Anda di halaman 1dari 13

MASA’IL AL-FIQHIYAH

Pesantrenisasi PKD 2
Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI)
Universitas Islam Indonesia
Beberapa Contoh
Perbedaan Pendapat
dalam Masalah
Fikih di Masyarakat
Niat Shalat

Jumhur Ulama Sepakat Letak niat adalah di dalam hati

Hanafiyah  Tidak disyaratkan, tetap dapat


kesunnahan untuk menguatkan niat yang
ada di dalam hati.

Hukum Malikiyah  Lebih utama tidak dilafadzkan.


Tetapi disunnahkan bagi orang yang peragu
melafadzkan (was-was).
bacaan niat?
Syafi’iyah  disunnahkan melafadzkannya
sebelum takbir.

Hanabilah  disunnahkan melafadzkannya.

Sumber: Fiqih Islam wa Adillatuhu.


Posisi Tangan Ketika Shalat

Apa hukumnya meletakkan tangan kanan


di atas punggung tangan kiri ketika
shalat?

Malikiyah --> Tidak


Mayoritas Ulama kecuali
disunnahkan meletakkan
Malikiyah --> Sunnah
tangan kanan di atas
hukumnya meletakkan tangan
punggung tangan kiri. Bahkan
kanan di atas punggung
sebaliknya, disunnahkan untuk
tangan kiri setelah takbir.
meluruskan tangan ke bawah.

Sumber: Fiqih Islam wa Adillatuhu.


Membaca Al-Fatihah

Apakah membaca surat Al-Fatihah


merupakan rukun yang wajib dalam
shalat?

Hanafiyah --> Yang wajib


adalah membaca bagian dari
Mayoritas Ulama --> Wajib
ayat Al-Quran minimal: (1) tiga
membaca surat Al-Fatihah
ayat pendek; (2) atau satu ayat
dalam shalat.
panjang yang sebanding
dengan tiga ayat pendek.

Sumber: Fiqih Islam wa Adillatuhu.


Qunut Subuh
Hanafiyah, Hanabilah, Al-Tsauri:
Qunut Subuh tidak disyariatkan.
Abu Hanifah -> Qunut dalam shalat Subuh bid’ah.
Hanabilah -> Hukumnya makruh.

Malikiyah: Qunut Subuh hukumnya sunnah dan memiliki keutamaan.


Letak Qunut -> boleh sebelum ruku’ atau sesudahnya di rakaat kedua.
Tetapi lebih utama dikerjakan sebelum ruku’.

Syafi’iyah: Qunut Subuh hukumnya sunnah.


Letak Qunut -> sesudah ruku’ di rakaat kedua.
Disunnahkan mengangkat tangan ketika membaca doa qunut.

Sumber: Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.


Shalat Jama’ah
Shalat Jama’ah memiliki keutamaan
yang sangat besar. Tetapi apa hukumnya
bagi shalat fardu?

Hanafiyah, Mayoritas Malikiyah dan sebagian Syafi’iyah:


Hukumnya adalah sunnah mu’akkadah bagi laki-laki.

Syafi’iyah dan sebagian Hanafiyah:


Hukumnya adalah fardhu kifayah.

Malikiyah:
Hukumnya adalah fardhu kifayah bagi setiap wilayah/kampung;
dan sunnah bagi setiap masjid.

Hanabilah, sebagian Hanafiyah dan sebagian Syafi’iyah:


Hukumnya adalah wajib ‘ain tetapi bukan menjadi syarat sah shalat.

Sumber: Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.


Adzan Jum’at: Sekali atau Dua Kali?

Adzan dua kali


Adzan pertama sebelum khatib naik mimbar dan adzan
kedua pada saat khatib sudah naik mimbar.
Adzan
Hal ini merupakan ijtihad Utsman bin Affan dengan
Jum’a pertimbangan supaya tidak ada yang tertinggal dalam shalat
t Jum’at.

Adzan sekali
Demikianlah adanya pada zaman Nabi Muhammad SAW,
Abu Bakar al-Shiddiq dan Umar bin al-Khaththab.

JANGAN MEMPERTENTANGKAN SUNNAH UTSMAN DENGAN


SUNNAH RASUL DAN SAHABAT YANG LAINNYA!!!
Hari Raya di Hari Jumat

Bagi yang sudah Shalat ‘Id, apakah


Shalat Jum’at lagi?

Hanafiyah dan Malikiyah: Syafi’iyah:


Tidak perlu Shalat Jum’at lagi. Diperbolehkan Shalat Jum’at
Hanafiyah -> Cukup Shalat lagi bagi penduduk.
Dzuhur saja. Kewajiban
menghadiri Shalat Jum’at telah Jika tidak menghadiri Shalat
gugur ketika dia sudah ‘Id, maka wajib hukumnya
melaksanakan Shalat ‘Id. menghadiri Shalat Jum’ah.
Tetapi bagi Imam shalat (baca
juga: Takmir Masjid) tetap
menyelenggarakan Shalat
Jum’at.

Sumber: Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.


Mengqadha puasa Ramadhan dulu
atau mengerjakan puasa Syawwal dulu?

Pendapat Pertama:
Mengerjakan puasa Syawwal dulu, karena meski hukumnya
sunnah, tetapi puasa Syawwal hanya dapat dikerjakan di bulan
Syawwal. Sedangkan puasa Ramadhan dapat diqahdha di luar
bulan Syawwal.

Pendapat Kedua:
Mengqadha puasa Ramadhan dulu. Karena puasa Ramadhan
yang ditinggalkan saat Ramadhan merupakan hutang yang harus
dibayar. Sedangkan puasa Syawwal hukumnya sunnah. Maka
lebih utama mengerjakan kewajiban dulu daripada yang sunnah.
Hukum Tahlilan?

Tahlilan merupakan fenomena yang


sering ditemui dalam tradisi
keberagamaan umat Islam di Indonesia.
Lalu bagaimana hukumnya?

Membid’ahkan -> karena dianggap Memperbolehkan -> karena yang


tidak ada tuntunannya berdasarkan dibaca adalah sesuatu yang baik.
dalil yang sahih – memandang Tahlilan hanyalah tradisi, bukan
Tahlilan seperti ritual peribadatan. sebuah ritual peribadatan.

Berbeda pendapat dan tradisi boleh, yang penting saling


menghormati dan bertoleransi.

Anda mungkin juga menyukai

  • 24 - SP Perpanjangan Penahanan
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Dokumen2 halaman
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Taufik Arievianto
    100% (1)
  • 24 - SP Perpanjangan Penahanan
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Dokumen2 halaman
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Taufik Arievianto
    100% (1)
  • Pidana 2
    Pidana 2
    Dokumen19 halaman
    Pidana 2
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • E - Modul Keadvokatan
    E - Modul Keadvokatan
    Dokumen294 halaman
    E - Modul Keadvokatan
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 3
    Pidana 3
    Dokumen19 halaman
    Pidana 3
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 3
    Pidana 3
    Dokumen19 halaman
    Pidana 3
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 1
    Pidana 1
    Dokumen32 halaman
    Pidana 1
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 2
    Pidana 2
    Dokumen19 halaman
    Pidana 2
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 1
    Pidana 1
    Dokumen32 halaman
    Pidana 1
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 2
    Pidana 2
    Dokumen19 halaman
    Pidana 2
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 3
    Pidana 3
    Dokumen19 halaman
    Pidana 3
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat