Anda di halaman 1dari 79

DIKLAT PEMBUATAN DOKUMEN

HUKUM

BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH, MH


bambangtjatur@ummgl.ac.id

1
1. CONTOH SURAT KUASA KHUSUS SEBAGAI
PENGGUGAT

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Agama :
Alamat :

Dengan ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya tersebut


dibawah dengan memberikan kuasa kepada :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :

Advokat, dengan ijin ………….berkantor di Kantor………………, dapat


bertindak bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi kuasa mewakili sebagai PENGGUGAT
didalam mengajukan gugatan………………………………, melawan :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Alamat :
Sebagai TERGUGAT Di Pengadilan……………………………...

Untuk itu yang diberi kuasa dikuasakan untuk menghadap dan menghadiri
semua tahapan persidangan di Pengadilan………………, menghadap
pejabat, instansi, hakim, menerima, mengajukan dan menanda tangani surat-

2
surat, melakukan mediasi, surat gugatan, Replik, memohon atau mengangkat
sita jaminan, mengajukan atau menolak saksi-saksi, mengajukan bukti-bukti
tertulis, mengajukan kesimpulan, dapat mengadakan perdamaian dengan
syarat syarat yang dianggap baik oleh yang memberi kuasa, meminta
penetapan atau putusan, melaksanakan/menunda Putusan /Eksekusi,
melakukan somasi, dapat mengambil segala tindakan yang penting, perlu
dan berguna sehubungan dengan menjalankan perkara ini yang di
perkenankan dan diperbolehkan menurut Hukum Acara Perdata/HIR
meskipun disini tidak disebutkan satu persatu yang semuanya demi kebaikan
dan keuntungan pemberi kuasa, dapat menyatakan dan atau mengajukan
Banding dan Kasasi serta Peninjauan Kembali.

Untuk itu kuasa diberi hak substitusi baik sebagian atau seluruhnya dan
kemudian dapat menariknya kembali kepada orang lain.

Kota………,Tgl, Bulan, Tahun

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

(………………………………) (………………………………)

3
2. CONTOH SURAT KUASA KHUSUS SEBAGAI
TERGUGAT

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Agama :
Alamat :

Dengan ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya tersebut


dibawah dengan memberikan kuasa kepada :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :

Advokat, dengan ijin ………….berkantor di Kantor………………, dapat


bertindak bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi kuasa mewakili sebagai TERGUGAT
didalam Perkara No……/Pdt.G/20…/PN…….., tanggal…………mengenai
………………..,melawan :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Alamat :
Sebagai PENGGUGAT Di Pengadilan……………………………...

4
Untuk mengajukan gugatan balik (Rekonpensi) terhadap…………….
(nama) alamat…………. Serta untuk mengajukan tuntutan ganti rugi, bunga
dan uang paksa terhadap……………… tersebut.

Untuk melakukan Sita Jaminan atas tanah dan rumah sdr…………


(Penggugat) yang terletak di jalan …………….

Untuk itu yang diberi kuasa dikuasakan untuk menghadap dan menghadiri
semua tahapan persidangan di Pengadilan………………, menghadap
pejabat, instansi, hakim, menerima, mengajukan dan menanda tangani surat-
surat, melakukan mediasi, Jawaban Tergugat, Duplik, memohon atau
mengangkat sita jaminan, mengajukan atau menolak saksi-saksi,
mengajukan bukti-bukti tertulis, mengajukan kesimpulan, dapat mengadakan
perdamaian dengan syarat syarat yang dianggap baik oleh yang memberi
kuasa, meminta penetapan atau putusan, melaksanakan/menunda Putusan
/Eksekusi, melakukan somasi, dapat mengambil segala tindakan yang
penting, perlu dan berguna sehubungan dengan menjalankan perkara ini
yang di perkenankan dan diperbolehkan menurut Hukum Acara Perdata/HIR
meskipun disini tidak disebutkan satu persatu yang semuanya demi kebaikan
dan keuntungan pemberi kuasa, dapat menyatakan dan atau mengajukan
Banding dan Kasasi serta Peninjauan Kembali.

Untuk itu kuasa diberi hak substitusi baik sebagian atau seluruhnya dan
kemudian dapat menariknya kembali kepada orang lain.

Kota………,Tgl, Bulan, Tahun

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

(………………………………) (………………………………)

5
3. CONTOH SURAT KUASA KHUSUS UNTUK
BANDING PERKARA PERDATA

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Agama :
Alamat :

Dengan ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya tersebut


dibawah dengan memberikan kuasa kepada :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :

Advokat, dengan ijin ………….berkantor di Kantor………………, dapat


bertindak bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

KHUSUS
Untuk memohon bnding terhadap Putusan Pengadilan ………..di
……….pada tanggal ………..nomor ………..Perdata dalam perkara perdata
antara …………. Sebagai PENGGUGAT melawan ……………sebagai
TERGUGAT, kepada Pengadilan Tinggi di…………… :

Untuk itu penerima kuasa diberi hak (wewenang) untuk :


1. Menyatakan kehendak kami di muka Pengadilan ………..yang
bersangkutan…………………………..;
2. Membaca berkas perkaranya dengan mengutip hal-hal yang
dipandang penting untuk menyusun “memori van appel” (penjelasan
tentang permohonannya naik banding)………………………….;
3. Menyusun Memorinya………………………….;

6
4. Berhubungan atau menghadap kepada instansi Pemerintah Daerah
ataupun lain-lainnya yang dipandang ada hubungannya dengan
perkara perdata ini, dan akhirnya……………………..;
5. Mengerjakan segala sesuatu yang menurut perundang-undangan
diperbolehkan untuk keperluan naik banding ini. Pekerjaan tersebut
kami serahkan dengan hak penuh untuk dimana perlu melimpahkan
kekuasaannya kepada orang lain (Hak Substitusi)……………….;

Dapat mengambil segala tindakan yang penting, perlu dan berguna


sehubungan dengan menjalankan perkara ini yang di perkenankan dan
diperbolehkan menurut Hukum Acara Perdata/HIR meskipun disini tidak
disebutkan satu persatu yang semuanya demi kebaikan dan keuntungan
pemberi kuasa.

Kota………,Tgl, Bulan, Tahun

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

(………………………………) (………………………………)

7
4. CONTOH SURAT KUASA KHUSUS UNTUK
KASASI PERKARA PERDATA

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Agama :
Alamat :

Dengan ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya tersebut


dibawah dengan memberikan kuasa kepada :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :

Advokat, dengan ijin ………….berkantor di Kantor………………, dapat


bertindak bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa sebagai Pemohon Kasasi atau
Pemohon dahulu TERBANDING dan PENGGUGAT;
Mengajukan permohonan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung R.I
terhadap Putusan Pengadilan Tinggi……….. dengan putusan
Pengadilan Negeri ……….dengan putusan tanggal ………Nomor
…../Pdt.G/20…/PN…..melawan sdr…………sebagai TERMOHON
KASASI dahulu PEMBANDING dan TERGUGAT, mengenai
perkara……………
Penerima Kuasa diberi kuasa untuk menghadap sidang pada Tingkat
Kasasi di Mahkamah Agung R.I Jakarta dan memberi jawaban-
jawaban, membuat, menyusun, menandatangani, mengajukan Memori
Kasasi serta mengurus surat-surat yang berhubungan dengan perkara

8
itu dan memberikan keterangan-keterangan seperlunya yang dianggap
baik dan berguna di dalam mengurus perkara tersebut.

Surat Kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi.

Kota………,Tgl, Bulan, Tahun

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

(………………………………) (………………………………)

9
5. CONTOH SURAT KUASA LIMPAHAN PERKARA
PERDATA

SURAT KUASA LIMPAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Alamat :
Berkantor :
Dengan ini melimpahkan kekuasaannya (substitusi) kepada :
Nama :
Tempat tgl lahir :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Kewarganegaraan :
Alamat :

Berkantor :
Dalam arti kata seluas-luasnya untuk mewakili yang membubuhi tanda
tangan di bawah ini guna menghadap siding di Pengadilan
………….di……. pada tanggal …………dan siding-sidang selanjutnya,
sebagai PENGGUGAT/TERGUGAT dalam perkara perdata
melawan………….. terdaftar dalam perkara nomor…………………;
Selanjutnya pada hari sidang tersebut ia dapat menghadap pada
Pengadilan…….., disana menghaturkan keterangan-keterangan, membantah,
menerima, menolak sumpah, mohon menunda sidang, mohon putusan,
dengan pendek kata melakukan segala daya upaya menurut hukum, yang
olehnya dipandang perlu dan bermanfaat bagi PENGGUGAT/TERGUGAT,
sebagaimana dimaksudkan dalam pokok surat kuasa.

Kota………,Tgl, Bulan, Tahun


Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

(………………………………) (………………………………)

10
6. CONTOH SURAT PENUNJUKAN MAJELIS HAKIM

Nomor……………/20…./Pdt/PN…………

PENETAPAN

Kami, Ketua Pengadilan Negeri di ………………..telah membaca


surat gugatan yang didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri
di …………..tanggal ……………..dengan No……./20…/Pdt/
PN…..antara…………………sebagai PENGGUGAT.

Melawan

…………………..sebagai TERGUGAT.
Menimbang, bahwa untuk memeriksa dan mengadili perkara
tersebut, perlu menunjuk sebuah majelis hakim, yang susunannya
akan ditentukan di bawah ini :

Mengingat ketentuan undang-undang yang bersangkutan;

Menetapkan :

Menunjukkan majelis hakim, yang terdiri dari :


………………………………sebagai hakim Ketua,……………….
Dan……………………sebagai hakim anggota, untuk memeriksa
dan mengadili perkara di atas.

Demikian ditetapkan di……………pada tanggal………………..

Ketua Pengadilan ………….

(……………………….)

11
7. CONTOH SURAT PENETAPAN HARI SIDANG
Nomor……………………./20…./Pdt/PN………..

PENETAPAN

Kami, Ketua majelis hakim Pengadilan ………di………telah


membaca penetapan Ketua Pengadilan………..tersebut tanggal…..
No……….telah membaca pada surat gugatan yang bersangkuta,
antara :
……………………….., sebagai PENGGUGAT.

Melawan

……………………….., sebagai TERGUGAT.


Menimbang, bahwa untuk memeriksa perkara tersebut perlu
ditentukan hari persidangan, pada hari mana kedua belah pihak
harus hadir guna didengar keterangan masing-masing;
Mengingat pasal-pasal dari undang-undang yang bersangkutan;

Menetapkan :

Persidangan dalam perkara tersebut pada hari……….., tanggal…...


jam…………;
Memerintahkan untuk memanggil kedua belah pihak pada hari
persidangan di atas dengan membawa saksi-saksi yang mereka
ingin ajukan dalam perkara terebut;
Memerintahkan supaya kepada pihak TERGUGAT diserahkan
turunan dari surat gugatan yang bersangkutan, dengan
memberitahukan kepadanya, bahwa ia dapat menjawab gugatan itu
dengan surat yang ditandatangani olehnya atau orang yang diberi
kuasa olehnya dan diajukan di muka persidangan tersebut;
Menetapkan bahwa tenggang antara hari panggilan dan hari
persidangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari;

Demikian ditetapkan di………….., pada tanggal……………….

Ketua Majelis Hakim


Pengadilan……………….

(………………………….)
12
8. CONTOH SURAT PANGGILAN

No. :……../……../Pdt…./PN……

SURAT PANGGILAN

Pada hari ini……………tanggal………….saya panitera


(Pengganti) pada Pengadilan ………di……….ditunjuk oleh dan
guna memenuhi perintah Ketua (Majelis Hakim) Pengadilan …….
Tersebut, sebagaimana termuat dalam surat ketetapannya
tertanggal………..No…………., untuk melaksanakan pekerjaan
sebagai sita pengganti;

TELAH MEMANGGIL KEPADA :


1………………………., bertempat tinggal di……………di mana
bertemu dan berbicara, dengan dia sendiri (jika tidak bertemu
dengan kepada desa), sebagai PENGGUGAT.
2………………………., bertempat tinggal di………….. dimana
saja saya bertemu dan berbicara dengan dia sendiri (jika tidak
bertemu, dengan kepala desa), sebagai TERGUGAT;
Untuk datang menghadap di muka persidangan Pengadilan………
di…………pada hari…………..tanggal……….jam………..pagi,
untuk didengar mereka dalam perkara tersebut dengan membawa
Saksi-saksi yang mereka ingin supaya didengar dan surat-surat
yang mereka ingin ajukan sebagai bukti.
Kepada TERGUGAT tersebut, saya serahkan sehelai turunan
bermeterai cukup daripada surat gugatan dengan pemberitahuan
bahwa jika ia menghendaki dapat menjawab gugatan itu dengan
tertulis yang ditandatangani, baik oleh sendiri, maupun oleh
kuasanya dan diserahkan di muka persidangan tersebut.

Pihak PENGGUGAT/TERGUGAT yang menyerahkan

(…………………………………) (…………………………..)

13
9. CONTOH SURAT PANGGILAN SAKSI

No. :……../……../Pdt…./PN……

SURAT PANGGILAN

Pada hari ini……………tanggal………….saya panitera


(Pengganti) pada Pengadilan ………di……….ditunjuk oleh dan
guna memenuhi perintah Ketua (Majelis Hakim) Pengadilan …….
Tersebut, sebagaimana termuat dalam surat ketetapannya
tertanggal………..No…………., untuk melaksanakan pekerjaan
sebagai sita pengganti;

TELAH MEMANGGIL KEPADA :

………………………., bertempat tinggal di……………di mana


bertemu dan berbicara, dengan dia sendiri (jika tidak bertemu
dengan kepada desa), untuk dating menghadap di muka
persidangan Pengadilan………….di………..pada hari…………
tanggal……..jam…….untuk didengar keterangan sebagai SAKSI
dalam perkara antara………….sebagai PENGGUGAT/
TERGUGAT melawan…………..sebagai TERGUGAT/
PENGGUGAT yang diperiksa oleh Pengadilan………..tersebut
pada waktu yang telah ditentukan diatas.

yang menjalankan pekerjaan

(…………………………..)

14
10. CONTOH SURAT GUGATAN PTUN.

Semarang, 22 Desember 2014.


Nomor : 123/Adv-BTI/G-TUN/XII/2014
Lamp. : 1 (satu) Surat Kuasa Khusus
Perihal : Gugatan terhadap Surat Keputusan Bupati
Magelang Nomor: 821.2/123/KEP/13/2014 tanggal
26 September 2014 tentang Pemberhentian
Dalam Jabatan Struktural Eselon III Dan IV Dan
Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan
Struktural Eselon IV Dan V Atas Nama Dwi
Koendarto, S.Sos NIP. 196404081986071001 Dan
Kawan-Kawan Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Magelang

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang
Jalan Abdul Rahman Saleh No. 89 Kodepos 50145
Cq
Majelis Hakim yang memeriksa Perkara No. 088/G/2014/PTUN.Smg

di
S E M A R A N G.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :
1. Nama : DWI KOENDARTO, S.Sos
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19640408 198607 1 001
Kewarganegaraan : Indonesia
Berdomisili : Jl Rama No. 4 RT. 009 RW 006 Kelurahan
Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota
Magelang, mohon selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT. I.

2. Nama : SUSANTO, S.H., M.M


Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19641014 198603 1 011
Kewarganegaraan : Indonesia
Berdomisili : Dusun Windusari Utara, RT 007 RW 003 Desa

15
Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten
Magelang, mohon selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT. II.

3. Nama : UNTUNG SUJOKO, S.IP


Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19710707 199101 1 002
Kewarganegaraan : Indonesia
Berdomisili : Jl. Manggis RT 002 RW 002 Perumnas Kalinegoro,
Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mohon
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT. III.
4. Nama : Dra. NURHIDAYATI, M.H
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19650109 199103 2 005
Kewarganegaraan : Indonesia
Berdomisili : Dusun Kalangan RT 001 RW 005 Desa Sidomulyo
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang,
mohon selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
IV.

5. Nama : ASYHARI, S.Sos, M.Si


Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19601210 198012 1 004
Kewarganegaraan : Indonesia
Berdomisili : Wates Losari RT 05 RW 02 Desa Losari,
Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, mohon
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT. V.

6. Nama : R. ANDIE WIBOWO, S.STP.,M.Si


Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
NIP : 19761028 199602 1 002
Kewarganegaraan Indonesia
Berdomisili : Mlaten, Pandowoharjo, Sleman, Kab. Sleman, DI.
Yogyakarta, mohon selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT. VI.

Kesemuanya mohon selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 November 2014,


memberikan kuasa kepada

16
--------------------------1. H. BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH., MH
2. LILIS SRI RAHAYU K, SH.------------------------------------------
Masing-masing Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat pada Kantor Advokat &
Konsultan Hukum “BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH., MH. DAN REKAN” beralamat
di Jl. Sunan Kalijaga No. 1, Kota Magelang.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :

Nama : BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH.


Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 50, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang
Provinsii Jawa Tengah.
Mohon selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.

1. OBYEK SENGKETA
Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor : 821.2/123/KEP/13/2014 tanggal 26
September 2014 tentang Pemberhentian Dalam Jabatan Struktural Eselon III Dan IV
Dan Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan Struktural Eselon IV Dan V Atas
Nama Dwi Koendarto, S.Sos NIP. 196404081986071001 Dan Kawan-Kawan Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang, khusus atas nama untuk 6 orang yaitu
: Dwi Koendarto,S.Sos, Susanto, SH, MM, Untung Sujoko, S.IP, Dra. Nurhidayati,
MH, Asyhari, S.Sos, M.Si, dan R. Andi Wibowo, S.STP, M.SI.

2. KOPETENSI
Berdasarkan pada ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, bahwa ”Seseorang atau badan hukum
perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang
berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
dan/atau rehabilitasi”.

3. KEPENTINGAN PENGGUGAT
Bahwa PARA PENGGUGAT adalah Pegawai Negeri Sipil yang sebelumnya
menduduki jabatan structural eselon III.b dan IV.a yang diangkat dengan Surat
Keputusan Bupati Magelang, yaitu :
1. Dwi Koendarto, S. Sos, dengan jabatan Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral pada DPU dan ESDM dengan eselon III.b.
2. Susanto, SH, MM, dengan jabatan Kepala Bidang Hubungan Ketenagakerjaan,
Pengawasan dan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan
Transmigrasi, dengann eselon III.b.
3. Untung Sujoko, S.IP, dengann jabatan Sekretaris Kecamatan Salaman dengan
17
eselon III.b.
4. Dra. Nurhidayati, MH, dengan jabatan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Desa pada Kecamatan Salaman dengan eselon IV.a
5. Asyhari, S.Sos, M.Si, dengan jabatan Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban dan
Kesejahteraan Rakyat pada Kecamatan Grabag dengan eselon IV.a
6. R/ Andie Wibowo, S.STP, M.Si, dengan jabatan Kasubbid Pengkajian dan
Pengembangan Potensi Penanaman Modal pada Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu dengan eselon IV.a.

Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor : 821.2/123/KEP/


13/2014 tanggal 26 September 2014 tentang Pemberhentian Dalam Jabatan
Struktural Eselon III Dan IV Dan Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan
Struktural Eselon IV Dan V Atas Nama Dwi Koendarto, S.Sos NIP.
196404081986071001 Dan Kawan-Kawan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Magelang. Telah dilakukan pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
lebih rendah kepada 10 (sepuluh) pejabat struktural di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Magelang secara sewenang-wenang dan tanpa melalui prosedur
administrasi kepegawaian yang benar.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PENGGUGAT telah memenuhi syarat
kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan kepada TERGUGAT
atas diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor : 821.2/123/KEP/
13/2014 tanggal 26 September 2014 tentang Pemberhentian Dalam Jabatan
Struktural Eselon III Dan IV Dan Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan
Struktural Eselon IV Dan V Atas Nama Dwi Koendarto, S.Sos NIP.
196404081986071001 Dan Kawan-Kawan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Magelang.

IV. TENGGANG WAKTU

Bahwa Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor : 821.2/123/


KEP/13/2014 tanggal 26 September 2014 tentang Pemberhentian
Dalam Jabatan Struktural Eselon III Dan IV Dan Pengangkatan/
Penunjukan Dalam Jabatan Struktural Eselon IV Dan V Atas Nama
Dwi Koendarto, S.Sos NIP. 196404081986071001 Dan Kawan-
Kawan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang mulai
berlaku sejak tanggal pelantikan yang telah dilaksanakan tanggal 27
September 2014 sesuai surat undangan Kepala Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Magelang, sehingga berdasarkan ketentuan
dalam Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, bahwa “Gugatan dapat diajukan hanya
dalam tenggang waktu Sembilan puluh (90) hari terhitung sejak saat
18
diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara”, maka batas waktu pengajuan gugatan terhadap
Surat Keputusan Bupati Magelang Nomor : 821.2/123/KEP/13/2014
tanggal 26 September 2014 tentang Pemberhentian Dalam Jabatan
Struktural Eselon III Dan IV Dan Pengangkatan/ Penunjukan Dalam
Jabatan Struktural Eselon IV Dan V Atas Nama Dwi Koendarto, S.Sos
NIP. 196404081986071001 Dan Kawan-Kawan Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Magelang adalah tanggal 27 Desember 2014.

POSITA/ DASAR-DASAR PERMOHONAN.


1. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah Para Pegawai Negeri Sipil di Jajaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang yang telah melaksanakan
pekerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Peraturan yang
berlaku bagi seorang Pegawai Negeri Sipil tanpa melakukan suatu
Pelanggaran atau kesalahan sama sekali.

2. Bahwa PARA PENGGUGAT sebelumnya adalah bekerja sebagai


Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang pada
bagian, yaitu :
a. DWI KOENDARTO, S.Sos/PENGGUGAT. I, NIP. 19640408 198607
1 001, dan jabatan dahulu adalah sebagai Kepala Bidang Energi dan
Sumber Daya Mineral pada DPU dan ESDM Eselon III.b
b. SUSANTO, SH, MH/PENGGUGAT. II, NIP. 19641014 198603 1 011,
dan jabatan dahulu adalah sebagai Kepala Bidang Hubungan
Ketenagakerjaan, Pengawasan dan Tenaga Kerja pada Dinas
Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Eselon III.b
c. UNTUNG SUJOKO, S.IP/PENGGUGAT. III, NIP. 19710707 199101 1
002, dan jabatan dahulu adalah sebagai Sekretaris, Kecamatan
Salaman, Eselon III.b
d. Dra. NURHIDAYATI, M.H/PENGGUGAT.IV, NIP. 19650109 199103
2 005, dan jabatan dahulu adalah sebagai Kepala Seksi
Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Kecamatan Salaman, Eselon
IV.a
e. ASYHARI, S.Sos, M.Si/PENGGUGAT.V, NIP. 19601210 198012 1
004, dan jabatan dahulu adalah sebagai Kepala Seksi Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Kesejahteraan Rakyat pada Kecamatan
Grabag, Eselon IV.a
f. R. ANDIE WIBOWO, S.STP.,M.Si/PENGGUGAT. VI, NIP. 19761028
199602 1 002, dan jabatan dahulu adalah sebagai Kepala Subbidang
Pengkajian dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal pada
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu,Eselon
IV.a

19
3. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Magelang/TERGUGAT
Nomor : 821.2/123/KEP/13/2014 tanggal 26 September 2014 tentang
Pemberhentian Dalam Jabatan Struktural Eselon III Dan IV Dan
Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan Struktural Eselon IV Dan V
Atas Nama Dwi Koendarto, S.Sos NIP. 196404081986071001 Dan
Kawan-Kawan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang telah
dilakukan pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah kepada 10 (sepuluh) PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Magelang, termasuk kepada PARA PENGGUGAT.

4. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan TERGUGAT tersebut kemudian 6


orang/PARA PENGGUGAT telah di lakukan pemindahan jabatan dalam
rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah oleh TERGUGAT,
dengan jabatan sekarang yaitu :
a. DWI KOENDARTO, S.Sos/PENGGUGAT. I, NIP. 19640408 198607
1 001, dan telah dipindahkan dengan jabatan sekarang adalah
sebagai Kepala Seksi Potensi Wilayah pada Kecamatan Mungkid,
dengan Eselon IV.a.
b. SUSANTO, SH, MH/PENGGUGAT. II, NIP. 19641014 198603 1 011,
dan telah dipindahkan dengan jabatan sekarang adalah sebagai
Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Kesejahteraan
Rakyat pada Kecamatan Secang, dengan Eselon IV.a.
c. UNTUNG SUJOKO, S.IP/PENGGUGAT. III, NIP. 19710707 199101 1
002, dan telah dipindahkan dengan jabatan sekarang adalah sebagai
Kepala Seksi Potensi Wilayah pada Kecamatan Candimulyo, dengan
Eselon IV.a
d. Dra. NURHIDAYATI, M.H/PENGGUGAT.IV, NIP. 19650109 199103
2 005, dan telah dipindahkan dengan jabatan sekarang adalah
sebagai Kasubbag TU pada Balai Pelayanan Keluarga Sejahtera
Kecamatan Borobudur, dengan Eselon IV.b.
e. ASYHARI, S.Sos, M.Si/PENGGUGAT.V, NIP. 19601210 198012 1
004, dan telah dipindahkan dengan jabatan sekarang adalah sebagai
Kasubbag TU pada Puskesmas Secang I, dengan Eselon IV.b
f. R. ANDIE WIBOWO, S.STP.,M.Si/PENGGUGAT. VI, NIP. 19761028
199602 1 002, dan telah dipindahkan dengan jabatan sekarang
adalah sebagai Kasubbag Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan pada Kecamatan Srumbung, dengan Eselon IV.b

5. Bahwa untuk PENGGUGAT. IV sampai sekarang ini belum dilantik


dengan jabatannya yang baru tersebut karena pada waktu dilantik secara
bersama-sama berhalangan hadir dan ketika akan dilantik tersendiri
merasa keberatan karena tidak pernah melakukan kesalahan ataupun
pelanggaran disiplin sebagai Pegawai Negeri Sipil maka tidak bersedia
atau keberatan untuk dilantik dan hingga sekarang ini tidak melaksanakan

20
tugasnya di jabatan yang baru di Kasubbag TU pada Balai Pelayanan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kecamatan Borobudur
dengan Eselon IV.b akan tetapi memilih bertugas di Satuan Kerja
Pimpinan Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Kabupaten Magelang dengan tidak mau mengambil gaji nya sama sekali
hingga sekarang ini, sementara PARA PENGGUGAT. I, II, III, IV dan V
telah dilantik dan menjalankan tugasnya sesuai dengan Surat Keputusan
TERGUGAT tersebut.

6. Bahwa pada hakikatnya pemindahan dalam rangka penurunan jabatan


setingkat lebih rendah merupakan penjatuhan hukuman disiplin berat
PNS sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (4) huruf b. Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil, bahwa “Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c. terdiri dari : b. pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah” dan bukanlah dalam rangka
penyegaran atau rotasi jabatan biasa berdasarkan atas kebutuhan
organisasi.

7. Penjatuhan hukuman disiplin berat berupa pemindahan dalam rangka


penurunan jabatan setingkat lebih rendah tersebut cacat hukum dan
tidak prosedural karena :
a. Tidak dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh atasan langsung
atau pejabat yang berwenang yang hasilnya dituangkan ke dalam
Berita Acara yang ditandangani oleh pejabat pemeriksa dan PNS
yang diperiksa. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 23
ayat (1), Pasal 24 ayat (1) dan (2) dan Pasal 28 PP Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

- Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 23 ayat (1) PP Nomor


53 Tahun 2010 “PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung untuk dilakukan
pemeriksaan”.
Faktanya PARA PENGGUGAT tidak pernah dipanggil secara
tertulis oleh atasan langsung masing-masing untuk dilakukan
pemeriksaan atas dugaan pelanggaran disiplin berat.

- Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 24 ayat (1) PP Nomor


53 Tahun 2010 “Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap
atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu PNS yang
diduga melakukan pelanggaran disiplin”.
21
Faktanya PARA PENGGUGAT tidak pernah diperiksa oleh atasan
langsung masing-masing dalam dugaan adanya pelanggaran
disiplin berat.

- Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 24 ayat (2) PP Nomor


53 Tahun 2010 “Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan dalam
bentuk Berita Acara Pemeriksaan”
Faktanya PARA PENGGUGAT tidak pernah diperiksa dan
menandatangani Berita Acara Pemeriksaan dugaan pelanggaran
disiplin berat.

- Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 28 ayat (1) PP Nomor


53 Tahun 2010 “Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (2) harus ditandatangani oleh pejabat yang
memeriksa dan PNS yang diperiksa”.
Faktanya tidak adanya Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh PNS yang diperiksa dan pejabat pemeriksa.

b. Bahwa penjatuhan hukuman disiplin tidak ditetapkan dengan


Keputusan pejabat yang berwenang. Hal tersebut tidak sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 31 ayat (1) PP Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, bahwa “Setiap
penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan pejabat
yang berwenang menghukum”.
Faktanya adalah PARA PENGGUGAT tidak diberikan Keputusan
pejabat yang berwenang tentang Penjatuhan hukuman disiplin
berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah.

8. Bahwa PARA PENGGUGAT telah melakukan upaya administratif


karena merasa keberatan atas ditetapkannya Surat Keputusan Bupati
Magelang/ TERGUGAT Nomor : 821.2/123/KEP/13/ 2014 tanggal 26
September 2014 tentang Pemberhentian Dalam Jabatan Struktural
Eselon III Dan IV Dan Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan
Struktural Eselon IV Dan V Atas Nama Dwi Koendarto, S.Sos NIP.
196404081986071001 Dan Kawan-Kawan Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Magelang dengan:

a. Menyampaikan surat kepada Bupati Magelang/TERGUGAT dengan


tembusan Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Plt. Sekretaris
22
Daerah, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah tertanggal 28
Oktober 2014 yang telah diterima oleh pengagenda surat masuk
pada tanggal 29 Oktober 2014, namun sampai dengan gugatan ini
diajukan tidak pernah ada tanggapan sama sekali dari TERGUGAT.
b. Menyampaikan somasi atau tegoran I pada hari Jumat tanggal 12
Desember 2014 dan Somasi atau tegoran II pada hari Rabu tanggal
17 Desember 2014, kepada Bupati Magelang/TERGUGAT dengan
tembusan Menteri Dalam Negeri RI, Gubernur Jawa Tengah, Ketua
DPRD Kabupaten Magelang, dan Ketua Ombusman Jateng dan DIY,
namun sampai dengan gugatan ini diajukan tidak pernah ada
tanggapan sama sekali dari TERGUGAT.

9. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat keputusan oleh TERGUGAT


tersebut, kepentingan PARA PENGGUGAT merasa diperlakukan tidak
adil dan sewenang-wenang karena TERGUGAT menggunakan
wewenang yang dimilikinya untuk tujuan berbeda dari yang ditetapkan
oleh Peraturan Perundang-Undangan (detournement de pouvoir).

10.Bahwa Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi Obyek


Sengketa dalam perkara ini terbukti melanggar Peraturan Perundangan
yang berlaku sebagaimana yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2a)
Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor : 9
Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat
hukum dan haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.

Berdasarkan alasan-alasan hukum yang telah diuraikan di atas,


mohon kiranya kepada Ketaua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
sudilah kiranya berkenan menerima dan memeriksa gugatan PARA
PENGGUGAT ini di muka Persidangan dan memohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan memberikan putusan
dengan amar sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Bupati Magelang
Nomor : 821.2/123/KEP/13/2014 tanggal 26 September 2014 tentang
Pemberhentian Dalam Jabatan Struktural Eselon III Dan IV Dan
Pengangkatan/ Penunjukan Dalam Jabatan Struktural Eselon IV Dan
V Atas Nama Dwi Koendarto, S.Sos NIP. 196404081986071001 Dan
Kawan-Kawan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang;
3. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk menerbitkan Surat
Keputusan Baru yang menyatakan PARA PENGGUGAT dikembalikan
pada jabatan struktural sebelumnya;
23
4. Mewajibkan TERGUGAT untuk merehabilitasi hak dan kedudukan
serta martabat nama baik PARA PENGGUGAT;
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar semua biaya yang timbul
dalam perkara ini.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum PARA PENGGUGAT


1.

H. BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH., MH.


2.

LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH.

11. CONTOH SURAT GUGATAN WANPRESTASI.

Temanggung, 27 Mei 2014.

Nomor : 051/G/ADV- BTI/V/2014


Lamp. : Surat Kuasa khusus
Perihal : Gugatan Wanprestasi

24
-------------------------------

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Temanggung
Di
TEMANGGUNG

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :
----------------------- 1. H BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH
2. LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH --------------------
Para Advokat yang salah satunya dengan ijin Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.
D-71. KP. 04.13- th 1993 berkantor di kantor Advokat dan Konsultan Hukum
“BAMBANG TJATUR ISWANTO DAN REKAN “ di Jl. Sunan Kalijaga No.1
Telp/Fax 0293.363663, Kota Magelang dapat bertindak bersama-sama atau sendiri-
sendiri
Atas dasar kekuatan surat kuasa khusus tertanggal 26 Mei 2014, bertindak untuk dan atas
nama serta mewakili kepentingan hukum khusus klien kami yang bernama :

1. N a m a : ESTERWATI ADIWIDYA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
A l a m a t : Jl. Pandansari Raya No. 31, RT.005, RW.003, Kota Semarang, mohon
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT. I;

2. N a m a : ELISABETH LESTARI ADIWIDYA


Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
A l a m a t : Jl. Pandansari Raya No. 31, RT.005, RW.003, Kota Semarang, mohon
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT. II;

3. N a m a : JAHJA WIDJAJA.
Pekerjaan : Wiraswasta.
A l a m a t : Jl. Pandansari Raya No. 131, RT.005, RW. 003, Kota Semarang, mohon
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.III;

4. N a m a : KUSWANTO SETJODININGRAT.
Pekerjaan : Wiraswasta.
A l a m a t : Jl. Diponegoro No.21 Temanggung, mohon selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT. IV;
Kesemuanya mohon selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT.

Dengan ini perkenankanlah kami selaku kuasa hukum PARA PENGGUGAT untuk
mengajukan gugatan wanprestasi, terhadap :

1. BUPATI TEMANGGUNG, beralamat di Jl. Jend A. Yani No. 32 Kabupaten


Temanggung, mohon selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT. I

25
2. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, berkantor di Jl. Lapangan
Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat, mohon selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT, II;

3. KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN


TEMANGGUNG, berkantor di Jl. Jend. Sudirman No. 150, Kab. Temanggung,
mohon selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT. III;
Ketiganya mohon selanjutnya disebut sebagai PARA TERGUGAT.

Adapun yang menjadi dasar atau alasan dalam gugatan ini adalah sebagai berikut :
1. Bahwa PENGGUGAT.I, II dan III adalah selaku pemilik Tanah dan Bangunan
yang berdiri di atas Tanah Negara bekas HGB Nomor 6, 10, 12 dan 16 terletak di
Kelurahan Temanggung II, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, yang
berasal dari milik orang tua PENGGUGAT.I, II dan III yang bernama THE HAN
TJING (Almarhum) dan NY.THE GIOK IEN NIO (Almarhumah), seorang Warga
Negara Indonesia (Sebagaimana terbukti dalam sertifikat HGB Nomor 6, 10, 12 dan
16) dan PENGGUGAT.I, II dan III adalah sah sebagai Ahli Warisnya.

2. Bahwa THE HAN TJING (Almarhum) telah menikah dengan NY.THE GIOK IEN
NIO (Almarhumah) dan dalam pernikahannya telah dikaruniai 3 orang anak yaitu
PENGGUGAT. I, II dan III sehingga menurut hukum sebagai ahli waris yang sah
atas semua sertifikat HGB Nomor 6, 10, 12 dan 16 tersebut.

3. Bahwa PENGGUGAT.I, II dan III sebagai ahli waris dari THE HAN TJING
(Almarhum) dan NY.THE GIOK IEN NIO (Almarhumah) selaku pemilik HGB
Nomor 6, 10, 12 dan 16 serta PENGGUGAT.I, II dan III belum pernah mendapat
manfaat dari tanah dan bangunan tersebut, karena belum mendapatkan persetujuan
dari THE HAN TJING (Almarhum) dan NY.THE GIOK IEN NIO (Almarhumah)
maupun PENGGUGAT.I, II dan III untuk memungut hasilnya selaku para ahli
warisnya.

4. Bahwa PARA PENGGUGAT telah melakukan klarifikasi terhadap semua sertifikat


HGB Nomor 6, 10, 12 dan 16 kepada TERGUGAT. III, dan memang benar adanya
semua sertifikat itu masih menjadi milik dan atas nama orang tua PENGGUGAT. I,
II dan III dan kemudian TERGUGAT. III telah mengeluarkan Surat Keterangan
tertanggal 25 Oktober 2011.

5. Bahwa Tanah Negara Bekas HGB Nomor 6, 10, 12 dan 16 seluas 3.641 m2 yang
terletak di Jl. Dr. Wahidin No 2, Kel.Temanggung II, Kec. Temanggung, Kab.
Temanggung telah dikuasai oleh TERGUGAT. I, yang dari dulu hingga sekarang ini
dipergunakan oleh :
a. Kantor Dinas P dan K Ranting Temanggung untuk seluas 532 m2;
b. SDN 3 Temanggung II untuk seluas 745,50 m2;
c. Lapangan Upacara seluas 1.838 m2;
d. Lapangan Olah Raga untuk anak-anak seluas 493 m2;
e. Rumah Penjaga seluas 412 m2.

26
Semuanya mohon selanjutnya disebut sebagai OBYEK SENGKETA.

6. Bahwa Tanah dan Bangunan obyek sengketa milik PENGGUGAT.I, II dan III telah
dilakukan Pengikatan Jual Beli dengan KUSWANTO SETJODININGRAT/
PENGGUGAT. IV di hadapan Notaris PPAT NY. BETTY SULISTYOWATI, SH
untuk uang muka sebesar Rp 1.500.000.000,- (Satu milyar lima ratus juta rupiah)
pada tanggal 26 April 2011 dan telah dilaporkan kepada TERGUGAT.I dan
menyetujuinya.

7. Bahwa PENGGUGAT. I, II, III dan PENGGUGAT. IV telah membuat


kesepakatan dengan TERGUGAT.I, untuk melakukan penguasaan kembali atas
obyek sengketa tertanggal 8 Agustus 2011 dengan diketahui oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Temanggung yang dijabat saat itu oleh TRIE MARHAEN
SUHARDONO, SH, MM.

8. Bahwa atas perintah dan persetujuan dari TERGUGAT. I, pada point 5 diatas Kepala
Dinas Pendidikan Kab. Temanggung yang dijabat saat itu oleh TRIE MARHAEN
SUHARDONO,SH, MM, diperintahkan untuk melaksanakan pembangunan gedung
baru diatas tanah milik Pemerintah Daerah Kab.Temanggung, dengan biaya
kompensasi dari PARA PENGGUGAT sebesar Rp 1.500.000.000,- (Satu milyar
lima ratus juta rupiah) yang telah digunakan untuk membangun sebesar Rp
968.000.000,- (Sembilan ratus enam puluh enam juta rupiah) dan saat ini gedung
tersebut sudah jadi dan ditempati dan dipergunakan oleh SMPN 2 Temanggung dan
sisanya Rp 632.000.000,- (Enam ratus tiga puluh dua juta rupiah) akan digunakan
untuk biaya pemindahan dari obyek sengketa ke tempat yang baru ini.

9. Bahwa ternyata pembangunan gedung baru itu sudah jadi akan tetapi oleh
TERGUGAT. I tidak digunakan untuk memindahkan Kantor Dinas P dan K ranting
Temanggung dan SDN 3 Temanggung II dan rumah penjaga yang menempati obyek
sengketa akan tetapi malahan digunakan untuk SMPN 2 Temanggung sehingga
kelihatan sekali TERGUGAT. I ini telah melakukan WANPRESTASI atas
kesepakatan yang pernah dibuat dengan PARA PENGGUGAT, dan bahkan obyek
sengketa masih ditempati seperti dahulu hingga sekarang tidak ada niatan untuk
dipindahkan oleh TERGUGAT. I.

10. Bahwa kemudian pada tanggal 5 Oktober 2011 telah terbit Surat Keputusan Menteri
Keuangan/TERGUGAT. II Nomor : 148/KM.6/2011 tentang Penyelesaian status
kepemilikan asset bekas milik asing/cina SDN 3 Temanggung II (dh.SDN
Temanggung II Nomor 3) luas tanah 3.641 m2 di jalan DR. Wahidin Nomor 2 Kel.
Temanggung II, Kec. Temanggung, Kab. Temanggung Provinsi Jawa Tengah dengan
cara Pemantapan status hukum menjadi barang milik daerah.

11. Bahwa oleh karena itu pantas dan layak secara hukum, PARA TERGUGAT yang
telah WANPRESTASI mempunyai itikat buruk tersebut untuk dihukum membayar
ganti rugi kepada PARA PENGGUGAT sebagai pemilik yang sah atas obyek
sengketa, adapun kerugian yang ditimbulkan meliputi kerugian materiel, yaitu :

27
1. PARA PENGGUGAT tidak dapat menempati obyek sengketa mulai tahun
2011 sampai dengan 2014, yang setiap tahunnya disewakan sebesar Rp
50.000.000,- maka kerugian itu sebesar = 3 x Rp 150.000.000,- =
Rp 450.000.000,- (Empat ratus lima puluh juta rupiah)
2. Honor untuk Lawyer/Advokat mewakili PARA PENGGUGAT didalam
mengurus obyek sengketa, mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri
Temanggung sebesar yaitu = Rp. 150.000.000,- ( Seratus lima puluh juta
rupiah)

12. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan atas putusan ini maka PARA TERGUGAT
patut ditetapkan membayar uang dwangsom kepada PARA PENGGUGAT apabila
lalai dan atau tidak memenuhi isi putusan dalam perkara ini yaitu setiap harinya
sebesar Rp. 1.000.000,00 ( Satu juta rupiah ) sampai dipenuhinya seluruh isi putusan
tersebut kepada PARA PENGGUGAT

13. Bahwa tidak berlebihan pula, PARA PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Mungkid untuk menyatakan dan menetapkan secara hukum
terhadap putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbar Bij Vooraad)
meskipun PARA TERGUGAT melakukan upaya hukum banding, kasasi ataupun
upaya hukum lainnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas PARA PENGGUGAT mohon kepada yang


terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Temanggung untuk berkenan memanggil,
menghadirkan PARA TERGUGAT serta memeriksa dan memberikan keputusan sebagai
berikut:

DALAM KONPENSI

A. PRIMAIR :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan secara hukum sah dan berharga sita jaminan atas obyek sengketa
yang dikuasai oleh TERGUGAT. I;
3. Menyatakan menurut hukum obyek sengketa yaitu sertifikat HGB No.6, 10, 12
dan 16 seluas 3.641 m2 adalah milik sah dari PARA PENGGUGAT.
4. Menyatakan menurut hukum bahwa PARA TERGUGAT telah melakukan
WANPRESTASI, tidak memberikan ijin penguasaan kembali obyek sengketa
seluas 3.641 m2 kepada PARA PENGGUGAT ;
5. Menghukum PARA TERGUGAT untuk memberikan ijin penguasaan kembali
obyek sengketa kepada PARA PENGGUGAT baik secara sukarela maupun
paksa dengan bantuan aparat polisi ;
6. Menghukum kepada TERGUGAT. III/Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Temanggung untuk memperpanjang dan balik
nama sertifikat obyek sengketa menjadi atas nama PARA
PENGGUGAT.

28
7. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar ganti rugi sebesar Rp
600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah ) kepada PARA PENGGUGAT secara
tunai;
8. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar dwangsom sebesar Rp.
1.000.000,- ( Satu juta rupiah ) setiap hari keterlambatan melaksanakan isi
putusan ini ;.
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (UIT VOERBAAR bij
VOORAAD) meskipun ada upaya hukum VERZET, banding, kasasi atau upaya
hukum lainnya ;
10. Menghukum kepada PARA TERGUGAT untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini ;

B. SUBSIDAIR
Apabila Pengadilan Negeri Temanggung berpendapat lain mohon keadilan yang seadil-
adilnya. ( Ex Aeque et bono )

Hormat kami
Kuasa Hukum PARA PENGGUGAT
1.

H. BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH


2.

LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH.

12. CONTOH SURAT GUGATAN CERAI DI PENGADILAN


AGAMA

Magelang, 16 Maret 2016.


Nomor : 032/Adv-BTI/III/2016.
Perihal : Cerai Gugat.
-----------------------------
29
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Agama Mungkid
Kabupaten Magelang
Jl. Soekarno Hatta
Di
KOTA - MUNGKID

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :

-------------------1. H. BAMBANG TJATUR ISWANTO,SH,MH.


2. LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI,SH
3. DHIYAN UTAMA,SH -----------------------------------------
Para Advokat, salah satunya dengan ijin Surat Keputusan Menteri
Kehakiman No.D-71. KP. 04. 13-Th 1993, berkantor di Kantor Advokat dan
Konsultan Hukum “BAMBANG TJATUR ISWANTO dan REKAN”, di
Jl.Sunan Kalijogo No. 1, Telp/Fax.0293-363663, Kota Magelang, dapat
bertindak bersama-sama atau sendiri-sendiri.

Atas dasar kekuatan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Maret 2016, bertindak
untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum khusus klien kami
yang bernama :

Nama : ……………….binti ……………….


Umur : 33 tahun.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Pedagang.
Alamat : Jambu RT. 05/RW. 01, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Magelang, mohon selanjutnya disebut
sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini perkenankanlah kami selaku kuasa hukum PENGGUGAT untuk


mengajukan Cerai Gugat, terhadap :

Nama : ……………….. bin ……………….


Umur : 46 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang.

30
A l a m a t : Jambu RT. 05/RW. 01, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Magelang, Mohon selanjutnya disebut
sebagai TERGUGAT

Adapun yang menjadi dasar atau alasan dalam gugatan ini adalah
sebagai berikut :

1. Bahwa pada hari kamis tanggal 23 oktober 2003 PENGGUGAT dengan


TERGUGAT melangsungkan pernikahan sesuai dengan Kutipan Akta
Nikah dari Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tempuran, Kab.
Magelang Nomor : 320/23/X/2013 tanggal 23 oktober 2003.

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut PENGGUGAT dan TERGUGAT


hidup harmonis dan bertempat tinggal Jambu RT. 05/RW. 01, Kelurahan
Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, hingga
sekarang ini.

3. Bahwa selama pernikahan tersebut PENGGUGAT dengan


TERGUGAT sudah melakukan hubungan kelamin layaknya suami istri
(ba’dadduhul) dan telah dikarunia tiga (3) orang anak, yang pertama
bernama ALIF ARKHAN MUDZAKY, laki-laki, lahir di Magelang 22
Agustus 2004, yang kedua ZAHRA KHOIRUNNISA, Perempuan, lahir
di Magelang 14 Agustus 2009,dan yang ketiga SAFINA ANNAJA
SYFA, Perempuan, lahir di Magelang 29 Desember 2011.

4. Bahwa kurang lebih pada awal tahun 2014 mulai kelihatan ada benih
benih percekcokan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang
timbul karena TERGUGAT ingin mempunyai Wanita Idaman Lain
(WIL) yaitu seorang sekertaris di perusahaan TERGUGAT dan
TERGUGAT ingin berpoligami.

5. Bahwa setelah TERGUGAT ingin berpoligami, akan tetapi


PENGGUGAT tidak setuju sehingga rumah tangga PENGGUGAT dan
TERGUGAT kelihatan tidak harmonis, sering sekali terjadi
percekcokan. Permasalahan ini sudah sampai terdengar di keluarga kedua
orang tua PENGGUGAT dan TERGUGAT. Kedua orang tua dan
keluarga besar PENGGUGAT dan TERGUGAT melakukan
musyawarah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun dalam
musyawarah tersebut PENGGUGAT tetap tidak menyetujui
TERGUGAT untuk berpoligami sedangkan TERGUGAT tetap
31
berkeinginan untuk berpoligami sehingga semakin timbul percekcokan
terus menerus antara PENGGUGAT dan TERGUGAT.

6. Bahwa atas dasar hal-hal tersebut diatas maka dengan ini PENGGUGAT
mengajukan gugatan terhadap TERGUGAT dengan alasan antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT terus menerus terjadi perselisihan
dan tidak ada lagi harapan akan hidup rukun lagi dalam perkawinan
dengan TERGUGAT, sesuai dengan PP No. 9 tahun 1999 pasal 19 dan
Kompilasi Hukum Islam Inpres No 1 tahun 1991 pasal 116

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, perkenankanlah kami


PENGGUGAT mohon kepada yang terhormat Ketua Pengadilan Agama
Mungkid, Kabupaten Magelang untuk berkenan memanggil, menghadirkan
TERGUGAT, serta memeriksa dan memberikan keputusan sbb :

DALAM KONPENSI :

A. P R I M A I R :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk


seluruhnya.

2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Shughro TERGUGAT/……………..


bin ……………terhadap PENGGUGAT/………………binti (alm)
………...

3. Menyatakan ketiga (3) orang anak, yang bernama ALIF ARKHAN


MUDZAKY, ZAHRA KHOIRUNNISA, dan SAFINA ANNAJA
SYFA berada didalam asuhan perwalian PENGGUGAT.

4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar segala biaya yang


timbul dalam perkara ini, baik dalam tingkat pertama., banding,
maupun kasasi.
B. S U B S I D A I R :

Bila Pengadilan Agama Mungkid Kabupaten Magelang


berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya (Naargoede
Justitie Recht Doer).

32
Demikian gugatan PENGGUGAT kami sampaikan, atas perhatian dan
perkenan yang terhormat Ketua Pengadilan Agama Mungkid Kabupaten
Magelang, kami ucapkan terima kasih.

“ FIAT JUSTITIA RUAT COELUM “

Hormat kami
Kuasa hukum PENGGUGAT
1.

H. BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH, MH.

2.

LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH.

3.

DHIYAN UTAMA, SH.

12. CONTOH SURAT PERMOHONAN DI BANI

Jakarta, 10 Desember 2014.


Nomor : 115/G/ADV- BTI/XI/2014
Lamp. : Surat Kuasa khusus
33
Perihal : Permohonan Arbitrase
---------------------------------

Kepada
Yth. Ketua Badan Arbitrase Nasional Indonesia
Gedung Wahana Graha Lantai II
Jl. Mampang Prapatan No.2
Jakarta Selatan

Dengan hormat,
Perkenankanlah kami, H Bambang Tjatur Iswanto, S.H., M.H., Lilis Sri
Rahayu Kurniawati, S.H., dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus
No. SE.02.01/A.DIR.10458/2014 tanggal 5 Desember 2014 dan Surat Kuasa
Khusus No. SE.02.01/A.DIR.8505/2014 tanggal 5 Desember 2014,
bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Flamboyant Huma Arta dalam
kapasitasnya selaku anggota konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. –
PT Flamboyant Huma Arta KSO (WIKA – ARTA KSO), dalam hal ini
memilih domisilinya di Jakarta Timur, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 (selanjutnya
disebut sebagai ”PEMOHON”), mengajukan Permohonan Arbitrase
kepada:

1. PT PLN (Persero), berkedudukan di Jakarta Selatan, Jalan Trunujoyo


Blok M I/135, Kebayoran Baru, 12160 (selanjutnya disebut sebagai
“TERMOHON I ”).

2. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera 1


berkedudukan di Medan, Jalan Kasuari No. 8 (selanjutnya disebut
sebagai “TERMOHON II”).

TERMOHON I dan TERMOHON II selanjutnya secara bersama-sama


disebut PARA TERMOHON.

Adapun yang menjadi dasar atau alasan PEMOHON mengajukan


Permohonan ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa PEMOHON adalah 2 (dua) badan usaha yang saling


mengikatkan diri di dalam Surat Perjanjian Kemitraan Kerja Sama
Operasi tanggal 11 Oktober 2010 (”Perjanjian KSO”) dalam rangka
mengikuti pengadaan Pekerjaan Access Road Lot-1 PLTA Asahan III
34
yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Pembangkit Sumatera 1 / TERMOHON II (dahulu PT PLN (Persero)
Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh, dan
Riau).

2. Bahwa PEMOHON adalah pemenang lelang pengadaan Pekerjaan


Access Road Lot-1 PLTA Asahan III (“Pekerjaan”) yang
diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Pembangkit Sumatera 1 / TERMOHON II (dahulu PT PLN (Persero)
Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh, dan Riau),
berdasarkan Pengumuman Pemenang Pelelangan Nomor :
47/120/PPP/PL-PIKITRING SUAR/2010 tanggal 16 Desember 2010.

3. Bahwa PEMOHON adalah penyedia jasa yang melaksanakan Pekerjaan


berdasarkan Perjanjian Pengadaan Barang/Jasa antara PT PLN (Persero)
Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh, dan Riau
dengan Kerja Sama Operasi PT Wijaya Karya PT Flamboyant Huma
Arta tentang Pekerjaan Access Road Lot-1 PLTA Asahan III
No.063.PJ.PLN2010/120/PIKITRING SUAR/2010 tanggal 28 Desember
2010 (”Perjanjian Kerja”) yang telah ditandatangani oleh PEMOHON
dan TERMOHON II dengan membubuhkan cap basahnya, sehingga
Perjanjian tersebut berlaku sebagai Undang-undang yang mengikat bagi
kedua belah pihak seperti yang diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata.

4. Bahwa Perjanjian Kerja tersebut merupakan kesepakatan kedua belah


pihak, yaitu antara PEMOHON yang terdiri dari 2 badan hukum yang
bertindak secara konsorsium, dan TERMOHON II yang juga merupakan
badan hukum, yang mengikatkan diri dalam suatu hubungan hukum
untuk mengerjakan proyek Pekerjaan Access Road Lot-1 PLTA Asahan
III, dengan demikian Perjanjian tersebut telah memenuhi syarat sahnya
Perjanjian seperti yang diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata.

5. Bahwa Perjanjian Kerja tersebut mengatur hal-hal, antara lain mengenai


lingkup pekerjaan kontraktor yaitu :
a. Pekerjaan persiapan,
b. Peningkatan jalan sepanjang 13.010 m,
c. Pembangunan jalan baru sepanjang 5.790 m,
d. Pembangunan jembatan rangka baja sebanyak 4 (empat) unit,
e. Pembangunan jembatan plat beton sebanyak 4 (empat) unit,
f. Pembuatan saluran beton,
35
g. Pembuatan tembok penahan tanah dan
h. Pekerjaan relokasi utilitas (pembongkaran dan pemasangan kembali
jaringan listrik sepanjang jalan akses,

Dengan masa penyerahan barang (“Masa Pelaksanaan Kontrak”) adalah


450 (empat ratus lima puluh) hari, terhitung mulai tanggal 28 Desember
2010 s/d 22 Maret 2012
serta nilai kontrak sebesar Rp. 168.610.657.000,- (Seratus enam puluh
delapan milyar enam ratus sepuluh juta enam ratus lima puluh tuju ribu
rupiah) include PPN 10% ;

6. Bahwa atas permintaan dan keinginan dari TERMOHON II, kemudian


disepakati bersama untuk dibuat Amandemen I No.
063A.PJ.PLN2010/120/PIKITRING SUAR/2010, tanggal 21 september
2011 tentang perubahan nama unit kerja TERMOHON II, yaitu semula
PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera
Utara, Aceh, dan Riau menjadi PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan Jaringan Sumatera 1.

7. Bahwa selanjutnya atas Amandemen I tersebut, PEMOHON dan


TERMOHON II kembali melakukan perubahan sebagaimana tertuang
dalam Amandemen II No. 063B.PJ.PLN2010/120/PIKITRING
SUAR/2010 tentang perubahan Masa Pelaksanaan Kontrak menjadi 916
(sembilan ratus enam belas) hari terhitung mulai tanggal 28 Desember
2010 s/d 30 Juni 2013 dikarenakan TERMOHON II belum dapat
membebaskan lahan jalan dan lahan untuk spoil bank.

8. Bahwa kemudian dilakukan kembali perubahan sebagaimana tertuang


dalam Amandemen III No. 063C.PJ.PLN2010/120/PIKITRING
SUAR/2012 Tanggal 25 Juli 2012 tentang PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan Jaringan Sumatera Utara 1 menyerahkan
tanggungjawabnya kepada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Pembangkit Sumatera 1 sehingga sejak saat itu yang bertindak selaku
wakil yang bertanggungjawab atas kewajiban penyediaan lahan dari
pihak TERMOHON II adalah PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan Pembangkit Sumatera 1.

9. Bahwa sampai dengan tanggal 21 Februari 2014 ternyata TERMOHON


II belum dapat menyelesaikan pembebasan lahan. Hal ini terbukti dengan
adanya usulan dari TERMOHON II untuk merubah nilai kontrak dan
36
Masa Pelaksanaan Kontrak yang dituangkan di dalam beberapa
amandemen, yaitu :
a. Amandemen IV No. 063D. PJ.PLN 2010/ 120/PIKITRING
SUAR/2013, tanggal 8 Juli 2013, sehingga nilai kontrak menjadi Rp..
112.523.408.000,- include PPN 10%, dan perubahan Masa
Pelaksanaan Kontrak mulai dari tanggal 28 Desember 2010 s/d 31
Desember 2013 sehingga menjadi 1.100 hari.

b. Amandemen V No. 063E.PJ.PLN2010/120/PIKITRING SUAR/2013,


tanggal 27 Desember 2013, nilai kontrak tetap Rp.. 112.523.408.000,-
include PPN 10%, namun Masa Pelaksanaan Kontrak menjadi 1.159
hari yaitu sejak tanggal 28 Desember 2010 s/d 28 Februari 2014.

c. Amandemen VI No. 063F.PJ.PLN2010/120/PIKITRING SUAR/2013,


tanggal 21 Februari 2014 nilai kontrak berubah menjadi Rp..
90.028.146.000,- include PPN
10%, dan Masa Pelaksanaan Kontrak tetap 1.159 hari yaitu sejak
tanggal 28 Desember 2010 s/d 28 Februari 2014.

10.Bahwa merujuk pada Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal


3.34.Penguasaan Daerah Kerja, maka terlihat secara jelas dan nyata
bahwa TERMOHON II telah melakukan perbuatan wanprestasi (cidera
janji) sehingga berdasarkan Pasal 1243 KUH Perdata, TERMOHON II
wajib memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga.

11.Bahwa ternyata sampai dengan tanggal berakhirnya Masa Pelaksanaan


Kontrak sebagaimana diatur dalam Amandemen VI bahkan hingga saat
diajukannya Permohonan ini, TERMOHON II belum dapat
menyelesaikan kewajibannya untuk menyediakan lahan sehingga sampai
dengan diajukannya Permohonan ini mengakibatkan PEMOHON
mengalami kerugian sebagai berikut:

I. Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 23.539.993.182,02


terdiri dari :
a. Biaya Overhead sebesar Rp. 11.118.050.557,55
b. Double handling alat sebesar Rp. 226.202.706,40
c. Tertundanya pekerjaan akibat dari adminstrasi dan perijinan Quarry
sebesar Rp. 473.642.666,23
d. Idle alat sebesar Rp. 1.602.922.090,00

37
e. Keuntungan yang hilang akibat pemotongan nilai kontrak Rp
8.360.693.656,33
f. Biaya angkut material Buangan ke Spoil Bank sta 14+700 sebesar
Rp. 1.061.583.000,00
g. Tidak tersedianya spoil bank Rp. 696.898.505,51

II. Perhitungan nilai klaim akibat Inflasi sebesar Rp.


3.248.452.560,76 terdiri dari :
a. Biaya Overhead sebesar Rp. 1.533.080.512,08
b. Double handling alat sebesar Rp. 42.041.165,88
c. Tertundanya pekerjaan akibat dari adminstrasi dan perijinan
Quarry sebesar Rp. 83.848.224,40
d. Idle alat sebesar Rp. 280.023.305,74
e. Keuntungan yang hilang akibat pemotongan nilai kontrak Rp.
998.158.107,27
f. Biaya angkut material Buangan ke Spoil Bank sta 14+700
sebesar Rp. 187.930.387,07
g. Tidak tersedianya spoil bank Rp. 123.370.858,32

III.Penyesuaian Bunga sebesar Rp. 2.224.294.254,67 terdiri dari :


a. Biaya Overhead sebesar Rp. 537.673.070,08
b. Double handling alat sebesar Rp. 11.400.364,57
c. Tertundanya pekerjaan akibat dari adminstrasi dan perijinan
Quarry sebesar Rp. 23.693.362,85
d. Idle alat sebesar Rp. 80.025.179,32
e. Keuntungan yang hilang akibat pemotongan nilai kontrak
Rp.1.483.536.510,56
f. Biaya angkut material Buangan ke Spoil Bank sta 14+700 sebesar
Rp.53.104.318,95
g. Tidak tersedianya spoil bank Rp. 34.861.447,96

Sehingga total kerugian PEMOHON sebesar Rp. 29.012.739.997,45


(dua puluh sembilan milyar dua belas juta tujuh ratus tiga puluh
Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh tujuh koma empat
lima rupiah).

12.Bahwa sebelum diajukannya Permohonan ini, PEMOHON telah


berulangkali meminta pertanggungjawaban kepada TERMOHON II
namun TERMOHON II tidak pernah menunjukkan itikad baiknya untuk
38
memenuhi tanggungjawabnya kepada PEMOHON sehingga permintaan
PEMOHON tersebut telah dapat dianggap sebagai akta lalai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1238 KUH Perdata.

13.Bahwa pada tanggal 11 November 2014, PEMOHON dan


TERMOHON II sepakat merubah lembaga penyelesaian perselisihan,
yang mana sebelumnya berdasarkan Perjanjian Kerja, kedua belah pihak
memilih Pengadilan Negeri Medan menjadi di Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) yang berkedudukan di Jakarta sebagai lembaga
penyelesaian perselisihan berdasarkan Berita Acara Kesepakatan
Bersama No. 3472.BA/543/UIP I/2014 tentang Penyelesaian Perselisihan
Melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

14.Bahwa untuk menjamin pelaksanaan atas putusan ini maka PARA


TERMOHON patut ditetapkan membayar uang dwangsom kepada
PEMOHON apabila lalai dan atau tidak memenuhi isi putusan dalam
perkara ini yaitu setiap harinya sebesar Rp. 10.000.000,00 ( Sepuluh
juta rupiah ) sampai dipenuhinya seluruh isi putusan tersebut kepada
PEMOHON.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas PEMOHON mohon kepada yang


terhormat Majelis Arbitrase BANI untuk berkenan memanggil,
menghadirkan PARA TERMOHON serta memeriksa dan memberikan
keputusan sebagai berikut:

DALAM KONPENSI

A. PRIMAIR :

1. Menyatakan Majelis Arbitrase BANI berwenang untuk memeriksa,


mengadili dan memutus perkara ini;
2. Menerima dan mengabulkan Permohonan untuk seluruhnya;
3. Menyatakan perjanjian kerja beserta amandemen dan dokumen terkait
lainnya adalah sah dan mengikat.
4. Menyatakan menurut hukum bahwa TERMOHON II telah
melakukan WANPRESTASI yang menimbulkan kerugian kepada
PEMOHON ;
5. Menghukum PARA TERMOHON untuk membayar ganti rugi secara
tanggung renteng sebesar Rp. 29.012.739.997,45 (dua puluh sembilan
milyar dua belas juta tujuh ratus tiga puluh Sembilan ribu Sembilan
39
ratus Sembilan puluh tujuh koma empat lima rupiah) kepada
PEMOHON secara tunai dan seketika setelah putusan dibacakan;
6. Menghukum PARA TERMOHON untuk membayar dwangsom
sebesar Rp.. 10.000.000,- ( Sepuluh juta rupiah ) setiap hari
keterlambatan melaksanakan isi putusan ini ;.
7. Menghukum kepada PARA TERMOHON untuk membayar biaya
perkara yang timbul dalam perkara ini ;

B. SUBSIDAIR
Apabila Majelis Arbiter berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya. ( Ex Aequo et bono )

Hormat kami
Tim Kuasa Hukum PEMOHON,
1.

H. Bambang Tjatur Iswanto, S.H., M.H.

2.

Lilis Sri Rahayu Kurniawati, S.H.

13. SURAT JAWABAN TERGUGAT

Temanggung, 15Agustus 2016


Nomor : 83/ADV-BTI/VIII/2016
Perihal : JawabanPertamaTERGUGAT.

KepadaYth.
Majelis Hakim Pemeriksa

40
Perkara No.19/Pdt.G/2016/PN. TMG
Di PengadilanNegeriTemanggung
Di
TEMANGGUNG
Antara :

ROCHMAN FAQIH..................……................................................. PENGGUGAT

Melawan

BUM JAE LEE........................................................................................TERGUGAT

Denganhormat,
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Mei 2016, yang berkedudukan sebagai
TERGUGAT dalam perkara Perdata No.19/Pdt.G/2016/PN.TMG di Pengadilan Negeri
Temanggung, perkenankanlah kami mengajukan jawaban pertama terhadap surat gugatan
tertanggal 29 April 2016 yang kemudian diganti dengan gugatan baru tertanggal 3
Agustus 2016, sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI
Bahwa gugatan PENGGUGAT itu harus ditolak (ontzegd) atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklard) karena gugatan PENGGUGAT
dalam surat gugatannya tidak jelas, tidak lengkap dan tidak pasti (obscure libel)
karena hal tersebut nyata-nyata terlihat sebagai berikut :
a. PERUBAHAN GUGATAN
1. Bahwa PENGGUGAT telah mengajukan gugatan pada tanggal 29 April 2016
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Temanggung dengan perkara nomor :
19/Pdt.G/2016/PN.Tmg, namun kemudian pada hari Rabu tangga l3 Agustus 2016
pada tahapan siding pembacaan gugatan telah merubah gugatannya dengan cara
mengganti gugatan lama dengan gugatan baru.

2. Bahwa ternyata dalam posita gugatan baru yang diajukan oleh PENGGUGAT
itu telah merubah materi gugatan hal ini terlihat dalam point 19 dan 21 gugatan
baru ada akan tetapi didalam gugatan lama tidak ada.

3. Bahwa ternyata dalam provisi gugatan baru yang diajukan oleh PENGGUGAT
itu telah merubah materi gugatan hal ini terlihat dalam point 1 gugatan baru ada
akan tetapi didalam gugatan lama tidak ada.

4. Bahwa gugatan PENGGUGAT semestinya harus dicabut terlebih dahulu


karena telah merubah materi gugatan yang perbedaannya begitu signifikan
sehingga mempengaruhi/merubah materi gugatan.

b. SUBYEK GUGATAN KELIRU


1. Bahwa penyebutan PENGGUGAT dan TERGUGAT dalam gugatannya
adalah keliru karena kedudukan atau posisi PENGGUGAT itu adalah sebagai

41
BADAN HUKUM yang bernama CV.WILIS INVESTAMA yang
berkedudukan di wonosobo bukan INDIVIDU atau PERSONE dan
TERGUGAT berkedudukan sebagai BADAN HUKUM bukan
INDIVIDU/PERSONE yang bernama PT. YB. APPAREL JAYA yang
berkedudukan di Temanggung.

2. Bahwa kedudukan PENGGUGAT dan TERGUGAT sebagai BADAN


HUKUM itu terlihat lebih jelas lagi didalam Surat Perjanjian Kerja yang
disebutkan sebagai Direktur PT.WILIS INVESTAMA dan Direktur PT.YB.
APPAREL JAYA bukan sebagai INDIVIDU/PERSEORANGAN/ PERSONE
dan dalam posita gugatan point 8 juga disebutkan penerimaan dana dari pabrik
Garmen PT.YB.APPAREL JAYA Temanggung ke CV.WILIS INVESTAMA
di Wonosobo sebagai BADAN HUKUN.

3. Bahwa dengan demikian seharusnya penyebutan PENGGUGAT itu bukan


ROCHMAN FAQIH akan tetapi PT.WILIS INVESTAMA dengan Direktur
ROCHMAN FAQIH, dan begitu juga dengan penyebutan TERGUGAT bukan
BUMJAE LEE seharusnya PT.YB APPAREL JAYA dengan Direktur
BUMJAE LEE.

4. Bahwa hal ini jelas terlihat keliru lagi dalam penyebutan subyek sebagai
TERGUGAT pada halaman 2 gugatan disebutkan BUMJAE LEE sebagai
INDIVIDU/PERSONE akan tetapi alamatnya di Kantor Pabrik PT.BY.
APPAREL JAYA di RT.02, RW.01, Desa Nguwet, Kec. Kranggan, Kab.
Temanggung, padahal kalau penyebutan TERGUGAT sebagai
INDIVIDU/PERSONE semestinya tempat tinggalnya di Valencia Residence
H.8, Mertoyudan, Kab. Magelang seperti dalam surat kuasa TERGUGAT.

5. Bahwa dengan demikian kelihatan sekali kalau PENGGUGAT itu tidak bisa
membedakan atau tidak faham kedudukan subyek hukum itu apakah sebagai
INDIVIDU atau sebagai BADAN HUKUM dianggapnya sama padahal hal itu
sangat beda sekali baik dalam hal kedudukan hukum dan penyebutannya dalam
pembuatan gugatan.

Dengan demikian sangat jelas gugatan PENGGUGAT tidak memenuhi


formal gugatan sehingga harus ditolak (Ontzegd) atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima (Niet Onvankelij Verklraad)

II. DALAM POKOK PERKARA/KONPENSI


1. Bahwa TERGUGAT menolak dan menyangkal dengan keras kebenaran dan
keabsahan dalil-dalil yang diajukan oleh PENGGUGAT kecuali yang secara
eksplisit maupun implicit diakui dan dinyatakan dengan tegas akan kebenaran dan
keabsahannya.

2. Bahwa TERGUGAT menolak tegas posita gugatan PENGGUGAT point 1,


dikarenakan PENGGUGAT tidak pernah menandatangani Surat Perjanjian Kerja

42
(SPK) antara PENGUGAT dan TERGUGAT tertanggal 16 Juni 2013, bahwa
yang benar adalah Surat Perjanjian Kerja (SPK) tertanggal 16 Juli 2013.

3. Bahwa dengan adanya penolakan SPK seperti pada point 2 diatas maka dengan
sendirinya point 2 s/d 6 juga tidak benar adanya karena memang tidak ada SPK
yang dibuat antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT tertanggal 16 Juni
2013.

4. Bahwa tidak benar point 7 posita gugatan PENGGUGAT, yang benar justru
PENGGUGAT tidak melaksanakan perkerjaan seperti yang diperjanjikan
seluruhnya 100% akan tetapi hanya 70% saja yang kemudian ditinggalkan begitu
saja sehingga kelihatan sekali kalau PENGGUGAT justru yang telah melakukan
WANPRESTASI.

5. Bahwa tidak benar point 8 posita gugatan PENGGUGAT, yang benar


TERGUGAT telah membayar kepada PENGGUGAT sebesar Rp
6.900.000.000,- (Enam milyar Sembilan ratus juta rupiah) dari nilai kontrak
sebesar Rp 7.610.000.000,- (Tujuh milyar enam ratus sepuluh juta rupiah), dan
PENGGUGAT nya bukan CV.WILIS INVESTAMA akan tetapi PT.WILIS
INVESTAMA seperti dalam SPK tanggal 16 Juli 2013.

6. Bahwa tidak benar point 9 s/d 13 posita gugatan PENGGUGAT, yang benar
TERGUGAT telah membayar kepada PENGGUGAT sesuai dengan SPK
tanggal 16 Juli 2013 seperti pada point 5 diatas bahkan lebih dari apa yang sudah
dikerjakan oleh TERGUGAT.

7. Bahwa tidak benar point 14 s/d 17 posita gugatan PENGGUGAT, yang benar
karena TERGUGAT tidak pernah wanprestasi maka somasi atau tegoran dari
PENGGUGAT tidak sah dan mendasar karenanya, sehingga tidak dihiraukan
oleh TERGUGAT.

8. Bahwa tidak benar point 18 s/d 20 posita gugatan PENGGUGAT, yang benar
karena TERGUGAT tidak pernah wanprestasi maka tuntutan pembayaran ganti
rugi dan sita jaminan tidak sah dan berdasar hukum sehingga diabaikan oleh
TERGUGAT.

9. Bahwa tidak benar point 21 posita gugatan PENGGUGAT bahkan kelihatan


sekali kalau PENGGUGAT itu NGAWUR karena meminta dwangsom di Ketua
Pengadilan Negeri Tangerang pada hal gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri
Temanggung.

10. Bahwa tidak benar point 22 posita gugatan PENGGUGAT untuk meminta Uit
Voerbaar bij Voerraad karena gugatan PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum
maka harus ditolak.

43
III.DALAM REKONPENSI
1. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI/TERGUGAT KONPENSI, mohon
apa yang tertulis dalam Eksepsi dan Konpensi berlaku secara mutatis mutandis
dalam Rekonpensi ini.

2. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI tetap berpendirian bahwa semua


gugatan TERGUGAT REKONPENSI/PENGGUGAT KONPENSI adalah
alasan yang tidak berdasar hukum dan sangat mengada-ada.

3. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI dengan TERGUGAT REKONPENSI


dalam hal ini pihak yang berkedudukan sebagai BADAN HUKUM dimana
PENGGUGAT REKONPENSI sebagai PT.YB. APPAREL JAYA dengan
Direktur BUMJAE LEE dengan TERGUGAT REKONPENSI sebagai
PT.WILIS INVESTAMA dengan Direktur ROCHMAN FAQIH telah membuat
dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK) tertanggal 16 Juli 2013.

4. Bahwa TERGUGAT REKONPENSI dalam Surat Perjanjian Kerja itu


melakukan pembuatan pabrik, pembuatan Pagar Pabrik dan talud serta Pengadaan
Meja Rak dan kursi kerja untuk para pekerja pabrik milik PENGGUGAT
REKONPENSI, namun ternyata itu semua tidak diselesaikan atau dikerjakan
sebagaimana mestinya yang dituangkan dalam SPK tersebut.

5. Bahwa TERGUGAT REKONPENSI didalam melakukan pekerjaan pembuatan


pabrik garmen tidak sampai selesai 100% seperti yang diperjanjikan dengan
PENGGUGAT REKONPESI akan tetapi hanya dikerjakan 70% saja, yang
kemudian ditinggalkan begitu saja tidak dilanjutkan dan ketika dicari oleh
PENGGUGAT REKONPENSI di rumah dan dikantor tidak pernah ada
menghilang entah pergi kemana, sehingga kemudian pihak PENGGUGAT
REKONPENSI sendiri yang menyelesaikan pembangunan pabrik yang 30% nya
dengan menggunakan PT pihak lain.

6. Bahwa perincian pembuatan pabrik sebagai berikut :


a. Nilai kontrak pembuatan pabrik sebesar ……………Rp 7.610.000.000.-
b. PENGGUGAT REKONPENSI telah bayar
Kepada TERGUGAT REKONPENSI ………..Rp 6.900.000.000,- -
Kekurangan …………Rp 710.000.000,-

7. Bahwa kemudian PENGGUGAT REKONPENSI telah menyelesaikan


pembangunan pabrik yang kurang 30% tersebut dengan menggunakan PT lain
yang semestinya dikerjakan oleh TERGUGAT REKONPENSI dengan
perincian sebagai berikut :
a. Pembuatan Pabrik 30% dengan PT lain sebesar …..Rp 2.322.671.380,-
b. Kekurangan pembayaran PENGGUGAT REKON-
PENSI kepada TERGUGAT REKONPENSI……RP 710.000.000,- -
Kerugian PENGGUGAT REKONPENSI..Rp 1.612.671.380,-

44
8. Bahwa dalam pembuatan pagar pabrik dan talud yang ambol di sebelah selatan
pabrik karena pembuatannya oleh TERGUGAT REKONPENSI tidak sesuai
dengan bestek Surat Perjanjian Kerja yang semestinya pembuatan pagar setinggi 7
meter dan talud semestinya itu sedalam 3 meter akan tetapi hanya dibuat sedalam
1 meter saja sehingga mengakibatkan ambrol tidak kuat menahan beban tanah dan
air ketika musim hujan, ketika hal ini diklaim kepada TERGUGAT
REKONPENSI oleh PENGGUGAT REKONPENSI ternyata sudah hilang
pergi tidak tahu kemana keberadaannya baik di rumah atau kantor di wonosobo
tidak ketemu, sehingga perbaikan pagar dan talud itu dikerjakan sendiri oleh
PENGGUGAT REKONPENSI dengan memakai jasa PT. lainnya dengan biaya
sebesar Rp 381.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh satu juta rupiah).

9. Bahwa untuk pengadaan Meja Rak dan Kursi untuk para pekerja pabrik yang
semestinya disediakan oleh TERGUGAT REKONPENSI kepada
a. Sebanyak 650 buah Kursi seharga……………………. Rp 52.000.000.-
b. Sebanyak 78 buah Meja Rak seharga ……………… Rp 93.000.000,- +
Jumlah ………… Rp 145.200.000,-
c. Pembayaran Uang Muka oleh PENGGUGAT REKON-
PENSI sebesar …………………………………………Rp 75.000.000,- -
Kekurangan Pembayaran PENGGUGAT REKON-
PENSI ………………………………………………… Rp 70.200.000,-

10. Bahwa kenyataannya TERGUGAT REKONPENSI hanya bisa mengadakan


REKONPENSI, sebanyak yaitu :
a. Pada tanggal 7 April 2014 dikirim Kursi sebanyak …………= 90 buah.
b. Pada tanggal 21 April 2014 dikirim Kursi sebanyak ………..= 112 buah
c. Pada tanggal 25 April 2014 dikirim Kursi sebanyak ………..= 112 buah +
Jumlah Kursi …………………..= 314 buah
Sedangkan untuk pengadaan Meja Rak yang seharusnya disediakan oleh
TERGUGAT REKONPENSI sebanyak 78 buah kepada PENGGUGAT
REKONPENSI sama sekali tidak ada yang dikirimkan.

11. Bahwa dengan demikian besarnya kerugian penyedian Meja Rak dan Kursi yang
tidak bisa dilakukan oleh TERGUGAT REKONPENSI kepada PENGUGAT
REKONPENSI, yaitu :
a. Uang Muka yang sudah dibayar PENGGUGAT
REKONPENSI sebesar ……………….…..……… = Rp 75.000.000,-
b. Harga 314 Kursi = 314 X Rp 80.000,- ..…..………. = Rp 25.120.000,- -
Jumlah kerugian PENGGUGAT REKONPENSI. = Rp 49.880.000,-

12. Bahwa dengan demikian jelas-jelas TERGUGAT REKONPENSI telah


melakukan WANPRESTASI yang telah menimbulkan kerugian MATERIIL
terhadap PENGGUGAT REKONPENSI, secara keseluruhan yaitu :
a. Untuk pembuatan Pabrik sebesar. ………………… Rp 1.612.671.380,-
b. Untuk perbaikan pagar dan talud sebesar ………… Rp 381.000.000,-
c. Untuk pengadaan Meja Rak dan Kursi sebesar ….. Rp 49.880.000,- +

45
Seluruh jumlah kerugian…………………………. Rp 2.043.551.380,-

13. Bahwa untuk kerugian IMMATERIIL yang diderita oleh PENGGUGAT


REKONPENSI karena adanya perbuatan WANPRESTASI dari TERGUGAT
REKONPENSI, yang berupa perasaan menderita setres, tertekan, nerves dan
malu kepada relasi yang sudah menunggu untuk berinvestasi pakaian jadi khusus
eksport kurang lebih sebesar Rp 5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah).

14. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan atas putusan ini maka TERGUGAT
REKONPENSI patut ditetapkan membayar uang dwangsom kepada
PENGGUGAT REKONPENSI apabila lalai dan atau tidak memenuhi isi
putusan dalam perkara ini yaitu setiap harinya sebesar Rp. 1.000.000,00 ( Satu
juta rupiah ) sampai dipenuhinya seluruh isi putusan tersebut kepada
PENGGUGAT REKONPENSI.

15. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI khawatir dan ada dugaan atas perbuatan
TERGUGAT REKONPENSI tidak melaksanakan isi putusan nantinya dalam
perkara ini, PENGGUGAT REKONPENSI mohon kepada yang terhormat
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Temanggung untuk melakukan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) atas tanah dan bangunan Rumah serta Kantor
TERGUGAT REKONPENSI yang terletak di Jl. Banyumas Km.05, Kalierang,
Kabupaten Wonosobo dan Jl. Dieng No.14, Rowopeni RT.002, RW.008, Desa
Kalianget, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo .

16. Bahwa tidak berlebihan pula, PENGGUGAT REKONPENSI mohon kepada


Ketua Pengadilan Negeri Temanggung untuk menyatakan dan menetapkan secara
hukum terhadap putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbar Bij
Vooraad) meskipun TERGUGAT REKONPENSI melakukan upaya hukum
banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya.

DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan EKSEPSI TERGUGAT untuk seluruhnya
2. Menyatakan menolak (onzegd) dan atau setidak tidaknya menyatakan berdasarkan
atas hukum gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima
(NietOntvankelijkVeerklraad)

DALAM POKOK PERKARA


1. Menyatakan menolak (Onzegd) gugatan PENGGUGATuntukseluruhnya.
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara

DALAM REKONPENSI
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT REKONPENSI untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Sah dan Berharga Sita Jaminan atas Tanah Rumah dan Kantor milik
TERGUGAT REKONPENSI.
3. Menyatakan TERGUGAT REKONPENSI telah melakukan WANPRESTASI
yang menimbulkan kerugian kepada PENGGUGAT REKONPENSI.

46
4. Menghukum kepada TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar ganti rugi
sebesar Rp 7.043.551.380,- (Tujuh milyar empat puluh tiga juta lima ratus lima
puluh satu ribu tiga ratus delapan puluh rupiah) kepada PENGGUGAT
REKONPENSI secara tunai.
5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voeerbaar bij
Vooraad) meskipun ada upaya banding, kasasi, verzet atau upaya hukum lainnya
6. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar biaya perkara.

Demikian Jawaban TERGUGAT KONPENSI/PENGGUGAT REKONPENSI


kami sampaikan, atas perkenannya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Temanggung
mengabulkannya dan diucapkan terima kasih.

FIAT YUSTITIA RUAT COELUM

Hormat kami

Kuasa Hukum
TERGUGAT KONPENSI/PENGGUGAT REKONPENSI.
1.

H .BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH

2.

LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH

14. REPLIK DARI PENGGUGAT

Magelang, 5 September 2017

No : 91/ADV-BTI/IX/2017
Perihal : Replik atas Jawaban Pertama TERGUGAT
Perkara No.16/Pdt.G/2017/PN.Mgg

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Magelang

47
Jl. Veteran No. 1
Di
M A G E L A N G.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :
-------------------1. H. BAMBANG TJATUR ISWANTO,SH,MH.
2. LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI,SH-------------
Para Advokat, salah satunya dengan ijin Surat Keputusan Menteri
Kehakiman No.D-71. KP. 04. 13-Th 1993, berkantor di Kantor Advokat dan
Konsultan Hukum “BAMBANG TJATUR ISWANTO dan REKAN”, di
Jl.Sunan Kalijogo No. 1, Telp/Fax.0293-363663, Kota Magelang, dapat
bertindak bersama-sama atau sendiri-sendiri.

Atas dasar kekuatan Surat Kuasa Khusus tertanggal 3 April 2017,


bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum khusus
klien kami yang bernama :

PT. LEGIANSUNTI diwakili oleh


SLAMET SUPRIHANTO ---------------------------------------------
PENGGUGAT

Melawan

AWUD SUNGKAR. DKK--------------------------------------PARA


TERGUGAT

Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum dari
PENGGUGAT dengan ini perkenankanlah kami menyampaikan REPLIK
atas Jawaban Pertama PARA TERGUGAT tertanggal 29 Agustus 2017.

Adapun dalil-dalil Replik PENGGUGAT adalah sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

48
1. Bahwa PENGGUGAT menolak dalil eksepsi PARA TERGUGAT
dalam jawabanya kecuali yang diakui kebenaranya dan keabsahannya
dalam REPLIK ini.

2. Bahwa PENGGUGAT menolak tegas eksepsi angka 2 dan 3 sebab,


sudah jelas kedudukan PENGGUGAT dalam gugatan ini adalah
mewakili PT. LEGIANSUNTI yang nobene pemilik proyek sebuah
perumahan dan perijinan yang terletak di Pinggirejo, Kelurahan
Gelangan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, dan dalam
akta perjanjian tersebut disebutkan kedudukan PENGGUGAT sebagai
komisaris utama perseroan dalam melakukan hukum dengan akta ini
telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham dimana rapat
telah menunjuk komisaris utama untuk mewakili perseroan, sehingga
kedudukan PENGGUGAT sudah memenuhi legal standing dalam
perkara aquo.

3. Bahwa PENGGUGAT menolak eksepsi angka 4, sebab dalam


perkara aquo para pihak sudah lengkap yaitu PENGGUGAT selaku
pihak pertama dan PARA TERGUGAT selaku pihak kedua yang
telah melakukan wanprestasi tidak memberikan keuntungan sama
sekali kepada PENGGUGAT, sehingga tidak perlu mendudukan tim
management sebagai subyek gugatan karena PARA TERGUGAT ada
kewajiban untuk memberikan keuntungan kepada PENGGUGAT
sebesar minimal Rp 1.500.000.000,- sesuai bunyi Pasal 14 ayat 3 ini
yang tidak dilakukan oleh PARA TERGUGAT, justru TERGUGAT
III yang mengerja proyek tersebut didudukan sebagai subyek gugatan,
maka tidak menjadikan perkara aquo kurang subyek.

4. Bahwa terhadap eksepsi angka 5 PENGGUGAT menolak dengan


tegas, sebab dalam hal PENGGUGAT mengajukan gugatan tidak
harus terlebih dahulu dilakukan audit oleh akuntan publik, hal tersebut
tidak ada persyaratan atau dasar hukumnya dimana dalam perkara
aquo PENGGUGAT sudah meng-audit keuangan proyek perumahan
CLUSTER SANGGRIYA yang dilakukan oleh seorang ahli dalam
menghitung pembangunan perumahan atau property sebagaiamana
dalam posita gugatan angka 11 dan kenyataannya sesuai bunyi Pasal
14 ayat 3 akta perjanjian PARA TERGUGAT harus memberikan
minimal Rp 1.500.000.000,- itupun tidak dilakukan padahal sewsuai
bunyi Pasal 1338 KUHPerdata bahwa perjanjian yang sudah
ditandatangani itu berlaku sebagaiundang-undang, apalagi perjanjian
49
itu bentuknya notarial, hal ini nanti akan PENGGUGAT bukti pada
saatnya didepan persidangan.

II. DALAM POKOK PERKARA/KONPENSI


A. JAWABAN UNTUK TERGUGAT I :
1. Bahwa TERGUGAT. I sudah dipanggil secara layak dan pantas sesuai
undang-undang akan tetapi tidak hadir.

2. Bahwa dengan tidak hadirnya TERGUGAT I maka dianggap telah


mengakui dan membenarkan dalil-dalil gugatan dari PENGGUGAT, sebagai
alat bukti yang sempurna.

3. Bahwa TERGUGAT I didalam tahap mediasi telah datang dan ketika


diadakan pertemuan dengan PENGGUGAT dan PARA TERGUGAT di
rumah makan Pring Sewu Sleman Jogja mengakui melakukan kerjasama
dengan PENGGUGAT dan telah memberikan modal sekitar Rp
2.000.000.000,- lebih tetapi ketika proyek perumahan cluster sanggriya
selesaipun sampai sekarang tidak ada laporan dan juga tidak mendapatkan
keuntungan atau pengembaian modalnya sehingga kelihatan hubungan
antara TERGUGAT. I dan TERGUGAT. II jadi agak ramai atau berseteru,
termasuk istrinya TERGUGAT. I yang minta agar modalnya dikembalikan.

B. JAWAN UNTUK TERGUGAT II DAN III :


1. Bahwa PENGGUGAT tetap berpendirian pada dalil gugatan semula
dan menolak seluruh dalil eksepsi dan jawaban pertama PARA
TERGUGAT, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya.

2. Bahwa terhadap jawaban posita angka 3 PENGGUGAT menolak,


sebab PARA TERGUGAT tidak bisa membedakan yang namanya PT.
LEGIANSUNTI dengan Perumahan CLUSTER SANGGRIYA,
karena jelas-jelas PENGGUGAT adalah selaku pemilik sebuah
Proyek Perumahan dan perijinannya yang terletak di Pinggirejo,
Kelurahan Gelangan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang
dengan nama PT.LEGIANSUNTI, yang anggaran dasarnya telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI tertanggal 17 Juni 2010, dengan No. AHU 30782
AH.01.01 tahun 2010, seperti yang diuraikan dalam akta perjanjian
kerjasama pada halaman 1.

50
3. Bahwa terhadap jawaban angka 4 PARA TERGUGAT
MENGAKUI telah melakukan perjanjian yang dibuat dengan Akta
Perjanjian Nomor 20 tanggal 10 Mei 2011 dihadapan Notaris E.S.
MURTIWI ARIF, SH, MH. Dan tetap pada gugatan semula
tertanggal 3 April 2017, dan didalam halaman 1 akta perjanjian
kerjasama disebutkan bahwa pihak pertama/PENGGUGAT telah
memberikan sebagian pembayaran pembelian tanah dan membiayai
sebagian perijinan yang diperlukan serta telah melakukan pengolahan
lahan siap bangun pada lokasi tersebut, ini sudah sesuai dengan fakta
dilapangan dan PARA TERGUGAT hanya mengada ada saja.

4. Bahwa terhadap jawaban angka 5 PARA TERGUGAT, pihak


PENGGUGAT menolak dengan tegas karena berdasarkan Pasal 2
tentang Obyek Perjanjian dalam akta perjanjian kerjasama disebutkan
Obyek perjanjian ini adalah Proyek Perumahan “CLUSTER
SANGGRIYA” yaitu sebuah proyek perumahan diatas tanah seluas
18.872 m2 yang terdiri dari 13 bidang tanah.

5. Bahwa terhadap jawaban angka 6 dan 7 PARA TERGUGAT


membenarkan, sehingga merupakan alat bukti yang sempurna, tidak
terbantahkan.

6. Bahwa terhadap jawaban angka 8 PARA TERGUGAT, pihak


PENGGUGAT menolak dengan tegas dan tetap pada gugatan
semula, hal ini sesuai dengan pasal 8 ayat 2 dan 3 akta Perjanjian
Nomor 20 tanggal 10 Mei 2011 dihadapan Notaris E.S MURTIWI
ARIF, SH. MH, dimana PARA TERGUGAT dalam memahami pasal
tersebut sangatlah keliru sekali karena Proyek kerjasama perumahan
ini adalah dalam bentuk PERUMAHAN bukan PENGKAVLINGAN
TANAH sehingga yang dijual bangunan setiap meternya yang
didalamnya sudah termasuk tanahnya dan segala sesuatu yang diatur
dalam Pasal 8 ayat 2 nya, hal ini yang seharusnya haraga Rp
1.700.000,- per meter itu dibayarkan oleh TERGUGAT. III kepada
pihak PENGGUGAT dan TERGUGAT. I dan II karena TERGUGAT
III adalah sebagai subcorn atas proyek perumahan tersebut,akan tetapi
kenyataannya proyek perumahan itu dikerjakan oleh TERGUGAT. III
dengan tidak mengeluarkan uang sama sekali akan tetapi mengambil
dari uang pembayaran dari para konsumen yang dimasukan dalam
rekening bersama di BankBTN dengan antas nama PENGGUGAT
dan TERGUGAT. I.
51
7. Bahwa jawaban angka 9 PARA TERGUGAT membenarkan,
sehingga menjadi bukti yang sempurna, akan tetapi faktanya PARA
TERGUGAT tidak menempatkan karyawannya sama sekali akan
tetapi semua karyawan itu adalah dari PENGGUGAT semua dan
PARA TERGUGAT sama sekali tidak memberikan laporan sama
sekali hal ini sejak TERGUGAT. III meminta uang dengan
mengambil dari rekening tabungan Bank BTN Magelang yang atas
nama PENGGUGAT dan TERGUGAT. I jumlah berapapun diberikan
tidak pernah ditolak akan tetapi tidak diketahui peruntukannya dan
TERGUGAT. III tidak pernah memberikan laporan pertanggung
jawaban penggunaan uang yang sudah dibelanjakannya itu dan untuk
membangun proyek perumahan tersebut atau membangun rumahnya
sendiri yang ada diperumahan tersebut yang sangat besar dan mewah
serta megah sekali bahkan tidak ada karyawanpun yang berani
menegur atau mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh
TERGUGAT. III ini walaupun semua karyawan yang ditempatkan itu
semua adalah karyawan dari PENGGUGAT.

8. Bahwa terhadap jawaban angka 10 PARA TERGUGAT, pihak


PENGGUGAT menolak dengan tegas, dan tetap pada gugatan
semula tertanggal 3 April 2017, Karena ketika PENGGUGAT ingin
mengerjakan perumahan 23 unit dan mengerjakan fasum dan fasos
oleh TERGUGAT III ditolak dan semuanya inginnya dikerjakan oleh
TERGUGAT III yang mempunyai sifat arogan dan seolah-olah paling
pinter atau pandai sendiri padahal TERGUGAT III tidak mempunyai
latar belakang sebagai Pengembang Property sama sekali.

9. Bahwa terhadap jawaban angka 11 PARA TERGUGAT


membenarkan, sehingga merupakan alat bukti yang sempurna, dan
kenyataannya PARA TERGUGAT tidak sama sekali memberikan
keuntungan kepada PENGGUGAT bahkan ketika PENGGUGAT
menanyakan kepada TERGUGAT III dirumahnya karyawan
PENGGUGAT yang bernama pak taat dikatakan oleh TERGUGAT
III kalau keuntungannya telah dibagi-bagikan semuanya kepada
karyawan-karyawan PENGGUGAT yang sekarang ini semua
karyawan berpihak kepada PARATERGUGAT, karena dimata
karyawan semua TERGUGAT III itu baik sekali membagi-bagikan
uang tanpa persetujuan sama sekali dari PENGGUGAT.

52
10. Bahwa jawaban angka 12 PARA TERGUGAT pihak PENGGUGAT
menolak dengan tegas karena memang kenyataannya TERGUGAT III
telah mengambil 4 kavling tanah dan yang mendapatkan fasilitas
adalah TERGUGAT. I dan TERGUGAT. II yang selaku para pihak
melakukan kerjasama sedangkan TERGUGAT III adalah hanya
subcorn saja sehingga tidak memperoleh fasilitas pengambilan
kavling dan memang tidak ada aturan yang melarang TERGUGAT III
selaku subcorn juga melakukan pembanguna rumah yang cukup besar
dan mewah serta megah seperti itu namun bagaimana pertanggung
jawabannya ketika uang yang diambil dari uang perumahan cluster
sanggriya itu digunakan untuk membangun rumahnya tersebut dan
siapa yang berani melawan dan mengawasi TERGUGAT III yang
sangat arogan itu hal ini jelas-jelas tidak pantas dan sangat merugikan
PENGGUGAT, silahkan PARA TERGUGAT buktikan dalil
bantahannya didepan persidangan.

11. Bahwa menolak dengan tegas jawaban angka 13, sebab kenyataannya
proyek kerjasama perumahan SANGGRIYA tersebut semuanya di
kelola atau dikerjakan oleh TERGUGAT. III, sebagai subcorn yang
masih saudara dan perintah dari TERGUGAT. I dan II, sampai
sekarang ini pembangunan proyek perumahan SANGGRIYA telah
selesai dan sudah laku terjual semua akan tetapi TERGUGAT III tidak
sama sekali memberikan laporan kepada PENGGUGAT dan
TERGUGAT I dan II serta juga keuntungan seperti yang diperjanjikan
seperti yang dibuat dalam akta notarial kepada PENGGUGAT,
padahal TERGUGAT III didalam mengerjakan proyek perumahan
tersebut mengambil semua uangnya dari uang pembayaran dari para
konsumen yang dimasukkandi Bank BTN Magelang yang jumlahnya
kurang lebih mencapai Rp 50.000.000.000,- lebih yang tidak ada
laporan pertanggung jawabannya sama sekali, setelah PENGGUGAT
melakukan perhitungan dengan seorang ahli dalam menghitung
pembangunan perumahan atau property untuk proyek perumahan
CLUSTER SANGGRIYA ini seluruhnya keuntungan tidak lebih
dari Rp 7.400.000.000,- (Tujuh milyar empat ratus juta rupiah),
sehingga kelihatan sekali kalau PARA TERGUGAT ini telah
melakukan WANPRESTASI.

12. Bahwa jawaban angka 14 dan 15 PARA TERGUGAT, pihak


PENGGUGAT menolak dengan tegas karena semua data apa saja
yang telah dilakukan TERGUGAT III selaku subcorn sama sekali
53
tidak diberikan kepada PENGGUGAT dan kepada TERGUGAT I dan
II hanya disimpan saja oleh TERGUGAT III yang tidak bisa dikoreksi
kebenarannya oleh siapapun juga sehingga bagaimana pihak lain
termasuk PENGGUGAT bisa melakukan audit kalau semua data
dipegang oleh TERGUGAT III, dan uang sebesar Rp
50.000.000.000,- lebih telah digunakan oleh TERGUGAT III akan
tetapi tidak memberikan laporan pertanggung jawabannya, bahkan
yang namanya pajak saja yang semestinya menjadi tanggung jawab
dari TERGUGAT III tidak dibayarkan sama sekali hingga mencapai
Rp 1.400.000.000,- yang ujung ujungnya PENGGUGAT lah yang
dipanggil kantor pajak magelang untuk membayarnya, padahal
PENGGUGAT sama sekali tidak mendapatkan keuntungan yang
akhirnya mau tidak mau semua rekening PENGGUGAT dibank di
blokir dan diambil oleh Kantor Pajak Magelang untuk disetorkan di
Kas Negara termasuk uang pension PENGGUGAT sebagai guru juga
diambiloleh Negara sehingga kelihatan sekali PARA TERGUGAT
telah melakukan WANPRESTASI, maka sangat jelas pihak
PENGGUGAT dirugikan dan sudah wajar untuk meminta ganti rugi
dan dwangsom kepada PARA TERGUGAT dan tetap pada gugatan
PENGGUGAT tanggal 3 April 2017, sehingga jawaban angka 15 dan
16 harus ditolak dan dikesampingkan.

13. Bahwa jawaban angka 16 PARA TERGUGAT, pihak


PENGGUGAT menolak karena sesuai dengan uraian angka 12 diatas
maka sudah sepantasnya PARA TERGUGAT dibebani membayar
uang dwangsom.

14. Bahwa PENGGUGAT menolak dengan tegas jawaban angka 17 dan


18 PARA TERGUGAT, karena jelas-jelas PARA TERGUGAT
melakukan wanprestasi terhadap PENGGUGAT maka sudah
sepantasnya sita jaminan terhadap tanah dan bangunan milik PARA
TERGUGAT serta uitvoerbar bij voerrad untuk dikabulkan.

Berdasarkan dalil-dalil replik PENGGUGAT tersebut diatas, mohon kepada


yang terhormat Majelis Hakim untuk memberikan putusan sebagaii berikut :

I. DALAM EKSEPSI:

54
1. Menolak seluruh dalil-dalil eksepsi dari PARA TERGUGAT secara
keseluruhan.

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;

2. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar segala biaya


yang timbul dalam perkara ini ;

Demikian Replik kami sampaikan atas perkenan Majelis Hakim pemeriksa


perkara ini mengabulkannya kami mengucapkan terima kasih

FIAT JUSTITIA RUAT COELUM.

Hormat Kami
Kuasa Hukum PENGGUGAT

1. H BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH

2. LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH

15.DUPLIK

Temanggung, 13 September 2016.


No : 092/ADV-BTI/XI/2016.
Perihal : Duplik TERGUGAT dalam
Perkara No.19/Pdt.G/2016/PN.Tmg.
--------------------------------------------

Kepada Yth.
55
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Perdata No. 19/Pdt. G/2016/PN.Tmg.
Di Pengadilan Negeri Temanggung.
Di
TEMANGGUNG

ROLL PERKARA PERDATA No. 19/Pdt. G/2016/PN.Tmg.


Antara :

BUMJAE LEE, dengan Kuasa Hukumnya


H.BAMBANG TJATUR ISWANTO,SH,MH, Cs -----------TERGUGAT.

Melawan

ROCHMAN FAQIH ---------------------------------------------PENGGUGAT

Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum dari TERGUGAT
dengan ini perkenankanlah kami menyampaikan Duplik atas Replik
PENGGUGAT tertanggal 05 September 2016, dalam perkara Perdata No.
19/Pdt.G/2016/PN.Tmg, adapun Duplik TERGUGAT adalah sebagai
berikut :

I. DALAM EKSEPSI
a. PERUBAHAN GUGATAN.
1. Bahwa TERGUGAT tetap berpendirian dan mempertahankan
dalil jawaban eksepsi terdahulu dan menolak tegas seluruh dalil
replik PENGGUGAT dalam eksepsi kecuali secara tegas diakui
kebenarannya

2. Bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik


Indonesia dalam Putusan MA-RI No.334.K/Sip/1972, tanggal 4
Oktober 1972 : Judex-facti tidak boleh merubah dalil gugatan
(Posita) dari Penggugat (Pasal 189 ayat (3) Rbg./ Pasal 178 ayat
(3) HIR; Putusan MA-RI No.334.K/Sip/1972, tanggal 4 Oktober
1972 : Judex-facti tidak boleh merubah dalil gugatan (Posita) dari
Penggugat (Pasal 189 ayat (3) Rbg./ Pasal 178 ayat (3) HIR,
padahal didalam gugatan baru dalil gugatan PENGGUGAT

56
(Posita) jelas jelas ada penambahan pada point 19 dan 21 yang
digugatan lama tidak ada.

3. Bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik


Indonesia dalam Putusan MA-RI No.1043.K/Sip/1973, tanggal
13 Desember 1974 dan No. 823.K/Sip/1973, tanggal 29 Januari
1976: Yurisprudensi mengizinkan perubahan atau tambahan dari
gugatan asal tidak mengakibatkan perubahan posita dan Tergugat
tidak dirugikan haknya untuk membela diri (Hak pembelaan diri)
atau pembuktian, padahal didalam gugatan baru dalil gugatan
PENGGUGAT (Posita) jelas-jelas ada penambahan pada point
19 dan 21 yang digugatan lama tidak ada.

4. Bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik


Indonesia dalam Putusan MA-RI No.226.K/Sip/1973, tanggal 17
Desember 1975 : Perubahan gugatan Penggugat Terbanding pada
persidangan 11 Pebruari 1969 adalah mengenai pokok gugatan,
maka perubahan itu harus ditolak, padahal didalam gugatan baru
dalil gugatan PENGGUGAT (Posita) jelas-jelas ada
penambahan pada point 19 dan 21 serta dalam PROVISI
gugatan baru telah merubah materi gugatan dalam point 1 baru
ada akan tetapi didalam gugatan lama tidak ada

b. SUBYEK GUGATAN KELIRU


1. Bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia dalam Putusan MA-RI No. 419.K/Sip/1988, tanggal 22
Oktober 1992 : Suatu Badan Hukum seperti PT yang
mengadakan, membuat dan menanda tangani "perjanjian" dengan
pihak subyek hukum lainnya (bila terjadi wanprestasi dan tuntutan
ganti rugi) haruslah ditujukan terhadap Badan Hukum (PT) dan
bukan ditujukan pada Direktur (Utama) Badan Hukum tersebut.
Gugatan yang ditujukan Ir.S. untuk diri sendiri dan sebagai
Direktur PT. Graha Gapura berarti seolah-olah memisahkan antara
Direktur PT dengan PT. Graha Gapura itu sendiri, sehingga
gugatan terhadap Tergugat Ir. S tersebut Obscuur Libel dan harus
dinyatakan tidak dapat diterima. Mengenai tidak digugatnya PT.

57
Graha Gapura sebagai Tergugat, sedangkan Ir. S. telah tidak lagi
menjabat Direktur tersebut, maka gugatan menjadi kabur maka
seharusnya yang digugat adalah terhadap PT. Graha Gapura dan
PT. Rencong Aceh dan bukan kepada Direkturnya, padahal
didalam gugatan PENGGUGAT disebutkan sebagai individu
ROCHMAN FAQIH bukan PT. WILIS INVESTAMA sebagai
Badan Hukum dan TERGUGAT disebutkan sebagai BUMJAE
LEE sebagai individu bukan PT. YB. APPAREL JAYA sebagai
Badan Hukum PerseroanTerbatas.

2. Bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik


Indonesia dalam Putusan MA-RI No.495.K/Sip/1973, tanggal 6
Januari 1976 : Karena kontrak adalah dengan CV. Palma, gugatan
yang diajukan oleh Achmad Paeru, Direktur CV. Palma tersebut
secara pribadi, seharusnya tidak dapat diterima, padahal didalam
gugatan PENGGUGAT disebutkan sebagai individu
ROCHMAN FAQIH bukan PT. WILIS INVESTAMA sebagai
Badan Hukum dan TERGUGAT disebutkan sebagai BUMJAE
LEE sebagai individu bukan PT. YB. APPAREL JAYA sebagai
Badan Hukum PerseroanTerbatas.

3. Bahwa hal ini jelas-jelas terlihat keliru lagi dalam penyebutan


subyek sebagai TERGUGAT pada halaman 2 gugatan disebutkan
BUMJAE LEE sebagai INDIVIDU/PERSONE akan tetapi
alamatnya di Kantor Pabrik PT.BY. APPAREL JAYA di RT.02,
RW.01, Desa Nguwet, Kec. Kranggan, Kab. Temanggung,
padahal kalau penyebutan TERGUGAT sebagai
INDIVIDU/PERSONE semestinya tempat tinggalnya di
Valencia Residence H.8, Mertoyudan, Kabupaten Magelang
seperti dalam surat kuasa TERGUGAT.

4. Bahwa dengan demikian kelihatan sekali kalau PENGGUGAT


itu tidak bisa membedakan atau tidak faham kedudukan subyek
hukum itu apakah sebagai INDIVIDU atau sebagai BADAN
HUKUM dianggapnya sama padahal hal itu sangat beda sekali
baik dalam hal kedudukan hukum dan penyebutannya dalam
pembuatan gugatan.

58
Dengan demikian sangat jelas gugatan PENGGUGAT tidak
memenuhi formal gugatan sehingga harus ditolak (Ontzeg) atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima (NietOnvankelijverklraad)

II. DALAM POKOK PERKARA/KONPENSI


1. Bahwa TERGUGAT mohon agar jawaban pertama yang
dikemukakan dalam eksepsi dan konpensi/pokok perkara diatas secara
mutatis mutandis dianggap termasuk didalam dan merupakan bagian
tidak terpisah dalam Duplik TERGUGAT dalam pokok perkara ini.

2. Bahwa point 2 jawaban TERGUGAT tidak ditanggapi atau tidak


dijawab oleh PENGGUGAT hal itu sungguh aneh karena
jawabannya sangatlah mudah sekali sehingga dianggap mengakui dan
membenarkan dalil-dalil jawaban TERGUGAT.

3. Bahwa point 3 s/d 5 jawaban TERGUGAT tidak ditanggapi atau


tidak dijawab oleh PENGGUGAT sehingga dianggap mengakui dan
membenarkan dalil dalil jawaban Pertama TERGUGAT.I tertanggal
29 Agustus 2016.
Justru malahan PENGGUGAT di dalam Replik jawabannya pada
point 2 s/d 3 membuat argumentasi sendiri yang mengada-ada saja
yang tidak menjawab secara khusus point per point seperti pada point
Posita Gugatan PENGGUGAT, hal ini kelihatan sekali kalau
PENGGUGAT kesulitan untuk menjawabnya bahkan kelihatan
kebingungan.

4. Bahwa point 4 jawaban PENGGUGAT dalam replik nya tertanggal


05 September 2016, justru malahan membuat jawaban sendiri yang
mengada-ada saja sehingga kelihatan sekali kalau jawaban pada point
4 jawaban Replik PENGGUGAT itu tidak berani mengakui kalau
Surat Perjanjian Kerja yang benar adalah tanggal 16 Juli 2013 bukan
tanggal 16 Juni 2013 sehingga mengalihkan saja permasalahan yang
semestinya harus ditanggapi maka kelihatan sekali kalau
PENGGUGAT itu kebingungan sendiri atas gugatannya sendiri,
tidak menanggapi dari jawaban Pertama TERGUGAT, maka pihak
TERGUGAT tidak perlu menanggapinya lagi, karena kalau kami
tanggapi lagi berarti sama seperti dalam jawaban Pertama
TERGUGAT lagi.

59
5. Bahwa point 7 s/d 10 jawaban Pertama TERGUGAT tidak
ditanggapi dan tidak dijawab PENGGUGAT, hal ini jelas-jelas
PENGGUGAT kebingungan sekali tidak menjawab dari jawaban
Pertama TERGUGAT sehingga kelihatan sekali kesalahan
PENGGUGAT dalam membuat gugatannya maka dianggap
mengakui dan membenarkan semua dalil-dalil jawaban
TERGUGAT, Maklum saja lagi taraf belajar !

6. Bahwa point 4 dan 5 jawaban Replik PENGGUGAT ini tambah gak


jelas lagi mau nanggapi jawaban TERGUGAT point yang mana lagi
ya ?
Kok malahan kelihatan sekali kalau PENGGUGAT ini masih taraf
BELAJAR to ya !

III. DALAM REKONPENSI


1. Bahwa apa yang terurai dalam Konpensi berlaku secara mutatis
mutandis dalam Rekonpensi ini dan PENGGUGAT REKONPENSI
menolak dalil-dalil TERGUGAT REKONPENSI kecuali secara
tegas membenarkan.

2. Bahwa point 2 jawaban replik TERGUGAT REKONPENSI itu


tidak benar akan PENGGUGAT REKONPENSI buktikan nantinya
didepan persidangan pada saatnya pembuktian nanti dimana Surat
Perjanjian Kerja antara PENGGUGAT REKONPENSI dengan
TERGUGAT REKONPENSI itu dibuat pada tanggal 16 Juli 2013
bukan pada tanggal 16 Juni 2013 sehingga kalau TERGUGAT
REKONPENSI itu mendalilkan Surat Perjanjian Kerja seperti itu
jelas tidak ada.

Bahkan didalam Surat Perjanjian Kerja tersebut jelas-jelas disebutkan


BUMJAE LEE/PENGGUGAT REKONPENSI disebutkan sebagai
Direksi PT. YB. APPAREL JAYA sedangkan ROCHMAN
FAQIH/TERGUGAT REKONPENSI sebagai Direktur PT. WILIS
INVESTAMA sehingga tidak bisa dipungkiri kedudukannya sebagai
Badan Hukum Perseroan Terbatas bukan individu.

3. Bahwa dalil-dalil Posita gugatan Balik atau REKONPENSI dari


PENGGUGAT REKONPENSI itu secara otomatis mengikuti dari
dalil-dalil Posita Gugatan KONPENSI dari PENGGUGAT
KONPENSI yang tidak dapat dibuktikan sehingga dalam putusannya
60
ditolak dengan sendirinya telah dapat dikatakan kalau TERGUGAT
REKONPENSI/PENGGUGAT KONPENSI ini telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum termasuk dengan SUBYEK HUKUM
nya tidak perlu dibuat lagi, sehingga PENGGUGAT KONPENSI
juga menjadi TERGUGAT REKONPENSI.

4. Bahwa dengan sendirinya ketika dalam gugatan KONPENSI dari


PENGGUGAT KONPENSI itu ditolak maka dengan sendirinya
akan mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT REKONPENSI
karena selaku pengusaha yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat
Kabupaten Temanggung khususnya yang bergerak dalam bidang
garmen dan umumnya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta telah digugat oleh PENGGUGAT KONPENSI dengan
dasar gugatan Wanprestasi padahal kenyataan pihak TERGUGAT
KONPENSI/PENGGUGAT REKONPENSI itu tidak melakukan
Wanprestasi justru sebaliknya pihak TERGUGAT REKONPENSI/
PENGGUGAT KONPENSI yang telah melakukan wanprestasi
terhadap PENGGUGAT REKONPENSI/TERGUGAT
KONPENSI tentunya hal tersebut merugikan PENGGUGAT
REKONPENSI.

5. Bahwa point 4 s/d 16 gugatan balik dari PENGGUGAT


REKONPENSI tidak ditanggapi oleh TERGUGAT REKONPENSI
maka dianggap telah mengakui dan membenarkan dalil-dalil gugatan
balik PENGGUGAT REKONPENSI tersebut.

6. Bahwa dengan demikian gugatan REKONPENSI dari


PENGGUGAT REKONPENSI sudah benar dan tidak kabur.

Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diatas maka dengan ini,


TERGUGAT/PENGGUGAT REKONPENSI mohon kepada Majelis
Hakim pemeriksa perkara ini untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya
2. Menyatakan Menolak ( Onzegd ) dan atau menyatakan berdasarkan
atas hukum gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima ( Niet
Ontvankelijk Veerkraad )

61
II. DALAM KONPENSI
1. Menyatakan menolak ( Onzegd ) gugatan PENGGUGAT untuk
seluruhnya.
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara

III. DALAM REKONPENSI


1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT REKONPENSI seluruhnya.
2. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar biaya
perkara.

Demikian duplik kami sampaikan atas perkenan Majelis Hakim


pemeriksa perkara ini berkenan mengabulkannya dan diucapkan banyak
terima kasih

FIAT JUSTITIA RUAT COELUM.


Hormat Kami

Kuasa Hukum TERGUGAT KONPENSI/


PENGGUGAT REKONPENSI
1.

H BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH


2.

LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH.

16.REDUPLIK

Magelang, 18 Juni 2019


No : 61/ADV-BTI/VI/2019
Perihal : Reduplik atas Duplik PENGGUGAT REKONPENSI. I
dan II.
________________________________________________

Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara

62
Perdata No.38/
Pdt.G/2018/PN. Mgg
di Pengadilan Negeri
Magelang
Di
MAGELANG.

Antara :

PURWO EKO UTOMO, DKK ------------------------------------------------------- PARA


PENGGUGAT

Melawan

PEMERINTAH PROVINSI DATI I JAWA TENGAH, DKK ----------------- PARA


TERGUGAT

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :
---------------------------- 1. H BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH
2. LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH
3. DARMAWAN FEBRI PADMONO, SH
----------------------------------
Para Advokat yang salah satunya dengan ijin Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.
D-71. KP. 04.13- th 1993 berkantor di kantor Advokat dan Konsultan Hukum
“BAMBANG TJATUR ISWANTO DAN REKAN “ di Jl. Sunan Kalijogo No.1
Telp/Fax (0293) 363663, Kota Magelang dapat bertindak bersama-sama atau sendiri-
sendiri atas dasar kekuatan surat kuasa khusus tertanggal 25 Oktober 2018, dengan ini
perkenankanlah kami menyampaikan REDUPLIK atas DUPLIK PENGGUGAT
REKONPENSI . I dan II tertanggal 11 Juni 2019.

Adapun dalil-dalil Reduplik PARA TERGUGAT REKONPENSI adalah sebagai


berikut :

DALAM REKONPENSI

JAWABAN UNTUK TERGUGAT . I DAN II

1. Bahwa hal- hal yang telah termuat dalam eksepsi dan pokok perkara mohon
dianggap menjadi satu kesatuan mutatis mutandis yang tak terpisahkan dalam
rekonpensi ini.

2. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI terhadap point 3, sebab dalam proses penerbitan
sertifikat Hak Pakai No 32 yang diterbitkan pada tanggal 10 April 1993 menjadi
atas nama Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah tersebut tidak sesuai dengan

63
Undang-Undang yang berlaku dan berdasarkan KEPUTUSAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1979 TENTANG POKOK-
POKOK KEBIJAKSANAAN DALAM RANGKA PEMBERIAN HAK BARU
ATAS TANAH ASAL KONVERSI HAK-HAK BARAT,sesuai dengan bunyi
Pasal 1 “(1) Tanah hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai asal
konversi hak Barat, yang jangka waktunya akan berakhir selambat-lambatnya
pada tanggal 24 September 1980” dan PARA TERGUGAT REKONPENSI
sudah beritikad baik mengajukan Permohonan Sertifikat Hak Milik atas Tanah di
Jl. Meteseh atau sekarang di Jl. Alibasah Sentot P. No. 953 sampai dengan No.
958 RT 02/ RW 10 Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota
Magelang, sebelum masa Hak Barat Eigendom habis kepada Gubernur, Kepala
Daerah Tingkat I, Propinsi Jawa Tengah, lewat Kepala Direktorat Jendral Agraria
Kodya Dati II Magelang, namun Permohonan tersebut tidak ditanggapi sama
sekali oleh PENGGUGAT REKONPENSI I,
Bahkan sesuai bunyi Pasal 5 dalam Undang-Undang yang sama berbunyi
“Tanah-tanah perkampungan bekas Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai asal
konversi hak Barat yang telah menjadi perkampungan atau diduduki Rakyat,
akan diberikan prioritas kepada Rakyat yang mendudukinya, setelah
dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang menyangkut kepentingan bekas
pemegang hak tanah.’’.
Bukan seperti yang diuraikan oleh PARA PENGGUGAT REKONPENSI dalam
point 3 huruf a halaman 22 s/d huruf m halaman 24 tersebut.

3. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI pada point 4, sebab sengketa dalam perkara a
quo adalah tanah dan rumah yang berasal dari Hak Barat Verponding Hak
Eigendom milik dari Yayasan Oranje Nassau Stichting pimpinan Pan Van de
Steur dan yang menyuruh menempati adalah JD Salmon bukan oleh
PENGGUGAT REKONPENSI . I DAN II, dan setelah berlakunya UU No 5
Tahun 1960 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Dasar Agraria dan Peraturan
Menteri Pertanian Dan Agraria No 2 Tahun 1962 Tentang Penegasan Konversi
Dan Pendaftaran Bekas Hak-Hak Indonesia Atas Tanah, Tanah Eigendom No 582
dikonversi Menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) No 85 tercatat atas nama De
Stichting Orang Nassau Van Pa Van De Steur Gevestigd Te Magelang sesuai SU
No 9 tanggal 26 Februari 1902 dan sesuai warkah no 129/B/1970 seluas 25.658
m². dengan demikian yang berhak mendapatkan prioritas memperoleh hak atas
tanah dan bangunan itu adalah PARA TERGUGAT REKONPENSI, yang
sudah menempati tanah dan bangunan 6 rumah tersebut sejak tahun 1952 sebelum
PARA PENGGUGAT REKONPENSI menempati dan mendapatkan hak pakai
no. 32 tersebut mulai ipada tanggal 10 April 1993.

4. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI terhadap point 5, sebab sesuai dengan uraian
point 3 diatas jelas-jelas tanah dan bangunan yang ditempati oleh PARA
TERGUGAT REKONPENSI itu merupakan bekas hak barat dengan
Verponding Eigendom dan ternyata baru menjadi Hak Pakai 32 pada tanggal 10

64
April 1993 menjadi atas nama PENGGUGAT REKONPENSI I, hal ini jelas-
jelas tidak terbantahkan, sehingga dalil-dalil yang diuraikan dalam point 5 huruf a
halamann 24 s/d huruf m halaman 26 pada jawaban duplik PARA
PENGGUGAT REKONPENSI terpatahkan.

Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menegaskan kembali bahwa


Rumah Tinggal yang ditempatinya adalah BUKAN RUMAH DINAS dengan
penjelasan sebagai berikut ;
1) Tanah dan Rumah tinggal (Asli bangunan Belanda) yang ditempati dengan
Keluarga mulai tahun 1952 masih berstatus Tanah Eigendom, dan
menempatinya atas dasar ijin perintah JD. Salmon yang berwenang atas
Tanah Eigendon Oranje Nassau Stichting , bukan atas ijin Dinas Sosial.
2) Perlu diketahui bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1958
dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Jawa
Tengah No. HU.16/1/4 tanggal 30 Nopember 1964, Dinas Sosial baru
terbentuk pada tahun 1964 (sesuai keterangan PENGGUGAT I
REKONPENSI halaman 25 angka 5.f), dan sejak itu PENGGUGAT II
REKONPENSI atau Kantor Sosial Kumuda Putra Putri Magelang,
menempati area bekas Rumah Anak Negara yang berfungsi sebagai
Kantor dan asrama Pengasuhan/ Rehabilitasi.
3) Bahwa baik PARA TERGUGAT REKONPENSI yang mulai
menempati pada tahun 1952, maupun PENGGUGAT II REKONPENSI
yang menempati pada tahun 1964, adalah sama sama menempati tanah
Eigendom Hak barat. Namun berbeda lokasi dan Fungsi peruntukannya
yakni PARA TERGUGAT REKOPENSI menempati peninggalan
belanda ex Rumah tinggal, sedangkan PENGGUGAT II REKONPENSI
Sesuai tugas dan fungsinya menempati ex Rumah Anak Negara.
(Gambar-1)
4) Rumah tinggal yang ditempati keluarga PARA TERGUGAT
REKONPENSI di dataran yang lebih rendah sedangkan lokasi
PENGGUGAT II REKONPENSI atau Kantor Sosial Kumuda Putra
Putri Magelang, menempati ex Rumah Anak Negara yang letaknya
didataran
Gambar-1 ; BERDASAR yang
LOKASI DAN lebih tinggi
FUNGSI-NYA, ADAdan diantara
4 KAPLING keduanya
TANAH letaknya
EIGENDOM cukup jauh
EX ORANJE
dan dibatasi jalan mulai dari jl. Meteseh ke utara sampai
NASSAU STICHTING PA VAN DER STEUR (25.000 M2) DIBAWAH WEWENANG JD SALMON Kali bening.
(Gambar-1)
5)
G KALI BENING
E NIN
Gambar-1 I B EC
IL
K AL .K UTARA
JL (2). TANAH KOSONG
6 DERETAN RUMAH JLN. ME
TESEH
TINGGAL ASLI EX
953
PEGAWAI BELANDA (4).
954 (1). BANGUNAN KANTOR, ASRAMA, RUMAH
RUMAH SAKIT , DAPUR UMUM , TINGGAL KEL
955
GUDANG DAN KAMARMANDI (3)
JD. SALMON
956 UMUM, RUMAH ANAK NEGARA

957
DATARAN TINGGI
DATARAN RENDAH GGER
EREJEJ
AA
958 RO
CI L EGO
JL . SE K KE JL. M65 N
ME O
RAK LAH JL. ETESE
H PO
TES
EH YAT / DI
/ J L.

Digambar ole M. Suprijanto


Lahir thn. 1953 di Meteseh dari kel Slamet M.
6) Bahwa Undang undang No. 10 tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi
Jawa Tengah Jo undang undang No. 22 tahun 1948 tentang Pemerintah
Daerah, dan Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1958 yang dikemukakan
PARA PENGGUGAT REKONPENSI jelas kaitanya mengatur Tugas
pokok dan Fungsi dibidang Sosial dan tidak ada kaitanya dengan
kewenangan atau pengaturan Tanah dan Bangunan Eigendom ex
Orange Nassau Stichting khusunya 6 deretan rumah tinggal Para Tergugat
Rekonvensi.
7) Bahwa pada tahun 1993, PENGGUGAT I dan II REKONPENSI
dengan tanpa alas hak dan melawan ketentuan hukum memasukkan
rumah tinggal PARA TERGUGAT REKONPENSI kedalam Sertifikat
Hak PakaiNo.32 sekaligus merubah Faktur Pajak milik PARA
TERGUGAT REKONPENSI dan meg-klaim secara sepihak menjadi
Rumah Dinas atau komplek kantor Sosial.
8) Bahwa sejak tahun 1993 tersebut 6 deretan rumah tinggal PARA
TERGUGAT REKONPENSI menjadi OBYEK SENGKETA
9) Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak dengan tegas
duplik PARA PENGGUGAT REKONPENSI point 5l. dan sudah
dijelaskan pada point 5.1). diatas
10) Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak dengan tegas
duplik PARA PENGGUGAT REKONPENSI point 5m, dengan
penjelasan sebagai berikut;
a. PARA TERGUGAT REKONPENSI mulai tahun 1952
beraktifitas sebagai rumah tangga, sebagi penduduk atau
sebagai masyarakat yang menempati 6 rumah tinggal berupa
tanah beserta bangunan di di Jl. Meteseh No. 953, Jl.Meteseh No.
954, Jl. Meteseh No. 955, Jl. Meteseh No. 956, Jl. Meteseh No.
957, dan Jl. Meteseh No. 958 Magelang, yang kemudian disebut
sebagai Obyek Sengketa.
b. Sebaliknya TERGUGAT II REKONPENSI tahun 1964 mulai
beraktifitas sesuai Tugas dan fungsinya di bidang Sosial
dilokasi atau ditempat Tanah dan Bangunan Ex Rumah Anak

66
Negara (RAN) yang berfungsi sebagai Kantor, Asrama Putra ,
Asrama Putri, Rumah Sakit, Dapur Umum, Gudang, Kamar
Mandi, Garasi/ bengkel.
c. Berdasarkan hal tersebut diatas PARA TERGUGAT
REKONPENSI menyatakan dengan sangat tegas bahwa sejak
tahun 1952 sampai dengan saat perkara ini disidangkan, tidak ada
aktifitas Penyelenggaraan Sosial apapun di Obyek Sengketa atau 6
Rumah tinggal PARA TERGUGAT REKONPENSI. Dengan
demikian PARA TERGUGAT REKONPENSI secara tegas
menolak dalil duplik PARA PENGGUGAT REKONPENSI no.
5.m

5. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI pada point 6 tetap tidak ada kaitannya dengan
perkara aquo, sehingga harus ditolak dan dikesampingkan, karena jelas-jelas yang
dijadikan sengketa dalam perkara a quo adalah pembatalan sertifikat hak pakai
No. 32 atas nama PENGGUGAT REKONPENSI. I, yang prosedurnya
persertifikatnnya tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan karena
PARA TERGUGAT REKONPENSI yang terlebihh dahulu menempatii obyek
sengketa baru kemudian PARA PENGGUGAT REKONPENSI menempatinya
pada tanggal 10 April 1993, dengan penjelasan sebagai berikut ;
1) Bahwa sejak tahun 1964, PENGGUGAT II REKONPENSI atau
Kantor Sosial Kumuda Putra Putri Magelang, sesuai Tugas dan Fungsinya
menempati Tanah dan Bangunan ex Kantor Rumah Anak Negara,
2) Bahwa sejak itu ada Honorer atau calon pegawai yang belum diangkat
menempati bangunan kosong bekas Kantor dan Asrama Rumah Anak
Negara (bukan Rumah Dinas) yang telah diduduki PENGGUGAT II
REKONPENSI atau Kantor Sosial Kumuda Putra Putri Magelang,
Namun TIDAK BENAR bahwa yang dimaksud adalah Orang tua/ Suami
Para Tergugat Rekonvensi yang telah menempati lokasi 6 deretan rumah
yang berfungsi sebagai rumah tinggal atau Obyek sengketa sejak tahun
1952.
3) Bahwa dengan demikian PARA TERGUGAT REKONPENSI dengan
tegas menyatakan bahwa dalil yang menyatakan bahwa PARA
PENGGUGAT REKONPENSI memberi ijin beberapa PNS untuk
menempati Rumah Dinas, adalah tidak benar, Spekulatip serta tidak ada
kaitanya dengan perkara Aquo,
4) PARA TERGUGAT REKONPENSI mempersilahkan PARA
PENGGUGAT REKONPENSI membuktikan dalill Point 6 tersebut
didepan persidangan.

6. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI dengan tegas pada point 7 karena PARA
TERGUGAT REKONPENSI adalah para pihak yang berhak atas rumah tinggal

67
tersebut yang telah dihuni sejak tahun 1952 sampai saat ini sesuai dengan uraian
diatas, karena PARA TERGUGAT REKONPENSI menempati rumah tempat
tinggal tersebut atas dasa perintah dari pemilik tanah HAK Barat Verponding
Eigendom yaitu JD Salmon yang waktu itu PARA PENGGUGAT
REKONPENSI belum memiliki Hak Pakai No. 32 tersebut apalagi
mmenempatim tanah dan rumah Hak Barat Verponding Eigendom tersebut maka
yang berhak mendapatkan prioritas berdasarkan peraturan perundang-undangan
adalah PARA TERGUGAT REKONPENSI., dengan penjelasan sebagai
berikut ;
1) Bahwa terhadap dalil duplik PARA PENGGUGAT REKONPENSI
Point 7.a, PARA TERGUGAT REKONPENSI memiliki hak yang
lebih kuat atas tanah dan bangunan 6 rumah Obyek Sengketa, dan dapat
dijelaskan sebagai berikut;
a. PARA TERGUGAT REKONPENSI lebih berhak karena telah
tercatat sebagi penduduk yang menempati 6 rumah tinggal di Jl.
Meteseh No. 953, 954, 955, 956, 957, dan 958 Magelang sejak
tahun 1952.
b. Justru sebaliknya PARA PENGGUGAT REKONPENSI pada
tahun 1993 dengan tanpa alas hak dan prosedur yang benar telah
melanggar ketentuan hukum dengan memasukkan rumah tinggal
PARA TERGUGAT REKONPENSI di jalan Meteseh No. 953,
954, 955, 956, 957, dan 958 Magelang yang telah ditempati
selama 41 tahun kedalam Sertifikat Hak Pakai No. 32.
2) Bahwa terhadap Pernyataan PARA PENGGUGAT Rekonvensi point 7b.
yang menyebut bahwa PENGGUGAT REKONPENSI memperoleh
sertifikat Hak Pakai No.32 melalui Prosedur dan mekanisme yang berlaku
sesuai peraturan perundang- undangan maka PARA TERGUGAT
REKONPENSI menolak dengan tegas dan menyatakan tidak benar,
hal tersebut dapat dijelaskan kembali sebagai berikut;
a. Bahwa dalam pendudukan atau penguasaan Tanah dan Bangunan
Eigendom Oranje Nassau Stichting secara defacto ada Perbedaan
Waktu, fungsi dan area lokasi antara PENGGUGAT II
REKONPENSI dengan PARA TERGUGAT REKONPENSI
(Gambar-1)
b. Bahwa mulai tahun 1952, PARA TERGUGAT REKONPENSI
menempati tanah dan bangunan yang berfungsi sebagai Rumah
tinggal dan berlokasi di jalan Meteseh No. 953, 954, 955, 956,
957, dan 958 Magelang (.(Gambar-1)
c. Bahwa mulai tahun 1964, PENGGUGAT II REKONPENSI
menempati tanah dan bangunan yang berfungsi sebagai Kantor
dan Asrama untuk Panti asuhan dan berlokasi di Kantor dan
Asrama Ex Rumah Anak Negara (RAN) dengan batas batas .
(Gambar-1)
Utara : Tanah kosong ( sekarang Perum Mantiasih)
Timur : Jl. Diponegoro dan tanah dan rumah tinggal keluarga
JD Salmon

68
Selatan : Jl. Meteseh
Barat ; Jalan antara Jl. Meteseh ke utara sampai Kali Bening
d. Bahwa mulai tahun 1952 sampai dengan tahun 1992 (40 tahun)
meskipun telah terjadi pergantian pimpinan Kantor Sosial di
Magelang, namun antara PENGGUGAT II REKONPENSI
dengan PARA TERGUGAT REKONPENSI tidak terjadi
Permasalahan, Sengketa atau klaim bahwa rumah tinggal PARA
TERGUGAT REKONPENSI di jalan Meteseh No. 953, 954,
955, 956, 957, dan 958 Magelang, adalah Rumah Dinas atau
Komplek Kantor Sosial.
e. Bahwa kepala kantor Sosial Kota Magelang setelah bapak
Sumodilogo adalah Alm. RM Said atau Orang Tua/Suami
TERGUGAT VI. REKONPENSI ( PENGGUGAT VI), tidak
pernah menyebut bahwa 6 deretan rumah yang ditempati Para
Penggugat adalah rumah dinas kantor Sosial.
f. Bahwa Persengketaan atau klaim Rumah Dinas mulai terjadi
setelah pada tahun 1990 ibu Sri Wahyuni selaku Pimpinan Kepala
kantor Sosial ternyata mempunyai rencana lain pada Rumah
tinggal PARA TERGUGAT REKONPENSI. Hal ini dikuatkan
sesuai kesaksian Sdr. Sri Wahyuni dimuka Sidang yang ber
Asumsi dengan menyatakan “Bahwa sepengetahuan saksi rumah
rumah itu adalah inventaris Dinas Sosial atau asset Dinas Sosial
Propinsi Jawa Tengah, Jadi bisa dikatakan bahwa bangunan
tersebut adalah rumah dinas dan kepala dinas sebelum saksi juga
tinggal disitu.” (Putusan Pengadilan Negeri Magelang No.
30/Pdt.G/2011/Pn. Mgl. Hlm; 43 alinea-2).

g. Bahwa Pernyataan pada point f diatas direalisasikan setelah


PARA PENGGUGAT REKONPENSI melalui sdri Sri Wahyuni
selaku Kepala Kantor Sosial Mgl, secara berturut turut pada tahun
1990, 1992, 1993 dan tahun 1994, memaksakan kehendaknya
melakukan perbuatan - perbuatan tanpa alas hak yang sah dan
melawan ketentuan hukum yang berlaku (sesuai Replik atas
jawaban TERGUGAT I,II dan III halaman 6 point 6) dan 7),
antara lain ;

69
a) Pada tahun 1990 dan tahun 1992, dengan dalih
Inventarisasi telah mengundang mengumpulkan dan
meminta agar Orang tua/suami ahli Waris PARA
TERGUGAT REKONPENSI untuk mengakui dan
menandatangani bahwa 6 rumah tinggal PARA
TERGUGAT REKONPENSI di jl. Meteseh 953 , 954,
955, 956, 957 dan 958 Magelang adalah Rumah Dinas
Sosial, namun ditolak seluruh Orang tua/ suami/ ahli
Waris/PARA TERGUGAT REKONPENSI.
b) Pada tahun 1993, PARA PENGGUGAT REKONPENSI
sebagai pihak yang lebih memiliki/ menguasai Informasi
dan Akses informasi antar lembaga atau Instansi
Pemerintah, dengan tanpa alas hak dan melawan ketentuan
peraturan perundang-undangan telah memasukkan 6 rumah
tinggal Para Tergugat Rekonvensi di jl. Meteseh 953 , 954,
955, 956, 957 dan 958 Magelang kedalam Sertifikat hak
pakai No. 32 dengan cara diam diam, mengabaikan hak hak
PARA TERGUGAT REKONPENSI dengan tanpa
persetujuan/ Tanda Tangan orang tua/suami ahli Waris
PARA TERGUGAT REKONPENSI sebagai penduduk
yang telah menempati/ menguasai selama 41 tahun.
c) Pada tahun 1994, PENGGUGAT I dan II
REKONPENSI telah merubah Alamat Obyek Pajak Milik
PARA TERGUGAT REKONPENSI, dari alamat semula
di Jln. Meteseh 953 , 954, 955, 956, 957 dan 958
Magelang dirubah menjadi Alamat Obyek Pajak Kompl
Ktr Sosial 953 , 954, 955, 956, 957 Dan 958 Magelang,
d) Bahwa sejak tahun 1994 PENGGUGAT I dan II
REKONPENSI mengklaim bahwa 6 rumah tinggal
PARA TERGUGAT REKONPENSI di jl. Meteseh 953 ,
954, 955, 956, 957 dan 958 Magelang adalah Rumah
Dinas Sosial.
e) Bahwa sejak tahun 1994, PARA PENGGUGAT
REKONPENSI telah merahasiakan terbitnya Sertifikat
hak pakai No. 32 atau tidak di Umumkan, dengan maksud
agar TIDAK ADA GUGATAN.

70
f) Bahwa berdasarkan kesaksian ibu Sri Wahyuni didepan
persidangan yang mengatakan “Saksi pernah membawa
masalah ini ke Dinas Propinsi dan Dinas Propinsi memberi
jawaban biar saja mereka menempati bangunan tersebut
sampai mereka meninggal” (Putusan Pengadilan Negeri
Magelang No. 30/Pdt.G/2011/Pn. Mgl. Hlm; 42 alinea-7),
maka pengosongan akan dilakukan setelah Orang tua
/suami PARA TERGUGAT REKONPENSI meninggal.
g) Bahwa 18 tahun kemudian, Orang tua /suami PARA
TERGUGAT REKONPENSI semua udah meninggal
maka pada tahun 2011 Maka PARA PENGGUGAT
REKONPENSI baru mendesak PARA TERGUGAT
REKONPENSI untuk melakukan pengosongan 6 Rumah
Tinggal Obyek Sengketa namun disaat saat yang kritis,
Alhamdulillah datanglah Pertolongan Allah SWT, PARA
TERGUGAT REKONPENSI mendapatkan copi
Sertifikat Hak Pakai No.32, sehingga Pada tgl. 20
desember 2011, dapat mengajukan Gugatan Pembatalan
Sertifikat Hak Pakai No. 32. Dengan gugatan No.
30/Pdt.G/2011/PN.Mgl. dan Proses itu berlanjut hingga
saat ini

7. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI terhadap point 8, karena tetap dalam gugatan
baliknya mendasarkan pada PP No.40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara yang
tidak ada korelasinya dengan gugatan pokoknya yang dasar hukumnya
membatalkan sertifikat Hak Pakai No. 32 yang diterbitkan pada tahun 1993, yang
mana sertifikat itu yang berasal dari tanah barat Hak Eigendom tidak diproses
melalui persyaratan yang benar maka otomatis sertifikat itu menjadi batal dan
jelas-jelas PARA TERGUGAT REKONPENSI menempati tanah dan rumah
bekas Hak Eigendom itu atas perintah dan ijin dari pemiliknya yaitu JD Salmon
dengan demikian 6 tanah dan rumah yang ditempati oleh PARA TERGUGAT
REKONPENSI itu bukan RUMAH NEGARA dari PARA PENGGUGAT
REKONPENSI.

8. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik


PENGGUGAT. I REKONPENSI terhadap point 9, karena tetap PARA
TERGUGAT REKONPENSI adalah para anggota TNI yang ditugasi untuk
menjaga keamanan di Panti Asuhan anak yatim piatu korban perang yang di
pimpin oleh JD Salmon yang kemudian di karyakan di dinas sosial dimana PARA

71
TERGUGAT REKONPENSI itu menempati rumah tersebut sebelum
dikaryakan menjadi pegawai dinas sosial maka tentunya PARA TERGUGAT
REKONPENSI tidak mau keluar dari rumah bekas Hak Eigendom tersebut
karena merasa sebagai para pihak yang berhak atas tanah bekas Hak Eigendom
tersebut, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai Perbuatan Melawan Hukum.

9. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik


PENGGUGAT.II REKONPENSI terhadap point 10, hal ini yang tidak
dipahami oleh PENGGUGAT. I REKONPENSI karena point 10 ini sanggahan
hanya untuk PENGGUGAT. II REKONPENSI saja tapi mengapa yang
menanggapi adalah PENGGUGAT. I REKONPENSI ?
Hal ini kelihatan kalau PENGGUGAT.I REKONPENSI ini bingung.
Sekali lagi coba PENGGUGAT .II REKONPENSI buka di gugatan balik posita
point 15 halaman 29 tahu-tahu melompat menjadi point 21 halaman 35 terus mana
point 16, 17, 18, 19 dan 20 nya ?
Hal ini karena PENGGUGAT.II REKOONPENSI itu hanya sebagai robot saja
yang tunduk kepada PENGGUGAT. I REKONPENSI sehingga hanya copy
paste saja tapi tidak dibaca atau dikoreksi lagi makanya menjadi seperti itu,
sehingga gugatan balik ini kabur di posita tidak ada akan tetapi di petitum muncul
ini kan jadi aneh.
Dengan demikian point 15 halaman 33 alinea terakhir langsung lompat ke point
21 halaman 35 alinea pertama, yang kalimatnya tidak nyambung sehingga
kelihatan sekali gugatan ini kabur tidak ada korelasinya antara posita dengan
petitumnya terutama tuntutann ganti ruginya yang dalam posita tidak ada akan
tetapi di petitumnya muncul.

10. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik


PENGGUGAT. I REKONPENSI point 11, sebab 6 rumah yang ditempatii oleh
PARA TERGUGAT REKONPENSI itu bukan merupakan Rumah Negara atau
Rumah Dinas milik dari PARA PENGGUGAT REKONPENSI, dan PARA
TERGUGAT REKONPENSI yang lebih dahulu menempati tempat tinggal di Jl.
Meteseh No. 953 sampai 958 sebelum terbitnya sertifikat No. 32 pada tahun 1993
yang sebelumnya berstatus sebagai HAK EIGENDOM, maka jelas –jelas rumah
yang ditempati oleh PARA TERGUGAT REKONPENSI itu bukan Rumah
Negara atau Rumah Dinas milik PARA PENGGUGAT REKONPENSI, dengan
alasan sebagai berikut :
1) Bahwa untuk duplik PARA PENGGUGAT REKONPENSI point 11.a,
PARA TERGUGAT REKONPENSI dengan tegas menyatakan TIDAK
BENAR DAN BERSIFAT SPEKULATIP sebagaimana telah dijelaskan
pada jawaban PARA TERGUGAT REKONPENSI pada anka 6 dan 7
tersebut diatas. Namun apabila PARA PENGGUGAT REKONPENSI
berpendapat lain, silahkan PARA PENGGUGAT REKONPENSI
membuktikan didepan Sidang .
2) Bahwa untuk duplik PARA PENGGUGAT REKONPENSI angka 11.d,
PARA PENGGUGAT REKONPENSI menyatakan bahwa perolehan
tanah hak pakai 32 disesuaikan dengan peruntukanya untuk

72
Pelayanan Sosial, maka PARA TERGUGAT REKONPENSI sangat
menyayangkan karena ;
a. Seharunya Perolehan Tanah dimaksud disesuaikan dengan tugas
dan fungsi PENGGUGAT I REKONPENSI atau lebih jelasnya
bahwa Visi, Misi, tugas dan fungsi Pelayanan Sosial tidak
dilakukan dengan cara mengambil tanah dan Rumah yang
berfungsi sebagai Rumah tinggal yang telah dihuni PARA
TERGUGAT REKONPENSI selama 41 tahun.
b. Bahwa Tujuan yang Mulia dan baik seharusnya dilakukan dengan
cara-cara yang baik, tidak melawan perundang undangan yang
berlaku dan tidak menyakiti atau menghilangkan hak-hak orang
(Barangkali cerita Perjalanan Nabi Sulaiman dan Pasukannya yang
menghindarkan diri dari sarang Semut dapat meng-inspirasi ).

11. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI pada point 12, karena tidak ditanggapi maka
dianggap mebenarkan dalil-dalail PARA TERGUGAT REKONPENSI.

12. Bahwa PARA TERGUGAT REKONPENSI menolak tegas duplik PARA


PENGGUGAT REKONPENSI pada point 13 s/d 17 karena tidak menjawab dari
dalail-dalil replik rekonpensi malahan menambahkan posita gugatan balik atau
pengulangan saja sehingga tidak berdasarkan hukum., dengan Penjelasan
sebagai berikut;
1) Sunggguh sangat Ironis siapa sebenarnya yang melawan hukum? Siapa
yang menjadi korban ? atau salahkah PARA TERGUGAT
REKONPENSI menempati tanah Eigendom hak barat terlebih dulu dan
jelas berbeda lokasi dan fungsi Peruntukanya dengan PARA
PENGGUGAT I dan II REKONPENSI ?
2) Selebihnya Telah dijelaskan dengan tegas pada uraian angka no. 7 diata

Berdasarkan dalil-dalil reduplik PARA PENGGUGAT/PARA TERGUGAT


REKONPENSI tersebut diatas, mohon kepada yang terhormat Majelis Hakim untuk
memberikan putusan sebagai berikut :

A. DALAM EKSEPSI

1. Menolak eksepsi TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III untuk


seluruhnya

B. DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya


2. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar biaya perkara

C. DALAM REKONPENSI

73
1. Menolak gugatan PARA PENGGUGAT REKONPENSI untuk selurunnya
2. Menghukum PARA PENGGUGAT REKONPENSI untuk membayar biaya
perkara.

SUBSIDAIR

Apabila majelis hakim berpendapat lain , mohon putusan yang seadil –adilnya.

Demikian Reduplik ini kami sampaikan atas perkenan Majelis Hakim pemeriksa perkara
ini mengabulkannya kami mengucapkan terima kasih

FIAT JUSTITIA RUAT COELUM.

Hormat Kami
Kuasa Hukum PARA PENGGUGAT/PARA TERGUGAT REKONPENSI

1. H BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH

2. LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH

3. DARMAWAN FEBRI PADMONO, SH

74
17. KESIMPULAN

Magelang, 13 Januari 2015.


Nomor : 101/Adv-BTI/I/2015
Hal : KESIMPULAN TERGUGAT.I
-----------------------------------------

Kepada Yth.
Bapak Ketua Majelis Hakim yang Memeriksa
Perkara Perdata No.17/Pdt.G/2014/PN.Mgg
Di Pengadilan Negeri Magelang
di -
M A G E L A N G.

Rool Perkara Perdata No. 17/Pdt.G/2014/PN.Mgg :

SLAMET SANTOSA, Dkk dalam hal ini diwakili oleh


BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH,MH, Dkk, sebagai...............TERGUGAT. I.

Melawan:

HERRY CHANDRA (Als Tjong Sien Hoo),Dkk


sebagai................................................................................PARA PENGGUGAT.

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum TERGUGAT.I,
dengan ini perkenankanlah kami menyampaikan kesimpulan dalam
Perkara Perdata No. 17/Pdt.G/2014/PN.Mgg, adalah sebagai berikut :

I. Tanggapan atas keterangan saksi-saksi PARA PENGGUGAT :


1. Bahwa dalam persidangan PARA PENGGUGAT, telah
menghadirkan saksi-saksi yaitu : HERI SETIAWAN dan
BENYAMIN, semua keterangan dan kesaksian saksi-saksi tersebut
dibawah sumpah dan berjanji menurut agamanya masing-masing,
dimana TERGUGAT. I keberatan dan semua kesaksiannya tidak
benar adanya, hal ini terbukti dengan menyebutkan batas sebelah
kanan dan kirinya kios yang menjadi bagian PARA PENGGUGAT
75
yaitu kios nomor A. 7 dan 8 saja tidak tahu padahal para saksi HERI
SETIAWAN sering lewat disitu dan juga mempunyai los pedagang
serta juga sebagai Ketua paguyuban pasar dan juga BENYAMIN
yang juga mempunyai kios disebelahnya saja dengan nomor A. 21
akan tetapi tidak tahu letak kios bagian PARA PENGGUGAT yaitu
kios nomor A. 7 dan 8 dan batas-batas sebelah kanan kirinya saja
juga tidak tahu sehingga jelas-jelas mereka saksi-saksi itu bohong
belaka.

2. Bahwa dengan demikian saksi-saksi tersebut diatas yang diajukan


oleh PARA PENGGUGAT ini tidak dapat mendukung dalil-dalil
posita gugatannya.

II. Tanggapan atas keterangan saksi-saksi dari TERGUGAT.I adalah


sebagai berikut :
1. Bahwa dalam persidangan yang mengajukan saksi-saksi hanyalah
TERGUGAT. I dan II sedangkan TERGUGAT. III tidak mengajukan
saksi sama sekali.

2. Bahwa TERGUGAT. I telah mengajukan saksi-saksi yang bernama


yaitu : NATSIR dan SOBIRIN/KELIK, yang kesemuanya telah
memberikan keterangan dibawah sumpah menurut agama Islam.

3. Bahwa saksi-saksi TERGUGAT. I keduanya telah memberikan


kesaksiannya yang pada pokoknya menerangkan kalau SLAMET
SANTOSA/TERGUGAT. I adalah selaku pemilik kios A. 1 dan 2
seperti yang di sesuaikan dengan keadaan posisi dahulu sebelum
terbakar dan juga sudah sesuai dengan batas kanan nya yaitu toko
emas tani dan disebelah kirinya adalah jalan, dan juga sudah sesuai
dengan data Heregristasi yang didata oleh Kantor Dinas
Pengelolaan Pasar Kota Magelang.

4. Bahwa terhadap kesaksian saksi-saksi TERGUGAT. I tersebut


diatas TERGUGAT.I tidak keberatan karena jelas-jelas telah
mendukung untuk mematahkan dalil-dalil gugatatan PARA
PENGGUGAT, dan bahkan justru dapat membuktikan kalau
TERGUGAT. I adalah selaku pemilik yag sah atas kios A. 1 dan 2
tersebut.

III.Tanggapan atas keterangan saksi-saksi dari TERGUGAT.I adalah


sebagai berikut :
1. Bahwa dalam persidangan yang mengajukan saksi-saksi hanyalah
TERGUGAT. I dan II sedangkan TERGUGAT. III tidak mengajukan
saksi sama sekali.

76
2. Bahwa TERGUGAT. II telah mengajukan saksi-saksi yang bernama
PURWADI dan NY. SUMIRAH, yang kesemuanya telah memberikan
kesaksiannya dibwah sumpah menurut agama Islam.

3. Bahwa saksi-saksi TERGUGAT. II keduanya telah memberikan


kesaksiannya yang pada pokoknya menerangkan kalau kios A. 1
dan 2 itu memang benar bagian milik dari SLAMET SANTOSA/
TERGUGAT. I hal ini sesuai dengan Penempatan oleh Dinas
Pengelola Pasar Kota Magelang yang kemudian di terbitkan Surat
Keputusan Walikota Magelang untuk semua pedagang lama yang
disesuaikan dengan kedudukan dahulu sebelum terbakar dan
disesuaikan dengan data Heregristasi untuk posisi kanan dan
kirinya sudah sama semua tidak ada yang komplain kecuali PARA
PENGGUGAT ini yang mendapat bagian di kios A. 7 dan 8.

4. Bahwa terhadap kesaksian saksi-saksi TERGUGAT. II tersebut


diatas TERGUGAT.I tidak keberatan karena jelas-jelas telah
mendukung untuk mematahkan dalil-dalil gugatatan PARA
PENGGUGAT, dan bahkan justru dapat membuktikan kalau
TERGUGAT. I adalah selaku pemilik yag sah atas kios A. 1 dan 2
tersebut.

IV. DALAM POKOK PERKARA GUGATAN :


14. Bahwa telah terbukti di depan persidangan kalau TERGUGAT. I
telah membeli kios A.2 Pasar Rejowinangun pada tanggal 23 Mei
1987 dari Investor Sudarmono dengan Hak Pakai dan mendapatkan
Ijin Hak Pakai A.2 tersebut dari Walikotamadya Magelang selama
20 tahun mulai 1 juni 1987 hal ini sesuai dengan bukti Tertulis
TERTUGAT. I yaitu T.I.1 dan T.I.2.

15. Bahwa telah terbukti di depan persidangan kalau TERGUGAT. I telah


membeli kios A.1 Pasar Rejowinangun dari pemilik lama EADY
SUJANTO pada tanggal 3 April 2003 dihadapan Notaris H. Yanti Susanti,
SH, yang kemudian dilakukan balik nama dengan Surat Keputusan
Kepala Dinas Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Magelang
pada tanggal 11 April 2008, hal ini sesuai dengan Bukti Tertulis
TERGUGAT.I yaitu T.I.3 dan T.I.5.

16. Bahwa telah terbukti didepan persidangan kalau TERGUGAT. I telah


melakukan Heregristasi atas kios A.2 berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Dinas Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Magelang
Nomor 511.2/92/297 tahun 2008, hal ini sesuai dengan bukti Tertulis dari
TERGUGAT. I yang berupa T.I.6.

77
17. Bahwa telah terbukti di depan persidangan kalau TERGUGAT. I
telah mendapatkan penempatan posisi kios A. 1 dan 2 , berdasarkan
Surat Penempatan dari Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Magelang
hal ini sesuai dengan Bukti Tertulis dari TERGUGAT. I yang berupa T.I.7
serta sesuai dengan kesaksian dari saksi-saksi TERGUGAT.I yang
bernama NATSIR dan SOBIRIN/KELIK yang menerangkan kalau Slamet
santosa/ TERGUGAT. I itu mendapatkan bagian kios A. 1 dan 2.

18. Bahwa telah terbukti di depan persidangan kalau


TERGUGAT. I benar-benar telah mendapatkan bagian kios A. 1 dan
2 dari keterangan Paguyuban/Perwakilan Pedagang Pasar
Rejowinangun tertanggal 1 Juni 2013, hal ini sesuai dengan bukti
surat Tertulis dari TERGUGAT.I yang berupa yaitu T.I.9

19. Bahwa telah terbukti di depan persidangan kalau TERGUGAT. I


telah membeli kios A. 1 dan 2 dari investor TERGUGAT. III. A dan B
dengan kwitansi pembayaran uang jadi sebesar Rp 30.000.000,-
tertanggal 05 September 2013, yang kemudian di lakukan setoran
pembayaran kios A.1 dan 2 oleh TERGUGAT. I kepada Investor
TERGUGAT. III. A dan B masing-masing sebesar Rp 970.000.000 , hal ini
sesuaii dengan bukti tertulis TERGUGAT. I yang berupa T.I.10, T.I. 11
dan T.I. 12

20. Bahwa telah terbukti di depan persidangan kalau TERGUGAT.


I telah melakukan pelunasan pembayaran kios A. 1 dan 2 kepada Investor
TERGUGAT. III A dan B sebesar Rp 1.750.000.000,- tertanggal 4 Otober
2013, dan bukti setoran melalui Bank Mandiri dari TERGUGAT. I kepada
TERGUGAT. III, hal ini sesuai dengan bukti surat TERGUGAT. I yang
berupa T.I. 13 dan T.I. 14.

21. Bahwa telah terbukti didepan persidangan kalau TERGUGAT. I


telah membeli kios A. 1 dan 2 dari Investor TERGUGAT. III yang
kemudian dibuatkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 3 tanggal 04
Oktober 2013 di hadapan Notaris Atjih Andrianie, SH, hal ini sesuai
dengan bukti tertulis TERGUGAT. I yang berupa T.I. 16.

22. Bahwa dari semua uraian tersebut diatas telah terbukti kalau
TERGUGAT. I adalah selaku pemilik kios A. 1 dan 2 yang sah dan
berhak untuk menempati dan menguasai Obyek Sengketa
berdasarkan bukti tertulis keterangan saksi-saksi dari TERGUGAT.
I yang bernama NATSIR dan SOBIRIN/KELIK dan justru sebaliknya
PARA PENGGUGAT tidak dapat membuktikan kepemilikannya
terhadap kios A. 1 dan 2 sebagai bagian miliknya, malahan terbukti
kalau PARA PENGGUGAT itu mendapat bagian hak nya di kios A.
7 dan 8, akan tetapi belum dilakukan pembayaran sama sekali oleh
PARA PENGGUGAT.

78
Bahwa berdasarkan kesimpulan sebagaimana terurai diatas maka
dengan ini TERGUGAT. I mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara No. 17/Pdt.G/2014/PN.Mgg, menjatuhkan Putusan sebagai
berikut :

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak gugatan PARA PENGGUGAT seluruhnya.
2. Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.

Demikian Kesimpulan kami sampaikan atas perkenan Majelis Hakim


Pemeriksa Perkara No. 17/Pdt.G/2014/PN.Mgg, serta diucapkan terima
kasih.

FIAT JUSTITIA RUAT COELUM.

Hormat Kami
Kuasa Hukum TERGUGAT.I
1.

H. BAMBANG TJATUR ISWANTO, SH. MH

2.

LILIS SRI RAHAYU KURNIAWATI, SH

79

Anda mungkin juga menyukai