GATOT SUGIHARTO
copy right Gatot Sugiharto
Pengertian Hukum Acara
Pidana
Hukum Pidana
Materiil
Fungsi Represif
Fungsi Preventif
Fungsi Represif
SUB SISTEM
SPP
In Put
Kasus Polisi JPU PN LP
MASYARAKAT
Ilmu-ilmu bantu Hukum
Acara Pidana
untuk mencapi tujuan hukum acara pidana
tidak mudah dilakukan tanpa ada ilmu-ilmu
yang membantu dalam menemukan
kebenaran. ilmu-ilmu ini akan sangat
berguna bagi aparat penegak hukum (polisi,
jaksa, pengacara ,hakim maupun petugas
lembaga pemasyarakatan) oleh karena itu
bagi aparat penegak hukum wajib
membekali diri dengan pengetahun dari
berbagai ilmu bantu.
ilmu-ilmu bantu yang
dimaksud adalah:
Logika .
Ilmu bantu logika sangat dibutuhkan
dalam proses penyidian dan proses
pembuktian disidang pengadilan. kedua
proses ini memerlukan cara-cara berpikir
yang logis sehingga kesimpulan yang
dihasilkan pun dapat dikatakan logis dan
rasional.
Psikologi
sesuai dengn materi pokok ilmu ini,
mak ilmu ini dapat berguna didalam
menyentuh persoalan-pesoalan
kejiwaan tersangka. hal ini sangat
membantu penyidik dalam proses
interograsi. dan hakim dapat memilih
bagaimana dia harus mengajukan
pertanyaan sesuai dengan kondisi
kejiwaan terdakwa.
Kriminalistik
Peranan ilmu bantu kriminalistik ini sangat
berguna bagi proses pembuktian terutama
dalam melakukan penilaian fkta-fkta yang
terungkap didalam sidang, dan dengan ilmu ini
maka dapat dikonstruksikan dengan sistematika
yang baik sehingga proses pembuktian akan
lebih dapat dipertanggungjawabkan. ilmu ini
yang banyak dipakai adalah ilmu tentang sidik
jari, jejak kaki, toxikologi (ilmu racun) dan
sebagainya.
Ked o kteran Kehakiman
dan Psikiatri
kedokteran kehakiman dan psikiatri sangat
membantu penyidik,JPU dan hakim didalam
menangani kejahatan yang berkaitan
dengan nyawa atau badan seseorang atau
keselamatan jiwa orang.dalam hal ini hakim
memerlukan keterangan dari kedokteran
dan psikitri. dan ketika da yang
menjelaskan tentang istilah istilah medis
hakim jaksa dn pengacara tidak terlalu buta.
Kriminologi
Ilmu ini mempelajari seluk beluk
tentang kejahatan baik sebab sebab
dan latar belakang kejahatanya
maupun mengenai bentuk-bentuk
kejahatan. ilmu ini akan membantu
terutma pada hakim dalam
menjatuhkan putusan tidak membabi
buta, harus melihat latar belakang dan
sebab sebab yang menjadikan pelaku
melakukan tindak pidana.
Penologi
Ilmu ini sangat membantu hakim
dalam menentukan alternatif
penjatuhan hukuman termasuk juga
bagi petugas pemasyarakatan jenis
pembinaan apa yang tepat bagi nara
pidana.
Victimologi
Ilmu Yang mempelajari seluk beluk
korban Kejahatan. Ilmu ini sangat
membantu dalam menentukan tindakan
apa yang tepat untuk dapat
memberikan santunan kepada korban.
Istilah-Istilah umum
dalam KUHAP
istilah-istilah umum dalam hukum acara
pidana ada disebutkan secara rinci
dalam pasal 1 UU Nomor 8 Tahun
1981 atau KUHAP.
Asas-asas dalam Hukum
Acara Pidana
Asas-asas yang berlaku dalam
Hukum acara Pidana ada yang
bersifat umum dan bersifat
Khusus. yang bersifat umum
berlaku pada seluruh kegiatan
peradilan sedangkan yang
bersifat khusus berlaku hanya
didalam persidangan saja.
Asas-asas Umum
Penyelidikan
Penyidikan
Penangkapan
Penahanan
Penggeledahan
Penyitaan
BAB II
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
Alasan Obyektif
yaitu: karena undang-undang sendiri yang
menentukan tindak pidana mana yang akan
dikenakan penahanan; hal ini ditentukan
dalam pasal 21 ayat 14 ayat (4) KUHAP
yaitu:
perbuatan pidana yang diancam dengan pidana
penjara lima tahun atau lebih;
perbuatan pidana sebagaimana yang diatur
dalam pasal 335, 351 dan sebagainya.
Alasan Subyektif
2 Penuntut 20 H Ket. PN 30 H 50 H
umum
3 hakim PN 30 H Ket. PN 60 H 90 H
4 Hakim PT 30 H Ket. PT 60 H 90 H
Total 400 H
penahanan tersebut pada masing-masing tingkatan masih
mungkin diperpanjang lagi sebagaimana diatur dalam pasal
29 KUHAP. dalam hal ini perpanjangan dilakukan dalam
hal:
No Pejabat
Penahanan
Pejabat
Perpanjangan
Jumlah
Perpanjangan
Jumlah
Perpanjangan
Jumlah
Pertama Kedua
1 Penyidik Ket. PN 30 H 30 H 60 H
2 Penuntut Ket. PN 30 H 30 H 60 H
umum
3 Hakim PN Ket. PT 30 H 30 H 60 H
4 Hakim PT MA 30 H 30 H 60 H
5 Hakim MA Ket. MA 30 H 30 H 60 H
Total 300 H
Penagguhan
Penahanan
penangguhan penahanan ini sifatnya
permohonan, sehingga dikabulkan dan
tidaknya sangat tergantung pada pejabat
yang menahannya. penangguhan
penahanan dalam undang=undang dapat
dilakukan dengan jaminan maupun tidak
dengan jaminan namun hampir disetiap
praktek tidak pernah ada penangguhan
yang tidak pakai jaminan.
KUHAP membagi jenis penahanan
menjadi 3 yaitu:
Penahanan Rumah Tahanan Negara (Rutan)
Penahanan Rumah
Penahanan Kota (pasal 22 ayat (1))
Jenis Penahanan
Tahanan Kota = 1/5
Rumus:
Jumlah Hukuman – (Jenis Penahanan x Jumlah Penahanan)
Next
24 – (1/5 x 2 bulan)
Kalau sulit, hitung pakai hari saja !
24 – (1/5 x 60 hari )
24 – (1x60 : 5 )
24 – (60 : 5)
24 – 12
24 = 720 hari – 12 hari
=708 hari (bisa dibulankan kembali)
Tentang Penggeledahan
pada prinsipnya tak seorangpun yang boleh dipaksa
menjalani gangguan secara sewenang-wenang dan
tidak sah terhadap kekuasaan pribadinya, keluarganya,
rumahnya atau surat menyuratnya. sekalipun demikian
undang-undang memberikan kewenangan kepada
penyidik untuk melakukan penggeledahan demi
kepentingan penyidikan.
Pemeriksaan dengan
acara biasa;
pemeriksaan dengan
acara singkat;
Pemeriksaan dengan
Acara cepat.
Tahap pemeriksaan dengan acara
biasa
Tahap pemanggilan
Tahap pembacaan surat dakwaan
Tahap eksepsi
Tahap pembuktian
Tahap requisitoir/tuntutan pidana
Tahap Pledoi/pembelaan
Tahap replik/duplik
Tahap putusan hakim.
Tahap Pemanggilan