Jenis Eksepsi :
• Eksepsi absolut
Kompetensi absolut dan kompetensi relatif
• Eksepsi relatif
Eksepsi mengenai tidak dipenuhinya syarat formil maupun materiil dalam
merumuskan dakwaan, atau menyangkut daluwarsa, nebis in idem,
ketidakmampuan terdakwa bertanggungjawab, obscuur libel, error in
persona, dsb.
Sistematika eksepsi
• Kota dan tanggal pembuatan;
• Kompetensi/hakim pemeriksa perkara;
• Perihal dan/atau lampiran;
• Pengantar/pendahuluan;
• Uraian materi eksepsi beserta dasar
yuridisnya;
• Permohonan;
• Penutup dan tanda tangan.
Pembuktian
Minimal 2 alat bukti + Keyakinan hakim (Pasal 183 KUHAP)
Pasal 184 ayat (1) KUHAP , alat bukti yang sah ialah :
a) Keterangan saksi;
b) Keterangan ahli;
c) Surat;
d) Petunjuk;
e) Keterangan Terdakwa.
Tuntutan/Requisitoir
• Kesimpulan (disertai dengan penilaian dan pertimbangan)
Jaksa Penuntut Umum atas hasil pemeriksaan di persidangan
pengadilan terhadap surat dakwaan, alat bukti, dan ketentuan
hukum serta non-hukum yang dipergunakan untuk
mengukur/menilai suatu perbuatan/peristiwa yang dipersoalkan
dalam surat dakwaan disertai dengan permintaan agar hakim
membuat keputusan tertentu terhadap Terdakwa yang dapat
berisi tuntutan pidana, tindakan (maatregel), pembebasan
(vrijspraak), atau pelepasan dari segala tuntutan hukum (onslag
van alle rechtsvervolging)
Sistematika Tuntutan/Requisitoir
• Identitas terdakwa;
• Kutipan lengkap surat dakwaan;
• Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan;
• Analisis/membuktikan surat dakwaan dengan
alat bukti + barang bukti;
• Pertimbangan : memberatkan – meringankan;
• Tuntutan;
• Tanda tangan JPU.
Pleidoi/Pembelaan Terdakwa
• Kesimpulan (disertai dengan penilaian dan pertimbangan)
terdakwa/penasehat hukumnya atas hasil pemeriksaan di persidangan
pengadilan terhadap surat dakwaan, alat bukti, dan ketentuan hukum serta
non-hukum yang dipergunakan untuk mengukur/menilai suatu
perbuatan/peristiwa yang dipersoalkan dalam surat dakwaan disertai dengan
permintaan agar hakim membuat keputusan tertentu terhadap Terdakwa yang
dapat berisi permohonan keringanan pemidanaan, tindakan (maatregel),
pembebasan (vrijspraak), atau pelepasan dari segala tuntutan hukum (onslag
van alle rechtsvervolging).
Hal yang harus diperhatikan ketika
membuat pleidoi :
• Pleidoi sangat dipengaruhi oleh hasil pembuktian di persidangan,
sehingga oleh karenanya fokus utamanya terletak pada acara
pembuktian, baik dari JPU maupun penasehat hukumnya;
• Pleidoi dimaksudkan sebagai “penyeimbang”/second opinion bagi
hakim agar tidak hanya berorientasi pada tuntutan JPU, sehingga
oleh karenanya harus menemukan titik lemah tuntutan JPU atau
hal/posisi yang menguntungkan bagi terdakwa;
• Pastikan surat dakwaan yang dikutip (asli, tidak
dirubah, dsb);
• Pengungkapan fakta-fakta dipersidangan
(menghilangkan sebagian/seluruh keterangan saksi,
mengambil begitu saja dari BAP penyidikan, dsb);
• Ketepatan analisis unsur dakwaan dengan alat bukti
+ barang bukti;
• Pertimbangan berat/ringan terkadang tidak
berdasar;
• Berat-ringannya pemidanaan tidak proporsional;
Sistematika Pleidoi :
• Kota dan tanggal pembuatan;
• Kompetensi/hakim pemeriksa perkara;
• Perihal;
• Pendahuluan;
• Kutipan Surat Dakwaan;
• Uraian fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan;
• Analisis yuridis atas fakta yang terungkap dalam
persidangan;
• Kesimpulan (berat-ringan);
• Permohonan;
• Penutup dan tanda tangan.
Replik
• Adalah Tanggapan Jaksa Penuntut Umum terhadap
Pleidoi Terdakwa/Penasehat Hukum.
• Formatnya mirip Tuntutan, namun lebih ringkas
karena lebih menekankan/menegaskan kembali
Analisis/membuktikan surat dakwaan dengan alat
bukti + barang bukti yang telah diajukannya;
Duplik
• Adalah Tanggapan Terdakwa/Penasehat Hukum
terhadap Replik Jaksa Penuntut Umum.
• Formatnya mirip Pleidoi, namun lebih ringkas karena
lebih menekankan/menegaskan kembali
Analisis/bantahan terhadap surat dakwaan
berdasarkan alat bukti + barang bukti yang menjadi
fakta persidangan;
terimakasih !