Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN III dan IV

• Teknik Mempelajari Dakwaan;


• Teknik Pembuatan Keberatan
(Eksepsi);
• Teknik Pembuktian;
• Teknik Mempelajari Tuntutan;
• Teknik Pembuatan Pledooi
(Pembelaan);
• Teknik Pembuatan Replik;
• Teknik Pembuatan Duplik.
Pengertian Surat Dakwaan
• KUHAP tidak mengatur/mendefinisikan mengenai
arti surat dakwaan.

• Surat yang di buat oleh pejabat yang berwenang


dalam mengajukan Terdakwa di Pengadilan yang
memuat rumusan delik yang dituduhkan kepada
terdakwa berdasarkan hasil penyidikan.

• Surat dakwaan pada pokoknya berisi : kronologis


tentang perbuatan materiil yang senyatanya
dilakukan terdakwa dan kronologis tentang
perbuatan pidana yang dilanggar oleh Terdakwa.
SURAT DAKWAAN
● Setiap perkara yang diajukan dan diputus di dalam persidangan
haruslah didasarkan pada surat dakwaan dan segala sesuatu yang
terbukti dalam pemeriksaan persidangan
(vide Pasal 182 ayat (4) Kuhap)

Fungsi Surat Dakwaan


• Dasar Pemeriksaan Perkara di pengadilan;
• Pembatas luas ruang lingkup perkara di pengadilan;
• Dasar atau acuan persiapan dan tindakan pembelaan bagi
Terdakwa.
Pasal 143 ayat (2) KUHAP
Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal
dan ditandatangani serta berisi :
a) Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan
pekerjaan tersangka;
b) Uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak
pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan
tempat tindak pidana itu dilakukan
Syarat Surat Dakwaan
Berdasar Pasal 143 ayat (2) KUHAP tersebut Maka sebuah
Surat Dakwaan harus memenuhi syarat formil dan materiil ;
• Surat dakwaan yang tidak memenuhi syarat Materiil
maka batal demi hukum.
(vide Pasal 143 ayat (3) KUHAP);

Bolehkah Surat Dakwaan


dirubah ??
Bentuk Surat Dakwaan
• Dakwaan Tunggal, yaitu dakwaan yang dibuat untuk menuntut
satu orang atau lebih yang dituduh melakukan satu perbuatan
pidana saja.
• Dakwaan Alternatif, yaitu dakwaan yang disusun secara
alternatif/pilihan, dibuat untuk menuntut perkara yang
didalamnya ada keragu-raguan mengenai jenis tindak pidana
yang paling tepat, antara dakwaan yang satu dengan yang lain
saling “mengecualikan”. Ciri dakwaan ini ada kalimat
penghubungnya “atau”.
• Dakwaan Subsidair, yaitu dakwaan yang terdiri dari dua atau beberapa
dakwaan tindak pidana yang disusun berdasarkan bobot pidananya,
mulai dari dakwaan tindak pidana yang “terberat” sampai dakwaan
tindak pidana yang “terringan”. Ciri dakwaan ini ada kalimat
penghubungnya “Primer”, “subsidair”, “lebih “subsidair” “lebih
subsidair lagi” “lebih-lebih subsidair lagi”, dan seterusnya.
• Dakwaan Kumulatif, yaitu dakwaan yang dibuat untuk menuntut
seseorang atau lebih yang melakukan lebih dari satu tindak pidana.
Ciri dakwaan ini ada kalimat penghubungnya “dan”, atau dakwaan
ditandai dengan diberikan nomer urut, misal : “dakwaan ke-1,
dakwaan ke-2”, dan seterusnya.
• Dakwaan Kombinasi
EKSEPSI
• Jawaban/tanggapan yang berisi keberatan terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum
yang bukan menyangkut pokok perkara disertai permintaan agar pengadilan tidak
menerima atau menyatakan tidak berwenang untuk memeriksa perkara yang
diajukan;
• Landasan pengajuan eksepsi mengacu pada Pasal 143 ayat (2) KUHAP;
• Merupakan hak Terdakwa (perlu pertimbangan “matang” dalam mempergunakan
hak ini).

Jenis Eksepsi :
• Eksepsi absolut
Kompetensi absolut dan kompetensi relatif
• Eksepsi relatif
Eksepsi mengenai tidak dipenuhinya syarat formil maupun materiil dalam
merumuskan dakwaan, atau menyangkut daluwarsa, nebis in idem,
ketidakmampuan terdakwa bertanggungjawab, obscuur libel, error in
persona, dsb.
Sistematika eksepsi
• Kota dan tanggal pembuatan;
• Kompetensi/hakim pemeriksa perkara;
• Perihal dan/atau lampiran;
• Pengantar/pendahuluan;
• Uraian materi eksepsi beserta dasar
yuridisnya;
• Permohonan;
• Penutup dan tanda tangan.
Pembuktian
Minimal 2 alat bukti + Keyakinan hakim (Pasal 183 KUHAP)

Pasal 184 ayat (1) KUHAP , alat bukti yang sah ialah :
a) Keterangan saksi;
b) Keterangan ahli;
c) Surat;
d) Petunjuk;
e) Keterangan Terdakwa.
Tuntutan/Requisitoir
• Kesimpulan (disertai dengan penilaian dan pertimbangan)
Jaksa Penuntut Umum atas hasil pemeriksaan di persidangan
pengadilan terhadap surat dakwaan, alat bukti, dan ketentuan
hukum serta non-hukum yang dipergunakan untuk
mengukur/menilai suatu perbuatan/peristiwa yang dipersoalkan
dalam surat dakwaan disertai dengan permintaan agar hakim
membuat keputusan tertentu terhadap Terdakwa yang dapat
berisi tuntutan pidana, tindakan (maatregel), pembebasan
(vrijspraak), atau pelepasan dari segala tuntutan hukum (onslag
van alle rechtsvervolging)
Sistematika Tuntutan/Requisitoir
• Identitas terdakwa;
• Kutipan lengkap surat dakwaan;
• Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan;
• Analisis/membuktikan surat dakwaan dengan
alat bukti + barang bukti;
• Pertimbangan : memberatkan – meringankan;
• Tuntutan;
• Tanda tangan JPU.
Pleidoi/Pembelaan Terdakwa
• Kesimpulan (disertai dengan penilaian dan pertimbangan)
terdakwa/penasehat hukumnya atas hasil pemeriksaan di persidangan
pengadilan terhadap surat dakwaan, alat bukti, dan ketentuan hukum serta
non-hukum yang dipergunakan untuk mengukur/menilai suatu
perbuatan/peristiwa yang dipersoalkan dalam surat dakwaan disertai dengan
permintaan agar hakim membuat keputusan tertentu terhadap Terdakwa yang
dapat berisi permohonan keringanan pemidanaan, tindakan (maatregel),
pembebasan (vrijspraak), atau pelepasan dari segala tuntutan hukum (onslag
van alle rechtsvervolging).
Hal yang harus diperhatikan ketika
membuat pleidoi :
• Pleidoi sangat dipengaruhi oleh hasil pembuktian di persidangan,
sehingga oleh karenanya fokus utamanya terletak pada acara
pembuktian, baik dari JPU maupun penasehat hukumnya;
• Pleidoi dimaksudkan sebagai “penyeimbang”/second opinion bagi
hakim agar tidak hanya berorientasi pada tuntutan JPU, sehingga
oleh karenanya harus menemukan titik lemah tuntutan JPU atau
hal/posisi yang menguntungkan bagi terdakwa;
• Pastikan surat dakwaan yang dikutip (asli, tidak
dirubah, dsb);
• Pengungkapan fakta-fakta dipersidangan
(menghilangkan sebagian/seluruh keterangan saksi,
mengambil begitu saja dari BAP penyidikan, dsb);
• Ketepatan analisis unsur dakwaan dengan alat bukti
+ barang bukti;
• Pertimbangan berat/ringan terkadang tidak
berdasar;
• Berat-ringannya pemidanaan tidak proporsional;
Sistematika Pleidoi :
• Kota dan tanggal pembuatan;
• Kompetensi/hakim pemeriksa perkara;
• Perihal;
• Pendahuluan;
• Kutipan Surat Dakwaan;
• Uraian fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan;
• Analisis yuridis atas fakta yang terungkap dalam
persidangan;
• Kesimpulan (berat-ringan);
• Permohonan;
• Penutup dan tanda tangan.
Replik
• Adalah Tanggapan Jaksa Penuntut Umum terhadap
Pleidoi Terdakwa/Penasehat Hukum.
• Formatnya mirip Tuntutan, namun lebih ringkas
karena lebih menekankan/menegaskan kembali
Analisis/membuktikan surat dakwaan dengan alat
bukti + barang bukti yang telah diajukannya;
Duplik
• Adalah Tanggapan Terdakwa/Penasehat Hukum
terhadap Replik Jaksa Penuntut Umum.
• Formatnya mirip Pleidoi, namun lebih ringkas karena
lebih menekankan/menegaskan kembali
Analisis/bantahan terhadap surat dakwaan
berdasarkan alat bukti + barang bukti yang menjadi
fakta persidangan;
terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai

  • 24 - SP Perpanjangan Penahanan
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Dokumen2 halaman
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Taufik Arievianto
    100% (1)
  • 24 - SP Perpanjangan Penahanan
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Dokumen2 halaman
    24 - SP Perpanjangan Penahanan
    Taufik Arievianto
    100% (1)
  • Masail Al Fiqhiyah
    Masail Al Fiqhiyah
    Dokumen13 halaman
    Masail Al Fiqhiyah
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • E - Modul Keadvokatan
    E - Modul Keadvokatan
    Dokumen294 halaman
    E - Modul Keadvokatan
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 3
    Pidana 3
    Dokumen19 halaman
    Pidana 3
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 2
    Pidana 2
    Dokumen19 halaman
    Pidana 2
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 2
    Pidana 2
    Dokumen19 halaman
    Pidana 2
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 3
    Pidana 3
    Dokumen19 halaman
    Pidana 3
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 1
    Pidana 1
    Dokumen32 halaman
    Pidana 1
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 1
    Pidana 1
    Dokumen32 halaman
    Pidana 1
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat
  • Pidana 3
    Pidana 3
    Dokumen19 halaman
    Pidana 3
    Taufik Arievianto
    Belum ada peringkat