itu Saksi juga pernah melihat Santri lain
m
ub
berhubungan badan dengan Terdakwa, pada saat itu ketika Anak Korban
ketiduran di dekat Terdakwa, Anak Korban melihat Terdakwa sedang
ka
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Anak Korban V, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
si
berikut:
- Bahwa pada saat peristiwa persetubuhan terjadi, umur Saksi 16 tahun;
ne
ng
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 ketika Saksi
masih kelas 3 SD, pada saat itu Terdakwa menikah dengan saudara Saksi
yaitu Saksi XXIV, sehingga Saksi ada hubungan keluarga dengan
do
gu Terdakwa;
- Bahwa pada tahun 2016 E, (kakak dari ibu Saksi) memberitahukan bahwa
In
A
ada sekolah di Bandung yang diurus oleh Saksi XXIV dan Terdakwa, serta
tidak dipungut biaya/gratis di Pesantren Manarul Huda di Jalan
ah
lik
Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
Tengah Kota Bandung, persyaratan yang dikumpulkan adalah KTP Orang
tua, Kartu Keluarga, Ijazah, Akte kelahiran;
am
ub
- Bahwa Saksi pernah disetubuhi Terdakwa, yang pertama pada tahun
2018 ketika Saksi masih kelas 1 SMA dan yang terakhir pada bulan
ep
Ramadhan tahun 2020, Terdakwa melakukan persetubuhan/berhubungan
k
Saksi yaitu di :
R
si
- Hotel yang namanya Saksi lupa di Bandung;
- Rumah Tahfidz Al Iklhas Jalan Sukanegara Bandung;
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa Saksi tidak ingat kapan pertama kali Saksi disetubuhi oleh
Terdakwa, yang Saksi ingat hanya tahunnya saja, yaitu tahun 2018, untuk
ka
jam persisnya Saksi lupa, tapi sekitar jam 10.00 wib masuk hotelnya dan
ep
setelah Saksi disuruh masuk kamar, Saksi disuruh duduk di pinggir tempat
R
tidur dan Terdakwa juga duduk di sebelah Saksi. Waktu itu Terdakwa
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa setelah Terdakwa bercerita tentang keluarganya, Saksi disuruh
si
tidur oleh Terdakwa, dengan cara Terdakwa merebahkan badan Saksi ke
kasur. Kemudian Terdakwa mengangkat baju bagian bawah Saksi dan
ne
ng
membuka celana yang Saksi pakai. Kemudian Terdakwa membuka sabuk
dan celana panjangnya. Kemudian Terdakwa memasukkan kelaminnya ke
alat kelamin Saksi;
do
gu - Bahwa pada saat alat kelamin Terdakwa masuk ke alat kelamin Saksi,
Saksi sempat berteriak, “Aaw Sakiit”, kemudian dijawab oleh Terdakwa,
In
A
“Gak papa, nanti juga gak sakit”, sambil Terdakwa terus menyetubuhi
Saksi. Kurang lebih 5 (lima) menit, Terdakwa mencabut alat kelaminnya
ah
lik
dari alat kelamin Saksi.
- Bahwa ketika Saksi ke kamar mandi, ketika Saksi sedang bersih-bersih
(cebok), Saksi melihat ada darah di alat kelamin Saksi dan alat kelamin
am
ub
Saksi terasa sakit;
- Bahwa yang diceritakan oleh Terdakwa kepada Saksi, tentang isteri
ep
Terdakwa, yaitu Saksi XXIV, yang sering tidak mau diajak bersetubuh oleh
k
si
isterinya tidak mau. Terdakwa juga bilang, kalau Ibu (Isteri Terdakwa yaitu
Saksi XXIV) tidak mau punya anak banyak. Pokoknya kata Terdakwa, Ibu
ne
ng
(Isteri Terdakwa yaitu Saksi XXIV), selalu banyak alasan menolak kalau
diajak berhubungan badan;
do
gu
Bandung kejadiannya kapan Saksi lupa, tahun 2018 sekira pukul 02.00
wib di lantai 2 Terdakwa membangunkan Saksi, posisi Saksi saat itu ada
ah
lik
di kasur atas karena kasurnya tingkat 2 dan yang lain tidur lelap. Saksi
disuruh ke dekat tangga dan kemudian Saksi dipeluk oleh Terdakwa
m
ub
setelah itu Saksi disuruh tiduran di lantai, Terdakwa membuka celana tidur
dan celana dalam Saksi setelah itu Terdakwa mengangkat sarungnya dan
ka
ke alat kelamin Saksi dan keluar masuk serta mencium bibir Saksi dan
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa peristiwa persetubuhan dilakukan juga di Hotel R Bandung pada
si
saat ada acara tentang kurikulum yang diadakan oleh Terdakwa dan
Saksi sebagai panitia pada acara itu, setelah selesai acara pukul 22.00
ne
ng
wib, Saksi kembali ke kamar dan di dalam kamar tersebut Saksi dengan
Saksi XXIV, Anak Korban X, VI, IV, dan H. Setelah bersih-bersih Saksi
diajak keluar kamar untuk membeli makanan tetapi belum sempat ke Loby
do
gu hotel tiba-tiba Saksi dibawa masuk ke kamar hotel lain, setelah masuk
kamar tersebut Saksi lupa lagi kamarnya yang mana Saksi disuruh untuk
In
A
tiduran di kasur oleh Terdakwa, sesudah itu Terdakwa membuka rok dan
celana dalam Saksi kemudian Terdakwa membuka celana dan celana
ah
lik
dalamnya dan Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke alat kelamin
Saksi dan mencium bibir dan meremas payudara Saksi sekira lamanya 10
menit, sesudah itu selesai beres-beres dan korban disuruh ke kamar yang
am
ub
ada Saksi XXIV, Anak Korban X, VI, IV, dan H;
- Bahwa Saksi pernah dibawa oleh Terdakwa ke Apartemen di Bandung
ep
untuk disetubuhi sekira akhir tahun 2019. Awalnya Saksi berada di Jalan
k
si
menggunakan sepeda motor. Setelah mengantar Terdakwa ternyata Saksi
dibawa ke Apartemen tersebut dan Saksi merasa takut dan sudah tahu
ne
ng
do
gu
lik
alat kelamin Saksi dan digerakkan keluar masuk serta mencium bibir dan
tangan Terdakwa meremas payudara Saksi sekira 10 Menit lamanya
m
ub
menanyakan;
ah
disetubuhi tetapi untuk waktunya berbeda kapan pastinya Saksi tidak ingat
ng
lagi;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi pernah mengalami di tahun 2020 yaitu Saksi dengan Anak
si
korban VII di rumah Cibiru Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di kamar
Nomor 2, awalnya Terdakwa memanggil Anak korban VII untuk datang ke
ne
ng
kamar nomor 2 dengan cara memanggilnya. Setelah itu Anak korban VII
memanggil Saksi disuruh memijat kaki Terdakwa, setelah itu Saksi
bersama Anak korban VII masuk ke kamar berbarengan. Saksi memijat
do
gu kaki Terdakwa dan Anak korban VII memijat kepala Terdakwa. Sesudah
itu Terdakwa menyuruh Anak korban VII untuk membawa air, setelah
In
A
Anak korban VII membawa air ke kamar Terdakwa, Anak korban VII dan
Saksi disuruh tidur di kamar Terdakwa dan Saksi disuruh tidur oleh
ah
lik
Terdakwa. Posisi Terdakwa ditengah Saksi dan Anak korban VII di
pinggirnya. Setahu Saksi, Anak korban VII berhubungan badan dengan
Terdakwa karena Saksi merasakan goncangan di kasur dan setelah itu
am
ub
baru Saksi disetubuhi oleh Terdakwa, membuka celana tidur dan celana
dalam Saksi, setelah itu Terdakwa mengangkat sarungnya dan tidak
ep
memakai celana dalam, lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke
k
alat kelamin Saksi dan menggerakkan keluar masuk serta mencium bibir
ah
si
dan Saksi di bawah sekira 10 menit lamanya dan Saksi tidak mengetahui
Terdakwa mengeluarkan spermanya di luar atau di dalam alat kelamin
ne
ng
Saksi, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi untuk tidur dan selama Saksi
sedang disetubuhi oleh Terdakwa Anak korban VII mengetahui karena
do
gu
belum tidur;
- Bahwa selama Saksi berhubungan badan dengan Terdakwa, tidak
In
memakai pengaman atau kondom. Saksi mengalami hamil dan sudah
A
memiliki anak yang sekarang usianya hampir 2 (dua) tahun yang diberi
nama MNFA (A) yang lahir pada tanggal 19 Januari 2019, setelah
ah
lik
melahirkan anak tersebut Saksi tidak bertemu kembali dengan anak Saksi
tersebut dan bertemu lagi pada saat penyerahan orang tua dan anak bayi
m
ub
- Bahwa pada saat Saksi masuk ke Pesantren Manarul Huda saat itu Saksi
R
kelas 3 SMP dan sampai selesai kelas 3 SMA pada bulan Mei 2020 dan
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Saksi mendapatkan rapot dan penilaian dan rapor serta Ijazah tersebut
si
Saksi pergunakan untuk persyaratan masuk kuliah;
- Bahwa Saksi tidak tahu Santri terbagi menjadi berapa kelas dan berapa
ne
ng
muridnya, setahu Saksi, Anak korban X yang tahu mengenai hal tersebut;
- Bahwa selama ini Saksi mendapat bantuan dari pemerintah lewat program
PIP yang diajukan oleh pesantren dan untuk dananya masuk ke rekening
do
gu atas nama Saksi sendiri yang diajukan atau dibuat oleh pihak pesantren
dan mengenai uang tersebut digunakan untuk beli Note Book untuk siswa
In
A
yang SMA dan uang tersebut urunan dari Saksi dan juga Anak Korban X;
- Bahwa Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakansaat, Komplek Sinergi
ah
lik
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung
awalnya dibentuk untuk Panti Sosial yang awalnya menurut Terdakwa
untuk menampung anak-anak yatim;
am
ub
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ep
7. Saksi II, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
k
- Bahwa Saksi adalah orang tua dari Anak korban II pada saat kejadian
ah
berumur 13 tahun;
R
si
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak anak saksi sekolah di
Pesantren Manarul Huda sekitar tahun 2017, anak kandung Saksi adalah
ne
ng
Anak korban II yang masuk Pondok Pesantren Manarul Huda sejak tahun
2017;
do
gu
- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi anak korban Anak korban II lebih dari
10 kali, bahkan ketika anak korban Anak korban II haidpun, Terdakwa
In
tetap meyetubuhi anak korban Anak korban II;
A
- Bahwa awal mulanya pada bulan Mei 2021 Saksi dipanggil Saksi IX, saat
itu Saksi IX memberitahu Saksi bahwa anaknya Saksi IX yang bernama
ah
lik
ub
- Bahwa anak saksi ternyata sudah hamil dan mempunyai anak dari
Terdakwa, kemudian saksi menanyakan langsung kepada anak saksi
ka
yaitu anak korban Anak korban II apakah benar anak korban Anak korban
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa umur anak dari anak korban Anak korban II hampir 2 tahun,
si
berkelamin laki-laki, pada saat itu bayi tersebut berada di Rumah
Kontrakan Terdakwa yang beralamat di Cibiru Hilir. Setahu Saksi rumah
ne
ng
tersebut tempat berdiamnya santri yang hamil dan mempunyai anak;
- Bahwa selain anak korban Anak korban II masih ada korban lain yang
menjadi korban Terdakwa yaitu antara lain yang Saksi tahu Anak Korban
do
gu IX, Anak Korban I, Anak Korban III, Anak Korban X, O, Anak Korban V,
Anak Korban IV;
In
A
- Bahwa mengenai pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda
dicampuradukan dari berbagai tingkatan;
ah
lik
- Bahwa mengenai Rapor atau Ijazah anak saksi tidak pernah
mendapatkannya selama di Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
am
ub
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
8. Saksi III, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ep
- Bahwa Saksi mengetahui adanya persetubuhan yang dilakukan Terdakwa
k
si
Manarul Huda dimana cucu Saksi juga menimba ilmu di Pondok
Pesantren Manarul Huda Antapani Bandung;
ne
ng
- Bahwa cucu saksi yaitu anak korban Anak Korban III ternyata menjadi
korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dan anak korba Anak
do
gu
lik
Saksi I yaitu anak korban Anak Korban I, anak korban Anak korban II, dan
anaknya Saksi IX yaitu anak korban Anak Korban IX;
m
ub
anak dari cucu Saksi tersebut berumur 5 bulan dan diberi nama A;
ep
- Bahwa setahu Saksi dari keterangan anak korban Anak Korban III, bahwa
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa mengenai Rapor dan Ijazah cucu Saksi tersebut Saksi tidak
si
pernah melihat dan tidak pernah mendapatkannya;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa membeRikan pendapat yang pada
ne
ng
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
9. Saksi V, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi adalah ibu dari Anak Korban V dan setahu Saksi pada saat
do
gu Anak Korban V masuk Pondok Pesantren Manarul Huda berumur sekitar
15 tahun;
In
A
- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu anak Saksi, yaitu Anak Korban V menjadi
korban persetubuhan oleh Terdakwa, Saksi baru mengetahui pada Hari
ah
lik
Kamis, tanggal 3 Juni 2021, Saksi diberi tahu oleh adik saksi yang
bernama E, saat itu E bilang, “Teh Nde sing sabar, anak Nde si Anak
Korban V jadi korban, soalna Terdakwa dipenjara karena perkara
am
ub
pelecehan seksual”, dari keterangan E tersebut, Saksi kaget, dan pada
saat itu Saksi tidak menanyakan langsung kepada anak Saksi, yaitu Anak
ep
Korban V karena Saksi takut anak Saksi ketakutan juga;
k
- Bahwa setahu Saksi tidak ada perubahan sikap maupun perilaku dari
ah
Anak Korban V, dan karena selama ini Anak Korban V tidak ada bilang
R
si
kepada Saksi tentang terjadinya persetubuhan tersebut;
- Bahwa akibat persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap Anak
ne
ng
do
gu
lik
10. Saksi IV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Pelaku tindak pidana persetubuhan terhadap anak Saksi adalah
m
ub
Pesantren Manarul Huda sekitar tahun 2016 dan tidak ada hubungan
ep
keluarga. Anak Saksi adalah Anak Korban IV, Ia adalah anak kandung
ah
Saksi sendiri;
R
- Bahwa anak korban Anak Korban IV pada saat peristiwa disetubuhi oleh
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa awalnya mendapat kabar dari A, A memberi tahu isteri Saksi
si
untuk berkumpul di rumah Bu L yaitu orang tua anak korban X. Pada
saat itu Bu Lilis memberitahu Saksi bahwa ada masalah di Pesantren
ne
ng
Manarul Huda komplek Sinergi Antapani Kota Bandung. Kemudian pada
tanggal 8 Juni 2021 Saksi beserta isteri Saksi pergi ke Bandung untuk
berkumpul para orang tua yang anaknya menjadi santri di Pesantren
do
gu Manarul Huda. Lalu pada saat itu Saksi tahu bahwa anak Saksi yang
bernama Anak Korban IV telah menjadi korban tindak pidana
In
A
persetubuhan Terdakwa terhadap anak Saksi dan anak lain;
- Bahwa keseharian anak Korban Anak Korban IV masih seperti biasa,
ah
lik
seperti tidak ada masalah;
- Bahwa akibat dari perbuatan persetunuhan yang dilakukan Terdakwa
terhadap anak korban Anak Korban IV, Anak Korban IV mengalami
am
ub
kehamilan, saat ini anak korban Anak Korban IV sudah melahirkan
seorang anak laki-laki yang bernama Arkan berusia 5 bulan, Saksi juga
ep
tidak mengetahui dimana anak korban Anak Korban IV melahirkan;
k
si
anak korban Anak Korban IV hamil Saksi tidak mengetahui bahwa anak
korban Anak Korban IV sedang hamil;
ne
ng
do
gu
lik
ub
murid suka diberi uang, kadang sebesar Rp.200.000,00 (dua ratus ribu
rupiah) setiap murid saat akan pulang ke rumahnya masing-masing;
ka
- Bahwa Saksi tidak tahu siapa-siapa saja guru yang mengajar, Saksi
ep
hanya tahu Terdakwa yang menjadi guru dan Terdakwa pernah bilang,
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ke anak korban Anak Korban IV kemana Rapornya atau ijazahnya, anak
si
korban Anak Korban IV menjawab rapornya ada di Terdakwa;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
ne
ng
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
11. Anak Korban VI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
do
gu - Bahwa anak korban kenal Anak Korban VI, anak korban kenal sejak
tahun 2018 di Yayasan Manarul Huda Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
In
A
Tengah Kota Bandung;
- Bahwa anak korban tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa,
ah
lik
tetapi masih satu kecamatan beda desa di Garut;
- Bahwa orang tua anak korban yang mendaftarkan anak korban di
Pondok Pesantren Manarul Huda dengan menyerahkan persyaratan
am
ub
hanya kartu keluarga, dan pada saat itu tidak dikenakan biaya, dan anak
korban pada saat itu baru kelas 5 SD;
ep
- Bahwa anak korban awalnya tidak mengetahui tentang Anak Korban I
k
si
- Bahwa selain Anak Korban I ada juga korban lain yang disetubuhi oleh
Terdakwa yaitu: Anak korban VII; Anak Korban VIII; Anak Korban IV;
ne
ng
Anak Korban III; Anak Korban X; Anak korban II, sedangkan yang anak
korban tahu dari orang yaitu: Anak Korban XIII; Anak Korban IX; Anak
do
gu
Korban XII;
- Bahwa awalnya sekitar awal tahun 2018 di Perumahan Sinergi Jalan
In
Nyaman 34 Antapani Kota Bandung sebelum anak korban disetubuhi
A
lik
ub
- Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang anak korban lupa untuk yang
ah
korban ingat awal tahun 2021 sekitar malam hari jamnya anak korban
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa awal bulan Juli tahun 2018, anak korban hamil dan bulan apa
si
anak korban lupa masih tahun 2018 Teh Anak korban Xtahu bahwa anak
korban hamil karena melihat perubahan pada tubuh anak korban dan
ne
ng
akhirnya Terdakwa diberitahu bahwa anak korban hamil, Teh Anak
korban Xtahu karena sebelumnya yang disetubuhi lebih dulu adalah Teh
Anak Korban X, kemudian Anak korban X disuruh Terdakwa untuk
do
gu membelikan susu hamil untuk anak korban;
- Bahwa pada Bulan Februari 2019 anak korban hendak melahirkan,
In
A
kemudian dibawa oleh Anak korban X ke bidan daerah Cingiset
Parakansaat Kota Bandung, nama tempat melahirkan adalah klinik A,
ah
lik
anak korban tidak didampaingi oleh Terdakwa karena pada saat itu
Terdakwa ada kegiatan di Jakarta dan malamnya Terdakwa datang dan
bilang kepada anak korban tidak usah khawatir karena Terdakwa akan
am
ub
tanggung jawab kepada anak korban dan bayinya;
- Bahwa setelah melahirkan anak korban dan bayinya dibawa ke kamar
ep
sewa Apartemen MSH. Selama satu minggu di Apartemen, anak korban
k
dijagai antara Teh Anak korban X dan Anak Korban VIII, setelah itu
ah
si
- Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa bercerita kepada anak korban
bahwa Terdakwa telah bilang kepada isteri Terdakwa ada anak bayi
ne
ng
yang dititipkan ke Yayasan padahal itu adalah anak dari anak korban;
- Bahwa terakhir kali anak korban disetubuhi sekitar bulan November
do
gu
2020, tanggal lupa, jam berapa tidak ingat yang jelas sebelum dzuhur
anak korban disuruh mengantarkan uang oleh isterinya Terdakwa, yaitu
In
Saksi XXIV, untuk mengantarkan uang ke pondok pesantren di Marga
A
lik
ub
anak korban jawab tidak, dan anak korban dirayu mau gak, anak korban
diam akan tetapi Terdakwa langsung menyetubuhi dan mencabuli anak
ka
korban dengan cara mencium dan meraba raba badan anak korban dan
ep
- Bahwa bulan Desember 2020 anak korban tidak datang bulan/haid, anak
R
korban tidak bilang ke Terdakwa karena takut hanya telat saja, dan
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban hamil lagi. Kemudian Terdakwa bilang kepada anak korban akan
si
tanggung jawab mengurus anak dari anak korban dan membiayainya;
- Bahwa anak korban disetubuhi oleh Terdakwa berapa kali, anak korban
ne
ng
lupa, tetapi lebih dari 10 (sepuluh) kali, dan sebagian besar peristiwa
persetubuhan dilakukan di komplek sinergi Jalan Nyaman nomor 34
Antapani Kota Bandung, dan hanya sekali peristiwa persetubuhan yang
do
gu dilakukan di Pondok Pesantren Komplek Marga Satwa Cibiru Kota
Bandung dan itu peristiwa yang terakhir hingga anak korban hamil yang
In
A
kedua kalinya;
- Bahwa setahu anak korban, Terdakwa tidak mengancam anak korban,
ah
lik
akan tetapi ada perbuatan Terdakwa yang membuat anak korban risi dan
tidak nyaman, yaitu pada saat Terdakwa memegang tangan dan
memeluk anak korban. Namun Terdakwa juga mengatakan dan
am
ub
menjanjikan kepada anak korban yaitu sebelum menyetubuhi anak
korban bahwa Terdakwa berjanji akan menikahi anak korban dan akan
ep
bertanggung jawab tentang kehidupan anak korban;
k
- Bahwa Orang Tua anak korban tidak mengetahui tentang apa yang
ah
terjadi pada anak korban dari peristiwa disetubuhi yang pertama hingga
R
si
hamil yang kedua kalinya;
- Bahwa anak korban jarang ikut kegiatan di masyarakat, akan tetapi santri
ne
ng
do
gu
seperti belanja sembako dan lainya, dan ada juga yang dipegang sendiri,
Terdakwa tidak memaksa, akan tetapi sering dibelanjakan untuk
In
kepentingan bersama;
A
lik
ub
anak korban belum lihat, pada saat itu anak korban fokus mengurusi
ep
anak dari anak korban, sedangkan untuk penilaian anak korban hanya
ah
pernah melihat rapor SD saja untuk SMP anak korban tidak pernah
R
- Bahwa Saksi tidak tahu sumber dana yang didapat oleh Terdakwa untuk
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melihat sering membuat laporan-laporan di komputer, tapi anak korban
si
tidak tahu laporan apa;
- Bahwa Saksi tidak pernah diajak mencari sumber dana oleh Terdakwa
ne
ng
untuk menjalankan yayasannya, dan orang tua tidak pernah diminta
sumbangan untuk pembangunan pesantren yang dikelola Terdakwa;
- Bahwa anak korban pernah beberapa kali pulang ke kampung diantar
do
gu oleh Terdakwa hingga ke rumah, dan anak korban diberi uang sejumlah
Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan alasan sebagai uang
In
A
bekal buat jajan dan untuk diberi ke orang tua, dan juga pernah sempat
diberi bingkisan lebaran;
ah
lik
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
12. Anak Korban VIII, tanpa disumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
am
ub
berikut:
- Bahwa anak korban kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni 2017 pada
ep
saat anak korban masuk ke Pesantren Manarul Huda Antapani, Kota
k
Bandung;
ah
si
Antapani tersebut dari saudara anak korban bernama Anak Korban IV
dan Anak korban X yang sebelumnya sudah lebih dulu mondok di
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa pertama kali menyetubuhi anak korban sekitar bulan
si
Juli tahun 2019 di Pesantren Manarul Huda Antapani Jalan Parakan Saat
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Bandung;
ne
ng
- Bahwa sekitar tahun 2019 pada saat anak korban sedang tidur, tiba-tiba
Terdakwa masuk ke kamar dan membangunkan anak korban lalu
meminta anak korban untuk memijit Terdakwa;
do
gu - Bahwa sekitar bulan Juli 2019 sekitar pukul 23.00 wib peristiwanya pada
saat di Pesantren Manarul Huda, Jalan Parakansaat Komplek Sinergi
In
A
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, anak korban disuruh
untuk memijit Terdakwa di ruang tamu, lalu Terdakwa menanyakan cerita
ah
lik
masa kecil anak korban, setelah itu Terdakwa mengajak pindah ke
kamar tidur. Lalu anak korban disuruh tiduran di kasur dan memeluk
badan serta mencium kening anak korban, masih memakai pakaian
am
ub
lengkap dan Terdakwa tiduran di atas badan anak korban lalu membuka
celana anak korban dan Terdakwa melepas sarungnya. Selanjutnya
ep
Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak
k
si
- Bahwa dari bulan Agustus 2019 sampai Oktober 2019 Terdakwa tidak
melakukan persetubuhan terhadap anak korban, anak korban hanya
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa sekitar bulan Januari 2020 hari dan tanggal lupa sekitar pukul
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kali. Selama tahun 2020 Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap
si
anak korban lebih dari 10 kali, dan kerap dilakukan di Madani Boarding
School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung. Dari bulan Januari
ne
ng
2021 sampai Mei 2021 Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap
anak korban di rumah basecamp Jalan. Cibiru Hilir Bandung. Saat itu
Anak Korban tidak tahu Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam
do
gu atau diluar alat kelamin anak korban.
- Bahwa pada bulan Maret 2021 anak korban sudah tidak datang bulan
In
A
dari bulan Januari 2021, lalu anak korban menggunakan test pack dan
hasilnya positif hamil. Setelah itu anak korban memberitahukan kepada
ah
lik
Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil, lalu Terdakwa menjawab,
‘’Biarkan dia lahir ke dunia, Saya bakal biayain sampai kuliah, sampai dia
sudah mengerti, kita berjuang bareng-bareng’’;
am
ub
- Bahwa peristiwa terakhir pada hari Rabu tanggal 19 bulan Mei 2021 saat
anak korban sedang hamil 4 (empat) bulan, Terdakwa melakukan
ep
persetubuhan terhadap anak korban. Peristiwanya pada saat di rumah
k
si
kamar Terdakwa dan Terdakwa mengajak anak korban untuk melakukan
persetubuhan. Terdakwa tiduran di kasur memakai baju dan tidak
ne
ng
do
gu
rumah base camp Jalan Cibiru Hilir Bandung tinggal bersama Anak
Korban X, Anak Korban IV, anaknya Anak Korban IV, Anak Korban VI,
ah
lik
anaknya Anak Korban VI, Anak Korban III, anaknya Anak Korban III,
Anak korban VII, Anak Korban II, dan anaknya Anak Korban II. Lalu
m
ub
- Bahwa selama hamil, anak korban dan yang lain sudah tidak belajar atau
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sampai anak besar dan sampai sukses. Terdakwa juga bilang akan
si
menguliahkan anak korban;
- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan kepada anak
ne
ng
korban, tidak ada kekerasan atau ancaman kekerasan;
- Bahwa setahu Saksi, para santriwati yang sudah disetubuhi oleh
Terdakwa, yaitu :
do
gu 1. Anak korban II (16 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-laki
berumur 1 tahun.
In
A
2. Anak Korban VI (17 tahun), sudah mempunyai seorang anak
Perempuan berumur 2 tahun bernama A, dan sedang hamil 6 bulan.
ah
lik
3. Anak Korban IV (15 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-laki
4 bulan bernama MA.
4. Anak korban VII ( 20 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-
am
ub
laki 2 hari.
5. Anak Korban III (15 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-laki
ep
bernama MA, umur 4 bulan;
k
si
8. Anak korban X(18 tahun) sudah disetubuhi;
9. Anak Korban XII (17 tahun) sudah disetubuhi;
ne
ng
do
gu
lik
ub
13. Anak korban VII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
R
berikut:
es
M
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa pada bulan Juni 2018, yaitu Saat
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Pesantren tempat Saksi mondok, belajar ilmu agama tersebut
si
adalah Pesantren Manarul Huda Antapani semenjak dari pertengahan
2018;
ne
ng
- Bahwa awalnya ketika sedang jam istirahat, Saksi dan para santriwati
mengobrol kemudian Saksi mendengar teman-teman Saksi
menceritakan kepada Saksi bahwa Anak Korban I pernah disetubuhi
do
gu oleh Terdakwa, namun Saksi tidak terlalu menanggapinya, saat itu Saksi
kepikiran dan bingung bagaimana menghadapi situasi yang juga telah
In
A
terjadi terhadap Saksi sendiri, dan Saksi tidak ingin memperpanjang
pembicaraan yang terbuka sehingga atas apa yang terjadi terhadap
ah
lik
Anak Korban I, Saksi tidak melanjutkan obrolan tersebut sehingga Saksi
tidak mengetahui hal lain atas Anak Korban I;
- Bahwa saat Saksi mendengar obrolan tersebut Saksi tidak mengetahui
am
ub
ada atau tidak yang ikut menyaksikan atau melihat terjadinya peristiwa
tersebut, namun sepengetahuan Saksi bila Terdakwa sedang
ep
menyetubuhi pasti tidak akan ada yang melihat karena yang lain sudah
k
tidur seperti halnya yang telah terjadi terhadap diri Saksi sendiri;
ah
- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu siapa saja yang telah disetubuhi, namun
R
si
akhirnya Saksi mengetahui bahwa ada korban lain yang telah disetubuhi
oleh Terdakwa yang tak lain adalah satriwatinya Terdakwa sendiri yaitu
ne
ng
Neng Anak Korban XII, Anak Korban XIII, Neng Anak Korban IV, Anak
Korban VI, Anak korban X, Anak Korban III, Anak korban II, Anak Korban
do
gu
a. Anak Korban VI, saat ini bayi berumur 2 (dua) tahun bulan diberi
nama A.
ah
lik
b. Neng Anak Korban IV saat ini bayi berumur 4 (empat) bulan diberi
nama A
m
ub
c. Anak Korban III saat ini bayi berumur 4 (empat) bulan diberi nama A.
d. Anak korban II saat ini bayi berumur 1 (satu) tahun lebih diberi nama
ka
MF Alias S.
ep
e. Saksi sendiri sekarang ini bayi laki-laki korban berumur 3 (tiga) hari.
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan terhadap Saksi, tetapi
si
Saksi lupa waktu pesisnya hanya dapat dipastikan terjadi pada tahun
2019 di dalam kamar tidur Terdakwa, di pesantren/ panti asuhan/
ne
ng
yayasan Manarul Huda yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, yaitu tempat Saksi belajar di
tempat tersebut;
do
gu - Bahwa Saksi sudah disetubuhi oleh Terdakwa berapa kali, Saksi tidak
ingat, sedangkan tempat kejadian :
In
A
a. Di Yayasan Manarul Huda Madani Boarding School yang beralamat
di Komplek Margasatwa Kecamatan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
ah
lik
Kabuopaten Bandung, di kamar 1 lantai 1, waktu kejadian Saksi
lupa;
b. Di Panti Sosial Asuhan Anak Madani yang beralamat di Komplek
am
ub
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, tepatnya
di kamar tidur Terdakwa yang berada di lantai 1, waktu kejadian
ep
Saksi lupa;
k
si
menceritakan atas apa yang telah menimpa Saksi kepada Anak Korban
XII, namun yang Saksi ceritakan tidak secara detail karena Saksi malu
ne
ng
menceritakannya;
- Bahwa untuk pertama kali dan malam berikutnya alat kelamin Terdakwa
do
gu
yang masuk ke dalam alat kelamin Saksi, dan seterusnya alat kelamin
Terdakwa pada setiap peristiwa Terdakwa menyetubuhi Saksi selalu
ah
lik
ub
Saksi, rok yang Saksi kenakan hanya dibuka ke atas, namun Terdakwa
meremas-remas payudara Saksi;
ka
- Bahwa saat ini Saksi sudah memiliki bayi laki-laki dan Saksi saat ini
ep
campur aduk perasaan Saksi tidak menentu, dan awalnya Saksi takut
R
menceritakan apa yang telah menimpa Saksi ini terhadap kedua orang
es
M
kedua orang tua Saksi tidak mengetahui yang telah terjadi, bahkan Saksi
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
telah melahirkan bayi akibat disetubuhi oleh Terdakwa awalnya kedua
si
orang tua Saksi tidak mengetahuinya;
- Bahwa Saksi telah melahirkan bayi laki-laki hasil dari persetubuhan yang
ne
ng
telah dilakukan oleh Terdakwa di Bidan Hj. PA yang beralamat di Kota
Bandung, anak korban melahirkan pada hari Minggu, tanggal 30 Mei
2021, jam 21.20 wib dengan ditemani oleh Terdakwa kemudian setelah
do
gu melahirkan anak korban ditemani oleh Anak Korban IV;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
In
A
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
14. Saksi VI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ah
lik
oleh Terdakwa dan anak Saksi merupakan santri di Yayasan Manarul
Huda Jalan Nyaman Nomor 34, Antapani Tengah, Kota Bandung;
am
ub
- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Saksi I Saepul yang ternyata anaknya
yaitu Anak Korban VI adalah salah satu dari korban persetubuhan yang
ep
dilalukan oleh Terdakwa;
k
- Bahwa Saksi kenal Terdakwa sekitar tahun 2018, dimana Saksi datang
ah
R
ke Yayasan Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah
si
Kota Bandung dan bertemu Terdakwa sebagai pimpinan Yayasan
ne
ng
Manarul Huda;
- Bahwa berawal pada tahun 2017 akhir Bibi L datang menemui isteri
Saksi untuk menawarkan kepada Anak Korban VI apakah mau sekolah
do
gu
dan mau sekolah di Bandung, lalu Saksi bersama isteri Saksi setuju
untuk membawa Anak Korban VI sekolah di Bandung karena semua
ah
ub
ep
itu Saksi dan keluarga tidak pernah dimintai persyaratan apapun dari
es
M
pihak Yayasan, baik kartu keluarga (KK) atau surat pindah SD sekalipun;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa yang disampaikan oleh Terdakwa kepada Saksi dan yang lainnya
si
saat itu bahwa biaya sekolah, makan minum dan segala sesuatunya
ditanggung oleh Terdakwa, dan Terdakwa juga menjanjikan akan
ne
ng
membiayai uang kuliah Anak Korban VI sampai ke perguruan tinggi,
berdasar hal tersebut Saksi semakin yakin dan mengijinkan anak Saksi
mengikuti pelajaran di Yayasan milik Terdakwa;
do
gu - Bahwa Saksi dan isteri Saksi datang langsung ke tempat Yayasan
Manarul Huda Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
In
A
Tengah Kota Bandung yang dipimpin Terdakwa, dan Saksi melihat
kondisi tempat tersebut tidak layak dihuni karena yang tinggal di tempat
ah
lik
tersebut banyak penghuninya serta tidak ada tempat yang seperti saksi
bayangkan kalau pondok itu ada asramanya, tempat sekolahnya, bahkan
masjidpun tidak ada, hanya berupa rumah tingkat 2 (dua) lantai, dan
am
ub
tempat tersebut yang dijadikan menjadi 1 (satu) tempat mengaji, sekolah
dan lain-lain, jadi sangat tidak layak untuk dihuni sebagai Yayasan;
ep
- Bahwa saat itu Saksi dan isteri Saksi hendak membawa pulang kembali
k
R
Korban VI tidak mau, dan di kemudian hari terlihat banyak sekali
si
perubahan sikap dan tingkah laku dari diri Anak Korban VI, dimana pada
ne
ng
do
gu
ub
namun isteri Saksi pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2019 saat
ah
beberapa orang bayi, dan ketika isteri Saksi menanyakan perihal bayi-
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi baru mengetahui bahwa ternyata Anak Korban VI dalam
si
keadaan hamil kedua dari anak Terdakwa;
- Bahwa Saksi dan isteri Saksi tidak pernah menanyakan rapor atau ijazah
ne
ng
sekolah, karena sangat percaya kepada Terdakwa, selain itu Saksi dan
Istri Saksi tidak pernah menandatangani rapor atau surat apapun yang
do
berurusan dengan sekolah apalagi tanda tangan rapor Anak Korban VI;
gu - Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Anak Korban VI dapat dana
bantuan dari pemerintah seperti Kartu Pintar, namun berdasarkan
In
A
penuturan dari Anak Korban VI, bahwa sejak awal tahun 2018 Anak
Korban VI sudah disetubuhi oleh Terdakwa dan pada awal tahun 2019
ah
lik
Anak Korban VI melahirkan, dan merawat anaknya yang pertama,
hingga pada tahun 2020 Anak Korban VI hamil anak kedua;
- Bahwa pada setiap lebaran Anak Korban VI selalu pulang kampung,
am
ub
akan tetapi lebaran tahun ini Anak Korban VI tidak pulang, lalu Saksi dan
isteri Saksi datang ke Yayasan serta disuruh ke Pondok di Cibiru akan
ep
k
tetapi tidak berhasil menemui Anak Korban VI, lalu Saksi dan isteri Saksi
memutuskan kembali pulang ke rumah, hingga akhirnya Saksi
ah
R
mengetahui kejadian dimana Terdakwa telah menyetubuhi Anak Korban
si
VI;
ne
ng
do
gu
Manarul Huda;
- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu tentang perbuatan Terdakwa
ah
ub
ep
Terdakwa adalah anak kandung Saksi yang bernama Anak Korban VII
R
- Bahwa Anak Korban VII saat masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda
ng
sekitar tahun 2018 saat Anak Korban VII akan naik ke kelas 2 SMA;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa persyaratan Anak Korban VII masuk ke Pondok Pesantren
si
Manarul Huda diantaranya rapor sekolah sebelumnya, surat pindah dari
AGBR, Kartu keluarga, Akta kelahiran, dan KTP orang tua;
ne
ng
- Bahwa saat masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda tidak dipungut
biaya apapun dan biaya untuk bulanan pun tidak ada;
- Bahwa awal pertama Saksi tahu adanya Pondok Pesantren Manarul
do
gu Huda pada saat Saksi main ke rumah saudara Saksi di Andir, Kota
Bandung, yang pada saat itu Saksi ketemu dengan Saksi XVIII, yaitu
In
A
ayah Terdakwa. Kemudian Saksi XVIII menjelaskan bahwa ada
pesantren gratis dan tidak dipungut biaya apapun yaitu Pondok
ah
lik
Pesantren Manarul Huda. Kebetulan pada saat itu Saksi dan suami
sedang mencari pesantren untuk Anak Korban VII. Karena Anak korban
VII pada saat sekolah di AGBR suka kesiangan, kemudian Saksi dan
am
ub
suami berinisiatif untuk memindahkan Anak korban VII ke Pondok
Pesantren Manarul Huda;
ep
- Bahwa sebelum Saksi memasukkan Anak korban VII masuk ke Pondok
k
si
fasilitasnya layak dan berada di dalam sebuah komplek perumahan,
namun suami Saksi tidak melihat kamar yang digunakan untuk santri,
ne
ng
juga untuk proses belajar mengajar pada saat itu suami saksi tidak
melihat karena tidak naik ke lantai 2 dimana tempat santri belajar;
do
gu
- Bahwa Saksi hanya sekali nengok Anak korban VII di Pondok yang
beralamat di Cibiru, pada saat itu Saksi dan suami sedang ada
In
pertemuan dengan Terdakwa membahas tentang Anak korban VII akan
A
lik
ub
raport dari Pondok Pesantren Manarul Huda dan sampai Anak Korban
ep
- Bahwa atas perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, saat ini Anak
R
korban VII mempunyai seorang anak yang umur dan namanya Saksi
es
M
belum tahu, karena setahu Saksi, Anak korban VII baru punya anak;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada saat Anak korban VII pulang ke rumah, Anak korban VII
si
tidak pernah mengeluh ataupun menceritakan adanya tekanan saat
mengikuti proses pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda,
ne
ng
bahkan untuk pulang ke rumahpun sangat jarang;
- Bahwa suami Saksi pernah bekerja di Yayasan Manarul Huda selama 3
(tiga) bulan sebagai pekerja bangunan, dimana pada saat itu di Yayasan
do
gu manarul Huda yang beralamat di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung sedang tahap
In
A
pembangunan lantai 2 (dua). Saksi mendapat upah sebesar
Rp.150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) perharinya;
ah
lik
- Bahwa suami saksi pernah mengatakan bahwa pekerja bangunan pada
saat itu hanya berdua yaitu suami Saksi dan U yang juga orang tua
santri, yaitu ayahnya L dan L. Pada saat itu keterangan dari suami Saksi
am
ub
bahwa para santri ikut membantu proses pembangunan;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
ep
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
k
16. Saksi VIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ah
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertama anak saksi bernama
R
si
Anak Korban VIII masuk ke Yayasan Manarul Huda sejak tahun 2016;
- Bahwa sepengatahuan Saksi yang menjadi korban adalah anak Saksi,
ne
ng
Anak Korban X, Anak Korban IV, Anak Korban VI dan yang lainnya Saksi
tidak mengetahui namanya;
do
gu
lik
ub
kepada Saksi dan anak Saksi bahwa ada Pesantren gratis sampai kuliah
es
M
dan untuk makan dikasih, dengan obrolan tersebut Anak Korban VIII
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ada teman di Pesantren, akan tetapi awal mulanya Saksi tidak
si
menyetujuinya dikarenakan perasaan Saksi tidak memberikan ijin tapi
Anak Korban VIII meminta terus kepada Saksi sehingga akhirnya Saksi
ne
ng
memberikan ijin kepada Anak Korban VIII sekolah di Pesantren Manarul
Huda;
- Bahwa persyaratan yang diberrikan kepada pihak Pondok Pesantren
do
gu Manarul Huda adalah KK, KTP dan akta kelahiran Anak Korban VIII;
- Bahwa selama anak Saksi masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda
In
A
dari tahun 2016, dari kelas 4 SD sampai dengan tahun 2021 kelas 3
SMP, Saksi tidak pernah melihat Rapor atau Ijazah SD Anak Korban VIII
ah
lik
dari siapapun;
- Bahwa selama anak Saksi sekolah di Pesantren Manarul Huda dari
tahun 2016 sampai dengan 2021, Saksi kadang-kadang bergantian
am
ub
dengan isteri Saksi yang bernama DM melihat dan mengontrol anak
Saksi ke Pesantren Manarul Huda. Pada tahun 2018 Saksi pernah
ep
datang ke Pesantren Manarul Huda Jalan Parakansaat Komplek Sinergi
k
untuk melihat anak Saksi dan ingin melihat Ijazah SD anak Saksi, akan
R
si
tetapi Terdakwa tidak memperlihatkan dengan alasan Ijazah dan rapor
Anak Korban VIII ada nanti akan diperlihatkan kepada orang tuanya.
ne
ng
Setelah itu Saksi melihat ke lantai duanya, ternyata tempat tidur dan
tempat belajarnya dalam satu ruangan yang dipisahkan oleh lemari, dan
do
gu
menjawab bahwa para santri semuanya belajar disini dan untuk sistem
pembelajaran memanggil guru dari luar, dari situ saksi pulang dan
ah
lik
banyak kecurigaan dalam hati Saksi, setelah itu Saksi memaksa anak
Saksi untuk pindah sekolah akan tetapi Anak Korban VIII tidak mau
m
ub
dari tahun 2016 sampai dengan 2021 tidak ada pungutan biaya atau
ep
iuaran yang diminta oleh pihak Pesantren Manarul Huda, hanya ketika
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui Yayasan Manarul Huda bergerak dalam
si
bidang apa, akan tetapi ketika Saksi datang ke Yayasan Manarul Huda
ada tulisan di banner bahwa Yayasan tersebut Panti Sosial;
ne
ng
- Bahwa selama Anak Korban VIII sekolah di Pesantren Manarul Huda
dari tahun 2016 sampai dengan 2021, ketika masih SD Anak Korban VIII
sering pulang ke rumah kurang lebih dalam satu tahun 3 (tiga) kali
do
gu pulang, akan tetapi semenjak masuk SMP pulang ke rumah dalam
setahun hanya sekali pernah Saksi tanyakan kepada Terdakwa,
In
A
alasannya banyak tugas sekolah, pada puasa bulan Mei 2021 Anak
Korban VIII pulang ke rumah dan tidak lama sampai lebaran dijemput
ah
lik
oleh Terdakwa langsung, akan tetapi tidak ke rumah Saksi, tetapi malah
menunggu di Leuwigong, Garut, dan ketika saksi menyapa Terdakwa
terlihat seperti gelisah dan ketakutan dan langsung pergi saja dengan
am
ub
alasan akan menjemput santri yang lainnya;
- Bahwa selama Saksi datang ke Pesantren Manarul Huda Saksi belum
ep
pernah melihat anak kecil atau bayi, akan tetapi saksi pernah mendengar
k
dari Lilis ada anak kecil atau bayi di Yayasan tersebut akan tetapi
ah
si
diasuh oleh Yayasan Manarul Huda;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
ne
ng
do
gu
berikut:
- Bahwa anak korban kenal dengan Anak Korban I pada akhir 2018
In
setelah Anak Korban I masuk ke lingkungan Pesantren Manarul Huda
A
lik
ub
bulan Mei 2021, ketika sedang jam istirahat, para santriwati mengobrol
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepadanya bahwa Anak Korban I pernah disetubuhi oleh Terdakwa, saat
si
itu korban kepikiran dan bingung bagaimana menghadapi situasi yang
menimpa kami ini, dan anak korban tidak ingin memperpanjang
ne
ng
pembicaraan Vulgar.
- Bahwa berdasarkan data yang ada Anak Korban I, lahir di Garut tanggal
27 Januari 2006, dan pada saat kejadian saat itu Anak Korban I berusia
do
gu 14 tahun;
- Bahwa anak korban tinggal/ mondok di Pesantren Manarul Huda untuk
In
A
belajar ilmu agama sejak awal November 2015;
- Bahwa setahu anak korban dan santriwati yang pernah belajar di
ah
lik
Pesantren Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung yaitu:
1) Anak korban X, tanggal lahir 2003, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah
am
ub
II;
2) Anak Korban VI, tanggal lahir 2004, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ep
H;
k
3) Anak Korban IV, tanggal lahir 2005, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ah
Saksi IV;
R
si
4) Anak Korban XI, Tanggal lahir, 2003, Alamat Jawa Barat, Nama
Ayah K;
ne
ng
5) Anak korban II, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
Y;
do
gu
6) Anak Korban IX, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
Saksi IX.
In
7) Anak Korban XII, lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah KS.
A
8) Anak Saksi I, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah CS.
9) AL, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat, Nama Ayah G.
ah
lik
10) Anak Saksi VII, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
IN.
m
ub
11) Anak Saksi II, tanggal lahir 2009, alamat Jawa Barat, Nama Ayah IS.
12) Anak Korban I, tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ka
AS.
ep
13) KHK, tanggal lahir 2011, alamat Jawa Barat, Nama Ayah AMY;
ah
14) Anak Korban VIII, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
R
Saksi VIII.
es
M
15) Anak Korban XIII, tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ng
S.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16) Anak Saksi III, tanggal lahir 2005, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah K.
si
17) Anak Saksi VI, tanggal lahir 2003, alamat Jawa Barat, Nama Ayah S.
18) Anak Saksi V, Tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat Nama Ayah JJ.
ne
ng
19) Anak Saksi IV, Tanggal lahir 2007, alamat Banten, Nama Ayah AWS.
20) NA, Tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah EF.
21) MNR, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah S.
do
gu 22) KD, tanggal lahir 2013, alamat DIY, Nama Ayah LAS.
23) YPS, tanggal lahir 2007, ALAMAT Jawa Barat Nama Ayah IM.
In
A
24) Anak Korban III, alamat Jawa Barat, Nama Ayah AM.
Jumlah seluruh santriwati yang ada 24 (Dua Puluh Empat) orang;
ah
lik
Santriwati yang sudah keluar adalah :
1) ER, tanggal lahir 2005, alamat Bangka, Nama Ayah R;
2) LH, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah MR;
am
ub
3) NNT, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat Nama Ayah CM;
4) NN, Tanggal lahir 2004, alamat Sumatera Utara, Nama Ayah P;
ep
5) AF, tanggal lahir 2003, alamat Jawa Barat, Nama Ayah S;
k
6) HHAM, tanggal lahir 2010, alamat Jawa Barat, Nama Ayah TW;
ah
si
(Sudah Lulus Namun Ijazah Belum Keluar);
8) ANA, tanggal lahir 2006, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah Drs. HU;
ne
ng
9) RAT, tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat, Nama Ayah DK;
10) ZPA, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah O;
do
gu
11) DA, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat, Nama Ayah AAP;
12) Anak korban VII tanggal lahir 2001, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
In
J.
A
lik
ub
dilakukan oleh Terdakwa, yaitu: Neng Anak Korban XII, Anak Korban
XIII, Neng Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak korban VII, Anak
ka
Korban III, Anak korban II, Anak Korban I, Anak Korban IX, Anak Korban
ep
1) Anak Korban VI, saat ini memiliki 2 (dua) orang anak diberi nama A
es
M
2) Anak Korban IV, saat ini memiliki seorang anak bayi diberi nama A;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3) Anak Korban III, saat ini memiliki seorang anak bayi diberi nama A;
si
4) Anak korban VII, saat ini memiliki seorang anak bayi;
5) Anak korban II, saat ini memiliki seorang anak bayi diberi nama MF
ne
ng
alias S;
6) Anak Korban V memiliki seorang anak bayi bernama A;
7) Anak Korban IX, memiliki seorang anak bayi bernama R;
do
gu 8) Anak Korban VIII, memiliki seorang anak bayi, tapi tidak tahu
namanya;
In
A
- Bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan terhadap anak korban
sekitar awal Januari 2020 di dalam kamar tidur Terdakwa di pesantren
ah
lik
Manarul Huda yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor
34 Antapani Kota Bandung;
- Bahwa anak korban sudah disetubuhi sebanyak 6 (enam) kali oleh
am
ub
Terdakwa bertempat di :
Di Base Camp yang beralamat di Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Cibiru
ep
Hilir Kota Bandung, tepatnya di dalam kamar tengah lantai 1, waktu
k
si
Di Madani Boarding School yang beralamat di Komplek Margasatwa
ne
Kecamatan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kabupaten Bandung,
ng
do
gu
lik
dapat anak korban ingat hanyalah kejadian pada sekira awal Januari
2020, sekira jam 23.00 wib;
m
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membisikan kata-kata bahwa, “Guru itu harus ditaati, dan dihormati”
si
sehingga akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk
tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang
ne
ng
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa dengan cara paksa
memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke dalam alat kelamin
anak korban yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara
do
gu Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak
korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;
In
A
- Bahwa peristiwa persetubuhan oleh Terdakwa kepada anak korban tidak
ada orang yang mengetahui atau menyaksikannya, namun setelah
ah
lik
kejadian persetubuhan oleh Terdakwa di Basecamp, anak korban
pernah menceritakan kejadian yang menimpa anak korban kepada Anak
Korban III yang ternyata merupakan korban dari Terdakwa juga;
am
ub
- Bahwa anak korban tidak ingat semua peristiwa dan pakaian apa yang
korban kenakan pada setiap kejadian, namun hanya satu yang dapat
ep
anak korban ingat, yaitu kejadian yang terjadi sewaktu di pesantren
k
si
kemeja tangan ¾ warna merah putih;
- Bahwa pada saat kejadian persetubuhan tersebut alat kelamin Terdakwa
ne
ng
do
gu
dibuka ke arah atas, lalu Terdakwa membuka paksa celana dalam anak
korban, namun seingat anak korban Terdakwa pernah juga membuka
ah
lik
ub
dara robek arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan hasil
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
si
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
18. Anak Korban IX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ne
ng
berikut:
- Bahwa peristiwa Terdakwa menyetubuhi Anak Korban adalah sewaktu
Anak Korban berumur 14 tahun, ketika Anak Korban duduk di kelas 2
do
gu (dua) SMP, dimulai pada pertengahan Oktober 2018 sampai dengan
terakhir tanggal 3 Mei 2021 dan Anak Korban sudah disetubuhi sewaktu
In
A
pondok pesantren masih beralamat di Komplek Sinergi Parakansaat,
Antapani, Kota Bandung dan kemudian pindah pondok pesantren ke
ah
lik
komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II
Kabupaten Bandung, dan setiap kejadian dilakukan di kamar Terdakwa;
- Bahwa Anak Korban mengenal Terdakwa karena Terdakwa adalah guru,
am
ub
pemimpin dan pengasuh pondok pesantren yang Anak Korban tinggali
untuk belajar ilmu agama ditempat tersebut;
ep
- Bahwa Anak Korban disetubuhi pertama kali awalnya Anak Korban
k
Korban dipegang kemudian ditarik agar bisa bibir Anak Korban dicium
R
si
oleh Terdakwa, saat itu Anak Korban dirayu dan dibujuk oleh Terdakwa
dengan mengatakan, “Jangan takut gitu, dan nggak ada seorang ayah
ne
ng
do
gu
- Bahwa pada saat peristiwa tersebut bibir dan anggota tubuh Anak
Korban yang lain diraba-raba Terdakwa, kemudian Terdakwa
ah
lik
ub
dan alat kelamin milik Terdakwa tidak masuk ke dalam alat kelamin Anak
Korban;
ka
Anak Korban dan saat kejadian rok yang Anak Korban kenakan berikut
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa peristiwa tersebut berawal semenjak pertengahan Oktober 2018,
si
sewaktu Anak Korban belajar ilmu Agama dengan cara mondok di
Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda dibawah pimpinan,
ne
ng
pengasuh sekaligus gurunya adalah Terdakwa, awalnya pondok
beralamat di Komplek Sinergi Parakansaat, Antapani, Kota Bandung dan
kemudian pindah ke Jalan Sukanagara Nomor 78 Bandung, kemudian
do
gu pindah lagi ke komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, peristiwa persetubuhan
In
A
terhadap Anak Korban tersebut terjadi di Komplek Sinergi Parakansaat,
Antapani, Kota Bandung dan di komplek Yayasan Marga Satwa
ah
lik
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung;
- Bahwa seingat Anak Korban, saat itu Anak Korban disetubuhi oleh
pimpinan, pengasuh sekaligus gurunya yaitu Terdakwa yang dilakukan
am
ub
lebih dari 30 (tiga puluh) kali hingga anak korban hamil, dengan jadual
rutin melakukan persetubuhan Terdakwa kepada Anak Korban sekurang-
ep
kurangnya 5 (lima) hari sekali;
k
si
menceritakan dan merasa malu serta bingung harus memulai darimana
menceritakan kejadian yang telah terjadi tersebut, bahkan Anak Korban
ne
ng
do
gu
- Bahwa suatu saat, yaitu pada waktu liburan lebaran tanggal 5 Mei 2021,
Anak Korban pulang ke rumah, ibu Anak Korban curiga melihat kondisi
In
Anak Korban yang seperti terlihat hamil, hingga akhirnya Anak Korban
A
lik
ub
- Bahwa Anak Korban pernah dirayu dan dibujuk oleh Terdakwa dengan
R
mengatakan “Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pernah terjadi pemaksaan terhadap Anak Korban ketika sebelum
si
menyetubuhi Anak Korban, dengan cara kepala Anak Korban pernah
ditarik Terdakwa dengan maksud agar bibir Anak Korban bisa dicium
ne
ng
oleh Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi Anak Korban selalu di kamar Terdakwa
baik itu ketika Pondok Pesantren di Komplek Sinergi Parakansaat,
do
gu Antapani, Kota Bandung dan sesudahnya pindah Pondok Pesantren ke
komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
In
A
II Kabupaten Bandung, dan tidak pernah di tempat lain, kecuali yang
terjadi kepada teman Anak Korban yang Anak Korban dengar dari
ah
lik
keterangan teman Anak Korban yaitu Anak korban II, pernah disetubuhi
di Hotel N Bandung, dan Hotel A Kota Bandung, namun tempatnya Anak
Korban tidak mengetahui persis karena Anak Korban hanya mengetahui
am
ub
sekilas saja;
- Bahwa ada korban lain yang telah disetubuhi oleh Terdakwa, yaitu
ep
teman-teman Anak Korban sendiri santriwati Pondok Manarul Huda di
k
Tahfidz Madani yaitu Anak korban II, Anak Korban I, bahkan ada yang
ah
si
- Bahwa berdasarkan Akta Kelahiran Anak Korban, Anak Korban lahir
pada tanggal 20 Oktober 2004;
ne
ng
- Bahwa saat ini Anak Korban lebih suka menyendiri di kamar dan enggan
bergaul dengan teman-teman Anak Korban karena malu, dan Anak
do
gu
19. Saksi IX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dapat keterangan dari anak saksi yang bernama Anak
ah
lik
ub
terjadi berumur 15 tahun karena anak korban Anak Korban IX lahir pada
ah
- Bahwa Saksi kenal Terdakwa sekitar tahun 2018 pada saat Saksi akan
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pondok Pesantren dan merupakan Guru dan juga pengurus Yayasan
si
Pesantren Manarul Huda Bandung yang setahu Saksi beralamat di
komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
ne
ng
Kota Bandung;
- Bahwa Saksi mengetahui adanya persetubuhan terhadap anak saksi dari
adik ipar yang tinggal di Tasik yaitu E, awalnya Saksi menelpon ke kakak
do
gu anak korban Anak Korban IX dan mengatakan bahwa anak korban Anak
Korban IX pernah membeli testpack (alat test kehamilan), dan Saksi
In
A
diminta bertanya ke anak korban Anak Korban IX, lalu I konfirmasi ke
Saksi untuk menanyakan langsung ke anak korban Anak Korban IX
ah
lik
mengenai apakah benar pernah membeli Testpack tersebut. Kemudian
ibu saksi korban Anak Korban IX menanyakan kepada anak korban Anak
Korban IX hari Jumat, tanggal 14 Mei 2021, awalnya anak korban Anak
am
ub
Korban IX tidak mengaku tetapi setelah ditanyakan beberapa kali
akhirnya mengakui bahwa anak korban Anak Korban IX telah disetubuhi
ep
oleh Terdakwa yang merupakan gurunya di Pondok Pesantren Manarul
k
- Bahwa anak korban Anak Korban IX bercerita kepada Ibunya pada saat
R
si
ditanya, bahwa anak Korban Anak Korban IX telah setubuhi oleh
Terdakwa;
ne
ng
do
gu
pada Tanggal 18 Mei 2021 Saksi beserta anak korban beserta Saksi I
pergi ke Bandung dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Jawa
ah
lik
Barat;
- Bahwa menurut keterangan anak korban Anak Korban IX tahun 2018
m
ub
- Bahwa dari keterangan anak korban Anak Korban IX, anak korban ANAK
ep
UIN Bandung;
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
aktif mengobrol, sekarang untuk makan susah sehingga disuapi oleh
si
ibunya;
- Bahwa atas peristiwa tersebut anak korban Anak Korban IX hamil;
ne
ng
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
20. Saksi X, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
do
gu - Bahwa Saksi adalah orang tua dari anak korban Anak korban X;
- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui apa-apa, kemudian pada awal
In
A
Juni 2020, isteri Saksi yang bernama L mendapatkan kabar dari
tetangga yang bernama O yaitu orang tua Anak Korban VI yang juga
ah
lik
teman anak saksi, yang memberitahu saksi bahwa ada permasalahan
terkait anak saksi di pesantren tempatnya mondok dan belajar, kemudian
saksi mencari tahu dan setelahnya mendapatkan kejelasan dari kantor
am
ub
P2A Kabupaten Garut dan barulah saksi mengetahui bahwa anak saksi
menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;
ep
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat anak saksi yaitu Anak korban
k
si
mendengar Terdakwa ditangkap oleh Penyidik dari Polda Jawa Barat;
- Bahwa setelah kejadian anak saksi yaitu anak korban Anak korban X
ne
ng
do
gu
lik
ub
anak korban Anak korban X Binti Saksi X yang dikeluarkan oleh Rumah
Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 Nomor
ka
satu, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
si
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
21. Anak Korban XI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ne
ng
berikut:
- Bahwa anak korban kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2015 ketika
anak korban kelas 6 SD di AM Dago ketika itu Terdakwa sebagai guru
do
gu Bahasa Arab;
- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi anak korban dan yang disetubuhi
In
A
selain anak korban, setahu anak korban adalah Anak Korban XIII;
- Bahwa pada saat kejadian persetubuhan tersebut umur anak korban
ah
lik
adalah 17 tahun anak korban lahir di Subang pada tanggal 10 Maret
2003;
- Bahwa anak korban pertama kali masuk ke Pondok Pesantren Manarul
am
ub
Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung pada bulan Mei 2016,
ep
ditawarkan oleh Chandra yaitu teman Terdakwa ketika mengajar di SD
k
Al Mukhlis Dago;
ah
si
Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani
Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung adalah KTP
ne
ng
orang tua, Kartu Keluarga, dan Akte Kelahiran anak korban, dan
sekolah di yayasan tersebut tidak dipungut biaya/gratis;
do
gu
lik
ub
kali dengan cara yang sama, dan persetubuhan tersebut dilakukan oleh
R
- Bahwa anak korban disetubuhi oleh Terdakwa pertama kali sejak bulan
ng
Februari 2021 dan yang terakhir sekira awal Mei 2021 bertempat di:
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
o Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
si
Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
o Apartemen The Suites Metro Bandung;
ne
ng
- Bahwa setiap Terdakwa menyetubuhi anak korban, Terdakwa maupun
anak korban masih menggunakan baju, akan tetapi pernah juga
Terdakwa membuka seluruh baju yang dikenakan anak korban;
do
gu - Bahwa anak korban pernah dibawa oleh Terdakwa ke Apartemen THM
Bandung dengan menggunakan kendaraan Motor Yamaha Mio dengan
In
A
Nomor Polisi D-4574-AAL;
- Bahwa anak korban pernah melihat anak A dan anak S di Yayasan
ah
lik
Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di Pesantren
Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
am
ub
Cibiru Kota Bandung, dan setahu anak korban itu adalah anak asuh/
anak yatim piatu yang dititip di Yayasan;
ep
- Bahwa mengenai pembelajaran di Pesantren Manarul Huda setahu
k
anak korban sangat ketat, karena ketika guru tidak hadir selalu
ah
membeRikan tugas kepada santrinya, dan jika tugas selesai maka isteri
R
si
Terdakwa yaitu Saksi XXIV selalu masuk dan memberikan pelajaran
kepada santri;
ne
ng
do
gu
kelas 2 SMA, anak korban tidak pernah diberikan rapor, akan tetapi
hanya diperlihatkan saja oleh Terdakwa, dan untuk orang tua anak
In
korban juga hanya difotokan saja atau dikirim PDFnya yang aslinya
A
lik
ub
Korban VIII, Anak Korban III, Anak Korban XIII, Anak Korban I, anak
saksi IV, Anak Saksi II, Anak Saksi VII, Anak Saksi III, D, A, A, M, dan
ka
A, untuk tingkat SMA atau Ulya ada 8 murid yaitu anak korban, Anak
ep
Korban VI, Anak Saksi I, Anak korban II, Anak Korban X, Anak Korban
ah
XII, Anak Korban IX, dan S, sedangkan yang sudah lulus ada 3 murid
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak korban pernah menerima uang bantuan PIP, uang
si
tersebut ada di Terdakwa dan pernah digunakan untuk membeli
notebook;
ne
ng
- Bahwa anak korban tidak tahu struktur yayasan, yang anak korban
ketahui adalah awalnya Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakan saat
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah
do
gu Kota Bandung, diperuntukan untuk anak yatim dan panti sosial namun
karena warga Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan
In
A
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung tidak setuju ada
yayasan panti asuhan dan panti sosial di tempat tersebut, maka
ah
lik
sebagian dipindahkan ke Al Ikhlas di Jalan Sukanagara, namun setahu
anak korban isi dari Yayasan tersebut juga bukan anak yatim,
melainkan anak yang orang tuanya masih lengkap, hanya ada 1 orang
am
ub
anak saja yang berstatus anak yatim yaitu Meli;
- Bahwa setahu anak korban, Yayasan Manarul Huda di Jalan
ep
Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
k
Antapani Tengah Kota Bandung ini kadang diberi uang oleh tetangga
ah
si
warga sekitar komplek, dan uang tersebut pernah dibawa oleh anak
korban dan dibeRikan kepada Terdakwa, lalu dibelanjakan untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam sembilan;
ep
22. Anak Korban XII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
es
M
berikut:
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak korban telah disetubuhi oleh Terdakwa, guru mengaji di
si
pondok pesantren yang juga adalah pemilik dan pemimpin pondok
pesantren Manarul Huda Cibiru;
ne
ng
- Bahwa anak korban kenal Terdakwa setelah anak korban masuk ke
Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani;
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi anak korban sekitar bulan Desember
do
gu 2019 sampai dengan Januari 2021 pada saat anak korban kelas 3 SMP
bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Kota Bandung,
In
A
setelah itu berlanjut ke pondok pesantren di komplek Yayasan Marga
Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Bandung, dan setiap
ah
lik
kejadian persetubuhan tersebut selalu dilakukan di kamar Terdakwa;
- Bahwa anak korban disetubuhi oleh Terdakwa pertama kali pada bulan
Desember 2019 anak korban berada di Pondok Pesantren Manarul Huda
am
ub
Antapani, pada saat itu malam hari anak korban yang sedang tidur di
kamar santriwati di lantai 2 Pondok pesantren Manarul Huda Antapani di
ep
bangunkan oleh Terdakwa lalu mengajak anak korban untuk ke kamar
k
Terdakwa yang berada di lantai 1, ketika itu anak korban merasa takut
ah
si
murid harus menurut kepada guru, sehingga anak korban menuruti
keinginan Terdakwa untuk masuk ke kamar Terdakwa, lalu Terdakwa
ne
ng
do
gu
lantai dan Terdakwa duduk di atas kasur, lalu Terdakwa menyuruh anak
korban untuk duduk di samping Terdakwa, Setelah anak korban duduk di
In
samping Terdakwa, Terdakwa meraba bagian payudara anak korban,
A
lik
dalam alat kelamin anak korban, hingga anak korban merasa sakit di alat
kelaminnya, selanjutnya Terdakwa mengeluarkan air mani di sekitar
m
ub
kepada siapapun;
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memanggil anak korban untuk ke kamar Terdakwa, dimana Terdakwa
si
mulai memeluk, menciumi bibir anak korban, sambil Terdakwa
memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas
ne
ng
rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa
melepaskan celana yang dikenakannya, memasukkan secara paksa alat
kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban sambil digerakkan hingga
do
gu Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban,
- Bahwa pada tahun 2019 akhir sampai tahun 2020 ada pembangunan
In
A
pondok pesantren ke komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir
Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, dan yang mengelola
ah
lik
pondok pesantren di komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir
Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung adalah Saksi XXI yang
merupakan kakak Terdakwa;
am
ub
- Bahwa selama anak korban berada di pondok pesantren selain
melakukan kegiatan belajar mengajar, santri juga mendapatkan
ep
pembelajaran cara membuat proposal dan cara-cara menginput data
k
- Bahwa yang anak korban ketahui, korban santri yang mengalami hamil
R
si
ada dua orang yaitu Anak Korban VI dan Anak Korban VIII, dan
santriwati yang menjalani proses kehamilan tinggal di basecamp yang
ne
ng
do
gu
lik
Pondok Manarul Huda, dan setahu anak korban dana bos tersebut
dipergunakan untuk pembangunan Pondok Manarul Huda.
m
ub
dara robek arah jam dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
si
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
23. Anak Saksi I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ne
ng
berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sebagai guru di pondok pesantren
Manarul Huda;
do
gu - Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi teman-teman anak saksi dan
korbannya setahu anak Saksi adalah Anak Korban VI, Anak Korban IV,
In
A
Anak Korban VIII, Anak korban VII, Anak Korban V, Anak Korban II dan
Anak Korban IX;
ah
lik
- Bahwa atas kejadian tersebut anak saksi baru mengetahuinya ketika
Terdakwa diamankan oleh pihak kepolisian pada hari Senin di Komplek
Sinergi Manarul Huda Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung;
am
ub
- Bahwa sekitar pertengahan tahun 2018, anak saksi kenal dengan Anak
Korban VI di Rumah Tahfidz Jalan Sukanegara Nomor 78 Antapani Kidul
ep
Kota Bandung dan Terdakwa anak saksi kenal sekira bulan Juli 2017;
k
si
Bandung tersebut Terdakwa sebagai Pimpinan Pondok Pesantrennya;
- Bahwa setahu anak saksi yang telah memiliki anak atas perbuatan
ne
ng
persetubuhan oleh Terdakwa yaitu Anak Korban VI, Anak Korban IV,
Anak korban VII dan Anak korban II;
do
gu
lik
ub
oleh Terdakwa;
ah
- Bahwa anak saksi pernah pada saat SMP kelas 1 menerima rapornya,
R
namun sekarang tidak pernah lagi anak saksi terima rapor, namun ketika
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa terhadap pengajuan dana PIP telah diajukan oleh Terdakwa dan
si
anak saksi hanya menerima buku rekeningnya, sedangkan uangnya
dititipkan di Terdakwa sebesar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah),
ne
ng
uang yang anak saksi terima digunakan membeli Jas Almamater
Pesantren, Seragam sekolah SMP, Buku Tulis dan digunakan untuk
iuran membeli notebook untuk saksi belajar;
do
gu Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;
In
A
24. Saksi XI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa anak saksi bernama Anak Saksi I bisa berada di pesantren
ah
lik
Manarul Huda Antapani karena Terdakwa mengajak anak saksi Anak
Saksi I untuk belajar di Pondok Pesantren Terdakwa. Anak Saksi
dijemput di rumah saksi di Kampung Bojong Ranggon RT. 002/RW. 004
am
ub
Kelurahan Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut setelah itu
Terdakwa menyebutkan bahwa kekurangan Santri dan anak saksi
ep
apabila bersedia dapat menjadi santri di Pesantren milik Terdakwa;
k
si
anak Saksi di DP3A Provinsi Jabar setelah itu Saksi menghadiri
permintaan tersebut dan baru Saksi mengetahui bahwa para anak santri
ne
ng
do
gu
- Bahwa setahu Saksi yang menjadi korban adalah Anak Korban IV, Anak
Korban VI, Anak Korban VIII dan Anak Korban X, tetapi anak Saksi tidak
ah
lik
menjadi korban;
- Bahwa setahu Saksi anak korban Anak Korban IV, Anak Korban VI,
m
ub
Anak Korban VIII dan Anak korban X masih anak dibawah umur;
- Bahwa kegiatan anak saksi selama berada di Pesantren Manarul Huda
ka
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat ada bayi dan anak kecil pada saat
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa anak Saksi mendapat bantuan
si
dari pemerintah atau dari yang lainnya karena anak Saksi tidak pernah
menceritakan itu kepada Saksi;
ne
ng
- Bahwa mengenai biaya pendaftaran dan iuran perbulannya tidak
dipungut biaya dari awal, itu yang mengatakan Terdakwa;
- Bahwa anak Saksi pernah menceritakan kepada Saksi bahwa Guru
do
gu pengajar ada yang datang ke rumah dan ada juga yang mengajar secara
online, sedangkan guru mengaji adalah Terdakwa;
In
A
- Bahwa mengenai Rapor dan Ijazah anak saksi I semenjak ikut di Pondok
Pesantren Terdakwa tersebut, tidak pernah mendapatkan ijazah maupun
ah
lik
rapor;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
am
ub
25. Saksi XII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa yang melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak
ep
adalah Terdakwa dan Terdakwa merupakan pemilik dan pengajar di
k
si
Manarul Huda sekitar awal Juni 2021 dari isteri Saksi I yang memberi
tahu Saksi bahwa anaknya Saksi menjadi korban persetubuhan di
ne
ng
do
gu
itupun Saksi ketahui dari petugas UPTD PPA saat saksi menginap di
rumah Hj. Elis Sumarlina yaitu Kasi pemberdayaan perempuan di Dinas
ah
lik
ub
- Bahwa anaknya Saksi, yaitu Anak Korban XII menjadi korban tindak
ep
Korban XII lahir pada tanggal 2004 dan mempunyai adik laki-laki yang
R
bernama RM;
es
M
- Bahwa anak korban Anak Korban XII masuk ke Pesantren Manarul Huda
ng
sekitar tahun 2018 saat anak korban Anak Korban XII mau naik ke kelas
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3 SMP. Awalnya anak korban Anak Korban XII masuk ke Pesantren
si
Manarul Huda yang beralamat di Sukanegara, kemudian setelah 2
minggu anak korban Anak Korban XII dipindahkan ke gedung yang
ne
ng
beralamat di Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakansaat Antapani
Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung;
- Bahwa pada saat anak korban Anak Korban XII masuk ke Pesantren
do
gu Manarul Huda, syarat yang diserahkan diantaranya Rapor SMP, Kartu
Keluarga, Akte Kelahiran, dan KTP orang tua;
In
A
- Bahwa pada saat masuk ke Pesantren Manarul Huda tidak dipungut
biaya apapun dan biaya untuk bulanan pun tidak ada, namun Saksi
ah
lik
berinisiatif untuk memberikan uang sejumlah Rp.200.000,00 (dua ratus
ribu rupiah) sampai Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) ke Terdakwa
ataupun ke Saksi Saksi XXIV yaitu ibu pesantren dengan cara ditransfer
am
ub
maupun memberikan secara langsung apabila Saksi sedang berada di
Bandung;
ep
- Bahwa awal pertama Saksi tahu adanya Pesantren Manarul Huda dari
k
Anak Korban XII masuk ke pesantren karena pada saat sekolah di MTs
R
si
F yang beralamat di Cimahi, anak korban Anak Korban XII kalau pulang
sekolah tidak langsung pulang ke rumah, kemudian Saksi berinisiatif
ne
ng
do
gu
yang menurut cerita dari Ustd. A bahwa pesantren Manarul Huda bagus
dan menghasilkan santri yang pintar membaca Al-quran;
ah
lik
ub
saksi masuk ke dalam Saksi melihat para santri terlihat sangat sopan
ah
dan melakukan kegiatan mengaji, dan anak tetangga Saksi yang orang
R
tuanya Ustd pun sekolah di Pesantren Manarul Huda dari yang Saksi
es
M
pesantren tersebut;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi sering menengok anak korban Neng Anak Korban XII pada
si
saat Neng Anak Korban XII sedang di Pesantren Manarul Huda,
Saksipun beberapa kali melihat anaknya Saksi sedang mengikuti proses
ne
ng
pembelajaran;
- Bahwa setiap kenaikan kelas anak korban Neng Anak Korban XII tidak
pernah menerima rapor dari Pesantren Manarul Huda;
do
gu - Bahwa anaknya Saksi tidak pernah menerima ijazah ataupun surat
kelulusan lainnya termasuk rapor SMP dari Pesantren Manarul Huda
In
A
Saksi tidak pernah menerima. Saksi baru sadar kemudian terkait tidak
adanya bukti kelulusan dari Pesantren Manarul Huda;
ah
lik
- Bahwa pada saat anak korban Anak Korban XII pulang ke rumah,
anaknya Saksi tersebut tidak pernah mengeluh ataupun menceritakan
adanya tekanan saat mengikuti proses pembelajaran di Pesantren
am
ub
Manarul Huda. Bahkan saat sedang liburpun anak korban Neng Anak
Korban XII sebelum libur berakhir sudah ingin kembali ke Pesantren
ep
Manarul Huda;
k
si
26. Anak Saksi II, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
tahu, Anak korban VII 18 tahun, Anak Korban VI tidak tahu dan Anak
Korban VIII berumur 14 tahun;
ka
- Bahwa anak saksi kenal dengan Anak Korban VI akhir tahun 2018 di
ep
Bandung, dan Terdakwa Saksi kenal sejak akhir 2018 ketika Saksi
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa di Yayasan Manarul Huda Antapani yang beralamat Komplek
si
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah
Bandung tersebut Terdakwa sebagai Pimpinan Pondok Pesantren;
ne
ng
- Bahwa setahu anak saksi, temannya yaitu Anak Korban XIII, Anak
Korban II, Anak korban VII, Anak Korban VIII, dan Anak Korban IV
pernah diceritakan oleh Terdakwa tinggal di Bescamp di Cibiru hilir, dan
do
gu nama-nama Anak Korban XIII, Anak Korban II, Anak korban VII, Anak
Korban VIII, dan Anak Korban IV awalnya bertempat tinggal di
In
A
Apartemen di Jalan By Pass, jadi anak-anak santriwati selain anak saksi
sudah mengetahui bahwa Anak Korban XIII, Anak Korban II, Anak
ah
lik
korban VII, Anak Korban VIII, Anak Korban X, dan Anak Korban IV
merupakan korban dari Terdakwa;
- Bahwa setahu anak saksi, santri yang sudah memiliki anak atas
am
ub
perbuatan Terdakwa yaitu Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak
Korban VI, Anak korban VII, dan Anak korban II;
ep
- Bahwa anak Saksi tidak pernah menjadi korban persetubuhan dari
k
si
- Bahwa setahu anak saksi yang terlihat paling terdampak setelah adanya
kejadian ini yaitu Anak Korban IV karena sering menangis yang awalnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa anak saksi disuruh oleh Terdakwa dari mulai menanam tanaman,
merapihkan, juga setelah itu sampai juga mengecor lantai 2 Pesantren,
ka
mendapatkannya;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak saksi dibuatkan rekening BJB dan anak saksi mendapat
si
Rp.450.000,00 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) dan digunakan untuk
pembangunan Pesantren di komplek Marga Satwa jalan Cikuda
ne
ng
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;
do
gu 27. Anak Saksi III alias Anak Saksi III, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
In
A
- Bahwa anak saksi kenal dengan Anak Korban VI, anak saksi kenal sejak
tahun 2018 di Pesantren Manarul Huda Jalan Nyaman Nomor 34
ah
lik
Antapani Tengah Kota Bandung;
- Bahwa anak saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2015 pada saat
anak saksi masih sekolah kelas 3 MI AM dimana Terdakwa mengajar
am
ub
bahasa arab, dan pada kelas lima awal tahun 2018 anak saksi pindah ke
pesantren yang dikelola oleh Terdakwa, dan anak saksi pindah karena
ep
kakak saksi yang bernama Anak Korban XI sudah ada di pesantren
k
si
- Bahwa anak Saksi tidak mengetahui tentang Anak Korban I yang
menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa karena
ne
ng
do
gu
anak saksi bahwa Anak Korban XII pernah disetubuhi oleh Terdakwa,
tapi untuk teman yang lain awalnya anak saksi tidak tahu, namun setelah
In
mendengar apa yang disampaikan Anak Korban XII barulah saksi
A
lik
ub
Korban IV, Anak Korban III, Anak Korban X, Anak korban VII;
- Bahwa anak saksi pernah melihat secara langsung pada saat salah satu
ka
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak saksi tidak pernah disetubuhi atau dicabuli oleh Terdakwa
si
seperti teman-teman yang anak saksi ketahui;
- Bahwa anak saksi tidak ada rasa curiga terhadap Terdakwa dalam
ne
ng
mendidik di pesantren tampaknya semua diperlakukan sama, anak saksi
kaget setelah Anak Korban XII bercerita kepada anak saksi karena
mendapatkan perilaku yang tidak terpuji;
do
gu - Bahwa anak saksi tidak berani bilang kepada orang tua, karena anak
saksi takut kepada Terdakwa, karena banyak korban takut disetubuhi
In
A
juga;
- Bahwa setahu anak saksi santriwati yang telah mempunyai anak dari
ah
lik
Terdakwa adalah Anak Korban VI, Anak Korban IV dan Anak Korban II
dan yang sekarang lagi hamil adalah Anak Korban VI dan Anak Korban
VIII;
am
ub
- Bahwa selama tinggal di pesantren yang dipimpin oleh Terdakwa anak
saksi sudah mendapatkan ijazah SD dan sekarang menunggu ujian
ep
kelas SMP;
k
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui sumber dana yang didapat oleh
ah
si
- Bahwa anak saksi berapa kali diajak ke undangan pengajian dan diberi
uang oleh yang mengundang, dan uang itu kadang-kadang digunakan
ne
ng
untuk keperluan yayasan dan kadang kadang anak saksi pegang sendiri;
Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
do
gu
lik
korban VII, Anak Korban VI, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak
Korban VIII, Anak Korban II;
m
ub
- Bahwa anak saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertama kali saksi
masuk Pasantren Manarul Huda di jalan Parakansaat Komplek Sinergi
ka
tahun 2019;
ah
kronologis terjadinya;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak saksi tidak pernah menjadi korban persetubuhan yang
si
dilakukan oleh Terdakwa;
- Bahwa anak saksi tidak pernah melihat kejadian persetubuhan yang
ne
ng
dilakukan oleh Terdakwa dengan para korban atau salah satu korban;
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui dimana tempat para korban yang
sedang hamil dan sudah mempunyai anak;
do
gu - Bahwa Terdakwa tidak pernah bilang kepada anak saksi atau anak santri
lainnya, bahwa anak yang dilahirkan dari para korban adalah anak dari
In
A
Terdakwa, hanya anak saksi melihat anak dari Anak Korban VI yang
bernama A, anak-anak santri lain bilang bahwa A adalah anak Asuh;
ah
lik
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui kapan dan dimana anak itu lahir,
namun pada saat itu anak yang bernama A diurus oleh Anak Korban VI,
Anak Korban VIII Anak Korban IV dan Anak Korban III;
am
ub
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui apakah ada orang tua dari para
korban yang mengetahui adanya kejadian persetubuhan yang dilakukan
ep
oleh Terdakwa;
k
- Bahwa orang tua anak saksi tidak pernah membayar iuran ataupun
ah
si
- Bahwa anak saksi diberi uang oleh Terdakwa setiap bulan
Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah), uang tersebut untuk membeli
ne
ng
do
gu
lik
adalah E, Anak Korban V, Anak Korban IV, Anak Korban IX, Anak
Korban I, Anak Korban III, Anak korban VII, Anak Korban VIII, Anak
m
ub
Korban XII, Anak Korban XIII, Anak Korban XI, Anak korban II, dan Anak
Korban X;
ka
- Bahwa awalnya orang tua anak saksi kenal dengan orang tua Anak
es
M
Korban XIII, setelah itu mengajak orang tua anak saksi untuk sekolah di
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa persyatan yang dikumpulkan pada saat pendaftaran adalah KTP
si
orang tua, ijasah, KK, Akte kelahiran;
- Bahwa Saksi mulai curiga ada yang tidak beres di Pesantren Manarul
ne
ng
Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung sejak tahun 2020 dimana anak saksi merasa aneh melihat
tingkah laku Terdakwa yang lebih dekat dengan Anak Korban XIII,
do
gu kedekatan tersebut terlihat lebih dari seorang guru dan murid, setelah itu
para santriwati banyak yang hilang dan dipindah-pindah, ditambah lagi
In
A
ketika Anak korban II membawa anak ke Pesantren Manarul Huda dan
anak tersebut mirip dengan Anak korban II;
ah
lik
- Bahwa anak saksi mengetahui adanya kejadian persetubuhan antara
Terdakwa dengan para santri ketika ada petugas polisi yang datang;
- Bahwa anak saksi tidak pernah berhubungan badan atau disetubuhi oleh
am
ub
Terdakwa;
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui siapa pemilik dari Kamar di
ep
Apartemen TSM Bandung dan basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31
k
- Bahwa anak saksi tidak pernah melihat langsung teman anak saksi yang
R
si
sedang disetubuhi oleh Terdakwa, akan tetapi ketika malam hari setelah
isya’, anak saksi sekamar dengan Anak Korban IX di kamar 2 Pesantren
ne
ng
do
gu
lik
akan tetapi anak saksi sempat curiga ketika Anak korban II membawa
anak dan saksi disuruh merawatnya dengan Anak korban II oleh
m
ub
Terdakwa, dan anak saksi baru mengetahui ada yang hamil sampai
mempunyai anak dari pihak kepolisian;
ka
pernah melihat anak A dan anak S, akan tetapi pada saat itu anak saksi
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa selama anak saksi belajar di Pesantren Manarul Huda dari bulan
si
Mei 2019 samapai dengan Mei 2021 tidak pernah mendapatkan buku
Rapor dari Terdakwa, akan tetapi jika ujian ada di pesantren karena
ne
ng
anak saksi mengikutinya;
- Bahwa di Pesantren Manarul Huda yang anak saksi ketahui ada 3
tingkatan yaitu :
do
gu SD atau Ula ada 3 murid yaitu K, AT, K;
SMP atau Wushto ada 15 murid yaitu: Anak Korban IV, Anak Korban
In
A
VIII, Anak Korban III, Anak Korban XIII, Anak Korban I, Anak Saksi IV,
Anak Saksi II, Anak Saksi VII, Anak Saksi III, D, A, A, M, A, dan A;
ah
SMA atau Ulya ada 8 murid yaitu: Anak Korban XI, Anak Korban VI,
lik
Anak Saksi I, Anak korban II, Anak Korban X, Anak Korban XII, Anak
Korban IX, dan S, dan yang sudah lulus ada 3 murid yaitu Anak
am
ub
Korban V, Anak korban VII dan H;
Akan tetapi dari sekian banyak murid pembelajarannya dalam satu kelas
ep
dan satu guru untuk berbagai tingkatan;
k
si
Pintar (PIP) sebanyak 2 (dua) kali sebesar Rp.750.000,00 (tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah) pertahun, dana tersebut melalui Bank BJB
ne
ng
Syariah dan BNI Syariah atas nama anak Saksi sendiri, sedangkan uang
bantuan PIP tersebut diambil oleh Terdakwa untuk keperluan Pesantren
do
gu
lik
ub
berikut:
ep
Huda pada tahun 2019 setelah mendapat info dari orang tua anak
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengumpulkan syarat-syarat berupa KTP Orang tua, Ijasah, Kartu
si
Keluarga, Akte kelahiran anak saksi, pada saat itu anak saksi Anak
Saksi VI berumur 16 tahun dan masuk setara dikelas 10 (sepuluh)
ne
ng
SMA/tingkatan Aliyah, selanjutnya anak Saksi datang ke Pondok
Pesantren dengan diantar oleh orang tua anak saksi;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI mengetahui ada peristiwa
do
gu persetubuhan terhadap Santriwati di Pondok Pesantren Yayasan
Manarul Huda setelah ada penangkapan Terdakwa oleh pihak Polda
In
A
Jawa Barat di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung dan setelah saksi dijelaskan oleh pihak
ah
lik
UPTD PPA;
- Bahwa yang menjadi korban persetubuhan yang anak saksi Anak Saksi
VI ketahui adalah Anak Korban VI, anak korban Anak Korban IV, anak
am
ub
korban Anak Korban IX, anak korban Anak Korban III, anak korban Anak
Korban XIII, anak korban Anak Korban XI, anak korban Anak korban II
ep
dan anak korban Anak Korban X.
k
si
kemudian dipindahkan ke Pesantren di Komplek Sinergi Antapani Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung sampai dengan
ne
ng
tahun 2021;
- Bahwa setahu anak saksi Anak Saksi VI, yang ikut tinggal bersama
do
gu
Terdakwa diantaranya adalah Teh Anak Korban VI, Teh Anak Korban IX,
Teh Anak Korban XIII dan Teh Anak Korban XI sedangkan anak saksi
In
Anak Saksi VI lebih banyak tinggal bersama Saksi XXIV isteri Terdakwa,
A
lik
ub
Huda terdapat sekitar 3 orang guru yang mengajar Santriwati yaitu guru
ep
IPA, guru PKN, guru Matematika yang didatangkan dari luar pondok
ah
anak saksi Anak Saksi VI, pembelajaran tersebut dilakukan dari jam
es
M
08.00 sampai dengan jam 11.00 WIB di Komplek Sinergi Antapani Jalan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembelajarannya dilakukan di ruangan yang bergabung dengan ruang
si
Musholla;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI kenal dengan Terdakwa sejak pertama
ne
ng
masuk di Yayasan Manarul Huda pada bulan Juni 2019;
- Bahwa selain sebagai pengelola pondok pesantren Terdakwa juga
bertugas menjadi pengajar, Terdakwa lebih banyak mengajar Santriwati
do
gu sehabis sholat magrib sampai dengan isya (pukul 20.00 WIB) dan yang
diajarkannya adalah pelajaran mengaji, sesekali mengaji kitab dan
In
A
membeRikan kajian bagi semua tingkatan SMP maupun SMA;
- Bahwa pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda belajar seperti
ah
lik
sekolah biasa ditambah hadist, kitab, hapalan, aqidah, akhlak, praktek
dan lainnya;
- Bahwa selama anak saksi Anak Saksi VI belajar di pondok pesantren
am
ub
Manarul Huda belum pernah dibagikan Rapot oleh Terdakwa dan
Terdakwa hanya mengikuti Ujian Persamaan tidak pernah ada ulangan
ep
harian.
k
Manarul Huda selama dua tahun yaitu sampai dengan bulan Mei 2021.
R
si
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI, Terdakwa adalah
seorang guru yang baik dan menjadi panutan anak Saksi dan anak saksi
ne
ng
do
gu
lik
ub
tinggal di lantai 2.
ep
- Bahwa kamar yang ditempati oleh anak saksi Anak Saksi VI bersama
ah
terkunci sehingga Terdakwa atau orang lain pun dapat masuk ke kamar
es
M
tersebut;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI pernah ada santriwati
si
yang menghilang selama 1 (satu) bulan dari Komplek Sinergi Antapani
Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung yaitu Anak
ne
ng
Korban VI;
- Bahwa tugas anak saksi Anak Saksi VI bersama dengan para santri
lainnya di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
do
gu Tengah Kota Bandung selain bersih-bersih rumah, memasak juga
mengasuh anak-anak, karena ada juga bayi yang tinggal di tempat
In
A
tersebut, yang menurut Terdakwa adalah anak Yatim Piatu, namun
kemudian anak saksi mengetahui bahwa bayi tersebut adalah anak dari
ah
lik
Anak Korban VI yang bernama bayi A, selain itu anak saksi Anak Saksi
VI juga pernah melihat bayi S di Pesantren Manarul Huda Komplek
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang
am
ub
menurut Terdakwa adalah anak asuh Terdakwa;
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI ketika Anak Korban VI
ep
pindah dari Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
k
si
(Program Indonesia Pintar), karena tidak semua santri dapat bantuan
PIP termasuk anak saksi, dan anak saksi juga tidak mengetahui
ne
ng
do
gu
lik
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI pernah melihat Teh Anak Korban IV
si
dan Teh Anak Korban III dibawa keluar dari pondok pesantren Yayasan
Manarul Huda oleh Terdakwa dengan dibonceng menggunakan
ne
ng
kendaraan bermotor namun anak saksi Anak Saksi VI tidak mengetahui
tujuannya akan kemana.
- Bahwa pada sekitar tahun 2019 para santri mendapatkan gedung baru di
do
gu Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020
In
A
membangun lantai 2 dan sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI ada
sebagian santriwati yang ikut membantu membangun Gedung Yayasan
ah
lik
Manarul Huda tersebut namun saat itu anak saksi Anak Saksi VI tidak
ikut serta membantu;
- Bahwa Saksi XXIV isteri Terdakwa pernah berkeluh kesah kepada Anak
am
ub
Saksi VI bahwa Terdakwa sikapnya berbeda tidak seperti biasanya
terhadap Saksi XXIV, lebih cuek dan tidak peduli;
ep
- Bahwa saat ini Anak Saksi VI tidak mau kembali lagi bersekolah di
k
si
Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;
ne
ng
31. Anak Saksi VII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
do
gu
- Bahwa Anak Saksi VII masuk ke Pesantren Manarul Huda pada tahun
2019 setelah sebelumnya mendapat informasi dari orang tua anak
In
korban Anak Korban XIII bahwa di daerah Bandung ada Pondok
A
lik
ub
berumur 14 tahun;
- Bahwa Saksi masuk ke pondok pesantren Yayasan Manarul Huda di
ka
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa yang menjadi korban persetubuhan yang anak saksi ketahui
si
adalah Anak Korban VI, anak korban Anak Korban IV, anak korban Anak
Korban IX, anak korban Anak Korban III, anak korban Anak Korban XIII,
ne
ng
anak korban Anak Korban XI, anak korban Anak korban II dan anak
korban Anak korban Xdan anak korban Anak Korban I;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII tidak pernah disetubuhi oleh Terdakwa
do
gu karena anak saksi Anak Saksi VII selalu menjaga jarak dengan
Terdakwa;
In
A
- Bahwa pada saat masuk ke pesantren, anak Saksi Anak Saksi VII
ditempatkan di Pesantren di Jalan Sukanegara kemudian dipindahkan ke
ah
lik
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah
Kota Bandung sampai dengan tahun 2021;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII kenal dengan Terdakwa sejak pertama
am
ub
masuk di Yayasan Manarul Huda pada bulan Juni 2019;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII tinggal bersama Terdakwa bersama
ep
dengan santriwati lainnya yaitu diantaranya adalah Teh Anak Korban VI,
k
Teh Anak Korban IX, Teh Anak Korban XIII dan Teh Anak Korban XI;
ah
si
Manarul Huda anak saksi Anak Saksi VII belajar digabung dengan
santriwati setara SMA/Aliyah dan pelajarannya juga sama yaitu IPA,
ne
ng
do
gu
yang sama;
- Bahwa sepengetahuan Anak Saksi VII pembelajaran di pondok
ah
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pesantren Manarul Huda Anak Saksi VII belum pernah dibagi Rapor oleh
si
Terdakwa;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII kenal dengan kak Anak Korban III dan
ne
ng
Kak Anak Korban IX, dimana Kak Anak Korban III dan Kak Anak Korban
IX tinggal satu kamar dengan anak saksi Anak Saksi VII di lantai 2 di
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah
do
gu Kota Bandung;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII mengetahui Kak Anak Korban III
In
A
sering disuruh memijit Terdakwa malah memijitnya pada malam hari,
bahkan anak saksi Anak Saksi VII mengetahui pada saat Kak Iyam
ah
lik
mengetuk-ngetuk kaca pada waktu malam menyuruh Teh SalAnak
Korban III keluar karena dipanggil oleh Terdakwa;
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VII para santriwati sering
am
ub
disuruh memijit Terdakwa secara sendiri-sendiri, selain Kak Anak Korban
III yang disuruh memijit Terdakwa juga menyuruh Kak Anak Korban IX,
ep
Kak Anak Korban I dan bahkan anak saksi juga pernah disuruh memijit
k
si
santriwatinya untuk memijit Terdakwa;
- Bahwa Anak Saksi VII pernah melihat Kak Anak Korban IX mengalami
ne
ng
do
gu
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII pernah melihat Kak Anak Korban IX
pergi bersama Terdakwa memakai kerudung namun ketika pulang ke
ah
lik
ub
namun anak saksi Anak Saksi VII tidak mengetahui Kak Anak Korban IX
bersama Terdakwa pergi kemana;
ka
- Bahwa sepengetahun anak saksi Anak Saksi VII, Kak Anak Korban IX
ep
dan Kak Anak Korban III pernah pergi selama 2 (dua) bulan dari
ah
Kota Bandung, namun anak saksi Anak Saksi VII tidak mengetahui
es
M
secara pasti Kak Anak Korban IX dan Anak Korban III pergi kemana,
ng
namun anak saksi Anak Saksi VII pernah mengetahui bahwa Kak Anak
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Korban IX dan Kak Anak Korban III tinggal di Basecamp di daerah Cibiru
si
dan sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VII hanya santriwati hamil
yang ditempatkan di Base Camp di daerah Cibiru, dan setelah
ne
ng
melahirkan kembali tinggal di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung;
- Bahwa sebelumnya anak saksi Anak Saksi VII pernah melihat ada
do
gu perubahan bentuk tubuh Kak Anak korban II yang perutnya kelihatan
membesar katanya karena banyak minum es pada malam hari;
In
A
- Bahwa sepengetahun Anak Saksi VII, Terdakwa sering memperlakukan
secara istimewa santriwati pilihan sehingga membuat iri santriwati lainya;
ah
lik
- Bahwa selain Kak Anak Korban IX dan Kak Anak Korban III, Anak Saksi
VII mengetahui bahwa Kak Anak Korban VI dan Kak anak korban II juga
pernah pergi selama 2 bulan, dan ketika kembali ke Komplek Sinergi
am
ub
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung telah
membawa anak bayi yang kata Terdakwa bayi tersebut adalah anak
ep
Yatim;
k
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII melihat bayi yang dibawa Kak Anak
ah
si
- Bahwa tugas anak saksi Anak Saksi VII bersama dengan para santri
lainnya di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII pernah melihat Terdakwa naik ke
ep
kamar lantai 2 dengan alasan untuk menengok Teh Anak Korban IX dan
ah
Teh Anak Korban III yang sedang sakit, namun selanjutnya Terdakwa
R
malah menyuruh Teh Anak Korban IX dan Teh Anak Korban III untuk
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII pernah menerima bantuan PIP
si
(Program Indonesia Pintar) sebesar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu
rupiah) yang anak saksi Anak Saksi VII terima dari Terdakwa kemudian
ne
ng
uang tersebut diambil kembali oleh Terdakwa dan Kartu PIP juga diambil
lagi oleh Terdakwa dan anak saksi Anak Saksi VII menerima PIP
sebanyak 2 kali;
do
gu - Bahwa anak saksi Anak Saksi VII tidak pernah disuruh membuat
proposal, yang diberi tugas oleh Terdakwa untuk membuat proposal
In
A
adalah Teh Anak korban X dan Teh Anak korban II;
- Bahwa sepengetahun anak saksi Anak Saksi VII banyak masyarakat
ah
lik
yang juga membeRikan sumbangan ke Pesantren Manarul Huda dalam
bentuk uang maupun sembako;
- Bahwa sebelum terjadi penangkapan terhadap Terdakwa pernah ada
am
ub
kabar yang beredar tentang kejelekan Terdakwa yang menyetubuhi para
santriwatinya, namun Terdakwa mengatakan kepada para santriwati
ep
untuk tidak mempercayai kabar tersebut;
k
si
Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020
membangun lantai 2 dan sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VII ada
ne
ng
do
gu
semen;
- Bahwa saat ini anak saksi Anak Saksi VII sedang bersekolah di SMP
In
Cimahi kelas 9 dan anak saksi Anak Saksi VII tidak mau kembali lagi
A
lik
ub
- Bahwa tentang pencairan PIP sebesar Rp.750.000,00 (tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah) yang diambil oleh Terdakwa, telah ada pembicaraan da nada
ka
adalah orang tua dari santriwati yaitu orang tua dari Teh Anak Korban XI,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Teh O dan Kakaknya Terdakwa yang bernama Saksi XXI sedangkan yang di
si
Sinergi pembangunannya adalah orang tua dari Santriwati yaitu ayahnya
Anak Korban VII;
ne
ng
keterangan selebihnya anak Saksi benar dan tidak keberatan;
32. Anak Korban XIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
do
gu - Bahwa yang menjadi pelaku persetubuhan dalam perkara ini adalah
Terdakwa dan yang menjadi korban salah satunya adalah Anak korban
In
A
Anak Korban XIII;
- Bahwa Terdakwa sebagai Pemilik Yayasan dan Pimpinan Pondok
ah
lik
Pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
Parakansaat Antapani Tengah Bandung, dan Pesantren di Tahfidz
Madani yang beralamat di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
am
ub
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
- Bahwa Anak korban Anak Korban XIII masuk di Pondok Pesantren pada
ep
sekitar bulan Juli 2018, Anak korban Anak Korban XIII ditawari oleh
k
si
bersama orang tua melakukan survey melihat-lihat Pondok Pesantren di
rumah Tahfidz Al Ikhlas di Sukanagara, ketika itu ada sekitar 10-15
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa aktivitas rutin yang dilakukan oleh Anak korban Anak Korban XIII
selama tinggal di pondok pesantren di Tahfidz Al-Ikhlas jalan
ka
kemudian juga berangkat sekolah dari jam 08.00 WIB sampai dengan
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Anak Korban XIII sekolah di pondok pesantren di rumah Tahfidz
si
Al Ikhlas di Sukanagara selama 2 (dua) Tahun, kemudian di Sinergi
Antapani selama 6 (enam) bulan, dan 1 (satu) tahun di pondok pesantren
ne
ng
di rumah Tahfidz Madani di Cibiru;
- Bahwa pada pertengahan tahun 2019 Terdakwa menyuruh Anak korban
Anak Korban XIII bergabung di Pondok pesantren Manarul Huda di
do
gu Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah
Bandung, dengan alasan tenaga Anak korban Anak Korban XIII
In
A
dibutuhkan untuk mengerjakan administrasi, laporan-laporan, proposal
dan kuitansi bersama dengan Teh Anak korban II dan Teh Anak Korban
ah
lik
X;
- Bahwa selama Anak korban Anak Korban XIII tinggal di Komplek Sinergi
Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Bandung
am
ub
ditempatkan di kamar di lantai 2 bersama dengan santriwati lainnya;
- Bahwa selama berada di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
ep
Parakansaat Antapani Tengah Bandung, Anak korban Anak Korban XIII
k
- Bahwa sepengetahuan Anak Korban, Saksi XXIV tidak setiap hari datang
R
si
ke pondok pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Jalan Nyaman
Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Kota Bandung, namun hanya
ne
ng
do
gu
korban Anak Korban XIII tidak pernah menerima rapor secara fisik dari
Pesantren Manarul Huda, namun pernah dikirim rapor elektronik;
ah
lik
ub
(SMA) di dalam 1 (satu) ruangan yang sama dengan hanya 1 (satu) guru
ep
pukul 08.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB, dan kembali lagi
R
pembelajaran mulai Ashar sampai dengan Isya, guru yang mengajar ada
es
M
yang berasal dari luar pesantren berjumlah 3-4 orang yaitu Bapak C,
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sepengetahuan Anak korban Terdakwa mengajar kitab kuning
si
setiap harinya setelah magrib bertempat di mushola;
- Bahwa pembelajaran selama di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor
ne
ng
34 Parakansaat Antapani Tengah Kota Bandung Anak korban lebih
berfokus ke Kitab, namun pembelajaran lainnya sama dengan di pondok
pesantren Tahfidz Al-Ikhlas;
do
gu - Bahwa Terdakwa lebih sering tinggal di Komplek Sinergi Jalan Nyaman
Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Bandung, dan mengajar Ngaji
In
A
kitab yang diikuti oleh kira-kira 10 orang santriwati;
- Bahwa Anak korban tinggal di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
ah
lik
Parakansaat Antapani Tengah Bandung bersama dengan anak korban
yang lainnya yakni Anak Korban X, Anak korban II, Anak Korban VI,
Anak Korban V, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak Saksi III, Anak
am
ub
Saksi II, E, O, dan selama di Sinergi anak korban Anak korban X dan
anak korban Anak Korban II sering membantu mengajarkan
ep
pembelajaran bagi santriwati disana;
k
- Bahwa Anak korban pernah melihat Anak Korban IV, Anak Korban X,
ah
Anak Korban VI, O, Anak Korban III, dan anak korban I sering dipanggil
R
si
oleh Terdakwa untuk memijit dan beres-beres di kamar Terdakwa di
lantai bawah di Komplek Sinergi sekitar pukul 22.00 WIB, dan masuk ke
ne
ng
do
gu
mereka anak korban Anak Korban IV, Anak Korban X, Anak Korban VI,
Anak korban II, O, Anak Korban III, dan anak korban I setelah habis
In
memjit Terdakwa tidak pernah menceritakan apa saja yang dilakukan
A
lik
Anak korban II, O, Anak Korban III, dan anak korban I adalah kakak
tingkat dari Anak korban;.
m
ub
- Bahwa Anak korban pernah melihat teh Anak Korban IV, Anak Korban X,
Anak Korban VI, Anak Korban III masuk ke kamar Terdakwa di Komplek
ka
Sinergi Jl. Nyaman No. 34 Parakan saat Antapani Tengah Bandung, lalu
ep
pernah melihat teh Anak Korban VI, teh Anak Korban IV, teh Anak
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
biasanya paling lama 1 bulan berada di basecamp, kemudian Anak
si
korban melihat juga ada bayi yang diserahkan ke teh Anak Korban VI
untuk diasuh, menurut santriwati bahwa bayi tersebut adalah anak yatim
ne
ng
piatu;
- Bahwa Anak korban tidak pernah melihat Anak Korban VI dan Anak
Korban II menyusui anak bayi, karena selalu diberikan susu formula;
do
gu - Bahwa Anak korban tidak pernah ke Base camp Cibiru Hilir dan yang
pernah ke Base Camp setahu anak Korban yaitu Anak Korban II, Anak
In
A
Korban X, Anak Korban VI, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak
Korban VIII dan Anak korban VII;
ah
lik
- Bahwa pada Akhir Tahun 2019/2020 Anak korban dipindahkan oleh
Terdakwa ke Cibiru di Yayasan Tahfidz Madani di Komp. Marga Satwa
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
am
ub
dengan alasan Anak korban dibutuhkan tenaganya;
- Bahwa kegiatan pembelajaran di Pesantren di Tahfidz Madani Komplek
ep
Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
k
si
- Bahwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung ada 7 kamar,
ne
ng
setiap kamar diisi oleh 3 orang santriwati, Anak korban tinggal bersama
santriwati lainnya di lantai atas;
do
gu
lik
ub
Terdakwa;
ep
- Bahwa pada saat disetubuhi pertama kali oleh Terdakwa, Anak korban
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Cibiru Kota Bandung sekira di pertengahan tahun 2020 kurang lebih
si
pukul 22.00 WIB dengan cara Terdakwa memanggil Anak Korban untuk
masuk ke kamar Nomor 1 (kamar pengasuh) menyuruh memijat setelah
ne
ng
itu Terdakwa mengajak anak korban untuk bersetubuh dan Terdakwa
selalu membisikkan bahwa murid harus nurut dan taat kepada Guru,
selanjutnya Terdakwa membuka celana dan celana dalam anak korban
do
gu secara paksa, lalu setelah posisi Anak korban sudah berada di Kasur
kemudian Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya, selanjutnya
In
A
secara paksa Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
kelamin Anak korban, namun saat itu Anak korban melakukan
ah
lik
perlawanan yaitu mendorong badan Terdakwa dengan tangan Anak
korban, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke alat
kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan
am
ub
setelah 5 menit Terdakwa selesai kemudian Anak korban disuruh
kembali ke kamar anak korban;.
ep
- Bahwa kejadian yang kedua yaitu Sebulan setelah kejadian pertama,
k
dengan cara yang sama dilakukan oleh Terdakwa, namun kejadian yang
ah
si
sedangkan yang ketiga terjadi di tahun 2020 dimana kejadiannya sama
juga dengan kejadian pertama dan kedua, begitu juga kejadian yang
ne
ng
keempat sekira dibulan Maret sama dengan kejadian pertama kedua dan
ketiga semuanya dilakukan oleh Terdakwa pada waktu malam hari kira-
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada saat pembangunan pondok Pesantren di Tahfidz Madani
si
Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung Anak korban bersama santri lainnya sempat
ne
ng
membantu pembangunan pesantrennya yaitu dengan cara estafet habel
atau batu bata ringan, terus menyiapkan bahan adukan untuk memasang
habel tersebut;
do
gu - Bahwa selama pembangunan pondok Pesantren di Tahfidz Madani
Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
In
A
Cibiru Kota Bandung Anak korban tidak pernah lagi ikut pembelajaran
karena pembelajaran ditiadakan untuk sementara waktu;
ah
lik
- Bahwa Anak korban mendapatkan ijazah setelah perkara ini mulai
ditangani polisi;
- Bahwa Anak korban pernah dijanjikan dikuliahkan oleh Terdakwa;
am
ub
- Bahwa sebelum kejadian penangkapan terhadap Terdakwa pernah ada
kabar yang beredar tentang kejelekan Terdakwa yang menyetubuhi para
ep
santriwatinya, namun Terdakwa mengatakan kepada para santriwati
k
si
terganggu secara psikologis dan anak korban telah dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, dan telah dilakukan
ne
ng
do
gu
tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh;
ah
lik
ub
33. Saksi XIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar tahun 2019 saat itu
ka
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
si
Bandung;
- Bahwa tanah tersebut awalnya adalah milik Warga setempat, kemudian
ne
ng
tanah tersebut dibeli oleh Terdakwa dengan tujuan akan dibangun
pesantren Tahfidz untuk para santriwati kemudian pesantren sempat
dibangun, lalu dihentikan sementara waktu karena izin membangun
do
gu belum ada, menurut info belum keluar izinnya dari Kemenag;
- Bahwa pada saat Terdakwa mengajukan permintaan ijin untuk
In
A
membangun Pesantren tersebut hanya mengajukan surat ijin
pembangunan dari warga yang isinya berupa lampiran perijinan
ah
lik
pembangunan dan kolom tanda tangan dari pihak warga;
- Bahwa kakak kandung Terdakwa pernah datang pada saksi Saksi XIV
untuk meminta ijin untuk Pesantren Madani Boording School untuk
am
ub
pembangunan pesantren dan hanya ada 10 (sepuluh) orang warga yang
menandatangani ijinnya;
ep
- Bahwa yang Saksi ketahui yang membangun pondok Pesantren tahfidz
k
R
Kecamatan Cibiru Kota Bandung adalah kakak Terdakwa yang bernama
si
Saksi XXI, karena Kakak Terdakwalah yang menemui Saksi;
ne
- Bahwa pada tahun 2009 setelah pondok Pesantren Tahfidz Madani
ng
do
gu
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Pondok Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan
si
Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung tersebut
memiliki tembok pagar yang tinggi sehingga warga masyarakat sekitar
ne
ng
tidak pernah mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di pondok
pesantren tersebut, dan Saksi XIII pun jarang bertemu dengan Terdakwa
dan Saksi tidak pernah memeriksa atau mengetahui kegiatan yang
do
gu sebenarnya dilaksanakan di dalam Pesantren Boording School;
- Bahwa di Pondok Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa
In
A
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
tersebut terkesan tertutup karena tidak pernah terlihat ada warga atau
ah
lik
orang lain yang datang, bahkan tidak terlihat bergaul dan bergaul
dengan masyarakat sekitar. dan anak santriwatinya hanya keluar
seperlunya yaitu jika pergi ke warung saja;
am
ub
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ep
34. Saksi XIV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
k
- Bahwa sejak Tahun 2012 Saksi sudah tinggal di Antapani dan sekarang
ah
R
Saksi selaku Ketua RT. 06 RW. 23 Kelurahan Antapani Tengah
si
Kecamatan Antapani Kota Bandung;
- Bahwa awalnya sekitar tahun 2013 datang ibu T menemui Saksi yang
ne
ng
do
gu
ub
ep
- Bahwa hanya ada 6 (enam) orang anak yang berada di Panti Asuhan
Anak Yatim itu yang menginap, namun tidak ada kegiatan menonjol di
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sebelum penggerebekan dan penangkapan terhadap Terdakwa,
si
Anak korban X salah satu santriwati di pesantren tersebut pernah datang
menemui Saksi dengan maksud dan tujuan untuk membuat Surat
ne
ng
Keterangan Domisili;
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat ada dokter atau bidan yang masuk ke
do
dalam Pesantren, Saksi hanya melihat anak-anak santriwati sholat Duha
gu setiap pagi, namun pada saat anak-anak santriwati ditegur atau disapa
selalu ketakutan;
In
A
- Bahwa pembentukan Paguyuban Sinergi Antapani dibentuk di rumah
yang ditempati Terdakwa;
ah
lik
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
35. Saksi XV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
am
ub
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2016 dan Terdakwa
menempati rumah milik bu T yang dipinjamkan untuk kegiatan Panti
ep
k
si
Nyaman Nomor 34 sedangkan Saksi sebagai penghuni pertama yang
ne
ng
do
gu
bersama;
- Bahwa santri yang tinggal di Komplek Sinergi di Jalan Nyaman Nomor
m
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada sekitar tahun 2018 Terdakwa masih menggunakan sepeda
si
motor dan pada tahun 2019 Terdakwa terlihat mulai menggunakan
kendaraan mobil Rush warna putih dan pernah membawa salah satu
ne
ng
santriwati keluar pesantren menggunakan mobil Rush tersebut;
- Bahwa Saksi pernah melihat anak-anak santri perempuan yang tinggal di
do
Komplek Sinergi di Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Kota
gu Bandung pergi keluar komplek secara berombongan dengan
menggunakan angkot, namun Saksi tidak tahu hendak pergi kemana
In
A
anak-anak santriwati tersebut;
- Bahwa sekitar tahun 2019 sampai dengan 2021 Saksi melihat ada
ah
lik
banyak anak-anak bayi sekitar usia 3 (tiga) tahun sedang digendong
oleh anak-anak santriwati yang masih berumur sekitar 14 (empat belas)
tahun dan anak-anak santriwati sangat tertutup serta jarang bergaul
am
ub
dengan leluasa dengan anak-anak di komplek, selain itu Terdakwa
jarang sekali bersosialisasi dengan warga masyarakat dan ketika ada
ep
k
R
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
si
pokoknya Terdakwa menyatakan bahwa Terdakwa telah membaur dengan
ne
ng
do
gu
- Bahwa Saksi bekerja sebagai dokter umum dan juga sebagai pengajar/
dosen pada Fakultas Kedokteran;
In
- Bahwa Saksi membuka praktek dokter pribadi, yaitu Praktek Saksi XVI di
A
Kota Bandung;
- Bahwa pada hari Minggu, Tanggal 30 Mei 2021, sekitar jam 10.00 WIB
ah
lik
datang pasien bernama Anak korban VII yang diantar oleh Terdakwa
yang saat itu mengaku bahwa dirinya adalah suami dari Anak korban VII,
m
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada saat datang, Anak korban VII menggunakan masker
si
sehingga Saksi tidak melihat apakah pasien yaitu Anak korban VII yang
akan melahirkan tersebut masih anak-anak atau sudah dewasa, dan
ne
ng
Saksi juga tidak menanyakan hal lainnya yang lebih pribadi;
- Bahwa pada saat Terdakwa mendaftarkan pasien di tempat praktek
do
dokter milik Saksi tersebut, Terdakwa maupun Anak korban VII tidak
gu memperlihatkan KTP dengan alasan tidak terbawa;
- Bahwa ketika Saksi melakukan observasi terhadap pasien sekitar jam
In
A
20.30 WIB dan melakukan pemeriksaan dalam, ternyata Anak korban VII
telah pembukaan lengkap dan telah pecah ketuban, akhirnya pada pukul
ah
lik
21.20 WIB pasien Anak korban VII melahirkan seorang bayi laki-laki
dengan keadaan sehat, berat badan 3,1 Kg dan panjang 47 centimeter.
Setelah itu melakukan observasi kepada pasien yaitu Anak Korban VII
am
ub
dan bayi dan semuanya dalam keadaan sehat;
- Bahwa pada saat itu Plasenta dalam kandungan Anak Korban VII
ep
k
lengket, saat itu kurang lebih sekitar 25 menit baru lepas, seharusnya
tidak lama, bila lebih dari 25 menit harus dirujuk ke rumah sakit, keadaan
ah
R
tersebut terjadi biasanya karena usia pasien masih muda atau pasien
si
menggunakan KB suntik;
ne
- Bahwa selanjutnya Saksi menanyakan kepada Anak Korban VII apakah
ng
Anak Korban VII menggunakan KB atau tidak, namun Anak Korban VII
tidak menjawab;
do
gu
- Bahwa setelah Anak Korban VII melahirkan dari tempat praktek, Saksi
tidak mengeluarkan Surat Kelahiran;
m
ub
ep
37. Saksi XVII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi sebagai Bidan di tempat Praktek Saksi XVI Kota Bandung;
ah
es
bekerja di tempat Praktek Saksi XVI, Kota Bandung, ketika itu Terdakwa
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengantar pasien bernama Anak Korban VII namun Saksi tidak ada
si
hubungan keluarga dengan Terdakwa;
- Bahwa 2 (dua) hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 28 Mei 2021
ne
ng
Terdakwa menelpon ke klinik menanyakan perihal bisa atau tidaknya
penanganan proses kelahiran, kelengkapan peralatan kelahiran dan
apakah untuk pakaian disediakan atau tidak, kemudian Saksi menjawab
do
gu bahwa di tempat Saksi bekerja dapat menangani proses kelahiran dan
peralatannya pun tersedia namun untuk perlengkapan dan pakaian
In
A
dibawa sendiri oleh pasien;
- Bahwa ketika mendaftar Terdakwa mengaku pasien adalah isterinya dan
ah
lik
mengaku berumur 20 (dua puluh) tahun, pada waktu mendaftar
Terdakwa tidak memperlihatkan KTP dengan alasan tidak terbawa;
- Bahwa pada tanggal 30 Mei 2021 datanglah pasien bernama Anak
am
ub
korban VII dan diantar oleh Terdakwa yang saat itu Terdakwa mengaku
bahwa dirinya adalah suami dari pasien Anak korban VII, kemudian
ep
k
R
Korban VII sudah pembukaan satu, lalu Saksi dan Saksi XVI melakukan
si
pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam, pada saat itu hasilnya masih
ne
ng
pembukaan 2, setelah itu pasien yaitu anak Koran Anak korban VII dan
Terdakwa disarankan untuk pulang dulu;
- Bahwa keadaan pasien pada saat datang ke tempat praktek Saksi XVI,
do
gu
pasien Anak korban VII dalam keadaan normal seperti ibu hamil pada
umumnya dan untuk sikap Anak korban VII pada saat itu pendiam dan
In
A
pasien Anak korban VII datang kembali ke tempat praktek Saksi XVI di
lik
Kota Bandung dengan alasan pasien sering merasa mules dan setelah
diperiksa ternyata pasien masih pembukaan 2 kemudian pasien
m
ub
ep
mules, lalu Terdakwa meminta kepada Saksi dan dokter agar Terdakwa
R
Saksi XVI Kota Bandung sampai proses kelahiran karena apabila bolak
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa ketika Saksi XVI melakukan observasi terhadap pasien Anak
si
Korban VII pada jam 20.20 WIB dan melakukan pemeriksaan dalam,
ternyata pasien Anak Korban VII telah pembukaan lengkap dan telah
ne
ng
pecah ketuban, akhirnya pada pukul 21.30 WIB Anak Korban VII
melahirkan seorang bayi laki-laki dengan keadaan sehat secara normal,
berat badan 3,1 Kg dan panjang 47 centimeter dan setelah itu dilakukan
do
gu observasi kepada pasien yaitu Anak Korban VII dan bayi;
- Bahwa pasca melahirkan Anak Korban VII dirawat selama 20 jam di
In
A
klinik dimulai dari jam 19.00 WIB sampai esok harinya sekitar jam 15.00
WIB pada saat Anak Korban VII dan bayinya dijemput oleh pihak
ah
lik
Kepolisian dari Polda Jawa Barat yang datang bersama dengan pihak
DP3AKB, yang memberitahu bahwa Anak Korban VII sebagai korban
persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;
am
ub
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ep
38. Saksi XVIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
k
berikut:
ah
si
bekerja di PT. D bergerak di bidang Teknik Industri di Cimahi, Saksi di
ne
ng
Bagian Asembling yaitu bagian pembuat mesin dari tahun 1977 sampai
dengan tahun 1995;
- Bahwa anak-anak santriwati yang tinggal di Pondok Pesantren Manarul
do
gu
lik
ub
ep
bahwa Anak korban X termasuk anak korban yang ikut disetubuhi oleh
Terdakwa;
ah
es
anak santriwati yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu hari Kamis tanggal
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
20 Mei 2021 pada saat perjalanan akan ke Garut, ketika itu Terdakwa
si
akan meminta maaf kepada pihak korban dan musyawarah, namun
karena disepanjang jalan penuh dengan ormas maka saksi langsung
ne
ng
pergi dari tempat itu dan Terdakwa membatalkan rencananya;
- Bahwa setelah Saksi tahu bahwa Terdakwa telah menghamili para
santriwati di pondok pesantrennya lalu Saksi merasa kesal dan marah
do
gu kepada Terdakwa, selanjutnya yang Saksi ketahui pada hari Senin
tanggal 31 Mei 2021, Terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian di
In
A
Yayasan Manarul Huda Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat
Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung;
ah
- Bahwa yang Saksi ketahui korban santri yang telah disetubuhi oleh
lik
Terdakwa jumlah pastinya tidak tahu, tetapi yang saksi ketahui ada 3
(tiga) santri yaitu Anak Korban V, Anak korban II dan Anak Korban VI;
am
ub
- Bahwa umurnya saksi tidak tahu dan saat ini setahu Saksi masih kelas 1
SMA.
ep
- Bahwa mengenai Yayasan atau panti sosial Manarul Huda di Komplek
k
R
pimpin oleh Terdakwa.
si
- Bahwa untuk mengelola ataupun mengurus Yayasan atau panti sosial
ne
ng
Manarul Huda Anatapani tersebut saksi tidak tahu dan saksi tidak
termasuk kepengurus untuk Yayasan tersebut;
- Bahwa setahu Saksi Terdakwa mengelola 3 (tiga) yayasan Pondok
do
gu
pesantren, yaitu :
a. Yayasan Al Ikhlas yang berada di Suka Nagara;
In
A
ub
ep
- Bahwa setahu Saksi ada santri yang suka ikut mengajar kepada santri
lainnya yaitu Anak korban X dan juga suka mengajar juga ke
ah
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui sumber dana dari mana dan berapa
si
dananya yang masuk dari bantuan pemerintah untuk yayasan yang
dikelola Terdakwa, tetapi Saksi membantu membeli tanah yang dijadikan
ne
ng
sekarang Yayasan Manarul Huda Madani di Komplek Marga Satwa
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
tersebut sebesar Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) yang
do
gu berasal dari hasil penjualan tanah Saksi yang di Garut;
- Bahwa alasan Saksi membantu memberikan uang untuk uang muka
In
A
pembelian tanah untuk membangun Pondok Pesantren di Cibiru adalah
karena Terdakwa mengatakan akan mendirikan yayasan pondok
ah
lik
pesantren secara gratis sehingga karena untuk tujuan baik maka Saksi
ikut menyumbangkan uangnya;
- Bahwa Saksi ikut mengasuh anak bayi 1 (satu) orang yang saksi beri
am
ub
nama A yang diberikan oleh anak perempuan Saksi bernama Saksi XIX,
katanya bayi itu adalah anak yatim dari panti sosial milik Terdakwa yang
ep
k
R
diberi nama MA, selanjutnya dimasukkan ke dalam daftar Kartu Keluarga
si
Saksi;
ne
- Bahwa MA kemudian dijemput oleh pihak Kepolisian Polda Jawa Barat
ng
do
gu
dan tanggung jawab Saksi mengontrol aktifitas guru dan jika tidak ada
ah
- Bahwa Saksi lupa Yayasan Manarul Huda berdiri sejak kapan, dan Saksi
tidak pernah bekerja di Yayasan Manarul Huda Komplek Sinergi
m
ub
ep
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa kemudian Saksi diberitahu oleh Terdakwa maksud dan tujuan
si
Terdakwa memasukkan nama Saksi ke struktur Yayasan Manarul Huda
adalah untuk mempermudah pengajuan pendirian Yayasan Manarul
ne
ng
Huda, karena Saksi dan Terdakwa masih keluarga;
- Bahwa Saksi tidak pernah digaji dari Yayasan Manarul Huda;
- Bahwa
do
Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana terjadinya
gu persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa, dan tidak tahu cara yang
dilakukan oleh Terdakwa, karena Saksi mengetahui kejadian ini setelah
In
A
diberitahu oleh ayah Saksi bahwa Terdakwa diamankan oleh pihak
kepolisian di Komplek Sinergi Antapani Kota Bandung;
ah
lik
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebab Terdakwa melakukan
persetubuhan terhadap santriwati di yayasannya;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa saja yang menjadi korban dalam
am
ub
tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada anak
Santriwati di Yayasan Manarul Huda;
ep
- Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa ada korban santriwati di yayasan
k
R
Terdakwa;
si
- Bahwa Saksi kenal Anak Korban X, yaitu salah satu santriwati yang
ne
ng
do
gu
Saksi XXI yang menitipkan 1 (satu) orang Bayi yang berasal dari
yayasan Panti Sosial Manarul Huda milik Terdakwa, namun saksi tidak
In
A
lik
diurus dan diasuh selama 2,5 tahun dan diberi nama MA, kemudian ayah
Saksi memasukkan nama MA tersebut ke dalam kartu keluarga ayah
Saksi;
m
ub
ep
40. Saksi XX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi mempunyai usaha sendiri yaitu service komputer yang
ah
- Bahwa Saksi adalah adik ipar Saksi, Saksi kenal dengan Terdakwa sejak
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi mengetahui tentang persetubuhan yang dilakukan
si
Terdakwa terhadap para santriwati dari isteri Saksi, dimana pada saat itu
Saksi sedang di rumah Saksi di Garut kemudian isteri Saksi pulang dari
ne
ng
Bandung dan memberitahu Terdakwa ditangkap polisi karena telah
menyetubuhi anak santriwati di pondok pesantren Yayasan Manarul
Huda;
do
gu - Bahwa mengenai jumlah anak korban yang disetubuhi oleh Terdakwa
awalnya Saksi tidak tahu, namun setelah diberitahu oleh pihak kepolisian
In
A
Saksi mengetahui bahwa ada 13 (tiga belas) korban namun siapa nama
namanya Saksi tidak tahu;
ah
lik
- Bahwa Saksi hanya mengetahui sendikit tentang Yayasan Pendidikan
dan Sosial Manarul Huda, yang Saksi tahu bahwa yayasan tersebut
dibuat oleh Terdakwa dengan isterinya yaitu Saksi Saksi XXIV;
am
ub
- Bahwa Saksi tercatat sebagai pengurus Yayasan Pendidikan dan Sosial
Manarul Huda, namun itu sekedar nama saja karena Saksi tidak pernah
ep
k
R
Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda namun Saksi pernah
si
melihat foto susunan struktur kepengurusan di Yayasan dan dalam
ne
ng
do
gu
- Bahwa setahu saksi saat ini terdapat 2 Yayasan pondok pesantren yang
dikelola oleh Terdakwa yaitu di Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan
m
ub
ep
Pendidikan dan Sosial Manarul Huda, dan Saksi tidak tahu berapa santri
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi tidak tahu dari mana saja sumber dana yang digunakan
si
oleh Terdakwa untuk pendirian yayasan tersebut, namun setahu Saksi
dana tersebut dari hasil sumbangan dan Saksipun ikut menyumbang
ne
ng
untuk pembangunan yayasan tersebut;
- Bahwa Saksi tidak tahu ada atau tidaknya santri yang diberdayakan
do
untuk mengelola yayasan tersebut, karena Saksi mempercayakan
gu sepenuhnya kepada Terdakwa dan isterinya;
- Bahwa ada beberapa pengajar di yayasan Manarul Huda yang mengajar
In
A
para santriwati, siapa saja dan berapa jumlah pengajar dan dari mana
pengajar itu berasal, Saksi tidak tahu;
ah
lik
- Bahwa dana pribadi yang Saksi berikan untuk pendirian Yayasan
Manarul Huda yang beralamat di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
am
ub
Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dimana uang tersebut hasil
dari menjual mobil dan sepeda motor, dan yang Saksi ketahui bahwa
ep
k
ada juga dana dari hasil menjual tanah warisan dengan pemegang Hak
waris tanah tersebut diantaranya Terdakwa, Saksi Saksi XXI Bambang
ah
R
dan Saksi XIX. Hasil menjual tanah warisan tersebut sejumlah
si
Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah);
ne
- Bahwa saksi tidak tahu mengenai mobil Daihatsu Terios warna putih
ng
Nomor polisi D 1104 AFF dan Saksi belum pernah melihat mobil
tersebut;
do
gu
41. Saksi XXI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak lahir karena Terdakwa
ah
- Bahwa Saksi tidak bekerja di Yayasan Manarul Huda, akan tetapi saksi
bekerja sebagai penjaga di Pesantren Manarul Huda yang beralamat di
m
ub
ep
es
korban I, Anak Korban V dan Anak korban II, berapa umurnya Saksi
M
tidak tahu;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi baru mengetahui adanya tindak pidana persetubuhan
si
terhadap anak-anak di Manarul Huda yang dilakukan oleh Terdakwa,
pada bulan Mei 2021, ketika itu Saksi dipanggil oleh Terdakwa ke
ne
ng
Yayasan Manarul Huda yang berlamat di Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung, setelah itu Terdakwa memberitahu
Saksi bahwa Anak Korban IX sedang Hamil dan anak korban I telah
do
gu menjadi korban persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, kemudian
setelah Saksi mengetahuinya, Saksi memberitahukan tentang kejadian
In
A
tersebut kepada ayah Saksi, yaitu Saksi Saksi XVIII;
- Bahwa setelah ayah saksi yaitu Saksi Saksi XVIII mengetahui bahwa
ah
lik
Terdakwa sebagai pelaku persetubuhan terhadap anak santriwati di
Yayasan Manarul Huda yang dikelolanya, tidak ada solusinya;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan, dimana, dan cara terjadinya
am
ub
tindak pidana persetubuhan oleh Terdakwa kepada para korban;
- Bahwa pada tahun 2018 ketika Saksi berada di Kalimantan Saksi pernah
ep
k
R
Terdakwa tidak mengatakan bahwa Anak Korban V hamil oleh siapa,
si
kemudian pada tahun 2021 pada bulan Mei 2021, Saksi dipanggil oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
kepada adik saksi yang bernama Saksi XIX, karena bayi pada waktu itu
M
dalam kondisi sakit lalu oleh Saksi XIX dititipkan, diasuh, dan dirawat
ng
oleh ayah Saksi yaitu Saksi Saksi XVIII selanjutnya diberi nama MA;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa selama saksi bekerja sebagai penjaga di Pesantren Manarul
si
Huda di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
Kota Bandung, pernah melihat ada anak kecil yang bernama Sakang
ne
ng
yang diasuh oleh Anak korban II dan A yang diasuh oleh Anak Korban VI
dibawa ke pesantren;
- Bahwa ketika ada anak S dan A di Pesantren Manarul Huda yang
do
gu beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung, Saksi pernah bertanya kepada Anak korban X dan
In
A
Anak korban II bahwa itu anak siapa, dan dijawab oleh para santri, Anak
korban X dan Anak korban II sebagai anak dari panti asuhan, namun
ah
lik
Saksi tidak pernah menanyakan hal tersebut kepada Terdakwa;
- Bahwa setahu saksi mengenai kepengurusan, Guru-guru Yayasan atau
Pesantren Manarul Huda setahu Saksi, tidak mengetahui tentang
am
ub
kejadian tindak pidana persetubuhan yang telah dilakukan oleh
Terdakwa terhadap para santriwati yang menjadi korban;
ep
- Bahwa Saksi tidak mengetahui Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31
k
R
Apartemen TSM Bandung yang dijadikan tempat menyetubuhi para
si
santri yang hamil dan yang mempunyai anak;
ne
- Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dibangun Yayasan Manarul Huda
ng
do
gu
lik
ub
ep
Kecamatan Cibiru Kota Bandung, yaitu Saksi, orang tua santri 3 (tiga)
orang, ayah saksi yaitu Saksi Saksi XVIII, tukang bangunan 2 (dua)
ah
orang, dan santri laki-laki dari Manarul Huda (yang beralamat di Dago) 2
R
es
(dua) orang.
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung yaitu
si
saksi, 2 (dua) orang tua santri, dan para santriwati juga ikut membangun
yang saksi ketahui namanya Anak Korban XII, Anak Korban IX, A, dan
ne
ng
Anak Korban XIII;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui atas perintah siapa para santriwati ikut
membantu pembangunan di Pesantren Manarul Huda yang beralamat di
do
gu Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung.
In
A
- Bahwa yang saksi tahu waktu belajar di Pesantren Manarul Huda yang
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ah
lik
Cibiru Kota Bandung adalah :
o santri mulai bangun pukul 04.00 wib dan setelah itu disambung
mengaji sendiri dan sholat shubuh, Pukul 08.00 wib belajar sekolah
am
ub
yang mengajar dari guru luar sampai pukul 12.00 wib, Pukul 16.00 wib
para santi mengaji sendiri sampai menunggu adzan magrib dan
ep
sholat, Pukul 18.00 wib para santri mengaji sendiri sampai pukul 19.00
k
wib sambil menunggu azdan isya, Pukul 20.00 wib santi mengaji
ah
R
sendiri sampai dengan pukul 21.00 wib;
si
- Bahwa saksi tidak mengetahui dari mana guru yang didatangkan oleh
ne
ng
do
gu
ub
Saksi tidak mengetahui siapa anak yatim, akan tetapi ketika para santri
akan pulang banyak orang tua yang menjemputnya;
ka
ep
Kecamatan Cibiru Kota Bandung tidak tentu datangnya hari apa, setiap
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
si
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
42. Saksi XXII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ne
ng
- Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2017 sebagai pengasuh
Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani) sampai dengan
saat ini dan bekerja sama di bidang pendidikan kesetaraan pada Pondok
do
gu Pesantren S;
- Bahwa tugas Saksi adalah di bidang pelayanan pembinaan monitoring
In
A
dan evaluasi informasi kepesantrenan;
- Bahwa Saksi bekerja di Kemenang sejak tahun 2001, bertugas di Kanwil
ah
lik
Kemenag Provinsi Jabar;
- Bahwa saat ini Saksi berdinas di kantor Kementerian Agama Kota
am
ub
Pondok Pesantren, bertugas di bidang pengawasan, pembinaan,
bimbingan, monitoring dan informasi data pendidikan Diniyah dan
ep
k
pondok pesantren;
- Bahwa Pondok Pesantren Manarul Huda sudah tercatat di Kementerian
ah
R
Agama ketika Saksi menjabat, namun ijin operasionalnya untuk Madani
si
Antapani;
ne
- Bahwa Manarul Huda adalah yayasan yang bergerak di bidang
ng
do
gu
ub
ep
- Bahwa Yayasan Manarul Huda juga mendapat bantuan lain berupa PIP,
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada tahun 2019 ada Rp.214.000,00 bantuan dari PIP yang
si
dititipkan kepada Terdakwa untuk beberapa pondok pesantren,
diantaranya :
ne
ng
o Babusalam
o Manarul Huda
o Asyafir
do
gu - Bahwa pertanggungjawaban atas PIP tersebut ada pada masing-masing
pondok pesantren;
In
A
- Bahwa penggunaan PIP ditujukan untuk kepentingan para santri sendiri;
- Bahwa di pondok pesantren selain diajarkan pelajaran agama juga diberi
ah
lik
pendidikan umum yang terdiri dari mata pelajaran pendidikan umum
seperti matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Bahasa Inggris;
- Bahwa sepengetahuan saksi Pondok Pesantren Al Madani (Manarul
am
ub
Huda Antapani) yang beralamat di Komplek Sinergi Antapani Bandung
adalah yayasan yang berbasis Pesantren Salafi (Non Moderen) yang
ep
k
si
sesuai dengan proposal permohonan ijin operasional pondok pesantren,
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa santriwati yang mondok di Pesantren Tahfidz Al Madani yang
si
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung lumayan banyak dan semuanya adalah
ne
ng
perempuan/ santriwati;
- Bahwa pada saat Saksi melakukan monitoring terhadap Pesantren
do
Tahfidz Al Madani yang beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan
gu Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setahu Saksi izin
operasionalnya belum keluar, sehingga sambil menunggu keluar izinnya,
In
A
maka Terdakwa menggunakan izin operasional Manarul Huda Antapani;
- Bahwa setahu Saksi aktifitas di Pesantren Tahfidz Al Madani yang
ah
lik
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung tidak dapat terlihat dari luar karena pesantren
tertutup tembok tinggi;
am
ub
- Bahwa Saksi tidak mengetahui kejadian persetubuhan atau pencabulan
yang dilakukan oleh Terdakwa, Saksi mengetahuinya setelah dilakukan
ep
k
R
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
si
43. Saksi XXIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ne
ng
berikut:
- Bahwa Saksi dengan Terdakwa sudah kenal semenjak 2017, Terdakwa
sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda
do
gu
Antapani) dan Saksi sering bertemu dan bersilaturahmi pada acara yang
berhubungan dengan kepesantrenan;
In
- Bahwa Saksi berdinas di Kantor Kementrian Agama Kota Bandung dan
A
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi mengetahui ada kejadian di Pondok Pesantren Madani
si
yaitu dua minggu setelah penangkapan terhadap Terdakwa dan Saksi
mendengar Terdakwa telah melakukan persetubuhan dan pencabulan
ne
ng
terhadap para santriwati dimana Terdakwa sendiri menjadi pemimpin
(Kyai) di tempat tersebut;
- Bahwa sebelumnya Terdakwa selaku pimpinan Pondok Pesantren Al
do
gu Madani (Manarul Huda Antapani), yang beralamat di Komplek Sinergi
Antapani Bandung, mengajukan proposal untuk ijin operasional Pondok
In
A
Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani), kemudian atas dasar
pengajuan proposal tersebut Kantor Kementrian Agama Kota Bandung
ah
lik
yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Nomor 498 Bandung dimana
saat itu saksi bersama Ahmad Sodikin, S.Ag. yang telah menjadi
verifikator melakukan verifikasi ke tempat tersebut, atas hasil verifikasi
am
ub
tersebut kemudian hasilnya diserahkan kepada pimpinan selanjutnya
terbitlah ijin operasional Nomor B.9526/Kd.10.19/PP.00.7/08/2016,
ep
Tanggal 16 Agustus 2016 yang ditandatangani oleh Dr H. Yusuf, M.Pd
k
R
statistik (NSPP) 51.00.32.73.0168;
si
- Bahwa persyaratan yang harus dilengkapi oleh Terdakwa yang ingin
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Bandung;
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pimpinan Terdakwa yang beralamat di Jalan Parakansaat RT/RW 06/03
si
Antapani Tengah Kecamatan Antapani Bandung, sekira pukul 11.00 wib
kemudian Saksi bertemu Terdakwa, mensurvei dengan berkeliling, Saksi
ne
ng
memeriksa tempat (Kobong) berikut bentuk bangunannya, santrinya
termasuk jumlahnya (Mukim dan tidak mukim) ada, Ada pengajarnya,
ada kyai nya/ pimpinan nya, ada kajian kitab Keislaman (KItab Kuning)
do
gu termasuk tempat tidur santri Saksi periksa dan pesantren tersebut
memilikinya dan semua sudah terpenuhi, tempat untuk sholat,
In
A
kesesuaian alamat pesantren sesuai dengan proposal, jenis kegiatan
yang dilakukan pesantern dimana saat itu Saksi melihat kegiatan santri
ah
lik
- Bahwa setelah verifikasi terdapat 14 (empat belas) item penilaian yaitu :
Surat permohonan dari Pondok Pesantren, Akta Notaris Pesantren,
am
ub
NPWP, bukti kepemilikan tanah, Keterangan dari kelurahan,
Rekomendasi izin operasional KUA, Profile dan susunan pengurus
ep
pesantren/ yayasan, Pernyataan keideologian bangsa, nama kyai/
k
si
- Bahwa berdasarkan data Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda
ne
Antapani) pimpinan Terdakwa diterbitkan oleh Notaris Kusnadi, S.H.,
ng
do
gu
lik
ub
ep
atas pondok pesantren adalah milik Ny. TS, dengan luas tanah 93 M²
(Sembilan puluh tiga meter persegi) dengan Perjanjian Pinjam pakai
ah
Yatim Putri;
es
M
- Bahwa yang menjadi ustadz/ pengajar yaitu Terdakwa dan isterinya yaitu
ng
Novi saat memverifikasi bahwa santri senior saat itu menjadi pengajar
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yaitu santriwatinya sendiri bernama Anak Korban X, Sardin dan
si
beberapa orang yang Saksi lupa namanya, dan kesemuanya ada dan
sesuai dengan formulir permohonan rekomendasi izin operasional
ne
ng
pondok pesantren;
- Bahwa Kementerian Agama Kota Bandung telah melaksanakan bidang
pengawasan, pembinaan, bimbingan dengan dibuatkan acara workshop,
do
gu basul masail (setiap pesantren dikumpulkan guna membahas kitab
hingga kemudian diajukan/ direkomendasikan untuk dipelajari para
In
A
santri) yang dibuat agenda rutin tahunan, sebagai program bentuk
Kementerian Agama Kota Bandung telah melaksanakan bidang
ah
lik
pengawasan, pembinaan dan bimbingan terhadap pesantren-pesantren;
- Bahwa monitoring, pengawasan dan pembinaan terhadap pondok
pesantren termasuk juga terhadap Pondok Pesantren Al Madani
am
ub
(Manarul Huda Antapani) yang dipimpin Terdakwa dilakukan setiap 6
(enam) bulan, dan hasil dari melaksanakan survey diketahui bahwa
ep
ponpes tersebut kurang layak karena santriwatinya sudah melebihi
k
R
pihak Kementerian Agama untuk mengelola Pesantren Al Ikhlas yang
si
bertempat di Sukanagara untuk diisi oleh sebagian para santriwati dari
ne
Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani), dan sebagai
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa tahun 2012 di Garut dan resmi
tercatat pernikahannya, menikah umur 18 tahun selulus SMA, dari
ka
ep
Saksi yang pernah menjadi murid dari Terdakwa, setelah menikah Saksi
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa pernah kuliah di STAI Bandung, dan setelah lulus
si
kuliah Terdakwa bekerja sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah di Dago,
mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sampai dengan
ne
ng
Tahun 2016, selanjutnya Terdakwa mengelola Pondok Pesantren Al
Madani (Manarul Huda Sinergi Antapani);
- Bahwa kepemilikan tanah atas Pondok Pesantren Manarul Huda di
do
gu Sinergi Antapani adalah milik Ny. TS beralamat di Jalan Parakansaat
RT/RW 06/03 Antapani Tengah Kecamatan Antapani Bandung, dan
In
A
Terdakwa hanya menggunakan dan memakai atas bangunan saja;
- Bahwa Pesantren Manarul Huda Antapani Bandung (Madani) Jalan
ah
lik
Parakansaat RT/RW 06/03 Antapani Tengah Kecamatan Antapani
Bandung, adalah Pondok Pesantren yang didirikan oleh Saksi bersama
Suami, yaitu Terdakwa dan sudah memiliki ijin;
am
ub
- Bahwa ketika pindah ke Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda
Antapani) Terdakwa bersama Saksi mengurus santriwati yaitu Anak
ep
k
R
juga sebagai pengajar dan berkewajiban belanja untuk kebutuhan makan
si
para santri;
ne
- Bahwa kenyataannya Saksi tidak pernah memegang uang, Saksi hanya
ng
do
gu
Terdakwa;
- Bahwa Saksi sudah lama tidak pernah diberi nafkah oleh Terdakwa,
ah
ub
ep
- Bahwa setahu Saksi nama-nama santriwati yang dibina dan dididik oleh
Saksi bersama Terdakwa, yaitu:
ah
1) Anak korban X.
R
es
2) Anak Korban VI
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5) Anak korban II
si
6) Anak Korban IX
7) Neng Anak Korban XII
ne
ng
8) Anak Saksi I,
9) AL
10) Anak Saksi VII
do
gu 11) Anak Saksi II
12) Anak Korban I
In
A
13) KHK.
14) Anak Korban VIII
ah
lik
15) Anak Korban XIII
16) Anak Saksi III.
17) Anak Saksi VI.
am
ub
18) Anak Saksi V.
19) Anak Saksi IV
ep
20) NA.
k
21) MNR.
ah
22) KD.
R
si
23) YPS
24) Anak Korban III
ne
ng
do
gu
2) LH.
3) NNT.
In
4) NN.
A
5) AF.
6) HH.
ah
lik
7) AHAR.
8) ANA.
m
ub
9) RAT.
10) ZPA.
ka
11) DAR.
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
alasannya santriwati lebih mudah untuk diurus dan diatur karena lebih
si
mudah patuh dan menurut;
- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui peristiwa suami Saksi yaitu
ne
ng
Terdakwa telah menyutubuhi para santriwati, dan Saksi mengetahuinya
setelah Terdakwa ditangkap oleh petugas Polda Jawa Barat;
- Bahwa sekitar Tahun 2016 di Perum Sinergi Jalan Parakansaat RT/RW
do
gu 06/03 Antapani Tengah Kecamatan Antapani Bandung, sekitar jam 24.00
WIB ketika Saksi terbangun dari tidur, Saksi pernah memergoki
In
A
Terdakwa sedang memeluk Anak Korban IV, lalu karena kaget Saksi
berteriak kepada Terdakwa, kemudian menangis, selanjutnya Saksi
ah
lik
berusaha untuk introspeksi diri atas apa yang terjadi, setelah itu Saksi
sering bertengkar dengan Terdakwa, namun Terdakwa berhasil
meyakinkan Saksi bahwa tidak ada hubungan apa-apa antara Terdakwa
am
ub
dengan Anak Korban IV;
- Bahwa pada Tahun 2018 Anak Korban V yang merupakan sepupu Saksi
ep
k
bercerita kepada Saksi sudah beberapa lama ini terlambat tidak haid,
lalu Saksi menyarankan Anak Korban V untuk pergi ke bidan. Karena
ah
R
saat itu Saksi sedang dalam keadaan hamil kemudian Anak Korban V
si
pergi ke bidan diantar oleh anak korban Anak korban X yang masih
ne
ng
do
gu
oleh bidan bahwa Anak Korban V telah hamil, mengetahui hal tersebut
Saksi kaget dan takut dimarahi keluarga, karena Saksi tidak bisa
ah
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa selama Saksi tinggal dengan Terdakwa, terhadap Saksi selalu
si
ditanamkan harus menurut keinginan Terdakwa, Saksi harus di rumah,
ngurus suami dan anak, Saksi tidak pernah diberi kesempatan oleh
ne
ng
Terdakwa untuk berpendapat, kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh
Saksi maka Terdakwa langsung saja mengomentarinya, dan hal tersebut
diumbar-umbar kepada anak-anak santriwati di Pesantren;
do
gu - Bahwa Saksi selama berumah tangga dengan Terdakwa tidak pernah
merasakan kebahagiaan, Saksi bertahan karena anak-anak, dan Saksi
In
A
tidak pernah melawan Terdakwa, Saksi tidak pernah menceritakan
kepada siapapun perbuatan Terdakwa, karena selain takut berdosa juga
ah
lik
merasa perbuatan itu adalah aib;
- Bahwa Saksi sudah tidak pernah mendapatkan nafkah batin dari
Terdakwa sejak Tahun 2019 setelah Saksi melahirkan anak ke-2,
am
ub
Terdakwa selalu menolak dengan alasan capek dan sibuk, hal itu
membuat Saksi merasa heran dan curiga;
ep
- Bahwa Saksi mengetahui nama para santriwati yang telah disetubuhi
k
R
tidak tahu dengan cara bagaimana Terdakwa bisa menyutubuhi para
si
santriwati tersebut;
ne
- Bahwa 2 (dua) hari sebelum Terdakwa ditangkap dan diamankan oleh
ng
do
gu
VIII;
- Bahwa mendengar pengakuan Terdakwa 2 (dua) hari sebelum ditangkap
In
A
ub
ep
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7) Anak Korban VIII, memiliki seorang bayi
si
8) Anak Korban IX, memiliki bayi;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, Yayasan Pondok Pesantren Manarul
ne
ng
Huda mendapat bantuan dana BOS tahun 2017 dan 2020, tahun 2018-
2020, dan saksi yang telah membuat laporan pertanggungjawabannya
(LPJ) dibantu oleh Anak korban X yang mengumpulkan nota/ bon
do
gu pengeluaran uang yang sudah dibelanjakan;
- Bahwa Saksi pernah membuat nota dan kuitansi untuk mendukung LPJ
In
A
dana BOS yang diterima Yayasan Pondok Pesantren Manarul Huda
tersebut, karena menutupi kekurangan dana BOS yang selalu tidak
ah
lik
mencukupi karena sering ada potongan;
- Bahwa setahu Saksi, selain dana BOS dan PIP untuk para santriwati,
pada awal tahun 2020, Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda
am
ub
juga mendapatkan bantuan hibah dana dari Pemerintah provinsi Jawa
Barat sehingga dapat mendirikan bangunan di Cibiru yang kemudian
ep
k
R
Pondok Pesantren Manarul Huda berasal dari orang tua Terdakwa,
si
orang tua Saksi dan bibi Saksi yaitu orang tua Anak Korban V,
ne
ng
do
gu
berikut:
1. Prof. Dr. Nandang Sambas, S.H., M.H., dibawah sumpah pada pokoknya
ah
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Pejabat sementara.Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan
si
Keuangan Fakultas Hukum Unisba;
4. Pejabat sementara Ketua Pusat Bantuan dan Konsultasi Hukum
ne
ng
Unisba;
5. Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Hukum Unisba;
6. Dekan Fakultas Hukum Unisba;
do
gu 7. Ketua Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum “Syiar Hukum” Unisba;
8. Ketua Pusat Bantuan dan Konsultasi Hukum Unisba;
In
A
9. Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Hukum Unisba;
10. Ketua Pusat Studi Anti Korupsi Unisba;
ah
lik
Jabatan/Organisasi yang pernah dan sedang dijalani
1. Anggota Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi;
2. Indonesia (Aspehupiki);
am
ub
3. Anggota Pengawas Dana Pensiun Unisba;
4. Anggota Organisasi Himpunan Advokat Indonesia (Peradi)
ep
5. Anggota Majelis Pengawas Daerah Notaris Kabupaten Bandung;
k
(Mahupiki)
R
si
7. Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Unisba;
8. Anggota Majelis Pengawas Wilayah Notaris Jawa Barat;
ne
ng
do
gu
Pengalaman Mengajar
1. Dosen Fakultas Hukum Unisba;
In
2. Dosen Pascasarjana S-2 Unisba;
A
lik
Karawang;
5. Dosen Luar Biasa pada Program Pascasarjana Unla Bandung;
m
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Ahli sudah sejak tahun 2010 diminta untuk membeRikan
si
keterangan sebagai ahli hukum pidana, baik pada tingkat penyidikan,
maupun pemeriksaan di peradilan;
ne
ng
- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut merupakan perbuatan luar biasa dan
sudah termasuk kategori Extra Ordinary Crime, karena perbuatan
do
Terdakwa telah menimbulkan dampak luar biasa dan menyeluruh kepada
gu masyarakat, khususnya anak, dimana korban dalam perkara ini berjumlah
13 (tiga belas) anak, dikhawatirkan banyak orang tua yang pada akhirnya
In
A
tidak mempercayai anaknya untuk bersekolah di Pondok Pesantren, dan
ratusan lembaga Kesejahteraan sosial yang mengasuh anak yatim dan
ah
lik
dhuafa kehilangan donasinya karena ketidakpercayaan masyarakat
kepada lembaga sosial akibat perbuatan Terdakwa tersebut;
- Bahwa setelah Ahli membaca kronologis dan pemaparan sebelumnya,
am
ub
ahli berpendapat bahwa yang bisa dijadikan sebagai Terdakwa dalam
perkara tindak pidana perlindungan anak adalah Terdakwasebagai pendiri
ep
k
si
undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagai mana
ne
ng
do
gu
anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi
tindak pidana;
- Bahwa tindak pidana perlindungan anak sudah tepat didakwakan
ah
lik
ub
diterapkan beberapa pasal yaitu Pasal 81 juga Pasal 82. Terdakwa telah
melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam 76 D dan atau Pasal
ka
ep
lain:
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Pasal 76 E: bahwa Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau
si
ancaman Kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan
serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau
ne
ng
membiarkan dilakukan perbuatan cabul;
- Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, maka terhadap Terdakwa
do
dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana tercantum dalam Pasal 81.
gu Yaitu:
Pasal 81
In
A
Ayat (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 76D dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
ah
lik
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp
S.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat (2) : Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
am
ub
dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan
keluarga, pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang
ep
menangani perlindungan anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu orang
k
R
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
si
Ayat (6) : Selain dikenai pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ne
ayat (3), ayat (4), dan ayat (5), pelaku dapat dikenai pidana tambahan
ng
do
gu
(5) dapat dikenai tindakan berupa kebiri kimia dan pemasangan alat
pendeteksi elektronik.
In
Pasal 82
A
lik
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);
m
ub
Ayat (2) : Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan
ka
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ayat (5) : Selain dikenai pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
si
sampai dengan ayat (4), pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa
pengumuman identitas pelaku.
ne
ng
Ayat (6) : Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai
dengan ayat (4) dapat dikenai tindakan berupa rehabilitasi dan
pemasangan alat pendeteksi elektronik.
do
gu - Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana ketentuan dalam Undang-
undang nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 tahun
In
A
2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang, dan perlu
ah
lik
adanya penanganan serius terkait penjatuhan sanksi hukuman Pasal 81
dan Pasal 82 terhadap Terdakwa, ada beberapa ayat yang lebih tepat
dikenakan kepada Terdakwa yaitu penghukuman lebih ke pemberatannya
am
ub
yaitu ayat (1), (3), dan (5);
- Bahwa ketentuan dalam Ayat (5): korban lebih dari satu orang
ep
mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu
k
si
seorang Pendidik, dan termasuk perbuatan yang mencemarkan Ideologi
Agama tertentu;
ne
ng
do
gu
lik
berbeda dengan Pasal 297 KUHP yang dilakukan berdasarkan suka sama
suka;
m
ub
hak anak dan anak-anak tunduk dan taat kepada Terdakwa sebagai guru,
ah
dalam Pasal 81 ayat (3) dan ayat (5) dan sangat tepat didakwakan kepada
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa perbedaan antara pemberatan pidana KUHP dengan pemberatan
si
pidana sebagaimana Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 dilihat dari
kualifikasi delik maka sudah bergeser dari KUHP berdasarkan subyeknya,
ne
ng
dilihat secara yuridis mengandung unsur pengancaman tidak hanya
terhadap korban saja tetapi termasuk tindak pidana khusus yang luar
biasa dan sanksi harus diterapkan dengan mengedepankan azas Lex
do
gu Specialis derogate Legi Generalis;
- Bahwa dilihat dari Mens Rea subyeknya, merupakan sikap batin berupa
In
A
Dolus dan Culpa. Dalam dolus adanya willen en wetten, kesengajaan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tapi dapat diketahui dari
ah
lik
perbuatan sebagai perwujudan sikap batin. Dengan mendoktrin tentang
adanya hak-hak pendidik dan hak-hak anak didik, dimana setiap murid
harus taat pada Terdakwa, sampai ada yang lahir dan disediakan tempat
am
ub
khusus untuk anak-anak yang lahir itu sudah merupakan mens rea;
2. Nurafni, S.Psi., M.Psi., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
ep
sebagai berikut:
k
si
- Bahwa Ahli telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap anak korban
ne
dan anak saksi, yaitu terhadap 13 (tiga belas) anak korban dan 7 (tujuh)
ng
anak saksi;
- Bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap 13 (tiga belas) orang anak
do
gu
lik
ub
ep
korban yang masih bertanya, “Apakah ini dosa? dan apakah ini salah?”
R
dan setiap kali Ahli mengingatkan keberadaan “Allah SWT“ namun anak-
es
M
anak korban tetap mempertanyakan, “Apakah ini dosa dan apakah ini
ng
salah?”;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa membatasi hubungan/interaksi anak-anak dengan
si
keluarga, dimana ketika anak-anak kembali pulang ke rumah orang
tuanya senantiasa ingin kembali segera ke pesantren karena relasi kuasa
ne
ng
yang dibangun Terdakwa, sehingga memudahkan Terdakwa untuk
melakukan keinginannya dan anak-anak korban dibuat merasa takut untuk
berbicara terbuka dengan orang tua sendiri;
do
gu - Bahwa pada saat Ahli melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak
tentang “Allah SWT“ akan tetapi diperoleh bahwa anak-anak tidak pernah
In
A
diajari tentang norma-norma mana yang berlaku baik dan mana yang tidak
baik, dimana norma anak-anak telah terkikis dan anak-anak tampak
ah
lik
terlihat dirusak secara moral sehingga terhadap anak-anak santri tersebut
lebih mudah ditanam hal-hal yang tidak baik namun dianggap baik yang
diinginkan oleh Terdakwa, dengan cara Terdakwa berperilaku santun,
am
ub
baik, lembut kepada anak-anak santri, sehingga membuat anak-anak
santri tersebut terbuai dan selalu mau mengikuti keinginan-keinginan
ep
Terdakwa;
k
R
Grooming) oleh Terdakwa, dimana anak-anak dipersiapkan, dengan cara
si
dipelihara, dibeRikan perhatian, kenyamanan, fasilitas, kesenangan dan
ne
ng
do
gu
- Bahwa Ahli melihat ada niat awal dari Terdakwa untuk membuat anak
santri nyaman sehingga si anak merasa tidak diintimidasi maupun
In
A
dipaksa;
- Bahwa perbuatan Terdakwa tidak saja mengakibatkan trauma yang
ah
bagi anak anak korban akan tetapi juga telah merusak sistem fungsi otak
yang telah hancur sekali yang dilakukan Terdakwa dengan cara
m
ub
ep
norma yang tidak baik menjadi norma yang baik demikian pula sebaliknya
dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan Ahli tidak dapat berbuat apa-apa
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa salah satu paksaan seksual yang dilakukan Terdakwa dengan
si
cara membisikkan sesuatu ke telinga anak-anak termasuk melumpuhkan
dengan seperti metode freeze;
ne
ng
- Bahwa perbuatan kekerasan yang dilakukan Terdakwa secara freezy
(pembekuan otak/ kerusakan otak) yang disentuh adalah otak bagian
do
sensitifnya, sehingga dapat melemahkan sekaligus menghancurkan,
gu setelah dilemahkan baru dimasukkan nilai-nilai yang menurut Terdakwa
benar. Perbuatan Terdakwa tersebut termasuk kekerasan psikis;
In
A
- Bahwa kejahatan Terdakwa dilakukan secara by design, direncanakan,
bukan kejahatan yang dilakukan secara tiba-tiba, ada kemungkinan
ah
lik
Terdakwa melakukan perbuatan tersebut karena proyeksi dari kejadian di
masa lalu yang pernah dialami oleh Terdakwa yaitu hubungan buruk
orang tua – anak;
am
ub
- Bahwa perbuatan Terdakwa menyebabkan rusaknya fungsi otak anak,
ada 3 macam jenis sakit yang berkaitan dengan otak yakni:
ep
- Neurotik, yaitu orang normal yang bermasalah;
k
R
dengan kenyataan;
si
- Psikopatik, yaitu gangguan kepribadian yang diciRikan bermasalah
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Riwayat pekerjaan Ahli
si
1) Case Manager pada Biro Penelaahan Permohonan LPSK;
2) Ahli pada Biro Pemenuhan Hak Saksi-Korban LPSK;
ne
ng
- Riwayat pelatihan dan sertifikasi Ahli
1) Pendidikan dan Pelatihan Hukum Pidana pada Pusdiklat Polri di
do
Megamendung, Bogor;
gu 2) Pendidikan dan Pelatihan intelijen pada Pusdik Intel Polri, Soreang,
Bandung;
In
A
3) Pendidikan dan Pelatihan Penilaian kompensasi dan restitusi;
- Pengalaman sebagai ahli
ah
lik
1) MembeRikan pendapat tentang Restitusi dalam perkara trafficking di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
- Bahwa dasar hukum untuk perhitungan ada beberapa aturan, antara lain
am
ub
yang ada berkaitan dengan tindak pidana pelanggaran HAM atau
terorisme, sedangkan yang terkait dengan korban anak, maka pemenuhan
ep
k
R
undang Perlindungan Anak, dalam perkara ini adalah kejahatan seksual,
si
yang memungkinkan anak-anak korban mendapatkan ganti kerugian
ne
ng
restitusi;
- Bahwa perhitungan Restitusi yang dilakukan oleh LPSK ditentukan
berdasarkan 3 (tiga) komponen, yaitu:
do
gu
ub
ep
harga atau biaya yang didapat dari Kemenkes dan institusi lain mulai
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
biaya pertumbuhan anak sejak di dalam kandungan sampai dengan umur
si
dari bayi selama dalam perawatan pihak keluarga anak korban maupun
selama dalam perawatan Terdakwa dan keluarga Terdakwa;
ne
ng
- Bahwa restitusi haruslah dibayarkan oleh Terdakwa dimana eksekusinya
dilaksanakan bersamaan dengan Putusan Hakim, dan ada 2 (dua) metode
pembayaran restitusi yakni:
do
gu 1) Bayar secara langsung dengan tunai/ cash bila jumlahnya tidak terlalu
besar;
In
A
2) Apabila jumlahnya besar dan banyak, maka LPSK akan berkoordinasi
dengan pihak Bank untuk dibuatkan rekening, pembayaran dari
ah
lik
Terdakwa/pelaku langsung masuk ke dalam rekening bank, selanjutnya
buku tabungan dan kartu ATM diserahkan kepada pihak korban;
- Bahwa idealnya pemberian ganti kerugian Restitusi diajukan sejak awal
am
ub
penyidikan, dimana perhitungan berdasarkan 2 (dua) hal yakni:
o Materiil, misalnya hilangnya keperawanan hingga dikeluarkan biaya
ep
untuk operasi selaput dara atau operasi plastik;
k
R
berdasarkan proyeksi pemulihan korban misalnya harus berapa kali
si
konseling dengan psikolog hingga pulih dan seterusnya;
- Bahwa LPSK akan tetap melakukan penilaian kewajaran terhadap
ne
ng
permintaan ganti rugi yang diajukan oleh anak korban yang disertai
dengan dokumen pendukung;
do
gu
ub
ep
Tahun 2017, tidak ada aturan yang memaksa apabila restitusi tidak
R
es
dibayar;
M
berikut:
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban IV yang
si
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021, Nomor Polisi R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
ne
ng
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
jam enam, jam tujuh dan jam sembilan, dan hasil pemeriksaan
do
gu menyimpulkan Selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
seorang anak pada tanggal 7 Januari 2021;
In
A
2. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak korban II yang diterbitkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 31 Mei 2021
ah
lik
Nomor Polisi R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes yang dalam hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sudah tinggal
am
ub
sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan seorang anak
ep
pada tanggal 17 Oktober 2019;
k
3. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban V yang
ah
si
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
ne
ng
do
gu
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
seorang anak pada tanggal 19 Januari 2019;
In
4. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban III yang diterbitkan oleh
A
lik
ub
habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil pemeriksaan
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
ka
5. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban IX yang
ah
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes, dengan hasil
ng
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
jam enam dan jam sembilan, hamil 22 (dua puluh dua) minggu dan hasil
si
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;
6. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI, yang diterbitkan oleh
ne
ng
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021
Nomor Polisi R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter
Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil pemeriksaan
do
gu kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam
sembilan dan jam sepuluh dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput
In
A
dara tidak utuh;
7. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI, yang diterbitkan oleh
ah
lik
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3 Juni 2021
Nomor Polisi R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
am
ub
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan
satu kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh
ep
minggu, selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan
k
si
8. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VII yang diterbitkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
ne
ng
do
gu
lik
ub
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
ep
empat, jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban XII yang
si
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3
Juni 2021 No.Pol : R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ne
ng
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam dua,
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput
do
gu dara tidak utuh;
11. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XIII yang diterbitkan oleh
In
A
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter
ah
lik
Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil pemeriksaan
kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam
dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak
am
ub
utuh;
12. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak korban X Binti Saksi X yang
ep
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
k
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
R
si
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam satu,
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput
ne
ng
do
gu
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
jam enam dan jam Sembilan;
ah
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
si
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak korban II yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan
ne
ng
dan Anak Bandung tanggal 09 September 2021 yang ditandatangani oleh
Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi, M.Psi, Psikolog;
17. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
do
gu Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak korban VII yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan
In
A
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
ah
lik
18. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak Korban XIII yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan
am
ub
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
ep
19. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
k
si
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
nama Anak Korban XI yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan
si
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
ne
ng
24. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak Korban VIII, yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan
do
gu Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
In
A
25. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
ah
lik
nama Anak korban X yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan
dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang ditandatangani oleh
Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
am
ub
26. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
ep
nama Anak Korban V yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan
k
si
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
lik
Antapani Kota Bandung sudah ada beberapa anak santriwati antara lain
Anak Korban IV, Anak Korban V, Anak Korban VI dan S;
m
ub
- Bahwa anak korban Anak korban X sejak masih duduk di kelas VI SD yang
masih ada hubungan keluarga dengan Terdakwa, yaitu keponakan Terdakwa
ka
Antapani Kota Bandung dan anak korban Anak korban X banyak membantu
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Antapani Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa
si
menghampiri anak korban Anak Korban IV yang sedang tertidur, lalu
Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan wajah anak korban Anak
ne
ng
Korban IV yang saat itu kaget dan ketakutan, dimana Terdakwa meraba alat
kelamin dan payudara anak korban Anak Korban IV, lalu Terdakwa
membuka paksa celana yang dikenakan anak korban Anak Korban IV, lalu
do
gu Terdakwa mengesek-gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban
dengan posisi Terdakwa menindih badan anak korban Anak Korban IV
In
A
hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;
- Bahwa pada tahun 2017 Terdakwa kembali mengajak anak korban Anak
ah
lik
Korban IV pergi ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa
mengatakan “Bapak pengen berhubungan intim ama Anak Korban IV”, saat
itu anak korban Anak Korban IV ketakutan, dimana Terdakwa mulai
am
ub
membuka baju dan celana anak korban Anak Korban IV serta menidurkan
anak korban Anak Korban IV di atas kasur dalam posisi telentang, setelah itu
ep
Terdakwa membuka baju dan celana dalam yang dikenakan, lalu Terdakwa
k
si
- Bahwa pada tahun 2019 bertempat di Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota
Bandung, sekira di atas waktu adzan Isya Terdakwa memanggil anak korban
ne
ng
do
gu
lik
yang menyuruh anak korban Anak Korban IV dan Adel ke Pesantren Tahfidz
Madani Cibiru Kota Bandung, lalu anak korban Anak Korban IV dan Adel
m
ub
anak korban Anak Korban IV sambil berkata, “Anak Korban IV, bapak mau
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak korban
si
Anak Korban IV berada di Garut dihubungi melalui sms oleh Terdakwa yang
mengajak anak korban Anak Korban IV untuk pulang bareng ke Bandung
ne
ng
dan pada tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa menjemput anak korban Anak
Korban IV dari Garut dan membawa anak korban Anak Korban IV ke
Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung dan membawa anak korban
do
gu Anak Korban IV ke kamar Nomor 1, dimana Terdakwa mengajak anak
korban Anak Korban IV untuk berhubungan badan serta mengeluarkan
In
A
cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban Anak Korban IV;
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak Korban IV
ah
lik
Selpia Sari hamil serta melahirkan anak pada tanggal 7 Januari 2021;
- Bahwa pada sekira bulan Desember 2017 sampai dengan awal tahun 2021
Terdakwa mengajak anak korban Anak korban II untuk berhubungan badan
am
ub
dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa isteri Terdakwa jarang mau
berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak anak
ep
serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa menjanjikan
k
si
anak korban Anak korban II untuk berhubungan badan dan Terdakwa
memaksa anak korban Anak korban II untuk berhubungan badan baik pagi,
ne
ng
siang dan malam yang dilakukan Terdakwa di beberapa tempat antara lain di
Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan
do
gu
lik
ub
- Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban Anak Korban V ke
sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa menyuruh anak
ka
korban Anak Korban V untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat tidur
ep
tidak mau diajak berhubungan badan dan isterinya tidak mau punya banyak
R
anak, setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh Anak Korban V untuk
es
M
baju bagian bawah yang dikenakan Anak Korban V serta membuka celana
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam yang dikenakan Anak Korban V, setelah itu Terdakwa membuka
si
sabuk dan celana panjangnya, kemudian Terdakwa menyetubuhi Anak
Korban V yang menjerit kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata, “Nggak
ne
ng
papa nanti juga tidak sakit“, lalu Terdakwa dengan cara paksa terus
menyetubuhi Anak Korban V hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma
di dalam alat kelamin Anak Korban V dan Terdakwa terus mengajak Anak
do
gu Korban V berhubungan badan di beberapa tempat antara lain di rumah
Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanegara Bandung, Yayasan Manarul Huda di
In
A
Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 35
Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek
ah
lik
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dan di
Apartemen TSM Bandung;
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak Korban V
am
ub
hamil dan melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019;
- Bahwa sekitar bulan April–Mei tahun 2018 bertempat di Pesantren Manarul
ep
Huda di Jalan Nyaman Nomor 35 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa
k
menyuruh anak korban Anak Korban III untuk memijit Terdakwa yang
ah
kemudian mulai mengusap tangan, menciumi pipi dan bibir anak korban
R
si
Anak Korban III;
- Bahwa sekitar bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di
ne
ng
do
gu
Korban III untuk tiduran, lalu Terdakwa menindih badan Anak Korban III
sambil Terdakwa membuka celana dalamnya mengeluarkan alat kelaminnya
ah
lik
ub
anak korban Anak Korban III untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
anak korban Anak Korban III hingga mengeluarkan cairan sperma di rok dan
si
di atas kasur;
- Bahwa sekitar bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa kembali mengajak
ne
ng
Anak Korban III melakukan hubungan badan di Apartemen SM di Tower C
lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen SM ternyata disana
sudah ada beberapa teman lainnya yakni Anak korban X, Anak korban II dan
do
gu anaknya Anak korban II, lalu Terdakwa segera menyewa satu kamar lagi dan
mengajak Anak Korban III untuk berhubungan badan;
In
A
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban III hamil dan
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021,
ah
lik
- Bahwa sekitar bulan Maret tahun 2000 sampai dengan bulan Juni tahun
2000 hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan badan dengan
Anak korban II di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi
am
ub
Cibiru Bandung, dimana sekitar bulan Mei tahun 2020 Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin Anak korban II;
ep
- Bahwa sekitar bulan September tahun 2020 Anak korban II menyampaikan
k
menjawab “Ya sudah, nggak apa-apa, masa harus digugurin, bapak juga
R
si
tanggung jawab”;
- Bahwa sekitar bulan Desember tahun 2020 pada saat anak korban Anak
ne
ng
do
gu
- Bahwa pada pertengahan bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal
3 Mei 2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah
ah
lik
ub
anak korban Anak Korban IX ke kamar untuk mengajak ngobrol, namun tiba-
tiba Terdakwa menarik dengan keras kepala Anak Korban IX sambil
ka
Terdakwa berusaha mencium bibir Anak Korban IX, lalu Terdakwa terus
ep
membujuk dan merayu Anak Korban IX sambil berkata, “Jangan takut gitu,
ah
nggak ada seorang ayah yang akan menghancurkan masa depan anaknya“,
R
payudara dan alat kelamin Anak Korban IX, lalu Terdakwa berusaha
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin Anak Korban IX hingga
si
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan pada keesokan malamnya
kembali Terdakwa mengajak Anak Korban IX untuk berhubungan badan,
ne
ng
dimana dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa Anak Korban IX untuk
berhubungan badan, hingga pada tanggal 5 Mei 2021 Anak Korban IX hamil;
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak Korban IX
do
gu hamil dan melahirkan anak;
- Bahwa pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek Sinergi
In
A
Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung,
Terdakwa menghampiri Anak Korban VI yang sedang tidur, lalu Terdakwa
ah
lik
dengan cara paksa membuka celana panjang dan celana dalam yang
dikenakan Anak Korban VI akan tetapi ketika Terdakwa hendak
memasukkan alat kelaminnya, Anak Korban VI menangis ketakutan, hingga
am
ub
Terdakwa menghentikan perbuatannya;
- Bahwa sekira bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ep
Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
k
si
turun ke bawah ke kamar Terdakwa yang kemudian mengajak Anak Korban
VI untuk ngobrol masalah isterinya yang susah diajak berhubungan badan,
ne
ng
do
gu
panjang dan celana dalam Anak Korban VI, lalu Terdakwa mengeluarkan
alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin
In
Anak Korban VI sambil dikeluarmasukkan selama 10 (sepuluh) menit, hingga
A
Anak Korban VI merasa kesakitan pada alat kelaminnya dan menangis, lalu
Terdakwa menyudahi perbuatannya sambil berkata, “Jangan takut sama
ah
lik
bapak tidak akan apa apa, kamu harus mengerti kondisi bapak“, setelah itu
Terdakwa menyuruh Anak Korban VI untuk segera pergi tidur dan hampir
m
ub
Wanita, akan tetapi ketika Anak Korban VI sedang haid, Terdakwa terus
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan Nyaman 34
si
Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak menikah dengan Anak
Korban VI, akan tetapi Anak Korban VI tidak menjawabnya, hingga Terdakwa
ne
ng
terus menerus mendekati Anak Korban VI, dimana Terdakwa berusaha
memegang tangan dan memeluk Anak Korban VI yang selalu menghindar;
- Bahwa masih dalam tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan
do
gu Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa kembali
mencoba mendekati Anak Korban VI dengan mengajak ngobrol di dalam
In
A
kamar tidur Terdakwa, dimana Terdakwa menjanjikan akan menikahi Anak
Korban VI serta Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehidupan Anak
ah
lik
Korban VI, setelah berhasil membujuk Anak Korban VI, lalu Terdakwa
segera membujuk dan mengajak Anak Korban VI untuk berhubungan badan
beberapa kali di tahun 2018 yang mengakibatkan Anak Korban VI hamil
am
ub
pada awal bulan Juli tahun 2018 dan ketika Anak Korban VI menyampaikan
pada Terdakwa keadaan Anak Korban VI sedang hamil, maka Terdakwa
ep
menyampaikan tidak usah khawatir karena Terdakwa akan tanggung jawab
k
dan akan sayang pada Anak Korban VI dan bayinya, hingga pada sekira
ah
si
- Bahwa sekira bulan Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren
Margasatwa Cibiru Kota Bandung, kembali Terdakwa membujuk dan
ne
ng
do
gu
2020 dan pada sekira akhir bulan Januari 2021 Anak Korban VI
memberitahukan kepada Terdakwa bahwa Anak Korban VI hamil anak
In
kedua dan saat itu Terdakwa menyampaikan akan bertanggungjawab
A
lik
(dua) kali;
- Bahwa sekira tahun 2019 Terdakwa berusaha membujuk serta merayu Anak
m
ub
dengan cara Terdakwa membuka rok yang dikenakan Anak Korban VII, lalu
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII hamil dan
si
melahirkan anak pada tanggal 30 Mei 2021;
- Bahwa sekitar bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ne
ng
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani
Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh Anak Korban
VIII memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa menceritakan masa
do
gu kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan membiayai Anak Korban VIII
sampai kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak Anak Korban VIII pindah ke
In
A
kamar tidur dan Terdakwa menyuruh Anak Korban VIII tiduran di atas kasur,
lalu Terdakwa mulai memeluk, menciumi Anak Korban VIII, setelah itu
ah
lik
Terdakwa menindih badan Anak Korban VIII, lalu Terdakwa membuka
celana Anak Korban VIII dan membuka sarung yang dikenakan memasukkan
ke dalam alat kelamin Anak Korban VIII hingga mengeluarkan cairan
am
ub
sperma;
- Bahwa sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di Pesantren Manarul
ep
Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor
k
si
- Bahwa pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru
ne
ng
Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu Anak Korban VIII untuk
berhubungan badan di dalam kamar tidur Terdakwa;
do
gu
- Bahwa sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021 Terdakwa
kembali membujuk dan merayu Anak Korban VIII untuk berhubungan intim
ah
lik
ub
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 kembali Terdakwa mengajak
ah
Anak Korban VIII yang dalam keadaan hamil untuk berhubungan badan
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sekitar bulan Desember tahun 2019 bertempat di Komplek Sinergi
si
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat malam hari ketika
anak korban Anak Korban XII hendak tidur, Terdakwa meminta anak korban
ne
ng
ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, karena ketakutan anak korban Anak
Korban XIIsegera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk di
atas kasur sedangkan anak korban Anak Korban XII di lantai, lalu Terdakwa
do
gu mengajak anak korban Anak Korban XII duduk disamping Terdakwa yang
mulai memeluk, menciumi bibir anak korban Anak Korban XII memegang
In
A
payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan celana
dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana yang
ah
lik
dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
digerakkan hingga anak korban merasa kesakitan pada alat kelaminnya,
am
ub
akan tetapi Terdakwa tetap menggerakkannya hingga mengeluarkan cairan
sperma di paha anak korban, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban
ep
untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa berkata agar anak korban tidak
k
si
Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung, Terdakwa kembali memanggil Anak Korban XII untuk ke kamar
ne
ng
do
gu
mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu
Terdakwa melepaskan celana yang dikenakannya dan memasukkan alat
In
kelamin Terdakwa secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
A
lik
ub
saat itu anak korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa,
R
“Guru itu Anak Korban XIII, harus taat kepada Guru“, hingga akhirnya anak
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang
si
sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan
pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat
ne
ng
kelaminnya ke alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan
cairan sperma;
- Bahwa sekitar awal bulan Januari tahun 2020 hingga sekitar akhir bulan
do
gu Maret tahun 2021 bertempat di Yayasan Manarul Huda di Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di dalam kamar tengah lantai
In
A
1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Hilir Kota Bandung, Terdakwa
berusaha membujuk dan merayu anak korban Anak korban X untuk
ah
lik
berhubungan badan dengan terlebih dahulu Terdakwa memanggil anak
korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak
anak korban untuk berhubungan badan, saat itu anak korban teringat
am
ub
pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa Guru itu Anak Korban XIII,
harus taat kepada guru, hingga akhirnya anak korban menuruti perintah
ep
Terdakwa untuk tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana
k
si
terus menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan
sperma;
ne
ng
- Bahwa pada bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali menyetubuhi
Anak Korban XI di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan
do
gu
Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Pada saat itu Terdakwa
mengajak Anak Korban XI untuk bersetubuh, namun sebelum anak korban
In
menjawab, karena masih dalam keadaan bingung, Terdakwa langsung
A
menyingkapkan rok anak korban lalu membuka celana dalam anak korban,
selanjutnya menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan
ah
lik
ub
(enam) kali, dan persetubuhan tersebut dilakukan pada sore dan malam hari;
- Bahwa pada awal Mei 2021 di Apartemen TSM Bandung Terdakwa terakhir
ka
kali menyetubuhi Anak Korban XI, dengan cara yang sama Terdakwa
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Yayasan Pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Antapani Jalan
si
Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung didirikan
oleh Terdakwa pada pertengahan tahun 2016, Yayasan di Komplek Marga
ne
ng
Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
didirikan sejak Desember 2019, sedangkan di Jalan Cibiru Hilir Cibiru Nomor
31 Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung ditempati sejak November
do
gu 2020, akan tetapi bukan pesantren melainkan dijadikan sebagai Basecamp
untuk anak-anak yang sedang hamil, yang sudah melahirkan dan juga yang
In
A
sudah punya anak;
- Bahwa Terdakwa memiliki 2 (dua) tempat pengasuhan yaitu:
ah
lik
Kecamatan Antapani Kota Bandung sejak Tahun 2016 nama Yayasannya
Tahfidz Madani Manarul Huda;
am
ub
Di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung berdiri sejak tahun 2019, nama Pesantren Tahfidz
ep
Madani Yayasannya Manarul Huda;
k
R
1. Susunan pengurus;
si
2. Kartu Tanda Penduduk (KTP);
ne
3. Surat Domisili;
ng
do
gu
lik
Bandung antara lain berupa Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), ada juga
bukti penerimaannya di Rekening Bank BJB Syariah untuk Buku
m
ub
ep
Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang berdiri sejak tahun 2019 sekitar 31
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Anak Saksi I (Garut).
si
4. Anak Korban XII (Tasikmalaya).
5. Anak Korban XIII (Cimahi).
ne
ng
6. Anak Saksi IV (Tangerang).
7. K (Yogya).
8. K (Antapani).
do
gu 9. Anak Saksi II (Kiaracondong).
10. A (Anak Terdakwa) .
In
A
11. Anak Korban IV (Garut).
12. Anak Korban III (Garut).
ah
lik
13. Anak Korban II (Garut).
14. Anak Korban IX (Garut).
15. Anak Korban I (Garut).
am
ub
16. M (Bojong Soang Bandung).
17. A (Cimahi).
ep
18. A (Buah Batu Bandung).
k
19. A (Tasik).
ah
20. A (Garut).
R
si
21. D (Garut).
22. Y (Cimahi).
ne
ng
do
gu
lik
30. I (Cimahi).
31. A (Antapani)
m
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling kecil Rp.300.000,00 (tiga
si
ratus ribu rupiah);
Anak Korban IX, bagian menginput data-data usulan hibah dan proposal
ne
ng
Online, Terdakwa beri Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling
kecil Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
do
Anak Korban XII bagian menginput data-data usulan Hibah dan Proposal
gu Online, Terdakwa beri Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling
kecil Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
In
A
- Bahwa Terdakwa memilih Anak korban X, Anak Korban XIII, Anak Korban IX
dan Anak Korban XII untuk diberdayakan di pesantren karena sudah besar,
ah
lik
pintar dan mengerti tentang pengelolaan administrasi perkantoran;
- Bahwa pesantren yang dikelola Terdakwa ada 2 yaitu Yayasan Manarul
Huda Antapani di Komplek Sinergi, Jalan Parakan Saat Kecamatan Antapani
am
ub
Kota Bandung, fungsinya Panti Sosial Yatim dan Duafa plus Pesantren dan
Tahfidz Madani di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ep
Cibiru Kota Bandung, fungsinya sebagai Pesantren;
k
R
Parakan Saat Kecamatan Antapani Kota Bandung fungsinya Panti Sosial
si
Yatim dan Duafa plus Pesantren dan Tahfidz Madani di Komplek
ne
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung,
ng
do
gu
lik
Januari 2016;
Piagam Izin Operasional Pondok Pesantren Nomor B.9526/Kd.10.19/
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa bantuan dari pemerintah yaitu dari BOS (Bantuan Oprasional
si
Sekolah), sedangkan kurikulum dari Dinas hanya tinggal mendownload dan
untuk kurikulum Pesantren Terdakwa sendiri yang menyusunnya;
ne
ng
- Bahwa untuk pengajuan bantuan dana dari BOS (Bantuan Oprasional
Sekolah) tersebut Terdakwa melampirkan data Siswa/santri ke Kementerian
do
Agama Kota Bandung setelah itu diverifikasi atau disurvei ke Lembaga
gu sesuai dengan usulan, setelah selesai diverifikasi dan dinyatakan sesuai
dengan data yang sudah dilampirkan kemudian diproses menunggu hasil
In
A
dan dana masuk rekening lembaga dengan nomor rekening. Ada 3 sesuai
tingkatan yaitu untuk yang SD (Ula) ke Nomor Rekening 5310201031166
ah
lik
atas nama PPS Manarul Huda Antapani, SMP (Wustha) ke Nomor Rekening
5310206009990 atas nama Manarul Huda Antapani dan Nomor Rekening
0010201246322 atas nama PPS Manarul Huda Antapani (untuk Nomor
am
ub
Rekening yang SMP), dan SMA (Ulya) Nomor Rekening 0010201232073
atas nama Manarul Huda Antapani Ulya (untuk nomor rekening SMA);
ep
- Bahwa bantuan untuk para santriwati yaitu lewat program pemerintah yaitu
k
Program Indonesia Pintar (PIP) yang Terdakwa ajukan lewat Lembaga milik
ah
R
Terdakwa ke Kementrian Agama Kota Bandung.
si
- Bahwa untuk pengajuan bantuan dana dari PIP (Program Indonesia Pintar)
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa mengenai Stempel :
si
1) Cap Dinas Pendidikan Kota Bandung Terdakwa gunakan untuk Ijazah;
2) Cap Kementerian Agama Republik Indonesia Terdakwa gunakan untuk
ne
ng
Ijazah Pesantren yang ditandatangani oleh Kementerian Agama;
3) Cap Kementerian Agama Wilayah Jawa Barat Terdakwa gunakan untuk
Piagam Penghargaan yang belum di cap;
do
gu 4) Cap Program Paket C Kota Bandung Manarul Huda digunakan untuk Cap
Ijazah Internal. Untuk penggunaan Cap tersebut ilegal tidak sesuai aturan.
In
A
- Bahwa bantuan dari BOS dan dari PIP tidak ada yang Terdakwa gunakan
untuk kepentingan pribadi, tetapi Terdakwa gunakan untuk operasional:
ah
lik
kebutuhan Pokok, membeli seragam, ATK, buku tulis untuk anak, buku
pelajaran, perbaikan ringan Cat, beli alat-alat masak, membeli mesin cuci,
honor guru dan untuk kontribusi bantuan yang sudah turun kepada Saksi
am
ub
Iman Aminudin, S.H., M.Kn. pegawai di Kementerian Agama Kota Bandung;
- Bahwa Terdakwa dengan pihak lain kerja samanya yaitu mengenai forum
ep
k
R
Provinsi Jawa Barat;
si
- Bahwa forum wilayah Kota Bandung yaitu Terdakwa bagian Sistem Informasi
ne
ng
dan yang di Salafiah (tipe pesantren) dan jabatan Terdakwa sebagai ketua,
tugas dan tanggung jawab Terdakwa memngkoordinir data, kegiatan, guru,
kegiatan santri dan kegiatan kepala;
do
gu
lik
ub
ep
Mei 2021 memindahkan barang anak-anak santri dan Bayi dari Cibiru Hilir ke
R
es
MAS Kamar Nomor A10/09 kemudian di hari Minggu tanggal 30 Mei 2021
M
Terdakwa pakai mengantar Anak Korban VII ke Bidan untuk melahirkan dan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anak korban VII melahirkan dan Anak korban VII ditunggu oleh Anak Korban
si
IV;
- Bahwa struktur lembaga/ yayasan yang Terdakwa diRikan atau kelola yaitu :
ne
ng
1. Saksi XVIII sebagai ketua Pembina;
2. Terdakwa sebagai ketua yayasan;
3. Saksi XX sebagai sekertaris;
do
gu 4. Saksi XXIV sebagai Bendahara;
5. Saksi IX sebagai ketua pengawas;
In
A
- Bahwa tugas dan tanggung jawab masing-masing yang ada di struktur
tersebut itu semua hanya formalitas dan semua mengerjakan Terdakwa, dan
ah
lik
untuk pemenuhan persyaratan pendirian ijin Yayasan:
1) Susunan pengurus.
2) KTP.
am
ub
3) Surat Domisili.
4) Nama Yayasan yang di ajukan.
ep
- Bahwa persyaratan diserahkan ke Notaris untuk pengajuan tersebut agar
k
R
Kementerian Dalam Negeri dan Kementrian Hukum dan HAM Republik
si
Indonesia;
- Bahwa tenaga pengajar/ pendidik di tempat yang Terdakwa diRikan ada 7
ne
ng
do
gu
ub
mengajar di yayasan yang Terdakwa kelola, tidak ada persyaratan lain dan
Terdakwa merekrut sesuai latar belakang pendidikan yang mengajar, dan
ka
ep
kemampuan siswa;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sistem pembelajaran yang Terdakwa pimpin dengan kurikulumnya
si
namun untuk perjenjang atau perkelas tidak memadai, karena keterbatasan
oprasional, sudah sesuai;
ne
ng
- Mata pelajarannya yang Umum yaitu :
1) Matematika;
do
2) Bahasa Indonesia;
gu 3) Pendidikan Kewarganegaraan;
4) IPA;
In
A
5) IPS;
6) Bahasa Inggris;
ah
lik
Mata Pelajaran Bahasa Arab yaitu:
1) Jurumiyah;
2) Imriti;
am
ub
3) Fiqih;
4) Safinah;
ep
5) Fatulqorib;
k
6) Al-qur’an;
ah
R
7) Tafsir Jalalen;
si
8) Ahlaq;
ne
9) Taklim Mutaalim;
ng
do
gu
- Bahwa untuk kurikulum umum yang dipakai oleh pondok pesantren yang
Terdakwa pimpin yaitu dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
In
A
lik
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa mengaku salah atas perbuatan yang telah dilakukan
si
terhadap anak-anak santriwati dan Terdakwa tanpa diminta pun menyatakan
sanggup membayar restitusi yang dimintakan bagi anak-anak korban, akan
ne
ng
tetapi sehubungan aset-aset milik Terdakwa telah disita maka Terdakwa
menyatakan tidak dapat membayar restitusi untuk kepentingan anak-anak
santriwati dan bayi-bayinya;
do
gu Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
berikut:
In
A
1. 1 (satu). lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VI tanggal
13 Mei 2016;
ah
lik
2. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga atas nama Kepala Keluarga Saksi I;
3. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga atas nama A;
Disita dari Saksi I, tanggal 28 Mei 2021;
am
ub
4. 2 (dua) kembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban IX tanggal
6 September 2006;
ep
5. 1 (satu) lembar fotokopi kartu keluarga atas nama Saksi IX;
k
6. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak korban II tanggal
R
si
20 April 2016.
ne
7. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi II;
ng
do
gu
11 Maret 2012;
9. 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi X;
In
Disita dari Saksi X, tanggal 16 Juni 2021;
A
10. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban XII tanggal
15 September 2004;
ah
lik
ub
12. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban III tanggal
20 Februari 2004;
ka
ep
14. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban IV tanggal
R
27 Desember 2012;
es
M
15. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi IV;
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VI tanggal
si
02 Januari 2012;
17. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi VI;
ne
ng
Disita dari Saksi VI, tanggal 16 Juni 2021;
18. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VII tanggal
8 Desember 2011;
do
gu 19. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama J;
Disita dari Saksi Saksi VII, tanggal 16 Juni 2021;
In
A
20. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VIII
tanggal 11 September 2013;
ah
lik
21. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi VIII;
Disita dari Saksi Saksi VIII, tanggal 16 Juni 2021;
22. 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban V tanggal
am
ub
17 Maret 2003;
23. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga atas nama Saksi XXI;
ep
Disita dari Saksi Saksi V, tanggal 16 Juni 2021;
k
25. 1 (satu) buah KTP Nomor 3273021908850020 atas nama Herry Wirawan;
R
si
26. 1 (satu) buah sepeda motor Yamaha Mio Z warna hitam;
27. 1 (satu) buah sprei warna merah muda bergambar;
ne
ng
do
gu
lik
pesantren;
- Bahwa Yayasan Manarul Huda telah terdaftar pada Kantor Kementerian
m
ub
Agama Kota Bandung sejak Tahun 2016 dan 2019 berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
ka
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandung, selain sebagai pemilik, Terdakwa juga pengelola yayasan, yang
si
bertugas untuk mengurus, mengatur dan menjalankan kegiatan Yayasan,
bahkan Terdakwa juga bertugas selaku pendidik (guru) di pondok
ne
ng
pesantren tersebut sejak sekitar tahun 2016 sampai dengan tahun 2021;
- Bahwa sebagai guru/ pendidik di pondok pesantren Manarul Huda,
Terdakwa memiliki tugas dan tanggungjawab mengajarkan pelajaran
do
gu pengetahuan Agama, keterampilan bahasa Arab, serta mendidik para
santriwati yang ada di pondok pesantren;
In
A
- Bahwa sejak tahun 2019 Terdakwa telah membangun lagi Pesantren
Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda di jalan Margasatwa Kecamatan
ah
lik
Cibiru Bandung dengan dana bantuan dari Provinsi Jawa Barat sebesar
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dengan dasar legalitas
mengacu kepada legalistas sebelumnya yang telah dimiliki oleh Terdakwa
am
ub
pada saat mendiRikan yayasan pondok pesantren Manarul Huda pada
tahun 2016;
ep
-
k
R
biaya pendidikan gratis untuk menarik minat anak-anak di daerah Garut
si
supaya mau bersekolah di pondok pesantren tersebut, dan bahkan
ne
ng
do
gu
Manarul Huda pada tahun 2016 sampai dengan 2021, Terdakwa telah
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak korban
In
A
yang berjumlah 13 (tigabelas) anak korban yaitu : Anak Korban VI, Anak
Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban
ah
III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII,
lik
Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI, melakukan
persetubuhan dengan Terdakwa;
m
ub
ep
korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban III, Anak Korban
IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak Korban V,
ah
Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI, melakukan persetubuhan dengan
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kata yang kurang jelas didengar oleh para anak korban, selanjutnya
si
Terdakwa menindih para anak korban dan secara paksa membuka celana
para anak korban kemudian melakukan persetubuhan kepada para anak
ne
ng
korban.
- Bahwa perbuatan Terdakwa mensetubuhi Anak Korban VI, Anak Korban
IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban III, Anak
do
gu Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak
Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI dilakukan bertempat di
In
A
Yayasan Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani
Tengah Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan
ah
lik
Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren Manarul Huda
Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung, Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir
am
ub
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Apartemen TSM Bandung Kota
Bandung, Hotel A Kota Bandung, Hotel PP Kota Bandung, Hotel B & B Kota
ep
Bandung, Hotel N Kota Bandung, Hotel R Bandung, dan Rumah Tahfidz Al
k
-
R
Bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan kepada para Anak Korban VI, Anak
si
Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban
ne
III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII,
ng
Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI berkali-kali secara
bergiliran ada yang dilakukan hingga 20 kali, bahkan perbuatan asusila
do
gu
tersebut ada yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap salah satu anak
korban dihadapan anak korban lainnya;
In
-
A
lik
ub
ep
korban X, Anak Korban XII, Anak Korban XIII, Dan Anak Korban
XImengalami luka robek pada selaput daranya;
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berusaha menutup-nutupi masalah kehamilan para anak korban kepada
si
masing-masing orang tua anak korban;
- Bahwa Terdakwa sebagai Pendidik/ Guru Pesantren Tahfidz Madani yang
ne
ng
bertempat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai dengan
tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak-anak korban
do
gu santriwati di lingkungan Pesantren Manarul Huda sebagai berikut:
1. Pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di Jalan
In
A
Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa
ah
lik
menghampiri anak korban Anak Korban IV yang sedang tertidur, lalu
Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan wajah anak korban Anak
Korban IV yang saat itu kaget dan ketakutan, kemudian Terdakwa
am
ub
meraba vagina dan payudara anak korban, lalu Terdakwa membuka
paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa mengesek-
ep
gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban dengan posisi
k
si
Bahwa pada Tahun 2017 Terdakwa mengajak anak korban pergi ke
sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa mengatakan “Bapak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
korban;
Bahwa pada tahun 2020 ketika anak korban sedang berada di
ah
Kota Bandung, lalu anak korban dan Adel menggunakan Grab menuju
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung dan setelah itu
si
Terdakwa membawa anak korban ke kamar 3 dan menutup pintu
kamar, lalu Terdakwa memegang tangan anak korban sambil berkata
ne
ng
“Anak Korban IV, bapak mau berhubungan intim“, lalu Terdakwa
membuka celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana
yang dikenakan Terdakwa yang selanjutnya menyetubuhi anak korban
do
gu hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban
Anak Korban IV;
In
A
Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak
korban berada di Garut dihubungi melalui sms oleh Terdakwa yang
ah
lik
mengajak anak korban untuk pulang bersama ke Bandung dan pada
tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa menjemput anak korban dari Garut dan
membawa anak korban ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota dan
am
ub
membawa anak korban ke kamar Nomor 1, dimana Terdakwa
mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri
ep
serta mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban
k
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban IV binti
R
si
Saksi IV yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik
ne
ng
do
gu
selaput dara robek arah jam tiga, jam enam, jam tujuh dan jam
sembilan, dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak
In
utuh;
A
lik
ub
anak serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
jika bersedia mengurus pesantren, dimana Terdakwa dengan setengah
si
memaksa mengajak dan membujuk anak korban Anak korban II untuk
berhubungan intim layaknya suami istri dengan cara Terdakwa
ne
ng
membuka baju anak korban, lalu menciumi leher dan payudara anak
korban serta meremasnya, kemudian meraba-raba kemaluan anak
korban, dan langsung menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa
do
gu mengeluarkan sperma pertamanya di luar,
Bahwa pada dari bulan Januari 2018 sampai dengan April 2018
In
A
bertempat di Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek
Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
ah
lik
Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan
Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di Apartement TSM
Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B & B, dan Hotel N telah memaksa
am
ub
Anak korban II untuk berhubungan intim pada setiap pagi, siang dan
malam yang dilakukan Terdakwa dengan cara yang sama Terdakwa
ep
membuka baju anak korban Anak korban II, lalu menciumi leher dan
k
si
mengeluarkan sperma di dalam kelamin anak korban Anak korban II;
Bahwa pada bulan Maret 2021 bertempat di Basecamp Jalan Cibiru
ne
ng
do
gu
pagi, siang dan malam yang dilakukan Terdakwa dengan cara yang
sama Terdakwa membuka baju anak korban, lalu menciumi leher dan
In
payudara anak korban serta meremasnya, kemudian meraba-raba
A
lik
ub
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2017 sampai dengan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tahun 2021 mengakibatkan anak korban Anak korban Anak korban II
si
hamil serta melahirkan anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
3. Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban Anak
ne
ng
Korban V ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa
menyuruh anak korban untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat
tidur dan mulai Terdakwa menceritakan permasalahan dengan istrinya
do
gu yang tidak mau diajak berhubungan intim dan istrinya tidak mau punya
banyak anak, setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh anak
In
A
korban untuk tidur dengan merebahkan badan anak korban, lalu
Terdakwa mengangkat baju bagian bawah yang dikenakan anak
ah
lik
korban serta membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,
setelah itu Terdakwa membuka sabuk dan celana panjangnya, setelahi
itu Terdakwa menyetubuhi anak korban yang menjerit kesakitan, akan
am
ub
tetapi Terdakwa berkata “Nggak papa nanti juga tidak sakit“, lalu
Terdakwa dengan cara paksa menyetubuhi anak korban hingga
ep
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak
k
korban;
ah
si
Tahfidz Madani yang berlamat di Jl Parakansaat Komplek Sinergi
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,
ne
ng
do
gu
lik
ub
saat itu ada acara tentang kurikulum yang diadakan oleh Terdakwa dan
R
anak korban sebagai panitia, saat itu setelah acara selesai pukul 22.00
es
M
ada saksi XXIV, Anak Korban X, Anak Korban VI, Anak Korban IV, dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
H, kemudian setelah bersih-bersih anak korban diajak oleh Terdakwa
si
keluar kamar untuk membeli makanan, namun sebelum sampai ke
Loby hotel tiba-tiba Anak Korban V dibawa masuk ke dalam kamar
ne
ng
hotel lain, dan setelah masuk kamar tersebut anak korban disuruh oleh
Terdakwa untuk tidur dikasur kemudian Terdakwa langsung menindih
lalu membuka rok dan celana dalam korban, setelah itu Terdakwa
do
gu membuka celana dan celana dalamnya selanjutnya Terdakwa
menyetubuhi Anak Korban V sambil Terdakwa mencium bibir dan
In
A
meremas payudara anak korban selamanya 10 Menit hingga Terdakwa
mengeluarkan sperma, sesudah itu korban disuruh kembali ke
ah
lik
kamarnya.
Bahwa pada akhir tahun 2019 Anak Korban V juga pernah dibawa oleh
Terdakwa ke Apartemen S di Metro, selanjutnya anak korban
am
ub
disetubuhi. Awalnya korban berada di Jalan Parakansaat Komplek
Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
ep
Bandung, lalu Terdakwa mengajak korban untuk ke Travel
k
si
Korban V merasa ketakutan, karena sudah tahu akan disetubuhi oleh
Terdakwa, namun Terdakwa sesampainya di kamar hotel mengajak
ne
ng
do
gu
lik
ub
XXIV menanyakannya;
Bahwa pada tahun 2020, bertempat di Boarding school Cibiru Komplek
ka
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban V Binti
R
Saksi XXI yang diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sp.OG., M.Kes. yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
si
kandungan : riwayat melahirkan, anak umur dua setengah tahun,
selaput dara tinggal sisa–sisa dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
ne
ng
Selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban V Binti Saksi XXI berumur 16
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
do
gu tahun 2020 mengakibatkan anak korban Anak korban Anak Korban V
Binti Saksi XXI hamil serta melahirkan anak pada tanggal 19 Januari
In
A
2019;
4. Berawal pada bulan April – Mei tahun 2018 bertempat di Pesantren
ah
lik
Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
Bandung, pada saat Anak korban Anak Korban III sedang tidur tiba-tiba
Terdakwa menyuruh anak korban Anak Korban III untuk memijit
am
ub
Terdakwa yang kemudian mulai mengusap tangan, menciumi pipi dan
bibir anak korban;
ep
Bahwa pada bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di
k
si
memijit, lalu Terdakwa mulai menceritakan masalah istrinya yang tidak
mau berhubungan intim sambil Terdakwa membujuk anak korban untuk
ne
ng
do
gu
lik
ub
Suites Metro ternyata di tempat tersebut sudah ada anak Korban Anak
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban XNurul, anak korban Anak korban II dan anaknya Anak korban
si
II, lalu Terdakwa segera menyewa satu kamar lagi dan mengajak anak
korban untuk berhubungan intim dengan cara Terdakwa menyuruh
ne
ng
anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana
dalamnya dan menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan
do
gu sperma di rok Anak korban Anak Korban III;
Bahwa bulan Maret tahun 2020 sampai dengan bulan Juni tahun 2020
In
A
hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan intim dengan
Anak korban Anak Korban III di Madani Boarding School Komplek
ah
lik
Margasatwa Manisi Cibiru Bandung dengan cara yang sama yaitu
Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa
mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa
am
ub
membuka celana dalamnya dan segera menyetubuhi anak korban
hingga mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;
ep
Bahwa pada bulan Mei tahun 2020 bertempat di Madani Boarding
k
si
menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok
yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana
ne
ng
do
gu
Bahwa pada bulan September tahun 2020 Anak korban Anak Korban III
menyampaikan pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan
Terdakwa menjawab “Ya sudah, nggak apa-apa, masa harus digugurin,
In
A
lik
bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung, pada saat itu
Anak korban Anak Korban III sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali
m
ub
yang lalu dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada saat kejadian Anak korban Anak Korban III berumur 11
si
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
tahun 2020 mengakibatkan Anak korban Anak Korban III hamil serta
ne
ng
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021;
5. Bahwa pada bulan Oktober tahun 2018 bertempat di Komplek Sinergi
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung Terdakwa awalnya
do
gu memanggil anak korban Anak korban anak korban Anak Korban IX Binti
Saksi IX, lalu Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu
In
A
Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan anak korban Anak Korban
IX Binti Saksi IX lalu Terdakwa membuka celana dalamnya dan
ah
lik
menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;
Bahwa pada tanggal 03-08 Mei 2021 bertempat di Madani Boarding
School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II
am
ub
Kabupaten Bandung, anak korban Anak Korban IX Binti Saksi IX
kembali disetubuhi dengan cara anak korban Anak Korban IX Binti
ep
Saksi IX dipanggil oleh Terdakwa ke kamarnya untuk mengajak
k
si
Terdakwa terus membujuk dan merayu anak korban sambil berkata
“Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan menghancurkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam sembilan, hamil 22 minggu
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban IX Binti Saksi IX berumur 14
si
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban Anak Korban IX Binti Saksi IX
ne
ng
hamil serta melahirkan anak;
6. Bahwa pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota
do
gu Bandung, Terdakwa menghampiri Anak Korban VI yang sedang tidur,
lalu Terdakwa dengan cara paksa membuka celana panjang dan
In
A
celana dalam yang dikenakan Anak Korban VI, akan tetapi ketika
Terdakwa hendak memasukkan alat kelaminnya, Anak Korban VI
ah
lik
menangis ketakutan, hingga Terdakwa menyudahi perbuatannya;
Bahwa pada awal bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat
di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
am
ub
Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong, Terdakwa
melakukan persetubuhan kepada Anak Korban VI dengan cara : ketika
ep
anak korban sedang tertidur tiba-tiba anak korban dibangunkan oleh
k
si
Terdakwa yang susah diajak berhubungan intim, lalu Terdakwa
menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebagai Polisi Wanita, akan tetapi ketika anak korban sedang haid, saat
R
itu Terdakwa dengan cara paksa dan kasar terus menyuruh anak
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan air
si
mani/sperma di luar;
Bahwa pada Bulan Mei 2021 di Cibiru Pesantren Tahfidz Madani
ne
ng
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung Anak Korban VI kembali disetubuhi oleh
Terdakwa dengan cara yang sama Terdakwa menidurkan anak korban
do
gu sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban, setelah itu
Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak
In
A
korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban sehingga Terdakwa
mengeluarkan air mani;
ah
lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban menjadi benci,
marah serta takut pada Terdakwa;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI
am
ub
Binti AS yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 28 Mei 2021 No. Pol : R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik
ep
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S.,
k
selaput dara robek arah jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh dan
R
si
hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian Anak korban Anak Korban VI berumur 12
ne
ng
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban VI Selaput dara tidak utuh;
do
gu
lik
ub
Bahwa pada awal bulan Juli tahun 2018 akibat perbuatan Terdakwa
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyampaikan pada Terdakwa keadaan anak korban sedang hamil,
si
maka Terdakwa menyampaikan tidak usah khawatir karena Terdakwa
akan tanggung jawab dan akan sayang pada anak korban dan anak
ne
ng
bayinya, hingga pada sekira bulan Januari tahun 2019 Anak Korban VI
melahirkan anak pertama;
Bahwa pada bulan November 2020 Anak Korban VI Binti Saksi VI
do
gu disuruh oleh Saksi XXIV (isteri Terdakwa) untuk mengantarkan uang
kepada Terdakwa di pondok pesantren Marga Satwa Cibiru kota
In
A
Bandung, ketika itu anak korban berangkat ke tempat tersebut
menggunakan ojek online, dan setiba disana anak korban bertemu
ah
lik
dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa menyuruh Anak Korban VI Binti
Saksi VI masuk ke kamarnya yang menggunakan finger print, pada
saat itu anak korban sempat ditanya apakah anak korban suka dirayu
am
ub
oleh Terdakwa, karena anak korban diam saja, lalu Terdakwa langsung
mencium dan meraba raba badan anak korban selanjutnya secara
ep
paksa langsung menyetubuhi anak korban dan mengeluarkan sperma
k
mulai tidak datang bulan/haid lagi, dan pada akhir bulan Januari 2021
R
si
anak korban hamil anak kedua dan saat itu Terdakwa menyampaikan
akan bertanggungjawab mengurus anak korban dan calon bayinya.
ne
ng
do
gu
melahirkan satu kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun,
hamil dua puluh minggu, selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil
ah
lik
ub
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019 dan Hamil anak kedua
ah
29 Minggu;
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilantai 1, Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap Anak Korban
si
VII Binti J dengan cara dimana Terdakwa terlebih dahulu berusaha
memaksa, membujuk dan merayu Anak Korban VII Binti J untuk
ne
ng
melakukan hubungan intim layaknya suami isteri kemudian Terdakwa
menempelkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke alat kelamin anak
korban, sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di luar;
do
gu Bahwa masih pada Tahun 2019 namun saksi lupa bulannya Terdakwa
kembali menyetubuhi Anak Korban VII Binti J sehingga menyebabkan
In
A
alat kelamin anak korban mengeluarkan darah, dan Terdakwa
mengeluarkan air mani di luar alat kelamin Anak Korban VII Binti J;
ah
lik
Bahwa pada tahun 2020 bertempat di dalam kamar tidur Terdakwa di
lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
am
ub
Kecamatan Cibiru Kota Bandung persetubuhan oleh Terdakwa masih
dilakukan kepada Anak Korban VII Binti Jener dan Terdakwa
ep
menyetubuhi anak korban sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani
k
Bahwa pada akhir tahun 2020 di Base Camp Kelurahan Pasir Biru
R
si
Kecamatan Cibiru dimana Terdakwa menyetubuhi anak korban
sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di dalam alat kelamin Anak
ne
ng
do
gu
lik
melahirkan, terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari
dibawah pusat, terdapat jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar,
m
ub
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VII berumur 17 tahun, dan
ep
9. Bahwa pada bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh
si
anak korban memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa
menceritakan masa kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan
ne
ng
membiayai anak korban sampai kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak
anak korban pindah ke kamar tidur dan Terdakwa menyuruh anak
korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai memeluk, menciumi
do
gu anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu
Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung yang
In
A
dikenakan untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban hingga
ah
lik
mengeluarkan cairan sperma.
Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
am
ub
Antapani Jalan Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa kembali
mengajak anak korban untuk berhubungan intim di dalam kamar tidur
ep
Terdakwa dengan cara Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di
k
atas kasur, lalu Terdakwa mulai menciumi anak korban, setelah itu
ah
si
celana anak korban dan membuka sarung yang dikenakan untuk
mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan
ne
ng
do
gu
Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi
In
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban
A
lik
ub
dimasukkan ke dalam alat kelamin Anak Korban VIII Binti Saksi VIII
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Boarding School Komplek Margasatwa Masini Cibiru Kota Bandung,
si
hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 anak korban
menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada Terdakwa yang
ne
ng
mengatakan “biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai
kuliah, sampai dia sudah mengerti, kita berjuang bersama-sama“;
Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 dalam keadaan Anak
do
gu Korban VIII Binti Saksi VIII yang sedang hamil, Terdakwa kembali
menyetubuhi Anak Korban VIII bertempat di Basecamp Jalan Cibiru
In
A
Hilir Kota Bandung, Terdakwa memeluk, menciumi anak korban,
setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu Terdakwa
ah
lik
membuka celana anak korban dan Terdakwa membuka sarung lalu
mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan
ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan
am
ub
sperma;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum an. Anak Korban VIII yang
ep
dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung
k
si
M.Kes. yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan :
selaput dara robek arah jam empat, jam enam, jam sembilan dan jam
ne
ng
sepuluh, hasil USG hamil sembilan belas minggu, bunyi jantung anak
terdengar dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak
do
gu
tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban VIII Binti Saksi VIII hamil serta
melahirkan seorang anak pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021;
ah
lik
10. Bahwa pada bulan Desember tahun 2019 bertempat di Komplek Sinergi
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat malam hari
m
ub
ketika hendak anak korban hendak tidur, tiba-tiba anak korban diminta
ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena ketakutan
ka
segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk diatas
ep
setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan celana dalam yang
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
si
untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban
sambil digoyang-goyangkan hingga anak korban merasa kesakitan
ne
ng
pada alat kelaminnya, akan tetapi Terdakwa bergoyang hingga
mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban, setelah itu
Terdakwa menyuruh anak korban untuk segera pergi tidur sambil
do
gu Terdakwa berkata agar anak korban tidak menceritakan kejadian ini
kepada siapapun;
In
A
Bahwa pada bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ah
lik
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban Anak
Korban XIIBin Kiki Somantri untuk ke kamar Terdakwa, dimana
Terdakwa mulai memeluk, menciumi bibir anak korban, sambil
am
ub
Terdakwa memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa
mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu
ep
Terdakwa melepaskan celana yang dikenakannya untuk mengeluarkan
k
si
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XIIBin
ne
ng
do
gu
dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh;
ah
lik
Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak Korban XII Binti KS
berumur 12 tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2019
m
ub
2021;
ep
11. Bahwa pada bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali
ah
Huda Komplek Margasatwa Kel. Pasir Biru Kec. Cibiru Kota Bandung.
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bingung, Terdakwa secara paksa langsung menyingkapkan rok anak
si
korban lalu membuka celana dalam anak korban, selanjutnya
memasukan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
ne
ng
kemaluan anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan seperma diluar
kemaluan anak korban;
Bahwa selama bulan Februari 2021 Anak Korban XI telah disetubuhi 6
do
gu (enam) kali dan persetubuhan tersebut dilakukan pada sore dan malam
hari;
In
A
Bahwa pada awal Mei 2021 di Apartemen TSM Bandung Terdakwa
terakhir kali menyetubuhi anak korban Anak Korban XI, dengan cara
ah
lik
yang sama Terdakwa menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa
mengeluarkan seperma diluar kemaluan anak korban;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban
am
ub
XIyang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol : R/E/101/VI/KES.3/2021/Doksik
ep
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,
k
kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam
R
si
Sembilan;
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban XI berumur 18 tahun;
ne
ng
do
gu
daranya;
12. Bahwa sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek
In
Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
A
lik
menyuruh Anak korban Anak Korban XIII turun dan masuk ke kamar
Terdakwa untuk memijit kaki Terdakwa, ketika Anak korban Anak
m
ub
membuka Celana dan celana dalam anak korban Anak Korban XIII
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
secara paksa, lalu setelah posisi Anak korban Anak Korban XIII sudah
si
berada di Kasur kemudian Terdakwa membuka celananya dan celana
dalamnya, selanjutnya secara paksa Terdakwa memasukkan
ne
ng
kemaluannya kedalam kemaluan Anak korban Anak Korban XIII namun
saat itu Anak korban Anak Korban XIII melakukan perlawanan yaitu
mendorong badannya Terdakwa dengan tangan Anak korban Anak
do
gu Korban XIII, sementara Terdakwa menyetubuhi anak korban hingga
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan setelah selesai kemudian
In
A
Anak korban Anak Korban XIII disuruh Kembali ke kamanya;
Bahwa kejadian yang kedua yaitu Sebulan setelah kejadian pertama,
ah
lik
dengan cara yang sama dilakukan oleh Terdakwa, namun kejadian
yang kedua bedanya tidak disuruh memijat dulu oleh Terdakwa, lalu
Terdakwa membuka celananya dan celana dalamnya, selanjutnya
am
ub
secara paksa Terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan
Anak korban Anak Korban XIII hingga Terdakwa mengeluarkan cairan
ep
sperma diluar kemaluan anak korban Anak korban Anak Korban XIII;
k
si
Terdakwa membuka celananya dan celana dalamnya, selanjutnya
secara paksa Terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan
ne
ng
do
gu
Bahwa kejadian yang ke empat pada dibulan Maret 2020 sama dengan
kejadian pertama kedua dan ketiga semuanya dilakukan oleh Terdakwa
In
pada waktu malam hari kira-kira jam 22.00 WIB di Pesantren Tahfidz
A
lik
ub
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XIII
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil
si
pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak Korban XIII berumur 14
ne
ng
tahun berdasarkan akte kelahiran;
Bahwa perbuatan Terdakwa pada tahun 2021 mengakibatkan Anak
Korban XIII mengalami selaput daranya robek/ tidak utuh lagi;
do
gu 13. Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 bertempat
bertempat di Yayasan Manarul Huda di komplek Sinergi Jalan Nyaman
In
A
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak
korban Anak korban X Binti Saksi X diminta untuk memijit Terdakwa di
ah
lik
kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban Anak korban X
Binti Saksi X untuk berhubungan intim, namun ditolak oleh anak
korban, lalu Terdakwa mendoktrin anak korban dengan membisikan
am
ub
kata-kata bahwa “Guru itu harus ditaati, dan dihormati” sehingga
akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas
ep
kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan
k
alat kelaminnya yang sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban
R
si
yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa
menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan
ne
ng
sperma diluar kemaluan anak korban Anak korban X Binti Itang Iwan;
Bahwa pada sekitar pertengahan Tahun 2020 Di Madani Boarding
do
gu
lik
ub
Bahwa pada sekitar akhir bulan Maret tahun 2021 di dalam kamar
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengajak anak korban untuk berhubungan intim, lalu Terdakwa
R
membisikan kata-kata bahwa “guru itu harus ditaati, dan di hormati”
si
hingga akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran
ne
ng
diatas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa menyetubuhi anak korban
yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa
do
gu terus memasukkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban hingga
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;
In
A
Bahwa pada setiap kejadian persetubuhan tersebut anak korban selalu
menolak permintaan Terdakwa, namun Terdakwa terus memaksa anak
ah
lik
korban bila menolak dan terus menyetubuhi anak korban, tanpa bisa
menolak karena takut;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak korban X Binti
am
ub
Saksi X yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 3 Juni 2021 No. Pol : R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik
ep
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,
k
kandungan : selaput dara robek arah jam satu, jam enam dan jam
R
si
sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak korban X Bin Saksi X
ne
ng
do
gu
lik
ub
Terdakwa termasuk biaya selama Anak Korban IX, Anak korban II, Anak
Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban
ka
ep
kurikulum yang dibuat oleh Terdakwa sendiri karena para anak korban tidak
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pernah menerima raport dan ijazah kelulusan, izajah hanya dikirim melalui
si
media WhatAp dan hanya berbentuk ijazah persamaan;
- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut tidak membeRikan suritauladan yang
ne
ng
baik kepada para santri di pondok pesantren, dan telah menghancurkan
masa depan para anak korban.
-
do
Bahwa Ahli Pidana Prof. Dr. Nandang Sambas, S.H., M.H., perbuatan
gu Terdakwa tersebut merupakan perbuatan luar biasa dan sudah termasuk
kategori Extra Ordinary Crime, karena perbuatan Terdakwa telah
In
A
menimbulkan dampak luarbiasa dan menyeluruh kepada Masyarakat,
khususnya anak dimana korban dalam perkara ini ber jumlah 13 anak,
ah
lik
banyak orang tua yang pada akhirnya sekarang tidak mempercayai
anaknya untuk bersekolah di Pondok Pesantren, dan ratusan lembaga
Kesejahteraan social yang mengasuh anak yatim dan dhuafa kehilangan
am
ub
donasinya karena ketidak percayaan masyarakat kepada lembaga social
akibat perbuatan Terdakwa tersebut;
ep
-
k
R
murid maka terjadi kekerasan yag menyebabkan anak menjalani kekerasan
si
atau tetap tetap dalam ancaman dibawah subordinasi , dimana anak tidak
ne
ng
do
gu
dapat melakukan apa-apa karena dalam hal ini bisa dikatakan Indokrinasi
yang menguasai hak anak-anak yang merupakan kekerasan fisik
In
A
sebagaimana di maksud dalam Pasal 81 ayat (3) dan ayat (5) dan sangat
tepat didakwakan kepada Terdakwa sesuai dengan Konsiderans UU Nomor
ah
17 Tahun 2016 sudah ada pemberatan yang memenuhi unsur Pasal 81.
lik
ub
ep
- Bahwa Jika dilihat dari Mens Rea dari subyeknya merupakan sikap batin
es
M
Dolus dan Culpa dengan mendoktrin tentang adanya hak-hak pendidik dan
ng
hak-hak anak didik, dimana setiap murid harus taat pada ustadnya dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perbuatan dilakukan terhadap korban lebih dari 2 (dua) orang, selain itu
si
juga bahwa Kekerasan dalam lingkup peradilan Pidana Anak tidak selalu
merupakan kekerasan terhadap fisik, karena perkembangan sekarang
ne
ng
tidak selalu fisik, karena subordinat seorang murid dengan seorang guru
dalam hal ini dilingkungan sekolah termasuk ancaman psikologis, karena
dalam hal ini termasuk juga indoktrinasi untuk menguasai hak-hak anak.
do
gu - Bahwa Ahli Psikologi Nurafni, S.Psi., M.Psi, Psikolog menerangkan yang
pada pokoknya:
In
A
Bahwa Terdakwa membatasi hubungan/interaksi anak-anak dengan
keluarga, dimana ketika anak-anak kembali pulang ke rumah orang
ah
lik
tuanya senantiasa ingin kembali segera ke pesantren karena Relasi
Kuasa yang dibangun Terdakwa, sehingga memudahkan Terdakwa
untuk melakukan keinginannya dan anak-anak korban dibuat merasa
am
ub
takut untuk berbicara terbuka dengan orang tua sendiri .
Bahwa pada saat Psikolog melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak
ep
tentang “Allah SWT“ akan tetapi diperoleh bahwa anak-anak tidak
k
pernah diajari tentang norma-norma mana yang berlaku baik dan mana
ah
R
yang tidak baik, dimana normatif anak-anak telah terkikis dan anak-anak
si
tampak terlihat dirusak secara moralnya sehingga terhadap anak-anak
ne
ng
santri tersebut lebih mudah ditanam hal-hal yang tidak baik namun
dianggap baik yang diinginkan oleh Terdakwa, dengan cara Terdakwa
berperilaku santun, baik, lembut kepada anak-anak santri, sehingga
do
gu
ub
ep
bagi anak anak korban akan tetapi lebih telah merusak sistem fungsi
es
M
otak yang telah hancur sekali yang dilakukan Terdakwa dengan cara
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
anak anak korban, dimana Terdakwa telah membolak balikkan norma-
si
norma yang tidak baik menjadi norma yang baik demikian pula
sebaliknya dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan Ahli Psikolog tidak
ne
ng
dapat berbuat apa-apa terhadap anak-anak karena dapat menimbulkan
gangguan jiwa.
Bahwa salah satu paksaan seksual yang dilakukan Terdakwa dengan
do
gu cara membisikkan sesuatu ke telinga anak-anak termasuk Melumpuhkan
Dengan metode Freeze;
In
A
Bahwa perbuatan kekerasan Terdakwa dilakukan secara freezy
(pembekuan otak/ kerusakan otak) yang disentuh adalah otak bagian
ah
lik
sensitifnya, sehingga dapat melemahkan sekaligus menghancurkan,
setelah dilemahkan baru dimasukkan nilai-nilai yang menurut Terdakwa
benar. Perbuatan Terdakwa tersebut termasuk kekerasan psikis.
am
ub
Bahwa kejahatan Terdakwa dilakukan secara direncanakan, bukan
kejahatan yang dilakukan secara tiba-tiba, ada kemungkinan Terdakwa
ep
k
R
dengan ibunya);
si
Bahwa perbuatan Terdakwa menyebabkan rusaknya fungsi otak anak
ne
ng
sebagaimana dikenal dalam teori Psikologi ada 3 macam jenis sakit yang
berkaitan dengan otak, yaitu:
- Neurotik, yaitu orang normal yang bermasalah;
do
gu
ub
ep
Rp.75.770.000,- (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah)
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2) Anak Korban Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang bernama
si
Saksi III sebesar Rp. 22.535.000,- (dua puluh dua juta lima ratus tiga
puluh lima ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta
ne
ng
rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
3) Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi
VIII sebesar Rp. 20.523.000,- (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga
do
gu ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban terlampir.
In
A
4) Anak Korban Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama
Sdr. Saksi IX sebesar Rp. 29.497.000,- (dua puluh sembilan juta empat
ah
lik
ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
5) Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Saksi I
am
ub
sebesar Rp. 8.604.064,- (delapan juta enam ratus empat ribu enam
puluh empat rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta
ep
rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
k
Sdr. Yayan Ruslandi sebesar Rp. 14.139.000,- (empat belas juta seratus
R
si
tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
ne
ng
do
gu
8) Anak Korban Anak Korban XII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama
Sdri. Saksi XII sebesar Rp.85.830.000,- (delapan puluh lima juta delapan
ah
lik
ub
9) Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
sebesar Rp. 11.378.000,- (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan
ka
10) Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI
R
sebesar Rp. 17.724.377,- (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat
es
M
ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11) Anak Korban Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama
si
Sdri. AY sebesar Rp. 19.663.000,- (sembilan belas juta enam ratus
enam puluh tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
ne
ng
serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
12) Anak Korban Anak Korban V sebesar Rp. 15.991.377,- (lima belas juga
sembilan ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh
do
gu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban terlampir.
In
A
Total keseluruhan restitusi 12 (dua belas) anak korban: Rp. 331.527.186,00
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
ah
lik
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya;
am
ub
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu
ep
mempertimbangkan dakwaan primer, apabila dakwaan primair terbukti, maka
k
si
dakwaan subsidair dan selebihnya;
Menimbang bahwa dakwaan primair sebagaimana diatur dalam Pasal
ne
ng
81 ayat (1), ayat (3) jo Pasal 76D Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-
do
gu
lik
1. Setiap orang;
2. Melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak
m
ub
kependidikan;
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
si
mempertimbangkan sebagai berikut:
Ad.1. Tentang unsur setiap orang
ne
ng
Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang adalah orang
perseorangan atau korporasi. Orang perseorangan atau korporasi tersebut
adalah subyek hukum yang telah melakukan tindak pidana. Orang
do
gu perseorangan orientasinya selalu menunjuk pada subyek hukum pendukung
hak dan kewajiban yaitu manusia pribadi yang sehat jasmani dan rohani. Hal ini
In
A
dikarenakan sifat yang melekat pada suatu tindak pidana yang terdiri dari tiga
macam sifat yang bersifat umum, yaitu melawan hukum, dapat dipersalahkan
ah
lik
kepada si pelaku dan sifat dapat dipidana, sedangkan masalah penjatuhan
pidana senantiasa bersangkut paut dengan kemampuan bertanggungjawab dari
pelaku dalam arti terdapat kesalahan;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-saksi dan adanya
pengakuan Terdakwa, ternyata identitas Terdakwa sesuai dengan berkas
ep
perkara maupun surat dakwaan ;
k
si
Ad.2. Melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
ne
ng
do
gu
lain tidak perlu dipertimbangkan lagi dan keseluruhan unsur dianggap telah
terbukti, demikian pula sebaliknya apabila salah satu bagian unsur tidak
In
terpenuhi maka bagian unsur yang lain harus dipertimbangkan ;
A
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan
si
Terdakwa adalah pemilik pesantren Yayasan Manarul Huda di Komplek Sinergi
Antapani yang mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai Panti Sosial Yatim
ne
ng
dan Duafa plus Pesantren, dan Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul
Huda yang terletak di Jalan Margasatwa Kecamatan Cibiru, Bandung yang
berfungsi sebagai pesantren;
do
gu Menimbang, bahwa Yayasan Manarul Huda telah terdaftar pada Kantor
Kementerian Agama Kota Bandung sejak Tahun 2016 dan 2019 berdasarkan
In
A
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-0001410.AH.01.04. Tahun 2016 tanggal 12 Januari 2016 dan Piagam Izin
ah
lik
Operasional Pondok Pesantren Nomor B.9526/ Kd.10.19/ PP.00.7/ 08/ 2016
tanggal 16 Agustus 2016 dari Kementrian Agama Kota Bandung;
Menimbang, bahwa Terdakwa sebagai pendiri Pesantren sekaligus
am
ub
sebagai Ketua Yayasan Manarul Huda di Komplek Sinergi Antapani dan
Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda di Jalan Margasatwa
ep
Kecamatan Cibiru Bandung, selain sebagai pemilik, Terdakwa juga selaku
k
si
pendidik (guru) di pondok pesantren tersebut sejak sekitar tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021;
ne
ng
do
gu
Pesantren Tahfidz Madani yang masih dalam naungan Yayasan Manarul Huda
di Jalan Margasatwa Kecamatan Cibiru, Bandung dengan dana bantuan dari
ah
lik
ub
Manarul Huda;
Menimbang, bahwa awalnya Terdakwa mengajak anak-anak santriwati
ka
sebagian besar berasal dari daerah Garut supaya mau bersekolah di pondok
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebelum melakukan persetubuhan, Terdakwa
si
terlebih dulu menceritakan tentang masalah keluarga Terdakwa bersama
Isterinya dengan alasan susah melakukan hubungan suami isteri dengan Isteri
ne
ng
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa membisikan kata-kata yang kurang jelas
didengar oleh para anak korban, selanjutnya Terdakwa melakukan
persetubuhan kepada para anak korban;
do
gu Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa menyetubuhi Anak Korban VI,
Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban
In
A
III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak
Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI dilakukan di Yayasan
ah
lik
Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah
Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan
Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren Manarul Huda Komplek
am
ub
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Basecamp
Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten
ep
Bandung, Apartemen TSM Bandung, Hotel A Kota Bandung, Hotel PP Kota
k
Bandung, Hotel B & B Kota Bandung, Hotel N Kota Bandung, Hotel R Jalan
ah
si
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan kepada para Anak
Korban VI, Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII,
ne
ng
Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak
Korban XIII, Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI berkali-kali
do
gu
secara bergiliran, ada yang dilakukan hingga 20 (dua puluh) kali, dan perbuatan
tersebut ada yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap salah satu anak korban
In
dimana pada saat itu ada anak korban lainnya yang sempat menyaksikan
A
lik
mengakibatkan anak korban Anak Korban IX, Anak korban II, Anak Korban III,
Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban V, dan Anak
m
ub
umur yang baik untuk melahirkan, serta berisiko tinggi terhadap kesehatan
ep
anak korban;
ah
Korban VI, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban XIII, dan Anak
es
M
Korban XImengalami luka robek pada selaput daranya. Selain itu perbuatan
ng
Terdakwa dilakukan kepada para anak korban tanpa sepengetahuan orang tua
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
para anak korban yang telah mempercayakan masa depan dan pendidikan
si
anak-anaknya kepada Terdakwa, namun Terdakwa berusaha menutupi
masalah kehamilan para anak korban kepada masing-masing orang tua anak
ne
ng
korban dan keluarganya;
Menimbang, bahwa Terdakwa sebagai Pendidik dan Guru Pesantren
Tahfidz Madani yang bertempat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan
do
gu Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak-anak
In
A
korban santriwati di lingkungan Pesantren Manarul Huda, sebagai berikut :
1. Pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di Jalan
ah
lik
Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa
menghampiri anak korban Anak Korban IV yang sedang tertidur, lalu
am
ub
Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan wajah anak korban Anak
Korban IV yang saat itu menjadi terkejut dan ketakutan, dimana
ep
Terdakwa meraba alat kelamin dan payudara anak korban, kemudian
k
si
korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;
Bahwa pada Tahun 2017 Terdakwa mengajak anak korban Anak
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung. Setelah itu Terdakwa
si
membawa anak korban ke kamar 3 dan menutup pintu kamar, lalu
Terdakwa memegang tangan anak korban sambil berkata, “Anak
ne
ng
Korban IV, bapak mau berhubungan intim“, lalu Terdakwa membuka
celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana yang
dikenakan Terdakwa yang selanjutnya menyetubuhi anak korban
do
gu hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak
korban;
In
A
Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak
korban berada di Garut dihubungi melalui sms oleh Terdakwa yang
ah
lik
mengajak anak korban untuk pulang bersama ke Bandung dan pada
tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa menjemput anak korban dari Garut dan
membawa anak korban ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota
am
ub
Bandung dan membawa anak korban ke kamar No.1, dimana
Terdakwa mengajak anak korban untuk bersetubuh;
ep
Bahwa anak korban Anak Korban IV lahir pada tanggal 6 Oktober 2005
k
dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2016 sampai dengan tahun
ah
si
melahirkan anak pada tanggal 7 Januari 2021;
2. Bahwa pada bulan Desember 2017 bertempat di Yayasan Manarul
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa dari bulan Januari 2018 sampai dengan April 2018, bertempat di
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hotel B & B, dan Hotel N telah memaksa anak korban Anak korban II
si
untuk bersetubuh baik pada pagi, siang ataupun malam yang dilakukan
Terdakwa dengan cara yang sama, dimana Terdakwa membuka baju
ne
ng
anak korban, lalu menciumi leher dan payudara anak korban serta
meremasnya, kemudian meraba-raba kemaluan anak korban, dan
menyetubuhi anak korban;
do
gu Bahwa pada bulan Maret 2021 bertempat di Basecamp Jalan Cibiru
Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten
In
A
Bandung telah memaksa anak korban Anak korban II untuk bersetubuh
baik pada pagi, siang ataupun malam yang dilakukan Terdakwa dengan
ah
lik
cara yang sama Terdakwa menyetubuhi anak korban;
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak korban II berumur
13 tahun anak korban lahir pada tanggal 12 Juli 2004, dan akibat
am
ub
perbuatan Terdakwa sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2021
mengakibatkan anak korban Anak korban II hamil serta melahirkan
ep
anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
k
si
saat itu Terdakwa menyuruh korban untuk duduk dekat Terdakwa di
pinggir tempat tidur dan Terdakwa mulai menceritakan permasalahan
ne
ng
do
gu
lik
ub
korban yang berada di kasur atas karena tempat tidurnya tingkat 2, lalu
ah
Terdakwa membuka celana tidur dan celana dalam korban setelah itu
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa menyetubuhi korban, lalu setelah selesai menyetubuhi
si
Terdakwa menyuruh korban untuk tidur kembali;
Bahwa masih pada tahun 2018, perbuatan Terdakwa menyetubuhi
ne
ng
korban dilakukannya juga di Hotel Regata di jalan Setia Budi Bandung
pada saat itu ada acara tentang kurikulum yang diadakan oleh
Terdakwa dan korban sebagai panitia, saat itu setelah acara selesai
do
gu pukul 22.00 wib korban kembali ke kamar dan di dalam kamar tersebut
ada saksi XXIV, anak korban Anak Korban X, Anak Korban VI, anak
In
A
korban Anak Korban IV, dan H. Kemudian setelah bersih-bersih korban
diajak oleh Terdakwa keluar kamar untuk membeli makanan, namun
ah
lik
sebelum sampai ke Loby hotel tiba-tiba anak korban dibawa masuk ke
dalam kamar hotel lain, dan setelah masuk kamar tersebut korban
disuruh oleh Terdakwa untuk tidur di kasur kemudian Terdakwa
am
ub
langsung menindih lalu membuka rok dan celana dalam korban, setelah
itu Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya selanjutnya
ep
Terdakwa menyetubuhi korban, sesudah itu korban disuruh kembali ke
k
kamarnya;
ah
Bahwa pada akhir tahun 2019 korban Anak Korban V juga pernah
R
si
dibawa oleh Terdakwa ke Apartemen S di Metro, selanjutnya korban
disetubuhi. Awalnya korban berada di Jalan Parakansaat Komplek
ne
ng
do
gu
lik
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada saat awal kejadian, korban Anak Korban V berumur 16
si
tahun yang lahir pada tanggal 18 Maret 2002, dan akibat perbuatan
Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 mengakibatkan
ne
ng
anak korban Anak Korban V hamil serta melahirkan anak pada tanggal
19 Januari 2019;
4. Berawal pada bulan April dan Mei tahun 2018 bertempat di Pesantren
do
gu Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
Bandung, pada saat Anak korban Anak Korban III sedang tidur tiba-tiba
In
A
Terdakwa menyuruh anak korban Anak Korban III untuk memijit
Terdakwa yang kemudian mulai mengusap tangan, menciumi pipi dan
ah
lik
bibir anak korban. Pada bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB
bertempat di Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman Nomor
34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban
am
ub
untuk memijit, lalu Terdakwa mulai menceritakan masalah isterinya
yang tidak mau berhubungan badan dengan Terdakwa sambil
ep
Terdakwa membujuk anak korban untuk berhubungan badan, lalu
k
si
dalamnya dan menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin
anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;
ne
ng
do
gu
lik
ub
korban X, anak korban Anak korban II dan anaknya Anak korban II, lalu
ep
Terdakwa segera menyewa satu kamar lagi dan mengajak anak korban
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa bulan Maret tahun 2020 sampai dengan bulan Juni tahun 2020
si
hampir seminggu 4 kali Terdakwa menyetubuhi Anak korban Anak
Korban III di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi
ne
ng
Cibiru Bandung dengan cara yang sama yaitu Terdakwa menyuruh
anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana
do
gu dalamnya dan menyetubuhi anak korban;
Bahwa pada bulan Mei tahun 2020 bertempat di Madani Boarding
In
A
School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung Terdakwa
menyetubhui anak korban dengan cara Terdakwa menyuruh anak
ah
lik
korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan
anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana dalamnya dan
menyetubuhi anak korban;
am
ub
Bahwa pada bulan September tahun 2020 Anak korban Anak Korban III
menyampaikan pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan
ep
Terdakwa menjawab, “Ya sudah, nggak apa-apa masa harus digugurin,
k
Bahwa pada bulan Desember tahun 2020 sekira jam 22.30 WIB
R
si
bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung, pada saat itu
Anak korban Anak Korban III sedang hamil 7 (tujuh) bulan, dan
ne
ng
do
gu
berumur 11 tahun, yang lahir pada tanggal 17 April 2006. Dan akibat
perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020
In
mengakibatkan Anak korban Anak Korban III hamil serta melahirkan
A
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa menarik dengan keras kepala anak korban sambil Terdakwa
si
berusaha mencium bibir anak korban, lalu Terdakwa terus membujuk
dan merayu anak korban sambil berkata, “Jangan takut gitu, nggak ada
ne
ng
seorang ayah yang akan menghancurkan masa depan anaknya“,
perkataan Terdakwa membuat anak korban menjadi percaya dan
kemudian Terdakwa meraba-raba payudara dan alat kelamin anak
do
gu korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban dan pada keesokan
malamnya kembali Terdakwa mengajak anak korban untuk
In
A
berhubungan badan/intim, dimana dalam 5 hari sekali Terdakwa
menyetubuhi anak korban sehingga pada tanggal 5 Mei 2021 anak
ah
lik
korban Anak Korban IX hamil;
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak Korban IX berumur
14 tahun, anak korban lahir pada tanggal 20 Oktober 2004 dan akibat
am
ub
perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2021
mengakibatkan anak korban Anak Korban IX hamil serta melahirkan
ep
anak pada tanggal 19 Januari 2019;
k
si
Bandung, Terdakwa menghampiri Anak Korban VI yang sedang tidur,
lalu Terdakwa memaksa membuka celana panjang dan celana dalam
ne
ng
yang dikenakan Anak Korban VI, akan tetapi ketika Terdakwa hendak
memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban, anak
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sambil berkata, “Jangan takut sama bapak, tidak akan apa apa, kamu
R
harus ngertiin kondisi bapak“, setelah itu Terdakwa menyuruh anak
si
korban untuk segera pergi tidur;
ne
ng
Bahwa pada pertengahan bulan Februari 2019 Terdakwa terus
memaksa dan mengajak Anak Korban VI bersetubuh di dalam kamar
Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
do
gu Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dengan cara
Terdakwa mengajak anak korban berhubungan badan dengan
In
A
menjanjikan akan menjadikan anak korban sebagai Polisi Wanita, akan
tetapi ketika anak korban sedang haids, Terdakwa dengan cara paksa
ah
lik
terus menyuruh anak korban untuk bersetubuh dengan Terdakwa,
hingga akhirnya Terdakwa bersetubuh dengan anak korban;
Bahwa pada Bulan Mei 2021 di Cibiru Pesnatren Tahfidz Madani
am
ub
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung Anak Korban VI kembali disetubuhi oleh
ep
Terdakwa dengan cara yang sama Terdakwa menidurkan anak korban
k
si
korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban;
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban menjadi benci,
ne
ng
do
gu
lik
mengajak menikah dengan Anak Korban VI, akan tetapi anak korban
tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus menerus mendekati anak
m
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengajak anak korban untuk bersetubuh beberapa kali pada malam
si
hari di tahun 2018;
Bahwa pada awal bulan Juli tahun 2018 akibat perbuatan Terdakwa
ne
ng
Anak Korban VI hamil dan ketika anak korban menyampaikan pada
Terdakwa keadaan anak korban sedang hamil, saat itu Terdakwa
menyampaikan agar Anak Korban tidak usah khawatir karena
do
gu Terdakwa akan tanggung jawab dan akan sayang pada anak korban
dan anak bayinya, hingga pada sekira bulan Januari tahun 2019 Anak
In
A
Korban VI melahirkan anak pertama;
Bahwa pada bulan November 2020 Anak Korban VI disuruh oleh Saksi
ah
lik
XXIV (isteri Terdakwa) untuk mengantarkan uang kepada Terdakwa di
pondok pesantren Marga Satwa Cibiru kota Bandung, ketika itu anak
korban berangkat menggunakan ojek online, dan setiba di tempat
am
ub
tersebut anak korban bertemu dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa
menyuruh Anak Korban VI masuk ke kamar Terdakwa yang
ep
menggunakan finger print, pada saat itu anak korban sempat ditanya
k
apakah anak korban suka dirayu oleh Terdakwa, karena anak korban
ah
diam saja, lalu Terdakwa mencium dan meraba raba badan anak
R
si
korban selanjutnya Terdakwa menyetubuhi anak korban yang
mengakibatkan anak korban tidak datang bulan/haid lagi, dan pada
ne
ng
akhir bulan Januari 2021 anak korban hamil anak kedua dan saat itu
Terdakwa menyampaikan akan bertanggungjawab mengurus anak
do
gu
lik
2019;
8. Bahwa pada tahun 2018 bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak
m
ub
Bahwa masih pada Tahun 2019 namun saksi lupa bulannya Terdakwa
R
mengeluarkan air mani di luar alat kelamin Anak Korban VII Binti J;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada tahun 2020 bertempat di dalam kamar tidur Terdakwa di
si
lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ne
ng
Kecamatan Cibiru Kota Bandung persetubuhan oleh Terdakwa masih
dilakukan kepada Anak Korban VII Binti J dan Terdakwa menyetubuhi
anak korban sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di dalam alat
do
gu kelamin Anak Korban VII Binti J;
Bahwa pada akhir tahun 2020 di Base Camp Kelurahan Pasir Biru
In
A
Kecamatan Cibiru dimana Terdakwa menyetubuhi anak korban
sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di dalam alat kelamin Anak
ah
lik
Korban VII Binti J, sehingga akibat Perbuatan Terdakwa
mengakibatkan Anak Korban VII Binti J hamil dan melahirkan anak;
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VII Binti J berumur 17 tahun,
am
ub
anak korban lahir pada tanggal 17 Mei 2001;
9. Bahwa pada bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ep
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
k
si
menceritakan masa kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan
membiayai anak korban sampai kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak
ne
ng
do
gu
anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu
Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung yang
In
dikenakan dan kemudian menyetubuhi anak korban hingga
A
lik
ub
atas kasur, lalu Terdakwa mulai menciumi anak korban, setelah itu
ep
Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban
si
untuk berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa, lalu Terdakwa
menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;
ne
ng
Pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartement MS
Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk
berhubungan intim layaknya suami istri dan kemudian Terdakwa
do
gu menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;
Bahwa sejak bulan Januari 2021 Terdakwa kembali mengajak anak
In
A
korban untuk berhubungan intim hingga kemudian Terdakwa
menyetubuhi Anak Korban VIII sehingga mengeluarkan cairan sperma
ah
lik
yang dilakukan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa
Masini Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun
2021 anak korban menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada
am
ub
Terdakwa yang mengatakan “biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal
biayai sampai kuliah, sampai dia sudah mengerti, kita berjuang
ep
bersama-sama“;
k
Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 dalam keadaan Anak
ah
Korban VIII Binti Saksi VIII yang sedang hamil, Terdakwa kembali
R
si
menyetubuhi Anak Korban VIII bertempat di Basecamp Jalan Cibiru
Hilir Kota Bandung, Terdakwa memeluk, menciumi anak korban,
ne
ng
do
gu
lik
10. Bahwa pada bulan Desember tahun 2019 bertempat di Komplek Sinergi
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat malam hari
m
ub
ketika anak korban Anak Korban XIIhendak tidur, tiba-tiba anak korban
diminta ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena
ka
ketakutan segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk
ep
korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan celana dalam yang
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikenakannya kemudian menyetubuhi anak korban hingga anak korban
si
merasa kesakitan pada alat kelaminnya, akan tetapi Terdakwa terus
melakukan hingga keluar air mani Terdakwa, setelah itu Terdakwa
ne
ng
menyuruh anak korban untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa
berkata agar anak korban tidak menceritakan kejadian ini kepada
siapapun;
do
gu Bahwa pada bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
In
A
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban Anak
Korban XII untuk ke kamar Terdakwa, dimana Terdakwa mulai
ah
lik
memeluk, menciumi bibir anak korban, sambil Terdakwa memegang
payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan
celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan
am
ub
celana yang dikenakannya dan menyetubuhi anak korban secara paksa
hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban;
ep
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak Korban XIIberumur
k
12 tahun, anak korban lahir pada tanggal 18 Agustus 2004 dan akibat
ah
si
mengakibatkan Anak Korban XII serta melahirkan seorang anak;
11. Bahwa pada bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali
ne
ng
do
gu
Cibiru Kota Bandung. pada saat itu Terdakwa mengajak Anak Korban
XI untuk bersetubuh, namun sebelum anak korban menjawab karena
In
masih dalam keadaan bingung, Terdakwa secara paksa langsung
A
lik
ub
terakhir kali menyetubuhi Saksi Anak Korban XI, dengan cara yang
ah
mengeluarkan sperma;
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
12. Bahwa sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek
si
Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung, Terdakwa membangunkan Anak korban Anak Korban XIII
ne
ng
dengan cara naik kekamar atas dan mengetok pintu kamar selanjutnya
menyuruh Anak korban turun dan masuk ke kamar Terdakwa untuk
memijit kaki Terdakwa, ketika Anak korban masuk ke dalam kamar
do
gu Terdakwa, lalu Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa
mengajak ngobrol Anak korban dan menceritakan bahwa istri Terdakwa
In
A
kurang melayani Terdakwa, sehingga Terdakwa meminta Anak korban
untuk melayani Terdakwa, dan Terdakwa memaksa Anak korban
ah
lik
menuruti keinginannya, lalu Terdakwa membisikkan bahwa murid harus
nurut dan taat kepada Guru, selanjutnya Terdakwa membuka celana
dan celana dalam anak korban secara paksa, lalu setelah posisi Anak
am
ub
korban sudah berada di Kasur kemudian Terdakwa membuka
celananya dan celana dalamnya, selanjutnya secara paksa Terdakwa
ep
menyetubuhi anak korban namun saat itu Anak korban melakukan
k
si
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan setelah selesai kemudian
Anak korban disuruh kembali ke kamarnya;
ne
ng
do
gu
yang kedua bedanya tidak disuruh memijat dulu oleh Terdakwa, lalu
Terdakwa secara paksa menyetubuhi Anak korban hingga Terdakwa
In
mengeluarkan cairan sperma di luar alat kelamin anak korban;
A
lik
ub
Bahwa kejadian yang keempat pada bulan Maret 2020 sama dengan
kejadian pertama, kedua dan ketiga semuanya dilakukan oleh
ka
Terdakwa pada waktu malam hari kira-kira jam 22.00 WIB di Pesantren
ep
Tahfidz Madani Komp. Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak Korban XIII berumur
si
14 tahun, anak korban lahir pada tanggal 20 Februari 2006;
13. Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 bertempat
ne
ng
bertempat di Yayasan Manarul Huda di komplek Sinergi Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak
korban Anak korban X diminta untuk memijit Terdakwa di kamar
do
gu tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban Anak korban X untuk
berhubungan intim, namun ditolak oleh anak korban, lalu Terdakwa
In
A
mendoktrin anak korban dengan membisikan kata-kata bahwa “Guru itu
harus ditaati, dan dihormati” sehingga akhirnya anak korban menuruti
ah
lik
perintah Terdakwa untuk tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai
membuka celana yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa
dengan cara paksa menyetubuhi anak korban yang merasa kesakitan
am
ub
pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus menyetubuhi anak
korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;
ep
Bahwa pada sekitar pertengahan Tahun 2020 Di Madani Boarding
k
si
anak korban lupa, namun yang anak korban ingat di tempat tersebut
anak korban telah disetubuhi sebanyak 2 (dua) kali dalam waktu yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada setiap kejadian persetubuhan tersebut anak korban selalu
si
menolak permintaan Terdakwa, namun Terdakwa terus memaksa anak
korban bila menolak dan terus menyetubuhi anak korban, tanpa bisa
ne
ng
menolak karena takut;
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak korban X Bin Saksi
Xberumur 17 tahun, anak korban lahir pada tanggal 14 Februari 2003;
do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut, Majelis hakim
berpendapat bahwa antara tahun 2016 sampai dengan 2021, Terdakwa telah
In
A
melakukan persetubuhan terhadap anak korban yang berjumlah 13 (tiga belas)
orang, yaitu : Anak Korban VI, Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X,
ah
lik
Anak Korban XII, Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak
Korban VII, Anak Korban XIII, Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak
Korban XI dan 8 (delapan) orang anak korban diantaranya hamil dan
am
ub
melahirkan 9 (sembilan) orang anak, karena salah satu anak korban ada yang
hamil dan melahirkan anak 2 (dua) orang anak;
ep
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan
k
secara fisik terhadap para santriwatinya, oleh karena kekerasan itu sendiri saat
R
si
ini lebih luas tidak hanya mencakup kekerasan secara fisik, namun dalam
perkara ini kekerasan tersebut terjadi sebagai hubungan subordinasi antara
ne
ng
do
gu
anak didik untuk melakukan perlawanan dan tidak mempunyai pilihan dan tidak
mempunyai keberanian untuk menolak. Keadaan tersebut bersesuaian dengan
fakta bahwa para anak korban selalu diberi pernyataan “Guru itu ditaati dan
In
A
dihormati”, juga “Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan
menghancurkan masa depan anaknya”. Pernyataan-pernyataan tersebut selalu
ah
lik
ub
sebagai berikut:
R
merasa beruntung, secara usia masih belia untuk mengerti proses dibalik
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Dari kenyamanan tersebut membuat anak-anak mau berusaha untuk
si
mengerti, memahami dan menerima apapun yang di inginkan oleh pemberi
kenyamanan tersebut, bahkan seakan-akan anak-anak merasa punya
ne
ng
hutang budi. Terlebih komunikasi dengan dunia luar pesantren termasuk
dengan orang tua dibatasi, sehingga anak-anak hanya mendapat masukan
dari pelaku saja (understanding);
do
gu 3. Tata nilai yang terbentuk adalah dari penanaman orang yang paling
berinteraksi dengan anak-anak sehingga anak akan lebih cenderung
In
A
memilih orang yang sering bersamanya, konon dengan keamanan,
kenyamanan, fasilitas yang dibeRikan (Fun);
ah
lik
4. Selanjutnya ketika sudah nyaman, mengerti dan senang, maka akan
dibeRikan segalanya, karena sudah berulang dan tidak terjadi suatu hal
yang buruk menimpa mereka pada saat belum tertangkap dan memasuki
am
ub
proses hukum (influence);
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta, keadaan dan analisa tersebut
ep
anak-anak korban menjadi takut dan menuruti apa yang menjadi kemauan
k
si
masing-masing, dan Terdakwa pada saat itu selalu meng-sms atau menelpon
untuk mengajak kembali ke pondok pesantren dan pada akhirnya Terdakwa
ne
ng
do
gu
Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban
III, Anak Korban IV, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak Korban V, Anak
In
Korban VIII, dan Anak Korban XI, ternyata pada waktu para anak korban mulai
A
disetubuhi oleh Terdakwa, para anak korban belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, kecuali Anak Korban VI, sehingga para anak korban masih seorang
ah
lik
anak;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa menyetubuhi para anak
m
ub
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
R
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
es
M
jam enam, jam tujuh dan jam sembilan, dan hasil pemeriksaan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
si
seorang anak pada tanggal 7 Januari 2021;
2. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak korban II yang
ne
ng
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
31 Mei 2021 Nomor Polisi R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes
do
gu yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara
sudah tinggal sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil pemeriksaan
In
A
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
ah
lik
3. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban V yang
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 7
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
am
ub
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : riwayat melahirkan, anak umur
ep
dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil pemeriksaan
k
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
ah
si
4. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban III yang
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
ne
ng
do
gu
lik
ub
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes, dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
ka
jam enam dan jam sembilan, hamil 22 (dua puluh dua) minggu dan hasil
ep
6. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI, yang diterbitkan oleh
R
Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil pemeriksaan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam
si
sembilan dan jam sepuluh dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput
dara tidak utuh;
ne
ng
7. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban VI, yang
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
do
gu oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan
In
A
satu kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh
minggu, selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan
ah
lik
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua
puluh sembilan minggu;
8. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VII binti J yang
am
ub
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
ep
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
k
melahirkan, terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah
R
si
pusat, terdapat jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis
melahirkan tiga hari dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara
ne
ng
tidak utuh, habis melahirkan tiga hari dan anak korban melahirkan seorang
anak pada tanggal 30 Mei 2021;
do
gu
9. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VIII yang diterbitkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
In
Nomor Polisi R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
A
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam
ah
lik
empat, jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan
belas minggu, bunyi jantung anak terdengar dan hasil pemeriksaan
m
ub
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
R
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam dua,
es
M
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban XIII yang
si
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021 No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ne
ng
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput
do
gu dara tidak utuh;
12. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak korban X Binti
In
A
Saksi X yang diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 3 Juni 2021 No.Pol : R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang
ah
lik
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes
dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek
arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan
am
ub
menyimpulkan selaput dara tidak utuh;
13. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XI yang diterbitkan oleh
ep
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
k
Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes. dengan hasil pemeriksaan
R
si
kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam
dan jam Sembilan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pendidik. Terbukti selama persidangan, berdasarkan keterangan Saksi Saksi
si
XXIV dan beberapa orang Saksi, Terdakwa sebelum mendirikan Yayasan
Manarul Huda adalah seorang pengajar mata pelajaran bahasa Arab di Sekolah
ne
ng
Dasar di daerah Dago dan kemudian setelah mendiRikan Yayasan Manarul
Huda dan berdiri Pondok Pesantren Manarul Huda, selain sebagai pimpinan
pondok pesantren, Terdakwa juga sebagai pengajar, yaitu mengajar pelajaran
do
gu bahasa Arab dan mengajar tentang kitab;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka Terdakwa
In
A
adalah tenaga pendidik yang sehari-hari bekerja sebagai pimpinan pondok
pesantren Manarul Huda dan sebagai pengajar pelajaran bahasa Arab dan
ah
lik
kitab atas anak-anak didik Terdakwa/santriwati, tempat dimana Para Saksi
Korban yang menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa
belajar;
am
ub
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur
tindak pidana dilakukan oleh pendidik terpenuhi menurut hukum;
ep
Ad.4. Tentang Pasal 65 ayat (1) KUHP: Dalam hal perbarengan beberapa
k
si
Menimbang, bahwa yang dimaksud “Dalam hal perbarengan beberapa
perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri-sendiri
ne
ng
do
gu
berikut;
Bahwa apa yang tersirat di dalam pasal ini dinamakan bentuk gabungan
In
beberapa kejahatan, yaitu concursus realis. Kepada seseorang yang sama
A
lik
ub
c) tindak pidana tersebut tidak perlu sejenis atau berhubungan satu sama lain;
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Anak Korban Anak Korban IV, yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2016
si
sampai dengan tanggal 14 Mei 2021 bertempat di Pesantren Manarul Huda
di Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
ne
ng
Antapani Tengah Kota Bandung, sebuah Hotel di Kota Bandung, di
Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung;
2. Anak Korban Anak korban II, yang disetubuhi Terdakwa sejak bulan
do
gu Desember 2017 sampai bulan Maret 2021 bertempat di Yayasan Manarul
Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor
In
A
34 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di
ah
lik
Apartement TSM Bandung, Hotel Atlantic, Hotel PP, Hotel B & B, Hotel N,
dan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan
Cileunyi Kabupaten Bandung;
am
ub
3. Korban Anak Korban V yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2018 hingga
tahun 2020 di sebuah Hotel di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di
ep
Pesantren Tahfidz Madani di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani
k
si
dan di Boarding school Cibiru Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di
kamar Nomor 2;
ne
ng
4. Anak korban Anak Korban III yang disetubuhi mulai bulan April tahun 2018
sampai dengan Bulan Desember tahun 2020 bertempat di Pesantren
do
gu
lik
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Anak Korban VI yang disetubuhi Terdakwa antara awal tahun 2018 sampai
si
dengan bulan November 2020 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, dan di pondok
ne
ng
pesantren Marga Satwa Cibiru kota Bandung;
8. Anak Korban VII yang telah disetubuhi Terdakwa antara tahun 2018 sampai
dengan akhir tahun 2020 yang anak korban lupa tanggal dan bulannya,
do
gu bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak Madani yang beralamat di Komplek
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, di lantai 1
In
A
Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani Boarding School
Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
ah
lik
Bandung, dan di Base Camp Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Kota
Bandung;
9. Anak Korban VIII telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Juli tahun 2019
am
ub
sekira jam 23.00 WIB sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Mei 2021,
bertempat di Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
ep
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, di Madani Boarding
k
Metro Suites Kota Bandung, dan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota
R
si
Bandung;
10. Anak korban Anak Korban XII yang telah disetubuhi Terdakwa sejak bulan
ne
ng
do
gu
sampai dengan awal Mei 2021 yang hari dan tanggalnya Anak Korban lupa
di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ah
lik
ub
13. Anak korban Anak korban X disetubuhi Terdakwa antara awal bulan
ep
Januari tahun 2020 hingga akhir bulan Maret tahun 2021 yang anak korban
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut di atas,
si
Terdakwa menyetubuhi para korban dan anak korban yang berjumlah 13 (tiga
belas) orang anak didiknya dan secara nyata Terdakwa menyetubuhi ketiga
ne
ng
belas anak korban tersebut pada waktu dan tempat yang berbeda-beda.
Dengan demikian perbuatan persetubuhan yang dilakukan Terdakwa tersebut
merupakan perbuatan pidana yang berdiri sendiri terpisah satu dengan yang
do
gu lainnya dan diantara perbuatan-perbuatan tersebut belum ada yang pernah
diputus oleh Hakim;
In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat Pasal
65 ayat (1) KUHP dapat diterapkan dalam perkara ini;
ah
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan tentang Pasal 81 ayat (5) Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang terakhir dirubah dengan Undang-
am
ub
undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua
ep
Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
k
Menjadi Undang-undang;
ah
si
Terdakwa terbukti pula melakukan perbuatan sebagaimana Pasal 81 ayat (5)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ayat (1) KUHP, dan dakwaan subsider Pasal 81 ayat (2), ayat (3) jo Pasal 76.D
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang
ka
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1)
ep
KUHP;
ah
pidana sebagaimana ditentukan dalam Pasal 182 ayat (4) KUHAP yang
ng
menyatakan “Musyawarah tersebut pada ayat (3) harus didasarkan atas surat
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dakwaan dan segala sesuatu yang terbukti dalam pemeriksaan di sidang.”
R
Dengan adanya kata “harus” dalam rumusan Pasal 182 ayat (4) KUHAP
si
tersebut, maka putusan yang dijatuhkan tidak boleh keluar dari “surat dakwaan
ne
ng
dan segala sesuatu yang terbukti dalam pemeriksaan di sidang”;
Menimbang, bahwa surat dakwaan adalah merupakan bingkai dan
batas-batas dalam memeriksa perkara di persidangan bagi pihak-pihak, yaitu
do
gu berfungsi untuk:
- Untuk Penuntut Umum agar tidak melampaui kewenangannya dalam
In
A
menuntut Terdakwa;
- Untuk Terdakwa/Penasihat Hukum mempunyai kesempatan mempersiapkan
ah
lik
diri guna membela kepentingan hukumnya;
- Untuk Hakim agar berjalan dalam koridor hukum yang tetap dalam rambu-
rambu hukum;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan dakwaan tersebut maka perbuatan
Terdakwa terbukti sebagaimana dalam dakwaan primer Pasal 81 ayat (1), ayat
ep
(3) jo. Pasal 76D Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan
k
si
Menimbang, bahwa sebagaimana uraian dalam dakwaan maupun fakta
yang terungkap di persidangan, ternyata Terdakwa telah menyetubuhi
ne
ng
korban/para anak korban yang jumlahnya mencapai 13 (tiga belas) orang, yaitu:
1. Anak Korban Anak Korban IV, yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2016
do
gu
lik
ub
Apartement TSM Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B & B, Hotel N, dan di
ep
Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi
ah
Kabupaten Bandung;
R
3. Korban Anak Korban V yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2018 hingga
es
M
tahun 2020 di sebuah Hotel di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung, di sebuah Hotel
si
di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di Apartemen S di Metro, dan
di Boarding school Cibiru Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di kamar
ne
ng
Nomor 2;
4. Anak korban Anak Korban III yang disetubuhi mulai bulan April tahun 2018
sampai dengan Bulan Desember tahun 2020 bertempat di Pesantren
do
gu Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,
di Apartement Suites Metro di Tower C lantai 9 kamar 25, di Madani
In
A
Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung, dan di
Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung,
ah
lik
5. Anak korban Anak Korban IX yang disetubuhi Terdakwa antara bulan
Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal 3 sampai dengan tanggal 8
Mei 2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah
am
ub
Kota Bandung, dan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung,
ep
6. Anak Korban VI telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Nopember 2018
k
si
dan di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong;
ne
ng
7. Anak Korban VI yang disetubuhi Terdakwa antara awal tahun 2018 sampai
dengan bulan November 2020 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan
do
gu
dengan akhir tahun 2020 yang anak korban lupa tanggal dan bulannya,
bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak Madani yang beralamat di Komplek
ah
lik
ub
Bandung;
ep
9. Anak Korban VIII telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Juli tahun 2019
ah
sekira jam 23.00 WIB sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Mei 2021,
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Metro Suites Kota Bandung, dan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota
si
Bandung;
10. Anak korban Anak Korban XII yang telah disetubuhi Terdakwa sejak bulan
ne
ng
Desember tahun 2019 sampai dengan bulan Januari 2021 bertempat di
Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, dan di
Pondok Pesantren Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
do
gu Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
11. Anak Korban XI disetubuhi Terdakwa sejak bulan Februari tahun 2021
In
A
sampai dengan awal Mei 2021 yang hari dan tanggalnya Anak Korban lupa
di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ah
lik
Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
12. Anak korban Anak Korban XIII disetubuhi Terdakwa sepanjang bulan Maret
2020 hingga pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek Margasatwa
am
ub
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
13. Anak korban Anak korban X disetubuhi Terdakwa antara awal bulan
ep
Januari tahun 2020 hingga akhir bulan Maret tahun 2021 yang anak korban
k
si
di Komplek Margasatwa Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Bandung
sehingga seluruh korban/anak korban yang telah disetubuhi Terdakwa
ne
ng
do
gu
dan perbuatan Terdakwa secara nyata terbukti pula memenuhi ketentuan Pasal
81 ayat (5) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
ah
lik
ub
berbeda antara dakwaan dan tuntutan, tetapi Majelis Hakim berpendapat lebih
ah
kepada memberikan keadilan baik bagi Terdakwa maupun para korban yang
R
telah mengalami penderitaan akibat perbuatan Terdakwa. Adalah tidak adil bila
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa dan para korban. Dengan demikian akan didapatkan manfaat dan
si
keadilan bagi para korban, bagi Terdakwa, maupun bagi masyarakat. Korban
telah mengalami penderitaan akibat perbuatan Terdakwa, dimana korban perlu
ne
ng
mendapat perlindungan karena korban mengalami dampak yang sangat
kompleks. Dampak yang dirasakan korban adalah penderitaan ganda yang
meliputi penderitaan fisik, psikis, dan sosial yang akan dirasakan dalam waktu
do
gu yang panjang bahkan bisa seumur hidup, Dalam hal ini, majelis hakim akan
mempertimbangkan segala aspek yang bersifat yuridis, filosofis, dan sosiologis,
In
A
sehingga keadilan yang ingin dicapai, diwujudkan, dan dipertanggungjawabkan
dalam putusan hakim adalah keadilan yang berorientasi pada keadilan hukum
ah
lik
(legal justice), keadilan moral (moral justice), dan keadilan masyarakat (social
justice) sebagaimana tersirat dalam ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU No. 48
tahun 2009 tentang Perubahan Undang Undang Kekuasaan Kehakiman, yang
am
ub
menyatakan bahwa : “Hakim harus menggali nilai-nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat”, Majelis Hakim memandang dengan terbuktinya perbuatan
ep
Terdakwa sebagaimana ketentuan Pasal 81 ayat (5), maka meskipun tidak
k
tercantum dalam dakwaan Penuntut Umum, maka Pasal 81 ayat (5) tersebut
ah
si
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 81 ayat (1),
ayat (3), ayat (5) jo. Pasal 76D Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
ne
ng
do
gu
lik
ub
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, yang dapat
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap pembelaan tim Penasihat Hukum
si
Terdakwa yang pada pokoknya hukuman mati dan pidana lain seperti denda,
restitusi dan seterusnya adalah bertentangan dengan Hak Azasi Manuasia, dan
ne
ng
selanjutnya mohon hukuman yang seringanringannya, Majelis Hakim
berpendapat bahwa tentang penjatuhan pidana akan diuraikan sebagaimana
pertimbangan di bawah ini;
do
gu Menimbang, bahwa kekerasan seksual terhadap anak semakin
meningkat secara signifikan yang mengancam dan membahayakan jiwa anak,
In
A
merusak kehidupan pribadi dan tumbuh kembang anak, serta mengganggu
rasa kenyamanan, ketenteraman, keamanan, dan ketertiban masyarakat; dan
ah
lik
juga sanksi pidana yang dijatuhkan bagi pelaku kekerasan seksual terhadap
anak belum memberikan efek jera dan belum mampu mencegah secara
komprehensif terjadinya kekerasan seksual terhadap anak;
am
ub
Menimbang, bahwa fakta perbuatan yang dilakukan Terdakwa hingga
mencapai korban sebanyak 13 (tiga belas) orang anak dengan 8 (delapan)
ep
orang anak diantaranya hamil dan melahirkan anak, selain dari hal tersebut,
k
si
membedakan benar dan salah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kejahatan
seksual tersebut merupakan kejahatan yang sangat serius (The most serious
ne
ng
do
gu
lik
ub
penjatuhan pidana tersebut sebagai akibat perbuatan Terdakwa yang juga telah
melanggar hak orang lain yaitu hak para korban yang telah dilanggar;
ka
tersebut yang dapat memberikan efek jera dan menjadi contoh bagi orang lain
R
Pidana yang dijatuhkan tersebut bukanlah sebagai upaya balas dendam atas
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
masyarakat dari perbuatan serupa di kemudian hari dan dari kemungkinan
si
pengulangan perbuatan yang dilakukan Terdakwa;
Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan ahli psikolog, Para anak
ne
ng
korban mengalami trauma, selanjutnya selama persidangan, para anak korban
tidak mau untuk melihat Terdakwa yang tampil secara video conference,
bahkan untuk mendengar suara Terdakwa sekalipun. Majelis Hakim
do
gu berpendapat kontak dalam bentuk apapun, bagaimanapun, dimanapun dan
kapanpun antara Terdakwa dengan Para Anak Korban akan memungkinkan
In
A
timbulnya trauma, oleh karena itu adalah baik bila antara Terdakwa dan para
anak korban tidak akan pernah bertemu atau bertatap muka;
ah
lik
Menimbang, bahwa hidup manusia adalah suci karena sejak awal hidup
manusia merupakan buah karya penciptaan Allah, maka Majelis Hakim
berpendapat akan baik memberikan pidana kepada Terdakwa yang demikian,
am
ub
namun tidak memungkinkan lagi Terdakwa untuk bertemu dengan Para anak
korban yang dapat menimbulkan dan membangkitkan kembali trauma di masa
ep
yang akan datang kepada para anak korban;
k
si
ini adalah adil dan patut;
Menimbang, bahwa oleh karena terhadap Terdakwa dapat diterapkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
“Jika orang dijatuhi pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, di samping
ep
itu tidak boleh dijatuhkan pidana lain lagi kecuali pencabutan hak-hak yang
ah
tegas diatur bahwa seseorang yang dijatuhi pidana mati atau pidana penjara
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seumur hidup maka tidak boleh dijatuhi pidana lainnya kecuali pencabutan hak-
si
hak tertentu, perampasan barang-barang yang telah disita sebelumnya, dan
pengumuman putusan hakim;
ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal-pasal seperti Pasal 67 KUHP dimaksudkan
untuk mencegah kesewenangwenangan dalam pengajuan tuntutan pidana
maupun penjatuhan pidana terhadap Terdakwa. Meskipun Terdakwa kemudian
do
gu dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, dan dirasa telah menciderai rasa
keadilan masyarakat, namun bukan berarti terhadap Terdakwa boleh diajukan
In
A
tuntutan pidana maupun penjatuhan pidana yang semena-mena;
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan denda sejumlah
ah
lik
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dengan subsidair selama 1 (satu)
tahun kurungan, oleh karena Pasal 81 ayat (5) Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang terakhir dirubah dengan Undang-
am
ub
undang Nomor 17 Tahun 2016 dapat diterapkan dan Terdakwa telah dituntut
pidana mati oleh Penuntut Umum, maka sesuai ketentuan Pasal 67 KUHP
ep
tersebut tuntutan pidana denda dan subsider kurungan tersebut menjadi
k
berlebihan dan tidak tepat, oleh karena itu Majelis Hakim tidak sependapat
ah
si
subsidernya tidak dapat diterapkan terhadap Terdakwa;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan pengumuman identitas pelaku,
ne
ng
do
gu
lik
ub
paling lama 14 (empat belas) hari kerja sebelum Pelaku Kekerasan Seksual
ah
(tujuh) hari kerja setelah Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak selesai
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap Anak dilakukan selama 1 (satu) bulan kalender melalui: papan
si
pengumuman; laman resmi kejaksaan; dan media cetak, media elektronik, dan
atau media sosial;
ne
ng
Menimbang,bahwa berdasarkan pengaturan tersebut, maka proses
untuk pengumuman identitas pelaku dimulai menjelang Terpidana selesai
menjalani pidana pokoknya dan akan dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari
do
gu kerja setelah terpidana selesai menjalani pidana pokoknya dan akan
diumumkan selama 1 (satu) bulan kalender. Pasal 81 ayat (5) Undang-undang
In
A
Nomor 23 Tahun 2002 sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2016 diterapkan dalam perkara ini, maka tuntutan
ah
lik
pengumuman identitas pelaku tidak dapat diterapkan oleh karena
penerapannya dilakukan setelah terpidana selesai menjalani pidana pokoknya.
Baik pidana mati maupun pidana seumur hidup, maka pidana tambahan berupa
am
ub
pengumuman identitas pelaku tidak dapat dilaksanakan;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan pidana tindakan kebiri kimia
ep
kepada Terdakwa, apabila dicermati ketentuan Pasal 81 ayat (7) jo. Pasal 81A
k
si
dikenakan untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dilaksanakan
setelah Terpidana menjalani pidana pokok. Pasal 9 huruf c Peraturan
ne
ng
do
gu
pokok”;
Menimbang, bahwa dengan demikian oleh karena tindakan kebiri kimia
ah
lik
ub
tahun. Apabila Terdakwa dituntut dan kemudian diputus dengan pidana mati
ep
atau pidana penjara seumur hidup yang tidak memungkinkan Terpidana masih
ah
Terpidana mati setelah menjalani eksekusi mati, atau mati karena menjalani
ng
pidana penjara seumur hidup, yaitu menjalani pidana pokok, dan kemudian
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap jenazah Terpidana dilaksanakan tindakan kebiri kimia. Lagi pula Pasal
si
67 KUHP tidak memungkinkan dilaksanakannya pidana lain apabila telah
dijatuhkan pidana mati atau seumur hidup kecuali yang telah dikecualikan
ne
ng
dalam Pasal 67 KUHP tersebut;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan agar Terdakwa dibebani
kewajiban untuk membayar restitusi sejumlah Rp.331.527.186,00 (tiga ratus
do
gu tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam
rupiah) kepada Para Anak Korban yang telah mengajukan restitusi sebanyak 12
In
A
pengajuan restitusi, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan Pasal 67
KUHP, oleh karena terhadap Terdakwa telah dituntut pidana mati, maka
ah
lik
Terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana lainnya kecuali pencabutan hak-hak
tertentu, perampasan barang-barang yang telah disita sebelumnya, dan
pengumuman putusan hakim;
am
ub
Menimbang, bahwa ternyata 12 (dua belas) anak korban mengajukan
restitusi sebagai berikut:
ep
- Anak Korban XI diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. K sebesar
k
Rp.75.770.000,00 (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah)
ah
si
kerugian korban dari LPSK.
- Anak Korban Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang bernama Sdr.
ne
ng
E sebesar Rp.22.535.000,00 (dua puluh dua juta lima ratus tiga puluh lima
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
do
gu
sebesar Rp.20.523.000,00 (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga ribu
rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ah
lik
- Anak Korban Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr.
Saksi IX sebesar Rp.29.497.000,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus
m
ub
sebesar Rp.8.604.064,00 (delapan juta enam ratus empat ribu enam puluh
ah
- Anak Korban Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr.
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sembilan ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
si
dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban Anak korban X diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. L
ne
ng
sebesar Rp.9.872.368,00 (sembilan juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu
tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan pertimbangan penilaian
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
do
gu - Anak Korban Anak Korban XIIdiwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri.
Saksi XII sebesar Rp.85.830.000,00 (delapan puluh lima juta delapan ratus
In
A
tiga puluh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ah
lik
- Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
sebesar Rp.11.378.000,00 (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan ribu
rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
am
ub
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI
ep
k
sebesar Rp.17.724.377,00 (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat ribu
tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
ah
R
serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
si
- Anak Korban Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri.
ne
ng
Ade Yayah sebesar Rp.19.663.000,00 (sembilan belas juta enam ratus enam
puluh tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
do
gu
Sehingga total keseluruhan restitusi 12 (dua belas) orang anak korban sejumlah
lik
Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh
ribu seratus delapan puluh enam rupiah);
m
ub
ep
puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah), oleh karena terhadap
Terdakwa tidak dapat dibebani kewajiban membayar restitusi, meskipun
ah
maka pembayaran restitusi harus dialihkan kepada pihak lain. Dalam Peraturan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017 tidak disebutkan apabila Pelaku
si
berhalangan atau tidak memungkinkan karena peraturan menentukan
demikian, kepada siapa pembayaran restitusi harus dibebankan;
ne
ng
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat oleh karena tugas
Negara adalah melindungi dan mensejahterakan warga negaranya, Negara
hadir untuk melindungi warga negaranya, dalam perkara ini adalah para anak
do
gu korban dan anak-anak dari anak korban, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa adalah tepat apabila beban pembayaran restitusi diserahkan kepada
In
A
Negara, dalam hal ini pemerintah melalui kementerian yang tugasnya
melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak, dalam hal ini
ah
lik
Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. Pembayaran
restitusi sejumlah Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus
dua puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah) tersebut dibebankan
am
ub
kepada kementerian tersebut dalam DIPA tahun berjalan dan apabila tidak
tersedia anggaran untuk itu dalam tahun berjalan, maka akan dianggarkan
ep
dalam DIPA tahun berikutnya;
k
si
Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Bandung, Madani Boarding
School, dan Pondok Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda
ne
ng
do
gu
yayasan dan berbadan hukum. Oleh karena berbentuk Yayasan dan berbadan
hukum, maka ketentuan pendirian dan pembubaran tunduk kepada Undang-
In
undang Yayasan;
A
lik
ub
tidak tercapai;
ep
berdasarkan alasan:
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3) harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah
R
pernyataan pailit dicabut”
si
Menimbang, bahwa berdasarkan pengaturan tentang pembubaran
ne
ng
Yayasan tersebut, maka berdasar Pasal 62 huruf c, yayasan dapat dibubarkan
berdasarkan putusan pengadilan dengan 3 (tiga) alasan. Sedangkan alasan
pembubaran angka 1 yaitu karena yayasan melanggar ketertiban umum dan
do
gu kesusilaan sebagaimana tuntutan Penuntut Umum, karena Yayasan berbadan
hukum, maka harus dilakukan dengan suatu pemeriksaan perdata yang
In
A
diajukan ke Pengadilan Negeri. Selain itu, dalam perkara ini yang diajukan
sebagai Terdakwa adalah Terdakwa Herry Wirawan, sehingga subyek hukum
ah
lik
dalam perkara ini adalah orang perseorangan dan bukan korporasi, sehingga
dengan sendirinya pembubaran yayasan tersebut dilakukan dengan
pemeriksaan perdata dan bukan dengan perkara pidananya;
am
ub
Menimbang, bahwa demikian pula dengan pembekuan dan pencabutan
Yayasan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tentang pembekuan dan
ep
pencabutan yayasan akan berkaitan dengan surat keputusan pengesahan yang
k
telah diterbitkan oleh Menteri Hukum dan hak Azasi Manusia, pengesahan
ah
si
konsekuensinya akibat terjadinya pencabutan pengesahan tersebut, maka
suatu yayasan menjadi tidak berbadan hukum. Oleh karena itu konsekuensi
ne
ng
do
gu
lik
lainnya baik yang sudah disita maupun yang belum dilakukan penyitaan untuk
dilakukan pelelangan dan hasilnya diserahkan kepada Negara Cq. Pemerintah
m
ub
Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya dipergunakan untuk biaya sekolah dan
keberlangsungan hidup para anak korban dan bayi-bayinya, Majelis Hakim
ka
dilakukan oleh karena harta/asset tersebut adalah bagian dari yayasan, yang
ah
oleh likuidator yang ditunjuk. Sedangkan dalam perkara ini tentang tuntutan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembubaran yayasan tidak dapat dikabulkan sebagaimana telah
si
dipertimbangkan oleh karena harus diperiksa dan diputus secara perdata;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan untuk menyerahkan dan
ne
ng
menitipkan pengasuhan bayi-bayi dari anak-anak korban kejahatan Terdakwa
ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa
sebagaimana pendapat Ahli Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog, bahwa untuk
do
gu menghindari timbulnya trauma kepada para Korban dan anak Korban, maka
sebaiknya anak-anak dari para anak korban dan korban diserahkan kepada
In
A
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Majelis Hakim sependapat, terhadap anak-
anak dari korban dan anak korban agar diserahkan perawatannya kepada
ah
lik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini kepada UPT Perlindungan
Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat dengan dilakukan evaluasi secara
berkala. Apabila dari hasil evaluasi ternyata para korban dan anak korban
am
ub
sudah siap mental dan kejiwaan untuk menerima dan mengasuh kembali anak-
anaknya, dan situasinya telah memungkinkan, anak-anak tersebut
ep
dikembalikan kepada para korban dan para anak korban masing-masing. Hal
k
si
persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah sepeda motor
ne
ng
Yamaha Mio Z warna Hitam yang disita dari Terdakwa yang telah dipergunakan
untuk melakukan kejahatan, Majelis Hakim mempertimbangkan agar barang
do
gu
bukti sepeda motor tersebut dirampas untuk negara. Sedangkan barang bukti:
- 1 (satu). Lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VI Nomor
In
3205-LT-12052016-0246 tanggal 13 Mei 2016;
A
lik
ub
- 2 (dua) kembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban IX Nomor
3205-LT-05092016-0405 tanggal 06 September 2006;
ka
Saksi IX;
ah
- 1 (satu) lembar fotokopy Akta kelahiran atas nama Anak korban II Nomor
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama Anak korban X Nomor
si
3205-LT-29012011-0153 tanggal 11 Maret 2012;
- 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400411080036 atas
ne
ng
nama II;
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban XII Nomor
do
2556/2004 tanggal 15 September 2004;
gu - 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3277021711060379 atas
nama KS;
In
A
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban III Nomor
3211-LT-20022014-0004 tanggal 20 Februari 2004;
ah
lik
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3211110807130007 atas
nama AM;
- 1 (satu) lembar fotokopi akta Kelahiran atas nama N. Anak Korban IV
am
ub
Sepiasari Nomor 3205-LT-26122011-0399 tanggal 27 Desember 2012;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 32055400101080274 atas
ep
k
si
Widiyarahayu Nomor 3205-LT-26122011-1532, tanggal 2 Januari 2012;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205401509080003 atas
ne
ng
do
3205-LT-08122011-0859 tanggal 8 Desember 2011;
gu
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VIIIola P.N.
Nomor 3205-LT-23082012-0143 tanggal 11 September 2013;
ah
lik
ub
3273021908850020 atas nama Herry Wirawan, oleh karena KTP tersebut atas
es
ng
kepada Terdakwa; 1 (satu) buah sarung warna hijau tua dan 1 (satu) buah sprei
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
warna Merah Muda bergambar, yang telah digunakan untuk melakukan
si
kejahatan perlu ditetapkan agar dimusnahkan;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,
ne
ng
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
yang meringankan Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan sebagai berikut:
do
gu Bahwa Terdakwa sebagai pendidik dan pengasuh Pondok Pesantren
Manarul Huda seharusnya Anak Korban VIdungi, membimbing dan mendidik
In
A
anak-anak yang belajar dan mondok di Pondok Pesantrennya sehingga anak-
anak yang mondok dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, namun
ah
lik
Terdakwa justru memberi contoh yang tidak baik dan merusak masa depan
anak-anak di Pondok Pesantrennya;
Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan terganggunya
am
ub
perkembangan anak, dimana menurut ahli psikologi dengan sexual grooming
yang dilakukan Terdakwa dengan tahapan safety, understanding, fun dan
ep
influence, sehingga terhadap anak-anak:
k
si
2. Jikapun terjadi pembentukan kenyamanan namun tidak sempurna dari awal,
misalnya dalam sistem kepercayaannya seorang muslim, hubungan
ne
ng
do
gu
3. Pada kejadian pada anak, dampaknya tidak langsung terlihat, namun jika
hanya dikategoRikan sebagai trauma, yang terjadi bukan hanya trauma,
ah
lik
karena dari awal fungsi-fungsi otak untuk menilai dan mengolah sudah mulai
dirusak dengan contoh dan pengulangan;
m
ub
pihak;
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
baik keluarga inti Para Korban maupun Terdakwa, yaitu isteri dan anak-anak
si
Terdakwa serta keluarga besar Terdakwa;
Bahwa perbuatan Terdakwa yang dilakukan di berbagai tempat,
ne
ng
diantaranya di Pondok Pesantren yang Terdakwa pimpin, dapat mencemarkan
lembaga pondok pesantren, dan dapat menyebabkan kekhawatiran orang tua
untuk mengirim anaknya belajar di Pondok Pesantren;
do
gu Keadaan yang meringankan:
Majelis Hakim berpendapat tidak ada keadaan yang meringankan diri
In
A
Terdakwa;
Menimbang, bahwa oleh karena Pasal 81 ayat (5) diterapkan kepada
ah
lik
Terdakwa, maka biaya perkara dibebankan kepada negara;
Memperhatikan, Pasal 81 ayat (1), ayat (3), ayat (5) jo Pasal 76D
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
am
ub
sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
ep
Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
k
si
Restitusi Bagi Anak Yang Menjadi Korban Tindak Pidana, dan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-
ne
ng
MENGADILI:
do
gu
lik
ub
Rp.75.770.000,00 (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh ribu
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
si
penghitungan kerugian korban dari LPSK.
- Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang bernama Sdr. E
ne
ng
sejumlah Rp.22.535.000,00 (dua puluh dua juta lima ratus tiga puluh lima
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
do
gu - Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi
VIII sejumlah Rp.20.523.000,00 (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga
In
A
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ah
lik
- Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi IX
sejumlah Rp.29.497.000,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus
sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
am
ub
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Saksi I
ep
k
R
rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
si
- Anak Korban Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama
ne
ng
do
gu
puluh dua ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan
pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian
ah
- Anak Korban XII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi XII
sejumlah Rp.85.830.000,00 (delapan puluh lima juta delapan ratus tiga
m
ub
ep
- Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
sejumlah Rp.11.378.000,00 (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan
ah
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI
si
sejumlah Rp.17.724.377,00 (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat
ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian
ne
ng
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama
do
Sdri. AY sejumlah Rp.19.663.000,00 (sembilan belas juta enam ratus
gu enam puluh tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
In
A
- Anak Korban V sejumlah Rp.15.991.377,00 (lima belas juga sembilan
ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan
ah
lik
pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian
korban dari LPSK;
5. Menetapkan 9 (sembilan) orang anak dari para korban dan anak korban
am
ub
agar diserahkan perawatannya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat cq.
UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat dengan
ep
k
dilakukan evaluasi secara berkala. Apabila dari hasil evaluasi ternyata para
korban dan anak korban sudah siap mental dan kejiwaan untuk menerima
ah
R
dan mengasuh kembali anak-anaknya, dan situasinya telah memungkinkan,
si
anak-anak tersebut dikembalikan kepada para anak korban masing-masing;
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205291612070773
si
atas nama Saksi II;
- 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama Anak korban X
ne
ng
Nomor 3205-LT-29012011-0153 tanggal 11 Maret 2012;
- 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400411080036
do
atas nama II;
gu - 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban XII
Nomor 2556/2004 tanggal 15 September 2004;
In
A
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3277021711060379
atas nama KS;
ah
lik
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban III
Nomor 3211-LT-20022014-0004 tanggal 20 Februari 2004;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3211110807130007
am
ub
atas nama AM;
- 1 (satu) lembar fotokopi akta Kelahiran atas nama Anak Korban IV
ep
k
si
atas nama Saksi IV;
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VI
ne
ng
do
atas nama Saksi VI;
gu
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VII
Nomor 3205-LT-08122011-0859 tanggal 8 Desember 2011;
In
A
lik
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VIII
Nomor 3205-LT-23082012-0143 tanggal 11 September 2013;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400101080851
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3) 1 (satu) buah Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor 3273021908850020
si
atas nama Herry Wirawan, dikembalikan kepada Terdakwa;
4) 1 (satu) buah sarung warna hijau tua dan 1 (satu) buah sprei warna
ne
ng
Merah Muda bergambar, dimusnahkan;
7. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
do
gu Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Bandung, pada hari Kamis, tanggal 3 Pebruari 2022, oleh
kami, Yohannes Purnomo Suryo Adi, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Ketua,
In
A
Riyanto Aloysius, S.H., M.H. dan Eman Sulaeman, S.H., masing-masing sebagai
Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
ah
lik
Selasa, tanggal 15 Pebruari 2022 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para
Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Endang Misbah, S.H., Panitera Pengganti
am
ub
pada Pengadilan Negeri Bandung, serta dihadiri oleh Dr. Saksi XXI N. Mulyana,
S.H., M.H., Sugeng Hariadi, S.H., M.H., Agus Mujoko, S.H., M.H., Agatha
Corsina Wangge, S.H., M.H., Rika Fitria Nirmala, S.H., M.H., Penuntut Umum
ep
k
si
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239