Anda di halaman 1dari 239

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pid.I.A.3

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Bandung yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai

do
gu berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : Terdakwa;

In
2. Tempat lahir : Garut;
A
3. Umur/Tanggal lahir : 36 tahun/19 Mei 1985;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
ah

lik
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Kampung Biru RT 03/004 Kelurahan/Desa Dago
am

ub
Kecamatan Coblong Kota Bandung;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Guru;
ep
k

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rutan oleh:


ah

1. Penyidik sejak tanggal 1 Juni 2021 sampai dengan tanggal 20 Juni 2021;
R

si
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 21 Juni 2021
sampai dengan tanggal 30 Juli 2021;

ne
ng

3. Penyidik Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak


tanggal 31 Juli 2021 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2021;

do
gu

4. Penyidik Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal


30 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 28 September 2021;
5. Penuntut Umum sejak tanggal 28 September 2021 sampai dengan tanggal
In
A

17 Oktober 2021;
6. Penuntut Umum Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak
ah

lik

tanggal 18 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 16 November 2021;


7. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 3 November 2021 sampai dengan
m

ub

tanggal 2 Desember 2021;


8. Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 3 Desember
ka

2021 sampai dengan tanggal 31 Januari 2022;


ep

9. Perpanjangan Pertama Ketua Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 1 Pebruari


ah

2022 sampai dengan Tanggal 2 Maret 2022;


R

Terdakwa didampingi Penasihat Hukum bernama Ira Margaretha Mambo, S.H.,


es

M.Hum, Gregorius Septhianus Toda, S.H., dan Jupersik Poltak, S.H., M.H.,
M

ng

on

Halaman 1 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Para Advokat, berdasarkan Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

si
Bandung Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg tanggal 11 November 2021;
Pengadilan Negeri tersebut;

ne
ng
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN
Bdg tanggal 3 November 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim;

do
gu - Penetapan Majelis Hakim Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg tanggal 3
November 2021 tentang penetapan hari sidang;

In
A
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Anak Korban-Anak Korban, Saksi, Ahli
ah

lik
dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan
di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
am

ub
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana:
ep
telah melakukan beberapa perbuatan sebagai perbuatan yang berdiri
k

sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, sebagai pendidik telah


ah

melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan


R

si
persetubuhan dengannya atau orang lain, yang menimbulkan korban lebih
dari satu orang, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 81 ayat (1),

ne
ng

ayat (3), ayat (5) jo. Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.1 Tahun

do
gu

2016 Tentang Perubahan ke Dua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun


2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang Jo pasal 65 ayat
In
(1) KUHP;
A

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana mati, dengan


memperhatikan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara
ah

lik

dengan perintah Terdakwa tetap ditahan;


3. Menjatuhkan pidana tambahan terhadap Terdakwa berupa pengumuman
m

ub

identitas pelaku dan tindakan kebiri kimia;


4. Menjatuhkan pidana denda terhadap Terdakwa sebesar Rp.500.000.000
ka

(lima ratus juta rupiah), dengan subsidair selama 1 (satu) tahun kurungan;
ep

5. Mewajibkan dan membebankan terhadap Terdakwa untuk membayar


ah

Restitusi kepada para anak korban dengan rincian sebagai berikut:


R

a. Anak Korban XI diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. K.


es
M

sebesar Rp. 75.770.000,- (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh
ng

on

Halaman 2 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan

si
penghitungan kerugian korban terlampir;
b. Anak Korban Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang

ne
ng
bernama Sdr. E sebesar Rp. 22.535.000,- (dua puluh dua juta lima
ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;

do
gu c. Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi
VIII sebesar Rp. 20.523.000,- (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga

In
A
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban terlampir;
ah

lik
d. Anak Korban Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama
Sdr. Saksi IX sebesar Rp. 29.497.000,- (dua puluh sembilan juta empat
ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
am

ub
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;
e. Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi I
ep
sebesar Rp. 8.604.064,- (delapan juta enam ratus empat ribu enam
k

puluh empat rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta


ah

rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;


R

si
f. Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi II
sebesar Rp.14.139.000,- (empat belas juta seratus tiga puluh sembilan

ne
ng

ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan


penghitungan kerugian korban terlampir;

do
gu

g. Anak korban X diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. L sebesar


Rp. 9.872.368,- (sembilan juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu tiga
In
ratus enam puluh delapan rupiah) dengan pertimbangan penilaian
A

restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;


h. Anak Korban XII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi XII
ah

lik

sebesar Rp.85.830.000,- (delapan puluh lima juta delapan ratus tiga


puluh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
m

ub

dan penghitungan kerugian korban terlampir;


i. Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
ka

sebesar Rp. 11.378.000,- (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan
ep

ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan


ah

penghitungan kerugian korban terlampir;


R

j. Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI


es
M

sebesar Rp. 17.724.377,- (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat
ng

on

Halaman 3 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian

si
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir;
k. Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. AY

ne
ng
sebesar Rp. 19.663.000,- (sembilan belas juta enam ratus enam puluh
tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
dan penghitungan kerugian korban terlampir;

do
gu l. Anak Korban V sebesar Rp. 15.991.377,- (lima belas juga sembilan
ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah)

In
A
dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan
kerugian korban terlampir;
ah

lik
Total keseluruhan restitusi 12 anak korban: Rp. 331.527.186,- (tiga ratus
tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh ribu seratus delapan puluh
enam rupiah);
am

ub
6. Membekukan, mencabut dan membubarkan Yayasan Yatim Piatu Manarul
Huda Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani
ep
Tengah Bandung, Madani Boarding School, dan Pondok Pesantren Tahfidz
k

Madani Yayasan Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


ah

Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


R

si
7. Merampas Harta Kekayaan/Asset Terdakwa berupa tanah dan bangunan
Pondok Pesantren Tahfidz Madani Boarding School Yayasan Manarul

ne
ng

Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota


Bandung dan asset/harta kekayaan Terdakwa lainnya baik yang sudah

do
gu

disita maupun yang belum dilakukan penyitaan untuk dilakukan pelelangan


dan hasilnya diserahkan kepada Negara Cq. Pemerintah Provinsi Jawa
In
Barat yang selanjutnya dipergunakan untuk biaya sekolah dan
A

keberlangsungan hidup para anak korban dan bayi-bayinya;


8. Merampas barang bukti berupa 1 (satu) buah sepeda motor Yamaha Mio Z
ah

lik

warna Hitam yang disita dari Terdakwa untuk dilakukan pelelangan dan
hasilnya diserahkan kepada Negara Cq. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
m

ub

yang selanjutnya dipergunakan untuk biaya sekolah dan keberlangsungan


hidup para anak korban dan bayi-bayinya;
ka

9. Menyerahkan dan menitipkan pengasuhan bayi-bayi dari anak-anak korban


ep

kejahatan Terdakwake Pemerintah Provinsi Jawa Barat;


ah

10. Menyatakan barang bukti berupa:


R

a. 1 (satu). Lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN VI


es
M

Nom:3205-LT-12052016-0246 tanggal 13 Mei 2016;


ng

on

Halaman 4 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga No: 3205292901190011 atas

si
nama Saksi I;
b. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga No:3205291612070758 atas

ne
ng
nama A;
Disita dari Pelapor Aep Saepul, tanggal 28 Mei 2021;
c. 2 (dua) kembar fotokopi Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN IX

do
gu No: 3205-LT-05092016-0405 tanggal 06 September 2006;
d. 1 (satu) lembar fotokopi kartu keluarga No: 320529181207076 atas

In
A
nama SAKSI IX;
Disita dari Saksi IX, tanggal 28 Mei 2021;
ah

lik
e. 1 (satu) lembar fotokopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN II
Nomor: 3205-LT-19042016-0130 tanggal 20 April 2016;
f. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga No: 3205291612070773 atas
am

ub
nama Saksi II;
Disita dari Saksi II, tanggal 28 Mei 2021
ep
g. 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN X
k

No: 3205-LT-29012011-0153 tanggal 11 Maret 2012;


ah

h. 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga No: 3205400411080036 atas


R

si
nama I I;
Disita dari Saksi I I, tanggal 16 Juni 2021 ;

ne
ng

i. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama ANAK KORBAN XII
Nomor: 2556/2004 tanggal 15 September 2004;

do
gu

j. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor: 3277021711060379


atas nama KS.
In
Disita dari saksi Saksi XII, tanggal 16 Juni 2021
A

k. 1 (satu) lembar fotocopy Akta Kelahiran atas nama ANAK KORBAN III
Nomor: 3211-LT-20022014-0004 tanggal 20 Februari 2004;
ah

lik

l. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga No: 3211110807130007 atas


nama AM;
m

ub

Disita dari Saksi Irmawati, tanggal 16 Juni 2021;


m. 1 (satu) lembar fotocopy akta Kelahiran atas nama ANAK KORBAN IV
ka

Nomor:3205-LT-26122011-0399 tanggal 27 Desember 2012;


ep

n. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Nomor: 32055400101080274


ah

atas nama SAKSI IV;


R

Disita dari Saksi Saksi IV, tanggal 16 Juni 2021;


es
M

o. 1 (satu) lembar fotocopy Akta Kelahiran atas nama ANAK KORBAN VI


ng

Nomor: 3205-LT-26122011-1532, tanggal 02 Januari 2012;


on

Halaman 5 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
p. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Nomor: 3205401509080003

si
atas nama SAKSI VI.
Disita dari Saksi Saksi VI, tanggal 16 Juni 2021;

ne
ng
q. 1 (satu) lembar fotocopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN VII
Nomor: 3205-LT-08122011-0859 tanggal 08 Desember 2011;
r. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga No: 3205401806080008 atas

do
gu nama J;
Disita dari Saksi Saksi VII, tanggal 16 Juni 2021;

In
A
s. 1 (satu) lembar fotocopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN VIII
Nomor: 3205-LT-23082012-0143 tanggal 11 September 2013;
ah

lik
t. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Nomor: 3205400101080851
atas nama SAKSI VIII;
Disita dari Saksi Saksi VIII, tanggal 16 Juni 2021;
am

ub
u. 1 (satu) lembar fotocopy Akta kelahiran atas nama ANAK KORBAN V
Nomor: 3056/D/2003 tanggal 17 Maret 2003;
ep
v. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu keluarga Nomor: 3205112111070058
k

atas nama S;
ah

Disita dari Saksi Saksi V, tanggal 16 Juni 2021;


R

si
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
w. 1 (satu) buah KTP No: 3273021908850020 atas nama Herry Wirawan;

ne
ng

Dikembalikan kepada Terdakwa;


x. 1 (satu) buah sarung warna hijau tua;

do
gu

y. 1 (satu) buah sprei warna Merah Muda bergambar;


Dirampas untuk dimusnahkan;
In
11. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-
A

(lima ribu rupiah);


Setelah mendengar pembelaan Tim Penasihat Hukum Terdakwa dan
ah

lik

pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:


1. Tim Penasihat Hukum Terdakwa
m

ub

- Bahwa pada pokoknya hukuman mati bertentangan dengan Hak Azasi


Manusia, dimana salah satu hak yang dimiliki secara hakiki oleh setiap
ka

manusia adalah hak hidup (the right to life). Hak ini pula yang secara
ep

tegas tercantum dalam Deklarasi Internasional Hak Asasi Manusia


ah

(Declaration of Human Right), Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999


R

tentang Hak Azasi Manusia dan Undang-undang Dasar Negara Republik


es
M

Indonesia Tahun 1945;


ng

on

Halaman 6 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Jaksa Penuntut Umum agar benar-benar menjadi instrumen

R
penegak hukum yang independen dan tidak dijadikan instrumen “Vested

si
Interest” atau “balas dendam” bagi Saksi Pelapor, menghindari jangan

ne
ng
sampai menggunakan pertimbangan emosional belaka dimana
seharusnya mengedepankan fakta hukum yang obyektif;
- Bahwa perihal Pidana mati itu sangatlah berlebihan dan tidak memenuhi

do
gu rasa keadilan yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab;
- Tentang pembayaran restitusi untuk ke-12 anak korban dengan total

In
A
Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh
tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah); membekukan, mencabut
ah

lik
dan membubarkan Yayasan Yatim Piatu Manarul Huda Komplek Sinergi
Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat, Antapani Tengah, Bandung,
Madani Boarding School, dan Pondok Pesantren Tahfidz Madani
am

ub
Yayasan Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru,
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung; merampas Harta Kekayaan/Asset
ep
Terdakwa berupa tanah dan bangunan Pondok Pesantren Tahfidz
k

Madani Boarding School Yayasan Manarul Huda Komplek Margasatwa


ah

Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, dan Harta


R

si
Kekayaan/Asset terdakwa lainnya baik yang sudah disita maupun yang
belum dilakukan penyitaan untuk dilakukan pelelangan dan hasilnya

ne
ng

diserahkan kepada negara cq. Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang


selanjutnya dipergunakan untuk biaya sekolah dan keberlangsungan

do
gu

hidup para anak korban dan bayi-bayinya; merampas barang bukti


berupa satu sepeda motor Yamah Mio Z warna hitam yang disita dari
In
terdakwa untuk dilakukan pelelangan dan hasilnya diserahkan kepada
A

negara cq. Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya


dipergunakan untuk biaya sekolah dan keberlangsungan hidup para
ah

lik

anak korban dan bayi-bayinya, bertentangan dengan “Tiada seorangpun


boleh mendapatkan keuntungan karena suatu perbuatan jahat yang telah
m

ub

dilakukannya” (ne malis expediat esse malos);


- Bahwa dalam persidangan tidak adanya persangkaan tidak bersalah
ka

terhadap Terdakwa (presumption of innocence);


ep

Untuk itu tim Penasihat Hukum Terdakwa mohon “Hukuman Yang


ah

Seringan-ringanya”, atau jika Majelis hakim berpendapat lain mohon


R

putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo Et bono);


es
M

2. Terdakwa:
ng

on

Halaman 7 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Bahwa Terdakwa memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas

si
segala berkat dan karuniaNya;
2) Bahwa Terdakwa merasa menyesal yang sedalamdalamnya atas

ne
ng
kesalahan Terdakwa;
3) Bahwa Terdakwa berharap Majelis Hakim memberikan keringanan
hukuman dari tuntutan Penuntut Umum. Terdakwa teringat akan apa

do
gu yang disampaikan isteri Terdakwa di persidangan, dimana isteri
Terdakwa menyampaikan tentang anak Terdakwa yang selalu

In
A
menanyakan kapan ayah akan pulang;
4) Bahwa Terdakwa menyadari Terdakwa telah melakukan kesalahan
ah

lik
terhadap Para Korban;
5) Bahwa Terdakwa berharap masih diberi kesempatan untuk mejadi ayah
yang baik bagi anak-anak Terdakwa;
am

ub
6) Bahwa Terdakwa meminta maaf kepada para Korban dan kepada
semua lapisan masyarakat;
ep
7) Bahwa atas semua hal tersebut Terdakwa memohon kepada Majelis
k

Hakim untuk membeRikan keriganan hukuman;


ah

8) Bahwa Terdakwa mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim,


R

si
Tim Penasihan Hukum dan Penuntut Umum atas persidangan yang
telah dilaksanakan;

ne
ng

9) Bahwa segala kebaikan semua pihak, Tuhan yang akan membalas;


Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan

do
gu

Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada
tuntutannya;
In
Setelah mendengar tanggapan Terdakwa dan Penasihat Hukum
A

Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap


pada pembelaannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut


Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
m

ub

PRIMAIR
Bahwa Terdakwa pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan
ka

dengan pasti yakni pada antara sekitar tahun 2016 sampai dengan tahun 2021
ep

atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu antara tahun 2016 sampai dengan


ah

tahun 2021, bertempat di Yayasan Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.34


R

Parakan Saat Antapani Tengah Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz


es
M

Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren


ng

Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru


on

Halaman 8 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kota Bandung, Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan

si
Cileunyi Kabupaten Bandung, Apartemen TSM Bandung Kota Bandung, Hotel
A Kota Bandung, Hotel PP Kota Bandung, Hotel B & B Kota Bandung, Hotel N

ne
ng
Kota Bandung, Hotel R Bandung, Rumah Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanagara
Bandung, memperhatikan ketentuan Pasal 84 ayat (1) KUHAP, Pengadilan
Negeri Kota Bandung yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara

do
gu ini, telah melakukan beberapa perbuatan sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
sehingga merupakan beberapa kejahatan, sebagai pendidik telah melakukan

In
A
kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan
dengannya atau orang lain, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan
ah

lik
cara sebagai berikut:
Bahwa Terdakwa sebagai Pendidik/Guru Pesantren Tahfidz Madani
yang beralamat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
am

ub
Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai dengan
tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak korban santriwati
ep
di lingkungan Pesantren Tahfidz Madani dengan cara sebagai berikut :
k

ANAK KORBAN IV
ah

Berawal pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di


R

si
Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.34 Antapani
Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa menghampiri anak

ne
ng

korban yang sedang tertidur, lalu Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan
wajah ANAK KORBAN IV yang saat itu kaget dan ketakutan sekali, dimana

do
gu

Terdakwa meraba vagina dan payudara anak korban, lalu Terdakwa membuka
paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa mengesek-gesekkan
In
alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban dengan posisi Terdakwa menindih
A

badan ANAK KORBAN IV hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma


diatas kasur.
ah

lik

Tahun 2017 Terdakwa mengajak ANAK KORBAN IV pergi ke sebuah


Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa mengatakan “ Bapak pengen
m

ub

berhubungan intim ama ANAK KORBAN IV ”, saat itu anak korban ketakutan,
dimana Terdakwa mulai membuka baju dan celana anak korban serta
ka

menidurkan anak korban di atas kasur dalam posisi telantang, setelah itu
ep

Terdakwa membuka bajua dan celana dalam yang dikenakan,lalu Terdakwa


ah

memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga


R

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di luar kelamin anak korban.


es
M

Tahun 2019 bertempat di Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota


ng

Bandung, sekira di atas waktu adjan Isya Terdakwa memanggil anak korban
on

Halaman 9 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk ke kamar 1 untuk memijit Terdakwa, dimana Terdakwa mulai menciumi

si
pipi, bibir dan mengajak anak korban berhubungan intim, hingga Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma didalam kelamin ANAK KORBAN IV.

ne
ng
Pada sekitar bulan Juni tahun 2020 ketika anak korban sedang berada
di Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung, Terdakwa melalui sms
yang dikirimkan kepada ANAK KORBAN X yang menyuruh anak korban dan A

do
gu ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung, lalu anak korban dan A
menggunakan Grab menuju ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung

In
A
dan setelah itu Terdakwa membawa anak korban ke kamar 3 dan menutup
pintu kamar, lalu Terdakwa memegang tangan anak korban sambil berkata
ah

“Anak Korban IV, bapak mau berhubungan intim“, lalu Terdakwa membuka

lik
celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana yang dikenakan
Terdakwa yang selanjutnya memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
am

ub
kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin
ANAK KORBAN IV.
ep
Pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak korban
k

berada di Garut dihubungi via sms oleh Terdakwa yang mengajak anak korban
ah

untuk pulang bareng ke Bandung dan pada tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa
R

si
menjemput anak korban dari Garut dan membawa anak korban ke Pesantren
Tahfidz Madani Cibiru Kota dan membawa anak korban ke kamar No.1, dimana

ne
ng

Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri
serta mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin ANAK KORBAN IV.

do
gu

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan ANAK KORBAN IV hamil serta


melahirkan anak pada tanggal 07 Januari 2021, anak korban telah dibawa ke
In
rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil
A

Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika


Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik
ah

lik

yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.M.Kes


yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek
m

ub

arah jam tiga, jam enam, jam tujuh dan jam sembilan, dan hasil pemeriksaan
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ka

ANAK KORBAN II
ep

Pada sekira bulan Desember 2017 sampai dengan awal tahun 2021
ah

Terdakwa mengajak ANAK KORBAN II untuk berhubungan intim layaknya


R

suami istri dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa istri Terdakwa jarang mau
es
M

berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak anak serta
ng

tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa menjanjikan akan
on

Halaman 10 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membiayai perkuliahan ANAK KORBAN II jika bersedia mengurus pesantren,

si
dimana Terdakwa dengan setengah memaksa mengajak dan membujuk ANAK
KORBAN II untuk berhubungan intim layaknya suami istri dan Terdakwa

ne
ng
memaksa anak korban untuk berhubungan intim pada setiap pagi, siang dan
malam yang dilakukan Terdakwa di beberapa tempat antara lain di Yayasan
Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman

do
gu No.35 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di

In
A
Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung, di Apartement TSM Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B
ah

lik
& B, dan Hotel N.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan ANAK KORBAN II hamil serta
melahirkan seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019, anak korban telah
am

ub
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti
ep
Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 31 Mei 2021 No.Pol :R/E/
k

74/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.


ah

Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan


R

si
kandungan : selaput dara sudah tinggal sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil
pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.

ne
ng

ANAK KORBAN V
Berawal pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban ANAK

do
gu

KORBAN V ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa


menyuruh anak korban untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat tidur
In
dan mulai Terdakwa menceritakan permasalahan dengan istrinya yang tidak
A

mau diajak berhubungan intim dan istrinya tidak mau punya banyak anak,
setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh anak korban untuk tidur dengan
ah

lik

merebahkan badan anak korban, lalu Terdakwa mengangkat baju bagian


bawah yang dikenakan anak korban serta membuka celana dalam yang
m

ub

dikenakan anak korban, setelah itu Terdakwa membuka sabuk dan celana
panjangnya, setelahi itu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
ka

kelamin anak korban yang menjerit kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata “
ep

ngak papa nanti juga tidak sakit “, lalu Terdakwa dengan cara paksa terus
ah

memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga


R

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban dan
es
M

Terdakwa terus mengajak anak korban berhubungan intim layaknya suami istri
ng

di beberapa tempat antara lain di rumah Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanegara


on

Halaman 11 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bandung, Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi

si
Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren
Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru

ne
ng
Kota Bandung dan di Apartement TSM Bandung.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN V
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019, anak korban telah dibawa ke

do
gu rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya sebagaimana hasil
Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika

In
A
Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.M.Kes
ah

lik
yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : riwayat melahirkan,
anak umur dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
am

ub
ANAK KORBAN III
Berawal pada sekira bulan April – Mei tahun 2018 bertempat di
ep
Pesantren Manarul Huda di Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
k

Bandung, pada saat anak korban sedang tidur tiba-tiba Terdakwa menyuruh
ah

anak korban ANAK KORBAN III untuk memijit Terdakwa yang kemudian mulai
R

si
mengusap tangan, menciumi pipi dan bibir anak korban.
Pada sekitar bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di

ne
ng

Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban untuk memijit, lalu Terdakwa mulai

do
gu

menceritakan masalah istrinya yang tidak mau berhubungan intim sambil


Terdakwa membujuk anak korban untuk berhubungan intim, lalu Terdakwa
In
menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa menindih badan anak
A

korban sambil Terdakwa membuka celana dalamnya mengeluarkan alat


kelaminnya sambil digesek-gesekkan ke alat kelamin anak korban hingga
ah

lik

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma diatas rok yang dikenakan anak


korban.
m

ub

Pada sekira bulan Agustus 2019 bertempat di Pesantren Manarul Huda


jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani
ka

Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak korban untuk memijit


ep

Terdakwa di kamarnya, dimana Terdakwa menyuruh anak korban untuk


ah

tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian
R

Terdakwa membuka celana dalamnya dan segera memasukkan alat


es
M

kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan


ng

sperma di dirok dan diatas kasur.


on

Halaman 12 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sekitar bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa kembali mengajak anak

si
korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di Apartement Suites
Metro di Tower C lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen Suites

ne
ng
Metro ternyata disana sudah ada anak korban ANAK KORBAN X, anak korban
ANAK KORBAN II dan anaknya ANAK KORBAN II, lalu Terdakwa segera
menyewa satu kamar lagi dan mengajak anak korban untuk berhubungan intim.

do
gu Sekitar bulan Maret tahun 2000 sampai dengan bulan Juni tahun 2000
hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan intim dengan anak

In
A
korban di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru
Bandung, dimana pada sekitar bulan Mei tahun 2020 Terdakwa mengatakan
ah

lik
mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban.
Pada sekitar bulan September tahun 2020 anak korban menyampaikan
pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan Terdakwa menjawab “
am

ub
ya sudah, ngak apa-apa masa harus digugurin, bapak juga tanggung jawab”.
Pada sekira bulan Desember tahun 2020 pada saat anak korban
ep
sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
k

berhubungan intim di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung sekira jam
ah

22.30 WIB.
R

si
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN III
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021, anak korban telah dibawa ke

ne
ng

rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil


Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika

do
gu

Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/99/VI/KES.3/2021/Doksik


yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes
In
yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara tinggal
A

sisa-sisa, habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ah

lik

ANAK KORBAN IX
Pertengahan bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal 03 Mei
m

ub

2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota


Bandung dan di Komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ka

Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, yang awalnya Terdakwa memanggil


ep

anak korban ke kamarnya untuk mengajak ngobrol, namun tiba-tiba Terdakwa


ah

menarik dengan keras kepala anak korban sambil Terdakwa berusaha


R

mencium bibir anak korban, lalu Terdakwa terus membujuk dan merayu anak
es

korban sambil berkata “ jangan takut gitu, da ngak ada seorang ayah yang akan
M

ng

menghancurkan masa depan anaknya “, perkataan Terdakwa membuat anak


on

Halaman 13 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban menjadi percaya dan kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Terdakwa

si
yang mulai meraba-raba payudara dan alat kelamin anak korban, lalu Terdakwa
berusaha memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban

ne
ng
hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan pada keesokan malamnya
kembali Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim, dimana
dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa anak korban untuk berhubungan

do
gu intim layaknya suami istri, hingga pada tanggal 05 Mei 2021 anak korban hamil.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN IX

In
A
melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019 dan anak korban telah dibawa
ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil
ah

lik
Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika
Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/KES.3/2021/Doksik yang
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
am

ub
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
jam tiga, jam enam dan jam sembilan, hamil 22 minggu dan hasil pemeriksaan
ep
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
k

Anak Korban VI
ah

Mulanya pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek


R

si
Sinergi Jalan Nyaman No.34 Parakan
Saat Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa menghampiri anak

ne
ng

korban yang sedang tidur, lalu Terdakwa dengan cara paksa membuka celana
panjang dan celana dalam yang dikenakan anak korban, akan tetapi ketika

do
gu

Terdakwa hendak memasukkan alat kelaminnya, anak korban menangis


ketakutan, hingga Terdakwa menyudahi perbuatannya.
In
Pada sekira bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
A

Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kecamatan


Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong, ketika anak korban sedang
ah

lik

tertidur tiba-tiba anak korban dibangunkan oleh Terdakwa untuk segera turun
ke bawah ke kamar Terdakwa yang kemudian mengajak anak korban untuk
m

ub

ngobrol masalah istrinya yang susah diajak berhubungan intim, lalu Terdakwa
menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban,
ka

setelah itu Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak
ep

korban, lalu Terdakwa mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
ah

dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban sambil dikeluar masukkan


R

selama 10 (sepuluh) menit, hingga anak korban merasa kesakitan pada alat
es
M

kelaminnya dan menangis, lalu Terdakwa menyudahi perbuatannya sambil


ng

berkata “ jangan takut sama bapak tidak akan apa apa, kamu harus ngertiin
on

Halaman 14 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kondisi bapak “, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban untuk segera

si
pergi tidur dan hampir dalam sebulan Terdakwa terus memaksa dan mengajak
anak korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di dalam kamar

ne
ng
Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasa Margasatwa
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
Bahwa Terdakwa membujuk dan merayu anak korban berhubungan

do
gu intim dengan menjanjikan akan menjadikan anak korban sebagai Polisi Wanita,
akan tetapi ketika anak korban sedang haids, maka Terdakwa dengan cara

In
A
paksa dan kasar terus menyuruh anak korban untuk melayani napsu bejat
Terdakwa berhubungan intim.
ah

lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban terganggu secara
psikologis kejiwaanya menjadi benci, marah serta takut pada Terdakwa.
Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan pemeriksaan
am

ub
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021 No.Pol :
ep
R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
k

Saksi VI Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan


ah

kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh
R

si
dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VI

ne
ng

Awalnya tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan Nyaman 34


Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak menikah dengan anak

do
gu

korban, akan tetapi anak korban tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus
menerus mendekati anak korban, dimana Terdakwa berusaha memegang
In
tangan anak korban dan memeluk anak korban yang selalu menghindar.
A

Masih dalam tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan


Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa kembali mencoba
ah

lik

mendekati anak korban dengan berpura-pura mengajak ngobrol di dalam kamar


tidur Terdakwa, dimana Terdakwa menjanjikan akan menikahi anak korban
m

ub

serta Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehidupan anak korban, setelah
berhasil membujuk anak korban, lalu Terdakwa segera membujuk dan
ka

mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri beberapa
ep

kali dalam sepanjang malam di tahun 2018 yang mengakibatkan anak korban
ah

hamil pada awal bulan Juli tahun 2018 dan ketika anak korban menyampaikan
R

pada Terdakwa keadaan anak korban sedang hamil, maka Terdakwa


es
M

menyampaikan tidak usah khawatir karena bapak akan tanggung jawab dan
ng

on

Halaman 15 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan sayang pada anak korban dan dede bayinya, hingga pada sekira bulan

si
Pebruari tahun 2019 anak korban melahirkan seorang anak.
Bahwa sekira bulan Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren

ne
ng
Margasatwa Cibiru Kota Bandung, kembali Terdakwa membujuk dan mengajak
anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri yang mengakibatkan
anak korban mulai tidak datang bulan/haid lagi pada sekira bulan Desember

do
gu 2020 dan pada sekira akhir bulan Januari 2021 anak memberitahukan kepada
Terdakwa bahwa anak korban hamil anak kedua dan saat itu Terdakwa

In
A
menyampaikan akan bertanggungjawab mengurus anak korban dan calon
bayinya.
ah

lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN VI
terganggu psikologisnya dan Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan
pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang
am

ub
dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021 No.Pol : R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ep
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil
k

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan satu


ah

kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh minggu,
R

si
selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua puluh sembilan

ne
ng

minggu.
Anak Korban VII

do
gu

Bahwa pada sekira tahun 2019 Terdakwa berusaha membujuk serta


merayu anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri di dalam
In
kamar Terdakwa bertempat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
A

Kecamatan Cibiru Kabupaten Bandung dan dikamar tidur Terdakwa di Panti


Asuhan Anak Madani Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah
ah

lik

Kota Bandungjau, dengan cara Terdakwa membuka rok yang dikenakan anak
korban, lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke
m

ub

dalam alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma
di dalam alat kelamin anak korban.
ka

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII melahirkan anak


ep

pada tanggal 30 Mei 2021 dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk
ah

dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum


R

yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
es
M

03 Juni 2021 No.Pol : R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh


ng

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil


on

Halaman 16 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa melahirkan,

si
terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan

ne
ng
hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
hari
Anak Korban VIII

do
gu Mulanya pada sekitar bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB
bertempat di Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi

In
A
Antapani Jalan Nyaman No. 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak
korban memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa menceritakan masa
ah

lik
kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan membiayai anak korban sampai
kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak anak korban pindah ke kamar tidur dan
Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai
am

ub
memeluk, menciumi anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak
korban, lalu Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung
ep
yang dikenakan untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
k

dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan


ah

sperma.
R

si
Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan

ne
ng

Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa.

do
gu

Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Kota
In
Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan
A

intim di dalam kamar tidur Terdakwa.


Pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartement MS
ah

lik

Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk


berhubungan intim layaknya suami istri.
m

ub

Hingga dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021
Terdakwa kembali membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan
ka

intim yang dilakukan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Masini


ep

Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 anak korban
ah

menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada Terdakwa yang mengatakan “


R

biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai kuliah, sampai dia sudah
es

mengerti, kita berjuang bersama-sama “.


M

ng

on

Halaman 17 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 kembali Terdakwa

si
mengajak anak korban yang dalam keadaan hamil untuk berhubungan intim
bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung.

ne
ng
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VIII hamil dan anak
korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh

do
gu Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.

In
A
Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara robek arah jam empat, jam enam, jam sembilan dan
ah

lik
jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan belas minggu, bunyi jantung anak
terdengar dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, hamil
sembilan belas minggu.
am

ub
ANAK KORBAN XII
Bahwa berawal pada sekitar bulan Desember tahun 2019 bertempat di
ep
Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat
k

malam hari ketika hendak anak korban hendak tidur, tiba-tiba anak korban
ah

diminta ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena ketakutan


R

si
segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk diatas kasur
sedangkan anak korban dibawah lantai, lalu Terdakwa mengajak anak korban

ne
ng

duduk disamping Terdakwa yang mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,
memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan

do
gu

celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana
yang dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
In
untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
A

digoyang-goyangkan hingga anak korban merasa kesakitan pada alat


kelaminnya, akan tetapi Terdakwa bergoyang hingga mengeluarkan cairan
ah

lik

sperma di paha anak korban, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban
untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa berkata agar anak korban tidak
m

ub

menceritakan kejadian ini kepada siapapun.


Bahwa pada sekira bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren
ka

Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
ep

Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban untuk ke kamar


ah

Terdakwa, dimana Terdakwa mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,


R

sambil Terdakwa memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa


es
M

mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu
ng

Terdakwa melepaskan celana yang dikenakannya untuk mengeluarkan alat


on

Halaman 18 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat

si
kelamin anak korban sambil digoyang-goyangkan hingga Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban,

ne
ng
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN XII
terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et

do
gu Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang

In
A
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
ah

lik
jam dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VII
am

ub
Bahwa pada sekitar tahun 2019 bertempat di dalam kamar tidur
Terdakwa di lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
ep
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
k

Kota Bandung dan di kamar tidur Terdakwa di Panti Sosial Asuhan Anak
ah

Madani di Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.34 Kota Bandung, dimana


R

si
Terdakwa terlebih dahulu berusaha memaksa, membujuk dan merayu anak
korban untuk melakukan hubungan intim layaknya suami istri dan perbuatan

ne
ng

Terdakwa mengakibatkan anak korban hamil serta melahirkan seorang anak


pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021.

do
gu

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII terganggu


secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk
In
dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum
A

yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
03 Juni 2021 No.Pol: R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ah

lik

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil


pemeriksaan kebidanan dan kandungan: selaput dara sisa-sisa melahirkan,
m

ub

terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
ka

hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
ep

hari.
ah

Anak korban ANAK KORBAN XIII


R

Bahwa dalam sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di


es
M

Komplek Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru


ng

Kota Bandung, Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali berturut-turut telah berhasil


on

Halaman 19 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membujuk anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri dengan

si
terlebih dahulu Terdakwa memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di
kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim,

ne
ng
saat itu anak korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa “
GURU ITU ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU “, hingga
akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur,

do
gu lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,
kemudian Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang

In
A
sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada
alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke
ah

lik
alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN XIII
terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
am

ub
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et
Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
ep
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang
k

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang


ah

dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
R

si
jam tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh.

ne
ng

ANAK KORBAN X
Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 hingga pada sekitar

do
gu

akhir bulan Maret tahun 2021 bertempat di Yayasan Manarul Huda di Jalan
Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di dalam kamar tengah
In
lantai 1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir No.31 Hilir Kota Bandung, Terdakwa
A

dengan cara paksa berusaha membujuk dan merayu anak korban untuk
berhubungan intim layaknya suami istri dengan terlebih dahulu Terdakwa
ah

lik

memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu


Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim, saat itu anak
m

ub

korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa “ GURU ITU


ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU “, hingga akhirnya anak
ka

korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur, lalu Terdakwa
ep

mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban, kemudian


ah

Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang
R

ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada alat
es
M

kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke alat


ng

kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma.


on

Halaman 20 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN X

si
BINTI SAKSI X terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,

ne
ng
sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti
Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.

do
gu Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara robek arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan

In
A
hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
ah

lik
berdasarkan Pasal 81 ayat (1), ayat (3) jo Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1) KUHP.
am

ub
SUBSIDAIR
Bahwa Terdakwa pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan
ep
dengan pasti yakni pada antara sekitar tahun 2016 sampai dengan tahun 2021
k

atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu antara tahun 2016 sampai dengan


ah

tahun 2021, bertempat di Yayasan Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.34


R

si
Parakan Saat Antapani Tengah Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz
Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren

ne
ng

Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru


Kota Bandung, Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan

do
gu

Cileunyi Kabupaten Bandung, Apartemen The Suites Metro Bandung Jalan


Soekarno Hatta No.693 Metro Kelurahan Jatisari Kecamatan Buah Batu Kota
In
Bandung, Hotel Atlantik Jalan Rajiman Kota Bandung, Hotel Prime Park Jalan
A

PHH Mustofa Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, Hotel B &
B Kota Bandung, Hotel Nexa Jalan Supratman Kota Bandung, Hotel Regata
ah

lik

Jalan Setiabudi Bandung, Rumah Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanagara Bandung,


memperhatikan ketentuan Pasal 84 ayat (1) KUHAP, Pengadilan Negeri Kota
m

ub

Bandung yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, telah
melakukan beberapa perbuatan sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
ka

sehingga merupakan beberapa kejahatan, sebagai pendidik, telah melakukan


ep

tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan


ah

persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, perbuatan tersebut dilakukan


R

Terdakwa dengan cara sebagai berikut:


es
M

Bahwa Terdakwa sebagai Pendidik/Guru Pesantren Tahfidz Madani


ng

yang beralamat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru


on

Halaman 21 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai dengan

si
tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak korban santriwati
di lingkungan Pesantren Tahfidz Madani dengan cara sebagai berikut :

ne
ng
ANAK KORBAN IV
Berawal pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di
Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.34 Antapani

do
gu Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa menghampiri anak
korban yang sedang tertidur, lalu Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan

In
A
wajah anak korban ANAK KORBAN IV yang saat itu kaget dan ketakutan
sekali, dimana Terdakwa meraba vagina dan payudara anak korban, lalu
ah

lik
Terdakwa membuka paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa
mengesek-gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban dengan
posisi Terdakwa menindih badan anak korban ANAK KORBAN IV hingga
am

ub
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma diatas kasur.
Tahun 2017 Terdakwa mengajak anak korban ANAK KORBAN IV pergi
ep
ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa mengatakan “ Bapak
k

pengen berhubungan intim ama ANAK KORBAN IV ”, saat itu anak korban
ah

ketakutan, dimana Terdakwa mulai membuka baju dan celana anak korban
R

si
serta menidurkan anak korban di atas kasur dalam posisi telantang, setelah itu
Terdakwa membuka bajua dan celana dalam yang dikenakan,lalu Terdakwa

ne
ng

memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga


Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di luar kelamin anak korban.

do
gu

Tahun 2019 bertempat di Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota


Bandung, sekira di atas waktu adjan Isya Terdakwa memanggil anak korban
In
untuk ke kamar 1 untuk memijit Terdakwa, dimana Terdakwa mulai menciumi
A

pipi, bibir dan mengajak anak korban berhubungan intim, hingga Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma didalam kelamin anak korban ANAK KORBAN IV.
ah

lik

Pada sekitar bulan Juni tahun 2020 ketika anak korban sedang berada
di Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung, Terdakwa melalui sms
m

ub

yang dikirimkan kepada anak korban ANAK KORBAN X yang menyuruh anak
korban dan A ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung, lalu anak
ka

korban dan A menggunakan Grab menuju ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru


ep

Kota Bandung dan setelah itu Terdakwa membawa anak korban ke kamar 3
ah

dan menutup pintu kamar, lalu Terdakwa memegang tangan anak korban
R

sambil berkata “ Anak Korban IV, bapak mau berhubungan intim “, lalu
es
M

Terdakwa membuka celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana
ng

yang dikenakan Terdakwa yang selanjutnya memasukkan alat kelaminnya ke


on

Halaman 22 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam

si
alat kelamin anak korban ANAK KORBAN IV.
Pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak korban

ne
ng
berada di Garut dihubungi via sms oleh Terdakwa yang mengajak anak korban
untuk pulang bareng ke Bandung dan pada tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa
menjemput anak korban dari Garut dan membawa anak korban ke Pesantren

do
gu Tahfidz Madani Cibiru Kota dan membawa anak korban ke kamar No.1, dimana
Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri

In
A
serta mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban ANAK
KORBAN IV.
ah

lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN IV
hamil serta melahirkan anak pada tanggal 07 Januari 2021, anak korban telah
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
am

ub
sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti
Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
ep
R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
k

Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan


ah

kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam, jam tujuh dan jam
R

si
sembilan, dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN II

ne
ng

Pada sekira bulan Desember 2017 sampai dengan awal tahun 2021
Terdakwa mengajak anak korban ANAK KORBAN II untuk berhubungan intim

do
gu

layaknya suami istri dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa istri Terdakwa
jarang mau berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak
In
anak serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa menjanjikan
A

akan membiayai perkuliahan anak korban ANAK KORBAN II jika bersedia


mengurus pesantren, dimana Terdakwa dengan setengah memaksa mengajak
ah

lik

dan membujuk anak korban ANAK KORBAN II untuk berhubungan intim


layaknya suami istri dan Terdakwa memaksa anak korban untuk berhubungan
m

ub

intim pada setiap pagi, siang dan malam yang dilakukan Terdakwa di beberapa
tempat antara lain di Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek
ka

Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota Bandung, di


ep

Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


ah

Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di Basecamp Jalan Cibiru Hilir No.31 Desa
R

Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, di Apartement TSM


es
M

Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B & B, dan Hotel N.


ng

on

Halaman 23 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN II

si
hamil serta melahirkan seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019, anak
korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan

ne
ng
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 31 Mei 2021 No.Pol
:R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.

do
gu Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara sudah tinggal sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil

In
A
pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN V
ah

lik
Berawal pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban ANAK
KORBAN V ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa
menyuruh anak korban untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat tidur
am

ub
dan mulai Terdakwa menceritakan permasalahan dengan istrinya yang tidak
mau diajak berhubungan intim dan istrinya tidak mau punya banyak anak,
ep
setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh anak korban untuk tidur dengan
k

merebahkan badan anak korban, lalu Terdakwa mengangkat baju bagian


ah

bawah yang dikenakan anak korban serta membuka celana dalam yang
R

si
dikenakan anak korban, setelah itu Terdakwa membuka sabuk dan celana
panjangnya, setelahi itu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat

ne
ng

kelamin anak korban yang menjerit kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata
“ngak papa nanti juga tidak sakit“, lalu Terdakwa dengan cara paksa terus

do
gu

memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga


Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban dan
In
Terdakwa terus mengajak anak korban berhubungan intim layaknya suami istri
A

di beberapa tempat antara lain di rumah Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanegara


Bandung, Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
ah

lik

Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren


Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
m

ub

Kota Bandung dan di Apartement The Suites Metro Bandung.


Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN V
ka

melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019, anak korban telah dibawa ke
ep

rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya sebagaimana hasil


ah

Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika


R

Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik


es
M

yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes


ng

yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : riwayat melahirkan,


on

Halaman 24 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anak umur dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil

si
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN III

ne
ng
Berawal pada sekira bulan April – Mei tahun 2018 bertempat di
Pesantren Manarul Huda di Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
Bandung, pada saat anak korban sedang tidur tiba-tiba Terdakwa menyuruh

do
gu anak korban ANAK KORBAN III untuk memijit Terdakwa yang kemudian mulai
mengusap tangan, menciumi pipi dan bibir anak korban.

In
A
Pada sekitar bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di
Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah Kota
ah

lik
Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban untuk memijit, lalu Terdakwa mulai
menceritakan masalah istrinya yang tidak mau berhubungan intim sambil
Terdakwa membujuk anak korban untuk berhubungan intim, lalu Terdakwa
am

ub
menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa menindih badan anak
korban sambil Terdakwa membuka celana dalamnya mengeluarkan alat
ep
kelaminnya sambil digesek-gesekkan ke alat kelamin anak korban hingga
k

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma diatas rok yang dikenakan anak


ah

korban.
R

si
Pada sekira bulan Agustus 2019 bertempat di Pesantren Manarul Huda
jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman No.35 Antapani

ne
ng

Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak korban untuk memijit


Terdakwa di kamarnya, dimana Terdakwa menyuruh anak korban untuk

do
gu

tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian
Terdakwa membuka celana dalamnya dan segera memasukkan alat
In
kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan
A

sperma di dirok dan diatas kasur.


Sekitar bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa kembali mengajak anak
ah

lik

korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di Apartement SM di


Tower C lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen SM ternyata
m

ub

disana sudah ada anak korban ANAK KORBAN X, anak korban ANAK
KORBAN II dan anaknya ANAK KORBAN II, lalu Terdakwa segera menyewa
ka

satu kamar lagi dan mengajak anak korban untuk berhubungan intim.
ep

Sekitar bulan Maret tahun 2000 sampai dengan bulan Juni tahun 2000
ah

hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan intim dengan anak


R

korban di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru


es
M

Bandung, dimana pada sekitar bulan Mei tahun 2020 Terdakwa mengatakan
ng

mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban.


on

Halaman 25 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pada sekitar bulan September tahun 2020 anak korban menyampaikan

R
pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan Terdakwa menjawab “

si
ya sudah, ngak apa-apa masa harus digugurin, bapak juga tanggung jawab”.

ne
ng
Pada sekira bulan Desember tahun 2020 pada saat anak korban
sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk
berhubungan intim di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung sekira jam

do
gu 22.30 WIB.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN III

In
A
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021, anak korban telah dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil
ah

lik
Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika
Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/99/VI/KES.3/2021/Doksik
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes
am

ub
yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara tinggal
sisa-sisa, habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil
ep
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
k

ANAK KORBAN IX
ah

Pertengahan bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal 03 Mei


R

si
2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota
Bandung dan di Komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru

ne
ng

Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, yang awalnya Terdakwa memanggil


anak korban ke kamarnya untuk mengajak ngobrol, namun tiba-tiba Terdakwa

do
gu

menarik dengan keras kepala anak korban sambil Terdakwa berusaha


mencium bibir anak korban, lalu Terdakwa terus membujuk dan merayu anak
korban sambil berkata “ jangan takut gitu, da ngak ada seorang ayah yang akan
In
A

menghancurkan masa depan anaknya “, perkataan Terdakwa membuat anak


korban menjadi percaya dan kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Terdakwa
ah

lik

yang mulai meraba-raba payudara dan alat kelamin anak korban, lalu Terdakwa
berusaha memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban
m

ub

hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan pada keesokan malamnya


kembali Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim, dimana
ka

dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa anak korban untuk berhubungan
ep

intim layaknya suami istri, hingga pada tanggal 05 Mei 2021 anak korban hamil.
ah

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN IX


R

melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019 dan anak korban telah dibawa
es
M

ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil


ng

Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika


on

Halaman 26 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Asih Bandung tanggal 07 Juni 2021 No.Pol : R/E/108/KES.3/2021/Doksik yang

si
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah

ne
ng
jam tiga, jam enam dan jam sembilan, hamil 22 minggu dan hasil pemeriksaan
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VI

do
gu Mulanya pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek
Sinergi Jalan Nyaman No.34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung,

In
A
Terdakwa menghampiri anak korban yang sedang tidur, lalu Terdakwa dengan
cara paksa membuka celana panjang dan celana dalam yang dikenakan anak
ah

lik
korban, akan tetapi ketika Terdakwa hendak memasukkan alat kelaminnya,
anak korban menangis ketakutan, hingga Terdakwa menyudahi perbuatannya.
Pada sekira bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
am

ub
Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kecamatan
Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong, ketika anak korban sedang
ep
tertidur tiba-tiba anak korban dibangunkan oleh Terdakwa untuk segera turun
k

ke bawah ke kamar Terdakwa yang kemudian mengajak anak korban untuk


ah

ngobrol masalah istrinya yang susah diajak berhubungan intim, lalu Terdakwa
R

si
menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban,
setelah itu Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak

ne
ng

korban, lalu Terdakwa mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban sambil dikeluar masukkan

do
gu

selama 10 (sepuluh) menit, hingga anak korban merasa kesakitan pada alat
kelaminnya dan menangis, lalu Terdakwa menyudahi perbuatannya sambil
berkata “ jangan takut sama bapak tidak akan apa apa, kamu harus ngertiin
In
A

kondisi bapak “, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban untuk segera
pergi tidur dan hampir dalam sebulan Terdakwa terus memaksa dan mengajak
ah

lik

anak korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri di dalam kamar
Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasa Margasatwa
m

ub

Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung


Bahwa Terdakwa membujuk dan merayu anak korban berhubungan
ka

intim dengan menjanjikan akan menjadikan anak korban sebagai Polisi Wanita,
ep

akan tetapi ketika anak korban sedang haids, maka Terdakwa dengan cara
ah

paksa dan kasar terus menyuruh anak korban untuk melayani napsu bejat
R

Terdakwa berhubungan intim.


es
M

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban terganggu secara


ng

psikologis kejiwaanya menjadi benci, marah serta takut pada Terdakwa.


on

Halaman 27 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan pemeriksaan

si
kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021 No.Pol :

ne
ng
R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh

do
gu dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh.
Anak Korban VI

In
A
Awalnya tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan Nyaman 34
Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak menikah dengan anak
ah

lik
korban, akan tetapi anak korban tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus
menerus mendekati anak korban, dimana Terdakwa berusaha memegang
tangan anak korban dan memeluk anak korban yang selalu menghindar.
am

ub
Masih dalam tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan
Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa kembali mencoba
ep
mendekati anak korban dengan berpura-pura mengajak ngobrol di dalam kamar
k

tidur Terdakwa, dimana Terdakwa menjanjikan akan menikahi anak korban


ah

serta Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehidupan anak korban, setelah
R

si
berhasil membujuk anak korban, lalu Terdakwa segera membujuk dan
mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri beberapa

ne
ng

kali dalam sepanjang malam di tahun 2018 yang mengakibatkan anak korban
hamil pada awal bulan Juli tahun 2018 dan ketika anak korban menyampaikan

do
gu

pada Terdakwa keadaan anak korban sedang hamil, maka Terdakwa


menyampaikan tidak usah khawatir karena bapak akan tanggung jawab dan
In
akan sayang pada anak korban dan dede bayinya, hingga pada sekira bulan
A

Pebruari tahun 2019 anak korban melahirkan seorang anak.


Bahwa sekira bulan Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren
ah

lik

Margasatwa Cibiru Kota Bandung, kembali Terdakwa membujuk dan mengajak


anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri yang mengakibatkan
m

ub

anak korban mulai tidak datang bulan/haid lagi pada sekira bulan Desember
2020 dan pada sekira akhir bulan Januari 2021 anak memberitahukan kepada
ka

Terdakwa bahwa anak korban hamil anak kedua dan saat itu Terdakwa
ep

menyampaikan akan bertanggungjawab mengurus anak korban dan calon


ah

bayinya.
R

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN VI


es
M

terganggu psikologisnya dan Anak Korban VI telah dibawa untuk dilakukan


ng

pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang


on

Halaman 28 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3

si
Juni 2021 No.Pol : R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil

ne
ng
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan satu
kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh minggu,
selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan

do
gu Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua puluh sembilan
minggu.

In
A
Anak Korban VII
Bahwa pada sekira tahun 2019 Terdakwa berusaha membujuk serta
ah

lik
merayu anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri di dalam
kamar Terdakwa bertempat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru Kabupaten Bandung dan dikamar tidur Terdakwa di Panti
am

ub
Asuhan Anak Madani Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.35 Antapani Tengah
Kota Bandungjau, dengan cara Terdakwa membuka rok yang dikenakan anak
ep
korban, lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke
k

dalam alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma
ah

di dalam alat kelamin anak korban.


R

si
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII melahirkan anak
pada tanggal 30 Mei 2021 dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk

ne
ng

dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum


yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal

do
gu

03 Juni 2021 No.Pol : R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh


Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil
In
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa melahirkan,
A

terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
ah

lik

hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
hari
m

ub

Anak Korban VIII


Mulanya pada sekitar bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB
ka

bertempat di Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi


ep

Antapani Jalan Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak


ah

korban memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa menceritakan masa


R

kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan membiayai anak korban sampai


es
M

kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak anak korban pindah ke kamar tidur dan
ng

Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai
on

Halaman 29 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeluk, menciumi anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak

si
korban, lalu Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung
yang dikenakan untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk

ne
ng
dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan
sperma.
Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di

do
gu Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan
Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa kembali mengajak anak korban untuk

In
A
berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa.
Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
ah

lik
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Kota
Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan
intim di dalam kamar tidur Terdakwa.
am

ub
Pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartement Metro
Suites Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk
ep
berhubungan intim layaknya suami istri.
k

Hingga dari bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021
ah

Terdakwa kembali membujuk dan merayu anak korban untuk berhubungan


R

si
intim yang dilakukan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Masini
Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 anak korban

ne
ng

menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada Terdakwa yang mengatakan


“biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai kuliah, sampai dia sudah

do
gu

mengerti, kita berjuang bersama-sama“.


Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 kembali Terdakwa
In
mengajak anak korban yang dalam keadaan hamil untuk berhubungan intim
A

bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung.


Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VIII hamil dan anak
ah

lik

korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan


kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh
m

ub

Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.
ka

Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan


ep

kandungan : selaput dara robek arah jam empat, jam enam, jam sembilan dan
ah

jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan belas minggu, bunyi jantung anak
R

terdengar dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, hamil
es
M

sembilan belas minggu.


ng

ANAK KORBAN XII


on

Halaman 30 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berawal pada sekitar bulan Desember tahun 2019 bertempat di

si
Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat
malam hari ketika hendak anak korban hendak tidur, tiba-tiba anak korban

ne
ng
diminta ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena ketakutan
segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk diatas kasur
sedangkan anak korban dibawah lantai, lalu Terdakwa mengajak anak korban

do
gu duduk disamping Terdakwa yang mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,
memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan

In
A
celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana
yang dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
ah

lik
untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
digoyang-goyangkan hingga anak korban merasa kesakitan pada alat
kelaminnya, akan tetapi Terdakwa bergoyang hingga mengeluarkan cairan
am

ub
sperma di paha anak korban, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban
untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa berkata agar anak korban tidak
ep
menceritakan kejadian ini kepada siapapun.
k

Bahwa pada sekira bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren


ah

Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
R

si
Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban untuk ke kamar
Terdakwa, dimana Terdakwa mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,

ne
ng

sambil Terdakwa memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa


mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu

do
gu

Terdakwa melepaskan celana yang dikenakannya untuk mengeluarkan alat


kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat
In
kelamin anak korban sambil digoyang-goyangkan hingga Terdakwa
A

mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban,


Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN XII
ah

lik

terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et
m

ub

Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih


Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol: R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang
ka

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang


ep

dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
ah

jam dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
R

selaput dara tidak utuh.


es
M

Anak Korban VII


ng

on

Halaman 31 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada sekitar tahun 2019 bertempat di dalam kamar tidur

si
Terdakwa di lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru

ne
ng
Kota Bandung dan di kamar tidur Terdakwa di Panti Sosial Asuhan Anak
Madani di Komplek Sinergi Jalan Nyaman No.34 Kota Bandung, dimana
Terdakwa terlebih dahulu berusaha memaksa, membujuk dan merayu anak

do
gu korban untuk melakukan hubungan intim layaknya suami istri dan perbuatan
Terdakwa mengakibatkan anak korban hamil serta melahirkan seorang anak

In
A
pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021.
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII terganggu
ah

lik
secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk
dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum
yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
am

ub
03 Juni 2021 No.Pol : R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil
ep
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa melahirkan,
k

terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusat, terdapat
ah

jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis melahirkan tiga hari dan
R

si
hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga
hari.

ne
ng

ANAK KORBAN XIII


Bahwa dalam sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di

do
gu

Komplek Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru


Kota Bandung, Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali berturut-turut telah berhasil
In
membujuk anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri dengan
A

terlebih dahulu Terdakwa memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di


kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim,
ah

lik

saat itu anak korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa
“GURU ITU ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU“, hingga
m

ub

akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur,
lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,
ka

kemudian Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang


ep

sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada
ah

alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke


R

alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma.


es
M

Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN XIII


ng

terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah dibawa ke rumah
on

Halaman 32 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et

si
Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang

ne
ng
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang
dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah
jam tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan

do
gu selaput dara tidak utuh.
ANAK KORBAN X

In
A
Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 hingga pada sekitar
akhir bulan Maret tahun 2021 bertempat di Yayasan Manarul Huda di Jalan
ah

lik
Nyaman No.34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di dalam kamar tengah
lantai 1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir No.31 Hilir Kota Bandung, Terdakwa
dengan cara paksa berusaha membujuk dan merayu anak korban untuk
am

ub
berhubungan intim layaknya suami istri dengan terlebih dahulu Terdakwa
memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu
ep
Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan intim, saat itu anak
k

korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa “GURU ITU


ah

ANAK KORBAN XIII HARUS TAAT KEPADA GURU“, hingga akhirnya anak
R

si
korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas kasur, lalu Terdakwa
mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban, kemudian

ne
ng

Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang
ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan pada alat

do
gu

kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke alat


kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma.
In
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban ANAK KORBAN X
A

BINTI SAKSI X terganggu secara psikologis kejiwaan dan anak korban telah
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya,
ah

lik

sebagaimana hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti


Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No.Pol :
m

ub

R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr.


Herman Budi S,Sp.OG.M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan
ka

kandungan : selaput dara robek arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan
ep

hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh.


ah

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana


R

berdasarkan Pasal 81 ayat (2), ayat (3) jo Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun
es
M

2016 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
ng

Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1) KUHP;


on

Halaman 33 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan

si
Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

ne
ng
telah mengajukan Anak Korban, Anak Saksi dan Saksi sebagai berikut:
1. Saksi I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi Anak Saksi I yang bernama Anak

do
gu Korban I, umur 15 Tahun, siswi kelas 3 SMP Pondok Pesantren Tahfidz
Madani dan Anak Korban V, siswi kelas 1 SMA Pondok Pesantren Tahfidz

In
A
Madani;
- Bahwa Saksi I mengenal Terdakwa pada tahun 2017, dan Saksi I
ah

lik
mengenal Terdakwa sebagai guru dari Anak Korban I di Pondok
Pesantren Tahfidz Madani yang beralamat di Komplek Yayasan Marga
Satwa Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung;
am

ub
- Bahwa awalnya ada Saudara bilang agar Anak Korban I jangan berangkat
dulu ke Pondok Pesantren Tahfidz Madani di Bandung karena sedang ada
ep
masalah, anaknya Saksi IX sedang hamil;
k

- Bahwa Anak Korban I pulang jam 01.00 wib, ketika ditanya, Anak Korban I
ah

malah menangis;
R

si
- Bahwa Saksi I mengetahui perbuatan Terdakwa dari Anaknya Saksi I yaitu
Anak Korban I bahwa Terdakwa telah menyetubuhi anaknya Saksi I

ne
ng

tersebut dengan cara memerintahkan anaknya Saksi I yaitu Anak Korban I


untuk memijat Terdakwa dan Anak Korban sempat menolak ajakan dan

do
gu

perintah Terdakwa tersebut namun Terdakwa memberikan iming-iming


akan menjadikan Anak Korban I sebagai seorang Polisi Wanita apabila
In
sudah lulus sekolah. Akhirnya karena ketidakberdayaan Anak Korban I
A

untuk berontak karena yang memerintahkan dan mengajak adalah guru


Anak Korban I, sehingga Terdakwa melakukan hubungan badan dan
ah

lik

dilakukan sering setelah menjadi santri pada pesantren Tahfidz Madani


yang beralamat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
m

ub

Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


- Bahwa selama Anak Korban I di Pesantren tersebut tidak pernah
ka

mendapatkan Ijazah maupun Rapor;


ep

- Bahwa kemudian Saksi I bersama dengan orang tua anak yang lain yang
ah

menjadi korban melaporkan ke Polisi;


R

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


es
M

pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;


ng

on

Halaman 34 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Anak Korban I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

si
berikut:
- Bahwa awal peristiwa Anak Korban I hendak disetubuhi oleh Terdakwa

ne
ng
pertama kali terjadi sekira bulan November 2018 di Yayasan Komplek
sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat, Antapani Tengah, Kota
Bandung, namun gagal;

do
gu - Bahwa sekira bulan Februari 2019 di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani
Komplek Yayasan Marga Satwa Kecamatan Cibiru Bandung di lantai 2

In
A
atau Kobong Terdakwa melakukan persetubuhan;
- Bahwa pada saat peristiwa terjadi usia Anak Korban 13 (tigas belas) tahun
ah

lik
sesuai Akta Kelahiran Anak Korban;
- Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak pertama masuk
pesantren pada tanggal 21 Mei 2018 di Komplek Sinergi Jalan Nyaman
am

ub
Nomor 34 Parakansaat, Antapani Tengah, Kota Bandung, Anak Korban
adalah santri dan Terdakwa sebagai pemilik Yayasan sekaligus juga
ep
pendidik;
k

- Bahwa awalnya pada bulan November 2018 bertempat di Yayasan


ah

Komplek sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat, Antapani Tengah


R

si
Kota Bandung, Anak Korban akan disetubuhi Terdakwa dan sudah dibuka
celananya dan celana dalam oleh Terdakwa, namun Anak Korban

ne
ng

menangis sehingga tidak terjadi persetubuhan;


- Bahwa selanjutnya pada Bulan Februari 2019 bertempat di Yayasan

do
gu

Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah


Bandung di lantai 2 atau Kobong, awalnya kira-kira pukul 23.00 wib
In
Terdakwa pergi ke lantai 2 dimana Anak Korban berada dan sudah
A

tertidur kemudian Anak Korban dibangunkan Terdakwa dan disuruh ke


bawah, selanjutnya diajak ke kamar Terdakwa, kemudian Terdakwa
ah

lik

bercerita tentang masalah keluarga Terdakwa dengan Isterinya yaitu


Terdakwa susah melakukan hubungan suami isteri dengan Istri Terdakwa.
m

ub

Kemudian Anak Korban ditidurkan ke kasur kemudian dibisiki yang Anak


Korban sendiri kurang tahu, kemudian Terdakwa membuka celana dan
ka

celana dalam Anak Korban kemudian posisi Terdakwa di atas dan Anak
ep

Korban dibawah, setelah itu Terdakwa menyetubuhi anak korban, karena


ah

Anak Korban kesakitan Anak Korban menangis, setelah selesai


R

berhubungan badan, Terdakwa mengajak Ngobrol dan berkata agar


es
M

jangan takut dengan Terdakwa dan Terdakwa tidak akan apa-apa, Anak
ng

Korban harus mengerti kondisi Terdakwa dan Anak Korban serasa


on

Halaman 35 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dihipnotis setelah dibisiki oleh Terdakwa dan kemudian Anak Korban

si
disuruh untuk kembali tidur di atas;
- Bahwa selanjutnya hampir dalam sebulan ada yang satu kali dan ada

ne
ng
yang satu bulan melakukan hubungan suami isteri dua kali, sehingga
kurang lebih semuanya ada 20 (dua puluh) kali berhubungan badan;
- Bahwa tempat persetubuhan dilakukan selain di Komplek Sinergi, ada

do
gu juga tempat kejadian di Cibiru di Pesantren Tahfidz Madani Komplek
Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Kota

In
A
Bandung yang Anak Korban ingat melakukan persetubuhan terakhir pada
Bulan Mei 2021 dan semua kejadian dilakukan di kamar Terdakwa dan di
ah

lik
kamar santri;
- Bahwa Anak Korban mengetahui ada juga teman yang ke kamar
Terdakwa yaitu Anak Korban XI dari Cimahi, Anak Korban dari Tasik,
am

ub
Anak Korban XIII dari Bandung, Anak Korban IX dari Garut, Anak Korban I
dari Garut, Anak Koban VII dari Garut, Anak Korban XII dari Garut, Anak
ep
Korban III dari Garut, Anak Korban VIII dari Ciwareng Garut, Anak Korban
k

IV dari Garut, Anak Korban II dari Garut dan Anak Korban V dari Garut,
ah

semuanya juga diperlakukan sama seperti yang Anak Korban alami;


R

si
- Bahwa mengenai adanya persetubuhan Terdakwa pernah menawarkan
Anak Korban akan dijadikan Polwan (polisi wanita) dan melakukan

ne
ng

pemaksaan terhadap Anak Korban pada saat Terdakwa meminta Anak


Korban untuk berhubungan badan pada saat itu Anak Korban sedang haid

do
gu

tetapi Terdakwa memaksa melakukannya dan Anak Korban tidak berdaya


pada saat itu;
In
- Bahwa baju Anak Korban baju motif belang warna Kuning Hitam, Rok
A

warna Moka;
- Bahwa akibat peristiwa persetubuhan tersebut Anak Korban tidak
ah

lik

mengalami kehamilan;
- Bahwa setelah adanya kejadian yang menimpa Anak Korban, Anak
m

ub

Korban jadi takut saat melihat Terdakwa, benci, marah dan kesal;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
ka

pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;


ep

3. Anak Korban II, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


ah

berikut:
R

- Bahwa Anak Korban kenal dengan Saksi I dan kenal semenjak Anak
es
M

Korban masuk ke Pondok Pesantren sekira tahun 2017 dan ada


ng

hubungan saudara dengan Saksi I;


on

Halaman 36 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang menjadi pelaku tindak pidana persetubuhan tersebut adalah

si
Terdakwa dan yang menjadi korbannya adalah Anak Korban beserta
dengan teman-teman Anak Korban lainnya yaitu Anak Korban VII, III, I, V

ne
ng
VI, IV, VIII, IX, X, XI, XIII, dan XII;
- Bahwa pada saat Anak Korban disetubuhi Terdakwa, umur Anak Korban
13 tahun;

do
gu - Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak pertama kali masuk
Pasantren Tahfidz Madani di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi

In
A
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung dan
tidak ada hubungan saudara dengan Terdakwa;
ah

lik
- Bahwa pada bulan Mei 2017 tetangga rumah Anak Korban di Kampung
Tarisi Desa Mekarmukti Kecamatan Cibalong, Garut yang bernama Imas
dan Dede yang masih saudara dari Saksi XXIV, isteri Terdakwa
am

ub
memberitahukan kepada orang tua Anak Korban dan Anak Korban bahwa
ada pesantren baru di Bandung, setelah itu kedua orang tua Anak Korban
ep
menyekolahkan Anak Korban ke Pesantren Manarul Huda di Jalan
k

Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani


ah

Tengah Kota Bandung;


R

si
- Bahwa sejak bulan Desember 2017 dan yang terakhir sekira awal Tahun
2021 Terdakwa melakukan persetubuhan/berhubungan badan dengan

ne
ng

Anak Korban, Terdakwa melakukan hubungan badan dengan Anak


Korban yaitu di Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek

do
gu

Sinergi Antapani Jalan Nyaman No 34 Antapani Tengah Kota Bandung,


selain itu juga di:
In
- Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
A

Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


- Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir, Kecamatan
ah

lik

Cileunyi, Kabupaten Bandung;


- Apartemen TSM Bandung;
m

ub

- Hotel A;
- Hotel PP;
ka

- Hotel B&B;
ep

- Hotel N;
ah

- Bahwa awal mulanya Terdakwa bercerita bahwa isteri Terdakwa jarang


R

mau diajak berhubungan badan dan orang tua isteri Terdakwa tidak mau
es
M

banyak punya anak dan tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang, selain itu
ng

Terdakwa juga pernah berkata akan mengkuliahkan Anak Korban jika


on

Halaman 37 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mau membantu mengurusi Pesantren, Anak Korban juga tidak bisa

si
menolak ajakan Terdakwa karena Terdakwa merupakan sosok guru
sekaligus orang tua Anak Korban di Pesantren, jika Anak Korban menolak

ne
ng
Anak Korban tidak pernah ditanya atau didiamkan atau diasingkan;
- Bahwa Anak Korban sudah tidak ingat berapa kali Terdakwa melakukan
hubungan badan dengan Anak Korban sejak tahun 2017 sampai dengan

do
gu Maret 2021, cara Terdakwa melakukan hubungan badan dengan cara
membuka baju Anak Korban, menciumi leher dan payudara Anak Korban

In
A
serta meremasnya kemudian meraba-raba kemaluan Anak Korban dan
kemudian menyetubuhi anak korban, Terdakwa mengeluarkan sperma
ah

lik
pertamanya di luar kemudian untuk selanjutnya selalu dikeluarkan dalam
kelamin Anak Korban, sedangkan ketika Anak Korban sedang haid juga
pernah melakukan hubungan badan dengan Terdakwa;
am

ub
- Bahwa tentang Apartement TSM Bandung dan Basecamp Jalan Cibiru
Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
ep
Terdakwa menyewa dari orang lain, tetapi Anak Korban tidak mengetahui
k

berapa Terdakwa menyewa Apartement TSM Bandung, sedangkan untuk


ah

Basecamp di jalan Cibiru Hilir Nomor 31, Terdakwa menyewa dengan


R

si
harga Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)/ tahun, dan yang ada di
Basecamp adalah santri yang hamil dan yang sudah melahirkan;

ne
ng

- Bahwa waktu Terdakwa melakukan hubungan badan dengan Anak


Korban tidak tentu, kadang pagi, siang dan malam;

do
gu

- Bahwa Anak Korban pernah melihat Terdakwa membangunkan para


korban dan mengajak ke kamar Terdakwa, yaitu Anak Korban XIII, VII, III
In
dan IV;
A

- Bahwa Anak Korban tidak pernah berhubungan badan dengan Terdakwa


bersama-sama dengan anak yang lain, akan tetapi Anak Korban pernah
ah

lik

mendengar cerita Anak Korban IV dan III pernah berhubungan badan


dengan Terdakwa berbarengan;
m

ub

- Bahwa Terdakwa membawa Anak Korban ke Hotel atau Apartement


dengan menggunakan Motor Xtrail akan tetapi motor tersebut sudah
ka

dijual, selama Anak Korban berhubungan badan dengan Terdakwa, Anak


ep

Korban pernah hamil dan sampai melahirkan, anak Anak Korban belum
ah

diberi nama akan tetapi sering dipanggil Sakang;


R

- Bahwa pada tanggal 17 Oktober 2019 Anak Korban melahirkan di Bidan di


es
M

Cinyingsed, dan Anak Korban ditemani oleh Anak Korban XI, Terdakwa
ng

tidak ada;
on

Halaman 38 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah Anak Korban melahirkan anak Anak Korban dirawat oleh

si
orang tuanya Terdakwa yang bernama Saksi XVIII dan Y, akan tetapi
setelah bayinya berumur 1,5 bulan Anak Korban yang mengurusnya di

ne
ng
Apartement TSM Bandung;
- Bahwa saat di Manarul Huda ada 2 (dua) pimpinan yaitu Terdakwa dan
Isteri Terdakwa, jika sedang diawasi oleh isteri Terdakwa yaitu Saksi

do
gu XXIV, maka pembelajarannya serius sedangkan apabila diawasi oleh
Terdakwa jarang belajar;

In
A
- Bahwa dari bulan Mei 2017 sampai dengan November 2017 Anak Korban
belajar dengan serius dengan materi pelajaran umum ditambah, hadist,
ah

lik
aqidah, ahklak dan seterusnya, sedangkan dari tahun 2018 sampai
dengan 2019 pembelajarannya sudah kurang dan bulan Januari sampai
dengan April 2018 Anak Korban sering diajak berhubungan badan oleh
am

ub
Terdakwa bahkan hampir setiap hari;
- Bahwa dari pertengahan 2019 sampai dengan kasus terungkap, Anak
ep
Korban sama sekali tidak belajar karena sedang hamil dan melahirkan
k

dan mengurus anak Anak Korban. Setelah Anak Korban melahirkan dan
ah

sudah selesai masa Nifas, Terdakwa kembali mengajak Anak Korban


R

si
kembali untuk berhubungan badan, dan selama melakukan hubungan
badan Terdakwa tidak pernah menggunakan pengaman kondom;

ne
ng

- Bahwa pertama masuk ke Pesantren Manarul Huda Anak Korban masih


kelas 1 SMP dan sekarang Anak Korban sudah kelas 1 SMA, selama

do
gu

pembelajaran korban tidak pernah diberikan raport akan tetapi hanya


diperlihatkan saja oleh Terdakwa, dan untuk orang tua Anak Korban juga
In
hanya difotokan saja;
A

- Bahwa di Pesantren Manarul Huda yang Anak Korban ketahui ada


peserta tingkat SD atau Ula ada 2 murid yaitu K dan AT, SMP atau
ah

lik

Wushta ada 12 murid yaitu Anak Korban IV, VIII, III, XIII, I, Anak Saksi IV,
II, VII, III, D, dan A, tingkat SMA atau Ulya ada 8 murid yaitu Anak Korban
m

ub

II, VI, XI, X, XII, IX, Anak Saksi I dan VI. Yang sudah Lulus ada 3 Murid
yaitu Anak Korban V, VII dan H;
ka

- Bahwa Anak Korban pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah


ep

tetapi Anak Korban tidak menerima uang tersebut hanya buku rekening
ah

saja;
R

- Bahwa awal mulanya dibuat yayasan diperuntukkan untuk anak yatim dan
es
M

panti sosial Terdakwa, untuk menyamarkan dari warga Jalan Parakansaat


ng

Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah,


on

Halaman 39 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kota Bandung, akan tetapi isi dari Yayasan tersebut bukan anak yatim

si
melainkan yang masih lengkap orang tuanya yang mengirimkan ke
Yayasan tersebut untuk belajar;

ne
ng
- Bahwa ketika ada undangan pengajian dari warga sekitar suka diberi uang
oleh tetangga dan uang tersebut pernah dibawa oleh Anak Korban,
dibelanjakan untuk perminggu, dan pernah dibawa juga oleh Terdakwa

do
gu yang kata Terdakwa untuk keperluan pasantren;
- Bahwa pada bulan Januari 2020 para santri mendapatkan gedung baru di

In
A
Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020
ah

lik
membangun lantai 2 akan tetapi yang membangun lantai 2 tersebut
adalah para Santri ditukangi oleh Saksi XXI, yaitu kakak Terdakwa, dan
Saksi XVIII, dari mulai yang angkat-angkat sampai yang mengaduk semen
am

ub
dan tanah adalah para santriwati;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
ep
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
k

4. Anak Korban III, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


ah

berikut:
R

si
- Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni 2017 pada
saat Anak Korban masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani;

ne
ng

- Bahwa Anak Korban mengetahui tentang Pesantren Manarul Huda


Antapani dari Bibi Anak Korban yang bernama I, yang merupakan saudara

do
gu

dari Saksi XXIV isteri Terdakwa;


- Bahwa pada saat awal Anak Korban masuk Pondok Pesantren Manarul
In
Huda Antapani, sudah ada sekitar 15 (lima belas) santriwati yang belajar
A

atau mondok di Pesantren tersebut;


- Bahwa Anak Korban lupa berapa kali bersetubuh dengan Terdakwa,
ah

lik

namun dalam seminggu sekitar 2 kali Terdakwa melakukan persetubuhan


terhadap Anak Korban, untuk tempatnya Terdakwa pernah melakukan
m

ub

persetubuhan kepada korban di 4 (empat) tempat berbeda. Pernah di


Pesantren Manarul Huda, Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani
ka

Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, di Apartemen MS, di Madani


ep

Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung, dan


ah

pernah di rumah basecamp Jalan Cibiru Hilir Bandung;


R

- Bahwa Terdakwa pertama kali melakukan persetubuhan kepada Anak


es
M

Korban sekitar bulan Agustus tahun 2018 di Pesantren Manarul Huda


ng

Antapani;
on

Halaman 40 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sekitar bulan April-Mei tahun 2018, pada saat Anak Korban

si
sedang tidur Anak Korban dibangunkan oleh Anak Korban II karena Anak
Korban disuruh untuk memijit Terdakwa. Pada saat Anak Korban memijit

ne
ng
Terdakwa, Terdakwa sambil mengusap tangan, pipi dan bibir Anak
Korban;
- Bahwa Anak Korban menerangkan sekitar bulan Agustus 2018 sekitar

do
gu pukul 22.00 wib kejadiannya pada saat di Pondok Pesantren Manarul
Huda, Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman

In
A
Nomor 34 Kota Bandung, Anak Korban disuruh untuk memijit Terdakwa.
Pada saat di kamar, lalu Terdakwa bercerita bahwa isterinya sudah tidak
ah

lik
mau melayani hubungan suami isteri dan membujuk Anak Korban agar
mau melakukan hubungan suami isteri. Lalu Anak Korban disuruh tiduran
di kasur, masih memakai baju lengkap dan Terdakwa tiduran di atas
am

ub
badan Anak Korban dan membuka celananya. Terdakwa menggesek-
gesekan alat kelaminnya ke alat kelamin Anak Korban sampai
ep
mengeluarkan sperma yang mengenai rok Anak Korban. Peristiwa
k

tersebut berlangsung sekitar 10 (sepuluh) menit;


ah

- Bahwa dari bulan September 2018 sampai Juli 2019 Terdakwa tidak
R

si
melakukan persetubuhan terhadap Anak Korban, karena pada bulan
Desember 2018-Februari 2019 Anak Korban pulang ke Garut dikarenakan

ne
ng

ibu Anak Korban sedang sakit;


- Bahwa sekitar bulan Agustus 2019 hari dan tanggal lupa, pada saat di

do
gu

Pesantren Manarul Huda, Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani


Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung. Anak Korban disuruh Terdakwa
In
untuk memijit Terdakwa di kamarnya, lalu Anak Korban disuruh tiduran di
A

kasur dan Terdakwa tiduran di atas badan Anak Korban lalu menciumi pipi
Anak Korban setelah itu Anak Korban disuruh mengangkat rok Anak
ah

lik

Korban. Terdakwa lalu melepas celana dalam Anak Korban, dan


Terdakwa melepas celananya. Lalu Terdakwa memasukkan alat
m

ub

kelaminnya ke dalam alat kelamin Anak Korban, sampai mengeluarkan


sperma dan dikeluarkan di rok dan kasur. Kejadian tersebut sekitar 10
ka

(sepuluh) menit;
ep

- Bahwa sekitar bulan November 2019 hari dan tanggal yang Anak Korban
ah

lupa sekitar pukul 10.00 wib, Terdakwa mengajak Anak Korban untuk
R

melakukan hubungan suami isteri dan mengajak Anak Korban untuk


es
M

melakukannya di Apartemen SM. Setelah sampai di Tower C lantai 9


ng

Kamar 25, di tempat tersebut sudah ada anak korban X, anak korban II
on

Halaman 41 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan anaknya. Setelah itu Terdakwa menyewa 1 (satu) kamar lagi dan

si
mengajak Anak Korban untuk bersetubuh. Lalu Terdakwa menciumi pipi
dan bibir Anak Korban. Setelah itu Anak Korban disuruh tiduran di kasur

ne
ng
dan Terdakwa tiduran di atas badan Anak Korban. Terdakwa mengangkat
rok Anak Korban, melepas celana dalam Anak Korban, dan Terdakwa
melepas celananya. Lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke

do
gu dalam alat kelamin Anak Korban, sampai mengeluarkan sperma
dikeluarkan di kasur. Kejadiannya sekitar 7 (tujuh) menit;

In
A
- Bahwa sekitar bulan Maret 2020 sampai Juni 2020 hampir seminggu 4 kali
Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Anak Korban di Madani
ah

lik
Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung. Selain itu
pada bulan Mei 2020 pada saat melakukan persetubuhan, Terdakwa
memberitahukan kepada Anak Korban bahwa Terdakwa mengeluarkan
am

ub
spermanya di dalam alat kelamin Anak Korban;
- Bahwa dari bulan Juni 2020 sampai bulan September 2020 Anak Korban
ep
pulang ke Garut, dan sejak bulan Juni 2020 Anak Korban tidak datang
k

bulan. Anak Korban pulang ke Madani Boarding School Komplek


ah

Margasatwa Manisi Cibiru Bandung pada bulan September 2020. Lalu


R

si
Anak Korban memberitahukan kepada Terdakwa bahwa Anak Korban
sedang hamil, lalu Terdakwa menjawab, ‘’Ya sudah, gak apa-apa masa

ne
ng

harus digugurin, Saya tanggung jawab’’;


- Bahwa peristiwa terakhir pada bulan Desember 2020 hari dan tanggal

do
gu

Anak Korban lupa saat sedang hamil 7 (tujuh) bulan, Terdakwa


melakukan persetubuhan dengan Anak Korban. Peristiwanya pada saat di
In
rumah base camp Jalan Cibiru Hilir Bandung. Sekitar pukul 22.30 wib,
A

Terdakwa mengajak Anak Korban untuk melakukan persetubuhan. Lalu


Anak Korban disuruh untuk ke kamar Terdakwa dan Terdakwa mengajak
ah

lik

Anak Korban untuk melakukan persetubuhan. Terdakwa tiduran di kasur


memakai baju dan tidak memakai celana hanya memakai sarung, lalu
m

ub

Terdakwa menyuruh Anak Korban untuk membuka celana dalam Anak


Korban. Setelah itu Terdakwa melakukan persetubuhan dan
ka

mengeluarkan sperma di dalam alat kelamin Anak Korban, peristiwa


ep

tersebut sekitar berlangsung sekitar 10 (sepuluh) menit;


ah

- Bahwa Anak Korban melahirkan seorang bayi Laki-laki yang diberi nama
R

MAD pada tanggal 26 Januari 2021 di Bidan NH, Bandung. Pada saat
es
M

melahirkan, Anak Korban didampingi oleh Terdakwa dan anak korban X;


ng

on

Halaman 42 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Anak Korban tidak mengetahui alasan mengapa Terdakwa

si
memakai nama Sandi. Anak Korban pernah melihat di kartu berobat Anak
Korban II juga bukan nama Terdakwa melainkan atas nama Saksi XXI;

ne
ng
- Bahwa sejak bulan Oktober 2020 Anak Korban tinggal di Apartemen MS
lantai 3 bersama anak korban IV yang sedang hamil sekitar 5 (lima) bulan,
anak korban VIII dan anak korban X. Lalu pada bulan Desember 2020

do
gu Anak Korban pindah ke rumah base camp Jalan Cibiru Hilir Bandung
tinggal bersama Anak Korban I yang sedang hamil, Anak Korban IX (hamil

In
A
bulan Januari), Anak Korban XII, dan Anak Korban II bersama anaknya
lalu Anak Korban VII bersama anaknya datang ke basecamp pada Bulan
ah

lik
Januari dan sedang hamil anak kedua, lalu bulan Maret Anak Korban VIII
datang ke basecamp sedang hamil juga;
- Bahwa selama Anak Korban hamil sampai melahirkan, Anak Korban dan
am

ub
teman yang lain sudah tidak belajar atau sekolah lagi di Pesantren;
- Bahwa Terdakwa mengatakan apabila Anak Korban hamil akan
ep
bertanggung jawab, dan akan membesarkan anak dari anak korban
k

sampai besar dan sampai sukses, Terdakwa juga bilang akan


ah

menguliahkan santri-santri yang lain;


R

si
- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan kepada Anak
Korban, tidak ada kekerasan atau ancaman kekerasan;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa tidak menyuruh atau mempekerjakan santri pada saat


proses pembangunan, namun Anak Korban dan teman-teman berinisiatif

do
gu

untuk membantu;
- Bahwa hanya Terdakwa yang melakukan persetubuhan terhadap Anak
In
Korban dan Anak Korban tidak pernah melakukan persetubuhan dengan
A

orang lain;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
ah

lik

pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;


5. Anak Korban IV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
m

ub

berikut:
- Bahwa saat kejadian umur Anak Korban berumur 11 tahun sesuai Akta
ka

Kelahirannya yaitu Garut, 6 Oktober 2005;


ep

- Bahwa Anak Korban kenal dengan Terdakwa sejak pertama kali Anak
ah

Korban masuk Pasantren Manarul Huda di jalan parakan saat Komplek


R

Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota


es
M

Bandung;
ng

on

Halaman 43 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa persetubuhan terjadi pertama kali di Pesantren Manarul Huda di

si
jalan parakan saat komplek sinergi antapani jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung pada tahun 2016;

ne
ng
- Bahwa Anak Korban pertama kali bersetubuh sekira pada awal tahun
2016 di Pesantren Manarul Huda di jalan Parakansaat Komplek Sinergi
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung.

do
gu Sekira jam 23.00 wib Terdakwa tiba-tiba naik ke atas dan mendatangi
tempat tidur Anak Korban, kemudian Terdakwa tiba-tiba memeluk Anak

In
A
Korban dan menciumi bibir Anak Korban dan menciumi wajah Anak
Korban. Pada saat itu Anak Korban tidak berontak karena Anak Korban
ah

lik
kaget dan takut. Akhirnya Terdakwa membuka celana Anak Korban lalu
Terdakwa menggesekan alat kelaminnya ke alat Kelamin Anak Korban
dengan posisi Anak Korban tiduran dikasur dan Terdakwa di atas Anak
am

ub
Korban, hingga Terdakwa mengeluarkan sperma ke Kasur;
- Bahwa kedua kali pada tahun 2017 di Hotel yang Anak Korban lupa
ep
namanya di Kota Bandung ketika siang hari Terdakwa bilang ke Anak
k

Korban, “hayu ikut”, Anak Korban mengira Terdakwa mengajak Anak


ah

Korban karena ada kegiatan di luar. Akhirnya Anak Korban ikut dan
R

si
dibawa ke Hotel yang Anak Korban lupa namanya di Kota Bandung.
Setelah sampai Hotel Anak Korban dibawa ke kamar oleh Terdakwa, Anak

ne
ng

Korban kaget, kemudian Terdakwa bilang ke Anak Korban Bahwa


Terdakwa ingin Berhubungan Intim dengan Anak Korban dari situ Anak

do
gu

Korban tidak menolak karena Anak Korban takut. Kemudian Terdakwa


membuka baju dan celana Anak Korban, dan Terdakwa membuka baju
In
dan celana dalamnya. Kemudian dengan posisi Anak Korban tiduran
A

terlentang dan Terdakwa menindih Anak Korban di atas, kelamin


Terdakwa digesekgesekkan ke kelamin Anak Korban hingga Terdakwa
ah

lik

mengeluarkan spermanya diluar kelamin Anak Korban;


- Bahwa pada tahun 2019 di rumah di Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung,
m

ub

pada saat itu sekitar jam-jam di atas adzan Isya, Terdakwa memanggil
Anak Korban untuk memijit Terdakwa. Kemudian Anak Korban datang ke
ka

kamar 1 di Rumah Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung. Lalu Anak


ep

Korban memijit Terdakwa di lantai. Kemudian Terdakwa mengajak Anak


ah

Korban ke Kasur, selanjutnya Terdakwa menciumi pipi, bibir dan leher


R

Saksi Korban;
es
M

- Bahwa Saksi Korban tidak menolak/berontak karena Anak Korban merasa


ng

sudah sering berhubungan intim dengan Terdakwa, jadi Anak Korban


on

Halaman 44 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak menolak. Akhirnya Terdakwa membuka celana Anak Korban

si
kemudian Anak Korban membuka sendiri celana dalam Anak Korban,
kemudian Terdakwa membuka celana dalamnya. Dengan posisi Terdakwa

ne
ng
tiduran terlentang di kasur dan Terdakwa di atas Anak Korban, kemudian
Terdakwa dengan Anak Korban melakukan hubungan intim dengan cara
memasukan alat kelamin Terdakwa ke alat kelamin Anak Korban. hingga

do
gu Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam kelamin Anak Korban;
- Bahwa sekitar bulan Juni 2020 di rumah Tahfidz Madani Cibiru Kota

In
A
Bandung, sekitar jam 14.00 wib. Awalnya pada saat itu Anak Korban
sedang berada di Pesantren Manarul Huda, Antapani Kota Bandung,
ah

lik
kemudian Anak Korban di SMS oleh Terdakwa melalui Anak Korban X,
isinya Anak Korban dan Adel ke Cibiru. Kemudian Anak Korban dan Adel
pergi ke Cibiru menggunakan Grab. Setelah sampai di rumah Tahfidz
am

ub
Madani Cibiru Kota Bandung, Anak Korban langsung dipanggil oleh
Terdakwa untuk masuk ke Kamar Nomor 3. Kemudian pintu ditutup dan
ep
dikunci oleh Terdakwa, setelah masuk kamar Anak Korban dan Terdakwa
k

mengobrol setelah mengobrol Terdakwa memegang tangan Anak Korban,


ah

kemudian Terdakwa bicara ke Anak Korban bahwa Terdakwa mau


R

si
berhubungan intim. Dari situ Anak Korban tidak menolak ajakan Terdakwa
kemudian Terdakwa membuka celana Anak Korban dan Terdakwa

ne
ng

membuka celana juga, dengan Posisi Anak Korban terlentang di bawah


dan Terdakwa di atas, Terdakwa memasukkan kelaminnnya ke dalam

do
gu

kelamin Anak Korban, hingga Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam


kelamin Anak Korban;
In
- Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 jam 20.00 wib Terdakwa meng-SMS
A

Anak Korban, menanyakan Anak Korban mau pulang bersama Terdakwa


atau nanti, dan Anak Korban menjawab bahwa Anak Korban akan pulang
ah

lik

bersama Terdakwa, akhirnya pada tanggal 15 Mei 2021 Anak Korban


pulang bersama Terdakwa dengan cara Terdakwa memjemput Anak
m

ub

Korban ke rumah Anak Korban di Garut. Setelah itu, dari Garut langsung
datang ke rumah Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung. Kemudian
ka

Terdakwa mengajak Anak Korban ke kamar nomor 1. Kemudian


ep

Terdakwa membawa Anak Korban ke kasur dan membukakan celana


ah

Anak Korban, dengan posisi Anak Korban tidur terlentang dan Terdakwa
R

di atas Anak Korban, Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam


es
M

alat kelamin Anak Korban hingga mengeluarkan sperma di dalam alat


ng

kelamin Anak Korban;


on

Halaman 45 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi Anak Korban lebih dari 10 (sepuluh) kali

si
dan pada saat berhubungan badan, Terdakwa menciumi bibir, pipi dan
leher Anak Korban, kemudian meraba-raba payudara dan alat kelamin

ne
ng
Anak Korban;
- Bahwa Terdakwa pernah meminta berhubungan kelamin/badan dengan
Anak Korban pada saat Anak Korban sedang haid. Anak Korban sempat

do
gu menolak namun Terdakwa tetap memaksa Anak Korban untuk melakukan
hubungan intim. Anak Korban tetap menolak, akhirnya Terdakwa bilang,

In
A
“Ga apa-apa kalau tidak mau”, kemudian ketika Anak Korban tidur,
Terdakwa membangunkan Anak Korban untuk meminta berhubungan
ah

lik
intim dengan Anak Korban, kemudian Terdakwa memaksa Anak Korban
dengan cara tangan Anak Korban ditarik-tarik oleh Terdakwa. Akhirnya
Anak Korban dan Terdakwa berhubungan intim;
am

ub
- Bahwa Anak Korban hamil dan Anak Korban melahirkan pada tanggal 7
Januari 2021 di Bidan yang Anak Korban lupa namanya di Cibiru Hilir Kota
ep
Bandung. Setelah anak dari Anak Korban lahir, anak dari Anak Korban
k

ditempatkan di Basecamp Cibiru Hilir Nomor 31 Kota Bandung, awalnya


ah

anak dari Anak Korban diurus oleh anak korban X, kemudan setelah 2
R

si
(dua) bulan baru diurus oleh Anak Korban;
- Bahwa orang tua Anak Korban tidak tahu bahwa Anak Korban telah hamil

ne
ng

dan melahirkan seorang anak;


- Bahwa yang Anak Korban ketahui ada korban lain selain Anak Korban

do
gu

adalah Anak korban III, II, VI, XI;


- Bahwa terakhir kali Anak Korban melakukan hubungan badan dengan
In
Terdakwa pada tanggal 15 Mei 2021 jam 13.00 wib di rumah Tahfidz
A

Madani Cibiru Kota Bandung;


- Bahwa saat kejadian Anak Korban bersetubuh dengan Terdakwa ada
ah

lik

yang melihat yaitu antara anak korban VIII atau anak korban III, Anak
Korban tidak begitu jelas. Selain itu Saksi juga pernah melihat Santri lain
m

ub

berhubungan badan dengan Terdakwa, pada saat itu ketika Anak Korban
ketiduran di dekat Terdakwa, Anak Korban melihat Terdakwa sedang
ka

berhubungan badan dengan santri lain Anak Korban tidak mengetahui


ep

jelas siapa santri tersebut;


ah

- Bahwa Terdakwa pernah menyuruh Anak Korban jangan sekolah,


R

menyuruh untuk membantu anak bergantian;


es
M

Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang


ng

pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;


on

Halaman 46 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Anak Korban V, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

si
berikut:
- Bahwa pada saat peristiwa persetubuhan terjadi, umur Saksi 16 tahun;

ne
ng
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 ketika Saksi
masih kelas 3 SD, pada saat itu Terdakwa menikah dengan saudara Saksi
yaitu Saksi XXIV, sehingga Saksi ada hubungan keluarga dengan

do
gu Terdakwa;
- Bahwa pada tahun 2016 E, (kakak dari ibu Saksi) memberitahukan bahwa

In
A
ada sekolah di Bandung yang diurus oleh Saksi XXIV dan Terdakwa, serta
tidak dipungut biaya/gratis di Pesantren Manarul Huda di Jalan
ah

lik
Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
Tengah Kota Bandung, persyaratan yang dikumpulkan adalah KTP Orang
tua, Kartu Keluarga, Ijazah, Akte kelahiran;
am

ub
- Bahwa Saksi pernah disetubuhi Terdakwa, yang pertama pada tahun
2018 ketika Saksi masih kelas 1 SMA dan yang terakhir pada bulan
ep
Ramadhan tahun 2020, Terdakwa melakukan persetubuhan/berhubungan
k

badan dengan Saksi, Terdakwa melakukan hubungan badan dengan


ah

Saksi yaitu di :
R

si
- Hotel yang namanya Saksi lupa di Bandung;
- Rumah Tahfidz Al Iklhas Jalan Sukanegara Bandung;

ne
ng

- Yayasan Manarul Huda Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani


Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung;

do
gu

- Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
In
- Apartemen TSM Bandung;
A

- Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa mengajak Saksi menemani Terdakwa


ada acara di daerah Bandung, akan tetapi setelah Saksi ikut Terdakwa,
ah

lik

Saksi dibawa ke Hotel daerah Bandung, waktu itu Terdakwa mengendarai


sepeda motor;
m

ub

- Bahwa Saksi tidak ingat kapan pertama kali Saksi disetubuhi oleh
Terdakwa, yang Saksi ingat hanya tahunnya saja, yaitu tahun 2018, untuk
ka

jam persisnya Saksi lupa, tapi sekitar jam 10.00 wib masuk hotelnya dan
ep

keluarnya sekira pukul 11.30 wib. Cara Terdakwa menyetubuhi Saksi,


ah

setelah Saksi disuruh masuk kamar, Saksi disuruh duduk di pinggir tempat
R

tidur dan Terdakwa juga duduk di sebelah Saksi. Waktu itu Terdakwa
es
M

menceritakan tentang keluarganya dan isterinya;


ng

on

Halaman 47 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah Terdakwa bercerita tentang keluarganya, Saksi disuruh

si
tidur oleh Terdakwa, dengan cara Terdakwa merebahkan badan Saksi ke
kasur. Kemudian Terdakwa mengangkat baju bagian bawah Saksi dan

ne
ng
membuka celana yang Saksi pakai. Kemudian Terdakwa membuka sabuk
dan celana panjangnya. Kemudian Terdakwa memasukkan kelaminnya ke
alat kelamin Saksi;

do
gu - Bahwa pada saat alat kelamin Terdakwa masuk ke alat kelamin Saksi,
Saksi sempat berteriak, “Aaw Sakiit”, kemudian dijawab oleh Terdakwa,

In
A
“Gak papa, nanti juga gak sakit”, sambil Terdakwa terus menyetubuhi
Saksi. Kurang lebih 5 (lima) menit, Terdakwa mencabut alat kelaminnya
ah

lik
dari alat kelamin Saksi.
- Bahwa ketika Saksi ke kamar mandi, ketika Saksi sedang bersih-bersih
(cebok), Saksi melihat ada darah di alat kelamin Saksi dan alat kelamin
am

ub
Saksi terasa sakit;
- Bahwa yang diceritakan oleh Terdakwa kepada Saksi, tentang isteri
ep
Terdakwa, yaitu Saksi XXIV, yang sering tidak mau diajak bersetubuh oleh
k

Terdakwa. Terdakwa juga mengatakan kalau isteri Terdakwa sedang


ah

capek, Terdakwa butuh untuk bersetubuh dengan Saksi XXIV, tetapi


R

si
isterinya tidak mau. Terdakwa juga bilang, kalau Ibu (Isteri Terdakwa yaitu
Saksi XXIV) tidak mau punya anak banyak. Pokoknya kata Terdakwa, Ibu

ne
ng

(Isteri Terdakwa yaitu Saksi XXIV), selalu banyak alasan menolak kalau
diajak berhubungan badan;

do
gu

- Bahwa selain pernah disetubuhi di hotel Saksi juga pernah disetubuhi di


rumah Tahfidz Madani yang beralamat di Jalan Parakansaat Komplek
In
Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
A

Bandung kejadiannya kapan Saksi lupa, tahun 2018 sekira pukul 02.00
wib di lantai 2 Terdakwa membangunkan Saksi, posisi Saksi saat itu ada
ah

lik

di kasur atas karena kasurnya tingkat 2 dan yang lain tidur lelap. Saksi
disuruh ke dekat tangga dan kemudian Saksi dipeluk oleh Terdakwa
m

ub

setelah itu Saksi disuruh tiduran di lantai, Terdakwa membuka celana tidur
dan celana dalam Saksi setelah itu Terdakwa mengangkat sarungnya dan
ka

tidak memakai celana dalam lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya


ep

ke alat kelamin Saksi dan keluar masuk serta mencium bibir Saksi dan
ah

tangan Terdakwa meremas payudara Saksi, posisi Terdakwa di atas dan


R

Saksi dibawah sekira 10 menit lamanya, Terdakwa menyuruh Saksi untuk


es
M

tidur dan Terdakwa kembali lagi ke bawah;


ng

on

Halaman 48 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa peristiwa persetubuhan dilakukan juga di Hotel R Bandung pada

si
saat ada acara tentang kurikulum yang diadakan oleh Terdakwa dan
Saksi sebagai panitia pada acara itu, setelah selesai acara pukul 22.00

ne
ng
wib, Saksi kembali ke kamar dan di dalam kamar tersebut Saksi dengan
Saksi XXIV, Anak Korban X, VI, IV, dan H. Setelah bersih-bersih Saksi
diajak keluar kamar untuk membeli makanan tetapi belum sempat ke Loby

do
gu hotel tiba-tiba Saksi dibawa masuk ke kamar hotel lain, setelah masuk
kamar tersebut Saksi lupa lagi kamarnya yang mana Saksi disuruh untuk

In
A
tiduran di kasur oleh Terdakwa, sesudah itu Terdakwa membuka rok dan
celana dalam Saksi kemudian Terdakwa membuka celana dan celana
ah

lik
dalamnya dan Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke alat kelamin
Saksi dan mencium bibir dan meremas payudara Saksi sekira lamanya 10
menit, sesudah itu selesai beres-beres dan korban disuruh ke kamar yang
am

ub
ada Saksi XXIV, Anak Korban X, VI, IV, dan H;
- Bahwa Saksi pernah dibawa oleh Terdakwa ke Apartemen di Bandung
ep
untuk disetubuhi sekira akhir tahun 2019. Awalnya Saksi berada di Jalan
k

Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani


ah

Tengah Kota Bandung dan mengajak Saksi untuk ke tempat Travel


R

si
menggunakan sepeda motor. Setelah mengantar Terdakwa ternyata Saksi
dibawa ke Apartemen tersebut dan Saksi merasa takut dan sudah tahu

ne
ng

bahwa akan disetubuhi oleh Terdakwa. Setelah sampai di kamar, Saksi


mengobrol dan Terdakwa bertanya masalah kuliah Saksi mau kuliah di

do
gu

Bandung atau di Garut. Saksi bilang mau di Garut, kata Terdakwa ya


sudah di Garut. Kemudian Saksi dipeluk oleh Terdakwa setelah itu Saksi
In
disuruh tiduran di kasur, Terdakwa membuka celana tidur dan celana
A

dalam Saksi setelah itu Terdakwa mengangkat sarungnya dan tidak


memakai celana dalam lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke
ah

lik

alat kelamin Saksi dan digerakkan keluar masuk serta mencium bibir dan
tangan Terdakwa meremas payudara Saksi sekira 10 Menit lamanya
m

ub

Saksi tidak tahu Terdakwa mengeluarkan spermanya dimana, setelah


beres langsung disuruh pulang lagi bersama dengan Terdakwa kemudian
ka

pulang karena kata Terdakwa takut Saksi XXIV (Isteri Terdakwa)


ep

menanyakan;
ah

- Bahwa Saksi pernah melihat Terdakwa sedang bersetubuh dengan anak


R

korban VI dan IV sekira tahun 2018 di lantai 2 untuk dua-duanya


es
M

disetubuhi tetapi untuk waktunya berbeda kapan pastinya Saksi tidak ingat
ng

lagi;
on

Halaman 49 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi pernah mengalami di tahun 2020 yaitu Saksi dengan Anak

si
korban VII di rumah Cibiru Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di kamar
Nomor 2, awalnya Terdakwa memanggil Anak korban VII untuk datang ke

ne
ng
kamar nomor 2 dengan cara memanggilnya. Setelah itu Anak korban VII
memanggil Saksi disuruh memijat kaki Terdakwa, setelah itu Saksi
bersama Anak korban VII masuk ke kamar berbarengan. Saksi memijat

do
gu kaki Terdakwa dan Anak korban VII memijat kepala Terdakwa. Sesudah
itu Terdakwa menyuruh Anak korban VII untuk membawa air, setelah

In
A
Anak korban VII membawa air ke kamar Terdakwa, Anak korban VII dan
Saksi disuruh tidur di kamar Terdakwa dan Saksi disuruh tidur oleh
ah

lik
Terdakwa. Posisi Terdakwa ditengah Saksi dan Anak korban VII di
pinggirnya. Setahu Saksi, Anak korban VII berhubungan badan dengan
Terdakwa karena Saksi merasakan goncangan di kasur dan setelah itu
am

ub
baru Saksi disetubuhi oleh Terdakwa, membuka celana tidur dan celana
dalam Saksi, setelah itu Terdakwa mengangkat sarungnya dan tidak
ep
memakai celana dalam, lalu Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke
k

alat kelamin Saksi dan menggerakkan keluar masuk serta mencium bibir
ah

dan tangan Terdakwa meremas payudara Saksi, posisi Terdakwa di atas


R

si
dan Saksi di bawah sekira 10 menit lamanya dan Saksi tidak mengetahui
Terdakwa mengeluarkan spermanya di luar atau di dalam alat kelamin

ne
ng

Saksi, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi untuk tidur dan selama Saksi
sedang disetubuhi oleh Terdakwa Anak korban VII mengetahui karena

do
gu

belum tidur;
- Bahwa selama Saksi berhubungan badan dengan Terdakwa, tidak
In
memakai pengaman atau kondom. Saksi mengalami hamil dan sudah
A

memiliki anak yang sekarang usianya hampir 2 (dua) tahun yang diberi
nama MNFA (A) yang lahir pada tanggal 19 Januari 2019, setelah
ah

lik

melahirkan anak tersebut Saksi tidak bertemu kembali dengan anak Saksi
tersebut dan bertemu lagi pada saat penyerahan orang tua dan anak bayi
m

ub

oleh pihak kepolisian dan dari DP3AKB Provinsi Jawa Barat;


- Bahwa pada tanggal 19 Januari 2019 Saksi melahirkan di Bidan Dewi di
ka

Manglayang Cileunyi Bandung yang menemani saat Saksi melahirkan


ep

yaitu Anak korban X dengan Saksi XXI yaitu kakaknya Terdakwa;


ah

- Bahwa pada saat Saksi masuk ke Pesantren Manarul Huda saat itu Saksi
R

kelas 3 SMP dan sampai selesai kelas 3 SMA pada bulan Mei 2020 dan
es
M

Saksi melanjutkian kuliah di STAI Siliwangi Garut dan mengenai Rapor


ng

on

Halaman 50 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi mendapatkan rapot dan penilaian dan rapor serta Ijazah tersebut

si
Saksi pergunakan untuk persyaratan masuk kuliah;
- Bahwa Saksi tidak tahu Santri terbagi menjadi berapa kelas dan berapa

ne
ng
muridnya, setahu Saksi, Anak korban X yang tahu mengenai hal tersebut;
- Bahwa selama ini Saksi mendapat bantuan dari pemerintah lewat program
PIP yang diajukan oleh pesantren dan untuk dananya masuk ke rekening

do
gu atas nama Saksi sendiri yang diajukan atau dibuat oleh pihak pesantren
dan mengenai uang tersebut digunakan untuk beli Note Book untuk siswa

In
A
yang SMA dan uang tersebut urunan dari Saksi dan juga Anak Korban X;
- Bahwa Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakansaat, Komplek Sinergi
ah

lik
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung
awalnya dibentuk untuk Panti Sosial yang awalnya menurut Terdakwa
untuk menampung anak-anak yatim;
am

ub
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ep
7. Saksi II, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
k

- Bahwa Saksi adalah orang tua dari Anak korban II pada saat kejadian
ah

berumur 13 tahun;
R

si
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak anak saksi sekolah di
Pesantren Manarul Huda sekitar tahun 2017, anak kandung Saksi adalah

ne
ng

Anak korban II yang masuk Pondok Pesantren Manarul Huda sejak tahun
2017;

do
gu

- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi anak korban Anak korban II lebih dari
10 kali, bahkan ketika anak korban Anak korban II haidpun, Terdakwa
In
tetap meyetubuhi anak korban Anak korban II;
A

- Bahwa awal mulanya pada bulan Mei 2021 Saksi dipanggil Saksi IX, saat
itu Saksi IX memberitahu Saksi bahwa anaknya Saksi IX yang bernama
ah

lik

Anak Korban IX telah disetubuhi oleh Terdakwa. Kemudian saksi juga


diberitahu oleh Anak Korban IX;
m

ub

- Bahwa anak saksi ternyata sudah hamil dan mempunyai anak dari
Terdakwa, kemudian saksi menanyakan langsung kepada anak saksi
ka

yaitu anak korban Anak korban II apakah benar anak korban Anak korban
ep

II telah melahirkan dan mempunyai anak di Pesantren Manarul Huda,


ah

Kemudian anak korban Anak korban II mengakui bahwa benar ia telah


R

melahirkan dan mempunyai anak di Pesantren Manarul Huda;


es
M

- Bahwa keseharian anak korban Anak korban II masih tampak seperti


ng

biasa, tidak ada murung ataupun sedih;


on

Halaman 51 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa umur anak dari anak korban Anak korban II hampir 2 tahun,

si
berkelamin laki-laki, pada saat itu bayi tersebut berada di Rumah
Kontrakan Terdakwa yang beralamat di Cibiru Hilir. Setahu Saksi rumah

ne
ng
tersebut tempat berdiamnya santri yang hamil dan mempunyai anak;
- Bahwa selain anak korban Anak korban II masih ada korban lain yang
menjadi korban Terdakwa yaitu antara lain yang Saksi tahu Anak Korban

do
gu IX, Anak Korban I, Anak Korban III, Anak Korban X, O, Anak Korban V,
Anak Korban IV;

In
A
- Bahwa mengenai pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda
dicampuradukan dari berbagai tingkatan;
ah

lik
- Bahwa mengenai Rapor atau Ijazah anak saksi tidak pernah
mendapatkannya selama di Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
am

ub
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
8. Saksi III, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ep
- Bahwa Saksi mengetahui adanya persetubuhan yang dilakukan Terdakwa
k

dari keterangan orangtuanya Anak Korban IX yaitu Saksi Saksi IX yang


ah

menerangkan bahwa ada korban persetubuhan di Pondok Pesantren


R

si
Manarul Huda dimana cucu Saksi juga menimba ilmu di Pondok
Pesantren Manarul Huda Antapani Bandung;

ne
ng

- Bahwa cucu saksi yaitu anak korban Anak Korban III ternyata menjadi
korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dan anak korba Anak

do
gu

Korban III pada saat peristiwa terjadi baru berumur 15 tahun;


- Bahwa Saksi kenal Terdakwa sekitar tahun 2018 pada saat Saksi akan
In
mendaftarkan cucu saksi yaitu Anak Korban III ke Pondok Pesantren
A

Manarul Huda Bandung;


- Bahwa selain cucu Saksi, setahu Saksi ada korban lain, yaitu anaknya
ah

lik

Saksi I yaitu anak korban Anak Korban I, anak korban Anak korban II, dan
anaknya Saksi IX yaitu anak korban Anak Korban IX;
m

ub

- Bahwa mengenai berapa kali persetubuhan terjadi, Saksi tidak tahu


namun cucu Saksi tersebut telah hamil akibat disetubuhi Terdakwa dan
ka

anak dari cucu Saksi tersebut berumur 5 bulan dan diberi nama A;
ep

- Bahwa setahu Saksi dari keterangan anak korban Anak Korban III, bahwa
ah

anak korban Anak Korban III akan difasilitasi sampai kuliah;


R

- Bahwa Anak Korban III setelah adanya peristiwa tersebut mengalami


es
M

trauma dan ketakutan;


ng

on

Halaman 52 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa mengenai Rapor dan Ijazah cucu Saksi tersebut Saksi tidak

si
pernah melihat dan tidak pernah mendapatkannya;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa membeRikan pendapat yang pada

ne
ng
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
9. Saksi V, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi adalah ibu dari Anak Korban V dan setahu Saksi pada saat

do
gu Anak Korban V masuk Pondok Pesantren Manarul Huda berumur sekitar
15 tahun;

In
A
- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu anak Saksi, yaitu Anak Korban V menjadi
korban persetubuhan oleh Terdakwa, Saksi baru mengetahui pada Hari
ah

lik
Kamis, tanggal 3 Juni 2021, Saksi diberi tahu oleh adik saksi yang
bernama E, saat itu E bilang, “Teh Nde sing sabar, anak Nde si Anak
Korban V jadi korban, soalna Terdakwa dipenjara karena perkara
am

ub
pelecehan seksual”, dari keterangan E tersebut, Saksi kaget, dan pada
saat itu Saksi tidak menanyakan langsung kepada anak Saksi, yaitu Anak
ep
Korban V karena Saksi takut anak Saksi ketakutan juga;
k

- Bahwa setahu Saksi tidak ada perubahan sikap maupun perilaku dari
ah

Anak Korban V, dan karena selama ini Anak Korban V tidak ada bilang
R

si
kepada Saksi tentang terjadinya persetubuhan tersebut;
- Bahwa akibat persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap Anak

ne
ng

Korban V, Anak Korban V mengalami kehamilan hingga melahirkan


seorang anak;

do
gu

- Bahwa Saksi tidak mengetahui anaknya Anak Korban V sekarang tinggal


dimana dan dengan siapa, karena Saksi juga tidak pernah merawat
In
anaknya Anak Korban V;
A

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ah

lik

10. Saksi IV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Pelaku tindak pidana persetubuhan terhadap anak Saksi adalah
m

ub

Terdakwa, Terdakwa merupakan pengelola dan guru Pesantren;


- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa, kenal sejak anak Saksi sekolah di
ka

Pesantren Manarul Huda sekitar tahun 2016 dan tidak ada hubungan
ep

keluarga. Anak Saksi adalah Anak Korban IV, Ia adalah anak kandung
ah

Saksi sendiri;
R

- Bahwa anak korban Anak Korban IV pada saat peristiwa disetubuhi oleh
es
M

Terdakwa berumur 12 tahun;


ng

on

Halaman 53 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa awalnya mendapat kabar dari A, A memberi tahu isteri Saksi

si
untuk berkumpul di rumah Bu L yaitu orang tua anak korban X. Pada
saat itu Bu Lilis memberitahu Saksi bahwa ada masalah di Pesantren

ne
ng
Manarul Huda komplek Sinergi Antapani Kota Bandung. Kemudian pada
tanggal 8 Juni 2021 Saksi beserta isteri Saksi pergi ke Bandung untuk
berkumpul para orang tua yang anaknya menjadi santri di Pesantren

do
gu Manarul Huda. Lalu pada saat itu Saksi tahu bahwa anak Saksi yang
bernama Anak Korban IV telah menjadi korban tindak pidana

In
A
persetubuhan Terdakwa terhadap anak Saksi dan anak lain;
- Bahwa keseharian anak Korban Anak Korban IV masih seperti biasa,
ah

lik
seperti tidak ada masalah;
- Bahwa akibat dari perbuatan persetunuhan yang dilakukan Terdakwa
terhadap anak korban Anak Korban IV, Anak Korban IV mengalami
am

ub
kehamilan, saat ini anak korban Anak Korban IV sudah melahirkan
seorang anak laki-laki yang bernama Arkan berusia 5 bulan, Saksi juga
ep
tidak mengetahui dimana anak korban Anak Korban IV melahirkan;
k

- Bahwa selama anak korban Anak Korban IV hamil Saksi tidak


ah

mengetahui anak korban Anak Korban IV tinggal dimana dan selama


R

si
anak korban Anak Korban IV hamil Saksi tidak mengetahui bahwa anak
korban Anak Korban IV sedang hamil;

ne
ng

- Bahwa anak korban Anak Korban IV masuk Pesantren Manarul Huda


tersebut sebagai siswa sekolah, syarat masuk daftar Pesantren tersebut

do
gu

menyerahkan fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP dan Fotokopi Akta


Kelahiran anak korban Anak Korban IV;
In
- Bahwa yang mengajak anak korban Anak Korban IV untuk masuk
A

sekolah Pesantren adalah Rika. Mengajaknya dengan mengiming-imingi


masuk gratis tidak ada pungutan biaya apapun asal orang tua
ah

lik

mengijinkan, karena Pesantren masih belum ada muridnya;


- Bahwa Saksi tidak pernah menerima uang dari Terdakwa, hanya murid-
m

ub

murid suka diberi uang, kadang sebesar Rp.200.000,00 (dua ratus ribu
rupiah) setiap murid saat akan pulang ke rumahnya masing-masing;
ka

- Bahwa Saksi tidak tahu siapa-siapa saja guru yang mengajar, Saksi
ep

hanya tahu Terdakwa yang menjadi guru dan Terdakwa pernah bilang,
ah

kalau guru-guru lain ada dari luar;


R

- Bahwa Saksi menerangkan sampai saat ini Saksi belum pernah


es
M

menerima rapor atau Ijazah SD maupun SMP Anak Korban IV dari


ng

Pondok Pesantren Manarul Huda Kota Bandung. Saksi pernah bertanya


on

Halaman 54 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ke anak korban Anak Korban IV kemana Rapornya atau ijazahnya, anak

si
korban Anak Korban IV menjawab rapornya ada di Terdakwa;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

ne
ng
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
11. Anak Korban VI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

do
gu - Bahwa anak korban kenal Anak Korban VI, anak korban kenal sejak
tahun 2018 di Yayasan Manarul Huda Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani

In
A
Tengah Kota Bandung;
- Bahwa anak korban tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa,
ah

lik
tetapi masih satu kecamatan beda desa di Garut;
- Bahwa orang tua anak korban yang mendaftarkan anak korban di
Pondok Pesantren Manarul Huda dengan menyerahkan persyaratan
am

ub
hanya kartu keluarga, dan pada saat itu tidak dikenakan biaya, dan anak
korban pada saat itu baru kelas 5 SD;
ep
- Bahwa anak korban awalnya tidak mengetahui tentang Anak Korban I
k

yang menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa


ah

karena Anak Korban I tidak pernah cerita kepada anak Korban;


R

si
- Bahwa selain Anak Korban I ada juga korban lain yang disetubuhi oleh
Terdakwa yaitu: Anak korban VII; Anak Korban VIII; Anak Korban IV;

ne
ng

Anak Korban III; Anak Korban X; Anak korban II, sedangkan yang anak
korban tahu dari orang yaitu: Anak Korban XIII; Anak Korban IX; Anak

do
gu

Korban XII;
- Bahwa awalnya sekitar awal tahun 2018 di Perumahan Sinergi Jalan
In
Nyaman 34 Antapani Kota Bandung sebelum anak korban disetubuhi
A

Terdakwa, anak korban pernah diajak menikah oleh Terdakwa, akan


tetapi anak korban tidak menjawab, setelah itu Terdakwa sering
ah

lik

menemui anak korban dan mengajak ngobrol, baik di kamar maupun di


ruang tamu. Setelah itu Terdakwa sering memegang tangan anak korban
m

ub

dan memeluk anak korban, padahal anak korban sudah berusaha


menghindar dengan menggerakan badan akan tetapi anak korban
ka

merasa sungkan karena Terdakwa adalah pemilik yayasan;


ep

- Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang anak korban lupa untuk yang
ah

korban ingat awal tahun 2021 sekitar malam hari jamnya anak korban
R

lupa, dan persetubuhan itu terjadi di Perumahan Sinergi Jalan Nyaman


es
M

Nomor 34 Antapani Kota Bandung, anak korban hingga disetubuhi oleh


ng

Terdakwa berulang kali;


on

Halaman 55 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa awal bulan Juli tahun 2018, anak korban hamil dan bulan apa

si
anak korban lupa masih tahun 2018 Teh Anak korban Xtahu bahwa anak
korban hamil karena melihat perubahan pada tubuh anak korban dan

ne
ng
akhirnya Terdakwa diberitahu bahwa anak korban hamil, Teh Anak
korban Xtahu karena sebelumnya yang disetubuhi lebih dulu adalah Teh
Anak Korban X, kemudian Anak korban X disuruh Terdakwa untuk

do
gu membelikan susu hamil untuk anak korban;
- Bahwa pada Bulan Februari 2019 anak korban hendak melahirkan,

In
A
kemudian dibawa oleh Anak korban X ke bidan daerah Cingiset
Parakansaat Kota Bandung, nama tempat melahirkan adalah klinik A,
ah

lik
anak korban tidak didampaingi oleh Terdakwa karena pada saat itu
Terdakwa ada kegiatan di Jakarta dan malamnya Terdakwa datang dan
bilang kepada anak korban tidak usah khawatir karena Terdakwa akan
am

ub
tanggung jawab kepada anak korban dan bayinya;
- Bahwa setelah melahirkan anak korban dan bayinya dibawa ke kamar
ep
sewa Apartemen MSH. Selama satu minggu di Apartemen, anak korban
k

dijagai antara Teh Anak korban X dan Anak Korban VIII, setelah itu
ah

barulah anak korban dibawa lagi ke Antapani Kota Bandung;


R

si
- Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa bercerita kepada anak korban
bahwa Terdakwa telah bilang kepada isteri Terdakwa ada anak bayi

ne
ng

yang dititipkan ke Yayasan padahal itu adalah anak dari anak korban;
- Bahwa terakhir kali anak korban disetubuhi sekitar bulan November

do
gu

2020, tanggal lupa, jam berapa tidak ingat yang jelas sebelum dzuhur
anak korban disuruh mengantarkan uang oleh isterinya Terdakwa, yaitu
In
Saksi XXIV, untuk mengantarkan uang ke pondok pesantren di Marga
A

Satwa Cibiru Kota Bandung ke Terdakwa, anak korban berangkat


menggunakan ojek, dan setiba di Cibiru, anak korban bertemu Terdakwa
ah

lik

dan diminta masuk ke kamarnya yang menggunakan finger print, di


kamar, anak korban sempat ditanya kangen gak dengan Terdakwa, dan
m

ub

anak korban jawab tidak, dan anak korban dirayu mau gak, anak korban
diam akan tetapi Terdakwa langsung menyetubuhi dan mencabuli anak
ka

korban dengan cara mencium dan meraba raba badan anak korban dan
ep

memasukan penis Terdakwa ke dalam vagina anak korban;


ah

- Bahwa bulan Desember 2020 anak korban tidak datang bulan/haid, anak
R

korban tidak bilang ke Terdakwa karena takut hanya telat saja, dan
es
M

akhirnya akhir Januari 2021 barulah Terdakwa mengetahui bahwa anak


ng

on

Halaman 56 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban hamil lagi. Kemudian Terdakwa bilang kepada anak korban akan

si
tanggung jawab mengurus anak dari anak korban dan membiayainya;
- Bahwa anak korban disetubuhi oleh Terdakwa berapa kali, anak korban

ne
ng
lupa, tetapi lebih dari 10 (sepuluh) kali, dan sebagian besar peristiwa
persetubuhan dilakukan di komplek sinergi Jalan Nyaman nomor 34
Antapani Kota Bandung, dan hanya sekali peristiwa persetubuhan yang

do
gu dilakukan di Pondok Pesantren Komplek Marga Satwa Cibiru Kota
Bandung dan itu peristiwa yang terakhir hingga anak korban hamil yang

In
A
kedua kalinya;
- Bahwa setahu anak korban, Terdakwa tidak mengancam anak korban,
ah

lik
akan tetapi ada perbuatan Terdakwa yang membuat anak korban risi dan
tidak nyaman, yaitu pada saat Terdakwa memegang tangan dan
memeluk anak korban. Namun Terdakwa juga mengatakan dan
am

ub
menjanjikan kepada anak korban yaitu sebelum menyetubuhi anak
korban bahwa Terdakwa berjanji akan menikahi anak korban dan akan
ep
bertanggung jawab tentang kehidupan anak korban;
k

- Bahwa Orang Tua anak korban tidak mengetahui tentang apa yang
ah

terjadi pada anak korban dari peristiwa disetubuhi yang pertama hingga
R

si
hamil yang kedua kalinya;
- Bahwa anak korban jarang ikut kegiatan di masyarakat, akan tetapi santri

ne
ng

yang lainnya kalau mendapatkan uang dari yang mengundang, kadang


Terdakwa bilang uang tersebut dibelanjakan untuk kepentingan bersama

do
gu

seperti belanja sembako dan lainya, dan ada juga yang dipegang sendiri,
Terdakwa tidak memaksa, akan tetapi sering dibelanjakan untuk
In
kepentingan bersama;
A

- Bahwa awalnya anak korban ingin belajar hingga ke perguruan tinggi,


akan tetapi dengan peristiwa ini anak korban tidak bisa berbuat apa-apa,
ah

lik

namun Terdakwa pernah berjanji kepada anak korban akan


mengkuliahkan anak korban ke perguruan tinggi kalau ada rizki;
m

ub

- Bahwa Selama tinggal di yayasan yang dipimpin Terdakwa, anak korban


hanya belajar hingga SD, ijazah anak korban ada, untuk ijazah SMP
ka

anak korban belum lihat, pada saat itu anak korban fokus mengurusi
ep

anak dari anak korban, sedangkan untuk penilaian anak korban hanya
ah

pernah melihat rapor SD saja untuk SMP anak korban tidak pernah
R

melihat sama sekali rapornya hingga sekarang;


es
M

- Bahwa Saksi tidak tahu sumber dana yang didapat oleh Terdakwa untuk
ng

menjalankan yayasan yang dipimpinnya, tetapi anak korban hanya


on

Halaman 57 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melihat sering membuat laporan-laporan di komputer, tapi anak korban

si
tidak tahu laporan apa;
- Bahwa Saksi tidak pernah diajak mencari sumber dana oleh Terdakwa

ne
ng
untuk menjalankan yayasannya, dan orang tua tidak pernah diminta
sumbangan untuk pembangunan pesantren yang dikelola Terdakwa;
- Bahwa anak korban pernah beberapa kali pulang ke kampung diantar

do
gu oleh Terdakwa hingga ke rumah, dan anak korban diberi uang sejumlah
Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan alasan sebagai uang

In
A
bekal buat jajan dan untuk diberi ke orang tua, dan juga pernah sempat
diberi bingkisan lebaran;
ah

lik
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
12. Anak Korban VIII, tanpa disumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
am

ub
berikut:
- Bahwa anak korban kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni 2017 pada
ep
saat anak korban masuk ke Pesantren Manarul Huda Antapani, Kota
k

Bandung;
ah

- Bahwa anak korban mengetahui tentang Pesantren Manarul Huda


R

si
Antapani tersebut dari saudara anak korban bernama Anak Korban IV
dan Anak korban X yang sebelumnya sudah lebih dulu mondok di

ne
ng

Pesantren Manarul Huda Antapani. Terdakwa merupakan pemilik


Pesantren Manarul Huda Antapani dan pemilik rumah Madani di Cibiru,

do
gu

Terdakwa juga sering mengajar mengaji kitab;


- Bahwa pada saat anak korban awal masuk Pesantren Manarul Huda
In
Antapani, sudah ada sekitar 15 (lima belas) santriwati yang belajar atau
A

mondok di Pesantren tersebut;


- Bahwa korban lupa berapa kali Terdakwa menyetubuhi anak korban,
ah

lik

namun dalam seminggu sekitar 2 kali Terdakwa menyetubuhi anak


korban;
m

ub

- Bahwa tempat Terdakwa pernah melakukan persetubuhan kepada anak


korban yaitu di 4 (empat) tempat berbeda. Persetubuhan pernah
ka

dilakukan di Pesantren Manarul Huda, Jalan Parakansaat Komplek


ep

Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, di Apartemen


ah

MS, di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru,


R

Bandung, dan pernah di rumah basecamp Jalan Cibiru Hilir Bandung;


es
M

ng

on

Halaman 58 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa pertama kali menyetubuhi anak korban sekitar bulan

si
Juli tahun 2019 di Pesantren Manarul Huda Antapani Jalan Parakan Saat
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Bandung;

ne
ng
- Bahwa sekitar tahun 2019 pada saat anak korban sedang tidur, tiba-tiba
Terdakwa masuk ke kamar dan membangunkan anak korban lalu
meminta anak korban untuk memijit Terdakwa;

do
gu - Bahwa sekitar bulan Juli 2019 sekitar pukul 23.00 wib peristiwanya pada
saat di Pesantren Manarul Huda, Jalan Parakansaat Komplek Sinergi

In
A
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, anak korban disuruh
untuk memijit Terdakwa di ruang tamu, lalu Terdakwa menanyakan cerita
ah

lik
masa kecil anak korban, setelah itu Terdakwa mengajak pindah ke
kamar tidur. Lalu anak korban disuruh tiduran di kasur dan memeluk
badan serta mencium kening anak korban, masih memakai pakaian
am

ub
lengkap dan Terdakwa tiduran di atas badan anak korban lalu membuka
celana anak korban dan Terdakwa melepas sarungnya. Selanjutnya
ep
Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak
k

korban sampai mengeluarkan sperma yang mengenai sarung Terdakwa,


ah

kejadian tersebut sekitar 4 (empat) menit;


R

si
- Bahwa dari bulan Agustus 2019 sampai Oktober 2019 Terdakwa tidak
melakukan persetubuhan terhadap anak korban, anak korban hanya

ne
ng

disuruh memijit Terdakwa saja;


- Bahwa sekitar bulan November sampai Desember 2019, hari tanggal

do
gu

lupa malam hari, Kejadiannya pada saat di Pesantren Manarul Huda,


Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
In
Bandung. Anak korban disuruh untuk memijit Terdakwa di kamarnya, lalu
A

anak korban disuruh tiduran di kasur, Terdakwa tiduran di atas badan


anak korban lalu menicumi pipi dan kening anak korban setelah itu anak
ah

lik

korban disuruh mengangkat rok anak korban. Terdakwa lalu melepas


celana dalam anak korban, dan Terdakwa melepas celananya. Lalu
m

ub

Terdakwa memasukan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak


korban, sampai mengeluarkan sperma dikeluarkan di kasur. Kejadian
ka

tersebut sekitar 10 menit;


ep

- Bahwa sekitar bulan Januari 2020 hari dan tanggal lupa sekitar pukul
ah

02.00 wib, Terdakwa menyetubuhi anak korban di Madani Komplek


R

Margasatwa Manisi Cibiru Bandung. Sekitar bulan Agustus 2020, hari


es
M

dan tanggal yang anak korban lupa Terdakwa melakukan persetubuhan


ng

kepada anak korban di Apartemen Metro Suites Bandung sebanyak 1


on

Halaman 59 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kali. Selama tahun 2020 Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap

si
anak korban lebih dari 10 kali, dan kerap dilakukan di Madani Boarding
School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung. Dari bulan Januari

ne
ng
2021 sampai Mei 2021 Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap
anak korban di rumah basecamp Jalan. Cibiru Hilir Bandung. Saat itu
Anak Korban tidak tahu Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam

do
gu atau diluar alat kelamin anak korban.
- Bahwa pada bulan Maret 2021 anak korban sudah tidak datang bulan

In
A
dari bulan Januari 2021, lalu anak korban menggunakan test pack dan
hasilnya positif hamil. Setelah itu anak korban memberitahukan kepada
ah

lik
Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil, lalu Terdakwa menjawab,
‘’Biarkan dia lahir ke dunia, Saya bakal biayain sampai kuliah, sampai dia
sudah mengerti, kita berjuang bareng-bareng’’;
am

ub
- Bahwa peristiwa terakhir pada hari Rabu tanggal 19 bulan Mei 2021 saat
anak korban sedang hamil 4 (empat) bulan, Terdakwa melakukan
ep
persetubuhan terhadap anak korban. Peristiwanya pada saat di rumah
k

basecamp Jalan Cibiru Hilir Bandung. Terdakwa mengajak anak korban


ah

untuk melakukan persetubuhan. Lalu anak korban disuruh untuk ke


R

si
kamar Terdakwa dan Terdakwa mengajak anak korban untuk melakukan
persetubuhan. Terdakwa tiduran di kasur memakai baju dan tidak

ne
ng

memakai celana hanya memakai sarung, lalu Terdakwa membuka


celana dalam korban. Setelah itu Terdakwa melakukan persetubuhan

do
gu

dan anak korban tidak tahu Terdakwa mengeluarkan spermanya dimana,


kejadian tersebut sekitar 5 menit;
In
- Bahwa sejak bulan Januari 2021 sampai Mei 2021 anak korban tinggal di
A

rumah base camp Jalan Cibiru Hilir Bandung tinggal bersama Anak
Korban X, Anak Korban IV, anaknya Anak Korban IV, Anak Korban VI,
ah

lik

anaknya Anak Korban VI, Anak Korban III, anaknya Anak Korban III,
Anak korban VII, Anak Korban II, dan anaknya Anak Korban II. Lalu
m

ub

bulan Mei 2021 juga anak korban pindah ke Apartemen MS lantai 10


bersama Anak Korban VI, anaknya Anak Korban IV, dan anaknya Anak
ka

Korban III, dan Anak korban VII;


ep

- Bahwa selama hamil, anak korban dan yang lain sudah tidak belajar atau
ah

sekolah lagi di Pesantren;


R

- Bahwa Terdakwa mengatakan kepada anak korban apabila anak korban


es
M

hamil Terdakwa akan bertanggung jawab, berjuang bareng-bareng


ng

on

Halaman 60 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai anak besar dan sampai sukses. Terdakwa juga bilang akan

si
menguliahkan anak korban;
- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan kepada anak

ne
ng
korban, tidak ada kekerasan atau ancaman kekerasan;
- Bahwa setahu Saksi, para santriwati yang sudah disetubuhi oleh
Terdakwa, yaitu :

do
gu 1. Anak korban II (16 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-laki
berumur 1 tahun.

In
A
2. Anak Korban VI (17 tahun), sudah mempunyai seorang anak
Perempuan berumur 2 tahun bernama A, dan sedang hamil 6 bulan.
ah

lik
3. Anak Korban IV (15 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-laki
4 bulan bernama MA.
4. Anak korban VII ( 20 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-
am

ub
laki 2 hari.
5. Anak Korban III (15 tahun), sudah mempunyai seorang anak laki-laki
ep
bernama MA, umur 4 bulan;
k

6. Anak Korban IX (17 tahun), sedang hamil 3 bulan;


ah

7. Anak Korban XI (18 tahun) sudah disetubuhi;


R

si
8. Anak korban X(18 tahun) sudah disetubuhi;
9. Anak Korban XII (17 tahun) sudah disetubuhi;

ne
ng

10. Anak Korban XIII (15 tahun ) sudah disetubuhi;


11. Anak Korban I (15 tahun) sudah disetubuhi;

do
gu

- Bahwa selama anak korban di Pesantren Manarul Huda, anak korban


pernah mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama sekitar 3 kali
In
yang masuk ke rekening Bank BJB Syariah yaitu pernah mendapatkan
A

Rp.450.000,00 (empat ratus lima puluh ribu rupiah), Rp.500.000,00 (lima


ratus rubu rupiah) dan Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah). Terdakwa
ah

lik

meminta agar uang bantuan yang masuk ke rekening masing-masing


santri disatukan semua untuk membeli seragam di Pesantren;
m

ub

- Bahwa Terdakwa tidak menyuruh atau mempekerjakan santri pada saat


proses pembangunan, namun para santri berinisiatif untuk membantu;
ka

Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang


ep

pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;


ah

13. Anak korban VII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
R

berikut:
es
M

- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa pada bulan Juni 2018, yaitu Saat
ng

Saksi mulai mondok di Pesantren Manarul Huda;


on

Halaman 61 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Pesantren tempat Saksi mondok, belajar ilmu agama tersebut

si
adalah Pesantren Manarul Huda Antapani semenjak dari pertengahan
2018;

ne
ng
- Bahwa awalnya ketika sedang jam istirahat, Saksi dan para santriwati
mengobrol kemudian Saksi mendengar teman-teman Saksi
menceritakan kepada Saksi bahwa Anak Korban I pernah disetubuhi

do
gu oleh Terdakwa, namun Saksi tidak terlalu menanggapinya, saat itu Saksi
kepikiran dan bingung bagaimana menghadapi situasi yang juga telah

In
A
terjadi terhadap Saksi sendiri, dan Saksi tidak ingin memperpanjang
pembicaraan yang terbuka sehingga atas apa yang terjadi terhadap
ah

lik
Anak Korban I, Saksi tidak melanjutkan obrolan tersebut sehingga Saksi
tidak mengetahui hal lain atas Anak Korban I;
- Bahwa saat Saksi mendengar obrolan tersebut Saksi tidak mengetahui
am

ub
ada atau tidak yang ikut menyaksikan atau melihat terjadinya peristiwa
tersebut, namun sepengetahuan Saksi bila Terdakwa sedang
ep
menyetubuhi pasti tidak akan ada yang melihat karena yang lain sudah
k

tidur seperti halnya yang telah terjadi terhadap diri Saksi sendiri;
ah

- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu siapa saja yang telah disetubuhi, namun
R

si
akhirnya Saksi mengetahui bahwa ada korban lain yang telah disetubuhi
oleh Terdakwa yang tak lain adalah satriwatinya Terdakwa sendiri yaitu

ne
ng

Neng Anak Korban XII, Anak Korban XIII, Neng Anak Korban IV, Anak
Korban VI, Anak korban X, Anak Korban III, Anak korban II, Anak Korban

do
gu

I, Anak Korban IX, Anak Korban XI, Anak Korban VIII;


- Bahwa setahu Saksi korban yang sudah mempunyai anak akibat
In
persetubuhan tersebut adalah:
A

a. Anak Korban VI, saat ini bayi berumur 2 (dua) tahun bulan diberi
nama A.
ah

lik

b. Neng Anak Korban IV saat ini bayi berumur 4 (empat) bulan diberi
nama A
m

ub

c. Anak Korban III saat ini bayi berumur 4 (empat) bulan diberi nama A.
d. Anak korban II saat ini bayi berumur 1 (satu) tahun lebih diberi nama
ka

MF Alias S.
ep

e. Saksi sendiri sekarang ini bayi laki-laki korban berumur 3 (tiga) hari.
ah

Sementara yang dalam kondisi hamil :


R

a. Anak Korban VI, berumur 6 (enam) bulan;


es
M

b. Anak Korban VIII, berumur 4 (empat) bulan;


ng

on

Halaman 62 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan terhadap Saksi, tetapi

si
Saksi lupa waktu pesisnya hanya dapat dipastikan terjadi pada tahun
2019 di dalam kamar tidur Terdakwa, di pesantren/ panti asuhan/

ne
ng
yayasan Manarul Huda yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, yaitu tempat Saksi belajar di
tempat tersebut;

do
gu - Bahwa Saksi sudah disetubuhi oleh Terdakwa berapa kali, Saksi tidak
ingat, sedangkan tempat kejadian :

In
A
a. Di Yayasan Manarul Huda Madani Boarding School yang beralamat
di Komplek Margasatwa Kecamatan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
ah

lik
Kabuopaten Bandung, di kamar 1 lantai 1, waktu kejadian Saksi
lupa;
b. Di Panti Sosial Asuhan Anak Madani yang beralamat di Komplek
am

ub
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, tepatnya
di kamar tidur Terdakwa yang berada di lantai 1, waktu kejadian
ep
Saksi lupa;
k

- Bahwa atas peristiwa persetubuhan yang menimpa Saksi tidak ada


ah

orang yang tahu atau menyaksikan, namun kemudian Saksi


R

si
menceritakan atas apa yang telah menimpa Saksi kepada Anak Korban
XII, namun yang Saksi ceritakan tidak secara detail karena Saksi malu

ne
ng

menceritakannya;
- Bahwa untuk pertama kali dan malam berikutnya alat kelamin Terdakwa

do
gu

tidak masuk ke dalam alat kelamin Saksi, setelahnya berusaha


menyetubuhi Saksi yang ke-4 (empat) kalinya, alat kelamin Saksi
In
mengeluarkan darah, dan saat itu alat kelamin Terdakwa baru setengah
A

yang masuk ke dalam alat kelamin Saksi, dan seterusnya alat kelamin
Terdakwa pada setiap peristiwa Terdakwa menyetubuhi Saksi selalu
ah

lik

masuk ke dalam alat kelamin milik Saksi;


- Bahwa setiap menyetubuhi Saksi, Terdakwa tidak pernah membuka baju
m

ub

Saksi, rok yang Saksi kenakan hanya dibuka ke atas, namun Terdakwa
meremas-remas payudara Saksi;
ka

- Bahwa saat ini Saksi sudah memiliki bayi laki-laki dan Saksi saat ini
ep

bingung menghadapi situasi yang telah terjadi terhadap diri Saksi,


ah

campur aduk perasaan Saksi tidak menentu, dan awalnya Saksi takut
R

menceritakan apa yang telah menimpa Saksi ini terhadap kedua orang
es
M

tua Saksi tentang persetubuhan yang dilakukan Terdakwa sehingga


ng

kedua orang tua Saksi tidak mengetahui yang telah terjadi, bahkan Saksi
on

Halaman 63 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah melahirkan bayi akibat disetubuhi oleh Terdakwa awalnya kedua

si
orang tua Saksi tidak mengetahuinya;
- Bahwa Saksi telah melahirkan bayi laki-laki hasil dari persetubuhan yang

ne
ng
telah dilakukan oleh Terdakwa di Bidan Hj. PA yang beralamat di Kota
Bandung, anak korban melahirkan pada hari Minggu, tanggal 30 Mei
2021, jam 21.20 wib dengan ditemani oleh Terdakwa kemudian setelah

do
gu melahirkan anak korban ditemani oleh Anak Korban IV;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

In
A
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
14. Saksi VI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ah

- Bahwa anak Saksi telah menjadi korban persetubuhan yang dilakukan

lik
oleh Terdakwa dan anak Saksi merupakan santri di Yayasan Manarul
Huda Jalan Nyaman Nomor 34, Antapani Tengah, Kota Bandung;
am

ub
- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Saksi I Saepul yang ternyata anaknya
yaitu Anak Korban VI adalah salah satu dari korban persetubuhan yang
ep
dilalukan oleh Terdakwa;
k

- Bahwa Saksi kenal Terdakwa sekitar tahun 2018, dimana Saksi datang
ah

R
ke Yayasan Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah

si
Kota Bandung dan bertemu Terdakwa sebagai pimpinan Yayasan

ne
ng

Manarul Huda;
- Bahwa berawal pada tahun 2017 akhir Bibi L datang menemui isteri
Saksi untuk menawarkan kepada Anak Korban VI apakah mau sekolah

do
gu

di Bandung, karena di Bandung sudah ada anaknya yang bernama Anak


korban X dan Anak Korban IV, lalu tanpa ragu Anak Korban VI tertarik
In
A

dan mau sekolah di Bandung, lalu Saksi bersama isteri Saksi setuju
untuk membawa Anak Korban VI sekolah di Bandung karena semua
ah

biaya sekolah ditanggung oleh Yayasan serta dijanjikan hingga sampai


lik

kuliah tanpa biaya apapun/gratis;


- Bahwa pada keesokan harinya Saksi dan isteri Saksi berkumpul di
m

ub

Limbangan di rumah A, Bu L dan anaknya Anak Korban X, Bu AY


anaknya Anak Korban IV, setelah itu dengan dikawal Bu A berangkat
ka

ep

menuju ke Bandung dengan menumpang kendaraan Elf;


- Bahwa pada saat pindah Anak Korban VI sekolah di Yayasan Manarul
ah

Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, saat


R

itu Saksi dan keluarga tidak pernah dimintai persyaratan apapun dari
es
M

pihak Yayasan, baik kartu keluarga (KK) atau surat pindah SD sekalipun;
ng

on

Halaman 64 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang disampaikan oleh Terdakwa kepada Saksi dan yang lainnya

si
saat itu bahwa biaya sekolah, makan minum dan segala sesuatunya
ditanggung oleh Terdakwa, dan Terdakwa juga menjanjikan akan

ne
ng
membiayai uang kuliah Anak Korban VI sampai ke perguruan tinggi,
berdasar hal tersebut Saksi semakin yakin dan mengijinkan anak Saksi
mengikuti pelajaran di Yayasan milik Terdakwa;

do
gu - Bahwa Saksi dan isteri Saksi datang langsung ke tempat Yayasan
Manarul Huda Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani

In
A
Tengah Kota Bandung yang dipimpin Terdakwa, dan Saksi melihat
kondisi tempat tersebut tidak layak dihuni karena yang tinggal di tempat
ah

lik
tersebut banyak penghuninya serta tidak ada tempat yang seperti saksi
bayangkan kalau pondok itu ada asramanya, tempat sekolahnya, bahkan
masjidpun tidak ada, hanya berupa rumah tingkat 2 (dua) lantai, dan
am

ub
tempat tersebut yang dijadikan menjadi 1 (satu) tempat mengaji, sekolah
dan lain-lain, jadi sangat tidak layak untuk dihuni sebagai Yayasan;
ep
- Bahwa saat itu Saksi dan isteri Saksi hendak membawa pulang kembali
k

Anak Korban VI untuk kembali pulang ke rumah, akan tetapi Anak


ah

R
Korban VI tidak mau, dan di kemudian hari terlihat banyak sekali

si
perubahan sikap dan tingkah laku dari diri Anak Korban VI, dimana pada

ne
ng

saat lebaran Anak Korban VI tidah betah berlama-lama di rumah dan


hanya 3 (tiga) hari di rumah, Anak Korban VI selalu minta pulang kembali
ke Bandung dan hal tersebut membuat Saksi mulai curiga atas sikap dan

do
gu

tingkah laku Anak Korban VI;


- Bahwa Saksi dihubungi oleh Bu L dari P2TP2A Kabupaten Garut yang
In
A

menyampaikan bahwa Anak Korban VI telah menjadi korban


persetubuhan dan pencabulan, kemudian Saksi diminta untuk
ah

menghubungi Bu Ulfa dari P2TP2A Provinsi Jawa Barat yang meminta


lik

Saksi untuk datang ke Bandung dan bertemu dengan Bu U yang


menjelaskan bahwa Anak Korban VI menjadi korban persetubuhan dan
m

ub

pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa bertempat di Yayasan


Manarul Huda Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung;
ka

- Bahwa Saksi sama sekali tidak mengetahui tentang kejadian tersebut,


ep

namun isteri Saksi pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2019 saat
ah

hendak membezuk Anak Korban VI, mendapati bahwa di Yayasan ada


R

beberapa orang bayi, dan ketika isteri Saksi menanyakan perihal bayi-
es
M

bayi tersebut, mendapatkan jawaban bahwa bayi-bayi tersebut dititipkan


ng

di Yayasan untuk dirawat bersama dengan para santriwati yang lain;


on

Halaman 65 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi baru mengetahui bahwa ternyata Anak Korban VI dalam

si
keadaan hamil kedua dari anak Terdakwa;
- Bahwa Saksi dan isteri Saksi tidak pernah menanyakan rapor atau ijazah

ne
ng
sekolah, karena sangat percaya kepada Terdakwa, selain itu Saksi dan
Istri Saksi tidak pernah menandatangani rapor atau surat apapun yang

do
berurusan dengan sekolah apalagi tanda tangan rapor Anak Korban VI;
gu - Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Anak Korban VI dapat dana
bantuan dari pemerintah seperti Kartu Pintar, namun berdasarkan

In
A
penuturan dari Anak Korban VI, bahwa sejak awal tahun 2018 Anak
Korban VI sudah disetubuhi oleh Terdakwa dan pada awal tahun 2019
ah

lik
Anak Korban VI melahirkan, dan merawat anaknya yang pertama,
hingga pada tahun 2020 Anak Korban VI hamil anak kedua;
- Bahwa pada setiap lebaran Anak Korban VI selalu pulang kampung,
am

ub
akan tetapi lebaran tahun ini Anak Korban VI tidak pulang, lalu Saksi dan
isteri Saksi datang ke Yayasan serta disuruh ke Pondok di Cibiru akan
ep
k

tetapi tidak berhasil menemui Anak Korban VI, lalu Saksi dan isteri Saksi
memutuskan kembali pulang ke rumah, hingga akhirnya Saksi
ah

R
mengetahui kejadian dimana Terdakwa telah menyetubuhi Anak Korban

si
VI;

ne
ng

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
15. Saksi VII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

do
gu

- Bahwa yang melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak


dibawah umur adalah Terdakwa di Yayasan Pendidikan dan Sosial
In
A

Manarul Huda;
- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu tentang perbuatan Terdakwa
ah

menyetubuhi anak Saksi dan yang lainnya, Terdakwa mengetahui


lik

setelah diberitahu polisi di Polda Jawa Barat;


- Bahwa saat saksi menanyakan bagaimana peristiwa tindak pidana
m

ub

persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, anak Saksi tidak mau


menjelaskan bagaimana Terdakwa melakukan tindak pidana
ka

ep

persetubuhan terhadap anak Saksi;


- Bahwa yang menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh
ah

Terdakwa adalah anak kandung Saksi yang bernama Anak Korban VII
R

yang sekarang berumur 20 tahun;


es
M

- Bahwa Anak Korban VII saat masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda
ng

sekitar tahun 2018 saat Anak Korban VII akan naik ke kelas 2 SMA;
on

Halaman 66 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa persyaratan Anak Korban VII masuk ke Pondok Pesantren

si
Manarul Huda diantaranya rapor sekolah sebelumnya, surat pindah dari
AGBR, Kartu keluarga, Akta kelahiran, dan KTP orang tua;

ne
ng
- Bahwa saat masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda tidak dipungut
biaya apapun dan biaya untuk bulanan pun tidak ada;
- Bahwa awal pertama Saksi tahu adanya Pondok Pesantren Manarul

do
gu Huda pada saat Saksi main ke rumah saudara Saksi di Andir, Kota
Bandung, yang pada saat itu Saksi ketemu dengan Saksi XVIII, yaitu

In
A
ayah Terdakwa. Kemudian Saksi XVIII menjelaskan bahwa ada
pesantren gratis dan tidak dipungut biaya apapun yaitu Pondok
ah

lik
Pesantren Manarul Huda. Kebetulan pada saat itu Saksi dan suami
sedang mencari pesantren untuk Anak Korban VII. Karena Anak korban
VII pada saat sekolah di AGBR suka kesiangan, kemudian Saksi dan
am

ub
suami berinisiatif untuk memindahkan Anak korban VII ke Pondok
Pesantren Manarul Huda;
ep
- Bahwa sebelum Saksi memasukkan Anak korban VII masuk ke Pondok
k

Pesantren Manarul Huda, suami Saksi yaitu melihat dulu bagaimana


ah

keadaan fasilitas maupun proses belajarnya, suami Saksi mengatakan


R

si
fasilitasnya layak dan berada di dalam sebuah komplek perumahan,
namun suami Saksi tidak melihat kamar yang digunakan untuk santri,

ne
ng

juga untuk proses belajar mengajar pada saat itu suami saksi tidak
melihat karena tidak naik ke lantai 2 dimana tempat santri belajar;

do
gu

- Bahwa Saksi hanya sekali nengok Anak korban VII di Pondok yang
beralamat di Cibiru, pada saat itu Saksi dan suami sedang ada
In
pertemuan dengan Terdakwa membahas tentang Anak korban VII akan
A

melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren Manarul Huda. Untuk ada


atau tidaknya proses belajar mengajar Saksi tidak tahu, bahkan saat
ah

lik

suami Saksi bekerja di Yayasan Manarul Huda, suami Saksi melihat


proses pembelajaran pun jarang, ada proses belajar mengajar pada saat
m

ub

ada pemilik yayasan saja;


- Bahwa pada saat kelulusan Anak korban VII tidak pernah menerima
ka

raport dari Pondok Pesantren Manarul Huda dan sampai Anak Korban
ep

VII melanjutkan kuliahpun Saksi belum pernah melihat rapornya;


ah

- Bahwa atas perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, saat ini Anak
R

korban VII mempunyai seorang anak yang umur dan namanya Saksi
es
M

belum tahu, karena setahu Saksi, Anak korban VII baru punya anak;
ng

on

Halaman 67 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat Anak korban VII pulang ke rumah, Anak korban VII

si
tidak pernah mengeluh ataupun menceritakan adanya tekanan saat
mengikuti proses pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda,

ne
ng
bahkan untuk pulang ke rumahpun sangat jarang;
- Bahwa suami Saksi pernah bekerja di Yayasan Manarul Huda selama 3
(tiga) bulan sebagai pekerja bangunan, dimana pada saat itu di Yayasan

do
gu manarul Huda yang beralamat di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung sedang tahap

In
A
pembangunan lantai 2 (dua). Saksi mendapat upah sebesar
Rp.150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) perharinya;
ah

lik
- Bahwa suami saksi pernah mengatakan bahwa pekerja bangunan pada
saat itu hanya berdua yaitu suami Saksi dan U yang juga orang tua
santri, yaitu ayahnya L dan L. Pada saat itu keterangan dari suami Saksi
am

ub
bahwa para santri ikut membantu proses pembangunan;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang
ep
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
k

16. Saksi VIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ah

- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertama anak saksi bernama
R

si
Anak Korban VIII masuk ke Yayasan Manarul Huda sejak tahun 2016;
- Bahwa sepengatahuan Saksi yang menjadi korban adalah anak Saksi,

ne
ng

Anak Korban X, Anak Korban IV, Anak Korban VI dan yang lainnya Saksi
tidak mengetahui namanya;

do
gu

- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana terjadinya


tindak pidana persetubuhan, pada tanggal 6 Juni 2021 saksi
In
diberitahukan oleh pihak UPTD PPA Kabupaten Garut bahwa anak Saksi
A

menjadi korban tindak pidana persetubuhan di Yayasan atau Pesantren


Manarul Huda;
ah

lik

- Bahwa yang menjadi pelaku tindak pidana persetubuhan terhadap anak


Saksi dan teman-temannya adalah Terdakwa;
m

ub

- Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana cara Terdakwa melakukan


persetubuhan terhadap para korban;
ka

- Bahwa kondisi Anak Korban VIII akibat persetubuhan yang dilakukan


ep

Terdakwa menjadi hamil;


ah

- Bahwa awal mulanya L (orang tua Anak Korban X) memberitahukan


R

kepada Saksi dan anak Saksi bahwa ada Pesantren gratis sampai kuliah
es
M

dan untuk makan dikasih, dengan obrolan tersebut Anak Korban VIII
ng

menjadi tergiur ditambah Anak korban X adalah keluarga Saksi sehingga


on

Halaman 68 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada teman di Pesantren, akan tetapi awal mulanya Saksi tidak

si
menyetujuinya dikarenakan perasaan Saksi tidak memberikan ijin tapi
Anak Korban VIII meminta terus kepada Saksi sehingga akhirnya Saksi

ne
ng
memberikan ijin kepada Anak Korban VIII sekolah di Pesantren Manarul
Huda;
- Bahwa persyaratan yang diberrikan kepada pihak Pondok Pesantren

do
gu Manarul Huda adalah KK, KTP dan akta kelahiran Anak Korban VIII;
- Bahwa selama anak Saksi masuk ke Pondok Pesantren Manarul Huda

In
A
dari tahun 2016, dari kelas 4 SD sampai dengan tahun 2021 kelas 3
SMP, Saksi tidak pernah melihat Rapor atau Ijazah SD Anak Korban VIII
ah

lik
dari siapapun;
- Bahwa selama anak Saksi sekolah di Pesantren Manarul Huda dari
tahun 2016 sampai dengan 2021, Saksi kadang-kadang bergantian
am

ub
dengan isteri Saksi yang bernama DM melihat dan mengontrol anak
Saksi ke Pesantren Manarul Huda. Pada tahun 2018 Saksi pernah
ep
datang ke Pesantren Manarul Huda Jalan Parakansaat Komplek Sinergi
k

Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung


ah

untuk melihat anak Saksi dan ingin melihat Ijazah SD anak Saksi, akan
R

si
tetapi Terdakwa tidak memperlihatkan dengan alasan Ijazah dan rapor
Anak Korban VIII ada nanti akan diperlihatkan kepada orang tuanya.

ne
ng

Setelah itu Saksi melihat ke lantai duanya, ternyata tempat tidur dan
tempat belajarnya dalam satu ruangan yang dipisahkan oleh lemari, dan

do
gu

saksi bertanya juga kepada Terdakwa bagaimana sistem


pembelajarannya jika ruang belajar sempit dan santrinya ada yang SD,
In
SMP dan SMA belajar dalam satu ruangan, kemudian Terdakwa
A

menjawab bahwa para santri semuanya belajar disini dan untuk sistem
pembelajaran memanggil guru dari luar, dari situ saksi pulang dan
ah

lik

banyak kecurigaan dalam hati Saksi, setelah itu Saksi memaksa anak
Saksi untuk pindah sekolah akan tetapi Anak Korban VIII tidak mau
m

ub

dipindahkan sekolahnya dan Saksi juga menuruti kemauan anak Saksi;


- Bahwa selama Anak Korban VIII sekolah di Pesantren Manarul Huda
ka

dari tahun 2016 sampai dengan 2021 tidak ada pungutan biaya atau
ep

iuaran yang diminta oleh pihak Pesantren Manarul Huda, hanya ketika
ah

Saksi datang ke Pesantren Manarul Huda Saksi memberikan uang


R

kepada Anak Korban VIII untuk bekal saja;


es
M

ng

on

Halaman 69 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui Yayasan Manarul Huda bergerak dalam

si
bidang apa, akan tetapi ketika Saksi datang ke Yayasan Manarul Huda
ada tulisan di banner bahwa Yayasan tersebut Panti Sosial;

ne
ng
- Bahwa selama Anak Korban VIII sekolah di Pesantren Manarul Huda
dari tahun 2016 sampai dengan 2021, ketika masih SD Anak Korban VIII
sering pulang ke rumah kurang lebih dalam satu tahun 3 (tiga) kali

do
gu pulang, akan tetapi semenjak masuk SMP pulang ke rumah dalam
setahun hanya sekali pernah Saksi tanyakan kepada Terdakwa,

In
A
alasannya banyak tugas sekolah, pada puasa bulan Mei 2021 Anak
Korban VIII pulang ke rumah dan tidak lama sampai lebaran dijemput
ah

lik
oleh Terdakwa langsung, akan tetapi tidak ke rumah Saksi, tetapi malah
menunggu di Leuwigong, Garut, dan ketika saksi menyapa Terdakwa
terlihat seperti gelisah dan ketakutan dan langsung pergi saja dengan
am

ub
alasan akan menjemput santri yang lainnya;
- Bahwa selama Saksi datang ke Pesantren Manarul Huda Saksi belum
ep
pernah melihat anak kecil atau bayi, akan tetapi saksi pernah mendengar
k

dari Lilis ada anak kecil atau bayi di Yayasan tersebut akan tetapi
ah

sepengetahuan Saksi anak tersebut adalah titipan atau anak yang


R

si
diasuh oleh Yayasan Manarul Huda;
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang

ne
ng

pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;


17. Anak korban X, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

do
gu

berikut:
- Bahwa anak korban kenal dengan Anak Korban I pada akhir 2018
In
setelah Anak Korban I masuk ke lingkungan Pesantren Manarul Huda
A

Antapani Bandung, kemudian bersama-sama belajar ilmu agama di


Pesantren tersebut dengan cara mondok (menetap) di tempat tersebut,
ah

lik

sedangkan dengan Terdakwa anak korban kenal pada Akhir 2015,


Terdakwa sebagai guru, pemilik Pondok Pesantren Manarul Huda, yang
m

ub

juga pengasuh dan pembimbing anak korban, dan sekaligus sebagai


paman jauh anak korban;
ka

- Bahwa awalnya anak korban tidak mengetahui perihal kejadian Anak


ep

Korban I telah disetubuhi oleh Terdakwa, namun pada pertengahan


ah

bulan Mei 2021, ketika sedang jam istirahat, para santriwati mengobrol
R

kemudian Anak korban II menceritakan bahwa Anak Korban I pernah


es
M

disetubuhi oleh Terdakwa, namun anak korban tidak terlalu


ng

menanggapinya, kemudian Anak Korban III kembali menceritakan


on

Halaman 70 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepadanya bahwa Anak Korban I pernah disetubuhi oleh Terdakwa, saat

si
itu korban kepikiran dan bingung bagaimana menghadapi situasi yang
menimpa kami ini, dan anak korban tidak ingin memperpanjang

ne
ng
pembicaraan Vulgar.
- Bahwa berdasarkan data yang ada Anak Korban I, lahir di Garut tanggal
27 Januari 2006, dan pada saat kejadian saat itu Anak Korban I berusia

do
gu 14 tahun;
- Bahwa anak korban tinggal/ mondok di Pesantren Manarul Huda untuk

In
A
belajar ilmu agama sejak awal November 2015;
- Bahwa setahu anak korban dan santriwati yang pernah belajar di
ah

lik
Pesantren Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung yaitu:
1) Anak korban X, tanggal lahir 2003, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah
am

ub
II;
2) Anak Korban VI, tanggal lahir 2004, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ep
H;
k

3) Anak Korban IV, tanggal lahir 2005, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ah

Saksi IV;
R

si
4) Anak Korban XI, Tanggal lahir, 2003, Alamat Jawa Barat, Nama
Ayah K;

ne
ng

5) Anak korban II, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
Y;

do
gu

6) Anak Korban IX, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
Saksi IX.
In
7) Anak Korban XII, lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah KS.
A

8) Anak Saksi I, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah CS.
9) AL, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat, Nama Ayah G.
ah

lik

10) Anak Saksi VII, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
IN.
m

ub

11) Anak Saksi II, tanggal lahir 2009, alamat Jawa Barat, Nama Ayah IS.
12) Anak Korban I, tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ka

AS.
ep

13) KHK, tanggal lahir 2011, alamat Jawa Barat, Nama Ayah AMY;
ah

14) Anak Korban VIII, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
R

Saksi VIII.
es
M

15) Anak Korban XIII, tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
ng

S.
on

Halaman 71 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16) Anak Saksi III, tanggal lahir 2005, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah K.

si
17) Anak Saksi VI, tanggal lahir 2003, alamat Jawa Barat, Nama Ayah S.
18) Anak Saksi V, Tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat Nama Ayah JJ.

ne
ng
19) Anak Saksi IV, Tanggal lahir 2007, alamat Banten, Nama Ayah AWS.
20) NA, Tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah EF.
21) MNR, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah S.

do
gu 22) KD, tanggal lahir 2013, alamat DIY, Nama Ayah LAS.
23) YPS, tanggal lahir 2007, ALAMAT Jawa Barat Nama Ayah IM.

In
A
24) Anak Korban III, alamat Jawa Barat, Nama Ayah AM.
Jumlah seluruh santriwati yang ada 24 (Dua Puluh Empat) orang;
ah

lik
Santriwati yang sudah keluar adalah :
1) ER, tanggal lahir 2005, alamat Bangka, Nama Ayah R;
2) LH, tanggal lahir 2004, alamat Jawa Barat, Nama Ayah MR;
am

ub
3) NNT, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat Nama Ayah CM;
4) NN, Tanggal lahir 2004, alamat Sumatera Utara, Nama Ayah P;
ep
5) AF, tanggal lahir 2003, alamat Jawa Barat, Nama Ayah S;
k

6) HHAM, tanggal lahir 2010, alamat Jawa Barat, Nama Ayah TW;
ah

7) AHAR, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat Nama Ayah DS


R

si
(Sudah Lulus Namun Ijazah Belum Keluar);
8) ANA, tanggal lahir 2006, Alamat Jawa Barat, Nama Ayah Drs. HU;

ne
ng

9) RAT, tanggal lahir 2006, alamat Jawa Barat, Nama Ayah DK;
10) ZPA, tanggal lahir 2007, alamat Jawa Barat, Nama Ayah O;

do
gu

11) DA, tanggal lahir 2005, alamat Jawa Barat, Nama Ayah AAP;
12) Anak korban VII tanggal lahir 2001, alamat Jawa Barat, Nama Ayah
In
J.
A

Jumlah santriwati yang keluar 11 (sebelas) orang Anak


- Bahwa awalnya anak korban tidak mengetahui siapa saja yang telah
ah

lik

menjadi korban Terdakwa, namun saat ini anak korban mengetahui


bahwa ada santriwati lainnya yang menjadi korban persetubuhan yang
m

ub

dilakukan oleh Terdakwa, yaitu: Neng Anak Korban XII, Anak Korban
XIII, Neng Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak korban VII, Anak
ka

Korban III, Anak korban II, Anak Korban I, Anak Korban IX, Anak Korban
ep

XI, Anak Korban VIII, dan anak korban sendiri;


ah

- Bahwa anak korban baru mengetahui kemudian bahwa:


R

1) Anak Korban VI, saat ini memiliki 2 (dua) orang anak diberi nama A
es
M

dan APM yang lahir 29 Juli 2021;


ng

2) Anak Korban IV, saat ini memiliki seorang anak bayi diberi nama A;
on

Halaman 72 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Anak Korban III, saat ini memiliki seorang anak bayi diberi nama A;

si
4) Anak korban VII, saat ini memiliki seorang anak bayi;
5) Anak korban II, saat ini memiliki seorang anak bayi diberi nama MF

ne
ng
alias S;
6) Anak Korban V memiliki seorang anak bayi bernama A;
7) Anak Korban IX, memiliki seorang anak bayi bernama R;

do
gu 8) Anak Korban VIII, memiliki seorang anak bayi, tapi tidak tahu
namanya;

In
A
- Bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan terhadap anak korban
sekitar awal Januari 2020 di dalam kamar tidur Terdakwa di pesantren
ah

lik
Manarul Huda yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor
34 Antapani Kota Bandung;
- Bahwa anak korban sudah disetubuhi sebanyak 6 (enam) kali oleh
am

ub
Terdakwa bertempat di :
 Di Base Camp yang beralamat di Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Cibiru
ep
Hilir Kota Bandung, tepatnya di dalam kamar tengah lantai 1, waktu
k

terjadinya persetubuhan tersebut pada akhir Maret 2021 pada jam


ah

sebelum adzan ashar;


R

si
 Di Madani Boarding School yang beralamat di Komplek Margasatwa

ne
Kecamatan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kabupaten Bandung,
ng

tepatnya di kamar 1 lantai 1, waktu kejadian anak korban lupa, anak


korban di tempat tersebut disetubuhi sebanyak 2 (dua) kali dengan

do
gu

waktu yang berbeda;


 Di pesantren Manarul Huda yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan
In
A

Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, tepatnya di kamar tidur


Terdakwa yang berada di lantai 1, waktu kejadian anak korban lupa,
disetubuhi sebanyak 3 (tiga) kali dengan waktu yang berbeda, yang
ah

lik

dapat anak korban ingat hanyalah kejadian pada sekira awal Januari
2020, sekira jam 23.00 wib;
m

ub

- Bahwa pada setiap kejadian persetubuhan tersebut anak korban selalu


menolak permintaan Terdakwa, namun Terdakwa terus memaksa anak
ka

ep

korban bila menolak dan terus menyetubuhi anak korban, hingga


akhirnya tidak bisa menolak karena takut;
ah

- Bahwa setiap akan menyetubuhi anak korban, Terdakwa selalu terlebih


R

dahulu memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar


es
M

tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan


ng

badan/intim, Terdakwa selalu berkata kepada anak korban dengan


on

Halaman 73 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membisikan kata-kata bahwa, “Guru itu harus ditaati, dan dihormati”

si
sehingga akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk
tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang

ne
ng
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa dengan cara paksa
memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke dalam alat kelamin
anak korban yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara

do
gu Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak
korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;

In
A
- Bahwa peristiwa persetubuhan oleh Terdakwa kepada anak korban tidak
ada orang yang mengetahui atau menyaksikannya, namun setelah
ah

lik
kejadian persetubuhan oleh Terdakwa di Basecamp, anak korban
pernah menceritakan kejadian yang menimpa anak korban kepada Anak
Korban III yang ternyata merupakan korban dari Terdakwa juga;
am

ub
- Bahwa anak korban tidak ingat semua peristiwa dan pakaian apa yang
korban kenakan pada setiap kejadian, namun hanya satu yang dapat
ep
anak korban ingat, yaitu kejadian yang terjadi sewaktu di pesantren
k

Manarul Huda yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor


ah

34 Antapani Kota Bandung, ketika itu anak korban mengenakan pakaian


R

si
kemeja tangan ¾ warna merah putih;
- Bahwa pada saat kejadian persetubuhan tersebut alat kelamin Terdakwa

ne
ng

dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban oleh Terdakwa, hingga


Terdakwa mengeluarkan sperma di luar dan mengenai rok dan baju

do
gu

anak korban yang dikenakan saat itu;


- Bahwa pada saat Terdakwa menyetubuhi anak korban tidak pernah
In
membuka baju anak korban, hanya saja rok yang anak korban kenakan
A

dibuka ke arah atas, lalu Terdakwa membuka paksa celana dalam anak
korban, namun seingat anak korban Terdakwa pernah juga membuka
ah

lik

kancing baju anak korban dan menciumi payudara anak korban;


- Bahwa anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan
m

ub

pemeriksaan kesehatannya, dan berdasarkan hasil Visum Et Repertum


yang diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung
ka

tanggal 3 Juni 2021 Nomor Polisi R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang


ep

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.,


ah

M.Kes., dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan: selaput


R

dara robek arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan hasil
es
M

pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;


ng

on

Halaman 74 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang

si
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
18. Anak Korban IX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

ne
ng
berikut:
- Bahwa peristiwa Terdakwa menyetubuhi Anak Korban adalah sewaktu
Anak Korban berumur 14 tahun, ketika Anak Korban duduk di kelas 2

do
gu (dua) SMP, dimulai pada pertengahan Oktober 2018 sampai dengan
terakhir tanggal 3 Mei 2021 dan Anak Korban sudah disetubuhi sewaktu

In
A
pondok pesantren masih beralamat di Komplek Sinergi Parakansaat,
Antapani, Kota Bandung dan kemudian pindah pondok pesantren ke
ah

lik
komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II
Kabupaten Bandung, dan setiap kejadian dilakukan di kamar Terdakwa;
- Bahwa Anak Korban mengenal Terdakwa karena Terdakwa adalah guru,
am

ub
pemimpin dan pengasuh pondok pesantren yang Anak Korban tinggali
untuk belajar ilmu agama ditempat tersebut;
ep
- Bahwa Anak Korban disetubuhi pertama kali awalnya Anak Korban
k

diajak ngobrol terlebih dahulu oleh Terdakwa, kemudian kepala Anak


ah

Korban dipegang kemudian ditarik agar bisa bibir Anak Korban dicium
R

si
oleh Terdakwa, saat itu Anak Korban dirayu dan dibujuk oleh Terdakwa
dengan mengatakan, “Jangan takut gitu, dan nggak ada seorang ayah

ne
ng

yang akan menghancurkan masa depan anaknya”, karena Anak Korban


percaya apa yang dikatakan Terdakwa sebagai guru, akhirnya Anak

do
gu

Korban diam saja diperlakukan apapun oleh Terdakwa sebagai guru


yang menurut pemahaman Anak Korban adalah seorang yang wajib
In
dihormati;
A

- Bahwa pada saat peristiwa tersebut bibir dan anggota tubuh Anak
Korban yang lain diraba-raba Terdakwa, kemudian Terdakwa
ah

lik

memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin Anak Korban,


namun saat pertama kali alat kelamin Anak Korban mengeluarkan darah
m

ub

dan alat kelamin milik Terdakwa tidak masuk ke dalam alat kelamin Anak
Korban;
ka

- Bahwa malam berikutnya Terdakwa melakukan hal yang sama kepada


ep

Anak Korban dan saat kejadian rok yang Anak Korban kenakan berikut
ah

celana berikut celana dalam Anak Korban dibuka oleh Terdakwa,


R

kemudian Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin


es
M

Anak Korban hingga kemudian mengeluarkan air mani, namun biasanya


ng

air maninya selalu dikeluarkan diluar dan mengenai seprei;


on

Halaman 75 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa peristiwa tersebut berawal semenjak pertengahan Oktober 2018,

si
sewaktu Anak Korban belajar ilmu Agama dengan cara mondok di
Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda dibawah pimpinan,

ne
ng
pengasuh sekaligus gurunya adalah Terdakwa, awalnya pondok
beralamat di Komplek Sinergi Parakansaat, Antapani, Kota Bandung dan
kemudian pindah ke Jalan Sukanagara Nomor 78 Bandung, kemudian

do
gu pindah lagi ke komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, peristiwa persetubuhan

In
A
terhadap Anak Korban tersebut terjadi di Komplek Sinergi Parakansaat,
Antapani, Kota Bandung dan di komplek Yayasan Marga Satwa
ah

lik
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung;
- Bahwa seingat Anak Korban, saat itu Anak Korban disetubuhi oleh
pimpinan, pengasuh sekaligus gurunya yaitu Terdakwa yang dilakukan
am

ub
lebih dari 30 (tiga puluh) kali hingga anak korban hamil, dengan jadual
rutin melakukan persetubuhan Terdakwa kepada Anak Korban sekurang-
ep
kurangnya 5 (lima) hari sekali;
k

- Bahwa awalnya pihak keluarga tidak mengetahui kejadian yang telah


ah

menimpa Anak Korban tersebut karena Anak Korban takut untuk


R

si
menceritakan dan merasa malu serta bingung harus memulai darimana
menceritakan kejadian yang telah terjadi tersebut, bahkan Anak Korban

ne
ng

merasa takut bila saat liburan berada di rumah berlama-lama karena


takut ketahuan;

do
gu

- Bahwa suatu saat, yaitu pada waktu liburan lebaran tanggal 5 Mei 2021,
Anak Korban pulang ke rumah, ibu Anak Korban curiga melihat kondisi
In
Anak Korban yang seperti terlihat hamil, hingga akhirnya Anak Korban
A

berterus terang atas kejadian yang menimpa Anak Korban tersebut


kepada orang tua Anak Korban;
ah

lik

- Bahwa setiap kejadian Anak Korban di dalam kamar Terdakwa, setahu


Anak Korban tidak ada yang melihat atau mendengar secara langsung,
m

ub

namun sebelum kejadian karena biasanya para santriwati dipanggil ke


dalam kamar maka banyak teman Anak Korban yang mengetahui ketika
ka

dipanggil ke kamar sebelum persetubuhan tersebut terjadi, dan yang


ep

mengetahui hal itu adalah Anak Korban II dan Anak Korban I;


ah

- Bahwa Anak Korban pernah dirayu dan dibujuk oleh Terdakwa dengan
R

mengatakan “Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan
es

menghancurkan masa depan anaknya”,


M

ng

on

Halaman 76 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pernah terjadi pemaksaan terhadap Anak Korban ketika sebelum

si
menyetubuhi Anak Korban, dengan cara kepala Anak Korban pernah
ditarik Terdakwa dengan maksud agar bibir Anak Korban bisa dicium

ne
ng
oleh Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi Anak Korban selalu di kamar Terdakwa
baik itu ketika Pondok Pesantren di Komplek Sinergi Parakansaat,

do
gu Antapani, Kota Bandung dan sesudahnya pindah Pondok Pesantren ke
komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru

In
A
II Kabupaten Bandung, dan tidak pernah di tempat lain, kecuali yang
terjadi kepada teman Anak Korban yang Anak Korban dengar dari
ah

lik
keterangan teman Anak Korban yaitu Anak korban II, pernah disetubuhi
di Hotel N Bandung, dan Hotel A Kota Bandung, namun tempatnya Anak
Korban tidak mengetahui persis karena Anak Korban hanya mengetahui
am

ub
sekilas saja;
- Bahwa ada korban lain yang telah disetubuhi oleh Terdakwa, yaitu
ep
teman-teman Anak Korban sendiri santriwati Pondok Manarul Huda di
k

Tahfidz Madani yaitu Anak korban II, Anak Korban I, bahkan ada yang
ah

telah melahirkan bayi;


R

si
- Bahwa berdasarkan Akta Kelahiran Anak Korban, Anak Korban lahir
pada tanggal 20 Oktober 2004;

ne
ng

- Bahwa saat ini Anak Korban lebih suka menyendiri di kamar dan enggan
bergaul dengan teman-teman Anak Korban karena malu, dan Anak

do
gu

Korban selalu merasa takut;


Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa membeRikan pendapat yang
In
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
A

19. Saksi IX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dapat keterangan dari anak saksi yang bernama Anak
ah

lik

Korban IX bahwa anak Saksi tersebut telah disetubuhi Terdakwa yang


tanggal dan bulannya tidak menyebutkan, namun tahunnya sekira tahun
m

ub

2018 sampai dengan 2021 dan peristiwanya terjadi di rumah Tahfidz


Madani Cibiru Bandung;
ka

- Bahwa anak korban Anak Korban IX pada saat peristiwa persetubuhan


ep

terjadi berumur 15 tahun karena anak korban Anak Korban IX lahir pada
ah

tanggal 6 September 2004;


R

- Bahwa Saksi kenal Terdakwa sekitar tahun 2018 pada saat Saksi akan
es
M

menengok anak saksi yaitu anak korban Anak Korban IX di Pondok


ng

Pesantren Manarul Huda, sedangkan Terdakwa yang mempunyai


on

Halaman 77 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pondok Pesantren dan merupakan Guru dan juga pengurus Yayasan

si
Pesantren Manarul Huda Bandung yang setahu Saksi beralamat di
komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru

ne
ng
Kota Bandung;
- Bahwa Saksi mengetahui adanya persetubuhan terhadap anak saksi dari
adik ipar yang tinggal di Tasik yaitu E, awalnya Saksi menelpon ke kakak

do
gu anak korban Anak Korban IX dan mengatakan bahwa anak korban Anak
Korban IX pernah membeli testpack (alat test kehamilan), dan Saksi

In
A
diminta bertanya ke anak korban Anak Korban IX, lalu I konfirmasi ke
Saksi untuk menanyakan langsung ke anak korban Anak Korban IX
ah

lik
mengenai apakah benar pernah membeli Testpack tersebut. Kemudian
ibu saksi korban Anak Korban IX menanyakan kepada anak korban Anak
Korban IX hari Jumat, tanggal 14 Mei 2021, awalnya anak korban Anak
am

ub
Korban IX tidak mengaku tetapi setelah ditanyakan beberapa kali
akhirnya mengakui bahwa anak korban Anak Korban IX telah disetubuhi
ep
oleh Terdakwa yang merupakan gurunya di Pondok Pesantren Manarul
k

Huda dari Tahun 2018 sudah disetubuhi oleh Terdakwa tersebut;


ah

- Bahwa anak korban Anak Korban IX bercerita kepada Ibunya pada saat
R

si
ditanya, bahwa anak Korban Anak Korban IX telah setubuhi oleh
Terdakwa;

ne
ng

- Bahwa mengetahui peristiwa tersebut, Saksi berkomunikasi dengan adik


saksi yaitu AS dan tidak lama kemudian keponakan saksi datang yaitu R

do
gu

dan setelah mengetahui kejadian tersebut, akhirnya dipertemukan


dengan Kuasa Hukum dan setelah itu ternyata diketahui ada korban lain
In
yaitu anak dari Saksi I dan masih ada hubungan keluarga, selanjutnya
A

pada Tanggal 18 Mei 2021 Saksi beserta anak korban beserta Saksi I
pergi ke Bandung dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Jawa
ah

lik

Barat;
- Bahwa menurut keterangan anak korban Anak Korban IX tahun 2018
m

ub

masih di Antapani, Bandung dan kemudian di rumah Tahfidz Madani di


Cibiru, Bandung;
ka

- Bahwa dari keterangan anak korban Anak Korban IX, anak korban ANAK
ep

KORBAN IX dijanjikan akan difasilitasi oleh Terdakwa sampai kuliah ke


ah

UIN Bandung;
R

- Bahwa anak korban Anak Korban IX setelah adanya peristiwa tersebut


es
M

tampak mengalami trauma, menjadi pendiam yang awalnya biasa atau


ng

on

Halaman 78 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aktif mengobrol, sekarang untuk makan susah sehingga disuapi oleh

si
ibunya;
- Bahwa atas peristiwa tersebut anak korban Anak Korban IX hamil;

ne
ng
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
20. Saksi X, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

do
gu - Bahwa Saksi adalah orang tua dari anak korban Anak korban X;
- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui apa-apa, kemudian pada awal

In
A
Juni 2020, isteri Saksi yang bernama L mendapatkan kabar dari
tetangga yang bernama O yaitu orang tua Anak Korban VI yang juga
ah

lik
teman anak saksi, yang memberitahu saksi bahwa ada permasalahan
terkait anak saksi di pesantren tempatnya mondok dan belajar, kemudian
saksi mencari tahu dan setelahnya mendapatkan kejelasan dari kantor
am

ub
P2A Kabupaten Garut dan barulah saksi mengetahui bahwa anak saksi
menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;
ep
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat anak saksi yaitu Anak korban
k

X tinggal di pondok pesantren Manarul Huda yang dikelola oleh


ah

Terdakwa, juga didalam rumah Madani, hingga kemudian saksi


R

si
mendengar Terdakwa ditangkap oleh Penyidik dari Polda Jawa Barat;
- Bahwa setelah kejadian anak saksi yaitu anak korban Anak korban X

ne
ng

sempat ditempatkan di rumah aman di kantor P2A Provinsi Jawa Barat


sehingga ketika itu Saksi tidak mengetahui keadaannya, namun

do
gu

berdasarkan laporan isteri Saksi mengatakan bahwa anak saksi Anak


korban X sering menangis dan selalu meminta maaf kepada orangtua
In
karena sudah melakukan dosa, namun anak saksi tidak terbuka atas apa
A

yang menimpanya, bahkan anak saksi cenderung menutup diri, dan


pernah meminta untuk keluar dari tempat tersebut;
ah

lik

- Bahwa kemudiaan anak saksi dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan


pemeriksaan, berdasarkan Surat hasil Visum Et Repertum atas nama
m

ub

anak korban Anak korban X Binti Saksi X yang dikeluarkan oleh Rumah
Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 Nomor
ka

Polisi R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter


ep

Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG, M.Kes. dengan hasil


ah

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam


R

satu, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
es
M

selaput dara tidak utuh;


ng

on

Halaman 79 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

si
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
21. Anak Korban XI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

ne
ng
berikut:
- Bahwa anak korban kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2015 ketika
anak korban kelas 6 SD di AM Dago ketika itu Terdakwa sebagai guru

do
gu Bahasa Arab;
- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi anak korban dan yang disetubuhi

In
A
selain anak korban, setahu anak korban adalah Anak Korban XIII;
- Bahwa pada saat kejadian persetubuhan tersebut umur anak korban
ah

lik
adalah 17 tahun anak korban lahir di Subang pada tanggal 10 Maret
2003;
- Bahwa anak korban pertama kali masuk ke Pondok Pesantren Manarul
am

ub
Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung pada bulan Mei 2016,
ep
ditawarkan oleh Chandra yaitu teman Terdakwa ketika mengajar di SD
k

Al Mukhlis Dago;
ah

- Bahwa persyaratan yang harus dikumpulkan pada saat mendaftar di


R

si
Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani
Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung adalah KTP

ne
ng

orang tua, Kartu Keluarga, dan Akte Kelahiran anak korban, dan
sekolah di yayasan tersebut tidak dipungut biaya/gratis;

do
gu

- Bahwa sekira bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali


menyetubuhi anak korban bertempat di Pesantren Manarul Huda
In
Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
A

Bandung, pada saat itu Terdakwa mengajak anak korban untuk


bersetubuh, namun sebelum anak korban menjawab karena masih
ah

lik

dalam keadaan bingung, Terdakwa secara paksa langsung


menyingkapkan rok anak korban lalu membuka celana dalam anak
m

ub

korban, selanjutnya memasukkan alat kelamin Terdakwa ke alat


kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan sperma di luar
ka

alat kelamin anak korban;


ep

- Bahwa anak korban telah disetubuhi oleh Terdakwa sebanyak 6 (enam)


ah

kali dengan cara yang sama, dan persetubuhan tersebut dilakukan oleh
R

Terdakwa pada waktu sore dan malam hari;


es
M

- Bahwa anak korban disetubuhi oleh Terdakwa pertama kali sejak bulan
ng

Februari 2021 dan yang terakhir sekira awal Mei 2021 bertempat di:
on

Halaman 80 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
o Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru

si
Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
o Apartemen The Suites Metro Bandung;

ne
ng
- Bahwa setiap Terdakwa menyetubuhi anak korban, Terdakwa maupun
anak korban masih menggunakan baju, akan tetapi pernah juga
Terdakwa membuka seluruh baju yang dikenakan anak korban;

do
gu - Bahwa anak korban pernah dibawa oleh Terdakwa ke Apartemen THM
Bandung dengan menggunakan kendaraan Motor Yamaha Mio dengan

In
A
Nomor Polisi D-4574-AAL;
- Bahwa anak korban pernah melihat anak A dan anak S di Yayasan
ah

lik
Manarul Huda di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di Pesantren
Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
am

ub
Cibiru Kota Bandung, dan setahu anak korban itu adalah anak asuh/
anak yatim piatu yang dititip di Yayasan;
ep
- Bahwa mengenai pembelajaran di Pesantren Manarul Huda setahu
k

anak korban sangat ketat, karena ketika guru tidak hadir selalu
ah

membeRikan tugas kepada santrinya, dan jika tugas selesai maka isteri
R

si
Terdakwa yaitu Saksi XXIV selalu masuk dan memberikan pelajaran
kepada santri;

ne
ng

- Bahwa selama anak korban bersekolah pertama kali masuk ke


Pesantren Manarul Huda kelas 6 SD dan sekarang anak korban sudah

do
gu

kelas 2 SMA, anak korban tidak pernah diberikan rapor, akan tetapi
hanya diperlihatkan saja oleh Terdakwa, dan untuk orang tua anak
In
korban juga hanya difotokan saja atau dikirim PDFnya yang aslinya
A

disimpan oleh Terdakwa;


- Bahwa di Pesantren Manarul Huda yang anak korban ketahui ada 3
ah

lik

tingkatannya yaitu SD atau Ula, ada 3 murid yaitu: K, AT, dan K,


tingkatan SMP atau Wushto ada 14 murid yaitu Anak Korban IV, Anak
m

ub

Korban VIII, Anak Korban III, Anak Korban XIII, Anak Korban I, anak
saksi IV, Anak Saksi II, Anak Saksi VII, Anak Saksi III, D, A, A, M, dan
ka

A, untuk tingkat SMA atau Ulya ada 8 murid yaitu anak korban, Anak
ep

Korban VI, Anak Saksi I, Anak korban II, Anak Korban X, Anak Korban
ah

XII, Anak Korban IX, dan S, sedangkan yang sudah lulus ada 3 murid
R

yaitu Anak Korban V, Anak korban VII dan H;


es
M

ng

on

Halaman 81 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak korban pernah menerima uang bantuan PIP, uang

si
tersebut ada di Terdakwa dan pernah digunakan untuk membeli
notebook;

ne
ng
- Bahwa anak korban tidak tahu struktur yayasan, yang anak korban
ketahui adalah awalnya Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakan saat
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah

do
gu Kota Bandung, diperuntukan untuk anak yatim dan panti sosial namun
karena warga Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan

In
A
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung tidak setuju ada
yayasan panti asuhan dan panti sosial di tempat tersebut, maka
ah

lik
sebagian dipindahkan ke Al Ikhlas di Jalan Sukanagara, namun setahu
anak korban isi dari Yayasan tersebut juga bukan anak yatim,
melainkan anak yang orang tuanya masih lengkap, hanya ada 1 orang
am

ub
anak saja yang berstatus anak yatim yaitu Meli;
- Bahwa setahu anak korban, Yayasan Manarul Huda di Jalan
ep
Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
k

Antapani Tengah Kota Bandung ini kadang diberi uang oleh tetangga
ah

atau warga sekitar pada saat menghadiri undangan pengajian dari


R

si
warga sekitar komplek, dan uang tersebut pernah dibawa oleh anak
korban dan dibeRikan kepada Terdakwa, lalu dibelanjakan untuk

ne
ng

kebutuhan perminggu oleh Terdakwa;


- Bahwa sekitar tahun 2019 para santri mendapatkan gedung baru di

do
gu

Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020
In
membangun lantai 2;
A

- Bahwa anak korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan


pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum
ah

lik

yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung


tanggal 03 Juni 2021 No.Pol : R/E/101/VI/KES.3/2021/Doksik yang
m

ub

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG.,


M.Kes. dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan: selaput
ka

dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam sembilan;
ep

Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang


ah

pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;


R

22. Anak Korban XII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
es
M

berikut:
ng

on

Halaman 82 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak korban telah disetubuhi oleh Terdakwa, guru mengaji di

si
pondok pesantren yang juga adalah pemilik dan pemimpin pondok
pesantren Manarul Huda Cibiru;

ne
ng
- Bahwa anak korban kenal Terdakwa setelah anak korban masuk ke
Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani;
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi anak korban sekitar bulan Desember

do
gu 2019 sampai dengan Januari 2021 pada saat anak korban kelas 3 SMP
bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Kota Bandung,

In
A
setelah itu berlanjut ke pondok pesantren di komplek Yayasan Marga
Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Bandung, dan setiap
ah

lik
kejadian persetubuhan tersebut selalu dilakukan di kamar Terdakwa;
- Bahwa anak korban disetubuhi oleh Terdakwa pertama kali pada bulan
Desember 2019 anak korban berada di Pondok Pesantren Manarul Huda
am

ub
Antapani, pada saat itu malam hari anak korban yang sedang tidur di
kamar santriwati di lantai 2 Pondok pesantren Manarul Huda Antapani di
ep
bangunkan oleh Terdakwa lalu mengajak anak korban untuk ke kamar
k

Terdakwa yang berada di lantai 1, ketika itu anak korban merasa takut
ah

namun tidak bisa berbuat apa-apa, karena Terdakwa selalu mengatakan


R

si
murid harus menurut kepada guru, sehingga anak korban menuruti
keinginan Terdakwa untuk masuk ke kamar Terdakwa, lalu Terdakwa

ne
ng

mengunci pintu kamar;


- Bahwa ketika berada di dalam kamar Terdakwa, anak korban duduk di

do
gu

lantai dan Terdakwa duduk di atas kasur, lalu Terdakwa menyuruh anak
korban untuk duduk di samping Terdakwa, Setelah anak korban duduk di
In
samping Terdakwa, Terdakwa meraba bagian payudara anak korban,
A

kemudian Terdakwa membuka rok anak korban lalu melepas celana


dalam anak korban secara paksa dan memasukan alat kelaminnya ke
ah

lik

dalam alat kelamin anak korban, hingga anak korban merasa sakit di alat
kelaminnya, selanjutnya Terdakwa mengeluarkan air mani di sekitar
m

ub

paha anak korban, setelah selesai melakukan persetubuhan tersebut


kemudian Terdakwa menyuruh anak korban kembali ke kamar santriwati
ka

dan meminta anak korban untuk tidak membicarakan hal tersebut


ep

kepada siapapun;
ah

- Bahwa kejadian persetubuhan yang kedua sekira bulan Januari 2021


R

bertempat di Pondok Pesantren Komplek Yayasan Marga Satwa


es
M

Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung tepatnya di kamar


ng

1 dan kamar 2, yaitu kamar Terdakwa, saat itu Terdakwa kembali


on

Halaman 83 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memanggil anak korban untuk ke kamar Terdakwa, dimana Terdakwa

si
mulai memeluk, menciumi bibir anak korban, sambil Terdakwa
memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas

ne
ng
rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa
melepaskan celana yang dikenakannya, memasukkan secara paksa alat
kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban sambil digerakkan hingga

do
gu Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban,
- Bahwa pada tahun 2019 akhir sampai tahun 2020 ada pembangunan

In
A
pondok pesantren ke komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir
Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, dan yang mengelola
ah

lik
pondok pesantren di komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir
Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung adalah Saksi XXI yang
merupakan kakak Terdakwa;
am

ub
- Bahwa selama anak korban berada di pondok pesantren selain
melakukan kegiatan belajar mengajar, santri juga mendapatkan
ep
pembelajaran cara membuat proposal dan cara-cara menginput data
k

seperti menginput data santri yang akan melaksanakan ujian nasional;


ah

- Bahwa yang anak korban ketahui, korban santri yang mengalami hamil
R

si
ada dua orang yaitu Anak Korban VI dan Anak Korban VIII, dan
santriwati yang menjalani proses kehamilan tinggal di basecamp yang

ne
ng

beralamat di jalan Cibiru hilir;


- Bahwa sepengetahuan anak korban yang telah menjadi korban

do
gu

persetubuhan yang dilakukan Terdakwa selain dirinya adalah Anak


Korban VI, Anak Korban VIII, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak
In
Korban X, Anak Korban II, Anak Korban XI, Anak Korban IX, Anak
A

Korban I, Anak korban VII dan Anak Korban XIII;


- Bahwa benar anak korban mengetahui adanya bantuan dana Bos ke
ah

lik

Pondok Manarul Huda, dan setahu anak korban dana bos tersebut
dipergunakan untuk pembangunan Pondok Manarul Huda.
m

ub

- Bahwa anak korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan


pemeriksaan kesehatannya, sebagaimana hasil Visum Et Repertum
ka

yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung


ep

tanggal 3 Juni 2021 Nomor Pol. R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang


ah

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG.,


R

M.Kes. diperoleh hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput


es
M

dara robek arah jam dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil
ng

pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;


on

Halaman 84 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap keterangan Anak Korban, Terdakwa memberikan pendapat yang

si
pada pokoknya keterangan Anak Korban benar dan tidak keberatan;
23. Anak Saksi I, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

ne
ng
berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sebagai guru di pondok pesantren
Manarul Huda;

do
gu - Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi teman-teman anak saksi dan
korbannya setahu anak Saksi adalah Anak Korban VI, Anak Korban IV,

In
A
Anak Korban VIII, Anak korban VII, Anak Korban V, Anak Korban II dan
Anak Korban IX;
ah

lik
- Bahwa atas kejadian tersebut anak saksi baru mengetahuinya ketika
Terdakwa diamankan oleh pihak kepolisian pada hari Senin di Komplek
Sinergi Manarul Huda Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung;
am

ub
- Bahwa sekitar pertengahan tahun 2018, anak saksi kenal dengan Anak
Korban VI di Rumah Tahfidz Jalan Sukanegara Nomor 78 Antapani Kidul
ep
Kota Bandung dan Terdakwa anak saksi kenal sekira bulan Juli 2017;
k

- Bahwa pada Yayasan Manarul Huda Antapani beralamat di Komplek


ah

Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah


R

si
Bandung tersebut Terdakwa sebagai Pimpinan Pondok Pesantrennya;
- Bahwa setahu anak saksi yang telah memiliki anak atas perbuatan

ne
ng

persetubuhan oleh Terdakwa yaitu Anak Korban VI, Anak Korban IV,
Anak korban VII dan Anak korban II;

do
gu

- Bahwa anak saksi tidak pernah disetubuhi oleh Terdakwa;


- Bahwa selain Yayasan yatim piatu di Sinergi, yang anak saksi ketahui
In
ada juga pesantren yang di Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan
A

Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


- Bahwa sepengetahuan anak saksi kegiatan belajar yang dilakukan ketika
ah

lik

di pondok pesantren adalah melakukan Hafalan Qur’an, belajar kitab


kuning, olah raga dan belajar pembelajaran sekolah, serta
m

ub

melaksanakan piket bagian bersih-bersih kamar;


- Bahwa anak saksi lebih sering bersama-sama dengan Saksi XXIV istri
ka

Terdakwa, anak saksi jarang tinggal di pondok pesantren yang ditinggali


ep

oleh Terdakwa;
ah

- Bahwa anak saksi pernah pada saat SMP kelas 1 menerima rapornya,
R

namun sekarang tidak pernah lagi anak saksi terima rapor, namun ketika
es
M

diminta orang tua baru rapor tersebut diserahkan oleh yayasan;


ng

on

Halaman 85 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa terhadap pengajuan dana PIP telah diajukan oleh Terdakwa dan

si
anak saksi hanya menerima buku rekeningnya, sedangkan uangnya
dititipkan di Terdakwa sebesar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah),

ne
ng
uang yang anak saksi terima digunakan membeli Jas Almamater
Pesantren, Seragam sekolah SMP, Buku Tulis dan digunakan untuk
iuran membeli notebook untuk saksi belajar;

do
gu Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;

In
A
24. Saksi XI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa anak saksi bernama Anak Saksi I bisa berada di pesantren
ah

lik
Manarul Huda Antapani karena Terdakwa mengajak anak saksi Anak
Saksi I untuk belajar di Pondok Pesantren Terdakwa. Anak Saksi
dijemput di rumah saksi di Kampung Bojong Ranggon RT. 002/RW. 004
am

ub
Kelurahan Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut setelah itu
Terdakwa menyebutkan bahwa kekurangan Santri dan anak saksi
ep
apabila bersedia dapat menjadi santri di Pesantren milik Terdakwa;
k

- Bahwa Saksi mulai mengetahui tentang adanya peristiwa persetubuhan


ah

di Pesantren Manarul Huda Antapani ketika Saksi diminta membawa


R

si
anak Saksi di DP3A Provinsi Jabar setelah itu Saksi menghadiri
permintaan tersebut dan baru Saksi mengetahui bahwa para anak santri

ne
ng

menjadi korban atas perbuatan Terdakwa;


- Bahwa Saksi mengetahui adanya kejadian persetubuhan terhadap anak

do
gu

tersebut sekira bulan Juni 2021 di P2TP2A Garut namun mengenai


kejadian langsung Saksi tidak tahu kapan dan dimana;
In
- Bahwa yang menjadi pelaku persetubuhan adalah Terdakwa;
A

- Bahwa setahu Saksi yang menjadi korban adalah Anak Korban IV, Anak
Korban VI, Anak Korban VIII dan Anak Korban X, tetapi anak Saksi tidak
ah

lik

menjadi korban;
- Bahwa setahu Saksi anak korban Anak Korban IV, Anak Korban VI,
m

ub

Anak Korban VIII dan Anak korban X masih anak dibawah umur;
- Bahwa kegiatan anak saksi selama berada di Pesantren Manarul Huda
ka

yaitu mengaji dan sekolah;


ep

- Bahwa yang mengajar anak Saksi di pesantren yaitu Terdakwa dan


ah

Saksi XXIV istrinya Terdakwa;


R

- Bahwa Saksi tidak pernah melihat ada bayi dan anak kecil pada saat
es
M

saksi menjenguk anak saksi di pesantren tersebut;


ng

on

Halaman 86 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa anak Saksi mendapat bantuan

si
dari pemerintah atau dari yang lainnya karena anak Saksi tidak pernah
menceritakan itu kepada Saksi;

ne
ng
- Bahwa mengenai biaya pendaftaran dan iuran perbulannya tidak
dipungut biaya dari awal, itu yang mengatakan Terdakwa;
- Bahwa anak Saksi pernah menceritakan kepada Saksi bahwa Guru

do
gu pengajar ada yang datang ke rumah dan ada juga yang mengajar secara
online, sedangkan guru mengaji adalah Terdakwa;

In
A
- Bahwa mengenai Rapor dan Ijazah anak saksi I semenjak ikut di Pondok
Pesantren Terdakwa tersebut, tidak pernah mendapatkan ijazah maupun
ah

lik
rapor;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
am

ub
25. Saksi XII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa yang melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak
ep
adalah Terdakwa dan Terdakwa merupakan pemilik dan pengajar di
k

Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda;


ah

- Bahwa Saksi mengetahui adanya peristiwa persetubuhan di Pesantren


R

si
Manarul Huda sekitar awal Juni 2021 dari isteri Saksi I yang memberi
tahu Saksi bahwa anaknya Saksi menjadi korban persetubuhan di

ne
ng

Pesantren Manarul Huda;


- Bahwa Saksi tidak tahu bagaimana cara Terdakwa melakukan

do
gu

persetubuhan terhadap korbannya karena saat Saksi menanyakan


bagaimana kejadiannya, anaknya Saksi tidak mau menjelaskan, yang
In
Saksi ketahui bahwa anaknya Saksi telah disetubuhi oleh Terdakwa,
A

itupun Saksi ketahui dari petugas UPTD PPA saat saksi menginap di
rumah Hj. Elis Sumarlina yaitu Kasi pemberdayaan perempuan di Dinas
ah

lik

sosial PMDP3A Bidang PPK;


- Bahwa Saksi tidak tahu bagaimana cara Terdakwa mengajak bersetubuh
m

ub

sehingga korban mau menuruti kata-kata Terdakwa atau mau melakukan


persetubuhan;
ka

- Bahwa anaknya Saksi, yaitu Anak Korban XII menjadi korban tindak
ep

pidana persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa. Anak korban Anak


ah

Korban XII lahir pada tanggal 2004 dan mempunyai adik laki-laki yang
R

bernama RM;
es
M

- Bahwa anak korban Anak Korban XII masuk ke Pesantren Manarul Huda
ng

sekitar tahun 2018 saat anak korban Anak Korban XII mau naik ke kelas
on

Halaman 87 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 SMP. Awalnya anak korban Anak Korban XII masuk ke Pesantren

si
Manarul Huda yang beralamat di Sukanegara, kemudian setelah 2
minggu anak korban Anak Korban XII dipindahkan ke gedung yang

ne
ng
beralamat di Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakansaat Antapani
Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung;
- Bahwa pada saat anak korban Anak Korban XII masuk ke Pesantren

do
gu Manarul Huda, syarat yang diserahkan diantaranya Rapor SMP, Kartu
Keluarga, Akte Kelahiran, dan KTP orang tua;

In
A
- Bahwa pada saat masuk ke Pesantren Manarul Huda tidak dipungut
biaya apapun dan biaya untuk bulanan pun tidak ada, namun Saksi
ah

lik
berinisiatif untuk memberikan uang sejumlah Rp.200.000,00 (dua ratus
ribu rupiah) sampai Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) ke Terdakwa
ataupun ke Saksi Saksi XXIV yaitu ibu pesantren dengan cara ditransfer
am

ub
maupun memberikan secara langsung apabila Saksi sedang berada di
Bandung;
ep
- Bahwa awal pertama Saksi tahu adanya Pesantren Manarul Huda dari
k

tetangga saksi yaitu Ustd. A Alasan saksi memindahkan anak korban


ah

Anak Korban XII masuk ke pesantren karena pada saat sekolah di MTs
R

si
F yang beralamat di Cimahi, anak korban Anak Korban XII kalau pulang
sekolah tidak langsung pulang ke rumah, kemudian Saksi berinisiatif

ne
ng

untuk memindahkan anaknya Saksi ke pesantren agar perilakunya


menjadi lebih baik;

do
gu

- Bahwa setelah saksi berbincang dengan suami Saksi, dan menyetujui


untuk memindahkan anak korban Anak Korban XII ke pesantren,
In
kemudian saksi melihat cucunya Ustd. A ikut pesantren di Manarul Huda
A

yang menurut cerita dari Ustd. A bahwa pesantren Manarul Huda bagus
dan menghasilkan santri yang pintar membaca Al-quran;
ah

lik

- Bahwa sebelum saksi memasukkan Anak Korban XII masuk ke Yayasan


Pendidikan dan Sosial Manarul Huda melihat dulu bagaimana keadaan
m

ub

fasilitas maupun proses belajarnya, saat saksi melihat bangunannya


yang ada di Sukanegara maupun yang ada di komplek sinergi Antapani
ka

Saksi merasa aneh karena bangunannya seperti rumah, namun setelah


ep

saksi masuk ke dalam Saksi melihat para santri terlihat sangat sopan
ah

dan melakukan kegiatan mengaji, dan anak tetangga Saksi yang orang
R

tuanya Ustd pun sekolah di Pesantren Manarul Huda dari yang Saksi
es
M

lihat tersebut, Saksi yakin untuk memasukkan anaknya Saksi ke


ng

pesantren tersebut;
on

Halaman 88 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi sering menengok anak korban Neng Anak Korban XII pada

si
saat Neng Anak Korban XII sedang di Pesantren Manarul Huda,
Saksipun beberapa kali melihat anaknya Saksi sedang mengikuti proses

ne
ng
pembelajaran;
- Bahwa setiap kenaikan kelas anak korban Neng Anak Korban XII tidak
pernah menerima rapor dari Pesantren Manarul Huda;

do
gu - Bahwa anaknya Saksi tidak pernah menerima ijazah ataupun surat
kelulusan lainnya termasuk rapor SMP dari Pesantren Manarul Huda

In
A
Saksi tidak pernah menerima. Saksi baru sadar kemudian terkait tidak
adanya bukti kelulusan dari Pesantren Manarul Huda;
ah

lik
- Bahwa pada saat anak korban Anak Korban XII pulang ke rumah,
anaknya Saksi tersebut tidak pernah mengeluh ataupun menceritakan
adanya tekanan saat mengikuti proses pembelajaran di Pesantren
am

ub
Manarul Huda. Bahkan saat sedang liburpun anak korban Neng Anak
Korban XII sebelum libur berakhir sudah ingin kembali ke Pesantren
ep
Manarul Huda;
k

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


ah

pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;


R

si
26. Anak Saksi II, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

ne
ng

- Bahwa Terdakwa telah menyetubuhi teman-teman anak Saksi, antara


lain Anak Korban IX, Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak korban II,

do
gu

Anak korban VII, Anak Korban VI dan Anak Korban VIII;


- Bahwa anak Saksi tidak tahu kejadian persetubuhan itu, namun baru
In
mengetahuinya dari teman-teman Saksi ketika petugas polisi datang
A

pada hari Senin di Komplek Sinergi Manarul Huda Antapani Jalan


Nyaman Nomor 34 Kota Bandung;
ah

lik

- Bahwa pada saat kejadian Saksi Anak Korban IX berumur 16 tahun,


Anak Korban III 15 tahun, Anak Korban IV 15 tahun, Anak korban II tidak
m

ub

tahu, Anak korban VII 18 tahun, Anak Korban VI tidak tahu dan Anak
Korban VIII berumur 14 tahun;
ka

- Bahwa anak saksi kenal dengan Anak Korban VI akhir tahun 2018 di
ep

Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah


ah

Bandung, dan Terdakwa Saksi kenal sejak akhir 2018 ketika Saksi
R

masuk di pesantren Terdakwa;


es
M

ng

on

Halaman 89 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa di Yayasan Manarul Huda Antapani yang beralamat Komplek

si
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah
Bandung tersebut Terdakwa sebagai Pimpinan Pondok Pesantren;

ne
ng
- Bahwa setahu anak saksi, temannya yaitu Anak Korban XIII, Anak
Korban II, Anak korban VII, Anak Korban VIII, dan Anak Korban IV
pernah diceritakan oleh Terdakwa tinggal di Bescamp di Cibiru hilir, dan

do
gu nama-nama Anak Korban XIII, Anak Korban II, Anak korban VII, Anak
Korban VIII, dan Anak Korban IV awalnya bertempat tinggal di

In
A
Apartemen di Jalan By Pass, jadi anak-anak santriwati selain anak saksi
sudah mengetahui bahwa Anak Korban XIII, Anak Korban II, Anak
ah

lik
korban VII, Anak Korban VIII, Anak Korban X, dan Anak Korban IV
merupakan korban dari Terdakwa;
- Bahwa setahu anak saksi, santri yang sudah memiliki anak atas
am

ub
perbuatan Terdakwa yaitu Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak
Korban VI, Anak korban VII, dan Anak korban II;
ep
- Bahwa anak Saksi tidak pernah menjadi korban persetubuhan dari
k

Terdakwa, karena anak saksi tinggal bersama isteri Terdakwa di


ah

Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung;


R

si
- Bahwa setahu anak saksi yang terlihat paling terdampak setelah adanya
kejadian ini yaitu Anak Korban IV karena sering menangis yang awalnya

ne
ng

adalah anak periang;


- Bahwa Terdakwa memiliki gedung pesantren baru yaitu rumah Tahfidz

do
gu

Madani yang beralamat di komplek Marga Satwa jalan Cikuda Kelurahan


Pasir biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dan anak saksi juga sempat
In
tinggal di tempat tersebut;
A

- Bahwa kegiatan sehari-hari anak saksi yaitu sekolah, mengaji dan


memasak dan ada juga pada saat pembangunan Yayasan tersebut
ah

lik

anak-anak santriwati termasuk anak saksi, D, A, A, Anak Korban IX, N,


AH, Z, Anak Korban XII, dan Anak Korban XIII disuruh membantu;
m

ub

- Bahwa anak saksi disuruh oleh Terdakwa dari mulai menanam tanaman,
merapihkan, juga setelah itu sampai juga mengecor lantai 2 Pesantren,
ka

bahwa setelah anak saksi dan teman-teman telah selesai membantu


ep

pembangunan pesantren tersebut ada dipanggil tukang cuanki yang


ah

disuruh masuk ke dalam pesantren dan makan cuanki tersebut bersama


R

teman-teman lainnya dan juga ada 2 tukang kuli bangunan;


es
M

- Bahwa mengenai Rapor di Manarul Huda Antapani anak Saksi tidak


ng

mendapatkannya;
on

Halaman 90 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak saksi dibuatkan rekening BJB dan anak saksi mendapat

si
Rp.450.000,00 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) dan digunakan untuk
pembangunan Pesantren di komplek Marga Satwa jalan Cikuda

ne
ng
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;

do
gu 27. Anak Saksi III alias Anak Saksi III, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:

In
A
- Bahwa anak saksi kenal dengan Anak Korban VI, anak saksi kenal sejak
tahun 2018 di Pesantren Manarul Huda Jalan Nyaman Nomor 34
ah

lik
Antapani Tengah Kota Bandung;
- Bahwa anak saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2015 pada saat
anak saksi masih sekolah kelas 3 MI AM dimana Terdakwa mengajar
am

ub
bahasa arab, dan pada kelas lima awal tahun 2018 anak saksi pindah ke
pesantren yang dikelola oleh Terdakwa, dan anak saksi pindah karena
ep
kakak saksi yang bernama Anak Korban XI sudah ada di pesantren
k

sejak tahun 2016, kemudian ibu anak saksi menyuruh bergabung


ah

dengan kakak anak saksi;


R

si
- Bahwa anak Saksi tidak mengetahui tentang Anak Korban I yang
menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa karena

ne
ng

Anak Korban I tidak pernah cerita kepada anak saksi;


- Bahwa Anak Korban XII pernah bercerita dan berkeluh kesah kepada

do
gu

anak saksi bahwa Anak Korban XII pernah disetubuhi oleh Terdakwa,
tapi untuk teman yang lain awalnya anak saksi tidak tahu, namun setelah
In
mendengar apa yang disampaikan Anak Korban XII barulah saksi
A

mencurigai bila ada santriwati yang dekat dengan Terdakwa;


- Bahwa setelah anak saksi mendengar apa yang disampaikan oleh Anak
ah

lik

Korban XII tersebut barulah anak saksi mengetahui siapa-siapa saja


yang menjadi korban Terdakwa, yang anak saksi tahu antara lain: Anak
m

ub

Korban IV, Anak Korban III, Anak Korban X, Anak korban VII;
- Bahwa anak saksi pernah melihat secara langsung pada saat salah satu
ka

santriwati yang sedang tidur dilantai 2 (dua) dibangunkan oleh Terdakwa


ep

dan disuruh turun ke bawah, ke dalam kamar Terdakwa;


ah

- Bahwa anak saksi belum pernah mengintip perbuatan yang dilakukan


R

oleh Terdakwa kepada santri yang dibangunkan tengah malam tersebut,


es
M

karena saksi takut kepada Terdakwa;


ng

on

Halaman 91 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak saksi tidak pernah disetubuhi atau dicabuli oleh Terdakwa

si
seperti teman-teman yang anak saksi ketahui;
- Bahwa anak saksi tidak ada rasa curiga terhadap Terdakwa dalam

ne
ng
mendidik di pesantren tampaknya semua diperlakukan sama, anak saksi
kaget setelah Anak Korban XII bercerita kepada anak saksi karena
mendapatkan perilaku yang tidak terpuji;

do
gu - Bahwa anak saksi tidak berani bilang kepada orang tua, karena anak
saksi takut kepada Terdakwa, karena banyak korban takut disetubuhi

In
A
juga;
- Bahwa setahu anak saksi santriwati yang telah mempunyai anak dari
ah

lik
Terdakwa adalah Anak Korban VI, Anak Korban IV dan Anak Korban II
dan yang sekarang lagi hamil adalah Anak Korban VI dan Anak Korban
VIII;
am

ub
- Bahwa selama tinggal di pesantren yang dipimpin oleh Terdakwa anak
saksi sudah mendapatkan ijazah SD dan sekarang menunggu ujian
ep
kelas SMP;
k

- Bahwa anak saksi tidak mengetahui sumber dana yang didapat oleh
ah

Terdakwa untuk menjalankan pesantren yang dipimpinya;


R

si
- Bahwa anak saksi berapa kali diajak ke undangan pengajian dan diberi
uang oleh yang mengundang, dan uang itu kadang-kadang digunakan

ne
ng

untuk keperluan yayasan dan kadang kadang anak saksi pegang sendiri;
Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

do
gu

pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;


28. Anak Saksi IV, tanpa disumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
In
berikut:
A

- Bahwa yang menjadi pelaku tindak pidana persetubuhan adalah


Terdakwa dan yang menjadi korbannya yang anak saksi tahu Anak
ah

lik

korban VII, Anak Korban VI, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak
Korban VIII, Anak Korban II;
m

ub

- Bahwa anak saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertama kali saksi
masuk Pasantren Manarul Huda di jalan Parakansaat Komplek Sinergi
ka

Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung pada


ep

tahun 2019;
ah

- Bahwa anak saksi tidak mengetahui kapan dan dimana persetubuhan


R

terhadap teman-teman anak saksi tersebut terjadi maupun bagaimana


es
M

kronologis terjadinya;
ng

on

Halaman 92 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak saksi tidak pernah menjadi korban persetubuhan yang

si
dilakukan oleh Terdakwa;
- Bahwa anak saksi tidak pernah melihat kejadian persetubuhan yang

ne
ng
dilakukan oleh Terdakwa dengan para korban atau salah satu korban;
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui dimana tempat para korban yang
sedang hamil dan sudah mempunyai anak;

do
gu - Bahwa Terdakwa tidak pernah bilang kepada anak saksi atau anak santri
lainnya, bahwa anak yang dilahirkan dari para korban adalah anak dari

In
A
Terdakwa, hanya anak saksi melihat anak dari Anak Korban VI yang
bernama A, anak-anak santri lain bilang bahwa A adalah anak Asuh;
ah

lik
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui kapan dan dimana anak itu lahir,
namun pada saat itu anak yang bernama A diurus oleh Anak Korban VI,
Anak Korban VIII Anak Korban IV dan Anak Korban III;
am

ub
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui apakah ada orang tua dari para
korban yang mengetahui adanya kejadian persetubuhan yang dilakukan
ep
oleh Terdakwa;
k

- Bahwa orang tua anak saksi tidak pernah membayar iuran ataupun
ah

pembayaran lainnya untuk pesantren;


R

si
- Bahwa anak saksi diberi uang oleh Terdakwa setiap bulan
Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah), uang tersebut untuk membeli

ne
ng

kebutuhan pokok anak saksi;


Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

do
gu

pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;


29. Anak Saksi V, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
In
berikut:
A

- Bahwa anak saksi menerangkan yang menjadi pelaku tindak pidana


persetubuhan adalah Terdakwa sedangkan yang menjadi korbannya
ah

lik

adalah E, Anak Korban V, Anak Korban IV, Anak Korban IX, Anak
Korban I, Anak Korban III, Anak korban VII, Anak Korban VIII, Anak
m

ub

Korban XII, Anak Korban XIII, Anak Korban XI, Anak korban II, dan Anak
Korban X;
ka

- Bahwa anak saksi pada saat kejadian berumur 15 tahun;


ep

- Bahwa anak saksi pertama kenal dengan Terdakwa sejak pertama


ah

masuk di Pesantren Manarul Huda pada bulan Mei 2019;


R

- Bahwa awalnya orang tua anak saksi kenal dengan orang tua Anak
es
M

Korban XIII, setelah itu mengajak orang tua anak saksi untuk sekolah di
ng

Pesantren Manarul Huda;


on

Halaman 93 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa persyatan yang dikumpulkan pada saat pendaftaran adalah KTP

si
orang tua, ijasah, KK, Akte kelahiran;
- Bahwa Saksi mulai curiga ada yang tidak beres di Pesantren Manarul

ne
ng
Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung sejak tahun 2020 dimana anak saksi merasa aneh melihat
tingkah laku Terdakwa yang lebih dekat dengan Anak Korban XIII,

do
gu kedekatan tersebut terlihat lebih dari seorang guru dan murid, setelah itu
para santriwati banyak yang hilang dan dipindah-pindah, ditambah lagi

In
A
ketika Anak korban II membawa anak ke Pesantren Manarul Huda dan
anak tersebut mirip dengan Anak korban II;
ah

lik
- Bahwa anak saksi mengetahui adanya kejadian persetubuhan antara
Terdakwa dengan para santri ketika ada petugas polisi yang datang;
- Bahwa anak saksi tidak pernah berhubungan badan atau disetubuhi oleh
am

ub
Terdakwa;
- Bahwa anak saksi tidak mengetahui siapa pemilik dari Kamar di
ep
Apartemen TSM Bandung dan basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31
k

Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung;


ah

- Bahwa anak saksi tidak pernah melihat langsung teman anak saksi yang
R

si
sedang disetubuhi oleh Terdakwa, akan tetapi ketika malam hari setelah
isya’, anak saksi sekamar dengan Anak Korban IX di kamar 2 Pesantren

ne
ng

Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan


Cibiru Kota Bandung, kemudian masuk Terdakwa dan menyuruh anak

do
gu

saksi membangunkan Anak Korban IX untuk memijit kaki Terdakwa, dan


kemudian Anak Korban IX masuk ke kamar Terdakwa di Kamar 1,
In
kurang lebih antara 10-15 menit Anak Korban IX kembali lagi ke kamar;
A

- Bahwa anak saksi tidak tahu ternyata selama Terdakwa melakukan


hubungan badan dengan para korban ada yang hamil dan melahirkan,
ah

lik

akan tetapi anak saksi sempat curiga ketika Anak korban II membawa
anak dan saksi disuruh merawatnya dengan Anak korban II oleh
m

ub

Terdakwa, dan anak saksi baru mengetahui ada yang hamil sampai
mempunyai anak dari pihak kepolisian;
ka

- Bahwa selama anak saksi di Pesantren Manarul Huda, anak saksi


ep

pernah melihat anak A dan anak S, akan tetapi pada saat itu anak saksi
ah

mengetahui bahwa anak-anak tersebut adalah anak asuh Terdakwa;


R

- Bahwa selama anak saksi belajar di Pesantren Manarul Huda setahu


es
M

anak saksi pembelajarnya lebih santai tidak seperti sekolah lainnya


ng

karena lebih banyak istirahatnya;


on

Halaman 94 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selama anak saksi belajar di Pesantren Manarul Huda dari bulan

si
Mei 2019 samapai dengan Mei 2021 tidak pernah mendapatkan buku
Rapor dari Terdakwa, akan tetapi jika ujian ada di pesantren karena

ne
ng
anak saksi mengikutinya;
- Bahwa di Pesantren Manarul Huda yang anak saksi ketahui ada 3
tingkatan yaitu :

do
gu  SD atau Ula ada 3 murid yaitu K, AT, K;
 SMP atau Wushto ada 15 murid yaitu: Anak Korban IV, Anak Korban

In
A
VIII, Anak Korban III, Anak Korban XIII, Anak Korban I, Anak Saksi IV,
Anak Saksi II, Anak Saksi VII, Anak Saksi III, D, A, A, M, A, dan A;
ah

 SMA atau Ulya ada 8 murid yaitu: Anak Korban XI, Anak Korban VI,

lik
Anak Saksi I, Anak korban II, Anak Korban X, Anak Korban XII, Anak
Korban IX, dan S, dan yang sudah lulus ada 3 murid yaitu Anak
am

ub
Korban V, Anak korban VII dan H;
Akan tetapi dari sekian banyak murid pembelajarannya dalam satu kelas
ep
dan satu guru untuk berbagai tingkatan;
k

- Bahwa selama anak saksi di Pesantren Manarul Huda pernah


ah

mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah yaitu Program Indonesia


R

si
Pintar (PIP) sebanyak 2 (dua) kali sebesar Rp.750.000,00 (tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah) pertahun, dana tersebut melalui Bank BJB

ne
ng

Syariah dan BNI Syariah atas nama anak Saksi sendiri, sedangkan uang
bantuan PIP tersebut diambil oleh Terdakwa untuk keperluan Pesantren

do
gu

dan untuk kepentingan para santri juga;


- Bahwa sekitar tahun 2019 para santri mendapatkan gedung baru di
In
Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
A

Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setelah itu pada pertengahan tahun


2020 membangun lantai 2, dan pada saat itu para santriwati ikut
ah

lik

membantu pembangunan lantai 2 tersebut;


Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
m

ub

pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;


30. Anak Saksi VI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ka

berikut:
ep

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI masuk ke Pesantren Yayasan Manarul


ah

Huda pada tahun 2019 setelah mendapat info dari orang tua anak
R

korban Anak Korban XIII bahwa di daerah Bandung ada Pondok


es
M

Pesantren Manarul Huda yang tidak dipungut biaya (gratis), kemudian


ng

karena tertarik anak saksi Anak Saksi VI ikut mendaftar dengan


on

Halaman 95 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengumpulkan syarat-syarat berupa KTP Orang tua, Ijasah, Kartu

si
Keluarga, Akte kelahiran anak saksi, pada saat itu anak saksi Anak
Saksi VI berumur 16 tahun dan masuk setara dikelas 10 (sepuluh)

ne
ng
SMA/tingkatan Aliyah, selanjutnya anak Saksi datang ke Pondok
Pesantren dengan diantar oleh orang tua anak saksi;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI mengetahui ada peristiwa

do
gu persetubuhan terhadap Santriwati di Pondok Pesantren Yayasan
Manarul Huda setelah ada penangkapan Terdakwa oleh pihak Polda

In
A
Jawa Barat di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung dan setelah saksi dijelaskan oleh pihak
ah

lik
UPTD PPA;
- Bahwa yang menjadi korban persetubuhan yang anak saksi Anak Saksi
VI ketahui adalah Anak Korban VI, anak korban Anak Korban IV, anak
am

ub
korban Anak Korban IX, anak korban Anak Korban III, anak korban Anak
Korban XIII, anak korban Anak Korban XI, anak korban Anak korban II
ep
dan anak korban Anak Korban X.
k

- Bahwa pada saat masuk di pesantren anak saksi Anak Saksi VI


ah

ditempatkan di Pesantren di Jalan Sukanegara selama 1 (satu) tahun


R

si
kemudian dipindahkan ke Pesantren di Komplek Sinergi Antapani Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung sampai dengan

ne
ng

tahun 2021;
- Bahwa setahu anak saksi Anak Saksi VI, yang ikut tinggal bersama

do
gu

Terdakwa diantaranya adalah Teh Anak Korban VI, Teh Anak Korban IX,
Teh Anak Korban XIII dan Teh Anak Korban XI sedangkan anak saksi
In
Anak Saksi VI lebih banyak tinggal bersama Saksi XXIV isteri Terdakwa,
A

sedangkan anak saksi Anak Saksi VI berbicara dengan Terdakwa hanya


sekedar membahas tentang Kegiatan Pesantren;
ah

lik

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI tinggal di Komplek Sinergi Antapani


Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung bersama
m

ub

dengan 12-15 anak Santriwati;


- Bahwa selama mengikuti pembelajaran di pondok pesantren Manarul
ka

Huda terdapat sekitar 3 orang guru yang mengajar Santriwati yaitu guru
ep

IPA, guru PKN, guru Matematika yang didatangkan dari luar pondok
ah

pesantren, dalam satu angkatan terdapat 3 orang santriwati termasuk


R

anak saksi Anak Saksi VI, pembelajaran tersebut dilakukan dari jam
es
M

08.00 sampai dengan jam 11.00 WIB di Komplek Sinergi Antapani Jalan
ng

Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung dan


on

Halaman 96 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembelajarannya dilakukan di ruangan yang bergabung dengan ruang

si
Musholla;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI kenal dengan Terdakwa sejak pertama

ne
ng
masuk di Yayasan Manarul Huda pada bulan Juni 2019;
- Bahwa selain sebagai pengelola pondok pesantren Terdakwa juga
bertugas menjadi pengajar, Terdakwa lebih banyak mengajar Santriwati

do
gu sehabis sholat magrib sampai dengan isya (pukul 20.00 WIB) dan yang
diajarkannya adalah pelajaran mengaji, sesekali mengaji kitab dan

In
A
membeRikan kajian bagi semua tingkatan SMP maupun SMA;
- Bahwa pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda belajar seperti
ah

lik
sekolah biasa ditambah hadist, kitab, hapalan, aqidah, akhlak, praktek
dan lainnya;
- Bahwa selama anak saksi Anak Saksi VI belajar di pondok pesantren
am

ub
Manarul Huda belum pernah dibagikan Rapot oleh Terdakwa dan
Terdakwa hanya mengikuti Ujian Persamaan tidak pernah ada ulangan
ep
harian.
k

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI tinggal di pondok pesantren Yayasan


ah

Manarul Huda selama dua tahun yaitu sampai dengan bulan Mei 2021.
R

si
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI, Terdakwa adalah
seorang guru yang baik dan menjadi panutan anak Saksi dan anak saksi

ne
ng

tidak pernah diperlakukan secara tidak sopan oleh Terdakwa, karena


anak Saksi lebih sering dengan Saksi XXIV dan berhubungan dengan

do
gu

Terdakwa hanya sebatas kegiatan saja;


- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI tidak pernah melakukan hubungan
In
badan dan disetubuhi oleh Terdakwa, dan anak saksi Anak Saksi VI juga
A

tidak mengetahui bagaimana cara Terdakwa menyetubuhi anak korban


lainnya;
ah

lik

- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI Terdakwa lebih banyak


tinggal di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
m

ub

Tengah Kota Bandung dan tinggal di Kamar di Lantai 1 (bawah)


sedangkan anak saksi Anak Saksi VI bersama dengan Santriwati lainnya
ka

tinggal di lantai 2.
ep

- Bahwa kamar yang ditempati oleh anak saksi Anak Saksi VI bersama
ah

dengan Santriwati lainnya di lantai 2 pintunya tidak dalam keadaan


R

terkunci sehingga Terdakwa atau orang lain pun dapat masuk ke kamar
es
M

tersebut;
ng

on

Halaman 97 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI pernah ada santriwati

si
yang menghilang selama 1 (satu) bulan dari Komplek Sinergi Antapani
Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung yaitu Anak

ne
ng
Korban VI;
- Bahwa tugas anak saksi Anak Saksi VI bersama dengan para santri
lainnya di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani

do
gu Tengah Kota Bandung selain bersih-bersih rumah, memasak juga
mengasuh anak-anak, karena ada juga bayi yang tinggal di tempat

In
A
tersebut, yang menurut Terdakwa adalah anak Yatim Piatu, namun
kemudian anak saksi mengetahui bahwa bayi tersebut adalah anak dari
ah

lik
Anak Korban VI yang bernama bayi A, selain itu anak saksi Anak Saksi
VI juga pernah melihat bayi S di Pesantren Manarul Huda Komplek
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang
am

ub
menurut Terdakwa adalah anak asuh Terdakwa;
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI ketika Anak Korban VI
ep
pindah dari Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
k

Tengah Kota Bandung, Anak Korban VI membawa serta bayi A;


ah

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI tidak mendapatkan bantuan PIP


R

si
(Program Indonesia Pintar), karena tidak semua santri dapat bantuan
PIP termasuk anak saksi, dan anak saksi juga tidak mengetahui

ne
ng

bantuan-bantuan lain dari pemerintah;


- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI mengetahui Yayasan Manarul Huda

do
gu

sering mendapatkan bantuan baik berupa bahan pokok maupun dalam


bentuk uang dari para Donatur yang datang ke Yayasan tersebut karena
In
Yayasan tersebut berbentuk Yayasan Pendidikan dan Sosial;
A

- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI ada santriwati yang


suka disuruh oleh Terdakwa pergi ke Pesantren Manarul Huda Komplek
ah

lik

Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung


untuk mengantarkan proposal yang dilakukan pada siang hari;
m

ub

- Bahwa selama anak saksi Anak Saksi VI tinggal di pondok pesantren


Yayasan Manarul Huda pernah diajak jalan-jalan oleh Terdakwa namun
ka

pergi bersama-sama dengan santriwati lainnya.


ep

- Bahwa sebelum kejadian penangkapan terhadap Terdakwa pernah ada


ah

kabar yang beredar tentang kejelekan Terdakwa yang menyetubuhi para


R

santriwatinya, namun Terdakwa Mengatakan kepada para santriwati


es
M

untuk tidak mempercayai kabar tersebut;


ng

on

Halaman 98 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VI pernah melihat Teh Anak Korban IV

si
dan Teh Anak Korban III dibawa keluar dari pondok pesantren Yayasan
Manarul Huda oleh Terdakwa dengan dibonceng menggunakan

ne
ng
kendaraan bermotor namun anak saksi Anak Saksi VI tidak mengetahui
tujuannya akan kemana.
- Bahwa pada sekitar tahun 2019 para santri mendapatkan gedung baru di

do
gu Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020

In
A
membangun lantai 2 dan sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VI ada
sebagian santriwati yang ikut membantu membangun Gedung Yayasan
ah

lik
Manarul Huda tersebut namun saat itu anak saksi Anak Saksi VI tidak
ikut serta membantu;
- Bahwa Saksi XXIV isteri Terdakwa pernah berkeluh kesah kepada Anak
am

ub
Saksi VI bahwa Terdakwa sikapnya berbeda tidak seperti biasanya
terhadap Saksi XXIV, lebih cuek dan tidak peduli;
ep
- Bahwa saat ini Anak Saksi VI tidak mau kembali lagi bersekolah di
k

Pondok pesantren Yayasan Manarul Huda karena merasa takut dan


ah

trauma setelah melihat teman-temannya hamil dan melahirkan anak;


R

si
Terhadap keterangan Anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Anak Saksi benar dan tidak keberatan;

ne
ng

31. Anak Saksi VII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

do
gu

- Bahwa Anak Saksi VII masuk ke Pesantren Manarul Huda pada tahun
2019 setelah sebelumnya mendapat informasi dari orang tua anak
In
korban Anak Korban XIII bahwa di daerah Bandung ada Pondok
A

Pesantren Yayasan Manarul Huda yang tidak dipungut biaya (gratis),


kemudian karena tertarik anak saksi Anak Saksi VII ikut mendaftar
ah

lik

dengan mengumpulkan syarat-syarat berupa KTP Orang tua, Ijazah


terakhir, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, pada saat itu anak saksi
m

ub

berumur 14 tahun;
- Bahwa Saksi masuk ke pondok pesantren Yayasan Manarul Huda di
ka

Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah


ep

Kota Bandung bersama-sama keponakan Saksi yang bernama S;


ah

- Bahwa anak saksi mengetahui ada peristiwa persetubuhan terhadap


R

Santriwati di Pondok Pesantren Yayasan Manarul Huda setelah ada


es
M

penangkapan Terdakwa oleh pihak Polda Jawa Barat di Komplek Sinergi


ng

Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung;


on

Halaman 99 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang menjadi korban persetubuhan yang anak saksi ketahui

si
adalah Anak Korban VI, anak korban Anak Korban IV, anak korban Anak
Korban IX, anak korban Anak Korban III, anak korban Anak Korban XIII,

ne
ng
anak korban Anak Korban XI, anak korban Anak korban II dan anak
korban Anak korban Xdan anak korban Anak Korban I;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII tidak pernah disetubuhi oleh Terdakwa

do
gu karena anak saksi Anak Saksi VII selalu menjaga jarak dengan
Terdakwa;

In
A
- Bahwa pada saat masuk ke pesantren, anak Saksi Anak Saksi VII
ditempatkan di Pesantren di Jalan Sukanegara kemudian dipindahkan ke
ah

lik
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah
Kota Bandung sampai dengan tahun 2021;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII kenal dengan Terdakwa sejak pertama
am

ub
masuk di Yayasan Manarul Huda pada bulan Juni 2019;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII tinggal bersama Terdakwa bersama
ep
dengan santriwati lainnya yaitu diantaranya adalah Teh Anak Korban VI,
k

Teh Anak Korban IX, Teh Anak Korban XIII dan Teh Anak Korban XI;
ah

- Bahwa selama mengikuti pembelajaran di pondok pesantren Yayasan


R

si
Manarul Huda anak saksi Anak Saksi VII belajar digabung dengan
santriwati setara SMA/Aliyah dan pelajarannya juga sama yaitu IPA,

ne
ng

PKN, Matematika yang gurunya didatangkan dari luar pondok pesantren,


karena gurunya hanya satu untuk tingkatan SMP dan SMA,

do
gu

pembelajaran tersebut dilakukan dari pukul 08.00 sampai dengan 11.00


WIB di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani
In
Tengah Kota Bandung dan pembelajarannya digabungkan di ruangan
A

yang sama;
- Bahwa sepengetahuan Anak Saksi VII pembelajaran di pondok
ah

lik

pesantren Yayasan Manarul Huda kadang-kadang dilaksanakan kadang-


kadang tidak dilaksanakan;
m

ub

- Bahwa Terdakwa selain sebagai pengelola yayasan bertugas juga


menjadi pengajar/guru, dan yang diajarkannya adalah pelajaran mengaji,
ka

mengaji kitab dan membeRikan kajian bagi semua tingkatan SMP


ep

maupun SMA secara bersamaan yang dilaksanakan setelah Magrib


ah

sampai dengan Isya;


R

- Bahwa pembelajaran di Pondok Pesantren Manarul Huda sama seperti


es
M

sekolah biasa hanya saja ditambah belajar hadist, kitab, hapalan,


ng

aqidah, akhlak, praktek dan lain-lain, namun selama belajar di pondok


on

Halaman 100 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pesantren Manarul Huda Anak Saksi VII belum pernah dibagi Rapor oleh

si
Terdakwa;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII kenal dengan kak Anak Korban III dan

ne
ng
Kak Anak Korban IX, dimana Kak Anak Korban III dan Kak Anak Korban
IX tinggal satu kamar dengan anak saksi Anak Saksi VII di lantai 2 di
Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah

do
gu Kota Bandung;
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII mengetahui Kak Anak Korban III

In
A
sering disuruh memijit Terdakwa malah memijitnya pada malam hari,
bahkan anak saksi Anak Saksi VII mengetahui pada saat Kak Iyam
ah

lik
mengetuk-ngetuk kaca pada waktu malam menyuruh Teh SalAnak
Korban III keluar karena dipanggil oleh Terdakwa;
- Bahwa sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VII para santriwati sering
am

ub
disuruh memijit Terdakwa secara sendiri-sendiri, selain Kak Anak Korban
III yang disuruh memijit Terdakwa juga menyuruh Kak Anak Korban IX,
ep
Kak Anak Korban I dan bahkan anak saksi juga pernah disuruh memijit
k

Terdakwa, tetapi dilakukan di depan orang banyak;


ah

- Bahwa Saksi XXIV mengetahui jika Terdakwa sering menyuruh


R

si
santriwatinya untuk memijit Terdakwa;
- Bahwa Anak Saksi VII pernah melihat Kak Anak Korban IX mengalami

ne
ng

muntah-muntah di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34


Antapani Tengah Kota Bandung sehingga oleh Terdakwa dibawa

do
gu

berobat ke Bidan, selain Teh Anak Korban IX masih ada santriwati


lainnya yang juga mengalami sakit muntah-muntah yaitu Teh Anak
In
Korban VI;
A

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII pernah melihat Kak Anak Korban IX
pergi bersama Terdakwa memakai kerudung namun ketika pulang ke
ah

lik

Komplek Sinergi Antapani Jl Nyaman No 34 Antapani tengah Kota


Bandung Kak Anak Korban IX sudah tidak menggunakan kerudung
m

ub

namun anak saksi Anak Saksi VII tidak mengetahui Kak Anak Korban IX
bersama Terdakwa pergi kemana;
ka

- Bahwa sepengetahun anak saksi Anak Saksi VII, Kak Anak Korban IX
ep

dan Kak Anak Korban III pernah pergi selama 2 (dua) bulan dari
ah

Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah


R

Kota Bandung, namun anak saksi Anak Saksi VII tidak mengetahui
es
M

secara pasti Kak Anak Korban IX dan Anak Korban III pergi kemana,
ng

namun anak saksi Anak Saksi VII pernah mengetahui bahwa Kak Anak
on

Halaman 101 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Korban IX dan Kak Anak Korban III tinggal di Basecamp di daerah Cibiru

si
dan sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VII hanya santriwati hamil
yang ditempatkan di Base Camp di daerah Cibiru, dan setelah

ne
ng
melahirkan kembali tinggal di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung;
- Bahwa sebelumnya anak saksi Anak Saksi VII pernah melihat ada

do
gu perubahan bentuk tubuh Kak Anak korban II yang perutnya kelihatan
membesar katanya karena banyak minum es pada malam hari;

In
A
- Bahwa sepengetahun Anak Saksi VII, Terdakwa sering memperlakukan
secara istimewa santriwati pilihan sehingga membuat iri santriwati lainya;
ah

lik
- Bahwa selain Kak Anak Korban IX dan Kak Anak Korban III, Anak Saksi
VII mengetahui bahwa Kak Anak Korban VI dan Kak anak korban II juga
pernah pergi selama 2 bulan, dan ketika kembali ke Komplek Sinergi
am

ub
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung telah
membawa anak bayi yang kata Terdakwa bayi tersebut adalah anak
ep
Yatim;
k

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII melihat bayi yang dibawa Kak Anak
ah

Korban VI mirip sekali dengan Terdakwa;


R

si
- Bahwa tugas anak saksi Anak Saksi VII bersama dengan para santri
lainnya di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani

ne
ng

Tengah Kota Bandung adalah selain bersih-bersih rumah, memasak juga


mengurus anak Kak Anak Korban VI dan Kak Anak korban II yang juga

do
gu

tinggal di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani


Tengah Kota Bandung;
In
- Bahwa Anak Saksi VII pernah juga mengantar bayi Kak Anak Korban VI
A

ke Klinik untuk imunisasi;


- Bahwa sepengetahun anak saksi Anak Saksi VII Terdakwa lebih banyak
ah

lik

tinggal di Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani


Tengah Kota Bandung dan tinggal di Kamar di Lantai 1 (bawah)
m

ub

sedangkan anak saksi Anak Saksi VII bersama dengan Santriwati


lainnya tinggal di lantai 2;
ka

- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII pernah melihat Terdakwa naik ke
ep

kamar lantai 2 dengan alasan untuk menengok Teh Anak Korban IX dan
ah

Teh Anak Korban III yang sedang sakit, namun selanjutnya Terdakwa
R

malah menyuruh Teh Anak Korban IX dan Teh Anak Korban III untuk
es
M

turun ke lantai 1 lalu masuk ke kamar Terdakwa dengan alasan untuk


ng

mengobrol di dalam kamar Terdakwa;


on

Halaman 102 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anak saksi Anak Saksi VII pernah menerima bantuan PIP

si
(Program Indonesia Pintar) sebesar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu
rupiah) yang anak saksi Anak Saksi VII terima dari Terdakwa kemudian

ne
ng
uang tersebut diambil kembali oleh Terdakwa dan Kartu PIP juga diambil
lagi oleh Terdakwa dan anak saksi Anak Saksi VII menerima PIP
sebanyak 2 kali;

do
gu - Bahwa anak saksi Anak Saksi VII tidak pernah disuruh membuat
proposal, yang diberi tugas oleh Terdakwa untuk membuat proposal

In
A
adalah Teh Anak korban X dan Teh Anak korban II;
- Bahwa sepengetahun anak saksi Anak Saksi VII banyak masyarakat
ah

lik
yang juga membeRikan sumbangan ke Pesantren Manarul Huda dalam
bentuk uang maupun sembako;
- Bahwa sebelum terjadi penangkapan terhadap Terdakwa pernah ada
am

ub
kabar yang beredar tentang kejelekan Terdakwa yang menyetubuhi para
santriwatinya, namun Terdakwa mengatakan kepada para santriwati
ep
untuk tidak mempercayai kabar tersebut;
k

- Bahwa sekitar tahun 2019 para santri mendapatkan gedung baru di


ah

Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


R

si
Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setelah itu pertengahan 2020
membangun lantai 2 dan sepengetahuan anak saksi Anak Saksi VII ada

ne
ng

sebagian santriwati yang ikut membantu membangun Gedung Yayasan


tersebut termasuk anak saksi Anak Saksi VII ikut mengangkat adukan

do
gu

semen;
- Bahwa saat ini anak saksi Anak Saksi VII sedang bersekolah di SMP
In
Cimahi kelas 9 dan anak saksi Anak Saksi VII tidak mau kembali lagi
A

bersekolah di Pondok Pesantren Manarul Huda karena merasa takut dan


trauma;
ah

lik

Terhadap keterangan anak Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya:
m

ub

- Bahwa tentang pencairan PIP sebesar Rp.750.000,00 (tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah) yang diambil oleh Terdakwa, telah ada pembicaraan da nada
ka

kesepakatan dengan para santriwati uang digunakan untuk keperluan ATK


ep

Pesantren di rumah Madani di Cibiru;


ah

- Bahwa A anak Anak Korban VI dengan Terdakwa dan sebagai anaknya


R

Terdakwa, memanggil dengan sebutan ayah;


es
M

- Bahwa tentang tukang yang membangun gedung Pondok Pesantren Cibiru


ng

adalah orang tua dari santriwati yaitu orang tua dari Teh Anak Korban XI,
on

Halaman 103 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Teh O dan Kakaknya Terdakwa yang bernama Saksi XXI sedangkan yang di

si
Sinergi pembangunannya adalah orang tua dari Santriwati yaitu ayahnya
Anak Korban VII;

ne
ng
keterangan selebihnya anak Saksi benar dan tidak keberatan;
32. Anak Korban XIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

do
gu - Bahwa yang menjadi pelaku persetubuhan dalam perkara ini adalah
Terdakwa dan yang menjadi korban salah satunya adalah Anak korban

In
A
Anak Korban XIII;
- Bahwa Terdakwa sebagai Pemilik Yayasan dan Pimpinan Pondok
ah

lik
Pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
Parakansaat Antapani Tengah Bandung, dan Pesantren di Tahfidz
Madani yang beralamat di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
am

ub
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
- Bahwa Anak korban Anak Korban XIII masuk di Pondok Pesantren pada
ep
sekitar bulan Juli 2018, Anak korban Anak Korban XIII ditawari oleh
k

Bibinya yang bernama Anggi untuk sekolah di Pondok Pesantren


ah

Manarul Huda di Sukanagara, selanjutnya Anak korban Anak Korban XIII


R

si
bersama orang tua melakukan survey melihat-lihat Pondok Pesantren di
rumah Tahfidz Al Ikhlas di Sukanagara, ketika itu ada sekitar 10-15

ne
ng

orang santriwati di sana, dan sebelum bergabung di ponpes anak korban


terlebih dahulu harus melakukan tes berupa tes ahlak, serta harus

do
gu

mengisi formulir dan tidak dipungut biaya;


- Bahwa selanjutnya Anak korban Anak Korban XIII kemudian diterima
In
masuk di pondok pesantren Manarul Huda, pada waktu itu Anak korban
A

Anak Korban XIII berumur 13 (tigabelas) tahun dan bergabung di kelas 1


(satu) SMP;
ah

lik

- Bahwa Anak korban Anak Korban XIII selama di pondok pesantren


tinggal bersama saksi Saksi XXIV di jalan Sukanagara;
m

ub

- Bahwa aktivitas rutin yang dilakukan oleh Anak korban Anak Korban XIII
selama tinggal di pondok pesantren di Tahfidz Al-Ikhlas jalan
ka

Sukanagara adalah melakukan kegiatan seperti biasa yaitu: melakukan


ep

Hafalan, tahajud, sholat, stor Hafalan, beberes kobong, dan memasak,


ah

kemudian juga berangkat sekolah dari jam 08.00 WIB sampai dengan
R

pukul 12.00 WIB waktu dzuhur, selanjutnya disambung melaksanakan


es
M

tadarus, setelah itu istirahat kemudian dilanjutkan lagi setelah solat


ng

magrib belajar kajian, istirahat, solat isya dan tidur;


on

Halaman 104 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Anak Korban XIII sekolah di pondok pesantren di rumah Tahfidz

si
Al Ikhlas di Sukanagara selama 2 (dua) Tahun, kemudian di Sinergi
Antapani selama 6 (enam) bulan, dan 1 (satu) tahun di pondok pesantren

ne
ng
di rumah Tahfidz Madani di Cibiru;
- Bahwa pada pertengahan tahun 2019 Terdakwa menyuruh Anak korban
Anak Korban XIII bergabung di Pondok pesantren Manarul Huda di

do
gu Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah
Bandung, dengan alasan tenaga Anak korban Anak Korban XIII

In
A
dibutuhkan untuk mengerjakan administrasi, laporan-laporan, proposal
dan kuitansi bersama dengan Teh Anak korban II dan Teh Anak Korban
ah

lik
X;
- Bahwa selama Anak korban Anak Korban XIII tinggal di Komplek Sinergi
Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Bandung
am

ub
ditempatkan di kamar di lantai 2 bersama dengan santriwati lainnya;
- Bahwa selama berada di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
ep
Parakansaat Antapani Tengah Bandung, Anak korban Anak Korban XIII
k

tidak pernah berinteraksi dengan Terdakwa;


ah

- Bahwa sepengetahuan Anak Korban, Saksi XXIV tidak setiap hari datang
R

si
ke pondok pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Jalan Nyaman
Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Kota Bandung, namun hanya

ne
ng

sesekali saja, biasanya Saksi XXIV datang membawa kedua anaknya,


dan santriwati juga ada yang mengasuh kedua anak Saksi XXIV;

do
gu

- Bahwa selama Anak korban belajar di Pondok pesantren Manarul Huda


ada tingkatan Ulah (SD), Usroh (SMP), dan Uliyah (SMA), namun
In
selama mengikuti Pendidikan di Pondok Pesantren Manarul Huda Anak
A

korban Anak Korban XIII tidak pernah menerima rapor secara fisik dari
Pesantren Manarul Huda, namun pernah dikirim rapor elektronik;
ah

lik

- Bahwa selama Anak korban mengikuti pembelajaran di Pondok


Pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
m

ub

Parakansaat Antapani Tengah Kota Bandung, pembelajarannya selalu


dilakukan dengan cara digabungkan antara Wustho (SMP), dan Uliyah
ka

(SMA) di dalam 1 (satu) ruangan yang sama dengan hanya 1 (satu) guru
ep

karena jumlah santriwatinya sedikit, dimana pembelajaran dimulai sejak


ah

pukul 08.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB, dan kembali lagi
R

pembelajaran mulai Ashar sampai dengan Isya, guru yang mengajar ada
es
M

yang berasal dari luar pesantren berjumlah 3-4 orang yaitu Bapak C,
ng

Bapak S, dan 2 orang lagi Anak korban lupa namanya;


on

Halaman 105 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sepengetahuan Anak korban Terdakwa mengajar kitab kuning

si
setiap harinya setelah magrib bertempat di mushola;
- Bahwa pembelajaran selama di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor

ne
ng
34 Parakansaat Antapani Tengah Kota Bandung Anak korban lebih
berfokus ke Kitab, namun pembelajaran lainnya sama dengan di pondok
pesantren Tahfidz Al-Ikhlas;

do
gu - Bahwa Terdakwa lebih sering tinggal di Komplek Sinergi Jalan Nyaman
Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Bandung, dan mengajar Ngaji

In
A
kitab yang diikuti oleh kira-kira 10 orang santriwati;
- Bahwa Anak korban tinggal di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34
ah

lik
Parakansaat Antapani Tengah Bandung bersama dengan anak korban
yang lainnya yakni Anak Korban X, Anak korban II, Anak Korban VI,
Anak Korban V, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak Saksi III, Anak
am

ub
Saksi II, E, O, dan selama di Sinergi anak korban Anak korban X dan
anak korban Anak Korban II sering membantu mengajarkan
ep
pembelajaran bagi santriwati disana;
k

- Bahwa Anak korban pernah melihat Anak Korban IV, Anak Korban X,
ah

Anak Korban VI, O, Anak Korban III, dan anak korban I sering dipanggil
R

si
oleh Terdakwa untuk memijit dan beres-beres di kamar Terdakwa di
lantai bawah di Komplek Sinergi sekitar pukul 22.00 WIB, dan masuk ke

ne
ng

kamar Terdakwa sendiri-sendiri tidak pernah bersamaan;


- Bahwa Anak korban terbiasa tidur pada jam 21.00 WIB, dan diantara

do
gu

mereka anak korban Anak Korban IV, Anak Korban X, Anak Korban VI,
Anak korban II, O, Anak Korban III, dan anak korban I setelah habis
In
memjit Terdakwa tidak pernah menceritakan apa saja yang dilakukan
A

selama berada di dalam kamar Terdakwa;


- Bahwa benar teh Anak Korban IV, Anak Korban X, Anak Korban VI,
ah

lik

Anak korban II, O, Anak Korban III, dan anak korban I adalah kakak
tingkat dari Anak korban;.
m

ub

- Bahwa Anak korban pernah melihat teh Anak Korban IV, Anak Korban X,
Anak Korban VI, Anak Korban III masuk ke kamar Terdakwa di Komplek
ka

Sinergi Jl. Nyaman No. 34 Parakan saat Antapani Tengah Bandung, lalu
ep

kamarnya dikunci oleh Terdakwa;


ah

- Bahwa selama 6 (enam) bulan Anak korban berada di Komplek Sinergi


R

Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Bandung


es
M

pernah melihat teh Anak Korban VI, teh Anak Korban IV, teh Anak
ng

korban II perutnya membesar, lalu dipindahkan ke basecamp di Cibiru,


on

Halaman 106 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
biasanya paling lama 1 bulan berada di basecamp, kemudian Anak

si
korban melihat juga ada bayi yang diserahkan ke teh Anak Korban VI
untuk diasuh, menurut santriwati bahwa bayi tersebut adalah anak yatim

ne
ng
piatu;
- Bahwa Anak korban tidak pernah melihat Anak Korban VI dan Anak
Korban II menyusui anak bayi, karena selalu diberikan susu formula;

do
gu - Bahwa Anak korban tidak pernah ke Base camp Cibiru Hilir dan yang
pernah ke Base Camp setahu anak Korban yaitu Anak Korban II, Anak

In
A
Korban X, Anak Korban VI, Anak Korban IV, Anak Korban III, Anak
Korban VIII dan Anak korban VII;
ah

lik
- Bahwa pada Akhir Tahun 2019/2020 Anak korban dipindahkan oleh
Terdakwa ke Cibiru di Yayasan Tahfidz Madani di Komp. Marga Satwa
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
am

ub
dengan alasan Anak korban dibutuhkan tenaganya;
- Bahwa kegiatan pembelajaran di Pesantren di Tahfidz Madani Komplek
ep
Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
k

Bandung sama dengan kegiatan di Komplek Sinergi Jalan Nyaman


ah

Nomor 34 Parakansaat Antapani Tengah Bandung;


R

si
- Bahwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung ada 7 kamar,

ne
ng

setiap kamar diisi oleh 3 orang santriwati, Anak korban tinggal bersama
santriwati lainnya di lantai atas;

do
gu

- Bahwa Terdakwa pernah membangunkan Anak korban dengan cara


Terdakwa naik ke kamar atas dan mengetok pintu kamar selanjutnya
In
menyuruh Anak korban turun dan masuk ke kamar Terdakwa untuk
A

memijit kaki Terdakwa;


- Bahwa ketika Anak korban masuk ke dalam kamar Terdakwa, lalu
ah

lik

Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa mengajak ngobrol Anak


korban dan menceritakan bahwa isteri Terdakwa kurang melayani
m

ub

Terdakwa, sehingga Terdakwa meminta Anak korban untuk melayani


Terdakwa, dan Terdakwa memaksa Anak korban menuruti keinginan
ka

Terdakwa;
ep

- Bahwa pada saat disetubuhi pertama kali oleh Terdakwa, Anak korban
ah

masih berumur 14 tahun;


R

- Bahwa anak korban telah disetubuhi sebanyak 4 (empat kali) oleh


es
M

Terdakwa, kejadian yang pertama di Pesantren di Tahfidz Madani


ng

Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan


on

Halaman 107 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cibiru Kota Bandung sekira di pertengahan tahun 2020 kurang lebih

si
pukul 22.00 WIB dengan cara Terdakwa memanggil Anak Korban untuk
masuk ke kamar Nomor 1 (kamar pengasuh) menyuruh memijat setelah

ne
ng
itu Terdakwa mengajak anak korban untuk bersetubuh dan Terdakwa
selalu membisikkan bahwa murid harus nurut dan taat kepada Guru,
selanjutnya Terdakwa membuka celana dan celana dalam anak korban

do
gu secara paksa, lalu setelah posisi Anak korban sudah berada di Kasur
kemudian Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya, selanjutnya

In
A
secara paksa Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat
kelamin Anak korban, namun saat itu Anak korban melakukan
ah

lik
perlawanan yaitu mendorong badan Terdakwa dengan tangan Anak
korban, sementara Terdakwa terus memasukkan alat kelaminnya ke alat
kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan
am

ub
setelah 5 menit Terdakwa selesai kemudian Anak korban disuruh
kembali ke kamar anak korban;.
ep
- Bahwa kejadian yang kedua yaitu Sebulan setelah kejadian pertama,
k

dengan cara yang sama dilakukan oleh Terdakwa, namun kejadian yang
ah

kedua anak korban tidak disuruh memijat dulu oleh Terdakwa,


R

si
sedangkan yang ketiga terjadi di tahun 2020 dimana kejadiannya sama
juga dengan kejadian pertama dan kedua, begitu juga kejadian yang

ne
ng

keempat sekira dibulan Maret sama dengan kejadian pertama kedua dan
ketiga semuanya dilakukan oleh Terdakwa pada waktu malam hari kira-

do
gu

kira jam 22.00 WIB di Pesantren di Tahfidz Madani Komplek Marga


Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
In
Bandung.
A

- Bahwa Atas kejadian persetubuhan itu anak korban tidak mengalami


kehamilan, namun Anak korban merasa takut juga merasa telah
ah

lik

mengecewakan orang tua Anak korban;


- Bahwa Anak Korban pernah mendapatkan bantuan Sosial (Bansos) yang
m

ub

masuk ke rekening Bank BJB, selanjutnya Anak korban pernah juga


mendapat bantuan PIP sebesar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah)
ka

namun uangnya dipergunakan lagi oleh Terdakwa untuk keperluan


ep

peralatan sekolah dan peralatan buku tulis, peralatan tulisnya, Jas


ah

almamater pesantren, seragam, uang belanja untuk memasak dan buku


R

rekening tersebut disimpan oleh Anak Korban X;


es
M

- Bahwa sepengetahuan Anak korban, pernah yayasan manarul huda


ng

mendapatkan sumbangan donator berupa uang dan makanan;


on

Halaman 108 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat pembangunan pondok Pesantren di Tahfidz Madani

si
Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung Anak korban bersama santri lainnya sempat

ne
ng
membantu pembangunan pesantrennya yaitu dengan cara estafet habel
atau batu bata ringan, terus menyiapkan bahan adukan untuk memasang
habel tersebut;

do
gu - Bahwa selama pembangunan pondok Pesantren di Tahfidz Madani
Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan

In
A
Cibiru Kota Bandung Anak korban tidak pernah lagi ikut pembelajaran
karena pembelajaran ditiadakan untuk sementara waktu;
ah

lik
- Bahwa Anak korban mendapatkan ijazah setelah perkara ini mulai
ditangani polisi;
- Bahwa Anak korban pernah dijanjikan dikuliahkan oleh Terdakwa;
am

ub
- Bahwa sebelum kejadian penangkapan terhadap Terdakwa pernah ada
kabar yang beredar tentang kejelekan Terdakwa yang menyetubuhi para
ep
santriwatinya, namun Terdakwa mengatakan kepada para santriwati
k

untuk tidak mempercayai kabar tersebut;


ah

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban


R

si
terganggu secara psikologis dan anak korban telah dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya, dan telah dilakukan

ne
ng

Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara


Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021 No. Pol :

do
gu

R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter


Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes. dengan hasil
In
pemeriksaan kebidanan dan kandungan: selaput dara robek arah jam
A

tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh;
ah

lik

Terhadap keterangan anak korban, Terdakwa memberikan pendapat yang


pada pokoknya keterangan anak korban benar dan tidak keberatan;
m

ub

33. Saksi XIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar tahun 2019 saat itu
ka

ep

Terdakwa membeli tanah seluas 30 (tiga puluh) tumbak untuk keperluan


membangun Pesantren Boording School Cibiru;
ah

- Bahwa Terdakwa meminta ijin pada Saksi sebagai Ketua RT 05 RW 08


R

Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dengan maksud


es
M

dan tujuan hendak membangun Pesantren Anak-anak Yatim yakni


ng

Pesantren Boarding School Cibiru yang beralamat di Komplek Marga


on

Halaman 109 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota

si
Bandung;
- Bahwa tanah tersebut awalnya adalah milik Warga setempat, kemudian

ne
ng
tanah tersebut dibeli oleh Terdakwa dengan tujuan akan dibangun
pesantren Tahfidz untuk para santriwati kemudian pesantren sempat
dibangun, lalu dihentikan sementara waktu karena izin membangun

do
gu belum ada, menurut info belum keluar izinnya dari Kemenag;
- Bahwa pada saat Terdakwa mengajukan permintaan ijin untuk

In
A
membangun Pesantren tersebut hanya mengajukan surat ijin
pembangunan dari warga yang isinya berupa lampiran perijinan
ah

lik
pembangunan dan kolom tanda tangan dari pihak warga;
- Bahwa kakak kandung Terdakwa pernah datang pada saksi Saksi XIV
untuk meminta ijin untuk Pesantren Madani Boording School untuk
am

ub
pembangunan pesantren dan hanya ada 10 (sepuluh) orang warga yang
menandatangani ijinnya;
ep
- Bahwa yang Saksi ketahui yang membangun pondok Pesantren tahfidz
k

Madani Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru


ah

R
Kecamatan Cibiru Kota Bandung adalah kakak Terdakwa yang bernama

si
Saksi XXI, karena Kakak Terdakwalah yang menemui Saksi;

ne
- Bahwa pada tahun 2009 setelah pondok Pesantren Tahfidz Madani
ng

Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan


Cibiru Kota Bandung berdiri mulai masuk para santriwati, yaitu ada

do
gu

sekitar 30 (tiga puluh) santriwati dan seluruhnya menginap di pondok


pesantren dan aktifitas para santriwati seperti biasa mengaji, mengajar,
In
A

pagi-pagi sholat bersama di Mesjid;


- Bahwa pada saat awal pembangunan Pesantren Boording School, Saksi
ah

tidak melihat anak-anak santriwati membantu pembangunan gedung


lik

pesantren tersebut, namun setahu Saksi ketika sedang dibangun lantai 2


pondok Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
m

ub

Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung Saksi melihat


para santriwati ikut membantu mengambil pasir dari siang sampai sore;
ka

ep

- Bahwa Terdakwa adalah warga baru, tetapi yang mengurus dan


mengelola Pondok Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa
ah

Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung


R

es

tersebut adalah kakak Terdakwa yang bernama Saksi XXI, sedangkan


M

Terdakwa hanya sesekali datang ke Pondok Pesantren tersebut;


ng

on

Halaman 110 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Pondok Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan

si
Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung tersebut
memiliki tembok pagar yang tinggi sehingga warga masyarakat sekitar

ne
ng
tidak pernah mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di pondok
pesantren tersebut, dan Saksi XIII pun jarang bertemu dengan Terdakwa
dan Saksi tidak pernah memeriksa atau mengetahui kegiatan yang

do
gu sebenarnya dilaksanakan di dalam Pesantren Boording School;
- Bahwa di Pondok Pesantren Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa

In
A
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
tersebut terkesan tertutup karena tidak pernah terlihat ada warga atau
ah

lik
orang lain yang datang, bahkan tidak terlihat bergaul dan bergaul
dengan masyarakat sekitar. dan anak santriwatinya hanya keluar
seperlunya yaitu jika pergi ke warung saja;
am

ub
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ep
34. Saksi XIV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
k

- Bahwa sejak Tahun 2012 Saksi sudah tinggal di Antapani dan sekarang
ah

R
Saksi selaku Ketua RT. 06 RW. 23 Kelurahan Antapani Tengah

si
Kecamatan Antapani Kota Bandung;
- Bahwa awalnya sekitar tahun 2013 datang ibu T menemui Saksi yang

ne
ng

berniat meminta izin untuk mengisi rumah yang akan dipergunakan


sebagai tempat untuk membangun sarana ibadah untuk mengaji, namun

do
gu

warga komplek Sinergi kurang merespon karena masalah akses dalam


komplek dan takut daerah sekitar menjadi kumuh hingga pada tahun
In
A

2014 datang Terdakwa yang akan mengurus rumah tersebut untuk


dipergunakan sebagai tempat penampungan Anak Panti Asuhan yang
ah

terdiri dari Anak Yatim dan Yatim Piatu;


lik

- Bahwa ketika Terdakwa mendiRikan Pesantren di Komplek Sinergi Jalan


Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Kota Bandung hanya
m

ub

mengajukan ijin domisili tinggal dengan maksud untuk menampung anak


yatim;
ka

ep

- Bahwa hanya ada 6 (enam) orang anak yang berada di Panti Asuhan
Anak Yatim itu yang menginap, namun tidak ada kegiatan menonjol di
ah

dalam panti asuhan tersebut;


R

- Bahwa pemilik rumah di Komplek Sinergi di Jalan Nyaman Nomor 34


es
M

Parakansaat Antapani Kota Bandung adalah ibu T;


ng

on

Halaman 111 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebelum penggerebekan dan penangkapan terhadap Terdakwa,

si
Anak korban X salah satu santriwati di pesantren tersebut pernah datang
menemui Saksi dengan maksud dan tujuan untuk membuat Surat

ne
ng
Keterangan Domisili;
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat ada dokter atau bidan yang masuk ke

do
dalam Pesantren, Saksi hanya melihat anak-anak santriwati sholat Duha
gu setiap pagi, namun pada saat anak-anak santriwati ditegur atau disapa
selalu ketakutan;

In
A
- Bahwa pembentukan Paguyuban Sinergi Antapani dibentuk di rumah
yang ditempati Terdakwa;
ah

lik
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
35. Saksi XV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2016 dan Terdakwa
menempati rumah milik bu T yang dipinjamkan untuk kegiatan Panti
ep
k

Asuhan dan Yatim Piatu sebagaimana plang yang terpasang di depan


rumah tersebut;
ah

- Bahwa Terdakwa tinggal di lingkungan Komplek Sinergi Antapani Jalan


R

si
Nyaman Nomor 34 sedangkan Saksi sebagai penghuni pertama yang

ne
ng

tinggal persis berhadapan dengan tempat Pesantren yang dikelola


Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah meminta ijin dari warga masyarakat

do
gu

setiap ada kegiatan di Panti Asuhan tersebut;


- Bahwa pada tahun 2013-2014 mulai dilaksanakan pembangunan
In
A

mushola akan tetapi tidak pernah ada kegiatan pengajian yang


dilaksanakan Terdakwa bersama para santriwatinya hingga pada sekitar
ah

tahun 2016 ada perkumpulan dari Terdakwa yang memimpin doa


lik

bersama;
- Bahwa santri yang tinggal di Komplek Sinergi di Jalan Nyaman Nomor
m

ub

34 Parakansaat Antapani Kota Bandung adalah 6 (enam) orang santri


perempuan dan ada anak kecil;
ka

ep

- Bahwa Saksi melihat ada banyak kejanggalan/ keanehan pada anak


santriwati, dimana pada saat Saksi berusaha menyapa/ menegur anak-
ah

anak santriwati atau sekedar memberikan makanan pada anak-anak


R

es

santriwati tersebut, mereka selalu menunjukkan ekspresi ketakutan dan


M

segera berlari meninggalkan Saksi;


ng

on

Halaman 112 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada sekitar tahun 2018 Terdakwa masih menggunakan sepeda

si
motor dan pada tahun 2019 Terdakwa terlihat mulai menggunakan
kendaraan mobil Rush warna putih dan pernah membawa salah satu

ne
ng
santriwati keluar pesantren menggunakan mobil Rush tersebut;
- Bahwa Saksi pernah melihat anak-anak santri perempuan yang tinggal di

do
Komplek Sinergi di Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Kota
gu Bandung pergi keluar komplek secara berombongan dengan
menggunakan angkot, namun Saksi tidak tahu hendak pergi kemana

In
A
anak-anak santriwati tersebut;
- Bahwa sekitar tahun 2019 sampai dengan 2021 Saksi melihat ada
ah

lik
banyak anak-anak bayi sekitar usia 3 (tiga) tahun sedang digendong
oleh anak-anak santriwati yang masih berumur sekitar 14 (empat belas)
tahun dan anak-anak santriwati sangat tertutup serta jarang bergaul
am

ub
dengan leluasa dengan anak-anak di komplek, selain itu Terdakwa
jarang sekali bersosialisasi dengan warga masyarakat dan ketika ada
ep
k

undangan tetangga yang pindahan Terdakwa maupun anak


santriwatinya tidak pernah mau hadir ke undangan tersebut;
ah

R
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

si
pokoknya Terdakwa menyatakan bahwa Terdakwa telah membaur dengan

ne
ng

warga masyarakat di Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat Antapani Kota


Bandung, keterangan Saksi lain benar dan tidak keberatan;
36. Saksi XVI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

do
gu

- Bahwa Saksi bekerja sebagai dokter umum dan juga sebagai pengajar/
dosen pada Fakultas Kedokteran;
In
- Bahwa Saksi membuka praktek dokter pribadi, yaitu Praktek Saksi XVI di
A

Kota Bandung;
- Bahwa pada hari Minggu, Tanggal 30 Mei 2021, sekitar jam 10.00 WIB
ah

lik

datang pasien bernama Anak korban VII yang diantar oleh Terdakwa
yang saat itu mengaku bahwa dirinya adalah suami dari Anak korban VII,
m

ub

kemudian Saksi melakukan pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam


kepada Anak korban VII, dan diketahui pada saat itu hasilnya masih
ka

ep

pembukaan 2, karena masih pembukaan 2 dan biasanya masih lama,


lalu pasien dan Terdakwa disarankan untuk pulang ke rumah dulu;
ah

- Bahwa pada saat datang Terdakwa mendaftarkan pasien atas nama


R

es

Anak korban VII, berumur 20 tahun, dan untuk penanggung jawab


M

administrasi dari kelahiran Anak korban VII adalah Terdakwa;


ng

on

Halaman 113 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat datang, Anak korban VII menggunakan masker

si
sehingga Saksi tidak melihat apakah pasien yaitu Anak korban VII yang
akan melahirkan tersebut masih anak-anak atau sudah dewasa, dan

ne
ng
Saksi juga tidak menanyakan hal lainnya yang lebih pribadi;
- Bahwa pada saat Terdakwa mendaftarkan pasien di tempat praktek

do
dokter milik Saksi tersebut, Terdakwa maupun Anak korban VII tidak
gu memperlihatkan KTP dengan alasan tidak terbawa;
- Bahwa ketika Saksi melakukan observasi terhadap pasien sekitar jam

In
A
20.30 WIB dan melakukan pemeriksaan dalam, ternyata Anak korban VII
telah pembukaan lengkap dan telah pecah ketuban, akhirnya pada pukul
ah

lik
21.20 WIB pasien Anak korban VII melahirkan seorang bayi laki-laki
dengan keadaan sehat, berat badan 3,1 Kg dan panjang 47 centimeter.
Setelah itu melakukan observasi kepada pasien yaitu Anak Korban VII
am

ub
dan bayi dan semuanya dalam keadaan sehat;
- Bahwa pada saat itu Plasenta dalam kandungan Anak Korban VII
ep
k

lengket, saat itu kurang lebih sekitar 25 menit baru lepas, seharusnya
tidak lama, bila lebih dari 25 menit harus dirujuk ke rumah sakit, keadaan
ah

R
tersebut terjadi biasanya karena usia pasien masih muda atau pasien

si
menggunakan KB suntik;

ne
- Bahwa selanjutnya Saksi menanyakan kepada Anak Korban VII apakah
ng

Anak Korban VII menggunakan KB atau tidak, namun Anak Korban VII
tidak menjawab;

do
gu

- Bahwa keesokan harinya datang petugas kepolisian dari Polda Jawa


Barat memberitahu bahwa Anak Korban VII sebagai korban
In
A

persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;


- Bahwa biaya persalinan dibayar oleh Terdakwa, saat itu Terdakwa
ah

sempat pergi mengambil uang dari ATM;


lik

- Bahwa setelah Anak Korban VII melahirkan dari tempat praktek, Saksi
tidak mengeluarkan Surat Kelahiran;
m

ub

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa membeRikan pendapat yang pada


pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ka

ep

37. Saksi XVII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi sebagai Bidan di tempat Praktek Saksi XVI Kota Bandung;
ah

- Bahwa pada Tanggal 30 Mei 2021 Terdakwa datang ke tempat Saksi


R

es

bekerja di tempat Praktek Saksi XVI, Kota Bandung, ketika itu Terdakwa
M

ng

on

Halaman 114 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengantar pasien bernama Anak Korban VII namun Saksi tidak ada

si
hubungan keluarga dengan Terdakwa;
- Bahwa 2 (dua) hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 28 Mei 2021

ne
ng
Terdakwa menelpon ke klinik menanyakan perihal bisa atau tidaknya
penanganan proses kelahiran, kelengkapan peralatan kelahiran dan
apakah untuk pakaian disediakan atau tidak, kemudian Saksi menjawab

do
gu bahwa di tempat Saksi bekerja dapat menangani proses kelahiran dan
peralatannya pun tersedia namun untuk perlengkapan dan pakaian

In
A
dibawa sendiri oleh pasien;
- Bahwa ketika mendaftar Terdakwa mengaku pasien adalah isterinya dan
ah

lik
mengaku berumur 20 (dua puluh) tahun, pada waktu mendaftar
Terdakwa tidak memperlihatkan KTP dengan alasan tidak terbawa;
- Bahwa pada tanggal 30 Mei 2021 datanglah pasien bernama Anak
am

ub
korban VII dan diantar oleh Terdakwa yang saat itu Terdakwa mengaku
bahwa dirinya adalah suami dari pasien Anak korban VII, kemudian
ep
k

menjelaskan bahwa pada Tanggal 28 Mei 2021 Terdakwa pernah


membawa Anak korban VII ke klinik AF yang hasilnya menyatakan Anak
ah

R
Korban VII sudah pembukaan satu, lalu Saksi dan Saksi XVI melakukan

si
pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam, pada saat itu hasilnya masih

ne
ng

pembukaan 2, setelah itu pasien yaitu anak Koran Anak korban VII dan
Terdakwa disarankan untuk pulang dulu;
- Bahwa keadaan pasien pada saat datang ke tempat praktek Saksi XVI,

do
gu

pasien Anak korban VII dalam keadaan normal seperti ibu hamil pada
umumnya dan untuk sikap Anak korban VII pada saat itu pendiam dan
In
A

tenang, yang menjelaskan terkait kehamilan adalah Terdakwa;


- Bahwa pada hari yang sama sekitar jam 17.00 WIB Terdakwa dan
ah

pasien Anak korban VII datang kembali ke tempat praktek Saksi XVI di
lik

Kota Bandung dengan alasan pasien sering merasa mules dan setelah
diperiksa ternyata pasien masih pembukaan 2 kemudian pasien
m

ub

disarankan untuk pulang dulu;


- Bahwa sekitar jam 19.00 WIB Terdakwa dan pasien Anak Korban VII
ka

ep

datang kembali ke tempat Praktek Saksi XVI di Kota Bandung masih


dengan alasan yang sama bahwa pasien sudah sering terasa mules-
ah

mules, lalu Terdakwa meminta kepada Saksi dan dokter agar Terdakwa
R

dan pasien Anak Korban VII diperbolehkan menunggu di tempat praktek


es
M

Saksi XVI Kota Bandung sampai proses kelahiran karena apabila bolak
ng

balik takut terkena macet;


on

Halaman 115 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ketika Saksi XVI melakukan observasi terhadap pasien Anak

si
Korban VII pada jam 20.20 WIB dan melakukan pemeriksaan dalam,
ternyata pasien Anak Korban VII telah pembukaan lengkap dan telah

ne
ng
pecah ketuban, akhirnya pada pukul 21.30 WIB Anak Korban VII
melahirkan seorang bayi laki-laki dengan keadaan sehat secara normal,
berat badan 3,1 Kg dan panjang 47 centimeter dan setelah itu dilakukan

do
gu observasi kepada pasien yaitu Anak Korban VII dan bayi;
- Bahwa pasca melahirkan Anak Korban VII dirawat selama 20 jam di

In
A
klinik dimulai dari jam 19.00 WIB sampai esok harinya sekitar jam 15.00
WIB pada saat Anak Korban VII dan bayinya dijemput oleh pihak
ah

lik
Kepolisian dari Polda Jawa Barat yang datang bersama dengan pihak
DP3AKB, yang memberitahu bahwa Anak Korban VII sebagai korban
persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa;
am

ub
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ep
38. Saksi XVIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
k

berikut:
ah

- Bahwa saat ini Saksi bekerja serabutan, sebelumnya Saksi pernah


R

si
bekerja di PT. D bergerak di bidang Teknik Industri di Cimahi, Saksi di

ne
ng

Bagian Asembling yaitu bagian pembuat mesin dari tahun 1977 sampai
dengan tahun 1995;
- Bahwa anak-anak santriwati yang tinggal di Pondok Pesantren Manarul

do
gu

Huda di Komplek Sinergi di Jalan Nyaman Nomor 34 Parakansaat


Antapani Kota Bandung berasal dari Garut yang dijemput oleh Terdakwa
In
A

sendiri, sedangkan anak korban Anak korban X masih merupakan cucu


Saksi dan ikut bersekolah di Pondok Pesantren Manarul Huda tersebut;
- Bahwa sekolah Pondok Pesantren Manarul Huda di Sinergi tidak
ah

lik

dipungut biaya atau gratis;


- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui bahwa Anak korban X maupun
m

ub

anak santriwati lainnya menjadi korban persetubuhan Terdakwa, namun


Saksi mengetahuinya dari uwanya Anak korban X yang menceritakan
ka

ep

bahwa Anak korban X termasuk anak korban yang ikut disetubuhi oleh
Terdakwa;
ah

- Bahwa setahu saksi Pesantern Al Ikhlas di Sukanegara dihapuskan lalu


R

es

dipindahkan ke pesantren Tahfidz Madani di Cibiru;


M

- Bahwa saksi mengetahui adanya kejadian persetubuhan terhadap anak-


ng

anak santriwati yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu hari Kamis tanggal
on

Halaman 116 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20 Mei 2021 pada saat perjalanan akan ke Garut, ketika itu Terdakwa

si
akan meminta maaf kepada pihak korban dan musyawarah, namun
karena disepanjang jalan penuh dengan ormas maka saksi langsung

ne
ng
pergi dari tempat itu dan Terdakwa membatalkan rencananya;
- Bahwa setelah Saksi tahu bahwa Terdakwa telah menghamili para
santriwati di pondok pesantrennya lalu Saksi merasa kesal dan marah

do
gu kepada Terdakwa, selanjutnya yang Saksi ketahui pada hari Senin
tanggal 31 Mei 2021, Terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian di

In
A
Yayasan Manarul Huda Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat
Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung;
ah

- Bahwa yang Saksi ketahui korban santri yang telah disetubuhi oleh

lik
Terdakwa jumlah pastinya tidak tahu, tetapi yang saksi ketahui ada 3
(tiga) santri yaitu Anak Korban V, Anak korban II dan Anak Korban VI;
am

ub
- Bahwa umurnya saksi tidak tahu dan saat ini setahu Saksi masih kelas 1
SMA.
ep
- Bahwa mengenai Yayasan atau panti sosial Manarul Huda di Komplek
k

Sinergi Antapani berbentuk Lembaga Pesantren yang dikelola atau


ah

R
pimpin oleh Terdakwa.

si
- Bahwa untuk mengelola ataupun mengurus Yayasan atau panti sosial

ne
ng

Manarul Huda Anatapani tersebut saksi tidak tahu dan saksi tidak
termasuk kepengurus untuk Yayasan tersebut;
- Bahwa setahu Saksi Terdakwa mengelola 3 (tiga) yayasan Pondok

do
gu

pesantren, yaitu :
a. Yayasan Al Ikhlas yang berada di Suka Nagara;
In
A

b. Yayasan Panti sosial di Komp. Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat


Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung; dan
ah

c. Pondok Pesantren Tahfidz Madani di Komp. Marga Satwa Jalan


lik

Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


- Bahwa setahu Saksi kegiatan di Panti sosial yaitu mengenai kegiatan
m

ub

mengaji, olah raga, pidato, dan membaca Al-qur’an antar Pesantren


Sekota Madya atau sejawa Barat;
ka

ep

- Bahwa setahu Saksi ada santri yang suka ikut mengajar kepada santri
lainnya yaitu Anak korban X dan juga suka mengajar juga ke
ah

Sukanegara Yayasan Al-Ikhlas yang dikelola oleh Kantor Kementerian


R

es

Agama Kota Bandung;


M

ng

on

Halaman 117 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui sumber dana dari mana dan berapa

si
dananya yang masuk dari bantuan pemerintah untuk yayasan yang
dikelola Terdakwa, tetapi Saksi membantu membeli tanah yang dijadikan

ne
ng
sekarang Yayasan Manarul Huda Madani di Komplek Marga Satwa
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
tersebut sebesar Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) yang

do
gu berasal dari hasil penjualan tanah Saksi yang di Garut;
- Bahwa alasan Saksi membantu memberikan uang untuk uang muka

In
A
pembelian tanah untuk membangun Pondok Pesantren di Cibiru adalah
karena Terdakwa mengatakan akan mendirikan yayasan pondok
ah

lik
pesantren secara gratis sehingga karena untuk tujuan baik maka Saksi
ikut menyumbangkan uangnya;
- Bahwa Saksi ikut mengasuh anak bayi 1 (satu) orang yang saksi beri
am

ub
nama A yang diberikan oleh anak perempuan Saksi bernama Saksi XIX,
katanya bayi itu adalah anak yatim dari panti sosial milik Terdakwa yang
ep
k

dalam kondisi sakit dan bentol-bentol di seluruh badannya;


- Bahwa umur bayi sekarang sudah berumur 2,5 tahun, dan oleh Saksi
ah

R
diberi nama MA, selanjutnya dimasukkan ke dalam daftar Kartu Keluarga

si
Saksi;

ne
- Bahwa MA kemudian dijemput oleh pihak Kepolisian Polda Jawa Barat
ng

dan Dinas DP3AKB;


Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

do
gu

pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;


39. Saksi XIX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
In
- Bahwa Saksi bekerja di PAUD di Garut, sebagai Kepala Sekolah. Tugas
A

dan tanggung jawab Saksi mengontrol aktifitas guru dan jika tidak ada
ah

guru, Saksi mengajar juga di PAUD di Garut;


lik

- Bahwa Saksi lupa Yayasan Manarul Huda berdiri sejak kapan, dan Saksi
tidak pernah bekerja di Yayasan Manarul Huda Komplek Sinergi
m

ub

Antapani Jalan Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan Antapani


Kota Bandung maupun di Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan.
ka

ep

Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


- Bahwa Saksi sebelumnya tidak tahu masuk dalam struktur
ah

kepengurusan di Yayasan Manarul Huda Komplek Sinergi Antapani


R

es

Jalan Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota


M

Bandung maupun yang di Tahfidz Madani Komplek Marga Satwa Jalan


ng

Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


on

Halaman 118 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian Saksi diberitahu oleh Terdakwa maksud dan tujuan

si
Terdakwa memasukkan nama Saksi ke struktur Yayasan Manarul Huda
adalah untuk mempermudah pengajuan pendirian Yayasan Manarul

ne
ng
Huda, karena Saksi dan Terdakwa masih keluarga;
- Bahwa Saksi tidak pernah digaji dari Yayasan Manarul Huda;
- Bahwa

do
Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana terjadinya
gu persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa, dan tidak tahu cara yang
dilakukan oleh Terdakwa, karena Saksi mengetahui kejadian ini setelah

In
A
diberitahu oleh ayah Saksi bahwa Terdakwa diamankan oleh pihak
kepolisian di Komplek Sinergi Antapani Kota Bandung;
ah

lik
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebab Terdakwa melakukan
persetubuhan terhadap santriwati di yayasannya;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa saja yang menjadi korban dalam
am

ub
tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada anak
Santriwati di Yayasan Manarul Huda;
ep
- Bahwa Saksi tidak mengetahui bahwa ada korban santriwati di yayasan
k

Manarul Huda yang telah hamil dan melahirkan akibat perbuatan


ah

R
Terdakwa;

si
- Bahwa Saksi kenal Anak Korban X, yaitu salah satu santriwati yang

ne
ng

bersekolah di Pondok Pesantren di Sinergi Antapani dan Anak korban X


masih termasuk keluarga saksi yaitu keponakan;
- Bahwa Saksi pernah diminta tolong oleh kakak saksi yang bernama

do
gu

Saksi XXI yang menitipkan 1 (satu) orang Bayi yang berasal dari
yayasan Panti Sosial Manarul Huda milik Terdakwa, namun saksi tidak
In
A

sanggup karena bayi tersebut dalam keadaan sakit, sehingga bayi


tersebut oleh Saksi diserahkan kepada ayahnya yaitu saksi XVIII untuk
ah

lik

diurus dan diasuh selama 2,5 tahun dan diberi nama MA, kemudian ayah
Saksi memasukkan nama MA tersebut ke dalam kartu keluarga ayah
Saksi;
m

ub

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ka

ep

40. Saksi XX, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi mempunyai usaha sendiri yaitu service komputer yang
ah

beralamat di Limbangan di depan rumah Saksi;


R

- Bahwa Saksi adalah adik ipar Saksi, Saksi kenal dengan Terdakwa sejak
es
M

menikah dengan isteri Saksi yaitu sekitar tahun 2003;


ng

on

Halaman 119 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi mengetahui tentang persetubuhan yang dilakukan

si
Terdakwa terhadap para santriwati dari isteri Saksi, dimana pada saat itu
Saksi sedang di rumah Saksi di Garut kemudian isteri Saksi pulang dari

ne
ng
Bandung dan memberitahu Terdakwa ditangkap polisi karena telah
menyetubuhi anak santriwati di pondok pesantren Yayasan Manarul
Huda;

do
gu - Bahwa mengenai jumlah anak korban yang disetubuhi oleh Terdakwa
awalnya Saksi tidak tahu, namun setelah diberitahu oleh pihak kepolisian

In
A
Saksi mengetahui bahwa ada 13 (tiga belas) korban namun siapa nama
namanya Saksi tidak tahu;
ah

lik
- Bahwa Saksi hanya mengetahui sendikit tentang Yayasan Pendidikan
dan Sosial Manarul Huda, yang Saksi tahu bahwa yayasan tersebut
dibuat oleh Terdakwa dengan isterinya yaitu Saksi Saksi XXIV;
am

ub
- Bahwa Saksi tercatat sebagai pengurus Yayasan Pendidikan dan Sosial
Manarul Huda, namun itu sekedar nama saja karena Saksi tidak pernah
ep
k

ikut terjun langsung ataupun ikut mengelola yayasan tersebut;


- Bahwa Saksi tidak mengetahui apa jabatan ataupun peran Saksi di
ah

R
Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda namun Saksi pernah

si
melihat foto susunan struktur kepengurusan di Yayasan dan dalam

ne
ng

struktur tersebut menunjukan bahwa nama saksi menjabat sebagai


sekretaris;
- Bahwa struktural lembaga atau yayasan tersebut yaitu :

do
gu

1) Saksi XVIII (mertua saksi) sebagai ketua Pembina


2) Terdakwa sebagai ketua yayasan
In
A

3) Saksi XX (saksi sendiri) sebagai sekertaris


4) Saksi XXIV sebagai Bendahara
ah

5) Saksi XIX sebagai ketua pengawas


lik

- Bahwa setahu saksi saat ini terdapat 2 Yayasan pondok pesantren yang
dikelola oleh Terdakwa yaitu di Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan
m

ub

Saat Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung dan di


Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ka

ep

Cibiru Kota Bandung;


- Bahwa Saksi tidak tahu berapa jumlah santri yang berada di Yayasan
ah

Pendidikan dan Sosial Manarul Huda, dan Saksi tidak tahu berapa santri
R

es

yang sudah lulus dari yayasan tersebut;


M

ng

on

Halaman 120 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak tahu dari mana saja sumber dana yang digunakan

si
oleh Terdakwa untuk pendirian yayasan tersebut, namun setahu Saksi
dana tersebut dari hasil sumbangan dan Saksipun ikut menyumbang

ne
ng
untuk pembangunan yayasan tersebut;
- Bahwa Saksi tidak tahu ada atau tidaknya santri yang diberdayakan

do
untuk mengelola yayasan tersebut, karena Saksi mempercayakan
gu sepenuhnya kepada Terdakwa dan isterinya;
- Bahwa ada beberapa pengajar di yayasan Manarul Huda yang mengajar

In
A
para santriwati, siapa saja dan berapa jumlah pengajar dan dari mana
pengajar itu berasal, Saksi tidak tahu;
ah

lik
- Bahwa dana pribadi yang Saksi berikan untuk pendirian Yayasan
Manarul Huda yang beralamat di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda
am

Kelurhan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung sejumlah

ub
Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dimana uang tersebut hasil
dari menjual mobil dan sepeda motor, dan yang Saksi ketahui bahwa
ep
k

ada juga dana dari hasil menjual tanah warisan dengan pemegang Hak
waris tanah tersebut diantaranya Terdakwa, Saksi Saksi XXI Bambang
ah

R
dan Saksi XIX. Hasil menjual tanah warisan tersebut sejumlah

si
Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah);

ne
- Bahwa saksi tidak tahu mengenai mobil Daihatsu Terios warna putih
ng

Nomor polisi D 1104 AFF dan Saksi belum pernah melihat mobil
tersebut;

do
gu

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
In
A

41. Saksi XXI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak lahir karena Terdakwa
ah

adalah adik kandung Saksi;


lik

- Bahwa Saksi tidak bekerja di Yayasan Manarul Huda, akan tetapi saksi
bekerja sebagai penjaga di Pesantren Manarul Huda yang beralamat di
m

ub

Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota


Bandung sejak akhir tahun 2019 yang tugas dan tanggung jawabnya
ka

ep

menjaga Pesantren Manarul Huda;


- Bahwa sepengatahuan Saksi yang menjadi korban persetubuhan yang
ah

dilakukan oleh Terdakwa adalah Anak Korban IX (kelas 2 SMA), anak


R

es

korban I, Anak Korban V dan Anak korban II, berapa umurnya Saksi
M

tidak tahu;
ng

on

Halaman 121 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi baru mengetahui adanya tindak pidana persetubuhan

si
terhadap anak-anak di Manarul Huda yang dilakukan oleh Terdakwa,
pada bulan Mei 2021, ketika itu Saksi dipanggil oleh Terdakwa ke

ne
ng
Yayasan Manarul Huda yang berlamat di Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung, setelah itu Terdakwa memberitahu
Saksi bahwa Anak Korban IX sedang Hamil dan anak korban I telah

do
gu menjadi korban persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, kemudian
setelah Saksi mengetahuinya, Saksi memberitahukan tentang kejadian

In
A
tersebut kepada ayah Saksi, yaitu Saksi Saksi XVIII;
- Bahwa setelah ayah saksi yaitu Saksi Saksi XVIII mengetahui bahwa
ah

lik
Terdakwa sebagai pelaku persetubuhan terhadap anak santriwati di
Yayasan Manarul Huda yang dikelolanya, tidak ada solusinya;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan, dimana, dan cara terjadinya
am

ub
tindak pidana persetubuhan oleh Terdakwa kepada para korban;
- Bahwa pada tahun 2018 ketika Saksi berada di Kalimantan Saksi pernah
ep
k

diminta oleh Terdakwa untuk pulang ke Bandung karena ada masalah di


Yayasan di Sinergi Antapani karena Anak Korban V hamil, namun
ah

R
Terdakwa tidak mengatakan bahwa Anak Korban V hamil oleh siapa,

si
kemudian pada tahun 2021 pada bulan Mei 2021, Saksi dipanggil oleh

ne
ng

Terdakwa dan diberitahukan bahwa Anak Korban IX sedang hamil akibat


perbuatan Terdakwa, termasuk Anak Korban I meskipun tidak hamil;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, anak korban yang menjadi korban dari

do
gu

persetubuhan dan yang dilakukan oleh Terdakwa yang mengakibatkan


hamil dan melahirkan adalah Anak Korban V, Anak korban VII, Anak
In
A

Korban IX dan Anak Korban I, itupun setelah saksi diberitahu oleh


Terdakwa;
- Bahwa Saksi pernah disuruh oleh Terdakwa untuk menemani Anak
ah

lik

Korban V melahirkan, pada saat itu Saksi pernah menanyakan kepada


Terdakwa siapa yang telah menghamili Anak Korban V, namun
m

ub

Terdakwa menjawabnya tidak tahu, karena Saksi menyatakan kepada


Terdakwa bahwa santriwati tidak pernah ada yang berkeliaran di luar
ka

ep

pesantren, akan tetapi Terdakwa tidak menjawabnya;


- Bahwa setelah Anak Korban V melahirkan selanjutnya bayinya oleh
ah

Terdakwa dititipkan kepada Saksi, dan oleh Saksi selanjutnya dititipkan


R

es

kepada adik saksi yang bernama Saksi XIX, karena bayi pada waktu itu
M

dalam kondisi sakit lalu oleh Saksi XIX dititipkan, diasuh, dan dirawat
ng

oleh ayah Saksi yaitu Saksi Saksi XVIII selanjutnya diberi nama MA;
on

Halaman 122 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selama saksi bekerja sebagai penjaga di Pesantren Manarul

si
Huda di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru
Kota Bandung, pernah melihat ada anak kecil yang bernama Sakang

ne
ng
yang diasuh oleh Anak korban II dan A yang diasuh oleh Anak Korban VI
dibawa ke pesantren;
- Bahwa ketika ada anak S dan A di Pesantren Manarul Huda yang

do
gu beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung, Saksi pernah bertanya kepada Anak korban X dan

In
A
Anak korban II bahwa itu anak siapa, dan dijawab oleh para santri, Anak
korban X dan Anak korban II sebagai anak dari panti asuhan, namun
ah

lik
Saksi tidak pernah menanyakan hal tersebut kepada Terdakwa;
- Bahwa setahu saksi mengenai kepengurusan, Guru-guru Yayasan atau
Pesantren Manarul Huda setahu Saksi, tidak mengetahui tentang
am

ub
kejadian tindak pidana persetubuhan yang telah dilakukan oleh
Terdakwa terhadap para santriwati yang menjadi korban;
ep
- Bahwa Saksi tidak mengetahui Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31
k

Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung dan


ah

R
Apartemen TSM Bandung yang dijadikan tempat menyetubuhi para

si
santri yang hamil dan yang mempunyai anak;

ne
- Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dibangun Yayasan Manarul Huda
ng

yang beralamat di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan


Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, sedangkan

do
gu

Pesantren Manarul Huda yang beralamat di Komplek Margasatwa


Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dibangun sejak
In
A

bulan September 2018, setelah itu dilanjut pembangunan lantai 2 (dua)


sejak bulan Desember 2019;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui darimana dana yang diperoleh Terdakwa
ah

lik

untuk membangun Pesantren Manarul Huda yang beralamat di Komplek


Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
m

ub

- Bahwa yang ikut pembangunan awal lantai 1 di Pesantren Manarul Huda


yang beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ka

ep

Kecamatan Cibiru Kota Bandung, yaitu Saksi, orang tua santri 3 (tiga)
orang, ayah saksi yaitu Saksi Saksi XVIII, tukang bangunan 2 (dua)
ah

orang, dan santri laki-laki dari Manarul Huda (yang beralamat di Dago) 2
R

es

(dua) orang.
M

- Bahwa yang ikut pembanguan tahap 2 yaitu pembangunan lantai 2 yang


ng

membangun di Pesantren Manarul Huda yang beralamat di Komp.


on

Halaman 123 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung yaitu

si
saksi, 2 (dua) orang tua santri, dan para santriwati juga ikut membangun
yang saksi ketahui namanya Anak Korban XII, Anak Korban IX, A, dan

ne
ng
Anak Korban XIII;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui atas perintah siapa para santriwati ikut
membantu pembangunan di Pesantren Manarul Huda yang beralamat di

do
gu Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung.

In
A
- Bahwa yang saksi tahu waktu belajar di Pesantren Manarul Huda yang
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ah

lik
Cibiru Kota Bandung adalah :
o santri mulai bangun pukul 04.00 wib dan setelah itu disambung
mengaji sendiri dan sholat shubuh, Pukul 08.00 wib belajar sekolah
am

ub
yang mengajar dari guru luar sampai pukul 12.00 wib, Pukul 16.00 wib
para santi mengaji sendiri sampai menunggu adzan magrib dan
ep
sholat, Pukul 18.00 wib para santri mengaji sendiri sampai pukul 19.00
k

wib sambil menunggu azdan isya, Pukul 20.00 wib santi mengaji
ah

R
sendiri sampai dengan pukul 21.00 wib;

si
- Bahwa saksi tidak mengetahui dari mana guru yang didatangkan oleh

ne
ng

Terdakwa untuk mengajar para santriwati;


- Bahwa Saksi digaji sebagai penjaga di Pesantren Manarul Huda yang
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan

do
gu

Cibiru Kota Bandung sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu


rupiah)/bulan, dan Saksi tidak mengetahui uang dari mana yang
In
A

dikeluarkan oleh Terdakwa;.


- Bahwa Yayasan atau Pesantren Manarul Huda adalah untuk anak Yatim
ah

dari plang/benner di Yayasan Manarul Huda di Jalan Parakansaat


lik

Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah


Kota Bandung yang menerangkan tempat Panti atau anak yatim, dan
m

ub

Saksi tidak mengetahui siapa anak yatim, akan tetapi ketika para santri
akan pulang banyak orang tua yang menjemputnya;
ka

ep

- Bahwa setahu Saksi, Terdakwa datang ke Pesantren Manarul Huda


yang beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ah

Kecamatan Cibiru Kota Bandung tidak tentu datangnya hari apa, setiap
R

datang kebanyakan sekitar sore hari tetapi terkadang juga menginap di


es
M

Kamar 1 dan jika tidak menginap pulang pukul 19.00 wib;


ng

on

Halaman 124 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

si
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
42. Saksi XXII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

ne
ng
- Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2017 sebagai pengasuh
Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani) sampai dengan
saat ini dan bekerja sama di bidang pendidikan kesetaraan pada Pondok

do
gu Pesantren S;
- Bahwa tugas Saksi adalah di bidang pelayanan pembinaan monitoring

In
A
dan evaluasi informasi kepesantrenan;
- Bahwa Saksi bekerja di Kemenang sejak tahun 2001, bertugas di Kanwil
ah

lik
Kemenag Provinsi Jabar;
- Bahwa saat ini Saksi berdinas di kantor Kementerian Agama Kota
am

Bandung menjabat sebagai Kepala Seksi Kependidikan Diniyah dan

ub
Pondok Pesantren, bertugas di bidang pengawasan, pembinaan,
bimbingan, monitoring dan informasi data pendidikan Diniyah dan
ep
k

pondok pesantren;
- Bahwa Pondok Pesantren Manarul Huda sudah tercatat di Kementerian
ah

R
Agama ketika Saksi menjabat, namun ijin operasionalnya untuk Madani

si
Antapani;

ne
- Bahwa Manarul Huda adalah yayasan yang bergerak di bidang
ng

pendidikan Islam, yang menyelengarakaan wajib belajar dikdas, dengan


tujuan supaya para santri bisa melanjutkan ke sekolah umum apabila

do
gu

tidak mau meneruskan belajar di pondok pesantren;


- Bahwa Syarat Untuk Ponpes Yaitu :
In
A

a. Santri/ santriwati min ada 15 (lima belas) orang anak;


b. Ada kurikulum 70% pendidikan agama, 30% pendidikan umum;
ah

c. Ada ruang kelas;


lik

d. Ada tingkat belajar ula, usta, Aliya;


- Bahwa Kementeria Agama melakukan monitoring kegiatan terhadap
m

ub

Yayasan Manarul Huda yang berada di Cibiru setiap 6 bulan sekali;


- Bahwa tahun 2018 mendapat dana BOS diberikan ke yayasan sebesar
ka

ep

Rp.295.800.000,00 (dua ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus


ribu rupiah) sesuai banyaknya santri/ santriwati;
ah

- Bahwa Yayasan Manarul Huda juga mendapat bantuan lain berupa PIP,
R

es

langsung diberikan kepada santri/ santriwati melalui masing-masing


M

rekening, sebesar Rp.400.000,00, Rp.700.000,00 dan Rp.1.000.000,00;


ng

on

Halaman 125 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada tahun 2019 ada Rp.214.000,00 bantuan dari PIP yang

si
dititipkan kepada Terdakwa untuk beberapa pondok pesantren,
diantaranya :

ne
ng
o Babusalam
o Manarul Huda
o Asyafir

do
gu - Bahwa pertanggungjawaban atas PIP tersebut ada pada masing-masing
pondok pesantren;

In
A
- Bahwa penggunaan PIP ditujukan untuk kepentingan para santri sendiri;
- Bahwa di pondok pesantren selain diajarkan pelajaran agama juga diberi
ah

lik
pendidikan umum yang terdiri dari mata pelajaran pendidikan umum
seperti matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Bahasa Inggris;
- Bahwa sepengetahuan saksi Pondok Pesantren Al Madani (Manarul
am

ub
Huda Antapani) yang beralamat di Komplek Sinergi Antapani Bandung
adalah yayasan yang berbasis Pesantren Salafi (Non Moderen) yang
ep
k

berdasarkan programnya dapat menyetarakan dengan pendidikan


umum, dengan mengikuti ujiaan kesetaraan;
ah

- Bahwa Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani) sudah


R

si
sesuai dengan proposal permohonan ijin operasional pondok pesantren,

ne
ng

berdasarkan kajian data atas berkas tersebut Yayasan Manarul Huda


sudah memiliki tempat (mukim) dan ada santrinya, ada pengasuhnya ,
yaitu Terdakwa, ada musholanya ada tempat wudhu, ada kajian kitab

do
gu

Keislaman (Kitab Kuning) Berdasar dari photo bergambar, dan memiliki


rekomendasi dari KUA wilayah setempat;
In
A

- Bahwa terhadap Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani)


setelah Saksi melakukan survey, memang tempatnya kecil kurang layak
ah

bila santrinya lebih dari 10 (sepuluh) orang santri, sehingga Terdakwa


lik

ditawari oleh pihak Kementeria Agama untuk mengelola Pesantren Al


Ikhlas yang bertempat di sukanagara untuk diisi oleh sebagian para
m

ub

santriwati dari Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani),


dan pengasuhnya adalah istri dari Terdakwa yaitu Saksi XXIV;
ka

ep

- Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa membangun lagi Pesantren Tahfidz


Al Madani yang beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ah

Kecamatan Cibiru Kota Bandung, kemudian santriwati yang berada di


R

es

Pesantren Al Ikhlas Jalan Sukanagara dipindahkan sebagian ke Manarul


M

Huda Komplek Sinergi Antapani dan sebagian ke Pesantren Tahfidz Al


ng

Madani Cibiru, sedangkan Al Ikhlas tidak ada lagi;


on

Halaman 126 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa santriwati yang mondok di Pesantren Tahfidz Al Madani yang

si
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung lumayan banyak dan semuanya adalah

ne
ng
perempuan/ santriwati;
- Bahwa pada saat Saksi melakukan monitoring terhadap Pesantren

do
Tahfidz Al Madani yang beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan
gu Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, setahu Saksi izin
operasionalnya belum keluar, sehingga sambil menunggu keluar izinnya,

In
A
maka Terdakwa menggunakan izin operasional Manarul Huda Antapani;
- Bahwa setahu Saksi aktifitas di Pesantren Tahfidz Al Madani yang
ah

lik
beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung tidak dapat terlihat dari luar karena pesantren
tertutup tembok tinggi;
am

ub
- Bahwa Saksi tidak mengetahui kejadian persetubuhan atau pencabulan
yang dilakukan oleh Terdakwa, Saksi mengetahuinya setelah dilakukan
ep
k

penangkapan terhadap Terdakwa;


Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa membeRikan pendapat yang pada
ah

R
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;

si
43. Saksi XXIII, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

ne
ng

berikut:
- Bahwa Saksi dengan Terdakwa sudah kenal semenjak 2017, Terdakwa
sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda

do
gu

Antapani) dan Saksi sering bertemu dan bersilaturahmi pada acara yang
berhubungan dengan kepesantrenan;
In
- Bahwa Saksi berdinas di Kantor Kementrian Agama Kota Bandung dan
A

saat ini menjabat sebagai staf Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren


ah

(PD Pontren) pada Kantor Kementerian Agama Kota Bandung;


lik

- Bahwa tugas pokok Saksi selaku staf Pendidikan Diniyah Pondok


Pesantren (PD Pontren) adalah sebagai pembina keagamaan dan ikut
m

ub

serta melakukan pengawasan bila ada tim monitoring yang turun ke


lapangan;
ka

ep

- Bahwa Saksi diangkat menjadi PNS pada Januari 2007 bertugas di


kantor Kemeterian Agama Kota Bandung menjadi Staf Tata Usaha dan
ah

pada tahun 2014 dimutasi menjabat sebagai staf Pendidikan Diniyah


R

es

Pondok Pesantren (PD Pontren) sampai dengan sekarang ini Saksi


M

masih bekerja di kantor Kementerian Agama Kota Bandung;


ng

on

Halaman 127 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi mengetahui ada kejadian di Pondok Pesantren Madani

si
yaitu dua minggu setelah penangkapan terhadap Terdakwa dan Saksi
mendengar Terdakwa telah melakukan persetubuhan dan pencabulan

ne
ng
terhadap para santriwati dimana Terdakwa sendiri menjadi pemimpin
(Kyai) di tempat tersebut;
- Bahwa sebelumnya Terdakwa selaku pimpinan Pondok Pesantren Al

do
gu Madani (Manarul Huda Antapani), yang beralamat di Komplek Sinergi
Antapani Bandung, mengajukan proposal untuk ijin operasional Pondok

In
A
Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani), kemudian atas dasar
pengajuan proposal tersebut Kantor Kementrian Agama Kota Bandung
ah

lik
yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Nomor 498 Bandung dimana
saat itu saksi bersama Ahmad Sodikin, S.Ag. yang telah menjadi
verifikator melakukan verifikasi ke tempat tersebut, atas hasil verifikasi
am

ub
tersebut kemudian hasilnya diserahkan kepada pimpinan selanjutnya
terbitlah ijin operasional Nomor B.9526/Kd.10.19/PP.00.7/08/2016,
ep
Tanggal 16 Agustus 2016 yang ditandatangani oleh Dr H. Yusuf, M.Pd
k

selaku kepala Kementerian Agama Kota Bandung, dan memiliki nomor


ah

R
statistik (NSPP) 51.00.32.73.0168;

si
- Bahwa persyaratan yang harus dilengkapi oleh Terdakwa yang ingin

ne
ng

mendiRikan pondok pesantren sehingga dapat memiliki legalitas formil


adalah :
a. Harus ada tempat (Kobong) untuk tinggal para santri/ santriwati;

do
gu

b. Ada santrinya (Mukim);


c. Ada program pengajarannya;
In
A

d. Ada pengajarnya/ guru dari luar;


e. Ada kyai nya / pimpinan nya;
f. Ada kajian kitab Keislaman (Kitab Kuning);
ah

lik

- Bahwa setelah Saksi melakukan verifikasi atas pengajuan proposal dari


Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani) pimpinannya
m

ub

yaitu Terdakwa pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2016, kemudian


Saksi membuat laporan hasil Verifikasi atas permohonan izin
ka

ep

operasional Pondok Pesantren pada tanggal 12 Agustus 2016 yang


Saksi serahkan pelaporannya kepada pimpinan yang saat itu dijabat oleh
ah

H. Saripudin selaku Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kota


R

Bandung;
es
M

- Bahwa Saksi yang melakukan verifikasi beserta Ahmad Sodikin, S.Ag


ng

datang ke Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani)


on

Halaman 128 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pimpinan Terdakwa yang beralamat di Jalan Parakansaat RT/RW 06/03

si
Antapani Tengah Kecamatan Antapani Bandung, sekira pukul 11.00 wib
kemudian Saksi bertemu Terdakwa, mensurvei dengan berkeliling, Saksi

ne
ng
memeriksa tempat (Kobong) berikut bentuk bangunannya, santrinya
termasuk jumlahnya (Mukim dan tidak mukim) ada, Ada pengajarnya,
ada kyai nya/ pimpinan nya, ada kajian kitab Keislaman (KItab Kuning)

do
gu termasuk tempat tidur santri Saksi periksa dan pesantren tersebut
memilikinya dan semua sudah terpenuhi, tempat untuk sholat,

In
A
kesesuaian alamat pesantren sesuai dengan proposal, jenis kegiatan
yang dilakukan pesantern dimana saat itu Saksi melihat kegiatan santri
ah

berupa Murojaah (berupa hafalan Al Qur’an);

lik
- Bahwa setelah verifikasi terdapat 14 (empat belas) item penilaian yaitu :
Surat permohonan dari Pondok Pesantren, Akta Notaris Pesantren,
am

ub
NPWP, bukti kepemilikan tanah, Keterangan dari kelurahan,
Rekomendasi izin operasional KUA, Profile dan susunan pengurus
ep
pesantren/ yayasan, Pernyataan keideologian bangsa, nama kyai/
k

ajengan/ ustadz, jumlah santri, kondisi bangunan pondok, kondisi


ah

mushola dan nama-nama kitab yang dikaji;


R

si
- Bahwa berdasarkan data Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda

ne
Antapani) pimpinan Terdakwa diterbitkan oleh Notaris Kusnadi, S.H.,
ng

M.H., M.Kn. yang berkantor di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 108


Cianjur, dengan Nomor Akta 468 Tanggal 12 Januari 2016, dengan

do
gu

nama lembaga Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda yang


berkantor di Jalan Nyaman Nomor 34 Komplek Sinergi Antapani
In
Bandung. Dengan susunan kepengurusan Saksi XVIII selaku Pembina,
A

Ketua Herry Wirawan, Saksi XX selaku sekretaris, Saksi XXIV selaku


bendahara dan Rika selaku Ketua Pengawas. Bergerak di bidang
ah

lik

penyelenggaraan pendidikan formal dan pendidikan non formal, serta


mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan, mendiRikan panti asuhan;
m

ub

- Bahwa sesuai data Kepemilikan tanah, Pondok Pesantren Al Madani


(Manarul Huda Antapani) pimpinan Terdakwa adalah: kepemilikan tanah
ka

ep

atas pondok pesantren adalah milik Ny. TS, dengan luas tanah 93 M²
(Sembilan puluh tiga meter persegi) dengan Perjanjian Pinjam pakai
ah

Bangunan tertanggal 5 Agustus 2015 peruntukan Panti Asuhan Anak


R

Yatim Putri;
es
M

- Bahwa yang menjadi ustadz/ pengajar yaitu Terdakwa dan isterinya yaitu
ng

Novi saat memverifikasi bahwa santri senior saat itu menjadi pengajar
on

Halaman 129 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu santriwatinya sendiri bernama Anak Korban X, Sardin dan

si
beberapa orang yang Saksi lupa namanya, dan kesemuanya ada dan
sesuai dengan formulir permohonan rekomendasi izin operasional

ne
ng
pondok pesantren;
- Bahwa Kementerian Agama Kota Bandung telah melaksanakan bidang
pengawasan, pembinaan, bimbingan dengan dibuatkan acara workshop,

do
gu basul masail (setiap pesantren dikumpulkan guna membahas kitab
hingga kemudian diajukan/ direkomendasikan untuk dipelajari para

In
A
santri) yang dibuat agenda rutin tahunan, sebagai program bentuk
Kementerian Agama Kota Bandung telah melaksanakan bidang
ah

lik
pengawasan, pembinaan dan bimbingan terhadap pesantren-pesantren;
- Bahwa monitoring, pengawasan dan pembinaan terhadap pondok
pesantren termasuk juga terhadap Pondok Pesantren Al Madani
am

ub
(Manarul Huda Antapani) yang dipimpin Terdakwa dilakukan setiap 6
(enam) bulan, dan hasil dari melaksanakan survey diketahui bahwa
ep
ponpes tersebut kurang layak karena santriwatinya sudah melebihi
k

kapasitas bangunan tempat tinggalnya, sehingga Terdakwa ditawari oleh


ah

R
pihak Kementerian Agama untuk mengelola Pesantren Al Ikhlas yang

si
bertempat di Sukanagara untuk diisi oleh sebagian para santriwati dari

ne
Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda Antapani), dan sebagai
ng

pengasuhnya adalah istri Terdakwa yaitu Saksi XXIV;


- Bahwa Saksi tidak tahu tentang adanya Pondok Pesantren Tahfidz Al

do
gu

Madani yang beralamat di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


Kecamatan Cibiru Kota Bandung, karena saksi tidak pernah diberi tugas
In
A

untuk melakukan pengawasan di tempat tersebut;


Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;
ah

lik

44. Saksi XXIV, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
m

ub

- Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa tahun 2012 di Garut dan resmi
tercatat pernikahannya, menikah umur 18 tahun selulus SMA, dari
ka

ep

pernikahan dengan Terdakwa Saksi dikaruniai 2 (dua) orang anak


perempuan yang berumur 8 tahun dan 3 tahun;
ah

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa di Lembang dikenalkan oleh bibi


R

Saksi yang pernah menjadi murid dari Terdakwa, setelah menikah Saksi
es
M

dan Terdakwa tinggal di daerah Lembang;


ng

on

Halaman 130 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa pernah kuliah di STAI Bandung, dan setelah lulus

si
kuliah Terdakwa bekerja sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah di Dago,
mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sampai dengan

ne
ng
Tahun 2016, selanjutnya Terdakwa mengelola Pondok Pesantren Al
Madani (Manarul Huda Sinergi Antapani);
- Bahwa kepemilikan tanah atas Pondok Pesantren Manarul Huda di

do
gu Sinergi Antapani adalah milik Ny. TS beralamat di Jalan Parakansaat
RT/RW 06/03 Antapani Tengah Kecamatan Antapani Bandung, dan

In
A
Terdakwa hanya menggunakan dan memakai atas bangunan saja;
- Bahwa Pesantren Manarul Huda Antapani Bandung (Madani) Jalan
ah

lik
Parakansaat RT/RW 06/03 Antapani Tengah Kecamatan Antapani
Bandung, adalah Pondok Pesantren yang didirikan oleh Saksi bersama
Suami, yaitu Terdakwa dan sudah memiliki ijin;
am

ub
- Bahwa ketika pindah ke Pondok Pesantren Al Madani (Manarul Huda
Antapani) Terdakwa bersama Saksi mengurus santriwati yaitu Anak
ep
k

Korban X, Anak Korban IV, Anak Korban VI dan S;


- Bahwa Saksi dalam struktur organisasi menjabat sebagai Bendahara
ah

R
juga sebagai pengajar dan berkewajiban belanja untuk kebutuhan makan

si
para santri;

ne
- Bahwa kenyataannya Saksi tidak pernah memegang uang, Saksi hanya
ng

diberi uang bulanan sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)


untuk biaya sehari-hari, dan Saksi harus membuat

do
gu

pertanggungjawabannya (LPJ) untuk uang yang dipegang oleh


Terdakwa, selain itu Saksi tidak pernah meminta uang kepada
In
A

Terdakwa;
- Bahwa Saksi sudah lama tidak pernah diberi nafkah oleh Terdakwa,
ah

untuk memenuhi biaya hidup Saksi dan anak-anaknya sekarang Saksi


lik

bekerja sebagai guru TK di Desa tetangga dan digaji Rp.150.000,00


(seratus lima puluh ribu rupiah) per bulan, Saksi juga berjualan gorengan
m

ub

dan mengajar privat mengaji untuk menambah pendapatan agar dapat


menghidupi anak-anak Saksi;
ka

ep

- Bahwa setahu Saksi nama-nama santriwati yang dibina dan dididik oleh
Saksi bersama Terdakwa, yaitu:
ah

1) Anak korban X.
R

es

2) Anak Korban VI
M

3) Neng Anak Korban IV.


ng

4) Anak Korban XI.


on

Halaman 131 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5) Anak korban II

si
6) Anak Korban IX
7) Neng Anak Korban XII

ne
ng
8) Anak Saksi I,
9) AL
10) Anak Saksi VII

do
gu 11) Anak Saksi II
12) Anak Korban I

In
A
13) KHK.
14) Anak Korban VIII
ah

lik
15) Anak Korban XIII
16) Anak Saksi III.
17) Anak Saksi VI.
am

ub
18) Anak Saksi V.
19) Anak Saksi IV
ep
20) NA.
k

21) MNR.
ah

22) KD.
R

si
23) YPS
24) Anak Korban III

ne
ng

Yang sudah keluar :


1) ER.

do
gu

2) LH.
3) NNT.
In
4) NN.
A

5) AF.
6) HH.
ah

lik

7) AHAR.
8) ANA.
m

ub

9) RAT.
10) ZPA.
ka

11) DAR.
ep

12) Anak korban VII


ah

13) Anak Korban V


R

- Bahwa yang berinisiatif untuk mendirikan pesantren untuk santriwati


es
M

adalah Terdakwa, pesantren hanya menerima santri perempuan karena


ng

on

Halaman 132 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alasannya santriwati lebih mudah untuk diurus dan diatur karena lebih

si
mudah patuh dan menurut;
- Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui peristiwa suami Saksi yaitu

ne
ng
Terdakwa telah menyutubuhi para santriwati, dan Saksi mengetahuinya
setelah Terdakwa ditangkap oleh petugas Polda Jawa Barat;
- Bahwa sekitar Tahun 2016 di Perum Sinergi Jalan Parakansaat RT/RW

do
gu 06/03 Antapani Tengah Kecamatan Antapani Bandung, sekitar jam 24.00
WIB ketika Saksi terbangun dari tidur, Saksi pernah memergoki

In
A
Terdakwa sedang memeluk Anak Korban IV, lalu karena kaget Saksi
berteriak kepada Terdakwa, kemudian menangis, selanjutnya Saksi
ah

lik
berusaha untuk introspeksi diri atas apa yang terjadi, setelah itu Saksi
sering bertengkar dengan Terdakwa, namun Terdakwa berhasil
meyakinkan Saksi bahwa tidak ada hubungan apa-apa antara Terdakwa
am

ub
dengan Anak Korban IV;
- Bahwa pada Tahun 2018 Anak Korban V yang merupakan sepupu Saksi
ep
k

bercerita kepada Saksi sudah beberapa lama ini terlambat tidak haid,
lalu Saksi menyarankan Anak Korban V untuk pergi ke bidan. Karena
ah

R
saat itu Saksi sedang dalam keadaan hamil kemudian Anak Korban V

si
pergi ke bidan diantar oleh anak korban Anak korban X yang masih

ne
ng

merupakan keponakan Terdakwa, setelah Anak Korban V pulang dari


pemeriksaan dari bidan, ketika ditanya oleh Saksi tentang keadaan Anak
Korban V, Anak korban X mengatakan bahwa Anak Korban V dalam

do
gu

keadaan baik-baik saja, hanya kurang olahraga;


- Bahwa pada saat Saksi kontrol kandungan ke Bidan, Saksi diberitahu
In
A

oleh bidan bahwa Anak Korban V telah hamil, mengetahui hal tersebut
Saksi kaget dan takut dimarahi keluarga, karena Saksi tidak bisa
ah

menjaga Anak Korban V yang merupakan sepupunya, karena


lik

memikirkan hal tersebut membuat Saksi trauma berakibat kepada janin


yang dikandung Saksi;
m

ub

- Bahwa Saksi kemudian memberitahu Terdakwa tentang keadaan Anak


Korban V yang sedang hamil, namun Terdakwa mengatakan kepada
ka

ep

Saksi bahwa Anak Korban V kecelakaan karena diperkosa orang lain,


sehingga Terdakwa menyuruh Saksi agar mengurus anaknya Anak
ah

Korban V bila lahir kelak karena kasihan;


R

- Bahwa Saksi selalu disalahkan oleh Terdakwa dan diancam apabila


es
M

sampai orang tua Anak Korban V mengetahui kehamilan Anak Korban V,


ng

maka Saksi yang akan disalahkan;


on

Halaman 133 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selama Saksi tinggal dengan Terdakwa, terhadap Saksi selalu

si
ditanamkan harus menurut keinginan Terdakwa, Saksi harus di rumah,
ngurus suami dan anak, Saksi tidak pernah diberi kesempatan oleh

ne
ng
Terdakwa untuk berpendapat, kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh
Saksi maka Terdakwa langsung saja mengomentarinya, dan hal tersebut
diumbar-umbar kepada anak-anak santriwati di Pesantren;

do
gu - Bahwa Saksi selama berumah tangga dengan Terdakwa tidak pernah
merasakan kebahagiaan, Saksi bertahan karena anak-anak, dan Saksi

In
A
tidak pernah melawan Terdakwa, Saksi tidak pernah menceritakan
kepada siapapun perbuatan Terdakwa, karena selain takut berdosa juga
ah

lik
merasa perbuatan itu adalah aib;
- Bahwa Saksi sudah tidak pernah mendapatkan nafkah batin dari
Terdakwa sejak Tahun 2019 setelah Saksi melahirkan anak ke-2,
am

ub
Terdakwa selalu menolak dengan alasan capek dan sibuk, hal itu
membuat Saksi merasa heran dan curiga;
ep
- Bahwa Saksi mengetahui nama para santriwati yang telah disetubuhi
k

oleh Terdakwa setelah penangkapan terhadap Terdakwa, dan Saksi


ah

R
tidak tahu dengan cara bagaimana Terdakwa bisa menyutubuhi para

si
santriwati tersebut;

ne
- Bahwa 2 (dua) hari sebelum Terdakwa ditangkap dan diamankan oleh
ng

Petugas Kepolisian Polda Jabar, Terdakwa mengatakan kepada Saksi


bahwa Terdakwa telah menghamili Anak Korban IX dan Anak Korban

do
gu

VIII;
- Bahwa mendengar pengakuan Terdakwa 2 (dua) hari sebelum ditangkap
In
A

polisi tersebut, Saksi terkejut dan menjadi lemas, tidak menyangka


suami Saksi yaitu Terdakwa melakukan hal yang seperti itu kepada para
ah

santriwatinya, dan Saksi kecewa kepada Terdakwa;


lik

- Bahwa Saksi mengetahui dari petugas Kepolisian Polda Jabar bahwa


anak korban yang menjadi korban persetubuhan oleh Terdakwa dan
m

ub

mengakibatkan anak korban hamil dan melahirkan yaitu:


1) Anak Korban VI, memiliki anak perempuan umur 2 (dua) tahun,
ka

ep

diberi nama A dan seorang bayi;


2) Neng Anak Korban IV, memiliki seorang bayi laki-laki;
ah

3) Anak Korban III, memiliki seorang bayi laki-laki.


R

es

4) Anak korban VII, memiliki bayi;


M

5) Anak korban II, memiliki bayi;


ng

6) Anak Korban VI, memiliki bayi


on

Halaman 134 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) Anak Korban VIII, memiliki seorang bayi

si
8) Anak Korban IX, memiliki bayi;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, Yayasan Pondok Pesantren Manarul

ne
ng
Huda mendapat bantuan dana BOS tahun 2017 dan 2020, tahun 2018-
2020, dan saksi yang telah membuat laporan pertanggungjawabannya
(LPJ) dibantu oleh Anak korban X yang mengumpulkan nota/ bon

do
gu pengeluaran uang yang sudah dibelanjakan;
- Bahwa Saksi pernah membuat nota dan kuitansi untuk mendukung LPJ

In
A
dana BOS yang diterima Yayasan Pondok Pesantren Manarul Huda
tersebut, karena menutupi kekurangan dana BOS yang selalu tidak
ah

lik
mencukupi karena sering ada potongan;
- Bahwa setahu Saksi, selain dana BOS dan PIP untuk para santriwati,
pada awal tahun 2020, Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda
am

ub
juga mendapatkan bantuan hibah dana dari Pemerintah provinsi Jawa
Barat sehingga dapat mendirikan bangunan di Cibiru yang kemudian
ep
k

diberi nama Pesantren Madani hingga sekarang;


- Bahwa setahu Saksi dana untuk membeli tanah yang didirikan Yayasan
ah

R
Pondok Pesantren Manarul Huda berasal dari orang tua Terdakwa,

si
orang tua Saksi dan bibi Saksi yaitu orang tua Anak Korban V,

ne
ng

sedangkan untuk mendirikan bangunannya Terdakwa mendapatkan


bantuan Hibah;
Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

do
gu

pokoknya keterangan Saksi benar dan tidak keberatan;


Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagai
In
A

berikut:
1. Prof. Dr. Nandang Sambas, S.H., M.H., dibawah sumpah pada pokoknya
ah

menerangkan sebagai berikut:


lik

- Riwayat Pendidikan Ahli:


1. Lulus SDN Dwikora I Bandung tahun 1974;
m

ub

2. Lulus SMPN Dayeuhkolot Kab. Bandung tahun 1977;


3. Lulus SMAN XI Bandung tahun 1980;
ka

ep

4. Lulus Sarjana (S-1) Fakultas Hukum Unisba tahun 1986;


5. Lulus Magister (S-2) Pascasarjana Undip Semarang tahun 1996;
ah

6. Lulus Doktor (S-3) Ilmu Hukum Pascasarjana UNISBA tahun 2009;


R

- Riwayat Pekerjaan Ahli


es
M

1. Dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba);


ng

2. Kasie Pembinaan Dosen Unisba;


on

Halaman 135 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Pejabat sementara.Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan

si
Keuangan Fakultas Hukum Unisba;
4. Pejabat sementara Ketua Pusat Bantuan dan Konsultasi Hukum

ne
ng
Unisba;
5. Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Hukum Unisba;
6. Dekan Fakultas Hukum Unisba;

do
gu 7. Ketua Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum “Syiar Hukum” Unisba;
8. Ketua Pusat Bantuan dan Konsultasi Hukum Unisba;

In
A
9. Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Hukum Unisba;
10. Ketua Pusat Studi Anti Korupsi Unisba;
ah

lik
Jabatan/Organisasi yang pernah dan sedang dijalani
1. Anggota Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi;
2. Indonesia (Aspehupiki);
am

ub
3. Anggota Pengawas Dana Pensiun Unisba;
4. Anggota Organisasi Himpunan Advokat Indonesia (Peradi)
ep
5. Anggota Majelis Pengawas Daerah Notaris Kabupaten Bandung;
k

6. Pengurus Pusat Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi


ah

(Mahupiki)
R

si
7. Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Unisba;
8. Anggota Majelis Pengawas Wilayah Notaris Jawa Barat;

ne
ng

9. Kelompok Ahli Saberpungli Jawa Barat;


10. Ketua Pusat Kajian Saber Pungli LPPM-Unisba;

do
gu

Pengalaman Mengajar
1. Dosen Fakultas Hukum Unisba;
In
2. Dosen Pascasarjana S-2 Unisba;
A

3. Dosen Pascasarjana Program Magister dan Program Doktor Unisba;


4. Dosen Luar Biasa pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum Unsika
ah

lik

Karawang;
5. Dosen Luar Biasa pada Program Pascasarjana Unla Bandung;
m

ub

6. Dosen Tamu Pada Program Pascasarjana Unissula Semarang;


- Bahwa ahli memperoleh keahlian sebagai ahli di bidang pidana anak
ka

ep

karena setelah menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Fakultas


Hukum Unisba, ahli mengikuti pendidikan Magister Pada Program
ah

Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, serta Doktor Ilmu


R

Hukum pada Program Doktor Pascasarjana Unisba, dengan tugas akhir


es
M

tentang sistem Peradilan Pidana Anak, serta Sistem Pemidanaan Anak;


ng

on

Halaman 136 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli sudah sejak tahun 2010 diminta untuk membeRikan

si
keterangan sebagai ahli hukum pidana, baik pada tingkat penyidikan,
maupun pemeriksaan di peradilan;

ne
ng
- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut merupakan perbuatan luar biasa dan
sudah termasuk kategori Extra Ordinary Crime, karena perbuatan

do
Terdakwa telah menimbulkan dampak luar biasa dan menyeluruh kepada
gu masyarakat, khususnya anak, dimana korban dalam perkara ini berjumlah
13 (tiga belas) anak, dikhawatirkan banyak orang tua yang pada akhirnya

In
A
tidak mempercayai anaknya untuk bersekolah di Pondok Pesantren, dan
ratusan lembaga Kesejahteraan sosial yang mengasuh anak yatim dan
ah

lik
dhuafa kehilangan donasinya karena ketidakpercayaan masyarakat
kepada lembaga sosial akibat perbuatan Terdakwa tersebut;
- Bahwa setelah Ahli membaca kronologis dan pemaparan sebelumnya,
am

ub
ahli berpendapat bahwa yang bisa dijadikan sebagai Terdakwa dalam
perkara tindak pidana perlindungan anak adalah Terdakwasebagai pendiri
ep
k

Yayasan dan sekaligus pengajar serta pemilik Pondok Pesantren Manarul


Huda;
ah

- Bahwa menurut ahli dengan merujuk kepada Pasal 1 angka 1 Undang-


R

si
undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagai mana

ne
ng

telah dirubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016


Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) Tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan;

do
gu

- Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan Anak yang


Berhadapan dengan Hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum,
In
A

anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi
tindak pidana;
- Bahwa tindak pidana perlindungan anak sudah tepat didakwakan
ah

lik

terhadap Terdakwa Heri Wirawan alias Heri, karena ia melakukan


beberapa tindak pidana pengulangan, maka terhadap Terdakwa dapat
m

ub

diterapkan beberapa pasal yaitu Pasal 81 juga Pasal 82. Terdakwa telah
melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam 76 D dan atau Pasal
ka

ep

76 E dan atau Pasal 76 I.


- Bahwa beberapa pasal yang dapat didakwakan kepada Terdakwa antara
ah

lain:
R

- Pasal 76 D: bahwa Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau


es
M

ancaman Kekerasan memaksa Anak melakukan persetubuhan


ng

dengannya atau dengan orang lain;


on

Halaman 137 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pasal 76 E: bahwa Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau

si
ancaman Kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan
serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau

ne
ng
membiarkan dilakukan perbuatan cabul;
- Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, maka terhadap Terdakwa

do
dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana tercantum dalam Pasal 81.
gu Yaitu:
Pasal 81

In
A
Ayat (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 76D dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
ah

lik
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp
S.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat (2) : Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
am

ub
dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan
keluarga, pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang
ep
menangani perlindungan anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu orang
k

secara bersama-sama, pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman


ah

R
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

si
Ayat (6) : Selain dikenai pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ne
ayat (3), ayat (4), dan ayat (5), pelaku dapat dikenai pidana tambahan
ng

berupa pengumuman identitas pelaku.


Ayat (7) : Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat

do
gu

(5) dapat dikenai tindakan berupa kebiri kimia dan pemasangan alat
pendeteksi elektronik.
In
Pasal 82
A

Ayat (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 76 E dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
ah

lik

tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);
m

ub

Ayat (2) : Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan
ka

ep

keluarga, pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang


menangani perlindungan anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu orang
ah

secara bersama-sama, pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman


R

pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).


es
M

ng

on

Halaman 138 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ayat (5) : Selain dikenai pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

si
sampai dengan ayat (4), pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa
pengumuman identitas pelaku.

ne
ng
Ayat (6) : Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai
dengan ayat (4) dapat dikenai tindakan berupa rehabilitasi dan
pemasangan alat pendeteksi elektronik.

do
gu - Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana ketentuan dalam Undang-
undang nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 tahun

In
A
2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang, dan perlu
ah

lik
adanya penanganan serius terkait penjatuhan sanksi hukuman Pasal 81
dan Pasal 82 terhadap Terdakwa, ada beberapa ayat yang lebih tepat
dikenakan kepada Terdakwa yaitu penghukuman lebih ke pemberatannya
am

ub
yaitu ayat (1), (3), dan (5);
- Bahwa ketentuan dalam Ayat (5): korban lebih dari satu orang
ep
mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu
k

atau hilangnya fungsi reproduksi;


ah

- Bahwa Pemberatan dalam hal ini adalah perbuatan dilakukan oleh


R

si
seorang Pendidik, dan termasuk perbuatan yang mencemarkan Ideologi
Agama tertentu;

ne
ng

- Bahwa perbuatan kekerasan yang dilakukan Terdakwa tidak selalu


merupakan kekerasan fisik, akan tetapi dalam perkembangan, kekerasan

do
gu

sudah bergeser, misalnya kedudukan seorang anak sebagai subordinasi


antara guru terhadap murid, apa yang diucapkan dan disampaikan dapat
In
membuat seorang anak tidak mampu berbuat sesuatu, maka di sini terjadi
A

kekerasan yang menyebabkan anak menjalani kekerasan atau tetap


dalam ancaman dibawah subordinasi, dimana anak tidak memiliki pilihan,
ah

lik

berbeda dengan Pasal 297 KUHP yang dilakukan berdasarkan suka sama
suka;
m

ub

- Bahwa kekerasan Psikologis terhadap anak mengakibatkan anak tidak


dapat melakukan apa-apa dan dalam hal ini terjadi indoktrinasi yang
ka

menguasai hak anak-anak, yaitu bagaimana Terdakwa menguasai hak-


ep

hak anak dan anak-anak tunduk dan taat kepada Terdakwa sebagai guru,
ah

dan hal tersebut merupakan kekerasan fisik sebagaimana dimaksud


R

dalam Pasal 81 ayat (3) dan ayat (5) dan sangat tepat didakwakan kepada
es
M

Terdakwa sesuai dengan Konsiderans Undang-undang Nomor 17 Tahun


ng

2016 sudah ada pemberatan yang memenuhi unsur Pasal 81;


on

Halaman 139 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa perbedaan antara pemberatan pidana KUHP dengan pemberatan

si
pidana sebagaimana Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 dilihat dari
kualifikasi delik maka sudah bergeser dari KUHP berdasarkan subyeknya,

ne
ng
dilihat secara yuridis mengandung unsur pengancaman tidak hanya
terhadap korban saja tetapi termasuk tindak pidana khusus yang luar
biasa dan sanksi harus diterapkan dengan mengedepankan azas Lex

do
gu Specialis derogate Legi Generalis;
- Bahwa dilihat dari Mens Rea subyeknya, merupakan sikap batin berupa

In
A
Dolus dan Culpa. Dalam dolus adanya willen en wetten, kesengajaan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tapi dapat diketahui dari
ah

lik
perbuatan sebagai perwujudan sikap batin. Dengan mendoktrin tentang
adanya hak-hak pendidik dan hak-hak anak didik, dimana setiap murid
harus taat pada Terdakwa, sampai ada yang lahir dan disediakan tempat
am

ub
khusus untuk anak-anak yang lahir itu sudah merupakan mens rea;
2. Nurafni, S.Psi., M.Psi., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
ep
sebagai berikut:
k

- Bahwa Ahli bekerja di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA


ah

Provinsi Jawa Barat;


R

si
- Bahwa Ahli telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap anak korban

ne
dan anak saksi, yaitu terhadap 13 (tiga belas) anak korban dan 7 (tujuh)
ng

anak saksi;
- Bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap 13 (tiga belas) orang anak

do
gu

korban, ternyata di awal polanya sama, oleh Terdakwa telah dibeRikan


fasilitas, kenyamanan, kesenangan dengan fasilitas yang ada: sekolah,
In
A

tempat tinggal dan dijamin kehidupan makan minum, dan anak-anak


dibuat oleh Terdakwa untuk mengerti akan keinginan, kebutuhan yang
harus dipenuhi sebagaimana yang dimintakan Terdakwa kepada anak-
ah

lik

anak korban, misalnya dengan menyampaikan, “Tolong mengerti bapak,


ibu tidak memenuhi kebutuhan bapak“;
m

ub

- Bahwa teori tentang Traumatis beku/ freeze yang diterapkan Terdakwa


pada anak-anak sehingga anak-anak dibuat diam, tidak menolak dan
ka

ep

mengikuti keinginan Terdakwa;


- Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan Psikologi pada anak-anak
ah

korban yang masih bertanya, “Apakah ini dosa? dan apakah ini salah?”
R

dan setiap kali Ahli mengingatkan keberadaan “Allah SWT“ namun anak-
es
M

anak korban tetap mempertanyakan, “Apakah ini dosa dan apakah ini
ng

salah?”;
on

Halaman 140 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa membatasi hubungan/interaksi anak-anak dengan

si
keluarga, dimana ketika anak-anak kembali pulang ke rumah orang
tuanya senantiasa ingin kembali segera ke pesantren karena relasi kuasa

ne
ng
yang dibangun Terdakwa, sehingga memudahkan Terdakwa untuk
melakukan keinginannya dan anak-anak korban dibuat merasa takut untuk
berbicara terbuka dengan orang tua sendiri;

do
gu - Bahwa pada saat Ahli melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak
tentang “Allah SWT“ akan tetapi diperoleh bahwa anak-anak tidak pernah

In
A
diajari tentang norma-norma mana yang berlaku baik dan mana yang tidak
baik, dimana norma anak-anak telah terkikis dan anak-anak tampak
ah

lik
terlihat dirusak secara moral sehingga terhadap anak-anak santri tersebut
lebih mudah ditanam hal-hal yang tidak baik namun dianggap baik yang
diinginkan oleh Terdakwa, dengan cara Terdakwa berperilaku santun,
am

ub
baik, lembut kepada anak-anak santri, sehingga membuat anak-anak
santri tersebut terbuai dan selalu mau mengikuti keinginan-keinginan
ep
Terdakwa;
k

- Bahwa Ahli melihat anak-anak telah dibuat atau disiapkan (Sexual


ah

R
Grooming) oleh Terdakwa, dimana anak-anak dipersiapkan, dengan cara

si
dipelihara, dibeRikan perhatian, kenyamanan, fasilitas, kesenangan dan

ne
ng

dipenuhi kebutuhannya, serta didoktrin secara berulang-ulang;


- Bahwa “Guru harus dihormati dan diikuti“, sehingga terlihat anak-anak
seperti dibrain wash;

do
gu

- Bahwa Ahli melihat ada niat awal dari Terdakwa untuk membuat anak
santri nyaman sehingga si anak merasa tidak diintimidasi maupun
In
A

dipaksa;
- Bahwa perbuatan Terdakwa tidak saja mengakibatkan trauma yang
ah

berkepanjangan yang membutuhkan waktu lama untuk pemulihannnya


lik

bagi anak anak korban akan tetapi juga telah merusak sistem fungsi otak
yang telah hancur sekali yang dilakukan Terdakwa dengan cara
m

ub

membeRikan perasaan Safety, Understanding, Fun dan Influence pada


anak-anak korban, dimana Terdakwa telah membolak-balikkan norma-
ka

ep

norma yang tidak baik menjadi norma yang baik demikian pula sebaliknya
dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan Ahli tidak dapat berbuat apa-apa
ah

terhadap anak-anak karena dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan


R

jiwa bagi anak korban;


es
M

ng

on

Halaman 141 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa salah satu paksaan seksual yang dilakukan Terdakwa dengan

si
cara membisikkan sesuatu ke telinga anak-anak termasuk melumpuhkan
dengan seperti metode freeze;

ne
ng
- Bahwa perbuatan kekerasan yang dilakukan Terdakwa secara freezy
(pembekuan otak/ kerusakan otak) yang disentuh adalah otak bagian

do
sensitifnya, sehingga dapat melemahkan sekaligus menghancurkan,
gu setelah dilemahkan baru dimasukkan nilai-nilai yang menurut Terdakwa
benar. Perbuatan Terdakwa tersebut termasuk kekerasan psikis;

In
A
- Bahwa kejahatan Terdakwa dilakukan secara by design, direncanakan,
bukan kejahatan yang dilakukan secara tiba-tiba, ada kemungkinan
ah

lik
Terdakwa melakukan perbuatan tersebut karena proyeksi dari kejadian di
masa lalu yang pernah dialami oleh Terdakwa yaitu hubungan buruk
orang tua – anak;
am

ub
- Bahwa perbuatan Terdakwa menyebabkan rusaknya fungsi otak anak,
ada 3 macam jenis sakit yang berkaitan dengan otak yakni:
ep
- Neurotik, yaitu orang normal yang bermasalah;
k

- Psikotik, yaitu gangguan mental berat yang ditandai dengan diskoneksi


ah

R
dengan kenyataan;

si
- Psikopatik, yaitu gangguan kepribadian yang diciRikan bermasalah

ne
ng

dengan lingkungan sosialnya, tetapi tidak merasa dirinya bermasalah


dengan lingkungannya;
- Bahwa menurut Ahli dengan memperhatikan kepentingan terbaik untuk

do
gu

anak mengacu pada Sistem Peradilan Anak, sebaiknya bayi-bayi yang


dilahirkan dari anak-anak korban tersebut agar dipisahkan perawatan
In
A

maupun penghidupannya dari anak-anak korban itu sendiri maupun dari


lingkungan keluarga anak-anak korban;
ah

lik

3. Abdanev Jopa Colly, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut
- Bahwa Ahli berasal dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
m

ub

Jakarta dan akan menerangkan tentang perhitungan restitusi yang


ka

diajukan oleh para Orang tua anak Korban;


ep

- Riwayat Pendidikan Ahli


1) SD Pelita Jakarta;
ah

2) SMP Negeri 107 Jakarta;


R

es

3) SMA Al Azhar Jakarta;


M

4) S-1 dari Fakultas Hukum Universitas Tri Saksi Jakarta;


ng

on

Halaman 142 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Riwayat pekerjaan Ahli

si
1) Case Manager pada Biro Penelaahan Permohonan LPSK;
2) Ahli pada Biro Pemenuhan Hak Saksi-Korban LPSK;

ne
ng
- Riwayat pelatihan dan sertifikasi Ahli
1) Pendidikan dan Pelatihan Hukum Pidana pada Pusdiklat Polri di

do
Megamendung, Bogor;
gu 2) Pendidikan dan Pelatihan intelijen pada Pusdik Intel Polri, Soreang,
Bandung;

In
A
3) Pendidikan dan Pelatihan Penilaian kompensasi dan restitusi;
- Pengalaman sebagai ahli
ah

lik
1) MembeRikan pendapat tentang Restitusi dalam perkara trafficking di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
- Bahwa dasar hukum untuk perhitungan ada beberapa aturan, antara lain
am

ub
yang ada berkaitan dengan tindak pidana pelanggaran HAM atau
terorisme, sedangkan yang terkait dengan korban anak, maka pemenuhan
ep
k

hak anak-anak korban dari kejahatan, telah diatur dalam Peraturan


Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017 yang merupakan turunan dari Undang-
ah

R
undang Perlindungan Anak, dalam perkara ini adalah kejahatan seksual,

si
yang memungkinkan anak-anak korban mendapatkan ganti kerugian

ne
ng

restitusi;
- Bahwa perhitungan Restitusi yang dilakukan oleh LPSK ditentukan
berdasarkan 3 (tiga) komponen, yaitu:

do
gu

1) Kehilangan Kekayaan/Harta Benda;


2) Adanya penderitaan yang timbul;
In
A

3) Adanya kerugian medis dan psikologis;


- Bahwa mulanya ada 13 (tiga belas) anak korban yang mengajukan
ah

restitusi, namun kemudian ada 1 (satu) yang mengundurkan diri mencabut


lik

permohonan restitusinya, sehingga anak-anak korban sebanyak 12 (dua


belas) orang dalam kasus ini telah mengajukan permohonan Restitusi
m

ub

kepada LPSK, akan tetapi terdapat perbedaan perhitungan yang diajukan


korban dengan perhitungan LPSK dimana anak-anak yang telah memiliki
ka

ep

bayi mengajukan restitusi berdasarkan biaya biaya yang telah dikeluarkan


disertai dengan dokumen yang dibeRikan kepada LPSK berdasarkan
ah

klaim dari masing-masing anak korban;


R

- Bahwa LPSK memang tidak mempunyai standar perhitungan restitusi,


es
M

akan tetapi LPSK melakukan perhitungan dengan merujuk pada standar


ng

harga atau biaya yang didapat dari Kemenkes dan institusi lain mulai
on

Halaman 143 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
biaya pertumbuhan anak sejak di dalam kandungan sampai dengan umur

si
dari bayi selama dalam perawatan pihak keluarga anak korban maupun
selama dalam perawatan Terdakwa dan keluarga Terdakwa;

ne
ng
- Bahwa restitusi haruslah dibayarkan oleh Terdakwa dimana eksekusinya
dilaksanakan bersamaan dengan Putusan Hakim, dan ada 2 (dua) metode
pembayaran restitusi yakni:

do
gu 1) Bayar secara langsung dengan tunai/ cash bila jumlahnya tidak terlalu
besar;

In
A
2) Apabila jumlahnya besar dan banyak, maka LPSK akan berkoordinasi
dengan pihak Bank untuk dibuatkan rekening, pembayaran dari
ah

lik
Terdakwa/pelaku langsung masuk ke dalam rekening bank, selanjutnya
buku tabungan dan kartu ATM diserahkan kepada pihak korban;
- Bahwa idealnya pemberian ganti kerugian Restitusi diajukan sejak awal
am

ub
penyidikan, dimana perhitungan berdasarkan 2 (dua) hal yakni:
o Materiil, misalnya hilangnya keperawanan hingga dikeluarkan biaya
ep
untuk operasi selaput dara atau operasi plastik;
k

o Immateriil misalnya dalam bentuk penderitaan yang perhitungannya


ah

R
berdasarkan proyeksi pemulihan korban misalnya harus berapa kali

si
konseling dengan psikolog hingga pulih dan seterusnya;
- Bahwa LPSK akan tetap melakukan penilaian kewajaran terhadap

ne
ng

permintaan ganti rugi yang diajukan oleh anak korban yang disertai
dengan dokumen pendukung;

do
gu

- Bahwa kendala maupun kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan


Eksekusi Restitusi antara lain:
In
A

1) Kemampuan Terdakwa membayar restitusi;


2) Belum bisa dikompensasi ke negara kecuali untuk tindak pidana
ah

tertentu seperti tindak pidana terorisme dan tindak pidana narkotika;


lik

- Bahwa untuk kepentingan yang terbaik untuk anak-anak korban maka


LPSK akan bekerja sama dengan pihak Penegak Hukum, Psikolog dalam
m

ub

rangka pemenuhan hak-hak anak mendapatkan Restitusi;


- Bahwa LPSK tidak ada kewajiban untuk meneliti kemampuan Terdakwa
ka

ep

untuk membayar restitusi maupun penelitian asset Terdakwa;


- Bahwa terhadap restitusi sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 43
ah

Tahun 2017, tidak ada aturan yang memaksa apabila restitusi tidak
R

es

dibayar;
M

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat sebagai


ng

berikut:
on

Halaman 144 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban IV yang

si
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021, Nomor Polisi R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani

ne
ng
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
jam enam, jam tujuh dan jam sembilan, dan hasil pemeriksaan

do
gu menyimpulkan Selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
seorang anak pada tanggal 7 Januari 2021;

In
A
2. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak korban II yang diterbitkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 31 Mei 2021
ah

lik
Nomor Polisi R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes yang dalam hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sudah tinggal
am

ub
sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan seorang anak
ep
pada tanggal 17 Oktober 2019;
k

3. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban V yang
ah

diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 7


R

si
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil

ne
ng

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : riwayat melahirkan, anak umur


dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil pemeriksaan

do
gu

menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
seorang anak pada tanggal 19 Januari 2019;
In
4. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban III yang diterbitkan oleh
A

Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021


Nomor Polisi R/E/99/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ah

lik

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes dengan hasil


pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara tinggal sisa-sisa,
m

ub

habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil pemeriksaan
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
ka

seorang anak pada tanggal 26 Januari 2021;


ep

5. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban IX yang
ah

diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 7


R

Juni 2021 Nomor Polisi R/E/108/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani


es
M

oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes, dengan hasil
ng

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
on

Halaman 145 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jam enam dan jam sembilan, hamil 22 (dua puluh dua) minggu dan hasil

si
pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;
6. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI, yang diterbitkan oleh

ne
ng
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021
Nomor Polisi R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter
Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil pemeriksaan

do
gu kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam
sembilan dan jam sepuluh dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput

In
A
dara tidak utuh;
7. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI, yang diterbitkan oleh
ah

lik
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3 Juni 2021
Nomor Polisi R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
am

ub
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan
satu kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh
ep
minggu, selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan
k

menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua


ah

puluh sembilan minggu;


R

si
8. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VII yang diterbitkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021

ne
ng

Nomor Polisi R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh


Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil

do
gu

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa


melahirkan, terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah
In
pusat, terdapat jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis
A

melahirkan tiga hari dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara


tidak utuh, habis melahirkan tiga hari dan anak korban melahirkan seorang
ah

lik

anak pada tanggal 30 Mei 2021;


9. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VIII yang diterbitkan oleh
m

ub

Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021


Nomor Polisi R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
ka

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
ep

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam


ah

empat, jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan
R

belas minggu, bunyi jantung anak terdengar dan hasil pemeriksaan


es
M

menyimpulkan selaput dara tidak utuh, hamil sembilan belas minggu;


ng

on

Halaman 146 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban XII yang

si
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3
Juni 2021 No.Pol : R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh

ne
ng
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam dua,
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput

do
gu dara tidak utuh;
11. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XIII yang diterbitkan oleh

In
A
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter
ah

lik
Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil pemeriksaan
kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam
dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak
am

ub
utuh;
12. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak korban X Binti Saksi X yang
ep
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
k

Juni 2021 No.Pol : R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh


ah

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
R

si
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam satu,
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput

ne
ng

dara tidak utuh;


13. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban XI yang

do
gu

diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3


Juni 2021 No.Pol : R/E/101/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
In
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes. dengan hasil
A

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
jam enam dan jam Sembilan;
ah

lik

14. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana


Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
m

ub

nama Anak Korban VI yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan


Perempuan dan Anak Bandung, tanggal 9 September 2021 yang
ka

ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;


ep

15. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana


ah

Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas


R

nama Anak Korban IX yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan


es
M

Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang


ng

ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;


on

Halaman 147 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana

si
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak korban II yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan

ne
ng
dan Anak Bandung tanggal 09 September 2021 yang ditandatangani oleh
Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi, M.Psi, Psikolog;
17. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana

do
gu Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak korban VII yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan

In
A
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
ah

lik
18. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak Korban XIII yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan
am

ub
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
ep
19. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
k

Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas


ah

nama Anak Korban IV yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan


R

si
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;

ne
ng

20. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana


Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas

do
gu

nama Anak Korban III yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan


Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
In
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
A

21. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana


Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
ah

lik

nama Anak Korban VI yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan


Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
m

ub

ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;


22. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
ka

Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas


ep

nama Anak Korban XII yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan


ah

Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang


R

ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;


es
M

23. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana


ng

Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas


on

Halaman 148 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nama Anak Korban XI yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan

si
Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;

ne
ng
24. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
nama Anak Korban VIII, yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan

do
gu Perempuan dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang
ditandatangani oleh Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;

In
A
25. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
ah

lik
nama Anak korban X yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan
dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang ditandatangani oleh
Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;
am

ub
26. Laporan Pemeriksaan Psikologi korban dugaan Tindak Pidana
Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak di bawah umur atas
ep
nama Anak Korban V yang diterbitkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan
k

dan Anak Bandung tanggal 9 September 2021 yang ditandatangani oleh


ah

Psikolog Pemeriksa Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog;


R

si
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

ne
ng

- Bahwa Terdakwa tinggal di Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat


Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung, dimana Terdakwa

do
gu

sebagai pemilik Yayasan Manarul Huda yang tugasnya mengelola,


mengurus, mengatur dan menjalankan kegiatan Yayasan, selain itu
In
Terdakwa mengajar bidang pelajaran pengetahuan agama dan keterampilan;
A

- Bahwa sekitar akhir tahun 2015 di Yayasan Manarul Huda bertempat di


Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan
ah

lik

Antapani Kota Bandung sudah ada beberapa anak santriwati antara lain
Anak Korban IV, Anak Korban V, Anak Korban VI dan S;
m

ub

- Bahwa anak korban Anak korban X sejak masih duduk di kelas VI SD yang
masih ada hubungan keluarga dengan Terdakwa, yaitu keponakan Terdakwa
ka

ikut bergabung mengikuti pendidikan di Yayasan Pesantren Manarul Huda di


ep

Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan


ah

Antapani Kota Bandung dan anak korban Anak korban X banyak membantu
R

Terdakwa dalam menjalankan tugas adminsitrasi keuangan;


es

- Bahwa berawal pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di


M

ng

Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34


on

Halaman 149 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Antapani Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa

si
menghampiri anak korban Anak Korban IV yang sedang tertidur, lalu
Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan wajah anak korban Anak

ne
ng
Korban IV yang saat itu kaget dan ketakutan, dimana Terdakwa meraba alat
kelamin dan payudara anak korban Anak Korban IV, lalu Terdakwa
membuka paksa celana yang dikenakan anak korban Anak Korban IV, lalu

do
gu Terdakwa mengesek-gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban
dengan posisi Terdakwa menindih badan anak korban Anak Korban IV

In
A
hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;
- Bahwa pada tahun 2017 Terdakwa kembali mengajak anak korban Anak
ah

lik
Korban IV pergi ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa
mengatakan “Bapak pengen berhubungan intim ama Anak Korban IV”, saat
itu anak korban Anak Korban IV ketakutan, dimana Terdakwa mulai
am

ub
membuka baju dan celana anak korban Anak Korban IV serta menidurkan
anak korban Anak Korban IV di atas kasur dalam posisi telentang, setelah itu
ep
Terdakwa membuka baju dan celana dalam yang dikenakan, lalu Terdakwa
k

menyetubuhi Anak Korban IV hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma


ah

di luar kelamin anak korban;


R

si
- Bahwa pada tahun 2019 bertempat di Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota
Bandung, sekira di atas waktu adzan Isya Terdakwa memanggil anak korban

ne
ng

Anak Korban IV untuk ke kamar 1 untuk memijit Terdakwa, dimana


Terdakwa mulai menciumi pipi, bibir dan mengajak anak korban Anak

do
gu

Korban IV berhubungan badan, hingga Terdakwa mengeluarkan cairan


sperma di dalam alat kelamin anak korban Anak Korban IV;
- Bahwa sekitar bulan Juni tahun 2020 ketika anak korban Anak Korban IV
In
A

sedang berada di Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung,


Terdakwa melalui sms yang dikirimkan kepada anak korban Anak korban X
ah

lik

yang menyuruh anak korban Anak Korban IV dan Adel ke Pesantren Tahfidz
Madani Cibiru Kota Bandung, lalu anak korban Anak Korban IV dan Adel
m

ub

menggunakan Grab menuju ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota


Bandung dan setelah itu Terdakwa membawa anak korban Anak Korban IV
ka

ke kamar 3 dan menutup pintu kamar, lalu Terdakwa memegang tangan


ep

anak korban Anak Korban IV sambil berkata, “Anak Korban IV, bapak mau
ah

berhubungan intim“, lalu Terdakwa membuka celana yang dikenakan anak


R

korban Anak Korban IV dan membuka celana yang dikenakan Terdakwa


es
M

yang selanjutnya menyetubuhi Anak Korban IV hingga mengeluarkan cairan


ng

sperma di dalam alat kelamin anak korban Anak Korban IV;


on

Halaman 150 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak korban

si
Anak Korban IV berada di Garut dihubungi melalui sms oleh Terdakwa yang
mengajak anak korban Anak Korban IV untuk pulang bareng ke Bandung

ne
ng
dan pada tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa menjemput anak korban Anak
Korban IV dari Garut dan membawa anak korban Anak Korban IV ke
Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung dan membawa anak korban

do
gu Anak Korban IV ke kamar Nomor 1, dimana Terdakwa mengajak anak
korban Anak Korban IV untuk berhubungan badan serta mengeluarkan

In
A
cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban Anak Korban IV;
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak Korban IV
ah

lik
Selpia Sari hamil serta melahirkan anak pada tanggal 7 Januari 2021;
- Bahwa pada sekira bulan Desember 2017 sampai dengan awal tahun 2021
Terdakwa mengajak anak korban Anak korban II untuk berhubungan badan
am

ub
dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa isteri Terdakwa jarang mau
berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak anak
ep
serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa menjanjikan
k

akan membiayai perkuliahan anak korban Anak korban II jika bersedia


ah

membantu mengurus pesantren, dimana Terdakwa mengajak dan membujuk


R

si
anak korban Anak korban II untuk berhubungan badan dan Terdakwa
memaksa anak korban Anak korban II untuk berhubungan badan baik pagi,

ne
ng

siang dan malam yang dilakukan Terdakwa di beberapa tempat antara lain di
Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan

do
gu

Nyaman Nomor 35 Antapani Tengah, Kota Bandung, di Pesantren Manarul


Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
In
Bandung, di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir
A

Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, di Apartemen TSM Bandung,


Hotel A, Hotel PP, Hotel B & B, dan Hotel N;
ah

lik

- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak korban II


hamil serta melahirkan seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
m

ub

- Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban Anak Korban V ke
sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa menyuruh anak
ka

korban Anak Korban V untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat tidur
ep

dan mulai Terdakwa menceritakan permasalahan dengan isterinya yang


ah

tidak mau diajak berhubungan badan dan isterinya tidak mau punya banyak
R

anak, setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh Anak Korban V untuk
es
M

tidur dengan merebahkan badan Anak Korban V, lalu Terdakwa mengangkat


ng

baju bagian bawah yang dikenakan Anak Korban V serta membuka celana
on

Halaman 151 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam yang dikenakan Anak Korban V, setelah itu Terdakwa membuka

si
sabuk dan celana panjangnya, kemudian Terdakwa menyetubuhi Anak
Korban V yang menjerit kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata, “Nggak

ne
ng
papa nanti juga tidak sakit“, lalu Terdakwa dengan cara paksa terus
menyetubuhi Anak Korban V hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma
di dalam alat kelamin Anak Korban V dan Terdakwa terus mengajak Anak

do
gu Korban V berhubungan badan di beberapa tempat antara lain di rumah
Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanegara Bandung, Yayasan Manarul Huda di

In
A
Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 35
Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek
ah

lik
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dan di
Apartemen TSM Bandung;
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak Korban V
am

ub
hamil dan melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019;
- Bahwa sekitar bulan April–Mei tahun 2018 bertempat di Pesantren Manarul
ep
Huda di Jalan Nyaman Nomor 35 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa
k

menyuruh anak korban Anak Korban III untuk memijit Terdakwa yang
ah

kemudian mulai mengusap tangan, menciumi pipi dan bibir anak korban
R

si
Anak Korban III;
- Bahwa sekitar bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di

ne
ng

Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman Nomor 35 Antapani


Tengah Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban Anak Korban III

do
gu

untuk memijit, lalu Terdakwa mulai menceritakan masalah isterinya yang


tidak mau berhubungan badan sambil Terdakwa membujuk anak korban
In
Anak Korban III untuk berhubungan badan, lalu Terdakwa menyuruh Anak
A

Korban III untuk tiduran, lalu Terdakwa menindih badan Anak Korban III
sambil Terdakwa membuka celana dalamnya mengeluarkan alat kelaminnya
ah

lik

sambil digesek-gesekkan ke alat kelamin anak korban Anak Korban III


hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di atas rok yang dikenakan
m

ub

Anak Korban III;


- Bahwa sekira bulan Agustus 2019 bertempat di Pesantren Manarul Huda
ka

Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 35


ep

Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak korban Anak


ah

Korban III untuk memijit Terdakwa di kamarnya, dimana Terdakwa menyuruh


R

anak korban Anak Korban III untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok
es
M

yang dikenakan Anak Korban III, kemudian Terdakwa membuka celana


ng

dalamnya dan segera memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin


on

Halaman 152 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anak korban Anak Korban III hingga mengeluarkan cairan sperma di rok dan

si
di atas kasur;
- Bahwa sekitar bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa kembali mengajak

ne
ng
Anak Korban III melakukan hubungan badan di Apartemen SM di Tower C
lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen SM ternyata disana
sudah ada beberapa teman lainnya yakni Anak korban X, Anak korban II dan

do
gu anaknya Anak korban II, lalu Terdakwa segera menyewa satu kamar lagi dan
mengajak Anak Korban III untuk berhubungan badan;

In
A
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban III hamil dan
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021,
ah

lik
- Bahwa sekitar bulan Maret tahun 2000 sampai dengan bulan Juni tahun
2000 hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan badan dengan
Anak korban II di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi
am

ub
Cibiru Bandung, dimana sekitar bulan Mei tahun 2020 Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin Anak korban II;
ep
- Bahwa sekitar bulan September tahun 2020 Anak korban II menyampaikan
k

pada Terdakwa bahwa Anak korban II sedang hamil dan Terdakwa


ah

menjawab “Ya sudah, nggak apa-apa, masa harus digugurin, bapak juga
R

si
tanggung jawab”;
- Bahwa sekitar bulan Desember tahun 2020 pada saat anak korban Anak

ne
ng

korban II sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali mengajak anak korban


Anak korban II untuk berhubungan badan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir

do
gu

Kota Bandung sekira jam 22.30 WIB.


- Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa anak korban Anak korban II
In
hamil dan melahirkan anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
A

- Bahwa pada pertengahan bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal
3 Mei 2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah
ah

lik

Kota Bandung dan di Komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, awalnya Terdakwa memanggil
m

ub

anak korban Anak Korban IX ke kamar untuk mengajak ngobrol, namun tiba-
tiba Terdakwa menarik dengan keras kepala Anak Korban IX sambil
ka

Terdakwa berusaha mencium bibir Anak Korban IX, lalu Terdakwa terus
ep

membujuk dan merayu Anak Korban IX sambil berkata, “Jangan takut gitu,
ah

nggak ada seorang ayah yang akan menghancurkan masa depan anaknya“,
R

perkataan Terdakwa membuat anak korban menjadi percaya dan


es
M

kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Terdakwa yang mulai meraba-raba


ng

payudara dan alat kelamin Anak Korban IX, lalu Terdakwa berusaha
on

Halaman 153 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin Anak Korban IX hingga

si
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan pada keesokan malamnya
kembali Terdakwa mengajak Anak Korban IX untuk berhubungan badan,

ne
ng
dimana dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa Anak Korban IX untuk
berhubungan badan, hingga pada tanggal 5 Mei 2021 Anak Korban IX hamil;
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban Anak Korban IX

do
gu hamil dan melahirkan anak;
- Bahwa pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek Sinergi

In
A
Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung,
Terdakwa menghampiri Anak Korban VI yang sedang tidur, lalu Terdakwa
ah

lik
dengan cara paksa membuka celana panjang dan celana dalam yang
dikenakan Anak Korban VI akan tetapi ketika Terdakwa hendak
memasukkan alat kelaminnya, Anak Korban VI menangis ketakutan, hingga
am

ub
Terdakwa menghentikan perbuatannya;
- Bahwa sekira bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ep
Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
k

Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2, ketika Anak Korban VI sedang


ah

tertidur tiba-tiba Anak Korban VI dibangunkan oleh Terdakwa untuk segera


R

si
turun ke bawah ke kamar Terdakwa yang kemudian mengajak Anak Korban
VI untuk ngobrol masalah isterinya yang susah diajak berhubungan badan,

ne
ng

lalu Terdakwa menidurkan Anak Korban VI sambil membisikkan sesuatu ke


telinga Anak Korban VI, setelah itu Terdakwa mulai membuka celana

do
gu

panjang dan celana dalam Anak Korban VI, lalu Terdakwa mengeluarkan
alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin
In
Anak Korban VI sambil dikeluarmasukkan selama 10 (sepuluh) menit, hingga
A

Anak Korban VI merasa kesakitan pada alat kelaminnya dan menangis, lalu
Terdakwa menyudahi perbuatannya sambil berkata, “Jangan takut sama
ah

lik

bapak tidak akan apa apa, kamu harus mengerti kondisi bapak“, setelah itu
Terdakwa menyuruh Anak Korban VI untuk segera pergi tidur dan hampir
m

ub

dalam sebulan Terdakwa terus memaksa dan mengajak Anak Korban VI


melakukan hubungan badan di dalam kamar Terdakwa di Pesantren Tahfidz
ka

Madani Komplek Yayasan Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan


ep

Cibiru Kota Bandung;


ah

- Bahwa Terdakwa membujuk dan merayu Anak Korban VI berhubungan


R

badan dengan menjanjikan akan menjadikan Anak Korban VI sebagai Polisi


es
M

Wanita, akan tetapi ketika Anak Korban VI sedang haid, Terdakwa terus
ng

menyuruh Anak Korban VI untuk berhubungan badan;


on

Halaman 154 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan Nyaman 34

si
Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak menikah dengan Anak
Korban VI, akan tetapi Anak Korban VI tidak menjawabnya, hingga Terdakwa

ne
ng
terus menerus mendekati Anak Korban VI, dimana Terdakwa berusaha
memegang tangan dan memeluk Anak Korban VI yang selalu menghindar;
- Bahwa masih dalam tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan

do
gu Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa kembali
mencoba mendekati Anak Korban VI dengan mengajak ngobrol di dalam

In
A
kamar tidur Terdakwa, dimana Terdakwa menjanjikan akan menikahi Anak
Korban VI serta Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehidupan Anak
ah

lik
Korban VI, setelah berhasil membujuk Anak Korban VI, lalu Terdakwa
segera membujuk dan mengajak Anak Korban VI untuk berhubungan badan
beberapa kali di tahun 2018 yang mengakibatkan Anak Korban VI hamil
am

ub
pada awal bulan Juli tahun 2018 dan ketika Anak Korban VI menyampaikan
pada Terdakwa keadaan Anak Korban VI sedang hamil, maka Terdakwa
ep
menyampaikan tidak usah khawatir karena Terdakwa akan tanggung jawab
k

dan akan sayang pada Anak Korban VI dan bayinya, hingga pada sekira
ah

bulan Pebruari tahun 2019 Anak Korban VI melahirkan seorang anak;


R

si
- Bahwa sekira bulan Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren
Margasatwa Cibiru Kota Bandung, kembali Terdakwa membujuk dan

ne
ng

mengajak Anak Korban VI untuk berhubungan badan yang mengakibatkan


anak korban mulai tidak datang bulan/haid lagi pada sekira bulan Desember

do
gu

2020 dan pada sekira akhir bulan Januari 2021 Anak Korban VI
memberitahukan kepada Terdakwa bahwa Anak Korban VI hamil anak
In
kedua dan saat itu Terdakwa menyampaikan akan bertanggungjawab
A

mengurus anak korban dan calon bayinya;


- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Anak Korban VI hamil dan melahirkan 2
ah

lik

(dua) kali;
- Bahwa sekira tahun 2019 Terdakwa berusaha membujuk serta merayu Anak
m

ub

Korban VII untuk berhubungan badan di dalam kamar Terdakwa bertempat


di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kabupaten
ka

Bandung dan di kamar tidur Terdakwa di Panti Asuhan Anak Madani


ep

Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 35 Antapani Tengah Kota Bandung,


ah

dengan cara Terdakwa membuka rok yang dikenakan Anak Korban VII, lalu
R

Terdakwa memasukkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke dalam alat


es
M

kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di


ng

dalam alat kelamin Anak Korban VII;


on

Halaman 155 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VII hamil dan

si
melahirkan anak pada tanggal 30 Mei 2021;
- Bahwa sekitar bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di

ne
ng
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani
Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh Anak Korban
VIII memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa menceritakan masa

do
gu kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan membiayai Anak Korban VIII
sampai kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak Anak Korban VIII pindah ke

In
A
kamar tidur dan Terdakwa menyuruh Anak Korban VIII tiduran di atas kasur,
lalu Terdakwa mulai memeluk, menciumi Anak Korban VIII, setelah itu
ah

lik
Terdakwa menindih badan Anak Korban VIII, lalu Terdakwa membuka
celana Anak Korban VIII dan membuka sarung yang dikenakan memasukkan
ke dalam alat kelamin Anak Korban VIII hingga mengeluarkan cairan
am

ub
sperma;
- Bahwa sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di Pesantren Manarul
ep
Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor
k

34 Kota Bandung, Terdakwa kembali mengajak Anak Korban VIII untuk


ah

berhubungan badan di dalam kamar tidur Terdakwa;


R

si
- Bahwa pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru

ne
ng

Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu Anak Korban VIII untuk
berhubungan badan di dalam kamar tidur Terdakwa;

do
gu

- Bahwa pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartemen


Metro Suites Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu Anak Korban
In
VIII untuk berhubungan badan;
A

- Bahwa sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Mei 2021 Terdakwa
kembali membujuk dan merayu Anak Korban VIII untuk berhubungan intim
ah

lik

yang dilakukan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Masini


Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 Anak
m

ub

Korban VIII menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada Terdakwa dan


Terdakwa mengatakan, “Biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai
ka

sampai kuliah, sampai dia sudah mengerti, kita berjuang bersama-sama“;


ep

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 kembali Terdakwa mengajak
ah

Anak Korban VIII yang dalam keadaan hamil untuk berhubungan badan
R

bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung;


es
M

- Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan Anak Korban VIIIola Putri


ng

Ninggsih hamil dan melahirkan anak;


on

Halaman 156 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sekitar bulan Desember tahun 2019 bertempat di Komplek Sinergi

si
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat malam hari ketika
anak korban Anak Korban XII hendak tidur, Terdakwa meminta anak korban

ne
ng
ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, karena ketakutan anak korban Anak
Korban XIIsegera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk di
atas kasur sedangkan anak korban Anak Korban XII di lantai, lalu Terdakwa

do
gu mengajak anak korban Anak Korban XII duduk disamping Terdakwa yang
mulai memeluk, menciumi bibir anak korban Anak Korban XII memegang

In
A
payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan celana
dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana yang
ah

lik
dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk
dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
digerakkan hingga anak korban merasa kesakitan pada alat kelaminnya,
am

ub
akan tetapi Terdakwa tetap menggerakkannya hingga mengeluarkan cairan
sperma di paha anak korban, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban
ep
untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa berkata agar anak korban tidak
k

menceritakan kejadian ini kepada siapapun;


ah

- Bahwa sekira bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren Komplek


R

si
Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung, Terdakwa kembali memanggil Anak Korban XII untuk ke kamar

ne
ng

Terdakwa, dimana Terdakwa mulai memeluk, menciumi bibir anak korban,


sambil Terdakwa memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa

do
gu

mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu
Terdakwa melepaskan celana yang dikenakannya dan memasukkan alat
In
kelamin Terdakwa secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban sambil
A

digerakkan hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak


korban;
ah

lik

- Bahwa sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek


Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
m

ub

Bandung, Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali berturut-turut telah membujuk


anak korban Anak Korban XIII untuk berhubungan badan dengan terlebih
ka

dahulu Terdakwa memanggil anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar


ep

tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan badan,


ah

saat itu anak korban teringat pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa,
R

“Guru itu Anak Korban XIII, harus taat kepada Guru“, hingga akhirnya anak
es
M

korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran di atas kasur, lalu


ng

Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,


on

Halaman 157 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian Terdakwa dengan cara paksa memasukkan alat kelaminnya yang

si
sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban yang merasa kesakitan
pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus memasukkan alat

ne
ng
kelaminnya ke alat kelamin anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan
cairan sperma;
- Bahwa sekitar awal bulan Januari tahun 2020 hingga sekitar akhir bulan

do
gu Maret tahun 2021 bertempat di Yayasan Manarul Huda di Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung dan di dalam kamar tengah lantai

In
A
1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Hilir Kota Bandung, Terdakwa
berusaha membujuk dan merayu anak korban Anak korban X untuk
ah

lik
berhubungan badan dengan terlebih dahulu Terdakwa memanggil anak
korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak
anak korban untuk berhubungan badan, saat itu anak korban teringat
am

ub
pelajaran Terdakwa yang mengatakan bahwa Guru itu Anak Korban XIII,
harus taat kepada guru, hingga akhirnya anak korban menuruti perintah
ep
Terdakwa untuk tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana
k

dalam yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa menyetubuhi anak


ah

korban yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa


R

si
terus menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan
sperma;

ne
ng

- Bahwa pada bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali menyetubuhi
Anak Korban XI di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan

do
gu

Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Pada saat itu Terdakwa
mengajak Anak Korban XI untuk bersetubuh, namun sebelum anak korban
In
menjawab, karena masih dalam keadaan bingung, Terdakwa langsung
A

menyingkapkan rok anak korban lalu membuka celana dalam anak korban,
selanjutnya menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan
ah

lik

sperma di luar alat kelamin anak korban;


- Bahwa selama bulan Februari 2021 Anak Korban XI telah disetubuhi 6
m

ub

(enam) kali, dan persetubuhan tersebut dilakukan pada sore dan malam hari;
- Bahwa pada awal Mei 2021 di Apartemen TSM Bandung Terdakwa terakhir
ka

kali menyetubuhi Anak Korban XI, dengan cara yang sama Terdakwa
ep

menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan sperma di luar


ah

alat kelamin anak korban.


R

- Bahwa akibat persetubuhan yang dilakukan Terdakwa, Anak Korban XI hamil


es
M

dan lahir pada tanggal 10 Maret 2003;


ng

on

Halaman 158 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Yayasan Pesantren Manarul Huda di Komplek Sinergi Antapani Jalan

si
Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung didirikan
oleh Terdakwa pada pertengahan tahun 2016, Yayasan di Komplek Marga

ne
ng
Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung
didirikan sejak Desember 2019, sedangkan di Jalan Cibiru Hilir Cibiru Nomor
31 Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung ditempati sejak November

do
gu 2020, akan tetapi bukan pesantren melainkan dijadikan sebagai Basecamp
untuk anak-anak yang sedang hamil, yang sudah melahirkan dan juga yang

In
A
sudah punya anak;
- Bahwa Terdakwa memiliki 2 (dua) tempat pengasuhan yaitu:
ah

 Di Komplek Sinergi Antapani Jalan Parakan Saat Antapani Tengah

lik
Kecamatan Antapani Kota Bandung sejak Tahun 2016 nama Yayasannya
Tahfidz Madani Manarul Huda;
am

ub
 Di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung berdiri sejak tahun 2019, nama Pesantren Tahfidz
ep
Madani Yayasannya Manarul Huda;
k

- Bahwa Terdakwa telah mengajukan persyaratan antara lain


ah

R
1. Susunan pengurus;

si
2. Kartu Tanda Penduduk (KTP);

ne
3. Surat Domisili;
ng

4. Nama Yayasan yang diajukan;


dan persyaratan tersebut Terdakwa serahkan dan diajukan ke Notaris agar

do
gu

turunnya Surat keterangan terdaftar nama yayasan yang akan diajukan ke


Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM Republik
In
Indonesia;
A

- Bahwa tempat pengasuhan, pengajaran, pendidikan yang Terdakwa diRikan


telah mendapatkan program bantuan dari Kementerian Agama Kota
ah

lik

Bandung antara lain berupa Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), ada juga
bukti penerimaannya di Rekening Bank BJB Syariah untuk Buku
m

ub

Rekeningnya di Antapani Bandung;


- Bahwa jumlah keseluruhan santriwati yang berada di Komplek Sinergi
ka

ep

Antapani Jalan Parakan Saat Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota


Bandung dan di Komplek Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru
ah

Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang berdiri sejak tahun 2019 sekitar 31
R

(tiga puluh satu) orang, yaitu:


es
M

1. Anak Saksi VI (Cimahi).


ng

2. Anak Korban XI (Dago).


on

Halaman 159 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Anak Saksi I (Garut).

si
4. Anak Korban XII (Tasikmalaya).
5. Anak Korban XIII (Cimahi).

ne
ng
6. Anak Saksi IV (Tangerang).
7. K (Yogya).
8. K (Antapani).

do
gu 9. Anak Saksi II (Kiaracondong).
10. A (Anak Terdakwa) .

In
A
11. Anak Korban IV (Garut).
12. Anak Korban III (Garut).
ah

lik
13. Anak Korban II (Garut).
14. Anak Korban IX (Garut).
15. Anak Korban I (Garut).
am

ub
16. M (Bojong Soang Bandung).
17. A (Cimahi).
ep
18. A (Buah Batu Bandung).
k

19. A (Tasik).
ah

20. A (Garut).
R

si
21. D (Garut).
22. Y (Cimahi).

ne
ng

23. Anak Saksi III (Dago Bandung).


24. Anak Korban XI (Dago Bandung).

do
gu

25. Anak korban X (Garut).


26. Anak Korban VIII (Garut).
In
27. Anak Korban VI (Garut).
A

28. Anak korban VII (Garut).


29. Anak Saksi VII (Cimahi).
ah

lik

30. I (Cimahi).
31. A (Antapani)
m

ub

- Bahwa Terdakwa dibantu beberapa orang anak santriwati dalam


pengelolaan pesantren dan yayasannya yaitu:
ka


ep

Anak korban X sebagai Sekretaris dan Administrasi, diberikan upah oleh


Terdakwa sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling kecil
ah

Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).;


R

 Anak Korban XIII, bagian menginput data-data usulan hibah dan


es
M

proposal online, dibeRikan upah oleh Terdakwa sebesar


ng

on

Halaman 160 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling kecil Rp.300.000,00 (tiga

si
ratus ribu rupiah);
 Anak Korban IX, bagian menginput data-data usulan hibah dan proposal

ne
ng
Online, Terdakwa beri Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling
kecil Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);

do
Anak Korban XII bagian menginput data-data usulan Hibah dan Proposal
gu Online, Terdakwa beri Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling
kecil Rp.300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);

In
A
- Bahwa Terdakwa memilih Anak korban X, Anak Korban XIII, Anak Korban IX
dan Anak Korban XII untuk diberdayakan di pesantren karena sudah besar,
ah

lik
pintar dan mengerti tentang pengelolaan administrasi perkantoran;
- Bahwa pesantren yang dikelola Terdakwa ada 2 yaitu Yayasan Manarul
Huda Antapani di Komplek Sinergi, Jalan Parakan Saat Kecamatan Antapani
am

ub
Kota Bandung, fungsinya Panti Sosial Yatim dan Duafa plus Pesantren dan
Tahfidz Madani di Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ep
Cibiru Kota Bandung, fungsinya sebagai Pesantren;
k

- Bahwa selain di Yayasan Manarul Huda Antapani di Komplek Sinergi, Jalan


ah

R
Parakan Saat Kecamatan Antapani Kota Bandung fungsinya Panti Sosial

si
Yatim dan Duafa plus Pesantren dan Tahfidz Madani di Komplek

ne
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung,
ng

fungsinya Pesantren yang Terdakwa Kelola tidak ada;


- Untuk yang di Yayasan Manarul Huda Antapani di Komplek Sinergi, Jalan

do
gu

Parakan Saat Kecamatan Antapani Kota Bandung fungsinya Panti Sosial


Yatim dan Duafa plus Pesantren. Untuk pendiriannya sesuai lampiran
In
Keputusan Menteri Hukum dan Hak legalitasnya yaitu:
A

 SK Dirjen AHU Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik


Indonesia Nomor: AHU-0001410.AH.01.04. Tahun 2016 tanggal 12
ah

lik

Januari 2016;
 Piagam Izin Operasional Pondok Pesantren Nomor B.9526/Kd.10.19/
m

ub

PP.00.7/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016 dari Kementrian Agama Kota


Bandung;
ka

- Bahwa untuk Tahfidz Madani di Komp Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


ep

Kecamatan Cibiru Kota Bandung fungsinya Pesantren saja legalitasnya


ah

menginduk ke Yayasan Manarul Huda Antapani di Kompklek Sinergi, Jalan


R

Parakan Saat Kecamatan Antapani, Kota Bandung;


es
M

ng

on

Halaman 161 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa bantuan dari pemerintah yaitu dari BOS (Bantuan Oprasional

si
Sekolah), sedangkan kurikulum dari Dinas hanya tinggal mendownload dan
untuk kurikulum Pesantren Terdakwa sendiri yang menyusunnya;

ne
ng
- Bahwa untuk pengajuan bantuan dana dari BOS (Bantuan Oprasional
Sekolah) tersebut Terdakwa melampirkan data Siswa/santri ke Kementerian

do
Agama Kota Bandung setelah itu diverifikasi atau disurvei ke Lembaga
gu sesuai dengan usulan, setelah selesai diverifikasi dan dinyatakan sesuai
dengan data yang sudah dilampirkan kemudian diproses menunggu hasil

In
A
dan dana masuk rekening lembaga dengan nomor rekening. Ada 3 sesuai
tingkatan yaitu untuk yang SD (Ula) ke Nomor Rekening 5310201031166
ah

lik
atas nama PPS Manarul Huda Antapani, SMP (Wustha) ke Nomor Rekening
5310206009990 atas nama Manarul Huda Antapani dan Nomor Rekening
0010201246322 atas nama PPS Manarul Huda Antapani (untuk Nomor
am

ub
Rekening yang SMP), dan SMA (Ulya) Nomor Rekening 0010201232073
atas nama Manarul Huda Antapani Ulya (untuk nomor rekening SMA);
ep
- Bahwa bantuan untuk para santriwati yaitu lewat program pemerintah yaitu
k

Program Indonesia Pintar (PIP) yang Terdakwa ajukan lewat Lembaga milik
ah

R
Terdakwa ke Kementrian Agama Kota Bandung.

si
- Bahwa untuk pengajuan bantuan dana dari PIP (Program Indonesia Pintar)

ne
ng

tersebut Terdakwa melampirkan:


1. Data Siswa/santri;
2. Surat keterangan tidak mampu dari Lembaga;

do
gu

3. Fotokopi kartu keluarga dan KTP orang tua Siswa/santri;


- Bahwa persyaratan tersebut Terdakwa ajukan lewat lembaga milik Terdakwa
In
A

ke Kementerian Agama Kota Bandung setelah itu diverifikasi atau disurvei


dari Kementrian Agama Kota Bandung kemudian penentuan kuota setelah
ah

itu menunggu hasil dan pencairan ke rekening masing-masing santri;


lik

- Bahwa dana PIP tersebut dari Kementrian Agama Kota Bandung;


- Bahwa peruntukan dana BOS (Bantuan Oprasinal sekolah) peruntukannya
m

ub

untuk sekolah, honor, guru, ulangan penggandaan soal Administrasi,


perbaikan ringan sekolah, listrik sekolah, air sekolah dan buku;
ka

ep

- Bahwa di forum pesantren Terdakwa bertugas mengkoordinir Ijazah


Pesantren dari Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Kota Bandung
ah

yang tugasnya yaitu:


R

es

1) Ijazah yang di tandatangani oleh dinas pendidikan;


M

2) Ijazah yang di tandatangani oleh Kementerian agama;


ng

on

Halaman 162 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa mengenai Stempel :

si
1) Cap Dinas Pendidikan Kota Bandung Terdakwa gunakan untuk Ijazah;
2) Cap Kementerian Agama Republik Indonesia Terdakwa gunakan untuk

ne
ng
Ijazah Pesantren yang ditandatangani oleh Kementerian Agama;
3) Cap Kementerian Agama Wilayah Jawa Barat Terdakwa gunakan untuk
Piagam Penghargaan yang belum di cap;

do
gu 4) Cap Program Paket C Kota Bandung Manarul Huda digunakan untuk Cap
Ijazah Internal. Untuk penggunaan Cap tersebut ilegal tidak sesuai aturan.

In
A
- Bahwa bantuan dari BOS dan dari PIP tidak ada yang Terdakwa gunakan
untuk kepentingan pribadi, tetapi Terdakwa gunakan untuk operasional:
ah

lik
kebutuhan Pokok, membeli seragam, ATK, buku tulis untuk anak, buku
pelajaran, perbaikan ringan Cat, beli alat-alat masak, membeli mesin cuci,
honor guru dan untuk kontribusi bantuan yang sudah turun kepada Saksi
am

ub
Iman Aminudin, S.H., M.Kn. pegawai di Kementerian Agama Kota Bandung;
- Bahwa Terdakwa dengan pihak lain kerja samanya yaitu mengenai forum
ep
k

untuk pengujian santri, dalam pendataan dan kegiatan-kegiatan pelatihan,


pengembangan kurikulum semua pesantren di wilayah Kota Bandung dan
ah

R
Provinsi Jawa Barat;

si
- Bahwa forum wilayah Kota Bandung yaitu Terdakwa bagian Sistem Informasi

ne
ng

dan yang di Salafiah (tipe pesantren) dan jabatan Terdakwa sebagai ketua,
tugas dan tanggung jawab Terdakwa memngkoordinir data, kegiatan, guru,
kegiatan santri dan kegiatan kepala;

do
gu

- Bahwa yang termasuk keanggotaan dalam forum tersebut yaitu sesuai


cakupan wilayahnya seluruh Pesantren di Jawa Barat, mengenai keuntungan
In
A

yaitu Terdakwa mendapat penghasilan dari mencetak soal ujian, mencetak


rapot, mencetak buku administrasi dan mencetak buku induk;
- Bahwa 1 (satu) unit kendaraan Toyota Rush warna putih yang digunakan
ah

lik

Terdakwa adalah kendaraan rental/sewa dan kendaraan tersebut milik


Firman;
m

ub

- Bahwa Terdakwa menyewa mobil tersebut dipergunakan ke Garut hari


Kamis tanggal 27 Mei 2021 untuk konfirmasi terkait permasalahan santri
ka

ep

sesudah itu Terdakwa gunakan pulang untuk ke Bandung, kemudian hari


Jumat Terdakwa diam di Cibiru hilir keesokan harinya hari sabtu tanggal 29
ah

Mei 2021 memindahkan barang anak-anak santri dan Bayi dari Cibiru Hilir ke
R

es

MAS Kamar Nomor A10/09 kemudian di hari Minggu tanggal 30 Mei 2021
M

Terdakwa pakai mengantar Anak Korban VII ke Bidan untuk melahirkan dan
ng

Terdakwa pergunakan lagi ke Antapani pada tanggal 31 Mei 2021 setelah


on

Halaman 163 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anak korban VII melahirkan dan Anak korban VII ditunggu oleh Anak Korban

si
IV;
- Bahwa struktur lembaga/ yayasan yang Terdakwa diRikan atau kelola yaitu :

ne
ng
1. Saksi XVIII sebagai ketua Pembina;
2. Terdakwa sebagai ketua yayasan;
3. Saksi XX sebagai sekertaris;

do
gu 4. Saksi XXIV sebagai Bendahara;
5. Saksi IX sebagai ketua pengawas;

In
A
- Bahwa tugas dan tanggung jawab masing-masing yang ada di struktur
tersebut itu semua hanya formalitas dan semua mengerjakan Terdakwa, dan
ah

lik
untuk pemenuhan persyaratan pendirian ijin Yayasan:
1) Susunan pengurus.
2) KTP.
am

ub
3) Surat Domisili.
4) Nama Yayasan yang di ajukan.
ep
- Bahwa persyaratan diserahkan ke Notaris untuk pengajuan tersebut agar
k

turunnya surat keterangan terdaftar nama yayasan yang akan diajukan ke


ah

R
Kementerian Dalam Negeri dan Kementrian Hukum dan HAM Republik

si
Indonesia;
- Bahwa tenaga pengajar/ pendidik di tempat yang Terdakwa diRikan ada 7

ne
ng

(tujuh) orang, yaitu :


1) Terdakwa, mengajar bahasa Arab;

do
gu

2) Saksi XXIV, pengajar Ahlaq Islam dan Bahasa Indonesia;


3) S., pengajar tentang Sejarah Islam;
In
A

4) S., pengajar matematika dan Biologi;


5) U., pengajar matematika;
ah

6) T, pengajar ilmu fiqih dan Aqidah;


lik

7) S, pengajar Akhlak dan fiqih;


- Bahwa Terdakwa menawarkan kepada pengajar-pengajar tersebut untuk
m

ub

mengajar di yayasan yang Terdakwa kelola, tidak ada persyaratan lain dan
Terdakwa merekrut sesuai latar belakang pendidikan yang mengajar, dan
ka

ep

gaji yang Terdakwa berikan kepada pengajar yaitu Rp.400.000,00 (empat


ratus ribu rupiah)/ perbulan;
ah

- Bahwa sistim pelajaran adalah klasikal yaitu perkelas, perjenjang, sesuai


R

dengan materi pembelajaran, kesetaraan dari Kementerian Pendidikan dan


es
M

berdasarkan kurikulum pesantren lokal yakni berdasarkan tingkatan


ng

kemampuan siswa;
on

Halaman 164 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sistem pembelajaran yang Terdakwa pimpin dengan kurikulumnya

si
namun untuk perjenjang atau perkelas tidak memadai, karena keterbatasan
oprasional, sudah sesuai;

ne
ng
- Mata pelajarannya yang Umum yaitu :
1) Matematika;

do
2) Bahasa Indonesia;
gu 3) Pendidikan Kewarganegaraan;
4) IPA;

In
A
5) IPS;
6) Bahasa Inggris;
ah

lik
Mata Pelajaran Bahasa Arab yaitu:
1) Jurumiyah;
2) Imriti;
am

ub
3) Fiqih;
4) Safinah;
ep
5) Fatulqorib;
k

6) Al-qur’an;
ah

R
7) Tafsir Jalalen;

si
8) Ahlaq;

ne
9) Taklim Mutaalim;
ng

- Bahwa kurikulum yang dipakai oleh pondok pesantren yang Terdakwa


pimpin yaitu memakai kurikulum sendiri untuk yang kurikulum Bahasa Arab;

do
gu

- Bahwa untuk kurikulum umum yang dipakai oleh pondok pesantren yang
Terdakwa pimpin yaitu dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
In
A

yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dengan cara mendownload


dari internet;
- Bahwa struktur kepengurusan Pondok Pesantren Salafiyah Manarul Huda
ah

lik

Antapani sebagai berikut:


1) Pimpinan Terdakwa.
m

ub

2) Wakil Pimpinan CN, Amd.


3) Bidang Kurikulum SAA, SHI, M.Pd.I.
ka

ep

4) Bidang Kesantrian Ir. YK;


5) Bidang Pendidikan MU;
ah

6) Tata Usaha Anak Korban V;


R

- Bahwa struktur tersebut hanya formalitas untuk akreditasi dan yang di


es
M

Struktur kepengurusan tersebut tidak mendapatkan gaji;


ng

on

Halaman 165 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa mengaku salah atas perbuatan yang telah dilakukan

si
terhadap anak-anak santriwati dan Terdakwa tanpa diminta pun menyatakan
sanggup membayar restitusi yang dimintakan bagi anak-anak korban, akan

ne
ng
tetapi sehubungan aset-aset milik Terdakwa telah disita maka Terdakwa
menyatakan tidak dapat membayar restitusi untuk kepentingan anak-anak
santriwati dan bayi-bayinya;

do
gu Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
berikut:

In
A
1. 1 (satu). lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VI tanggal
13 Mei 2016;
ah

lik
2. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga atas nama Kepala Keluarga Saksi I;
3. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga atas nama A;
Disita dari Saksi I, tanggal 28 Mei 2021;
am

ub
4. 2 (dua) kembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban IX tanggal
6 September 2006;
ep
5. 1 (satu) lembar fotokopi kartu keluarga atas nama Saksi IX;
k

Disita dari Saksi IX, tanggal 28 Mei 2021;


ah

6. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak korban II tanggal
R

si
20 April 2016.

ne
7. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi II;
ng

Disita dari Saksi II, tanggal 28 Mei 2021;


8. 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama Anak korban X tanggal

do
gu

11 Maret 2012;
9. 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi X;
In
Disita dari Saksi X, tanggal 16 Juni 2021;
A

10. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban XII tanggal
15 September 2004;
ah

lik

11. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama KS;


Disita dari Saksi XII, tanggal 16 Juni 2021;
m

ub

12. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban III tanggal
20 Februari 2004;
ka

ep

13. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama AM;


Disita dari I, tanggal 16 Juni 2021;
ah

14. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban IV tanggal
R

27 Desember 2012;
es
M

15. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi IV;
ng

Disita dari Saksi IV, tanggal 16 Juni 2021;


on

Halaman 166 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VI tanggal

si
02 Januari 2012;
17. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi VI;

ne
ng
Disita dari Saksi VI, tanggal 16 Juni 2021;
18. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VII tanggal
8 Desember 2011;

do
gu 19. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama J;
Disita dari Saksi Saksi VII, tanggal 16 Juni 2021;

In
A
20. 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VIII
tanggal 11 September 2013;
ah

lik
21. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga atas nama Saksi VIII;
Disita dari Saksi Saksi VIII, tanggal 16 Juni 2021;
22. 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban V tanggal
am

ub
17 Maret 2003;
23. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga atas nama Saksi XXI;
ep
Disita dari Saksi Saksi V, tanggal 16 Juni 2021;
k

24. 1 (satu) buah sarung warna hijau tua;


ah

25. 1 (satu) buah KTP Nomor 3273021908850020 atas nama Herry Wirawan;
R

si
26. 1 (satu) buah sepeda motor Yamaha Mio Z warna hitam;
27. 1 (satu) buah sprei warna merah muda bergambar;

ne
ng

Disita dari Terdakwa, tanggal 28 Mei 2021;


Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang

do
gu

diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:


- Bahwa Terdakwa adalah pemilik pesantren yayasan Manarul Huda di
In
Komplek Sinergi Antapani yang fungsinya sebagai Panti Sosial Yatim dan
A

Duafa plus Pesantren, dan Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul


Huda di Jalan Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung fungsinya sebagai
ah

lik

pesantren;
- Bahwa Yayasan Manarul Huda telah terdaftar pada Kantor Kementerian
m

ub

Agama Kota Bandung sejak Tahun 2016 dan 2019 berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
ka

ep

0001410.AH.01.04. Tahun 2016 tanggal 12 Januari 2016 dan Piagam Izin


Operasional Pondok Pesantren Nomor B.9526/ Kd.10.19/ PP.00.7/ 08/
ah

2016 tanggal 16 Agustus 2016 dari Kementrian Agama Kota Bandung


R

- Bahwa Terdakwa sebagai pendiri Pesantren/ Ketua yayasan Manarul Huda


es
M

(Pesantren Madani) di Komplek Sinergi Antapani dan Pesantren Tahfidz


ng

Madani Yayasan Manarul Huda di Jalan Margasatwa Kecamatan Cibiru


on

Halaman 167 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bandung, selain sebagai pemilik, Terdakwa juga pengelola yayasan, yang

si
bertugas untuk mengurus, mengatur dan menjalankan kegiatan Yayasan,
bahkan Terdakwa juga bertugas selaku pendidik (guru) di pondok

ne
ng
pesantren tersebut sejak sekitar tahun 2016 sampai dengan tahun 2021;
- Bahwa sebagai guru/ pendidik di pondok pesantren Manarul Huda,
Terdakwa memiliki tugas dan tanggungjawab mengajarkan pelajaran

do
gu pengetahuan Agama, keterampilan bahasa Arab, serta mendidik para
santriwati yang ada di pondok pesantren;

In
A
- Bahwa sejak tahun 2019 Terdakwa telah membangun lagi Pesantren
Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda di jalan Margasatwa Kecamatan
ah

lik
Cibiru Bandung dengan dana bantuan dari Provinsi Jawa Barat sebesar
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dengan dasar legalitas
mengacu kepada legalistas sebelumnya yang telah dimiliki oleh Terdakwa
am

ub
pada saat mendiRikan yayasan pondok pesantren Manarul Huda pada
tahun 2016;
ep
-
k

Bahwa awalnya Terdakwa mengajak anak-anak santriwati untuk bergabung


ke pondok Pesanten Madani yayasan Manarul Huda dengan menjanjikan
ah

R
biaya pendidikan gratis untuk menarik minat anak-anak di daerah Garut

si
supaya mau bersekolah di pondok pesantren tersebut, dan bahkan

ne
ng

Terdakwa menjanjikan akan mendukung keinginan dan cita-cita semua


anak korban.
- Bahwa setelah para anak korban bersekolah di Pesantren Madani Yayasan

do
gu

Manarul Huda pada tahun 2016 sampai dengan 2021, Terdakwa telah
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak korban
In
A

yang berjumlah 13 (tigabelas) anak korban yaitu : Anak Korban VI, Anak
Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban
ah

III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII,
lik

Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI, melakukan
persetubuhan dengan Terdakwa;
m

ub

- Bahwa Terdakwa juga telah melakukan tipu muslihat, serangkaian


kebohongan dengan membujuk Anak Korban VI, Anak Korban IX, Anak
ka

ep

korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban III, Anak Korban
IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak Korban V,
ah

Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI, melakukan persetubuhan dengan
R

Terdakwa dengan cara terlebih dulu menceritakan tentang masalah


es
M

keluarga Terdakwa bersama Istrinya (alasannya susah melakukan


ng

hubungan suami istri dengan Istri), selanjutnya Terdakwa membisikan kata-


on

Halaman 168 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kata yang kurang jelas didengar oleh para anak korban, selanjutnya

si
Terdakwa menindih para anak korban dan secara paksa membuka celana
para anak korban kemudian melakukan persetubuhan kepada para anak

ne
ng
korban.
- Bahwa perbuatan Terdakwa mensetubuhi Anak Korban VI, Anak Korban
IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban III, Anak

do
gu Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak
Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI dilakukan bertempat di

In
A
Yayasan Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani
Tengah Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan
ah

lik
Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren Manarul Huda
Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung, Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir
am

ub
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Apartemen TSM Bandung Kota
Bandung, Hotel A Kota Bandung, Hotel PP Kota Bandung, Hotel B & B Kota
ep
Bandung, Hotel N Kota Bandung, Hotel R Bandung, dan Rumah Tahfidz Al
k

Ikhlas Jalan Sukanagara Bandung;


ah

-
R
Bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan kepada para Anak Korban VI, Anak

si
Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban

ne
III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII,
ng

Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI berkali-kali secara
bergiliran ada yang dilakukan hingga 20 kali, bahkan perbuatan asusila

do
gu

tersebut ada yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap salah satu anak
korban dihadapan anak korban lainnya;
In
-
A

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan anak korban Anak


Korban IX, Anak korban II, Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban
VI, Anak Korban VII, Anak Korban V, dan Anak Korban VIII mengalami
ah

lik

hamil sehingga melahirkan seluruhnya 9 (Sembilan) bayi di umur yang


belia, dan belum mencapai umur untuk dapat melahirkan di usianya, serta
m

ub

sangat berisiko tinggi terhadap kesehatannya;


- Bahwa perbuatan Terdakwa juga mengakibatkan Anak Korban VI, Anak
ka

ep

korban X, Anak Korban XII, Anak Korban XIII, Dan Anak Korban
XImengalami luka robek pada selaput daranya;
ah

- Bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan kepada para anak korban tanpa


R

sepengetahuan orang tua para anak korban yang telah mempercayakan


es
M

masa depan dan pendidikan anaknya kepada Terdakwa, dan Terdakwa


ng

on

Halaman 169 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berusaha menutup-nutupi masalah kehamilan para anak korban kepada

si
masing-masing orang tua anak korban;
- Bahwa Terdakwa sebagai Pendidik/ Guru Pesantren Tahfidz Madani yang

ne
ng
bertempat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru
Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai dengan
tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak-anak korban

do
gu santriwati di lingkungan Pesantren Manarul Huda sebagai berikut:
1. Pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di Jalan

In
A
Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa
ah

lik
menghampiri anak korban Anak Korban IV yang sedang tertidur, lalu
Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan wajah anak korban Anak
Korban IV yang saat itu kaget dan ketakutan, kemudian Terdakwa
am

ub
meraba vagina dan payudara anak korban, lalu Terdakwa membuka
paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa mengesek-
ep
gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban dengan posisi
k

Terdakwa menindih badan anak korban Anak Korban IV hingga


ah

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;


R

si
Bahwa pada Tahun 2017 Terdakwa mengajak anak korban pergi ke
sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa mengatakan “Bapak

ne
ng

pengen berhubungan intim sama kamu”, saat itu anak korban


ketakutan, dimana Terdakwa mulai membuka baju dan celana anak

do
gu

korban serta menidurkan anak korban di atas kasur dalam posisi


telantang, setelah itu Terdakwa membuka baju dan celana dalam yang
In
dikenakan, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa
A

mengeluarkan cairan sperma di luar kelamin anak korban;


Bahwa pada Tahun 2019 bertempat di Pesantren Tahfidz Madani Cibiru
ah

lik

Kota Bandung, sekira di atas waktu Adzan Isya Terdakwa memanggil


anak korban agar ke kamar 1 untuk memijit Terdakwa, dimana
m

ub

Terdakwa mulai menciumi pipi, bibir dan menyetubuhi anak korban,


hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam kelamin anak
ka

ep

korban;
Bahwa pada tahun 2020 ketika anak korban sedang berada di
ah

Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung, Terdakwa melalui


R

sms yang dikirimkan kepada anak korban Anak korban X yang


es
M

menyuruh anak korban dan Adel ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru


ng

Kota Bandung, lalu anak korban dan Adel menggunakan Grab menuju
on

Halaman 170 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung dan setelah itu

si
Terdakwa membawa anak korban ke kamar 3 dan menutup pintu
kamar, lalu Terdakwa memegang tangan anak korban sambil berkata

ne
ng
“Anak Korban IV, bapak mau berhubungan intim“, lalu Terdakwa
membuka celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana
yang dikenakan Terdakwa yang selanjutnya menyetubuhi anak korban

do
gu hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban
Anak Korban IV;

In
A
Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak
korban berada di Garut dihubungi melalui sms oleh Terdakwa yang
ah

lik
mengajak anak korban untuk pulang bersama ke Bandung dan pada
tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa menjemput anak korban dari Garut dan
membawa anak korban ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota dan
am

ub
membawa anak korban ke kamar Nomor 1, dimana Terdakwa
mengajak anak korban untuk berhubungan intim layaknya suami istri
ep
serta mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban
k

Anak Korban IV;


ah

Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban IV binti
R

si
Saksi IV yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik

ne
ng

yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S.,


Sp.OG., M.Kes. dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan :

do
gu

selaput dara robek arah jam tiga, jam enam, jam tujuh dan jam
sembilan, dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak
In
utuh;
A

Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak Korban IV berumur 11


tahun, Akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2016 sampai dengan
ah

lik

tahun 2021 mengakibatkan anak korban Anak Korban IV hamil serta


melahirkan anak pada tanggal 7 Januari 2021;
m

ub

2. Bahwa pada bulan Desember 2017 bertempat di Yayasan Manarul


Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
ka

Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak anak


ep

korban Anak korban II untuk berhubungan intim layaknya suami istri


ah

dengan bujuk rayu menyampaikan bahwa istri Terdakwa jarang mau


R

berhubungan badan dan mertua Terdakwa tidak mau punya banyak


es
M

anak serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang anak dan Terdakwa
ng

menjanjikan akan membiayai perkuliahan anak korban Anak korban II


on

Halaman 171 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jika bersedia mengurus pesantren, dimana Terdakwa dengan setengah

si
memaksa mengajak dan membujuk anak korban Anak korban II untuk
berhubungan intim layaknya suami istri dengan cara Terdakwa

ne
ng
membuka baju anak korban, lalu menciumi leher dan payudara anak
korban serta meremasnya, kemudian meraba-raba kemaluan anak
korban, dan langsung menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa

do
gu mengeluarkan sperma pertamanya di luar,
Bahwa pada dari bulan Januari 2018 sampai dengan April 2018

In
A
bertempat di Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek
Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
ah

lik
Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan
Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di Apartement TSM
Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B & B, dan Hotel N telah memaksa
am

ub
Anak korban II untuk berhubungan intim pada setiap pagi, siang dan
malam yang dilakukan Terdakwa dengan cara yang sama Terdakwa
ep
membuka baju anak korban Anak korban II, lalu menciumi leher dan
k

payudara anak korban serta meremasnya, kemudian meraba-raba


ah

kemaluan anak korban, dan menyetubuhi anak korban serta


R

si
mengeluarkan sperma di dalam kelamin anak korban Anak korban II;
Bahwa pada bulan Maret 2021 bertempat di Basecamp Jalan Cibiru

ne
ng

Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten


Bandung telah memaksa Anak korban II untuk berhubungan intim pada

do
gu

pagi, siang dan malam yang dilakukan Terdakwa dengan cara yang
sama Terdakwa membuka baju anak korban, lalu menciumi leher dan
In
payudara anak korban serta meremasnya, kemudian meraba-raba
A

kemaluan anak korban, dan kemudian menyetubuhi anak korban


hingga Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam kelamin anak korban
ah

lik

Anak korban II;


Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak korban II yang
m

ub

dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung


tanggal 31 Mei 2021 No.Pol : R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang
ka

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG.,


ep

M.Kes. dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput


ah

dara sudah tinggal sisa/ sudah pernah melahirkan dan hasil


R

pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;


es
M

Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak korban II berumur 13


ng

tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2017 sampai dengan
on

Halaman 172 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tahun 2021 mengakibatkan anak korban Anak korban Anak korban II

si
hamil serta melahirkan anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
3. Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa mengajak anak korban Anak

ne
ng
Korban V ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana saat itu Terdakwa
menyuruh anak korban untuk duduk dekat Terdakwa di pinggir tempat
tidur dan mulai Terdakwa menceritakan permasalahan dengan istrinya

do
gu yang tidak mau diajak berhubungan intim dan istrinya tidak mau punya
banyak anak, setelah itu Terdakwa memaksa dan menyuruh anak

In
A
korban untuk tidur dengan merebahkan badan anak korban, lalu
Terdakwa mengangkat baju bagian bawah yang dikenakan anak
ah

lik
korban serta membuka celana dalam yang dikenakan anak korban,
setelah itu Terdakwa membuka sabuk dan celana panjangnya, setelahi
itu Terdakwa menyetubuhi anak korban yang menjerit kesakitan, akan
am

ub
tetapi Terdakwa berkata “Nggak papa nanti juga tidak sakit“, lalu
Terdakwa dengan cara paksa menyetubuhi anak korban hingga
ep
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak
k

korban;
ah

Bahwa masih pada tahun 2018 bertempat di lantai 2 di Pesantren


R

si
Tahfidz Madani yang berlamat di Jl Parakansaat Komplek Sinergi
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,

ne
ng

Anak Korban V juga pernah disetubuhi dengan cara Terdakwa


membangunkan anak korban yang berada dikasur atas karena

do
gu

kasurnya tingkat 2, lalu Anak Korban V disuruh turun ke dekat tangga,


kemudian korban dipeluk oleh Terdakwa setelah itu korban disuruh
In
tiduran dilantai, selanjutnya Terdakwa membuka celana tidur dan
A

celana dalam korban setelah itu Terdakwa mengangkat sarung yang


Terdakwa pakai, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban, serta
ah

lik

mencium bibir dan juga tangannya meremas payudara korban posisi


Terdakwa di atas dan korban dibawah sekira lamanya 10 Menit hingga
m

ub

Terdakwa mengeluarkan sperma, lalu setelah selesai Terdakwa


menyuruh anak korban Anak Korban V untuk tidur kembali;
ka

Bahwa masih pada tahun 2018 perbuatan Terdakwa terhadap anak


ep

korban Anak Korban V dilakukannya juga di Hotel R di Bandung pada


ah

saat itu ada acara tentang kurikulum yang diadakan oleh Terdakwa dan
R

anak korban sebagai panitia, saat itu setelah acara selesai pukul 22.00
es
M

Wib anak korban kembali ke kamarnya dan di dalam kamar tersebut


ng

ada saksi XXIV, Anak Korban X, Anak Korban VI, Anak Korban IV, dan
on

Halaman 173 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
H, kemudian setelah bersih-bersih anak korban diajak oleh Terdakwa

si
keluar kamar untuk membeli makanan, namun sebelum sampai ke
Loby hotel tiba-tiba Anak Korban V dibawa masuk ke dalam kamar

ne
ng
hotel lain, dan setelah masuk kamar tersebut anak korban disuruh oleh
Terdakwa untuk tidur dikasur kemudian Terdakwa langsung menindih
lalu membuka rok dan celana dalam korban, setelah itu Terdakwa

do
gu membuka celana dan celana dalamnya selanjutnya Terdakwa
menyetubuhi Anak Korban V sambil Terdakwa mencium bibir dan

In
A
meremas payudara anak korban selamanya 10 Menit hingga Terdakwa
mengeluarkan sperma, sesudah itu korban disuruh kembali ke
ah

lik
kamarnya.
Bahwa pada akhir tahun 2019 Anak Korban V juga pernah dibawa oleh
Terdakwa ke Apartemen S di Metro, selanjutnya anak korban
am

ub
disetubuhi. Awalnya korban berada di Jalan Parakansaat Komplek
Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
ep
Bandung, lalu Terdakwa mengajak korban untuk ke Travel
k

menggunakan motor, namun ternyata Terdakwa membawa anak


ah

korban Anak Korban V ke Apartemen S tersebut, ketika itu Anak


R

si
Korban V merasa ketakutan, karena sudah tahu akan disetubuhi oleh
Terdakwa, namun Terdakwa sesampainya di kamar hotel mengajak

ne
ng

anak korban mengobrol dan bertanya seputar masalah kuliah mau di


Bandung atau di Garut, selanjutnya Anak Korban V dipeluk oleh

do
gu

Terdakwa, setelah itu korban disuruh tiduran dikasur, lalu Terdakwa


membuka celana tidur dan celana dalam Anak Korban V, selanjutnya
In
Terdakwa mengangkat sarung yang dikenakannya dan Terdakwa
A

menyetubuhi anak korban sambil mencium bibir dan juga tangannya


meremas payudara korban hingga Terdakwa mengeluarkan
ah

lik

spermanya, setelah selesai menyetubuhi Anak Korban V, selanjutnya


Terdakwa menyuruh Anak Korban V pulang dengan alasan takut saksi
m

ub

XXIV menanyakannya;
Bahwa pada tahun 2020, bertempat di Boarding school Cibiru Komplek
ka

Margasatwa Cibiru Bandung di kamar Nomor 2, dengan cara yang


ep

sama anak korban telah disetubuhi lagi oleh Terdakwa;


ah

Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban V Binti
R

Saksi XXI yang diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
es
M

Bandung tanggal 07 Juni 2021 No. Pol : R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik


ng

yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S.,


on

Halaman 174 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sp.OG., M.Kes. yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan

si
kandungan : riwayat melahirkan, anak umur dua setengah tahun,
selaput dara tinggal sisa–sisa dan hasil pemeriksaan menyimpulkan

ne
ng
Selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban V Binti Saksi XXI berumur 16
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan

do
gu tahun 2020 mengakibatkan anak korban Anak korban Anak Korban V
Binti Saksi XXI hamil serta melahirkan anak pada tanggal 19 Januari

In
A
2019;
4. Berawal pada bulan April – Mei tahun 2018 bertempat di Pesantren
ah

lik
Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
Bandung, pada saat Anak korban Anak Korban III sedang tidur tiba-tiba
Terdakwa menyuruh anak korban Anak Korban III untuk memijit
am

ub
Terdakwa yang kemudian mulai mengusap tangan, menciumi pipi dan
bibir anak korban;
ep
Bahwa pada bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB bertempat di
k

Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani


ah

Tengah Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban untuk


R

si
memijit, lalu Terdakwa mulai menceritakan masalah istrinya yang tidak
mau berhubungan intim sambil Terdakwa membujuk anak korban untuk

ne
ng

berhubungan intim, lalu Terdakwa menyuruh anak korban untuk


tiduran, lalu Terdakwa menindih badan anak korban sambil Terdakwa

do
gu

membuka celana dalamnya mengeluarkan alat kelaminnya sambil


digesek-gesekkan ke alat kelamin anak korban hingga Terdakwa
In
mengeluarkan cairan sperma di atas rok yang dikenakan anak korban;
A

Bahwa pada bulan Agustus 2019 bertempat di Pesantren Manarul


Huda jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman
ah

lik

Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil Anak


korban Anak Korban III untuk memijit Terdakwa di kamarnya, dimana
m

ub

Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa


mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa
ka

membuka celana dalamnya dan menyetubuhi anak korban hingga


ep

mengeluarkan cairan sperma di rok dan di atas kasur;


ah

Bahwa pada bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa mengajak Anak


R

korban Anak Korban III melakukan hubungan badan di Apartement SM


es
M

di Tower C lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen


ng

Suites Metro ternyata di tempat tersebut sudah ada anak Korban Anak
on

Halaman 175 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban XNurul, anak korban Anak korban II dan anaknya Anak korban

si
II, lalu Terdakwa segera menyewa satu kamar lagi dan mengajak anak
korban untuk berhubungan intim dengan cara Terdakwa menyuruh

ne
ng
anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana
dalamnya dan menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan

do
gu sperma di rok Anak korban Anak Korban III;
Bahwa bulan Maret tahun 2020 sampai dengan bulan Juni tahun 2020

In
A
hampir seminggu 4 kali Terdakwa melakukan hubungan intim dengan
Anak korban Anak Korban III di Madani Boarding School Komplek
ah

lik
Margasatwa Manisi Cibiru Bandung dengan cara yang sama yaitu
Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa
mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa
am

ub
membuka celana dalamnya dan segera menyetubuhi anak korban
hingga mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;
ep
Bahwa pada bulan Mei tahun 2020 bertempat di Madani Boarding
k

School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung Terdakwa


ah

menyetubhui anak korban Anak Korban III dengan cara Terdakwa


R

si
menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok
yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana

ne
ng

dalamnya dan menyetubuhi Anak korban Anak Korban III hingga


mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak korban;

do
gu

Bahwa pada bulan September tahun 2020 Anak korban Anak Korban III
menyampaikan pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan
Terdakwa menjawab “Ya sudah, nggak apa-apa, masa harus digugurin,
In
A

bapak juga tanggung jawab”;


Bahwa pada bulan Desember tahun 2020 sekira jam 22.30 WIB
ah

lik

bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung, pada saat itu
Anak korban Anak Korban III sedang hamil 7 bulan, Terdakwa kembali
m

ub

menyetubuhi anak korban;


Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban III
ka

Binti AM yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih


ep

Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol : R/E/99/VI/KES.3/2021/Doksik


ah

yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S.,


R

Sp.OG., M.Kes. dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan :


es
M

selaput dara tinggal sisa-sisa, habis melahirkan kurang empat bulan


ng

yang lalu dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;
on

Halaman 176 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada saat kejadian Anak korban Anak Korban III berumur 11

si
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
tahun 2020 mengakibatkan Anak korban Anak Korban III hamil serta

ne
ng
melahirkan anak pada tanggal 26 Januari 2021;
5. Bahwa pada bulan Oktober tahun 2018 bertempat di Komplek Sinergi
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung Terdakwa awalnya

do
gu memanggil anak korban Anak korban anak korban Anak Korban IX Binti
Saksi IX, lalu Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu

In
A
Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan anak korban Anak Korban
IX Binti Saksi IX lalu Terdakwa membuka celana dalamnya dan
ah

lik
menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;
Bahwa pada tanggal 03-08 Mei 2021 bertempat di Madani Boarding
School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II
am

ub
Kabupaten Bandung, anak korban Anak Korban IX Binti Saksi IX
kembali disetubuhi dengan cara anak korban Anak Korban IX Binti
ep
Saksi IX dipanggil oleh Terdakwa ke kamarnya untuk mengajak
k

ngobrol, namun tiba-tiba Terdakwa menarik dengan keras kepala anak


ah

korban sambil Terdakwa berusaha mencium bibir anak korban, lalu


R

si
Terdakwa terus membujuk dan merayu anak korban sambil berkata
“Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan menghancurkan

ne
ng

masa depan anaknya“, perkataan Terdakwa membuat anak korban


menjadi percaya dan kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh

do
gu

Terdakwa yang mulai meraba-raba payudara dan alat kelamin anak


korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa
In
mengeluarkan cairan sperma dan pada keesokan malamnya kembali
A

Terdakwa mengajak anak korban untuk berhubungan badan, dimana


dalam 5 hari sekali Terdakwa selalu memaksa anak korban untuk
ah

lik

berhubungan badan/bersetubuh, sehingga pada bulan Mei 2021 anak


korban Anak Korban IX Binti Saksi IX hamil;
m

ub

Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum Anak Korban IX Binti Saksi IX


yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung
ka

tanggal 7 Juni 2021 No. Pol : R/E/108/KES.3/2021/Do yang


ep

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG.,


ah

M.Kes. dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput


R

dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam sembilan, hamil 22 minggu
es
M

dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;


ng

on

Halaman 177 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban IX Binti Saksi IX berumur 14

si
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban Anak Korban IX Binti Saksi IX

ne
ng
hamil serta melahirkan anak;
6. Bahwa pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota

do
gu Bandung, Terdakwa menghampiri Anak Korban VI yang sedang tidur,
lalu Terdakwa dengan cara paksa membuka celana panjang dan

In
A
celana dalam yang dikenakan Anak Korban VI, akan tetapi ketika
Terdakwa hendak memasukkan alat kelaminnya, Anak Korban VI
ah

lik
menangis ketakutan, hingga Terdakwa menyudahi perbuatannya;
Bahwa pada awal bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat
di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
am

ub
Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong, Terdakwa
melakukan persetubuhan kepada Anak Korban VI dengan cara : ketika
ep
anak korban sedang tertidur tiba-tiba anak korban dibangunkan oleh
k

Terdakwa untuk segera turun ke bawah ke kamar Terdakwa yang


ah

kemudian mengajak anak korban untuk ngobrol masalah isteri


R

si
Terdakwa yang susah diajak berhubungan intim, lalu Terdakwa
menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak

ne
ng

korban, setelah itu Terdakwa mulai membuka celana panjang dan


celana dalam anak korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban,

do
gu

hingga anak korban merasa kesakitan pada alat kelaminnya dan


menangis, lalu Terdakwa menyudahi perbuatannya sambil berkata
“Jangan takut sama bapak tidak akan apa apa, kamu harus ngertiin
In
A

kondisi bapak“, setelah itu Terdakwa menyuruh anak korban untuk


segera pergi tidur;
ah

lik

Bahwa pada pertengahan bulan Februari 2019 Terdakwa terus


memaksa dan mengajak Anak Korban VI melakukan hubungan badan
m

ub

di dalam kamar Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek


Yayasa Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
ka

Bandung dengan cara Terdakwa membujuk dan merayu anak korban


ep

berhubungan intim dengan menjanjikan akan menjadikan anak korban


ah

sebagai Polisi Wanita, akan tetapi ketika anak korban sedang haid, saat
R

itu Terdakwa dengan cara paksa dan kasar terus menyuruh anak
es
M

korban untuk bersetubuh dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa


ng

on

Halaman 178 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan air

si
mani/sperma di luar;
Bahwa pada Bulan Mei 2021 di Cibiru Pesantren Tahfidz Madani

ne
ng
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung Anak Korban VI kembali disetubuhi oleh
Terdakwa dengan cara yang sama Terdakwa menidurkan anak korban

do
gu sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban, setelah itu
Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak

In
A
korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban sehingga Terdakwa
mengeluarkan air mani;
ah

lik
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban menjadi benci,
marah serta takut pada Terdakwa;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI
am

ub
Binti AS yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 28 Mei 2021 No. Pol : R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik
ep
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S.,
k

Sp.OG., M.Kes. dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan :


ah

selaput dara robek arah jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh dan
R

si
hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian Anak korban Anak Korban VI berumur 12

ne
ng

tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban VI Selaput dara tidak utuh;

do
gu

7. Bahwa pada awal tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan


Nyaman 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak
In
menikah dengan Anak Korban VI Binti Saksi VI, akan tetapi anak
A

korban tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus menerus mendekati


anak korban, dimana Terdakwa berusaha memegang tangan anak
ah

lik

korban dan memeluk anak korban yang selalu menghindar, selanjutnya


Terdakwa kembali mencoba mendekati anak korban dengan berpura-
m

ub

pura mengajak ngobrol di dalam kamar tidur Terdakwa, dimana


Terdakwa menjanjikan akan menikahi anak korban serta Terdakwa
ka

akan bertanggung jawab atas kehidupan anak korban, lalu Terdakwa


ep

mengajak anak korban untuk berhubungan badan dan kemudian


ah

Terdakwa meneytubuhi anak korban beberapa kali dalam sepanjang


R

malam di tahun 2018 dengan cara :


es
M

Bahwa pada awal bulan Juli tahun 2018 akibat perbuatan Terdakwa
ng

Anak Korban VI Binti Saksi VI hamil dan ketika anak korban


on

Halaman 179 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyampaikan pada Terdakwa keadaan anak korban sedang hamil,

si
maka Terdakwa menyampaikan tidak usah khawatir karena Terdakwa
akan tanggung jawab dan akan sayang pada anak korban dan anak

ne
ng
bayinya, hingga pada sekira bulan Januari tahun 2019 Anak Korban VI
melahirkan anak pertama;
Bahwa pada bulan November 2020 Anak Korban VI Binti Saksi VI

do
gu disuruh oleh Saksi XXIV (isteri Terdakwa) untuk mengantarkan uang
kepada Terdakwa di pondok pesantren Marga Satwa Cibiru kota

In
A
Bandung, ketika itu anak korban berangkat ke tempat tersebut
menggunakan ojek online, dan setiba disana anak korban bertemu
ah

lik
dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa menyuruh Anak Korban VI Binti
Saksi VI masuk ke kamarnya yang menggunakan finger print, pada
saat itu anak korban sempat ditanya apakah anak korban suka dirayu
am

ub
oleh Terdakwa, karena anak korban diam saja, lalu Terdakwa langsung
mencium dan meraba raba badan anak korban selanjutnya secara
ep
paksa langsung menyetubuhi anak korban dan mengeluarkan sperma
k

di dalam kemaluan anak korban yang mengakibatkan anak korban


ah

mulai tidak datang bulan/haid lagi, dan pada akhir bulan Januari 2021
R

si
anak korban hamil anak kedua dan saat itu Terdakwa menyampaikan
akan bertanggungjawab mengurus anak korban dan calon bayinya.

ne
ng

Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah


Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021 No. Pol :

do
gu

R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter


Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes. dengan hasil
In
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua,
A

melahirkan satu kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun,
hamil dua puluh minggu, selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil
ah

lik

pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa


melahirkan, hamil dua puluh sembilan minggu;
m

ub

Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VI Binti Saksi VI berumur 14


tahun. Akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan
ka

tahun 2020 mengakibatkan Anak Korban VI Binti Saksi VI hamil serta


ep

melahirkan anak pada tanggal 19 Januari 2019 dan Hamil anak kedua
ah

29 Minggu;
R

8. Bahwa pada tahun 2018 bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak


es
M

Madani yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34


ng

Antapani Kota Bandung, tepatnya dikamar tidur Terdakwa yang berada


on

Halaman 180 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilantai 1, Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap Anak Korban

si
VII Binti J dengan cara dimana Terdakwa terlebih dahulu berusaha
memaksa, membujuk dan merayu Anak Korban VII Binti J untuk

ne
ng
melakukan hubungan intim layaknya suami isteri kemudian Terdakwa
menempelkan alat kelaminnya yang sudah tegang ke alat kelamin anak
korban, sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di luar;

do
gu Bahwa masih pada Tahun 2019 namun saksi lupa bulannya Terdakwa
kembali menyetubuhi Anak Korban VII Binti J sehingga menyebabkan

In
A
alat kelamin anak korban mengeluarkan darah, dan Terdakwa
mengeluarkan air mani di luar alat kelamin Anak Korban VII Binti J;
ah

lik
Bahwa pada tahun 2020 bertempat di dalam kamar tidur Terdakwa di
lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
am

ub
Kecamatan Cibiru Kota Bandung persetubuhan oleh Terdakwa masih
dilakukan kepada Anak Korban VII Binti Jener dan Terdakwa
ep
menyetubuhi anak korban sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani
k

di dalam alat kelamin Anak Korban VII Binti Jener;


ah

Bahwa pada akhir tahun 2020 di Base Camp Kelurahan Pasir Biru
R

si
Kecamatan Cibiru dimana Terdakwa menyetubuhi anak korban
sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di dalam alat kelamin Anak

ne
ng

Korban VII Binti Jener, sehingga akibat Perbuatan Terdakwa


mengakibatkan Anak Korban VII Binti J hamil dan melahirkan anak;

do
gu

Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh Rumah


Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol
In
: R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter
A

Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes dengan hasil


pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa
ah

lik

melahirkan, terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari
dibawah pusat, terdapat jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar,
m

ub

habis melahirkan tiga hari dan hasil pemeriksaan menyimpulkan


selaput dara tidak utuh, habis melahirkan tiga hari;
ka

Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VII berumur 17 tahun, dan
ep

akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun


ah

2020 mengakibatkan Anak Korban VII hamil serta melahirkan seorang


R

anak pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021;


es
M

9. Bahwa pada bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ng

Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi


on

Halaman 181 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh

si
anak korban memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa
menceritakan masa kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan

ne
ng
membiayai anak korban sampai kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak
anak korban pindah ke kamar tidur dan Terdakwa menyuruh anak
korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai memeluk, menciumi

do
gu anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu
Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung yang

In
A
dikenakan untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang
untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin anak korban hingga
ah

lik
mengeluarkan cairan sperma.
Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
am

ub
Antapani Jalan Nyaman No.34 Kota Bandung, Terdakwa kembali
mengajak anak korban untuk berhubungan intim di dalam kamar tidur
ep
Terdakwa dengan cara Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di
k

atas kasur, lalu Terdakwa mulai menciumi anak korban, setelah itu
ah

Terdakwa menindih badan anak korban, lalu Terdakwa membuka


R

si
celana anak korban dan membuka sarung yang dikenakan untuk
mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan

ne
ng

ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan


sperma;

do
gu

Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi
In
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban
A

untuk berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa, lalu Terdakwa


menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;
ah

lik

Pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartement Metro


Suites Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban
m

ub

untuk berhubungan intim layaknya suami istri dengan cara Terdakwa


mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang lalu dimasukkan ke
ka

dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;


ep

Bahwa sejak bulan Januari 2021 Terdakwa kembali membujuk dan


ah

merayu anak korban untuk berhubungan intim dengan cara Terdakwa


R

mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang kemudian


es
M

dimasukkan ke dalam alat kelamin Anak Korban VIII Binti Saksi VIII
ng

sehingga mengeluarkan cairan sperma yang dilakukan di Madani


on

Halaman 182 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Boarding School Komplek Margasatwa Masini Cibiru Kota Bandung,

si
hingga pada sekira bulan Maret tahun 2021 anak korban
menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada Terdakwa yang

ne
ng
mengatakan “biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai
kuliah, sampai dia sudah mengerti, kita berjuang bersama-sama“;
Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 dalam keadaan Anak

do
gu Korban VIII Binti Saksi VIII yang sedang hamil, Terdakwa kembali
menyetubuhi Anak Korban VIII bertempat di Basecamp Jalan Cibiru

In
A
Hilir Kota Bandung, Terdakwa memeluk, menciumi anak korban,
setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu Terdakwa
ah

lik
membuka celana anak korban dan Terdakwa membuka sarung lalu
mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan
ke dalam alat kelamin anak korban hingga mengeluarkan cairan
am

ub
sperma;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum an. Anak Korban VIII yang
ep
dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung
k

tanggal 03 Juni 2021 No. Pol : R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang


ah

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.,


R

si
M.Kes. yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan :
selaput dara robek arah jam empat, jam enam, jam sembilan dan jam

ne
ng

sepuluh, hasil USG hamil sembilan belas minggu, bunyi jantung anak
terdengar dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak

do
gu

utuh, hamil sembilan belas minggu;


Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VIII Binti Saksi VIII berumur 12
In
tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2019 sampai dengan
A

tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban VIII Binti Saksi VIII hamil serta
melahirkan seorang anak pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021;
ah

lik

10. Bahwa pada bulan Desember tahun 2019 bertempat di Komplek Sinergi
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat malam hari
m

ub

ketika hendak anak korban hendak tidur, tiba-tiba anak korban diminta
ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena ketakutan
ka

segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk diatas
ep

kasur sedangkan anak korban dibawah lantai, lalu Terdakwa mengajak


ah

anak korban duduk disamping Terdakwa yang mulai memeluk,


R

menciumi bibir anak korban, memegang payudara anak korban,


es
M

setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan celana dalam yang
ng

dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana yang


on

Halaman 183 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikenakannya untuk mengeluarkan alat kelaminnya yang sudah tegang

si
untuk dimasukkan secara paksa ke dalam alat kelamin anak korban
sambil digoyang-goyangkan hingga anak korban merasa kesakitan

ne
ng
pada alat kelaminnya, akan tetapi Terdakwa bergoyang hingga
mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban, setelah itu
Terdakwa menyuruh anak korban untuk segera pergi tidur sambil

do
gu Terdakwa berkata agar anak korban tidak menceritakan kejadian ini
kepada siapapun;

In
A
Bahwa pada bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
ah

lik
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban Anak
Korban XIIBin Kiki Somantri untuk ke kamar Terdakwa, dimana
Terdakwa mulai memeluk, menciumi bibir anak korban, sambil
am

ub
Terdakwa memegang payudara anak korban, setelah itu Terdakwa
mulai melepas rok dan celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu
ep
Terdakwa melepaskan celana yang dikenakannya untuk mengeluarkan
k

alat kelaminnya yang sudah tegang untuk dimasukkan secara paksa ke


ah

dalam alat kelamin anak korban sambil digoyang-goyangkan hingga


R

si
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XIIBin

ne
ng

Kiki Somantri yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika


Asih Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol :

do
gu

R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter


Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes dengan hasil
In
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam
A

dua, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan
selaput dara tidak utuh;
ah

lik

Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak Korban XII Binti KS
berumur 12 tahun dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2019
m

ub

sampai dengan tahun 2021 mengakibatkan Anak Korban XII Binti KS


hamil serta melahirkan seorang anak pada hari Minggu tanggal 30 Mei
ka

2021;
ep

11. Bahwa pada bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali
ah

menyetubuhi Anak Korban XI yang bertempat di Pesantren Manarul


R

Huda Komplek Margasatwa Kel. Pasir Biru Kec. Cibiru Kota Bandung.
es
M

pada saat itu Terdakwa mengajak Anak Korban XI untuk bersetubuh,


ng

namun sebelum anak korban menjawab karena masih dalam keadaan


on

Halaman 184 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bingung, Terdakwa secara paksa langsung menyingkapkan rok anak

si
korban lalu membuka celana dalam anak korban, selanjutnya
memasukan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke

ne
ng
kemaluan anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan seperma diluar
kemaluan anak korban;
Bahwa selama bulan Februari 2021 Anak Korban XI telah disetubuhi 6

do
gu (enam) kali dan persetubuhan tersebut dilakukan pada sore dan malam
hari;

In
A
Bahwa pada awal Mei 2021 di Apartemen TSM Bandung Terdakwa
terakhir kali menyetubuhi anak korban Anak Korban XI, dengan cara
ah

lik
yang sama Terdakwa menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa
mengeluarkan seperma diluar kemaluan anak korban;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban
am

ub
XIyang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 03 Juni 2021 No. Pol : R/E/101/VI/KES.3/2021/Doksik
ep
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,
k

Sp.OG., M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan


ah

kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam
R

si
Sembilan;
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban XI berumur 18 tahun;

ne
ng

Bahwa perbuatan Terdakwa pada bulan Februari – Mei tahun 2021


mengakibatkan Anak Korban XI mengalami robek pada selaput

do
gu

daranya;
12. Bahwa sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek
In
Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
A

Bandung, Terdakwa membangunkan Anak korban Anak Korban XIII


dengan cara naik kekamar atas dan mengetok pintu kamar selanjutnya
ah

lik

menyuruh Anak korban Anak Korban XIII turun dan masuk ke kamar
Terdakwa untuk memijit kaki Terdakwa, ketika Anak korban Anak
m

ub

Korban XIII masuk ke dalam kamar Terdakwa, lalu Terdakwa mengunci


pintu kamar lalu Terdakwa mengajak ngobrol Anak korban Anak
ka

Korban XIII dan menceritakan bahwa istri Terdakwa kurang melayani


ep

Terdakwa, sehingga Terdakwa meminta Anak korban Anak Korban XIII


ah

untuk melayani Terdakwa, dan Terdakwa memaksa Anak korban Anak


R

Korban XIII menuruti keinginannya, lalu Terdakwa membisikkan bahwa


es
M

murid harus nurut dan taat kepada Guru, selanjutnya Terdakwa


ng

membuka Celana dan celana dalam anak korban Anak Korban XIII
on

Halaman 185 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara paksa, lalu setelah posisi Anak korban Anak Korban XIII sudah

si
berada di Kasur kemudian Terdakwa membuka celananya dan celana
dalamnya, selanjutnya secara paksa Terdakwa memasukkan

ne
ng
kemaluannya kedalam kemaluan Anak korban Anak Korban XIII namun
saat itu Anak korban Anak Korban XIII melakukan perlawanan yaitu
mendorong badannya Terdakwa dengan tangan Anak korban Anak

do
gu Korban XIII, sementara Terdakwa menyetubuhi anak korban hingga
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan setelah selesai kemudian

In
A
Anak korban Anak Korban XIII disuruh Kembali ke kamanya;
Bahwa kejadian yang kedua yaitu Sebulan setelah kejadian pertama,
ah

lik
dengan cara yang sama dilakukan oleh Terdakwa, namun kejadian
yang kedua bedanya tidak disuruh memijat dulu oleh Terdakwa, lalu
Terdakwa membuka celananya dan celana dalamnya, selanjutnya
am

ub
secara paksa Terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan
Anak korban Anak Korban XIII hingga Terdakwa mengeluarkan cairan
ep
sperma diluar kemaluan anak korban Anak korban Anak Korban XIII;
k

Bahwa kejadian ke tiga terjadi di akhir bulan tahun 2020 dimana


ah

kejadiannya sama juga dengan kejadian pertama dan kedua,


R

si
Terdakwa membuka celananya dan celana dalamnya, selanjutnya
secara paksa Terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan

ne
ng

Anak korban Anak Korban XIII hingga Terdakwa mengeluarkan cairan


sperma diluar kemaluan anak korban Anak korban Anak Korban XIII;

do
gu

Bahwa kejadian yang ke empat pada dibulan Maret 2020 sama dengan
kejadian pertama kedua dan ketiga semuanya dilakukan oleh Terdakwa
In
pada waktu malam hari kira-kira jam 22.00 WIB di Pesantren Tahfidz
A

Madani Komp. Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru


Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Terdakwa membuka celananya dan
ah

lik

celana dalamnya, selanjutnya secara paksa Terdakwa memasukkan


kemaluannya kedalam kemaluan Anak korban Anak Korban XIII hingga
m

ub

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma diluar kemaluan anak korban


Anak korban Anak Korban XIII. Perbuatan Terdakwa mengakibatkan
ka

anak korban Anak Korban XIII terganggu secara psikologis kejiwaan;


ep

Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XIII
ah

yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung


R

tanggal 03 Juni 2021 No. Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang


es
M

ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG.,


ng

M.Kes dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput


on

Halaman 186 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dara robek arah jam tiga, jam enam dan jam sembilan dan hasil

si
pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak Korban XIII berumur 14

ne
ng
tahun berdasarkan akte kelahiran;
Bahwa perbuatan Terdakwa pada tahun 2021 mengakibatkan Anak
Korban XIII mengalami selaput daranya robek/ tidak utuh lagi;

do
gu 13. Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 bertempat
bertempat di Yayasan Manarul Huda di komplek Sinergi Jalan Nyaman

In
A
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak
korban Anak korban X Binti Saksi X diminta untuk memijit Terdakwa di
ah

lik
kamar tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban Anak korban X
Binti Saksi X untuk berhubungan intim, namun ditolak oleh anak
korban, lalu Terdakwa mendoktrin anak korban dengan membisikan
am

ub
kata-kata bahwa “Guru itu harus ditaati, dan dihormati” sehingga
akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran diatas
ep
kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang dikenakan
k

anak korban, kemudian Terdakwa dengan cara paksa memasukkan


ah

alat kelaminnya yang sudah tegang ke dalam alat kelamin anak korban
R

si
yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa
menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan

ne
ng

sperma diluar kemaluan anak korban Anak korban X Binti Itang Iwan;
Bahwa pada sekitar pertengahan Tahun 2020 Di Madani Boarding

do
gu

School yang beralamat di Komplek Margasatwa, Pasir Biru Kecamatan


Cibiru, Bandung, tepatnya di kamar 1 lantai 1, waktu kejadian persisnya
In
anak korban lupa, namun yang anak korban ingat ditempat tersebut
A

anak korban Anak korban X Binti Saksi X telah disetubuhi sebanyak 2


(dua) kali dalam waktu yang berbeda dengan cara anak korban Anak
ah

lik

korban X Binti Saksi X diminta untuk memijit Terdakwa kemudian diajak


berhubungan intim lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban, sehingga
m

ub

Terdakwa mengeluarkan sperma di luar dan mengenai rok anak korban


yang dikenakan saat itu.
ka

Bahwa pada sekitar akhir bulan Maret tahun 2021 di dalam kamar
ep

tengah lantai 1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir No.31 Hilir Kota


ah

Bandung, Terdakwa dengan cara paksa berusaha membujuk dan


R

merayu anak korban Anak korban X Binti Saksi X untuk berhubungan


es
M

intim layaknya suami istri dengan terlebih dahulu Terdakwa memanggil


ng

anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu Terdakwa


on

Halaman 187 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajak anak korban untuk berhubungan intim, lalu Terdakwa

R
membisikan kata-kata bahwa “guru itu harus ditaati, dan di hormati”

si
hingga akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran

ne
ng
diatas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa menyetubuhi anak korban
yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa

do
gu terus memasukkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak korban hingga
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;

In
A
Bahwa pada setiap kejadian persetubuhan tersebut anak korban selalu
menolak permintaan Terdakwa, namun Terdakwa terus memaksa anak
ah

lik
korban bila menolak dan terus menyetubuhi anak korban, tanpa bisa
menolak karena takut;
Bahwa sesuai hasil Visum Et Repertum atas nama Anak korban X Binti
am

ub
Saksi X yang dikeluarkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 3 Juni 2021 No. Pol : R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik
ep
yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S,
k

Sp.OG., M.Kes yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan


ah

kandungan : selaput dara robek arah jam satu, jam enam dan jam
R

si
sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput dara tidak utuh;
Bahwa pada saat kejadian anak korban Anak korban X Bin Saksi X

ne
ng

berumur 17 tahun yang lahir pada tanggal 14 Februari 2003 anak


korban Anak korban X Bin Saksi XBerdasarkan akte kelahiran 3205-LT-

do
gu

29012011-0153 Tanggal 11 Maret 2011;


Bahwa perbuatan Terdakwa pada tahun 2021 mengakibatkan Anak
In
korban X Bin Saksi X mengalami selaput daranya robek/ tidak utuh lagi;
A

- Bahwa beberapa anak korban diperintah oleh Terdakwa untuk membuat


proposal permintaan bantuan dana untuk keberlangsungan yayasan
ah

lik

Miftahul Huda yang dipimpin oleh Terdakwa.


- Bahwa kebutuhan makan dan minum para anak korban ditanggung oleh
m

ub

Terdakwa termasuk biaya selama Anak Korban IX, Anak korban II, Anak
Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban
ka

ep

V, dan Anak Korban VIII hamil hingga melahirkan;


- Bahwa benar selama berada di pesantren Tahfiz yayasan Manarul Huda
ah

para anak korban tidak pernah mempelajari pendidikan formal, kurikulum


R

yang dibeRikan tidak sesuai dengan program pemerintah, melainkan


es
M

kurikulum yang dibuat oleh Terdakwa sendiri karena para anak korban tidak
ng

on

Halaman 188 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pernah menerima raport dan ijazah kelulusan, izajah hanya dikirim melalui

si
media WhatAp dan hanya berbentuk ijazah persamaan;
- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut tidak membeRikan suritauladan yang

ne
ng
baik kepada para santri di pondok pesantren, dan telah menghancurkan
masa depan para anak korban.
-

do
Bahwa Ahli Pidana Prof. Dr. Nandang Sambas, S.H., M.H., perbuatan
gu Terdakwa tersebut merupakan perbuatan luar biasa dan sudah termasuk
kategori Extra Ordinary Crime, karena perbuatan Terdakwa telah

In
A
menimbulkan dampak luarbiasa dan menyeluruh kepada Masyarakat,
khususnya anak dimana korban dalam perkara ini ber jumlah 13 anak,
ah

lik
banyak orang tua yang pada akhirnya sekarang tidak mempercayai
anaknya untuk bersekolah di Pondok Pesantren, dan ratusan lembaga
Kesejahteraan social yang mengasuh anak yatim dan dhuafa kehilangan
am

ub
donasinya karena ketidak percayaan masyarakat kepada lembaga social
akibat perbuatan Terdakwa tersebut;
ep
-
k

Bahwa perbuatan kekerasan tidak selalu merupakan kekerasan fisik, akan


tetapi kedudukan seorang anak sebagai Subordinasi antara guru terhadap
ah

R
murid maka terjadi kekerasan yag menyebabkan anak menjalani kekerasan

si
atau tetap tetap dalam ancaman dibawah subordinasi , dimana anak tidak

ne
ng

memiliki pilihan, berbeda dengan Pasal 297 KUHP yang dilakukan


berdasarkan suka sama suka;
- Bahwa Kekerasan Psikologis terhadap anak mengakibatkan anak tidak

do
gu

dapat melakukan apa-apa karena dalam hal ini bisa dikatakan Indokrinasi
yang menguasai hak anak-anak yang merupakan kekerasan fisik
In
A

sebagaimana di maksud dalam Pasal 81 ayat (3) dan ayat (5) dan sangat
tepat didakwakan kepada Terdakwa sesuai dengan Konsiderans UU Nomor
ah

17 Tahun 2016 sudah ada pemberatan yang memenuhi unsur Pasal 81.
lik

- Bahwa perbedaan antara pemberatan pidana KUHP dengan pemberatan


pidana sebagaimana Perpu Nomor 17 Tahun 2016 dilihat dari kwalifikasi
m

ub

delik maka modus operandi sudah bergeser dari KUHP berdasarkan


Subyeknya (Hakiki/Protect), dilihat secara yuridis mengandung unsur
ka

ep

pengancaman tidak hanya terhadap korban saja tetapi termasuk tindak


pidana khusus yang luar biasa dan sanksi harus diterapkan dengan
ah

mengedepankan azas Lex Specialis derogate Legi Generalis.


R

- Bahwa Jika dilihat dari Mens Rea dari subyeknya merupakan sikap batin
es
M

Dolus dan Culpa dengan mendoktrin tentang adanya hak-hak pendidik dan
ng

hak-hak anak didik, dimana setiap murid harus taat pada ustadnya dan
on

Halaman 189 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan dilakukan terhadap korban lebih dari 2 (dua) orang, selain itu

si
juga bahwa Kekerasan dalam lingkup peradilan Pidana Anak tidak selalu
merupakan kekerasan terhadap fisik, karena perkembangan sekarang

ne
ng
tidak selalu fisik, karena subordinat seorang murid dengan seorang guru
dalam hal ini dilingkungan sekolah termasuk ancaman psikologis, karena
dalam hal ini termasuk juga indoktrinasi untuk menguasai hak-hak anak.

do
gu - Bahwa Ahli Psikologi Nurafni, S.Psi., M.Psi, Psikolog menerangkan yang
pada pokoknya:

In
A
 Bahwa Terdakwa membatasi hubungan/interaksi anak-anak dengan
keluarga, dimana ketika anak-anak kembali pulang ke rumah orang
ah

lik
tuanya senantiasa ingin kembali segera ke pesantren karena Relasi
Kuasa yang dibangun Terdakwa, sehingga memudahkan Terdakwa
untuk melakukan keinginannya dan anak-anak korban dibuat merasa
am

ub
takut untuk berbicara terbuka dengan orang tua sendiri .
 Bahwa pada saat Psikolog melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak
ep
tentang “Allah SWT“ akan tetapi diperoleh bahwa anak-anak tidak
k

pernah diajari tentang norma-norma mana yang berlaku baik dan mana
ah

R
yang tidak baik, dimana normatif anak-anak telah terkikis dan anak-anak

si
tampak terlihat dirusak secara moralnya sehingga terhadap anak-anak

ne
ng

santri tersebut lebih mudah ditanam hal-hal yang tidak baik namun
dianggap baik yang diinginkan oleh Terdakwa, dengan cara Terdakwa
berperilaku santun, baik, lembut kepada anak-anak santri, sehingga

do
gu

membuat anak-anak santri tersebut terbuai dan selalu mau mengikuti


keinginan-keinginan Terdakwa.
In
 Bahwa
A

dalam peristiwa anak-anak dibuat /disiapkan untuk seksual


Grooming, dimana anak-anak dipersiapkan, dengan cara dipelihara dan
ah

dipersiapkan dengan dibeRikan perhatian, kenyamanan, fasilitas,


lik

kesenangan dan dipenuhi kebutuhannya, serta didoktrin secara


berulang-ulang “Bahwa Guru Harus Dihormati Dan Diikuti“, sehingga
m

ub

terlihat anak-anak seperti di cuci otak;


 Bahwa ada niat awal dari Terdakwa untuk membuat anak santri nyaman
ka

ep

sehingga si anak merasa tidak diintimidasi maupun dipaksa;


 Bahwa perbuatan Terdakwa tidak saja mengakibatkan trauma yang
ah

berkepanjangan yang membutuhkan waktu lama untuk pemulihannnya


R

bagi anak anak korban akan tetapi lebih telah merusak sistem fungsi
es
M

otak yang telah hancur sekali yang dilakukan Terdakwa dengan cara
ng

membeRikan perasaan Safety, Understanding, Fun dan Influence pada


on

Halaman 190 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anak anak korban, dimana Terdakwa telah membolak balikkan norma-

si
norma yang tidak baik menjadi norma yang baik demikian pula
sebaliknya dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan Ahli Psikolog tidak

ne
ng
dapat berbuat apa-apa terhadap anak-anak karena dapat menimbulkan
gangguan jiwa.
 Bahwa salah satu paksaan seksual yang dilakukan Terdakwa dengan

do
gu cara membisikkan sesuatu ke telinga anak-anak termasuk Melumpuhkan
Dengan metode Freeze;

In
A
 Bahwa perbuatan kekerasan Terdakwa dilakukan secara freezy
(pembekuan otak/ kerusakan otak) yang disentuh adalah otak bagian
ah

lik
sensitifnya, sehingga dapat melemahkan sekaligus menghancurkan,
setelah dilemahkan baru dimasukkan nilai-nilai yang menurut Terdakwa
benar. Perbuatan Terdakwa tersebut termasuk kekerasan psikis.
am

ub
 Bahwa kejahatan Terdakwa dilakukan secara direncanakan, bukan
kejahatan yang dilakukan secara tiba-tiba, ada kemungkinan Terdakwa
ep
k

melakukan perbuatan tersebut karena proyeksi dari kejadian di masa lalu


yang pernah dialami oleh Terdakwa (Criminal Profil antara Terdakwa
ah

R
dengan ibunya);

si
 Bahwa perbuatan Terdakwa menyebabkan rusaknya fungsi otak anak

ne
ng

sebagaimana dikenal dalam teori Psikologi ada 3 macam jenis sakit yang
berkaitan dengan otak, yaitu:
- Neurotik, yaitu orang normal yang bermasalah;

do
gu

- Psikotik, yaitu gangguan mental berat yang ditandai dengan


diskoneksi dengan kenyataan;
In
A

- Psikopatik, yaitu gangguan kepribadian yang diciRikan bermasalah


dengan lingkungan sosialnya, tetapi yang bersangkutan tidak
ah

merasa dirinya bermasalah dengan lingkungannya;


lik

 Bahwa memperhatikan kepentingan terbaik untuk anak mengacu pada


Sistem Peradilan Anak, agar sebaiknya bayi-bayi yang dilahirkan dari
m

ub

anak-anak korban tersebut agar dipisahkan perawatan maupun


penghidupannya dari anak-anak korban itu sendiri maupun dari
ka

ep

lingkungan keluarga anak-anak korban


- Bahwa anak-anak korban telah mengajukan Restitusi yaitu:
ah

1) Anak Korban XI diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. K sebesar


R

Rp.75.770.000,- (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah)
es
M

dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan


ng

kerugian korban terlampir.


on

Halaman 191 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Anak Korban Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang bernama

si
Saksi III sebesar Rp. 22.535.000,- (dua puluh dua juta lima ratus tiga
puluh lima ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta

ne
ng
rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
3) Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi
VIII sebesar Rp. 20.523.000,- (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga

do
gu ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban terlampir.

In
A
4) Anak Korban Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama
Sdr. Saksi IX sebesar Rp. 29.497.000,- (dua puluh sembilan juta empat
ah

lik
ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
5) Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Saksi I
am

ub
sebesar Rp. 8.604.064,- (delapan juta enam ratus empat ribu enam
puluh empat rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta
ep
rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
k

6) Anak Korban Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama


ah

Sdr. Yayan Ruslandi sebesar Rp. 14.139.000,- (empat belas juta seratus
R

si
tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.

ne
ng

7) Anak Korban Anak korban X diwakili Ibu Kandungnya yang bernama L


sebesar Rp. 9.872.368,- (sembilan juta delapan ratus tujuh puluh dua

do
gu

ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan pertimbangan


penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban
In
terlampir.
A

8) Anak Korban Anak Korban XII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama
Sdri. Saksi XII sebesar Rp.85.830.000,- (delapan puluh lima juta delapan
ah

lik

ratus tiga puluh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi


serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
m

ub

9) Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
sebesar Rp. 11.378.000,- (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan
ka

ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan


ep

penghitungan kerugian korban terlampir.


ah

10) Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI
R

sebesar Rp. 17.724.377,- (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat
es
M

ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian
ng

restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.


on

Halaman 192 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11) Anak Korban Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama

si
Sdri. AY sebesar Rp. 19.663.000,- (sembilan belas juta enam ratus
enam puluh tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi

ne
ng
serta rincian dan penghitungan kerugian korban terlampir.
12) Anak Korban Anak Korban V sebesar Rp. 15.991.377,- (lima belas juga
sembilan ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh

do
gu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban terlampir.

In
A
Total keseluruhan restitusi 12 (dua belas) anak korban: Rp. 331.527.186,00
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
ah

lik
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya;
am

ub
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu
ep
mempertimbangkan dakwaan primer, apabila dakwaan primair terbukti, maka
k

dakwaan subsidair dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi, namun


ah

apabila dakwaan primair tidak terbukti, maka akan dipertimbangkan dalam


R

si
dakwaan subsidair dan selebihnya;
Menimbang bahwa dakwaan primair sebagaimana diatur dalam Pasal

ne
ng

81 ayat (1), ayat (3) jo Pasal 76D Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-

do
gu

undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua
In
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
A

Menjadi Undang-Undang jo pasal 65 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya


adalah sebagai berikut:
ah

lik

1. Setiap orang;
2. Melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak
m

ub

melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;


3. Dilakukan oleh Orang Tua, Wali, pengasuh Anak, pendidik, atau tenaga
ka

kependidikan;
ep

4. Sedangkan Pasal 65 ayat (1) KUHP mengatur tentang perbarengan


ah

beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri


R

sendiri-sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan, yang diancam


es
M

dengan pidana pokok yang sejenis, maka dijatuhkan satu pidana;


ng

on

Halaman 193 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

si
mempertimbangkan sebagai berikut:
Ad.1. Tentang unsur setiap orang

ne
ng
Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang adalah orang
perseorangan atau korporasi. Orang perseorangan atau korporasi tersebut
adalah subyek hukum yang telah melakukan tindak pidana. Orang

do
gu perseorangan orientasinya selalu menunjuk pada subyek hukum pendukung
hak dan kewajiban yaitu manusia pribadi yang sehat jasmani dan rohani. Hal ini

In
A
dikarenakan sifat yang melekat pada suatu tindak pidana yang terdiri dari tiga
macam sifat yang bersifat umum, yaitu melawan hukum, dapat dipersalahkan
ah

lik
kepada si pelaku dan sifat dapat dipidana, sedangkan masalah penjatuhan
pidana senantiasa bersangkut paut dengan kemampuan bertanggungjawab dari
pelaku dalam arti terdapat kesalahan;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-saksi dan adanya
pengakuan Terdakwa, ternyata identitas Terdakwa sesuai dengan berkas
ep
perkara maupun surat dakwaan ;
k

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang terpenuhi


ah

secara sah menurut hukum ;


R

si
Ad.2. Melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain

ne
ng

Menimbang, bahwa uraian dalam unsur ini bersifat alternatif sehingga


apabila salah satu bagian unsur telah terpenuhi maka bagian unsur-unsur yang

do
gu

lain tidak perlu dipertimbangkan lagi dan keseluruhan unsur dianggap telah
terbukti, demikian pula sebaliknya apabila salah satu bagian unsur tidak
In
terpenuhi maka bagian unsur yang lain harus dipertimbangkan ;
A

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah setiap


perbuatan terhadap Anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
ah

lik

penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk


ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
m

ub

kemerdekaan secara melawan hukum;


Menimbang, bahwa yang dimaksud anak dalam perkara ini
ka

sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 23 tahun


ep

2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah dirubah terakhir dengan


ah

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 adalah seseorang yang belum berusia


R

18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan,


es
M

sedangkan yang dimaksud dengan persetubuhan adalah masuknya alat


ng

kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan ;


on

Halaman 194 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan

si
Terdakwa adalah pemilik pesantren Yayasan Manarul Huda di Komplek Sinergi
Antapani yang mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai Panti Sosial Yatim

ne
ng
dan Duafa plus Pesantren, dan Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul
Huda yang terletak di Jalan Margasatwa Kecamatan Cibiru, Bandung yang
berfungsi sebagai pesantren;

do
gu Menimbang, bahwa Yayasan Manarul Huda telah terdaftar pada Kantor
Kementerian Agama Kota Bandung sejak Tahun 2016 dan 2019 berdasarkan

In
A
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-0001410.AH.01.04. Tahun 2016 tanggal 12 Januari 2016 dan Piagam Izin
ah

lik
Operasional Pondok Pesantren Nomor B.9526/ Kd.10.19/ PP.00.7/ 08/ 2016
tanggal 16 Agustus 2016 dari Kementrian Agama Kota Bandung;
Menimbang, bahwa Terdakwa sebagai pendiri Pesantren sekaligus
am

ub
sebagai Ketua Yayasan Manarul Huda di Komplek Sinergi Antapani dan
Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda di Jalan Margasatwa
ep
Kecamatan Cibiru Bandung, selain sebagai pemilik, Terdakwa juga selaku
k

pengelola Yayasan, yang bertugas untuk mengurus, mengatur dan


ah

menjalankan kegiatan Yayasan, bahkan Terdakwa juga bertugas selaku


R

si
pendidik (guru) di pondok pesantren tersebut sejak sekitar tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebagai guru dan pendidik di Pondok Pesantren


Manarul Huda, Terdakwa memiliki tugas dan tanggungjawab mengajarkan

do
gu

pelajaran pengetahuan Agama, keterampilan Bahasa Arab, serta mendidik para


santriwati yang ada di pondok pesantren yang Terdakwa asuh dan kelola;
In
Menimbang, bahwa sejak tahun 2019 Terdakwa telah membangun lagi
A

Pesantren Tahfidz Madani yang masih dalam naungan Yayasan Manarul Huda
di Jalan Margasatwa Kecamatan Cibiru, Bandung dengan dana bantuan dari
ah

lik

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta


rupiah), masih dengan memakai dasar pendirian Yayasan Pondok Pesantren
m

ub

Manarul Huda;
Menimbang, bahwa awalnya Terdakwa mengajak anak-anak santriwati
ka

untuk bergabung ke pondok Pesanten Madani Yayasan Manarul Huda dengan


ep

menjanjikan biaya pendidikan gratis, untuk menarik minat anak-anak yang


ah

sebagian besar berasal dari daerah Garut supaya mau bersekolah di pondok
R

pesantren tersebut, dan Terdakwa juga menjanjikan akan mendukung


es
M

keinginan dan cita-cita semua para santrinya;


ng

on

Halaman 195 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebelum melakukan persetubuhan, Terdakwa

si
terlebih dulu menceritakan tentang masalah keluarga Terdakwa bersama
Isterinya dengan alasan susah melakukan hubungan suami isteri dengan Isteri

ne
ng
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa membisikan kata-kata yang kurang jelas
didengar oleh para anak korban, selanjutnya Terdakwa melakukan
persetubuhan kepada para anak korban;

do
gu Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa menyetubuhi Anak Korban VI,
Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban

In
A
III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak
Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI dilakukan di Yayasan
ah

lik
Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah
Bandung, di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan
Margasatwa Kecamatan Cibiru Bandung, Pesantren Manarul Huda Komplek
am

ub
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Basecamp
Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten
ep
Bandung, Apartemen TSM Bandung, Hotel A Kota Bandung, Hotel PP Kota
k

Bandung, Hotel B & B Kota Bandung, Hotel N Kota Bandung, Hotel R Jalan
ah

Setiabudi Bandung, dan Rumah Tahfidz Al Ikhlas Jalan Sukanagara Bandung;


R

si
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan kepada para Anak
Korban VI, Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII,

ne
ng

Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak
Korban XIII, Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak Korban XI berkali-kali

do
gu

secara bergiliran, ada yang dilakukan hingga 20 (dua puluh) kali, dan perbuatan
tersebut ada yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap salah satu anak korban
In
dimana pada saat itu ada anak korban lainnya yang sempat menyaksikan
A

perbuatan Terdakwa tersebut;


Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut
ah

lik

mengakibatkan anak korban Anak Korban IX, Anak korban II, Anak Korban III,
Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak Korban VII, Anak Korban V, dan Anak
m

ub

Korban VIII mengalami hamil sehingga melahirkan dengan keseluruhan 9


(sembilan) bayi dimana para korban masih berumur belia, dan belum mencapai
ka

umur yang baik untuk melahirkan, serta berisiko tinggi terhadap kesehatan
ep

anak korban;
ah

Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa juga mengakibatkan Anak


R

Korban VI, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban XIII, dan Anak
es
M

Korban XImengalami luka robek pada selaput daranya. Selain itu perbuatan
ng

Terdakwa dilakukan kepada para anak korban tanpa sepengetahuan orang tua
on

Halaman 196 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
para anak korban yang telah mempercayakan masa depan dan pendidikan

si
anak-anaknya kepada Terdakwa, namun Terdakwa berusaha menutupi
masalah kehamilan para anak korban kepada masing-masing orang tua anak

ne
ng
korban dan keluarganya;
Menimbang, bahwa Terdakwa sebagai Pendidik dan Guru Pesantren
Tahfidz Madani yang bertempat di Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan

do
gu Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung antara sekitar tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021 telah melakukan perbuatan asusila terhadap anak-anak

In
A
korban santriwati di lingkungan Pesantren Manarul Huda, sebagai berikut :
1. Pada tahun 2016 bertempat di Pesantren Manarul Huda di Jalan
ah

lik
Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
Antapani Tengah Kota Bandung sekira jam 23.00 WIB Terdakwa
menghampiri anak korban Anak Korban IV yang sedang tertidur, lalu
am

ub
Terdakwa memeluk sambil menciumi bibir dan wajah anak korban Anak
Korban IV yang saat itu menjadi terkejut dan ketakutan, dimana
ep
Terdakwa meraba alat kelamin dan payudara anak korban, kemudian
k

Terdakwa membuka paksa celana yang dikenakan anak korban, lalu


ah

Terdakwa menggesekgesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin anak


R

si
korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di atas kasur;
Bahwa pada Tahun 2017 Terdakwa mengajak anak korban Anak

ne
ng

Korban IV pergi ke sebuah Hotel di Kota Bandung, dimana Terdakwa


mengatakan, “Bapak pengin berhubungan intim Sama kamu”, saat itu

do
gu

anak korban ketakutan, dimana Terdakwa membuka baju dan celana


anak korban serta menidurkan anak korban di atas kasur dalam posisi
In
telentang, setelah itu Terdakwa membuka baju dan celana dalam yang
A

dikenakan, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban;


Bahwa pada Tahun 2019 bertempat di Pesantren Tahfidz Madani Cibiru
ah

lik

Kota Bandung, sekitar di atas waktu Adzan Isya, Terdakwa memanggil


anak korban untuk ke kamar 1 untuk memijit Terdakwa, dimana
m

ub

Terdakwa mulai menciumi pipi, bibir dan mengajak anak korban


bersetubuh, hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di dalam
ka

alat kelamin anak korban;


ep

Bahwa pada tahun 2020 ketika anak korban sedang berada di


ah

Pesantren Manarul Huda Antapani Kota Bandung, Terdakwa melalui


R

sms yang dikirimkan kepada anak korban Anak korban X yang


es
M

menyuruh anak korban dan A ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota


ng

Bandung, lalu anak korban dan A menggunakan Grab menuju ke


on

Halaman 197 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung. Setelah itu Terdakwa

si
membawa anak korban ke kamar 3 dan menutup pintu kamar, lalu
Terdakwa memegang tangan anak korban sambil berkata, “Anak

ne
ng
Korban IV, bapak mau berhubungan intim“, lalu Terdakwa membuka
celana yang dikenakan anak korban dan membuka celana yang
dikenakan Terdakwa yang selanjutnya menyetubuhi anak korban

do
gu hingga mengeluarkan cairan sperma di dalam alat kelamin anak
korban;

In
A
Bahwa pada tanggal 14 Mei 2021 sekira jam 20.00 WIB ketika anak
korban berada di Garut dihubungi melalui sms oleh Terdakwa yang
ah

lik
mengajak anak korban untuk pulang bersama ke Bandung dan pada
tanggal 15 Mei 2021 Terdakwa menjemput anak korban dari Garut dan
membawa anak korban ke Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota
am

ub
Bandung dan membawa anak korban ke kamar No.1, dimana
Terdakwa mengajak anak korban untuk bersetubuh;
ep
Bahwa anak korban Anak Korban IV lahir pada tanggal 6 Oktober 2005
k

dan akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2016 sampai dengan tahun
ah

2021 mengakibatkan anak korban Anak Korban IV hamil serta


R

si
melahirkan anak pada tanggal 7 Januari 2021;
2. Bahwa pada bulan Desember 2017 bertempat di Yayasan Manarul

ne
ng

Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman


Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa mengajak anak

do
gu

korban Anak korban II untuk bersetubuh dan Terdakwa menyampaikan


bahwa Isteri Terdakwa jarang mau bersetubuh dan mertua Terdakwa
In
tidak mau punya banyak anak serta tidak boleh lebih dari 2 (dua) orang
A

anak dan Terdakwa menjanjikan akan membiayai perkuliahan anak


korban Anak korban II jika bersedia mengurus pesantren, dimana
ah

lik

Terdakwa mengajak dan membujuk anak korban Anak korban II untuk


bersetubuh dengan cara Terdakwa membuka baju anak korban,
m

ub

kemudian menciumi leher dan payudara anak korban serta


meremasnya, kemudian meraba-raba kemaluan anak korban, dan
ka

kemudian menyetubuhi anak korban,


ep

Bahwa dari bulan Januari 2018 sampai dengan April 2018, bertempat di
ah

Yayasan Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani


R

Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren


es
M

Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan


ng

Cibiru Kota Bandung, di Apartement TSM Bandung, Hotel A, Hotel PP,


on

Halaman 198 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hotel B & B, dan Hotel N telah memaksa anak korban Anak korban II

si
untuk bersetubuh baik pada pagi, siang ataupun malam yang dilakukan
Terdakwa dengan cara yang sama, dimana Terdakwa membuka baju

ne
ng
anak korban, lalu menciumi leher dan payudara anak korban serta
meremasnya, kemudian meraba-raba kemaluan anak korban, dan
menyetubuhi anak korban;

do
gu Bahwa pada bulan Maret 2021 bertempat di Basecamp Jalan Cibiru
Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten

In
A
Bandung telah memaksa anak korban Anak korban II untuk bersetubuh
baik pada pagi, siang ataupun malam yang dilakukan Terdakwa dengan
ah

lik
cara yang sama Terdakwa menyetubuhi anak korban;
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak korban II berumur
13 tahun anak korban lahir pada tanggal 12 Juli 2004, dan akibat
am

ub
perbuatan Terdakwa sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2021
mengakibatkan anak korban Anak korban II hamil serta melahirkan
ep
anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
k

3. Bahwa pada tahun 2018 Terdakwa mengajak korban Anak Korban V ke


ah

sebuah Hotel di Kota Bandung yang korban lupa namanya, dimana


R

si
saat itu Terdakwa menyuruh korban untuk duduk dekat Terdakwa di
pinggir tempat tidur dan Terdakwa mulai menceritakan permasalahan

ne
ng

tentang isterinya yang tidak mau diajak berhubungan badan dan


isterinya tidak mau punya banyak anak, setelah itu Terdakwa memaksa

do
gu

dan menyuruh korban untuk tidur dengan merebahkan badan korban,


lalu Terdakwa mengangkat baju bagian bawah yang dikenakan korban
In
serta membuka celana dalam yang dikenakan korban, setelah itu
A

Terdakwa membuka celananya, dan menyetubuhi korban yang menjerit


kesakitan, akan tetapi Terdakwa berkata, “Nggak apapa nanti juga tidak
ah

lik

sakit“, lalu Terdakwa terus melanjutkan menyetubuhi korban;


Bahwa masih pada tahun 2018 bertempat di lantai 2 di Pesantren
m

ub

Tahfidz Madani di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani Jalan


Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung, korban juga
ka

pernah disetubuhi Terdakwa, dengan cara Terdakwa membangunkan


ep

korban yang berada di kasur atas karena tempat tidurnya tingkat 2, lalu
ah

korban disuruh turun ke dekat tangga, kemudian korban dipeluk oleh


R

Terdakwa setelah itu anak korban disuruh tiduran di lantai, selanjutnya


es
M

Terdakwa membuka celana tidur dan celana dalam korban setelah itu
ng

Terdakwa mengangkat sarung yang Terdakwa pakai, kemudian


on

Halaman 199 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa menyetubuhi korban, lalu setelah selesai menyetubuhi

si
Terdakwa menyuruh korban untuk tidur kembali;
Bahwa masih pada tahun 2018, perbuatan Terdakwa menyetubuhi

ne
ng
korban dilakukannya juga di Hotel Regata di jalan Setia Budi Bandung
pada saat itu ada acara tentang kurikulum yang diadakan oleh
Terdakwa dan korban sebagai panitia, saat itu setelah acara selesai

do
gu pukul 22.00 wib korban kembali ke kamar dan di dalam kamar tersebut
ada saksi XXIV, anak korban Anak Korban X, Anak Korban VI, anak

In
A
korban Anak Korban IV, dan H. Kemudian setelah bersih-bersih korban
diajak oleh Terdakwa keluar kamar untuk membeli makanan, namun
ah

lik
sebelum sampai ke Loby hotel tiba-tiba anak korban dibawa masuk ke
dalam kamar hotel lain, dan setelah masuk kamar tersebut korban
disuruh oleh Terdakwa untuk tidur di kasur kemudian Terdakwa
am

ub
langsung menindih lalu membuka rok dan celana dalam korban, setelah
itu Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya selanjutnya
ep
Terdakwa menyetubuhi korban, sesudah itu korban disuruh kembali ke
k

kamarnya;
ah

Bahwa pada akhir tahun 2019 korban Anak Korban V juga pernah
R

si
dibawa oleh Terdakwa ke Apartemen S di Metro, selanjutnya korban
disetubuhi. Awalnya korban berada di Jalan Parakansaat Komplek

ne
ng

Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota


Bandung, lalu Terdakwa mengajak korban untuk ke tempat Travel

do
gu

menggunakan motor, namun ternyata Terdakwa membawa korban ke


Apartemen S tersebut, ketika itu korban merasa ketakutan karena
In
sudah tahu akan disetubuhi oleh Terdakwa, namun Terdakwa
A

sesampainya di kamar hotel mengajak korban mengobrol dan bertanya


seputar masalah kuliah, mau di Bandung atau di Garut, selanjutnya
ah

lik

korban dipeluk oleh Terdakwa, setelah itu korban disuruh tiduran di


kasur, lalu Terdakwa membuka celana tidur dan celana dalam korban,
m

ub

selanjutnya Terdakwa mengangkat sarung yang dikenakannya dan


Terdakwa menyetubuhi korban, setelah selesai menyetubuhi korban,
ka

selanjutnya Terdakwa menyuruh korban pulang dengan alasan takut


ep

saksi XXIV menanyakannya;


ah

Bahwa pada tahun tahun 2020, bertempat di Boarding school Cibiru


R

Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di kamar Nomor 2, dengan cara


es
M

yang sama korban telah disetubuhi lagi oleh Terdakwa;


ng

on

Halaman 200 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada saat awal kejadian, korban Anak Korban V berumur 16

si
tahun yang lahir pada tanggal 18 Maret 2002, dan akibat perbuatan
Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 mengakibatkan

ne
ng
anak korban Anak Korban V hamil serta melahirkan anak pada tanggal
19 Januari 2019;
4. Berawal pada bulan April dan Mei tahun 2018 bertempat di Pesantren

do
gu Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota
Bandung, pada saat Anak korban Anak Korban III sedang tidur tiba-tiba

In
A
Terdakwa menyuruh anak korban Anak Korban III untuk memijit
Terdakwa yang kemudian mulai mengusap tangan, menciumi pipi dan
ah

lik
bibir anak korban. Pada bulan Agustus 2018 sekira jam 22.00 WIB
bertempat di Pesantren Manarul Huda Komplek Jalan Nyaman Nomor
34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa menyuruh anak korban
am

ub
untuk memijit, lalu Terdakwa mulai menceritakan masalah isterinya
yang tidak mau berhubungan badan dengan Terdakwa sambil
ep
Terdakwa membujuk anak korban untuk berhubungan badan, lalu
k

Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa


ah

menindih badan anak korban sambil Terdakwa membuka celana


R

si
dalamnya dan menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke alat kelamin
anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;

ne
ng

Bahwa pada bulan Agustus 2019 bertempat di Pesantren Manarul


Huda jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman

do
gu

Nomor 35 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil Anak


korban Anak Korban III untuk memijit Terdakwa di kamarnya, dimana
In
Terdakwa menyuruh anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa
A

mengangkat rok yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa


membuka celana dalamnya dan menyetubuhi anak korban;
ah

lik

Bahwa pada bulan Nopember tahun 2019 Terdakwa mengajak Anak


korban Anak Korban III melakukan hubungan badan di Apartement SM
m

ub

di Tower C lantai 9 kamar 25, dimana sesampainya di Apartemen


Suites Metro ternyata di tempat tersebut sudah ada anak korban Anak
ka

korban X, anak korban Anak korban II dan anaknya Anak korban II, lalu
ep

Terdakwa segera menyewa satu kamar lagi dan mengajak anak korban
ah

untuk berhubungan badan dengan cara Terdakwa menyuruh anak


R

korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan


es
M

anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana dalamnya dan


ng

menyetubuhi Anak korban Anak Korban III;


on

Halaman 201 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa bulan Maret tahun 2020 sampai dengan bulan Juni tahun 2020

si
hampir seminggu 4 kali Terdakwa menyetubuhi Anak korban Anak
Korban III di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi

ne
ng
Cibiru Bandung dengan cara yang sama yaitu Terdakwa menyuruh
anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang
dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana

do
gu dalamnya dan menyetubuhi anak korban;
Bahwa pada bulan Mei tahun 2020 bertempat di Madani Boarding

In
A
School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung Terdakwa
menyetubhui anak korban dengan cara Terdakwa menyuruh anak
ah

lik
korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang dikenakan
anak korban, kemudian Terdakwa membuka celana dalamnya dan
menyetubuhi anak korban;
am

ub
Bahwa pada bulan September tahun 2020 Anak korban Anak Korban III
menyampaikan pada Terdakwa bahwa anak korban sedang hamil dan
ep
Terdakwa menjawab, “Ya sudah, nggak apa-apa masa harus digugurin,
k

bapak juga tanggung jawab”;


ah

Bahwa pada bulan Desember tahun 2020 sekira jam 22.30 WIB
R

si
bertempat di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung, pada saat itu
Anak korban Anak Korban III sedang hamil 7 (tujuh) bulan, dan

ne
ng

Terdakwa kembali menyetubuhi anak korban;


Bahwa pada saat awal kejadian Anak korban Anak Korban III Binti AM

do
gu

berumur 11 tahun, yang lahir pada tanggal 17 April 2006. Dan akibat
perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020
In
mengakibatkan Anak korban Anak Korban III hamil serta melahirkan
A

anak pada tanggal 26 Januari 2021;


5. Bahwa pada bulan Oktober tahun 2018 bertempat di Komplek Sinergi
ah

lik

Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung Terdakwa awalnya


memanggil anak korban Anak Korban IX, lalu Terdakwa menyuruh
m

ub

anak korban untuk tiduran, lalu Terdakwa mengangkat rok yang


dikenakan anak korban Anak Korban IX lalu Terdakwa membuka
ka

celana dalamnya dan menyetubuhi anak korban;


ep

Bahwa pada tanggal 3 sampai dengan tanggal 8 Mei 2021 bertempat


ah

di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru


R

Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung, anak korban Anak Korban IX


es
M

kembali disetubuhi dengan cara anak korban Anak Korban IX dipanggil


ng

oleh Terdakwa ke kamarnya untuk mengajak ngobrol, namun tiba-tiba


on

Halaman 202 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa menarik dengan keras kepala anak korban sambil Terdakwa

si
berusaha mencium bibir anak korban, lalu Terdakwa terus membujuk
dan merayu anak korban sambil berkata, “Jangan takut gitu, nggak ada

ne
ng
seorang ayah yang akan menghancurkan masa depan anaknya“,
perkataan Terdakwa membuat anak korban menjadi percaya dan
kemudian Terdakwa meraba-raba payudara dan alat kelamin anak

do
gu korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban dan pada keesokan
malamnya kembali Terdakwa mengajak anak korban untuk

In
A
berhubungan badan/intim, dimana dalam 5 hari sekali Terdakwa
menyetubuhi anak korban sehingga pada tanggal 5 Mei 2021 anak
ah

lik
korban Anak Korban IX hamil;
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak Korban IX berumur
14 tahun, anak korban lahir pada tanggal 20 Oktober 2004 dan akibat
am

ub
perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2021
mengakibatkan anak korban Anak Korban IX hamil serta melahirkan
ep
anak pada tanggal 19 Januari 2019;
k

6. Bahwa pada bulan Nopember 2018 bertempat di Yayasan Komplek


ah

Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota


R

si
Bandung, Terdakwa menghampiri Anak Korban VI yang sedang tidur,
lalu Terdakwa memaksa membuka celana panjang dan celana dalam

ne
ng

yang dikenakan Anak Korban VI, akan tetapi ketika Terdakwa hendak
memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin anak korban, anak

do
gu

korban menangis ketakutan, hingga Terdakwa mengurungkan


perbuatannya;
In
Bahwa pada awal bulan Pebruari 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat
A

di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa


Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong, Terdakwa
ah

lik

melakukan persetubuhan kepada anak korban Anak Korban I dengan


cara ketika anak korban sedang tertidur tiba-tiba anak korban
m

ub

dibangunkan oleh Terdakwa untuk segera turun ke bawah ke kamar


Terdakwa yang kemudian mengajak anak korban untuk ngobrol
ka

masalah isteri Terdakwa yang susah diajak berhubungan badan, lalu


ep

Terdakwa menidurkan anak korban sambil membisikkan sesuatu ke


ah

telinga anak korban, setelah itu Terdakwa mulai membuka celana


R

panjang dan celana dalam anak korban, lalu Terdakwa menyetubuhi


es
M

anak korban, hingga anak korban merasa kesakitan pada alat


ng

kelaminnya dan menangis, lalu Terdakwa menyudahi perbuatannya


on

Halaman 203 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sambil berkata, “Jangan takut sama bapak, tidak akan apa apa, kamu

R
harus ngertiin kondisi bapak“, setelah itu Terdakwa menyuruh anak

si
korban untuk segera pergi tidur;

ne
ng
Bahwa pada pertengahan bulan Februari 2019 Terdakwa terus
memaksa dan mengajak Anak Korban VI bersetubuh di dalam kamar
Terdakwa di Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa

do
gu Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dengan cara
Terdakwa mengajak anak korban berhubungan badan dengan

In
A
menjanjikan akan menjadikan anak korban sebagai Polisi Wanita, akan
tetapi ketika anak korban sedang haids, Terdakwa dengan cara paksa
ah

lik
terus menyuruh anak korban untuk bersetubuh dengan Terdakwa,
hingga akhirnya Terdakwa bersetubuh dengan anak korban;
Bahwa pada Bulan Mei 2021 di Cibiru Pesnatren Tahfidz Madani
am

ub
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan
Cibiru Kota Bandung Anak Korban VI kembali disetubuhi oleh
ep
Terdakwa dengan cara yang sama Terdakwa menidurkan anak korban
k

sambil membisikkan sesuatu ke telinga anak korban, setelah itu


ah

Terdakwa mulai membuka celana panjang dan celana dalam anak


R

si
korban, lalu Terdakwa menyetubuhi anak korban;
Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak korban menjadi benci,

ne
ng

marah serta takut pada Terdakwa;


Bahwa pada saat awal kejadian disetubuhi Terdakwa, Anak Korban VI

do
gu

berumur 12 (dua belas) tahun, anak korban lahir pada tanggal 27


Februari 2006 yang dilakukan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai
In
dengan tahun 2021;
A

7. Bahwa pada awal tahun 2018 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan


Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa
ah

lik

mengajak menikah dengan Anak Korban VI, akan tetapi anak korban
tidak menjawabnya, hingga Terdakwa terus menerus mendekati anak
m

ub

korban, dimana Terdakwa berusaha memegang tangan anak korban


dan memeluk anak korban yang selalu menghindar, selanjutnya
ka

Terdakwa kembali mencoba mendekati anak korban dengan berpura-


ep

pura mengajak ngobrol di dalam kamar tidur Terdakwa, dimana


ah

Terdakwa menjanjikan akan menikahi anak korban serta Terdakwa


R

akan bertanggung jawab atas kehidupan anak korban, setelah berhasil


es
M

membujuk anak korban, lalu Terdakwa segera membujuk dan


ng

on

Halaman 204 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajak anak korban untuk bersetubuh beberapa kali pada malam

si
hari di tahun 2018;
Bahwa pada awal bulan Juli tahun 2018 akibat perbuatan Terdakwa

ne
ng
Anak Korban VI hamil dan ketika anak korban menyampaikan pada
Terdakwa keadaan anak korban sedang hamil, saat itu Terdakwa
menyampaikan agar Anak Korban tidak usah khawatir karena

do
gu Terdakwa akan tanggung jawab dan akan sayang pada anak korban
dan anak bayinya, hingga pada sekira bulan Januari tahun 2019 Anak

In
A
Korban VI melahirkan anak pertama;
Bahwa pada bulan November 2020 Anak Korban VI disuruh oleh Saksi
ah

lik
XXIV (isteri Terdakwa) untuk mengantarkan uang kepada Terdakwa di
pondok pesantren Marga Satwa Cibiru kota Bandung, ketika itu anak
korban berangkat menggunakan ojek online, dan setiba di tempat
am

ub
tersebut anak korban bertemu dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa
menyuruh Anak Korban VI masuk ke kamar Terdakwa yang
ep
menggunakan finger print, pada saat itu anak korban sempat ditanya
k

apakah anak korban suka dirayu oleh Terdakwa, karena anak korban
ah

diam saja, lalu Terdakwa mencium dan meraba raba badan anak
R

si
korban selanjutnya Terdakwa menyetubuhi anak korban yang
mengakibatkan anak korban tidak datang bulan/haid lagi, dan pada

ne
ng

akhir bulan Januari 2021 anak korban hamil anak kedua dan saat itu
Terdakwa menyampaikan akan bertanggungjawab mengurus anak

do
gu

korban dan calon bayinya;


Bahwa pada saat awal kejadian Anak Korban VI berumur 14 tahun, dan
In
akibat perbuatan Terdakwa sejak tahun 2018 sampai dengan tahun
A

2020 mengakibatkan Anak korban hamil dua kali serta melahirkan 2


(dua) orang anak, dimana anak pertama lahir pada tanggal 19 Januari
ah

lik

2019;
8. Bahwa pada tahun 2018 bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak
m

ub

Madani yang beralamat di Komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34


Antapani Kota Bandung, di kamar tidur Terdakwa yang berada dilantai
ka

1, Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap Anak Korban VII


ep

kemudian Terdakwa menyetubuhi anak korban;


ah

Bahwa masih pada Tahun 2019 namun saksi lupa bulannya Terdakwa
R

kembali menyetubuhi Anak Korban VII Binti J sehingga menyebabkan


es
M

alat kelamin anak korban mengeluarkan darah, dan Terdakwa


ng

mengeluarkan air mani di luar alat kelamin Anak Korban VII Binti J;
on

Halaman 205 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada tahun 2020 bertempat di dalam kamar tidur Terdakwa di

si
lantai 1 Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani
Boarding School Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru

ne
ng
Kecamatan Cibiru Kota Bandung persetubuhan oleh Terdakwa masih
dilakukan kepada Anak Korban VII Binti J dan Terdakwa menyetubuhi
anak korban sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di dalam alat

do
gu kelamin Anak Korban VII Binti J;
Bahwa pada akhir tahun 2020 di Base Camp Kelurahan Pasir Biru

In
A
Kecamatan Cibiru dimana Terdakwa menyetubuhi anak korban
sehingga Terdakwa mengeluarkan air mani di dalam alat kelamin Anak
ah

lik
Korban VII Binti J, sehingga akibat Perbuatan Terdakwa
mengakibatkan Anak Korban VII Binti J hamil dan melahirkan anak;
Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VII Binti J berumur 17 tahun,
am

ub
anak korban lahir pada tanggal 17 Mei 2001;
9. Bahwa pada bulan Juli tahun 2019 sekira jam 23.00 WIB bertempat di
ep
Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
k

Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, Terdakwa menyuruh


ah

Anak Korban VIII memijit Terdakwa di ruang tamu sambil Terdakwa


R

si
menceritakan masa kecilnya, dimana Terdakwa menjanjikan akan
membiayai anak korban sampai kuliah, setelah itu Terdakwa mengajak

ne
ng

anak korban pindah ke kamar tidur dan Terdakwa menyuruh anak


korban tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai memeluk, menciumi

do
gu

anak korban, setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu
Terdakwa membuka celana anak korban dan membuka sarung yang
In
dikenakan dan kemudian menyetubuhi anak korban hingga
A

mengeluarkan cairan sperma;


Bahwa pada sekitar bulan Nopember tahun 2019 bertempat di
ah

lik

Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi


Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, Terdakwa kembali
m

ub

mengajak anak korban untuk berhubungan intim di dalam kamar tidur


Terdakwa dengan cara Terdakwa menyuruh anak korban tiduran di
ka

atas kasur, lalu Terdakwa mulai menciumi anak korban, setelah itu
ep

Terdakwa menindih badan anak korban, lalu Terdakwa membuka


ah

celana anak korban dan membuka sarung yang dikenakan kemudian


R

menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;


es
M

Pada sekira bulan Januari tahun 2020 sekira pukul 02.00 WIB
ng

bertempat di Madani Boarding School Komplek Margasatwa Manisi


on

Halaman 206 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban

si
untuk berhubungan intim di dalam kamar tidur Terdakwa, lalu Terdakwa
menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;

ne
ng
Pada sekitar bulan Agustus tahun 2020 bertempat di Apartement MS
Kota Bandung, Terdakwa membujuk dan merayu anak korban untuk
berhubungan intim layaknya suami istri dan kemudian Terdakwa

do
gu menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma;
Bahwa sejak bulan Januari 2021 Terdakwa kembali mengajak anak

In
A
korban untuk berhubungan intim hingga kemudian Terdakwa
menyetubuhi Anak Korban VIII sehingga mengeluarkan cairan sperma
ah

lik
yang dilakukan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa
Masini Cibiru Kota Bandung, hingga pada sekira bulan Maret tahun
2021 anak korban menyampaikan bahwa dirinya hamil kepada
am

ub
Terdakwa yang mengatakan “biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal
biayai sampai kuliah, sampai dia sudah mengerti, kita berjuang
ep
bersama-sama“;
k

Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 dalam keadaan Anak
ah

Korban VIII Binti Saksi VIII yang sedang hamil, Terdakwa kembali
R

si
menyetubuhi Anak Korban VIII bertempat di Basecamp Jalan Cibiru
Hilir Kota Bandung, Terdakwa memeluk, menciumi anak korban,

ne
ng

setelah itu Terdakwa menindih badan anak korban, lalu Terdakwa


membuka celana anak korban dan Terdakwa membuka sarung lalu

do
gu

menyetubuhi anak korban hingga mengeluarkan cairan sperma .


Bahwa pada saat kejadian Anak Korban VIII berumur 12 tahun yang
In
lahir pada tanggal 13 Februari 2007 dan akibat perbuatan Terdakwa
A

sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 mengakibatkan Anak


Korban VIII hamil serta melahirkan seorang anak;
ah

lik

10. Bahwa pada bulan Desember tahun 2019 bertempat di Komplek Sinergi
Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, pada saat malam hari
m

ub

ketika anak korban Anak Korban XIIhendak tidur, tiba-tiba anak korban
diminta ke kamar tidur Terdakwa di lantai I, anak korban karena
ka

ketakutan segera ke kamar tidur Terdakwa yang saat itu sedang duduk
ep

diatas kasur sedangkan anak korban dibawah lantai, lalu Terdakwa


ah

mengajak anak korban duduk disamping Terdakwa yang mulai


R

memeluk, menciumi bibir anak korban, memegang payudara anak


es
M

korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan celana dalam yang
ng

dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan celana yang


on

Halaman 207 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikenakannya kemudian menyetubuhi anak korban hingga anak korban

si
merasa kesakitan pada alat kelaminnya, akan tetapi Terdakwa terus
melakukan hingga keluar air mani Terdakwa, setelah itu Terdakwa

ne
ng
menyuruh anak korban untuk segera pergi tidur sambil Terdakwa
berkata agar anak korban tidak menceritakan kejadian ini kepada
siapapun;

do
gu Bahwa pada bulan Januari 2021 bertempat di Pondok Pesantren
Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan

In
A
Cibiru Kota Bandung, Terdakwa kembali memanggil anak korban Anak
Korban XII untuk ke kamar Terdakwa, dimana Terdakwa mulai
ah

lik
memeluk, menciumi bibir anak korban, sambil Terdakwa memegang
payudara anak korban, setelah itu Terdakwa mulai melepas rok dan
celana dalam yang dikenakan anak korban, lalu Terdakwa melepaskan
am

ub
celana yang dikenakannya dan menyetubuhi anak korban secara paksa
hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di paha anak korban;
ep
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak Korban XIIberumur
k

12 tahun, anak korban lahir pada tanggal 18 Agustus 2004 dan akibat
ah

perbuatan Terdakwa sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2021


R

si
mengakibatkan Anak Korban XII serta melahirkan seorang anak;
11. Bahwa pada bulan Februari tahun 2021 Terdakwa pertama kali

ne
ng

menyetubuhi Saksi Anak Korban XI yang bertempat di Pesantren


Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan

do
gu

Cibiru Kota Bandung. pada saat itu Terdakwa mengajak Anak Korban
XI untuk bersetubuh, namun sebelum anak korban menjawab karena
In
masih dalam keadaan bingung, Terdakwa secara paksa langsung
A

menyingkapkan rok anak korban lalu membuka celana dalam anak


korban, selanjutnya menyetubuhi anak korban hingga Terdakwa
ah

lik

mengeluarkan seperma diluar kemaluan anak korban;


Bahwa selama bulan Februari 2021 Saksi Anak Korban XI telah
m

ub

disetubuhi 6 (enam) kali dan persetubuhan tersebut dilakukan pada


sore dan malam hari;
ka

Bahwa pada awal Mei 2021 di Apartemen TSM Bandung Terdakwa


ep

terakhir kali menyetubuhi Saksi Anak Korban XI, dengan cara yang
ah

sama Terdakwa kembali meneyetubuhi anak korban hingga Terdakwa


R

mengeluarkan sperma;
es
M

Bahwa pada saat awal kejadian Saksi Anak Korban XI berumur 18


ng

tahun yang lahir pada tanggal 10 Maret 2003;


on

Halaman 208 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa sepanjang pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek

si
Margasatwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
Bandung, Terdakwa membangunkan Anak korban Anak Korban XIII

ne
ng
dengan cara naik kekamar atas dan mengetok pintu kamar selanjutnya
menyuruh Anak korban turun dan masuk ke kamar Terdakwa untuk
memijit kaki Terdakwa, ketika Anak korban masuk ke dalam kamar

do
gu Terdakwa, lalu Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa
mengajak ngobrol Anak korban dan menceritakan bahwa istri Terdakwa

In
A
kurang melayani Terdakwa, sehingga Terdakwa meminta Anak korban
untuk melayani Terdakwa, dan Terdakwa memaksa Anak korban
ah

lik
menuruti keinginannya, lalu Terdakwa membisikkan bahwa murid harus
nurut dan taat kepada Guru, selanjutnya Terdakwa membuka celana
dan celana dalam anak korban secara paksa, lalu setelah posisi Anak
am

ub
korban sudah berada di Kasur kemudian Terdakwa membuka
celananya dan celana dalamnya, selanjutnya secara paksa Terdakwa
ep
menyetubuhi anak korban namun saat itu Anak korban melakukan
k

perlawanan yaitu mendorong badannya Terdakwa dengan tangan Anak


ah

korban, sementara Terdakwa tetap menyetubuhi anak korban hingga


R

si
Terdakwa mengeluarkan cairan sperma dan setelah selesai kemudian
Anak korban disuruh kembali ke kamarnya;

ne
ng

Bahwa kejadian yang kedua yaitu Sebulan setelah kejadian pertama,


dengan cara yang sama dilakukan oleh Terdakwa, namun kejadian

do
gu

yang kedua bedanya tidak disuruh memijat dulu oleh Terdakwa, lalu
Terdakwa secara paksa menyetubuhi Anak korban hingga Terdakwa
In
mengeluarkan cairan sperma di luar alat kelamin anak korban;
A

Bahwa kejadian ke tiga terjadi di akhir bulan tahun 2020 dimana


kejadiannya sama dengan kejadian pertama dan kedua, setelah
ah

lik

Terdakwa membuka celananya, selanjutnya secara paksa Terdakwa


menyetubuhi Anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan sperma;
m

ub

Bahwa kejadian yang keempat pada bulan Maret 2020 sama dengan
kejadian pertama, kedua dan ketiga semuanya dilakukan oleh
ka

Terdakwa pada waktu malam hari kira-kira jam 22.00 WIB di Pesantren
ep

Tahfidz Madani Komp. Marga Satwa Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru
ah

Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Terdakwa membuka celananya dan


R

menyetubuhi Anak korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan


es
M

sperma diluar kemaluan anak korban Anak korban;


ng

on

Halaman 209 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak Korban XIII berumur

si
14 tahun, anak korban lahir pada tanggal 20 Februari 2006;
13. Bahwa pada sekitar awal bulan Januari tahun 2020 bertempat

ne
ng
bertempat di Yayasan Manarul Huda di komplek Sinergi Jalan Nyaman
Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, Terdakwa memanggil anak
korban Anak korban X diminta untuk memijit Terdakwa di kamar

do
gu tidurnya, lalu Terdakwa mengajak anak korban Anak korban X untuk
berhubungan intim, namun ditolak oleh anak korban, lalu Terdakwa

In
A
mendoktrin anak korban dengan membisikan kata-kata bahwa “Guru itu
harus ditaati, dan dihormati” sehingga akhirnya anak korban menuruti
ah

lik
perintah Terdakwa untuk tiduran di atas kasur, lalu Terdakwa mulai
membuka celana yang dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa
dengan cara paksa menyetubuhi anak korban yang merasa kesakitan
am

ub
pada alat kelaminnya, sementara Terdakwa terus menyetubuhi anak
korban hingga Terdakwa mengeluarkan cairan sperma;
ep
Bahwa pada sekitar pertengahan Tahun 2020 Di Madani Boarding
k

School yang beralamat di Komplek Margasatwa, Pasir Biru Kecamatan


ah

Cibiru, Bandung, tepatnya di kamar 1 lantai 1, waktu kejadian pastinya


R

si
anak korban lupa, namun yang anak korban ingat di tempat tersebut
anak korban telah disetubuhi sebanyak 2 (dua) kali dalam waktu yang

ne
ng

berbeda dengan cara anak korban diminta untuk memijit Terdakwa


kemudian diajak berhubungan intim lalu Terdakwa menyetubuhi anak

do
gu

korban, sehingga Terdakwa mengeluarkan sperma di luar dan


mengenai rok anak korban yang dikenakan saat itu.
In
Bahwa pada sekitar akhir bulan Maret tahun 2021 di dalam kamar
A

tengah lantai 1 di Basecamp di Jalan Cibiru Hilir No.31 Hilir Kota


Bandung, Terdakwa dengan cara paksa berusaha membujuk dan
ah

lik

merayu anak korban Anak korban X Binti Saksi X untuk berhubungan


intim layaknya suami istri dengan terlebih dahulu Terdakwa memanggil
m

ub

anak korban untuk memijit Terdakwa di kamar tidurnya, lalu Terdakwa


mengajak anak korban untuk berhubungan intim, lalu Terdakwa
ka

membisikan kata-kata bahwa “guru itu harus ditaati, dan di hormati”


ep

hingga akhirnya anak korban menuruti perintah Terdakwa untuk tiduran


ah

di atas kasur, lalu Terdakwa mulai membuka celana dalam yang


R

dikenakan anak korban, kemudian Terdakwa menyetubuhi anak korban


es
M

yang merasa kesakitan pada alat kelaminnya, hingga Terdakwa


ng

mengeluarkan cairan sperma;


on

Halaman 210 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada setiap kejadian persetubuhan tersebut anak korban selalu

si
menolak permintaan Terdakwa, namun Terdakwa terus memaksa anak
korban bila menolak dan terus menyetubuhi anak korban, tanpa bisa

ne
ng
menolak karena takut;
Bahwa pada saat awal kejadian anak korban Anak korban X Bin Saksi
Xberumur 17 tahun, anak korban lahir pada tanggal 14 Februari 2003;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut, Majelis hakim
berpendapat bahwa antara tahun 2016 sampai dengan 2021, Terdakwa telah

In
A
melakukan persetubuhan terhadap anak korban yang berjumlah 13 (tiga belas)
orang, yaitu : Anak Korban VI, Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X,
ah

lik
Anak Korban XII, Anak Korban III, Anak Korban IV, Anak Korban VI, Anak
Korban VII, Anak Korban XIII, Anak Korban V, Anak Korban VIII, dan Anak
Korban XI dan 8 (delapan) orang anak korban diantaranya hamil dan
am

ub
melahirkan 9 (sembilan) orang anak, karena salah satu anak korban ada yang
hamil dan melahirkan anak 2 (dua) orang anak;
ep
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan
k

kekerasan terhadap para santriwatinya. Kekerasan tersebut tidak dilakukan


ah

secara fisik terhadap para santriwatinya, oleh karena kekerasan itu sendiri saat
R

si
ini lebih luas tidak hanya mencakup kekerasan secara fisik, namun dalam
perkara ini kekerasan tersebut terjadi sebagai hubungan subordinasi antara

ne
ng

seorang guru dan seorang murid. Hubungan tersebut berlangsung yang


berakibat kepada anak didiknya, yaitu timbulnya ketidakmampuan kepada si

do
gu

anak didik untuk melakukan perlawanan dan tidak mempunyai pilihan dan tidak
mempunyai keberanian untuk menolak. Keadaan tersebut bersesuaian dengan
fakta bahwa para anak korban selalu diberi pernyataan “Guru itu ditaati dan
In
A

dihormati”, juga “Jangan takut gitu, nggak ada seorang ayah yang akan
menghancurkan masa depan anaknya”. Pernyataan-pernyataan tersebut selalu
ah

lik

dibisikkan dan diulang-ulang oleh Terdakwa kepada Para Korban/anak korban.


Para Anak Korban pada akhirnya mengikuti kemauan Terdakwa karena teringat
m

ub

akan apa yang disampaikan Terdakwa tersebut;


Menimbang, bahwa sebagaimana pendapat ahli psikolog, pola
ka

hubungan tersebut terbentuk melalui sexual grooming yang Terdakwa bangun/


ep

persiapkan dengan memberikan safety, understanding, fun dan influence


ah

sebagai berikut:
R

1. Bermula dari pemberian fasilitas yang membuat anak senang, nyaman,


es
M

merasa beruntung, secara usia masih belia untuk mengerti proses dibalik
ng

yang didapatkan (safety);


on

Halaman 211 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Dari kenyamanan tersebut membuat anak-anak mau berusaha untuk

si
mengerti, memahami dan menerima apapun yang di inginkan oleh pemberi
kenyamanan tersebut, bahkan seakan-akan anak-anak merasa punya

ne
ng
hutang budi. Terlebih komunikasi dengan dunia luar pesantren termasuk
dengan orang tua dibatasi, sehingga anak-anak hanya mendapat masukan
dari pelaku saja (understanding);

do
gu 3. Tata nilai yang terbentuk adalah dari penanaman orang yang paling
berinteraksi dengan anak-anak sehingga anak akan lebih cenderung

In
A
memilih orang yang sering bersamanya, konon dengan keamanan,
kenyamanan, fasilitas yang dibeRikan (Fun);
ah

lik
4. Selanjutnya ketika sudah nyaman, mengerti dan senang, maka akan
dibeRikan segalanya, karena sudah berulang dan tidak terjadi suatu hal
yang buruk menimpa mereka pada saat belum tertangkap dan memasuki
am

ub
proses hukum (influence);
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta, keadaan dan analisa tersebut
ep
anak-anak korban menjadi takut dan menuruti apa yang menjadi kemauan
k

Terdakwa, fakta mana bersesuaian pula bahwa anak-anak korban apabila


ah

pulang ke rumah masing-masing tidak pernah lama saat berada di rumah


R

si
masing-masing, dan Terdakwa pada saat itu selalu meng-sms atau menelpon
untuk mengajak kembali ke pondok pesantren dan pada akhirnya Terdakwa

ne
ng

kembali menyetubuhi para anak korban;


Menimbang, bahwa berdasarkan akta kelahiran dari Anak Korban VI,

do
gu

Anak Korban IX, Anak korban II, Anak korban X, Anak Korban XII, Anak Korban
III, Anak Korban IV, Anak Korban VII, Anak Korban XIII, Anak Korban V, Anak
In
Korban VIII, dan Anak Korban XI, ternyata pada waktu para anak korban mulai
A

disetubuhi oleh Terdakwa, para anak korban belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, kecuali Anak Korban VI, sehingga para anak korban masih seorang
ah

lik

anak;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa menyetubuhi para anak
m

ub

korban bersesuaian pula dengan bukti surat sebagai berikut:


1. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban IV yang
ka

diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3


ep

Juni 2021, Nomor Polisi R/E/91/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani


ah

oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
R

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
es
M

jam enam, jam tujuh dan jam sembilan, dan hasil pemeriksaan
ng

on

Halaman 212 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan

si
seorang anak pada tanggal 7 Januari 2021;
2. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak korban II yang

ne
ng
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal
31 Mei 2021 Nomor Polisi R/E/ 74/V/KES.3/2021/Doksik yang
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes

do
gu yang dalam hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara
sudah tinggal sisa/sudah pernah melahirkan dan hasil pemeriksaan

In
A
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
seorang anak pada tanggal 17 Oktober 2019;
ah

lik
3. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban V yang
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 7
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/108/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
am

ub
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : riwayat melahirkan, anak umur
ep
dua setengah tahun, selaput dara tinggal sisa – sisa dan hasil pemeriksaan
k

menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
ah

seorang anak pada tanggal 19 Januari 2019;


R

si
4. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban III yang
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3

ne
ng

Juni 2021 Nomor Polisi R/E/99/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani


oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes dengan hasil

do
gu

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara tinggal sisa-sisa,


habis melahirkan kurang empat bulan yang lalu dan hasil pemeriksaan
In
menyimpulkan selaput dara tidak utuh dan anak korban telah melahirkan
A

seorang anak pada tanggal 26 Januari 2021;


5. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban IX yang
ah

lik

diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 7


Juni 2021 Nomor Polisi R/E/108/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
m

ub

oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S, Sp.OG., M.Kes, dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
ka

jam enam dan jam sembilan, hamil 22 (dua puluh dua) minggu dan hasil
ep

pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara tidak utuh;


ah

6. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VI, yang diterbitkan oleh
R

Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 28 Mei 2021


es
M

Nomor Polisi R/E/16/V/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter


ng

Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil pemeriksaan
on

Halaman 213 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam enam, jam

si
sembilan dan jam sepuluh dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput
dara tidak utuh;

ne
ng
7. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban VI, yang
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/106/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani

do
gu oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : status hamil kedua, melahirkan

In
A
satu kali, aborsi belum pernah, anak satu umur dua tahun, hamil dua puluh
minggu, selaput dara sisa-sisa melahirkan dan hasil pemeriksaan
ah

lik
menyimpulkan Selaput dara tidak utuh, sisa-sisa melahirkan, hamil dua
puluh sembilan minggu;
8. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VII binti J yang
am

ub
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021 Nomor Polisi R/E/105/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani
ep
oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
k

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara sisa-sisa


ah

melahirkan, terdapat sisa darah nifas, tinggi fundus uteri dua jari dibawah
R

si
pusat, terdapat jalan lahir robek, hasil usg uterus masih besar, habis
melahirkan tiga hari dan hasil pemeriksaan menyimpulkan Selaput dara

ne
ng

tidak utuh, habis melahirkan tiga hari dan anak korban melahirkan seorang
anak pada tanggal 30 Mei 2021;

do
gu

9. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban VIII yang diterbitkan oleh
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
In
Nomor Polisi R/E/107/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh
A

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam
ah

lik

empat, jam enam, jam sembilan dan jam sepuluh, hasil usg hamil sembilan
belas minggu, bunyi jantung anak terdengar dan hasil pemeriksaan
m

ub

menyimpulkan selaput dara tidak utuh, hamil sembilan belas minggu;


10. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban XII yang
ka

diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung, tanggal 3


ep

Juni 2021 No.Pol : R/E/98/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh


ah

Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes., dengan hasil
R

pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam dua,
es
M

jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput
ng

dara tidak utuh;


on

Halaman 214 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak Korban XIII yang

si
diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3
Juni 2021 No.Pol : R/E/102/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh

ne
ng
Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes dengan hasil
pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga,
jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan menyimpulkan selaput

do
gu dara tidak utuh;
12. Surat Visum Et Repertum atas nama anak korban Anak korban X Binti

In
A
Saksi X yang diterbitkan oleh Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih
Bandung tanggal 3 Juni 2021 No.Pol : R/E/96/VI/KES.3/2021/Doksik yang
ah

lik
ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes
dengan hasil pemeriksaan kebidanan dan kandungan : selaput dara robek
arah jam satu, jam enam dan jam sembilan dan hasil pemeriksaan
am

ub
menyimpulkan selaput dara tidak utuh;
13. Surat Visum Et Repertum atas nama Anak Korban XI yang diterbitkan oleh
ep
Rumah Sakti Bhayangkara Sartika Asih Bandung tanggal 3 Juni 2021
k

No.Pol : R/E/101/VI/KES.3/2021/Doksik yang ditandatangani oleh Dokter


ah

Pemeriksa dr. Herman Budi S., Sp.OG., M.Kes. dengan hasil pemeriksaan
R

si
kebidanan dan kandungan : selaput dara robek arah jam tiga, jam enam
dan jam Sembilan;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta sebagaimana terurai


majelis hakim berpendapat bahwa unsur melakukan kekerasan memaksa Anak

do
gu

melakukan persetubuhan dengannya terpenuhi secara sah menurut hukum;


Ad.3. Tentang unsur dilakukan oleh Orang Tua, Wali, pengasuh Anak,
In
pendidik, atau tenaga kependidikan;
A

Menimbang, bahwa unsur-unsur tersebut bersifat alternatif, oleh karena


itu, apabila salah satu unsur terpenuhi maka unsur inipun telah terpenuhi;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 dan 6 Undang-


undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
m

ub

dimaksud dengan Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi


sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
ka

fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta


ep

berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan yang


ah

dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang


R

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan;


es
M

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan,


ng

Terdakwa adalah seorang guru dengan latar belakang pendidikan seorang


on

Halaman 215 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pendidik. Terbukti selama persidangan, berdasarkan keterangan Saksi Saksi

si
XXIV dan beberapa orang Saksi, Terdakwa sebelum mendirikan Yayasan
Manarul Huda adalah seorang pengajar mata pelajaran bahasa Arab di Sekolah

ne
ng
Dasar di daerah Dago dan kemudian setelah mendiRikan Yayasan Manarul
Huda dan berdiri Pondok Pesantren Manarul Huda, selain sebagai pimpinan
pondok pesantren, Terdakwa juga sebagai pengajar, yaitu mengajar pelajaran

do
gu bahasa Arab dan mengajar tentang kitab;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka Terdakwa

In
A
adalah tenaga pendidik yang sehari-hari bekerja sebagai pimpinan pondok
pesantren Manarul Huda dan sebagai pengajar pelajaran bahasa Arab dan
ah

lik
kitab atas anak-anak didik Terdakwa/santriwati, tempat dimana Para Saksi
Korban yang menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa
belajar;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur
tindak pidana dilakukan oleh pendidik terpenuhi menurut hukum;
ep
Ad.4. Tentang Pasal 65 ayat (1) KUHP: Dalam hal perbarengan beberapa
k

perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri


ah

sendiri-sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan


R

si
Menimbang, bahwa yang dimaksud “Dalam hal perbarengan beberapa
perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri-sendiri

ne
ng

sehingga merupakan beberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok


yang sejenis” sebagaimana dalam Pasal 65 ayat (1) KUHP, adalah sebagai

do
gu

berikut;
Bahwa apa yang tersirat di dalam pasal ini dinamakan bentuk gabungan
In
beberapa kejahatan, yaitu concursus realis. Kepada seseorang yang sama
A

dituntut karena melakukan beberapa kejahatan akan dijatuhkan satu hukuman


saja apabila hukuman yang diancamkan itu sejenis, misalnya kesemuanya
ah

lik

hukuman penjara, hukuman kurungan atau hukuman denda. Hukuman mana


tidak boleh lebih dari maksimum bagi kejahatan yang terberat ditambah dengan
m

ub

sepertiganya”. Syarat untuk dapat diterapkannya Pasal 65 ini adalah:


a) seorang pembuat;
ka

b) serangkaian tindak pidana yang dilakukan olehnya;


ep

c) tindak pidana tersebut tidak perlu sejenis atau berhubungan satu sama lain;
ah

d) diantara tindak pidana tersebut tidak terdapat putusan hakim;


R

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan,


es
M

Terdakwa telah menyetubuhi 13 (tiga belas) orang santri wanita yang


ng

merupakan anak didik Terdakwa, yaitu:


on

Halaman 216 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Anak Korban Anak Korban IV, yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2016

si
sampai dengan tanggal 14 Mei 2021 bertempat di Pesantren Manarul Huda
di Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34

ne
ng
Antapani Tengah Kota Bandung, sebuah Hotel di Kota Bandung, di
Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung;
2. Anak Korban Anak korban II, yang disetubuhi Terdakwa sejak bulan

do
gu Desember 2017 sampai bulan Maret 2021 bertempat di Yayasan Manarul
Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor

In
A
34 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek
Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di
ah

lik
Apartement TSM Bandung, Hotel Atlantic, Hotel PP, Hotel B & B, Hotel N,
dan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan
Cileunyi Kabupaten Bandung;
am

ub
3. Korban Anak Korban V yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2018 hingga
tahun 2020 di sebuah Hotel di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di
ep
Pesantren Tahfidz Madani di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani
k

Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung, di sebuah Hotel


ah

di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di Apartemen Switz di Metro,


R

si
dan di Boarding school Cibiru Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di
kamar Nomor 2;

ne
ng

4. Anak korban Anak Korban III yang disetubuhi mulai bulan April tahun 2018
sampai dengan Bulan Desember tahun 2020 bertempat di Pesantren

do
gu

Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,


di Apartement Suites Metro di Tower C lantai 9 kamar 25, di Madani
In
Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung, dan di
A

Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung,


5. Anak korban Anak Korban IX yang disetubuhi Terdakwa antara bulan
ah

lik

Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal 3 sampai dengan tanggal 8


Mei 2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah
m

ub

Kota Bandung, dan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa


Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung,
ka

6. Anak Korban VI telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Nopember 2018


ep

sampai dengan Bulan Mei 2021 bertempat di Yayasan Komplek Sinergi


ah

Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung,


R

dan di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa


es
M

Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong;


ng

on

Halaman 217 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Anak Korban VI yang disetubuhi Terdakwa antara awal tahun 2018 sampai

si
dengan bulan November 2020 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan
Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, dan di pondok

ne
ng
pesantren Marga Satwa Cibiru kota Bandung;
8. Anak Korban VII yang telah disetubuhi Terdakwa antara tahun 2018 sampai
dengan akhir tahun 2020 yang anak korban lupa tanggal dan bulannya,

do
gu bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak Madani yang beralamat di Komplek
Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, di lantai 1

In
A
Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani Boarding School
Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota
ah

lik
Bandung, dan di Base Camp Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Kota
Bandung;
9. Anak Korban VIII telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Juli tahun 2019
am

ub
sekira jam 23.00 WIB sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Mei 2021,
bertempat di Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi
ep
Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, di Madani Boarding
k

School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Kota Bandung, di Apartement


ah

Metro Suites Kota Bandung, dan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota
R

si
Bandung;
10. Anak korban Anak Korban XII yang telah disetubuhi Terdakwa sejak bulan

ne
ng

Desember tahun 2019 sampai dengan bulan Januari 2021 bertempat di


Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, dan di

do
gu

Pondok Pesantren Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru


Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
In
11. Anak Korban XI disetubuhi Terdakwa sejak bulan Februari tahun 2021
A

sampai dengan awal Mei 2021 yang hari dan tanggalnya Anak Korban lupa
di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ah

lik

Kecamatan Cibiru Kota Bandung;


12. Anak korban Anak Korban XIII disetubuhi Terdakwa sepanjang bulan Maret
m

ub

2020 hingga pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek Margasatwa


Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
ka

13. Anak korban Anak korban X disetubuhi Terdakwa antara awal bulan
ep

Januari tahun 2020 hingga akhir bulan Maret tahun 2021 yang anak korban
ah

lupa hari dan tanggalnya bertempat bertempat di Yayasan Manarul Huda di


R

komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,


es
M

di Komplek Margasatwa Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Bandung, dan di


ng

Basecamp di Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Kota Bandung;


on

Halaman 218 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut di atas,

si
Terdakwa menyetubuhi para korban dan anak korban yang berjumlah 13 (tiga
belas) orang anak didiknya dan secara nyata Terdakwa menyetubuhi ketiga

ne
ng
belas anak korban tersebut pada waktu dan tempat yang berbeda-beda.
Dengan demikian perbuatan persetubuhan yang dilakukan Terdakwa tersebut
merupakan perbuatan pidana yang berdiri sendiri terpisah satu dengan yang

do
gu lainnya dan diantara perbuatan-perbuatan tersebut belum ada yang pernah
diputus oleh Hakim;

In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat Pasal
65 ayat (1) KUHP dapat diterapkan dalam perkara ini;
ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan tentang Pasal 81 ayat (5) Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang terakhir dirubah dengan Undang-
am

ub
undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua
ep
Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
k

Menjadi Undang-undang;
ah

Menimbang, bahwa dalam tuntutannya Penuntut Umum menuntut agar


R

si
Terdakwa terbukti pula melakukan perbuatan sebagaimana Pasal 81 ayat (5)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang

ne
ng

terakhir dirubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang


Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun

do
gu

2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002


Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-undang;
In
Menimbang, bahwa dalam dakwaan Penuntut Umum, Penuntut Umum
A

mendakwa Terdakwa dengan dakwaan subsideritas. Berdasarkan dakwaan


primer, Terdakwa didakwa sebagaimana dalam Pasal 81 ayat (1), ayat (3) jo
ah

lik

Pasal 76.D Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas


Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 65
m

ub

ayat (1) KUHP, dan dakwaan subsider Pasal 81 ayat (2), ayat (3) jo Pasal 76.D
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang
ka

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1)
ep

KUHP;
ah

Menimbang, bahwa surat dakwaan merupakan landasan dan rujukan


R

serta batasan dalam pembuktian, penuntutan dan putusan suatu perkara


es
M

pidana sebagaimana ditentukan dalam Pasal 182 ayat (4) KUHAP yang
ng

menyatakan “Musyawarah tersebut pada ayat (3) harus didasarkan atas surat
on

Halaman 219 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dakwaan dan segala sesuatu yang terbukti dalam pemeriksaan di sidang.”

R
Dengan adanya kata “harus” dalam rumusan Pasal 182 ayat (4) KUHAP

si
tersebut, maka putusan yang dijatuhkan tidak boleh keluar dari “surat dakwaan

ne
ng
dan segala sesuatu yang terbukti dalam pemeriksaan di sidang”;
Menimbang, bahwa surat dakwaan adalah merupakan bingkai dan
batas-batas dalam memeriksa perkara di persidangan bagi pihak-pihak, yaitu

do
gu berfungsi untuk:
- Untuk Penuntut Umum agar tidak melampaui kewenangannya dalam

In
A
menuntut Terdakwa;
- Untuk Terdakwa/Penasihat Hukum mempunyai kesempatan mempersiapkan
ah

lik
diri guna membela kepentingan hukumnya;
- Untuk Hakim agar berjalan dalam koridor hukum yang tetap dalam rambu-
rambu hukum;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan dakwaan tersebut maka perbuatan
Terdakwa terbukti sebagaimana dalam dakwaan primer Pasal 81 ayat (1), ayat
ep
(3) jo. Pasal 76D Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan
k

Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo


ah

pasal 65 ayat (1) KUHP;


R

si
Menimbang, bahwa sebagaimana uraian dalam dakwaan maupun fakta
yang terungkap di persidangan, ternyata Terdakwa telah menyetubuhi

ne
ng

korban/para anak korban yang jumlahnya mencapai 13 (tiga belas) orang, yaitu:
1. Anak Korban Anak Korban IV, yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2016

do
gu

sampai dengan tanggal 14 Mei 2021 bertempat di Pesantren Manarul Huda


di Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor 34
In
Antapani Tengah Kota Bandung, sebuah Hotel di Kota Bandung, di
A

Pesantren Tahfidz Madani Cibiru Kota Bandung;


2. Anak Korban Anak korban II, yang disetubuhi Terdakwa sejak bulan
ah

lik

Desember 2017 sampai bulan Maret 2021 bertempat di Yayasan Manarul


Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi Antapani Jalan Nyaman Nomor
m

ub

34 Antapani Tengah Kota Bandung, di Pesantren Manarul Huda Komplek


Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung, di
ka

Apartement TSM Bandung, Hotel A, Hotel PP, Hotel B & B, Hotel N, dan di
ep

Basecamp Jalan Cibiru Hilir Nomor 31 Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi
ah

Kabupaten Bandung;
R

3. Korban Anak Korban V yang disetubuhi Terdakwa sejak tahun 2018 hingga
es
M

tahun 2020 di sebuah Hotel di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di
ng

Pesantren Tahfidz Madani di Jalan Parakansaat Komplek Sinergi Antapani


on

Halaman 220 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah, Kota Bandung, di sebuah Hotel

si
di Kota Bandung yang korban lupa namanya, di Apartemen S di Metro, dan
di Boarding school Cibiru Komplek Margasatwa Cibiru Bandung di kamar

ne
ng
Nomor 2;
4. Anak korban Anak Korban III yang disetubuhi mulai bulan April tahun 2018
sampai dengan Bulan Desember tahun 2020 bertempat di Pesantren

do
gu Manarul Huda di Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,
di Apartement Suites Metro di Tower C lantai 9 kamar 25, di Madani

In
A
Boarding School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Bandung, dan di
Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota Bandung,
ah

lik
5. Anak korban Anak Korban IX yang disetubuhi Terdakwa antara bulan
Oktober tahun 2018 sampai dengan tanggal 3 sampai dengan tanggal 8
Mei 2021 bertempat di Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah
am

ub
Kota Bandung, dan di Madani Boarding School Komplek Margasatwa
Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru II Kabupaten Bandung,
ep
6. Anak Korban VI telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Nopember 2018
k

sampai dengan Bulan Mei 2021 bertempat di Yayasan Komplek Sinergi


ah

Jalan Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung,


R

si
dan di Yayasan Pesantren Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa
Kecamatan Cibiru Kota Bandung di lantai 2 atau kobong;

ne
ng

7. Anak Korban VI yang disetubuhi Terdakwa antara awal tahun 2018 sampai
dengan bulan November 2020 bertempat di Perumahan Sinergi Jalan

do
gu

Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung, dan di pondok


pesantren Marga Satwa Cibiru kota Bandung;
In
8. Anak Korban VII yang telah disetubuhi Terdakwa antara tahun 2018 sampai
A

dengan akhir tahun 2020 yang anak korban lupa tanggal dan bulannya,
bertempat di Panti Sosial Asuhan Anak Madani yang beralamat di Komplek
ah

lik

Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Kota Bandung, di lantai 1


Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda Madani Boarding School
m

ub

Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota


Bandung, dan di Base Camp Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Kota
ka

Bandung;
ep

9. Anak Korban VIII telah disetubuhi Terdakwa antara bulan Juli tahun 2019
ah

sekira jam 23.00 WIB sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Mei 2021,
R

bertempat di Pesantren Manarul Huda Jalan Parakan Saat Komplek Sinergi


es
M

Antapani Jalan Nyaman Nomor 34 Kota Bandung, di Madani Boarding


ng

School Komplek Margasatwa Manisi Cibiru Kota Bandung, di Apartement


on

Halaman 221 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Metro Suites Kota Bandung, dan di Basecamp Jalan Cibiru Hilir Kota

si
Bandung;
10. Anak korban Anak Korban XII yang telah disetubuhi Terdakwa sejak bulan

ne
ng
Desember tahun 2019 sampai dengan bulan Januari 2021 bertempat di
Komplek Sinergi Parakan Saat Antapani Tengah Kota Bandung, dan di
Pondok Pesantren Komplek Yayasan Marga Satwa Kelurahan Pasir Biru

do
gu Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
11. Anak Korban XI disetubuhi Terdakwa sejak bulan Februari tahun 2021

In
A
sampai dengan awal Mei 2021 yang hari dan tanggalnya Anak Korban lupa
di Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru
ah

lik
Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
12. Anak korban Anak Korban XIII disetubuhi Terdakwa sepanjang bulan Maret
2020 hingga pertengahan tahun 2020 bertempat di Komplek Margasatwa
am

ub
Jalan Cikuda Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung;
13. Anak korban Anak korban X disetubuhi Terdakwa antara awal bulan
ep
Januari tahun 2020 hingga akhir bulan Maret tahun 2021 yang anak korban
k

lupa hari dan tanggalnya bertempat bertempat di Yayasan Manarul Huda di


ah

komplek Sinergi Jalan Nyaman Nomor 34 Antapani Tengah Kota Bandung,


R

si
di Komplek Margasatwa Pasir Biru Kecamatan Cibiru, Bandung
sehingga seluruh korban/anak korban yang telah disetubuhi Terdakwa

ne
ng

sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan adalah lebih dari 1 (satu)


orang. Berdasarkan fakta tersebut unsur Pasal 81 ayat (5) telah pula terpenuhi,

do
gu

namun tidak didakwakan oleh Penuntut Umum;


Menimbang, bahwa meskipun ayat (5) tidak didakwakan oleh Penuntut
In
Umum, namun dengan memperhatikan akibat yang ditimbulkan oleh Terdakwa,
A

dan perbuatan Terdakwa secara nyata terbukti pula memenuhi ketentuan Pasal
81 ayat (5) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
ah

lik

sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun


2016, maka Pasal 81 ayat (5) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 menurut
m

ub

Majelis Hakim dapat diterapkan dalam perkara ini;


Menimbang, bahwa penerapan Pasal 81 ayat (5) tersebut bukan
ka

dimaksudkan sebagai bentuk pelanggaran dalam pencantuman pasal yang


ep

berbeda antara dakwaan dan tuntutan, tetapi Majelis Hakim berpendapat lebih
ah

kepada memberikan keadilan baik bagi Terdakwa maupun para korban yang
R

telah mengalami penderitaan akibat perbuatan Terdakwa. Adalah tidak adil bila
es
M

perbuatan tersebut terbukti namun para korban justru tidak mendapatkan


ng

keadilannya. Majelis hakim harus memberikan keseimbangan kepada


on

Halaman 222 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa dan para korban. Dengan demikian akan didapatkan manfaat dan

si
keadilan bagi para korban, bagi Terdakwa, maupun bagi masyarakat. Korban
telah mengalami penderitaan akibat perbuatan Terdakwa, dimana korban perlu

ne
ng
mendapat perlindungan karena korban mengalami dampak yang sangat
kompleks. Dampak yang dirasakan korban adalah penderitaan ganda yang
meliputi penderitaan fisik, psikis, dan sosial yang akan dirasakan dalam waktu

do
gu yang panjang bahkan bisa seumur hidup, Dalam hal ini, majelis hakim akan
mempertimbangkan segala aspek yang bersifat yuridis, filosofis, dan sosiologis,

In
A
sehingga keadilan yang ingin dicapai, diwujudkan, dan dipertanggungjawabkan
dalam putusan hakim adalah keadilan yang berorientasi pada keadilan hukum
ah

lik
(legal justice), keadilan moral (moral justice), dan keadilan masyarakat (social
justice) sebagaimana tersirat dalam ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU No. 48
tahun 2009 tentang Perubahan Undang Undang Kekuasaan Kehakiman, yang
am

ub
menyatakan bahwa : “Hakim harus menggali nilai-nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat”, Majelis Hakim memandang dengan terbuktinya perbuatan
ep
Terdakwa sebagaimana ketentuan Pasal 81 ayat (5), maka meskipun tidak
k

tercantum dalam dakwaan Penuntut Umum, maka Pasal 81 ayat (5) tersebut
ah

dapat diterapkan dalam perkara ini;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 81 ayat (1),
ayat (3), ayat (5) jo. Pasal 76D Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

ne
ng

perlindungan Anak sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-undang


Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

do
gu

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi
In
Undang-Undang jo. pasal 65 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa
A

haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan


tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primair;
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair terbukti, maka


dakwaan subsidair dan selebihnya tidak perlu dipertuimbangkan lagi;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak


menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
ka

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, yang dapat
ep

menghapuskan sifat melawan hukum dan kesalahan yang diperbuat Terdakwa,


ah

maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya ;


R

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab,


es
M

maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana ;


ng

on

Halaman 223 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap pembelaan tim Penasihat Hukum

si
Terdakwa yang pada pokoknya hukuman mati dan pidana lain seperti denda,
restitusi dan seterusnya adalah bertentangan dengan Hak Azasi Manuasia, dan

ne
ng
selanjutnya mohon hukuman yang seringanringannya, Majelis Hakim
berpendapat bahwa tentang penjatuhan pidana akan diuraikan sebagaimana
pertimbangan di bawah ini;

do
gu Menimbang, bahwa kekerasan seksual terhadap anak semakin
meningkat secara signifikan yang mengancam dan membahayakan jiwa anak,

In
A
merusak kehidupan pribadi dan tumbuh kembang anak, serta mengganggu
rasa kenyamanan, ketenteraman, keamanan, dan ketertiban masyarakat; dan
ah

lik
juga sanksi pidana yang dijatuhkan bagi pelaku kekerasan seksual terhadap
anak belum memberikan efek jera dan belum mampu mencegah secara
komprehensif terjadinya kekerasan seksual terhadap anak;
am

ub
Menimbang, bahwa fakta perbuatan yang dilakukan Terdakwa hingga
mencapai korban sebanyak 13 (tiga belas) orang anak dengan 8 (delapan)
ep
orang anak diantaranya hamil dan melahirkan anak, selain dari hal tersebut,
k

secara psikologis sebagaimana keterangan ahli psikolog dalam perkara ini,


ah

menyebabkan terganggunya fungsi-fungsi otak dari para korban, bahkan untuk


R

si
membedakan benar dan salah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kejahatan
seksual tersebut merupakan kejahatan yang sangat serius (The most serious

ne
ng

crimes) dan oleh karena sedemikian serius keadaannya, dengan banyaknya


kasus-kasus kejahatan seksual, muncul pengaturan dalam Pasal 81 ayat (5)

do
gu

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak


sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016,
In
dengan ancaman pidana penjara 20 tahun, atau pidana penjara seumur hidup
A

atau pidana mati;


Menimbang, bahwa tentang pelanggaran hak, ketika terhadap
ah

lik

seseorang Terdakwa dijatuhkan pidana maksimal selalu terjadi pertentangan


tentang pelanggaran hak atas Terdakwa yang dijatuhi pidana maksimal, namun
m

ub

penjatuhan pidana tersebut sebagai akibat perbuatan Terdakwa yang juga telah
melanggar hak orang lain yaitu hak para korban yang telah dilanggar;
ka

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, terhadap Terdakwa


ep

haruslah diberikan pidana yang setimpal dengan perbuatannya, namun pidana


ah

tersebut yang dapat memberikan efek jera dan menjadi contoh bagi orang lain
R

agar tidak melakukan perbuatan yang serupa dengan perbuatan Terdakwa.


es
M

Pidana yang dijatuhkan tersebut bukanlah sebagai upaya balas dendam atas
ng

perbuatan Terdakwa, namun secara umum sebagai upaya untuk melindungi


on

Halaman 224 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masyarakat dari perbuatan serupa di kemudian hari dan dari kemungkinan

si
pengulangan perbuatan yang dilakukan Terdakwa;
Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan ahli psikolog, Para anak

ne
ng
korban mengalami trauma, selanjutnya selama persidangan, para anak korban
tidak mau untuk melihat Terdakwa yang tampil secara video conference,
bahkan untuk mendengar suara Terdakwa sekalipun. Majelis Hakim

do
gu berpendapat kontak dalam bentuk apapun, bagaimanapun, dimanapun dan
kapanpun antara Terdakwa dengan Para Anak Korban akan memungkinkan

In
A
timbulnya trauma, oleh karena itu adalah baik bila antara Terdakwa dan para
anak korban tidak akan pernah bertemu atau bertatap muka;
ah

lik
Menimbang, bahwa hidup manusia adalah suci karena sejak awal hidup
manusia merupakan buah karya penciptaan Allah, maka Majelis Hakim
berpendapat akan baik memberikan pidana kepada Terdakwa yang demikian,
am

ub
namun tidak memungkinkan lagi Terdakwa untuk bertemu dengan Para anak
korban yang dapat menimbulkan dan membangkitkan kembali trauma di masa
ep
yang akan datang kepada para anak korban;
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pidana


ah

yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa sebagaimana amar putusan di bawah


R

si
ini adalah adil dan patut;
Menimbang, bahwa oleh karena terhadap Terdakwa dapat diterapkan

ne
ng

Pasal 81 ayat (5), maka tuntutan agar memperhatikan selama Terdakwa


berada dalam tahanan sementara tidak dapat dikabulkan oleh karena tidak

do
gu

memungkinkan untuk dilakukan pengurangan masa penahanan dari pidana


yang dijatuhkan, sedangkan terhadap Terdakwa telah dilakukan penahanan,
In
dan penahanan terhadap Terdakwa tersebut dilandasi alasan yang cukup,
A

maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;


Menimbang, bahwa tentang tuntutan pidana Penuntut Umum yaitu
ah

lik

denda yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, yaitu sebesar Rp.500.000.000,00


(lima ratus juta rupiah), dengan subsidair selama 1 (satu) tahun kurungan,
m

ub

Majeli Hakim berpendapat sebagai berikut;


Menimbang, bahwa Pasal 67 KUHP menyebutkan sebagai berikut:
ka

“Jika orang dijatuhi pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, di samping
ep

itu tidak boleh dijatuhkan pidana lain lagi kecuali pencabutan hak-hak yang
ah

tertentu, perampasan barang-barang yang telah disita sebelumnya dan


R

pengumuman putusan hakim”;


es
M

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 67 KUHP tersebut telah secara


ng

tegas diatur bahwa seseorang yang dijatuhi pidana mati atau pidana penjara
on

Halaman 225 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seumur hidup maka tidak boleh dijatuhi pidana lainnya kecuali pencabutan hak-

si
hak tertentu, perampasan barang-barang yang telah disita sebelumnya, dan
pengumuman putusan hakim;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal-pasal seperti Pasal 67 KUHP dimaksudkan
untuk mencegah kesewenangwenangan dalam pengajuan tuntutan pidana
maupun penjatuhan pidana terhadap Terdakwa. Meskipun Terdakwa kemudian

do
gu dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, dan dirasa telah menciderai rasa
keadilan masyarakat, namun bukan berarti terhadap Terdakwa boleh diajukan

In
A
tuntutan pidana maupun penjatuhan pidana yang semena-mena;
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan denda sejumlah
ah

lik
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dengan subsidair selama 1 (satu)
tahun kurungan, oleh karena Pasal 81 ayat (5) Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang terakhir dirubah dengan Undang-
am

ub
undang Nomor 17 Tahun 2016 dapat diterapkan dan Terdakwa telah dituntut
pidana mati oleh Penuntut Umum, maka sesuai ketentuan Pasal 67 KUHP
ep
tersebut tuntutan pidana denda dan subsider kurungan tersebut menjadi
k

berlebihan dan tidak tepat, oleh karena itu Majelis Hakim tidak sependapat
ah

dengan Penuntut Umum dan tentang tuntutan pidana denda beserta


R

si
subsidernya tidak dapat diterapkan terhadap Terdakwa;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan pengumuman identitas pelaku,

ne
ng

Majelis Hakim berpendapat bahwa Pasal 67 KUHP memungkinkan


dilakukannya pengumuman putusan hakim, Selain itu berdasarkan Pasal 81

do
gu

ayat (6) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak


sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016
In
dimungkinkan pidana tambahan berupa pengumuman identitas pelaku;
A

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 21, Pasal 22 dan Pasal 23


Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan
ah

lik

Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi,


Dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak, pada
m

ub

pokoknya pengaturan tentang pelaksanaan Pengumuman identitas pelaku


dilaksanakan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
ka

di bidang hukum dengan menyampaikan surat pemberitahuan kepada jaksa


ep

paling lama 14 (empat belas) hari kerja sebelum Pelaku Kekerasan Seksual
ah

Terhadap Anak selesai menjalani pidana pokok. Pengumuman identitas Pelaku


R

Kekerasan Seksual Terhadap Anak dilaksanakan oleh jaksa paling lama 7


es
M

(tujuh) hari kerja setelah Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak selesai
ng

menjalani pidana pokok. Pengumuman identitas Pelaku Kekerasan Seksual


on

Halaman 226 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap Anak dilakukan selama 1 (satu) bulan kalender melalui: papan

si
pengumuman; laman resmi kejaksaan; dan media cetak, media elektronik, dan
atau media sosial;

ne
ng
Menimbang,bahwa berdasarkan pengaturan tersebut, maka proses
untuk pengumuman identitas pelaku dimulai menjelang Terpidana selesai
menjalani pidana pokoknya dan akan dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari

do
gu kerja setelah terpidana selesai menjalani pidana pokoknya dan akan
diumumkan selama 1 (satu) bulan kalender. Pasal 81 ayat (5) Undang-undang

In
A
Nomor 23 Tahun 2002 sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2016 diterapkan dalam perkara ini, maka tuntutan
ah

lik
pengumuman identitas pelaku tidak dapat diterapkan oleh karena
penerapannya dilakukan setelah terpidana selesai menjalani pidana pokoknya.
Baik pidana mati maupun pidana seumur hidup, maka pidana tambahan berupa
am

ub
pengumuman identitas pelaku tidak dapat dilaksanakan;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan pidana tindakan kebiri kimia
ep
kepada Terdakwa, apabila dicermati ketentuan Pasal 81 ayat (7) jo. Pasal 81A
k

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 sebagaimana telah dirubah terakhir


ah

dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016, tindakan kebiri kimia tersebut


R

si
dikenakan untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dilaksanakan
setelah Terpidana menjalani pidana pokok. Pasal 9 huruf c Peraturan

ne
ng

Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan


Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, Dan

do
gu

Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak


menyebutkan, “Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia sebagaimana dimaksud
In
dalam huruf b dilakukan segera setelah terpidana selesai menjalani pidana
A

pokok”;
Menimbang, bahwa dengan demikian oleh karena tindakan kebiri kimia
ah

lik

baru dapat diterapkan segera setelah terpidana menjalankan pidana pokok


untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun, maka pidana kebiri dapat diterapkan
m

ub

apabila pidana yang dijatuhkan adalah pidana penjara sementara, yaitu


ancaman maksimal dengan penjatuhan pidana penjara hingga 20 (dua puluh)
ka

tahun. Apabila Terdakwa dituntut dan kemudian diputus dengan pidana mati
ep

atau pidana penjara seumur hidup yang tidak memungkinkan Terpidana masih
ah

dalam keadaan hidup setelah selesai menjalani pidana pokoknya, maka


R

tindakan kebiri tidak dapat dilaksanakan. Adalah tidak mungkin, setelah


es
M

Terpidana mati setelah menjalani eksekusi mati, atau mati karena menjalani
ng

pidana penjara seumur hidup, yaitu menjalani pidana pokok, dan kemudian
on

Halaman 227 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap jenazah Terpidana dilaksanakan tindakan kebiri kimia. Lagi pula Pasal

si
67 KUHP tidak memungkinkan dilaksanakannya pidana lain apabila telah
dijatuhkan pidana mati atau seumur hidup kecuali yang telah dikecualikan

ne
ng
dalam Pasal 67 KUHP tersebut;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan agar Terdakwa dibebani
kewajiban untuk membayar restitusi sejumlah Rp.331.527.186,00 (tiga ratus

do
gu tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam
rupiah) kepada Para Anak Korban yang telah mengajukan restitusi sebanyak 12

In
A
pengajuan restitusi, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan Pasal 67
KUHP, oleh karena terhadap Terdakwa telah dituntut pidana mati, maka
ah

lik
Terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana lainnya kecuali pencabutan hak-hak
tertentu, perampasan barang-barang yang telah disita sebelumnya, dan
pengumuman putusan hakim;
am

ub
Menimbang, bahwa ternyata 12 (dua belas) anak korban mengajukan
restitusi sebagai berikut:
ep
- Anak Korban XI diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. K sebesar
k

Rp.75.770.000,00 (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah)
ah

dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan


R

si
kerugian korban dari LPSK.
- Anak Korban Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang bernama Sdr.

ne
ng

E sebesar Rp.22.535.000,00 (dua puluh dua juta lima ratus tiga puluh lima
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan

do
gu

penghitungan kerugian korban dari LPSK;


- Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VIII
In
A

sebesar Rp.20.523.000,00 (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga ribu
rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ah

lik

- Anak Korban Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr.
Saksi IX sebesar Rp.29.497.000,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus
m

ub

sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi


serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ka

- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi I


ep

sebesar Rp.8.604.064,00 (delapan juta enam ratus empat ribu enam puluh
ah

empat rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan


R

penghitungan kerugian korban dari LPSK;


es
M

- Anak Korban Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr.
ng

Saksi II sebesar Rp.14.139.000,00 (empat belas juta seratus tiga puluh


on

Halaman 228 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sembilan ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian

si
dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban Anak korban X diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. L

ne
ng
sebesar Rp.9.872.368,00 (sembilan juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu
tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan pertimbangan penilaian
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;

do
gu - Anak Korban Anak Korban XIIdiwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri.
Saksi XII sebesar Rp.85.830.000,00 (delapan puluh lima juta delapan ratus

In
A
tiga puluh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ah

lik
- Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
sebesar Rp.11.378.000,00 (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan ribu
rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
am

ub
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI
ep
k

sebesar Rp.17.724.377,00 (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat ribu
tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
ah

R
serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;

si
- Anak Korban Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri.

ne
ng

Ade Yayah sebesar Rp.19.663.000,00 (sembilan belas juta enam ratus enam
puluh tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian
dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;

do
gu

- Anak Korban Anak Korban V sebesar Rp.15.991.377,00 (lima belas juga


sembilan ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah)
In
A

dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan


kerugian korban dari LPSK;
ah

Sehingga total keseluruhan restitusi 12 (dua belas) orang anak korban sejumlah
lik

Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh
ribu seratus delapan puluh enam rupiah);
m

ub

Menimbang, bahwa tentang pembayaran restitusi keseluruhan


sejumlah Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus dua
ka

ep

puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah), oleh karena terhadap
Terdakwa tidak dapat dibebani kewajiban membayar restitusi, meskipun
ah

pembayaran restitusi merupakan hukuman tambahan, namun Majelis Hakim


R

berpendapat bahwa pembayaran restitusi tersebut sudah di luar ketentuan


es
M

tentang hukuman tambahan sebagaimana telah ditentukan Pasal 67 KUHP,


ng

maka pembayaran restitusi harus dialihkan kepada pihak lain. Dalam Peraturan
on

Halaman 229 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017 tidak disebutkan apabila Pelaku

si
berhalangan atau tidak memungkinkan karena peraturan menentukan
demikian, kepada siapa pembayaran restitusi harus dibebankan;

ne
ng
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat oleh karena tugas
Negara adalah melindungi dan mensejahterakan warga negaranya, Negara
hadir untuk melindungi warga negaranya, dalam perkara ini adalah para anak

do
gu korban dan anak-anak dari anak korban, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa adalah tepat apabila beban pembayaran restitusi diserahkan kepada

In
A
Negara, dalam hal ini pemerintah melalui kementerian yang tugasnya
melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak, dalam hal ini
ah

lik
Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. Pembayaran
restitusi sejumlah Rp.331.527.186,00 (tiga ratus tiga puluh satu juta lima ratus
dua puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah) tersebut dibebankan
am

ub
kepada kementerian tersebut dalam DIPA tahun berjalan dan apabila tidak
tersedia anggaran untuk itu dalam tahun berjalan, maka akan dianggarkan
ep
dalam DIPA tahun berikutnya;
k

Menimbang, bahwa tentang tuntutan membekukan, mencabut dan


ah

membubarkan Yayasan Yatim Piatu Manarul Huda Komplek Sinergi Jalan


R

si
Nyaman Nomor 34 Parakan Saat Antapani Tengah Bandung, Madani Boarding
School, dan Pondok Pesantren Tahfidz Madani Yayasan Manarul Huda

ne
ng

Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung.


Majelis Hakim berpendapat, bahwa Yayasan Manarul Huda adalah sebuah

do
gu

yayasan dan berbadan hukum. Oleh karena berbentuk Yayasan dan berbadan
hukum, maka ketentuan pendirian dan pembubaran tunduk kepada Undang-
In
undang Yayasan;
A

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 62 Undang-undang Nomor 16


Tahun 2001 Tentang Yayasan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-
ah

lik

undang Nomor 28 Tahun 2004, menyebutkan sebagai berikut:


“Yayasan bubar karena:
m

ub

a. jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir;


b. tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau
ka

tidak tercapai;
ep

c. putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap


ah

berdasarkan alasan:
R

1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;


es
M

2) tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau


ng

on

Halaman 230 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah

R
pernyataan pailit dicabut”

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pengaturan tentang pembubaran

ne
ng
Yayasan tersebut, maka berdasar Pasal 62 huruf c, yayasan dapat dibubarkan
berdasarkan putusan pengadilan dengan 3 (tiga) alasan. Sedangkan alasan
pembubaran angka 1 yaitu karena yayasan melanggar ketertiban umum dan

do
gu kesusilaan sebagaimana tuntutan Penuntut Umum, karena Yayasan berbadan
hukum, maka harus dilakukan dengan suatu pemeriksaan perdata yang

In
A
diajukan ke Pengadilan Negeri. Selain itu, dalam perkara ini yang diajukan
sebagai Terdakwa adalah Terdakwa Herry Wirawan, sehingga subyek hukum
ah

lik
dalam perkara ini adalah orang perseorangan dan bukan korporasi, sehingga
dengan sendirinya pembubaran yayasan tersebut dilakukan dengan
pemeriksaan perdata dan bukan dengan perkara pidananya;
am

ub
Menimbang, bahwa demikian pula dengan pembekuan dan pencabutan
Yayasan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tentang pembekuan dan
ep
pencabutan yayasan akan berkaitan dengan surat keputusan pengesahan yang
k

telah diterbitkan oleh Menteri Hukum dan hak Azasi Manusia, pengesahan
ah

tersebut menjadikan suatu yayasan menjadi berbadan hukum, dan


R

si
konsekuensinya akibat terjadinya pencabutan pengesahan tersebut, maka
suatu yayasan menjadi tidak berbadan hukum. Oleh karena itu konsekuensi

ne
ng

pembekuan dan pencabutan tersebut berkaitan dengan hak dan kewajiban


secara perdata atas pengesahan yayasan yang dicabut, maka juga bukan

do
gu

menjadi kewenangan dalam pemeriksaan pidana ini;


Menimbang, bahwa tentang tuntutan perampasan harta kekayaan/asset
In
Terdakwa berupa tanah dan bangunan Pondok Pesantren Tahfidz Madani
A

Boarding School Yayasan Manarul Huda Komplek Margasatwa Kelurahan Pasir


Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung dan asset/harta kekayaan Terdakwa
ah

lik

lainnya baik yang sudah disita maupun yang belum dilakukan penyitaan untuk
dilakukan pelelangan dan hasilnya diserahkan kepada Negara Cq. Pemerintah
m

ub

Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya dipergunakan untuk biaya sekolah dan
keberlangsungan hidup para anak korban dan bayi-bayinya, Majelis Hakim
ka

berpendapat bahwa tentang perampasan harta/asset tersebut tidak dapat


ep

dilakukan oleh karena harta/asset tersebut adalah bagian dari yayasan, yang
ah

pelaksanaan lelang, penjualan maupun tindakan lain dapat dilakukan setelah


R

dibubarkannya yayasan berdasarkan putusan Pengadilan yang akan dilakukan


es
M

oleh likuidator yang ditunjuk. Sedangkan dalam perkara ini tentang tuntutan
ng

on

Halaman 231 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembubaran yayasan tidak dapat dikabulkan sebagaimana telah

si
dipertimbangkan oleh karena harus diperiksa dan diputus secara perdata;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan untuk menyerahkan dan

ne
ng
menitipkan pengasuhan bayi-bayi dari anak-anak korban kejahatan Terdakwa
ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa
sebagaimana pendapat Ahli Nurafni, S.Psi., M.Psi., Psikolog, bahwa untuk

do
gu menghindari timbulnya trauma kepada para Korban dan anak Korban, maka
sebaiknya anak-anak dari para anak korban dan korban diserahkan kepada

In
A
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Majelis Hakim sependapat, terhadap anak-
anak dari korban dan anak korban agar diserahkan perawatannya kepada
ah

lik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini kepada UPT Perlindungan
Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat dengan dilakukan evaluasi secara
berkala. Apabila dari hasil evaluasi ternyata para korban dan anak korban
am

ub
sudah siap mental dan kejiwaan untuk menerima dan mengasuh kembali anak-
anaknya, dan situasinya telah memungkinkan, anak-anak tersebut
ep
dikembalikan kepada para korban dan para anak korban masing-masing. Hal
k

tersebut, bagaimanapun karena adanya ikatan antara ibu dan anaknya;


ah

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di


R

si
persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah sepeda motor

ne
ng

Yamaha Mio Z warna Hitam yang disita dari Terdakwa yang telah dipergunakan
untuk melakukan kejahatan, Majelis Hakim mempertimbangkan agar barang

do
gu

bukti sepeda motor tersebut dirampas untuk negara. Sedangkan barang bukti:
- 1 (satu). Lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VI Nomor
In
3205-LT-12052016-0246 tanggal 13 Mei 2016;
A

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205292901190011 atas


nama Saksi I;
ah

lik

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205291612070758 atas


nama A;
m

ub

- 2 (dua) kembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban IX Nomor
3205-LT-05092016-0405 tanggal 06 September 2006;
ka

- 1 (satu) lembar fotokopi kartu keluarga Nomor 320529181207076 atas nama


ep

Saksi IX;
ah

- 1 (satu) lembar fotokopy Akta kelahiran atas nama Anak korban II Nomor
R

3205-LT-19042016-0130 tanggal 20 April 2016;


es
M

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205291612070773 atas


ng

nama Saksi II;


on

Halaman 232 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama Anak korban X Nomor

si
3205-LT-29012011-0153 tanggal 11 Maret 2012;
- 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400411080036 atas

ne
ng
nama II;
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban XII Nomor

do
2556/2004 tanggal 15 September 2004;
gu - 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3277021711060379 atas
nama KS;

In
A
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban III Nomor
3211-LT-20022014-0004 tanggal 20 Februari 2004;
ah

lik
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3211110807130007 atas
nama AM;
- 1 (satu) lembar fotokopi akta Kelahiran atas nama N. Anak Korban IV
am

ub
Sepiasari Nomor 3205-LT-26122011-0399 tanggal 27 Desember 2012;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 32055400101080274 atas
ep
k

nama Saksi IV;


- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VI
ah

si
Widiyarahayu Nomor 3205-LT-26122011-1532, tanggal 2 Januari 2012;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205401509080003 atas

ne
ng

nama Saksi VI;


- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VII Nomor

do
3205-LT-08122011-0859 tanggal 8 Desember 2011;
gu

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205401806080008 atas


nama J;
In
A

- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VIIIola P.N.
Nomor 3205-LT-23082012-0143 tanggal 11 September 2013;
ah

lik

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400101080851 atas


nama Saksi VIII;
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban V Nomor
m

ub

3056/D/2003 tanggal 17 Maret 2003;


ka

- 1 (satu) lembar fotocopy Kartu keluarga Nomor 3205112111070058 atas


ep

nama Saksi XXI;


Tetap terlampir dalam berkas perkara, 1 (satu) buah KTP Nomor
ah

3273021908850020 atas nama Herry Wirawan, oleh karena KTP tersebut atas
es

nama Terdakwa dan disita dari Terdakwa, perlu ditetapkan dikembalikan


M

ng

kepada Terdakwa; 1 (satu) buah sarung warna hijau tua dan 1 (satu) buah sprei
on

Halaman 233 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
warna Merah Muda bergambar, yang telah digunakan untuk melakukan

si
kejahatan perlu ditetapkan agar dimusnahkan;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,

ne
ng
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
yang meringankan Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan sebagai berikut:

do
gu Bahwa Terdakwa sebagai pendidik dan pengasuh Pondok Pesantren
Manarul Huda seharusnya Anak Korban VIdungi, membimbing dan mendidik

In
A
anak-anak yang belajar dan mondok di Pondok Pesantrennya sehingga anak-
anak yang mondok dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, namun
ah

lik
Terdakwa justru memberi contoh yang tidak baik dan merusak masa depan
anak-anak di Pondok Pesantrennya;
Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan terganggunya
am

ub
perkembangan anak, dimana menurut ahli psikologi dengan sexual grooming
yang dilakukan Terdakwa dengan tahapan safety, understanding, fun dan
ep
influence, sehingga terhadap anak-anak:
k

1. Pada anak-anak yang langsung “disetubuhi” sebelum perjalanan ini maka


ah

akan terjadi kerusakan fungsi otaknya;


R

si
2. Jikapun terjadi pembentukan kenyamanan namun tidak sempurna dari awal,
misalnya dalam sistem kepercayaannya seorang muslim, hubungan

ne
ng

persetubuhan harus halal ditandai dengan terjalaninya rukun nikah, dalam


hal ini tidak demikian, sehingga masih ada pertanyaan anak-anak apakah

do
gu

dosa atau tidak, namun perilakunya dilakukan berulang-ulang, tanpa ada


masukan/informasi lain dari luar lingkungan mereka yang membuat pikiran
In
anak-anak yang menjadi terkungkung;
A

3. Pada kejadian pada anak, dampaknya tidak langsung terlihat, namun jika
hanya dikategoRikan sebagai trauma, yang terjadi bukan hanya trauma,
ah

lik

karena dari awal fungsi-fungsi otak untuk menilai dan mengolah sudah mulai
dirusak dengan contoh dan pengulangan;
m

ub

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa menimbulkan anak-anak dari para


anak korban sejak lahir kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari
ka

orang tuanya sebagaimana seharusnya anak-anak yang lahir pada umumnya


ep

dan pada akhirnya perawatan anak-anak tersebut akan melibatkan banyak


ah

pihak;
R

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa menimbulkan trauma dan


es
M

penderitaan pula terhadap keluarga korban maupun keluarga Terdakwa sendiri,


ng

on

Halaman 234 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
baik keluarga inti Para Korban maupun Terdakwa, yaitu isteri dan anak-anak

si
Terdakwa serta keluarga besar Terdakwa;
Bahwa perbuatan Terdakwa yang dilakukan di berbagai tempat,

ne
ng
diantaranya di Pondok Pesantren yang Terdakwa pimpin, dapat mencemarkan
lembaga pondok pesantren, dan dapat menyebabkan kekhawatiran orang tua
untuk mengirim anaknya belajar di Pondok Pesantren;

do
gu Keadaan yang meringankan:
Majelis Hakim berpendapat tidak ada keadaan yang meringankan diri

In
A
Terdakwa;
Menimbang, bahwa oleh karena Pasal 81 ayat (5) diterapkan kepada
ah

lik
Terdakwa, maka biaya perkara dibebankan kepada negara;
Memperhatikan, Pasal 81 ayat (1), ayat (3), ayat (5) jo Pasal 76D
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
am

ub
sebagaimana dirubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
ep
Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
k

2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang jo pasal 65 ayat (1)


ah

KUHP, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan


R

si
Restitusi Bagi Anak Yang Menjadi Korban Tindak Pidana, dan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-

ne
ng

undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

do
gu

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan


bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja melakukan
In
A

kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya yang


dilakukan pendidik menimbulkan korban lebih dari 1 (satu) orang
ah

lik

beberapa kali” sebagaimana dalam dakwaan primer;


2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
m

ub

penjara seumur hidup;


3. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
ka

4. Membebankan restitusi kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan


ep

dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, dengan perincian sebagai


berikut:
ah

- Anak Korban XI diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. K sejumlah


es

Rp.75.770.000,00 (tujuh puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh ribu
M

ng

on

Halaman 235 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan

si
penghitungan kerugian korban dari LPSK.
- Anak Korban III diwakili Kakek Kandungnya yang bernama Sdr. E

ne
ng
sejumlah Rp.22.535.000,00 (dua puluh dua juta lima ratus tiga puluh lima
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban dari LPSK;

do
gu - Anak Korban VIII diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi
VIII sejumlah Rp.20.523.000,00 (dua puluh juta lima ratus dua puluh tiga

In
A
ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan
penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ah

lik
- Anak Korban IX diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi IX
sejumlah Rp.29.497.000,00 (dua puluh sembilan juta empat ratus
sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian
am

ub
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Saksi I
ep
k

sejumlah Rp.8.604.064,00 (delapan juta enam ratus empat ribu enam


puluh empat rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta
ah

R
rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;

si
- Anak Korban Anak korban II diwakili Ayah Kandungnya yang bernama

ne
ng

Saksi II sejumlah Rp.14.139.000,00 (empat belas juta seratus tiga puluh


sembilan ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta
rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;

do
gu

- Anak Korban Anak korban X diwakili Ibu Kandungnya yang bernama


Sdri. L sejumlah Rp.9.872.368,00 (sembilan juta delapan ratus tujuh
In
A

puluh dua ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan
pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian
ah

korban dari LPSK;


lik

- Anak Korban XII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi XII
sejumlah Rp.85.830.000,00 (delapan puluh lima juta delapan ratus tiga
m

ub

puluh ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian


dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
ka

ep

- Anak Korban VII diwakili Ibu Kandungnya yang bernama Sdri. Saksi VII
sejumlah Rp.11.378.000,00 (sebelas juta tiga ratus tujuh puluh delapan
ah

ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan


R

es

penghitungan kerugian korban dari LPSK;


M

ng

on

Halaman 236 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Anak Korban VI diwakili Ayah Kandungnya yang bernama Sdr. Saksi VI

si
sejumlah Rp.17.724.377,00 (tujuh belas juta tujuh ratus dua puluh empat
ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan pertimbangan penilaian

ne
ng
restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;
- Anak Korban Anak Korban IV diwakili Ibu Kandungnya yang bernama

do
Sdri. AY sejumlah Rp.19.663.000,00 (sembilan belas juta enam ratus
gu enam puluh tiga ribu rupiah) dengan pertimbangan penilaian restitusi
serta rincian dan penghitungan kerugian korban dari LPSK;

In
A
- Anak Korban V sejumlah Rp.15.991.377,00 (lima belas juga sembilan
ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dengan
ah

lik
pertimbangan penilaian restitusi serta rincian dan penghitungan kerugian
korban dari LPSK;
5. Menetapkan 9 (sembilan) orang anak dari para korban dan anak korban
am

ub
agar diserahkan perawatannya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat cq.
UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat dengan
ep
k

dilakukan evaluasi secara berkala. Apabila dari hasil evaluasi ternyata para
korban dan anak korban sudah siap mental dan kejiwaan untuk menerima
ah

R
dan mengasuh kembali anak-anaknya, dan situasinya telah memungkinkan,

si
anak-anak tersebut dikembalikan kepada para anak korban masing-masing;

ne
ng

6. Menetapkan barang bukti berupa:


1) 1 (satu) buah sepeda motor Yamaha Mio Z warna Hitam, dirampas
untuk negara;

do
gu

2) Barang bukti berupa:


- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VI
In
A

Nomor 3205-LT-12052016-0246 tanggal 13 Mei 2016;


- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205292901190011
ah

atas nama Saksi I


lik

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205291612070758


atas nama A;
m

ub

- 2 (dua) kembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban IX


Nomor 3205-LT-05092016-0405 tanggal 06 September 2006;
ka

ep

- 1 (satu) lembar fotokopi kartu keluarga Nomor 320529181207076


atas nama Saksi IX;
ah

- 1 (satu) lembar fotokopy Akta kelahiran atas nama Anak korban II


R

es

Nomor 3205-LT-19042016-0130 tanggal 20 April 2016;


M

ng

on

Halaman 237 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu keluarga Nomor 3205291612070773

si
atas nama Saksi II;
- 1 (satu) lembar fotokopi akta kelahiran atas nama Anak korban X

ne
ng
Nomor 3205-LT-29012011-0153 tanggal 11 Maret 2012;
- 2 (dua) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400411080036

do
atas nama II;
gu - 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban XII
Nomor 2556/2004 tanggal 15 September 2004;

In
A
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3277021711060379
atas nama KS;
ah

lik
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban III
Nomor 3211-LT-20022014-0004 tanggal 20 Februari 2004;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3211110807130007
am

ub
atas nama AM;
- 1 (satu) lembar fotokopi akta Kelahiran atas nama Anak Korban IV
ep
k

Nomor 3205-LT-26122011-0399 tanggal 27 Desember 2012;


- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 32055400101080274
ah

si
atas nama Saksi IV;
- 1 (satu) lembar fotokopi Akta Kelahiran atas nama Anak Korban VI

ne
ng

Nomor 3205-LT-26122011-1532, tanggal 2 Januari 2012;


- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205401509080003

do
atas nama Saksi VI;
gu

- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VII
Nomor 3205-LT-08122011-0859 tanggal 8 Desember 2011;
In
A

- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205401806080008


atas nama J;
ah

lik

- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban VIII
Nomor 3205-LT-23082012-0143 tanggal 11 September 2013;
- 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3205400101080851
m

ub

atas nama Saksi VIII;


ka

- 1 (satu) lembar fotokopi Akta kelahiran atas nama Anak Korban V


ep

Nomor 3056/D/2003 tanggal 17 Maret 2003;


- 1 (satu) lembar fotocopy Kartu keluarga Nomor 3205112111070058
ah

atas nama Saksi XXI;


es

Tetap terlampir dalam berkas perkara,


M

ng

on

Halaman 238 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) 1 (satu) buah Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor 3273021908850020

si
atas nama Herry Wirawan, dikembalikan kepada Terdakwa;
4) 1 (satu) buah sarung warna hijau tua dan 1 (satu) buah sprei warna

ne
ng
Merah Muda bergambar, dimusnahkan;
7. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

do
gu Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Bandung, pada hari Kamis, tanggal 3 Pebruari 2022, oleh
kami, Yohannes Purnomo Suryo Adi, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Ketua,

In
A
Riyanto Aloysius, S.H., M.H. dan Eman Sulaeman, S.H., masing-masing sebagai
Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
ah

lik
Selasa, tanggal 15 Pebruari 2022 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para
Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Endang Misbah, S.H., Panitera Pengganti
am

ub
pada Pengadilan Negeri Bandung, serta dihadiri oleh Dr. Saksi XXI N. Mulyana,
S.H., M.H., Sugeng Hariadi, S.H., M.H., Agus Mujoko, S.H., M.H., Agatha
Corsina Wangge, S.H., M.H., Rika Fitria Nirmala, S.H., M.H., Penuntut Umum
ep
k

dan Terdakwa didampingi Tim Penasihat Hukum Terdakwa;


ah

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


R

si
ne
ng

Riyanto Aloysius, S.H., M.H. Y. Purnomo Suryo Adi, S.H., M.Hum.

do
gu

Eman Sulaeman, S.H.


Panitera Pengganti,
In
A
ah

lik

Endang Misbah, S.H.


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 239 dari 239 Putusan Nomor 989/Pid.Sus/2021/PN Bdg


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239

Anda mungkin juga menyukai