Anda di halaman 1dari 32

KE

ADVOKATAN
AHMAD KHAIRUN H., SH. M.Hum., M.Kn.
MODEL DAN METODE
PEMBELAJARAN
● Keadvokatan merupakan salah satu mata kuliah kemahiran
hukum, yang mengajarkan Teori/Materi dan juga
mewajibkan adanya Praktik/praktikum;
● Setiap Praktik/praktikum akan dianggap sebagai tugas dan
mempunyai bobot nilai tersendiri;
● Mata Kuliah ini hanya 2 SKS, namun pelaksanaannya
mengikuti mata kuliah 3 SKS, yaitu 21 kali pertemuan;
● Setiap pertemuan teori/materi akan dihitung 2 kali
pertemuan, sedangkan praktik/praktikum akan dihitung 1
kali pertemuan.
Ilustrasi Perkuliahan
● Perkuliahan Keadvokatan Terdiri Dari 7 Minggu Sebelum UTS Dan 7
Minggu Setelah UTS, Total 1 Semester = 14 Minggu;
● Pertemuan 1 Dan 2 : Perkenalan Matkul, Teori Dan Materi (Mggu 1)
● Pertemuan 3 : Praktikum 1 (Mggu 2)
● Pertemuan 4 Dan 5 : Teori Dan Materi (Mggu 3)
● Pertemuan 6 : Praktikum 2 (Mggu 4)
● Pertemuan 7 Dan 8 : Teori Dan Materi (Mggu 5)
● Pertemuan 9 Dan 10 : Praktikum 3 & 4 (Mggu 6)
● Pertemuan 11 : Review Pidana (Mggu 7)
● Ujian Tengah Semester
Ilustrasi Perkuliahan setelah UTS
● Pertemuan 12 Dan 13 : Teori Dan Materi (Mggu 8)
● Pertemuan 14 : Praktikum 5 (Mggu 9)
● Pertemuan 15 Dan 16 : Teori Dan Materi (Mggu 10)
● Pertemuan 17 : Praktikum/Tugas 6 (Mggu 11)
● Pertemuan 18 Dan 19 : Teori Dan Materi (Mggu 12)
● Pertemuan 20 : Praktikum 7 (Mggu 13)
● Pertemuan 21 : Review Perdata (Mggu 14)
SILABI KEADVOKATAN
● PERTEMUAN I dan II :

➢ Teknik Konsultasi dan Bantuan Hukum;

➢ Teknik Pembuatan Surat Kuasa (Korban, Pelapor/Pengadu, Terlapor/Teradu,


Tersangka, Terdakwa);

➢ Teknik Pembuatan Laporan/Pengaduan/Desakan;

➢ Teknik Pembuatan Peralihan/Penangguhan Status Tahanan;

➢ Teknik Pembuatan Permohonan Pinjam Barang Bukti;

➢ Teknik Pembuatan Permohonan Pra Peradilan;

● PERTEMUAN III : PRAKTIKUM 1


PERTEMUAN IV dan V :
• Teknik Mempelajari Dakwaan;
• Teknik Pembuatan Keberatan
(Eksepsi);
• Teknik Mempelajari Tuntutan; PERTEMUAN VIII DAN IX
• Teknik Mempelajari Putusan PN,
• Teknik Pembuatan Pledooi
PT, MA;
(Pembelaan); • Teknik Pembuatan
Memori/Kontra Memori
• Teknik Pembuatan Duplik;
(Banding/Kasasi/PK).
PERTEMUAN VI-VII : PRAKTIKUM • PERTEMUAN X : PRAKTIKUM 4
• PERTEMUAN XI : REVIEW
2-3
PIDANA
PERTEMUAN X : PRAKTIKUM 4
PERTEMUAN XI : REVIEW
----------------------UTS ----------------------
PERTEMUAN XII DAN XIII :

• Selayang Pandang Advokat


• Teknik Konsultasi dan Negosiasi;
• Teknik Identifikasi Kasus/Masalah;
• Teknik Pembuatan Surat Kuasa
• Teknik Pembuatan Somasi
• Teknik Pembuatan Perjanjian Perdamaian;
• Teknik Pembuatan Gugatan;

PERTEMUAN XIV : PRAKTIKUM 1


PERTEMUAN XV DAN XVI :
• Teknik Mempelajari Gugatan;
• Teknik Pembuatan Jawaban (Eksepsi, Konpensi, dan Rekonpensi);
• Teknik Pembuatan Replik;
• Teknik Pembuatan Duplik;
• Teknik Pembuatan/Penyusunan alat bukti tulis;
• Teknik Pembuatan Kesimpulan;
PERTEMUAN XVII : PRAKTIKUM 2
PERTEMUAN XVIII dan XIX :
• Teknik Mempelajari Putusan PN, PT, MA;
• Teknik Pembuatan Memori/Kontra Memori (Banding/Kasasi);
• Teknik Pembuatan Permohonan Eksekusi (Putusan dan Groose Akta);
PERTEMUAN XX : PRAKTIKUM 3
PERTEMUAN XXI : REVIEW PERDATA
------------------------------------UAS---------------------------------------
Referensi
• M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 2008;
• Andi Hamzah, Prof, DR, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, edisi Revisi;
• Subekti, Prof. SH, Hukum Pembuktian, Pradnya Paramita, Jakarta, cet 4, 1978;
• Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta;
• KUH Perdata, KUHP dan KUHAP;
• R. Soesilo, RIB/HIR dengan penjelasan, Politeia, Bogor, 1995;
• Teguh Sri Rahardjo, SH, Agus Bintoro, SH, Taktik dan Strategi Penanganan Perkara
Perdata, Modul Kartikum, 1996;
• Machsun Tabroni, SH., MHum., Teknik Perumusan Kuasa untuk Persidangan, bahan
Ajar PKPA FH UII, 2006;
• Perma Nomor 1 Tahun 2019, Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan
Secara Elektronik;
• Perma Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;
• Modul Praktikum Keadvokatan/kewirausahaan, FH-UII.
BOBOT PENILAIAN
No Komponen Bobot
1 Assement Tahap 1 30%
2 Assement Tahap 2 30%
3 Praktikum dan Tugas 40%
Total 100%

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Angka Nilai Huruf


80,00 – 100 A 62,49 – 64,98 C+
77,49 – 79,99 A- 59,99 – 62,48 C
74,99 – 77,48 A/B 54,99 – 59,98 C-
72,49 – 74,98 B+ 49,99 – 54,98 C/D
69,99 – 72,48 B 44,99 – 49,98 D+
67,49 – 69,98 B- 39,99 – 44,98 D
64,99 – 67,48 B/C Kurang dari 39,99 E
TATA TERTIB
PERKULIAHAN DARING
• Pastikan perangkat komputer/laptop/ponsel tersambung dengan
internet.
• Link akses aplikasi yang akan digunakan dalam perkuliahan
akan diinformasikan kepada mahasiswa melalui group
WhatsApp, Google Classroom, atau link lainnya dari
mahasiswa.
• Akses masuk perkuliahan akan ditutup setelah 15 menit setelah
perkuliahan dimulai.
• Mahasiswa wajib menamai akun yang digunakan dengan format
“Nama_NIM”.
• Mahasiswa wajib menggunaan akun email UII untuk masuk
pada aplikasi yang digunakan dalam perkuliahan.
• Mahasiswa wajib menghidupkan kamera dan memperlihatkan
wajahnya.
TATA TERTIB
PERKULIAHAN DARING
• Mahasiswa wajib mengenakan pakaian yang sopan dan
bagi mahasiswi wajib mengenakan jilbab.
• Mahasiswa tidak mengaktifkan fitur mikrofon saat proses
pembelajaran berlangsung kecuali setelah
diperkenankan oleh dosen.
• Ketika proses pembelajaran daring berlangsung,
mahasiswa dapat bertanya kepada dosen dengan
memanfaatkan chat box dengan format:
Nama_NIM_Pertanyaan, atau menyampaikan
pertanyaan secara langsung apabila telah diberikan
kesempatan oleh dosen.
Asas-asas Hukum Acara Pidana
• Presumption of Innocence/asas Praduga tak bersalah (vide : (Penjelasan Umum
KUHAP angka 3 huruf c jo. UU Kekuasaan Kehakiman)
• Asas Peradilan Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan (Pasal 24 ayat 4, Pasal 25
ayat 4, Pasal 26 ayat 4, Pasal 27 ayat 4, Pasal 28 ayat 4, Pasal 50, Pasal 102 ayat
1, Pasal 107 ayat 3, Pasal 110 dan Pasal 140 jo. Pasal 4 ayat (2) UU No. 48 Tahun
2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman ;
• Asas legalitas (vide Pasal 1 ayat (1) KUHP);
• Peradilan terbuka untuk umum (vide Pasal 153 ayat (3) dan ayat (4) KUHAP);
• Equality before the law/Asas Persamaan (vide :ps. 1 angka 9 jo. penjelasan umum
butir 3a kuhap jo. pasal 5 ayat (1) UU Kekuasaan Kehakiman);
• Bantuan hukum bagi terdakwa (vide : Pasal 69 s.d. Pasal 74 KUHAP)
• Asas Accusatoir (vide Pasal 52, Pasal 55, Pasal 65 Kuhap)
PERAN ADVOKAT dalam
Menangani Perkara
• Menjadi Penegak hukum yang bermoral,
berintegritas, dan keterampilan/skill;
• Mendampingi Pemberi Kuasa;
• Melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna
bagi pemberi kuasa (yang diperbolehkan berdasar
hukum acara);
POSISI ADVOKAT sebagai PENDAMPING
❑ Mendampingi Korban;
❑ Mendampingi Tersangka; atau
❑ Mendampingi Saksi.

Identifikasi Masalah
❑ Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
❑ mengindentifikasi masalah adalah dengan
❑ menerapkan W5+H :
❑ What.. (Apa..)
❑ When.. (Kapan...);
❑ Who.. (siapa..);
❑ Where.. (dimana...);
❑ Why... (mengapa..);
❑ How.. (Bagaimana...).
Surat Kuasa
PENGERTIAN :
Pasal 1792 BW : “Suatu persetujuan dengan mana seseorang
memberikan kuasanya (wewenang) kepada orang lain yang
menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu
urusan”.

JENISNYA :
• Surat Kuasa Umum;
• Surat Kuasa Khusus;
• Surat Kuasa Istimewa;
• Surat Kuasa Perantara, ex : Agen.
Ruang Lingkup Surat Kuasa
• Surat Kuasa Non-Litigasi;
• Surat Kuasa Litigasi;
• Surat Kuasa Subtitusi

Surat kuasa (khusus)


• Syarat Surat Kuasa bersifat kumulatif, terdiri:
• Harus berbentuk tertulis (dibawah tangan, dibuat oleh Panitera, Notaris/akta otentik);
• Harus menyebut identitas Para pihak;
• Menyebut secara tegas siapa Penggugat dan Tergugat, obyek, dan kasus yang
diperkarakan;
• Menyebut batas-batas kewenangan penerima kuasa; dan
• Diberi materai secukupnya.
• (SEMA 23 Januari 1971 Jo. SEMA No. 6 Tahun 1994)
Berakhirnya Surat Kuasa
Berdasar Pasal 1813-1819 BW :
• Ditarik kembali oleh Pemberi Kuasa,
• Pemberitahuan penghentian kuasa oleh Pemberi Kuasa,
• Dengan meninggal, pengampuan, atau pailitnya Pemberi Kuasa,
• Adanya pengangkatan kuasa baru untuk mengurus hal yang sama yang
menyebabkan ditariknya kuasa pertama, atau
• Dengan kawinnya seorang perempuan yang memberi atau menerima kuasa
(khusus ketentuan ini telah dicabut dengan berlakunya SEMA No.
1115/B/3292/M/1963 dan UU Pokok Perkawinan No. 1 tahun 1974)
SURAT KUASA PIDANA
Umumnya Surat Kuasa Pidana terdiri dari :
• Kepala Surat;
• Identitas Pemberi Kuasa;
• Identitas Penerima Kuasa;
• Peruntukan/kekhususan Surat Kuasa;
• Batasan kewenangan pemberian kuasa;
• Tanggal pemberian kuasa;
• Diberi Materai; dan
• Tanda tangan Pemberi dan Penerima Kuasa;
Contoh
Surat Kuasa
Pendampingan Korban
• Pendampingan hanya sebatas non-litigasi, diantaranya seperti
membuat Surat Kuasa, Laporan/Pengaduan, BAP, Surat
Permohonan Pemberitahuan Hasil Penyidikan (SP2HP), dsb;
• Setelah masuk wilayah litigasi, korban akan didampingi
(diwakili) oleh Negara (JPU);
• Dalam wilayah Litigasi, Advokat sebatas memantau jalannya
proses persidangan, memotivasi korban, dsb;
Contoh Peruntukan/kekhususan
dalam Surat Kuasa Pidana (Non-Litigasi) :
● Sebagai : Penasihat Hukum Pemberi Kuasa/Pelapor.
● Untuk : Mendampingi secara sah Pelapor/Pengadu dalam
melaporkan / mengadukan adanya tindak pidana
penggelapan dan / atau penipuan sebagaimana diatur
dalam Pasal 372 dan/atau Pasal 378 KUHP yang diduga
dilakukan oleh seorang yang bernama Fulan, beralamat ....
selaku Terlapor/Teradu.
● Pada : Wilayah Hukum Polsek/Polres/Polda......
Pasal 1 angka 24 jo. Pasal 108 KUHAP :

LAPORAN Pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak


dan kewajibannya berdasarkan UU kepada pejabat yang
berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan
terjadinya peristiwa pidana.

Pasal 1 angka 25 jo. Pasal 108 KUHAP :

PENGADUAN Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak


yang berkepentingan kepada pejabat yang
berwenang untuk menindak menurut hukum
seorang yang telah melakukan tindak pidana
aduan yang merugikannya.
Jenis Delik Pidana :
• Delik Biasa;
• Delik Aduan :
Aduan mutlak/absolut
Ex Pasal 284, 287, 293, 310, 311, 315, 317, 318, 320,
321, 322, 323, 332, 335 ayat (2) dan 369 KUHP.
Aduan relatif (dalam keluarga)
Ex Pasal 362, 367, 370, 372, 376, 394, 404 dan 411
KUHP.
Format umum
Laporan/Pengaduan
• Tanggal Laporan/Pengaduan;
• Perihal
• Ditujukan /Alamat Laporan/Pengaduan;
• Identitas Pelapor/Pengadu;
• Identitas Terlapor/Teradu;
• Uraian Peristiwa Pidana (Mengacu Pada Unsur-
unsur Dugaan Pasal Laporan/Pengaduan);
• Permintaan/Tuntutan;
• Tanda Tangan Pelapor/Pengadu.
Pendampingan TERSANGKA
• Pendampingan meliputi wilayah Non-Litigasi dan
Litigasi;
• Di wilayah Non-Litigasi diantaranya seperti
membuat Surat Kuasa, BAP,
Penangguhan/Peralihan Penahanan, dsb;
• Di wilayah Litigasi, Tersangka akan berstatus
sebagai Terdakwa;
• Pada wilayah Litigasi, Advokat mengikuti seluruh
rangkaian persidangan, mempelajari dakwaan,
membuat bantahan, mengajukan alat-alat bukti,
saksi, dsb;
Contoh Peruntukan dalam Surat Kuasa Pidana
Tersangka (Non-Litigasi) :
• Sebagai : Penasihat Hukum Tersangka
• Untuk : Mendampingi Pemberi Kuasa selaku
Tersangka dalam laporan/pengaduan adanya
tindak pidana penggelapa dan/atau penipuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 372 dan/atau
Pasal 378 KUHP yang dilaporkan oleh seorang
yang bernama Fulan, beralamat.....
• Pada : Wilayah Hukum Polsek/Polres/Polda......
Contoh Peruntukan/kekhususan dalam Surat
Kuasa Pidana (Litigasi) :
• Sebagai : Penasihat Hukum Terdakwa.
• Untuk : Mendampingi secara sah Pemberi
Kuasa selaku Terdakwa dalam persidangan
Perkara Pidana No...../Pid.B/2013/PN...... ,
beserta segala sesuatu yang berkaitan
dengan perkara tersebut.
• Pada : Pengadilan Negeri.....
PENAHANAN
Pasal 1 angka 21 KUHAP jo.
Pasal 20 s.d. Pasal 31 KUHAP :
Adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau
penuntut umum, atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara
yang diatur dalam undang-undang.

Pasal 31 ayat (1) KUHAP :


Atas permintaan tersangka atau terdakwa, penyidik atau penuntut umum,
atau hakim, sesuai dengan kewenangan masing-masing, dapat
mengadakan penangguhan penahanan dengan atau tanpa jaminan uang
atau jaminan orang, berdasarkan syarat yang ditentukan.
PERMOHONAN PENANGGUHAN/PERALIHAN PENAHANAN
• Biasanya dilampiri dengan Surat Pernyataan Tersangka/Terdakwa dan Surat Pernyataan
Penjaminan;
• Dimohonkan / ditujukan kepada instansi penegak hukum yang menahan (penyidik, penuntut
umum, atau hakim);
• Memuat : Identitas penasihat hukum, alasan-alasan obyektif (Pasal 21 ay (4) dan/atau
subyektif (Pasal 21 ay (1) KUHAP, dll) mengenai perlunya peralihan/penangguhan
penahanan tersebut, penutup, dan tanda tangan.

Penyelamatan barang bukti


• Adakalanya barang bukti disita dari korban, tersangka, atau saksi;
• Terhadap barang bukti yang memerlukan perawatan/pemeliharaan khusus,
baik korban, tersangka, atau saksi berhak untuk mengajukan permohonan
pinjam barang bukti guna menyelamatkan barang bukti tersebut;
• Tidak ada rumusan baku mengenai format peminjaman barang bukti,
namun secara umum format peminjaman barang bukti meliputi : identitas
pemohon, alasan-alasan peminjaman disertai pernyataan jaminan,
permohonan dan penutup (tanda tangan pemohon)
PRA PERADILAN
Pasal 1 angka 10 KUHAP :
Wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara
yang diatur dalam Undang-undang ini tentang :
• Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas permintaan
tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa tersangka.
• Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan
atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan.
• Permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan
ke pengadilan
• Putusan Perkara Mahkamah Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, diputus
tanggal 28 April 2015 memutuskan untuk memasukkan keabsahan
penetapan tersangka, penggeledahan, dan penyitaan sebagai objek
Praperadilan juga.
terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai