Meskipun ‘melawan hukum’ menjadi unsur dari rumusan delik dalam Pasal 2 ayat (1) UU
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, unsur ini bukan merupakan kernbestanddeel (unsur
pokok), melainkan hanya menjadi sarana bagi perbuatan yang dilarang, yaitu memperkaya
diri sendiri, atau orang lain, atau korporasi.
Oleh karena itu, terpenuhinya unsur ini tidak dengan sendirinya menyebabkan seseorang
dapat dihukum, kecuali dapat dibuktikan bahwa perbuatan melawan hukum itu ditujukan
untuk memperkaya diri sendiri, atau orang lain, atau korporasi tersebut. Dengan demikian,
pembuktian terhadap unsur ini tidak hanya mengharuskan terdapatnya hubungan antara
‘melawan hukum’ dan ‘memperkaya diri’, tapi juga adanya keinsafan pelaku bahwa
perbuatan melawan hukum ditujukan untuk memperkaya diri sendiri, atau orang lain, atau
korporasi.